analisis usahatani kedelai -...
Post on 07-Feb-2018
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
1
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI WORTEL (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara)
SKRIPSI
OLEH:
DINA A. S. L. TOBING 040304025
SEP-AGRIBISNIS
DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2009
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
2
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI WORTEL (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara)
SKRIPSI
OLEH:
DINA A. S. L. TOBING 040304025
SEP-AGRIBISNIS
Skripsi sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapat Gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan
DISETUJUI OLEH,
KOMISI PEMBIMBING
Ketua, Anggota,
(Ir. Thomson Sebayang, MT) (M. Mozart B. Darus, M.Sc
) NIP : 130 NIP : 130
DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2009
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
3
RINGKASAN
DINA AYU SEPTIAN LUMBAN TOBING (040304025), dengan judul penelitian ”ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI WORTEL”, Studi Kasus: Desa Sukadame, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo. Penelitian ini dibimbing oleh Bapak Bapak Ir. Thomson Sebayang, MT dan Bapak M. Mozart B. Darus, M.Sc. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ketersediaan sarana produksi (benih, pupuk, tenaga kerja)
untuk usahatani wortel di daerah penelitian. 2. Untuk mengetahui pengaruh sarana produksi pada usahatani wortel di daerah
penelitian. 3. Untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani wortel di daerah penelitian. 4. Untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani wortel di daerah penelitian. 5. Untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan sarana produksi pada
usahatani wortel di daerah penelitian. Daerah Penelitian ditetapkan secara purposive (sengaja) dengan
pertimbangan bahwa Kecamatan Tigapanah merupakan salah satu daerah sentra pengembangan usahatani wortel dan Desa Sukadame dengan jumlah petani yang cukup banyak mengusahakan usahatani wortel. Teknik pengambilan sampel dengan metode stratified random sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, perhitungan biaya, penerimaan dan pendapatan bersih, rumus kriteria investasi (BEP dan R/C Ratio), serta efisiensi teknis. Dari hasil penelitian diperoleh: 1. Sarana produksi (lahan, benih, garam, pupuk, dan tenaga kerja) pada usahatani
wortel di daerah penelitian cukup tersedia. 2. Penggunaan sarana produksi:
- Secara parsial (t-hitung); luas lahan, benih, garam, NPK, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap total produksi wortel. Sedangkan amopos dan ikan tidak berpengaruh nyata terhadap total produksi wortel.
- Secara serentak (F-hitung), semua sarana produksi berpengaruh nyata terhadap total produksi.
- R2 sebesar 0,986 berarti produksi wortel dipengaruhi oleh sarana produksi sebesar 98,6 %, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain.
3. Pendapatan usahatani wortel per luas lahan petani atau per hektar jika dibagi dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan (HKO) di daerah penelitian lebih tinggi dibanding dengan upah buruh harian lepas.
4. Usahatani wortel layak dikembangkan, karena : - Produksi wortel di daerah penelitian adalah sebesar 5.507 kg/petani dan
14.236 kg/Ha, telah melampaui masing-masing titik impas (BEP) volume produksi yaitu sebesar 2.365 kg/petani dan 6.263 kg/Ha.
- Harga wortel di daerah penelitian adalah sebesar Rp. 1000/kg, telah melampaui titik impas (BEP) harga produksi sebesar Rp 445/kg.
- Nilai R/C pada usahatani wortel didaerah penelitian sebesar 2,28. Dimana R/C ≥ 1.
5. Penggunaan sarana produksi seperti garam, amopos, NPK, ikan dan tenaga kerja pada usahatani wortel didaerah penelitian belum dan tidak efisien.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
4
RIWAYAT HIDUP
DINA AYU SEPTIAN LUMBAN TOBING, lahir di Medan pada tanggal
10 September 1986. Anak keempat dari empat bersaudara dari keluarga
Bapak B. L. Tobing dan Ibu R. Tampubolon.
Pendidikan yang telah ditempuh Penulis adalah:
1. Tahun 1991 masuk Sekolah Taman Kanak-kanak di TK Swasta METHODIST
7 , Medan dan tamat tahun 1992.
2. Tahun 1992 masuk Sekolah Dasar di SD Swasta METHODIST 7, Medan dan
tamat tahun 1998.
3. Tahun 1998 masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SLTP Negeri 12,
Medan dan tamat tahun 2001.
4. Tahun 2001 masuk Sekolah Menengah Umum di SMU Negeri 8, Medan dan
tamat tahun 2004.
5. Tahun 2004 diterima di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
6. Bulan Juni–Juli mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Bahapal,
Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.
7. Bulan November 2008 melakukan penelitian skripsi di Desa Sukadame
Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo.
8. Anggota Ikatan Mahasiswa Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Tahun
2004-2009.
9. Pengurus UKM KMK USU UP FP Komisi Kebaktian Periode Tahun 2007-
2008.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
5
10. Panitia Seminar Nasional ”Dampak Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap
Masyarakat Sekitar” Tahun 2008.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan kasih–Nya yang memberikan kesempatan dan kekuatan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Adapun judul penelitian ini adalah ”ANALISIS KELAYAKAN
USAHATANI WORTEL”, (Studi Kasus: Desa Sukadame, Kecamatan
Tigapanah, Kabupaten Karo) sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Thomson Sebayang, M.T, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang
telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak M. Mozart B. Darus, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP, selaku Ketua Departemen Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
4. Ibu Dr. Ir. Diana Chalil, yang juga telah banyak membantu penulis dengan
memberikan saran dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini
5. Staff Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan yang turut berperan dalam studi Penulis.
6. Bapak Karona Sejati Sitepu, selaku Kepala Desa Sukadame yang telah
memberikan informasi dan keterangan.
7. Seluruh Petani wortel yang telah bersedia menjadi responden dalam
penyusunan skripsi Penulis dan semua instansi yang terkait yang turut
membantu dalam penyusunan skripisi ini.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
7
Teristimewa kepada Keluarga Penulis buat kedua orangtua yaitu Bapak
dan Mama yang saya hormati dan sayangi serta Abang-Kakak yang saya kasihi
(Ferdinand L. Tobing, SH; dr. Lucas L.Tobing; Dibangarna Pandjaitan, Amd; dan
Pinkan L. Tobing, Am.Keb) serta Keluarga Besar Tobing dan Tampubolon yang
telah memberikan kasih sayang, dukungan semangat, materi dan doa yang diberi
pada Penulis sampai saat ini.
Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada sahabat-
sahabat saya (Erina Christiani, Sarah M. De Fretes, Hanna M. Aritonang, Erfanus
W. Siboro dan Wilson Chandra) terimakasih untuk persahabatan selama ini, untuk
dukungan, bantuan dan doanya; untuk KTB ”Desh Tefilla” (PKK B’Yandi dan
Kak Merry) untuk dukungan doanya; untuk Kak Rianti Barus atas waktu, saran,
dan dukungannya yang telah diberikan selama ini, teman–teman Departemen SEP
04 lainnya (khusus untuk teman sekerja Hanum, Fauziah, Marini, Yudi,
Mustaqim, Arifandi, Julia dan Erina), adik–adik stambuk dan Koordinasi UKM
KMK USU UP FP periode 07/08 dan periode 08/09 terimakasih banyak untuk
dukungan doanya.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan skripsi ini ke depannya.
Akhir kata Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Desember 2008
Penulis
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
8
DAFTAR ISI
Hal
RINGKASAN RIWAYAT HIDUP KATA PENGANTAR ...................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... iii DAFTAR TABEL .......................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii PENDAHULUAN Latar Belakang ............................................................................................. 1 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6 Kegunaan Penelitian..................................................................................... 7 TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 8 Landasan Teori ............................................................................................ 13 Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 17 Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 19
METODE PENELITAN Metode Penentuan Daerah Penelitian ........................................................... 20 Metode Pengambilan Sampel ...................................................................... 20 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 21 Metode Analisis Data ................................................................................... 21 Definisi dan Batasan Operasional ................................................................. 25 Definisi .................................................................................................. 25 Batasan Operasional ............................................................................... 26 DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK PETANI RESPONDEN
Deskripsi Daerah Penelitian ......................................................................... 27 Letak Geografis, Batas dan Luas Wilayah .................................................... 27
Keadaan Penduduk ................................................................................. 28 Perekonomian Desa ................................................................................ 29 Sarana dan Prasarana .............................................................................. 30
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
9
Karakteristik Petani Responden .................................................................... 31 HASIL DAN PEMBAHASAN Teknis Budidaya Usahatani Wortel .............................................................. 33 Ketersediaan Sarana Produksi ...................................................................... 36
Pengaruh Sarana Produksi Usahatani Wortel Terhadap Total Produksi Usahatani Wortel ......................................................................................... 39 Analisis Usahatani Wortel Di Daerah Penelitian ........................................... 46 Kelayakan Usahatani Wortel ....................................................................... 47 Tingkat Efisiensi Penggunaan Sarana Pada Usahatani Wortel ....................... 48
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan .................................................................................................. 52 Saran ............................................................................................................ 53 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
10
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
1. Perkembangan Produksi Sayur-Sayuran (Ton) di Propinsi Sumatera
Utara Tahun 2002-2006 2
2. Luas Lahan, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Wortel Per Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006
4
3. Luas Lahan dan Produksi Wortel Per Kecamatan di Kabupaten Karo Tahun 2007
5
4. Banyaknya Petani Wortel di Desa Sukadame 20 5. Distribusi Penggunaan Lahan di Desa Sukadame Tahun 2006 28 6. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Desa Sukadame
Tahun 2006 28
7. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal di Desa Sukadame Tahun 2006
29
8. Distribusi Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan di Desa Sukadame Tahun 2006
29
9. Distribusi Penduduk Menurut Sumber Mata Pencaharian di Desa Sukadame Tahun 2006
30
10. Sarana dan Prasarana di Desa Sukadame Tahun 2006 31 11. Karakteristik Petani Responden 31 12. Rataan Penggunaan Tenaga Kerja Per Hektar Dalam 1 Musim Tanam
Di Daerah Penelitian 38
13. Pengaruh Sarana Produksi Usahatani Wortel Terhadap Total Produksi Usahatani Wortel
39
14. Analisis Usahatani Wortel Per Petani dan Per Hektar Di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
45
15. Pendapatan Usahatani Wortel di Daerah Penelitian 46 16. Tingkat Efisiensi Sarana Produksi Pada Usahatani Wortel 48 17. Uji Sensivitas Sarana Produksi Pada Usahatani Wortel Di Daerah
Penelitian 50
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
11
DAFTAR GAMBAR No Judul Hal
1. Skema Kerangka Pemikiran 18
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
12
DAFTAR LAMPIRAN No Judul
1. Karakteristik Petani Sampel Usahatani Wortel 2. Biaya Penggunaan Benih Per Petani di Daerah Penelitian Selama 1 Musim
Tanam 3. Biaya Penggunaan Benih Per Hektar di Daerah Penelitian Selama 1 Musim
Tanam 4. Biaya Penggunaan Pupuk Per Petani Sampel di Daerah Penelitian Selama 1
Musim Tanam 5. Biaya Penggunaan Pupuk Per Hektar Sampel di Daerah Penelitian Selama 1
Musim Tanam 6. Biaya Sarana Produksi Usahatani Wortel Per Petani di Daerah Penelitian
Selama 1 Musim Tanam 7. Biaya Sarana Produksi Usahatani Per Hektar di Daerah Penelitian Selama 1
Musim Tanam 8. Curahan dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Wortel Per Petani di Daerah
Penelitian Selama 1 Musim Tanam 9. Curahan dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Wortel dan Per Hektar di
Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam 10. Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Wortel Per Petani dan Per Hektar di
Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam 11. Total Biaya Usahatani Wortel Per Petani di Daerah Penelitian Selama 1
Musim Tanam 12. Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar di Daerah Penelitian Selama 1
Musim Tanam 13. Produksi dan Penerimaan Usahatani Wortel Per Petani dan Per Hektar di
Daerah Penelitian dalam 1 Musim Tanam 14. Pendapatan Bersih Usahatani Wortel Per Petani dan Per Hektar di Daerah
Penelitian dalam 1 Musim Tanam 15. Kelayakan Usahatani Wortel (BEP) Per Petani Di Daerah Penelitian 16. Kelayakan Usahatani Wortel (BEP) Per Ha Di Daerah Penelitian 17. Kelayakan Usahatani Wortel (R/C) Per Petani di Daerah Penelitian 18. Kelayakan Usahatani Wortel (R/C) Per Ha Di Daerah Penelitian 19. Efisiensi Penggunaan Garam Pada Usahatani Wortel Selama 1 Musim
Tanam Di Daerah Penelitian 20. Efisiensi Penggunaan Amopos Pada Usahatani Wortel Selama 1 Musim
Tanam Di Daerah Penelitian 21. Efisiensi Penggunaan NPK Pada Usahatani Wortel Selama 1 Musim Tanam
Di Daerah Penelitian 22. Efisiensi Penggunaan Ikan Pada Usahatani Wortel Selama 1 Musim Tanam
Di Daerah Penelitian
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
13
23. Efisiensi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Wortel Selama 1 Musim Tanam Di Daerah Penelitian
24. Penggunaan Sarana Produksi Terhadap Total Produksi Usahatani Wortel
25. Analisis Regresi Sarana Produksi Dengan menggunakan Alat Bantu SPSS
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
14
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih
diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam
mengatasi krisis yang sedang terjadi. Keadaan inilah yang memperlihatkan sektor
pertanian sebagai salah satu sektor yang handal dan mempunyai potensi besar
untuk berperan sebagai pemicu pemulihan ekonomi nasional (Husodo, dkk, 2004).
Indonesia memiliki sumberdaya hortikultura tropika yang berlimpah
berupa keanekaragaman genetik yang luas. Demikian pula, keanekaragaman
genetik sumber daya lahan, iklim, dan cuaca yang dapat dijadikan suatu kekuatan
untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam agribisnis di masa depan.
Produk-produk agribisnis hortikultura tropik nusantara yang terdiri dari buah-
buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat merupaka salah satu andalan
Indonesia baik di pasar domestik, regional maupun internasional
(Rasahan, dkk, 1999).
Untuk itu tidak berlebihan bila pemerintah menumpahkan harapan pada
tanaman hortikultura sebagai salah satu sumber pertumbuhan baru pada sektor
pertanian. Hal ini dapat dilihat dari kedudukannya sebagai sumber nutrisi dan
disamping itu nilai tukarnya juga relatif tinggi. Kemampuan komoditi hortikultura
dalam memberikan peluang kesempatan kerja dan peluang peningkatan
pendapatan secara nyata dapat dilihat, paling tidak dari adanya perubahan pola
penggunaan lahan yang lebih difungsikan untuk hortikulturayang semakin sering
dan mudah ditentukan (Anonimous, 1995).
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
15
Sumatera Utara merupakan salah satu daerah di Indonesia yang banyak
menghasilkan produk hortikultura seperti sayur-sayuran. Berikut perkembangan
produksi sayur-sayuran di propinsi Sumatera Utara selama 5 tahun mulai tahun
2002-2006.
Tabel 1. Perkembangan Produksi Sayur-Sayuran (Ton) di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2002-2006
No Komoditi Tahun
2002 2003 2004 2005 2006 1 Bawang Merah 35678 37662 23664 9222 8666 2 Bawang Putih 17475 22294 9545 3200 1036 3 Bawang Daun 13479 23245 28123 24438 25509 4 Kentang 216289 237056 160732 105209 98267 5 Kol 245423 270526 200778 169422 138533 6 Petsai/Sawi 67004 88432 82113 80690 73008 7 Wortel 53678 79388 67431 75357 40949 8 Kacang Panjang 35516 40224 40559 43145 44386 9 Cabe 90447 135778 136047 106030 117591 10 Tomat 121854 128476 77555 86688 88275 11 Terung 29356 28479 28945 31007 35124 12 Buncis 33555 57691 46755 37900 27555 13 Ketimun 35222 30593 34869 45451 55703 14 Kangkung 8737 10249 9906 11507 9112 15 Bayam 10870 12291 12133 13346 8996 16 Sayuran lain 63981 87852 97577 98267 79596
Jumlah 1078564 1290236 1056732 940879 852306 Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara 2006
Produksi sayuran Sumatera Utara (Sumut) pada tahun 2006 mengalami
penurunan mencapai 88.573 ton dari 940.879 ton pada tahun 2005 menjadi hanya
852.306 ton. Sedangkan untuk komoditi wortel pada tahun 2006 juga mengalami
penurunan yang cukup nyata yaitu sebesar 34.408 ton (44,3%) dari tahun 2005.
