analisis tingkat kesehatan koperasi berdasarkan...
Post on 18-Aug-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA
KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Per/M.KUKM/XII/2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
JUNITA SIDAURUK
NIM: 111334039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA
KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Per/M.KUKM/XII/2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
JUNITA SIDAURUK
NIM: 111334039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISH TINGKAT KDSEIIATAN K€PERAf,IBEBDASABKAN PE*ATUNAN I}TUTTERI NEGARAI(oP.ERASI BA}i l}ff 4II+ KECIL I}AN 1TTENENCAII
REPUBLE( ETDIONESIA NOIffiR I 4lPerfltfi.ffiSfudi K"srrs peds Kopcr-ffii SiupanPipian SSP)Tani Malmur
RitaEny Purwamti, S.Pd., M.Si; Tanggal: 08 Marct 2016
ll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ANALT$IS TINGI{d.T KESEHATAFI KOTERASI. B.EEI}ASARKAIT PERATIJR.AN h{EN"ERINEGARA
KO?NBASI }AN USAHA KECIL PAN MENEiIGAIIBEPUBIJK m[]ONEStrA NOl}[-OR 1 4/PerllH.KUKMflilIfl]08
Studi Kasus pda Sqlrcr*s* SimparPi*iau (I{SP) Tafti Mahur
TandaTangar
Anggata Rite
A*gota
Anggota Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd.
Yqgyakata, ?8 Aprit 2Ot6F-&lhar Kegcr$an dan Ilmu Fendidikaa
iversitas SeuteDharmat
Dipersiapkan dan ditulis oldr:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini sebagai tanda ucapan syukur atas segala
berkat, perhatian, dan dukungan sehingga aku dapat menyelesaikan
skripsi ini. Dengan sepenuh hati karya ini kupersembahkan untuk:
1. Terpujilah Tuhan Yesus Kritus yang memberikan berkat-Nya
2. Bapak tercinta N. Sidauruk
3. Mama tercinta E. Silalahi
4. Adik-adikku yang bawel Bani Handoyo Sidauruk dan Intan
Yohana Sidauruk
5. Sahabatku Clara, Angel, Rere dan Bono
6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Roma 12 : 11, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah
rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan,”
“Lakukan apa yang disukai, sukai apa yang dilakukan.”
“Anyone who has never made a mistake has never tried anything new”
–(Albert Einstein)–
“Always, always, always believe in yourself, because if you don’t, then
who will, sweetie?”
– (Marilyn Monroe) –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERI\TYATAAhI KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya oftlng lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipm dan daftar pustakq sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta 28 April 20 I 6
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERI\IYATAAN PERSETUJUAI{
PI]BLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAI\I AKN)EMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Junita Sidauruk
NomorMahasiswa :111334039
Demi pengembangan iLnu pengetahuan saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dhannakarya ilmiah saya yang berjudul:..ANALISIS TINGKAT KESE}IATAN KOPERASI BERDASARKANPERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DA}.I USAHA KECIL DANMENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR l4lPeriIvI.KUKMD(I/2009(STUDI KASUS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) TANIMAKMUR)"beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan dennikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak unhrk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya
sebagai pnulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenanrya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 28 April 2016
vlt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGAI\TAR
Puji dan syukm penulis panjafkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul "Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
14IPeI/UI.KUKI{/XI112009". Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelm Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari
bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, kerja sama, dukungan
serta semangat dari orang terdekat yang secara langsung maupun tidak langsung
mernbantu penulis. Oleh karena itu pnulis mengucapkan terima kasih kepada:
Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Itnu
Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Bapak Ignatius Bondan Suratro, S.Pd., M.Si., selaku Kefila Junrsan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dhanna
Yogyakarta
Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing yang sangat
sabar dalam memberikan bimbingan, msnfidik, mendampingi, memberikan
kritis dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
1.
)
J.
vll1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama
perkuliahan.
5. Kepala Koperasi $impan Pinjam (KSP) Tani Makmur ysng telah memberikan
izin untuk melakukan penelitian.
6. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang selama ini telah
membantu melayani dalam administrasi.
7. Ibu Dra. Irawati Handayani selaku Sekretaris KSP Tani Makmur, Ibu
Nurhayati selaku Manajer KSP Tani Makmur, serta karyawan-karyawan KSP
Tani Makmur yang telah bersedia meluanglan waktu untuk mendampingi,
mendukung, dan membantu penulis sela:na penelitian.
8. N. Sidauruk dan E. Silalahi selaku orang tua yang selalu mendoakan, yang
selalu memberikan semangat kasih sayang, nasihag dukungarL kesabaran,
kepercayaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Adik saya Handoyo Sidauruk dan Intan Yohana Sidauruk yang selalu
memberikan omelan sebagai dukungan dan semangat dalam penyusunan
skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat saya Clara Chinta lnandq Angela Astri Purwanti, Theresita
Febrina dan Subana Setiawan yang memberikan waktU nasihat,
dan saling pinjamkan kekuatan selarna perkuliahan sarnpai akhfu.
11. Semua teman-teman Pendidikan Akuntaosi terima kasih atas kerja sama dan
kebersamaannya
tx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari penelitian ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempuma Untuk itq penutis terbukaterhadap kritik dan
saran dari semua pihak. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Yo 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI BERDASARKAN
PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL
DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
14/Per/M.KUKM/XII/2009
Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur
Junita Sidauruk
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Jenis
penelitian ini adalah penelitian studi kasus dan penelitian ex post facto. Data
dikumpulan dengan teknik dokumentasi dan wawancara dan dianalisis dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
Ditinjau dari aspek permodalan menunjukkan hasil bahwa, tingkat
kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
diperoleh predikat “kurang sehat”. Ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif,
tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013
diperoleh predikat “tidak sehat”, dan tahun 2014 diperoleh predikat “kurang
sehat”. Ditinjau dari aspek efisiensi, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “cukup sehat”. Ditinjau
dari aspek likuiditas, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “kurang sehat”. Ditinjau dari aspek
kemandirian dan pertumbuhan, tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun
2010 sampai dengan tahun 2013 diperoleh predikat “kurang sehat”, dan tahun
2014 diperoleh predikat “cukup sehat”. Ditinjau dari aspek jatidiri koperasi,
tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
diperoleh predikat “sehat”.
Dengan demikian disimpulkan bahwa tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 diperoleh predikat “cukup
sehat”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
THE LEVEL OF HEALTHY ANALYSIS OF COOPERATIVE BASED ON
THE REGULATION OF THE STATE MINISTRY OF COOPERATIVE
AND SMALL AND MEDIUM ENTERPRISE THE REPUBLIC OF
INDONESIA NUMBER 14/Per/M.KUKM/XII/2009 A Case Study on Saving and Credit Cooperative Tani Makmur
Junita Sidauruk
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
This research aims to know the level of healthy of Saving and Credit
Cooperative Tani Makmur from 2010 to 2014. The kind of research is a case
study research and an ex post facto research. Data gathered by applying
documentation and interview techniques and analysed based on The Regulation of
The State Ministry of Cooperative and Small and Medium Enterprise that
Republic of Indonesia Number 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
Perceived from capital aspect shows, level of healthy of Saving and Credit
Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “less healthy” predicate. Perceived
from productive assets quality aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani
Makmur in 2010 until 2013 gained “unhealthy” predicate, and in 2014 gained
“less healthy” predicate. Perceived from efficiency aspect, level of healthy of
Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “quite healthy”
predicate. Perceived from liquidity aspect, level of healthy of Saving and Credit
Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “less healthy” predicate. Perceived
from self-reliance and growth aspect, level of healthy of Saving and Credit Tani
Makmur from 2010 until 2013 gained “less healthy” predicate, and in 2014 gained
“quite healthy” predicate. Perceived from identity of cooperative aspect, level of
healthy of Saving and Credit Tani Makmur from 2010 until 2014 gained “healthy”
predicate.
It can be summarized that the level of healthy of Saving and Credit
Cooperative Tani Makmur from 2010 until 2014 was “quite healthy”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
MOTTO ..................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................. xi
ABSTRACT ................................................................................................. xii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xx
DAFTAR GRAFIK .................................................................................... xxvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xxviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xxix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................................. 4
C. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Tinjauan Teoritis ............................................................................ 9
1. Konsep Analisis ....................................................................... 9
2. Laporan Keuangan .................................................................. 9
a. Pengertian Laporan Keuangan .......................................... 9
b. Tujuan Laporan Keuangan ................................................ 10
c. Pihak-pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan
Keuangan ........................................................................... 10
d. Analisis Laporan Keuangan .............................................. 16
e. Pentingnya Analisis Laporan Keuangan ........................... 17
f. Tujuan Analisis ................................................................. 17
g. Prosedur Analisis ............................................................... 19
h. Metode dan Teknik Analisis ............................................. 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3. Koperasi .................................................................................. 21
a. Pengertian Koperasi ......................................................... 21
b. Landasan, Sendi-sendi, Tujuan, Fungsi, Peranan dan
Tugas Koperasi ................................................................. 22
c. Alat Kelengkapan Organisasi ........................................... 24
d. Modal Koperasi ................................................................ 26
e. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi .............................. 27
f. Penetapan Kesehatan Keuangan Koperasi ....................... 45
B. Kerangka Berfikir ........................................................................... 46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 48
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 49
C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 49
D. Operasional Variabel ...................................................................... 49
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 51
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 51
1. Statistika Deskriptif ................................................................. 51
2. Pendekatan Keuangan ............................................................. 52
a. Aspek Permodalan ........................................................... 52
b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif ..................................... 53
c. Aspek Efisiensi ................................................................ 55
d. Aspek Likuiditas .............................................................. 57
e. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ............................. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
f. Aspek Jatidiri Koperasi .................................................... 60
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur ........... 62
B. Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ... 63
C. Lokasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur .................. 64
D. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Tani Makmur .................................................................................. 64
E. Bidang Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Tani Makmur .................................................................................. 65
F. Bidang Usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ...... 67
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................ 68
B. Analisis Data .................................................................................. 69
1. Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) Tani Makmur ................................................... 69
a. Aspek Permodalan ........................................................... 70
1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset ................. 70
2) Rasio Kecukupan Modal Sendiri .............................. 73
b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif ..................................... 75
1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap
Volume Pinjaman Diberikan ..................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap
Pinjaman yang Diberikan .......................................... 79
3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman
Bermasalah ................................................................ 82
c. Aspek Efisiensi ................................................................ 85
1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap
Partisipasi Bruto ........................................................ 85
2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor ................. 88
3) Rasio Efisiensi Pelayanan ......................................... 90
d. Aspek Likuiditas .............................................................. 93
1) Rasio Kas .................................................................. 93
2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap
Dana yang Diterima .................................................. 96
e. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ............................. 99
1) Rentabilitas Aset ....................................................... 99
2) Rentabilitas Modal Sendiri ........................................ 102
3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan .............. 105
f. Aspek Jatidiri Koperasi .................................................... 107
1) Rasio Partisipasi Bruto .............................................. 108
2. Analisis Penetapan Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) Tani Makmur ................................................... 110
a. Menjumlahkan Skor Masing-masing Aspek Penilaian
pada Tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014 ...................... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
b. Penilaian Kesehatan Koperasi untuk Setiap Aspek
Keuangan .......................................................................... 112
1) Aspek Permodalan .................................................... 112
2) Aspek Kualitas Aktiva Produktif .............................. 114
3) Aspek Efisiensi ......................................................... 115
4) Aspek Likuiditas ....................................................... 116
5) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan ..................... 117
6) Aspek Jatidiri Koperasi ............................................. 118
c. Penilaian Kesehatan Koperasi Secara
Keseluruhan ...................................................................... 120
C. Pembahasan .................................................................................... 121
1. Aspek Permodalan ................................................................... 122
a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset ........................ 122
b. Rasio Kecukupan Modal Sendiri ..................................... 126
2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif ............................................ 130
a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap
Volume Pinjaman yang Diberikan ................................... 130
b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap
Pinjaman yang Diberikan ................................................. 134
c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman
Bermasalah ....................................................................... 138
3. Aspek Efisiensi ........................................................................ 141
a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Partisipasi Bruto ............................................................... 141
b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor ........................ 145
c. Rasio Efisiensi Pelayanan ................................................ 148
4. Aspek Likuiditas ..................................................................... 150
a. Rasio Kas ......................................................................... 151
b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap
Dana yang Diterima ......................................................... 154
5. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan .................................... 157
a. Rentabilitas Aset .............................................................. 157
b. Rentabilitas Modal Sendiri ............................................... 160
c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ..................... 163
6. Aspek Jatidiri Koperasi ........................................................... 167
a. Rasio Partisipasi Bruto ..................................................... 167
7. Penetapan Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) Tani Makmur ................................................................ 170
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 174
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 176
C. Saran ............................................................................................... 177
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 180
LAMPIRAN ............................................................................................... 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap
Total Aset .............................................................................. 29
Tabel 2.2 Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal
Sendiri ................................................................................... 30
Tabel 2.3 Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada
Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan ................... 31
Tabel 2.4 Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman
Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan ................... 33
Tabel 2.5 Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko
terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah ................................. 34
Tabel 2.6 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi
Anggota terhadap Partisipasi Bruto ...................................... 36
Tabel 2.7 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap
SHU Kotor ............................................................................ 37
Tabel 2.8 Standar Perhitungan Skor Rasio Efisiensi Pelayanan ........... 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Tabel 2.9 Standar Perhitungan Skor Rasio Kas .................................... 39
Tabel 2.10 Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang
Diberikan terhadap Dana yang Diterima .............................. 40
Tabel 2.11 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Aset ......................... 41
Tabel 2.12 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Modal Sendiri ......... 42
Tabel 2.13 Standar Perhitungan Skor Rasio Kemadirian Operasional
Pelayanan .............................................................................. 43
Tabel 2.14 Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto ............... 45
Tabel 2.15 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP dan USP ......... 45
Tabel 3.1 Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap
Total Aset .............................................................................. 52
Tabel 3.2 Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal
Sendiri ................................................................................... 53
Tabel 3.3 Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada
Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan ................... 53
Tabel 3.4 Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman
Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan ................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Tabel 3.5 Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap
Risiko Pinjaman Bermasalah ................................................ 55
Tabel 3.6 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi
Anggota terhadap Pertisipasi Bruto ...................................... 55
Tabel 3.7 Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap
SHU Kotor ............................................................................ 56
Tabel 3.8 Standar Perhitungan Skor Rasio Efisinesi Pelayanan ........... 56
Tabel 3.9 Standar Perhitungan Skor Rasio Kas .................................... 57
Tabel 3.10 Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman Yang Diberikan
terhadap Dana yang Diterima ............................................... 58
Tabel 3.11 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Aset ......................... 58
Tabel 3.12 Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Modal Sendiri .......... 59
Tabel 3.13 Standar Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional
Pelayanan .............................................................................. 59
Tabel 3.14 Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto ............... 60
Tabel 3.15 Bobot Penilaian Aspek dan Komponen ................................ 60
Tabel 3.16 Penentapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP Dan USP ....... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
Tabel 4.1 Rincian Simpanan KSP Tani Makmur Tahun 2014 ............. 65
Tabel 4.2 Daftar Kepengurusan KSP Tani Makmur Periode Tahun
2010-2014 ............................................................................. 66
Tabel 4.3 Daftar Pengawas KSP Tani Makmur Periode Tahun
2010-2014 ............................................................................. 66
Tabel 4.4 Daftar Manajer dan Karyawan KSP Tani Makmur .............. 67
Tabel 5.1 Data yang diperoleh .............................................................. 68
Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total
Aset Tahun 2010-2014 .......................................................... 70
Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Tahun 2010 – 2014 ............................................................... 73
Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota
terhadap Volume Pinjaman Diberikan
Tahun 2010 – 2014 ............................................................... 76
Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah
terhadap Pinjaman Yang Diberikan Tahun 2010-2014 ........ 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
Tabel 5.6 Hasil Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap
Pinjaman Bermasalah Tahun 2010-2014 .............................. 82
Tabel 5.7 Hasil Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap
Partisipasi Bruto Tahun 2010-2014 ...................................... 86
Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU
Kotor Tahun 2010-2014 ........................................................ 88
Tabel 5.9 Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan
Tahun 2010-2014 .................................................................. 91
Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Rasio Kas Tahun 2010-2014 ................... 93
Tabel 5.11 Hasil Perhitungan Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap
Dana yang Diterima Tahun 2010-2014 ................................. 96
Tabel 5.12 Hasil Perhitungan Rentabilitas Aset Tahun 2010-2014 ......... 100
Tabel 5.13 Hasil Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri
Tahun 2010-2014 .................................................................. 102
Tabel 5.14 Hasil Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional
Pelayanan Tahun 2010-2014 ................................................ 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxv
Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto
Tahun 2010-2014 .................................................................. 108
Tabel 5.16 Hasil Bobot Penilaian Aspek dan Komponen ....................... 111
Tabel 5.17 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur
Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Permodalan ............. 113
Tabel 5.18 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun
2010-2014 Ditinjau dari Aspek Kualitas Aktiva
Produktif ............................................................................... 114
Tabel 5.19 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur
Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Efisiensi .................. 115
Tabel 5.20 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun
2010-2014 Ditinjau dari Aspek Likuiditas ........................... 116
Tabel 5.21 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun
2010-2014 Ditinjau dari Aspek Kemandirian dan
Pertumbuhan ......................................................................... 117
Tabel 5.22 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun
2010-2014 Ditinjau dari Aspek Jatidiri Koperasi ................. 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxvi
Tabel 5.23 Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur
Tahun 2010-2014 .................................................................. 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxvii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 5.1 Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Tahun 2010-2014................................................................. 72
Grafik 5.2 Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tahun 2010-2014 .......... 75
Grafik 5.3 Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume
Pinjaman yang Diberikan Tahun 2010-2014 ...................... 79
Grafik 5.4 Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
yang Diberikan 2010-2014 ................................................. 82
Grafik 5.5 Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman
Bermasalah 2010-2014 ....................................................... 85
Grafik 5.6 Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi
Bruto 2010-2014 ................................................................. 88
Grafik 5.7 Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 2010-2014 ........ 90
Grafik 5.8 Rasio Efisiensi Pelayanan 2010-2014 ................................ 93
Grafik 5.9 Rasio Kas 2010-2014 ......................................................... 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxviii
Grafik 5.10 Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang
Diterima 2010-2014 ............................................................ 99
Grafik 5.11 Rentabilitas Aset 2010-2014 .............................................. 102
Grafik 5.12 Rentabilitas Modal Sendiri 2010-2014 ............................... 104
Grafik 5.13 Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 2010-2014 ..... 107
Grafik 5.14 Rasio Partisipasi Bruto 2010-2014 ..................................... 110
Garfik 5.15 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Ditinjau dari Aspek Permodalan ........................................ 113
Grafik 5.16 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Ditinjau dari Aspek Kualitas Aktiva Produktif .................. 115
Grafik 5.17 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Ditinjau dari Aspek Efisiensi .............................................. 116
Grafik 5.18 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Ditinjau dari Aspek Likuiditas ........................................... 117
Grafik 5.19 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Ditinjau dari Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan .......... 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxix
Grafik 5.20 Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Ditinjau dari Aspek Jatidiri Koperasi ................................. 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KSP Tani Makmur ............................. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Neraca Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur
Tahun 2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014 .......................... 182
Lampiran 2. Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) Tani Makmur Tahun 2010-2014 ............................. 184
Lampiran 3. Data Pinjaman Bermasalah, Pinjaman yang Berisiko,
Pinjaman Kepada Anggota, SHU Bagian Anggota, Jumlah
Anggota dan Calon Anggota .............................................. 186
Lampiran 4. Perhitungan Data yang Digunakan dalam Masing-masing
Rasio ................................................................................... 187
Lampiran 5. Kriteria Rasio Masing-masing Aspek Penilaian Tingkat
Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 .............. 197
Lampiran 6. Kriteria Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Tani
Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Masing-masing
Aspek Keuangan ................................................................. 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxx
Lampiran 7. Kriteria Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Tani
Makmur Tahun 2010-2014 ................................................. 207
Lampiran 8. Perhitungan Persentase Kenaikan dan Penurunan Komponen
Aspek Tingkat Kesehatan Keuangan KSP Tani Makmur .. 208
Lampiran 9. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor
14/Per/M.KUKM/XII/2009 ................................................ 217
Lampiran 10. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor
20/Per/M.KUKM/XI/2008 ................................................. 245
Lampiran 11. Surat Izin Penelitian ........................................................... 255
Lampiran 12. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................. 256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia usaha adalah dunia yang terus berkembang dari waktu ke
waktu. Setiap individu mengupayakan untuk membebaskan diri dari
kesulitan ekonomi dengan membangun suatu kerja sama. Kerja sama
merupakan suatu cara yang digunakan oleh individu untuk meningkatkan
taraf hidup. Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang digunakan
individu sebagai cara melepaskan dari kesulitan ekonomi. Dengan
demikian, koperasi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu
negara guna meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Dalam ketentuan
yang tercantum dalam UU 1945 pasal 33 ayat 1, dinyatakan bahwa
“perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan”. Pasal tersebut menyatakan bahwa lembaga ekonomi di
Indonesia harus mengutamakan kemakmuran masyarakatnya berdasarkan
asas kekeluargaan dengan berkerjasama bukan mengutamakan
kepentingan individu. Lembaga ekonomi yang sesuai dengan ketentuan
pasal 33 ayat 1 adalah koperasi. Hal ini dinyatakan dalam Undang-undang
Koperasi No. 12/1967 tentang pokok-pokok Perkoperasian Bab III
mengenai pengertian dan fungsi Koperasi Indonesia dengan rumusannya
organisasi sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan (Wirasasmita, 1990:2). Dengan
demikian, koperasi memiliki peran penting bagi perekonomian di
Indonesia.
Pada hakikatnya koperasi merupakan lembaga ekonomi yang
penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Koperasi
memberikan kesempatan bagi masyarakat ekonomi terbatas untuk
menghimpun diri dalam suatu organisasi untuk bersaing dengan
masyarakat ekonomi kuat. Dengan demikian, masyarakat ekonomi terbatas
mampu meningkatkan taraf hidup mereka menjadi lebih baik. Jika suatu
masyakarat mampu meningkatkan taraf hidup, maka secara tidak langsung
membentuk masyarakat sejahtera. Masyarakat yang sejahtera menandakan
bahwa terjadi pengurangan kemiskinan dan pengangguran suatu negara.
Koperasi bukan semata-mata untuk mencari laba, melainkan untuk
mengangkat kesejahteraan ekonomi anggota, melepaskan kesulitan
ekonomi bagi anggota, dan mencapai tujuan bersama. Kondisi demikian
seharusnya menjadikan koperasi berkembang pesat sejalan dengan
kemajuan zaman. Namun pada kenyataannya banyak koperasi yang tidak
aktif dan terpaksa untuk dibekukan karena tidak mampu mencapai tujuan.
Contoh konkrit adalah dari data yang dimiliki Menteri Koperasi dan UKM
ada 206 ribu koperasi, namun dari jumlah tersebut 30 persen tidak aktif
kira-kira jumlahnya 61 ribu koperasi berbentuk koperasi simpan pinjam di
Pulau Jawa yang dibekukan, (Septian (2015). Dari contoh tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
disimpulkan bahwa penting untuk mencari faktor penyebab kurang
berhasilnya suatu koperasi di Indonesia. Salah satu faktor penyebab
kurang berhasilnya suatu koperasi yaitu kurangnya permodalan. Apabila
modal terlalu lemah maka koperasi tidak bisa memberikan pinjaman
kepada anggota. Dari segi keuangan, Analisis Laporan Keuangan
merupakan salah satu alat pengendalian laporan pertanggungjawaban yang
relevan untuk memecahkan suatu persoalan koperasi (Wirasasmita dan
Kenangasari, 1990:1). Setelah dilakukan analisis laporan keuangan, maka
koperasi dapat mengambil keputusan mengenai masalah dari segi
keuangan. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi, terdapat tujuh
aspek yang dinilai. Tujuh aspek tersebut meliputi aspek permodalan, aspek
kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek
likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan, serta aspek jatidiri
koperasi. Dalam hal ini, yang ingin diketahui adalah tingkat kesehatan
koperasi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan tujuh aspek tersebut
meliputi aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek
manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pertumbuhan serta aspek jatidiri koperasi untuk menilai tingkat kesehatan
Koperasi Tani Makmur.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Berdasarkan
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus Pada
Koperasi Tani Makmur)”. Peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul di atas, karena peneliti ingin mengetahui tingkat kesehatan Koperasi
Tani Makmur dengan menyajikan hasil analisis laporan keuangan sebagai
gambaran kinerja dari Koperasi Simpan Pinjam Tani Makmur. Koperasi
Simpan Pinjam Tani Makmur berada di desa dengan masyarakat yang
berprofesi sebagai petani, sehingga peneliti melihat adanya kesempatan
bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik
dengan bersama-sama menghimpun diri dalam koperasi tersebut. Peneliti
menganggap Koperasi Simpan Pinjam Tani Makmur memiliki peran
penting bagi masyarakat setempat, sehingga hal tersebut memperkuat
ketertarikan untuk menganalisis laporan keuangan koperasi tersebut.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti membatasi masalah
pada penilaian tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur selama tahun
2010 sampai 2014. Dalam hal ini penilaian tingkat kesehatan Koperasi
berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009
Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman
Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
Koperasi. Adapun rasio masing-masing aspek yang digunakan untuk
menilai tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur adalah sebagai berikut:
1. Aspek permodalan terdiri dari rasio modal sendiri terhadap aset, dan
rasio kecukupan modal sendiri.
2. Aspek kualitas aktiva produktif terdiri dari rasio volume pinjaman
pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan, rasio risiko
pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan, dan rasio
cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah.
3. Aspek efisiensi terdiri dari rasio beban operasi anggota terhadap
partisipasi bruto, rasio beban usaha terhadap SHU kotor, dan rasio
efisiensi pelayanan.
4. Aspek likuiditas terdiri dari rasio kas, dan rasio pinjaman yang
diberikan terhadap dana yang diterima.
5. Aspek kemandirian dan pertumbuhan terdiri dari rentabilitas aset,
rentabilitas modal sendiri, serta kemandirian operasional pelayanan.
6. Aspek jatidiri koperasi terdiri dari rasio partisipasi bruto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas
peneliti dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010
sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek permodalan?
2. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010
sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif?
3. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010
sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek efisiensi?
4. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010
sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek likuiditas?
5. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010
sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek kemandirian dan pertumbuhan?
6. Bagaimana tingkat kesehatan Koperasi Tani Makmur dari tahun 2010
sampai tahun 2014 ditinjau dari aspek jatidiri koperasi?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka peneliti merumuskan
tujuan penelitian sebagai berikut, yaitu untuk mengetahui:
1. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek
permodalan tahun 2010 sampai tahun 2014.
2. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek
kualitas aktiva produktif tahun 2010 sampai tahun 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek
efisiensi tahun 2010 sampai tahun 2014.
4. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek
likuiditas tahun 2010 sampai tahun 2014.
5. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek
kemandirian dan pertumbuhan tahun 2010 sampai tahun 2014.
6. Tingkat kesehatan pada Koperasi Tani Makmur ditinjau dari aspek
jatidiri koperasi tahun 2010 sampai tahun 2014.
E. Manfaat Penelitian
Dengan mengetahui analisis tingkat kesehatan koperasi
berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 pada
Koperasi Tani Makmur tahun 2010-2014, diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Koperasi Tani Makmur
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman dan bahan
evaluasi bagi Koperasi Tani Makmur dalam menentukan kebijakan
yang sesuai dengan keadaan pada saat itu.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan apabila akan melakukan investasi pada Koperasi Tani
Makmur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi
dalam proses perkuliahan terkait dengan materi analisis laporan
keuangan. Selain itu penelitian ini diharapkan memberikan
sumbangan karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai bahan
referensi mahasiswa lain dalam menciptakan karya ilmiah.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan dalam materi analisis laporan keuangan yang diperoleh
di bangku kuliah dan memberikan gambaran sebenarnya analisis
laporan pengetahuan di dunia bisnis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Analisis
Analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb)
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk
perkaranya, dsb) (http://kbbi.web.id/analisis).
2. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang
menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih
jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja
keuangan perusahaan tersebut (Fahmi, 2011:2). Dengan demikian
laporan keuangan bukan hanya menggambarkan kondisi suatu
keuangan perusahaan melainkan menunjukkan bagaimana kinerja
manajemen dalam menjalankan perusahaan dan sebagai laporan
pertanggungjawaban manajemen. Sedangkan menurut Munawir
di dalam buku yang ditulis oleh Fahmi (2011:2) dinyatakan
bahwa laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan
dan hasil-hasil yang telah tercapai oleh perusahaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
bersangkutan. Dengan begitu laporan keuangan membantu para
pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat
finansial dengan hasil laporan keuangan yang mudah dipahami
oleh para pengguna.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu
perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter (Fahmi,
2011:5). Selain itu, laporan keuangan harus memberikan
informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditor, dan pemakai
lainnya saat ini maupun pontensial (masa mendatang), untuk
pembuatan keputusan investasi, kredit, dan investasi semacam
lainnya (Hanafi & Halim, 2009:30). Dengan demikian, tujuan dari
pelaporan keuangan ini bukan hanya ditujukan untuk pihak
internal perusahaan melainkan juga untuk pihak eksternal yang
membutuhkan informasi tersebut.
c. Pihak-pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan
Keuangan
Hanafi dan Halim (2009:30) mengatakan bahwa laporan
keuangan memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor,
kreditor, dan pemakai lainnya. Dengan demikian investor dan
kreditor merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
laporan keuangan. Berikut ini akan dibahas mengenai pihak-pihak
yang membutuhkan laporan keuangan.
1) Kreditur
Kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman
baik dalam bentuk uang, barang maupun dalam bentuk jasa.
Pada saat debitur mengajukan permohonan peminjaman
sejumlah dana kepada kreditur, maka sudah sewajibnya
kreditur melakukan pengecekan terhadap laporan keuangan
pihak debitur. Dari laporan keuangan tersebut kreditur dapat
memutuskan apakah peminjaman dana tersebut layak
direalisasikan dan berapa angka yang akan direalisasikan.
2) Investor
Investor di sini bisa mereka yang membeli saham
tersebut atau bahkan komisaris perusahaan. Seorang investor
berkewajiban untuk mengetahui secara dalam kondisi
perusahan dimana ia akan berinvestsi. Dengan mengetahui
laporan keuangan dimana ia berinvestasi maka investor akan
mengetahui segala informasi keuangan perusahaan tersebut.
Investor menginginkan kondisi dananya dalam keadaan
aman.
3) Akuntan Publik
Akuntan publik adalah mereka yang ditugaskan untuk
melakukan audit pada sebuah perusahaan. Hal ini jelas bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
akuntan publik menjadi pihak yang berkepentingan terhadap
laporan keuangan karena bahan dari akuntan audit adalah
laporan keuangan. Akuntan audit melakukan penilaian dalam
bentuk rekomendasi sebagai hasil audit yang akan
dilaporkan.
4) Karyawan Perusahaan
Karyawan merupakan mereka yang terlibat secara
penuh disuatu perusahaan. Dengan demikian karyawan
mampu menilai kelangsungan perusahaan dari laporan
keuangan untuk keputusan ke depan nantinya.
5) Bapepam
Bapepam dalah Badan Pengawas Pasar Modal. Bagi
suatu perusahaan yang akan go public maka perusahaan
tersebut berkewajiban untuk memperlihatkan laporan
keuangannya kepada bapepam. Bapepam bertugas
mengamati dan mengawasi setiap kondisi perusahaan yang
go public.
6) Underwriter
Underwriter adalah penjamin emisi bagi setiap
perusahaan yang akan menerbitkan sahamnya di pasar modal.
Salah satu penilaian underwriter pada sebuah perusahaan
adalah kondisi laporan keuangan yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
7) Konsumen
Konsumen adalah pihak yang menikmati produk dan
jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Konsumen
menjadi sangat loyal terhadap produk dan jasa yang
dihasilkan oleh sebuah perusahaan adalah ketergantungan
yang tinggi pada perusahaan tersebut.
8) Pemasok
Pemasok adalah mereka yang menerima order untuk
memasok setiap kebutuhan perusahaan mulai dari hal-hal
yang dianggap kecil sampai besar yang mana semua itu
dihitung dengan skala finansial. Pembayaran barang yang
dipasok dapat secara tunai ataupun kredit. Pembayaran secara
kredit yang mengharuskan pemasok untuk melakukan
tindakan analisis yang mendalam terhadap laporan keuangan
perusahaan.
9) Lembaga Penilai
Lembaga penilai adalah berasal dari berbagai latar
belakang seperti GCG (Good Coporate Governance),
WALHI (Wahana Lingkungan Hidup), majalah, televisi,
tabloid, surat kabar, dan lainnya yang secara berkala
membuat rangking perusahaan berdasarkan klasifikasi
masing-masing seperti 10 perbankan terbaik versi majalah
Warta Ekonomi misalnya. Dimana data-data yang berasal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dari laporan keuangan tersebut dijadikan rujukan untuk
penilaian.
10) Asosiasi Perdagangan
Asosiasi perdagangan ini mencakup mulai dari
KADIN (Kamar Dagang dan Industri), HIPMI (Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia), IKAPI (Ikatan Penerbit
Indonesia), asosiasi perteksilan Indonesia, dan lainnya.
Dimana organisasi tersebut menaungi berbagai perusahaan
yang menjadi anggotanya dan setiap waktunya diadakan rapat
tahunan atau berbagai pertemuan lainnya yang membahas
berbagai hal yang menjadi hambatan dalam aktivitas bisnis
yang dijalankan dan tidak terkecuali seperti terjadinya
penurunan angka penjualan.
11) Pengadilan
Laporan keuangan yang dihasilkan dan disahkan oleh
pihak perusahaan adalah dapat menjadi pertanggungjawaban
kinerja keuangan, dan pertanggungjawaban dalam bentuk
laporan keuangan tersebut nantinya akan menjadi subjek
pertanyaan dalam peradilan.
12) Akademis dan Peneliti
Pihak akademis dan peneliti adalah mereka yang
melakukan research terhadap sebuah perusahaan. Sehingga
dengan begitu kebutuhan akan informasi sebuah laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
keuangan yang dapat dipercaya dan di pertanggujawabkan
adalah mutlak, apalagi jika penelitian tersebut dipublikasikan.
13) Pemda
Pemerintah daerah adalah mereka yang mempunyai
hubungan kuat dengan kajian seperti akan lahirnya suatu
perda (peraturan daerah) yang berkaitan dengan berbagai
aspek.
14) Pemerintah Pusat
Pemerintahan pusat adalah dengan segala perangkat
yang dimilikinya telah menjadikan laporan keuangan
perusahaan sebagai data fundamental acuan untuk melihat
perkembangan pada berbagai sektor bisnis.
15) Pemerintah Asing
Pemerintahan asing merupakan pihak yang
mengamati perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang
terjadi disuatu negara, dimana misalnya negara tersebut
saling memiliki keterkaitan dalam bentuk perjanjian dagang
yang mencakup dalam berbagai bidang usaha.
16) Organisasi Internasional
Organisasi Internasional disini seperti IMF
(International Monetary Fund), WB (World Bank), ADB
(Asian Development Bank), ASEAN, PBB, dan lainnya.
Dukungan baik dalam financial dan non financial yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
diberikan adalah menjadi ukuran kinerja dari lembaga
tersebut, seperti kucuran dana yang diberikan oleh IMF dan
WB pada beberapa negara.
d. Analisis Laporan Keuangan
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada
dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas
(keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan perusahaan
(Hanafi & Halim, 2009:5). Salah satu alat ukur untuk menilai
tingkat kesehatan perusahaan dari segi finansial yaitu dengan
menggunakan analisis rasio. Rasio-rasio keuangan
menghilangkan pengaruh ukuran dan membuat ukuran bukan
dengan angka absolut, tetapi dalam angka relatif (Hanafi & Halim
2009:74). Secara umum Hanafi dan Halim (2009:74)
mengelompokkan rasio ke dalam lima macam rasio, rasio tersebut
yaitu:
1) Rasio Likuiditas adalah rasio yang digunakan mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.
2) Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan mengukur
sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat
tingkat aktivitas aset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3) Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan mengukur
sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
jangka panjangnya.
4) Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas adalah rasio yang
melihatkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
5) Rasio Pasar adalah rasio yang digunakan untuk melihat
perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku
perusahaan.
e. Pentingnya Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk
pengambilan keputusan ekonomi. Informasi tersebut dapat
memprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan
mengolah lebih lanjut laporan keuangan dengan proses
pembandingan, evaluasi, dan analisis trend, akan diperoleh
prediksi tentang kemungkinan yang terjadi di masa mendatang.
Hasil analisis laporan keuangan akan mampu membantu
menginterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan
yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi
keberhasilan perusahaan di masa depan.
f. Tujuan Analisis
Pembahasan tujuan analisis laporan keuangan akan
menimbulkan kesenjangan antara informasi yang disajikan
dengan informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai. Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
keuangan menyajikan informasi mengenai apa yang telah terjadi,
sementara itu pada sisi lain, para pemakai laporan keuangan
membutuhkan informasi mengenai kemungkinan yang terjadi di
masa mendatang. Suatu pemecahan merupakan cara untuk
mengatasi kesenjangan kebutuhan informasi laporan keuangan.
Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan inilah diperlukan
suatu analisis terhadap laporan keuangan, utamanya dalam
memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai
beberapa tujuan. Misalnya dapat digunakan sebagai alat screening
awal dalam memilih alternatif investasi atau merger; sebagai alat
forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa
datang; sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah
manajemen; atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen. Yang
terpenting dari analisis laporan keuangan adalah tujuannya untuk
mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada
dugaan, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian
yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan
keputusan. Analisis laporan keuangan tidaklah berarti mengurangi
kebutuhan akan penggunaan pertimbangan-pertimbangan,
melainkan hanya memberikan dasar yang layak dan sistematis
dalam menggunakan pertimbangan-pertimbangan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
g. Prosedur Analisis
Dalam melakukan analisis laporan keuangan, ada berbagai
langkah yang harus ditempuh. Langkah-langkah yang harus
ditempuh tersebut sebagai berikut:
1) Memahami latar belakang data keuangan perusahaan
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan
merupakan pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni
oleh perusahaan dan kebijakan akuntansi yang anut dan
diterapkan oleh perusahaan tersebut.
2) Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada
perusahaan
Selain latar belakang perusahaan, kondisi-kondisi yang
mempunyai pengaruh terhadap perusahaan juga perlu
dipahami. Kondisi-kondisi tersebut yaitu trend
(kecenderungan) industri mana perusahaan beroperasi;
perubahan teknologi; perubahaan selera konsumen;
perubahan pendapatan per kapita, tingkat bunga, tingkat
inflasi dan pajak; dan perubahaan yang terjadi dalam
perusahaan itu sendiri seperti perubahaan posisi manajemen
kunci.
3) Mempelajari dan me-review laporan keuangan
Kedua langkah pertama memberikan gambaran
mengenai karakteristik perusahaan. Sebelum melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
teknik analisis laporan keuangan, perlu dilakukan review
terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila
dipandang perlu, dapat menyusun kembali laporan keuangan
perusahaan yang dianalisis. Tujuannya untuk memastikan
bahwa laporan keuangan telah cukup jelas menggambarkan
data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.
4) Menganalisis laporan keuangan
Setelah memahami profil perusahaan dan mereview
laporan keuangan, maka dengan menggunakan berbagai
metode dan teknik analisis yang ada dapat menganalisis
laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil analisis
tersebut.
h. Metode dan Teknik Analisis
Metode analisis laporan keuangan secara umum
diklasifikasikan menjadi dua yaitu metode analisis horizontal
(dinamis) dan metode analisis vertikal(statis).
Metode analisis horizontal (dinamis) adalah metode analisis
yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan
untuk beberapa tahun, sehingga dapat diketahui perkembangan
dan kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena
analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang
berbeda dan metode ini bergerak dari tahun ke tahun. Teknik-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara
lain teknik analisis perbandingan, analisis trend (index), analisis
sumber dan penggunaan dana, analisis perubahaan laba kotor.
Metode analisis vertikal (statis) adalah metode analisis
yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada
tahun tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu
dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk
tahun yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang
satu dengan pos yang lainnya pada laporan keuangan yang sama,
maka disebut metode vertikal. Disebut statis karena metode ini
hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun
yang sama. Teknik-teknik analisis yang termasuk pada metode ini
antara lain analisis persentase komponen (Common-Size), analisis
ratio, dan analisis impas.
3. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
25 tahun 1992 pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas asas kekeluargaan. Dengan demikian secara umum koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dapat diartikan satu badan usaha bersama, khususnya bergerak
dalam bidang ekonomi yang anggota-anggotanya terdiri dari
orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang bergabung
secara sukarela dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban
untuk melakukan sesuatu usaha atau lebih dalam memenuhi
kebutuhan anggotanya (Wirasasmita, 1990:1).
b. Landasan, Sendi-sendi, Tujuan, Fungsi, Peranan dan Tugas
Koperasi.
Landasan Idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila
(Wirasasmita, 1990:21). Hal ini tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 pasal 2 bahwa koperasi
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta
berdasar atas asas kekeluargaan. Sendi-sendi Koperasi
dirumuskan dengan jelas dalam Undang-Undang No.12 tahun
1967 Tentang Pokok-pokok Perkoperasian. Ada tujuh sendi dasar
koperasi Indonesia sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
tersebut adalah:
1) Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga-
negara Indonesia;
2) Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai
pencerminan demokrasi dalam koperasi;
3) Pembagian sisa hasil usaha diatur menurut jasa masing-
masing anggota;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
4) Adanya pembatasan bunga atas modal;
5) Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan
masyarakat pada umumnya;
6) Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka;
7) Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan
dari prinsip dasar percaya pada diri sendiri.
Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Koperasi berfungsi untuk memperbaiki tingkat kehidupan
masing-masing anggota. Salah satu fungsi koperasi adalah
sebagai alat perbaikan ekonomi anggotanya dan sebagai urat nadi
perekonomian bangsa karena koperasi adalah suatu sistem, di
mana orang-orang itu berserikat atas dasar sukarela untuk
memenuhi kebutuhannya dan bersama-sama diusahakan untuk
menghilangkan tekanan ekonomis yang ada pada masing-masing
anggota. Koperasi Indonesia dalam rangka pembangunan
ekonomi dan pengembangan kesejahteraan anggota khususnya
serta masyarakat pada umumnya berperan dan bertugas untuk:
1) Mempersatukan, mengerahkan, membina dan
mengembangkan potensi, daya reaksi, daya usaha rakyat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan tercapainya
pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata.
2) Mempertinggi taraf hidup dan tingkat kecerdasan rakyat.
3) Membina kelangsungan dan perkembangan demokrasi
ekonomi.
c. Alat Kelengkapan Organisasi
Koperasi sebagai organisasi mempunyai kelengkapan-
kelengkapan yang dibutuhkan untuk mempelancar kegiatan
operasionalnya. Kelengkapan Organisasi tercantum dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian. Kelengkapan organisasi tersebut
tercantum dalam pasal 21 yang terdiri dari: (a) rapat anggota, (b)
pengurus, dan (c) pengawas. Pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi adalah rapat anggota. Penjelasan mengenai tugas
masing-masing perangkat organisasi berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 sebagai
berikut:
1) Rapat Anggota menetapkan:
a) Anggaran dasar;
b) Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan
usaha koperasi;
c) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan
pengawas;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi, serta pengesahan laporan keuangan;
e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan
pelaksanaan tugasnya;
f) Pembagian sisa hasil usaha;
g) Penggabungan, peleburan, pembagian,dan pembubaran
koperasi
2) Pengurus bertugas:
a) Mengelola koperasi dan usahanya;
b) Mengajukan rencana-rencana kerja serta rancangan
anggaran pendapatan dan belanja koperasi;
c) Menyelenggarakan rapat anggota;
d) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
e) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris
secara tertib;
f) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
3) Pengawas bertugas:
a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
dan pengelolaan koperasi;
b) Membuat laporan tertulis hasil pengawasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d. Modal Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
25 Tahun 1992 pasal 41 tercantum mengenai Modal Koperasi.
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.
1) Modal Sendiri
a) Simpanan pokok adalah simpanan yang harus dipenuhi
oleh setiap anggota koperasi dengan sejumlah uang yang
telah ditentukan besarnya.
b) Simpanan wajib adalah simpanan yang harus dipenuhi
oleh setiap anggota koperasi yang disetor secara
periodik, baik secara mingguan, bulanan, ataupun
menurut jadwal yang ditetapkan oleh rapat anggota.
c) Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh
dari penyisihan sisa hasil usaha yang dimasukan untuk
memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan.
d) Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang
berasal dari anggota atau bukan anggota bersifat donasi.
2) Modal Pinjaman dapat berasal dari:
a) Anggota;
b) Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;
c) Bank dan lembaga;
d) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
e) Sumber lain yang sah.
3) Sisa Hasil Usaha (SHU)
Sisa hasil usaha koperasi adalah pendapatan koperasi
yang diperoleh satu tahun buku setelah dikurangi dengan
penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku bersangkutan.
SHU mungkin tidak dapat terbagi habis, karena pembagian
SHU dalam koperasi terbatas sesuai dengan tingkat bunga
bank pemerintah. Atau, mungkin juga terjadi, rapat anggota
memutuskan SHU tahun buku yang bersangkutan tetap
tinggal dalam rekening simpanan masing-masing anggota.
SHU yang tidak dibagi ini digunakan untuk pemupukan
modal.
e. Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi
Analisis tingkat kesehatan koperasi penting dilakukan, hal
ini dilakukan untuk kepentingan anggota dalam mengambil
keputusan terkait masalah yang dihadapi. Dalam hal ini penilaian
tingkat kesehatan koperasi difokuskan pada koperasi simpan
pinjam, sehingga pedoman yang digunakan adalah Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang
Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Simpan Pinjam Koperasi. Adapun aspek yang digunakan untuk
menilai kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan
pinjam koperasi adalah sebagai berikut:
1) Aspek Permodalan
Permodalan adalah suatu usaha untuk menyediakan
atau mendapatkan modal dan usaha untuk menggunakan
modal tersebut dengan cara yang paling efisien untuk
mempertahankan arus pendapatan guna kelangsungan
kehidupan koperasi (Tohar, 2000:10). Adapun penilaian
aspek permodalan didasarkan pada:
a) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Rasio ini membandingkan antara modal sendiri
dengan total aset koperasi. Modal sendiri merupakan
modal yang menanggung risiko (modal ekuif) yang
berasal dari jumlah simpanan pokok, simpanan wajib dan
simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan
simpanan wajib, hibah, cadangan yang disisihkan dari
sisa hasil usaha (SHU). Rasio ini dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 × 100%
Perhitungan rasio ini, ditetapkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(1) Untuk rasio antara modal sendiri dengan total aset
lebih kecil atau sama dengan 0% diberikan nilai 0.
(2) Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0% nilai
tambah 5 dengan maksimum nilai 100.
(3) Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100%
setiap kenaikan rasio 4% nilai dikurangi 5.
(4) Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh
skor permodalan.
Adapun standar perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
80 ≤ x ≤ 100 25 6 1,50 Tidak Baik
60 ≤ x ≤ 80 50 6 3,00 Kurang Baik
40 ≤ x ≤ 60 100 6 6,00 Baik
20 ≤ x ≤ 40 50 6 3,00 Kurang Baik
0 ≤ x ≤ 20 25 6 1,50 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
b) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Rasio ini membandingkan modal tertimbang
dengan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR)
dengan 100%. Dalam hal ini modal tertimbang adalah
jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP atau
USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot
pengakuan risiko. Sedangkan aktiva tertimbang menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
risiko (ATMR) adalah jumlah dari hasil kali setiap
komponen aktiva KSP dan USP Koperasi pada neraca
dengan bobot pengakuan risiko.
Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rasio kecukupan modal sendiri =
𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝐴𝑇𝑀𝑅× 100%
Adapun standar perhitungan rasio kecukupan
modal sendiri adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
˃ 8 100 3 3,00 Baik
6 ˂ x ≤ 8 75 3 2,25 Cukup Baik
4 ˂ x ≤ 6 50 3 1,50 Kurang Baik
≤ 4 0 3 0,00 Tidak Baik
Sumber : Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
2) Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Aktiva merupakan kekayaan koperasi yang
mendatangkan penghasilan. Adapun penilaian aspek kualitas
aktiva produktif didasarkan pada:
a) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap
Volume Pinjaman Diberikan
Penilaian rasio dimaksudkan untuk mengukur
besarnya volume pinjaman yang diberikan kepada
anggota dibandingkan dengan seluruh volume pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang diberikan. Pinjaman merupakan penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antasa KSP atau USP dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu disertai dengan
pembayaran sejumlah imbalan. Rasio ini menggunakan
perhitungan dengan rumus berikut ini:
Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume
Pinjaman Diberikan = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 ×
100%
Adapun standar perhitungan rasio volume
pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman
diberikan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3
Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap
Volume Pinjaman Diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
˃ 75 100 10 10,00 Baik
50 ˂ x ≤ 75 75 10 7,50 Cukup Baik
25 ˂ x ≤ 50 50 10 5,00 Kurang Baik
≤ 25 0 10 0,00 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap
Pinjaman yang Diberikan
Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur
besarnya risiko pinjaman bermasalah dibandingan
pinjaman yang diberikan. Semakin kecil rasio antara
risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang
diberikan, maka semakin tinggi nilai kreditnya atau
kualitasnya semakin baik. Artinya semakin kecil
pinjaman bermasalah (kurang lancar, diragukan dan
macet) maka semakin baik kualitas pinjaman yang
diberikan. Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap
Pinjaman yang Diberikan = 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎 ℎ
𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 ×
100%
Untuk memperoleh rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan,
ditetapkan sebagai berikut:
(1) Untuk rasio 45% atau lebih diberi nilai 0.
(2) Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45% nilai
ditambah 2, dengan maksimum nilai 100.
(3) Nilai dikalikan dengan bobot 5%, maka di peroleh
skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Adapun standar perhitungan skor rasio risiko
pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan
adalah sebagai berkut:
Tabel 2.4
Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
yang Diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
= 0 100 5 5,0 Baik
0 ˂ x ≤ 10 80 5 4,0
10 ˂ x ≤ 20 60 5 3,0 Cukup Baik
20 ˂ x ≤ 30 40 5 2,0 Kurang Baik
30 ˂ x ≤ 40 20 5 1,0 Tidak Baik
40 ˂ x ≤ 45 10 5 0,5 Sangat Baik
˃ 45 0 5 0
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
c) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman
Bermasalah
Penilaian Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur
besarnya cadangan risiko dibandingkan dengan besarnya
risiko pinjaman bermasalah. Semakin kecil rasionya
maka semakin tidak baik nilai kreditnya. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus berikut ini:
Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah =
𝐶𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜
𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎 ℎ × 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Untuk memperoleh rasio cadangan risiko
terhadap risiko penjaman bermasalah, ditetapkan sebagai
berikut
(1) Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan
penghapusan diberi nilai 0.
(2) Untuk setiap kenaikan 1% mulai dari 0%, nilai
tambah 1 sampai dengan maksimum 100.
(3) Nilai dikalikan bobot 5%, maka diperoleh skor.
Adapun standar perhitungan skor rasio cadangan
risiko terhadap risiko pinjaman bermasalah adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.5
Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman
Bermasalah
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
90 ˂ x ≤ 100 100 5 5,0
Baik 80 ˂ x ≤ 90 90 5 4,5
70 ˂ x ≤ 80 80 5 4,0
60 ˂ x ≤ 70 70 5 3,5 Cukup Baik
50 ˂ x ≤ 60 60 5 3,0
40 ˂ x ≤ 50 50 5 2,5 Kurang Baik
30 ˂ x ≤ 40 40 5 2,0
20 ˂ x ≤ 30 30 5 1,5 Tidak Baik
10 ˂ x ≤ 20 20 5 1,0
0 ˂ x ≤ 10 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik
0 0 5 0
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3) Aspek Efisiensi
Penilaian aspek ini untuk menggambarkan seberapa
besar KSP/USP Koperasi mampu memberikan pelayanan
yang efisien kepada anggotanya dari penggunaan aset yang
dimilikinya. Adapun penilaian aspek efisiensi didasarkan
pada:
a) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi
Bruto
Dalam hal ini beban operasi anggota adalah
beban pokok ditambah dengan beban usaha bagi anggota
dan beban perkoperasian. Rasio ini dihitung dengan
rumus:
= 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 × 100%
Cara perhitungan rasio ini ditetapkan sebagai berikut:
(1) Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari
100% diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 95%
hingga lebih kecil dari 100% diberi nilai 50,
selanjutnya setiap penurunan rasio sebesar 5%
nilai ditambahkan dengan 25 sampai dengan
maksimum nilai 100.
(2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4 %, maka
diperoleh skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Adapun standar perhitungan skor rasio beban
operasi anggota terhadap partisipasi bruto adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.6
Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi
Bruto
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
0 ≤ x ˂ 90 100 4 4 Baik
90 ≤ x ˂ 95 75 4 3 Cukup Baik
95 ≤ x ˂ 100 50 4 2 Kurang Baik
≥ 100 0 4 1 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
b) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Penilaian Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur
besarnya beban usaha dibandingkan dengan besarnya
SHU kotor.
Rasio ini dihitung dengan rumus:
= 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
𝑆𝐻𝑈 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟 × 100%
Cara perhitungan rasio ini ditetapkan sebagai berikut:
(1) Untuk rasio lebih dari 80% diberi nilai 25 dan
untuk penurunan rasio 20% nilai ditambahkan
dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100.
(2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4 %, maka
diperoleh skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Adapun standar perhitungan skor rasio beban
usaha terhadap SHU kotor adalah sebagai berikut:
Tabel 2.7
Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
0 ˂ x ≤ 40 100 4 4 Baik
40 ˂ x ≤ 95 75 4 3 Cukup Baik
95 ˂ x ≤ 100 50 4 2 Kurang Baik
˃ 100 25 4 1 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
c) Rasio Efisiensi Pelayanan
Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur
besarnya beban karyawan dibandingkan dengan besarnya
volume pinjaman. Beban karyawan merupakan
pengeluaran yang dikeluarkan yang terkait dengan
pembiayaan karyawan. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus:
= 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 × 100%
Perhitungan rasio efisiensi pelayanan, ditetapkan
sebagai berikut:
(1) Untuk rasio lebih dari 15% diberi nilai 0 dan untuk
rasio antara 10% sampai 15% diberi nilai 50,
selanjutnya setiap penurunan rasio 1% nilai
ditambah 5 sampai dengan maksimum nilai 100.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
(2) Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% maka
diperoleh skor.
Adapun standar perhitungan skor rasio efisiensi
pelayan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.8
Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Efisiensi Pelayanan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≤ 5 100 2 2,0 Baik
5 ˂ x ≤ 10 75 2 1,5 Cukup Baik
10 ˂ x ≤ 15 50 2 1,0 Kurang Baik
˃ 15 0 2 0,0 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
4) Aspek Likuiditas
Aspek ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan
KSP atau USP Koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Adapun penilaian aspek likuiditas didasarkan
pada:
a) Rasio Kas
Penilaian rasio ini mengukur besarnya kas dan
bank dibandingkan dengan kewajiban lancar. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑘
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100%
Perhitungan rasio kas ini , ditetapkan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(1) Untuk rasio kas lebih besar dari 10% hingga 15%
diberi nilai 100, untuk rasio lebih kecil dari 15%
sampai dengan 20% diberi nilai 50, untuk rasio
lebih kecil atau sama dengan 10% diberi nilai 25
sedangkan untuk rasio lebih dari 20% diberi nilai
25.
(2) Nilai dikalikan bobot 10%, maka diperoleh skor.
Adapun standar perhitungan skor rasio kas
terhadap kewajiban lancar adalah sebagai berikut:
Tabel 2.9
Standar Perhitungan Skor Rasio Kas
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≤ 10 25 10 2,5 Baik
10 ˂ x ≤ 15 100 10 10 Cukup Baik
15 ˂ x ≤ 20 50 10 5 Kurang Baik
˃ 20 25 10 2,5 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
b) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang
Diterima
Penilaian rasio ini mengukur besarnya pinjaman
yang diberikan dibandingkan dengan dana yang diterima.
Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
= 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 × 100%
Pengukuran rasio ini ditetapkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
(1) Untuk rasio pinjaman lebih kecil dari 60% diberi
nilai 25 untuk setiap kenaikan rasio 10% nilai
tambah dengan 25 sampai dengan maksimum 100.
(2) Nilai dikalikan dengan bobot 5%, maka diperoleh
skor.
Adapun standar perhitungan skor rasio pinjaman
yang diberikan terhadap dana yang diterima ditetapkan
sebagai berikut:
Tabel 2.10
Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang
Diterima
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
80 ≤ x ˂ 90 100 5 5,00 Baik
70 ≤ x ˂ 80 75 5 3,75 Cukup Baik
60 ≤ x ˂ 70 50 5 2,50 Kurang Baik
˂ 60 25 5 1,25 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
5) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Aspek kemandirian dan pertumbuhan dimaksudkan
untuk mengukur seberapa besar kemandirian dan
pertumbuhan koperasi apabila dilihat dari kemampuannya
memperoleh laba dan operasional pelayanannya. Adapun
penilaian aspek kemandirian dan pertumbuhan didasarkan
pada:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
a) Rentabilitas Aset
Rasio rentabilitas aset digunakan untuk mengukur
besarnya SHU sebelum pajak dibanding dengan Total
Aset. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
= 𝑆𝐻𝑈 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 × 100%
Pengukuran rasio rentabilitas aset ditetapkan
sebagai berikut:
(1) Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5%
diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio 2,5%
nilai tambah 25 sampai dengan maksimum 100.
(2) Nilai dikalikan dengan bobot 3%, maka diperoleh
skor.
Adapun standar pengukuran skor rasio
rentabilitas aset adalah sebagai berikut:
Tabel 2.11
Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Aset
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
˃ 10 100 3 3,00 Baik
7,5 ˂ x ≤ 10 75 3 2,25 Cukup Baik
5 ˂ x ≤ 7,5 50 3 1,50 Kurang Baik
≤ 5 25 3 0,75 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b) Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri ini membandingkan
antara SHU bagian anggota dengan total modal sendiri.
Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= 𝑆𝐻𝑈 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 × 100%
Perhitungan rasio rentabilitas modal sendiri
ditetapkan sebagai berikut:
(1) Untuk rasio rentabilitas modal sendiri lebih kecil
dari 3% diberi nilai 25, untuk setiap kenaikan rasio
1% nilai tambah 25 sampai dengan maksimum
100.
(2) Nilai dikalikan bobot 3%, maka diperoleh skor.
Adapun standar pengukuran skor rasio
rentabilitas modal sendiri adalah sebagi berikut:
Tabel 2.12
Standar Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≥ 5 100 3 3,00 Baik
4 ≤ x ˂ 5 75 3 2,25 Cukup Baik
3 ≤ x ˂ 4 50 3 1,50 Kurang Baik
˂ 3 25 3 0,75 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
c) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
Rasio kemandirian operasional pelayanan
membandingkan antara partisipasi neto dengan beban
usaha dan perkoperasian. Rasio ini dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan =
𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑒𝑡𝑜
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎+𝐵𝑒𝑏𝑎𝑠𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 × 100%
Perhitungan rasio kemandirian operasional
pelayanan ditetapkan sebagai berikut:
(1) Untuk rasio kemandirian operasional pelayanan
lebih kecil atau sama dengan 100% diberi nilai 0,
dan untuk rasio lebih besar dari 100% diberi nilai
100.
(2) Nilai dikalikan dengan bobot 4%, maka diperoleh
skor.
Adapun standar perhitungan skor rasio
kemandirian operasional pelayanan adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.13
Standar Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
˃ 100 100 4 4 Baik
≤ 100 0 4 0 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
6) Aspek Jatidiri Koperasi
Penilaian aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk
mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya
yaitu mempromosikan ekonomi anggota. Adapun rasio yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a) Rasio Partisipasi Bruto
Rasio pertisipasi bruto ini menunjukkan tingkat
kemampuan koperasi dalam melayani anggota, semakin
tinggi persentasenya menunjukkan kemampuan koperasi
dalam melayani anggota semakin baik. Rasio ini dapat
dihitung dengan membandingkan partisipasi bruto
dengan partisipasi bruto dan pendapatan. Rasio ini dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rasio Partisipasi Bruto =
𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜
𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 +𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 × 100%
Perhitungan rasio partisipasi bruto ditetapkan
sebagai berikut:
(1) Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan
untuk setiap kenaikan rasio 25% nilai ditambah
dengan 25 sampai dengan rasio lebih besar dari
75% nilai maksimum 100.
(2) Nilai dikalikan dengan bobot 7%, maka diperoleh
skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Adapun standar perhitungan skor rasio partisipasi
bruto adalah sebagai berikut:
Tabel 2.14
Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≥ 75 100 7 7,00 Baik
50 ≤ x ˂ 75 75 7 5,25 Cukup Baik
25 ≤ x ˂ 50 50 7 3,50 Kurang Baik
˂ 25 25 7 1,75 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
f. Penetapan Kesehatan Keuangan Koperasi
Dalam menentukan tingkat kesehatan koperasi maka perlu
diperoleh skor keseluruhan dari perhitungan rasio-rasio yang
dijabarkan sebelumnya. Setelah diketahui skor tersebut, maka
dapat kita masukkan ke dalam golongan tingkat kesehatan
koperasi yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan
sangat tidak sehat. Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan
USP tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2.15
Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP
Skor Predikat
80 ≤ x ˂ 100 Sehat
60 ≤ x ˂ 80 Cukup Sehat
40 ≤ x ˂ 60 Kurang Sehat
20 ≤ x ˂ 40 Tidak Sehat
˂ 20 Sangat Tidak Sehat
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
B. Kerangka Berfikir
Analisis tingkat kesehatan koperasi dapat dinilai baik dari segi
keuangan maupun dari segi manajemen. Dari segi keuangan, menganalisis
butuhkan data keuangan minimal dua periode guna dibandingkan.
Sedangkan segi manajemen, membutuhkan data dari beberapa bidang
manajemen yang ada. Menganalisis suatu data keuangan koperasi
dibutuhkan alat rasio keuangan. Rasio keuangan ini sangat penting
gunanya untuk melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan
(Fahmi, 2011:107). Aspek yang digunakan dalam penilaian tingkat
koperasi yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen,
efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi.
Langkah berikutnya jika telah analisis terhadap tujuh aspek
tersebut, maka akan diperoleh bobot (skor) dari masing-masing aspek.
Bobot tersebut digunakan sebagai dasar penetapan tingkat kesehatan
koperasi. Dalam hal ini penetapan tingkat kesehatan koperasi berpedoman
pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian
Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
Penetapan tingkat kesehatan koperasi digolongkan ke dalam beberapa
katergori yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat, dan sangat
tidak sehat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Penilaian terhadap tingkat kesehatan koperasi dengan menganalisis
laporan keuangan koperasi sangatlah penting. Hal ini menyangkut
terhadap kelangsungan hidup koperasi ke depan. Analisis laporan
keuangan membantu para pengurus koperasi dalam mengambil keputusan
terhadap masalah yang dihadapi oleh koperasi. Hal ini diperkuat dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Andy (2014) yang berjudul Analisis
Kinerja Keuangan Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
14/Per/M.KUKM/XII/2009 Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) Jogja Sejahtera dan diperoleh kesimpulan bahwa ditinjau dari aspek
permodalan kinerja keuangan KSP Jogja Sejahtera menunjukkan hasil
sebesar 70 pada tahun 2010 dengan golongan predikat “cukup sehat”,
sebesar 80 pada tahun 2011 dengan predikat “sehat”, pada tahun 2012
dengan predikat “sehat” sebesar 70, dan tahun 2013 dengan predikat
“cukup sehat” sebesar 70. Dari hasil penelitian di atas, menyimpulkan
bahwa analisis rasio keuangan mencerminkan posisi keuangan yang
sebenarnya pada koperasi sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk
pengambilan keputusan. Berdasarkan hal tersebut peneliti bermaksud
menggunakan analisis rasio untuk menilai kesehatan keuangan pada
Koperasi Tani Makmur, apakah dapat mencerminkan tingkat kesehatan
koperasi yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang
status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau
khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan studi kasus adalah untuk
memberikan gambaran mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta
karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang
kemudian, dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yang
bersifat umum (Nazir 1983:66). Dalam hal penelitian ini khusus
mempelajari secara detail mengenai analisis laporan keuangan Koperasi
Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Sedangkan berdasarkan metode penelitiannya, penelitian ini
termasuk dalam penelitian ex post facto. Penelitian ex post facto
merupakan penyelidikan secara empiris yang sistematik di mana peneliti
tidak mempunyai kontrol langsung terhadap variabel-variabel bebas
karena manifestasi fenomena telah terjadi atau karena fenomena sukar
dimanipulasikan (Nazir, 1983:87). Dalam penelitian ini, laporan keuangan
keuangan Koperasi Tani Makmur tahun 2010-2014 yang digunakan
sebagai objek penelitian, sedangkan aspek manajemen merupakan objek
lain yang di gunakan dalam menilai tingkat kesehatan koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
berdasarkan kelengkapan dokumen yang dimiliki oleh koperasi. Setelah
itu laporan keuangan Koperasi Tani Makmur dianalisis menggunakan
analisis rasio untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangannya, maka
dapat ditarik kesimpulan berdasarkan analisis tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian dilakukan di Koperasi Tani Makmur.
2. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai
sampel dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini adalah Bagian
Keuangan Koperasi Tani Makmur.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah variabel-variabel yang menjadi
perhatian peneliti. Objek penelitian ini adalah data -data keuangan dan
data- data lain yang mendukung dari tahun 2010 – 2014.
D. Operasionalisasi Variabel
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Aspek Permodalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Permodalan adalah suatu usaha untuk menyediakan atau
mendapatkan modal dan usaha untuk menggunakan modal tersebut
dengan cara yang paling efisien untuk mempertahankan arus
pendapatan guna kelangsungan kehidupan koperasi (Tohar, 2000:10).
2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Aktiva merupakan kekayaan koperasi yang mendatangkan
penghasilan.
3. Aspek Efisiensi
Penilaian aspek ini untuk menggambarkan seberapa besar
KSP/USP Koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien
kepada anggotanya dari penggunaan aset yang dimilikinya.
4. Aspek Likuiditas
Aspek ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan KSP atau
USP Koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
5. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Aspek kemandirian dan pertumbuhan dimaksudkan untuk
mengukur seberapa besar kemndirian dan pertumbuhan koperasi
apabila dilihat dari kemampuannya memperoleh laba dan operasional
pelayanannya.
6. Aspek Jatidiri Koperasi
Penilaian aspek jatidir koperasi dimaksudkan untuk mengukur
keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu
mempromosikan ekonomi anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang diperlukan, peneliti menggunakan
cara sebagai berikut:
1. Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1989:188). Dalam hal
ini data yang digunakan sebagai dasar perhitungan rasio keuangan
adalah laporan keuangan Koperasi Tani Makmur tahun 2010 – 2014
serta catatan atas laporan keuangan.
2. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan bagian
pengurus atau bagian keuangan Koperasi Tani Makmur, untuk
memperoleh dokumen pelengkap dan memperoleh konfirmasi
mengenai data keuangan yang kurang dipahami peneliti.
F. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan dua pendekatan
yaitu analisis statistika deskriptif dan pendekatan keuangan.
1. Statistika Deskriptif
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah
menganalisisnya dengan analisis statistika deskriptif. Statistika
deskriptif yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
penelitian ini, mendeskripsikan masing-masing aspek sehingga
diperoleh gambaran mengenai tingkat kesehatan Koperasi Tani
Makmur.
