analisis sensitivitas terhadap kinerja keuangan perbankan (studi kasus pada pt bank cimb niaga, tbk....
Post on 07-Jul-2018
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
1/75
ABSTRAK
Industri perbankan di Indonesia telah mengalami kemajuan-kemajuan yang pesat,
baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Industri perbankan, seperti industri lainnya,mengalami banyak tantangan, seperti persaingan pasar yang ketat, baik sesama bank juga
persaingan dengan perusahaan pembiayaan dan alternatif pembiayaan lain, dan masuknyainvestor asing di bank-bank nasional. Cara untuk tetap bertahan ditengah berbagai
tantangan adalah melakukan investasi, terutama dengan memperhatikan tingkat return,risiko, dan analisis sejauhmana usulan suatu investasi.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yangdituangkan dalam judul penelitian “Analisis Sensitivitas terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan (Studi kasus pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. atau Bank CIMB Niaga).”Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tingkat return, risiko, dan
perkembangan kinerja keuangan Bank CIMB Niaga jika menggunakan metode analisissensitivitas.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu untuk
mendapatkan gambaran jelas mengenai perusahaan dengan pendekatan studi kasus.Penulis mengumpulkan data- data yang disesuaikan dengan judul, untuk kemudian diolah
dan dianalisis.Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian ini, diperoleh tingkat return
bank selama periode 2003-2007 cenderung berfluktuatif, hanya menaik tajam pada tahun2004. Sedangkan tingkat risiko yang dihasilkan melalui perhitungan standard deviation
selama periode 2003-2007 lebih tinggi dari tingkat return rata-rata. Kemudianperhitungan analisis sensitivitas pada kondisi normal bahwa NPV, payback period , IRR,
dan profitability index yang dihasilkan menunjukkan keputusan investasi yang dapatditerima. Sedangkan pada kondisi optimis dengan arus kas naik 5 kali dan 10 kali NPV, payback period , IRR, dan profitability index yang dihasilkan menunjukkan keputusan
investasi dapat diterima pula. Dan pada kondisi pesimis dengan arus kas turun 5 kali dan
10 kali NPV, payback period , IRR, dan profitability index yang dihasilkan menunjukkan
keputusan investasi yang ditolak.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
2/75
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Dalam beberapa tahun terakhir, industri perbankan nasional memperoleh
kemajuan-kemajuan yang cukup baik. Secara kuantitatif, berbagai indikator
kinerja keuangan dan operasional industri perbankan telah mengalami
peningkatan cukup signifikan, seperti tercermin pada pertumbuhan total asset
yang didukung pertumbuhan aktiva produktif.
Secara kualitatif, kondisi kesehatan dan ketahanan industri perbankan juga
mengalami penguatan yang berarti. Kemampuan SDM perbankan mulai
menunjukan peningkatan, dengan pemahaman konsep kehatian-hatian dan
pengelolaan risiko yang lebih merata di semua lapisan organisasi. Sistem
informasi manajemen, sistem pengendalian intern, sistem pengelolaan risiko,
good corporate governance (tata kelola perusahaan yang baik), dan seluruh
prosedur operasional yang mengikutinya, secara umum telah mengalami
peningkatan yang cukup baik. Kualitas pelayanan perbankan pun menjadi salah
satu faktor penting yang ditangani peningkatannya melalui penciptaan sistem
perlindungan nasabah yang terpercaya.
Kinerja dan ketahanan perbankan nasional yang baik, ditunjukkan dengan
pelaksanaan fungsi intermediasi yang terus meningkat yang sebagian besar
didanai dari Dana Pihak ketiga (DPK). Kredit perbankan pada April 2008 naik
Rp22,9 triliun (2,1%) dari Rp1.080,1 triliun menjadi Rp1.103,1 triliun. Secara
year-on-year (April 2008-April 2007), kredit meningkat Rp247,7 triliun atau
sekitar 29%. Sekitar 71% dari total kredit ini dialokasikan kepada kredit modal
kerja dan investasi. Sementara itu, DPK naik 1,1% dari Rp1.466,2 triliun (Maret2008) menjadi Rp1.481,8 triliun (April 2008). Kenaikan kredit yang lebih besar
dari kenaikan DPK pada bulan ini menyebabkan rasio LDR perbankan naik dari
73,7% pada Maret 2008 dan kembali mencapai level tertinggi 74,4% pada April
2008. Sementara rasio Non-Performing Loans (NPL) perbankan baik gross
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
3/75
maupun net naik sedikit, dari 4,33% menjadi 4,39%, dan dari 1,78% menjadi
1,83%. (Vibiznews.com, 2008)
Industri perbankan, seperti industri lainnya, mengalami banyak tantangan,
seperti persaingan pasar yang ketat, baik sesama bank dalam hal produk, promosi
dan suku bunga. Juga persaingan dengan perusahaan pembiayaan dan alternatif
pembiayaan lain seperti pegadaian, koperasi, dan Lembaga Perkreditan Desa
(LPD). Tantangan lainnya yaitu masuknya investor asing di bank-bank nasional.
Namun, masuknya investor asing ke bank nasional tidak perlu dikhawatirkan,
karena masing-masing bank mempunyai segmen pasar dan kiat-kiat sendiri yang
ditopang manajemen bank tersebut untuk dapat menarik nasabah.
Salah satu cara untuk tetap bertahan ditengah berbagai tantangan adalah
dengan melakukan keputusan keuangan yang tepat. Dalam hal ini keputusan
keuangan yang akan dilakukan adalah investasi. Pada umumnya masalah investasi
merupakan masalah yang penting bagi para pengelola bank karena menyangkut
masalah sumber dana. Setiap pengelola bank, tentunya tidak ingin dana yang
dimiliki terbuang percuma tanpa mendapatkan pengembalian atau return yang
sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu, risiko yang akan diderita bila salah
dalam mengambil keputusan keuangan, dapat mengakibatkan kinerja keuangan
bank menurun.
Dalam meminimalisasi risiko yang akan didapatkan dalam berinvestasi,
manajer keuangan perlu melakukan analisis sejauhmana risiko suatu usulan
investasi. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam menaganalisis tingkat
risiko adalah melalui analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas merupakan analisis
yang digunakan untuk menganalisis efek dari kesalahan dalam estimasi parameter.
Analisis sensitivitas menggambarkan keadaan dimana kondisi mengalami
perubahan yang terdiri dari kondisi optimis, normal, dan pesimis.
Sejalan dengan hal tersebut menarik untuk dianalisis kondisi perbankan
terkini khususnya terkait kinerja keuangan perbankan. Fokus analisis pada bank
papan atas di Indonesia. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian pada PT
Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank CIMB Niaga), mengingat saat ini Bank CIMB
Niaga merupakan bank terbesar ke-7 di Indonesia berdasarkan nilai aset. Bank
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
4/75
CIMB Niaga merupakan bank kedua terbesar di Indonesia dalam penyaluran
kredit pemilikan rumah (KPR) dengan pangsa pasar sekitar 10%. Pada November
2008, PT Bank CIMB Niaga dan PT Bank Lippo, resmi merger secara hukum dan
meluncurkan logo baru Bank CIMB Niaga (hasil merger). Proses merger
dilakukan dengan cara CIMB Group membeli saham Bank Lippo yang dimiliki
Santubong Ventures, anak usaha dari Khazanah sebesar 51 persen. Total
pembelian saham Bank Lippo oleh CIMB Group tersebut setara dengan Rp 5,9
trilyun atau 2,1 milyar ringgit Malaysia.
Khazanah akan memperoleh 207,1 juta lembar saham baru di Bumiputera-
Commerce Holding Berhard (BCHB) yakni perusahan pemilik CIMB Group.
Seluruh saham Bank Lippo akan ditukar menjadi saham Bank Niaga dengan rasio
2.822 saham Bank Niaga per 1 lembar saham Bank Lippo. Seluruh aset dan
kewajiban Bank Lippo akan dialihkan ke Bank Niaga. Dalam proses merger
tersebut CIMB akan menawarkan fasilitas yang memungkinkan pemegang saham
minoritas di kedua bank untuk melepas saham mereka dan tidak berpartisipasi
dalam proses merger. Nilai saham yang dianggap wajar untuk Bank Niaga adalah
Rp 1.052 per lembar saham dan Bank Lippo menjadi Rp 2.969 per lembar saham.
Transaksi komposisi CIMB dan Khazanah dalam bank baru tersebut masing-
masing akan memiliki 58,7 dan 18,7 persen. (SwaBerita.com, 2008)
Merger kedua bank tersebut terkait aturan kepemilikan tunggal (single
presence policy/ SPP) yang ditetapkan Bank Indonesia (BI). Dalam aturan SPP
dinyatakan, suatu pihak diperbolehkan menjadi pemilik saham pengendali pada
satu bank saja. Untuk itu bila ada pihak yang terkena ketentuan tersebut, maka
diberikan tiga opsi untuk merestrukturisasi kepemilikannya. Opsi pertama adalah
melalui pengalihan saham, kedua melalui merger atau akuisisi, dan yang terakhir
melalui pembentukan perusahaan induk (holding company). (PROnline, 2008)
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai
tingkat return, risiko, dan kinerja keuangan pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. atau
Bank CIMB Niaga dengan menggunakan metode analisis sensitivitas yang
dituangkan dalam judul penelitian : “ANALISIS SENSITIVITAS TERHADAP
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
5/75
KINERJA KEUANGAN PERBANKAN (Studi kasus pada PT Bank CIMB
Niaga, Tbk. atau Bank CIMB Niaga).”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis mengidentifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat pengembalian atau return pada PT Bank CIMB Niaga,
Tbk. (Bank CIMB Niaga) jika menggunakan metode analisis senstivitas
2. Bagaimana tingkat risiko pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank CIMB
Niaga) jika menggunakan metode analisis sensitivitas
3. Bagaimana perkembangan kinerja keuangan PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
(Bank CIMB Niaga) jika menggunakan metode analisis sensitivitas
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis bagaimana tingkat pengembalian atau return pada PT
Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank CIMB Niaga) jika menggunakan metode
analisis sensitivitas.