Sayuran seperti wortel merupakan salah satu sayuran yang digemari oleh
karena rasanya yang enak, renyah dan agak manis. Wortel memiliki peranan yang
penting dalam penyedia bahan pangan, khususnya penyedia sumber vitamin dan
mineral. Kenaikan jumlah penduduk, kenaikan taraf hidup masyarakat dan untuk
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
16
kepentingan kesehatan menjadi alasan bagi masyarakat untuk mengkonsumsi
wortel mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap komoditi ini sangat
besar. Kuatnya pasaran wortel juga dapat dilihat dari pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan industri pengolahan yang mengolah umbi wortel
menjadi berbagai jenis produk baik makanan, minuman maupun kosmetik. Dan
jika dilihat dari tinjauan pasar wortel dari beberapa segi menunjukkan bahwa
pengembangan wortel di Indonesia memiliki prospek yang cerah. Pengembangan
budi daya wortel di Indonesia akan lebih baik didukung oleh keadaaan
agroklimatologi dan agroekonomi wilayah Indonesia yang sesuai untuk wortel
(Rukmana, 1995).
Sumatera Utara sebenarnya merupakan wilayah dengan tingkat kesuburan
tanah yang cukup baik untuk ditanamai komoditi hortikultura termasuk wortel.
Namun saat ini hanya ada 5 (lima) Kabupaten sebagai daerah penghasil komoditi
wortel yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupaten Karo, Kabupaten Tapanuli Utara,
Kabupaten Dairi dan Kabupaten H. Hasundutan. Berikut luas panen, produktivitas
dan produksi wortel per Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006
yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
17
Tabel 2. Luas Lahan, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Wortel Per Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006
No Kabupaten/Kota Luas
Tanam (Ha)
Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Kw/Ha)
Produksi (Ton)
1 Medan - - - - 2 Langkat - - - - 3 Deli Serdang - - - - 4 Simalungun 116 83 128.31 1065 5 Karo 1264 1204 300.17 36141 6 Asahan - - - - 7 Labuhan Batu - - - - 8 Tapanuli Utara 255 198 135.91 2691 9 Tapanuli Tengah - - - -
10 Tapanuli Selatan - - - - 11 Nias - - - - 12 Dairi 58 42 180 756 13 Tebing Tinggi - - - - 14 Tanjung Balai - - - - 15 Binjai - - - - 16 P. Siantar - - - - 17 Tobasa - - - - 18 Madina - - - - 19 P. Sidempuan - - - - 20 H. Hasundutan 24 18 164.44 296 21 Samosir - - - - 22 Serdang Bedagai - - - - 23 Pakpak Bharat - - - -
Jumlah 1717 1545 230.96 40949 Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara 2006
Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa Kabupaten Karo merupakan daerah
yang banyak menghasilkan wortel dengan jumlah produksi sebesar 36,141Ton
dan produktivitas 300,17 Kw/Ha. Dan di Kabupaten Karo wortel banyak di tanam
di Kecamatan, Tigapanah, Simpang Empat dan Kabanjahe.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
18
Tabel 3. Luas Lahan dan Produksi Wortel Per Kecamatan di Kabupaten Karo Tahun 2007
No Kecamatan Luas lahan (Ha)
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
Produktivitas (Ton/Ha)
1 Mardinding - - - - 2 Laubaleng - - - - 3 Tigabinanga - - - - 4 Juhar - - - - 5 Munthe - - - - 6 Kutabuluh - - - - 7 Payung - - - - 8 Tiganderket - - - 9 Simpang Empat 661 647 20,732 320.43 10 Naman Teran - - - - 11 Merdeka - - - - 12 Kabanjahe 115 105 2,304 219.43 13 Berastagi 188 131 6,569 501.45 14 Tigapanah 108 107 2,575 240.65 15 Dolat Rayat - - - - 16 Merek 42 41 595 145.12 17 Barusjahe 11 10 528 528.00
Jumlah 1,125 1,041 33,303 1,955 Sumber : BPS Kabupaten Karo Dalam Angka Tahun 2008
Berdasarkan data Tabel diatas diketahui bahwa Kecamatan Tigapanah
merupakan daerah yang memiliki lahan wortel yang cukup luas. Hasil produksi
wortel untuk Kecamatan Tigapanah sebesar 2.575 Ton dan produktivitasnya
240,65 Ton/Ha. Dalam hal ini sebenarnya Kecamatan Tigapanah memiliki potensi
yang cukup besar untuk terus dikembangkan sehingga dapat menjadi suatu daerah
penghasil wortel terbesar di Kabupaten Karo. Untuk itu penelitian ini dilakukan
dengan melihat usahatani wortel yang ada di Kecamatan Tigapanah sehingga
dapat diketahui layak atau tidak untuk tetap dikembangkan.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
19
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana ketersediaan sarana produksi pertanian (luas lahan, benih,
garam, pupuk, dan tenaga kerja) pada usahatani wortel di daerah
penelitian?
2. Bagaimana pengaruh sarana produksi terhadap total produksi usahatani
wortel?
3. Berapa besar tingkat pendapatan usahatani wortel di daerah penelitian?
4. Bagaimana tingkat kelayakan usahatani wortel di daerah penelitian?
5. Bagaimana tingkat efisiensi penggunaan sarana produksi pada usahatani
wortel di daerah penelitian?
Tujuan Penelitian
6. Untuk mengetahui ketersediaan sarana produksi (luas lahan, benih, garam,
pupuk, dan tenaga kerja) untuk usahatani wortel di daerah penelitian.
7. Untuk mengetahui pengaruh sarana produksi pada usahatani wortel di
daerah penelitian.
8. Untuk mengetahui tingkat pendapatan usahatani wortel di daerah
penelitian.
9. Untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani wortel di daerah penelitian.
10. Untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan sarana produksi pada
usahatani wortel di daerah penelitian.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
20
Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dalam
mengembangkan usahatani wortel.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan atau
kebijakan dalam rangka pengembangan produk pertanian khususnya
wortel.
3. Sebagai referensi bagi pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
21
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Tinjauan Pustaka
Wortel sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai
sumber vitamin A karena memiliki kadar karotena (pro vitamin A). Selain itu,
wortel juga mengandung vitamin B, vitamin C, serta zat-zat lain yang bermanfaat
bagi kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan
cadangan makanannya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar
tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan
memanjang. Umbi berwarna kuning kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika
dimakan mentah terasa renyah dan agak manis (Cahyono, 2003).
Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin
(22-24°C), lembab, dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu
biasanya terdapat di daerah berketinggian antara 1.200-1.500 m dpl. Sekarang
wortel sudah dapat ditanam di daerah berketinggian 600 m dpl. Dianjurkan untuk
menanam wortel pada tanah yang subur, gembur dan kaya humus dengan pH
antara 5,5-6,5. Tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel asalkan
dilakukan pemupukan intensif. Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia
mempunyai pH rendah. Bila demikian, tanah perlu dikapur, karena tanah yang
asam menghambat perkembangan umbi ( Ali dan Rahayu, 1995).
Pengolahan Tanah yang akan ditanami wortel diolah sedalam 30-40 cm.
Tambahkan pupuk kandang sebanyak 1,5 kg/m2 agar tanah cukup subur. Bila
tanah termasuk miskin unsur hara dapat ditambahkan pupuk urea 100 kg/ha, TSP
100 kg/ha, dan KCl 30 kg/ha. Selanjutnya dibuatkan bedengan selebar 1,5-2m dan
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
22
panjangnya disesuaikan dengan lahan. Tinggi bedengan di tanah kering adalah 15
cm, sedangkan untuk tanah yang terendam, tinggi bedengan dapat lebih tinggi
lagi. Di antara bedengan perlu dibuatkan parit selebar sekitar 25 cm untuk
memudahkan penanaman dan pemeliharaan tanaman. Kebutuhan benih wortel
adalah 4-5 Kg/ha. Benih wortel yang baik dapat dibeli di toko-toko tanaman atau
membenihkan sendiri dari tanaman yang tua.. Benih wortel dapat langsung
disebarkan tanpa disemai dahulu. Sebelumnya, benih direndam dalam air sekitar
12-24 jam untuk membantu proses pertumbuhan. Kemudian, benih dicampur
dengan sedikit pasir, lalu digosok-gosokkan agar benih mudah disebar dan tidak
melekat satu sama lain. Benih ditabur di sepanjang alur dalam bedengan dengan
bantuan alat penugal, lalu benih ditutupi tanah tipis-tipis. Berikutnya, bedengan
segera ditutup dengan jerami atau daun pisang untuk menjaga agar benih tidak
hanyut oleh air. Jika tanaman telah tumbuh (antara 10-14 hari), jerami atau daun
pisang segera diangkat (Pitojo S., 2006).
Setelah tanaman tumbuh segera dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan
pertama adalah penyiraman yang dapat dilakukan sekali sehari atau dua kali sehari
jika udara sangat kering. Cara pemberian air yang lain ialah dengan jalan
menggenangi parit di antara bedengan. Cara seperti ini dapat dilakukan bila
terdapat saluran drainase. Tanaman yang telah tumbuh harus segera diseleksi.
Caranya cabutlah tanaman yang lemah atau kering, tinggalkan tanaman yang sehat
dan kokoh. Tindakan ini sekaligus diikuti dengan penjarangan yang berguna
untuk memberikan jarak dalam alur dan menjaga tercukupinya sinar matahari
sehingga tanaman tumbuh subur. Penjarangan menghasilkan alur yang rapi
berjarak antara 5- 10 cm. Pemeliharaan selanjutnya adalah pemupukan yang sudah
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
23
dapat dilakukan sejak tanaman berumur dua minggu. Untuk keperluan
pertumbuhan tanaman dn pembentukan umbi wortel, tanaman memerlukan unsu-
unsur N, P, K dalam jumlah yang banyak, sementara jumlah yang tersedia di
dalam tanah relatif sedikit. Oleh karena itu, harus ditambahkan unsur-unsur N, P,
dan K dari luar dalam bentuk pupuk kimia buatan pabrik yang siap diserap oleh
tanaman. Unsur nitrogen berfungsi dalam peningkatan pertumbuhan vegetatif,
pembentukan sel, klorofil; unsur fosfat berfungsi dalam pembentukan akar, umbi,
bunga, buah, peningkatan produksi dan mutu umbi; unsur kalium berfungsi dalam
pertumbuhan bunga dan klorofil, peningkatan ketahanan terhadap penyakit dan
dalam penyerapan air. Pemupukan nitrogen dapat mennggunakan pupuk ZA, urea,
Postasium Nitrat, CPN. Pemupukan fosfat dapat menggunakan pupuk DS, SP,
Ammopos atau FMP. Pemupukan kalium dengan menggunakan pupuk ZK, KCL,
atau MOP. Pupuk yang biasa diberikan berupa 50 kg Urea/ha, disusul pemberian
kedua (1 atau 1,5 bulan kemudian) berupa urea sebanyak SO kg/ha dan KCl 20
kg/ha. Dosis dapat berubah sesuai kondisi tanah dan rekomendasi pemupukan
yang ada. Cara pemupukan adalah dengan menaburkan pupuk pada alur sedalam 2
cm yang dibuat memanjang berjarak sekitar 5 cm dari alur tanaman. Ketika
tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pendangiran.
Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar
tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Cahyono, 2003).
Ada beberapa hama yang penting diketahui karena sering menyerang
tanaman wortel di Indonesia, di antaranya sebagai berikut. Manggot-manggot
(Psila rosae) Umbi wortel yang terserang memperlihatkan gejala kerusakan
(berlubang dan membusuk) akibat gigitan pada umbi. Penyebab kerusakan ini
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
24
adalah sejenis lalat wortel yang disebut manggot-manggot (Psila rosae). Periode
aktif perusakan adalah saat larva lalat ini memakan umbi selama 5-7 minggu
sebelum berubah menjadi kepompong. Umbi yang telah terserang tidak dapat di
perbaiki, sebaiknya dicabut dan dibuang. Pencegahannya, saat tanaman wortel
masih muda disiram dengan larutan Polydo120 g dicampur air sebanyak 100 liter.
Untuk lebih meyakinkan hasilnya, pemberian Polydol diulangi lagi 10 hari
kemudian. Semiaphis dauci Serangan hama ini ditandai dengan terhentinya
pertumbuhan, tanaman menjadi kerdil, daun-daun menjadi keriting, dan dapat
menyebabkan kematian. Hama ini umumnya menyerang tanaman muda sehingga
menyebabkan kerugian besar. Hama perusak ini adalah serangga berwarna abu-
abu bernama Semiaphis dauci. Pemberantasan dan pengendaliannya dilakukan
dengan menyemprotkan Polydol 20 g dicampur air 100 liter. Atau dapat pula
menggunakan Metasyttox 50 g dicampur air 100 liter (Rukmana, 1995).
Penyakit Penyakit tanaman wortel yang dianggap penting antara lain
sebagai berikut. Bercak daun cercospora Penyakit ini ditandai dengan bercak-
bercak bulat atau memanjang yang banyak terdapat di pinggir daun sehingga daun
mengeriting karena bagian yang terserang tidak sama pertumbuhannya dibanding
bagian yang sehat. Penyebab penyakit ini adalah jamur Cercospora carotae
(Pass). Penyebarannya dibantu oleh angin. Bagian tanaman yang lebih dahulu
terserang adalah daun muda. Pengendaliannya dengan menanam biji yang sehat,
menjaga sanitasi, tanaman yang telah terserang dicabut dan dipendam, serta
pergiliran tanaman. Cara pengendalian yang lain adalah dengan menyemprotkan
fungisida yang mengandung zineb dan maneb, yaitu Velimex 80 WP sebanyak 2-
2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha. Busuk hitam (hawar daun) Gejala
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
25
penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak kecil berwarna cokelat tua sampai
hitam bertepi kuning pada daun. Bercak dapat membesar dan bersatu sehingga
mematikan daun-daun (menghitam). Tangkai daun yang terinfeksi menyebabkan
terjadinya bercak memanjang berwarna seperti karat. Gejala pada akar baru
tampak setelah umbi akar disimpan. Pada akar timbul bercak berbentuk bulat dan
tidak teratur, agak mengendap dengan kedalaman sekitar 3mm. Jaringan yang
busuk berwarna hitam kehijauan sampai hitam kelam. Terkadang timbul pula
kapang kehitaman pada permukaan bagian yang busuk. Penyebab penyakit ini
adalah jamur Alternaria dauci yang semula disebut Macrosporium carotae.
Pengendaliannya dengan pergiliran tanaman, sanitasi, penanaman benih yang
sehat, dan membersihkan tanaman yang telah terserang (dicabut dan dipendam
atau dibakar). Dapat juga digunakan fungisida, misalnya Velimex 80 WP
sebanyak 2-2,5 g/1 dengan volume semprot 400-800 1/ha (Anonimous, 1992).
Wortel dapat dipanen setelah 100 hari tergantung dari jenisnya.
Pemanenan tidak boleh terlambat karena umbi akan semakin mengeras (berkayu)
sehingga tidak disukai konsumen. Cara pemanenan dilakukan dengan jalan
mencabut umbi beserta akarnya. Untuk memudahkan pencabutan sebaiknya tanah
digemburkan dahulu. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi hari agar dapat segera
dipasarkan (Rukmana, 1995).
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
26
Landasan Teori
Dalam usahatani, seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara
efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu
tertentu. Yang dimaksud dengan efektif bila petani atau produsen dapat
mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki sebaik-baik, dan dikatakan
efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output)
yang melebihi masukan (sarana) (Soekartawi, 1995).
Yang termasuk faktor produksi adalah semua korbanan yang diberikan
pada tanaman agar tanaman tersebut mampu tumbuh dan menghasilkan dengan
baik. Diberbagai literature, faktor produksi ini dikenalpula dengan istilah sarana
produksi, input, production factor, dan korbanan produksi. Faktor produksi sangat
menentukan besar kecilnya produksi yang diperoleh. Dalam berbagai pengalaman
menunjukkan bahwa faktor produksi lahan, benih, pupuk, obat-obatan, tenaga
kerja, dan aspek manajemen adalah faktor produksi yang terpenting
(Soekartawi, 1994).
Fungsi produksi yang sering digunakan dalam bidang pertanian adalah
fungsi produksi Cobb-Douglas. Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu
fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel
yang satu disebut variabel independen, yang dijelaskan (Y), dan variabel lain
disebut variabel independen, yang menjelaskan (X). Penyelesaian hubungan
antara Y dan X adalah biasanya dengan cara regresi dimana variasi yang akan
dipengaruhi oleh variasi X (Soekartawi, 1994).
Efisiensi adalah rasio yang mengukur keluaran atau produksi suatu sistem
atau proses untuk setiap sarana masukan. Efisiensi produksi dapat diartikan
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
27
sebagai upaya penggunaan sarana atau faktor produksi yang sekecil-kecilnya
untuk mendapatkan hasil produksi dalam jumlah tertentu. Efisiensi penggunaan
sarana akan tercapai jika nilai produk marginal (NPM) untuk suatu sarana sama
dengan harga sarana (Px) tersebut, atau secara matematis dapat ditulis dengan
rumus:
1==x
xxx P
NPMatauPNPM
Jika xx PNPM / > 1, artinya bahwa penggunaan faktor (sarana) produksi X belum
efisien. Jika xx PNPM / < 1, artinya bahwa penggunaan faktor (sarana) produksi
X tidak efisien (Soekartawi, 1991).