2. Pendekatan Keuangan
a. Aspek Permodalan
1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 × 100%
Tabel 3.1
Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
80 ≤ x ≤ 100 25 6 1,50 Tidak Baik
60 ≤ x ≤ 80 50 6 3,00 Kurang Baik
40 ≤ x ≤ 60 100 6 6,00 Baik
20 ≤ x ≤ 40 50 6 3,00 Kurang Baik
0 ≤ x ≤ 20 25 6 1,50 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
2) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rasio kecukupan modal sendiri = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝐴𝑇𝑀𝑅× 100%
Adapun standar perhitungan rasio kecukupan modal sendiri
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.2
Standar Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
˃ 8 100 3 3,00 Baik
6 ˂ x ≤ 8 75 3 2,25 Cukup Baik
4 ˂ x ≤ 6 50 3 1,50 Kurang Baik
≤ 4 0 3 0,00 Tidak Baik
Sumber : Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif
1) Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume
Pinjaman Diberikan
Rasio ini menggunakan perhitungan dengan rumus berikut
ini:
Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume
Pinjaman Diberikan = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 × 100%
Adapun standar perhitungan rasio volume pinjaman
pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap
Volume Pinjaman Diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
˃ 75 100 10 10,00 Baik
50 ˂ x ≤ 75 75 10 7,50 Cukup Baik
25 ˂ x ≤ 50 50 10 5,00 Kurang Baik
≤ 25 0 10 0,00 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
yang Diberikan
Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang
Diberikan = 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎 ℎ
𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100%
Adapun standar perhitungan skor rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan adalah sebagai
berkut:
Tabel 3.4
Standar Perhitungan Skor Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
yang Diberikan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
= 0 100 5 5,0 Baik
0 ˂ x ≤ 10 80 5 4,0
10 ˂ x ≤ 20 60 5 3,0 Cukup Baik
20 ˂ x ≤ 30 40 5 2,0 Kurang Baik
30 ˂ x ≤ 40 20 5 1,0 Tidak Baik
40 ˂ x ≤ 45 10 5 0,5 Sangat Baik
˃ 45 0 5 0
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah =
𝐶𝑎𝑑𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑅𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜
𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎 ℎ × 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.5
Standar Perhitungan Skor Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman
Bermasalah
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
90 ˂ x ≤ 100 100 5 5,0
Baik 80 ˂ x ≤ 90 90 5 4,5
70 ˂ x ≤ 80 80 5 4,0
60 ˂ x ≤ 70 70 5 3,5 Cukup Baik
50 ˂ x ≤ 60 60 5 3,0
40 ˂ x ≤ 50 50 5 2,5 Kurang Baik
30 ˂ x ≤ 40 40 5 2,0
20 ˂ x ≤ 30 30 5 1,5 Tidak Baik
10 ˂ x ≤ 20 20 5 1,0
0 ˂ x ≤ 10 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik
0 0 5 0
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
c. Aspek Efisiensi
1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Rasio ini dihitung dengan rumus = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 ×
100%
Adapun standar perhitungan skor rasio beban operasi anggota
terhadap partisipasi bruto adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi
Bruto
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
0 ≤ x ˂ 90 100 4 4 Baik
90 ≤ x ˂ 95 75 4 3 Cukup Baik
95 ≤ x ˂ 100 50 4 2 Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≥ 100 0 4 1 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU kotor
Rasio ini dihitung dengan rumus = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
𝑆𝐻𝑈 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟 × 100%
Adapun standar perhitungan skor rasio beban usaha terhadap
SHU kotor adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
0 ˂ x ≤ 40 100 4 4 Baik
40 ˂ x ≤ 95 75 4 3 Cukup Baik
95 ˂ x ≤ 100 50 4 2 Kurang Baik
˃ 100 25 4 1 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
3) Rasio Efisiensi Pelayanan
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 ×
100%
Adapun standar perhitungan skor rasio efisiensi pelayan
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Standar Perhitungan Skor Rasio Beban Efisiensi Pelayanan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≤ 5 100 2 2,0 Baik
5 ˂ x ≤ 10 75 2 1,5 Cukup Baik
10 ˂ x ≤ 15 50 2 1,0 Kurang Baik
˃ 15 0 2 0,0 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
d. Aspek Likuiditas
1) Rasio Kas
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑛𝑘
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 × 100%
Adapun standar perhitungan skor rasio kas terhadap
kewajiban lancar adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9
Standar Perhitungan Skor Rasio Kas
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≤ 10 25 10 2,5 Baik
10 ˂ x ≤ 15 100 10 10 Cukup Baik
15 ˂ x ≤ 20 50 10 5 Kurang Baik
˃ 20 25 10 2,5 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
2) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang
diterima
Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut = 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 × 100%
Adapun standar perhitungan skor rasio pinjaman yang
diberikan terhadap dana yang diterima ditetapkan sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.10
Standar Perhitungan Skor Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang
Diterima
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
80 ≤ x ˂ 90 100 5 5,00 Baik
70 ≤ x ˂ 80 75 5 3,75 Cukup Baik
60 ≤ x ˂ 70 50 5 2,50 Kurang Baik
˂ 60 25 5 1,25 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
e. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
1) Rentabilitas Aset
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
= 𝑆𝐻𝑈 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 × 100%
Adapun standar pengukuran skor rentabilitas aset adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.11
Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Aset
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
˃ 10 100 3 3,00 Baik
7,5 ˂ x ≤ 10 75 3 2,25 Cukup Baik
5 ˂ x ≤ 7,5 50 3 1,50 Kurang Baik
≤ 5 25 3 0,75 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
2) Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut
= 𝑆𝐻𝑈 𝐵𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐴𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 × 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Adapun standar pengukuran skor rentabilitas modal sendiri
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.12
Standar Perhitungan Skor Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≥ 5 100 3 3,00 Baik
4 ≤ x ˂ 5 75 3 2,25 Cukup Baik
3 ≤ x ˂ 4 50 3 1,50 Kurang Baik
˂ 3 25 3 0,75 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan =
𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝑁𝑒𝑡𝑜
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎+𝐵𝑒𝑏𝑎𝑠𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑎𝑛 × 100%
Adapun standar perhitungan skor rasio kemandirian
operasional pelayanan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.13
Standar Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
˃ 100 100 4 4 Baik
≤ 100 0 4 0 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
f. Aspek Jatidiri Koperasi
1) Rasio Partisipasi Bruto
Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Rasio Partisipasi Bruto = 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜
𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 𝐵𝑟𝑢𝑡𝑜 +𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 × 100%
Adapun standar perhitungan skor rasio partisipasi bruto
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.14
Standar Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor Predikat
≥ 75 100 7 7,00 Baik
50 ≤ x ˂ 75 75 7 5,25 Cukup Baik
25 ≤ x ˂ 50 50 7 3,50 Kurang Baik
˂ 25 25 7 1,75 Tidak Baik
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
Adapun bobot penilaian terhadap aspek dan komponen di
atas ditetapkan sebagai berikut ini:
Tabel 3.15
Bobot Penilaian Aspek dan Komponen
No. Aspek dan
Komponen
Bobot
Penilaian
1. Permodalan 9
a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset 6
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri 3
2. Kualitas Aktiva Produktif 20
a. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap
Total Volume Pinjaman Diberikan
10
b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap
Pinjaman yang Diberikan
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No. Aspek dan
Komponen
Bobot
Penilaian
c. Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman
Bermasalah
5
4. Efisiensi 10
a. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi
Bruto
4
b. Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 4
c. Rasio Efisiensi Pelayanan 2
5. Likuiditas 15
a. Rasio Kas 10
b. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang
Diterima
5
6. Kemandirian dan Pertumbuhan 10
a. Rentabilitas Aset 3
b. Rentabilitas Modal Sendiri 3
c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 4
7. Jatidiri Koperasi 7
a. Rasio Partisipasi Bruto 7
Jumlah 71
Sumber: Peraturan Menteri No.14/Per/M.KUKM/XII/2009
Setelah hasil skor penilaian diketahui, maka dapat
dimasukan ke dalam golongan tingkat kesehatan koperasi
sebagai berikut ini:
Tabel 3.16
Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP dan USP
Skor Predikat
80 ≤ x ˂ 100 Sehat
60 ≤ x ˂ 80 Cukup Sehat
40 ≤ x ˂ 60 Kurang Sehat
20 ≤ x ˂ 40 Tidak Sehat
˂ 20 Sangat Tidak Sehat
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur
Bermula dari kegagalan Padi Sentral, Bimas Nasional dan
gagalnya Bimas Gotong Royong, maka Pemerintah mencoba Pilot Proyek
untuk melibatkan petani melalui Koperasi dibawah koordinasi Menteri
Sekretaris Negara ( Alamsyah Ratu Prawiranegara ), Direktorat Jenderal
Koperasi (Ir. Ibnu Soejono) diberi tugas untuk melibatkan peran Koperasi
agar Bimas juga merupakan programnya, dan bukan hanya program
Pemerintah.
Penerapan Pilot Proyek di DIY dilaksanakan oleh Gubernur Kepala
Daerah DIY Cq Bapen Bimas SSBM DIY, dimana ketua harian Bimas
SSBM adalah kepala Dinas Pertanian dan Instansi yang terkait antara lain:
Kepala kantor Direktorat Koperasi, BRI, DOLOG, Perdagangan dan lain-
lain. Sebagai penasehat adalah Tim Pengendali Bimas Pusat antara lain:
Prof. Ir. Sudharsono Hadi Saputro juga sebagai Dekan Fakultas Pertanian
UGM Yogyakarta.
Sebagai tindak lanjutnya beliau berpendapat bahwa perlu
ditentukan daerah yang layak ekonomis adalah : 600 – 1000 Ha sawah,
dengan nama Wilayah Unit Desa (Wilud). Sehubungan dengan itu Bapen
Bimas SSBM DIY terus menerus melalui diskusi panjang dan
mempertimbangkan pendapat masyarakat/Gerakan Koperasi yang
berpendapat bahwa Wilud tersebut agar dengan wadah Koperasi, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pada tahun 1969 / 1970 ditentukan Pilot Proyek Bimas yang
disempurnakan dengan Satuan Unit Desa atau disingkat Pilot Proyek
Bimas Unit Desa ( Pola Bimas Unit Desa ). Pada tahun 1971 polanya
ditingkatkan lagi status dan yuridisnya yang dibakukan dengan Surat
Keputusan Kepala Daerah DIY No : 33 / 1971 Tentang Pembentukan
BUUD di DIY. Adapun statusnya merupakan federasi/gabungan dari
usaha Koperasi Pertanian. Pada tahun 1973 berdasarkan Inpres Nomor : 4
tahun 1973 maka terbentuklah untuk pertama kali lembaga Koperasi Unit
Desa (KUD) di Yogyakarta.
Adapun KUD merupakan amalgamasi seluruh organisasi dan usaha
Koperta dalam wilayah/ daerah kerja Ex-BUUD dengan nama Primair
Koperasi Unit Desa (KUD) yang berbadan hukum koperasi.
B. Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur
Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur berdiri pada tanggal 10
Juli 1973 di Kecamatan Kasihan. Koperasi Unit Desa mengelola berbagai
unit usaha salah satunya yaitu Unit Simpan Pinjam. Pada tahun 1976 Unit
Simpan Pinjam mengelola usaha simpan pinjam dengan Program KCK.
Pada tahun 1980 mempekerjakan dua karyawan sebagai Kepala
Bagian dan Juru Buku. Pada tahun 2000 Unit Simpan Pinjam
mendapatkan dana sebesar Rp100.000.000,- untuk Program BBM. Pada
tahun itu karyawan bertambah menjadi 4 orang sebagai Kepala Bagian,
Juru Buku, Petugas Lapangan, dan Kasir. Pada tahun itu Kepala Bagian
berubah sebutan menjadi Manajer Unit Simpan Pinjam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Pada tahun 2005 Unit Simpan Pinjam mendapatkan dana Program
Agrobisnis sebesar Rp1.000.000.000,- dengan syarat harus mempunyai
Badan Hukum sendiri. Pada tahun 2005 inilah Unit Simpan Pinjam
berubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam dengan Nomor Badan Hukum
068/BH/VI/2005. Walaupun sudah memiliki Badan Hukum terpisah dari
Koperasi Unit Desa, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur tetap
mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada Koperasi Unit Desa (KUD)
Tani Makmur.
C. Lokasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur berlokasi di Dukuh
Mrisi, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55181.
D. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur
Gambar 4.1
Struktur Organisasi KSP Tani Makmur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Garis Komando
Garis Tanggung Jawab
Garis Pengawasan
Garis Pelayanan
E. Bidang Organisasi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur
1. Keanggotaan
a. Jumlah anggota
Jumlah anggota Koperasi Simpan Pinjam per 31
Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Anggota yang sudah mendaftar dan membayar simpanan
pokok dan simpanan wajib ada 33 orang sedangkan calon
anggota sejumlah 474 orang.
b. Partisipasi anggota
Membayar simpanan dengan perincian per 31
Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Rincian simpanan KSP Tani Makmur Tahun 2014
SIMPANAN TAHUN 2014
Simpanan Pokok Rp3.300.000
Simpanan Wajib Rp16.460.000
Simpanan Sukarela Rp2.448.191.281
Jumlah Rp2.467.951.281
c. Rapat anggota
RAT tahun buku 2013 diselenggarakan pada:
Tanggal : 23 Maret 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Anggota dan calon anggota yang hadir : 41 orang
2. Kepengurusan
Tahun 2014 adalah tahun ke lima masa bakti kepengurusan
periode tahun 2010-2014 yang merupakan hasil keputusan rapat
tanggal 27 Maret 2010.
Adapun susunannya sebagai berikut:
Tabel 4.2
Daftar Kepengurusan KSP Tani Makmur Periode
Tahun 2010-2014
No. Nama Jabatan
1. H. Bibit Rustamta, SH Ketua Umum
2. Drs. S. Sujiman A. P Ketua I
3. Sri Suprapti Ketua II
4. Dra. Irawati Handayani Sekretaris
5. S. Mei Atun Bendahara
3. BP/Pengawas
Untuk Pengawas Tahun 2014 juga merupakan tahun ke
lima kepengawasan periode tahun 2010-2014.
Adapun susunannya sebagai berikut:
Tabel 4.3
Daftar Pengawas KSP Tani Makmur Periode Tahun 2010-2014
No. Nama Jabatan
1. Rahmat Budi G. Ketua merangkap anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4. Manajer dan Karyawan
Jumlah karyawan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani
Makmur sebanyak 7 orang, terdiri dari Manajer, Kabag Pinjaman,
Juru Buku, Kasir, 2 Petugas Lapangan dan Asmen PPKKP.
Tabel 4.4
Daftar Manajer dan Karyawan KSP Tani Makmur
No. Nama Jabatan
1. Nurhayati Manajer
2. Maryatun Kabag Pinjaman
3. Rusti Yektiningsih Kasir
4. Dwi Murtiasih Juru Buku
5. Mardiyana Petugas Lapangan
6. Evanurdin Petugas Lapangan
7. Sunidya S Asmen PPKKP
F. Bidang Usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur
1. Penyaluran kredit Agrobisnis
2. Penyaluran kredit umum
3. Penyaluran kredit BBM
4. Penyaluran kredit kelompok
5. Simpanan Usaha Mandiri (Simpuri)
6. Simpanan Agro
7. Simpanan Berjangka (Sijaka)
8. Simpanan Qurban (Sim Qur)
9. Simpanan Pendidikan (Simpendik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Bab ini menjelaskan hasil analisis data untuk menjawab rumusan
masalah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
berasal dari laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani
Makmur tahun 2010 hingga tahun 2014. Laporan keuangan yang
digunakan sebagai data adalah laporan neraca dan laporan perhitungan
hasil usaha tahun 2010 hingga tahun 2014. Berikut merupakan data yang
diperoleh.
Tabel 5.1
Data yang diperoleh
Aspek yang dinilai Data yang diperoleh
Permodalan Jumlah Modal Sendiri, Total Aset, Jumlah Modal
Sendiri Tertimbang, dan Aktiva Tertimbang Menurut
Risiko
Kualitas Aktiva
Produktif
Jumlah Volume Pinjaman. Jumlah Volume Pinjaman
pada Anggota, Jumlah Pinjaman Bermasalah, Jumlah
Cadangan Risiko.
Efisiensi Jumlah Beban Operasi Anggota, Jumlah Beban
Usaha, Jumlah SHU Kotor, Jumlah Beban
Karyawan, Jumlah Partisipasi Bruto,
Likuiditas Jumlah Kas dan Bank, Jumlah Kewajiban Lancar,
Jumlah Dana Yang Diterima.
Kemandirian dan
Pertumbuhan
Jumlah SHU Sebelum Pajak, Jumlah SHU Bagian
Anggota, Jumlah Partisipasi Neto, dan Jumlah
Perkoperasian.
Jatidiri Koperasi Jumlah Pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis menggunakan
rumus yang relevan dengan permasalahan sehingga dapat digunakan untuk
menilai tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
B. Analisis Data
1. Analisis Aspek Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) Tani Makmur
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
14/Per/M.KUKM/XI/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi terdapat
tujuh aspek yaitu aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif,
aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian
dan pertumbuhan, dan aspek jatidiri koperasi. Dalam penelitian ini
yang ingin diketahui adalah tingkat kesehatan koperasi dari tujuh
aspek tersebut, namun karena keterbatasan peneliti dalam memperoleh
data aspek manajemen maka tingkat kesehatan koperasi yang dapat
dianalisis hanya enam aspek yaitu aspek permodalan, aspek kualitas
aktiva produktif, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian
dan pertumbuhan, serta aspek jatidiri koperasi. Enam aspek tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) Tani Makmur.
a. Aspek Permodalan
Dalam hal ini, permodalan adalah suatu usaha untuk
menyediakan atau mendapatkan modal dan usaha untuk
menggunakan modal tersebut dengan cara paling efisien untuk
mempertahankan arus pendapatan guna kelangsungan kehidupan
koperasi.
Adapun rasio ini digunakan untuk menentukan tingkat
kesehatan koperasi dari aspek permodalan adalah sebagai berikut:
1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat
kemampuan modal sendiri KSP Tani Makmur dalam
membiayai total aset yang dimilikinya. Berikut ini
merupakan hasil perhitungan rasio modal sendiri terhadap
total aset dari tahun 2010-2014.
Tabel 5.2
Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tahun 2010-2014
Tahun
Modal Sendiri
(Rp)
a
Total Aset
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
*Predikat
2010 156.048.106 2.160.424.865 7,36% 25 6 1,5 Tidak Baik
2011 219.419.611 2.115.666.157 10,37% 25 6 1,5 Tidak Baik
2012 200.556.449 2.599.807.031 7,71% 25 6 1,5 Tidak Baik
2013 205.400.114 2.776.262.063 7,40% 25 6 1,5 Tidak Baik
2014 233.850.061 3.161.335.321 7,40% 25 6 1,5 Tidak Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.1 halaman 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, rasio modal
sendiri terhadap total aset pada tahun 2010 yaitu 7,36%, hal
ini berarti setiap Rp100 aset didanai dengan Rp7,36 modal
sendiri. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal
sendiri terhadap total aset tahun 2010 adalah 1,5 sehingga
dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Rasio modal
sendiri terhadap total aset pada tahun 2011 menunjukkan
hasil yaitu 10,37%, hal ini berarti setiap aset sebesar Rp100
didanai dengan modal sendiri yang tersedia sebesar Rp10,37.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri
terhadap total aset yaitu 1,5 sehingga dapat digolongkan ke
dalam predikat tidak baik. Rasio modal sendiri terhadap total
aset pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 7,71%,
artinya adalah setiap aset sebesar Rp100 didanai dengan
modal sendiri sebesar Rp7,71. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset yaitu 1,5
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio modal sendiri
terhadap total aset pada tahun 2013 menunjukkan hasil
7,40%, hal ini berarti setiap aset sebesar Rp100 didanai
dengan modal sendiri sebesar Rp7,40. Skor yang diperoleh
berdasarkan perhitungan rasio modal sendiri terhadap total
aset pada tahun 2013 adalah 1,5 sehingga dapat digolongkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
ke dalam predikat tidak baik. Rasio modal sendiri terhadap
total aset menunjukkan hasil sebesar 7,40%, hal ini berarti
setiap aset sebesar Rp100 didanai dengan modal sendiri
sebesar Rp7,40. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio
modal sendiri terhadap total aset pada tahun 2014 adalah 1,5
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat
diketahui bahwa rasio modal sendiri terhadap total aset KSP
Tani Makmur dari tahun 2010 hingga 2011 mengalami
kenaikan, dari tahun 2011 hingga 2012 mengalami
penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami
penurunan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 tidak ada
perubahan atau tetap seperti yang tampak pada grafik di
bawah ini:
Grafik 5.1
Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset Tahun 2010-2014
7.36%
10.37%
7.71% 7.40% 7.40%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat
kemampuan modal sendiri tertimbang KSP Tani Makmur
dalam menjamin setiap penurunan aset yang dimiliki. Berikut
ini merupakan hasil perhitungan rasio kecukupan modal
sendiri dari tahun 2010-2014.
Tabel 5.3
Hasil Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tahun 2010 – 2014
Tahun
Modal Sendiri
Tertimbang
(Rp)
a
*ATMR
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
**Predikat
2010 1.071.163.059 1.690.383.903 63,37% 100 3 3,00 Baik
2011 1.044.389.837 1.689.839.697 61,80% 100 3 3,00 Baik
2012 1.318.334.761 1.803.991.951 73,08% 100 3 3,00 Baik
2013 1.401.502.182 1.862.521.351 75,25% 100 3 3,00 Baik
2014 1.599.811.676 2.058.920.415 77,70% 100 3 3,00 Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Berdasarkan hasil perhitungan di lampiran 4.1 halaman 186-195
**Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.1 halaman 196
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rasio
kecukupan modal sendiri tahun 2010 menunjukkan hasil
sebesar 63,37%, hal ini berarti setiap Rp100 penurunan asset
yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin dengan modal
sendiri tertimbang yang tersedia sebesar Rp63,37. Skor yang
diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal
sendiri tahun 2010 adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan
ke dalam predikat baik. Pada tahun 2011 rasio kecukupan
modal sendiri menunjukkan hasil sebesar 61,80%, hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
berarti setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani
Makmur dijamin dengan Rp61,80 modal sendiri tertimbang
yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan
rasio kecukupan modal sendiri tahun 2011 adalah 3,00
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.Tahun
2012 rasio kecukupan modal sendiri menunjukkan hasil
sebesar 73,08%, hal ini berarti setiap Rp100 penurunan aset
yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin dengan modal
sendiri tertimbang sebesar Rp73,08. Skor yang diperoleh dari
hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2012
adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat
baik. Tahun 2013 rasio kecukupan modal sendiri
menunjukkan hasil sebesar 75,25%, ini berarti setiap Rp100
penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin
dengan Rp75,25 modal sendiri tertimbang yang tersedia.
Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan
modal sendiri tahun 2013 adalah 3,00 sehingga dapat
digolongkan ke dalam predikat baik. Pada tahun 2014 rasio
kecukupan modal sendiri menunjukkan hasil sebesar 77,70%,
ini berarti setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP
Tani Makmur dijamin dengan Rp77,70 modal sendiri
tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil
perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat
baik.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio kecukupan modal
sendiri KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga tahun
2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011 hingga tahun
2012 mengalami kenaikan, dari tahun 2012 hingga tahun
2013 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun
2014 mengalami kenaikan seperti yang tampak pada grafik di
bawah ini:
Grafik 5.2
Rasio Kecukupan Modal Sendiri 2010-2014
b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Aspek kualitas aktiva produktif untuk mengukur
kemampuan kekayaan KSP Tani Makmur dalam mendatangkan
penghasilan bagi koperasi. Adapun rasio yang digunakan untuk
63.37% 61.80%
73.08% 75.25% 77.70%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
menentukan tingkat kesehatan koperasi dari aspek kualitas aktiva
produktif adalah sebagai berikut:
1) Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume
Pinjaman Diberikan
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
KSP Tani Makmur dalam memberikan pinjaman kepada
anggota. Berikut ini adalah perhitungan rasio volume
pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Tabel 5.4
Hasil Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota terhadap Volume
Pinjaman Diberikan Tahun 2010 – 2014
Tahun
Volume
Pinjaman pada
Anggota
(Rp)
a
Volume
Pinjaman
Diberikan
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
*Predikat
2010 270.000.000 1.682.918.793 16,04% 0 10 0,00 Tidak Baik
2011 241.600.000 1.685.798.683 14,33% 0 10 0,00 Tidak Baik
2012 122.500.000 1.798.909.739 6,81% 0 10 0,00 Tidak Baik
2013 185.000.000 1.833.440.568 10,09% 0 10 0,00 Tidak Baik
2014 238.000.000 2.017.475.002 11,80% 0 10 0,00 Tidak Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.2 halaman 197
Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat
diketahui bahwa rasio volume pinjaman pada anggota
terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2010
menunjukkan hasil sebesar 16,04%, hal ini berarti setiap
Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Rp16,04 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani
Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio
volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman
diberikan tahun 2010 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke
dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2011 hasil perhitungan
rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman diberikan menunjukkan hasil sebesar 14,33%, hal
ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur terdapat Rp14,33 pinjaman yang diberikan kepada
anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil
perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap
volume pinjaman diberikan tahun 2011 adalah 0 sehingga
dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Pada tahun
2012 hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota
terhadap volume pinjaman diberikan menunjukkan hasil
sebesar 6,81%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang
diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp6,81 pinjaman yang
diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang
diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada
anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2012
adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak
baik. Pada tahun 2013 hasil perhitungan rasio volume
pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
menunjukkan hasil sebesar 10,09%, hal ini berarti setiap
Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat
Rp10,09 pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani
Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio
volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman
diberikan tahun 2013 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke
dalam predikat tidak baik. Pada tahun 2014 hasil perhitungan
rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman diberikan menunjukkan hasil sebesar 11,80%, hal
ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur terdapat Rp11,80 pinjaman yang diberikan kepada
anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil
perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap
volume pinjaman diberikan tahun 2014 adalah 0 sehingga
dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio volume pinjaman
pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan KSP Tani
Makmur dari tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami
penurunan, dari tahun 2011 hingga tahun 2012 mengalami
penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami
kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami
kenaikan seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Grafik 5.3
Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume Pinjaman Diberikan
2010-2014
2) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
Yang Diberikan
Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya
pinjaman bermasalah dibandingkan dengan pinjaman yang
diberikan KSP Tani Makmur. Berikut ini adalah perhitungan
rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang
diberikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Tabel 5.5
Hasil Perhitungan Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Yang
Diberikan Tahun 2010 – 2014
Tahun
Pinjaman
Bermasalah
(Rp)
a
Pinjaman yang
Diberikan
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
*Predikat
2010 268.112.750 1.682.918.793 15,93% 60 5 3,0 Cukup Baik
2011 273.981.750 1.685.798.683 16,25% 60 5 3,0 Cukup Baik
2012 232.856.750 1.798.909.739 12,94% 60 5 3,0 Cukup Baik
2013 244.285.830 1.833.440.568 13,32% 60 5 3,0 Cukup Baik
2014 182.946.330 2.017.475.002 9,07% 80 5 4,0 Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.2 halaman 197
16.04%14.33%
6.81%
10.09%11.80%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui
bahwa rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman
yang diberikan tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar
15,93%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan
KSP Tani Makmur terdapat Rp15,93 pinjaman bermasalah.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2010
adalah 3,0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat
cukup baik. Tahun 2011 rasio risiko pinjaman bermasalah
terhadap pinjaman yang diberikan menunjukkan hasil sebesar
16,25%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan
KSP Tani Makmur terdapat Rp16,25 pinjaman yang
bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko
pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan
tahun 2011 adalah 3,0 sehingga dapat digolongkan ke dalam
predikat cukup baik. Tahun 2012 rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan menunjukkan
hasil sebesar 12,94%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman
yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp12,94
pinjaman yang bermasalah. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap
pinjaman yang diberikan tahun 2012 adalah 3,0 sehingga
dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik. Tahun 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang
diberikan menunjukkan hasil sebesar 13,32%, hal ini berarti
setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur
terdapat Rp13,32 pinjaman yang bermasalah. Skor yang
diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah
terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2013 adalah 3,0
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik.
Tahun 2014 rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap
pinjaman yang diberikan menunjukkan hasil sebesar 9,07%,
hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP
Tani Makmur terdapat Rp 9,07 pinjaman yang bermasalah.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2013
adalah 4,0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat
baik.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio risiko pinjaman
bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur dari tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami
kenaikan, dari tahun 2011 hingga tahun 2012 mengalami
penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami
kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami
penurunan seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Grafik 5.4
Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman yang Diberikan 2010-2014
3) Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
cadangan risiko milik KSP Tani Makmur dalam menjamin
setiap pinjaman bermasalah. Berikut ini adalah perhitungan
rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Tabel 5.6
Hasil Perhitungan Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah Tahun
2010 – 2014
Tahun
Cadangan
Risiko
(Rp)
a
Pinjaman
Bermasalah
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd) *Predikat
2010 8.342.850 268.112.750 3,11% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik
2011 12.332.050 273.981.750 4,50% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik
2012 14.305.450 232.856.750 6,14% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik
2013 16.278.850 244.285.830 6,66% 10 5 0,5 Sangat Tidak Baik
2014 18.991.900 182.946.330 10,38% 20 5 1,0 Tidak Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.2 halaman 198
15.93% 16.25%
12.94% 13.32%
9.07%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diketahui
bahwa rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah
tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 3,11%, hal ini berarti
setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp3,11
cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan
rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah tahun
2010 adalah 0,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam
predikat sangat tidak baik. Tahun 2011 rasio cadangan risiko
terhadap pinjaman bermasalah menunjukkan hasil sebesar
4,50%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman bermasalah
dijamin dengan Rp4,50 cadangan risiko. Skor yang diperoleh
dari perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman
bermasalah tahun 2011 adalah 0,5 sehingga dapat
digolongkan ke dalam predikat sangat tidak baik. Tahun 2012
rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah
menunjukkan hasil sebesar 6,14%, hal ini berarti setiap
Rp100 pinjaman bermasalah dijamin Rp6,14 cadangan risiko.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio cadangan risiko
terhadap pinjaman bermasalah tahun 2012 adalah 0,5
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat sangat tidak
baik. Tahun 2013 rasio cadangan risiko terhadap pinjaman
bermasalah menunjukkan hasil sebesar 6,66%, hal ini berarti
setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin dengan Rp6,66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio
cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah tahun 2013
adalah 0,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat
sangat tidak baik. Tahun 2014 rasio cadangan risiko terhadap
pinjaman bermasalah menunjukkan hasil sebesar 10,38%, hal
ini berarti setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin dengan
Rp10,38 cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman
bermasalah tahun 2014 adalah 1,0 sehingga dapat
digolongkan ke dalam predikat tidak baik.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat
diketahui bahwa rasio cadangan risiko terhadap pinjaman
bermasalah KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga 2011
mengalami kenaikan, dari tahun 2011 hingga 2012
mengalami kenaikan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013
mengalami kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014
kenaikan seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Grafik 5.5
Rasio Cadangan Risiko Terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah 2010-2014
c. Aspek Efisiensi
Aspek efisiensi ini untuk menggambarkan seberapa besar
KSP Tani Makmur mampu memberikan pelayanan yang efisien
kepada anggotanya dari penggunaan aset yang dimilikinya.
Adapun rasio yang digunakan untuk menentukan tingkat
kesehatan koperasi dari aspek efisien adalah sebagai berikut:
1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi
bruto ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan
partisipasi bruto KSP Tani Makmur dalam membiayai
pengeluaran operasi anggotanya. Berikut ini adalah
perhitungan rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi
bruto dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
3.11%4.50%
6.14% 6.66%
10.38%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.7
Hasil Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto Tahun
2010-2014
Tahun
Beban Operasi
Anggota
(Rp)
a
*Partisipasi
Bruto
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
**Predikat
2010 183.093.638 305.699.040 59,89% 100 4 4,00 Baik
2011 164.527.854 359.142.120 45,81% 100 4 4,00 Baik
2012 168.599.938 334.032.381 50,47% 100 4 4,00 Baik
2013 190.885.432 356.963.412 53,47% 100 4 4,00 Baik
2014 173.653.054 428.623.005 40,51% 100 4 4,00 Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Berdasarkan hasil perhitungan lampiran 4.2 halaman 195
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.3 halaman 198
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui
bahwa rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto
pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 59,89%, ini
berarti setiap Rp100 partisipasi bruto membiayai beban
operasi anggota sebesar Rp59,89. Skor yang diperoleh dari
rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun
2010 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam
predikat baik. Rasio beban operasi anggota terhadap
partisipasi bruto pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar
45,81%, ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto membiayai
beban operasi anggota sebesar Rp 45,81. Skor yang diperoleh
dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto
tahun 2011 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam
predikat baik. Rasio beban operasi anggota terhadap
partisipasi bruto pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
50,37%, ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto membiayai
beban operasi anggota sebesar Rp50,37. Skor yang diperoleh
dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto
tahun 2012 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam
predikat baik. Rasio beban operasi anggota terhadap
partisipasi bruto pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar
53,47%, ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto membiayai
beban operasi anggota sebesar Rp53,47. Skor yang diperoleh
dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto
tahun 2013 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam
predikat baik. Rasio beban operasi anggota terhadap
partisipasi bruto pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar
40,51%, ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto membiayai
beban operasi anggota sebesar Rp40,51. Skor yang diperoleh
dari rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto
tahun 2014 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam
predikat baik.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat
diketahui bahwa rasio beban operasi anggota terhadap
partisipasi bruto KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga
2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011 hingga 2012
mengalami kenaikan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
mengalami kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014
penurunan seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.6
Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto 2010-2014
2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor
Rasio beban usaha dimaksudkan untuk mengukur
besarnya beban usaha KSP Tani Makmur dibandingkan
dengan besarnya SHU kotor. Berikut ini adalah perhitungan
rasio beban usaha dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014.
Tabel 5.8
Hasil Perhitungan Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor Tahun 2010-2014
Tahun
Beban Usaha
(Rp)
a
SHU Kotor
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd) *Predikat
2010 333.204.447 21.741.086 1.532,6% 25 4 1 Tidak Baik
2011 332.672.019 79.767.106 417,1% 25 4 1 Tidak Baik
2012 331.394.146 40.432.100 819,6% 25 4 1 Tidak Baik
2013 364.143.941 33.847.038 1.075,9% 25 4 1 Tidak Baik
2014 386.623.263 52.319.282 738,9% 25 4 1 Tidak Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.3 halaman 199
59.89%
45.81%50.47% 53.47%
40.51%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui
bahwa rasio beban usaha terhadap SHU kotor pada tahun
2010 menunjukkan hasil sebesar 1.532,6%, ini berarti setiap
Rp100 SHU kotor menjamin beban usaha sebesar Rp1.532,6.
Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU
kotor tahun 2010 adalah 1 sehingga dapat digolongkan ke
dalam predikat tidak baik. Rasio beban usaha terhadap SHU
kotor pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 417,1%,
ini berarti setiap Rp 100 SHU kotor menjamin beban usaha
sebesar Rp417,1. Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha
terhadap SHU kotor tahun 2011 adalah 1 sehingga dapat
digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Rasio beban usaha
terhadap SHU kotor pada tahun 2012 menunjukkan hasil
sebesar 819,6%, ini berarti setiap Rp100 SHU kotor
menjamin beban usaha sebesar Rp819,6. Skor yang diperoleh
dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2012 adalah
1 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.
Rasio beban usaha terhadap SHU kotor pada tahun 2013
menunjukkan hasil sebesar 1.075,9%, ini berarti setiap Rp
100 SHU kotor menjamin beban usaha sebesar Rp1.075,9.
Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU
kotor tahun 2013 adalah 1 sehingga dapat digolongkan ke
dalam predikat tidak baik. Rasio beban usaha terhadap SHU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
kotor pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 738,9%,
ini berarti setiap Rp100 SHU kotor menjamin beban usaha
sebesar Rp738,9. Skor yang diperoleh dari rasio beban usaha
terhadap SHU kotor tahun 2014 adalah 1 sehingga dapat
digolongkan ke dalam predikat tidak baik.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat
diketahui bahwa rasio beban usaha terhadap SHU kotor KSP
Tani Makmur dari tahun 2010 hingga 2011 mengalami
penurunan, dari tahun 2011 hingga 2012 mengalami
kenaikan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami
kenaikan, dan dari tahun 2013 hingga tahun 2014 penurunan
seperti yang tampak pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.7
Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor 2010-2014
3) Rasio Efisiensi Pelayanan
Rasio efisiensi pelayanan digunakan untuk
membandingkan besarnya beban karyawan dengan besarnya
1532.60%
417.10%
819.60%
1075.90%
738.90%
0.00%
500.00%
1000.00%
1500.00%
2000.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
volume pinjaman. Berikut ini adalah perhitungan rasio
efisiensi pelayanan dari tahun 2010 sampai dengan tahun
2014.
Tabel 5.9
Hasil Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan Tahun 2010-2014
Tahun
Beban
Karyawan
(Rp)
a
Volume
Pinjaman
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd) *Predikat
2010 74.088.000 1.682.918.793 4,40% 100 2 2,0 Baik
2011 82.662.615 1.685.798.683 4,90% 100 2 2,0 Baik
2012 71.560.650 1.798.909.739 3,98% 100 2 2,0 Baik
2013 73.544.000 1.833.440.568 4,01% 100 2 2,0 Baik
2014 88.084.950 2.017.475.002 4,37% 100 2 2,0 Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.3 halaman 199
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui
bahwa rasio efisiensi pelayanan tahun 2010 menunjukkan
hasil sebesar 4,40%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman
yang diberikan KSP Tani Makmur membiayai beban
karyawan sebesar Rp4,40. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio efisiensi pelayanan tahun 2010 adalah 2,0
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Tahun
2011 rasio efisiensi pelayanan menunjukkan hasil sebesar
4,90%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan
KSP Tani Makmur membiayai beban karyawan sebesar
Rp4,90. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio efisiensi
pelayanan tahun 2011 adalah 2,0 sehingga dapat digolongkan
ke dalam predikat baik. Tahun 2012 rasio efisiensi pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
menunjukkan hasil sebesar 3,98%, hal ini berarti setiap Rp
100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur membiayai
beban karyawan sebesar Rp3,98. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio efisiensi pelayanan tahun 2012 adalah 2,0
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Tahun
2013 rasio efisiensi pelayanan menunjukkan hasil sebesar
4,01%, hal ini berarti setiap Rp100 pinjaman yang diberikan
KSP Tani Makmur membiayai beban karyawan sebesar
Rp4,01. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio efisiensi
pelayanan tahun 2013 adalah 2,0 sehingga dapat digolongkan
ke dalam predikat baik. Tahun 2014 rasio efisiensi pelayanan
menunjukkan hasil sebesar 4,37%, hal ini berarti setiap Rp
100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur membiayai
beban karyawan sebesar Rp4,37. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio efisiensi pelayanan tahun 2014 adalah 2,0
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat
diketahui bahwa rasio efisiensi pelayanan KSP Tani Makmur
dari tahun 2010 hingga 2011 mengalami kenaikan, dari tahun
2011 hingga 2012 mengalami penurunan, dari tahun 2012
hingga tahun 2013 mengalami kenaikan, dan dari tahun 2013
hingga tahun 2014 kenaikan seperti yang tampak pada grafik
di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Grafik 5.8
Rasio Efisiensi Pelayanan 2010-2014
d. Aspek Likuiditas
Aspek likuiditas untuk menilai kemampuan KSP Tani
Makmur dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Adapun
rasio uang digunakan untuk menentukan tingkat kesehatan
koperasi dari aspek likuiditas adalah sebagai berikut.