2. Untuk menganalisis bagaimana tingkat risiko pada PT Bank CIMB Niaga,
Tbk. (Bank CIMB Niaga) jika menggunakan metode analisis sensitivitas.
3. Untuk menganalisis perkembangan kinerja keuangan PT Bank CIMB Niaga,
Tbk. (Bank CIMB Niaga) jika menggunakan metode analisis sensitivitas.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
mengenai manajemen keuangan, khusunya mengenai return, risiko, dan
perkembangan kinerja keuangan perusahaan jika menggunakan metode
analisis sensitivitas.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
6/75
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan bagi
pengambilan keputusan perusahaan, juga sebagai masukkan dalam
mempergunakan dan mengolah kinerja keuangan perusahaan.
3. Bagi Akademis dan Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dan
dapat menjadi bahan referensi untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan
dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
1.5
Kerangka Pemikiran Penelitian
Pada setiap industri, tidak terkecuali industri perbankan atau bank
diperlukan pengelolaan keuangan yang baik agar dapat menciptakan keputusan
keuangan yang baik, yang juga akan berpengaruh terhadap tujuan umum industri,
yaitu mendapatkan laba yang sebesar-besarnya. Dalam hal ini keputusan
keuangan yang dilakukan oleh bank adalah melakukan investasi.
Dalam berinvestasi dikenal konsep risk and return yang dipopulerkan oleh
Markowitz (1955). Seperti yang dikemukakan oleh Hanafi (2004:191) bahwa
Markowitz memperkenalkan model yang disebut sebagai two-parameter model,
yang intinya mengatakan bahwa investor seharusnya memfokuskan pada dua
parameter: (1) return atau tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu asset ,
dan (2) risiko yang dilihat melalui standar deviasi return asset tersebut.
Jogiyanto (2007:109) berpendapat bahwa return adalah hasil yang
diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return yang sudah terjadi atau return
yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang.
Pada dasarnya return sangat diharapkan terjadi pada perusahaan untuk
melanjutkan kegiatannya. Oleh karena itu return memiliki peran penting dalam
kemakmuran sebuah perusahaan.
Dalam berinvestasi, hanya menghitung return saja tidaklah cukup. Tentu
saja menghitung risiko tidak kalah pentingnya. Jogiyanto (2007:130) berpendapat
bahwa return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko
yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus dikompensasikan.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
7/75
Gitman (2007:228) mengemukakan bahwa risk is the chance of financial
loss or, more formally, the variability of returns associated with a given asset.
Artinya, risiko adalah kemungkinan untuk menderita kerugian atau variabilitas
pengembalian dihubungkan dengan aktiva tertentu.
Para investor pasti akan memilih investasi dengan risiko yang sama,
namun menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih besar atau tingkat
pengembalian sama tetapi risiko lebih rendah.
Lebih jauh lagi dalam melakukan investasi diperlukan adanya analisis
sejauh mana risiko suatu usulan investasi. Untuk membuat proyeksi penerimaan
dengan mempertimbangkan risiko bisa digunakan beberapa metode analisis
diantaranya analisis sensitivitas, analisis skenario, dan analisis simulasi. Namun,
penulis hanya akan menganalisis risiko suatu usulan investasi menggunakan
metode analisis sensitivitas.
Analisis sensitivitas atau analisis kepekaan merupakan suatu metode untuk
menilai dampak berbagai perubahan dalam masing-masing variabel penting
terhadap hasil yang mungkin terjadi di masa mendatang. Analisis sensitivitas
dimaksudkan untuk menurunkan kebutuhan akan informasi yang diperlukan untuk
membuat estimasi yang lebih akurat. Analisis ini pendekatannya berdasarkan pada
berbagai kemungkinan dari yang paling optimis sampai pada kemungkinan yang
paling pesimis. Analisis ini digunakan untuk mengevaluasi proyek investasi
dengan cara menyusun estimasi dari arus kas (cash flow) dalam berbagai variasi
kondisi.
Kondisi-kondisi yang akan diperhitungkan dalam analisis sensitvitas
adalah kondisi estimasi investasi secara optimis, kondisi estimasi investasi secara
normal atau keadaan yang diharapkan tidak mengalami perubahan, dan kondisi
estimasi investasi secara pesimis. Pada kondisi optimis, berdasarkan penelitian
yang telah ada sebelumnya, diasumsikan arus kas naik 5% dan 10%. Sedangkan
dalam kondisi pesimis, diasumsikan arus kas turun 5% dan 10%. Namun, pada
penelitian ini kondisi optimis diasumsikan arus kas naik satu kali risiko ( )σ dan
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
8/75
dua kali risiko ( )2σ , serta kondisi pesimis diasumsikan arus kas turun satu kali
risiko ( )σ dan dua kali risiko ( )2σ .
Analisis sensitivitas digunakan karena analisis NPV yang sering
dibicarakan sebelumnya belum banyak membahas risiko usulan investasi. Salah
satu kecenderungan analisis NPV adalah diperolehnya usulan investasi yang
mempunyai nilai NPV yang positif. Contoh konkritnya, usulan investasi yang
masuk ke bagian kredit perbankan, pasti akan menyajikan angka NPV yang
positif, mungkin karena memang positif (yang NPV-nya negatif tidak pernah
diajukan), atau mungkin dibuat positif (meskipun sebenarnya negatif). Dengan
kata lain, ada kecenderungan over-estimate dalam analisis NPV, sehingga
menghasilkan false sense of security (kesimpulan bahwa usulan investasi pasti
aman, dan menghasilkan NPV positif, meskipun belum tentu demikian). (Hanafi,
2004:174)
Dalam analisis sensitivitas, perlu dicari jarak atau range antara yang
optimis, normal, dan pesimis. Investasi yang baik adalah yang memiliki jarak atau
range lebih kecil.
Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam mengevaluasi rencana
investasi, diantaranya melalui Net Present Value (NPV), Payback Period , Internal
Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Untuk perhitungan NPV,
sebuah rencana investasi dikatakan diterima apabila NPV lebih besar dari nol dan
ditolak apabila NPV lebih kecil dari nol. Kemudian untuk Payback Period ,
rencana investasi diterima apabila Payback Period lebih pendek dari umur proyek
dan ditolak apabila Payback Period lebih panjang dari umur proyek. Sedangkan
untuk IRR, rencana investasi dikatakan diterima apabila IRR lebih besar dari
discount rate (r), dan ditolak apabila IRR lebih kecil dari discount rate (r). Dan
untuk PI, rencana investasi dikatakan diterima apabila PI lebih besar dari satu danditolak apabila PI lebih kecil dari satu.
Mengetahui sejauh mana kondisi kinerja keuangan perusahaan merupakan
hal yang penting. Dalam investasi, pada khususnya mengetahui kondisi kinerja
keuangan suatu perusahaaan perlu dilakukan agar tidak salah dalam menempatkan
sejumlah dana.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
9/75
Stoner, dkk (2000:9) menyatakan bahwa management performance is the
measure of how efficient and effective a manager is how well he or she
determines and achieves appropriate objectiveness. Artinya, performa manajemen
merupakan ukuran efisiensi dan efektivitas seorang manajer dalam menentukan
dan mencapai tujuan yang ditetapkan.
Estimasi cash flow merupakan bagian dari pengukuran kinerja keuangan
perusahaan yang penting, mengingat investor dan kreditor akan menggunakan
cash flow sebagai dasar untuk melakukan penilaian pada usulan investasi. Dalam
hal ini yang perlu diperhatikan adalah perhitungan NPV, Payback Period , IRR,
dan Profitability Index dengan menggunakan metode analisis sensitivitas.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
10/75
Gambar 1.1
Bagan Kerangka Pemikiran
Sumber : Penulis
Investasi
Two-Parameter Model
Return Risk
Analisis
Sensitivitas
Analisis
Skenario
Analisis
Simulasi
Estimasi Cash Flow
Normal Pesimis
Metode Analisis
Optimis
Kinerja
Keuangan
NPV
Payback Period
IRR
PI
• NPV > 0 → diterimaNPV < 0 → ditolak
• PP < umur proyek→ diterima
PP > umur proyek
→ ditolak
• IRR > r → diterimaIRR < r → ditolak
• PI > 1 → diterimaPI < 1 → ditolak
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
11/75
Keterangan :
= Akan diteliti
= Tidak akan diteliti
1.6
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis
adalah metode deskriptif. Mohammad Nazir (2003:63) mengemukakan bahwa,
metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang
diselidiki. Metode deskriptif ini digunakan untuk menjawab permasalahan
mengenai seluruh variabel penelitian secara independen.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank CIMB
Niaga), dimana data diambil dari internet melalui web resmi Bank CIMB Niaga
yaitu www.bankniaga.com. Sedangkan waktu penelitian dilakukan dari bulan
Desember 2008 sampai dengan selesai.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
12/75
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Ruang Lingkup Bank
Secara umum, bank dapat diartikan sebagai lembaga atau badan usaha
keuangan. Namun hal tersebut belum cukup untuk memahami bank. Maka untuk
lebih memahaminya dibutuhkan pengertian bank, jenis bank, dan kegiatan bank.