Pendapatan perusahaan merupakan penerimaan yang dihasilkan dari
kegiatan perusahaan, sedangkan biaya operasinya merupakan pengeluaran yang
juga karena perusahan. Biaya operasi ini dibagi menjadi 3 bagian:
a. Biaya tetap, merupakan biaya yang jumlahnya tetap, tidak tergantung
pada perubahan tingkat produksi dalam menghasilkan keluaran/produk
di dalam interval tertentu.
b. Biaya variabel, merupakan biaya yang berubah-ubah sesuai dengan
perubahan tingkat produksi.
c. Biaya semi-variabel, merupakan biaya yang di dalamnya terkandung
biaya tetap dan variabel sekaligus
(Umar, 2005).
Ada beberapa jenis pendapatan berdasarkan sumbernya, yaitu:
1. Gross dan net income
- gross income adalah pendapatan yang belum dikurangi dengan biaya.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
28
- net income adalah pendapatan setelah dikurangi biaya.
2. Pendapatan tenaga kerja petani adalah pendapatan pengelola ditambah upah
tenaga kerja petani.
3. Pendapatan tenaga kerja keluarga petani adalah pendapatan pengelola ditambah
upah tenaga kerja petani dan anggota keluarga yang dihitung.
4. Pendapatan petani adalah pendapatan tenaga kerja petani ditambah bunga
modal milik sendiri.
5. Pendapatan keluarga petani adalah pendapatan tenaga kerja keluarga petani
ditambah bunga modal milik sendiri.
(Prawirokusumo, 1999).
Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan
usaha, telah menuntut perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatan atau
kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat (benefit) bila diusahakan.
Kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha disebut dengan studi kelayakan
(Ibrahim, 1998).
Kelayakan usaha dapat melihat kelayakan dari suatu gagasan yang berasal
dari pengusaha secara individu. Kegiatan usaha terutama usahatani pada
umumnya mengutamakan financial benefit daripada social benefit. Kelayakan
usaha dapat diketahui dengan menggunakan beberapa kriteria investasi yang
umum dikenal, antara lain sebagai berikut: BEP dan R/C
(Kasmir dan Jakfar, 2003)
Break even point adalah titik pulang pokok dimana total revenue sama
dengan total cost. Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan sebuah usahatani,
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
29
terjadinya titik pulang pokok TR = TC tergantung pada arus lama penerimaan
sebuah usahatani dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta
biaya modal lainnya (Sunarjono, 2000).
R/C adalah singkatan dari return cost ratio, atau dikenal sebagai
perbandingan atau nisbah antara penerimaan dan biaya. Secara matematika dapat
diutliskan sebagai berikut:
a = R/C R= Py . Y C= FC + VC
a = {(Py.Y)/(FC+VC)} (Soekartawi, 1994).
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
30
Kerangka Pemikiran
Usahatani adalah suatu bidang tanah, dimana seorang petani, keluarga tani
atau badan usaha lainnya bercocok tanam atau memelihara ternak. Produksi
pertanian mengusahakan masukan untuk menghasilkan keluaran. Masukan yaitu
segala sesuatu yang diikutsertakan di dalam proses produksi seperti benih, pupuk,
pestisida dan tenaga kerja. Keluaran adalah hasil tanaman yang dihasilkan dalam
usahatani.
Usahatani bertujuan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut
digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta dana untuk kegiatan luar
usahatani.
Petani harus memperhitungkan setiap biaya yang dikeluarkan untuk
usahatani sehingga dapat menentukan harga jual produksi. Biaya-biaya produksi
yang dikeluarkan yaitu biaya benih, pupuk, dan upah tenaga kerja, biaya
pembelian dan pemeliharaan alat pertanian dan biaya sewa tanah.
Untuk menilai layak tidaknya usaha tani untuk dikembangkan maka ada
beberapa komponen yang harus dilihat yaitu dari biaya produksi, pendapatan dan
keuntungan serta analisis finansial. Usahatani wortel di daerah penelitian layak
atau tidak untuk diusahakan dan dikembangkan di daerah penelitian dapat
diketahui melalui analisis kelayakan usahatani. Selain melihat kelayakan
usahatani perlu juga dilihat efisiensi dalam menggunakan sarana (input) produksi
dalam usaha taninya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada skema kerangka
pemikiran berikut:
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
31
Usahatani
Biaya
Kelayakaan: - R/C - BEP Tidak layak
Sarana Produksi: - Lahan - Benih - Garam - Pupuk - Tenaga Kerja
Usahatani
Py
Biaya
Efisiensi NPM = Px
Layak Tidak Efisien
Efisien
Output (Wortel)
Px
Penerimaan Pendapatan
Keterangan :
: Menyatakan proses
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
32
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran, maka
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Sarana produksi (luas lahan, benih, garam, pupuk, dan tenaga kerja)
berpengaruh nyata terhadap total produksi usahatani wortel di daerah
penelitian.
2. Tingkat pendapatan usahatani wortel di daerah penelitian relatif tinggi.
3. Usahatani wortel di daerah penelitian layak untuk dikembangkan.
4. Penggunaan sarana (input) produksi pada usahatani wortel di daerah
penelitian telah efisien.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
33
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah
Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara
purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Tigapanah
merupakan salah satu daerah sentra pengembangan usahatani wortel dan Desa
Sukadame dengan jumlah petani yang cukup banyak mengusahakan usahatani
wortel.
Metode Penentuan Sampel
Responden dalam penelitian ini adalah petani wortel di daerah penelitian
yaitu di Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Banyaknya petani wortel sebanyak 200 KK. Penarikan sampel dilakukan dengan
metode Simple Random Sampling. Sampel yang diambil pada penelitian yaitu
sebanyak 30 KK dengan karakteristik sampel bersifat homogen yaitu dimana
perlakuan dalam usahatani dan variabel yang akan diteliti sama. Hal ini sesuai
dengan teori Bailey yang menyatakan untuk penelitian menggunakan analisa
statistik, ukuran responden paling minimum sebanyak 30 (Hasan, 2002). Uraian
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. berikut ini:
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
34
Tabel 4. Banyaknya Petani Wortel di Desa Sukadame Uraian Populasi (KK) Sampel (KK)
Petani wortel 200 30 Sumber: Kepala Desa Sukadame
Metode Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan petani di desa
dengan menggunakan kuisioner yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder
merupakan data pelengkap yang diperoleh dari berbagai instansi yang
berhubungan seperti BPS Sumatera Utara, Dinas Pertanian Sumut, Dinas
Pertanian Kabupaten Karo, dan literatur yang mendukung penelitian ini.
Metode Analisis Data
Untuk menjawab identifikasi masalah 1, dianalisis dengan metode
deskriptif, yaitu dengan mengamati sejauhmana ketersediaan sarana produksi
pertanian (luas lahan, benih, garam, pupuk dan tenaga kerja) di daerah penelitian.
Untuk menjawab identifikasi masalah 2 (Hipotesis 1), dianalisis dengan
fungsi Cobb-Douglas dengan model sebagai berikut:
Y = f(X1,X2,.....Xn)
Y = boX1b1X2
b2X3 b3…..Xn
bn Dimana:
Y = Produksi wortel (kg) X1 = Luas Lahan (Ha) X2 = Benih (kg) X3 = Garam (kg) X4 = Pupuk Amopos (kg)
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
35
X5 = Pupuk NPK (kg) X6 = Pupuk Ikan (kg) X7 = Tenaga kerja (HKP) μ = Kesalahan pengganggu
Kemudian diuji dengan menggunakan:
Dimana:
r2 = Koefisien determinasi n = Jumlah responden k = Derajat pembilang bebas n-k-1 = Derajat bebas penyebut Kriteria uji:
- F-hitung < F-tabel : Hipotesis H0 diterima (H1 ditolak) - F-hitung > F-tabel : Hipotesis H1 diterima (H0 ditolak) (Soekartawi, 1994).
Untuk identifikasi masalah 3 (Hipotesis 2), dengan menggunakan rumus:
Pendapatan usahatani
- Penerimaan Usahatani
TR = Y . Py
Dimana :
TR = Total penerimaan (total revenue) Y = Produksi yang diperoleh (Kg) Py = Harga jual (Rp)
- Biaya Produksi Usahatani
TC = FC + VC
Dimana:
TC = Total biaya (Rp) FV = Biaya tetap (Rp) VC = Biaya variabel (Rp)
Maka Pendapatan usahatani dapat dihitung dengan rumus:
)1()1(:
2
−−−
−
knr
kr
hitungF
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
36
Pd = TR – TC
Dimana:
Pd = Pendapatan usahatani (Rp) TR = Total penerimaan (total revenue) TC = Total biaya (total cost)
(Soekartawi, 2002). Kriteria uji: Pendapatan usahatani dikatakan tinggi apabila pendapatan usaha tani
per hari lebih tinggi dari upah harian rata-rata yang ada di daerah penelitian.
Untuk menjawab identifikasi masalah 4 (Hipotesis 3), dianalisis dengan
memperhitungkan R/C Ratio dan BEP.
R/C (Return Cost Ratio), atau dikenal sebagai perbandingan atau nisbah
antara penerimaan dan biaya. Secara matematika dapat dituliskan sebagai berikut:
a = R/C R = Py . Y C = FC + VC
a = {(Py.Y)/(FC+VC)} Dimana:
R = Penerimaan C = Biaya Py = Harga output Y = Output FC = Biaya tetap VC = Biaya tidak tetap Kriteria:
- Jika R/C > 1, maka usaha layak untuk dilaksanakan - Jika R/C = 1, maka usaha layak impas - Jika R/C < 1, maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan
(Soekartawi, 1994).
Break Even Point (BEP) adalah titik pulang pokok dimana total revenue
sama dengan total cost.
o BEP Volume Produksi :
Total Biaya Produksi Harga di Tingkat Petani
Total Biaya Produksi Total Produksi
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
37
o BEP Harga Produksi : :
Kriteria uji: Titik impas yang terlampaui apabila nilai masing-masing variabel
lebih tinggi dari hasil perhitungan BEP (Break Even Point) (Sunarjono, 2000).
Untuk menjawab identifikasi masalah 5 (Hipotesis 4), melihat efisiensi
produksi tercapai jika nilai produk marginal (NPM) untuk suatu sarana (input)
sama dengan harga sarana (input) (Px) tersebut, dengan menggunakan rumus:
PM . Py = Px
Karena efisiensi teknis maksimum ( yaitu PR maksimum) di capai pada saat :
PM = PR
PR = Y/X
maka
Dimana:
PR = Produksi rata – rata (kg) Px = Harga produk x (Rp) Py = Harga produk y (Rp) X = Sarana produksi Y = Output (wortel) (kg)
Kriteria uji:
- Jika xx PNPM / > 1, artinya bahwa penggunaan faktor (sarana) produksi X belum efisien.
- Jika xx PNPM / < 1, artinya bahwa penggunaan faktor (sarana) produksi X tidak efisien.
(Soekartawi, 1991).
1==x
xxx P
NPMatauPNPM
PxPRPy
PxNPM .
≈
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
38
Defenisi Dan Batasan Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman, maka berikut ini penulis membuat
defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:
Defenisi
1. Usahatani wortel adalah suatu usaha yang dilakukan di atas sebidang lahan
usahatani dengan menanam tanaman wortel.
2. Sarana produksi adalah semua korbanan yang digunakan dalam usahatani
wortel sehingga menghasilkan suatu keluaran (output).
3. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani yang
merupakan biaya tetap dan variabel dalam satu musim tanam.
4. Produksi adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan usahatani wortel yaitu
wortel yang siap dijual.
5. Harga jual adalah besarnya nilai penjualan buah wortel yang diterima oleh
petani.
6. Penerimaan usahatani wortel adalah jumlah produksi wortel dikalikan dengan
harga jual yang diterima oleh petani.
7. Pendapatan bersih usahatani wortel adalah penerimaan yang diperoleh dari
usahatani wortel dikurangi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk usahatani
wortel.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
39
8. Pendapatan usahatani per hari adalah pendapatan bersih petani dalam 1 musim
tanam di bagi 75 hari masa kerja aktif.
9. Kriteria investasi adalah alat uji yang menjadi dasar untuk menentukan
penerimaan atau penolakan suatu kegiatan usaha.
10. Kelayakan usaha adalah ukuran suatu usaha dapat menghasilkan keuntungan
yang proposional dengan membandingkan jumlah penerimaan dengan seluruh
biaya produksi dalam pengolahan.
11. Efisiensi adalah rasio untuk mengukur keluaran atau produksi suatu sistem
untuk setiap sarana masukan.
12. Uji sensitivitas yaitu uji pendekatan yang dilakukan untuk melihat tingkat
perubahan respon sebagai dampak perubahan variabel.
Batasan Operasional
1. Penelitian dilakukan Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo.
2. Petani sampel adalah petani yang menanam wortel.
3. Penelitian dilaksanakan Tahun 2008.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
40
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN KARAKTERISIK PETANI
RESPONDEN
Deskripsi Daerah Penelitian
Letak Geografis, Batas dan Luas Wilayah
Desa Sukadame, Kecamatan Tigapanah terletak 7 Km dari Kabanjahe
Ibukota Kabupaten Karo dan 80 Km dari Medan Ibukota Propinsi Sumatera Utara.
Desa Sukadame terletak 1.100-1.300 m dpl, dengan suhu udara rata-rata berkisar
16-27 0C, dengan kelembapan 85%. Jenis tanah pada umumnya adalah Tanah
Andosol. Desa Sukadame mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sinaman, Kecamatan Barus Jahe
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Suka, Kecamatan Tigapanah
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tigapanah, Kecamatan Tigapanah
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Regaji, Kecamatan Merek
Luas Desa Sukadame secara langsung keseluruhan adalah + 450 Ha,
sebahagian besar diantaranya diusahakan untuk usahatani lahan kering. Tanaman
wortel di Desa Sukadame dijadikan sebagai tanaman sampingan yang ditanam
oleh petani, tanaman ini ditanam supaya dapat memperbaiki struktur tanah dengan
tidak hanya menanam tanaman yang utama. Tanaman yang baynyak
dibudidayakan adalah tanaman wortel, jeruk, kubis, buncis, padi ladang.
Penggunaan lahan di Desa Sukasdame dapat dilihat pada Tabel 5. berikut:
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
41
Tabel 5. Distribusi Penggunaan Lahan di Desa Sukadame Tahun 2006
No. Jenis Lahan Luas (Ha) Persentase (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pertanian Lahan Kering Hutan Jalan Bangunan/Pemukiman Sawah Ladang Lain-lain
400 4 3 12 20 11
88,9 0,9 0,7 2,7 4,4 2,4
Jumlah 450 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Sukadame, Tahun 2006 Tabel 5. menunjukkan bahwa penggunaan lahan yang paling luas adalah
untuk perladangan lahan kering, yaitu 400 Ha (88,9%) dari luas Desa Sukadame
secara keseluruhan.
Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Desa Sukadame sampai akhir Tahun 2006 tercatat
sebanyak 2.676 jiwa atau 639 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari yang terdiri
adri 1.300 jiwa laki-laki dan 1.343 jiwa perempuan. Keadaan penduduk
berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 6. berikut:
Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Desa Sukadame Tahun 2006
No. Kelompok Umur Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
0-15 16-31 32-47 48-53 54-69 > 70
315 434 535 615 610 167
11,8 16,2 20 23
22,8 6,2
Jumlah 2.676 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Sukadame, Tahun 2006 Tabel 6. menunjukkan bahwa penduduk Desa Sukadame dengan
kelompok umur usia kerja 16-69 tahun mempunyai proporsi yang terbesar yaitu
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
42
sebanyak 2.194 jiwa (82%), disusul dengan kelompok umur 0-15 tahun yaitu
sebesar 315 jiwa (11,8%), sedangkan kelompok umur > 70 tahun memiliki jumlah
penduduk terkecil yakni 167 jiwa (6,2%).
Tabel 7. Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Formal di Desa Sukadame Tahun 2006
No. Tingkat Pendidikan Formal
Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Belum Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat Akademi Tamat Perguruan Tinggi
314 304 725 724 465 95 49
11,7 11,4 27,1 27,1 17,4 3,6 1,8
Jumlah 2.676 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Sukadame, Tahun 2006 Tabel 7. menunjukkan bahwa sebahagian besar penduduk sudah
menamatkan pendidikan SMP dan SMA. Terdapat sebanyak 304 jiwa yang tidak
tamat SD, sementara tamat SD 725 jiwa, tamat SMP 724 jiwa, tamat SMA 465
jiwa, tamat akademi 95 jiwa dan perguruan tinggi 49 jiwa.
