analisis sistem komputer untuk manajemen …
Post on 16-Oct-2021
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI
Pusat Teknologi Limbah RadioakJifBATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-R/STEK
ISSN 1410-6086
ANALISIS SISTEM KOMPUTERUNTUK MANAJEMEN DEKOMISIONING REAKTOR NUKLIR
Nurokhim, SumarbagionoPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BA TAN
ABSTRAK
ANALISIS SISTEM KOMPUTER UNTUK MANAJEMEN DEKOMISIONING
REAKTOR NUKLIR. Dekomisioning reaktor nuklir merupakan kegiatan yang sangat kompleksyang harus direncanakan dan dilaksanakan secara cermat. Suatu sistem berbasis komputer perludikembangkan untuk membantu manajemen dekomisioning reaktor nuklir. Telah dipelajaribeberapa sistem komputer untuk manajemen dekomisioning reaktor nuklir. Sistem perangkat lunakCOSMARD dan DEXUS yang dikembangkan di Jepang dan IDMT di Italia digunakan sebagaicontoh untuk analisis dan pembahasan. Disimpulkan bahwa sistem komputer untuk manajemendekomisioning reactor nuklir cukup komplek dengan melibatkan beberapa kode komputer untukperhitungan database inventori radioaktif, modul perhitungan pada berbagai tahap dekomisioning,serta pengembangan sistim data spasial untuk virtual reality.
ABSTRACTCOMPUTER SYSTEM ANALYSIS FOR DECOMMISSIONING MANAGEMENT OF
NUCLEAR REACTOR. Nuclear reactor decommissioning is a complex activity that should beplaned and implemented carefully. A system based on computer need to be developed to supportnuclear reactor decommissioning. Some computer systems have been studied for management ofnuclear power reactor. Software system COSMARD and DEXUS that have been developed inJapan and IDMT in Italy used as models for analisys and discussion. Its can be concluded that acomputer system for nuclear reactor decommissioning management is quite complex that involvedsome computer code for radioactive inventory database calculation, calculation modul on thestages of decommissioning phase, and spatial data system development for virtual reality.
PENDAHULUAN seperti: kebutuhan biaya, sumber dayamanusia (SDM), paparan radiasi terhadappekerja dan timbulnya Iimbah[4]. Berbagaiparameter tersebut ditentukan oleh beberapafaktor seperti kondisi instalasi, alternatifpembiayaan serta kebijakan manajemenlimbah. Evaluasi data-data tersebut akan
menghabiskan banyak waktu jika dilakukansecara manual karena fasilitas nuklir berisi
peralatan yang rumit, dan disitu terdapat sisakomponen radioaktif walaupun operasifasilitas telah dihentikan. Sistem komputeryang didukung oleh metodologi yangrasional dan sistematis merupakan alatterbaik untuk Manajemen ProyekDekomisioning (MPD).
Dekomisioning instalasi PembangkitListrik Tenaga Nuklir (PL TN) menjadipermasalahan penting dunia karena ban yakPLTN yang dibangun pada awalpengembangan energi nuklir telah mencapaiakhir siklus, peralatan dan komponen reaktornuklir mengalami penuaan serta terjadiakumulasi inventori radioaktif dalam
instalasi, sehingga perlu dilakukanperemajaan ataupun pembersihan total.Disamping itu dalam Basic Safety Standard(BSS) dinyatakan bahwa dalam membuatkegiatan baru (practice) yang melibatkan zatradioaktif, termasuk pembangunan PLTN,secara konseptual dekomisioning harusdirencanakan sebagai bagian takterpisahkan(l·2J• Demikian juga data-datauntuk pelaksanaan dekomisioning harusdipersiapkan sejak desain, konstruksi,operasi, modifikasi, shudown dan postshudown PLTN[3). Oleh karena itu
perencanaan dekomisioning PLTN perludilakukan dengan cermat dan sedinimungkin.