2.1.1 Pengertian Bank
Berikut ini beberapa pengertian bank diantaranya :
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan :
”Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.”
Kemudian menurut Taswan (2006:4) :
”Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya
menghimpun dana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain
dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit ) kemudian
menempatkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana
(deficit spending unit ) melalui penjualan jasa keuangan yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak.”
Sedangkan menurut Kasmir (2003:11) :
”Bank adalah Lembaga Keuangan yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali danatersebut ke masyarakat serta memberikan jasa Bank lainnya.”
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bank
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas
perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan, dengan cara menghimpun
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
13/75
dana, menempatkan dana, dan memperlancar lalu lintas dana, dimana hal ini tidak
lain untuk memenuhi kebutuhan dana bagi berbagai pihak.
2.1.2 Jenis Bank
Jenis bank berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 7 tahun 1992
yang telah direvisi menjadi UU N0. 10 tahun 1998 membagi bank menjadi dua
jenis :
1. Bank Umum
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatnnya memberikan jasa lalu
lintas pembayaran. Bank umum melaksanakan seluruh fungsi perbankan yaitu
menghimpun dana, menempatkan dana, dan memperlancar lalu lintas
pembayaran giral. Dalam praktiknya, kegiatan usahanya juga ada yang murni
berbasis bunga, murni berbasis syariah, dan kombinasi antara konvensional
(sistem bunga) dengan syariah.
2. Bank Perkreditan Rakyat
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
lalu lintas pembayaran. Bank ini seperti bank umum, namun wilayah
operasinya sangat terbatas di wilayah tertentu misalnya kabupaten saja. BPR
tidak dibolehkan mengikuti kliring atau terlibat dalam transaksi giral. Dengan
demikian penghimpunan dana hanya boleh dilakukan dalam bentuk tabungan
dan deposito. Pelaksanaan kegiatan BPR ada yang berbasis syariah maupun
kombinasi basis bunga dengan syariah.
Taswan (2006:5) berpendapat bahwa jenis bank dapat dilihat berdasarkan
fungsinya, kepemilikannya, kegiatan devisa, dan dominasi pangsa pasarnya.
1. Jenis bank dilihat dari fungsinya, ada beberapa yaitu :
a. Bank Komersial
Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito
dalam bentuk deposito lancar (giro) dan deposito berjangka daan dalam
usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
14/75
b. Bank Pembangunan
Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito
dalam bentuk deposito berjangka dan atau menegluarkan kertas berharga
jangka menengah dan jangka panjang dan dalam usahanya terutama
memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.
c. Bank Tabungan
Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima deposito
dalam bentuk deposito tabungan dan dalam usahanya terutama
memperbungakan dananya dalam kertas berharga.
2. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya :
a. Bank Pemerintah Pusat
Bank-bank Komersial, Bank Tabungan atau Bank Pembangunan yang
mayoritas kepemilikanya berada di tangan pemerintah pusat.
b. Bank Pemerintah Daerah
Bank Tabungan atau Bank Pembangunan yang mayoritas kepemilikannya
berada di tangan Pemerintah Daerah.
c. Bank Swasta Nasional
Bank yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia.
d. Bank Asing
Bank yang mayoritas kepemilikannya dimiliki oleh pihak asing.
e. Bank Swasta Campuran
Bank yang dimiliki oleh swasta domestik dan swasta asing.
3. Jenis bank berdasarkan kegiatan devisa :
a. Bank Devisa
Bank yang memperolah ijin dari bank Indonesia untuk menjual, membeli,
dan menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran
dengan luar negeri.
b. Bank Non Devisa
Bank yang tidak memperoleh ijin dari Bank Indonesia untuk menjual,
membeli, dan menyimpan devisa serta menyelenggarakan lalu lintas
pembayaran dengan luar negeri.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
15/75
4. Jenis bank berdasarkan dominasi pangsa pasarnya, bank di Indonesia dapat
dibedakan menjadi :
a. Retail Banking
Bank yang dalam kegiatannya mayotritas melayani perorangan, usaha
kecil, dan koperasi.
b. Wholesale Banking
Bank yang mengandalkan nasabah besar atau nasabah korporasi.
2.1.3 Kegiatan Bank
Menurut Kasmir (2003:39) kegiatan bank umum, secara lengkap meliputi
kegiatan sebagai berikut :
1. Menghimpun Dana (Funding)
Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari
masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan
membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis
simpanan yang sering disebut dengan nama rekening atau account. Jenis- jenis
simpanan yang ada dewasa ini adalah : simpanan giro (demand deposit ),
simpanan tabungan (saving deposit ), dan simpanan deposito (time deposit ).
2. Menyalurkan Dana ( Lending)
Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun
dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan lending. Penyalur
dana yang dilakukan melalui pemberi pinjaman yang dalam masyarakat lebih
dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari
beragam jenis, tergantung dari kemampuan bank menyalurkannya. Demikian
pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan. Meliputi:
kredit investasi, krredit modal kerja, kredit perdagangan, kredit konsumtif,
kredit profesi.
3. Memberikan Jasa- jasa Bank lainya (Service)
Jasa- jasa bank lainnya merupakan kegiatan penujang untuk mendukung
kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana sekalipun sebagai
kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
16/75
bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan ini meberikan banyak
kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi
keuntungan dari spread based semakin kecil, bahkan cenderung negative
spread (bunga simpanan lebih besar dari bunga kredit).
Dalam praktiknya jasa- jasa bank yang ditwarkan meliputi: kiriman uang
(transfer ), kliring (clearing), inkaso (collection), safe deposit box, kartu kredit
(bank card) bank notes, bank garansi, bank draft, letter of credit (L/C), cek
wisata (travellers cheque), menerima setoran- setoran, melayani pembayaran-
pembayaran, bermaiin didalam pasar modal, dan jasa- jasa lainnya.
2.2
Merger
Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu
kesatuan yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan
yang lain akan tetap memepertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan
mengaburkan identitas yang dimilikinya. Jenis- jenis merger, yaitu :
a. Merger Vertikal
Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat
operasional. Contoh : Restoran cepat saji menggabungkan diri dengan
perusahaan peternakan ayam
b. Merger Horizontal
Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi yang
sama. Contoh : pabrik komputer gabung dengan pabrik komputer.
c. Merger Konglomerasi
Tidak ada hubungan industri pada perusahaan yang diakuisisi. Bertujuan
untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis.
Contoh : perusahaan penogbatan alternatif bergabung dengan perusahaan
operator telepon seluler nirkabel. (Wikipedia, 2008)
2.3 Manajemen Investasi
Manajemen investasi yang juga biasa disebut dengan manajemen
portofolio, sangat penting penerapannya bagi para calon investor dan manajer
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
17/75
portofolio, dalam hal ini tentunya sangat penting bagi kegiatan bank. Hal ini
menyangkut bagaimana calon investor dan manajer portofolio dapat dengan tepat
mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan mendatangkan
keuntungan di masa yang akan datang. Bentuk, macam, dan komposisi dari
investasi tersebut akan mempengaruhi dan menunjang tingkat pengembalian yang
akan didapatkan pada masa depan.
Pengertian manajemen portofolio menurut Jones (2007:580) adalah
sebagai berikut :
”How investors should go about actually managing their money or having
it managed for them.”
Artinya, suatu proses yang dilakukan investor dalam mengelola uang ke
dalam berbagai instrument investasi.
2.4 Investasi
Salah satu cara yang seringkali digunakan perusahaan untuk
mempertahankan kondisi keuangannya adalah dengan berinvestasi. Dengan
berinvestasi yang tepat sasaran diharapkan perusahaan akan memperoleh
keuntungan yang besar pada masa yang akan datang, yang juga akan berguna bagi
kemakmuran perusahaan.
2.4.1 Pengertian Investasi
Berikut ini pengertian investasi menurut beberapa ahli diantaranya :
Menurut Jogiyanto (2007:5) :
”Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam
produksi yang effisien selama periode waktu yang tertentu.”
Menurut Bodie, dkk. (2004:3) :
”An investment is the current commitment of money or other resources in
the expectation of reaping future benefits.”
Artinya, investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan di masa datang
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
18/75
Menurut Horne dan James (2002:6) :
“Investment in capital project should provide expected returns in excess of
what financial markets require.”
Artinya, investasi atas proyek modal yang akan memberikan kelebihan
atas keuntungan yang diharapkan dari bursa keuangan yang menghendaki.
Sedangkan menurut Ardiyos (2001:133) :
“Investasi adalah penggunaan modal untuk memperoleh tambahan
pendapatan baik melalui investasi yang mengahasilkan barang dan jasa
maupun melalui penanaman modal tidak langsung yang menghasilkan
capital gain.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa investasi merupakan
suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih asset selama periode
tertentu dengan harapan dapat memperoleh tambahan penghasilan atau
peningkatan nilai investasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka memegang kas atau uang tunai bukan
merupakan investasi karena kas tidak memberi penghasilan dan nilainya akan
turun jika terjadi inflasi. Sebaliknya menempatkan kas pada tabungan di bank
merupakan investasi karena tabungan memberikan penghasilan atau pengembalian
(return) dalam bentuk bunga.