Desa Sukadame juga terdiri dari beberapa keyakinan, komposisi penduduk
berdasarkan agama dan kepercayaan dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel 8. Distribusi Penduduk Menurut Agama dan Kepercayaan di Desa Sukadame Tahun 2006
No. Agama yang dianut Jumlah Penduduk (Jiwa) Persentase (%)
1. 2. 3. 4. 5.
Protestan Katolik Islam Hindu/Budha Kepercayaan Lain
1.620 614 421 12 9
60,5 22,9 15,7 0,4 0,3
Jumlah 2.676 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Sukadame, Tahun 2006
Tabel 8. menunjukkan bahwa mayoritas penduduk di Desa Sukadame
memeluk Agama Kristen Protestan yakni sebanyak 1.620 jiwa (60,5%).
Perekonomian Desa
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
43
Sebagai daerah penelitian pada umunya sumber mata pencaharian
penduduk di Desa Sukadame adalah sektor pertanian. Komposisi penduduk Desa
Sukadame menurut sumber mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 9. berikut
ini:
Tabel 9. Distribusi Penduduk Menurut Sumber Mata Pencaharian di Desa Sukadame Tahun 2006
No. Mata Pencaharian Jumlah Kepala Keluarga (KK) Persentase (%)
1. 2. 3. 4. 5.
PNS Petani Pedagang Pensiunan Buruh Tani
53 494 35 22 35
8,3 77,3 5,5 3,4 5,5
Jumlah 639 100 Sumber: Kantor Kepala Desa Sukadame, Tahun 2006 Tabel 9. menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Desa Sukadame
mempunyai mata pencaharian dari sektor pertanian sebanyak 494 Kepala
Keluarga (KK) yaitu 77,3%. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian
didominasi oleh sektor pertaian.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di Desa Sukadame saat ini dinilai telah cukup
memadai. Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis sarana yang telah tersedia baik
sarana angkutan, sarana pendidikan dan sarana sosial. Daerah ini dapat dicapai
dengan angkutan empat.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa petani tidak mengalami
kesulitan dalam memperoleh sarana produksi dan penjualan hasil karena sarana
transportasi sudah cukup tersedia. Keadaan sarana dan prasarana di Desa
Sukadame dapat dilihat pada Tabel Berikut ini:
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
44
Tabel 10. Sarana dan Prasarana di Desa Sukadame Tahun 2006 No. Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mesjid Gereja Sekolah Dasar SMP Polindes Loss Kantor Kepala Desa
1 4 2 1 1 3 1
Jumlah 13 Sumber: Kantor Kepala Desa Sukadame, Tahun 2006
Karakteristik Petani Responden
Adapun karakteristik petani reponden dalam penelitian ini meliputi umur,
tingkat pendidikan, lama bertani, dan jumlah tanggungan. Karakter petani
responden dapat dilihat pada Tabel 11. di bawah ini.
Tabel 11. Karakteristik Petani Responden No Uraian Satuan Range Rataan 1 Luas Lahan Ha 0.2-0.8 0.38 2 Umur Tahun 22-58 40.00 3 Tingkat Pendidikan Tahun 6-17 10.00 4 Lama Bertani Tahun 3-30 13.37 5 Jumlah Tanggungan Jiwa 1-4 3.00
Sumber: Data diolah dari Lampiran 1
Dari Tabel 11. diketahui bahwa rata-rata luas lahan petani wortel adalah
0,38 Ha dengan range 0,2–0,8 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani responden
termasuk petani yang memiliki lahan yang tidak terlalu luas untuk bertanam
wortel.
Rata-rata umur petani adalah 40,00 tahun dengan range 22-58 tahun. Hal
ini menunjukkan bahwa petani responden masih tergolong pada usia produktif
yang masih memiliki tenaga kerja yang potensial untuk mengusahakan usahatani
tanaman wortel.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
45
Tingkat pendidikan yang dijalani oleh petani responden memiliki rata-rata
10,00 tahun dengan range 6–17 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
pendidikan petani responden adalah setingkat SMP.
Rata-rata lama bertani petani respondenl adalah 13,37 dengan range 3-
30 tahun yang menunjukkan pengalaman bertani bagi petani termasuk cukup
tinggi yang kemungkinan besar dapat mempengaruhi petani dalam
membudidayakan tanaman wortel.
Jumlah tanggungan keluarga petani rata-rata 3,00 jiwa dengan range 1–4
jiwa. Jumlah ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan masih produktif dan
dapat dimanfaatkan untuk membantu dalam proses usahatani wortel terutama
dalam penyediaan tenaga kerja keluarga.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
46
HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknis Budidaya Usahatani Wortel
1. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang
sesuai bagi pertumbuhan dan pembentukan hasil. Lahan yang telah memadat dan
keras harus diolah kembali, agar menjadi agregat-agregat tanh yang lebih halus
sehingga berstruktur remah (gembur). Lahan juga harus dibersihkan dari semak
belukar, rumput, gulma, dan sisa tanaman lain. Sehingga akan tercipta kondisi
lahan yang dapat menjamin pertumbuhan dan pembentukan umbi wortel.
Pengolahan lahan di daerah penelitian dilakukan dengan mencangkul
tanah sedalam 20-40cm, dilanjutkan dengan mencangkul tanah tipis-tipis sampai
diperoleh tanah yang remah (gembur), dan yang terakhir membentuk parit-parit
atau bedengan yang bertujuan untuk melindungi akar tanaman dan umbi wortel
dari genangan air, terutama pada musim hujan. Tenaga kerja yang digunakan
+ 20 HKO untuk mengolah 1 hektar lahan. Kemudian tanah dibiarkan agar
terangin dan terkena cahaya.
2. Penanaman
Petani di Desa Sukamaju terlebih dulu melakukan pemupukan secara
merata sebelum melakukan penanaman. Pupuk yang digunakan yaitu garam, ikan
dan NPK. Dengan masing-masing rataan penggunaan sebanyak 83,68 kg/Ha,
99,52 kg/Ha, dan 169,04 kg/Ha. Pemberian pupuk dilakukan dengan
mencampurkan tanah dan pupuk dengan menggunakan cangkul. Penggunaan ikan
bertujuan untuk menggemburkan tanah, garam untuk memberikan warna yang
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
47
lebih cerah pada buah wortel yang akan diproduksi dan NPK untuk pertumbuhan
umbi wortel.
Setelah itu benih yang sudah disiapkan ditabur di atas larikan yang sudah
dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan cuan, kemudian benih tersebut
ditutup kembali dengan tanah dengan menggunakan roka. Tenaga kerja yang
digunakan untuk menaman di daerah penelitian yaitu sebanyak + 12 HKO per
hektar.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan dalam usahatani wortel mencakup kegiatan penyiangan,
penjarangan dan pemupukan.
Penyiangan
Di daerah penelitian Desa Sukamaju petani melakukan penyiangan
tanaman wortel untuk menghilangkan rumput-rumput atau gulma yang berada di
sekitar tanaman wortel karena hal tersebut dapat merugikan dan dapat
menurunkan produksi wortel. Penyiangan yang dilakukan oleh petani biasanya
setelah 1 bulan tabur benih. Penyiangan harus dilakukan dengan hati-hati yaitu
dengan menggunakan tangan mencabut rumpu dan gulma yang ada tanpa harus
merusak tanaman wortel yang mulai tumbuh. Rata-rata penggunaan tenaga kerja
untuk penyiangan di daerah penelitian yaitu sebanyak + 16 HKO per hektar.
Penjarangan
Penjarangan dilakukan untuk mengurangi populasi tanaman yang tumbuh
berdesakan. Penjarangan tanaman akan memberi jarak dalam barisan tanaman,
sehingga sinar matahari dapat diterima baik oleh setiap tanmana dan tanaman
dapat tumbuh subur serta berproduksi tinggi. Penjarangan ini dilakukan saat umur
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
48
tanaman wortel mencapai 1,5 bulan dengan cara mencabut tanaman yang
memiliki pertumbuhan yang kurang baik. Untuk kegiatan penjarangan ini, rata-
rata penggunaan tenaga kerja yaitu sebanyak + 18 HKO per hektar.
Pemupukan
Pemupukan yang dimaksud adalah pemupukan kedua setelah adanya
pemupukan pada awal sebelum penanaman bibit. Pemupukan ini dilakukan
setelah proses penjarangan wortel selesai dan pupuk yang digunakan yaitu pupuk
amopos dengan rata-rata penggunaan berdasarkan daerah penelitian yaitu
sebanyak + 101,92 kg per hektar. Pemberian pupuk ini diharapkan dapat
meningkatkan pertumbuhan buah wortel dan pemberiannya dilakukan dengan cara
ditabur. Untuk kegiatan pemupukan ini, rata-rata penggunaan tenaga kerja yaitu
sebanyak + 11 HKO per hektar.
4. Panen
Tanaman wortel yang telah berumur 3 (tiga) bulan sudah dapat dipanen.
Dalam hal ini di Desa Sukadame kegiatan pemanenan tidak dilakukan oleh petani
tetapi oleh pedagang pengumpul di sekitar daerah tersebut. Pemanenan dilakukan
dengan cara dilelang dengan kriteria pelelangnya adalah pedagang yang dapat
memberi tawaran tertinggi terhadap produksi wortel yang dihasilkan dengan luas
lahan yang dimiliki petani di daerah penelitian. Dan pedagang tersebut yang
berhak memanen wortel milik petani dengan membayar sesuai dengan ketentuan
harga yang berlaku dikali jumlah produksi yang ditaksir per luas lahannya. Rata-
rata jumlah produksi wortel di daerah penelitian yaitu sebesar 14.236 kg per
hektar dengan harga jual petani Rp 1.000 per kg.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
49
Ketersediaan Sarana Produksi Di Daerah Penelitian
1. Luas Lahan
Tanaman wortel dapat tumbuh baik pada lahan yang berstruktur remah,
dalam dan subur. Wortel dapat tumbuh baik pada daerah ketinggian diatas 400m
dpl, sedangkan Desa Sukadame terletak 1.100-1.300 m dpl, sehingga daerah ini
sanagt cocok ditanami wortel. Lahan yang dimiliki petani merupaka lahan milik
sendiri dan lahan sewa.
Luas lahan pertanian di Desa Sukadame adalah sebesar 400 Ha dan luas
lahan rata-rata yang digunakan untuk usahatani wortel oleh keluarga tani masing-
masing sebesar 0,38 Ha. Jika dibandingkan dengan jumlah keluarga di daerah
tersebut sebanyak 639 KK, dapat diketahui rasio kepemilikan lahan untuk masing
masing keluarga tani yaitu sebesar 0,63 Ha/KK. Dengan demikian, ada sekitar
0,25 hektar lahan cadangan yang dimiliki petani yang dapat digunakan untuk
mengembangkan usahatani wortel atau usahatani lainnya.
2. Benih
Petani wortel di Desa Sukadame memperoleh benih wortel dari pedagang
yang berada di Desa Sukadame. Jenis benih yang digunakan yaitu benih lokal atau
juga benih yang telah dibuat oleh petani yang kemudian dijual. Harga benih
wortel sebesar Rp 80.000/Kg dengan kebutuhan benih rata-rata sebanyak
5,5 Kg/Ha.
Petani pada umumnya menggunakan benih dalam kemasan daripada benih
buatan, hal ini karena benih kemasan yang dijual oleh pedagang memiliki kualitas
yang lebih baik dan terjamin. Di daerah penelitian terdapat 3 kios pedagang
saprodi yang menjual benih wortel dan petani wortel di Desa Sukadame membeli
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
50
benih dari ketiga kios pedagang tersebut. Untuk itu, ketersediaan benih wortel di
Desa Sukadame cukup tersedia.
3. Garam dan Pupuk
Garam yang digunakan petani adalah jenis garam dapur yang berfungsi
untuk mencerahkan warna kulit wortel. Di daerah penelitian penggunaan garam
tidak dilakukan oleh semua petani, hal ini dikarenakan beberapa petani yakin
bahwa hasil wortelnya sudah memiliki warna yang cukup baik. Dan rata-rata
penggunaan garam yang digunakan oleh petani setempat sebanyak 83,68 Kg/Ha.
Untuk pupuk umumnya ditentukan petani sesuai dengan luas lahan yang akan
digunakan dan berdasarkan kebutuhan kesuburan tanah tersebut. Pupuk yang
digunakan petani umumnya adalah pupuk Amopos, NPK, dan Ikan. Dengan rata-
rata penggunaan sebanyak 101,92 Kg/Ha Amopos; 169,04 Kg/Ha NPK; dan 99,52
Kg/Ha Ikan. Dengan harga masing–masing yaitu, garam Rp 1.200, pupuk amopos
Rp 8.000, NPK Rp 8.000 dan Rp 3.000, dan ikan Rp 3.000.
Petani di Desa Sukadame membeli pupuk dari 3 kios pedagang saprodi
yang berada di desa tersebut. Berdasarkan pendapat dari petani, pupuk di desa ini
sebenarnya memiliki harga yang cukup tinggi, namun petani tetap membeli
kepada pedagang karena kualitas yang lebih terjamin dibandingkan dengan yang
dijual oleh CU (Credit Union) dan jarak yang cukup jauh untuk mendapatkan
harga yang lebih murah yaitu di Kecamatan Kabanjahe. Dan dapat dikatakan
bahwa kebutuhan petani wortel akan pupuk cukup tersedia di Desa Sukadame.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
51
4. Tenaga Kerja
Dalam usahatani wortel di daerah penelitian tenaga kerja dibutuhkan untuk
mengerjakan berbagai macam kegiatan yang meliputi kegiatan persiapan lahan,
penanaman, penjarangan, pemupukan, dan penyiangan.
Curahan tenaga kerja merupakan faktor pendukung berlangsungnya proses
usahatani. Curahan tenaga kerja berasal dari dalam keluarga (TKDK) dan dari luar
keluarga (TKLK). Penggunaan tenaga kerja yang dipakai dalam usahatani
berdasarkan pada hari kerja orang yang bekerja pada lahan usahatani per hari.
Jumlah penduduk usia produktif di desa Sukadame berjumlah 1.584jiwa
(59,2%). Kebutuhan tenaga kerja untuk usahatani wortel adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Rataan Penggunaan Tenaga Kerja Per Hektar Dalam 1 Musim Tanam Di Daerah Peneelitian
No Jenis Tahapan Kerja Penggunaan tenaga Kerja
(HKO) Total HKO
Per Tahapan Kerja
TKDK TKLK 1 Pengolahan Lahan 5.23 14.75 19.98 2 Penanaman 5.23 6.75 11.98 3 Penjarangan 5.23 13.56 18.79 4 Pemupukan 5.23 5.62 10.85 5 Penyiangan 5.23 10.70 15.93
Total Tenaga Kerja 26.15 51.37 77.52 Sumber: Data diolah dari Lampiran 9 Berdasarkan Tabel di atas diketahui bahwa rataan kebutuhan tenaga kerja
untuk 1 hektar lahan dalam 1 musim tanam (3 bulan) adalah TKDK sebanyak
26 HKO dan TKLK sebanyak 51 HKO, sehingga total tenaga kerja yang
digunakan yaitu sebesar 77 HKO.
Luas lahan di Desa Sukadame adalah sebesar 400 Ha dan jumlah
penduduk dalam usia produktif sebanyak 1584 jiwa, sehingga diperoleh potensi
penggunaan tenaga kerja sebanyak 4 HKO per hektar untuk mengusahakan
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
52
usahatani per harinya. Maka untuk 1 hektar lahan usahatani wortel dalam 1 musim
tanam (3 bulan) digunakan tenaga kerja sebanyak 360 HKO. Penggunaan tenaga
kerja di daerah penelitian untuk satu musim tanam yaitu sebanyak 77 HKO/Ha,
sedangkan tenaga kerja yang tersedia sebanyak 360 HKO/Ha. Sehingga dapat
dikatakan bahwa kebutuhan tenaga kerja di daerah penelitian cukup tersedia.
Pengaruh Sarana Produksi Usahatani Wortel Terhadap Total Produksi Usahatani Wortel Berdasarkan ketersediaan sarana produksi yang telah diuraikan
sebelumnya dapat juga dilihat seberapa besar pengaruh sarana produksi tersebut
terhadap produksi usatanai wortel di desa Sukadame.
Besarnya pengaruh sarana produksi yang tersedia terhadap produksi usahatani
wortel di Desa Sukadame dapat dilihat pada Tabel 13. berikut:
Tabel 13. Pengaruh sarana produksi usahatani wortel terhadap total produksi usahatani wortel
Variabel Koef. Regresi Std. error T.