1) Rasio Kas
Rasio kas ini digunakan untuk mengukur kemampuan
Kas dan Bank KSP Tani Makmur dalam menjamin setiap
kewajiban lancarnya. Berikut ini adalah perhitungan rasio kas
dari tahun 2010 sampai dengan 2014.
Tabel 5.10
Hasil Perhitungan Rasio Kas Tahun 2010 – 2014
Tahun
Kas dan Bank
(Rp)
a
Kewajiban
Lancar
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
*Predikat
2010 383.336.934 1.280.398.343 29,94% 25 10 2,5 Tidak Baik
2011 332.345.599 1.329.329.387 25,00% 25 10 2,5 Tidak Baik
2012 698.231.152 1.943.021.912 35,94% 25 10 2,5 Tidak Baik
4.40%4.90%
3.98% 4.01%4.37%
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tahun
Kas dan Bank
(Rp)
a
Kewajiban
Lancar
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
*Predikat
2013 801.696.804 2.325.479.263 34,47% 25 10 2,5 Tidak Baik
2014 1.099.932.557 2.759.985.260 39,85% 25 10 2,5 Tidak Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.4 halaman 200
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui
bahwa rasio kas tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar
29,94, hal ini berarti setiap Rp100 kewajiban lancar KSP
Tani Makmur hanya dijamin dengan Kas dan Bank yang
tersedia sebesar Rp29,94. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio kas tahun 2010 adalah 2,5 sehingga dapat
digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Tahun 2011 rasio
kas menunjukkan hasil sebesar 25,00%, hal ini berarti setiap
Rp100 kewajiban lancar KSP Tani Makmur hanya dijamin
dengan kas dan bank yang tersedia sebesar Rp25,00. Skor
yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kas tahun 2011
adalah 2,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat
tidak baik. Tahun 2012 rasio kas menunjukkan hasil sebesar
35,94%, hal ini berarti setiap Rp100 kewajiban lancar KSP
Tani Makmur hanya dijamin dengan kas dan bank yang
tersedia sebesar Rp35,94. Skor yang diperoleh dari hasil
perhitungan rasio kas tahun 2012 adalah 2,5 sehingga dapat
digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Tahun 2013 rasio
kas menunjukkan hasil sebesar 34,47%, hal ini berarti setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Rp100 kewajiban lancar KSP Tani Makmur hanya dijamin
dengan kas dan bank yang tersedia sebesar Rp34,47. Skor
yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kas tahun 2013
adalah 2,5 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat
tidak baik. Tahun 2014 rasio kas menunjukkan hasil sebesar
39,85%, hal ini berarti setiap Rp100 kewajiban lancar KSP
Tani Makmur hanya dijamin dengan kas dan bank yang
tersedia sebesar Rp39,85. Skor yang diperoleh dari hasil
perhitungan rasio kas tahun 2014 adalah 2,5 sehingga dapat
digolongkan ke dalam predikat tidak baik.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat
diketahui bahwa rasio kas KSP Tani Makmur dari tahun 2010
hingga 2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011 hingga
2012 mengalami kenaikan, dari tahun 2012 hingga tahun
2013 mengalami penurunan, dan dari tahun 2013 hingga
tahun 2014 kenaikan seperti yang tampak pada grafik di
bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Grafik 5.9
Rasio Kas 2010-2014
2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang
diterima
Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang
diterima digunakan untuk mengukur kemampuan KSP Tani
Makmur dalam menjamin setiap pinjaman yang diberikan
dengan dana yang ada. Berikut ini adalah perhitungan rasio
pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Tabel 5.11
Hasil Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap Dana yang diterima
Tahun 2010 – 2014
Tahun
Pinjaman yang
Diberikan
(Rp)
a
Dana yang
diterima
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
*Predikat
2010 1.682.918.793 1.832.128.389 91,86% 100 5 5,00 Baik
2011 1.685.798.683 1.701.007.293 99,11% 100 5 5,00 Baik
2012 1.798.909.739 2.241.760.981 80,25% 100 5 5,00 Baik
2013 1.833.440.568 2.388.520.845 76,76% 75 5 3,75 Cukup Baik
2014 2.017.475.002 2.755.767.135 73,21% 75 5 3,75 Cukup Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.4 halaman 200
29.94%25.00%
35.94% 34.47%39.85%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui
bahwa rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang
diterima tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 91,86%, hal
ini berarti setiap Rp91,86 pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang
diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2010 adalah
5,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.
Tahun 2011 rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana
yang diterima menunjukkan hasil sebesar 99,11%, hal ini
berarti setiap Rp99,11 pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang
diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2011 adalah
5,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.
Tahun 2012 rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana
yang diterima menunjukkan hasil sebesar 80,25%, hal ini
berarti setiap Rp80,25 pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang
diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2012 adalah
5,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tahun 2013 rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana
yang diterima menunjukkan hasil sebesar 76,76%, hal ini
berarti setiap Rp76,76 pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang
diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2013 adalah
3,75 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup
baik. Tahun 2014 rasio pinjaman yang diberikan terhadap
dana yang diterima menunjukkan hasil sebesar 73,21%, hal
ini berarti setiap Rp73,21 pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang
diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2014 adalah
3,75 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup
baik.
Berdasarkan hasil perhitungan rasio di atas, dapat
diketahui bahwa rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana
yang diterima KSP Tani Makmur dari tahun 2010 hingga
2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 hingga 2012
mengalami penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun 2013
mengalami penurunan, dan dari tahun 2013 hingga tahun
2014 penurunan seperti yang tampak pada grafik di bawah
ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Grafik 5.10
Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima 2010-2014
e. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Aspek kemandirian dan pertumbuhan dimaksudkan untuk
mengukur seberapa besar kemandirian dan pertumbuhan KSP
Tani Makmur apabila dilihat dari kemampuan memperoleh laba
dan operasional pelayanannya. Adapun rasio yang digunakan
untuk menentukan tingkat kesehatan koperasi dari aspek
kemandirian dan pertumbuhan adalah sebagai berikut:
1) Rentabilitas Aset
Rasio rentabilitas aset digunakan untuk mengukur
besarnya total aset dalam memperoleh SHU sebelum pajak.
Berikut ini adalah perhitungan rentabilitas aset dari tahun
2010 sampai dengan 2014.
91.86%99.11%
80.25% 76.76% 73.21%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Tabel 5.12
Hasil Perhitungan Rentabilitas Aset Tahun 2010-2014
Tahun
SHU
sebelum
Pajak
(Rp)
a
Total Aset
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
*Predikat
2010 21.741.086 2.160.424.865 1,00% 25 3 0,75 Tidak Baik
2011 79.767.106 2.115.666.157 3,77% 25 3 0,75 Tidak Baik
2012 40.432.100 2.599.807.031 1,56% 25 3 0,75 Tidak Baik
2013 33.847.038 2.776.262.063 1,22% 25 3 0,75 Tidak Baik
2014 52.319.282 3.161.335.321 1,65% 25 3 0,75 Tidak Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.5 halaman 201
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui
bahwa rentabilitas aset tahun 2010 menunjukkan hasil
sebesar 1,00%, hal ini berarti setiap Rp100 total aset ikut
andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar
Rp1,00. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas
aset tahun 2010 adalah 0,75 sehingga dapat digolongkan ke
dalam predikat tidak baik. Tahun 2011 rentabilitas aset
menujukkan hasil sebesar 3,77%, hal ini berarti setiap Rp100
total aset ikut andil perolehan SHU sebelum pajak hanya
sebesar Rp3,77. Skor yang diperoleh dari perhitungan
rentabilitas aset tahun 2011 adalah 0,75 sehingga dapat
digolongkan ke dalam predikat tidak baik. Tahun 2012
rentabilitas aset menujukkan hasil sebesar 1,56%, hal ini
berarti setiap Rp100 total aset ikut andil perolehan SHU
sebelum pajak hanya sebesar Rp1,56. Skor yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dari perhitungan rentabilitas aset tahun 2012 adalah 0,75
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.
Tahun 2013 rentabilitas aset menujukkan hasil sebesar
1,22%, hal ini berarti setiap Rp100 total aset ikut andil
perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp1,22. Skor
yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun 2013
adalah 0,75 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat
tidak baik. Tahun 2014 rentabilitas aset menujukkan hasil
sebesar 1,65%, hal ini berarti setiap Rp100 total aset ikut
andil perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp1,65.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun
2014 adalah 0,75 sehingga dapat digolongkan ke dalam
predikat tidak baik.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui
bahwa rentabilitas aset KSP Tani Makmur dari tahun 2010
hingga 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 hingga
2012 mengalami penurunan, dari tahun 2012 hingga tahun
2013 mengalami penurunan, dan dari tahun 2013 hingga
tahun 2014 kenaikan seperti yang tampak pada grafik di
bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Grafik 5.11
Rentabilitas Aset 2010-2014
2) Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri digunakan untuk mengukur
kemampuan modal sendiri KSP Tani Makmur dalam
memberikan balas jasa kepada anggotanya. Berikut ini adalah
perhitungan rentabilitas modal sendiri dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014.
Tabel 5.13
Hasil Perhitungan Rentabilitas Modal Sendiri Tahun 2010-2014
Tahun
SHU bagian
Anggota
(Rp)
a
Total Modal
Sendiri
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
*Predikat
2010 6.526.481 156.048.106 4,18% 75 3 2,25 Cukup Baik
2011 19.567.898 219.419.611 8,92% 100 3 3,00 Baik
2012 10.573.750 200.556.449 5,27% 100 3 3,00 Baik
2013 9.300.499 205.400.114 4,53% 75 3 2,25 Cukup Baik
2014 12.491.578 233.850.061 5,34% 100 3 3,00 Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.5 halaman 201
1.00%
3.77%
1.56%1.22%
1.65%
0.00%
0.50%
1.00%
1.50%
2.00%
2.50%
3.00%
3.50%
4.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui
bahwa rentabilitas modal sendiri tahun 2010 menunjukkan
hasil sebesar 4,18%, hal ini dapat diartikan bahwa setiap
Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota
sebesar Rp4,18. Skor yang diperoleh dari perhitungan
rentabilitas modal sendiri tahun 2010 adalah 2,25 sehingga
dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa
rentabilitas modal sendiri tahun 2011 menunjukkan hasil
sebesar 8,92%, hal ini dapat diartikan bahwa setiap Rp100
modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar
Rp8,92. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas
modal sendiri tahun 2011 adalah 3,00 sehingga dapat
digolongkan ke dalam predikat baik. Rentabilitas modal
sendiri tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 5,27%, hal ini
dapat diartikan bahwa setiap Rp100 modal sendiri
memberikan balas jasa kepada anggota sebesar Rp5,27. Skor
yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas modal sendiri
tahun 2012 adalah 3,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam
predikat baik. Rentabilitas modal sendiri tahun 2013
menunjukkan hasil sebesar 4,53%, hal ini dapat diartikan
bahwa setiap Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa
kepada anggota sebesar Rp4,53. Skor yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
perhitungan rentabilitas modal sendiri tahun 2013 adalah 2,25
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat cukup baik.
Rentabilitas modal sendiri tahun 2014 menunjukkan hasil
sebesar 5,34%, hal ini dapat diartikan bahwa setiap Rp100
modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar
Rp5,34. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas
modal sendiri tahun 2014 adalah 3,00 sehingga dapat
digolongkan ke dalam predikat baik.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui
bahwa rentabilitas modal sendiri KSP Tani Makmur dari
tahun 2010 hingga 2011 mengalami kenaikan, dari tahun
2011 hingga 2012 mengalami penurunan, dari tahun 2012
hingga tahun 2013 mengalami penurunan, dan dari tahun
2013 hingga tahun 2014 kenaikkan seperti yang tampak pada
grafik di bawah ini:
Grafik 5.12
Rentabilitas Modal Sendiri 2010-2014
4.18%
8.92%
5.27%4.53%
5.34%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
Rasio kemandirian operasional pelayanan digunakan
untuk mengukur kemampuan partisipasi neto KSP Tani
Makmur dalam menjamin beban usaha dan beban
perkoperasian KSP Tani Makmur. Berikut ini adalah
perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Tabel 5.14
Hasil Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan Tahun 2010-2014
Tahun
*Partisipasi
Neto
(Rp)
a
Beban Usaha +
Beban
Perkoperasian
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
**Predikat
2010 245.699.040 335.704.447 73,19% 0 4 0 Tidak Baik
2011 311.142.120 335.172.019 92,83% 0 4 0 Tidak Baik
2012 298.032.381 333.394.146 89,39% 0 4 0 Tidak Baik
2013 332.963.412 364.143.941 91,44% 0 4 0 Tidak Baik
2014 428.623.005 386.623.263 110% 100 4 4,00 Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Berdasarkan hasil perhitungan di lampiran 4.2 halaman 195
**Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.5 halaman 202
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa rasio
kemandirian operasional pelayanan tahun 2010 menunjukkan
hasil sebesar 73,19%, ini berarti setiap Rp100 beban usaha
dan beban perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto
sebesar Rp73,19. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio
kemandirian operasional pelayanan tahun 2010 adalah 0
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat tidak baik.
Rasio kemandirian operasional pelayanan tahun 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
menunjukkan hasil sebesar 92,83%, ini berarti setiap Rp100
beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan
partisipasi neto sebesar Rp92,83. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan tahun
2011 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat
tidak baik. Rasio kemandirian operasional pelayanan tahun
2012 menunjukkan hasil sebesar 89,39%, ini berarti setiap
Rp 100 beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan
partisipasi neto sebesar Rp89,39. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan tahun
2012 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat
tidak baik. Rasio kemandirian operasional pelayanan tahun
2013 menunjukkan hasil sebesar 91,44%, ini berarti setiap
Rp100 beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan
partisipasi neto sebesar Rp91,44. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan tahun
2013 adalah 0 sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat
tidak baik. Rasio kemandirian operasional pelayanan tahun
2014 menunjukkan hasil sebesar 110%, ini berarti setiap
Rp100 beban usaha dan beban perkoperasian dijamin dengan
partisipasi neto sebesar Rp110. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio kemandirian operasional pelayanan tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
2014 adalah 4,00 sehingga dapat digolongkan ke dalam
predikat baik.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui
bahwa rasio kemandirian operasional pelayanan KSP Tani
Makmur dari tahun 2010 hingga 2011 mengalami kenaikan,
dari tahun 2011 hingga 2012 mengalami penurunan, dari
tahun 2012 hingga tahun 2013 mengalami kenaikan, dan dari
tahun 2013 hingga tahun 2014 kenaikan seperti yang tampak
pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.13
Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan 2010-2014
f. Aspek Jatidiri Koperasi
Aspek jatidiri koperasi digunakan untuk mengetahui
keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu
mempromosikan anggotanya. Adapun rasio yang digunakan
untuk menentukan tingkat kesehatan koperasi dari aspek jatidiri
koperasi adalah sebagai berikut:
73.19%
92.83% 89.39% 91.44%
110%
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
1) Rasio Partisipasi Bruto
Rasio partisipasi bruto digunakan untuk mengetahui
tingkat kemampuan koperasi dalam melayani anggotanya.
Berikut ini adalah perhitungan rasio partisipasi bruto dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Tabel 5.15
Hasil Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto Tahun 2010-2014
Tahun
*Partisipasi
Bruto
(Rp)
a
Partisipasi
Bruto +
Pendapatan
Lainnya
(Rp)
b
a
𝑏 x 100%
Nilai
c
Bobot
(%)
d
Skor
(cxd)
**Predikat
2010 305.699.040 324.731.163 94,14% 100 7 7,00 Baik
2011 359.142.120 380.850.816 94,30% 100 7 7,00 Baik
2012 334.032.381 354.612.042 94,20% 100 7 7,00 Baik
2013 356.963.412 385.159.575 92,68% 100 7 7,00 Baik
2014 428.623.005 439.456.390 97,53% 100 7 7,00 Baik
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
*Berdasarkan hasil perhitungan di lampiran 4.2 halaman 195
**Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 5.6 halaman 202
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui
bahwa rasio partisipasi bruto tahun 2010 menunjukkan hasil
sebesar 94,14%, hal ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto
dan pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto
anggota sebesar Rp94,14. Skor yang diperoleh pada
perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2010 adalah 7,00
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Rasio
partisipasi bruto tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar
94,30%, hal ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto
anggota sebesar Rp94,30. Skor yang diperoleh pada
perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2011 adalah 7,00
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Rasio
partisipasi bruto tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar
94,20%, hal ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto dan
pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto
anggota sebesar Rp94,20. Skor yang diperoleh pada
perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2012 adalah 7,00
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. rasio
partisipasi bruto tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar
92,68%, hal ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto dan
pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto
anggota sebesar Rp92,68. Skor yang diperoleh pada
perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2013 adalah 7,00
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik. Rasio
partisipasi bruto tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar
97,53%, hal ini berarti setiap Rp100 partisipasi bruto dan
pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto
anggota sebesar Rp97,53. Skor yang diperoleh pada
perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2014 adalah 7,00
sehingga dapat digolongkan ke dalam predikat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui
bahwa rasio partisipasi bruto KSP Tani Makmur dari tahun
2010 hingga 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011
hingga 2012 mengalami penurunan, dari tahun 2012 hingga
tahun 2013 mengalami penurunan, dan dari tahun 2013
hingga tahun 2014 kenaikan seperti yang tampak pada grafik
di bawah ini:
Grafik 5.14
Rasio Partisipasi Bruto 2010-2014
2. Analisis Penetapan Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Tani Makmur
Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, skor masing-
masing rasio kemudian digunakan sebagai dasar dalam menentukan
kinerja keuangan KSP Tani Makmur. Adapun langkah selanjutnya
dalam menentukan predikat kinerja keuangan KSP Tani Makmur
tahun 2010 hingga tahun 2014 menurut Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
14/Per/M.KUKM/XII/2009 adalah sebagai berikut.
94.14% 94.30% 94.20%
92.68%
97.53%
90.00%
92.00%
94.00%
96.00%
98.00%
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
a. Menjumlahkan Skor masing-masing Aspek Penilaian pada
tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014
Tabel 5.16
Hasil Bobot Penliaian Aspek dan Komponen
No Aspek
Dan Komponen
Bobot Penilaian
2010 2011 2012 2013 2014
1. Permodalan 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5
a. Rasio Modal Sendiri
terhadap Total Aset
1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
b. Rasio Kecukupan
Modal
3 3 3 3 3
2. Kualitas Aktiva
Produktif
3,5 3,5 3,5 3,5 5
a. Rasio Volume
Pinjaman pada
Anggota terhadap
Total Volume
Pinjaman Diberikan
0 0 0 0 0
b. Rasio Risiko
Pinjaman
Bermasalah terhadap
Pinjaman yang
diberikan
3 3 3 3 4
c. Rasio Cadangan
Risiko terhadap
Pinjaman
Bermasalah
0,5 0,5 0,5 0,5 1
3. Efisiensi 7 7 7 7 7
a. Rasio Beban
Operasi Anggota
terhadap Partisipasi
Bruto
4 4 4 4 4
b. Rasio Beban Usaha
terhadap SHU Kotor
1 1 1 1 1
c. Rasio Efisiensi
Pelayanan
2 2 2 2 2
4. Likuiditas 7,5 7,5 7,5 6,25 6,25
a. Rasio Kas 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5
b. Rasio Pinjaman yang
Diberikan terhadap
Dana yang Diterima
5 5 5 3,75 3,75
5. Kemadirian dan
Pertumbuhan
3,75 3,75 3,75 3,75 7,75
a. Rentabilitas Aset 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75
b. Rentabilitas Modal
Sendiri
3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
b. Penilaian Kesehatan Koperasi untuk setiap Aspek
Keuangan
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.18 dapat
diketahui tingkat kesehatan koperasi ditinjau dari masing-
masing aspek keuangan. Hal ini dapat dilihat dengan
menggunakan formula perhitungan, yaitu skor yang dihasilkan
masing-masing aspek keuangan dibagi dengan skor maksimal
dari masing-masing aspek kemudian hasil pembagian tersebut
dikalikan dengan 100. Berikut ini adalah hasil perhitungan dan
predikat masing-masing aspek tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
1) Aspek Permodalan
Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditinjau dari aspek
permodalan adalah sebagai berikut:
No Aspek
Dan Komponen
Bobot Penilaian
2010 2011 2012 2013 2014
c. Rasio Kemandirian
Operasional
Pelayanan
0 0 0 0 4
6. Jatidiri Koperasi 7 7 7 7 7
a. Rasio Partisipasi
Bruto
7 7 7 7 7
Jumlah Skor 33,25 33,25 33,25 32 37,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 5.17
Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari
Aspek Permodalan
Tahun
Skor yang
Dihasilkan
(a)
Skor
Maksimal
(b)
a
𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *
2010 4,5 9 50 Kurang Sehat
2011 4,5 9 50 Kurang Sehat
2012 4,5 9 50 Kurang Sehat
2013 4,5 9 50 Kurang Sehat
2014 4,5 9 50 Kurang Sehat
Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.1 halaman 203
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.17 di
atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur ditinjau dari aspek permodalan pada tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 adalah tetap seperti nampak
pada grafik di bawah ini:
Grafik 5. 15
Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek
Permodalan
50 50 50 50 50
0
10
20
30
40
50
60
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
2) Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari
tahun 2010 sampai dengan 2014 ditinjau dari aspek kualitas
aktiva produktif adalah sebagai berikut:
Tabel 5.18
Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari
Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Tahun
Skor yang
Dihasilkan
(a)
Skor
Maksimal
(b)
a
𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *
2010 3,5 20 17,5 Tidak Sehat
2011 3,5 20 17,5 Tidak Sehat
2012 3,5 20 17,5 Tidak Sehat
2013 3,5 20 17,5 Tidak Sehat
2014 5 20 25 Kurang Sehat
Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.2 halaman 203
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.18 di
atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 adalah tetap, dan
dari tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan
seperti nampak pada grafik di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Grafik 5.16
Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek
Kualitas Aktiva Produktif
3) Aspek Efisiensi
Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditinjau dari aspek
efisiensi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.19
Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari
Aspek Efisiensi
Tahun
Skor yang
Dihasilkan
(a)
Skor
Maksimal
(b)
a
𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *
2010 7 10 70 Cukup Sehat
2011 7 10 70 Cukup Sehat
2012 7 10 70 Cukup Sehat
2013 7 10 70 Cukup Sehat
2014 7 10 70 Cukup Sehat
Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.3 halaman 204
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.19 di
atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani
17.5 17.5 17.5 17.5
25
05
1015202530
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Makmur ditinjau dari aspek efisiensi dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 adalah tetap seperti nampak
pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.17
Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek
Efisiensi
4) Aspek Likuiditas
Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditinjau dari aspek
likuiditas adalah sebagai berikut:
Tabel 5.20
Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari
Aspek Likuiditas
Tahun
Skor yang
Dihasilkan
(a)
Skor
Maksimal
(b)
a
𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *
2010 7,5 15 50 Kurang Sehat
2011 7,5 15 50 Kurang Sehat
2012 7,5 15 50 Kurang Sehat
2013 6,25 15 41,7 Kurang Sehat
2014 6,25 15 41,7 Kurang Sehat
Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.4 halaman 204
70 70 70 70 70
0
20
40
60
80
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.20 di
atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur ditinjau dari aspek likuiditas dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 adalah tetap seperti nampak
pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.18
Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek
Likuiditas
5) Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditinjau dari aspek
kemandirian dan pertumbuhan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.21
Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari
Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Tahun
Skor yang
Dihasilkan
(a)
Skor
Maksimal
(b)
a
𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *
2010 3,75 10 37,5 Kurang Sehat
2011 3,75 10 37,5 Kurang Sehat
2012 3,75 10 37,5 Kurang Sehat
2013 3,75 10 37,5 Kurang Sehat
2014 7,75 10 77,5 Cukup Sehat
Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.5 halaman 205
50 50 50
41.7 41.7
35
40
45
50
55
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.21 di
atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur ditinjau dari aspek kemandirian dan pertumbuhan
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 adalah tetap,
dan dari tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami
kenaikan seperti nampak pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.19
Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek
Kemandirian dan Pertumbuhan
6) Aspek Jatidiri Koperasi
Adapun tingkat kesehatan KSP Tani Makmur dari
tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditinjau dari aspek
jatidiri koperasi terdiri dari rasio partisipasi bruto dan rasio
promosi ekonomi anggota. Pada aspek ini hanya
menggunakan perhitungan rasio partisipasi bruto.
37.5 37.5 37.5 37.5
77.5
0
20
40
60
80
100
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Tabel 5.22
Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau Dari
Aspek Jatidiri Koperasi
Tahun
Skor yang
Dihasilkan
(a)
Skor
Maksimal
(b)
a
𝒃 × 𝟏𝟎𝟎 Predikat *
2010 7 7 100 Sehat
2011 7 7 100 Sehat
2012 7 7 100 Sehat
2013 7 7 100 Sehat
2014 7 7 100 Sehat
Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 6.6 halaman 205
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 5.22 di
atas, dapat diketahui bahwa tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur ditinjau dari aspek jatidiri koperasi dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 adalah tetap seperti nampak
pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.20
Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek
Jatidiri Koperasi
100 100 100 100 100
0
50
100
150
2010 2011 2012 2013 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
c. Penilaian Kesehatan Koperasi Secara Keseluruhan
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009
terdapat tujuh aspek yang dinilai yaitu meliputi aspek
permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen,
aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan
pertumbuhan, dan aspek jatidiri koperasi. Dalam penelitian ini
peneliti hanya menggunakkan enam aspek yaitu aspek
permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek efisiensi,
aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan, dan aspek
jatidiri koperasi dalam menilai tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur tahun 2010 sampai dengan 2014. Hal ini dikarenakan
keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Dalam aspek
jatidiri koperasi terdapat dua rasio yaitu rasio partisipasi bruto
dan rasio promosi ekonomi anggota (PEA) namun peneliti tidak
menggunakkan rasio promosi ekonomi anggota karena
keterbatasan dalam pengumpulan data. Oleh karena itu peneliti
menggunakkan aspek permodalan, aspek kualitas aktiva
produktif, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian
dan pertumbuhan, serta aspek jatidiri koperasi dalam menilai
tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur
dengan skor maksimal 71.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Berdasarkan tabel 5.16 di atas, jumlah skor yang
diperoleh pada tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013 kemudian
dibagi dengan 71, hasil dari pembagian tersebut dikalikan 100%.
Perhitungan dan predikat tingkat kesehatan KSP Tani Makmur
dari tahun 2010 hingga 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.23
Predikat Tingkat Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Tahun Perhitungan Skor Predikat*
2010 33,25/71 x 100 46,83 Cukup Sehat
2011 33,25/71 x 100 46,83 Cukup Sehat
2012 33,25/71 x 100 46,83 Cukup Sehat
2013 32,00/71 x 100 45,07 Cukup Sehat
2014 37,50/71 x 100 52,82 Cukup Sehat Sumber: Peraturan Menteri Negara KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009
*Predikat berdasarkan kriteria di lampiran 7 halaman 206
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penilaian tingkat kesehatan KSP Tani Makmur
pada tabel 5.23 di atas, dapat diketahui tingkat kesehetan KSP Tani
Makmur menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009
memiliki predikat yaitu tahun 2010 cukup sehat, tahun 2011 cukup sehat,
tahun 2012 cukup sehat, tahun 2013 cukup sehat, dan tahun 2014 cukup
sehat. Dalam hal ini akan dibahas lebih mendalam terkait dengan penilaian
tingkat kesehatan KSP Tani Makmur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
1. Aspek Permodalan
Permodalan adalah suatu usaha untuk meyediakan atau
mendapatkan modal KSP Tani Makmur dan usaha untuk
menggunakan modal tersebut dengan cara yang paling efisien untuk
mempertahankan arus pendapatan guna kelangsungan kehidupan
koperasi. Berikut ini merupakan penjelasan terkait dengan rasio-rasio
aspek permodalan berdasarkan hasil tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai
berikut:
a. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset
Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan
modal sendiri KSP Tani Makmur dalam membiayai total aset
yang dimilikinya. Berdasarkan tabel 5.2 halaman 69, pada tahun
2010 menunjukkan hasil sebesar 7,36%. Hal tersebut
menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total
aset didanai sebesar Rp7,36 modal sendiri KSP Tani Makmur.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap
total aset tahun 2010 adalah 1,5 karena hasil 7,36% berada pada
rentang 0% ≤ x < 20%. Pada tahun 2011, rasio ini menunjukkan
hasil sebesar 10,37%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang
tidak baik, karena setiap Rp100 total aset didanai sebesar Rp10,37
modal sendiri KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
adalah 1,5 karena hasil 10,37% berada pada rentang 0% ≤ x <
20%. Pada tahun 2012, rasio ini menunjukkan hasil sebesar
7,71%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena
setiap Rp100 total aset didanai sebesar Rp7,71 modal sendiri KSP
Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio modal
sendiri terhadap total aset tahun 2012 adalah 1,5 karena hasil
7,71% berada pada rentang 0% ≤ x < 20%. Pada tahun 2013, rasio
ini menunjukkan hasil sebesar 7,40%. Hal tersebut menunjukkan
kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset didanai
sebesar Rp7,40 modal sendiri KSP Tani Makmur. Skor yang
diperoleh dari perhitungan rasio modal sendiri terhadap total aset
tahun 2013 adalah 1,5 karena hasil 7,40% berada pada rentang
0% ≤ x < 20%. Pada tahun 2014, rasio ini menunjukkan hasil
sebesar 7,40%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang tidak
baik, karena setiap Rp100 total aset didanai sebesar Rp7,40 modal
sendiri KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari perhitungan
rasio modal sendiri terhadap total aset tahun 2014 adalah 1,5
karena hasil 7,40% berada pada rentang 0% ≤ x < 20%.
Berdasarkan grafik 5.1 halaman 71 dapat pula diketahui
bahwa modal sendiri KSP Tani Makmur yang digunakan untuk
mendanai total aset pada tahun 2010 sampai tahun 2011
mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012
mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
2013 mengalami penurunan, dan pada tahun 2013 sampai dengan
tahun 2014 tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.
Hal ini tampak pada persentase rasio modal sendiri terhadap total
aset yaitu 7,36% tahun 2010, 10,37% tahun 2011, 7,71% tahun
2012, 7,40% tahun 2013, dan 7,40% tahun 2014. Kenaikkan rasio
pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dikarenakan persentase
modal sendiri mengalami kenaikan sedangkan persentase total
aset mengalami penurunan. Penurunan rasio tahun 2011 sampai
tahun 2012 dikarenakan persentase kenaikkan total aset
sedangkan persentase modal sendiri mengalami penurunan.
Penurunan rasio pada tahun 2012 sampai dengan 2013
dikarenakan persentase kenaikan modal sendiri lebih kecil dari
persentase kenaikan total aset. Penurunan rasio pada tahun 2013
sampai tahun 2014 dikarenakan persentase kenaikan modal
sendiri lebih kecil dari persentase kenaikan total aset yang
dimiliki KSP Tani Makmur.
Dalam hal ini persentase kenaikan modal sendiri KSP Tani
Makmur adalah sebesar 40,61% pada tahun 2010 sampai tahun
2011, penurunan modal sendiri sebesar 8,60% pada tahun 2011
sampai tahun 2012, dan kenaikan modal sendiri sebesar 2,42%
pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan modal sendiri
sebesar 13,85% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase
penurunan total aset KSP Tani Makmur adalah sebesar 2,07%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan total aset sebesar
22,88% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan total
aset sebesar 6,79% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta
kenaikan total aset sebesar 13,87% pada tahun 2013 sampai tahun
2014. Persentase kenaikan dan penurunan modal sendiri dan total
aset tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.1 halaman 207.
Berdasarkan tabel 5.2 halaman 69, dapat diketahui bahwa
modal sendiri KSP Tani Makmur mengalami peningkatan pada
tahun 2010 sampai tahun 2011, hal ini karena adanya
penambahan simpanan pokok dan simpanan wajib, adanya
penambahan pemupukan modal SHU serta adanya kenaikan dana
resiko, dana koperasi dan SHU berjalan. Sedangkan penurunan
terjadi pada total aset KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai
tahun 2011, hal ini karena ada beberapa akun-akun aktiva di
dalam neraca mengalami pengurangan. Penurunan modal sendiri
KSP Tani Makmur terjadi pada tahun 2011 sampai tahun 2012,
hal ini karena SHU berjalan mengalami penurunan. Sedangkan
pada total aset KSP Tani Makmur mengalami kenaikan pada
tahun 2011 sampai tahun 2012, hal ini karena adanya peningkatan
pada akun-akun aktiva yang ada pada laporan neraca KSP Tani
Makmur. Kenaikkan modal sendiri KSP Tani Makmur terjadi
pada tahun 2012 sampai tahun 2014, hal ini karena penambahan
simpanan wajib, adanya peningkatan pemupukan modal SHU,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
dana resiko dan dana koperasi, serta adanya kenaikan pada SHU
berjalan. Kenaikan juga dialami oleh total aset KSP Tani Makmur
pada tahun 2012 sampai tahun 2014, hal ini terjadi karena adanya
penambahan pada setiap akun-akun aktiva pada laporan neraca.
Kenaikan dan penurunan modal sendiri serta total aset tersebut,
dapat dilihat di laporan neraca KSP Tani Makmur pada lampiran
1 halaman 181-182.
b. Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan
modal sendiri tertimbang KSP Tani Makmur dalam menjamin
setiap penurunan aset yang dimiliki. Berdasarkan tabel 5.3
halaman 72, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar
63,37%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena
setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur
dijamin sebesar Rp63,37 modal sendiri tertimbang yang tersedia.
Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan
modal sendiri tahun 2010 adalah 3,00 karena hasil 63,37% ada
pada rentang > 8%. Pada tahun 2011, rasio ini menunjukkan hasil
sebesar 61,80%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik,
karena setiap Rp100 penurunan aset yang dimiliki KSP Tani
Makmur dijamin sebesar Rp61,80 modal sendiri tertimbang yang
tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio
kecukupan modal sendiri tahun 2011 adalah 3,00 karena hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
61,80% ada pada rentang >8%. Pada tahun 2012, rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 73,08%. Hal tersebut menunjukkan
kondisi yang baik, karena setiap Rp100 penurunan aset yang
dimiliki KSP Tani Makmur dijamin sebesar Rp73,08 modal
sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari hasil
perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2012 adalah
3,00 karena hasil 73,08% ada pada rentang > 8%. Pada tahun
2013, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 75,25%. Hal tersebut
menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100 penurunan
aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin sebesar Rp75,25
modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang diperoleh dari
hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri tahun 2013
adalah 3,00 karena hasil 75,25% ada pada rentang > 8%. Pada
tahun 2014, rasio ini menunjukkan hasil sebesar 77,70%. Hal
tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100
penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur dijamin sebesar
Rp77,70 modal sendiri tertimbang yang tersedia. Skor yang
diperoleh dari hasil perhitungan rasio kecukupan modal sendiri
tahun 2014 adalah 3,00 karena hasil 77,70% ada pada rentang >
8%.
Berdasarkan grafik 5.2 halaman 74 dapat pula diketahui
bahwa modal sendiri tertimbang yang digunakan untuk menjamin
penurunan aset yang dimiliki KSP Tani Makmur pada tahun 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
sampai tahun 2011 mengalami penurunan, dari tahun 2011
sampai dengan tahun 2012 mengalami kenaikan, pada tahun 2012
sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan, dan pada tahun
2013 sampai dengan tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal ini
tampak pada persentase rasio kecukupan modal sendiri yaitu
63,37% tahun 2010, 61,80% tahun 2011, 73,08% tahun 2012,
75,25% tahun 2013, dan 77,70% tahun 2014. Penurunan rasio
pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dikarenakan persentase
penurunan modal sendiri tertimbang lebih besar dari persentase
penurunan ATMR. Kenaikan rasio tahun 2011 sampai tahun 2012
dikarenakan persentase kenaikkan modal sendiri tertimbang lebih
besar dari persentase kenaikkan ATMR. Kenaikan rasio tahun
2012 sampai tahun 2013 dikarenakan persentase kenaikan modal
sendiri tertimbang lebih besar dari persentase kenaikan ATMR.