2.4.2 Jenis Investasi
Sunariyah (2004:4) menyatakan, investasi dalam arti luas terdiri dari dua
bagian utama, yaitu :
1. Investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets)
Aktiva riil adalah aktiva berujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni
dan real estate.
2. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau sekuritas (marketable
securities atau financial assets)
Aktiva finansial adalah surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan
klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh entitas.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
19/75
Pemilikan aktiva finansial dalam rangka investasi pada sebuah entitas dapat
dilakukan dnegan dua cara, yaitu :
a. Investasi langsung (direct investing)
Investasi langsung dapat diartikan sebagai suatu pemilikan surat-surat
berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go
public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan
dividen dan capital gains.
b. Investasi tidak langsung (indirect investing)
Investasi tidak langsung terjadi bilamana surat-surat berharga yang
dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment
company) yang berfungsi sebagai perantara. Pemilikan aktiva tidak
langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan terdaftar, yang
bertindak sebagai perantara atau intermediary. Dalam peranannya sebagai
investor tidak langsung, pedagang perantara (pialang) mendapatkan
dividen dan capital gain seperti halnya dalam investasi langsung, selain itu
juga akan memperoleh penerimaan berupa capital gain atas hasil
perdagangan portofolio yang dilakukan oleh perusahaan perantara
tersebut.
Dengan mengetahui jenis-jenis dari investasi, diharapkan investor
mengetahui ke arah mana tujuan investasi yang dilakukannya, karena kegiatan
investasi mengandung risiko dan unsur ketidakpastian.
2.4.3 Tujuan Investasi
Menurut Kamaruddin Ahmad (2004:3), ada beberapa alasan mengapa
seseorang melakukan investasi, antara lain adalah :
1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana cara meningkatkan taraf
hidupnya dari waktu ke waktu atau setidak-tidaknya bagaimana berusaha
untuk mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak
berkurang di masa yang akan datang.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
20/75
2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam memilih
perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri agar
kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya karena digeoroti oleh
inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak
melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi di
masyarakat melalui fasilitas perpajakan yang diberikan kepada masyarakat
yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
2.5 Investasi Proyek
Selain memahami mengenai konsep investasi dengan baik, para investor
harus memahami konsep investasi proyek dengan baik pula, agar menanamkan
dana yang dimilikinya di dalam proyek-proyek yang sehat.
2.5.1 Pengertian Investasi Proyek
Menurut Sutojo (2000:1) bahwa :
”Investasi proyek adalah upaya menanamkan faktor produksi langka pada
proyek tertentu (baru atau perluasan), pada lokasi tertentu, dalam jangka
menengah atau panjang.”
2.5.2 Ciri Khusus Investasi Proyek
Sutojo (2000:1) berpendapat bahwa membangun proyek baru atau
memperluas perusahaan yang telah berjalan, mempunyai ciri-ciri khusus, yang
sifatnya lebih substansial, dibandingkan dengan keputusan perusahaan untuk
upaya investasi dana lain, misalnya menambah jumlah kredit penjualan kepada
pelanggan tertentu. Hal itu disebabkan karena investasi proyek mempunyai ciri-
ciri khusus yang sifatnya lebih substansial, yaitu :
1) Investasi tersebut menyerap dan mengikat dana dalam jumlah besar. Jangka
waktu ikatan dana itu cukup lama, yaitu lebih dari satu tahun, bahkan dapat
pula mencapai waktu 20 tahun atau lebih. Sebagai konsekwensinya, apabila
terjadi kesalahan dalam perencanaan atau evalausi kelayakan rencana
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
21/75
investasi, dampak negatif yang ahrus diderita perusahaan yang bersangkutan
akan berlangsung lama.
2) Manfaat yang akan diperoleh perusahaan (misalnya keuntungan), baru dapat
dinikmati sepenuhnya bebrapa masa (bulan atau tahun) setelah investasi
dilakukan. Oleh karena itu untuk menghitung nilai nyata manfaat tersebut,
diperlukan metode khusus, misalnya discounted cash flow.
3) Tingkat resiko yang ditanggung perusahaan lebih tinggi, bilaman
dibandingkan misalnya dengan investasi harta lancar (penambahan jumlah
persediaan, piutang dagang dsb). Tingkat resiko yang tinggi itu tidak hanya
disebabkan karena besarnya jumlah dana yang terikat, meliankan juga karena
lamanya jangka waktu ikatannya
4) Keputusan investasi proyek yang keliru, tidal dapat direvisi begitu saja, seperti
halnya keputusan memberikan kredit penjaualan kepad pelanggan baru secara
tidak tepat, tanpa harus menderita kerugian yang cukup besar. Sebagai contoh
apabila akhirnya perusahaan mengetahui pabrik yang mereka bangun tidak
dapat bersaing dengan pabrik lain yang sudah berjalan, sehingga menderita
kerugian besar, mereka tidak dapat begitu saja menjaul mesin dan peralatan
pabrik itu tanpa menderita kerugian.
2.5.3 Studi Kelayakan Proyek
Menurut Sutojo (2000:8), fokus utama studi kelayakan proyek terdapat
pada empat macam aspek, yaitu :
1) Pasar dan pemasaran barang atau jasa yang akan dihasilkan proyek,
2) Produksi, teknis, dan teknologis,
3) Manajemen, dan sumber daya manusia,
4) Keuangan dan ekonomi.
2.5.4 Metode Penilaian Investasi
Ada beberapa metode penilaian yang dapat digunakan dalam
mengevaluasi rencana investasi, diantaranya :
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
22/75
1. Metode Nilai Bersih Sekarang ( Net Present Value Method )
Menurut Gitman (2009:429), metode ini diperoleh dari nilai sekarang dalam
aliran kas bersih yang didiskontokan dengan tingkat bunga yang sama dengan
biaya modal yang telah ditentukan perusahaan dikurangi dengan investasi
awal. Berikut ini formula Net Present Value (NPV), yaitu :
=NPV Nilai sekarang dalam aliran kas bersih – Investasi awal
( )∑=
−+
=n
1t
0t
t CFr1
CFNPV
Formula tersebut digunakan apabila nilai arus kas sama setiap tahun.
( )∑=
−×=n
1t
0tr,t CFPVIFCFNPV
Formula tersebut digunakan apabila nilai arus kas berbeda-beda setiap tahun.
Dimana :
NPV = Nilai bersih sekarang,
tCF = Nilai sekarang dari cash flow,
r = Tingkat suku bunga,
t = Waktu,
0CF = Investasi awal dari suatu proyek.
Dengan menggunakan nilai bersih sekarang, baik aliran kas keluar maupun
aliran kas masuk diukur dalam nilai sekarang. Kriteria pemilihan investasi
untuk NPV yaitu apabila nilai bersih sekarang lebih besar dari nol, maka
proyek tersebut akan diterima, dan apabila nilai bersih sekarang lebih kecil
dari nol maka proyek tersebut akan ditolak.
2. Metode Period Pengembalian (Payback Period Method )
Menurut Gitman (2009:425), payback period adalah jumlah tahun yang
dibutuhkan untuk menutup kembali investasi awal. Metode ini mencobamengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya
adalah dalam satuan waktu (bulan atau tahun), jika payback period ini lebih
pendek daripada umur proyek yang diisyaratkan, maka proyek dikatakan
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
23/75
menguntungkan dan diterima, sedangkan jika lebih lama maka proyek tidak
menguntungkan dan tentu saja ditolak.
3. Metode Tingkat Pengembalian Internal ( Internal Rate of Return Method )
Metode ini menurut Gitman (2009:431) merupakan metode yang paling rumit
dari metode capital budgeting untuk mengevaluasi alternatif investasi.
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat diskonto dalam nilai sekarang
aliran kas bersih, dimana akan sama dengan nilai investasi awal proyek
tersebut. Ini menyebabkan nilai bersih sekarang sama dengan Rp 0.
Berikut ini formula Internal Rate of Return (IRR), yaitu :
( )0
n
1t t
t CF
IRR1
CFRp0 −
+
= ∑=
( )0
n
1tt
t CFIRR1
CF=
+∑=
Dimana :
IRR = Tingkat pengembalian internal,
t = Waktu,
tCF = Nilai sekarang cash flow,
0CF = Investasi awal dari suatu proyek.
Harus dilakukan “trial and error ” dari interpolasi. Prosedur yang harus
digunakan, yaitu :
1) Hitung PV dari proceeds dari suatu investasi dengan menggunakan tingkat
bunga yang dipilih secara seimbang.
2) Bandingkan hasilnya dengan jumlah PV dari capital outlays.
Jika PV dari proceeds > maka harus digunakan tingkat bunga yang lebih
tinggi.
Jika PV dari proceeds < maka harus digunakan tingkat bunga yang lebihrendah.
3) Interpolasi, sehingga diperoleh tingkat bunga yang dapat menjadikan nilai
PV dari proceeds = capital out lays.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
24/75
Pada tingkat bunga ini PV usulan investasi tersebut adalah 0 atau mendekati 0.
Tingkat bunga ini menunjukkan IRR dari usulan investasi yang bersangkutan.
Berikut ini formula interpolasi yaitu :
( )1221
11 r r
NPV NPV
NPV r IRR −
−+=
Kriteria pemilihan investasi untuk IRR yaitu apabila IRR lebih besar dari
discount rate maka rencana investasi akan diterima, sedangkan apabila IRR
lebih kecil dari discount rate maka rencana investasi akan ditolak.