Hitung Signifikan Keterangan
Constant 5,934 1,029 5,766 0,000 Luas Lahan 1,475 0,507 2,911 0,008 Nyata Benih 1,320 0,348 3,791 0,001 Nyata Garam -0,030 0,011 -2,836 0,010 Nyata Amopos -0,169 0,092 -1,843 0,079 Tidak Nyata NPK 0,635 0,134 4,724 0,000 Nyata Ikan -0,008 0,008 -0,923 0,366 Tidak Nyata Tenaga Kerja -1,923 0,589 -3,264 0,004 Nyata R2 = 0,986 F. Ratio = 223,71 F. Tabel (0,05) = 2,47
T.Tabel (0,05) = 2,074
Sumber: Data diolah dari Lampiran 21
Dari Tabel dapat dilihat nilai R2 sebesar 0,986. Koefisien determinasi
menunjukkan informasi bahwa sebesar 98,6% variasi produksi usahatani wortel
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
53
dapat dijelaskan oleh sarana produksi, sedangkan sisanya sebesar 1,4%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan Tabel 13 di atas di dapat sebuah persamaan sebagai berikut:
Y = 5,934 + X1 1,475 + X2 1,320 - X3 0,030 - X4 0,169 + X5 0,635 - X6
0,008 - X71,923 + μ
Keterangan:
Y = Produksi wortel (kg) X1 = Luas lahan (Ha) X2 = Benih (kg) X3 = Garam (kg) X4 = Pupuk Amopos (kg) X5 = Pupuk NPK (kg) X6 = Pupuk Ikan (kg) X7 = Tenaga kerja (HKP) μ = Kesalahan pengganggu
Uji Parsial
Dari hasil analisis regresi pada Tabel 13. dapat dilihat juga bagaimana
secara parsial Pengaruh sarana produksi usahatani wortel terhadap total produksi
usahatani wortel, yakni sebagai berikut:
a. Luas Lahan
Secara parsial nilai T Hitung luas lahan adalah sebesar 2,911 lebih besar
dari nilai T Tabel 2,074 pada taraf kepercayaan 95 % yang berarti bahwa luas
lahan berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Koefisien regresi sebesar
1,475 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan luas lahan sebanyak 1
persen akan dapat meningkatkan produksi wortel sebesar 1,475 persen atau dapat
dikatakan setiap penambahan 0,0038 Ha luas lahan (1% dari luas lahan rata-rata
sebesar 0,38 Ha) akan dapat meningkatkan produksi sebanyak 81,22 Kg wortel
(1,475% dari jumlah produksi rata-rata sebesar 5.507 Kg). Sedangkan dari hasil
penelitian di Desa Sukadame yang ditunjukkan pada lampiran 12, jumlah
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
54
produksi di beberapa petani dengan luas lahan yang berbeda masih kurang
bervariasi. Namun secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa ada kecendrungan
dengan bertambahnya luas lahan maka akan meningkatkan jumlah produksi
wortel.
b. Benih
Secara parsial nilai T Hitung jumlah benih adalah sebesar 3,791 lebih
besar dari nilai T Tabel 2,074 pada taraf kepercayaan 95 % yang berarti bahwa
benih berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Koefisien regresi sebesar
1,320 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan benih sebanyak 1 persen
akan dapat meningkatkan produksi wortel sebesar 1,320 persen atau dapat
dikatakan setiap penambahan 0,02 Kg benih (1% dari penggunaan benih rata-rata
sebesar 2,07 Kg) akan dapat meningkatkan produksi sebanyak 72,69 Kg wortel
(1,320% dari jumlah produksi rata-rata sebesar 5.507 Kg). Sedangkan dari hasil
penelitian di Desa Sukadame yang ditunjukkan pada lampiran 12, jumlah
produksi yang diperoleh di beberapa petani dengan penggunaan bibit yang
berbeda masih kurang bervariasi. Namun secara keseluruhan dapat dikatakan
bahwa ada kecendrungan dengan pertambahan benih maka akan meningkatkan
jumlah produksi wortel.
Penggunaan benih di daerah penelitian dengan menggunakan benih lokal
yang disesuaikan berdasarkan luas lahan petani. Setelah benih mulai berkembang
petani melakukan penjarangan untuk mengatur jarak tanam dan mencabut
beberapa tananaman yang berdesakan atau yang tidak dapat bertumbuh dengan
baik. Sehingga benih akan menghasilkan wortel dengan ukuran yang proporsional
dan dapat meningkatkan jumlah produksi.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
55
c. Garam
Secara parsial nilai T Hitung jumlah garam adalah sebesar 2,836 lebih
besar dari nilai T Tabel 2,074 pada taraf kepercayaan 95 % yang berarti bahwa
garam berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Koefisien regresi sebesar
-0,030 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan garam sebanyak 1 persen
akan dapat menurunkan produksi wortel sebesar 0.030 persen. Karena tujuan
penggunaan garam oleh petani untuk tanaman wortel di daerah penelitian adalah
untuk mencerahkan warna buah wortel, maka jika terjadi penambahan yang terlalu
banyak akan merugikan petani yaitu dapat menurunkan produksi wortel. Rata-rata
penggunaan garam di daerah penelitian sebanyak 90,34 Kg/Ha.
d. Pupuk Amopos
Secara parsial nilai T Hitung jumlah pupuk amopos adalah sebesar 1,843
lebih kecil dari nilai T Tabel 2,074 pada taraf kepercayaan 95 % yang berarti
bahwa pupuk amopos tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Hal ini
mungkin dikarenakan ketika penaburan pupuk terjadi hujan dan pupuk tidak
masuk kedalam tanah tetapi terbawa oleh air sehingga manfaat pupuk tersebut
tidak diterima baik oleh tanaman wortel.
Koefisien regresi sebesar -0,169 dapat diartikan bahwa untuk setiap
penambahan pupuk amopos sebanyak 1 persen akan dapat menurunkan produksi
wortel sebesar 0.169 persen. Rata-rata penggunaannya oleh petani di daerah
penelitian adalah sebanyak 101,92 Kg/Ha.
e. Pupuk NPK
Secara parsial nilai T Hitung jumlah pupuk NPK adalah sebesar 4,724
lebih besar dari nilai T Tabel 2,074 pada taraf kepercayaan 95 % yang berarti
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
56
bahwa pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Koefisien regresi
sebesar 0,635 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan NPK sebanyak 1
persen akan dapat meningkatkan produksi wortel sebesar 0,635 persen atau dapat
dikatakan setiap penambahan 0,62 Kg benih (1% dari penggunaan NPK rata-rata
sebesar 62,67 Kg) akan dapat meningkatkan produksi sebanyak 34,97 Kg wortel
(0,635 % dari jumlah produksi rata-rata sebesar 5.507 Kg). Sedangkan dari hasil
penelitian di Desa Sukadame yang ditunjukkan pada lampiran 12, jumlah
produksi yang diperoleh di beberapa petani dengan penggunaan NPK yang
berbeda masih kurang bervariasi. Namun secara keseluruhan dapat dikatakan
bahwa ada kecendrungan dengan pertambahan NPK maka akan meningkatkan
jumlah produksi wortel.
Pupuk NPK merupakan pupuk penting yang digunakan petani di daerah
penelitian untuk keperluan pertumbuhan tanaman dan pembentukan umbi wortel.
Unsur N (nitrogen) berfungsi dalam peningkatan pertumbuhan, pembentukan
klorofil dan pembentukan sel-sel baru; Unsur P (fospat) befungsi dalam
pembentukan akar, umbi, bunga dan buah, serta peningkatan produksi dan mutu
umbi; Unsur K (kalium) berfungsi dalam pertumbuhan bunga, peningkatan
kemampuan tanamn untuk menyerap air dan terhadap penyakit. Dan dengan
penggunaan pupuk NPK sesuai dengan dosis maka akan menyebabkan
pertumbuhan tanaman menjadi baik dan menghasilkan produksi wortel yang
tinggi. Rata-rata dosis penggunaannya di daerah penelitian yaitu sebanyak 169,04
Kg/Ha.
f. Pupuk Ikan
Secara parsial nilai T Hitung jumlah pupuk ikan adalah sebesar 0,923 lebih
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
57
kecil dari nilai T Tabel 2,074 pada taraf kepercayaan 95 % yang berarti bahwa
pupuk ikan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Koefisien regresi
sebesar -0,008 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan pupuk ikan
sebanyak 1 persen akan dapat menurunkan produksi wortel sebesar 0,008 persen.
Pupuk ikan ini berasal dari tepung ikan yang sudah busuk, penggunaannya oleh
petani di daerah penelitian adalah untuk menambah kesuburan tanah pada lahan
yang digunakan. Penggunaannya dilakukan oleh petani sebagai pupuk tambahan,
sehingga jika dilihat dampaknya maka kurang berpengaruh bagi total produksi.
Rata-rata dosis penggunaannya di daerah penelitian yaitu sebanyak 99,52 Kg/Ha.
g. Tenaga Kerja
Secara parsial nilai T Hitung jumlah tenaga kerja adalah sebesar 3,264
lebih besar dari nilai T Tabel 2,074 pada taraf kepercayaan 95 % yang berarti
bahwa tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Koefisien regresi
sebesar -1,923 dapat diartikan bahwa untuk setiap penambahan jumlah tenaga
kerja sebanyak 1 persen akan dapat menurunkan produksi wortel sebesar 1,923
persen. Penggunaan rata-rata tenaga kerja selama 1 musim tanam di daerah
penelitian adalah sebayak 77 HKO/Ha.
Uji Serempak
Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa secara serempak ada
pengaruh sarana produksi usahatani wortel terhadap total produksi usahatani
wortel. Hal ini dapat disimpulkan berdasarkan nilai F Hitung yang diperoleh yakni
sebesar 223,711 sedangkan F Tabel (0,05) adalah sebesar 2,47. Dalam
pengambilan keputusan diketahui bahwa apabila F Hitung > F Tabel berarti
terima H1. Dengan demikian, hipotesis (1) yang menyatakan ada pengaruh yang
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
58
nyata antara sarana produksi usahatani wortel terhadap total produksi usahatani
wortel dapat diterima.
Analisis Usahatani Wortel Di Daerah Penelitian
Analisis usahatani wortel di daerah penelitian selama 1 musim tanam dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 14. Analisis Usahatani Wortel Per Petani dan Per Hektar Di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
No Uraian Per Petani Per Hektar Fisik Nilai Fisik Nilai
1 Biaya 1.1 Lahan - Sewa 0,38 Ha Rp 60.417 1 Ha Rp 152.698 - Milik Sendiri (PBB) 0,38 Ha Rp 3.925 1 Ha Rp 10.639 1.2 Benih 2,07 Kg Rp 248.400 5,50 Rp 659.713 1.3 Garam 33,33 Kg Rp 40.000 83,68 Rp 100.413 1.4 Pupuk - Pupuk Amopos 38,66 Kg Rp 309.333 101,92 Kg Rp 815.336 - Pupuk NPK 62,66 Kg Rp 369.833 169,04 Kg Rp 958.187 - Pupuk Ikan 38,00 Kg Rp 114.000 99,52 Kg Rp 298.555 1.5 Tenaga Kerja - Pengolahan Lahan 7 HKO Rp 297.333 20 HKO Rp 799.136 - Penanaman 5 HKO Rp 180.000 12 HKO Rp 479.108 - Penjarangan 7 HKO Rp 277.333 18 HKO Rp 751.444 - Pemupukan 4 HKO Rp 165.333 11 HkO Rp 434.149 - Penyiangan 6 HKO Rp 244.000 16 HKO Rp 637.040 1.6 Penyusutan Peralatan Rp 55.179 Rp 166.378 Total Biaya Rp 2.365.088 Rp 6.262.797 2 Harga Wortel 1 Kg Rp 1.000 1 Kg Rp 1.000 3 Penerimaan 5.507 Kg Rp 5.506.667 14.236 Kg Rp 14.236.039 4 Pendapatan Rp 3.141.579 Rp 7.973.242 5 BEP Volume Produksi 2.365 Kg 6.263 Kg 6 BEP Harga Rp 445 Rp 445 7 R/C Ratio 2,28 2,28
Sumber: Data diolah dari Lampiran 2-18
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
59
Dari Tabel 14. dapat dilihat biaya produksi di daerah penelitan terdiri dari
biaya lahan, pupuk, tenaga kerja dan penyusutan dengan total sebesar
Rp 2.365.088 per petani dan Rp 6.262.797 per hektar. Penerimaan rata-rata yang
diperoleh dengan penjualan wortel Rp 1.000/Kg yaitu sebesar Rp 5.506.667 per
petani dan Rp 14.236.039 per hektar. Dan total pendapatan petani wortel di daerah
penelitian adalah sebesar Rp 3.141.579 per petani dan Rp 7.973.242 per hektar.
Tabel 15. Pendapatan Usahatani Wortel Per HKO Di Daerah Penelitian No Uraian Per Petani Per Hektar 1 Pendapatan Usahatani Rp 3.141.579 Rp 7.973.242 2 Jumlah Tenaga Kerja 29 HKO 77 HKO 3 Pendapatan Usahatani/HKO Rp 107.958 Rp 103.548
Sumber: Data diolah dari Lampiran 8,9, dan 14
Berdasarkan keterangan pada Tabel 15 di atas dapat diketahui bahwa
pendapatan usahatani per petani jika dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja
yang digunakan akan diperoleh sebesar Rp 107.958 dan untuk pendapatan
usahatani per hektar diperoleh sebesar Rp 103.548. Hal ini menunjukkan bahwa
ketika 1 HKO pada usahatani wortel di daerah penelitian sebenarnya dapat
memperoleh upah sebesar Rp 107.958 untuk per luas lahan petani atau Rp
103.548 untuk per hektar dan jika dibandingkan dengan upah buruh harian lepas
per hari/HKO di daerah penelitian yaitu sebesar Rp 40.000, maka dapat diketahui
bahwa lebih menguntungkan bagi masyarakat tani didaerah penelitian yaitu Desa
Sukadame untuk mengusahakan usahatani wortel daripada. menjadi buruh tani.
Dengan demikian hipotesis (2) yang menyatakan tingkat pendapatan usahatani
wortel di daerah penelitian relatif tinggi dibandingkan upah harian di daerah
penelitian, diterima.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
60
Kelayakan Usahatani Wortel
Analisis kelayakan usahatani wortel dilakukan untuk mengetahui apakah
usahatani wortel yang dijalankan oleh petani di daerah penelitian layak atau tidak.
Untuk mengetahui kelayakannya digunakan kriteria Break Even Point (BEP) dan
Return Of Cost ratio (R/C ratio).
Dari Tabel 14 dapat diketahui, untuk perhitungan BEP volume produksi
wortel selama 1 musim tanam adalah sebesar 2.365 Kg sedangkan produksi wortel
selama 1 musim tanam di daerah penelitian telah melalui titik impas yaitu sebesar
5.507 Kg. Dan untuk BEP volume produksi selama 1 musim tanam per hektar
diperoleh bahwa titik impas sebesar 6.263 Kg sedangkan produksi wortel selama
1 musim tanam per hektar di daerah penelitian telah melalui titik impas yaitu
sebesar 14.236 Kg.
Untuk perhitungan BEP harga wortel selama 1 musim tanam dan per
hektar adalah sebesar Rp 445/Kg sedangkan harga wortel selama 1 musim tanam
di daerah penelitian adalah sebesar Rp 1000/Kg. Dari keterangan menunjukkan
bahwa pada harga penjualan petani telah melalui titik impas (BEP) harga wortel,
maka usahatani tersebut sudah menguntungkan.
Untuk R/C Ratio diketahui sebesar 2,28 artinya setiap biaya Rp. 1,- yang
dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 2,28 atau dengan kata
lain, hasil penjualan wortel mencapai 208 % dari biaya yang dikeluarkan. Hal ini
disebabkan karena penerimaannya tinggi (harga jual yang tinggi dan jumlah yang
dijual pun lebih banyak) dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan kecil.
Berdasarkan kriteria investasi yang menyatakan usaha dapat dikatakan layak
untuk diusahakan apabila memiliki nilai R/C ≥ 1, maka usahatani wortel di daerah
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
61
penelitian layak untuk diusahakan. Dengan demikian hipotesis (3) yang
menyatakan usahatani wortel di daerah penelitian layak untuk dikembangkan
dapat diterima.
