analisis penilaian kinerja keuangan bank umum …repository.radenintan.ac.id/3705/1/skripsi...
Post on 04-May-2019
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH
(BUS) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ISLAMICITY
PERFORMANCE INDEX
(Studi Pada Laporan Keuangan BUS Periode 2012-2016)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)Dalam Ilmu Ekonomi Dan
Bisnis Islam
Oleh
Nurul Azita
NPM: 1451020261
Jurusan : Perbankan Syariah
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1439 H/2018 M
ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH
(BUS) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ISLAMICITY
PERFORMANCE INDEX
(Studi Pada Laporan Keuangan BUS Periode 2012-2016)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Dalam Ilmu Ekonomi Dan
Bisnis Islam
Oleh
Nurul Azita
NPM: 1451020261
Jurusan : Perbankan Syariah
Pembimbing I : A. Zuliyansyah, S.Si., M.M
Pembimbing II : Agus Kurniawan, M.S.Ak.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1439 H/2018 M
ABSTRAK
ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH
(BUS) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ISLAMICITY
PERFORMANCE INDEX
(Studi Pada Laporan Keuangan BUS Periode 2012-2016)
Oleh
Nurul Azita
Perkembanganperbankan syariah di Indonesia tengah mengalami pertumbuhan
yang pesat. Bank syariah adalah lembaga keuangan yang berkerja berdasarkan
prinsip syariah, berbeda dengan bank konvensional yang sama sekali tidak
memperhitungkan prinsip-prinsip syariah.Islamicity performance index
merupakan sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja
keuangan bank syariah yang tidak hanya dari segi kemampuannya dalam
menghasilkan labaatau financial performance, akan tetapi juga mampu
mengevaluasi kinerja bank syariah yang berkaitan dengan social performanceserta
kehalalan pendapatan dan investasi dari bank syariah itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan bank umum
syariah di Indonesia periode 2012-2016 dengan menggunakan pendekatan
islamicity performance index. Berkaitan dengan evaluasi financial performance,
rasio yang digunakan adalah profit sharing ratio, islamic investement vs non
islamic investment, dan islamic income vs non islamic income. Sementara
berkaitan dengan social performance rasio yang digunakan adalah equitable
distribution ratio, dan zakat peformance ratio.Metode penelitian yang digunakan
adalah kuantitatif deskriptif dengan data sekunder berupa laporan keuangan BUS
periode 2012-2016.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa
financial performance BUS dalam rasio akad berbasis bagi hasil bank syariah
mendapatkan predikat “kurang memuaskan”.Bank umum syariah juga telah
menginvestasikan dananya pada investasi yang halal secara keseluruhan sehingga
mendapatkan predikat “sangat memuaskan”, dan telah menerima pendapatan halal
sebesar 99% dan mendapatkan predikat “sangat memuaskan”.
Sementara untuk kinerja sosial, dalam hal penyaluran zakat bank umum
syariah mendapatkan predikat “tidak memuaskan”, sedangkan dalam hal
pendistribusian pendapatan bagi para stakeholder, bank umum syariah
mendapatkan predikat “cukup memuaskan”. Dari hasil yang telah didapatkan
dalam penelitian ini, maka dapat disimpulakan bahwa bank umum syariah
memiliki kineja bisnis yang lebih baik dibanding kinerja sosialnya.
Kata kunci :Kinerja Keuangan, Islamicity Performance Index, Bank Umum
Syariah.
MOTTO
١٨١ عدنىن ۦ وثهنحقٱ هدون ة خهقنب أمخوممن
Dan di antara orang-orang yang kami ciptakan ada umat yang memberi
petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula) mereka menjalankan
keadilan. (Q.S. AL a‟raf: 181)1
1Aplikasi Al-Quran, surahQ.S. AL a‟raf: 181.
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah subhaanahuu wata‟aalaa atas
selesainya penulisan skripsi ini, penulis mempersembahkannya untuk:
1. Allah yang maha penyayang, atas segala petunjuk dan pertolongannya,
senantiasa memberikan kemudahan dan menjauhkan dari putus asa hingga
skripsi ini selesai.
2. Nabi Muhammad shallallhu „alaihi wasallam yang sangat saya kagumi.
3. Kedua orang tuaku, bapak Didi Wahyudi dan ibu Titin Prihatin yang
senantiasa memberikan dukungan baik secara materi maupun moral,
memberikan semangat yang terus menerus, sehingga skripsi ini selesai.
Serta kedua adikku Allysia Jasmine Adinda dan Muhammad Abdan Kamil
yang sangat saya sayangi. Terima kasih, kalian penyemangat paling hebat.
4. Nenek dan datuk yang sangat saya sayangi, sangat saya rindukan, semoga
Allah lapangkan kuburnya.
5. Enggom dan uwai yang teramat saya sayangi, semoga sehat selalu.
6. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah kelas A 2014 yang sedikit
menyebalkan, tapi banyak rindunya. Saya sayang kalian, serius.
7. Sahabat-sahabatku yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu. Tetap
semangat, semoga Allah permudah semua langkah.
8. Bapak dan ibu dosen serta staff karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung, yang dengan penuh keikhlasan telah
memberikan banyak ilmu bagi penulis selama di perkuliahan. Semoga
Allah membalas semua kebaikan.
9. Almamaterku tercinta, UIN Raden Intan Lampung.
RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Nurul Azita
Tempat, tanggal lahir : Suka Agung, 16 Februari 1997
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Sinar Baru, Suka Agung, Kec. Bulok,
Kab.Tanggamus.
Agama : Islam
Email : nurulazita3@gmail.com
PENDIDIKAN
Taman Kanak-kanak : TK Muslimat (2001-2002)
Sekolah Dasar : SDN 2 Suka Agung (2002-2008)
Sekolah Menengah Pertama : SMPN 2 Ambarawa (2008-2011)
Sekolah Menengah Atas : SMAN 1 Ambarawa (2011-2014)
Perguruan Tinggi : Universitas Islam NegeriRaden Intan
Lampung(2014-2018)
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah subhaanahuu
wata‟aalaa yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya berupa ilmu
pengetahuan, kesehatan dan nikmat kesempatan, sehingga skripsi dengan judul
“Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah (BUS) Dengan
Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index (Studi Pada Laporan
Keuangan BUS Periode 2012-2016)” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu „Alaihi
Wasallam serta para sahabat dan pengikutnya.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
pada strata satu (S1) jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung, guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
(S.E).penulis menyadari skripsi ini tidak dapat berjalan tanpa adanya bantuan
serta motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Moh Mukri, M.Ag selaku Rektor UIN Raden Intan
Lampung.
2. Bapak Dr. Moh. Baharudin. M,A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
3. Bapak Ahmad Habibi, S.E., M.E selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
4. BapakA. Zuliyansyah, S.Si., M.M selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan motivasi dan dukungan serta membimbing penulis sejak
awal masa perkuliahan.
5. Bapak Agus Kurniawan, M.S.Ak.selakuPembimbing Skripsi yang telah
membimbing, mengarahkan, serta memberikan banyak masukan kepada
penulis hingga skripsi ini selesai.
6. Seluruh bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomidan Bisnis Islam yang telah
dengan penuh keikhlasan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
selama perkuliahan.
7. Kepada seluruh staff akademik dan pegawai perpustakaan yang telah
memberikan pelayanan dengan baik.
8. Kedua orang tuaku dan kedua adikku tercinta.
9. Teman-temanPerbankan Syariah Kelas A 2014, Teman-Teman KKN
Kelompok 2, dan seluruh teman-teman yang telah membantu serta
memberikan banyak masukan dan motivasi.
10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada
penulis dalam menempuh pendidikan dan menyelesaikan tugas akhir yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua bantuan dan motivasi yang telah diberikan mendapatkan
balasan dari Allah subhaanahuu wata‟aalaa dengan sebaik-baiknya, dan semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta para pembaca pada
umumnya.
Aamiin ya rabbal‟alamin.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Bandar Lampung, 26 Februari 2018
Nurul Azita
NPM: 1451020261
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ............................................................................ 1
B. Alasan Memilih Judul ................................................................... 2 1. Alasan Objektif ...................................................................... 2
2. Alasan Subjektif ..................................................................... 3
C. Latar Belakang Masalah ............................................................... 3
D. Batasan Penelitian ......................................................................... 10
E. Rumusan Masalah ......................................................................... 12
F. Tujuan Dan Manfaat Penelitian..................................................... 12 1. Tujuan Penelitian ................................................................... 12
2. Manfaat Penelitian ................................................................. 12
G. Sistematika Penulisan .................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bank ............................................................................................ 15
1. Bank Umum ........................................................................... 15
2. Bank Umum Syariah .............................................................. 16
3. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ......................................... 16
B. Kinerja ........................................................................................ 16
1. Penilaian Kinerja Keuangan ................................................... 17
2. Kinerja Bank Syariah ............................................................. 18
3. Kinerja Keuangan Bank ......................................................... 19
C. Islamicity Performance Index ..................................................... 19
1. Profit Sharing Ratio ............................................................... 20
2. Zakat Performance Ratio ....................................................... 21
3. Equitable Distribution Ratio .................................................. 23
4. Islamic Investment Vs Non Islamic Investment ...................... 25
5. Islamic Income Vs Non Islamic Income ................................. 26
D. Teori Dasar ................................................................................. 28
E. Penilaian Islamicity Performance Index ..................................... 29
F. Penelitian Terdahulu ................................................................... 31
G. Kerangka Pemikiran ................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 37
B. Desain Penelitian ........................................................................ 37
C. Sumber Dan Jenis Data ............................................................... 37
1. Sumber Data ........................................................................... 37
2. Jenis Data ............................................................................... 38
D. Populasi Dan Sampel .................................................................. 38
1. Populasi .................................................................................. 38
2. Sampel .................................................................................... 39
E. Definisi Operasional Variabel .................................................... 41
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 45
G. Teknik Analisis Data .................................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 47
1. Bank Mega Syariah ................................................................ 47
2. Bank BRI Syariah .................................................................. 47
3. Bank BCA Syariah ................................................................. 48
4. Bank BNI Syariah .................................................................. 49
5. Bank Syariah Mandiri ............................................................ 50
6. Bank Muamalat ...................................................................... 51
B. Hasil Analisis Data Masing-Masing BUS .................................. 52
1. Bank Mega Syariah ................................................................ 52
2. Bank BRI Syariah .................................................................. 56
3. Bank BCA Syariah ................................................................. 60
4. Bank BNI Syariah .................................................................. 65
5. Bank Syariah Mandiri ............................................................ 69
6. Bank Muamalat ...................................................................... 73
C. Hasil Analisis Data BUS ............................................................. 78
D. Pembahasan ................................................................................ 80
1. Profit Sharing Ratio ............................................................... 80
2. Zakat Performance Ratio ....................................................... 81
3. Equitable Distribution Ratio .................................................. 82
4. Islamic Investment Vs Non Islamic Investment ...................... 84
5. Islamic Income Vs Non Islamic Income ................................. 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 85
B. saran ............................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah Di Indonesia ........................... 5
Tebel 2.1 Predikat Penilian Islamicity Performance Index .............................. 30
Tebel 3.1 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 44
Tabel 4.1 Hasil Profit Sharing Ratio Bank Mega Syariah ............................... 52
Tabel 4.2 Hasil Zakat Performance Ratio Bank Mega Syariah ....................... 53
Tabel 4.3 Hasil Equitable Distribution RatioBank Mega Syariah ................... 54
Tabel 4.4 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic InvestmentBank
MegaSyariah .................................................................................................... 55
Tabel 4.5 Hasil Islamic Income Vs Non Islamic IncomeBank Mega Syariah .. 55
Tabel 4.6 Hasil Profit Sharing Ratio Bank BRI Syariah ................................. 56
Tabel 4.7 Hasil Zakat Performance Ratio Bank BRI Syariah ......................... 57
Tabel 4.8 Hasil Equitable Distribution Ratio Bank BRI Syariah .................... 58
Tabel 4.9 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic Investment Bank BRI
Syariah.............................................................................................................. 59
Tabel 4.10 Hasil Islamic Income Vs Non Islamic Income Bank BRI Syariah . 59
Tabel 4.11 Hasil Profit Sharing Ratio Bank BCA Syariah .............................. 60
Tabel 4.12 Hasil Zakat Performance Ratio Bank BCA Syariah ...................... 61
Tabel 4.13 Hasil Equitable Distribution Ratio Bank BCA Syariah ................ 62
Tabel 4.14 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic Investment Bank BCA
Syariah.............................................................................................................. 63
Tabel 4.15 Hasil Islamic Income Vs Non Islamic Income Bank BCA Syariah 64
Tabel 4.16 Hasil Profit Sharing Ratio Bank BNI Syariah ............................... 65
Tabel 4.17 Hasil Zakat Performance Ratio Bank BNI Syariah ....................... 66
Tabel 4.18 Hasil Equitable Distribution Ratio Bank BNI Syariah .................. 67
Tabel 4.19 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic Investment Bank BNI
Syariah.............................................................................................................. 68
Tabel 4.20 Hasil Islamic Income Vs Non Islamic Income Bank BNI Syariah . 68
Tabel 4.21 Hasil Profit Sharing Ratio BSM .................................................... 69
Tabel 4.22 Hasil Zakat Performance Ratio BSM ............................................ 70
Tabel 4.23 Hasil Equitable Distribution Ratio BSM ....................................... 71
Tabel 4.24 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic Investment BSM ......... 72
Tabel 4.25 Hasil Islamic Income Vs Non Islamic Income BSM ...................... 72
Tabel 4.26 Hasil Profit Sharing Ratio Bank Muamalat ................................... 73
Tabel 4.27 Hasil Zakat Performance Ratio Bank Muamalat ........................... 74
Tabel 4.28 Hasil Equitable Distribution Ratio Bank Muamalat ...................... 75
Tabel 4.29 Hasil Islamic Investement Vs Non Islamic Investment Bank
Muamalat.......................................................................................................... 76
Tabel 4.30 Hasil Islamic Income Vs Non Islamic Income Bank Muamalat ..... 77
Tabel 4.31 Hasil Perhitungan Kinerja BUS Dengan Islamicity Performance
Index ................................................................................................................. 78
Tabel 4.32 Hasil Penilaian Predikat Islamicity Performance Index ................ 79
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran Data Keuangan Bank Umum Syariah....................................... I
2. Perhitungan Rasio Islamicity Performance Index ..................................... VII
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, penulis akan
terlebih dahulu menjelaskan arti dan maksud dari istilah-istilah yang
terdapat dalam judul penelitian ini guna mempertegas pokok bahasan dan
diharapkan tidak akan menimbulkan pemahaman yang berbeda dengan apa
yang penulis maksudkan. Adapun judul dari penelitian ini adalah
“Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah (BUS)
Dengan Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index
(Studi Pada Laporan Keuangan BUS Periode 2012-2016)”. Adapun
istilah-istilah yang perlu mendapat penjelasan, adalah sebagai berikut:
1. Penilaian kinerja keuangan, adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu
yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba.2
2. Bank Umum Syariah (BUS) menurut UU No 21 tahun 2008 adalah
Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.3
2Sucipoto, Penilaian Kinerja Keuangan (Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara, 2003),
h. 2.
3Tentang Perbankan Syariah (on-line), tersedia di http://www.ojk.go.id (9 november 2017).
3. Islamicity Performance Index, merupakan alat ukur kinerja yang
mampu mengungkapkan nilai-nilai kesyariahan yang ada dalam bank
syariah.4 Terdapat beberapa rasio didalamnya, yaitu: profit sharing
ratio, zakat performace ratio, equitable distribution ratio, directors –
employees welfare ratio, islamic income vs non islamic income, islamic
investment vs non islamic investment, dan AAOIFI Index.5
Berdasarkan definisi dari beberapa kalimat diatas, maka yang dimaksud
dengan “Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah (BUS)
Dengan Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index” adalah
bagaimana penilaian kinerja BUS berdasarkan beberapa rasio yang
terdapat dalam pendekatan islamicity performance index.