4. Metode Indeks Laba (Profitability Index Method )
Menurut Hanafi (2004:155), Profitability Index (PI) adalah nilai sekarang
aliran kas masuk dibagi dengan nilai sekarang aliran kas keluar. Metode ini
disebut perbandingan antara nilai aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari
sebuah proyek juga rasio keuntungan biaya dihitung dengan cara membagi
nilai sekarang dari aliran kas bersih dengan investasi awal.
Berikut ini formula Profitability Index (PI) yaitu :
awalInvestasi
bersihkasalirandalamsekarangNilaiPI =
Atau
0
0
CF
CFNPVPI +=
Kriteria pemilihan investasi untuk profitability index yaitu apabila profitability
index lebih besar dari 1 maka rencana investasi dikatakan diterima, sedangkan
apabila profitability index lebih kecil dari 1 maka rencana investasi dikatakan
ditolak.
2.6 Two-Parameter Model ( Return dan Risk)
Hanafi (2004:191) menyebutkan bahwa konsep two-parameter model
dipopulerkan oleh Markowitz (1955). Return atau tingkat pengembalian pada
masa yang akan datang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan
dengan risiko.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
25/75
2.6.1 Return
Setiap perusahaan mengharapkan return yang maksimal dari investasi
yang telah dilakukan, sehingga return penting artinya bagi perusahaan.
2.6.1.1 Pengetian Return
Pengertian return menurut Jogiyanto (2007:109), yaitu :
”Hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi
yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang
diharapakan akan terjadi di masa mendatang.”
Menurut Jogiyanto (2007:109) bahwa :
”Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi.
Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi pentingkarena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan.
Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi
(expected return) dan risiko di masa datang.”
Sedangkan menurut Jogiyanto (2007:109) bahwa :
“Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return
realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum
terjadi.”
2.6.1.2 Pengukuran Return Realisasi (Realized Return)
Berikut ini pengelompokkan pengukuran realized return menurut
Jogiyanto (2007:110), yaitu :
1. Return Total (Total Returns)
Merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang
tertentu. Return total sering disebut dengan return saja.
Formula :
Return Saham1t
t
1t
1tt
Ρ
D
Ρ
ΡΡ
−−
− +−
=
1t
t1tt
Ρ
DΡΡ
−
− +−=
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
26/75
Dimana :
tΡ = Harga investasi sekarang,
1tΡ − = Harga investasi periode lalu,
tD = Dividen periodik.
2. Relatif Return (Return Relative)
Dapat digunakan yaitu dengan menambahakan nilai 1 terhadap nilai return
total.
Formula :
Relatif Return
1t
tt
Ρ
DΡ
−
+=
Dimana :
tΡ = Harga investasi sekarang,
1tΡ − = Harga investasi periode lalu,
tD = Dividen periodik.
3. Kumulatif Return (Return Cumulative)
Indeks kemakmuran kumulatif IKK dapat digunakan untuk mengetahui total
kemakmuran dan mengukur akumulasi semua return mulai dari kemakmuran
awal 0KK .
Formula :
( )( ) ( )n210 R1.......R1R1KKIKK +++=
Dimana :
IKK = Indeks kemakmuran kumulatif, mulai dari periode pertama sampai ke
n,
0KK = Kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp1,
tR = Return periode ke-t, mulai dari awal periode (t=1) sampai ke akhir
periode (t=n).
4. Return Disesuaikan (Adjusted Return)
Return ini disebut dengan return riel (real return) atau return yang disesuaikan
dengan inflasi (inflation adjusted return).
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
27/75
Formula :
( )
( )
1
IF1
R1R IA −
+
+=
Dimana :
IAR = Return disesuaikan dengan tingkat inflasi,
R = Return nominal,
IF = Tingkat inflasi.
2.6.1.3 Pengukuran Return Ekspektasi (Expected Return)
Menurut Jogiyanto (2007:126) return ekspektasi dapat dihitung
berdasarkan beberapa cara sebagai berikut :
1. Berdasarkan nilai Ekspektasi Masa Depan
Return ekspektasi cara ini dihitung dengan metode nilai ekspektasi (expected
value) yaitu mengalikan masing-masing hasil masa depan (outcome) dengan
probabilitas kejadiannya dan menjumlah semua produk perkalian tersebut.
Formula :
( ) ( )∑=
⋅=n
1 j
jij1 pRRE
Dimana :
( )1RE = Return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke-i,
ijR = Hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i,
jΡ = Probabilitas hasil masa depan ke-j (untuk sekuritas ke-i),
n = Jumlah dari hasil masa depan.
2. Berdasarkan Nilai-nilai Return Historis
a. Metode rata-rata (mean method)
b. Metode tren (trend method)
c. Metode jalan acak (random walk method)
3. Berdasarkan Model Return Ekspektasi Yang Ada
a.
Single Index Model
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
28/75
Dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko
portofolio.
Formula :
Miii RβaR ⋅+=
Dimana :
iR = Return sekuritas ke-i,
ia = Suatu variabel acak yang menunjukkan komponen dari return
sekuritas ke-i yang independen terhadap kinerja pasar,
iβ = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan i R
akibat dari perubahan M
R ,
MR = Tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel
acak.
b. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Dapat digunakan untuk mengestimasi return suatu sekuritas dianggap
sangat penting di bidang keuangan.
2.6.2 Risiko ( Risk)
Tujuan dari investor dalam melakukan investasi adalah untuk
mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Di lain pihak, dalam
melakukan investasi juga tidak dapat dihindari adanya risiko.
2.6.2.1
Pengertian Risiko ( Risk)
Berikut ini pengertian investasi menurut beberapa ahli diantaranya :
Menurut Tandelilin (2001:47) bahwa :
”Risiko investasi bisa diartikan sebagai kemungkinan terjadinya perbedaan
antara return aktual dengan return yang diharapkan.”
Menurut Ardiyos (2001:133) bahwa :
”Risiko adalah kemungkinan untuk menderita kerugian di dalam
penanaman modal, risiko ini dibedakan menjadi : risiko keuangan, risiko
bunga modal dan risiko daya beli.”
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
29/75
Sedangkan menurut Gitman (2007:228) bahwa :
”Risk is the chance of financial loss or, more formally, the variability of
returns associated with a given asset.”
Artinya ”Risiko adalah kemungkinan untuk menderita kerugian atau
variabilitas pengembalian dihubungkan dengan aktiva tertentu.”
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa risiko
keuntungan dari investasi adalah kemungkinan perbedaan tingkat keuntungan
yang diharapkan dengan tingkat keuntungan yang terjadi, juga termasuk
kemungkinan tidak akan kembalinya sebagian atau seluruh dari investasi yang
dimiliki oleh investor.
Risiko harus dihadapi oleh semua investor, mengingat risiko akan selalu
ada dalam setiap investasi. Imbalan setiap investasi mengandung risiko meskipun
dalam tingkat yang berbeda. Salah satu investasi bebas risiko adalah menyimpan
uang dalam bentuk tabungan di bank, selebihnya risiko.
Semakin tinggi tingkat risiko dari suatu proyek, semakin tinggi tingkat
keuntungan yang diharapkan atas investasi proyek tersebut. Sebaliknya, semakin
rendah tngakat risiko suatu proyek, semakin rendah tingkat keuntungan yang
diharapkan atas proyek tersebut. Para investor pasti akan memilih investasi yang
memiliki investasi denga risiko yang sama, namun menghasilkan tingkat
keuntungan yang lebih besar atau tingkat keuntungan sama tetapi risiko lebih
rendah.
2.6.2.2 Pengukuran Risiko
Pengukuran risiko dapat digunakan berdasarkan standard deviation dan
probabilitas, dengan penjelasan sebagai berikut :
1) Berdasarkan Standard Deviation
Menurut Gitman (2009:236) pengukuran risiko dapat digunakan untuk
menghitung risiko, metode yang banyak digunakan adalah deviasi standar
(standard deviation) yang mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah
terjadi dengan nilai ekspektasinya. Dengan formula sebagai berikut :
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
30/75
( )
1n
rr
σ
n
1 j
2
j
r−
−
=
∑=
Dimana :
rσ = Standard deviation,
jr = Return periodik,
r = Rata-rata return,
n = Jumlah dari observasi.
2) Berdasarkan Probabilitas
Menurut Jogiyanto (2007:132), probabilitas ini dapat diperoleh dengan
cara estimasi secara subyektif atau berdasarkan dari kejadian sejenis di masa lalu
yang pernah terjadi untuk digunakan sebagai estimasi. Dengan formula sebagai
berikut :
( ) ( )[ ]( )∑=
⋅−=n
1 j
j
2
iiji pRΕRRVar
Deviasi standar adalah akar dari varian :
( )iRVarσ =
Dimana :
( )iRVar = Varian suatu aktiva atau sekuritas ke-i,
ijR = Hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i,
( )iRΕ = Return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke-i,
jΡ = Probabilitas hasil masa depan ke-j (untuk sekuritas ke-i),
n = Jumlah dari hasil masa depan.
2.7 Analisis Sensitivitas
Untuk memperoleh ketepatan dalam estimasi parameter, diperlukan
adanya suatu analisis yang dimaksudkan untuk menurunkan kebutuhan akan
informasi yang diperlukan untuk membuat estimasi yamg lebih akurat. Salah satu
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
31/75
metode analisis yang dapat digunakan adalah analisis sensitivitas. Metode analisis
sensitivitas merupakan pengganti dari metode capital budgeting.
2.7.1 Pengertian Analisis Sensitivitas
Pengertian analisis sensitivitas menurut Heizer dan Render (2005:357)
adalah sebagai berikut :
“Suatu analisis yang memproyeksikan seberapa banyak suatu solusi
mungkin berubah jika ada perubahan pada variabel atau data input.”