Tingkat Efisiensi Penggunaan Sarana Pada Usahatani Wortel
Analisis tingkat efisiensi dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi
penggunaan sarana pada usahatani wortel yang dijalankan petani. Dalam hal ini
sarana yang di pilih adalah pupuk dan tenaga kerja karena merupakan komponen
sarana terbesar. Adapun tingkat efisiensi penggunaan sarana pada usahatani
wortel adalah sebagai berikut:
Tabel 16. Tingkat Efisiensi Sarana Produksi Pada Usahatani Wortel No Uraian NPMx /Px 1 Garam 2,67 2 Amopos 0,56 3 NPK 0,29 4 Ikan 1,29 5 Tenaga Kerja 4,59
Sumber: Data diolah dari Lampiran 16-20
Dari Tabel 16 di atas diketahui tidak satupun alokasi penggunaan faktor
produksi yang digunakan oleh petani secara efisien karena tidak ada nilai
NPM /Pxi yang bernilai 1. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi ekonomi sulit
terjadi pada usahatani wortel di daerah penelitian, karena adanya penggunaan
faktor produksi yang terlalu besar. Tingkat penggunaan sarana produksi seperti
garam diperoleh sebesar 2,67; ikan sebesar 1,29; Amopos sebesar 0,56; NPK
sebesar 0,29 dan tenaga kerja sebesar 4,59. Angka yang peroleh dari hasil ini
merupakan rasio dalam skala ordinal dimana semakin angka mendekati angka 1
maka akan menunjukkan sarana yang digunakan tersebut telah efisien
(dikatakan efisien jika NPMx / Px = 1). Faktor produksi penggunaan garam, ikan
dan jumlah tenaga kerja belum efisien sehingga perlu ditambah, sedangkan faktor
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
62
produksi pupuk amopos dan NPK tidak efisien sehingga perlu dikurangi agar
usaha tersebut efisien. Kenyataan ini menunjukkan bahwa para petani wortel di
daerah penelitian belum sepenuhnya memperlihatkan tingkat kebutuhan yang
sesuai untuk menghasilkan produksi wortelnya. Penggunaan sarana produksi yang
berlebihan disertai tingkat efisiensi yang rendah akan sangat merugikan para
petani. Ini berarti masih terdapat sisa potensi produksi yang belum diperoleh
melalui pemanfaatan faktor-faktor produksi tersebut. Dengan demikian hipotesis
(4) yang menyatakan tingkat penggunaan sarana pada usahatani wortel di daerah
penelitian telah efisien ditolak.
Namun dapat dilakukan uji sensitivitas terhadap penggunaan sarana
produksi untuk mengetahui pada penggunaan sarana produksi seberapa besar akan
mencapai tingkat efisien. Hasil dari uji sentivitas yang dilakukan pada masing-
masing sarana produksi dapat dilihat pada Tabel berikut:
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
63
Tabel 17. Uji Sentivitas Sarana Produksi Pada Usahatani Wortel Di Daerah Penelitian
No Uraian Satuan
Garam Amopos NPK Ikan Tenaga Kerja
Uji Efisiensi
Uji Sentitivitas
Uji Efisiensi
Uji Sentitivitas
Uji Efisiensi
Uji Sentitivitas
Uji Efisiensi
Uji Sentitivitas
Uji Efisiensi
Uji Sentitivitas
1 Jumlah Sarana Kg 33.33 56.00 38.67 20.00 62.67 15.50 38.00 50.00 29.10 121.00
2 Harga Sarana Rp 40,000 40,000 309,333 309,333 369,833 369,833 114,000 114,000 40,000 40,000
3 Produksi Wortel Kg 5,506.67 5,506.67 5,506.67 5,506.67 5,506.67 5,506.67 5,506.67 5,506.67 5,506.67 5,506.67
4 Harga Wortel Rp 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
5 PR 110.82 43.95 143.08 276.00 85.54 352.94 108.82 74.04 183.77 40.05
6 NPM/Px 2.67 1.00 0.56 0.99 0.29 1.01 1.29 0.99 4.59 1.00
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
64 Dari keterangan Tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan dilakukannya uji sensitivitas
terhadap masing-masing sarana produksi maka dapat diketahui besarnya jumlah sarana yang
dianjurkan untuk digunakan oleh petani di daerah penelitian supaya dalam penggunaannya dapat
mencapai tingkat efisien. Untuk penggunaan garam, ikan dan tenaga kerja dilakukan penambahan
jumlah hingga akhirnya mencapai efisiensi sedangkan amopos dan NPK dilakukan pengurangan
jumlah hingga juga mencapai efisiensi. Penggunaan sarana produksi yang berimbang disertai tingkat
efisiensi yang tepat akan sangat menguntungkan para petani.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
65
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Sarana produksi (lahan, benih, garam, pupuk, dan tenaga kerja) pada usahatani
wortel di daerah penelitian cukup tersedia.
2. Penggunaan sarana produksi:
- Secara parsial (t-hitung); luas lahan, benih, garam, NPK, dan tenaga kerja
berpengaruh nyata terhadap total produksi wortel. Sedangkan amopos dan
ikan tidak berpengaruh nyata terhadap total produksi wortel.
- Secara serentak (F-hitung), semua sarana produksi berpengaruh nyata
terhadap total produksi.
- R2 sebesar 0,986 berarti produksi wortel dipengaruhi oleh sarana produksi
sebesar 98,6 %, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain.
3. Pendapatan usahatani wortel per luas lahan petani atau per hektar jika dibagi
dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan (HKO) di daerah penelitian lebih
tinggi dibanding dengan upah buruh harian lepas.
4. Usahatani wortel layak dikembangkan, karena :
- Produksi wortel di daerah penelitian adalah sebesar 5.507 kg/petani dan
14.236 kg/Ha, telah melampaui masing-masing titik impas (BEP) volume
produksi yaitu sebesar 2.365 kg/petani dan 6.263 kg/Ha.
- Harga wortel di daerah penelitian adalah sebesar Rp. 1000/kg, telah
melampaui titik impas (BEP) harga produksi sebesar Rp 445/kg.
- Nilai R/C pada usahatani wortel didaerah penelitian sebesar 2,28. Dimana
R/C ≥ 1.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
66
5. Penggunaan sarana produksi seperti garam, amopos, NPK, ikan dan tenaga
kerja pada usahatani wortel didaerah penelitian belum dan tidak efisien.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan sebagai berikut:
Kepada Petani:
1. Untuk penaburan pupuk amopos sebaiknya dilakukan pada saat cuaca tidak
hujan, karena apabila pada saat musim hujan ditabur maka pupuk tidak
terserap tanah tapi hanyut terbawa air.
2. Sebaiknya petani menambah jumlah penggunaan sarana produksi seperti
garam, ikan dan tenaga kerja serta mengurangi jumlah penggunaan amopos
dan NPK untuk mencapai tingkat efisien sehingga dapat menguntungkan bagi
petani.
Kepada Pemerintah:
Agar kiranya pemerintah memperhatikan pendistribusian pupuk bersubsidi
khususnya di daerah penelitian karena dari hasil penelitian diketahui pembagian
pupuk bersubsidi tidak terdistribusi dengan baik.
Kepada Peneliti Selanjutnya
Agar peneliti selanjutnya meneliti komoditi ini tetapi dengan
permasalahan yang berbeda, seperti pemasaran dan tata niaga wortel.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
67
DAFTAR PUSTAKA
AAK, 1992. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Kanisius. Yogyakarta.
Ali, N.B.V dan Estu Rahayu. Wortel dan Lobak. Penebar Swadaya. Jakarta.
Cahyono B., 2003. Wortel, Teknik Budi Daya Dan Analisis Usaha Tani. Kanisius, Yogyakarta.
Hasan, 2002. Husodo, dkk, 2004. Pertanian Mandiri. Pandangan Strategis Para Pakar Untuk
Kemajuan Pertanian Indonesia. Penebar Swadaya, Jakarta. Ibrahim, 1998. Studi Kelayakan Bisnis. Rineka Cipta, Jakarta Kasmir dan Jakfar, 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Penerbit Kencana Prenada
Media. Jakarta. Pitojo S., 2006. Penangkaran Benih Wortel. Kanisius, Yogyakarta. Prawirokusumo, 1999. Ilmu Usaha Tani. BPFE, Yogyakarta. Rukmana, R., 1995. Bertanam Wortel. Kanisius, Yogyakarta. Rasahan, dkk, 1999. Refleksi Pertanian (Tanaman Pangan dan Hortikultura
Nusantara). Pustaka Harapan, Jakarta. Soekartawi, 1991. Agribisnis, Teori dan Aplikasinya. Rajawali Pers-Universitas
Brawijaya, Jakarta. Soekartawi, 1994. Teori Ekonomi Produksi. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press),
Jakarta. Soekartawi, 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Teori dan Aplikasi. Raja
Grafindo Persada, Jakarta. Sunarjono, 2000. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya, Jakarta. Supranto, 1997. Umar, H., 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Teknik Menganalisis Kelayakan rencana
Bisnis Secara Komprehensif. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. www.rubrik.php.htm/Medan Bisnis/Produksi Sayuran Sumut.
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
68
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
69 Lampiran 1. Karakteristik Petani Sampel Usahatani Wortel
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Umur (Tahun)
Pendidikan Terakhir
Lama Bertani (Tahun)
Jumlah Tanggungan
(Jiwa)
Mata Pencaharian Status Kepemilikan Lahan Tanaman lain yang
diusahakan Utama Sampingan Milik Sendiri Sewa
1 0.20 58 SD 25 2 Bertani - - Sawi 2 0.25 22 SMP 3 1 Bertani Pencuci wortel - Sawi 3 0.25 31 SMA 8 2 Bertani - - Cabai Rawit 4 0.25 34 SMP 8 3 Bertani - - Kol, Sawi 5 0.25 28 SMA 10 2 Bertani Pencuci wortel - - 6 0.25 32 SMP 10 4 Bertani Pencuci wortel - Padi Darat 7 0.25 42 SD 22 2 Bertani - - - 8 0.25 36 SD 20 2 Bertani - - - 9 0.25 38 SMA 5 2 Bertani - - Padi Darat
10 0.25 43 SMP 14 3 Bertani - - Padi Darat 11 0.25 30 SMP 4 2 Bertani Pencuci wortel - Cabai Rawit 12 0.30 28 SMP 3 1 Bertani Pencuci wortel - - 13 0.30 47 SMA 15 4 Bertani Pedagang - Kol 14 0.30 36 SMA 6 3 Bertani Pencuci wortel - Jeruk, Sawi 15 0.30 32 SMA 8 2 Bertani Pencuci wortel - Sawi 16 0.35 48 SD 20 2 Bertani - - Sawi, Sayur Pahit 17 0.35 41 SMA 12 4 Bertani - - Kol 18 0.40 37 SD 10 4 Bertani Pencuci wortel - Sawi 19 0.40 30 SMP 3 3 Bertani Pedagang - Kol, Sawi 20 0.40 45 SMA 15 3 Bertani Pencuci wortel - - 21 0.40 51 SD 25 4 Bertani - - Kol, Sawi 22 0.40 40 SMA 10 3 Bertani - - Padi Darat 23 0.50 37 S1 5 3 Bertani Ka. Desa - Kol, Sayur Pahit 24 0.50 57 SMP 30 3 Bertani Pedagang - - 25 0.50 54 SD 25 - Bertani - - Kol, Daun Sop 26 0.50 50 SMA 17 3 Bertani Pencuci wortel - Sawi 27 0.55 42 SMP 20 3 Bertani - - Kol 28 0.60 34 SMA 8 3 Bertani - - Jeruk, Daun Sop 29 0.70 45 SMP 15 - Bertani Pedagang - - 30 0.80 52 SMA 25 - Bertani - - -
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
70 Total 11.25 1200 401 73
Rataan 0.38 40 13 3
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
71
Lampiran 2. Biaya Penggunaan Benih Wortel Per Petani di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Jumlah Benih (Kg)
Harga/Kg (Rp)
Total harga (Rp)
1 0.20 1.00 120,000 120,000 2 0.25 1.25 120,000 150,000 3 0.25 1.25 120,000 150,000 4 0.25 1.25 120,000 150,000 5 0.25 1.30 120,000 156,000 6 0.25 1.30 120,000 156,000 7 0.25 1.35 120,000 162,000 8 0.25 1.35 120,000 162,000 9 0.25 1.40 120,000 168,000
10 0.25 1.40 120,000 168,000 11 0.25 1.40 120,000 168,000 12 0.30 1.75 120,000 210,000 13 0.30 1.75 120,000 210,000 14 0.30 1.75 120,000 210,000 15 0.30 1.75 120,000 210,000 16 0.35 2.00 120,000 240,000 17 0.35 2.00 120,000 240,000 18 0.40 2.25 120,000 270,000 19 0.40 2.25 120,000 270,000 20 0.40 2.25 120,000 270,000 21 0.40 2.25 120,000 270,000 22 0.40 2.25 120,000 270,000 23 0.50 2.75 120,000 330,000 24 0.50 2.75 120,000 330,000 25 0.50 2.80 120,000 336,000 26 0.50 2.80 120,000 336,000 27 0.55 3.00 120,000 360,000 28 0.60 3.20 120,000 384,000 29 0.70 3.80 120,000 456,000 30 0.80 4.50 120,000 540,000
Total 11.25 62.10 3,600,000 7,452,000 Rataan 0.38 2.07 120,000 248,400
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
72
Lampiran 3. Biaya Penggunaan Benih Wortel Per Hektar di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
No Sampel
Jumlah Benih (Kg)
Harga/Kg (Rp)
Total harga (Rp)
1 5.00 120,000 600,000 2 5.00 120,000 600,000 3 5.00 120,000 600,000 4 5.00 120,000 600,000 5 5.20 120,000 624,000 6 5.20 120,000 624,000 7 5.40 120,000 648,000 8 5.40 120,000 648,000 9 5.60 120,000 672,000
10 5.60 120,000 672,000 11 5.60 120,000 672,000 12 5.83 120,000 700,000 13 5.83 120,000 700,000 14 5.83 120,000 700,000 15 5.83 120,000 700,000 16 5.71 120,000 685,714 17 5.71 120,000 685,714 18 5.63 120,000 675,000 19 5.63 120,000 675,000 20 5.63 120,000 675,000 21 5.63 120,000 675,000 22 5.63 120,000 675,000 23 5.50 120,000 660,000 24 5.50 120,000 660,000 25 5.60 120,000 672,000 26 5.60 120,000 672,000 27 5.45 120,000 654,545 28 5.33 120,000 640,000 29 5.43 120,000 651,429 30 5.63 120,000 675,000
Total 164.93 3,600,000 19,791,403 Rataan 5.50 120,000 659,713
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
73
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
74
Lampiran 4. Biaya Penggunaan Pupuk Per Petani Sampel di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Garam Amopos NPK Ikan Total Penggunaan
(Kg)
Total Biaya (Rp) Jumlah
(Kg) Biaya (Rp)
Jumlah (Kg)
Biaya (Rp)
Jumlah (Kg)
Biaya (Rp)
Jumlah (Kg)
Biaya (Rp)
1 0.20 20.00 24,000 25.00 200,000 35.00 155,000 25.00 75,000 105.00 454,000 2 0.25 - - 20.00 160,000 35.00 180,000 50.00 150,000 105.00 490,000 3 0.25 - - 20.00 160,000 40.00 120,000 10.00 30,000 70.00 310,000 4 0.25 50.00 60,000 25.00 200,000 45.00 210,000 - - 120.00 470,000 5 0.25 - - 25.00 200,000 50.00 150,000 50.00 150,000 125.00 500,000 6 0.25 - - 20.00 160,000 40.00 195,000 - - 60.00 355,000 7 0.25 25.00 30,000 25.00 200,000 40.00 270,000 30.00 90,000 120.00 590,000 8 0.25 - - 25.00 200,000 45.00 210,000 - - 70.00 410,000 9 0.25 25.00 30,000 20.00 160,000 40.00 320,000 30.00 90,000 115.00 600,000
10 0.25 - - 20.00 160,000 40.00 245,000 30.00 90,000 90.00 495,000 11 0.25 30.00 36,000 25.00 200,000 40.00 170,000 25.00 75,000 120.00 481,000 12 0.30 20.00 24,000 25.00 200,000 50.00 400,000 25.00 75,000 120.00 699,000 13 0.30 30.00 36,000 30.00 240,000 55.00 315,000 25.00 75,000 140.00 666,000 14 0.30 40.00 48,000 40.00 320,000 55.00 365,000 30.00 90,000 165.00 823,000 15 0.30 30.00 36,000 35.00 280,000 55.00 165,000 30.00 90,000 150.00 571,000 16 0.35 25.00 30,000 50.00 400,000 50.00 300,000 25.00 75,000 150.00 805,000 17 0.35 30.00 36,000 30.00 240,000 60.00 430,000 50.00 150,000 170.00 856,000 18 0.40 50.00 60,000 45.00 360,000 65.00 320,000 50.00 150,000 210.00 890,000 19 0.40 25.00 30,000 30.00 240,000 60.00 480,000 30.00 90,000 145.00 840,000 20 0.40 50.00 60,000 40.00 320,000 70.00 560,000 25.00 75,000 185.00 1,015,000 21 0.40 50.00 60,000 45.00 360,000 75.00 375,000 50.00 150,000 220.00 945,000 22 0.40 50.00 60,000 40.00 320,000 75.00 350,000 100.00 300,000 265.00 1,030,000 23 0.50 50.00 60,000 50.00 400,000 90.00 300,000 - - 190.00 760,000 24 0.50 - - 65.00 520,000 70.00 460,000 - - 135.00 980,000 25 0.50 100.00 120,000 65.00 520,000 100.00 800,000 - - 265.00 1,440,000 26 0.50 50.00 60,000 50.00 400,000 85.00 355,000 150.00 450,000 335.00 1,265,000 27 0.55 50.00 60,000 70.00 560,000 90.00 620,000 50.00 150,000 260.00 1,390,000 28 0.60 50.00 60,000 50.00 400,000 110.00 830,000 50.00 150,000 260.00 1,440,000 29 0.70 50.00 60,000 70.00 560,000 95.00 535,000 100.00 300,000 315.00 1,455,000 30 0.80 100.00 120,000 80.00 640,000 120.00 910,000 100.00 300,000 400.00 1,970,000