Salah satu aspek penting dalamperencanaan dekomisioning reaktor nllkliradalah evaluasi data manajemen proyek,
Makalah ini membahas sistem
kompllter untuk manajemen dekomisioningreactor nuklir (PLTN) khususnya perangkatlunak pada The CodeSystem forManagement of JPDR Decommissioning(COSMARD) dan DecommissioningEngineering Support System (DEXUS)sistem komputer yang dibangun di Jepangdan Integrated DecommisioningManagement Tool (IDMT) yangdikembangkan di Italia.
162
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Tekn%gi Limbah RadioaktifBATANPusat Pene/itian Umu Pengetahuan dan Tekn%gi-R1STEK
ISSN 1410-6086
MODEL PROYEK DEKOMISIONING
Manajemen informasi
Informasi dasar untuk model proyekdekomisioning meliputi karakteristikfasilitas/ instalasi, aktivitas kerja danpembelajaran dari pengaJaman. Manajemeninformasi yang efektif menggunakan umpanbalik pengalaman sangat penting dalamperencanaan proyek dekomisioning, karenainformasi tersebar pada masing-masingkomponen dalam proyek tersebut.Gambar 1 memperlihatkan konsepmanajemen informasi untuk perencanaanproyek dekomisioning. Karakteristikfasilitas term as uk status radiologi dankeadaan fisik merupakan irrformasi yangsangat penting karena inventori radioaktiftetap ada walaupun operasi fasilitas telahdihentikan .. Sebuah proyek dekomisioningdisusun dengan rincian kegiatan pekerjaandan penyusunan jadwal berdasarkaninformasi fasilitas; kegiatan pekerjaandikelompokkan dalam komponen-komponenyang terukur untuk mempermudah prosespemodelan proyek. Sumber daya proyek danresiko dari jadwal yang direncanakandievaluasi dengan perubahan berbagaiparameter proyek seperti kemajuan proyekberdasarkan waktu pelaksanaan, kondisikerja dan teknologi yang tersedia untukmenyelesaikan proyek dengan lebih baik.Pengalaman akan memudahkan dalamproses perencanaan yang efektf denganbantuan evaluasi dan pengoptimalan proyekdekomisioning[5] .
Informasi Fasilitas
Radiologi dan karakteristik fisikfasilitas berpengaruh besar dalam setrategidekomisioning proyek. Informasikarakteristik, termasuk: berat, lokasi,radioaktivitas, tipe, dan material masingmasing komponen dan struktur harusdiperiksa berdasarkan masing-masingkomponen untuk membuat propertydatabase tiap komponen. Propertykomponen berisi karakteristik radiologidalam bent uk konsentrasi radioaktivitas,kontaminasi pennukaan dan radioaktivitasradionuklida. Untuk reaktor nuklir, inventoriradioaktif didaerah teras perlu diperkirakandengan distribusi fluk netron danperhitungan aktivasi netron. Perhitungantransport netron dengan multi-group energimenghasilkan distribusi fluk netron dalamgeometri komponen teras dan struktur.
163
Selanjutnya radioisotop yang dihasilkandihitung berdasarkan distribusi fiuk netronpad a masing-masing daerah, sifat materialkomponen teras dan struktur, sertaberdasarkan sejarah operasi reaktor.
Pekerjaan Dismantling
Setelah informasi fasilitas diperolehdan dimasukkan dalam database, maka akanlebih mudah membuat perencanaan proyekdekomisioning. Kegiatan dismantling dibuatberdasarkan informasi fasilitas. Struktur
Rincian Pekerjaan (WBS: Work BreakdownStructure) biasanya diterapkan pad a fasilitasuntuk memahami ruang lingkup aktivitaspekerjaan proyek. Data fisik dan radiologifasilitas diacu untuk penyusunan danperincian aktivitas pekerjaan. Sebagaicontoh, keputusan apakah suatu pekerjaharus dilakukan dengan mengenakan bajuproteksi dan menggunakan alat ukur radiasiakan ditetapkan berdasarkan informasiradiologi dan kondisi fisik pada masingmasing daerah kerja.