2.7.2 Laporan Sensitivitas
Heizer dan Render (2005:357) berpendapat bahwa laporan sensitivitas
(sensitivity report) terdiri atas dua bagian yang meliputi :
1) Adjustable Cells
Menyajikan informasi yang berhubungan dengan dampak perubahan atas
koefisien fungsi tujuan pada solusi optimal. Kisaran yang diperbolehkan untuk
koefisien fungsi tujuan ialah sejalan dengan perubahan kontribusi laba per unit
pada masing-masing produk, kemiringan (slope) dari garis iso-profit yang
berubah. Akan tetapi, ukuran daerah yang layak yang mungkin, tetap sama.
Jadi, lokasi titik sudutnya tidak berubah. Ada kenaikan yang diperbolehkan
(allowable increase) dan penurunan yang diperbolehkan (allowable decrease)
untuk setiap koefisien fungsi tujuan di mana solusi optimal yang sekarang
tetap optimal. Titik sudut optimal yang baru akan muncul jika sebuah
koefisien fungsi tujuan diturunkan atau dinaikkan terlalu besar.
2) Constraints atau Batasan
Menyajikan informasi yang berhubungan dengan dampak perubahan atas
perubahan nilai hambatan di sisi tangan kanan (right-hand-side-RHS) pada
solusi optimal. Nilai sisi tangan kanan (RHS value) hambatan sering kali
mewakili sumber daya yang tersedia bagi perusahaan. Sumber daya tersebut
dapat berupa jam tenaga kerja langsung atau jam mesin atau mungkin uang
atau bahan baku produksi yang tersedia. Jika RHS hambatan berubah, maka
daerah yang layak yang mungkin akan berubah (kecuali hambatannya
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
32/75
berlebihan atau redundant ), demikian juga halnya dengan solusi optimal. Jika
terjadi peningkatan besar daerah yang layak yang mungkin, nilai fungsi tujaun
optimal dapat diperbaiki.
Dalam RHS dikenal pula istilah harga bayangan (shadow price) atau harga
ganda, yang artinya perbaikan nilai fungsi tujuan yang dihasilkan dari
penambahan satu unit dari sumber daya yang langka dalam Pemograman
Linier. Shadow price akan valid hanya selama perubahan pada RHS berada
pada kisaran nilai kenaikan yang diperbolehkan (allowable increase) dan
penurunan yang diperbolehkan (allowable decrease).
2.8 Kinerja Keuangan Perusahaan
Perusahaan dalam menentukan data keuangannya harus mengumpulkan
data yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan. Suatu data yang dapat membantu memberikan pertimbangan dalam
menentukan alternatif tindakan perusahaan adalah data kinerja keuangan.
Kinerja dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan
perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, tingkat pencapaian pelaksanaan
tugas secara aktual dan pencapaian misi perusahaan. Kinerja juga dapat diartikan
sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang
mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut.
Penilaian kinerja perusahaan mengukur suatu kegiatan yang sangat penting
karena berdasarkan hasil penilaian tersebut akan menentukan keberhasilan
perusahaan selama suatu periode tertentu dapat diketahui dan dengan demikian
hasil penialaian tersebut dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi usaha
perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya. Dalam
menetapkan ukuran kinerja perusahan yang profit oriented maka tujuannya jelas,
yaitu meningkatkan kemakmuran bagi para pemegang saham.
2.8.1 Pengertian Kinerja Keuangan
Pengertian penilaian kinerja menurut Mulyadi (2001:415) ialah :
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
33/75
“Penentuan secara periodik efektivitas operasioanal suatu organisasi dan
karyawannya berdasarkan sasaran, standard dan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya.”
Sedangkan menurut Stoner, dkk (2000:9), yaitu :
”Management performance is the measure of how efficient and effective
a manager is how well he or she determines and achieves appropriate
objectiveness.”
Artinya, performa manajemen merupakan ukuran efisiensi dan efektivitas
seorang manajer dalam menentukan dan mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
ukuran efektifitas dan efisiensi operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan
karyawan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
2.8.2 Jenis-jenis Kinerja Keuangan
Mulyadi (2001:434) menjelaskan tiga macam ukuran yang dapat
digunakan untuk mengukur kinerja secara kuantitatif, yaitu :
1. Ukuran Kinerja Tunggal (Single Criterion)
Ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu macam ukuran untuk menilai
kinerja manajer.
2. Ukuran Kinerja Beragam (Multiple Criterion)
Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai
kinerja manajer.
3. Ukuran Kinerja Gabungan (Composite Criterion)
Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran,
memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan menghitung rata-ratanya
sebagai ukuran menyeluruh kinerja manajer.
2.8.3 Manfaat Penilaian Kinerja Keuangan
Penialaian kinerja pada suatu organisasi sebaiknya menjadi syarat mutlak
bagi penempatan sumber daya ketika akan melaksanakan kegiatan baru,
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
34/75
memperhitungkan pendapatan dan biaya serta investasi suatu proyek. Menurut
Mulyadi (2001:415), penilaian kinerja keuangan dimanfaatkan manajemen untuk:
1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui memotivasi
karyawan secara maksimal.
2. Membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan karyawan
seperti promosi, transfer, dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk
menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasan menilai kinerja
mereka.
5. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
35/75
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang dijadikan objek penelitian adalah analisis
sensitivitas terhadap kinerja keuangan perbankan. Sedangkan tempat penelitian
pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. atau Bank CIMB Niaga, yang sebelumnya
dikenal sebagai Bank Niaga.
3.1.1
Sejarah Bank
Bank CIMB Niaga berdiri sejak 26 September 1955 di Indonesia. CIMB
Niaga membuktikan bahwa nilai-nilai Integritas dan Kualitas yang dibangun sejak
hari pertama beroperasi – serta berbagai terobosan solusi dan inovasi produk &
jasa – adalah faktor keberhasilan CIMB Niaga menjadi bank terkemuka dalam
Kualitas Pelayanan. Saat ini CIMB Niaga semakin mantap dan siap menjawab
berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di masa depan.
Dasawarsa pertama (1955-1965), CIMB Niaga diisi dengan dedikasi dan
kerja keras agar menjadi sebuah bank swasta nasional yang baik, sehat dan
dipercaya. Sejak awal CIMB Niaga meyakini pentingnya nilai-nilai Integritas dan
Kualitas. Pada dasawarsa ini yang menjadi perhatian, diantaranya : (1) Para
pendiri Bank Niaga (sekarang CIMB Niaga) menyadari bahwa kepercayaan
nasabah maupun masyarakat adalah satu nilai yang harus senantiasa didapatkan
serta dijaga. (2) CIMB Niaga melihat pentingnya pemanfaatan teknologi demi
pelayanan yang cepat dan memuaskan. (3) Sebelum konsep Good Corporate
Governance dikenal luas, CIMB Niaga telah membangun salah satu intinya yaitu
kepatuhan (compliance). (4) Karyawan yang berdedikasi dan berintegritas adalahkekayaan utama CIMB Niaga.
Dasawarsa kedua (1966-1975), CIMB Niaga mengembangkan sistem,
organisasi, manajemen dan sumber daya manusia yang bervisi masa depan. Pada
dasawarsa ini hal-hal yang menjadi perhatian, diantaranya : (1) Tahun 1969 di
tengah krisis perbankan swasta, CIMB Niaga adalah salah satu bank swasta yang
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
36/75
tergolong sehat. (2) CIMB Niaga mengutamakan prinsip prudential banking. (3)
CIMB Niaga menjadi full service bank pada November 1974. (4) CIMB Niaga
berharap tersedianya pimpinan terlatih yang mampu memberikan jasa bank yang
dibutuhkan oleh masyarakat pada masa depan.
Dasawarsa ketiga (1976-1985), CIMB Niaga secara cepat melakukan
berbagai perubahan mendasar dalam skala besar di segala bidang. Salah satu
hasilnya adalah citra CIMB Niaga yang semakin dikenal sebagai bank yang
memiliki integritas. Pada dasawarsa ini hal-hal yang menjadi perhatian,
diantaranya : (1) Tahun 1981-1982, CIMB Niaga menerapkan jaringan banking
on-line antar cabang dan menjadi salah satu bank yang pertama di Indonesia. (2)
Budaya kerja di CIMB Niaga semakin diperkuat di mana para pendiri,
shareholder s dan manajemen bekerja dengan prinsip kepentingan stakeholders
harus didahulukan. Itulah inti dasar Good Corporate Governance. (3) Inovasi
produk dan jasa, dimana CIMB Niaga berhasil menghimpun dana dan
melaksanakan Proffesional Loan Program (P.L.P), yaitu program pemberian
kredit kepada golongan profesi seperti dokter, insinyur, dan lain-lain. (4) Dengan
penghapusan pagu kredit dan pengurangan kredit likuiditas Bank Indonesia (Paket
Kebijakan 1 Juni 1983 – Pakjun 1983), CIMB Niaga tetap berhati-hati di tengah
persaingan.