Kenaikan rasio tahun 2013 sampai tahun 2014 dikarenakan
persentase kenaikan modal sendiri tertimbang lebih besar dari
persentase kenaikan ATMR KSP Tani Makmur.
Dalam hal ini persentase penurunan modal sendiri
tertimbang KSP Tani Makmur adalah sebesar 2,50% pada tahun
2010 sampai tahun 2011, kenaikan modal sendiri tertimbang
sebesar 26,23% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan
kenaikan modal sendiri tertimbang sebesar 6,30% pada tahun
2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan modal sendiri tertimbang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
sebesar 14,15% pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase
penurunan ATMR KSP Tani Makmur adalah sebesar 0,03% pada
tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan ATMR sebesar 6,76%
pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan ATMR sebesar
3,24% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan
ATMR sebesar 10,54% pada tahun 2013 sampai tahun 2014.
Persentase kenaikan dan penurunan modal sendiri tertimbang dan
ATMR tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.1 halaman 207-
208.
Berdasarkan tabel 5.3 halaman 72, dapat diketahui bahwa
modal sendiri tertimbang dan ATMR KSP Tani Makmur
mengalami penurunan pada tahun 2010 sampai tahun 2011.
Penurunan pada modal sendiri tertimbang terjadi karena adanya
pengurangan dana yang diterima pada. Penurunan ATMR terjadi
karena adanya penurunan pinjaman yang diberikan pada anggota
dan penurunan aktiva tetap. Kenaikan modal sendiri tertimbang
dan ATMR terjadi pada tahun 2011 sampai tahun 2014. Kenaikan
pada modal sendiri tertimbang terjadi karena penambahan
simpanan pokok dan simpanan wajib, adanya kenaikan cadangan
umum dan cadangan tujuan risiko, adanya peningkatan tabungan
koperasi, simpanan berjangka, beban yang masih harus dibayar
dan dana yang diterima. Kenaikan ATMR terjadi karena adanya
kenaikan yang cukup signifikan pada pinjaman yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
pada anggota, pinjaman yang diberikan pada non anggota, dan
penambahan aktiva tetap. Kenaikan dan penurunan modal sendiri
tertimbang serta ATMR tersebut, dapat dilihat pada lampiran 4.1
halaman 186-195.
2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Penilaian aspek kualitas aktiva produktif bertujuan untuk
mengukur kekayaan KSP Tani Makmur dalam mendatangkan
penghasilan bagi koperasi. Berikut ini merupakan penjelasan terkait
dengan rasio-rasio aspek kualitas aktiva produktif berdasarkan hasil
tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 adalah sebagai berikut:
a. Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume
Pinjaman Diberikan
Penilaian rasio dimaksudkan untuk mengukur besarnya
volume pinjaman yang diberikan kepada anggota dibandingkan
dengan seluruh volume pinjaman yang diberikan. Berdasarkan
tabel 5.4 halaman 75, pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan
hasil sebesar 16,04%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang
tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP
Tani Makmur terdapat Rp16,04 pinjaman yang diberikan kepada
anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari hasil
perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap
volume pinjaman diberikan tahun 2010 adalah 0 karena hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
14,33% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2011, rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 14,33%. Hal tersebut menunjukkan
kondisi yang tidak baik, karena Rp100 pinjaman yang diberikan
KSP Tani Makmur terdapat Rp14,33 pinjaman yang diberikan
kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang diperoleh dari
hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada anggota terhadap
volume pinjaman diberikan tahun 2011 adalah 0 karena hasil
6,81% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2012, rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 6,81%. Hal tersebut menunjukkan
kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang
diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp6,81 pinjaman yang
diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang
diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada
anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2012 adalah 0
karena hasil 6,81% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2013,
rasio ini menunjukkan hasil sebesar 10,09%. Hal tersebut
menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp100 pinjaman
yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp10,09 pinjaman
yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur. Skor yang
diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman pada
anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2013 adalah 0
karena hasil 10,09% ada pada rentang ≤ 25%. Pada tahun 2014,
rasio ini menunjukkan hasil sebesar 11,80%. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100
pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp11,80
pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani Makmur.
Skor yang diperoleh dari hasil perhitungan rasio volume pinjaman
pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan tahun 2014
adalah 0 karena hasil 11,80% ada pada rentang ≤ 25%.
Berdasarkan grafik 5.3 halaman 78 dapat pula diketahui
bahwa setiap pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur
terdapat pinjaman yang diberikan kepada anggota KSP Tani
Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami
penurunan, dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012
mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun
2013 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2013 sampai dengan
tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal ini tampak pada persentase
rasio volume pinjaman pada angota terhadap volume pinjaman
diberikan yaitu 16,04% tahun 2010, 14,33% tahun 2011, 6,81%
tahun 2012, 10,09% tahun 2013, dan 11,80% tahun 2014.
Penurunan rasio pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dikarenakan
persentase volume pinjaman pada anggota mengalami penurunan
sedangkan persentase volume pinjaman diberikan mengalami
kenaikan. Penurunan rasio ini tahun 2011 sampai tahun 2012
dikarenakan persentase volume pinjaman pada anggota
mengalami penurunan sedangkan persentase volume pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
diberikan mengalami kenaikan. Kenaikan rasio tahun 2012
sampai tahun 2013 dikarenakan persentase kenaikan volume
pinjaman pada anggota lebih besar dari persentase kenaikan
volume pinjaman diberikan. Kenaikan rasio tahun 2013 sampai
tahun 2014 dikarenakan persentase kenaikan volume pinjaman
pada anggota lebih besar dari persentase kenaikan volume
pinjaman diberikan oleh KSP Tani Makmur.
Dalam hal ini persentase penurunan volume pinjaman pada
anggota KSP Tani Makmur adalah sebesar 10,52% pada tahun
2010 sampai tahun 2011, penurunan volume pinjaman pada
anggota sebesar 49,23% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan
kenaikan volume pinjaman pada anggota sebesar 51,02% pada
tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan volume pinjaman
pada anggota sebesar 28,65% pada tahun 2013 sampai tahun
2014. Persentase kenaikan volume pinjaman diberikan oleh KSP
Tani Makmur adalah sebesar 0,17% pada tahun 2010 sampai
tahun 2011, kenaikan volume pinjaman diberikan sebesar 6,71%
pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan volume
pinjaman diberikan sebesar 1,92% pada tahun 2012 sampai tahun
2013, serta kenaikan volume pinjaman diberikan sebesar 10,04%
pada tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan dan
penurunan volume pinjaman pada anggota dan volume pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
diberikan tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 208-
209.
Berdasarkan tabel 5.4 halaman 75, dapat diketahui bahwa
volume pinjaman pada anggota dan volume pinjaman yang
diberikan KSP Tani Makmur mengalami penurunan pada tahun
2010 sampai tahun 2012. Penurunan pada volume pinjaman pada
anggota terjadi karena adanya pengurangan pinjaman yang
berasal anggota. Pinjaman yang berasal dari calon anggota
mengalami peningkatan. Kenaikan volume pinjaman pada
anggota dan volume pinjaman diberikan terjadi pada tahun 2012
sampai tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya peningkatan
jumlah anggota yang melakukan pinjaman. Kenaikan dan
penurunan volume pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman diberikan tersebut, dapat dilihat pada lampiran 3
halaman 185.
b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Yang
Diberikan
Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya
risiko pinjaman bermasalah dibandingan pinjaman yang
diberikan. Berdasarkan tabel 5.5 halaman 78, pada tahun 2010
rasio ini menunjukkan hasil sebesar 15,93%. Hal tersebut
menunjukkan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp100
pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp15,93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
pinjaman bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio
risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan
tahun 2010 adalah 3,0 karena hasil 15,93% ada pada rentang 10%
< x ≤ 20%. Pada tahun 2011, rasio ini menunjukkan hasil sebesar
16,25%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang cukup baik,
setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur
terdapat Rp 16,25 pinjaman yang bermasalah. Skor yang
diperoleh dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah
terhadap pinjaman yang diberikan tahun 2011 adalah 3,0 karena
hasil 16,25% ada pada rentang 10% < x ≤ 20%. Pada tahun 2012,
rasio ini menunjukkan hasil sebesar 12,94%. Hal tersebut
menunjukkan kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp100
pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp 12,94
pinjaman yang bermasalah. Pada tahun 2013, rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 13,32%. Hal tersebut menunjukkan
kondisi yang cukup baik, karena setiap Rp100 pinjaman yang
diberikan KSP Tani Makmur terdapat Rp 13,32 pinjaman yang
bermasalah. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio risiko
pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tahun
2013 adalah 3,0 karena hasil 13,32% ada pada rentang 10% < x ≤
20%. Pada tahun 2014, rasio ini menunjukkan hasil sebesar
9,07%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang baik, karena
setiap Rp100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
terdapat Rp 9,07 pinjaman yang bermasalah. Skor yang diperoleh
dari perhitungan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap
pinjaman yang diberikan tahun 2014 adalah 4,0 karena hasil
9,07% ada pada rentang 0% < x ≤ 10%.
Berdasarkan grafik 5.4 halaman 81 dapat pula diketahui
bahwa setiap pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur
terdapat pinjaman yang bermasalah pada tahun 2010 sampai
tahun 2011 mengalami kenaikan, dari tahun 2011 sampai dengan
tahun 2012 mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai
dengan tahun 2013 mengalami kenaikan, dan pada tahun 2013
sampai dengan tahun 2014 mengalami penurunan. Hal ini tampak
pada persentase rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap
pinjaman yang diberikan yaitu 15,93% tahun 2010, 16,25% tahun
2011, 12,94% tahun 2012, 13,32% tahun 2013, dan 9,07% tahun
2014. Kenaikan rasio pada tahun 2010 sampai tahun 2011
dikarenakan persentase pinjaman bermasalah lebih besar dari
persentase pinjaman yang diberikan. Penurunan rasio ini tahun
2011 sampai tahun 2012 dikarenakan persentase pinjaman
bermasalah lebih kecil dari pinjaman yang diberikan. Kenaikan
rasio tahun 2012 sampai tahun 2013 dikarenakan persentase
pinjaman bermasalah lebih besar dari persentase pinjaman yang
diberikan. Penurunan rasio tahun 2013 sampai tahun 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
dikarenakan persentase pinjaman bermasalah lebih kecil dari
persentase pinjaman yang diberikan oleh KSP Tani Makmur.
Dalam hal ini persentase kenaikan pinjaman bermasalah
adalah sebesar 2,19% pada tahun 2010 sampai tahun 2011,
penurunan pinjaman bermasalah sebesar 15,01% pada tahun 2011
sampai tahun 2012, dan kenaikkan pinjaman bermasalah sebesar
4,91% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta penurunan
pinjaman bermasalah sebesar 25,11% pada tahun 2013 sampai
tahun 2014. Persentase kenaikan pinjaman yang diberikan oleh
KSP Tani Makmur adalah sebesar 0,17% pada tahun 2010 sampai
tahun 2011, kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 6,71%
pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan pinjaman yang
diberikan sebesar 1,92% pada tahun 2012 sampai tahun 2013,
serta kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 10,04% pada
tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan dan
penurunan pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang
diberikan tersebut, dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 209.
Berdasarkan tabel 5.5 halaman 78, dapat diketahui bahwa
pinjaman bermasalah dan pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur mengalami kenaikan pada tahun 2011 dan tahun 2013.
Kenaikkan pada pinjaman bermasalah terjadi karena adanya
beberapa calon anggota yang berada di wilayah bantul mengalami
kesulitan dalam melunasi pinjaman dan bungannya. Apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
persentase semakin besar pertanda bahwa keadaan tersebut tidak
baik bagi koperasi. Naik dan turunnya pinjaman bermasalah
tergantung dari seberapa banyak jumlah anggota dan calon
anggota yang melakukan peminjaman. Kenaikan dan penurunan
pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan tersebut,
dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 185.
c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah
Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya
cadangan risiko dibandingkan dengan besarnya risiko pinjaman
bermasalah.
Berdasarkan tabel 5.6 halaman 81, pada tahun 2010 rasio
ini menunjukkan hasil sebesar 3,11%. Hal tersebut menunjukkan
kondisi yang sangat tidak baik, karena setiap Rp 100 pinjaman
bermasalah dijamin dengan Rp 3,11 cadangan risiko. Skor yang
diperoleh dari hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap
pinjaman bermasalah tahun 2010 adalah 0,5 karena hasil 3,11%
ada pada rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2011, rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 4,50%. Hal tersebut menunjukkan
kondisi yang sangat tidak baik, setiap Rp100 pinjaman
bermasalah dijamin dengan Rp 4,50 cadangan risiko. Skor yang
diperoleh dari hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap
pinjaman bermasalah tahun 2011 adalah 0,5 karena hasil 4,50%
ada pada rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2012, rasio ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
menunjukkan hasil sebesar 6,14%. Hal tersebut menunjukkan
kondisi yang sangat tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman
bermasalah dijamin Rp6,14 cadangan risiko. Skor yang diperoleh
dari hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman
bermasalah tahun 2012 adalah 0,5 karena hasil 6,14% ada pada
rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2013, rasio ini menunjukkan
hasil sebesar 6,66%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang
sangat tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman bermasalah
dijamin dengan Rp6,66 cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari
hasil perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman
bermasalah tahun 2013 adalah 0,5 karena hasil 6,66% ada pada
rentang 0% < x ≤ 10%. Pada tahun 2014, rasio ini menunjukkan
hasil sebesar 10,38%. Hal tersebut menunjukkan kondisi yang
tidak baik, karena setiap Rp100 pinjaman bermasalah dijamin
dengan Rp10,38 cadangan risiko. Skor yang diperoleh dari hasil
perhitungan rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah
tahun 2014 adalah 1,0 karena hasil 10,38% ada pada rentang 10%
< x ≤ 20%.
Berdasarkan grafik 5.5 halaman 84 dapat pula diketahui
bahwa kemampuan KSP Tani makmur dalam menutup kerugian
akibat pinjaman bermasalah dari tahun 2010 sampai tahun 2011
mengalami kenaikan, tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami
kenaikan, tahun 2012 sampai tahun 2013 mengalami kenaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan.
Hal tersebut dapat ditunjukan dari persentase pada setiap
tahunnya. Pada tahun 2010 persentase rasio cadangan risiko
terhadap pinjaman bermasalah yaitu 3,11%, pada tahun 2011
yaitu 4,50%, pada tahun 2012 yaitu 6,14%, pada tahun 2013 yaitu
6,66% dan pada tahun 2014 yaitu 10,38%. Kenaikan rasio
cadangan risiko terhadap pinjaman dari tahun 2010 sampai tahun
2014 , dikarenakan persentase pinjaman bermasalah lebih besar
dari persentase cadangan risiko. Walaupun persentase cadangan
risiko mengalami kenaikan namun belum mampu menutup
kerugian akibat pinjaman bermasalah.
Dalam hal ini, persentase kenaikan cadangan risiko KSP
Tani Makmur adalah 47,82% dari tahun 2010 sampai tahun 2011,
persentase kenaikan sebesar 16,00% dari tahun 2011 sampai
tahun 2012, persentase kenaikan sebebsar 13,79% dari tahun 2012
sampai tahun 2013, dan persentase kenaikan sebesar 16,67% dari
tahun 2013 sampai tahun 2014. Persentase kenaikan pinjaman
bermasalah adalah sebesar 2,19% pada tahun 2010 sampai tahun
2011, penurunan pinjaman bermasalah sebesar 15,01% pada
tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan pinjaman
bermasalah sebesar 4,91% pada tahun 2012 sampai tahun 2013,
serta penurunan pinjaman bermasalah sebesar 25,11% pada tahun
2013 sampai tahun 2014. Walaupun persentase pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
bermasalah mengalami penurunan, namun cadangan risiko
dianggap belum cukup menutupi kerugian tersebut. persentase
kenaikan dan penurunan cadangan risiko terhadap pinjaman
bermasalah tersebut dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 209-
210.
Pada tabel 5.6 halaman 81, dapat diketahui bahwa jumlah
cadangan risiko KSP Tani Makmur mengalami kenaikan dari
tahun 2010 sampai tahun 2014. Kenaikan tersebut terjadi karena
adanya penambahan jumlah pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur. Namun, jumlah cadangan risiko tersebut belum
memadai karena banyaknya jumlah tunggakkan piutang yang
telah jatuh tempo sehingga kurang mampu menutup kerugian
akibat pinjaman bermasalah.
3. Aspek Efisiensi
Penilaian aspek ini untuk menggambarkan seberapa besar KSP
Tani Makmur mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada
anggotanya dari penggunaan aset yang dimilikinya. Berikut ini
merupakan penjelasan terkait dengan rasio-rasio aspek efisiensi
berdasarkan hasil tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:
a. Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto
Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukut tingkat
kemampuan partisipasi bruto KSP Tani Makmur dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
membiayai pengeluaran operasi anggota. Berdasarkan tabel 5.7
halaman 85, dapat diketahui bahwa rasio ini menunjukkan hasil
sebesar 59,89% pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan kondisi
yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai
beban operasi anggota sebesar Rp 59,89. Skor yang diperoleh dari
rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2010
adalah 4,00 karena hasil 59,89% ada pada rentang 0% ≤ x < 90%.
Pada tahun 2011 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 45,81%. Hal
ini menunjukkan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100
partisipasi bruto membiayai beban operasi anggota sebesar Rp
45,81. Skor yang diperoleh dari rasio beban operasi anggota
terhadap partisipasi bruto tahun 2011 adalah 4,00 karena hasil
45,81% ada pada rentang 0% ≤ x < 90%. Pada tahun 2012 rasio
ini menunjukkan hasil sebesar 50,37%. Hal ini merupakan kondisi
yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai
beban operasi anggota sebesar Rp 50,37. Skor yang diperoleh dari
rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2012
adalah 4,00 karena hasil 50,37% ada pada rentang 0% ≤ x < 90%.
Pada tahun 2013 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 53,47%. Hal
ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi
bruto membiayai beban operasi anggota sebesar Rp 53,47. Skor
yang diperoleh dari rasio beban operasi anggota terhadap
partisipasi bruto tahun 2013 adalah 4,00 karena hasil 53,47% ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
pada rentang 0% ≤ x < 90%. Dan pada tahun 2014 rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 40,45%. Hal ini merupakan kondisi
yang baik, karena setiap Rp 100 partisipasi bruto membiayai
beban operasi anggota sebesar Rp 40,45. Skor yang diperoleh dari
rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto tahun 2014
adalah 4,00 karena hasil 40,45% ada pada rentang 0% ≤ x < 90%.
Berdasarkan grafik 5.6 halaman 87 dapat pula diketahui
bahwa kemampuan partisipasi bruto KSP Tani Makmur dalam
membiayai beban operasi anggota dari tahun 2010 sampai tahun
2011 mengalami penurunan, tahun 2011 sampai dengan 2013
mengalami kenaikan, dan tahun 2013 sampai tahun 2014
mengalami penurunan. Hal tersebut dapat ditujukkan dalam
persentase pada setiap tahunnya. Pada tahun 2010 persentase
rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto yaitu
59,89%, pada tahun 2011 persentase rasio ini yaitu 45,81%, pada
tahun 2012 yaitu 50,47%, pada tahun 2013 yaitu 53,47%, dan
pada tahun 2014 menunjukkan persentase sebesar 40,45%.
Dalam hal ini, persentase kenaikan dan penurunan beban
operasi anggota dan partisipasi bruto dapat ditunjukkan pada
lampiran 8.3 halaman 210-211. Berikut adalah persentase
kenaikan dan penurunan beban operasi anggota dan partisipasi
bruto. Persentase penurunan beban operasi anggota pada tahun
2010 sampai tahun 2011 yaitu 10,14%. Pada tahun 2011 sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
2012 menunjukkan persentase kenaikan beban operasi anggota
sebesar 2,48%. Pada tahun 2012 sampai 2013 menunjukkan
persentase kanaikan beban operasi anggota sebesar 13,22%. Pada
tahun 2013 sampai 2014 menunjukkan persentase penurunan
beban operasi anggota sebesar 9,03%. Sedangkan partisipasi
bruto pada tahun 2010 sampai tahun 2011 menunjukkan hasil
persentase kenaikan sebesar 17,48%, pada tahun 2011 sampai
tahun 2012 persentase penurunan partisipasi bruto sebesar 6,99%,
pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan
partisipasi bruto sebesar 6,86%, pada tahun 2013 sampai tahun
2014 persentase kenaikan partisipasi bruto sebesar 20,27%.
Pada tabel 5.7 halamam 85 dapat diketahui bahwa beban
operasi anggota mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun
2010 sampai tahun 2014. Kenaikan beban operasi anggota pada
tahun 2011 sampai tahun 2013 terjadi karena peminjaman dana
yang dilakukan KSP Tani Makmur bertambah sehingga
mengakibatkan pembayaran atas bunga pinjaman juga bertambah,
selain itu pembayaran atas bunga simpanan dan pembiayaan atas
pembinaan anggota dan harkop. Sedangkan pada tahun 2010
sampai tahun 2011 dan tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami
penurunan hal ini karena adanya pembayaran atas biaya hutang
modal dan bunga-bunga yang dilakukan KSP Tani Makmur.
Sedangkan untuk partisipasi bruto terjadi kenaikan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
pendapatan jasa simpan pinjam, pendapatan dana pembinaan, dan
pendapatan potongan administrasi pada tahun 2012 sampai tahun
2013 seperti nampak pada lampiran 2 halaman 183-184.
b. Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor
Penilaian Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya
beban usaha dibandingkan dengan besarnya SHU kotor.
Berdasarkan tabel 5.8 halaman 87, dapat diketahui bahwa rasio
ini menunjukkan hasil sebesar 1.532,6% pada tahun 2010. Hal ini
menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena Rp 100 SHU kotor
menjamin beban usaha sebesar Rp 1.532,6. Skor yang diperoleh
dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2010 adalah 1
karena hasil 1.532,6% berada pada rentang > 80%. Pada tahun
2011 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 417,1%. Hal ini
menunjukkan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 SHU
kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 417,1. Skor yang
diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2011
adalah 1 karena hasil 417,1% berada pada rentang > 80%. Pada
tahun 2012 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 819,6%. Hal ini
merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 SHU
kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 819,6. Skor yang
diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2012
adalah 1 karena hasil 819,6% berada pada rentang > 80%. Pada
tahun 2013 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 1.075,9%. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 SHU
kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 1.075,9. Skor yang
diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2013
adalah 1 karena hasil 1.075,9% berada pada rentang > 80%. Pada
tahun 2014 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 738,9%. Hal ini
merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 SHU
kotor menjamin beban usaha sebesar Rp 738,9. Skor yang
diperoleh dari rasio beban usaha terhadap SHU kotor tahun 2014
adalah 1 karena hasil 738,9% berada pada rentang > 80%.
Berdasarkan grafik 5.7 halaman 89 dapat pula diketahui
bahwa kemampuan SHU kotor dalam menjamin beban usaha dari
tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami penurunan, tahun 2011
sampai dengan tahun 2013 mengalami kenaikan, pada tahun 2013
sampai tahun 2014 mengalami penurunan. Hal tersebut dapat
ditunjukkan dalam persentase setiap tahunnya. Pada tahun 2010
persentase rasio beban usaha terhadap SHU kotor yaitu 1.532,6%,
pada tahun 2011 417,1%, pada tahun 2012 819,6%, pada tahun
2013 1.075%, dan pada tahun 2014 yaitu 738,9%.
Dalam hal ini, persentase kenaikan dan penurunan beban
usaha terhadap SHU kotor dapat ditunjukkan pada lampiran 8.3
halaman 211. Persentase penurunan beban usaha pada tahun 2010
sampai tahun 2011 yaitu 0,16%. Pada tahun 2011 sampai tahun
2012 menunjukkan penurunan persentase beban usaha yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
0,38%. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013 menunjukkan
kenaikan persentase beban usaha sebesar 9,88%. Pada tahun 2013
sampai 2014 menunjukkan kenaikan persentase beban usaha yaitu
6,17%. Sedangkan persentase kenaikan SHU kotor pada tahun
2010 sampai tahun 2011 yaitu sebesar 266,90%. Penurunan
persentase SHU kotor tahun 2011 sampai tahun 2012 yaitu
sebesar 49,31%. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase
penurunan SHU kotor yaitu 16,29%. Pada tahun 2013 sampai
tahun 2014 persentase kenaikan SHU kotor yaitu 54,58%.
Pada tabel 5.8 halaman 87 beban usaha mengalami
penurunan pada tahun 2010 sampai tahun 2012, hal ini karena ada
beberapa pengurangan biaya yang dikeluarkan. Biaya yang
mengalami pengurangan misalnya biaya bunga bank, gaji
karyawan, insentif karyawan KUD, Insentif karyawan KSP, gaji
pengurus, dan lain-lain. Beban usaha mengalami kenaikan pada
tahun 2012 sampai tahun 2014, hal ini karena adanya peningkatan
biaya seperti bunga simpanan, bunga R/C, kontribusi, asuransi,
dan lain-lain. SHU kotor mengalami kenaikan pada tahun 2010
sampai 2011 dan 2013 sampai 2014. Hal tersebut terjadi karena
adanya peningkatan lebih besar dalam memperoleh pendapatan
dengan pengeluaran yang lebih kecil. SHU kotor mengalami
penurunan pada tahun 2011 sampai tahun 2013. Hal tersebut
karena biaya mengalami peningkatan lebih besar namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
pemasukkan lebih rendah seperti nampak pada lampiran 2
halaman 183-184.
c. Rasio Efisiensi Pelayanan
Penilaian rasio ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya
beban karyawan dibandingkan dengan besarnya volume
pinjaman. Berdasarkan tabel 5.9 halaman 90, dapat diketahui
bahwa rasio ini menunjukkan hasil sebesar 4,40% pada tahun
2010. Hal ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100
pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur membiayai beban
karyawan sebesar Rp4,40. Skor yang diperoleh dari perhitungan
rasio efisiensi pelayan tahun 2010 adalah 2,0 karena hasil 4,40%
berada pada rentang ≤ 5%. Pada tahun 2011 rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 4,90%. Ini adalah kondisi yang baik,
karena setiap Rp 100 pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur
membiayai beban karyawan sebesar Rp4,90. Skor yang diperoleh
dari perhitungan rasio efisiensi pelayan tahun 2011 adalah 2,0
karena hasil 4,90% berada pada rentang ≤ 5%. Pada tahun 2012
rasio ini menunjukkan hasil sebesar 3,98%. Hal ini merupakan
kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 pinjaman yang diberikan
KSP Tani Makmur membiayai beban karyawan sebesar Rp3,98.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio efisiensi pelayan tahun
2012 adalah 2,0 karena hasil 3,98% berada pada rentang ≤ 5%.
Pada tahun 2013 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 4,01%. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 pinjaman
yang diberikan KSP Tani Makmur membiayai beban karyawan
sebesar Rp4,01. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio
efisiensi pelayan tahun 2013 adalah 2,0 karena hasil 4,01%
berada pada rentang ≤ 5%. Pada tahun 2014 rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 4,37%. Hal tersebut merupakan
kondisi yang baik, karena setiap Rp 100 pinjaman yang diberikan
KSP Tani Makmur membiayai beban karyawan sebesar Rp4,37.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio efisiensi pelayan tahun
2014 adalah 2,0 karena hasil 4,37% berada pada rentang ≤ 5%.
Berdasarkan grafik 5.8 halaman 92 dapat pula diketahui
bahwa kemampuan volume pinjaman dalam membiayai beban
karyawan pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami
kenaikan, pada tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami
penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013
mengalami kenaikan dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014
mengalami kenaikan.
Dalam hal ini, persentase kenaikan dan penurunan beban
karyawan dapat dilihat pada lampiran 8.3 halaman 211-212. Pada
tahun 2010 sampai tahun 2011 persentase kenaikan beban
karyawan sebesar 11, 57%, pada tahun 2011 sampai tahun 2012
persentase penurunan beban karyawan sebesar 13,43%, pada
tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan beban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
karyawan sebesar 2,77% dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014
persentase kenaikan beban karyawan yaitu 19,77%. Kenaikan dan
penurunan volume pinjaman dapat dilihat pada lampiran 8.2
halaman 214. Pada tahun 2010 sampai tahun 2011 persentase
kenaikan volume pinjaman sebesar 0,17%, pada tahun 2011
sampai tahun 2012 persentse kenaikan volume pinjaman sebesar
6,71%, pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan
sebesar 1,92% dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014 persentase
kenaikan volume pinjaman sebesar 10,04%.
Pada tabel 5.9 halaman 90 beban karyawan KSP Tani
Makmur pada tahun 2010, 2013 dan 2014 mengalami kenaikan
karena adanya peningkatan beban bagi karyawan pada akun-akun
nominal dilaporan perhitungan hasil usaha. Peningkatan beban
bagi karyawan pada pembayaran gaji karyawan, transport,
transport hadir, dan lain-lain, seperti nampak pada lampiran 2
halaman 183-184.
4. Aspek Likuiditas
Aspek ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan KSP atau
USP Koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Berikut
ini merupakan penjelasan terkait dengan rasio-rasio aspek likuiditas
berdasarkan hasil tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
a. Rasio Kas
Penilaian rasio ini mengukur besarnya kas dan bank
dibandingkan dengan kewajiban lancar. Berdasarkan tabel 5.10
halaman 92-93, dapat diketahui bahwa rasio ini menunjukkan
hasil sebesar 29,94% pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan
kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp 100 kewajiban lancar
KSP Tani Makmur hanya dijamin dengan Kas dan Bank yang
tersedia sebesar Rp29,94. Skor yang diperoleh dari perhitungan
rasio kas tahun 2010 adalah 2,5 karena hasil 29,94% berada pada
rentang > 20%. Pada tahun 2011 rasio ini menunjukkan hasil
sebesar 25,00%. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik,
karena setiap Rp100 kewajiban lancar KSP Tani Makmur hanya
dijamin dengan kas dan bank yang tersedia sebesar Rp 25,00.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kas tahun 2011 adalah
2,5 karena hasil 25,00% berada pada rentang > 20%. Pada tahun
2012 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 35,94%. Hal ini
merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100
kewajiban lancar KSP Tani Makmur hanya dijamin dengan kas
dan bank yang tersedia sebesar Rp 35,94. Skor yang diperoleh
dari perhitungan rasio kas tahun 2012 adalah 2,5 karena hasil
35,94% berada pada rentang > 20%. Pada tahun 2013 rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 34,47%. Hal ini merupakan kondisi
yang tidak baik, karena setiap Rp100 kewajiban lancar KSP Tani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Makmur hanya dijamin dengan kas dan bank yang tersedia
sebesar Rp 34,47. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kas
tahun 2013 adalah 2,5 karena hasil 34,47% berada pada rentang >
20%. Pada tahun 2014 rasio ini menunjukkan hasil sebesar
39,85%. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap
Rp100 kewajiban lancar KSP Tani Makmur hanya dijamin
dengan kas dan bank yang tersedia sebesar Rp 39,85. Skor yang
diperoleh dari perhitungan rasio kas tahun 2014 adalah 2,5 karena
hasil 39,85% berada pada rentang > 20%.
Berdasarkan grafik 5.9 halaman 95 Diketahui bahwa
kemampuan kas dan bank menjamin kewajiban lancar dari tahun
2010 sampai tahun 2011 mengalami penurunan, tahun 2011
sampai tahun 2012 mengalami kenaikan, pada tahun 2012 sampai
dengan tahun 2013 mengalami penurunan, dan pada tahun 2013
sampai tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal tersebut dapat
dilihat dalam persentase setiap tahun. Pada tahun 2010 persentase
rasio kas yaitu 29,94%, pada tahun 2011 yaitu 25,00%, pada
tahun 2012 yaitu 35,94%, pada tahun 2013 yaitu 34,47%, dan
pada tahun 2014 persentase rasio kas yaitu 39,85%.
Berdasarkan hal tersebut diatas, kenaikan dan penurunan
persentase rasio kas dan kewajiban lancar dapat dilihat pada
lampiran 8.4 halaman 212-213. Persentase penurunan kas dan
bank pada tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 13,30%. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
tahun 2011 sampai tahun 2012 persentase kenaikan kas dan bank
yaitu 110,09%. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase
kenaikan kas dan bank yaitu 14,82%. Pada tahun 2013 sampai
tahun 2014 persentase kenaikan kas dan bank yaitu 37,20%.
Sedangkan persentase kenaikan kewajiban lancar tahun 2010
sampai tahun 2011 yaitu 3,82%. Pada tahun 2011 sampai tahun
2012 persentase kenaikan kewajiban lancar yaitu 46,17%. Pada
tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan kewajiban
lancar yaitu 19,68%. Pada tahun 2013 sampai tahun 2014
persentase kenaikan kewajiban lancar yaitu 18,68%. Kas dan
bank KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011
mengalami penurunan karena adanya rendahnya pendapatan atas
jasa simpan pinjam. Pada tahun 2011 sampai tahun 2014
mengalami kenaikan karena adanya peningkatan pendapatan atas
jasa simpan pinjam, penambahan modal sendiri dan pinjaman dari
pihak ketiga. Sedangkan kewajiban lancar mengalami kenaikan
setiap tahunnya karena adanya peningkatan pada simpanan
sukarela yang cukup signifikan. Kenaikan jumlah kasa dan bank
serta kewajiban lancar dapat dilihat pada lampiran 1 halaman
181-182.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
b. Rasio Pinjaman Yang Diberikan Terhadap Dana Yang
Diterima
Penilaian rasio ini mengukur besarnya pinjaman yang
diberikan dibandingkan dengan dana yang diterima. Berdasarkan
tabel 5.11 halaman 95 diketahui bahwa rasio ini menunjukkan
hasil sebesar 91,86% pada tahun 2010. Hal ini merupakan kondisi
yang baik karena setiap Rp91,86 pinjaman yang diberikan KSP
Tani Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang
diberikan terhadap dana yang diterima tahun 2010 adalah 5,00
karena hasil 91,86% berada pada rentang 80% ≤ x < 90%. Pada
tahun 2011 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 99,11%. Hal ini
menunjukkan kondisi yang baik karena setiap Rp99,11 pinjaman
yang diberikan KSP Tani Makmur dijamin dengan dana yang
diterima sebesar Rp100. Skor yang diperoleh dari perhitungan
rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima tahun
2011 adalah 5,00 karena hasil 99,11% berada pada rentang 80% ≤
x < 90%. Pada tahun 2012 rasio pinjaman yang diberikan
terhadap dana yang diterima menunjukkan hasil sebesar 80,25%.
Hal ini merupakan kondisi yang baik, karena setiap Rp80,25
pinjaman yang diberikan KSP Tani Makmur dijamin dengan dana
yang diterima sebesar Rp100. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
diterima tahun 2012 adalah 5,00 karena hasil 80,25% berada pada
rentang 80% ≤ x < 90%. Rasio ini menunjukkan hasil sebesar
76,76% pada tahun 2013. Hal ini merupakan kondisi yang cukup
baik, karena setiap Rp76,76 pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100. Skor
yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang diberikan
terhadap dana yang diterima tahun 2013 adalah 3,75 karena hasil
76,76% berada pada rentang 70% ≤ x < 80%. Dan pada tahun
2014 rasio ini menunjukkan hasil sebesar 73,21%. Hal ini
menunjukkan kondisi yang cukup baik untuk KSP Tani Makmur,
karena setiap Rp73,21 pinjaman yang diberikan KSP Tani
Makmur dijamin dengan dana yang diterima sebesar Rp100. Skor
yang diperoleh dari perhitungan rasio pinjaman yang diberikan
terhadap dana yang diterima tahun 2014 adalah 3,75 karena hasil
73,21% berada pada rentang 70% ≤ x < 80%.