Proyek dikarakterisasi dengan berbagaifaktor seperti sumber daya, resiko danproduk proyek. Sumber daya proyekmeliputi Sumber Daya Manusia (SDM),biaya, energi, dB., resiko proyek: dosispekerja dan dampak lingkungan, danproduk: kategori Iimbah radioaktif dengantingkat radiasinya, material, dU., ini semuaumumnya disebut sebagai data ManajemenProyek Dekomisioning (MPD) yang akanmenjadi dasar dalam implementasi proyekdekomisioning yang rasional untuk estimasidata MPD dalam proses pemodelan proyek.
Untuk membuat perencanaandekomisioning yang efektif, pengalamanperlu direview untuk mendapatkan pembelajaran yang berguna dengan menggunakan data-data proyek dekomisioninglainnya.
KAHAN SISTEM KOMPUTER UNTUKDEKOMISIONING
COSMARD
Computer System for Planning andManagement of Reactor Decommissioning(COSMARD) dikembangkan di Jepang,berisi sejumlah program komputer yangterhubung ke database untuk mengelolainformasi secara efisien. Transfer data yangefektif antar program komputer merupakanfaktor kunci dalam sistem.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VI
Pusat Teknologi Limbah RadioakLif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
-----.",.
ISSN 1410-6086
Gambar 1: Konsep manajemen informasi untuk evaluasi perencanaan dekomisioningl51•
PerhitunganRadioaktivitas
Rado
Perhitungandosis pekerja
Dose
Pengukuraninventoriradioaktif
Pengalamandekomisioning
Tampilan grafikMPD dan
penjadwalan
Graph
DPenjadwalan
dan perhitungan ~.----.MPD I!Dmaf
Pemodelanproyek daripengalaman
Expa
Perencanaandan evaluasi
proyekdekomisioning
Gambar 2. Program komputer dan database COSMARD[5J.
Gambar 2 memperlihatkan sub-subprogram beserta fungsinya dalamCOSMARD, terdiri dari Rado: untukperhitungan inventori radioaktif. Dose:untuk perhitungan laju dosis dan pell1etaan
164
daerah kerja, Expa: untuk memproses danmenyiapkan data input untuk Dmaf, Dmaf:untuk estimasi data ll1anajell1en proyekdekoll1isioning, dan Graph: untukmenampilkan data MPD.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BA TANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
Data geometridi daerah teras
Data materialkomponen
Data operasireaktor
ISSN 1410-6086
[ Kombinasi data fisik komponen ]
Gambar 3. Diagram perhitungan inventori radioaktif5].
Pada dasamya informasi di daerahkerja dikumpulkan dengan surveyradioaktivitas in-situ; Dose digunakan untukestimasi laju dosis pada daerah kerja untukkarakterisasi radiologi yang lebih detail.Penjadwalan dan WBS didefinisikan olehDmaf menggunakan data dalam database,selanjutnya data MPD diestimasi denganDmaf.
Inventori radioaktif dan perhitungan lajudosis
Gambar 3 l11empertlihatkan diagramalir untuk perhitungan inventori radioaktif(Rado). Rado memuat data tampang lintangnetran, code perhitungan transport netron(DORT) dan code untuk perhitunganaktivasi (ORIGEN). Data inventoriradioaktif yang dihasilkan dari Radootol11atis digabung dalam property databasefisik dan radioaktif berdasarkan hubungan
165
antara lokasi komponen dan data regionaldari DORT.
Struktur Rincian Pekerjaan
Dalam perencanaan dan manajemenproyek, pengembangan WBS umumnyapenting untuk identifikasi semua itempekerjaan untuk pengorganisasian proyekdekomisioning. Site atau ciri-ciri spesifikwilayah yang berhubungan dengandekol11isioning harus disertakan dalam daftaraktivitas pekerjaan yang memadahi denganmenggunakan WBS. Struktur tree dari WBSmemberikan algoritma yang sangat bergunauntuk menggambarkan pemrosesan datadalam bent uk node dan brach. Sebuah
branch dapat menjadi node membentukcabang baru menghasilkan hirarki levelselanjutnya. Sebuah node mewakili sebuahpaket pekerjaan.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian llmu Pengetahuan dan Teknologi-RlSTEK
Pekerjaan E
Pekerjaan D
Aktivitas Kerja
b :atribut komponen
Gambar 4. Struktur manajemen data[5].