Dasawarsa keempat (1986-1995), CIMB Niaga kembali melakukan
berbagai terobosan. Tahun 1987 dicanangkan sebagai Tahun Kualitas dan tahun
1994-1998 sebagai Tahun Nasabah. Pada dasawarsa ini hal-hal yang menjadi
perhatian diantaranya : (1) Transforamsi Corporate Image dengan logo baru,
melalui sebuah biro jasa periklanan asing, dipilih logo CIMB Niaga berupa huruf
N diapit oleh empat kaki, dengan dua warna yaitu merah dan abu-abu. (2) Lebih
berorientasi kepada kepuasan nasabah. (3) Di jajaran perbankan nasional, pada
tahun 1987 CIMB Niaga kembali menjadi pionir yaitu dalam jasa ATM, yang
diberi nama “Niaga Cash”. (4) Juni 1989, CIMB Niaga melakukan initial public
offering (IPO) di Bursa Efek Jakarta. Setelah selesai masa penawaran, hasil
perhitungan menunjukkan bahwa pemesanan saham CIMB Niaga mencapai 20,9
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
37/75
juta saham atau sekitar empat kali lipat dari saham yang ditawarkan (yakni
sebanyak 5 juta saham). (5) Tanggung jawab warga negara korporasi yang baik
Dasawarsa kelima (1996-2005), CIMB Niaga berhasil mengatasi dampak
dari krisis ekonomi dan perbankan nasional yang terjadi mulai tahun 1997 di
Indonesia. CIMB Niaga tetap mempertahankan posisinya dalam 10 bank terbaik
dalam Kualitas Pelayanan. CIMB Niaga menyebut dasawarsa ini sebagai
dasawarsa looking beyond the future. Pada dasawarsa ini hal-hal yang menjadi
perhatian, diantaranya : (1) Di tahun 1999, CIMB Niaga ditempatkan sebagai
Bank Take Over di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN). Berbeda dengan bank lain yang diambil alih, CIMB Niaga tidak
memiliki masalah penyelewengan dana BLBI ataupun pelanggaran batas
maksimum pemberian kredit (BMPK) kepada kelompok terafiliasi. Yang terjadi
pada April 1999 saat CIMB Niaga diambil alih oleh BPPN, disebabkan
ketidakmampuan pemegang saham Bank Niaga menyediakan 20% kebutuhan
dana rekapitalisasi. (2) Tahun 1998, CIMB Niaga memperluas pasar perbankan
konsumer dan memperbesar basis nasabah yang solid dan loyal dari kelompok
menengah-atas yang dikembangkan ke kelompok menengah.. (3) Tahun
2001, CIMB Niaga mengubah sistem teknologi informasinya dengan sistem yang
lebih canggih dan sempurna. (4) Memberlakukan prinsip dan implementasi tata
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). (5) Dengan
masuknya Commerce Asset – Holding Berhad, lembaga keuangan Malaysia
terkemuka, sebagai pemegang saham mayoritas CIMB Niaga pada 25 November
2002, CIMB Niaga memiliki peluang untuk memperluas pasarnya ke kawasan
regional.
Dasawarsa keenam (2006 – 2015), CIMB Niaga berganti nama dan
melakukan merger. Pada 28 Mei 2008 (setelah mendapat persetujuan RUPSLB),
PT Bank Niaga Tbk berganti nama menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk. Pada 13
Juni 2008, Menkumham memberikan persetujuan pergantian nama dari PT Bank
Niaga Tbk menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk. Pada 22 Juli 2008, Bank
Indonesia memberikan persetujuan pergantian nama dari PT Bank Niaga, Tbk.
menjadi PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Pada 18 Juli 2008, RUPSLB menyetujui
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
38/75
CIMB Niaga untuk merger dengan PT Bank Lippo Tbk untuk memenuhi
ketentuan BI Single Presence Policy. Realisasi merger masih menunggu
persetujuan regulator. Pada 1 November 2008, merger CIMB Niaga - Lippo Bank
mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.
3.1.2
Profil Bank
3.1.2.1
Pemegang Saham
CIMB Group memiliki saham Bank Lippo yang dimiliki Santubong
Investments BV, anak usaha dari Khazanah sebesar 51%. CIMB Group menjadi
pemegang saham pengendali Bank CIMB Niaga dengan kepemilikan sekitar
77,75%.
3.1.2.2 Visi Bank
Visi CIMB Niaga, yaitu : Menjadi bank terpercaya di Indonesia, bagian
dari jaringan universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang memahami
kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif,
serta menjalin hubungan yang berkelanjutan.
3.2
Metode Penelitian
3.2.1 Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Nazir (2003:63) mengemukakan bahwa, metode deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Metode deskriptif ini
digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian
secara independen.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
39/75
3.2.2
Operasionalisasi Variabel
Sesuai dengan judul penelitian, yaitu Analisis Sensitivitas terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan (Studi kasus pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. atau
Bank CIMB Niaga), maka operasionalisasi variabelnya adalah :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Indikator Formula Ukuran Skala
Return Hasil yang diperoleh
dari investasi.
(Jogiyanto,
2007:109)
• Return
• Harga
saham
• Dividen
1t
t1tt
Ρ
DΡΡReturn
−
− +−=
% Rasio
Risk Kemungkinan untuk
menderita kerugian.
(Gitman, 2009:228)
• Standar
Deviation
• Return
• Expected
return
( )
1n
rr
σ
n
1 j
2
j
r−
−
=
∑=
% Rasio
Sensitivity
Analysis
Suatu analisis yang
memproyeksikan
seberapa banyak
suatu solusi mungkin
berubah jika ada
perubahan pada
variabel atau data
input.
(Heizer dan Render,
2005:357)
Arus kas
bersih
Arus kas↑ 1× risiko ( )σ
dan 2× risiko ( )2σ
Arus kas↓ 1× risiko ( )σ
dan 2× risiko ( )2σ
Rasio
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
40/75
Variabel Konsep Indikator Formula Ukuran Skala
Net Present
Value
(NPV)
Nilai sekarang aliran
kas masuk neto
investasi proyek
dikurangi dengan
aliran kas keluar dari
sebuah proyek setara.
(Gitman, 2009:429)
NPV > 0 →
diterima
NPV < 0 →
ditolak ( )∑=
−×=n
1t
0tr,t CFPVIFCF NPV
Rp Rasio
Payback
Period
(PP)
Jumlah tahun yang
dibutuhkan untuk
menutup kembali
investasi awal.
(Gitman, 2009:425)
PP < umur
proyek →
diterima
PP > umur
proyek →
ditolak
sCF
PP AnnualNet
Outlay Investment =
Periode Rasio
Internal
Rate of
Return
(IRR)
Tingkat diskonto nilai
sekarang aliran kas
bersih sama dengan
nilai investasi awal
proyek.
(Gitman, 2009:431)
IRR > r →
diterima
IRR < r →
ditolak ( )12
21
11 rr
NPVNPV
NPVrIRR −
−+=
% Rasio
Profitability
Index
(PI)
Nilai sekarang aliran
kas masuk dibagi
dengan nilai sekarang
aliran kas keluar.
(Hanafi, 2004:155)
PI > 1 →
diterima
PI < 1 →
ditolak0
0
CF
CFNPVPI
+=
Kali Rasio
Sumber : Penulis
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
41/75
3.2.3
Jenis dan Sumber Data
3.2.3.1
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya, seperti
catatan atau arsip perusahaan publikasi, pemerintah, atau yang disediakan media
massa. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh melalui arsip perusahaan
yang telah dipublikasi dan artikel yang disediakan oleh media massa. Menurut
Umar (2003:42), data sekunder ini digunakan oleh peneliti untuk diproses lebih
lanjut.
3.2.3.2
Sumber Data
Sumber data yang menunjang dalam penelitian ini, diantaranya :
1. Dokumentasi
Yaitu sumber data berupa dokumentasi perusahaan yang berkaitan dengan
penelitian. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah Laporan
Arus Kas dan Informasi Pemegang Saham PT Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank
CIMB Niaga) yang diperoleh melalui situs internet www.bankniaga.com.
2. Literatur
Yaitu sumber data berdasarkan buku-buku ilmiah atau peraturan tertulis yang
berhubungan dan relevan dengan kebutuhan analisis.
3.2.4
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Pengamatan (Observation)
Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan mengamati secara langsung
objek yang akan diteliti untuk mengetahui pelaksanaan yang sebenarnya,
megumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan objek penelitian.
2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research)
Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan
cara mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan analisis sensitivitas
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
42/75
terhadap kinerja keuangan perusahaan, secara literatur atau sumber tertulis
lainnya yang relevan dengan masalah yang diteliti. Penelitian kepustakaan
bertujuan utuk mendapatkan landasan tertulis yang hasilnya akan digunakan
sebagai dasar untuk melakukan analisis atas data yang diperoleh dalam
penelitian lapangan, sehingga menghasilkan kesimpulan serta saran untuk
memecahkan masalah yang ada.
3.2.5 Rancangan Analisis
3.2.5.1 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi :
1. Informasi pengembangan usaha pemeriksaan data keuangan bank melalui
estimasi cash flow.
2. Peringkasan data-data yang diperlukan untuk analisis.
3. Penyusunan data-data keuangan untuk analisis sensitivitas.
3.2.5.2 Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini meliputi :
1.
Analisis terhadap Return Bank
Return 100%Ρ
DΡΡ
1t
t1tt ×+−
=−
−
2.
Analisis terhadap Risk Bank
( )
1n
rr
σ
n
1 j
2
j
r−
−
=
∑=
3.