Pada grafik 5.10 halaman 98 diketahui bahwa dana yang
diterima KSP Tani Makmur menjamin pinjaman yang diberikan
KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011
mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 sampai tahun 2012 grafik
menunjukkan adanya penurunan. pada tahun 2012 sampai tahun
2013 mengalami penurunan. Pada tahun 2013 sampai 2014 grafik
menunjukkan adanya penurunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Berdasarkan hal tersebut diatas, persentase kenaikan
pinjaman yang diberikan oleh KSP Tani Makmur adalah sebesar
0,17% pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan pinjaman
yang diberikan sebesar 6,71% pada tahun 2011 sampai tahun
2012, dan kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 1,92% pada
tahun 2012 sampai tahun 2013, serta kenaikan pinjaman yang
diberikan sebesar 10,04% pada tahun 2013 sampai tahun 2014.
Sedangkan persentase penurunan dana yang diterima KSP Tani
Makmur pada tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 7,16%.
Persentase kenaikan dana yang diterima KSP Tani Makmur pada
tahun 2011 sampai tahun 2012 yaitu 31,79%. Persentase kenaikan
dana yang diterima KSP Tani Makmur pada tahun 2012 sampai
tahun 2013 yaitu 6,55%. Dan persentase kenaikan dana yang
diterima KSP Tani Makmur pada tahun 2013 sampai tahun 2014
yaitu 15,38%. Persentase kenaikan dan penurunan dana yang
diterima dapat dilihat pada lampiran 8.4 halaman 213. Dan
persentase kenaikan dan penurunan pinjaman yang diberikan
dapat dilihat pada lampiran 8.2 halaman 209.
Berdasarkan data pada tabel 5.11 halaman 95, penurunan
pada dana yang diterima tahun 2010 sampai tahun 2011
dikarenakan KSP Tani Makmur telah melunasi beberapa
pinjaman kepada kreditur. Sedangkan kenaikan dana yang
diterima pada tahun 2011 sampai 2014 dikarenakan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
penambahan jumlah pinjaman kepada pihak kreditur, simpanan
sukarela, dan akun-akun yang ada dikolom pasiva yang
mengalami peningkatan seperti yang tampak di neraca KSP Tani
Makmur pada lampiran 1 halaman 181-182.
5. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Aspek kemandirian dan pertumbuhan dimaksudkan untuk
mengukur seberapa besar kemandirian dan pertumbuhan koperasi
apabila dilihat dari kemampuannya memperoleh laba dan operasional
pelayanannya. Berikut ini merupakan penjelasan terkait dengan rasio-
rasio aspek kemandirian dan pertumbuhan berdasarkan hasil tingkat
kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
adalah sebagai berikut:
a. Rentabilitas Aset
Rentabilitas aset digunakan untuk mengukur besarnya SHU
sebelum pajak dibanding dengan total aset. Berdasarkan tabel
5.12 halaman 99, dapat diketahui bahwa rentabilitas aset pada
tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 1,00%. Hal ini merupakan
kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset ikut andil
dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp1,00. Skor
yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun 2010
adalah 0,75 karena hasil 1,00% berada pada rentang ≤ 5%. Rasio
ini pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 3,77%. Hal ini
merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar Rp
3,77. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset tahun
2011 adalah 0,75 karena hasil 3,77% berada pada rentang ≤ 5%.
Rentabilitas aset menunjukkan hasil sebesar 1,56% di tahun 2012.
Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100
total aset ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya
sebesar Rp1,56. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas
aset tahun 2012 adalah 0,75 karena hasil 1,56% berada pada
rentang ≤ 5%. Rentabilitas aset menunjukkan hasil sebesar 1,22%
di tahun 2013. Hal ini merupakan kondisi yang tidak baik, karena
setiap Rp100 total aset ikut andil dalam perolehan SHU sebelum
pajak hanya sebesar Rp1,22. Skor yang diperoleh dari
perhitungan rentabilitas aset tahun 2013 adalah 0,75 karena hasil
1,22% berada pada rentang ≤ 5%. Dan rentabilitas aset
menunjukkan hasil sebesar 1,65% di tahun 2014. Hal ini
merupakan kondisi yang tidak baik, karena setiap Rp100 total aset
ikut andil dalam perolehan SHU sebelum pajak hanya sebesar
Rp1,65. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas aset
tahun 2014 adalah 0,75 karena hasil 1,65% berada pada rentang ≤
5%.
Berdasarkan grafik 5.11 halaman 101 diketahui bahwa total
aset KSP Tani Makmur yang ikut andil dalam perolehan SHU
sebelum pajak pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
kenaikan. Pada tahun 2011 sampai tahun 2013 mengalami
penurunan, pada tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami
kenaikan. Hal ini dapat ditunjukkan dalam persentase setiap
tahunnya. Pada tahun 2010 yaitu 1,00%, pada tahun 2011 yaitu
3,77, pada tahun 2012 yaitu 1,56%, pada tahun 2013 yaitu 1,22%
dan pada tahun 2014 yaitu 1,65%.
Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui pula persentase
kenaikan dan penurunan total aset serta SHU sebelum pajak.
Persentase penurunan total aset KSP Tani Makmur adalah sebesar
2,07% pada tahun 2010 sampai tahun 2011, kenaikan total aset
sebesar 22,88% pada tahun 2011 sampai tahun 2012, dan
kenaikkan total aset sebesar 6,79% pada tahun 2012 sampai tahun
2013, serta kenaikan total aset sebesar 13,87% pada tahun 2013
sampai tahun 2014. Sedangkan persentase kenaikan SHU sebelum
pajak tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 266,90%, persentase
penurunan SHU sebelum pajak tahun 2011 sampai tahun 2012
yaitu 49,31%, persentase penurunan SHU sebelum pajak tahun
2012 sampai tahun 2013 yaitu 16,29%, dan persentase kenaikan
SHU sebelum pajak tahun 2013 sampai tahun 2014 yaitu 54,58%.
Persentase kenaikan dan penurunan total aset dapat dilihat pada
lampiran 8.1 halaman 207. Persentase kenaikan dan penurunan
SHU sebelum pajak KSP Tani Makmur dapat dilihat pada
lampiran 8.5 halaman 213.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Berdasarkan tabel 5.12 halaman 99, dapat diketahui bahwa
SHU sebelum pajak KSP Tani Makmur pada tahun 2010 sampai
tahun 2011 dan tahun 2013 hingga tahun 2014 mengalami
kenaikan. Hal tersebut karena terjadi peningkatan pada aspek
pendapatan dan lebih kecilnya biaya yang dikeluarkan pada tahun
tersebut. kenaikan tersebut dapat dilihat pada lampiran 2 halaman
183-184.
b. Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas modal sendiri ini membandingkan antara SHU
bagian anggota dengan total modal sendiri. Berdasarkan tabel
5.13 halaman 101, diketahui bahwa rentabilitas modal sendiri
pada tahun 2010 menunjukan hasil sebesar 4,18%. Hal ini
merupakan kondisi yang cukup baik bagi koperasi karena setiap
Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota
sebesar Rp4,18. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas
modal sendiri tahun 2010 adalah 2,25 karena hasil 4,18% berada
pada rentang 4% ≤ x < 5%. Pada tahun 2011 menunjukkan hasil
sebesar 8,92%. Hal ini merupakan kondisi yang baik bagi
koperasi karena bahwa setiap Rp100 modal sendiri memberikan
balas jasa kepada anggota sebesar Rp8,92. Skor yang diperoleh
dari perhitungan rentabilitas modal sendiri tahun 2011 adalah
3,00 karena hasil 8,92% berada pada rentang ≥ 5%. Pada tahun
2012 menunjukkan hasil sebesar 5,27%. Hal ini merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
kondisi yang baik bagi koperasi karena setiap Rp100 modal
sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar Rp5,27.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas modal sendiri
tahun 2012 adalah 3,00 karena hasil 5,27% berada pada rentang ≥
5%. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 4,53%. Hal ini
merupakan kondisi yang cukup baik karena setiap Rp100 modal
sendiri memberikan balas jasa kepada anggota sebesar Rp4,53.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas modal sendiri
tahun 2013 adalah 2,25 karena hasil 4,53% berada pada rentang
4% ≤ x < 5%. Pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 5,34%.
Hal ini merupakan kondisi yang baik bagi koperasi karena setiap
Rp100 modal sendiri memberikan balas jasa kepada anggota
sebesar Rp5,34. Skor yang diperoleh dari perhitungan rentabilitas
modal sendiri tahun 2014 adalah 3,00 karena hasil 5,34% berada
pada rentang ≥ 5%.
Berdasarkan grafik 5.12 halaman 103 diketahui bahwa
rentabilitas modal sendiri pada tahun 2010 sampai tahun 2011
mengalami kenaikan, pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2012
mengalami penurunan, pada tahun 2012 sampai dengan tahun
2013 mengalami penurunan, dan pada tahun 2013 sampai tahun
2014 mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dalam
persentasenya sebagai berikut. Pada tahun 2010 menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
4,18%, pada tahun 2011 8,92%, pada tahun 2012 5,27%, pada
tahun 2013 4,53%, dan pada tahun 2014 5,34%.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui pula persentase
kenaikan dan penurunan SHU bagian anggota dan modal sendiri.
Persentase kenaikan SHU bagian anggota tahun 2010 sampai
tahun 2011 adalah sebesar 199,82%. Persentase penurunan SHU
bagian anggota tahun 2011 sampai tahun 2012 adalah sebesar
45,96%. Persentase penurunan SHU bagian anggota tahun 2012
sampai tahun 2013 adalah sebesar 12,04%. Persentase kenaikan
SHU bagian anggota tahun 2013 sampai tahun 2014 adalah
sebesar 34,31%. Sedangkan persentase kenaikan modal sendiri
KSP Tani Makmur adalah sebesar 40,61% pada tahun 2010
sampai tahun 2011, penurunan modal sendiri sebesar 8,60% pada
tahun 2011 sampai tahun 2012, dan kenaikan modal sendiri
sebesar 2,42% pada tahun 2012 sampai tahun 2013, serta
kenaikan modal sendiri sebesar 13,85% pada tahun 2013 sampai
tahun 2014. Persentase kenaikan dan penurunan SHU bagian
anggota dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dapat dilihat pada
lampiran 8.5 halaman 214. Persentase kenaikan dan penurunan
modal sendiri dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dapat dilihat
pada lampiran 8.1 halaman 207.
Berdasarkan tabel 5.13 halaman 101, dapat diketahui
bahwa SHU bagian anggota KSP Tani Makmur pada tahun 2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
sampai tahun 2011 dan tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami
kenaikan. Hal tersebut karena terjadi kenaikan pada SHU
koperasi. Kenaikan SHU KSP Tani Makmur karena total
pendapatan meningkat, menurunnya total biaya. Sedangkan
penurunan pada tahun 2011 sampai tahun 2013 terjadi karena
meningkatnya total biaya namun tidak sebanding dengan
meningkatnya total pendapatan. Hal tersebut tampak di laporan
perhitungan hasil usaha pada lampiran 2 halaman 183-184.
c. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
Rasio kemandirian operasional pelayanan membandingkan
antara partisipasi neto dengan beban usaha dan perkoperasian.
Berdasarkan tabel 5.14 halaman 104, diketahui bahwa rasio
kemandirian operasional pelayanan pada tahun 2010
menunjukkan hasil sebesar 73,19%. Hal ini merupakan kondisi
yang tidak baik bagi koperasi karena setiap Rp 100 beban usaha
dan beban perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar
Rp 73,19. Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kemandirian
operasional pelayanan tahun 2010 adalah 0 karena hasil 73,19%
berada pada rentang ≤ 100%. Pada tahun 2011 rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 92,83%. Hal ini merupakan kondisi
yang tidak baik karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban
perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 92,83.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kemandirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
operasional pelayanan tahun 2011 adalah 0 karena hasil 92,83%
berada pada rentang ≤ 100%. Pada tahun 2012 rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 89,39%. Hal ini merupakan kondisi
yang tidak baik karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban
perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 89,39.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kemandirian
operasional pelayanan tahun 2012 adalah 0 karena hasil 89,39%
berada pada rentang ≤ 100%. Pada tahun 2013 rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 91,44%. Hal ini merupakan kondisi
yang tidak baik karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban
perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 91,44.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kemandirian
operasional pelayanan tahun 2013 adalah 0 karena hasil 91,44%
berada pada rentang ≤ 100%. Pada tahun 2014 raio ini
menunjukkan hasil sebesar 111%. Hal ini merupakan kondisi
yang baik karena setiap Rp 100 beban usaha dan beban
perkoperasian dijamin dengan partisipasi neto sebesar Rp 111.
Skor yang diperoleh dari perhitungan rasio kemandirian
operasional pelayanan tahun 2014 adalah 4,00 karena hasil 111%
berada pada rentang > 100%.
Berdasarkan grafik 5.13 halaman 106, dapat diketahui
bahwa partisipasi neto menjamin beban usaha dan beban
perkoperasian pada tahun 2010 sampai tahun 2011 mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
kenaikan. Pada tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami
penurunan. pada tahun 2012 sampai tahun 2014 mengalami
kenaikan. Hal tersebut dapat ditunjukkan dalam persentase setiap
tahunnya. Pada tahun 2010 rasio ini menghasilkan persentase
sebesar 73,19%. Pada tahun 2011 yaitu 92,83%, tahun 2012 yaitu
89,39%, tahun 2013 yaitu 91,44% dan tahun 2014 yaitu 111%.
Kenaikan pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dan tahun 2012
sampai tahun 2014 terjadi karena persentase partisipasi neto lebih
besar dari persentase beban usaha dan beban perkoperasian.
Penurunan pada tahun 2011 sampai tahun 2012 terjadi karena
penurunan persentase beban usaha dan beban perkoperasian lebih
kecil dari persentase penurunan partisipasi neto.
Berdasarkan hasil tersebut diatas, dapat diketahui setiap
persentase kenaikan maupun persentase penurunan setiap
aspeknya. Persentase kenaikan partisipasi neto pada tahun 2010
sampai tahun 2011 yaitu 26,64%. Pada tahun 2011 sampai tahun
2012 persentase penurunan partisipasi neto yaitu 4,21%. Pada
tahun 2012 sampai tahun 2013 persentase kanaikan partisipasi
neto yaitu 11,72%. Dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014
persentase kenaikan partisipasi neto yaitu 28,94%. Sedangkan
persentase kenaikan persentase beban usaha dan beban
perkoperasian tahun 2010 sampai tahun 2011 yaitu 0,16%. Pada
tahun 2011 sampai tahun 2012 persentase penurunan beban usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
dan beban perkoperasian yaitu 0,53%. Pada tahun 2012 sampai
tahun 2013 persentase kenaikan beban usaha dan beban
perkoperasian yaitu 9,22%. Dan pada tahun 2013 sampai tahun
2014 persentase kenaikan beban usaha dan beban perkoperasian
yaitu 6,17%. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 8.5 halaman
214-215.
Pada tabel 5.14 halaman 104, dapat diketahui bahwa jumlah
partisipasi neto pada tahun 2010 sampai tahun 2011 dan tahun
2012 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal tersebut
karena adanya kenaikan pada partisipasi bruto. Kenaikkan
partisipasi bruto karena adanya peningkatan pada segi pendapatan
yaitu pendapatan jasa simpan pinjam, pendapatan potongan
administrasi, dan pendapatan dana pembinaan. Sedangkan
penurunan pada tahun 2011 sampai tahun 2012 karena adanya
beban bunga yang harus ditanggung oleh KSP Tani Makmur yang
cukup besar sedangkan pendapatan pada tahun tersebut rendah.
Sedangkan kenaikan dan penurunan beban usaha dan beban
perkoperasian setiap tahunnya karena adanya penambahan
maupun pengurangan pada akun-akun beban usaha dan beban
diluar usaha khususnya biaya harkop dan biaya pendampingan
program. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 183-
184.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
6. Aspek Jatidiri Koperasi
Penilaian aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk mengukur
keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu
mempromoikan ekonomi anggota. Berikut ini merupakan penjelasan
terkait dengan rasio-rasio aspek jatidiri koperasi berdasarkan hasil
tingkat kesehatan KSP Tani Makmur tahun 2010 sampai dengan tahun
2014 adalah sebagai berikut:
a. Rasio Partisipasi Bruto
Rasio pertisipasi bruto ini menunjukkan tingkat
kemampuan koperasi dalam melayani anggota, semakin tinggi
persentasenya menunjukkan kemampuan koperasi dalam
melayani anggota semakin baik. Berdasarkan tabel 5.15 halaman
107, dapat diketahui bahwa rasio partisipasi bruto menunjukkan
hasil sebesar 94,14% pada tahun 2010. Hal tersebut merupakan
kondisi yang baik bagi KSP Tani Makmur karena setiap Rp 100
partisipasi bruto dan pendapatan lainnya di dalamnya terdapat
partisipasi bruto anggota sebesar Rp 94,14. Skor yang diperoleh
pada perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2010 adalah 7,00
karena hasil 94,14% berada pada rentang ≥ 75%. Pada tahun 2011
rasio ini menunjukkan hasil sebesar 94,30%. Hal tersebut
merupakan kondisi yang baik karena setiap Rp 100 partisipasi
bruto dan pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi
bruto anggota sebesar Rp 94,30. Skor yang diperoleh pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
perhitungan rasio partisipasi bruto tahun 2011 adalah 7,00 karena
hasil 94,30% berada pada rentang ≥ 75%. Pada tahun 2012 rasio
ini menunjukkan hasil sebesar 94,20%. Hal tersebut merupakan
kondisi yang baik karena setiap Rp 100 partisipasi bruto dan
pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto anggota
sebesar Rp 94,20. Skor yang diperoleh pada perhitungan rasio
partisipasi bruto tahun 2012 adalah 7,00 karena hasil 94,20%
berada pada rentang ≥ 75%. Pada tahun 2013 rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 92,68%. Hal tersebut merupakan
kondisi yang baik karena setiap Rp 100 partisipasi bruto dan
pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto anggota
sebesar Rp 92,68. Skor yang diperoleh pada perhitungan rasio
partisipasi bruto tahun 2013 adalah 7,00 karena hasil 92,68%
berada pada rentang ≥ 75%. Pada tahun 2014 rasio ini
menunjukkan hasil sebesar 97,70%. Hal tersebut merupakan
kondisi yang baik karena setiap Rp 100 partisipasi bruto dan
pendapatan lainnya di dalamnya terdapat partisipasi bruto anggota
sebesar Rp 97,70. Skor yang diperoleh pada perhitungan rasio
partisipasi bruto tahun 2014 adalah 7,00 karena hasil 97,70%
berada pada rentang ≥ 75%.
Berdasarkan grafik 5.14 halaman 109, dapat diketahui
bahwa partisipasi bruto dan pendapatan lainnya di dalamnya
terdapat partisipasi anggota pada tahun 2010 sampai tahun 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
mengalami kenaikan, pada tahun 2011 sampai tahun 2013
mengalami penurunan dan pada tahun 2013 sampai tahun 2014
mengalami kenaikan. Hal ini nampak seperti persentase setiap
tahunnya. Pada tahun 2010 rasio ini menunjukkan hasil sebesar
94,14%. Pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 94,30%.
Pada tahun 2012 yaitu 94,20%, tahun 2013 yaitu 92,68%, dan
tahun 2014 yaitu 97,70%.
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat diketahui persentase
kenaikan dan penurunan setiap aspeknya. Partisipasi bruto pada
tahun 2010 sampai tahun 2011 menunjukkan hasil persentase
kenaikan sebesar 17,48%, pada tahun 2011 sampai tahun 2012
persentase penurunan partisipasi bruto sebesar 6,99%, pada tahun
2012 sampai tahun 2013 persentase kenaikan partisipasi bruto
sebesar 6,86%, pada tahun 2013 sampai tahun 2014 persentase
kenaikan partisipasi bruto sebesar 20,27%. Sedangkan persentase
kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya tahun 2010
sampai tahun 2011 yaitu 17,28%. Pada tahun 2011 sampai tahun
2012 persentase penurunan partisipasi bruto dan pendapatan
lainnya yaitu 6,89%. Pada tahun 2012 sampai tahun 2013
persentase kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya
yaitu 8,61%. Pada tahun 2013 sampai tahun 2014 persentase
kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya yaitu 14,10%.
Persentase kenaikan dan penurunan partisipasi bruto tampak pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
lampiran 8.3 halaman 210-211. Sedangkan untuk persentase
kenaikan dan penurunan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya
dapat dilihat pada lampiran 8.6 halaman 215.
Pada tabel 5.15 halaman 107, dapat dilihat bahwa
partisipasi bruto dan pendapatan lainnya mengalami kenaikan
pada tahun 2010, 2011, 2013 dan 2014. Hal tersebut karena
adanya peningkatan pada pendapatan jasa simpan pinjam,
pendapatan dana pembinaan, pendapatan potongan administrasi
serta pendapatan diluar usaha seperti nampak pada lampiran 4.2
halaman 195 dan laporan perhitungan hasil usaha pada lampiran 2
halaman 183-184.
7. Penetapan Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Tani Makmur
Penilaian tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Tani Makmur berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
14/Per/M.KUKM/XII/2009 terdapat tujuh aspek. Tujuh aspek tersebut
adalah aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek
manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan
pertumbuhan, serta aspek jatidiri koperasi. Dari ketujuh aspek tersebut
ada enam aspek yang merupakan penilaian tingkat kesehatan koperasi
berdasarkan kinerja keuangan koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Dalam hal ini, peneliti hanya meneliti enam aspek yaitu aspek
permodalan, kualitas aktiva produktif, efisiensi, likuiditas,
kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi. Hal tersebut
karena keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Untuk aspek
permodalan tidak dilakukannya perhitungan pada rasio modal sendiri
terhadap pinjaman uang yang diberikan berisiko begitu pula pada
aspek kualitas aktiva produktif tidak dilakukan perhitungan pada rasio
pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.
Perhitungan pada aspek jatidiri koperasi hanya dilakukan untuk rasio
partisipasi bruto. Hal tersebut karena KSP Tani Makmur tidak
melayani pinjaman tanpa jaminan, serta untuk promosi ekonomi
anggota merupakan bagian dari KUD Tani Makmur. Dengan tidak
digunakannya dalam penelitian ini, maka hasil dari keenam aspek
tersebut akan dikonversikan untuk menyetarakan penilaiannya.
Sebelum mengetahui tingkat kesehatan KSP Tani Makmur
secara keseluruhan, dapat diketahui tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur ditinjau dari masing-masing aspek keuangannya. Ditinjau
dari aspek permodalan dapat diketahui tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur pada tahun 2010 hingga tahun 2014 menunjukkan hasil
sebesar 50 dengan predikat kurang baik, seperti yang tampak pada
tabel 5.17 halaman 112. Ditinjau dari aspek kualitas aktiva produktif
dapat diketahui tingkat kesehatan KSP Tani Makmur pada tahun 2010
hingga tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 17,5 dengan predikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
tidak sehat, pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 25 dengan
predikat kurang sehat, seperti yang tampak pada tabel 5.18 halaman
113. Ditinjau dari aspek efisiensi dapat diketahui tingkat kesehatan
KSP Tani Makmur pada tahun 2010 hingga tahun 2014 menunjukkan
hasil yang tetap setiap tahunnya yaitu sebesar 70 dengan predikat
cukup baik, seperti yang tampak pada tabel 5.19 halaman 114.
Ditinjau dari aspek likuiditas dapat diketahui tingkat kesehatan KSP
Tani Makmur pada tahun 2010 hingga tahun 2012 menunjukkan hasil
sebesar 50 dengan predikat kurang sehat, tahun 2013 dan tahun 2014
menunjukkan hasil sebesar 41,7 dengan predikat kurang sehat, seperti
yang tampak pada tabel 5.20 halaman 115. Ditinjau dari aspek
kemandirian dan pertumbuhan dapat diketahui tingkat kesehatan KSP
Tani Makmur pada tahun 2010 hingga 2013 menunjukkan hasil
sebesar 37,5 setiap tahunnya dengan predikat kurang sehat, tahun
2014 menunjukkan hasil sebesar 77,5 dengan predikat cukup sehat,
seperti yang tampak pada tabel 5.21 halaman 116. Dan ditinjau dari
aspek jatidiri koperasi dapat diketahui tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur pada tahun 2010 hingga tahun 2014 setiap tahunnya
menunjukkan hasil sebesar 100 dengan predikat cukup baik, seperti
yang tampak pada tabel 5.22 halaman 118.
Berdasarkan tabel 5.16 halaman 110 dapat diketahui jumlah
skor keseluruhan dari keenam aspek penilaian tingkat kesehatan KSP
Tani Makmur yaitu sebesar 46,83 pada tahun 2010 dengan predikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
cukup sehat, 46,83 pada tahun 2011 dengan predikat cukup sehat,
46,83 pada tahun 2012 dengan predikat cukup sehat, 45,07 pada tahun
2013 dengan predikat cukup sehat, dan 52,82 pada tahun 2014 dengan
predikat cukup sehat. Predikat yang diperoleh dari hasil tersebut
maksudnya adalah koperasi telah menjalankan koperasi dengan baik,
namun perlunya peningkatan untuk di tahun yang akan datang supaya
predikat berubah menjadi baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan bab sebelumnya, dapat diketahui tingkat kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur ditinjau dari masing-masing
aspek. Ditinjau dari aspek permodalan tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur pada tahun 2010 menunjukkan hasil sebesar 50 dengan predikat
“Kurang Sehat”. Pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 50 dengan
predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 50
dengan predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil
sebesar 50 dengan predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2014
menunjukkan hasil sebesar 50 dengan predikat “Kurang Sehat”. Ditinjau
dari aspek kualitas aktiva produktif tingkat kesehatan KSP Tani Makmur
menunjukkan 17,5 dengan predikat “Tidak Sehat” pada tahun 2010. Pada
tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 17,5 dengan predikat “Tidak
Sehat”. Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 17,5 dengan predikat
“Tidak Sehat”. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 17,5 dengan
predikat “Tidak Sehat”. Pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 25
dengan predikat “Kurang Sehat”.
Ditinjau dari aspek efisiensi tingkat kesehatan KSP Tani Makmur
menunjukkan 70 dengan predikat “Cukup Sehat” pada tahun 2010. Pada
tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 70 dengan predikat “Cukup Sehat”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 70 dengan predikat “Cukup
Sehat”. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 70 dengan predikat
“Cukup Sehat”. Pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 70 dengan
predikat “Cukup Sehat”. Ditinjau dari aspek likuiditas tingkat kesehatan
KSP Tani Makmur menunjukkan 50 dengan predikat “ Kurang Sehat”
pada tahun 2010. Pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 50 dengan
predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 50
dengan predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil
sebesar 41,7 dengan predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2014
menunjukkan hasil sebesar 41,7 dengan predikat “Kurang Sehat”. Ditinjau
dari aspek kemandirian dan pertumbuhan tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur menunjukkan 37,5 dengan predikat “ Kurang Sehat” pada tahun
2010. Pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 37,5 dengan predikat
“Kurang Sehat”. Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 37,5 dengan
predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar
37,5 dengan predikat “Kurang Sehat”. Pada tahun 2014 menunjukkan hasil
sebesar 77,5 dengan predikat “Cukup Sehat”.
Ditinjau dari aspek jatidiri koperasi tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur menunjukkan 100 dengan predikat “Sehat” pada tahun 2010.
Pada tahun 2011 menunjukkan hasil sebesar 100 dengan predikat “Sehat”.
Pada tahun 2012 menunjukkan hasil sebesar 100 dengan predikat “Sehat”.
Pada tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 100 dengan predikat “Sehat”.
Pada tahun 2014 menunjukkan hasil sebesar 100 dengan predikat “Sehat”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Dengan demikian disimpulkan bahwa tingkat kesehatan KSP Tani
Makmur menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman
Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
Koperasi pada tahun 2010 dengan predikat “Cukup Sehat”, tahun 2011
dengan predikat “Cukup Sehat”, tahun 2012 dengan predikat “Cukup
Sehat”, tahun 2013 dengan predikat “Cukup Sehat”, dan tahun 2014
dengan predikat “Cukup Sehat”.
B. Keterbatasan Penelitian
Berikut ini merupakan keterbatasan penelitian yang dihadapi
peneliti, antara lain:
1. Dari ketujuh aspek, hanya enam aspek yang digunakan. Aspek
manajemen tidak digunakan dalam penilaian tingkat kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur karena keterbatasan
penguasaan materi, keterbatasan waktu dan keterbatasan biaya
penelitian oleh peneliti.
2. Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan perhitungan pada
rasio modal sendiri terhadap pinjaman yang diberikan berisiko
pada aspek permodalan dan rasio pinjaman yang berisiko terhadap
pinjaman yang diberikan pada aspek kualitas aktiva produktif. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
ini karena, KSP Tani Makmur tidak melayani pinjaman tanpa
jaminan, sehingga tidak dapat dilakukan analisis.
3. Dalam aspek jatidiri koperasi ada dua rasio yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kesehatan koperasi yaitu rasio partisipasi bruto
dan rasio promosi ekonomi anggota (PEA). Rasio promosi
ekonomi anggota tidak digunakan dalam penelitian ini karena KSP
Tani Makmur tidak menyediakan laporan promosi ekonomi
anggota yang digunakan sebagai acuan perhitungan rasio promosi
ekonomi anggota.
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, maka
peneliti mengajukan beberapa saran yaitu:
1. Bagi KSP Tani Makmur
a. Dalam penyusunan laporan keuangan sebaiknya KSP Tani
Makmur berpedoman pada PSAK No.27 (Revisi 1998)
tentang akuntansi perkoperasian, sehingga dapat menyajikan
laporan yang lebih terperinci, mudah dipahami, dan selalu
konsisten dalam pengelompokkan akun di setiap laporan
sehingga mempermudah pengguna dalam memahami
laporan.
b. Sebaiknya KSP Tani Makmur meningkatkan kualitas
sumberdaya manusianya dengan melakukan diklat-diklat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
perjalanan dinas, maupun mengikuti seminar mengenai
koperasi.
c. Dari perhitungan rasio sebelumnya, dapat dilihat bahwa
perlunya berbagai perbaikkan. Terkait dengan aspek kualitas
aktiva produktif mengenai pinjaman yang diberikan,
sebaiknya koperasi sedini mungkin menagih pinjaman yang
diberikan baik kepada anggota maupun calon anggota agar
uangnya dapat dimanfaatkan untuk diputar dalam usaha
koperasi. Hal ini terkait mengenai bagaimana koperasi
mengendalikan piutangnya. Lalu terkait dengan aspek
likuiditas mengenai rasio kas dan bank, sebaiknya koperasi
menentukan jumlah maksimal uang yang harus ada di kas
untuk keperluan sehari-hari, selebihnya disimpan dalam
rekening bank atau ditanamkan dalam bentuk deposito
berjangka. Dan terkait dengan aspek kemandirian dan
pertumbuhan mengenai rentabilitas aset, sebaiknya koperasi
meningkatkan pendapatan dengan cara memperhatikan
sirkulasi penyaluran dana kepada anggota maupun calon
anggota, semakin lancar sirkulasi dananya, maka akan diikuti
oleh besarnya bunga dan biaya administrasi yang akan
memaksimalkan pendapatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti terkait topik
tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Unit
Simpan Pinjam (USP) disarankan untuk menilai kesehatan
koperasi berdasarkan aspek manajemen yang terdiri dari
manajemen umum, manajemen kelembagaan, manajemen
permodalan, manajemen aktiva, dan manajemen likuiditas agar
saling melengkapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
DAFTAR PUSTAKA
Apriandi, andi. 2014. “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Berdasarksn
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Studi Kasus pada
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jogja Sejahtera”. Yogyakarta:tidak
diterbitkan.
Deni, Septian. 2015. 61 Ribu Koperasi Bakal Dibubarkan Januari Ini. Dalam
Liputan 6 [On Line].Tersedia: http://bisnis.liputan6.com/read/2158516/61-
ribu-koperasi-bakal-dibubarkan-januari-ini (10 Maret 2015)
Prastowo, Dwi dan Juliaty, Rifka.2005. Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan
Aplikasi Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Hanafi, M.M dan Halim, A. 2009. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
http://kbbi.web.id/analisis
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
2009. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor 20/Per/M.UKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian
Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
Jakarta.
Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Presiden Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Jakarta.
Tohar, M. 2000. Permodalan dan Perkreditan Koperasi. Yogyakarta: Kaninsius.
Wirasasmita dan Kenangasari, Ani. 1990. Analisis Laporan Keuangan Koperasi.
Bandung: CV Pionir Jaya.
Wirasasmita, Kusno, &Herlinawati. 1990. Manajemen Koperasi. Bandung: CV
Pionir Jaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 1: Neraca Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani Makmur Tahun
2010, 2011, 2012, 2013, dan 2014.
KOPERASI SIMPAN PINJAM TANI MAKMUR
NERACA
Per 31 Desember 2010 s.d 31 Desember 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Yogyakarta, 16 Juni 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 2: Laporan Perhitungan Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) Tani Makmur Tahun 2010-2014
KOPERASI SIMPAN PINJAM TANI MAKMUR
PERHITUNGAN HASIL USAHA
Per 31 Desember 2010 s.d 31 Desember 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Yogyakarta, 16 Juni 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 3: Data Pinjaman Bermasalah, Pinjaman yang Berisiko, Pinjaman
Kepada Anggota, SHU bagian Anggota, Jumlah Anggota dan Calon
Anggota.
Yogyakarta, 05 Desember 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 4: Perhitungan Data yang Digunakan Dalam Masing-masing
Rasio
4.1 Perhitungan Modal Tertimbang dan Aktiva Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR) KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
Perhitungan Modal Tertimbang KSP Tani Makmur Tahun 2010
No
.
Komponen Modal Nilai
(Rp)
Bobot
Pengakuan
Risiko
(%)
Modal
Tertimbang
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)
I MODAL SENDIRI
1. Modal Anggota
a. Simpanan Pokok 3.080.000 100 3.080.000
b. Simpanan Wajib 8.885.000 100 8.885.000
2. Modal Penyetaraan 0 100 0
3. Modal Penyertaan 12.500.000 50 6.250.000
4. Cadangan Umum 110.640.448 100 110.640.448
5. Cadangan Tujuan
Risiko
8.342.850 50 4.171.425
6. Modal Sumbangan 0 100 0
7. SHU Belum Dibagi 20.942.658 50 10.471.329
Jumlah 164.390.956 143.498.202
II KEWAJIBAN
8. Tabungan Koperasi 954.118.675 50 477.059.337,5
9. Simpanan Berjangka 4.519.093 50 2.259.546,5
10. Beban yang masih
harus dibayar
47.666.324 50 23.833.162
11. Dana yang diterima 849.025.621 50 424.512.810,5
12. Kewajiban Lain-lain 0 50 0
Jumlah 1.855.329.713 927.664.856,5
Modal Tertimbang 1.071.163.059
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Perhitungan ATMR KSP Tani Makmur Tahun 2010
No
.