ISSN 1410-6086
Pekerjaan F
Pekerjaan G
Pekerjaan H
Gambar 4 memperlihatkan strukturtree aktivitas pekerjaan yang menjelaskanalgoritma dalam Dmaf. Komponen WBSyaitu paket aktivitas pekerjaan dikategorikandalam klas, member dan kelompok umum.Sebagai contoh pekerjaan persiapanditetapkan sebagai kelompok klas yangberisi beberapa komponen seperti surveyradioaktivitas, pemasangan scaffold daninstalasi vinyl untuk ventilasi lokal.Dismantling bagian dalam reaktor dapatdiklasfikasikan dalam kelompok umum yangberisi aktivitas persiapan, pemotongan,kondisioning dan pembersihan. Memberkomponen mempunyai symbol * padabagian atas namanya dan diletakkan padaposisi terbawah level hirarki, dan didisainsemula untuk disimpan dalam daftar filemember. Berbagai data MPD dapat dimulaidari data member komponen, dan dapatdikumpulkan keatas sepanjang struktur tree.Sebuah komponen klas dapat mempunyaisebuah group yang berisi member komponenuntuk memfasilitasi proses penyusunanWBS.
Berbagai komponen dapat mempunyaiatribut pilihan untuk mendefinisikankarakteristiknya. Paket pekerjaandispesifikasikan dengan sebuah perintah dandata estimasi MPD diperlakukan sebagaidata input dan output dalam Dmaf. Setelahsemua paket pekeljaan dimasukkan dalamform data input maka user dapat meminta
166
Dmaf untuk melakukan estimasi data MPD.Dmaf dibuat terutama untuk mendefinisikan
WBS dengan menggunakan sekelompokperintah dan kaidah untuk menyatakanyasebagai data input. Sebuah paket kerja
mel1Wat struktur pekerjaan dan spesifikasipekerjaan dijelaskan sebagai input datasedemikian hingga nama aktivitas pekerjaanterpasang pada baris pertama dari paketaktivitas pekerjaan.
Estimasi data MPD
Oidalam data MPD, kebutuhan tenagakerja / orang-jam (OJ) sangat penting,karena OJ paling banyak diterapkan untukestimasi data lainnya seperti biaya dan dosispekerja. Biaya diestimasi berdasarkan OJdan parameter lain seperi utilitas, jumlah stafproyek, perlakuan terhadap limbah, dandisposal. Masing-masing komponen memberWBS yang dijelaskan diatas diberikansekelompok model perhitungan untukestimasi data MPD yang berisi rumusmatematik, satuan faktor produktivitas,kontrol perintah "if then else" dan fungsifungsi untuk mengambil nilai tertentu daridatabase. Masing-masing kelompok modelperhitungan dinyatakan dalam bentuk teksdihubungkan dengan nama memberkomponen WBS, dan diletakkan dalamdatabase. Struktur ini memberikan Dmaf
tleksibel dalam memperkirakan data MPDuntuk berbagai keperluan user.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah RadioaktifBATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RiSTEK
ISSN 1410-6086
Penyiapan datainput untuk Dmaf
CExpa):>
Struktur RincianPekerjaan
Spesifikasi pekerja
Kegiatan yangdidu1ukan
t
Pernrosesan data
MPD / perhitunganskedul CDmat)
tPilihan estimasi data MPD
I.Aktivitas kerja2.Spesifikasi aktivitas3.Kecepatan cutting4.Faktor-faktor kesulitan kerja5.Jumlah workforce6.ltem data MPD, dll.
Dismanling tangki
Dismantling pompa
Pemotongan plasma
Pemotongan mekanf",
Laju dosis padapermukaan komponen
Laju dosis padadaerah kerja
Faktor-faktoryangMempengarulii dosis
Konstanta-konstantpeluruhan
Gambar 5. Konsep pemrosesan data untuk estimasi data MPD[5J.