Total 11.25 1,000.00 1,200,000 1,160.00 9,280,000 1,880.00 11,095,000 1,140.00 3,420,000 5,180.00 24,995,000 Rataan 0.38 33.33 40,000 38.67 309,333 62.67 369,833 38.00 114,000 172.67 833,167
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
75
Lampiran 5. Biaya Penggunaan Pupuk Per Hektar di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
No Sampel
Garam Amopos NPK Ikan Total Penggunaan
(Kg)
Total Biaya (Rp) Jumlah
(Kg) Biaya (Rp)
Jumlah (Kg)
Biaya (Rp)
Jumlah (Kg)
Biaya (Rp)
Jumlah (Kg)
Biaya (Rp)
1 100.00 120,000 125.00 1,000,000 175.00 775,000 125.00 375,000 525.00 2,270,000 2 - - 80.00 640,000 140.00 720,000 200.00 600,000 420.00 1,960,000 3 - - 80.00 640,000 160.00 480,000 40.00 120,000 280.00 1,240,000 4 200.00 240,000 100.00 800,000 180.00 840,000 - - 480.00 1,880,000 5 - - 100.00 800,000 200.00 600,000 200.00 600,000 500.00 2,000,000 6 - - 80.00 640,000 160.00 780,000 - - 240.00 1,420,000 7 100.00 120,000 100.00 800,000 160.00 1,080,000 120.00 360,000 480.00 2,360,000 8 - - 100.00 800,000 180.00 840,000 - - 280.00 1,640,000 9 100.00 120,000 80.00 640,000 160.00 1,280,000 120.00 360,000 460.00 2,400,000 10 - - 80.00 640,000 160.00 980,000 120.00 360,000 360.00 1,980,000 11 120.00 144,000 100.00 800,000 160.00 680,000 100.00 300,000 480.00 1,924,000 12 66.67 80,000 83.33 666,667 166.67 1,333,333 83.33 250,000 400.00 2,330,000 13 100.00 120,000 100.00 800,000 183.33 1,050,000 83.33 250,000 466.67 2,220,000 14 133.33 160,000 133.33 1,066,667 183.33 1,216,667 100.00 300,000 550.00 2,743,333 15 100.00 120,000 116.67 933,333 183.33 550,000 100.00 300,000 500.00 1,903,333 16 71.43 85,714 142.86 1,142,857 142.86 857,143 71.43 214,286 428.57 2,300,000 17 85.71 102,857 85.71 685,714 171.43 1,228,571 142.86 428,571 485.71 2,445,714 18 125.00 150,000 112.50 900,000 162.50 800,000 125.00 375,000 525.00 2,225,000 19 62.50 75,000 75.00 600,000 150.00 1,200,000 75.00 225,000 362.50 2,100,000 20 125.00 150,000 100.00 800,000 175.00 1,400,000 62.50 187,500 462.50 2,537,500 21 125.00 150,000 112.50 900,000 187.50 937,500 125.00 375,000 550.00 2,362,500 22 125.00 150,000 100.00 800,000 187.50 875,000 250.00 750,000 662.50 2,575,000 23 100.00 120,000 100.00 800,000 200.00 600,000 - - 400.00 1,520,000 24 - - 130.00 1,040,000 140.00 920,000 - - 270.00 1,960,000 25 200.00 240,000 130.00 1,040,000 200.00 1,600,000 - - 530.00 2,880,000 26 100.00 120,000 100.00 800,000 170.00 710,000 300.00 900,000 670.00 2,530,000 27 90.91 109,091 127.27 1,018,182 163.64 1,127,273 90.91 272,727 472.73 2,527,273 28 83.33 100,000 83.33 666,667 183.33 1,383,333 83.33 250,000 433.33 2,400,000 29 71.43 85,714 100.00 800,000 135.71 764,286 142.86 428,571 450.00 2,078,571 30 125.00 150,000 100.00 800,000 150.00 1,137,500 125.00 375,000 500.00 2,462,500
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
76
Total 2510.31 3,012,377 3057.51 24,460,087 5071.14 28,745,606 2985.55 8,956,656 13624.51 65,174,725 Rataan 83.68 100,413 101.92 815,336 169.04 958,187 99.52 298,555 454.15 2,172,491
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
77
Lampiran 6. Biaya Sarana Produksi Usahatani Wortel Per Petani di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Benih (Rp)
Pupuk (Rp)
Total Biaya (Rp)
1 0.20 120,000 454,000 574,000 2 0.25 150,000 490,000 640,000 3 0.25 150,000 310,000 460,000 4 0.25 150,000 470,000 620,000 5 0.25 156,000 500,000 656,000 6 0.25 156,000 355,000 511,000 7 0.25 162,000 590,000 752,000 8 0.25 162,000 410,000 572,000 9 0.25 168,000 600,000 768,000
10 0.25 168,000 495,000 663,000 11 0.25 168,000 481,000 649,000 12 0.30 210,000 699,000 909,000 13 0.30 210,000 666,000 876,000 14 0.30 210,000 823,000 1,033,000 15 0.30 210,000 571,000 781,000 16 0.35 240,000 805,000 1,045,000 17 0.35 240,000 856,000 1,096,000 18 0.40 270,000 890,000 1,160,000 19 0.40 270,000 840,000 1,110,000 20 0.40 270,000 1,015,000 1,285,000 21 0.40 270,000 945,000 1,215,000 22 0.40 270,000 1,030,000 1,300,000 23 0.50 330,000 760,000 1,090,000 24 0.50 330,000 980,000 1,310,000 25 0.50 336,000 1,440,000 1,776,000 26 0.50 336,000 1,265,000 1,601,000 27 0.55 360,000 1,390,000 1,750,000 28 0.60 384,000 1,440,000 1,824,000 29 0.70 456,000 1,455,000 1,911,000 30 0.80 540,000 1,970,000 2,510,000
Total 11.25 7,452,000 24,995,000 32,447,000 Rataan 0.38 248,400 833,167 1,081,567
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
78
Lampiran 7. Biaya Sarana Produksi Usahatani Wortel Per Hektar
di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam No
Sampel Benih (Rp) Pupuk (Rp) Total Biaya (Rp)
1 600,000 2,270,000 2,870,000 2 600,000 1,960,000 2,560,000 3 600,000 1,240,000 1,840,000 4 600,000 1,880,000 2,480,000 5 624,000 2,000,000 2,624,000 6 624,000 1,420,000 2,044,000 7 648,000 2,360,000 3,008,000 8 648,000 1,640,000 2,288,000 9 672,000 2,400,000 3,072,000
10 672,000 1,980,000 2,652,000 11 672,000 1,924,000 2,596,000 12 700,000 2,330,000 3,030,000 13 700,000 2,220,000 2,920,000 14 700,000 2,743,333 3,443,333 15 700,000 1,903,333 2,603,333 16 685,714 2,300,000 2,985,714 17 685,714 2,445,714 3,131,429 18 675,000 2,225,000 2,900,000 19 675,000 2,100,000 2,775,000 20 675,000 2,537,500 3,212,500 21 675,000 2,362,500 3,037,500 22 675,000 2,575,000 3,250,000 23 660,000 1,520,000 2,180,000 24 660,000 1,960,000 2,620,000 25 672,000 2,880,000 3,552,000 26 672,000 2,530,000 3,202,000 27 654,545 2,527,273 3,181,818 28 640,000 2,400,000 3,040,000 29 651,429 2,078,571 2,730,000 30 675,000 2,462,500 3,137,500
Total 19,791,403 65,174,725 84,966,128 Rataan 659,713 2,172,491 2,832,204
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
79
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
80
Lampiran 8. Curahan dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Wortel Per Petani di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Pengolahan Lahan (HKO) Biaya
(Rp)
Penanaman (HKO) Biaya
(Rp)
Penjarangan (HKO) Biaya
(Rp)
Pemupukan (HKO) Biaya
(Rp) TKDK TKLK TKDK TKLK TKDK TKLK TKDK TKLK
1 0.20 1.00 3.00 160,000 1.00 1.00 80,000 1.00 2.00 120,000 1.00 1.00 80,000 2 0.25 2.00 3.00 200,000 2.00 1.00 120,000 2.00 3.00 200,000 2.00 0.00 80,000 3 0.25 1.00 4.00 200,000 1.00 2.00 120,000 1.00 4.00 200,000 1.00 1.00 80,000 4 0.25 2.00 3.00 200,000 2.00 1.00 120,000 2.00 3.00 200,000 2.00 0.00 80,000 5 0.25 2.00 3.00 200,000 2.00 1.00 120,000 2.00 3.00 200,000 2.00 1.00 120,000 6 0.25 2.00 3.00 200,000 2.00 1.00 120,000 2.00 3.00 200,000 2.00 1.00 120,000 7 0.25 1.00 4.00 200,000 1.00 2.00 120,000 1.00 4.00 200,000 1.00 2.00 120,000 8 0.25 2.00 4.00 240,000 2.00 1.00 120,000 2.00 4.00 240,000 2.00 0.00 80,000 9 0.25 1.00 4.00 200,000 1.00 2.00 120,000 1.00 4.00 200,000 1.00 2.00 120,000
10 0.25 2.00 3.00 200,000 2.00 1.00 120,000 2.00 3.00 200,000 2.00 1.00 120,000 11 0.25 1.00 4.00 200,000 1.00 2.00 120,000 1.00 4.00 200,000 1.00 2.00 120,000 12 0.30 2.00 4.00 240,000 2.00 2.00 160,000 2.00 4.00 240,000 2.00 1.00 120,000 13 0.30 2.00 4.00 240,000 2.00 2.00 160,000 2.00 4.00 240,000 2.00 1.00 120,000 14 0.30 1.00 5.00 240,000 1.00 2.00 120,000 1.00 5.00 240,000 1.00 2.00 120,000 15 0.30 1.00 5.00 240,000 1.00 2.00 120,000 1.00 5.00 240,000 1.00 2.00 120,000 16 0.35 2.00 5.00 280,000 2.00 2.00 160,000 2.00 4.00 240,000 2.00 2.00 160,000 17 0.35 2.00 5.00 280,000 2.00 2.00 160,000 2.00 4.00 240,000 2.00 2.00 160,000 18 0.40 1.00 7.00 320,000 1.00 4.00 200,000 1.00 6.00 280,000 1.00 4.00 200,000 19 0.40 1.00 7.00 320,000 1.00 4.00 200,000 1.00 6.00 280,000 1.00 4.00 200,000 20 0.40 2.00 6.00 320,000 2.00 3.00 200,000 2.00 5.00 280,000 2.00 3.00 200,000 21 0.40 2.00 6.00 320,000 2.00 3.00 200,000 2.00 5.00 280,000 2.00 2.00 160,000 22 0.40 2.00 6.00 320,000 2.00 3.00 200,000 2.00 5.00 280,000 2.00 2.00 160,000 23 0.50 3.00 8.00 440,000 3.00 3.00 240,000 3.00 6.00 360,000 3.00 2.00 200,000 24 0.50 2.00 8.00 400,000 2.00 4.00 240,000 2.00 7.00 360,000 2.00 4.00 240,000 25 0.50 2.00 8.00 400,000 2.00 4.00 240,000 2.00 6.00 320,000 2.00 4.00 240,000 26 0.50 2.00 7.00 360,000 2.00 4.00 240,000 2.00 7.00 360,000 2.00 4.00 240,000 27 0.55 3.00 6.00 360,000 3.00 5.00 320,000 3.00 8.00 440,000 3.00 3.00 240,000 28 0.60 3.00 10.00 520,000 3.00 5.00 320,000 3.00 8.00 440,000 3.00 4.00 280,000 29 0.70 3.00 10.00 520,000 3.00 5.00 320,000 3.00 8.00 440,000 3.00 5.00 320,000 30 0.80 3.00 12.00 600,000 3.00 5.00 320,000 3.00 12.00 600,000 3.00 6.00 360,000
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
81
Total 11.25 56.00 167.00 8,920,000 56.00 79.00 5,400,000 56.00 152.00 8,320,000 56.00 68.00 4,960,000 Rataan 0.38 1.87 5.57 297,333 1.87 2.63 180,000 1.87 5.07 277,333 1.87 2.27 165,333
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
82
Lanjutan Lampiran 8.
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Penyiangan (HKO) Biaya
(Rp) Total HKO
Total Biaya Tenaga Kerja
(Rp) TKDK TKLK 1 0.20 1.00 2.00 120,000 14.00 560,000 2 0.25 2.00 2.00 160,000 19.00 760,000 3 0.25 1.00 2.00 120,000 18.00 720,000 4 0.25 2.00 2.00 160,000 19.00 760,000 5 0.25 2.00 2.00 160,000 20.00 800,000 6 0.25 2.00 2.00 160,000 20.00 800,000 7 0.25 1.00 2.00 120,000 19.00 760,000 8 0.25 2.00 2.00 160,000 21.00 840,000 9 0.25 1.00 3.00 160,000 20.00 800,000
10 0.25 2.00 2.00 160,000 20.00 800,000 11 0.25 1.00 2.00 120,000 19.00 760,000 12 0.30 2.00 3.00 200,000 24.00 960,000 13 0.30 2.00 3.00 200,000 24.00 960,000 14 0.30 1.00 4.00 200,000 23.00 920,000 15 0.30 1.00 4.00 200,000 23.00 920,000 16 0.35 2.00 3.00 200,000 26.00 1,040,000 17 0.35 2.00 4.00 240,000 27.00 1,080,000 18 0.40 1.00 5.00 240,000 31.00 1,240,000 19 0.40 1.00 5.00 240,000 31.00 1,240,000 20 0.40 2.00 4.00 240,000 31.00 1,240,000 21 0.40 2.00 5.00 280,000 31.00 1,240,000 22 0.40 2.00 5.00 280,000 31.00 1,240,000 23 0.50 3.00 6.00 360,000 40.00 1,600,000 24 0.50 2.00 6.00 320,000 39.00 1,560,000 25 0.50 2.00 6.00 320,000 38.00 1,520,000 26 0.50 2.00 7.00 360,000 39.00 1,560,000 27 0.55 3.00 6.00 360,000 43.00 1,720,000 28 0.60 3.00 6.00 360,000 48.00 1,920,000 29 0.70 3.00 10.00 520,000 53.00 2,120,000 30 0.80 3.00 12.00 600,000 62.00 2,480,000
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
83
Total 11.25 56.00 127.00 7,320,000 873.00 34,920,000 Rataan 0.38 1.87 4.23 244,000 29.10 1,164,000
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
84
Lampiran 9. Curahan dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Wortel Per Hektar di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
No Sampel
Pengolahan Lahan (HKO) Biaya
(Rp)
Penanaman (HKO) Biaya
(Rp)
Penjarangan (HKO) Biaya
(Rp)
Pemupukan (HKO) Biaya
(Rp) TKDK TKLK TKDK TKLK TKDK TKLK TKDK TKLK 1 5.00 15.00 800,000 5.00 5.00 400,000 5.00 10.00 600,000 5.00 5.00 400,000 2 8.00 12.00 800,000 8.00 4.00 480,000 8.00 12.00 800,000 8.00 0.00 320,000 3 4.00 16.00 800,000 4.00 8.00 480,000 4.00 16.00 800,000 4.00 4.00 320,000 4 8.00 12.00 800,000 8.00 4.00 480,000 8.00 12.00 800,000 8.00 0.00 320,000 5 8.00 12.00 800,000 8.00 4.00 480,000 8.00 12.00 800,000 8.00 4.00 480,000 6 8.00 12.00 800,000 8.00 4.00 480,000 8.00 12.00 800,000 8.00 4.00 480,000 7 4.00 16.00 800,000 4.00 8.00 480,000 4.00 16.00 800,000 4.00 8.00 480,000 8 8.00 16.00 960,000 8.00 4.00 480,000 8.00 16.00 960,000 8.00 0.00 320,000 9 4.00 16.00 800,000 4.00 8.00 480,000 4.00 16.00 800,000 4.00 8.00 480,000
10 8.00 12.00 800,000 8.00 4.00 480,000 8.00 12.00 800,000 8.00 4.00 480,000 11 4.00 16.00 800,000 4.00 8.00 480,000 4.00 16.00 800,000 4.00 8.00 480,000 12 6.67 13.33 800,000 6.67 6.67 533,333 6.67 13.33 800,000 6.67 3.33 400,000 13 6.67 13.33 800,000 6.67 6.67 533,333 6.67 13.33 800,000 6.67 3.33 400,000 14 3.33 16.67 800,000 3.33 6.67 400,000 3.33 16.67 800,000 3.33 6.67 400,000 15 3.33 16.67 800,000 3.33 6.67 400,000 3.33 16.67 800,000 3.33 6.67 400,000 16 5.71 14.29 800,000 5.71 5.71 457,143 5.71 11.43 685,714 5.71 5.71 457,143 17 5.71 14.29 800,000 5.71 5.71 457,143 5.71 11.43 685,714 5.71 5.71 457,143 18 2.50 17.50 800,000 2.50 10.00 500,000 2.50 15.00 700,000 2.50 10.00 500,000 19 2.50 17.50 800,000 2.50 10.00 500,000 2.50 15.00 700,000 2.50 10.00 500,000 20 5.00 15.00 800,000 5.00 7.50 500,000 5.00 12.50 700,000 5.00 7.50 500,000 21 5.00 15.00 800,000 5.00 7.50 500,000 5.00 12.50 700,000 5.00 5.00 400,000 22 5.00 15.00 800,000 5.00 7.50 500,000 5.00 12.50 700,000 5.00 5.00 400,000 23 6.00 16.00 880,000 6.00 6.00 480,000 6.00 12.00 720,000 6.00 4.00 400,000 24 4.00 16.00 800,000 4.00 8.00 480,000 4.00 14.00 720,000 4.00 8.00 480,000 25 4.00 16.00 800,000 4.00 8.00 480,000 4.00 12.00 640,000 4.00 8.00 480,000 26 4.00 14.00 720,000 4.00 8.00 480,000 4.00 14.00 720,000 4.00 8.00 480,000 27 5.45 10.91 654,545 5.45 9.09 581,818 5.45 14.55 800,000 5.45 5.45 436,364 28 5.00 16.67 866,667 5.00 8.33 533,333 5.00 13.33 733,333 5.00 6.67 466,667 29 4.29 14.29 742,857 4.29 7.14 457,143 4.29 11.43 628,571 4.29 7.14 457,143 30 3.75 15.00 750,000 3.75 6.25 400,000 3.75 15.00 750,000 3.75 7.50 450,000
Total 156.92 442.43 23,974,069 156.92 202.41 14,373,247 156.92 406.66 22,543,333 156.92 168.69 13,024,459
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
85
Rataan 5.23 14.75 799,136 5.23 6.75 479,108 5.23 13.56 751,444 5.23 5.62 434,149
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
86
Lanjutan Lampiran 9.