B. Alasan Memilih Judul
Terdapat beberapa alasan yang memotivasi penulis untuk menjadikan
judul ini sebagai bahan penelitian, diantaranya sebagai berikut:
1. Alasan Objektif
Persoalan ini merupakan persoalan yang menarik untuk diteliti. Hal ini
mengingat bahwa pendekatan islamicity performance index memiliki
4
Defri Duantika, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan RGEC dan
Islamicity Performance Index”. (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta,2015), h. 25.
5Shahul Hameed bin Mohamed Ibrahim, et. al. “Alternative Disclosure&Performance
Measures For Islamic Bank”. (Jurnal Internasional University Of Kuala Lumpur dan Universiti
Tenaga Nasional (UNITEN), Malaysia, 2004), h. 6.
indikator berupa rasio-rasio yang mampu mengungkapkan nilai-nilai
kesyariahan yang terdapat dalam kinerja Bank Umum Syariah.
2. Alasan Subjektif
a. Penelitian ini belum pernah dilakukan, diteliti, dan dibahas
sebelumnya oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Jurusan Perbankan Syariah UIN Raden Intan Lampung.
b. Judul yang diajukan sesuai dengan bidang keilmuan yang saat ini
sedang ditempuh peneliti, yaitu Perbankan Syariah.
c. Penelitian ini dirasa mampu untuk diselesaikan oleh peneliti dengan
pertimbangan data yang digunakan adalah data sekunder berupa
laporan keuangan BUS yang tersedia pada website Bank Indonesia,
dan Otoritas Jasa Keuangan, serta ketersediaan bahan literatur, data
dan informasi lainnya yang cukup memadai.
C. Latar Belakang Masalah
Munculnya perbankan syariah di Indonesia sebenarnya merupakan
sebuah fenomena yang pasti akan terjadi di sebuah negara yang mayoritas
penduduknya adalah muslim, hal ini berkenaan dengan kebutuhan
masyarakat yang menginginkan lembaga perbankan yang bekerja
berdasarkan prinsip yang dibenarkan oleh syariat islam dan terbebas dari
riba.
Inisiatif pendirian bank islam di Indonesia dimulai pada tahun 1980
melalui diskusi-diskusi bertemakan bank islam sebagai pilar ekonomi
islam. Tahun 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk kelompok
kerja untuk mendirikan bank islam di indonesia, sebagai hasil kerja dari
tim perbankan MUI tersebut adalah berdirinya bank syariah pertama di
indonesiayaitu PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang sesuai akte
pendiriannya, berdiri pada tanggal 1 Nopember 1992. Sejak tanggal 1 Mei
1992, BMI resmi beroperasi dengan modal awal Rp. 106.126.382.000.6
Pada tahun 1998, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat melakukan
penyempurnaan UU No. 7 tahun 1992 menjadi UU No. 10 tahun 1998,
yang secara tegas menjelaskan bahwa terdapat dua sistem dalam
perbankan di tanah air (dual banking system), yaitu sistem perbankan
konvensional dan perbankan syariah. 7
Tahap perkembangan bank syariah yang selanjutnya adalah terbitnya
UU No. 21 tahun 2008 yang mengatur tentang operasional perbankan
syariah di indonesia, kemudian diperbaharui dengan keluarnya PBI No.
11/3/PBI/2009 yang memuat aturan dan prosedur dalam mendirikan kantor
cabang, menjadikan pertumbuhan perbankan syariah semakin pesat.8
6Sejarah Perbankan Syariah (on-line), tersedia di http://www.ojk.go.id (9 november 2017).
7Ibid.
8 Evi Sebtianita, “Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dengan Menggunakan Pendekatan
Islamicity Performance Index”. (Skripsi Fakultas Ekonomi UIN Mulana Malik Ibrahim, Malang,
2015), h. 1.
Berdasarkan data yang terdapat dalam statistik perbankan syariah yang
dirilis oleh Otoritas jasa keuangan (OJK), aset bank syariah pada akhir
2016 telah mencapai Rp. 356,50 triliun.9
Sedangkan pertumbuhan
perbankan syariah secara kuantitas telah ditunjukkan dengan semakin
banyaknya bank umum syariah dan unit usaha syariah yang dibuka oleh
bank konvensional. Pertumbuhan perbankan syariah secara nasional dapat
dilihat berdasarkan tabel berikut:
Tabel 1.1
Jaringan kantor perbankan syariah di Indonesia
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
Bank Umum Syariah:
- Jumlah Bank
- Jumlah Kantor
11
1.745
11
1.998
12
2.163
12
1.990
13
1.869
Unit Usaha Syariah:
- Jumlah Bank
Umum
Konvensional
Yang Memiliki
Uus
- Jumlah Kantor
24
517
23
590
22
320
22
325
21
332
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
- Jumlah Bank
- Jumlah Kantor
158
401
163
402
163
439
162
433
166
453
Total Kantor 2.663 2.990 2.922 2.748 2.654 Sumber : Statistik Perbankan Syariah 2016, Otoritas Jasa Keuangan
Meskipun secara kuantitas pertumbuhan bank syariah terus mengalami
peningkatan, namun sebenarnya pertumbuhan bank syariah ini bukan
9Statistik Perbankan Syariah (on-line), tersedia di http://www.ojk.go.id (9 november 2017).
berarti tanpa masalah, sehingga perjalanan perbankan syariah di Indonesia
pasti mendapat tantangan-tantangan. Salah satu tantangan bank syariah
adalah bagaimana untuk dapat menjaga kepercayaan dari stakeholder.
beberapa pihak yang tergolong stakeholder bank syariah antara lain
adalah, sumber daya manusia atas bank syariah itu sendiri (dewan
komisaris, dewan direksi, dan karyawan) serta pihak luar (investor,
pemerintah, dan masyarakat).10
Kepercayaan ini akan sangat berguna bagi upaya bank syariah untuk
terus tumbuh. Sebagaimana terdapat dalam sebuah hadist: Abu Hurairah
meriwayatkan bahwa RasulullahShallallahu alaihi wassallam, bersabda,
“Sampaikanlah (tunaikanlah) amanat kepada yang berhak menerimanya
dan jangan membalas khianat kepada orang yang telah mengkhianatimu.”
(HR. Abu Dawud).
Kepentingan dan harapan dari seluruh stakeholderbank syariah tentu
harus diupayakan untuk dipenuhi oleh bank syariah. Sesuai dengan
kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan telah direview oleh
Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia, prinsip yang
harus diikuti pada transaksi secara syariah meliputi: prinsip persaudaraan
10
Defri Duantika, Op. Cit., h. 2.
(ukhuwah), keadilan („adalah), kemaslahatan (maslahah), keseimbangan
(tawazun), dan universalisme (syumuliyah).11
Berdasarkan seluruh kepentingan dan harapan stakeholder terhadap
bank syariah tersebut dapat diakomodasi oleh sistem penilaian kinerja
keuangan (financial performance), dan kinerja sosial (social performance)
yang dikembangkan secara komprehensif.12
Kinerja keuanganbank syariah
bisa diihat melalui beberapa indikator dalam pengukuran kesehatan bank
syariah. Sedangkan untuk melihat kinerja sosial perlu untuk dikembangkan
sebuah model penilaian yang dikembangkan dari penelitian-peneltian
sebelumnya yang sudah ada, yang diharapkan bisa memenuhikepentingan
dan harapan dari manajemen, pegawai, pemegang saham, pemegang
rekening investasi mudharabah, pemegang rekening wadiah, pemerintah,
dan masyarakat secara keseluruhan.13
Sebagaimana firman Allah SWT:
٥٥ إن حفظ عهمنأزضٱ عه خزائن جعهنٱقبل
Artinya: “Berkata Yusuf: "Jadikanlah Aku bendaharawan negara
(Mesir); Sesungguhnya Aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi
berpengetahuan". (QS Yusuf:55).
11
Slamet Wiyono, Taufan Maulamin, Memahami Akuntansi Syariah di Indonesia (Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2012), h. 32.
12Duantika, Op Cit., h. 3.
13Prasetyo Adi Sulistyo, et. al.“Pengukuran Kesehatan Bank Syariah Berdasarkan Islamicity
Performance IndexStudi Pada BMI dan BSM”.(Forum Riset Keuangan Syariah I , 2002), h. 3.
Berdasarkan firman Allah tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam
rangka menjaga loyalitas serta kepercayaanstakeholder, maka kemampuan
dalam menjalankan fungsi dan kewajibannya serta dapat dipercaya
merupakan poin paling utama yang wajib dimiliki oleh setiap BUS.
Namun pada kenyataannya di Indonesia saat ini berbagai pengukuran
kinerja yang digunakan seperti CAMEL dan RGEC tidak mampu
mengungkapkan fungsi sosial suatu bank. Pengukuran kinerja saat ini
hanya menampilkan financial performance saja, sehingga dibutuhkan
penilaian kinerja yang tidak hanya mampu mengungkapkan nilai-nilai
matrealistiknya saja, namun juga mampu mengungkapkan nilai-nilai sosial
dan spiritual yang terkandung dalam bank syariah. Nilai-nilai spriritual
yang dimaksud adalah nilai-nilai tentang keadilan, kesucian, kehalalan.14
Penelitian yang dilakukan oleh Hameed yang berhasil menemukan alat
ukur baru yang disebut islamicity performance index. Terdapat tujuh rasio
yang diukur dari islamicity performance index, yaitu profit sharing ratio,
zakat performace ratio, equitable distribution ratio, directors –employees
welfare ratio, islamic income vs non islamic income, islamic investment vs
non islamic investment, dan AAOIFI Index.15
14
Ibid.
15Shahul Hameed,Loc. Cit.
Adanya perkembangan perbankan syariah yang sangat pesat yang juga
disertai dengan adanya tantangan bank syariah dalam meningkatkan
kepercayaan dan loyalitas deposan, stakeholder, serta pihak lainnya,
membuat peneliti merasa perlu untuk menilai kinerja bank umum syariah
dengan tidak hanya menggunakan indikator materialistik saja, tapi juga
turut mempertimbangkan social performance dari bank syariah itu sendiri.
Sebelum peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai
penilaian kinerja kauangan bank syariah dengan pendekatan islamicity
performance index, telah ada beberapa peneliti sebelumnyajuga meneliti
kinerja bank syariah, antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Akbar Miranata pada tahun
2014, pendekatan teori yang digunakan adalah islamicity performance
index, dengan hasil kinerja keuangan Bank Mega Syariah lebih unggul
dibanding Bank Syariah Mandiri ( Periode 2008-2012).
2. Penelitan yang dilakukan oleh Andi Dahlia pada tahun 2012.
Pendekatan teori yang digunakan adalah metode CAMEL. Dengan
hasil terdapat perbedaan yang signifikan antara Bank Muamalat
dengan Bank Syariah Mandiri untuk rasio NPM, BOPO, dan LDR.
Sedangkan untuk rasio ROA dan CAR tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh para peneliti
terdahulu, ada beberapa kelemahan antara lain: Rizki Akbar Miranata
hanya menggunakan dua bank syariah sebagai sampel penelitian yaitu
Bank Mega Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Andi Dahlia menggunakan pendekatan CAMEL, yang
dimana pendekatan tersebut tidak bisa menampilkan kinerja bank syariah
secara keseluruhan dalam hal nilai-nilai syariah yang terkandung dalam
bank syariah itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti memutuskan untuk mengambil
sampel lebih banyak,yaitu enam bank umum syariah dengan rentang waktu
penelitian selama lima tahun dengan menggunakan pendekatan islamicity
performance index dengan tujuan agar kinerja bank syariah yang berkaitan
dengan nilai-nilai kesyariahan juga bisa terungkapkan.
Oleh karena itu, peneliti mengambil judul :“Penilaian Kinerja
Keuangan Bank Umum Syariah (BUS) Dengan Menggunakan
Pendekatan Islamicity Performance Index(Studi Pada Laporan
Keuangan BUS Periode 2012-2016)”.
D. Batasan Penelitian
Peneliti memberikanbatasan terhadap rasio yang digunakan dalam
penelitian ini. Terdapat tujuh rasio dalam pendekatan Islamicity
Performance Index, yaituprofit sharing ratio, zakat performace ratio,
equitable distribution ratio, directors –employees welfare ratio, islamic
income vs non islamic income, islamic investment vs non islamic
investment, dan AAOIFI Index. Akan tetapi peneliti tidak menggunakan
indeks AAOFI dan directors –employees welfare ratio.
Fokus penelitian ini hanyalah pada kinerja bank syariah yang berkaitan
dengan financial performance dan social performance. Sementara indeks
AAOFI adalah indeks yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana
bank syariah telah memenuhi prinsip- prinsip yang ditetapkan oleh
AAOFIberkenaan dengan proses diantaranya accounting dan auditing.16
Peneliti juga tidak menggunakandirectors –employees welfare
ratioyang kaitannya dengan perbandingan nominal gaji direktur dan
karyawan bank syariah,disebabkan keterbatasan data oleh peneliti.
Bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank
yang memenuhi kriteria tertentu yang ditentukan oleh peneliti, yaitu telah
beroprasi sesuai dengan periode penelitian, tidak mengalami perubahan
bentuk badan usaha selama periode penelitian, memiliki data yang lengkap
sesuai dengan kebutuhan penelitian. Berdasarkan kriteria tersebut, maka
Bank Umum Syariah yang digunakan adalah: Bank Mega Syariah, BRI
Syariah, Bank BCA Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri,dan
Bank Muamalat.
16
Sayekti Endah Retno Meilani, “Hubungan Penerapan Good Governance Buseniss Syariah
Terhadap Islamicity Financial Performance Index Bank Syariah di Indonesia”.(Jurnal Akuntansi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisinis Islam IAIN Surakarta), h.188.
Penelitian ini menggunakan laporan keuangan sebagai sumber data,
serta periode yang digunakan adalah tahun 2012-2016.
E. Rumusan Masalah
Bagaimana kinerja BUS periode 2012-2016 dengan menggunakan
pendekatan islamicity performance index?
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja bank umum
syariah dengan menggunakan pendekatan islamicity performance
index.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
a. Menambah wawasan keilmuan dan pemahaman terhadap konsep
pengukuran kinerja bank syariah.
b. Memberi sumbangan pemikiran dan penelitian pada bidang
perbankan syariah.
c. Memberikan masukan kepada BUS mengenai kinerja bank syariah.
G. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran sederhana agar memudahkan penulisan
skripsi, maka disusun sistematika penulisan skripsi berdasarkan pedoman
penulisan skripsi UIN Raden Intan Lampung. Sistematika penulisan
skripsi sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang isinya erat sekali dengan masalah
yang akan dianalisis dalam setiap bab dalam skripsi ini. Penjelasan-
penjelasan tersebut meliputi: penegasan judul, alasan memilih judul,
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini, yang akan dibahas adalah mengenai teori-teori yang
digunakan sebagai dasar penelitian, hasil penelitian terdahulu, serta
kerangka pemikiran.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel-variabel
penelitian, teknik pengolahan data dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Bab ini berisikan pembahasan yang merupakan intipenelitian,
yaituanalisis penilaian kinerja bank umum syariah dengan
menggunakan pendekatan islamiciy performance index periode 2012-
2016.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bagian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan
saran dari penelitian yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Bank
Pengertian bank menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 7
Tahun 1992 tentang perbankan yang telah diubah dengan Undang-undang
No. 10 Tahun 1998: “Bank adalah usaha yang kegiatannya menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningktkan taraf hidup rakyat banyak.”
Bank terbagi menjadi:
1. Bank umum berdasarkan UU No. 10 tahun 1998 bank umumadalah
adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana, dan
penyalur kredit, pelaku lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter,
serta dinamisator pertumbuhan perekonomian.17
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Bank
adalah sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang keuangan yang
bertugas menghimpun dana dari masyarakat baik berupa tabungan
maupun lainnya, dan menyalurkan kembali kepada masyarakat baik
dalam bentuk kredit maupun lainnya. selain itu, bank juga memiliki
peranan yang cukup kuat dalam dunia perekonomian sebuah negara.
17
Malayu SP Hasibuan,Dasar-dasar Perbankan(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h. 2.
2. Bank Umum Syariah (BUS)
Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan
syariah disebutkan bahwa bank syariah adalah bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya
terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah.