Database untuk estimasi data MPD
dikelompokan dalam tiga kategori:
• sifat-sifat fisik dan radioaktif fasilitas,
• kondisi lingkungan pekerjaan,• pekerjaan dismantling
Untuk mengakomodasi pemrosesandata, semua form data diperlakukan sebagaiobjek. Struktur data dan atribut yang terkaitdiilustrasikan pada Gambar 5. Pengaruhpeluruhan radioaktif dihitung berhubungandengan jadwal waktu yang ada pada datainput Omaf menggunakan konstanta-konstanta peluruhan dalam database.Karena sifat fisik dan radiasi fasilitas
merupakan dasar untuk estimasi data MPDdalam perencanaan proyek, informasi padakomponen dan struktur disusun bersama
167
untuk membuat database karakteristik fisik
dan radioaktif fasilitas. Sebagian besarrecord field dibuat untuk nama komponen,lokasi dicirikan dengan kodebangunan/lantai/ruang, tipe komponen,berat, ukuran, radioaktivitas spesifik, dankontaminasi permukaan. User dimungkinkanuntuk menambah field baru dalam database
jika data item baru diperlukan.
Laju dosis disimpan di databaselingkungan kerja pada property areadan/atau komponen. Karena pekerja,supervisor dan petugas proteksi radiasiberada di sekitar daerah kerja untukmenyelesaikan pekerjaan dismantlingmenurut masing-masing aturan member,maka dosis pekerja diestimasi denganperkalian laju dosis rata-rata dengan OJ di
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah RadioaktifBATAN
Pusat Penelitian I1mu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
ISSN 1410-6086
daerah kerja. Faktor kontribusi dosis untuk
tugas pekerjaan yang berbeda digunakanuntuk menghitung dosis pekerja secarapraktis. Jika beberapa pekerja berada didaerah laju dosis lebih tingi dibanding ratarata, faktor kontribusi dosis mereka menjadilebih besar dari 1.0 dalam perhitungan dosispekerja. Faktor kontribusi dosis dievaluasisedemikian hingga dosis pekerja yangterukur sebanding dengan hasil perhitunganperkalian OJ dengan rata-rata laju dosis padamasing-masing daerah kerja. Faktorkontribusi dosis tersebut disimpan dalamdatabase Iingkungan kerja untuk perhitungandosis dengan Dmaf. Data dialokasikandalam satu baris record dalam urutan namadaerah, data kode identifikasi, laju dosis,faktor kontribusi dosis.
DEXUS
Development of Engineering Suport
System (DEXUS) dikembangkan di Jepang
untuk mendukunre pekerjaan dekomisioningreaktor Fugen 61. Pendekatan teknissistematik merupakan metode untukmengoptimalkan beban kerja, dosis radiasi,volume limbah dan biaya dengan memilih
perencanaan dismantling yang sesuai padafase perencanaan dekomisioning.
Seperti terlihat pada Gambar 6,DEXUS berisi sistem database, sistem untukevaluasi dan optimalisasi, sistem VR danvisualisasi, dan sistem manajemen data.Data CAD 3D, data volumetric dan datainventori radioaktif merupakan input sistemvisualisasi untuk memperlihatkankompleksitas struktur dan radioaktivitas.Data juga terkait dengan sistem untukevaluasi dan optimalisasi rencanadekomisioning.
IDMT
Integrated Decommissioning
Management Tool (IDMT) yangdikembangkan di Italia adalah sekelompokmodul perangkat lunak yang disinergikandengan paket kegiatan teknik. Masing-masing modul perangkat lunakdiperuntukkan untuk tiap tahapdekomisioning, dihubungkan satu sarna laintetapi tetap dipelihara secara independen.IDMT mendukung pilihan dan implementasisetrategi dalam proyek dekomisioning(7].