Komponen Aktiva Nilai
(Rp)
Bobot
Pengakuan
Risiko
(%)
Aktiva
Tertimbang
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)
1. Kas dan bank 383.336.934 0 0
2. Tabungan dan simpanan 0 20 0
3. Surat-surat berharga 0 50 0
4. Pinjaman yang diberikan pada
anggota
270.000.000 100 270.000.000
5. Pinjaman yang diberikan pada
calon anggota, koperasi lain dan
anggotanya
1.412.918.793 100 1.412.918.793
6. Penyertaan pada koperasi,
anggota dan pihak lain
0 100 0
7. Pendapatan yang masih harus
diterima
0 50 0
8. Aktiva tetap 10.664.443 70 7.465.110,1
ATMR 1.690.383.903
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Perhitungan Modal Tertimbang KSP Tani Makmur Tahun 2011
No. Komponen Modal Nilai
(Rp)
Bobot
Pengakuan
Risiko
(%)
Modal
Tertimbang
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)
I MODAL SENDIRI
1. Modal Anggota
a. Simpanan Pokok 3.100.000 100 3.100.000
b. Simpanan Wajib 10.555.000 100 10.555.000
2. Modal Penyetaraan 0 100 0
3. Modal Penyertaan 12.500.000 50 6.250.000
4. Cadangan Umum 116.351.119 100 116.351.119
5. Cadangan Tujuan
Risiko
12.332.050 50 6.166.025
6. Modal Sumbangan 0 100 0
7. SHU Belum Dibagi 76.913.492 50 38.456.746
Jumlah 231.751.661 180.878.890
II KEWAJIBAN
8. Tabungan Koperasi 963.559.749 50 481.779.874,5
9. Simpanan Berjangka 9.020.254 50 4.510.127
10. Beban yang masih
harus dibayar
52.169.601 50 26.084.800,5
11. Dana yang diterima 702.272.290 50 351.136.145
12. Kewajiban Lain-lain 0 50 0
Jumlah 1.727.021.894 863.510.947
Modal Tertimbang 1.044.389.837
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Perhitungan ATMR KSP Tani Makmur Tahun 2011
No. Komponen Aktiva Nilai
(Rp)
Bobot
Pengakuan
Risiko
(%)
Aktiva
Tertimbang
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)
1. Kas dan bank 332.345.599 0 0
2. Tabungan dan
simpanan
5.000.000 20 1.000.000
3. Surat-surat berharga 0 50 0
4. Pinjaman yang
diberikan pada
anggota
241.600.000 100 241.600.000
5. Pinjaman yang
diberikan pada calon
anggota, koperasi lain
dan anggotanya
1.444.198.683 100 1.444.198.683
6. Penyertaan pada
koperasi, anggota dan
pihak lain
500.000 100 500.000
7. Pendapatan yang
masih harus diterima
0 50 0
8. Aktiva tetap 4.344.306 70 3.041.014,2
ATMR 1.689.839.697
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Perhitungan Modal Tertimbang KSP Tani Makmur Tahun 2012
No
.
Komponen Modal Nilai
(Rp)
Bobot
Pengakuan
Risiko
(%)
Modal
Tertimbang
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)
I MODAL SENDIRI
1. Modal Anggota
a. Simpanan Pokok 3.300.000 100 3.300.000
b. Simpanan Wajib 12.815.000 100 12.815.000
2. Modal Penyetaraan 0 100 0
3. Modal Penyertaan 12.500.000 50 6.250.000
4. Cadangan Umum 133.473.031 100 133.473.031
5. Cadangan Tujuan
Risiko
14.305.450 50 7.152.725
6. Modal Sumbangan 0 100 0
7. SHU Belum Dibagi 38.468.418 50 19.234.209
Jumlah 214.861.899 182.224.965
II KEWAJIBAN
1. Tabungan Koperasi 1.429.872.964 50 714.936.482
2. Simpanan Berjangka 68.028.741 50 34.014.370,5
3. Beban yang masih
harus dibayar
59.073.611 50 29.536.805,5
4. Dana yang diterima 715.244.276 50 357.622.138
5. Kewajiban Lain-lain 0 50 0
Jumlah 2.272.219.592 1.136.109.796
Modal Tertimbang 1.318.334.761
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Perhitungan ATMR KSP Tani Makmur Tahun 2012
No. Komponen Aktiva Nilai
(Rp)
Bobot
Pengakuan
Risiko
(%)
Aktiva
Tertimbang
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)
1. Kas dan bank 698.231.152 0 0
2. Tabungan dan simpanan 5.000.000 20 1.000.000
3. Surat-surat berharga 0 50 0
4. Pinjaman yang diberikan
pada anggota
122.500.000 100 122.500.000
5. Pinjaman yang diberikan
pada calon anggota,
koperasi lain dan
anggotanya
1.676.409.739 100 1.676.409.739
6. Penyertaan pada
koperasi, anggota dan
pihak lain
500.000 100 500.000
7. Pendapatan yang masih
harus diterima
0 50 0
8. Aktiva tetap 5.117.446 70 3.582.212,2
ATMR 1.803.991.951
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Perhitungan Modal Tertimbang KSP Tani Makmur Tahun 2013
No. Komponen Modal Nilai
(Rp)
Bobot
Pengakuan
Risiko
(%)
Modal
Tertimbang
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)
I MODAL SENDIRI
1. Modal Anggota
a. Simpanan Pokok 3.300.000 100 3.300.000
b. Simpanan Wajib 14.750.000 100 14.750.000
2. Modal Penyetaraan 0 100 0
3. Modal Penyertaan 12.500.000 50 6.250.000
4. Cadangan Umum 142.725.063 100 142.725.063
5. Cadangan Tujuan
Risiko
16.278.850 50 8.139.425
6. Modal Sumbangan 0 100 0
7. SHU Belum Dibagi 32.125.051 50 16.062.525,5
Jumlah 221.678.964 191.227.013,5
II KEWAJIBAN
8. Tabungan Koperasi 1.937.163.622 50 968.581.811
9. Simpanan Berjangka 72.557.209 50 36.278.604,5
10. Beban yang masih
harus dibayar
62.579.491 50 31.289.745,5
11. Dana yang diterima 348.250.014 50 174.125.007
12. Kewajiban Lain-lain 0 50 0
Jumlah 2.420.550.336 1.210.275.168
Modal Tertimbang 1.401.502.182
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Perhitungan ATMR KSP Tani Makmur Tahun 2013
No. Komponen Aktiva Nilai
(Rp)
Bobot
Pengakuan
Risiko
(%)
Aktiva
Tertimbang
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)
1. Kas dan bank 801.696.804 0 0
2. Tabungan dan
simpanan
5.000.000 20 1.000.000
3. Surat-surat berharga 0 50 0
4. Pinjaman yang
diberikan pada
anggota
185.000.000 100 185.000.000
5. Pinjaman yang
diberikan pada calon
anggota, koperasi lain
dan anggotanya
1.648.440.568 100 1.648.440.568
6. Penyertaan pada
koperasi, anggota dan
pihak lain
500.000 100 500.000
7. Pendapatan yang
masih harus diterima
0 50 0
8. Aktiva tetap 39.401.119 70 27.580.783,3
ATMR 1.862.521.351
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Perhitungan Modal Tertimbang KSP Tani Makmur Tahun 2014
No. Komponen Modal Nilai
(Rp)
Bobot
Pengakuan
Risiko
(%)
Modal
Tertimbang
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)
I MODAL SENDIRI
1. Modal Anggota
a. Simpanan Pokok 3.300.000 100 3.300.000
b. Simpanan Wajib 16.460.000 100 16.460.000
2. Modal Penyetaraan 0 100 0
3. Modal Penyertaan 12.500.000 50 6.250.000
4. Cadangan Umum 150.863.000 100 150.863.000
5. Cadangan Tujuan Risiko 18.991.900 50 9.495.950
6. Modal Sumbangan 0 100 0
7. SHU Belum Dibagi 50.727.061 50 25.363.530,5
Jumlah 252.841.961 211.732.480,5
II KEWAJIBAN
8. Tabungan Koperasi 2.488.191.281 50 1.244.095.641
9. Simpanan Berjangka 77.724.854 50 38.862.427
10. Beban yang masih harus
dibayar
52.742.254 50 26.371.127
11. Dana yang diterima 157.500.000 50 78.750.000
12. Kewajiban Lain-lain 0 50 0
Jumlah 2.776.158.389 1.388.079.195
Modal Tertimbang 1.599.811.676
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Perhitungan ATMR KSP Tani Makmur Tahun 2014
No. Komponen Aktiva Nilai
(Rp)
Bobot
Pengakuan
Risiko
(%)
Aktiva
Tertimbang
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (3) x (4)
1. Kas dan bank 1.099.932.557 0 0
2. Tabungan dan
simpanan
5.000.000 20 1.000.000
3. Surat-surat berharga 0 50 0
4. Pinjaman yang
diberikan pada
anggota
238.000.000 100 238.000.000
5. Pinjaman yang
diberikan pada calon
anggota, koperasi lain
dan anggotanya
1.779.475.002 100 1.779.475.002
6. Penyertaan pada
koperasi, anggota dan
pihak lain
500.000 100 500.000
7. Pendapatan yang
masih harus diterima
0 50 0
8. Aktiva tetap 57.064.876 70 39.945.413,2
ATMR 2.058.920.415
Sumber: Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2008
4.2 Perhitungan Partisipasi Bruto dan Partisipasi Neto KSP Tani
Makmur Tahun 2010-2014
Keterangan 2010 (Rp) 2011 (Rp) 2012 (Rp) 2013 (Rp) 2014 (Rp)
Jasa Simpan
Pinjam
272.407.540 333.344.120 308.234.381 328.146.662 391.644.005
Pendapatan
Pot.
Administrasi
32.931.500 25.438.000 25.438.000 28.456.750 36.979.000
Jumlah
Partisipasi
Bruto
305.699.040 359142.120 334.032.381 356.963.412 428.623.005
Biaya Bunga
Bank
60.000.000 48.000.000 36.000.000 24.000.000 0
Jumlah
Partisipasi
Neto
245.699.040 311.142.120 298.032.381 332.963.412 428.623.005
Sumber: Data diolah tahun 2010-2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Lampiran 5: Kriteria Rasio Masing-masing Aspek Penilaian Tingkat
Kesehatan KSP Tani Makmur Tahun 2010-2014
5.1 Aspek Pemodalan
1. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Standar Penentuan Predikat Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset
Tahun 2010-2014
2. Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Standar Penentuan Predikat Rasio Kecukupan Modal Sendiri Tahun
2010-2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
5.2 Aspek Kualitas Aktiva Produktif
1. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume
Pinjaman Diberikan
Standar Penentuan Predikat Rasio Volume Pinjaman pada Anggota
terhadap Volume Pinjaman Diberikan Tahun 2010-2014
2. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman Yang
Diberikan
Standar Penentuan Predikat Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah
terhadap Pinjaman Yang Diberikan Tahun 2010-2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
3. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah
Standar Penentuan Predikat Rasio Cadangan Risiko Terhadap
Pinjaman Bermasalah Tahun 2010-2014
5.3 Aspek Efisiensi
1. Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Standar Penentuan Predikat Rasio Beban Operasi Anggota terhadap
Partisipasi Bruto Tahun 2010-2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
2. Rasio Beban Usaha
Standar Penentuan Predikat Rasio Beban Usaha Tahun 2010-2014
3. Rasio Efisiensi Pelayanan
Standar Penentuan Predikat Rasio Efisiensi Pelayanan Tahun 2010-
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
5.4 Aspek Likuiditas
1. Rasio Kas
Standar Penentuan Predikat Rasio Kas Tahun 2010-2014
2. Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima
Standar Penentuan Predikat Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap
Dana yang Diterima Tahun 2010-2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
5.5 Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
1. Rentabilitas Aset
Standar Penentuan Predikat Rentabilitas Aset Tahun 2010-2014
2. Rentabilitas Modal Sendiri
Standar Penentuan Predikat Rentabilitas Modal Sendiri Tahun 2010-
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
3. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
Standar Penentuan Predikat Rasio Kemandirian Operasional
Pelayanan Tahun 2010-2014
5.6 Aspek Jatidiri Koperasi
1. Rasio Partisipasi Bruto
Standar Penentuan Predikat Rasio Partisipasi Bruto Tahun 2010-2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 6: Kriteria Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Tani
Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Masing-masing Aspek Keuangan
6.1 Aspek Permodalan
Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Permodalan
6.2 Aspek Kualitas Aktiva Produktif
Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Kualitas Aktiva Produktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
6.3 Aspek Efisiensi
Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Efisiensi
6.4 Aspek Likuiditas
Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Likuiditas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
6.5 Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Kemandirian dan
Pertumbuhan
6.6 Aspek Jatidiri Koperasi
Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Tani Makmur Tahun 2010-2014 Ditinjau dari Aspek Jatidiri Koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 7 : Kriteria Bobot Penilaian Tingkat Kesehatan KSP Tani
Makmur Tahun 2010-2014
Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tani
Makmur Tahun 2010-2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Lampiran 8 : Perhitungan Persentase Kenaikan dan Penurunan Komponen
Aspek Tingkat Kesehatan Keuangan KSP Tani Makmur
8.1 Aspek Permodalan
1. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset
a. Persentase kenaikan modal sendiri tahun 2010 sampai tahun 2011
(𝑅𝑝 219.419.611 – 𝑅𝑝 156.048.106)
𝑅𝑝 156.048.106 × 100% = 40,61%
b. Persentase penurunan modal sendiri tahun 2011 sampai tahun 2012
(𝑅𝑝 200.556.449 – 𝑅𝑝 219.419.611)
𝑅𝑝 219.419.611 × 100% = (8,60%)
c. Persentase kenaikan modal sendiri tahun 2012 sampai tahun 2013
(𝑅𝑝 205.400.114 – 𝑅𝑝 200.556.449)
𝑅𝑝 200.556.449 × 100% = 2,42%
d. Persentase kenaikan modal sendiri tahun 2013 sampai tahun 2014
(𝑅𝑝 233.850.061 – 𝑅𝑝 205.400.114)
𝑅𝑝 205.400.114 × 100% = 13,85%
e. Persentase penurunan total aset tahun 2010 sampai tahun 2011
(𝑅𝑝 2.115.666.157 – 𝑅𝑝 2.160.424.865)
𝑅𝑝 2.160.424.865 × 100% = (2,07%)
f. Persentase kenaikan total aset tahun 2011 sampai tahun 2012
(𝑅𝑝 2.599.807.031 – 𝑅𝑝 2.115.666.157)
𝑅𝑝 2.115.666.157 × 100% = 22,88%
g. Persentase kenaikan total aset tahun 2012 sampai tahun 2013
(𝑅𝑝 2.776.262.063 – 𝑅𝑝 2.599.807.031)
𝑅𝑝 2.599.807.031 × 100% = 6,79%
h. Persentase kenaikan total aset tahun 2013 sampai tahun 2014
(𝑅𝑝 3.161.335.321 – 𝑅𝑝 2.776.262.063)
𝑅𝑝 2.776.262.063 × 100% = 13,87%
2. Rasio Kecukupan Modal Sendiri
a. Persentase penurunan modal sendiri tertimbang tahun 2010 sampai
tahun 2011
(𝑅𝑝 1.044.389.837 – 𝑅𝑝 1.071.163.059)
𝑅𝑝 1.071.163.059 × 100% = (2,50%)
b. Persentase kenaikan modal sendiri tertimbang tahun 2011 sampai
tahun 2012
(𝑅𝑝 1.318.334.761 – 𝑅𝑝 1.044.389.837)
𝑅𝑝 1.044.389.837 × 100% = 26,23%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
c. Persentase kenaikan modal sendiri tertimbang tahun 2012 sampai
tahun 2013
(𝑅𝑝 1.401.502.182 – 𝑅𝑝 1.318.334.761)
𝑅𝑝 1.318.334.761 × 100% = 6,30%
d. Persentase kenaikan modal sendiri tertimbang tahun 2013 sampai
tahun 2014
(𝑅𝑝 1.599.811.676 – 𝑅𝑝 1.401.502.182)
𝑅𝑝 1.401.502.182 × 100% = 14,15%
e. Persentase penurunan ATMR tahun 2010 sampai tahun 2011
(𝑅𝑝 1.689.839.697 – 𝑅𝑝 1.690.383.903)
𝑅𝑝 1.690.383.903 × 100% = (0,03%)
f. Persentase kenaikan ATMR tahun 2011 sampai tahun 2012
(𝑅𝑝 1.803.991.951 – 𝑅𝑝 1.689.839.697)
𝑅𝑝 1.689.839.697 × 100% = 6,76%
g. Persentase kenaikan ATMR tahun 2012 sampai tahun 2013
(𝑅𝑝 1.862.521.351 – 𝑅𝑝 1.803.991.951)
𝑅𝑝 1.803.991.951 × 100% = 3,24%
h. Persentase kenaikan ATMR tahun 2013 sampai tahun 2014
(𝑅𝑝 2.058.920.415 – 𝑅𝑝 1.862.521.351)
𝑅𝑝 1.862.521.351 × 100% = 10,54%
8.2 Aspek Kualitas Aktiva Produktif
1. Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Volume Pinjaman
Diberikan
a. Persentase penurunan volume pinjaman pada anggota tahun 2010
sampai tahun 2011
(𝑅𝑝 241.600.000 – 𝑅𝑝 270.000.000)
𝑅𝑝 270.000.000 × 100% = (10,52%)
b. Persentase penurunan volume pinjaman pada anggota tahun 2011
sampai tahun 2012
(𝑅𝑝 122.500.000 – 𝑅𝑝 241.600.000)
𝑅𝑝 241.600.000 × 100% = (49,23%)
c. Persentase kenaikan volume pinjaman pada anggota tahun 2012
sampai tahun 2013
(𝑅𝑝 185.000.000 – 𝑅𝑝 122.500.000)
𝑅𝑝 122.500.000 × 100% = 51,02%
d. Persentase kenaikan volume pinjaman pada anggota tahun 2013
sampai tahun 2014
(𝑅𝑝 238.000.000 – 𝑅𝑝 185.000.000)
𝑅𝑝 185.000.000 × 100% = 28,65%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
e. Persentase kenaikan volume pinjaman diberikan tahun 2010
sampai tahun 2011
(𝑅𝑝 1.685.798.683 – 𝑅𝑝 1.682.918.793)
𝑅𝑝 1.682.918.793 × 100% = 0,17%
f. Persentase kenaikan volume pinjaman diberikan tahun 2011
sampai tahun 2012
(𝑅𝑝 1.798.909.739 – 𝑅𝑝 1.685.798.683)
𝑅𝑝 1.685.798.683 × 100% = 6,71%
g. Persentase kenaikan volume pinjaman diberikan tahun 2012
sampai tahun 2013
(𝑅𝑝 1.833.440.568 – 𝑅𝑝 1.798.909.739)
𝑅𝑝 1.798.909.739 × 100% = 1,92%
h. Persentase kenaikan volume pinjaman diberikan tahun 2013
sampai tahun 2014
(𝑅𝑝 2.017.475.002 – 𝑅𝑝 1.833.440.568)
𝑅𝑝 1.833.440.568 × 100% = 10,04%
2. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Yang
Diberikan
a. Persentase kenaikan pinjaman bermasalah tahun 2010 sampai
tahun 2011
(𝑅𝑝 273.981.750 – 𝑅𝑝 268.112.750)
𝑅𝑝 268.112.750 × 100% = 2,19%
b. Persentase penurunan pinjaman bermasalah tahun 2011 sampai
tahun 2012
(𝑅𝑝 232.856.750 – 𝑅𝑝 273.981.750)
𝑅𝑝 273.981.750 × 100% = (15,01%)
c. Persentase kenaikan pinjaman bermasalah tahun 2012 sampai
tahun 2013
(𝑅𝑝 244.285.830 – 𝑅𝑝 232.856.750)
𝑅𝑝 232.856.750 × 100% = 4,91%
d. Persentase penurunan pinjaman bermasalah tahun 2013 sampai
tahun 2014
(𝑅𝑝 182.946.330 – 𝑅𝑝 244.285.830)
𝑅𝑝 244.285.830 × 100% = (25,11%)
3. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah
a. Persentase kenaikan cadangan risiko tahun 2010 sampai tahun
2011
(𝑅𝑝 12.332.050 – 𝑅𝑝 8.342.850)
𝑅𝑝 8.342.850 × 100% = 47,82%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
b. Persentase kenaikan cadangan risiko tahun 2011 sampai tahun
2012
(𝑅𝑝 14.305.450 – 𝑅𝑝 12.332.050)
𝑅𝑝 12.332.050 × 100% = 16.00%
c. Persentase kenaikan cadangan risiko tahun 2012 sampai tahun
2013
(𝑅𝑝 16.278.850 – 𝑅𝑝 14.305.450)
𝑅𝑝 14.305.450 × 100% = 13,79%
d. Persentase kenaikan cadangan risiko tahun 2013 sampai tahun
2014
(𝑅𝑝 18.991.900 – 𝑅𝑝 16.278.850)
𝑅𝑝 16.278.850 × 100% = 16,67%
8.3 Aspek Efisiensi
1. Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto
a. Persentase penurunan beban operasi anggota tahun 2010 sampai
tahun 2011
(𝑅𝑝 164.527.854 – 𝑅𝑝 183.093.638)
𝑅𝑝 183.093.638 × 100% = (10,14%)
b. Persentase kenaikan beban operasi anggota tahun 2011 sampai
tahun 2012
(𝑅𝑝 168.599.938 – 𝑅𝑝 164.527.854)
𝑅𝑝 164.527.854 × 100% = 2,48%
c. Persentase kenaikan beban operasi anggota tahun 2012 sampai
tahun 2013
(𝑅𝑝 190.885.432 – 𝑅𝑝 168.599.938)
𝑅𝑝 168.599.938 × 100% = 13,22%
d. Persentase penurunan beban operasi anggota tahun 2013 sampai
tahun 2014
(𝑅𝑝 173.653.054 – 𝑅𝑝 190.885.432)
𝑅𝑝 190.885.432 × 100% = (9,03%)
e. Persentase kenaikan partisipasi bruto tahun 2010 sampai tahun
2011
(𝑅𝑝 359.142.120 – 𝑅𝑝 305.699.040)
𝑅𝑝 305.699.040 × 100% = 17,48%
f. Persentase penurunan partisipasi bruto tahun 2011 sampai tahun
2012
(𝑅𝑝 334.032.381 – 𝑅𝑝 359.142.120)
𝑅𝑝 359.142.120 × 100% = (6,99%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
g. Persentase kenaikan partisipasi bruto tahun 2012 sampai tahun
2013
(𝑅𝑝 356.963.412 – 𝑅𝑝 334.032.381)
𝑅𝑝 334.032.381 × 100% = 6,86%
h. Persentase kenaikan partisipasi bruto tahun 2013 sampai tahun
2014
(𝑅𝑝 429.333.005 – 𝑅𝑝 356.963.412)
𝑅𝑝 356.963.412 × 100% = 20,27%
2. Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor
a. Persentase penurunan beban usaha tahun 2010 sampai tahun 2011
(𝑅𝑝 332.672.019 – 𝑅𝑝 333.204.447)
𝑅𝑝 333.204.447 × 100% = (0,16%)
b. Persentase penurunan beban usaha tahun 2011 sampai tahun 2012
(𝑅𝑝 331.394.146 – 𝑅𝑝 332.672.019)
𝑅𝑝 332.672.019 × 100% = (0,38%)
c. Persentase kenaikan beban usaha tahun 2012 sampai tahun 2013
(𝑅𝑝 364.143.941 – 𝑅𝑝 331.394.146)
𝑅𝑝 331.394.146 × 100% = 9,88%
d. Persentase kenaikan beban usaha tahun 2013 sampai tahun 2014
(𝑅𝑝 386.623.263 – 𝑅𝑝 364.143.941)
𝑅𝑝 364.143.941 × 100% = 6,17%
e. Persentase kenaikan SHU kotor tahun 2010 sampai tahun 2011
(𝑅𝑝 79.767.106 – 𝑅𝑝 21.741.086)
𝑅𝑝 21.741.086 × 100% = 266,90%
f. Persentase penurunan SHU kotor tahun 2011 sampai tahun 2012
(𝑅𝑝 40.432.100 – 𝑅𝑝 79.767.106)
𝑅𝑝 79.767.106 × 100% = (49,31%)
g. Persentase penurunan SHU kotor tahun 2012 sampai tahun 2013
(𝑅𝑝 33.847.038 – 𝑅𝑝 40.432.100)
𝑅𝑝 40.432.100 × 100% = (16,29%)
h. Persentase kenaikan SHU kotor tahun 2013 sampai tahun 2014
(𝑅𝑝 52.319.282 – 𝑅𝑝 33.847.038)
𝑅𝑝 33.847.038 × 100% = 54,58%
3. Rasio Efisiensi Pelayanan
a. Persentase kenaikan beban karyawan tahun 2010 sampai tahun
2011
(𝑅𝑝 82.662.615 – 𝑅𝑝 74.088.000)
𝑅𝑝 74.088.000 × 100% = 11,57%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
b. Persentase penurunan beban karyawan tahun 2011 sampai tahun
2012
(𝑅𝑝 71.560.650 – 𝑅𝑝 82.662.615)
𝑅𝑝 82.662.615 × 100% = (13,43%)
c. Persentase kenaikan beban karyawan tahun 2012 sampai tahun
2013
(𝑅𝑝 73.544.000 – 𝑅𝑝 71.560.650)
𝑅𝑝 71.560.650 × 100% = 2,77%
d. Persentase kenaikan beban karyawan tahun 2013 sampai tahun
2014
(𝑅𝑝 88.084.950 – 𝑅𝑝 73.544.000)
𝑅𝑝 73.544.000 × 100% = 19,77%
8.4 Aspek Likuiditas
1. Rasio Kas
a. Persentase penurunan kas dan bank tahun 2010 sampai tahun 2011
(𝑅𝑝 332.345.599 – 𝑅𝑝 383.336.934)
𝑅𝑝 383.336.934 × 100% = (13,30%)
b. Persentase kenaikan kas dan bank tahun 2011 sampai tahun 2012
(𝑅𝑝 698.231.152 – 𝑅𝑝 332.345.599)
𝑅𝑝 332.345.599 × 100% = 110,09%
c. Persentase kenaikan kas dan bank tahun 2012 sampai tahun 2013
(𝑅𝑝 801.696.804 – 𝑅𝑝 698.231.152)
𝑅𝑝 698.231.152 × 100% = 14,82%
d. Persentase kenaikan kas dan bank tahun 2013 sampai tahun 2014
(𝑅𝑝 1.099.932.557 – 𝑅𝑝 801.696.804)
𝑅𝑝 801.696.804 × 100% = 37,20%
e. Persentase kenaikan kewajiban lancar tahun 2010 sampai tahun
2011
(𝑅𝑝 1.329.329.387 – 𝑅𝑝 1.280.398.343)
𝑅𝑝 1.280.398.343 × 100% = 3,82%
f. Persentase kenaikan kewajiban lancar tahun 2011 sampai tahun
2012
(𝑅𝑝 1.943.021.912 – 𝑅𝑝 1.329.329.387)
𝑅𝑝 1.329.329.387 × 100% = 46,17%
g. Persentase kenaikan kewajiban lancar tahun 2012 sampai tahun
2013
(𝑅𝑝 2.325.479.263 – 𝑅𝑝 1.943.021.912)
𝑅𝑝 1.943.021.912 × 100% = 19,68%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
h. Persentase kenaikan kewajiban lancar tahun 2013 sampai tahun
2014
(𝑅𝑝 2.759.985.260 – 𝑅𝑝 2.325.479.263)
𝑅𝑝 2.325.479.263 × 100% = 18,68%
2. Rasio Pinjaman Yang Diberikan Terhadap Dana Yang Diterima
a. Persentase penurunan dana yang diterima tahun 2010 sampai tahun
2011
(𝑅𝑝 1.701.007.293 – 𝑅𝑝 1.832.128.389)
𝑅𝑝 1.832.128.389 × 100% = (7,16%)
b. Persentase kenaikan dana yang diterima tahun 2011 sampai tahun
2012
(𝑅𝑝 2.241.760.981 – 𝑅𝑝 1.701.007.293)
𝑅𝑝 1.701.007.293 × 100% = 31,79%
c. Persentase kenaikan dana yang diterima tahun 2012 sampai tahun
2013
(𝑅𝑝 2.388.520.845 – 𝑅𝑝 2.241.760.981)
𝑅𝑝 2.241.760.981 × 100% = 6,55%
d. Persentase kenaikan dana yang diterima tahun 2013 sampai tahun
2014
(𝑅𝑝 2.755.767.135 – 𝑅𝑝 2.388.520.845)
𝑅𝑝 2.388.520.845 × 100% = 15,38%
8.5 Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan
1. Rasio Rentabilitas Aset
a. Persentase kenaikan SHU sebelum pajak tahun 2010 sampai tahun
2011
(𝑅𝑝 79.767.106 – 𝑅𝑝 21.741.086)
𝑅𝑝 21.741.086 × 100% = 266,90%
b. Persentase penurunan SHU sebelum pajak tahun 2011 sampai
tahun 2012
(𝑅𝑝 40.432.100 – 𝑅𝑝 79.767.106)
𝑅𝑝 79.767.106 × 100% = (49,31%)
c. Persentase penurunan SHU sebelum pajak tahun 2012 sampai
tahun 2013
(𝑅𝑝 33.847.038 – 𝑅𝑝 40.432.100)
𝑅𝑝 40.432.100 × 100% = (16,29%)
d. Persentase kenaikan SHU sebelum pajak tahun 2013 sampai tahun
2014
(𝑅𝑝 52.319.282 – 𝑅𝑝 33.847.038)
𝑅𝑝 33.847.038 × 100% = 54,58%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
2. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
a. Persentase kenaikan SHU bagian anggota tahun 2010 sampai tahun
2011
(𝑅𝑝 19.567.898 – 𝑅𝑝 6.526.481)
𝑅𝑝 6.526.481 × 100% = 199,82%
b. Persentase penurunan SHU bagian anggota tahun 2011 sampai
tahun 2012
(𝑅𝑝 10.573.750 – 𝑅𝑝 19.567.898)
𝑅𝑝 19.567.898 × 100% = (45,96%)
c. Persentase penurunan SHU bagian anggota tahun 2012 sampai
tahun 2013
(𝑅𝑝 9.300.499 – 𝑅𝑝 10.573.750)
𝑅𝑝 10.573.750 × 100% = 12,04%
d. Persentase kenaikan SHU bagian anggota tahun 2013 sampai tahun
2014
(𝑅𝑝 12.491.578 – 𝑅𝑝 9.300.499)
𝑅𝑝 9.300.499 × 100% = 34,31%
3. Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
a. Persentase kenaikan partisipasi neto tahun 2010 sampai tahun 2011
(𝑅𝑝 311.142.120 – 𝑅𝑝 245.699.040)
𝑅𝑝 245.699.040 × 100% = 26,64%
b. Persentase penurunan partisipasi neto tahun 2011 sampai tahun
2012
(𝑅𝑝 298.032.381 – 𝑅𝑝 311.142.120)
𝑅𝑝 311.142.120 × 100% = 4,21%
c. Persentase kenaikan partisipasi neto tahun 2012 sampai tahun 2013
(𝑅𝑝 332.963.412 – 𝑅𝑝 298.032.381)
𝑅𝑝 298.032.381 × 100% = 11,72%
d. Persentase kenaikan partisipasi neto tahun 2013 sampai tahun 2014
(𝑅𝑝 429.333.005 – 𝑅𝑝 332.963.412)
𝑅𝑝 332.963.412 × 100% = 28,94%
e. Persentase penurunan beban usaha dan beban perkoperasian tahun
2010 sampai tahun 2011
(𝑅𝑝 335.172.019 – 𝑅𝑝 335.704.447)
𝑅𝑝 335.704.447 × 100% = 0,16%
f. Persentase penurunan beban usaha dan beban perkoperasian tahun
2011 sampai tahun 2012
(𝑅𝑝 333.394.146 – 𝑅𝑝 335.172.019)
𝑅𝑝 335.172.019 × 100% = 0,53%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
g. Persentase kenaikan beban usaha dan beban perkoperasian tahun
2012 sampai tahun 2013
(𝑅𝑝 364.143.941 – 𝑅𝑝 333.394.146)
𝑅𝑝 333.394.146 × 100% = 9,22%
h. Persentase kenaikan beban usaha dan beban perkoperasian tahun
2013 sampai tahun 2014
(𝑅𝑝 386.623.263 – 𝑅𝑝 364.143.941)
𝑅𝑝 364.143.941 × 100% = 6,17%
8.6 Aspek Jatidiri Koperasi
1. Rasio Partisipasi Bruto
a. Persentase kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya tahun
2010 sampai tahun 2011
(𝑅𝑝 380.850.816 – 𝑅𝑝 324.731.163)
𝑅𝑝 324.731.163 × 100% = 17,28%
b. Persentase penurunan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya
tahun 2011 sampai tahun 2012
(𝑅𝑝 354.612.042 – 𝑅𝑝 380.850.816)
𝑅𝑝 380.850.816 × 100% = 6,89%
c. Persentase kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya tahun
2012 sampai tahun 2013
(𝑅𝑝 385.159.575 – 𝑅𝑝 354.612.042)
𝑅𝑝 354.612.042 × 100% = 8,61%
d. Persentase kenaikan partisipasi bruto dan pendapatan lainnya tahun
2013 sampai tahun 2014
(𝑅𝑝 439.456.390 – 𝑅𝑝 385.159.575 )
𝑅𝑝 385.159.575 × 100% = 14,10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Lampiran 9: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009
PERATURAN
MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI
DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR
20/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN
KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN
PINJAM KOPERASI
MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. bahwa Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
Koperasi merupakan lembaga koperasi yang
melakukan kegiatan usaha penghimpunan dan
penyaluran dana dari dan untuk anggota, calon
anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya, yang
perlu dikelola secara profesional sesuai dengan prinsip
kehati-hatian dan kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
dan Unit Simpan Pinjam Koperasi, sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya kepada anggota dan
masyarakat di sekitarnya;
b. bahwa untuk mewujudkan Koperasi Simpan Pinjam
dan Unit Simpan Pinjam Koperasi yang sesuai
dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008
tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi
Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi
perlu dilakukan penyempurnaan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang
Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
Mengingat : 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3502);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994 tentang
Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta
Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994
Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3540);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994 tentang
Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 24,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3549);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun l995 tentang
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh
Koperasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1995 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3501);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998 Tentang
Modal Penyertaan Koperasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3744);
6. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 Tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 9
Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian
Negara Republik Indonesia;
7. Instruksi Presiden Nomor 18 Tahun 1998 Tentang
Peningkatan Pembinaan dan Pengembangan
Perkoperasian;
8. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Nomor
98/Kep/M.KUKM/X/2004 tentang Notaris Sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Pembuat Akta Koperasi;
9. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Nomor
123/Kop/M.KUKM/X/2004 tentang Penyelenggaraan
Tugas Pembantuan dalam rangka Pengesahan Akta
Pendirian, Perubahan Anggaran Dasar dan
Pembubaran Koperasi pada Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
10. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Nomor 124/KEP/M.KUKM/X/2004
tentang Penugasan Pejabat yang berwenang untuk
Memberikan Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan
Anggaran Dasar dan Pembubaran Koperasi di Tingkat
Nasional;
11. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Nomor 1/Per/M.KUKM/I/2006 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta
Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi;
12. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor
19.5/Per/M.KUKM/VIII/2006 tentang Pedoman
Umum Akuntansi Koperasi Indonesia;
13. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Nomor 33/Per/M.KUKM/VIII/2007
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia.
14. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008
tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan
Pinjam Oleh Koperasi;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK
INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR
20/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG PEDOMAN
PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN
PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Pasal I
Mengubah Lampiran I Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor
20/Per/M.KUKM/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi, sehingga menjadi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Pasal II
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Desember 2009
Menteri Negara,
DR. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Lampiran 1 : Peraturan Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009
Tanggal:22Desember 2009 Tentang: Perubahan atas Peraturan Menteri
Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Nomor
20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian
Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
dan Unit Simpan Pinjam
PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI
SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM
I. BOBOT PENILAIAN ASPEK DAN KOMPONEN
1. Dalam melakukan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi, maka
terhadap aspek yang dinilai diberikan bobot penilaian sesuai dengan
besarnya pengaruh terhadap kesehatan koperasi tersebut.
2. Penilaian aspek dilakukan dengan menggunakan nilai yang dinyatakan
dalam angka 0 sampai dengan 100.