Bank syariah merupakan sebuah lembaga keuangan yang dalam
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dengan
mengacu pada Al-Qur‟an dan Al-Hadist.18
3. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
BPRS berdiri berdasarkan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan
dan peraturan pemerintah PP No. 72 Tahun 1992 mengenai bank
berdasarkan prinsip bagi hasil. Pasal 1 butir (4) UU No. 10 Tahun
1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang
perbankan, disebutkan bahwa BPRS adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.19
B. Kinerja
Kinerja merupakan kadar pencapaian tugas-tugas yang terbentuk oleh
sebuah pekerjaan, kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan
18
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan(Jakarta: FE Universitas Indonesia, 2004), h.
183.
19UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Pasal 1 ayat (3).
memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan.20
Kinerja karyawan merupakan
suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai
tujuannya.21
Kinerja adalah suatu gambaran atau kondisi yang menjadi
faktor penentu preferensi masyarakat terhadap sebuah organisasi.22
Berdasarkan beberapa uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah hasil atau produktifitas seseorang berdasarkan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan dan kriteria yang ada
dalam sebuah organisasi.
1. Penilaian Kinerja Keuangan
Penilaian kinerja keuangan, adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu
yang dapat mengukur keberhasilan suaatu perusahaan dalam
menghasilkan laba.23
Pengukuran kinerja (performance measurement) merupakan sebuah
metode yang dapat digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian
suatu kegiatan yang berdasarkan pada suatu visi dan misi serta strategi
20
Henri Simamora, “Manajemen Sumber Daya Manusia”. (Jurnal STIE YKPN, Edisi III,
Jakarta, 2004), h. 339.
21Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke
Praktek(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 309.
22Muhammad, Bank Syariah: Problema Dan Prospek Perkembangan di Indonesia(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2005), h. 81.
23 Sucipoto, Loc., Cit.
untuk mengetahui kemajuan organisasi, meningkatkan kualitas
pengembalian keputusan dan akuntabilitas.24
Kinerja keuangan juga dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai
perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan
kesehatan perusahaan tersebut.25
Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui
apakah deviasi dari visi dan misi yang telah ditentukan selama
pekerjaan dijalankan, atau untuk mengetahui hasil kinerja yang telah
dicapai sudah sesuai dengan yang diharapkan.26
2. Kinerja Bank Syariah
Pegukuran kinerja merupakan sebuah komponen yang sangat vital
dalam sistem manajemen. Hal ini tentu berkaitan dengan perencanaan
serta strategi perusahaan dalam rangka untuk mencapai pencapaian
kinerja yang senantiasa meningkat dari waktu ke waktu.Kinerja bank
secarakeseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank
dalam kegiatan operasionalnya, baik yang menyangkut aspek
24
Muhammad Mahsun, Pengukuran Kinerja Sektor Publik (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,
2009) h. 26.
25Sukhemi, “Evaluasi Kinerja Keuangan Pada PT. Telkom, Tbk”. (Jurnal AKMENKA UPY,
Yogyakarta, 2007), h.5.
26Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h. 155.
keuangan, pemasaran, penyaluran dana, teknologi, serta sumber daya
manusia.27
Kinerja bank syariah bukan hanya prestasi atau pencapaian yang
menyangkut operasional, pemasaran, teknologi, sumber daya manusia,
akan tetapi juga menyangkut pencapaian bank syariah dalam menjaga
aspek-aspek syariah dalam menjalankan fungsi dari bank syariah itu
sendiri.28
3. Kinerja Keuangan Bank
Merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada satu periode
tertentu, dimana posisi keuangan bank dan kinerja keuangan dimasa
lalu seringkali digunakan sebagai alat untuk memprediksi posisi
keuangan dan kinerja dimasa depan. Penilaian kinerja kauangan bank
dapat dinilai dengan pendekatan analisis rasio keuangan dari semua
laporan keuangan yang dilaporkan.29
C. Islamicity Performance Index
Islamicity Performance Index merupakan alat ukur yang mampu untuk
mengungkapkan kinerja bank syariah. Bank syariah tidak hanya memiliki
kewajiban untuk melaporkan kinerjanya yang mencangkup financial
27
Jumingan, Analisa Laporan Keuangan ( Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 236.
28 Fadli Iqomul Haq, “Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Di Indonesian Melalui
Islamicity Performance Index”.(Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya Malang, 2015), h.4.
29Febryani, Anita dan Rahadian Zulfadin, “Analisis Kinerja Bank Devisa Dan Non Devisa Di
Indonesia”. (Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No.4, 2003).
performance saja, melainkan pelaporan kinerja bank yang juga
mencangkup kepatuhan terhadap nilai syariah, kepedulian sosial, serta
kepedulian terhadap stakeholder. Melalui pendekatan Islamicity
Performance Index maka akan dapat dilihat kinerja bank syariah dari segi
ekonomi maupun nilai-nilai syariah yang terdapat dalam bank syariah
tersebut.30
Dalam metode penilaian kinerja bank syariah, rasio keuangan yang
digunakan antara lain:
1. Profit Sharing Ratio
Prinsip bagi hasil yang dijalankanoleh bank syariah akan memberikan
manfaat, diantaranya yaitu menciptakan lebih banyak sumber daya
keuanganuntuk usahakecil dan menengah, dan tidak membuat orang
mendapatkan penghasilan dengan jalan tidak bekerja, serta
mendukung konsep keadilan dan persamaan hak karena semua usaha
yang layak untuk diberikan pembiayaan.31
Firman Allah SWT:
نغتٱ وستسدون إن عهم نمؤمنىنٱ وۥ عمهكم وزسىنهنههٱ فسسي عمهىاٱوقم
١٠٥ فنجئكم ثمب كنتم تعمهىننشهدحٱو
Artinya: “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan rasul-
Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
30
Shahul Hameed, Op. Cit., h. 7.
31Khan. F. How,“islamic‟ is islamic banking”. (Journal Of Economic Behavior And
Organization, 2010),h. 76.
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang
ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang
Telah kamu kerjakan.”(QS At-Taubah:105)
Profit sharing ratio merupakan rasio yang mengungkapkan seberapa
besar pembiayaan yang menggunakan akad bagi hasil, yaitu
mudharabah dan musyarakah yang disalurkan atas total
pembiayaan.Mudharabah merupakan akad bagi hasil ketika pemilik
danamenyediakan modal100% kepada pengelola (mudharib).32
Sedangkan musyarakah adalah akad bagi hasil ketika dua atau lebih
pemilik modal bekerja sama sebagai mitra usaha, membiayai investasi
usaha baru atau yang sudah berjalan.33
Formulasi atas Profit Sharing
Ratio adalah:
2. Zakat Performance Ratio
Kinerja bank syariah harus didasarkan pada pembayaran zakat bank
untuk menggantikan indikator kinerja konvensional, yaitu earning per
share.34
Kata zakat dalam terminologi Al- Qur‟an sepadan dengan kata
32
Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007), h. 60.
33Ibid, h.51.
34Defri Duantika, Op Cit., h. 26.
Mudharabah+Musyarakah
Total Pembiayaan
shadaqah.35
Zakat merupakan pungutan wajib atas individu yang
memiliki harta wajib zakat yang memiliki nishab(muzakki) dan
didistribusikan kepada golongan penerima zakat (mustahik), yaitu:
fakir, miskin, fi sabilillah, ibnussabil, amil, gharimin, hamba sahaya,
dan muallaf.36
Beberapa manfaat zakat bagi perekonomian antara lain
meningkatkan tingkat konsumsi agregat, meningkatkan tingkat
tabungan nasional, dan meningkatkan efisiensi alokatif.37
Firman Allah SWT:
٤٣نسكعنٱ مع زكعىاٱ ونزكىحٱ وءاتىا نصهىحٱوأقمىا
Artinya: “Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah
beserta orang-orang yang ruku'.”(QS Al-Baqarah: 43).
Apabila dikaitkan dengan Zakat Performance Ratio, maka kinerja
zakat dapat diukur dari seberapa besar bank syariah menyalurkan
zakat dari kekayaan bersih (net asset). Artinya, semakin besar
kekayaan bersih, maka idealnya bank syariah semakin besar dalam
menyalurkan zakat. Kekayaan bersih adalah aset bank yang terbebas
dari liabilitas (utang). Dapat dipastikan bahwa komponen dalam ZPR
mengikuti syarat zakat, yaitu bahwa harta yang dizakati bukan
35
Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 75.
36Ascarya, Op, Cit., h.9.
37Yusuf Wibisono, Mengelola Zakat Indonesia (Jakarta: Prenada Media Group, 2015), h. 20.
merupakan harta hasil utang.38
Formulasi dari Zakat Performance
Ratio adalah:
3. Equitable Performance Ratio
Indikator ini pada dasarnya menjelaskan performa distribusi
pendapatan yang diperoleh bank syariah kepada stakeholder.
Stakeholder yang dimaksud adalah penerima qardh dan donasi,
pegawai bank, pemegang saham, dan laba bersih untuk
bank.Pandapatan yang dihitung telah terlebih dahulu dikurangi zakat
dan pajak.39
Apabila merujuk pada teori distribusi islam, pada dasarnya islam
memiliki dua sistem distribusi utama, yakni distribusi secara
komersial serta mengikuti mekanisme pasar, dan sistem distribusi
yang bertumpu pada aspek keadilan sosial masyarakat.Distribusi
secara komersial berlangsung melalui proses ekonomi.40
Allah SWT berfirman:
38
Shahul Hameed, Op. Cit., h. 7.
39Ibid, h. 5.
40Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema Insani,
2001), h.96.
Zakat
Aktiva Bersih
ذ نئحسنٱ ونعدلٱ أمس ةنههٱ۞إن نمنكسٱونفحشبءٱ ونه عن نقسثٱ وإتب
ٱو ٩٠ عظكم نعهكم تركسون نجغ
Artinya:“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.”(QS An-Nahl:90).
Rasio ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
a. Qard and Donation
b. Employees Expanse
c. Shareholder
d. Net Profit
Dana bantuan dan qard
Pendapatan-(zakat+pajak)
Beban tenaga kerja
Pendapatan-(zakat+pajak)
Deviden
Pendapatan-(Zakat+Pajak)
4. Islamic Investement vs Non Islamic Investement
Indikator ini merupakan rasio yang membandingkan antara investasi
halal dengan total investasi yang dilakukan bank syariah. nilai yang
dihasilkan merupakan aspek kehalalan dan keberhasilan pelaksanaan
prinsip dasar bank syariah, yaikni terbebas dari unsur gharar, maysir,
dan riba dalam berinvestasi.
Allah SWT berfirman:
٢٧٦ نب حت كم كفبز أثم نههٱ ونصدقتٱ وسث نسثىاٱنههٱمحق
Artinya: “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. dan
Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan
selalu berbuat dosa.”(QS Al-Baqarah:276).
Oleh karena itu, rasio ini dipresentasikan untuk mengetahui seberapa
besar investasi halalyang telah dilakukan bank syariah atas seluruh
investasi yang dilakukannya.41
Formulasi dari rasio ini adalah:
41
Shahul Hameed, Op. Cit., h. 8.
Laba Bersih
Pendapatan-(zakat+pajak)
Investasi halal
Investasi halal+investasi non halal
5. Islamic Income vs Non Islamic Income
Indikator ini menjelaskan rasio yang membandingkan antara
pendapatan halal dengan seluruh pendapatan yang diperoleh bank
syariah (pendapatan halal dan non halal). Nilai yang dihasilkan
merupakan gambaran dari keberhasilan prinsip bank syariah, yaitu
terbebas dari unsur riba dari segi pendapatan.
Allah SWT berfirman:
زءوس وإن تجتم فهكمۦ وزسىنهنههٱ من نم تفعهىا فأذنىا ثحسةفئن
٢٧٩أمىنكم نب تظهمىن ونب تظهمىن
Artinya: “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa
riba), Maka Ketahuilah, bahwa Allah dan rasul-Nya akan
memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba),
Maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak
(pula) dianiaya.”(QS Al-Baqarah:279).
Pendapatan merupakan hasil yang didapatkan oleh bank syariah yang
berasal dari pengelolaan aktiva produktif. Namun, selain memperoleh
pendapatan dari pengelolaan aktiva produktif, bank syariah juga
mendapatkan pendapatan jasa atas giro pada bank konvensional.
Pendapatan atas jasa inilah yang kemudian menjadi sumber
pendapatan non halal berupa bunga yang tercatat dalam laporan dana
kebajikan bank syariah.42
Pendapatan non halal terjadi karena bank syariah masih membutuhkan
hubungan dengan bank konvensional karena secara sistem
keuanganbank syariah belum bisa sepenuhnya diselenggarakan oleh
bank syariah itu sendiri, sehingga statusnya ialah darurat.43
Formulasi dari rasio ini adalah:
D. Teori Dasar
Peneliti menggunakan teori yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan
asal Malaysia, Hameed dkk yang pertama kali dikemukakan pada tahun
2004, yang pada saat itu, Hameed, dkk meneliti bank syariah yang ada di
Malaysia yaitu Bank Islam Malaysia Berhad dan Bahrain Islamic Bank.44
42
Duantika, Op Cit., h. 29.
43Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah (Yogykarta: P3EI Press, 2008), h. 137.
44Shahul Hameed bin Mohamed Ibrahim, et. al. “Alternative Disclosure&Performance
Measures For Islamic Bank”. (Jurnal Internasional University Of Kuala Lumpur dan Universiti
Tenaga Nasional (UNITEN), Malaysia, 2004).
Pendapatan halal
Pendapatan halal+pendapatan non halal
Menurut Hameed dalam penelitiannya menerangkan bahwa melalui
penilaian kinerja bank yang berbasis syariah, maka kaum muslim akan
bisa menilai seberapa jauh lembaga-lembaga perbankan syariah telah
berhasil mencapai tujuan usaha mereka baik secara ekonomi maupun
sosial.45
Saat ini nasabah muslim yang bersangkutan,tidak hanya sadar akan
berapa banyak keuntungan yang bisa mereka dapatkan dalam hal materi
dan finansial dari berbagai interaksinya dengan dunia
perbankan,melainkan yang lebih penting, bagaimana uang mereka
diinvestasikan, apakah sesuai syariat islam atau tidak. Sementara itu, bagi
komunitas non-Muslim, indeks semacam islamicity performance index
bermanfaat bagi mereka dalam hal membandingkan bank mana yang
berkinerja lebih baik, mungkin dalam hal pengembalian (keuntungan) dan
juga sosial berupa tanggung jawab sosial.46
Islamicity Performance Index dikembangkan untuk
membantupemangku kepentingan yaitu deposan, pemegang saham, badan
keagamaan, pemerintah,dan lembaga lainnya yang bersangkutan untuk
mengevaluasikinerja lembaga keuangan Islam. Karena sumber yang paling
mudah diakses informasi adalah laporan tahunan, maka Hameed berusaha
menggunakan laporan tahunan ini untuk
45
Ibid.
46Ibid.
memperolehkesimpulanbagaimana kinerja lembaga keuangan Islam di
tahun sebelumnya, dan bagaimana keadaannya pada waktu yang akan
datang.47
Hameed dkk mengemukakan, terdapat tujuh rasio dalam pendekatan
Islamicity Performance Index yaitu: profit sharing ratio, zakat performace
ratio, equitable distribution ratio, directors –employees welfare ratio,
islamicincome vs non islamic income, islamic investment vs non islamic
investment, dan AAOIFI Index.48
E. Penilaian Islamicity Performance Index
Pada tahun 2013, Siti Aisjah, et al. melakukan sebuah penelitian yang
berkaitan dengan kinerja bank umum syariah.Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Siti Aisjah dengan sampel Bank Muamalat dan Bank
Syariah Mandiri (2009-2010), mendapatkan skor 3, dengan predikat
“cukup memuaskan”. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Hasil Islamicity Performance Index
Rasio Predikat Skor
PSR Kurang Memuaskan 2
ZPR Tidak Memuaskan 1
EDR Memuaskan 4
DemR Tidak Memuaskan 1
47
Ibid.
48Ibid.
IIvsNII Sangat Memuaskan 5
IICvsNIIC Sangat Memuaskan 5
Jumlah 18
Rata-Rata 3
Sumber : Siti Aisjah. et al.2013.
Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja bank umum syariah, maka
digunakan penilaian dengan cara membandingkan nilai rata-rata dari
perhitungan rasio dengan nilai 100% kemudian mengkalikan dengan nilai
tertinggi yaitu 5. Hasil dari pada penelitian ini kemudian diberi predikat
sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh Siti Aisjah.49
F. Penelitian Terdahulu
Pengukuran kinerja pada bank syariah telah banyak dilakukan oleh
beberapa peneliti, berikut merupakanreview dari beberapa penelitian
terdahulu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Akbar Miranata dengan judul
“Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah (BUS)
Yang Ada Di Indonesia Berdasarkan Islamicity Performance Index”.
49
Qurrotunnisa, “Analisis Kinerja Bank Syariah Devisa di Indonesia Dengan Menggunakan
Pendekatan Islamicity Performance Index Periode 2013-2016”. (Skripsi Institut Agama Islam
Negeri Surakarta, 2017), h. 41.
(Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2014). Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja bank
umum syariah berdasarkan pendeatan islamicity performance
index.Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Rizki dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Penulis menggunakan
lebih banyak sampel penelitian sedangkan Rizki Akbar Miranata hanya
menggunakan Bank Mega Syariah dan Bank Syariah Mandiri sebagai
sampel. Penggunaan sampel yang lebih banyak diharapkan mampu
menyajikan penelitian yang bisa mewakili penilaian kinerja bank umum
syariah secara umum dibanding dengan hanya mengambil beberapa
sampel.50
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Nurul Muammar, dengan judul
“Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Kemampuan Zakat
Pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah”. (Skripsi IAIN
Wali Songo, Semarang, 2010). Penelitian ini bertujuan menganalisis
kinerja keuangan dari aspek profitabilitas (ROA, ROE) Terhadap
Kemampuan zakat pada BSMdan BMS serta untuk mengetahui
hubungan antara kinerja keuangan dan kemampuan zakat. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Ahmad Muamar adalah
Peneliti menggunakan pendekatan Islamicity Financial Performance
50
Rizki Akbar Miranata, “Analisis Komparasi Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah (BUS)
Yang Ada Di Indonesia Berdasarkan Islamicity Performance Index”. (Skripsi UIN Maulana Malik
Ibrahim, Malang).
Index untuk menegtahui kinerja bank syariah, dimana pendekatan
tersebut bisa mempresentasikan tidak hanya kemampuan zakat, akan
tetapi juga penyaluran dana kebajikan (qard), serta pendistribusian
pendapatan terhadap para stakeholder dari bank syariah tersebut.51
3. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Dahlia, dengan judul “Analisis
Perbandingan Kinerja Keuangan PT Bank Syariah Mandiri Dengan
PTBank Muamalat Indonesia”. (Skripsi Universitas Hasanuddin,
Makassar, 2012). Penelitian ini bertujuan Meneliti perbedaan kinerja
kauangan Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dengan PTBank
Muamalat Indonesia periode 2005-2010 dengan menggunakan metode
CAMEL. Adapun perbedaan penelitian Andi Dahlia dengan penelitian
yang dilakukan peneliti adalah Penulis menggunakan metode islamicity
performance index sebagai metode pengukuran kinerja bank umum
syariah.52
4. Penelitian yang dilakukan oleh Hameed, et. al. dengan judul
“Alternative Disclosure &Performance Measures For Islamic Banks”,
pada tahun 2004. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengevaluasi
kinerja Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan Bahrain Islamic Bank
(BIB). Adapun perbedaan penelitian Hameed, et. al. dengan penelitian
51
Ahmad Nurul Muammar,“Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Kemampuan
Zakat Pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah”. (Skripsi IAIN Wali Songo,
Semarang).
52 Andi Dahlia, “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri Dengan
PT.Bank Muamalat Indonesia”. (Skripsi Universitas Hasanuddin, Makassar, 2012).
ini adalah Peneliti menggunakan bank umum syariah yang ada di
Indonesia sebagai objek penelitian, sementara Hameed, dkk. Studi
penelitiannya adalah bank syariah yang ada di Malaysia, yaitu Bahrain
Islamic Bank (BIB) dan Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB).53
5. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Shiyam Aprilia, dengan judul
“Analisis perbandingan kinerja Bank Muamalat Indonesia dengan Bank
Syariah Mega Indonesia dengan metode RGEC”. (Skripsi UIN Syahid,
Jakarta, 2014). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja
keuangan pada Bank Muamalat Indonesiadan Bank Mega Syariah
Indonesia.Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan oleh nurul
shiyam dengan penelitian ini adalah penulis menggunakan metode
islamicity performance index sebagai metode pengukuran kinerja bank
umum syariah.54
G. Kerangka Pemikiran
Pada penelitian ini, digunakan kerangka pemikiran untuk
mempermudah penyelesaian objek yang diteliti. Mulai dari pencarian data-
data laporan keuangan Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank
53
Shahul Hameed bin Mohamed Ibrahim, et. al. “Alternative Disclosure&Performance
Measures For Islamic Bank”. (Jurnal Internasional University Of Kuala Lumpur dan Universiti
Tenaga Nasional (UNITEN), Malaysia, 2004).
54Nurul Shiyam Aprilia, “Analisis perbandingan kinerja Bank Muamalat Indonesia dengan
Bank Syariah Mega Indonesia dengan metode RGEC”. (Skripsi UIN Syahid, Jakarta, 2014).
Indonesia (BI) atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta website resmi
masing-masing bank umum syariah.
Setelah semua data terkumpul langkah selanjutnya adalah pengukuran
kinerja syariah dengan menggunakan lima indikator dariIslamicity
Performance Index yang dikembangkan oleh Hameed dkk. Kelima
indikator tersebut antara lain: profit sharing ratio, zakat performace ratio,
equitable distribution ratio, islamic income vs non islamic income, islamic
investment vs non islamic investment.
Penggunaan pendekatan islamicity performance index sebagai indikator
untuk menganalisis kinerja keuangan didasarkan pada formulasinya yang
mengandung rasio yang mampu mengungkapkan nilai-nilai syariah yang
terdapat dalam bank syariah. Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan
Hameed pada Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan Bahrain Islamic
Bank (BIB). Dengan hasil penelitian Bahrain Islamic Bank berdasarkan
pendekatan Islamicity Performance Index memiliki kinerja keuangan lebih
baik dari Bank Islam Malaysia Berhad (periode 2004).
Berdasarkan teori yang akan digunakan, serta analisis yang akan
dilakukan, maka penulis mencoba membangun kerangka berfikir seperti
berikut:
Kinerja bisnis Islamic
investment vs
non islamic
investment
Profit sharing
ratio
V
Gambar 2.1 kerangka pikir penelitian
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting. Dalam kerangka berfikir diatas penulis mencoba
untuk menguraikan bagaimana kineja sosial dan kinerja bisnis bank
syariah apabila dilihat dengan indikator yang terdapat didalam pendekatan
islamicity performance index.
Zakat
Performance
Ratio
Islamic income
vs non islamic
income
Kinerja Keuangan
Bank Umum Syariah
Periode 2012-2016.
Kinerja sosial
Equitable
Distribution
Ratio
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian Analisis Penilaian Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah
Dengan Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index ini akan
dilakukan pada bank umum syariah di Indonesia periode 2012-2016.
B. Desain Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.55
C. Sumber Dan Jenis Data
1. Sumber data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
berupa laporan keuangan yang bersumber dari website resmi Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, serta website dari masing
masing bank umum syariah yang menjadi sampel penelitian.
Data Sekunder adalah sumber data yang secara tidak langsung
berkaitan dengan penelitian. Data sekunder biasanya berupa
dokumentasi dan arsip resmi.56
Data sekunder dapat diperoleh dengan
lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia di perusahaan-
perusahaan dan kantor-kantor pemerintahan.57
2. Jenis data
Jenis data pada penelitian ini adalah data sekunder dengan tipe data
eksternal. Data eksternal adalah data yang umumnya disusun oleh
suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan.58
55
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015) h.
13.
56Anwar, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), h. 91.
57Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif(Yogakarta: Graha Ilmu,
2006), h. 123.
58Indrianto, Nur dan Supomo, Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen.
Edisi Ke 1 (Yogyakarta : BPEE, 2002), h. 147.
Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan penelusuran
menggunakan komputer yang dapat diakses dengan internet (online
system).
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.59
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh BUS yang terdaftar di
Bank Indonesia, yaitu:
a. Bank BNI Syariah
b. Bank BRI Syariah
c. Bank Syariah Mandiri
d. Bank Banten Syariah
e. Bank Victoria Syariah
f. Bank Muamalat Indonesia
g. Bank BCA Syariah
h. Bank Mega Syariah
i. Maybank Syariah
59
Sugiyono, Op. Cit., h. 80.
j. Bank Syariah Bukopin
k. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
l. Bank Panin Syariah
m. Bank Aceh Syariah
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.60
Pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah non probability sampling dengan metode
purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu.61
sementara yang tidak masuk dalam
karakteristik yang ditentukan akan diabaikan, atau tidak dijadikan
sampel.62
Pertimbangan pengambilan sampel pada penelitian ini
adalah:
a. Bank Umum Syariah yang dipilih dalam penelitian ini adalah
BUS yang telah beroprasi selama periode pengamatan 2012-
2016.
b. Secara konsisten tidak mengalami bentuk perubahan badan
usaha pada periode pengamatan 2012-2016.
60
Sugiyono, Op. Cit., h. 80.
61Sugiyono, Op. Cit., h. 219.
62Husain Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodelogi Penelitian Sosial, Edisi Ke-2 (Jakarta:
Bumi Aksara, 2011), h.45.
c. Periode dalam penelitian ini adalah 5 tahun (2012-2016)
dimana pada tahun tersebut jumlah BUS meningkat dari 11
BUS menjadi 13 BUS. Serta rentang waktu 5 tahun diharapkan
bisa menggambarkan kinerja keuangan BUS dari waktu ke
waktu.
d. Memiliki data yang lengkap sesuai dengan kebutuhan
penelitian.
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas, maka sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Bank Syariah Mandiri
2) Bank Muamalat Indonesia
3) Bank BRI Syariah
4) Bank BNI Syriah
5) Bank Mega Syariah
6) Bank BCA Syariah.
E. Definisi Operasional Variabel
Dalam menghitung islamicity performance index,peneliti menggunakan
lima indikator yang digunakan oleh Hameed, kelima indikator itu adalah:
1. Profit Sharing Ratio
Profit sharing ratio merupakan rasio yang mengungkapkan seberapa
besar pembiayaan yang menggunakan akad bagi hasilyang disalurkan
atas total pembiayaan.
2. Zakat Performance Ratio
Zakat merupakan pungutan wajib atas individu yang memiliki harta
wajib zakat yang memiliki nishab (muzakki) dan didistribusikan kepada
golongan penerima zakat (mustahik). Formulasi dari Zakat Performance
Ratio adalah:
3. Equitable Performance Ratio
Indikator ini pada dasarnya menjelaskan performa distribusi
pendapatan yang diperoleh bank syariah kepada stakeholder.
Stakeholder yang dimaksud adalah penerima qardh dan donasi,
pegawai bank, pemegang saham, dan laba bersih untuk
bank.Pandapatan yang dihitung telah terlebih dahulu dikurangi zakat
dan pajak.63
63
Ibid, h. 5.
Mudharabah+Musyarakah
Total Pembiayaan
Zakat
Aktiva Bersih
Rasio ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
a. Qard and Donation
b. Employees Expanse
c. Shareholder
d. Net Profit
4. Islamic Investement vs Non Islamic Investement
Indikator ini merupakan rasio yang membandingkan antara investasi
halal dengan total investasi yang dilakukan bank syariah.Formulasi
dari rasio ini adalah:
Dana bantuan dan qard
Pendapatan-(zakat+pajak)
Beban tenaga kerja
Pendapatan-(zakat+pajak)
Laba Bersih
Pendapatan-(zakat+pajak)
Deviden
Pendapatan-(Zakat+Pajak)
Investasi halal
Investasi halal+investasi non halal
5. Islamic Income vs Non Islamic Income
Indikator ini menjelaskan rasio yang membandingkan antara
pendapatan halal dengan seluruh pendapatan yang diperoleh bank
syariah (pendapatan halal dan non halal). Formulasi dari rasio ini
adalah:
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Pengertian Cara Pengukuran
1. Profit Sharing
Ratio
Rasio
perbandingan
antara
mudharabah
dan
musyarakah
terhadap total
pembiayaan.
Mudharabah+Musyarakah
Total Pembiayaan
2. Zakat
Performance
Ratio
Rasio
pernyaluran
zakat terhadap
aktiva bersih.
Zakat
Aktiva bersih
Pendapatan halal
Pendapatan halal+pendapatan non halal
3. Equitable
Distribution Ratio
Rasio
perbandingan
antara qard,
beban tenaga
kerja, deviden,
dan laba
bersih
terhadap
pendapatan
dikurangi
zakat dan
pajak.
a. Qard dan donasi
Pendapatan-
(zakat+pajak)
b. Beban tenaga kerja
Pendapatan-
(zakat+pajak)
c. Deviden
Pendapatan-
(zakat+pajak)
d. Laba bersih
Pendapatan-
(zakat+pajak)
4. Islamic Investment
vs Non Islamic
Investment
Rasio
perbandingan
antara
investasi halal
terhadap
investasi halal
dan non halal
Investasi halal
Investasi halal+investasi non
halal
5. Islamic Income vs
Non Islamic
Income
Rasio
perbandingan
antara
pendapatan
halal terhadap
total seluruh
pendapatan.
Pendapatan halal
Pendapatanhalal+Pendapatan
non halal
F. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan
tahunan Bank Umum Syariah periode 2012-2016 yang dapat diakses
secara online dengan mengunjungi website resmi Bank Indonesia (BI) dan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta website resmi bank umum syariah
yang menjadi objek penelitian.
G. Teknik Analisis Data
1. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua metode,
yaitu:
a. Metode kuantitatif non statistik yaitu sebuah analisis data yang
berupa angka-angka tanpa menguji secara statistik.
b. Metode deskriptif kuantitatif yaitu dengan cara
memberikanpenjelasan dengan kata-kata atau kalimat untuk
menerangkan data kuantitatif yang telah diperoleh guna
menghasilkan suatu kesimpulan.
2. Adapun tahapanalisa data dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap,
antara lain:
a. Menghitung menggunakan analisis data dengan lima rasio yang
terdapat dalam islamicity performance index, yaitu: profit sharing
ratio, zakat performace ratio, equitable distribution ratio, islamic
income vs non islamic income, islamic investment vs non islamic
investment.
b. Memberikan penjelasan dari hasil islamicity performance index
mengenai kinerja Bank Umum Syariah periode 2012-2016.
c. Membandingkan kinerja bank syariah satu dengan yang lainyang
terdapat dalam sampel.
d. Mengambil kesimpulan dari hasil pengungkapan dan penjelasan
atas kinerja bank umum syariah.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Bank Mega Syariah64
64
Tentang Bank Mega Syariah (on-line), tersedia di http://www.megasyariah.co.id (31 Januari
2018).
PT Bank Mega Syariah (dahulu bernama PT Bank Syariah Mega
Indonesia) berkedudukan di Jakarta, Indonesia, awalnya didirikan
dengan nama PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu). Pada tanggal 25
Agustus 2004 BSMI resmi beroperasi. Untuk mewujudkan visi
"Tumbuh dan Sejahtera Bersama Bangsa", CT Corpora sebagai
pemegang saham mayoritas memiliki komitmen dan tanggung jawab
penuh untuk menjadikan Bank Mega Syariah sebagai bank umum
syariah terbaik di industri perbankan syariah nasional.
2. Bank BRI Syariah65
Berawal dari akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui
suratnya No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17
November 2008 PTBank BRISyariah secara resmi beroperasi.
Kemudian PTBank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula
beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi
kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam yang mampu
melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan
menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan
prinsip syariah.
65
Tentang Bank BRI Syariah (on-line), tersedia di http://www.brisyariah.co.id (31
Januari2018).
3. Bank BCA Syariah66
Berdasarkan akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat
dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi, .PTBank Central
Asia, Tbk (BCA) mengakuisisi PT Bank Utama Internasional Bank
(Bank UIB) yang nantinya menjadi PT Bank BCA Syariah.
Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi
bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia
melalui Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010
tanggal 2 Maret 2010. Dengan memperoleh izin tersebut, pada tanggal
5 April 2010, BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum
syariah.
4. Bank BNI Syariah67
Berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada
tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS)
BNI dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan,
66
Tentang Bank BCA Syariah (on-line), tersedia di http://www.bcasyariah.co.id (31 Januari
2018).
67Tentang Bank BNI Syariah (on-line), tersedia di http://www.bnisyariah.co.id (31 Januari
2018).
Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang
menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin
usaha kepada PT Bank BNI Syariah, dan di dalam Corporate Plan
UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer
dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana
pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai
Bank Umum Syariah (BUS).
Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor
eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan
diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
5. Bank Syariah Mandiri68
Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang
dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang
Negara dan PT Mahkota Prestasi jugaterkena dampak krisis. BSB
68
Tentang Bank Syariah Mandiri (on-line), tersedia di http://www.syariahmandiri.co.id (31
Januari 2018).
berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger
dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan
(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank
Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank
Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999
respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, tim
Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan
infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank
konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8
September 1999.
6. Bank Muamalat Indonesia69
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat Indonesia)
memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah pertama di
Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi‟us Tsani 1412 H.
69
Tentang Bank Muamalat (on-line), tersedia di http://www.bankmuamalat.co.id (31 Januari
2018).
Pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan
pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari
Pemerintah Republik Indonesia. Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei
1992 atau 27 Syawal 1412 H.
B. Hasil Analisis Data Masing-Masing BUS
Hasil pengukuran kinerja masing-masing BUS, yaitu: Bank Mega
Syariah, Bank BRI Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Mandiri,
Bank BNI Syariah, Dan Bank Muamalat dengan pendekatan islamicity
performance indexdengan menggunakan beberapa rasio yang terdapat
didalamya pada periode 2012-2016 adalah sebagai berikut:
1. Bank Mega Syariah
a. Profit Sharing Ratio
Tabel 4.1
Hasil Profit Sharing RatioBank Mega Syariah
Tahun PSR Skor Predikat
2012 0,53% 1 Tidak Memuaskan
2013 0,58% 1 Tidak Memuaskan
2014 0,72% 1 Tidak Memuaskan
2015 1,36% 1 Tidak Memuaskan
2016 7,21% 1 Tidak Memuaskan
Rata-Rata 2,08% 1 Tidak Memuaskan Sumber: Annual Report Bank Mega Syariah
Berdasarkan perhitungan profit sharing ratio, maka dapat diketahui
seberapa besar pembiayaan berbasis bagi hasil yang diberikan oleh
Bank Mega Syariah pada tahun 2012-2016. Predikat yang didapatkan
untuk profit sharing Bank Mega Syariah selama periode penelitian
adalah “tidak memuaskan”. Kecilnya rasio pembiayaan berbasis bagi
hasil Bank Mega Syariah juga dipicu oleh pembiayaan mudharabah
pada tahun 2012, 2013, 2016, Bank Mega Syariah sama sekali tidak
mengeluarkan pembiayaan mudharabah. Dengan adanya hasil yang
tidak memuaskan, diharapkan Bank Mega Syariah bisa memperbaiki
kinerja akad berbasis bagi hasilnya pada tahun yang akan datang.
b. Zakat Performance Ratio
Tabel 4.2
Hasil Zakat Performance RatioBank Mega Syariah
Tahun ZPR Skor Predikat
2012 0,104% 1 Tidak Memuaskan
2013 0,070% 1 Tidak Memuaskan
2014 0,010% 1 Tidak Memuaskan
2015 0,092% 1 Tidak Memuaskan
2016 0,068% 1 Tidak Memuaskan
Rata-Rata 0,069% 1 Tidak Memuaskan Sumber: Annual Report Bank Mega Syariah
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka diketahui rasio zakat yang
disalurkan Bank Mega Syariah selama periode (2012-2016). Adapun
predikat yang didapatkan untuk Bank Mega Syariah dalam penyaluran
zakat atas hartanya adalah “tidak memuaskan”. Memperbaiki kinerja
zakat atas harta bersih juga menjadi tugas untuk Bank Mega Syariah,
lantaran sejauh ini berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil
zakat performance ratio selama lima tahun berturut-turut selalu
mendapat predikat tidak memuaskan.
c. Equitable Distribution Ratio
Tabel 4.3
Hasil EDR Bank Mega Syariah
Rasio 2012 2013 2014 2015 2016 Skor Predikat
QaD 77,42% 20,35% 8,03% 2,82% 3,33% 2 Kurang
Memuaskan
Eex 30,60% 28,03% 35,56% 24,80% 18,29% 2 Kurang
Memuaskan
Shldr 17,91% 25,88% 42,90% 23,12% 27,71% 2 Kurang
Memuaskan
Np 17,66% 11,63% 2,28% 1,06% 12,59% 1 Tidak
Memuaskan
Total Rata-Rata 2 Kurang
Memuaskan
Sumber Annual Report Bank Mega Syariah
Berdasarkan penilaian equitable distribution ratio dari Bank Mega
Syariah, maka dapat disimpulkan predikat yang didapatkan selama periode
penelitian adalah “kurang memuaskan”. Maka, diharapkan Bank Mega
Syariah untuk lebih meningkatkan pendistribusian bagi para stakeholder pada
tahun yang akan datang. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
Qard and donation, pada tahun 2012-2016 mendapatkan predikat “kurang
memuaskan”.Pendistribusian gaji karyawan Bank Mega Syariah sejak tahun
2012-2016 mendapatkan predikat “kurang memuaskan”.Pendistribusian
pendapatan bagi para shareholder pada tahun 2012-2016 mendapatkan
predikat “kurang memuaskan”. Rasio laba bersih terhadap total pendapatan
setelah dikurangi zakat dan pajak tahun 2012-2016 mendapatkan predikat
“tidak memuaskan”.
d. Islamic Investment vs Non Islamic Investment
Tabel 4.4
Islamic Investment Vs Non Islamic InvestmentBMS
Tahun IIvsNII Skor Predikat
2012 100% 5 Sangat Memuaskan
2013 100% 5 Sangat Memuaskan
2014 100% 5 Sangat Memuaskan
2015 100% 5 Sangat Memuaskan
2016 100% 5 Sangat Memuaskan
Rata-Rata 100% 5 Sangat Memuaskan Sumber: Annual Report Bank Mega Syariah
Berdasarkan perhitungan tersebut diatas, maka dapat dilihat seberapa
besar tingkat investasi halal yang dilakukan oleh Bank Mega Syariah
selama tahun penelitian. Terlihat bahwa seluruh investasi yang
dilakukan oleh Bank Mega Syariah secara keseluruhan halal, dan
mendapatkan predikat “sangat memuaskan”.Bank Mega Syariah
diharapkan untuk mampu terus mempertahankan investasi halalnya dari
waktu ke waktu.
e. Islamic Income vs Non Islamic Income Ratio
Tabel 4.5
Islamic Income Vs Non Islamic IncomeBank Mega Syariah
Tahun IICvsNIIC Skor Predikat
2012 99,99% 5 Sangat Memuaskan
2013 99,99% 5 Sangat Memuaskan
2014 99,98% 5 Sangat Memuaskan
2015 99,93% 5 Sangat Memuaskan
2016 99,98% 5 Sangat Memuaskan
Rata-Rata 99,97% 5 Sangat Memuaskan Sumber: Annual Report Bank Mega Syariah
Berdasarkan perhitungan diatas, maka pendapatan non halal dari
Bank Mega Syariah setiap tahun selama periode penelitian adalah tidak
lebih dari 1%. Sehingga Bank Mega Syariah mendapatkan predikat
“sangat memuaskan”.Hal ini menunjukkan bahwa Bank Mega Syariah
memiliki komitmen yang baik dalam hal mempertahankan nilai-nilai
kesyariahan yang terdapat didalamnya dalam menjalankan kegiatan
usaha.
2. Bank BRI Syariah
a. Profit Sharing Ratio
Tabel 4.6
Hasil Profit Sharing RatioBank BRI Syariah
Tahun PSR Skor Predikat
2012 22,77% 2 Kurang Memuaskan
2013 28,02% 2 Kurang Memuaskan
2014 31,11% 2 Kurang Memuaskan
2015 36,42% 2 Kurang Memuaskan
2016 35,80% 2 Kurang Memuaskan
Rata-Rata 30,82% 2 Kurang Memuaskan
Sumber: Annual Report Bank BRI Syariah
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan pendekatan
islamicity performance index hasil predikat yang didapat untuk
perhitungan profit sharing ratio pada tahun 2012-2016 adalah “kurang
memuaskan”. Pembiayaan berbasis bagi hasil yang dikeluarkan oleh
Bank BRI Syariah masih sangat minim apabila dibandingkan dengan
total seluruh pembiayaan.
b. Zakat Performance Ratio
Tabel 4.7
Hasil Zakat Performance RatioBank BRI Syariah
Tahun ZPR Skor Predikat
2012 0,027% 1 Tidak Memuaskan
2013 0,042% 1 Tidak Memuaskan
2014 0,047% 1 Tidak Memuaskan
2015 0,022% 1 Tidak Memuaskan
2016 0,037% 1 Tidak Memuaskan
Rata-Rata 0,035% 1 Tidak Memuaskan Sumber: Annual Report Bank BRI Syariah
Rasio zakat yang dikeluarkan oleh Bank BRI Syariah dari tahun
2012-2016 adalah sebagaimana terdapat pada tabel.Berdasarkan porsi
zakat yang dikeluarkan oleh Bank BRI Syariah atas harta besih,
predikat yang didapatkan adalah “tidak memuaskan”.
Bank BRI Syariah sebagai lembaga keuangan yang bekerja
berdasarkan prinsip islam semestinya bisa menjalankan fungsi sosialnya
dengan lebih baik melalui penyaluran zakat. Selama periode penelitian
lima tahun berturut-turut Bank BRI Syariah mendapatkan predikat tidak
memuaskan. Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan bisa
menjadi evaluasi bagi Bank BRI Syariah untuk meningkatkan kinerja
sosialnya.
c. Equitable Distribution Ratio
Tabel 4.8
Hasil EDRBank BRI Syariah
Rasio 2012 2013 2014 2015 2016 Skor Predikat
QaD 152,09% 90,01% 50,74% 26,23% 17,85% 4 Memuaskan
Eex 34,37% 38,08% 39,57% 34,46% 32,77% 2 Kurang Memuaskan
Shldr 53,34% 69,07% 87,60% 70,16% 63,06% 4 Memuaskan
NP 10,83% 12,33% 0,58% 8,30% 10,36% 1 Tidak Memuaskan
Total Rata-Rata 3 Cukup Memuaskan
Sumber Annual Report Bank BRI Syariah
Secara keseluruhan penilaian equitable distribution ratio Bank BRI Syariah
mendapatkan predikat“cukup memuaskan”.Dengan predikat ini diharapkan BRI
Syariah bisa mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya.Adapun rinciannya
adalah pembiayaan qardoleh Bank BRI Syariah mendapatkan predikat
“memuaskan”. Sementara distribusi penghasilan bagi para pegawaiBank BRI
Syariah mendapatkan predikat “kurang memuaskan”.
Adapun bagi hasil yang diberikan oleh bank bagi para shareholderperusahaan
mendapatkan predikat rasio “memuaskan”, untuk pendapatan bersih yang diterima
oleh Bank BRI Syariah selama lima tahun periode penelitian mendapatkan
predikat “tidak memuaskan”.
d. Islamic Investment vs Non Islamic Investment
Tabel 4.9
Islamic Investment Vs Non Islamic InvestmentBank BRI Syariah
Tahun IIvsNII Skor Predikat
2012 100% 5 Sangat Memuaskan
2013 100% 5 Sangat Memuaskan
2014 100% 5 Sangat Memuaskan
2015 100% 5 Sangat Memuaskan
2016 100% 5 Sangat Memuaskan
Rata-Rata 100% 5 Sangat Memuaskan Sumber: Annual Report Bank BRI Syariah
Investasi yang dilakukan oleh Bank BRI Syariah selama periode
penelitian secara keseluruhan merupakan investasi halal. Hal ini bisa
dilihat berdasarkan perhitungan rasio islamic investment vs non islamic
investment yang selama lima tahun berturut-turut menunjukkan nilai
sebesar 100%, dan mendapatkan predikat “sangat memuaskan”.Bank
BRI Syariah diharapkan untuk mampu terus mempertahankan investasi
halalnya.
e. Islamic Income Vs Non Islamic Income
Tabel 4.10
Islamic Income Vs Non Islamic IncomeBank BRI Syariah
Tahun IIcvsNIIc Skor Predikat
2012 99,99% 5 Sangat Memuaskan
2013 99,99% 5 Sangat Memuaskan
2014 99,98% 5 Sangat Memuaskan
2015 99,98% 5 Sangat Memuaskan
2016 99,99% 5 Sangat Memuaskan
Rata-Rata 99,98% 5 Sangat Memuaskan Sumber: Annual Report Bank BRI Syariah
Rasio pendapatan halal pada Bank BRI Syariah secara keseluruhan
besarnya melebihi 99%. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan non
halal yang diterima oleh Bank BRI Syariah sangat kecil sekali. Predikat
pendapatan halal yang didapatkan oleh Bank BRI Syariah selama
periode penelitian adalah “sangat memuaskan”, dengan adanyan hasil
yang sangat memuaskan ini, diharapkan Bank BRI syariah bisa terus
mempertahankan kinerja pendapatan halalnya.
3. Bank BCASyariah
a. Profit Sharing Ratio
Tabel 4.11
Hasil Profit Sharing RatioBank BCASyariah
Tahun PSR Skor Predikat
2012 46,08% 3 Cukup Memuaskan
2013 51,66% 3 Cukup Memuaskan
2014 46,86% 3 Cukup Memuaskan
2015 44,73% 3 Cukup Memuaskan
2016 47,07% 3 Cukup Memuaskan
Rata-Rata 47,28% 3 Cukup Memuaskan
Sumber: Annual Report Bank BCA Syariah
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, besarnya rasio
profit sharing pada Bank BCA Syariahtahun 2012-2016 predikat
yang didapatkan adalah “cukup memuaskan”. Akan tetapi, apabila
dilihat dari rata-rata presentase rasio bagi hasil, maka besarnya
pembiayaan berbasis bagi hasil masih lebih kecil apabila
dibandingkan dengan total seluruh pembiayaan. Rata-rata
pembiayaan berbasis bagi hasil masih dibawah 50% dari total
pembiayaan.Bank BCA Syariah diharapkan untuk mampu
mempertahankan dan meningkatkan pembiayaan berbasis bagi
hasilnya.
b. Zakat Performance Ratio
Tabel 4.12
Hasil Zakat Performance RatioBank BCASyariah
Tahun ZPR Skor Predikat
2012 0% 0 Sangat Tidak Memuaskan
2013 0% 0 Sangat Tidak Memuaskan
2014 0% 0 Sangat Tidak Memuaskan
2015 0% 0 Sangat Tidak Memuaskan
2016 0% 0 Sangat Tidak Memuaskan
Rata-Rata 0% 0 Sangat Tidak Memuaskan
Sumber: Annual Report Bank BCA Syariah
Berdasarkan perhitungan rasio zakat yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa Bank BCA Syariah belum mampu
sepenuhnya menjalankan fungsi sosialnya sebagai sebuah lembaga
keuangan yang berbasis syariah. Hal ini terungkap berdasarkan
rasio zakat atas aset setelah liabilitas selama lima tahun berturut-
turut adalah sebesar 0%.
c. Equitable Distribution Ratio
Tabel 4.13
Hasil EDRBank BCASyariah
Rasio 2012 2013 2014 2015 2016 Skor Predikat
QaD 0,02% 0,24% 0,70% 0,09% 0,51% 1 Tidak
Memuaskan
Eex 49,74% 44,33% 47,75% 39,64% 39,30% 3 Cukup
Memuaskan
Shrldr 66,63% 78,45% 126,16% 114,83% 107,69% 5 Sangat
Memuaskan
NP 10,65% 13,84% 11,98% 14,28% 17,93% 1 Tidak
Memuaskan
Total Rata-Rata 3 Cukup
Memuaskan
Sumber Annual Report Bank BCA Syariah
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam hal
equitable distribution ratioatas beberapa stakeholder,Bank BCA Syariah selama
periode penelitian (2012-2016)mendapatkan predikat “cukup memuaskan”.