Sistem Database
Inventori Aktivitas
Data Yolumetrik(berat, volume, permukaan
Evaluasi danOptimalisasi
I Analisa kebutuhan tenaga I
Metode Dismantling I
Dosis Radiasi I
Kuantitas Limbah I
I ,
I
Data CAD 3-DimensiIVR & Visualisasi< (j;' IYisualisasi AktivitasItJ
c::
E:.1-;:?--~:-+ II
'"Simulasi Dismantling
I Perencanaan & Training IYisualisasi
IPresentasiI
I
Tele-robotI~
Data
r---------I Manajemen Data
I ~ ::---M;;~'~~~~~~~::JCOSMARD • ~ -+4::~a~~j~;;'-e~-data-li~b~h:~ ,.'w,.,~._.~lj '" ~~~~,~~~
IVisualisasi,
Gambar 6. Konsep desain DEXUS[6J.
168
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-R1STEK
ISSN 1410-6086
Beberapa karakteristik pokok yangdapat dilakukan dengan IDMT adalah:
• dapat menyimpan seeara elektronikberbagai format tipe data (foto, video, datapengukuran, prosedur, juga data-data fisik,kimia dan radiologi),
• mudah untuk mengambil dan menyimpandata,
• memungkinkan simulasi kondisi realoperasi untuk mendukung studi prosedurdan identifikasi persoalan yang terkaitdengan optimasi pekerjaan,
• menyederhanakan proses analisis melaluipenyusunan data dalam table, laporan dankartu,
• menyediakan semua kebutuhandokumentasi limbah,
TabapDekomisioning
Model 3D
Persiapan
• memungkinkan pekerjaan simultan danberbagai akses ke database, tergantungkompleksitas pekerjaan, eiri kbusus proyekdan maeam user.
Gambar 7 memperJihatkan arsitekturdan aJiran data sistem komputer IDMTdengan modul-modul program yangberhubungan dengan tahap dekomisioning.
Semua komponen instalasi dimodelkan 3D: struktur bangunan sipil, pipa-pipa,konstruksi logam, sistem Jistrik danventilasi. Semua objek disimpan bersamaatributnya: volume, berat, diameter, skedul,ketebalan, material, karakteristik kimia danradiologi, dan lain-lain.
StudiFisibilitas
Analisis
Data spool dan dataradiologi sesudah
dekontaminasi}--
Pekerjaan
Penyimpanan
Pereneanaan
proyek
-------f-------------------
------------------------~-------------------------------
Gambar 7. Arsitektur dan aliran data IDMT[7J,
169
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah RadioakJif-BATAN
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-R1STEK
ISSN 1410-6086
Modul DeCom
Modul OeCom merupakan modulIDMT yang bertanggung jawab sebagaipusat manajemen kegiatan dekomisioning.OeCom mengimpor data spool dari model3D dan menyimpan semua dokumentasiyang berhubungan dengan operasi pekerjaandismantling, yaitu:
• gambaran isometric (untuk sistemperpipaan)
• gambar menyeluruh (untuk peralatan)• laporan dismantling dengan detail
teknologi pemotongan dan lokasipekerjaan
• prosedur operasional• dokumen yang menyertai spool berupa
laporan pelaksanaan operasi selamatahap dekomisioning (pemotongan dandismantling, akhir dekontaminasi dan!
atau tretmen untuk kondisioning)
Program menggunakan database dimanasemua komponen yang terlibat dalamoperasi dekomisioning masing-masingdisimpan dengan sejarahnya, besertasekelompok fungsi untuk membaca,memanipulasi, menyimpan dan validasi data.
Modul MiRad
MiRad digunakan untuk manaJemeninventori radiologi instalasi, modul inimenyimpan pengukuran radiologi danmemperkirakan inventori radioIogi pada saattertentu. Fungsi utama MiRad untukmembuat estimasi tiap daerah, tingkatkontaminasi radiologi dan/atau aktivasi yangmengacu ke sistem tertentu atau komponensebelum didismantling. Program dapatmenghitung kontaminasi dari masing-masingradioisotop berdasarkan niIai yang diukurdengan menggunakan scaling factor tertentu.
MiRad menggunakan database untukpenyimpanan data teknik dan radiologi yangterkait dengan semua material di lokasi(sistem dan komponen, struktur logam,struktur bangunan) disertai sekelompokfungsi untuk manajemen data danperhitungan distribusi kontaminasi.