Analisis Sensitivitas terhadap Kinerja Keuangan Bank
Analisis sensitivitas atau analisis kepekaan digunakan untuk mengevaluasi
proyek investasi dengan cara menyusun estimasi dari cash flow dalam berbagai
variasi kondisi. Berbagai variasi kondisi tersebut diantaranya kondisi optimis,
kondisi normal atau kondisi yang diharapkan tidak mengalami perubahan, dan
kondisi pesimis.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
43/75
Analisis sensitivitas dapat menilai dampak berbagai perubahan dalam
masing-masing variabel penting yang mungkin terjadi di masa mendatang
terhadap hasil pendapatan perusahaan. Kondisi-kondisi yang akan diperhitungkan
dalam analisis sensitivitas ini, diantaranya :
A. Kondisi yang tidak mengalami perubahan
Yaitu suatu kondisi yang diharapkan dimana variabel-variabel tidak berubah.
B. Kondisi yang mengalami perubahan, yang terdiri atas :
1. Kondisi optimis atau optimistic
a. Arus kas naik satu kali risiko ( )σ
b. Arus kas naik dua kali risiko ( )2σ
2. Kondisi pesimis atau pesimistic
a. Arus kas turun satu kali risiko ( )σ
b. Arus kas turun dua kali risiko ( )2σ
Berikut formula-formula dalam metode analisis sensitivitas yang akan
digunakan dalam penelitian ini :
1. Metode Nilai Bersih Sekarang ( Net Present Value Method )
( )∑=
−×=n
1t
0tr,t CFPVIFCF NPV
2. Metode Period Pengembalian (Payback Period Method)
sCFPP
AnnualNet
Outlay Investment =
3. Metode Tingkat Pengembalian Internal ( Internal Rate of Return Method )
( )1221
11 rr
NPVNPV
NPVrIRR −
−+=
4. Metode Indeks Laba (Profitability Index Method )
0
0
CF
CFNPVPI +=
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
44/75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Tingkat Return pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
Dalam penelitian ini data yang digunakan untuk dianalisis adalah data
sekunder, yang merupakan data bank yang telah dipublikasi dan akan mengalami
pengolahan kembali oleh penulis. Data yang digunakan adalah informasi
pemegang saham dan laporan arus kas PT Bank CIMB Niaga, Tbk. (Bank CIMB
Niaga) periode 2003 sampai dengan 2007. Informasi pemegang saham berguna
untuk menganalisis sejauh mana perkembangan bank dalam hubungannya dengan
return saham dan risikonya. Sedangkan, laporan arus kas digunakan untuk
menganalisis kinerja keuangan bank dengan menggunakan metode analisis
sensitivitas, dalam hubungannya dengan kelayakan bank dalam melakukan
kegiatan investasi. Dimana secara umum penilaian kinerja keuangan perusahaan
diperlukan oleh setiap manajer, investor, dan kreditor untuk mengetahui sejauh
mana kondisi kesehatan keuangan bank.
Setiap perusahaan mengharapkan tingkat pengembalian atau return yang
maksimal. Hal ini karena return digunakan untuk melanjutkan kegiatannya, dalam
hal ini bank. Untuk mengetahui tingkat return bank, penulis menggunakan data
harga saham penutupan atau closing price pada akhir periode dan dividen jika
Bank CIMB Niaga membagikan dividen. Adapun perhitungan return saham
adalah harga saham saat ini dikurang dengan harga saham tahun lalu, kemudian
ditambah dividen jika perusahaan membagikan dividen, terakhir dibagi dengan
harga saham tahun lalu. Formulanya sebagai berikut :
Return 100%Ρ
DΡΡ
1t
t1tt ×+−
=−
−
Berikut disajikan dua contoh perhitungan return saham PT Bank CIMB
Niaga, Tbk. Contoh pertama merupakan periode dimana bank tidak mengeluarkan
dividen, sedangkan contoh kedua merupakan periode dimana bank mengeluarkan
dividen. Contoh perhitungannya sebagai berikut :
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
45/75
Bank CIMB Niaga menawarkan harga saham sebesar Rp35 pada tahun
2003 dan harga saham sebesar Rp35 pada tahun sebelumnya, tahun 2002, namun
Bank CIMB Niaga tidak membagikan dividen pada tahun 2003. Maka
perhitungan return sahamnya sebagai berikut :
Return =( )
100%Rp35
Rp0Rp35Rp35×
+−
= 0%
Bank CIMB Niaga menawarkan harga saham sebesar Rp460 pada tahun
2004 dan harga saham sebesar Rp35 pada tahun sebelumnya, tahun 2003, dimana
Bank CIMB Niaga membagikan dividen Rp7,50 pada tahun 2004. Maka
perhitungan return sahamnya sebagai berikut :
Return =( )
100%Rp35
Rp7,50Rp35Rp460×
+−
= 1.235,71%
Berikut disajikan besarnya tingkat pengembalian atau return PT Bank
CIMB Niaga, Tbk periode 2003-2007 :
Tabel 4.1
Tingkat Return PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
Periode 2003-2007
Tahun Harga Saham Dividen Return
2003 Rp35 Rp0,00 0%
2004 Rp460 Rp7,50 1.235,71%
2005 Rp495 Rp16,75 11,25%
2006 Rp920 Rp5,82 87,03%
2007 Rp900 Rp10,14 -1,07%
Jumlah 1.332,93%
Rata-rata 266,59%
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
46/75
Max 1.235,71%
Min -1,07%
Sumber : Data diolah kembali
Dilihat dari tabel 4.1, maka rata-rata return Bank CIMB Niaga dari tahun
2003 sampai dengan tahun 2007 adalah sebesar 266,59%, dengan return terbesar
sebesar 1.235,71% yang terjadi pada tahun 2004 dan return terkecil sebesar
-1,07% yang terjadi pada tahun 2007.
Pada tahun 2003, Bank CIMB Niaga tidak membagikan dividen kepada
para pemegang saham, hal ini mengakibatkan pemegang saham atau seseorang
yang menginvestasikan sahamnya pada Bank CIMB Niaga tidak mendapatkanreturn atau tingkat pengembalian.
Pada tahun 2004, harga saham Bank CIMB Niaga mengalami peningkatan
yang tajam sebesar 1.214,29% atau 12,14 kali dari Rp35 pada tahun sebelumnya
menjadi Rp460. Kemudian pada tahun ini Bank CIMB Niaga membagikan
dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp7,50, dimana pada tahun
sebelumnya dividen sama sekali tidak dibagikan kepada para pemegang saham.
Kedua hal tersebut tentu saja berpengaruh pada return atau tingkat pengembalian
bank yang juga mengalami peningkatan dari 0% menjadi 1.235,71%.
Selanjutnya pada tahun 2005, harga saham Bank CIMB Niaga mengalami
kenaikkan sebesar 7,61% dari Rp460 pada tahun 2004 menjadi Rp495 pada tahun
ini. Dimana Bank CIMB Niaga membagikan dividen kepada para pemegang
saham sebesar Rp16,75, yang berarti mengalami kenaikkan sebesar 123,33% dari
tahun sebelumnya. Namun, pada tahun ini tingkat return Bank CIMB Niaga justru
mengalami penurunan sebesar 99,09% dari 1.235,71% menjadi 11,25%.
Pada tahun 2006, harga saham Bank CIMB Niaga mengalami kenaikkan
sebesar 85,86% dari Rp495 menjadi Rp920. Namun, dividen yang dibagikan
mengalami penurunan sebesar 65,25% dari Rp16,75 menjadi Rp5,82. Keadaan
harga saham dan dividen yang berbanding terbalik ini mengakibatkan tingkat
keuntungan atau return bank mengalami kenaikkan sebesar 673,6% dari 11,25%
menjadi 87,03%.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
47/75
Pada tahun 2007, harga saham mengalami penurunan sebesar 2,17% dari
Rp920 pada tahun sebelumnya menjadi Rp900. Sedangkan dividen yang
dibagikan kepada para pemegang saham oleh Bank CIMB Niaga mengalami
kenaikkan sebesar 74,23% dari Rp5,82 menjadi Rp10,14. Hal tersebut berdampak
negatif pada tingkat return bank ini, sehingga mengalami penurunan sebesar
101,23% dari 87,03% menjadi -1,07%.
Berikut disajikan grafik tingkat pengembalian atau return PT Bank CIMB
Niaga, Tbk periode 2003-2007 :
Grafik 4.1
Tingkat Return Saham PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
Periode 2003-2007
Tingkat Return Saham
-200,00
0,00
200,00
400,00
600,00
800,00
1.000,00
1.200,00
1.400,00
2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
R e t u r n S a h
a m Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Dari grafik 4.1 dapat dilihat bahwa tingkat return saham PT Bank CIMB
Niaga, Tbk. Periode 2003-2007 cenderung berfluktuatif. Hanya pada tahun 2004
terlihat kenaikan yang tajam. Hal ini berarti investasi yang dihasilkan oleh bank
cukup baik. Peningkatan dan penurunan return saham bank disebabkan oleh
perubahan harga saham dan dividen yang dibagikan bank.
-
8/19/2019 Analisis Sensitivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Pt Bank Cimb Niaga, Tbk. Atau Ban…
48/75
4.2
Analisis Tingkat Risiko pada PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
Selain mengetahui tingkat return, mengetahui tingkat risiko sama
pentingnya bagi para investor dalam mempertimbangkan kemungkinan
berinvestasi di suatu bank. Dalam penelitian ini penulis menggunakan perhitungan
deviasi standar (standard deviation) dalam menentukkan seberapa besar tingkat
risiko dalam melakukan investasi. Standard deviation mengukur absolut
penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya.
Untuk mengetahui tingkat risiko bank, penulis menggunakan perhitungan
return dan nilai ekspektasi berdasarkan rata-rata return, yang sudah diperoleh
top related