Qard and donationselama tahun 2012-2016 mendapatkan predikat “tidak
memuaskan”. Sementara untuk pembayaran gaji karyawan pada periode 2012-
2016 mendapatkan predikat “cukup memuaskan”.Pendistribusian pendapatan bagi
para shareholderBank BCA Syariah sejak 2012-2016 mendapatkan predikat
“sangat memuskan”. Pendapatan bersih yang diterima oleh bank BCA Syariah
pada tahun 2012-2016mendapatkan predikat “tidak memuaskan”.
d. Islamic Investment vs Non Islamic Investment
Tabel 4.14
Islamic Vs Non Islamic InvestmentBank BCA Syariah
Tahun
IIvsNII Skor Predikat
2012 100% 5 Sangat Memuaskan
2013 100% 5 Sangat Memuaskan
2014 100% 5 Sangat Memuaskan
2015 100% 5 Sangat Memuaskan
2016 100% 5 Sangat Memuaskan
Rata-Rata 100% 5 Sangat Memuaskan
Sumber: Annual Report Bank BCA Syariah
Berdasarkan perhitungan rasio diatas, investasi yang dilakukan
oleh Bank BCA Syariah Selama periode penelitian adalah halal
secara keseluruhan, dengan nilai rasio sebesar 100% pada tiap-tiap
tahunnya. Predikat atas investasi halal Bank BCA Syariah adalah
“sangat memuaskan”.
e. Islamic Income Vs Non Islamic Income
Tabel 4.15
Islamic Income Vs Non Islamic IncomeBank BCASyariah
Tahun IICvsNIIC Skor Predikat
2012 99,99% 5 Sangat Memuaskan
2013 99,99% 5 Sangat Memuaskan
2014 99,99% 5 Sangat Memuaskan
2015 99,97% 5 Sangat Memuaskan
2016 99,99% 5 Sangat Memuaskan
Rata-Rata 99,98% 5 Sangat Memuaskan
Sumber: Annual Report Bank BCA Syariah
Rasio pendapatan non halal pada Bank BCA Syariah tidak lebih
dari 1%. Hal ini bisa dilihat pada tabel perhitungan rasio
pendapatan halal vs non halal BCA Syariahdi atas, dimana
pendapatan halal selama lima tahun berturut-mendapat nilai diatas
99% dan mendapat predikat “sangat memuaskan”.
4. Bank BNI Syariah
a. Profit Sharing Ratio
Tabel 4.16
Hasil Profit Sharing RatioBank BNI Syariah
Tahun PSR Skor Predikat
2012 16,42% 1 Tidak Memuaskan
2013 15,72% 1 Tidak Memuaskan
2014 16,10% 1 Tidak Memuaskan
2015 18,90% 1 Tidak Memuaskan
2016 19,95% 1 Tidak Memuaskan
Rata-Rata 17,42% 1 Tidak Memuaskan
Sumber: Annual Report Bank BNI Syariah
Besarnya rasio pembiayaan berbasis bagi hasil pada Bank BNI
Syariah pada tahun 2012-2016 adalah sebagaimana terdapat pada
tabel.Adapun predikat yang didapatkan atas hasil rasio yang
didapatkan selama periode penelitian adalah “tidak
memuaskan”.Hal ini menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah lebih
besar memberikan porsinya terhadap pembiayaan dengan jenis
pembiayaan selain bagi hasil.Pada masa yang akan datang, Bank
BNI Syariah diharapkan untuk mampu meningkatkan pembiayaan
berbasis bagi hasilnya, mengingat prinsip utama bank syariah
adalah prinsip bagi hasil.
b. Zakat Performance Ratio
Tabel 4.17
Hasil Zakat Performance RatioBank BNI Syariah
Tahun ZPR Skor Predikat
2012 0,037% 1 Tidak Memuaskan
2013 0,041% 1 Tidak Memuaskan
2014 0,033% 1 Tidak Memuaskan
2015 0,039% 1 Tidak Memuaskan
2016 0,039% 1 Tidak Memuaskan
Rata-Rata 0,0378% 1 Tidak Memuaskan Sumber: Annual Report Bank BNI Syariah
Besarnya zakat yang didistribusikan oleh Bank BNI Syariah tahun
2012-2016 adalah sebagaimana terdapat dalam tabel. Adapun
predikat penilaian atas rasio yang didapatkan untuk zakat
performance adalah “tidak memuaskan”.Hal ini menunjukkan perlu
adanya peningkatan zakat oleh Bank BNI Syariah atas harta yang
telah dikurangi kewajibannya.
c. Equitable Distribution Ratio
Tabel 4.18
Hasil EDR Bank BNI Syariah
Rasio 2012 2013 2014 2015 2016 Skor Predikat
QaD 106,39% 63,09% 46,57% 34,62% 47,89% 3 Cukup Memuaskan
Eex 45,92% 46,37% 46,95% 41,45% 39,66% 3 Cukup Memuaskan
Shrldr 36,87% 38,42% 46,60% 52,72% 48,15% 3 Cukup Memuaskan
NP 14,74% 11,80% 11,89% 14,14% 14,65% 1 Tidak Memuaskan
Rata-Rata 3 Cukup Memuaskan
Sumber: Annual Report Bank BNISyariah
Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat dilihat bahwa Bank BNI Syariah
memberikan perhatian yang cukup baik bagi setiapstakeholder, terlebih pada
pembiayaan qard dan gaji karyawan.Penilaian equitable distribution ratio secara
keseluruhan selama periode penelitian adalah “cukup memuaskan”.
Adapun rasio dari pembiayaan qard dari tahun 2012-2016 mendapat predikat
“cukup memuaskan”. Sementara gaji karyawan Bank BNI Syariahmemiliki rasio
yang terbilang cukup stabil dan mendapatkan predikat “cukup
memuaskan”.Besarnya pendistribusian bagi hasil untuk para shareholder
mendapatkan predikat “cukup memuaskan”. Sementara Pendapatan bersih yang
dihasilkan oleh Bank BNI Syariah mendapatkan predikat “tidak memuaskan”.
d. Islamic Investment vs Non Islamic Investment
Tabel 4.19
Islamic Investment Vs Non Islamic InvestmentBNI Syariah
Tahun IIvsNII Skor Predikat
2012 100% 5 Sangat Memuaskan
2013 100% 5 Sangat Memuaskan
2014 100% 5 Sangat Memuaskan
2015 100% 5 Sangat Memuaskan
2016 100% 5 Sangat Memuaskan
Rata-Rata 100% 5 Sangat Memuaskan
Sumber: Annual Report Bank BNI Syariah
Investasi yang dilakukan oleh bank BNI syariah secara keseluruhan
pada periode penelitian 2012-2016 adalah halal 100%. Hal ini
sebagaimana disajikan pada tabel diatas. Berdasarkan rasio investasi
halal tersebut, maka predikat yang didapatkan oleh Bank BNI Syariah
selama periode penelitian adalah “sangat memuaskan”.
e. Islamic Income Vs Non Islamic Income
Tabel 4.20
Islamic Income Vs Non Islamic IncomeBNI Syariah
Tahun IIcvsNIIc Skor Predikat
2012 99,96% 5 Sangat Memuaskan
2013 99,98% 5 Sangat Memuaskan
2014 99,99% 5 Sangat Memuaskan
2015 99,98% 5 Sangat Memuaskan
2016 99,99% 5 Sangat Memuaskan
Rata-Rata 99,98% 5 Sangat Memuaskan
Sumber: Annual Report Bank BNI Syariah
Pendapatan halal yang diterima oleh Bank BNI Syariah pada tahun
penelitian (2012-2016) mendapatkan nilai rasio sebagaimana terdapat
dalam tabel. Secara keseluruhan, pendapatan halal vs non halal selama
lima tahun penelitian mendapatkan nilai diatas 99% dan mendapatkan
predikat “sangat memuaskan”.
5. Bank Syariah Mandiri
a. Profit Sharing Ratio
Tabel 4.21
Hasil Profit Sharing RatioBSM
Tahun PSR Skor Predikat
2012 22,81% 2 Kurang Memuaskan
2013 21,30% 2 Kurang Memuaskan
2014 21,03% 2 Kurang Memuaskan
2015 22,66% 2 Kurang Memuaskan
2016 29,15% 2 Kurang Memuaskan
Rata-Rata 23,39% 2 Kurang Memuaskan
Sumber: Annual Report Bank Syariah Mandiri
Profit sharing ratio oleh Bank Syariah Mandiri. Pada tahun 2012-
2016 adalah sebagaimana terdapat dalam tabel, dan pada tiap tahun
mendapatkan predikat “kurang memuaskan”, sehingga penilaian
secara keseluruhan selama tahun penelitian juga mendapatkan
predikat “kurang memuaskan”. Hal ini menunjukkan belum
maksimalnya pembiayaan berbasis bagi hasil yang dikeluarkan oleh
BSM yakni nilai rata-rata pada periode penelitian kurang dari 25%.
b. Zakat Performance Ratio
Tabel 4.22
Hasil Zakat Performance RatioBSM
Tahun ZPR Skor Predikat
2012 0,062% 1 Tidak Memuaskan
2013 0,042% 1 Tidak Memuaskan
2014 0,004% 1 Tidak Memuaskan
2015 0,015% 1 Tidak Memuaskan
2016 0,016% 1 Tidak Memuaskan
Rata-rata 0,135% 1 Tidak Memuaskan Sumber: Annual Report Bank Syariah Mandiri
Besarnya rasio zakat yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri
adalah sebagaimana terdapat dalam tabel tersebut di atas. Tahun 2012-
2016 Bank Syariah Mandiri mengeluarkan zakat atas harta setelah
kewajiban dan mendapatkan predikat “tidak memuaskan” pada setiap
tahunnya dan setelah dirata-rata hasil selama lima tahun kinerja BSM
juga mendapat predikat “tidak memuaskan” dalam hal penyaluran
zakat.
c. Equitable Distribution Ratio
Tabel 4.23
Hasil EDRBSM
Rasio 2012 2013 2014 2015 2016 Skor Predikat
QaD 170,77% 129,32% 88,43% 45,27% 40,33% 5 Sangat Memuaskan
Eex 27,10% 27,76% 33,51% 31,01% 29,45% 2 Kurang Memuaskan
Shldr 0,69% 0,74% 0,40% 0% 0,21% 1 Tidak Memuaskan
NP 22,44% 15,16% 1,76% 6,78% 6,68% 1 Tidak Memuaskan
Rata-rata 3 Cukup memuaskan
Sumber: Annual Report Bank Syariah Mandiri
Pendistribusian pendapatan bagi tiap-tiap pihak yang terkait dengan Bank
Syariah Mandiri selama periode penelitian adalah sebagaimana terdapat pada tabel
di atas. Apabila dilihat dari rasio yang diperhitungkan di atas, maka dapat
diketahui bahwaequitable distribution ratioBank Syariah Mandiri mendapatlan
predikat “cukup memuaskan” selama periode penelitian.
Nilai rasio qard and donation dari tahun 2012-2016 mendapat predikat “sangat
memuaskan”, sementara besarnya rasio gaji karyawan Bank Syariah Mandiri
mendapatkan predikat “kurang memuaskan”, dan dalam hal rasio bagi hasil yang
diterima oleh para pemegang saham Bank Syariah Mandiri mendapatkan predikat
“tidak memuaskan”, sementara besarnya net profit yang diterima oleh Bank
Syariah Mandiri atas kegitaan usaha yang dijalankannya selama periode penelitian
mendapatkan predikat “tidak memuaskan”.
d. Islamic Investment vs Non Islamic Investment
Tabel 4.24
Islamic Investment Vs Non Islamic InvestmentBSM
Tahun IIvsNII Skor Predikat
2012 100% 5 Sangat memuaskan
2013 100% 5 Sangat memuaskan
2014 100% 5 Sangat memuaskan
2015 100% 5 Sangat memuaskan
2016 100% 5 Sangat memuaskan
Rata-rata 100% 5 Sangat memuaskan
Sumber: Annual Report Bank Syariah mandiri
Berdasarkan penilaian islamicity performance index, maka
didapatkan hasil bahwa investasi yang dilakukan oleh Bank Syariah
Mandiri secara keseluruhan selama periode penelitian adalah 100%
halal. Mengenai predikat untuk investasi halal yang dilakukan oleh
Bank Syariah Mandiri selama lima tahun periode penelitian adalah
“sangat memuaskan”.
e. Islamic Income Vs Non Islamic Income
Tabel 4.25
Islamic Income Vs Non Islamic IncomeBSM
Tahun IICvsNIIC Skor Predikat
2012 99,98% 5 Sangat memuaskan
2013 99,99% 5 Sangat memuaskan
2014 99,98% 5 Sangat memuaskan
2015 99,98% 5 Sangat memuaskan
2016 99,99% 5 Sangat memuaskan
Rata-rata 99,98% 5 Sangat memuaskan Sumber: Annual Report Bank Syariah Mandiri
Besarnya rasio pendapatan halal yang diterima oleh Bank Syariah
Mandiri selama periode penelitian adalah sebagaimana terdapat pada
tabel diatas, adapun rasio rata-rata selama lima tahun periode
penelitian adalah 99,98% dan mendapatkan predikat “sangat
memuaskan”. Besarnya rasio pendapatan halal menunjukkan bahwa
Bank Syariah Mandiri telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menjauhi pendapatan yang kaitannya dengan ribawi.
6. Bank Muamalat Indonesia
a. Profit Sharing Ratio
Tabel 4.26
Hasil Profit Sharing RatioBank Muamalat
Tahun PSR Skor Predikat
2012 45,05% 3 Cukup Memuaskan
2013 50,01% 3 Cukup Memuaskan
2014 49,37% 3 Cukup Memuaskan
2015 52,15% 3 Cukup Memuaskan
2016 52,28% 3 Cukup Memuaskan
Rata-Rata 49,77% 3 Cukup Memuaskan
Sumber: Annual Report Bank Muamalat
Berdasarkan tabel profit sharing ratio di atas, maka dapat dilihat
seberapa besar pembiayaan berbasis bagi hasil yang dilakukan oleh
Bank Muamalat periode 2012-2016, besarnya rata-rata pembiayaan
berbasis bagi hasil oleh Bank Muamalat adalah senilai 49,77% dan
mendapatkan predikat “cukup memuaskan”.
b. Zakat Performance Ratio
Tabel 4.27
Hasil Zakat Performance RatioBank Muamalat
Tahun ZPR Skor Predikat
2012 0,018 1 Tidak Memuaskan
2013 0,021 1 Tidak Memuaskan
2014 0,022 1 Tidak Memuaskan
2015 0,002 1 Tidak Memuaskan
2016 0,004 1 Tidak Memuaskan
Rata-rata 0,013% 1 Tidak Memuaskan Sumber: Annual Report Bank Muamalat
Berdasarkan tabel perhitungan zakat performance ratio di atas,
maka didapatkan hasil untuk rata-rata rasio zakat yang telah
dikeluarkan oleh Bank Muamalat selama masa periode penelitian
(2012-2016), yaitu 0,013%.Predikat yang didapatkan untuk zakat
performance Bank Muamalat selama periode penelitian adalah
“tidak memuaskan”.
c. Equitable Distribution Ratio
Tabel 4.28
Hasil EDRBank Muamalat
Rasio 2012 2013 2014 2015 2016 Skor Predikat
QaD 71,44% 17,36% 5,99% 9,7% 30,75% 2 Kurang
Memuaskan
Eex 39,52% 30,12% 38,44% 42,64% 52,35% 3 Cukup
Memuaskan
Shrldr 0,004% 0,018% 0,027% 0,0003
%
0,02% 1 Tidak
Memuaskan
NP 21,80% 19,64% 2,69% 3,14% 4,5% 1 Tidak
Memuaskan
Rata-Rata 2 Kurang
Memuaskan
Sumber Annual Report Bank Muamalat
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa
Bank Muamalat dalam hal equitable distribution ratio mendapatkan predikat
“kurang memuaskan”.Bank Muamalat diharapkan untuk lebih meningkatkan
pendistribusian bagi para stakeholder, hal ini penting sekali karena setiap
stakeholder mrmiliki peran vital bagi Bank Muamalat dalam menjalakan kegiatan
usahanya.