Modul StraDe
StraOe digunakan untuk studi strategidekomisioning, menggunakan databaseuntuk penyimpanan data teknik danradiologi terkait dengan material di lokasidan untuk merencanakan perlakuan yangdapat diterapkan. StraOe dilengkapi dengan
170
sekelompok fungsi untuk mendukungpengembangan urutan penanganan,tergantung pada karakteristik komponen.Disamping itu modul software ini dapatdigunakan untuk evaluasi biaya, jumlahmaterial dan limbah yang akan disimpanpad a repository.
Modul SeqMan
Modul ini mendukung analisis urutandismantling dengan pertimbangan pengaruhradiologi yang mengenai pekerja. Analisisurutan dismantling dimulai dari model 3Ddan karakteristik radiologinya; strategidekomisioning dipelajari per daerah kerja,dimana tiap daerah:
• tidak berinteraksi dengan daerah lain,terkait dengan laju dosis radiasi,
• dimodelkan dari sisi pan dang radiologi(dengan code perhitungan laju dosis,atau melalui pengukuran langsung dosiskontak)
Untuk wilayah tertentu, jika urutandismantling telah ditetapkan denga SDMterkait yang ditugaskan dalam jangka waktutertentu, maka SeqMan dapat menghitungdosis untuk masing-masing operator selamamelakukan pekerjaan. Program selanjutnyadapat membandingkan berbagai urutanoperasi dan membantu optimalisasiberdasarkan batasan radiologi yang dapatditerima.
Modul TRA W
Pogram ini memungkinkanpenelusuran jalur konstruksi, penyimpanan,pengaturan kontainer limbah radioaktif yangtelah dikondisioning. Database menyediakanidentifikasi dan dapat ditelusur dari semuainformasi terkait dengan masing-masingkontener yang akan disimpan padarepository. Data-data disediakan danditampilkan dengan interface grafik dansecara konsistensi diperiksa dengan fungsiyang teruji untuk menjamin kelengkapandan kebenaran informasi.
PEMBAHASAN
Sistem komputer untuk dekomisioningreaktor nukIir khususnya PLTN telahdikembangkan cukup lama, Jepang dengansistem software COSMARD sudah
memulainya sejak awal tahun 90-an untukprogram dekomisioning reaktor dayademonstrasi, Japan Power DemonstrationReactor (JPOR). COSMARDmengorganisasi informasi mendasar
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATANPusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
ISSN 1410-6086
KESIMPULAN
DAFT AR PUST AKA
l.
uraian diatas ada tiga hal pokok yang perludikembangkan lebih lanjut untukpenggunaan ataupun pembuatan softwareuntuk dekomisioning PLTN atau instalasinuklir lainnya:
inventori radioaktif
pengelolaa/penyusunan sistem database,dan
pengembangan virtual reality (VR)dengan data spasial.
Dari uraian diatas dapat disimpulkanbahwa sistem komputer untuk manajemendekomisioning PLTN cukup komplekdengan melibatkan beberapa code komputeruntuk perhitungan database inventoriradioaktif, berbagai modul perhitunganpada tiap tahap dekomisioning, sertapengembangan sistim data spasial untukmodel 3D atau virtual reality.
Bagi Indonesia pengunaan ataupembuatan berbagai modul software untukmanajemen dekomisioning PL TN perludilakukan.untuk mengantisipasi rencanapembangunan PLTN serta kemungkinansegera dekomisiningnya reactor riset sertafasilitas instalasi nuklir lainnya.
Ada tiga hal pokok yang perludikembangkan lebih lanjut untukpenggunaan atau pembuatan softwaredekomisioning PL TN atau instalasi nuklirlainnya, yaitu: inventori radioaktif,pengelolaa/penyusunan sistem database,dan pengembangan virtual reality (VR)dengan data spasial
IAEA.International Basic SafetyStandards for Protection againstIonizing Radiation and for the Safety ofRadiation Sources, Safety Series No.115, Vienna, 1996.
IAEA, Safe Decommissioning forNuclear Activity, Proceedings of anInternational Conference, Berlin, 2002.
IAEA. Record Keeping for theDecommissioning of Nuclear Facilities:Guidelines and Experience, TechnicalReports Series no. 441, 2002.