Bobot penilaian terhadap aspek dan komponen tersebut ditetapkan
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
II. CARA PENILAIAN UNTUK MEMPEROLEH ANGKA SKOR
1. PERMODALAN
1.1 Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset
Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total asset
ditetapkan sebagai berikut:
1. Untuk rasio antara modal sendiri dengan total asset lebih kecil
atau sama dengan 0% diberikan nilai 0.
2. Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0 % nilai ditambah 5
dengan maksimum nilai 100.
3. Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100% setiap
kenaikan rasio 4% nilai dikurangi 5.
4. Nilai dikalikan bobot sebesar 6 % diperoleh skor permodalan.
Tabel 1
Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset adalah sebagai
berikut:
Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor
0 < X < 20 25 6 1.50
20 < X < 40 50 6 3.00
40 < X < 60 100 6 6,00
60 < X < 80 50 6 3.00
80 < X < 100 25 6 1,50
Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko
Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan
yang berisiko, ditetapkan sebagai berikut :
1. Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman
diberikan yang berisiko lebih kecil atau sama dengan 0%
diberi nilai 0.
2. Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai ditambah 1
dengan nilai maksimum 100.
3. Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor
permodalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Tabel 2 Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang
Berisiko
Rasio Modal
(dinilai dalam %)
Nilai Bobot
(dinilai
dalam %)
Skor
0 < x <10 0 6 0
10 < x <20 10 6 0,6
20 < x <30 20 6 1,2
30 < x <40 30 6 1,8
40 < x <50 40 6 2,4
50 < x <60 50 6 3,0
60 < x <70 60 6 3,6
70 < x <80 70 6 4,2
80 < x <90 80 6 4,8
90 < x <100 90 6 5,4 ˃ 100 100 6 6,0
Rasio Kecukupan Modal Sendiri
1. Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara Modal
Sendiri Tertimbang dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) dikalikan dengan 100 %.
2. Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen
modal KSP/USP koperasi yang terdapat pada neraca dengan
bobot pengakuan risiko.
3. ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP
dan USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot
pengakuan risiko.
4. Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan
hasil perkalian nilai nominal aktiva yang ada dalam neraca
dengan bobot risiko masing-masing komponen aktiva.
5. Rasio kecukupan modal sendiri dapat dihitung/diperoleh dengan
cara membandingkan nilai modal tertimbang dengan nilai ATMR
dikalikan dengan 100 %.
Tabel 3
Standar Perhitungan Rasio kecukupan modal sendiri
Rasio
Modal (%)
Nilai Bobot (%) Skor
< 4 0 3 0,00
4 < X < 6 50 3 1.50
6 < X < 8 75 3 2.25
> 8 100 3 3.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
2. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4 (empat)
rasio, yaitu:
a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman
diberikan
b. Rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan
c. Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah.
d. Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.
PINJAMAN BERMASALAH TERDIRI DARI:
A. PINJAMAN KURANG LANCAR
Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria dibawah ini
:
1. Pengembalian pinjaman dilakukan dengan angsuran yaitu:
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :
1) tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum melampaui 2
(dua) bulan bagi pinjaman dengan angsuran harian dan/atau
mingguan; atau
2) melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6 (enam) bulan
bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan bulanan, 2
(dua) bulan atau 3 bulan; atau
3) melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12 (dua belas)
bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan 6 (enam)
bulan atau lebih; atau
b. Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut :
1) tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum melampaui 3
(tiga) bulan bagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari 1
(satu) bulan; atau
2) melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6 (enam)
bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya lebih dari 1 (satu)
bulan.
2. Pengembalian pinjaman tanpa angsuran yaitu :
a. Pinjaman belum jatuh tempo
Terdapat tunggakan bunga yang melampaui 3 (tiga) bulan tetapi
belum melampaui 6 (enam) bulan.
b. Pinjaman telah jatuh tempo
Pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum
melampaui 3 (tiga) bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
B. PINJAMAN YANG DIRAGUKAN
Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan tidak
memenuhi kriteria kurang lancar tetapi berdasarkan penilaian dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai sekurang-
kurangnya 75 % dari hutang peminjam termasuk bunganya; atau
2. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai
sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam termasuk bunganya.
C. PINJAMAN MACET
Pinjaman digolongkan macet apabila :
1. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan, atau;
2. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12 (dua belas)
bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan.
3. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan
Negeri atau telah diajukan penggantian kepada perusahaan asuransi
pinjaman.
2.1. Rasio Volume Pinjaman pada Anggota Terhadap Total Volume
Pinjaman Diberikan
Untuk mengukur rasio antara volume pinjaman kepada anggota terhadap
total volume pinjaman ditetapkan berikut :
Tabel 4
Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Total
Pinjaman Diberikan.
Rasio
(%) Nilai
Bobot
(%) Skor
< 25
25 < X < 50
50 < X < 75 > 75
0
50
75 100
10
10
10 10
0,00
5,00
7,50 10,00
Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Diberikan
Untuk memperoleh rasio antara risiko pinjaman bermasalah
terhadap pinjaman yang diberikan, ditetapkan sebagai berikut :
a. menghitung perkiraan besarnya risiko pinjaman
bermasalah (RPM) sebagai berikut:
1) 50% dari pinjaman diberikan yang kurang lancar (PKL)
2) 75% dari pinjaman diberikan yang diragukan (PDR)
3) 100% dari pinjaman diberikan yang macet (Pm)
b. hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan pinjaman yang disalurkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
RPM = (50% x PKL) + (75% x PDR) + (100 x Pm)
Pinjaman yang diberikan
Perhitungan penilaian:
1) Untuk rasio 45 % atau lebih diberi nilai 0;
2) Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45 % nilai ditambah 2,
dengan maksimum nilai 100;
3) Nilai dikalikan dengan bobot 5 % diperoleh skor.
Tabel 5
Standar Perhitungan RPM
Rasio (%) Nilai Bobot
(%) Skor
> 45
40 < x ≤ 45
30 < x ≤ 40
20 < x ≤ 30
10 < x ≤ 20
0 < x ≤ 10
= 0
0
10
20
40
60
80
100
5
5
5
5
5
5
5
0
0,5
1,0
2,0
3,0
4,0
5,0
Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah dihitung
dengan cara sebagai berikut:
a. Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan penghapusan
diberi nilai 0;
b. Untuk setiap kenaikan 1 % mulai dari 0 %, nilai ditambah 1
sampai dengan maksimum 100;
c. Nilai dikalikan bobot sebesar 5 % diperoleh skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Tabel 6
Standar Perhitungan Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman
Bermasalah:
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
0 0 < x ≤ 10
10 < x ≤ 20
20 < x ≤ 30
30 < x ≤ 40
40 < x ≤ 50
50 < x ≤ 60
60 < x ≤ 70
70 < x ≤ 80
80 < x ≤ 90
90 < x ≤100
0 10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
5 5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
0 0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan
Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan diatur dengan
ketentuan sebagai berikut :
Tabel 7
Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Berisiko
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
˃ 30 25 5 1,25
26 – 30 50 5 2,50
21 – <26 75 5 3,75
< 21 100 5 5,00
3. PENILAIAN MANAJEMEN
Penilaian aspek manajemen KSP dan USP koperasi meliputi lima komponen
sebagai berikut:
a) Manajemen umum
b) Kelembagaan
c) Manajemen permodalan
d) Manajemen aktiva
e) Manajemen likuiditas
Adapun daftar pertanyaan aspek manajemen yang dinilai sebagaimana
pada lampiran 2 Peraturan ini.
Perhitungan nilai didasarkan kepada hasil penilaian atas jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
pertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh komponen dengan
komposisi pertanyaan sebagai berikut (pertanyaan terlampir):
a) Manajemen umum 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai untuk setiap
jawaban pertanyaan “ya”).
b) Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5 nilai untuk setiap
jawaban pertanyaan “ya”).
c) Manajemen permodalan 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk
setiap jawaban pertanyaan “ya”).
d) Manajemen aktiva 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai untuk setiap
jawaban pertanyaan “ya”).
e) Manajemen likuiditas 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6 nilai untuk setiap
jawaban pertanyaan “ya”).
Manajemen Umum
Tabel 8
Standar Perhitungan Manajemen Umum
Jumlah
Jawaban Ya
Skor
1 0,25
2 0,50
3 0,75
4 1,00
5 1,25
6 1,50
7 1,75
8 2,00
9 2,25
10 2,50
11 2,75
12 3,00
Manajemen Kelembagaan Tabel 9
Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,50
2 1,00
3 1,50
4 2,00
5 2,50
6 3,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Manajemen Permodalan Tabel 10
Standar Perhitungan Manajemen Permodalan
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,60
2 1,20
3 1,80
4 2,40
5 3,00
Manajemen Aktiva Tabel 11
Standar Perhitungan Manajemen Aktiva
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,30
2 0,60
3 0,90
4 1,20
5 1,50
6 1,80
7 2,10
8 2,40
9 2,70
10 3,00
Manajemen Likuiditas Tabel 12
Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,60
2 1,20
3 1,80
4 2,40
5 3,00
4. PENILAIAN EFISIENSI Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio yaitu:
a) Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto
b) Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor
c) Rasio efisiensi pelayanan
Rasio-rasio di atas menggambarkan sampai seberapa besar KSP/USP
koperasi mampu memberikan pelayanan yang efisien kepada anggotanya
dari penggunaan asset yang dimilikinya.
Rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto
Cara perhitungan rasio beban operasi anggota atas partisipasi bruto
ditetapkan sebagai berikut
a. Untuk rasio sama dengan atau lebih besar dari 100 diberi nilai 0 dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
untuk rasio antara 95 persen hingga lebih kecil dari 100 diberi nilai
50, selanjutnya setiap penurunan rasio sebesar 5% nilai ditambahkan
dengan 25 sampai dengan maksimum nilai 100.
b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skorpenilaian.
Tabel 13
Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Rasio Beban Operasi
Anggota terhadap
Partisipasi Bruto (%)
Nilai
Bobot
(%)
Skor
> 100 0 4 1
95 < x < 100 50 4 2
90 < x < 95 75 4 3
0 < x < 90 100 4 4
Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor
Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor ditetapkan sebagai berikut
a. Untuk rasio lebih dari 80% diberi nilai 25 dan untuk setiap penurunan
rasio 20% nilai ditambahkan dengan 25 sampai dengan maksimum nilai
100.
b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 4% diperoleh skor penilaian:
Tabel 14
Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor
Rasio Beban Usaha
terhadap SHU Kotor (%) Nilai
Bobot
(%) Skor
>80 25 4 1
60 < x < 80 50 4 2
40 < x < 60 75 4 3
0 < x < 40 100 4 4
Rasio efisiensi pelayanan
Perhitungan rasio efisiensi pelayanan dihitung dengan membandingkan biaya
karyawan dengan volume pinjaman, dan ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk rasio lebih dari 15 persen diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 10
persen hingga 15 persen diberi nilai 50, selanjutnya setiap penurunan
rasio 1 persen nilai ditambah 5 sampai dengan maksimum nilai 100.
b. Nilai dikalikan dengan bobot sebesar 2% diperoleh skor penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
Tabel 15
Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan:
Rasio Efisiensi
Staf (Persen) Nilai
Bobot
(%) Skor
< 5 100 2 2,0
5 < x < 10 75 2 1,5
10 < x < 15 50 2 1,0
> 15 0 2 0,0
5. LIKUIDITAS
Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas KSP dan USP Koperasi dilakukan
terhadap 2 (dua) rasio, yaitu:
a. Rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar
b. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
Pengukuran rasio kas + bank terhadap kewajiban lancar ditetapkan
sebagai berikut:
a. Untuk rasio kas lebih besar dari 10 % hingga 15 % diberi nilai 100,
untuk rasio lebih kecil dari 15 % sampai dengan 20 % diberi nilai 50,
untuk rasio lebih kecil atau sama dengan 10 % diberi nilai 25
sedangkan untuk rasio lebih dari 20 % diberi nilai 25.
b. Nilai dikalikan dengan bobot 10% diperoleh skor penilaian
Tabel 16
Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar
Rasio Kas
(%)
Nilai Bobot
(%)
Skor
< 10 25 10 2,5
10 < x < 15 100 10 10
15 < x < 20 50 10 5
> 20 25 10 2,5
Pengukuran rasio pinjaman diberikan terhadap dana yang diterima
Pengukuran rasio pinjaman terhadap dana yang diterima ditetapkan sebagai
berikut:
a. Untuk rasio pinjaman lebih kecil dari 60% diberi nilai 25, untuk setiap
kenaikan rasio 10 % nilai ditambah dengan 25 sampai dengan
maksimum 100.
b. Nilai dikalikan dengan bobot 5% diperoleh skor penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
Tabel 17
Standar Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap Dana yang
Diterima adalah sebagai berikut:
Rasio
Pinjaman
(%)
Nilai Bobot
(%)
Skor
< 60 25 5 1,25
60 < x < 70 50 5 2,50
70 < x < 80 75 5 3,75
80 < x < 90 100 5 5
6. KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN
Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada 3 (tiga)
rasio, yaitu rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas, dan kemandirian operasional.
Rasio rentabilitas asset
Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan dengan total
aset, perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5% diberi nilai 25,
untuk setiap kenaikan rasio 2,5% nilai ditambah 25 sampai dengan
maksimum 100.
b. Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian
Tabel 18
Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Asset
Rasio
Rentabilitas
Aset (%)
Nilai Bobot
(%)
Skor
< 5 25 3 0,75
5 < x < 7,5 50 3 1,50
7,5 < x < 10 75 3 2,25
> 10 100 3 3,00
Rasio rentabilitas modal sendiri
Rasio rentabilitas modal sendiri yaitu SHU bagian anggota dibandingkan
total modal sendiri, perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk rasio rentabilitas modal sendiri lebih kecil dari 3% diberi nilai
25, untuk setiap kenaikan rasio 1 % nilai ditambah 25 sampai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
maksimum 100.
b. Nilai dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor penilaian.
Tabel 19
Standar Perhitungan untuk Ratio Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio
Rentabilitas
Ekuitas (%)
Nilai Bobot
(%)
Skor
< 3 25 3 0,75
3 < x < 4 50 3 1,50
4 < x < 5 75 3 2,25
> 5 100 3 3,00
Rasio kemandirian operasional pelayanan
Rasio kemandirian operasional yaitu Partisipasi Netto dibandingkan Beban
Usaha ditambah beban perkoperasian, perhitungannya ditetapkan sebagai
berikut:
a. Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil atau sama dengan
100% diberi nilai 0, dan untuk rasio lebih besar dari 100 % diberi nilai
100.
b. Nilai dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor penilaian.
Tabel 20
Standar Perhitungan Ratio Kemandirian Operasional
Rasio Kemandirian
Operasional (%) Nilai
Bobot
(%) Skor
< 100 0 4 0
> 100 100 4 4
7. JATI DIRI KOPERASI
Penilaian aspek jatidiri koperasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan
koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota.
Aspek penilaian jatidiri koperasi menggunakan 2 (dua) rasio, yaitu:
a. Rasio Partisipasi Bruto
Rasio partisipasi bruto adalah tingkat kemampuan koperasi dalam
melayani anggota, semakin tinggi/besar persentasenya semakin baik.
Partisipasi bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai
imbalan penyerahan jasa pada anggota yang mencakup beban pokok dan
partisipasi netto.
b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
Rasio ini mengukur kemampuan koperasi memberikan manfaat efisiensi
partisipasi dan manfaat efisiensi biaya koperasi dengan simpanan pokok
dan simpanan wajib, semakin tinggi persentasenya semakin baik.
Rasio Partisipasi Bruto
Pengukuran rasio partisipasi bruto dihitung dengan membandingkan
partisipasi bruto terhadap partisipasi bruto ditambah pendapatan, yang
ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk rasio lebih kecil dari 25% diberi nilai 25 dan untuk setiap
kenaikan rasio 25% nilai ditambah dengan 25 sampai dengan rasio
lebih besar dari 75% nilai maksimum 100.
b. Nilai dikalikan dengan bobot 7 % diperoleh skor penilaian
Tabel 21
Standar perhitungan sebagai berikut:
Rasio
Partisipasi
Bruto (%)
Nilai Bobot
(%)
Skor
< 25 25 7 1,75
25 < x < 50 50 7 3,50,
50 < x < 75 75 7 5,25
> 75 100 7 7
Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Pengukuran rasio promosi ekonomi anggota dihitung dengan
membandingkan promosi ekonomi anggota terhadap simpanan pokok
ditambah simpanan wajib, yang ditetapkan sebagai berikut:
a. Untuk rasio lebih kecil dari 5% diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 5
hingga 7,5 diberi nilai 50. Selanjutnya untuk setiap kenaikan rasio 2,5
%, nilai ditambah dengan 25 sampai dengan nilai maksimum 100.
b. Nilai dikalikan dengan bobot 3 %, diperoleh skor penilaian
Tabel 22
Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Rasio
PEA (%) Nilai
Bobot
(%) Skor
< 5 0 3 0,00
5 < x < 7,5 50 3 1,50,
7,5 < x < 10 75 3 2,25
> 10 100 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
III PENETAPAN KESEHATAN KOPERASI
Berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap 7 komponen
sebagaimana dimaksud pada angka 1 s/d 7, diperoleh skor secara
keseluruhan. Skor dimaksud dipergunakan untuk menetapkan predikat
tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi yang dibagi dalam 5 (lima)
golongan yaitu sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat
tidak sehat.
Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 23
Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP
SKOR PREDIKAT
80 < x < 100
60 < x < 80
40 < x < 60
20 < x < 40
< 20
SEHAT CUKUP SEHAT
KURANG SEHAT
TIDAK SEHAT
SANGAT TIDAK SEHAT
IV. FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI PENILAIAN Meskipun kuantifikasi dari komponen-komponen penilaian tingkat
kesehatan menghasilkan skor tertentu, masih perlu dianalisa dan diuji lebih
lanjut dengan komponen lain yang tidak termasuk dalam komponen
penilaian dan atau tidak dapat dikuantifikasikan. Apabila dalam analisa dan
pengujian lebih lanjut terdapat inkonsistensi atau ada pengaruh secara
materil terhadap tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi maka hasil
penilaian yang telah dikuantifikasikan tersebut perlu dilakukan
penyesuaian sehingga dapat mencerminkan tingkat kesehatan yang
sebenarnya.
PENYESUAIAN DIMAKSUD ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
a. KOREKSI PENILAIAN Faktor-faktor yang dapat menurunkan satu tingkat kesehatan KSP dan
USP Koperasi antara lain :
1) Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan intern maupun ekstern
koperasi.
2) Salah pembukuan dan atau tertunda pembukuan
3) Pemberian pinjaman yang tidak sesuai dengan prosedur. 4) Tidak menyampaikan laporan tahunan dan atau laporan berkala 3
kali berturut-turut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
5) Mempunyai volume Pinjaman diatas Rp. 1.000.000.000,- (Satu
milyar) tetapi tidak diaudit oleh akuntan publik.
6) Manajer USP belum diberikan wewenang penuh untuk mengelola
usaha.
b. KESALAHAN FATAL
Faktor-faktor yang dapat menurunkan tingkat kesehatan KSP dan USP
Koperasi langsung menjadi tidak sehat antara lain:
1) Adanya perselisihan intern yang diperkirakan akan
menimbulkan kesulitan dalam koperasi yang bersangkutan.
2) Adanya campur tangan pihak diluar koperasi atau kerjasama yang
tidak dilaksanakan dengan baik.
3) Rekayasa pembuktian atau window dressing dalam
pembukuan sehingga mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap
koperasi.
4) Melakukan kegiatan usaha koperasi tanpa membukukan
dalam koperasinya.
V. PELAKSANAAN PENILAIAN KESEHATAN
1. Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi dilakukan oleh petugas
penilai kesehatan KSP dan USP Koperasi dari Instansi yang
membidangi Koperasi baik ditingkat Pusat maupun Daerah.
2. Untuk menjadi Petugas Penilai Kesehatan KSP dan USP Koperasi
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Berpendidikan serendah-rendahnya Sarjana Muda atau yang
disetarakan dengan itu.
b) Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang simpan
pinjam yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan
oleh Kementerian Negara Koperasi dan UKM RI.
c) Telah mengikuti pendidikan penilaian kesehatan KSP dan USP
Koperasi, yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan
oleh lembaga yang ditunjuk oleh Instansi yang membidangi
koperasi baik di tingkat pusat maupun daerah.
3. Petugas penilai kesehatan di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten
atau Kota ditetapkan oleh Menteri.
VI. PENUTUP
Dengan berpedoman pada Petunjuk Pelaksanaan tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagaimana telah dikemukakan,
diharapkan kepada aparat pembina KSP dan USP Koperasi, dan Gerakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
ditingkat Pusat maupun Daerah, dapat melakukan penilaian terhadap
perkembangan kegiatan usaha KSP maupun USP Koperasi yang ada di
wilayahnya masing-masing. Penilai kesehatan wajib membuat saran untuk
peningkatan kesehatan setiap KSP dan USP Koperasi yang dinilai.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Desember 2009
Menteri Negara,
Dr. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Lampiran 2:Peraturan Menteri Negara
Koperasi danUsaha Kecil Dan
Menengah
Nomor:20/Per/M.KUKM/XI/2008
Tanggal:14 November 2008
Tentang:Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
Koperasi
DATA MANAJEMEN
DAFTAR PERTANYAAN ASPEK MANAJEMEN YANG DINILAI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
pada huruf a,maka Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Nomor
Lampiran 10: Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia Nomor: 14/Per/M.KUKM/2008
PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL
DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 20/Per/M.KUKM/XI/2008
TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI
MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. bahwa Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
Koperasi merupakan lembaga koperasi yang melakukan
kegiatan usaha penghimpunan dan penyaluran dana
dari dan untuk anggota, calon anggota, koperasi lain, dan
atau anggotanya, yang perlu dikelola secara profesional
sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan
Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
Koperasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada
anggota dan masyarakat di sekitarnya;
b. bahwa untuk mewujudkan Koperasi Simpan Pinjam
dan Unit Simpan Pinjam Koperasi yang sesuai dengan
dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan sebagaimana
dimaksud
194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penilaian Koperasi Simpan Pinjam dan
Unit Simpan Pinjam sudah tidak sesuai sehingga
perlu dilakukan penyempurnaan;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Tentang Pedoman Penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit
Simpan Pinjam Koperasi.
Mengingat : 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3502);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1994
tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan
Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar
Koperasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1994 Nomor 8. Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3540);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1994
tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994
Nomor 24. Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3549);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun l995
tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam
oleh Koperasi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 Nomor 19. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3501);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1998
Tentang Modal Penyertaan Koperasi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 47;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3744);
6. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005
Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia;
7. Instruksi Presiden Nomor 18 Tahun 1998
Tentang Peningkatan Pembinaan dan
Pengembangan Perkoperasian.
8. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Nomor:
98/Kep/M.KUKM/X/2004 tentang Notaris Sebagai
Pembuat Akta Koperasi
9. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Nomor:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
123/Kop/M.KUKM/X/2004 tentang
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan dalam rangka
Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan Anggaran
Dasar dan Pembubaran Koperasi pada Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
10. Keputusan Menteri Negara Urusan Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Nomor :
124/KEP/M.KUKM/X/2004 tentang Penugasan
Pejabat yang berwenang untuk Memberikan
Pengesahan Akta Pendirian, Perubahan Anggaran
Dasar dan Pembubaran Koperasi di
TingkatNasional;
11. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah nomor
1/Per/M.KUKM/I/2006 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembentukan, Pengesahan Akta
Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
12. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM
Nomor 19.5/Per/M.KUKM/VIII/2006 tentang
Pedoman Umum Akuntansi Koperasi Indonesia.
13. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor:
33/Per/M.KUKM/VIII/2007 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
14. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Nomor:
tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Simpan Pinjam Oleh Koperasi.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN
USAHA KECIL DAN MENENGAH TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI
SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM
KOPERASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Koperasi Simpan Pinjam yang selanjutnya disebut KSP adalah Koperasi
yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam.
3. Unit Simpan Pinjam Koperasi yang selanjutnya disebut USP Koperasi
adalah unit usaha koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam,
sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.
4. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon
anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya kepada KSP dan atau USP
dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi berjangka.
5. Simpanan berjangka adalah simpanan di KSP dan atau USP Koperasi
yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dan
KSP dan atau USP yang bersangkutan.
6. Tabungan KSP dan atau USP adalah simpanan di KSP dan atau USP
yang penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara penabung
dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan buku tabungan
koperasi.
7. Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara KSP dan atau USP dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.
8. Kesehatan KSP dan USP adalah kondisi atau keadaan koperasi
yang dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat
tidak sehat.
9. Modal sendiri KSP adalah jumlah dari simpanan pokok, simpanan
wajib dan simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan
simpanan wajib, hibah, cadangan yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha
dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah dengan
maksimal 50% modal penyertaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
10. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) adalah hasil perkalian nilai
nominal aktiva yang ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-masing
komponen aktiva.
11. Modal sendiri USP adalah modal tetap USP, terdiri dari modal yang
disetor pada awal pendirian, modal tetap tambahan dari koperasi yang
bersangkutan, cadangan yang disisihkan dari Hasil Usaha USP Koperasi
dan dalam kaitannya dengan penilaian kesehatan dapat ditambah dengan
maksimal 50% modal tidak tetap yang berasal dari modal penyertaan.
12. Pinjaman yang diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan dana
tersebut masih ada di tangan peminjam atau sisa dari pinjaman pokok
tersebut yang masih belum dikembalikan oleh peminjam.
13. Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang dipinjamkan oleh
KSP dan atau USP kepada peminjam yang tidak mempunyai agunan yang
memadai dan atau jaminan dari penjamin atau avalis yang dapat
diandalkan atas pinjaman yang diberikan tersebut.
14. Penjamin adalah anggota yang dapat diandalkan termasuk kelompok
anggota yang bersedia menjamin pelunasan dan atau dengan tanggung
renteng.
15. Tanggung renteng adalah tanggung jawab bersama diantara anggota
atau disatu kelompok atas segala kewajiban mereka terhadap koperasi
dengan berdasarkan keterbukaan dan saling percaya.
16. Aktiva produktif adalah kekayaan koperasi yang mendatangkan
penghasilan bagi koperasi yang bersangkutan.
17. Risiko pinjaman bermasalah adalah perkiraan risiko atas pinjaman
yang kemungkinan macet atau tidak tertagih.
18. Batas Maksimum Pemberian Pinjaman (BMPP) adalah plafon
pinjaman baik untuk anggota, calon anggota, koperasi lain dan
anggotanya maupun pengurus dalam rangka meminimalisasi terjadinya
pinjaman bermasalah.
19. Cadangan adalah dana yang disisihkan dari Sisa Hasil Usaha (untuk KSP)
atau Hasil Usaha (untuk USP Koperasi) yang terdiri atas cadangan umum
dan cadangan risiko.
20. Cadangan Umum adalah cadangan yang dimaksudkan untuk
pemupukan modal dan pengembangan usaha.
21. Cadangan Tujuan Risiko adalah cadangan yang dimaksudkan untuk
menutup risiko apabila terjadi pinjaman macet atau tidak tertagih.
22. Likuiditas adalah kemampuan KSP dan atau USP Koperasi untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek.
23. Return on Asset (tingkat pengembalian aktiva) adalah perbandingan antara
sisa hasil usaha sebelum pajak yang diperoleh dengan kekayaan yang
dimiliki KSP dan atau USP Koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
24. Rentabilitas adalah kemampuan KSP untuk memperoleh sisa hasil usaha
dan atau kemampuan USP Koperasi untuk memperoleh hasil usaha.
25. Kemanfaatan koperasi adalah kemampuan KSP dan atau USP Koperasi
untuk memberikan manfaat kepada anggota, calon anggota, koperasi lain
dan anggotanya.
26. Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang
dinilai dengan uang, yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan
memperkuat struktur permodalan KSP dan atau USP dalam
meningkatkan kegiatan usahanya.
27. Manfaat Ekonomi Partisipasi Pemanfaatan Pelayanan (MEPPP)
adalah manfaat yang bersifat ekonomi yang diperoleh anggota dan
calon anggota pada saat bertransaksi dengan KSP atau USP Koperasi.
28. Manfaat Sisa Hasil Usaha adalah Sisa Hasil Usaha (SHU) bagian anggota
yang diperoleh satu tahun satu kali, berdasarkan perhitungan partisipasi
anggota dalam pemanfaatan pelayanan KSP atau USP Koperasi.
29. Promosi Ekonomi Anggota (PEA) adalah Manfaat MEPPP ditambah
Manfaat SHU.
30. Pejabat Penilai Kesehatan KSP dan atau USP Koperasi yang
selanjutnya disebut Pejabat Penilai adalah pejabat yang ditetapkan oleh
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pejabat
yang berwenang untuk memberikan penilaian kesehatan.
31. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pejabat yang
berwenang untuk dan atas nama Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah memberikan Pengesahan Akta Pendirian dan
Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
32. Deputi adalah Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah.
33. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang koperasi
BAB II
TUJUAN, SASARAN DAN LANDASAN KERJA
Pasal 2
Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi bertujuan untuk
memberikan pedoman kepada pejabat penilai, gerakan koperasi, dan masyarakat
agar KSP dan USP Koperasi dapat melakukan kegiatan usaha simpan
pinjam, berdasarkan prinsip koperasi secara profesional, sesuai dengan prinsip
kehati-hatian dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat
di sekitarnya .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
Pasal 3
Sasaran Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi adalah :
a. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang sehat dan
mantap sesuai dengan jatidiri koperasi .
b. Terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang efektif, efisien, dan
profesional.
c. Terciptanya pelayanan prima kepada anggota, calon anggota, koperasi lain
dan atau anggotanya.
Pasal 4
Landasan Kerja Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi adalah sebagai
berikut:
a. KSP dan USP Koperasi menyelenggarakan kegiatan usahanya
berdasarkan nilai-nilai, norma dan prinsip Koperasi sehingga dapat dengan
jelas menunjukkan perilaku koperasi.
b. KSP dan USP Koperasi adalah alat dari rumah tangga anggota untuk
mandiri dalam mengatasi masalah kekurangan modal (bagi anggota
pengusaha) atau kekurangan likuiditas (bagi anggota rumah tangga) sehingga
berlaku asas menolong diri sendiri (self help).
c. Maju mundurnya KSP dan USP Koperasi menjadi tanggung jawab
seluruh anggota sehingga berlaku asas tanggung jawab pribadi (self
responsibility)
d. Anggota pada KSP dan USP Koperasi berada dalam satu kesatuan sistem
kerja Koperasi, diatur menurut norma-norma yang terdapat di dalam AD dan
ART KSP atau Koperasi yang menyelenggarakan USP.
e. KSP dan USP Koperasi wajib dapat memberikan manfaat yang lebih
besar kepada anggotanya jika dibandingkan dengan manfaat yang diberikan
oleh lembaga keuangan lainnya.
f. KSP dan USP Koperasi berfungsi sebagai lembaga intermediasi dalam
hal ini KSP dan USP Koperasi bertugas untuk melaksanakan penghimpunan
dana dari anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya
serta pinjaman kepada pihak-pihak tersebut.
BAB III
RUANG LINGKUP PENILAIAN KESEHATAN
Pasal 5
(1) Ruang lingkup Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi meliputi
penilaian terhadap beberapa aspek sebagai berikut:
a. Permodalan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
b. Kualitas aktiva produktif;
c. Manajemen;
d. Efisiensi;
e. Likuiditas;
f. Kemandirian dan pertumbuhan;
g. Jatidiri koperasi.
(2) Setiap aspek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan bobot penilaian
yang menjadi dasar perhitungan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi.
(3) Penilaian terhadap setiap aspek sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan dengan menggunakan sistem nilai yang dinyatakan dengan
nilai 0 sampai dengan 100.
(4) Perincian mengenai bobot setiap aspek yang dinilai serta persyaratan dan
tata cara penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menggunakan pedoman sebagaimana terdapat pada
lampiran 1
Peraturan ini.
BAB IV
PENETAPAN KESEHATAN KSP DAN USP KOPERASI
Pasal 6
(1) Skor yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap
aspek- aspek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dipergunakan untuk
menetapkan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi yang dibagi
dalam 5 (lima) golongan yaitu: a. Sehat; b. Cukup sehat;
c. Kurang sehat;
d. Tidak sehat; atau;
e. Sangat tidak sehat.
(2) Penetapan predikat kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berdasarkan skor sebagai berikut:
a. Skor penilaian sama dengan 80 sampai 100, termasuk dalam
predikat ”Sehat”;
b. Skor penilaian sama dengan 60 sampai lebih kecil dari 80, termasuk
dalam
predikat ”Cukup Sehat”;
c. Skor penilaian sama dengan 40 sampai lebih kecil dari 60, termasuk
dalam
predikat ”Kurang Sehat”;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
d. Skor penilaian sama dengan 20 sampai lebih kecil dari 40, termasuk
dalam
predikat ”Tidak Sehat”;
e. Skor penilaian lebih kecil dari 20, termasuk dalam predikat ”Sangat
Tidak
Sehat”;
(3)Predikat kesehatan KSP dan USP Koperasi ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri atau pejabat yang berwenang.
Pasal 7
(1) Penetapan kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (3) dilakukan setiap tahun.
(2) KSP dan USP Koperasi yang dinilai kesehatannya adalah :
a. KSP yang telah beroperasi paling sedikit 1 (satu) tahun buku dan telah
melaksanakan Rapat Anggota Tahunan.
b. USP Koperasi, yang telah beroperasi paling sedikit 1 (satu) tahun buku
dan telah dikelola secara terpisah serta membuat laporan keuangan yang
terpisah dari unit usaha lainnya.
(3) Pelaksanaan penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi dilaksanakan
pada posisi setiap akhir tahun buku.
Pasal 8
(1) Penilaian Kesehatan KSP dan USP Koperasi dilakukan oleh pejabat
penilai kesehatan KSP dan USP Koperasi yang diangkat oleh Menteri
dan bertugas pada Instansi yang membidangi Koperasi ditingkat Pusat,
Provinsi, Kabupaten dan Kota.
(2) Setiap KSP dan USP Koperasi yang telah dinilai diberikan sertifikat
predikat tingkat kesehatan dengan pengaturan sebagai berikut :
a. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya di Kabupaten atau Kota
yang bersangkutan oleh Bupati atau Walikota atau pejabat yang
berwenang atas nama Menteri
b. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya sekurang-kurangnya 3
(tiga) Kabupaten atau Kota dalam satu Provinsi oleh Gubernur atau
pejabat yang berwenang atas nama Menteri.
c. KSP dan USP Koperasi yang wilayah kerjanya sekurang-kurangnya 3
(tiga) Provinsi oleh Deputi atas nama Menteri
(3) Hasil penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi oleh pejabat yang
berwenang pada tingkat Provinsi dan Kabupaten atau Kota dilaporkan
kepada Deputi, dengan dilengkapi :
a. Kertas kerja penilaian KSP dan USP Koperasi yang bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
b. Laporan keuangan KSP dan USP Koperasi yang bersangkutan.
c. Salinan atau fotocopy sertifikat predikat kesehatan KSP dan USP Koperasi.
(4) Tatacara pelaksanaan teknis penilaian kesehatan KSP dan USP Koperasi
diatur lebih lanjut oleh Deputi.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 9
(1) Pengangkatan pejabat penilai kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8, dilaksanakan dalam jangka waktu paling lambat 2 (dua) tahun sejak
tanggal berlakunya peraturan ini.
(2) Selama pejabat penilai kesehatan KSP dan USP Koperasi sebagai
mana dimaksud dalam Pasal 8 belum diangkat oleh Menteri, maka penilaian
kesehatan terhadap KSP dan USP Koperasi diselenggarakan oleh Deputi
atau penilai yang ditugaskan oleh Deputi.
BAB V
PENUTUP
Pasal 10
(1) Dengan diberlakukannya Peraturan ini, maka Keputusan Menteri
Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 194/KEP/M/X/1998
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi dinyatakan tidak berlaku.
(2) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 November 2008
Menteri Negara,
TTD Suryadharma Ali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
Lampiran 11: Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related