Besarnya nilai rasio qard and donation pada tahun 2012-2016 mendapatkan
predikat “kurang memuaskan”, sedangkan besarnya rasio gaji karyawan pada
Bank Muamalat mendapatkan predikat “cukup memuaskan”. Sementara untuk
pendistribusian bagi para shareholder mendapatkan predikat “tidak
memuaskan”.Laba bersih yang dihasilkan Bank Muamalat selama periode
penelitian mendapatkan predikat “tidak memuaskan”.
d. Islamic Investment vs Non Islamic Investment
Tabel 4.29
Islamic Investment Vs Non Islamic InvestmentBank Muamalat
Tahun
IIvsNII Skor Predikat
2012 100% 5 Sangat memuaskan
2013 100% 5 Sangat memuaskan
2014 100% 5 Sangat memuaskan
2015 100% 5 Sangat memuaskan
2016 100% 5 Sangat memuaskan
Rata-rata 100% 5 Sangat memuaskan
Sumber: Annual Report Bank Muamalat
Berdasarkan perhitungan islamic investment vs non islamic
investment ratio pada Bank Muamalat ditahun 2012-2016, maka
dapat diketahui bahwa nilai seluruh investasi yang dilakukan oleh
Bank Muamalat adalah secara keseluruhan halal. Hal ini
sebagaimana telihat bahwa rasio investasi halal adalah sebesar
100% pada setiap tahun selama periode penelitian, dan mendapatkan
predikat “sangat memuaskan”.
e. Islamic Income Vs Non Islamic Income
Tabel 4.20
Islamic Income Vs Non Islamic IncomeBank Muamalat
Tahun IICvsNIIC Skor Predikat
2012 99,94% 5 Sangat memuaskan
2013 99,95% 5 Sangat memuaskan
2014 99,92% 5 Sangat memuaskan
2015 99,93% 5 Sangat memuaskan
2016 99,93% 5 Sangat memuaskan
Rata-
rata
99,93% 5 Sangat memuaskan
Sumber: Annual Report Bank Muamalat
Islamic income ratio Bank Muamalat pada tahun 2012 sampai
2016 memiliki nilai yang sangat memuaskan, hal ini sebagaimana
telihat pada tabel di atas, bahwa pendapatan non halal pada Bank
Muamalat tidak sampai 1%.Pada tahun 2012-2016 rata-rata rasio
islamic income Bank Muamalat adalah 99,93%.
C. Hasil Analisis Data BUS
Berdasarkan hasil dari penilaian kinerja Bank Umum Syariah dengan
pendekatan islamicity performance index, maka diperoleh hasil
perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.31
Hasil Perhitungan Kinerja BUSdengan Islamicity Performance Index
Bank PSR ZPR EDR InvsN
IN
IcvsN
IC
Jumlah Rata-
rata
Predikat
BMS 1 1 2 5 5 14 3 Cukup
Memuaskan
BRIS 2 1 3 5 5 16 4 Memuaskan
BCAS 3 0 3 5 5 16 4 Memuaskan
BNIS 1 1 3 5 5 15 3 Cukup
Memuaskan
BSM 2 1 3 5 5 16 4 Memuaskan
BMI 3 1 2 5 5 16 4 Memuaskan
Jumlah 12 5 16 30 30
Rata-
Rata
2 1 3 5 5
Sumber: Annual Report BMS, BRIS, BCAS, BNIS, BSM, BMI, data diolah tahun 2018.
Sebagaimana telah dimuat dalam tabel 4.31, gambaran kinerja keuangan bank
syariah berdasarkan islamicity performance index apabila dilihat dari masing-
masing bank maka :
1. Bank Mega Syariah memiliki predikat cukup memuaskan
2. BRI Syariah memiliki predikat memuaskan
3. BCA Syariah memiliki predikat memuaskan
4. BNI Syariah memiliki predikat cukup memuaskan
5. Bank Syariah Mandiri memiliki predikat memuaskan
6. Bank Muamalat mendapatkan predikat memuaskan.
Adapun hasil dari predikat bank umum syariah secra keseluruhan apabila
dilihat dari masing-masing indikator yang terdapat dalam islamicity performance
index adalah sebagai berikut:
Tabel 4.32
Hasil Penilaian Predikat Islamicity Performance Index
Ukuran Kinerja Skor Predikat
PSR 2 Kurang Memuaskan
ZPR 1 Tidak Memuaskan
EDR 3 Cukup Memuaskan
IIvsNII 5 Sangat Memuaskan
IICvsNIIC 5 Sangat Memuaskan
Jumlah 16
Rata-Rata 4 Memuaskan
Sumber: Annual Report BMS, BRIS, BCAS, BNIS, BSM, BMI, data diolah tahun 2018.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Bank Umum Syariah di
Indonesia periode 2012-2016 memiliki penilaian predikat
“memuaskan”.Berdasarkan keenam bank yang menjadi sampel penelitian, yaitu
Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah, Bank BCA Syariah, Bank BNI Syariah,
Bank Syariah Mandiri, dan Bank Muamalat Indonesia.Bank yang terbaik
kinerjanya berdasarkan penilaian islamicity performance index adalah Bank BRI
Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA Syariah, dan Bank Muamalat
Indonesia dengan predikat penilaian “memuaskan”.
D. Pembahasan
1. Profit Sharing Ratio
Melalui hasil perhitungan profit sharing ratio, dapat diketahui
seberapa besar peran Bank Umum Syariah dalam menjalankan fungsi
intermediasinya. Bank syariah merupakan lembaga penghubung antara
pemilik dana dengan pengelola dana. Hasil dari perhitungan rasio ini
menunjukkan bahwa Bank BCA Syariah dan Bank Muamalat
Indonesia memberikan penekanan yang lebih pada prinsip bagi hasil
sesuai dengan aturan syariah islam.
Secara umum, melalui rasio profit sharing, kita dapat mengetahui
bahwa pembiayaan berbasis bagi hasil yang disalurkan oleh bank
syariah masih jauh tertinggal dan sangat timpang sekali apabila
dibandingkan dengan total seluruh pembiayaan, sehingga mendapatkan
preedikat “kurang memuaskan”. Hal ini dikarenakan bank syariah
lebih banyak menyalurkan pembiayaan dalam bentuk jual beli, atau
jenis pembiayaan lain selain akad bagi hasil.
Sebagaimana yang terdapat dalam laporan keuangan tiap-tiap bank
umum syariah yang menjadi sampel penelitian, pembiayaan
mudharabah dan musyarakah masih belum maksimal mendominasi
atas total seluruh pembiayaan.
Bank umum syariah seharusnya mampu menjadikan pembiayaan
berbasis bagi hasil lebih dominan dibandingkan pembiayaan selain
bagi hasil.Hal ini mengingat bahwa yang membedakan bank syariah
dengan bank konvensional adalah terletak pada sistim bagi hasil yang
dijalankannya.
Melalui pembiayaan bagi hasil yang maksimal, diharapkan bank
umum syariah bisa mendorong masyarakat untuk lebih meningkatkan
etos kerjanya, serta menjadi lebih kreatif dan inovatif.Sehingga tujuan
bank umum syariah yang tidak hanya sebatas mencari keuntungan bagi
bank syariah, melainkan juga mampu meningkatkan ekonomi
masyarakat bisa tercapai.
Predikat kurang memuaskan pada rasio bagi hasil diharapkan bisa
menjadi evaluasi bagi bank syariah dan dapat meningkatkan kembali
kenerja keuangan dengan berbasis akad bagi hasil pada masa yang
akan datang.
2. Zakat Performance Ratio
Sejalan dengan peningkatan kekayaan bank umum syariah
semestinya juga diikuti dengan semakin meningkatnya zakat yang
disalurkan. Akan tetapi sepertinya hal ini belum begitu maksimal
dijalankan oleh bank umum syariah di Indonesia. Hal ini terlihat dari
rasio zakat selama periode penelitian masih sangat minim dan
mendapakan predikat tidak memuaskan selama periode penelitian,
bahkan secara umum rasio zakat atas aset yang telah dikurangi
kewajiban masih dibawah 1%.
Bank umum syariah adalah lembaga keuangan yang bekerja
berdasarkan prinsip syariah, yang di dalamnya tidak hanya semata-
mata mencari keuntungan (profit oriented), akan tetapi bank umum
syariah juga memiliki tanggung jawab sosial, bagaimana keberadaan
bank umum syariah bisa memberikan manfaat yang nyata bagi
masyarakat sekitar (falah oriented).
Minimnya zakat oleh bank syariahmungkin dikarenakan kurangnya
kesadaran dari bank syariah itu sendiri, diharapkan pada waktu yang
akan datang, bank syariah bisa lebih meningkatkan kesadaran akan
tanggung jawab sosialnya sebagai sebuah lembaga keuangan yang
bekerja berdasarkan prinsip syariah dengan meningkatkan zakatnya.
3. Eqitable Distribution Ratio
Bank umum syariah harus mampu menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya secara adil dan menyeluruh.Berdasarkan indikator yang
terdapat dalam equitable distribution ratio terdapat beberapa
stakeholder yang menjadi penilaian bank umum syariah dalam hal
menjalankan fungsinya secara adil.Secara umum indikator equitable
distribution ratiobank umum syariah mendapatkan predikat “cukup
memuaskan”. Adapun penjabaran pada tiap-tiap kategorinya adalah
sebagai berikut:
Pada dana bantuan dan qard mempunyai nilai yang baik, adapun
penilaian secara berturut-turut dari yang terbesar nilainya adalah Bank
Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Mega
Syariah, Bank Muamalat dan Bank BCA Syariah. Bank Muamalat dan
Bank Mega Syariah memiliki predikat yang sama.
Dana distribusi untuk pegawai secara berturut-turut dari nilai yang
tertinggi adalah Bank BCA Syariah, Bank Muamalat, Bank BNI
(memiliki predikat yang sama) Bank Syariah Mandiri,Bank BRI
Syariah, dan Bank Mega Syariah memiliki nilai yang sama.
Dana distribusi bagi para shareholder secara berturut-turut dari
yang nilainya tertinggi adalah Bank BCA Syariah, Bank BRI Syariah,
Bank BNI Syariah, Bank Mega Syariah, sementara Bank Muamalat
dan Bank Syariah Mandiri memiliki nilai yang sama.
Laba bersih yang diterima oleh bank syariah itu sendiri secara
berturut-turut predikatnya adalah sama bagi seluruh bank, yaitu “tidak
memuaskan”.
Berdasarkan penggunaan indikator yang digunakan dalam
penelitian ini, bank syariah dalam hal pendistribusian pendapatan,
mendapatkan predikat cukup memuaskan. Kineja sosial ini layak untuk
dipertahankan dan ditingkatkan pada masa yang akan datang.
4. Islamic Investment Vs Non Islamic Investement
Sebagai lembaga keuangan yang dalam menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah, bank umum syariah tentu harus
mampu untuk memilih jenis investasi apa yang cocok bagi kegiatan
usahanya dengan tetap mempetimbangkan hukum halal haram yang
telah menjadi aturan yang wajib untuk di patuhi bagi seluruh umat
muslim.
Dalam hal investasi, bank umum syariah di Indonesia telah
sepenuhnya menjalankan aturan dengan sebagaimana mestinya.Hal ini
tercermin dari rasio investasi halal yang dilakukan adalah 100% pada
seluruh bank umum syariah selama periode penelitian.
5. Islamic Income Vs Non Islamic Income
Mengingat banyaknya Bank Umum Syariah yang pada awalnya
merupakan unit usaha syariah dari bank konvensional, maka tidak
dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini bank umum syariah belum
sepenuhnya terbebas dari riba, hal ini mengingat bank umum syariah
masih kerap kali melakukan transaksi dengan bank konvensional yang
menjadikan timbulnya riba yang kemudian memicu adanya pendapatan
non halal.Akan tetapi rasio pendapatan non halal pada bank syariah
rasionyadibawah 1%.Hal ini menunjukkan bahwa bank umum syariah
telah berusaha maksimal untuk menghindari segala sesuatu yang
berkaitan dengan riba yang dapat memicu pendapatan non halal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan untuk kinerja keuangan BUS dengan pendekatan islamicity
performance index, sebagai berikut:
Profit sharing ratio menunjukkan bahwa Bank BCA Syariah dan Bank
Muamalat memberikan penekanan yang lebih pada prinsip utama bank
syariah yaitu bagi hasil, yang selanjutnya adalah Bank BRI Syariah dan
Bank Syariah Mandiri, adapun Bank Mega Syariah dan Bank BNI Syariah
memiliki rasio yang lebih kecil dibanding keenpat bank umum syariah
sebelumnya.
Melalui perhitungan profit shating ratio, juga diketahui bahwa
pembiayaan berbasis bagi hasil yang dikeluarkan oleh bank umum syariah
masih lebih kecil dibanding pembiayaan berbasis non bagi hasil seperti
jual beli, dan lain sebagainya.
Zakat performance ratio menunjukkan angka yang sangat minim
sekali.Hal ini terlihat dari hasil perhitungan rasio yang secara keseluruhan
masing-masing bank umum syariah yang menjadi objek penelitian
memiliki nilai rasio 1. Bahkan, untuk Bank BCA Syariah sama sekali
belum menjalankan kewajiban zakat atas hartanya.
Equitable distribution ratio memiliki predikat “cukup memuaskan”.
Adapun penilaian secara berturut-turut dari yang terbesar nilainya adalah
Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Mega
Syariah, Bank Muamalat dan Bank BCA Syariah. Bank Muamalat dan
Bank Mega Syariah memiliki predikat yang sama.
Dana distribusi untuk pegawai secara berturut-turut dari nilai yang
tertinggi adalah Bank BCA Syariah, Bank Muamalat, Bank BNI (memiliki
predikat yang sama) Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, dan Bank
Mega Syariah memiliki nilai yang sama.
Dana distribusi bagi para shareholder secara berturut-turut dari yang
nilainya tertinggi adalah Bank BCA Syariah, Bank BRI Syariah, Bank
BNI Syariah, Bank Mega Syariah, sementara Bank Muamalat dan Bank
Syariah Mandiri memiliki nilai yang sama.
Laba bersih yang diterima oleh bank syariah itu sendiri secara berturut-
turut predikatnya adalah sama bagi seluruh bank, yaitu “tidak
memuaskan”.
Islamic investment vs non islamic investement menunjukkan bank
umum syariah di Indonesia telah sepenuhnya menjalankan aturan dengan
sebagaimana mestinya. Hal ini tercermin dari rasio investasi halal yang
dilakukan adalah 100% pada seluruh bank umum syariah selama periode
penelitian.
Islamic Income Vs Non Islamic Income menunjukkan rasio pendapatan
non halal pada bank umum syariah di Indonesia rasionya kesemuanya
adalah dibawah 1%.Hal ini menunjukkan bahwa bank umum syariah telah
berusaha maksimal untuk menghindari segala sesuatu yang berkaitan
dengan riba yang dapat memicu pendapatan non halal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja bank umum syariah di
Indonesia selama periode penelitian 2012-2016 memiliki predikat
“memuaskan”.Akan tetapi ada satu rasio yang belum menunjukkan hasil
yang baik, yaiti zakat performance ratio.Hal ini menunjukkan bahwa bank
umum syariah belum sepenuhnya menyadari kewajiban sosialnya.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja dengan menggunkanan
pendekatan islamicity performance index, maka diantara Bank Mega
Syariah, Bank BRI Syariah, Bank BCA Syariah, Bank BNI Syariah, Bank
Syariah Mandiri, dan Bank Muamalat.Bank yang terbaik kinerjanya adalah
Bank BRI Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank
Muamalat, keempat bank tersebut mendapat predikat “memuaskan”.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti mencoba membuat
beberapa saran yang bisa dipertimbangkan oleh pihak-pihak yang
bersangkutan, yaitu:
1. Untuk Bank Umum Syariah
a. Menetapkan islamicity performnce index sebagai standar
penilaian kinerja bank umum syariah, dimana pendekatan ini
bisa mengungkapkan nilai kesyariahan yang terdapat dalam
bank syariah itu sendiri.
b. Dengan adanya penilaian kinerja menggunakan pendekatan
islamicity performance index, diharapkan bank umum syariah
bisa untuk menganalisis kinerjanya baik secara finansial
maupun sosial. Dengan demikian bank akan mengetahui
seberapa besar nilai kinerja yang telah dilakukannya, dan
apabila terdapat beberapa indikator yang menunjukkan nilai
tidak memuaskan, maka diharapkan bank umum syariah
selanjutunya bisa meningkatkan dan memperbaiki kinerjanya
pada waktu yang akan datang.