YANAGIHARA S. COSMARD: TheCode System for Management of lPDRDecommissioning, 1993.
YANAGIHARA S., SUKEGA WA To,
2.
3.
4.
5.
inventori fisik dan radiologi beserta datalingkungan kerja untuk perhitungan modelproyek dekomisioning terutama untukkeperluan penjadwalan dan manajemenproyek. Perkembangan lebih lanjut, awaltahun 2000 sistem software DEXUS
dikembangkan menggunakan COSMARDdengan penambahan sistem database untuk
pemodelan tiga dimensi (3D) fasilitas yangakan didekomisioning (Reaktor Fugen).
Sementara itu sistem software IDMT
yang dikembangkan di Italia lebihmenekankan pendekatan modul,menggunakan berbagai modul program yangdisesuaikan dengan tahapan dekomisioning.Sistem ini menggunakan akuisisi data untukmendukung model 3D yang dikembangkanpada tahap persiapan dekomisioning. Model3D yang didukung oleh pemetaan wilayahfisik dan data radiasi kemudian digunakanoleh modul lainnya untuk analisis danpeIaksanaan dekomisioning.
Dari ketiga sistem yang telah dipelajariterlihat bahwa sistem komputer untukmanajemen dekomisioning yang dapat puladigunakan untuk estimasi biaya adalahcukup komplek dan melibatkan banyak datadata pendukung termasuk sejarah operasifasilitas dengan penggunaan berbagai kodekomputer. Inventori radioaktif dalam
komponen reaktor memerlukan berbagaikode komputer untuk perhitungan distribusifluk netron dan perhitungan aktivasi netronpad a berbagai komponen reaktor.
Di Indonesia walaupun belum adaPL TN, terdapat tiga reaktor riset diBandung, Yogyakarta dan Serpong yangmasing-masing telah beroperasi sejak tahun1964, 1979 dan 1987. Reaktor Bandungtelah dua kali mengalami modifikasi danberdasarkan rancangan modifikasi terakhirdiperkirakan reaktor dapat beroperasi hinggatahun 20 IS dan kemudian harus
didekomisioning. Oleh karena itu pengunaanatau pembuatan berbagai modul softwareuntuk manajemen dekomisioning PLTNperlu segera dilakukan guna mengantisipasirencana pembangunan PLTN sertakemungkinan segera dekomisiningnyareaktor riset serta fasilitas nuklir lainnya.
Penggunaan program yang sudah jaditentunya memerl ukan pengadaan/pembelian, adaptasi dan pembelajaran untukpenggunaanya. Sedangkan untuk membuatsoftware diperlukan pemahaman sistem sertakemampuan pemrograman lebih lanjut. Dari
171
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengolahan Limbah VIPusat Teknologi Limbah RadioaktifBATAN
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK
ISSN 1410-6086
and SHIRAISHI K. Development ofComputer System for Planning andManagement of ReactorDecommissioning. Journal of NuclearScience and Technology, 200l.
6. IGUCHI Y. et.a!., Development ofDecommissioning Engineering SupportSystem DEXUS) of the Fugen NuclearPower Station, Journal of NUCLEARSCIENCE and TECHNOLOGY, Vol.41, No.3, 2004.
TANYAJAWAB:
Suryanto
7. ALEMBERTI, A. et.a!. IntegratedDecommissioning Management Tool,International Symposium on NuclearEnergy SIEN, Bucharest , Romania,2005.
Pertanyaan:
I. Software yang dibuat menggunakan bahasa apa?
2. Data-data inputnya berupa apa?
Jawaban:
1. Makalah ini baru membicarakan analisis sistemnya, belum sampai keimplementasi/pembuatan program.
2. Data-data input akuisisi data umumnya disimpan dalam bentuk database, misalnya databasepekerjaan, geometri komponen, radiologi, dsb. Sedangkan input untuk permintaan manajemenseperti visualisasi kegiatan, analisis kebutuhan tenaga, simulasi dismantling, dsb.ditampilkan/dimasukkan dalam bent uk menu-menu pilihan.
172
top related