2. Untuk Peneliti Selanjutnya:
a. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk bisa menggunakan
indikator penilaian islamicity performance index yang tidak
digunakan dalam penelitian ini, seperti directors- employees
welfare ratio.
b. Peneliti selanjutnya diharapkan tidak hanya terbatas pada
penilaian kinerja perbankan saja, akan tetapi juga dapat
menganalisis kinerja lembaga keuangan syariah lain seperti
Asuransi Syariah dan Baitul Mal Wattamwil (BMT).
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Al-qur‟an dan terjemah
Anwar, Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: Raja Grafindo
Persada,2007.
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: FE Universitas
Indonesia, 2004.
Henri Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi III. Jakarta:
STIE YKPN, 2004.
Husain Usman, Purnomo Setiady Akbar, Metodelogi Penelitian Sosial,
Edisi Ke-2, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Indrianto, Nur dan Supomo, Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
Dan Manajemen. Edisi Ke 1. Yogyakarta : BPEE, 2002.
Jumingan, Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Mahsun, Muhammad, Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta, 2009.
Malayu SP Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara,
2008.
Mulyadi. Sistem Akuntansi Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Muhammad, Bank Syariah: Problema Dan Prospek Perkembangan di
Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.
Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani, 2001.
Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2006.
Nazir, 2005
Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah. Yogykarta: P3EI Press,
2008.
Sarwono, Jonathan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,
Yogakarta: Graha Ilmu, 2006.
Selamet Riyadi, Banking Assets And Liability Management. Jakarta:
Lembaga Penerbit FEUI, 2004.
Slamet Wiyono, Taufan Maulamin, Memahami Akuntansi Syariah di
Indonesia, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2015.
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori ke Praktek. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.
Wibowo, Manajemen Kinerja, Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Yusuf Wibisono, Mengelola Zakat Indonesia, Jakarta: Prenada Media
Group, 2015.
2. Jurnal dan Skripsi
Aisjah, Siti, Agustian Eko Hadianto. Performance based Islamicity
Performance Index (Study On The Bank Muamalat Indonesia And
Bank Syariah Mandiri). Malang: Faculty Of Econimic And Business
Brawijaya University, Malang Indonesia, 2013.
Defri Duantika, Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Berdasarkan
RGEC Dan Islamicity Performance Index. Jakarta: UIN Syarih
Hidayatullah, 2015.
Evi Sebtianita, Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dengan
Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index. Malang:
UIN Mulana Malik Ibrahim 2015.
Febryani, Anita Dan Rahadian Zulfadin, Analisis Kinerja Bank Devisa
Dan Non Devisa Di Indonesia, Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol.
7, No.4, 2003.
Fadli Iqomul Haq, Analisis Perbandingan Kinerja Bank Syariah Di
Indonesian Melalui Islamicity Performance Index. Jurnal Ilmiah
Universitas Brawijaya Malang, 2015.
Hameed, Shahul, Ade Wirman, Bahtiar Alrazi, Bazli dan Sigit Pramono.
Alternative Disclosure&Performance Measures For Islamic Bank‟s.
Malaysia: International Islamic University Malaysia, 2004.
Khan. F. How „islamic‟ is islamic banking. Journal of economic behavior
and organization 76 2010.
Prasetyo Adi Sulistyo. Pengukuran Kesehatan Bank Syariah Berdasarkan
Islamicity Performance Index (Studi Pada BMI dan BSM), Forum
Riset Keuangan Syariah I , 2002.
Qurrotunnisa, Analisis Kinerja Bank Syariah Devisa di Indonesia Dengan
Menggunakan Pendekatan Islamicity Performance Index Periode
2013-2016. Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2017.
Rilowicaksono, Unggul Budi, Analisis Kinerja Bank Umum Syariah
Dengan Menggunakan Islamicity Performance Index Periode 2012-
2014”. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Sayekti Endah Retno Meilani, Hubungan Penerapan Good Governance
Buseniss Syariah Terhadap Islamicity Financial Performance Index
Bank Syariah di Indonesia. Surakarta: IAIN Surakarta.
Sukhemi, Evaluasi Kinerja Keuangan Pada PT. Telkom, Tbk. Yogyakarta:
UPY, 2007.
3. Website
http://www.bankmuamalat.co.id diakses pada 31 januari 2018.
http://www.bcasyariah.co.id diakses pada tanggal 31 januari 2018
http://www.bi.go.id/ diakses pada 26 November 2017.
http://www.bnisyariah.co.id diakses pada tanggal 31 januari 2018
http://www.brisyariah.co.id diakses pada tanggal 31 januari 2018
http://www.journal.uhamka.ac.id diakses pada 15 Januari 2018.
http://www.megasyariah.co.id diakses pada tanggal 31 januari 2018
http://www.ojk.go.id/ diakses pada 9 November 2017.
http://www.syariahmandiri.co.id diakses pada tanggal 31 jnauari 2018
CXIII
Lampiran 1
Data Keuangan BUS
Data Keuangan Bank Mega Syariah Tahun 2012-2016
(Disajikan Dalam Ribuan Rupiah)
No. Data
Keuangan
2012 2013 2014 2015 2016
1 Mudharabah 0 0 8.818.900 1.375.195 0
2 Musyarakah 33.275.692 41.907.203 30.733.628 56.235.705 340.217.996
3 Total
Pembiayaan
6.213.570.000 7.185.390.000 5.455.672.000 4.211.473.000 4.714.812.000
4 Zakat 6.326.348 5.121.471 597.939 428.907 3.775.583
5 Aset 8.163.668.180 9.121.575.543 7.044.587.889 5.559.819.466 6.135.241.922
6 Liabilitas 2.117.051.146 1.905.341.988 1.300.748.345 934.524.243 653.977.609
7 Qard 810.310.772 261.676.122 77.214.930 32.473.141 29.296.815
8 Shareholder 187.536.142 332.825.606 412.144.870 265.874.813 243.703.237
9 Gaji
Pegawai
320.308.338 360.468.217 341.924.452 285.236.721 160.896.637
10 Net Profit 184.871.633 149.539.953 21.996.615 12.223.583 110.729.286
11 Investasi 531.999.000 464.472.300. 459.659.500 445.639.500 510.959.250
12 Investasi
Non Halal
0 0 0 0 0
13 Pendapatan 1.114.805.422 1.341.017.205 967.231.318 1.154.817.192 919.747.609
14 Pendapatan
Non Halal
52.531 128.909 166.072 760.271 159.215
15 Pajak 61.855.941 50.197.432 5.923.415 4.503.789 36.518.467
CXIV
Data Keuangan Bank BRI Syariah Tahun 2012-2016
(Disajikan Dalam Ribuan Rupiah)
No. Data
Keuangan
2012 2013 2014 2015 2016
1 Mudharabah 859.252.000 936.688.000 876.311.000 1.106.566.000 1.271.485.000
2 Musyarakah 1.737.831.000 3.033.517 4.005.308.000 4.962.346.000 5.185.890.000
3 Total
Pembiayaan
11.403.000.000 14.167.362.000 15.691.430.000 16.660.267.000 18.035.000.000
4 Zakat 2.965.000 5.541.000 6.934.000 4.001.000 7.228.000
5 Aset 14.088.914.000 17.400.914.000 20.343.249.000 24.230.247.000 27.687.188.000
6 Liabilitas 3.431.739.000 4.504.515.000 5.608.590.000 6.421.537.000 8.464.428.000
7 Qard 1.430.785.000 946.182.000 573.172.000 387.535.000 293.119.000
8 Shareholder 501.875.000 726.075.000 989.492.000 1.036.513.000 1.035.502.000
9 Gaji
Pegawai
323.383.000 400.267.000 447.030.000 509.098.000 538.227.000
10 Net Profit 101.888.000 129.564.000 6.577.000 122.637.000 170.209.000
11 Investasi 168.871.000 169.295.000 667.851.000 2.181.054.000 4.706.065.000
12 Investasi
Non Halal
0 0 0 0 0
13 Pendapatan 979.877.000 1.111.030 1.145.232.000 1.527.770.000 1.726.667.000
14 Pendapatan
Non Halal
47.000 337.000 161.000 166.000 129.000
15 Pajak 36.164.000 54.378.000 8.808.000 46.432.000 68.400.000
CXV
Data Keuangan Bank BCA Syariah Tahun 2012-2016
No Data
Keuangan
2012 2013 2014 2015 2016
1 Mudharabah 124.763.336.476 201.866.665.217 188.351.931.162 198.422.896.821 342.362.543.900
2 Musyarakah 339.617.374.086 532.542.259.329 810.923.609.821 1.132.524.319.363 1.287.826.779.386
3 Total
Pembiayaan
1.007.700.000.000 1.421.600.000.000 2.132.200.000.000 2.975.500.000.000 3.462.800.000.000
4 Zakat 0 0 0 0 0
5 Aset 1.602.180.989.705 2.041.418.847.273 2.994.449.136.265 4.349.580.046.527 4.995.606.338.455
6 Liabilitas 256.793.877.391 275.000.002.371 324.416.857.496 393.622.629.885 419.533.187.553
7 Qard 18.933.746 226.602.108 761.659.178 152.913.747 1.054.114.619
8 Shareholder 52.298.303.074 71.991.721.998 136.306.857.611 188.422.440.625 221.098.602.434
9 Gaji Pegawai 39.038.795.029 40.682.976.814 51.595.868.205 65.056.163.952 80.702.641.655
10 Net Profit 8.359.925.529 12.701.022.880 12.949.752.122 23.436.849.581 36.816.335.736
11 Investasi 204.727.358.461 105.560.867.286 55.514.212.833 49.500.000.000 311.940.075.150
12 Investasi Non
Halal
0 0 0 0 0
13 Pendapatan 81.086.363.381 95.826.881.084 112.586.941.782 172.537.207.650 217.724.601.085
14 Pendapatan
Non Halal
1.423.884 881.705 1.137.209 34.548.241 8.685.667
15 Pajak 2.600.852.486 4.059.878.181 4.547.956.509 8.455.283.275 12.424.801.975
CXVI
Data Keuangan Bank BNI Syariah Tahun 2012-2016
(Disajikan Dalam Ribuan Rupiah)
No. Data
Keuangan
2012 2013 2014 2015 2016
1 Mudharabah 287.064.000 709.218.000 1.016.696.000 1.258.682.000 1.181.607.000
2 Musyarakah 966.531.000 1.059.082.000 1.405.003.000 2.100.125.000 2.907.463.000
3 Total
Pembiayaan
7.631.994.000 11.242.241.000 15.040.920.000 17.765.097.000 20.494.000.000
4 Zakat 3.169.000 4.538.000 5.524.000 7.701.000 9.329.000
5 Aset 10.645.313.000 14.708.504.000 19.492.112.000 23.017.667.000 28.314.175.000
6 Liabilitas 2.185.658.000 3.838.672.000 3.084.547.000 3.310.505.000 4.684.758.000
7 Qard 734.609.000 627.871.000 639.246.000 559.206.000 906.652.000
8 Shareholder 254.575.000 382.416.000 639.787.000 851.468.000 911.602.000
9 Gaji
Pegawai
317.073.000 461.512.000 644.458.000 669.585.000 750.910.000
10 Net Profit 101.892.000 117.462.000 163.251.000 228.525.000 277.375.000
11 Investasi 1.115.972.000 1.992.725.000 1.882.557.000 2.229.101.000 3.924.065.000
12 Investasi
Non Halal
0 0 0 0 0
13 Pendapatan 729.459.000 1.061.877 1.435.051.000 1.701.988.000 1.998.261.000
14 Pendapatan
Non Halal
254.000 121.000 1.000 274.000 30.000
15 Pajak 35.424.000 62.154.000 56.882.000 79.243.000 95.822.000
CXVII
Data Keuangan Bank Syariah Mandiri Tahun 2012-2016
No Data
Keuangan
2012 2013 2014 2015 2016
1 Mudharabah 4.161.500.769.523 3.703.697.897.843 3.006.253.323.800 2.834.182.892.154 3.085.615.100.924
2 Musyarakah 6.049.076.989.927 7.048.707.025.566 7.330.831.581.835 10.277.268.190.360 13.001.057.659.644
3 Total
Pembiayaan
44.755.000.000.000 50.460.000.000.000 49.133.000.000.000 57.857.883.000.000 55.169.266.000.000
4 Zakat 28.131.606.226 22.662.472.354 2.815.220.867 9.592.982.099 11.146.263.639:
5 Aset 54.229.395.784.522 63.965.361.177.789 66.942.422.284.791 70.369.708.944.091 78.831.721.590.271
6 Liabilitas 9.168.631.145.854 63.965.361.177.789 8.329.956.338.523 9.883.107.046.834 11.232.796.484.546
7 Qard 6.131.646.853.577 5.554.738.792.079 3.587.659.960.342 1.931.683.810.194 1.963.321.411.840
8 Shareholder 24.798.161.143 32.042.000.000 16.250.000.000 0 10.478.500.000
9 Gaji Pegawai 973.159.658.177 1.192.402.774.018 1.359.776.221.349 1.323.258.170.996 1.433.749.104.898
10 Net Profit 805.690.561.013 651.240.189.470 71.778.420.782 289.575.719.782 325.413.775.831
11 Investasi 1.751.645.746.095 1.373.649.603.685 1.722.438.073.306 7.575.000.734.609 6.435.379.918.056
12 Investasi Non
Halal
0 0 0 0 0
13 Pendapatan 3.909.974.353.870 4.550.328.403.208 4.097.812.299.645 4.360.650.976.757 4.988.248.272.540
14 Pendapatan
Non Halal
453.611.371 191.243.336 441.565.158 427.346.466 428.227.952
15 Pajak 291.442.081.821 232.596.232.345 38.015.193.040 84.550.582.068 109.290.506.083
CXVIII
Data Keuangan Bank Muamalat Tahun 2012-2016
(Disajikan Dalam Ribuan Rupiah)
No. Data
Keuangan
2012 2013 2014 2015 2016
1 Mudharabah 1.985.586.533 2.225.162.877 1.723.618.638 1.052.718.497 794.219.700
2 Musyarakah 12.819.798.193 18.673.772.593 19.549.252.035 20.192.427.340 20.125.269.223
3 Total
Pembiayaan
32.861.440.000 41.786.960.000 43.086.720.000
40.734.750.000 40.010.000.000
4 Zakat 6.840.540 9.735.360 11.896.116 1.429.334 1.862.305
5 Aset 44.854.413.084 54.694.020.564 62.413.310.135 57.172.587.967 55.786.397.505
6 Liabilitas 8.115.487.602 9.875.162.022 9.463.142.866 8.952.097.186 9.476.756.018
7 Qard 1.275.669.700 420.632.736 127.454.600 230.577.482 549.170.103
8 Shareholder 88.397 449.107 58.4511 9.038 450.969
9 Gaji
Pegawai
705.770.146 729.682.604 816.853.570 1.011.411.808 934.933.863
10 Net Profit 389.414.422 475.846.659 57.173.347 74.492.188 80.511.090
11 Investasi 2.678.227.837 3.601.092.103 4.922.225.165 4.504.593.754 3.831.311.720
12 Investasi
Non Halal
0 0 0 0 0
13 Pendapatan 1.924.894.989 2.609.940.978 2.176.139.359 2.407.359.371 1.823.536.285
14 Pendapatan
Non Halal
1.032.062 1.048.000 1.637.005 1.460.868 1.258.508
15 Pajak 132.426.899 177.773.729 39.546.454 34.417.650 35.948.024
top related