No Sampel
Penyiangan (HKO) Biaya
(Rp) Total HKO
Total Biaya (Rp) TKDK TKLK
1 5.00 10.00 600,000 70.00 2,800,000 2 8.00 8.00 640,000 76.00 3,040,000 3 4.00 8.00 480,000 72.00 2,880,000 4 8.00 8.00 640,000 76.00 3,040,000 5 8.00 8.00 640,000 80.00 3,200,000 6 8.00 8.00 640,000 80.00 3,200,000 7 4.00 8.00 480,000 76.00 3,040,000 8 8.00 8.00 640,000 84.00 3,360,000 9 4.00 12.00 640,000 80.00 3,200,000
10 8.00 8.00 640,000 80.00 3,200,000 11 4.00 8.00 480,000 76.00 3,040,000 12 6.67 10.00 666,667 80.00 3,200,000 13 6.67 10.00 666,667 80.00 3,200,000 14 3.33 13.33 666,667 76.67 3,066,667 15 3.33 13.33 666,667 76.67 3,066,667 16 5.71 8.57 571,429 74.29 2,971,429 17 5.71 11.43 685,714 77.14 3,085,714 18 2.50 12.50 600,000 77.50 3,100,000 19 2.50 12.50 600,000 77.50 3,100,000 20 5.00 10.00 600,000 77.50 3,100,000 21 5.00 12.50 700,000 77.50 3,100,000 22 5.00 12.50 700,000 77.50 3,100,000 23 6.00 12.00 720,000 80.00 3,200,000 24 4.00 12.00 640,000 78.00 3,120,000 25 4.00 12.00 640,000 76.00 3,040,000 26 4.00 14.00 720,000 78.00 3,120,000 27 5.45 10.91 654,545 78.18 3,127,273 28 5.00 10.00 600,000 80.00 3,200,000 29 4.29 14.29 742,857 75.71 3,028,571 30 3.75 15.00 750,000 77.50 3,100,000
Total 156.92 320.86 19,111,212 2325.66 93,026,320
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
87
Rataan 5.23 10.70 637,040 77.52 3,100,877
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
88
Lampiran 10. Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Wortel Per Petani dan Per Hektar di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
CANGKUL CUAN ROKA
Unit Harga (Rp)
Umur Pakai
(Tahun)
Penyusutan (Rp) Unit Harga
(Rp)
Umur Pakai
(Tahun)
Penyusutan (Rp) Unit Harga
(Rp)
Umur Pakai
(Tahun)
Penyusutan (Rp)
1 0.20 4 80,000 3 26,667 4 75,000 3 25,000 2 60,000 2 15,000 2 0.25 2 80,000 3 13,333 2 75,000 2 18,750 1 60,000 3 5,000 3 0.25 2 80,000 4 10,000 2 75,000 2 18,750 1 60,000 1 15,000 4 0.25 3 80,000 5 12,000 2 75,000 2 18,750 2 60,000 2 15,000 5 0.25 2 80,000 3 13,333 3 75,000 4 14,063 2 60,000 4 7,500 6 0.25 2 80,000 3 13,333 2 75,000 3 12,500 1 60,000 3 5,000 7 0.25 1 80,000 3 6,667 3 75,000 3 18,750 2 60,000 2 15,000 8 0.25 1 80,000 2 10,000 4 75,000 2 37,500 1 60,000 1 15,000 9 0.25 3 80,000 3 20,000 2 75,000 3 12,500 1 60,000 3 5,000
10 0.25 2 80,000 2 20,000 2 75,000 4 9,375 1 60,000 1 15,000 11 0.25 2 80,000 3 13,333 4 75,000 3 25,000 1 60,000 2 7,500 12 0.30 1 80,000 2 10,000 2 75,000 3 12,500 1 60,000 1 15,000 13 0.30 1 80,000 3 6,667 3 75,000 2 28,125 2 60,000 1 30,000 14 0.30 2 80,000 3 13,333 3 75,000 3 18,750 2 60,000 2 15,000 15 0.30 1 80,000 2 10,000 3 75,000 3 18,750 1 60,000 2 7,500 16 0.35 2 80,000 3 13,333 4 75,000 3 25,000 2 60,000 2 15,000 17 0.35 2 80,000 4 10,000 3 75,000 3 18,750 1 60,000 1 15,000 18 0.40 1 80,000 5 4,000 3 75,000 2 28,125 1 60,000 2 7,500 19 0.40 2 80,000 4 10,000 2 75,000 4 9,375 2 60,000 2 15,000 20 0.40 1 80,000 2 10,000 2 75,000 4 9,375 2 60,000 2 15,000 21 0.40 2 80,000 2 20,000 3 75,000 2 28,125 1 60,000 2 7,500 22 0.40 3 80,000 4 15,000 2 75,000 5 7,500 1 60,000 2 7,500 23 0.50 2 80,000 3 13,333 3 75,000 2 28,125 2 60,000 2 15,000 24 0.50 3 80,000 3 20,000 2 75,000 2 18,750 1 60,000 2 7,500 25 0.50 2 80,000 3 13,333 2 75,000 3 12,500 2 60,000 3 10,000 26 0.50 2 80,000 3 13,333 2 75,000 3 12,500 1 60,000 3 5,000 27 0.55 2 80,000 3 13,333 3 75,000 3 18,750 2 60,000 1 30,000 28 0.60 3 80,000 3 20,000 4 75,000 3 25,000 2 60,000 2 15,000 29 0.70 1 80,000 3 6,667 2 75,000 3 12,500 2 60,000 1 30,000 30 0.80 4 80,000 3 26,667 2 75,000 2 18,750 1 60,000 2 7,500
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
89
Total 11.25 61.00 2,400,000 92.00 407,667 80.00 2,250,000 86.00 562,188 44.00 1,800,000 59.00 390,000 Rataan 0.38 2.03 80,000 3.07 13,589 2.67 75,000 2.87 18,740 1.47 60,000 1.97 13,000
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
90
Lanjutan Lampiran 10.
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
GARPU PARANG Total Biaya Penyusutan/
(Rp)
Total Biaya Penyusutan/
Ha (Rp) Unit Harga (Rp)
Umur Pakai
(Tahun)
Penyusutan (Rp) Unit Harga
(Rp)
Umur Pakai
(Tahun)
Penyusutan (Rp)
1 0.20 3 25,000 3 6,250 3 25,000 5 3,750 76,667 383,333 2 0.25 3 25,000 2 9,375 2 25,000 5 2,500 48,958 195,833 3 0.25 2 25,000 2 6,250 1 25,000 5 1,250 51,250 205,000 4 0.25 1 25,000 2 3,125 2 25,000 5 2,500 51,375 205,500 5 0.25 2 25,000 3 4,167 3 25,000 5 3,750 42,813 171,250 6 0.25 2 25,000 2 6,250 1 25,000 5 1,250 38,333 153,333 7 0.25 3 25,000 3 6,250 4 25,000 5 5,000 51,667 206,667 8 0.25 1 25,000 2 3,125 4 25,000 5 5,000 70,625 282,500 9 0.25 2 25,000 2 6,250 1 25,000 5 1,250 45,000 180,000
10 0.25 2 25,000 1 12,500 3 25,000 5 3,750 60,625 242,500 11 0.25 3 25,000 2 9,375 4 25,000 5 5,000 60,208 240,833 12 0.30 2 25,000 2 6,250 3 25,000 5 3,750 47,500 158,333 13 0.30 1 25,000 4 1,563 6 25,000 5 7,500 73,854 246,181 14 0.30 1 25,000 1 6,250 5 25,000 5 6,250 59,583 198,611 15 0.30 3 25,000 2 9,375 3 25,000 5 3,750 49,375 164,583 16 0.35 2 25,000 3 4,167 2 25,000 5 2,500 60,000 171,429 17 0.35 3 25,000 3 6,250 1 25,000 5 1,250 51,250 146,429 18 0.40 2 25,000 2 6,250 2 25,000 5 2,500 48,375 120,938 19 0.40 3 25,000 3 6,250 2 25,000 5 2,500 43,125 107,813 20 0.40 2 25,000 2 6,250 1 25,000 5 1,250 41,875 104,688 21 0.40 2 25,000 2 6,250 2 25,000 5 2,500 64,375 160,938 22 0.40 2 25,000 1 12,500 2 25,000 5 2,500 45,000 112,500 23 0.50 2 25,000 1 12,500 2 25,000 5 2,500 71,458 142,917 24 0.50 1 25,000 1 6,250 2 25,000 5 2,500 55,000 110,000 25 0.50 1 25,000 1 6,250 2 25,000 5 2,500 44,583 89,167 26 0.50 2 25,000 2 6,250 2 25,000 5 2,500 39,583 79,167 27 0.55 2 25,000 1 12,500 2 25,000 5 2,500 77,083 140,152 28 0.60 3 25,000 3 6,250 1 25,000 5 1,250 67,500 112,500 29 0.70 2 25,000 2 6,250 2 25,000 5 2,500 57,917 82,738 30 0.80 1 25,000 1 6,250 1 25,000 5 1,250 60,417 75,521
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
91
Total 11.25 61.00 750,000 61.00 206,771 71.00 750,000 150.00 88,750 1,655,375 4,991,351 Rataan 0.38 2.03 25,000 2.03 6,892 2.37 25,000 5.00 2,958 55,179 166,378
Lampiran 11. Total Biaya Usahatani Wortel Per Petani di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Total Biaya (Rp)/Petani Biaya Saprodi
(Rp)
Biaya Tenaga Kerja (Rp)
Biaya Sewa Lahan (Rp)
Biaya Penyusutan
(Rp)
Biaya PBB (Rp)
1 0.20 574,000 560,000 - 76,667 3,750 1,214,417 2 0.25 640,000 760,000 - 48,958 3,500 1,452,458 3 0.25 460,000 720,000 - 51,250 3,500 1,234,750 4 0.25 620,000 760,000 - 51,375 3,500 1,434,875 5 0.25 656,000 800,000 - 42,813 3,500 1,502,313 6 0.25 511,000 800,000 - 38,333 3,500 1,352,833 7 0.25 752,000 760,000 - 51,667 3,500 1,567,167 8 0.25 572,000 840,000 87,500 70,625 - 1,570,125 9 0.25 768,000 800,000 87,500 45,000 - 1,700,500 10 0.25 663,000 800,000 - 60,625 3,500 1,527,125 11 0.25 649,000 760,000 100,000 60,208 - 1,569,208 12 0.30 909,000 960,000 - 47,500 4,000 1,920,500 13 0.30 876,000 960,000 150,000 73,854 3,500 2,063,354 14 0.30 1,033,000 920,000 - 59,583 6,250 2,018,833 15 0.30 781,000 920,000 125,000 49,375 - 1,875,375 16 0.35 1,045,000 1,040,000 150,000 60,000 - 2,295,000 17 0.35 1,096,000 1,080,000 - 51,250 7,000 2,234,250 18 0.40 1,160,000 1,240,000 - 48,375 6,250 2,454,625 19 0.40 1,110,000 1,240,000 125,000 43,125 - 2,518,125 20 0.40 1,285,000 1,240,000 - 41,875 8,000 2,574,875 21 0.40 1,215,000 1,240,000 - 64,375 8,000 2,527,375 22 0.40 1,300,000 1,240,000 125,000 45,000 - 2,710,000 23 0.50 1,090,000 1,600,000 87,500 71,458 6,250 2,855,208 24 0.50 1,310,000 1,560,000 - 55,000 6,250 2,931,250 25 0.50 1,776,000 1,520,000 400,000 44,583 - 3,740,583 26 0.50 1,601,000 1,560,000 - 39,583 6,250 3,206,833
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
92
27 0.55 1,750,000 1,720,000 - 77,083 9,000 3,556,083 28 0.60 1,824,000 1,920,000 - 67,500 8,750 3,820,250 29 0.70 1,911,000 2,120,000 375,000 57,917 - 4,463,917 30 0.80 2,510,000 2,480,000 - 60,417 10,000 5,060,417
Total 11.25 32,447,000 34,920,000 1,812,500 1,655,375 117,750 70,952,625 Rataan 0.38 1,081,567 1,164,000 60,417 55,179 3,925 2,365,088
Lampiran 12. Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar di Daerah Penelitian Selama 1 Musim Tanam
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Biaya Variabel (VC) Biaya Tetap (FC) Total Biaya
(Rp) Biaya Saprodi (Rp)
Biaya Tenaga Kerja (Rp)
Biaya Sewa Lahan (Rp)
Biaya Penyusutan
(Rp)
Biaya PBB (Rp)
1 0.20 2,870,000 2,800,000 - 383,333 18,750 6,072,083 2 0.25 2,560,000 3,040,000 - 195,833 14,000 5,809,833 3 0.25 1,840,000 2,880,000 - 205,000 14,000 4,939,000 4 0.25 2,480,000 3,040,000 - 205,500 14,000 5,739,500 5 0.25 2,624,000 3,200,000 - 171,250 14,000 6,009,250 6 0.25 2,044,000 3,200,000 - 153,333 14,000 5,411,333 7 0.25 3,008,000 3,040,000 - 206,667 14,000 6,268,667 8 0.25 2,288,000 3,360,000 350,000 282,500 - 6,280,500 9 0.25 3,072,000 3,200,000 350,000 180,000 - 6,802,000 10 0.25 2,652,000 3,200,000 - 242,500 14,000 6,108,500 11 0.25 2,596,000 3,040,000 400,000 240,833 - 6,276,833 12 0.30 3,030,000 3,200,000 - 158,333 13,333 6,401,667 13 0.30 2,920,000 3,200,000 500,000 246,181 11,667 6,877,847 14 0.30 3,443,333 3,066,667 - 198,611 20,833 6,729,444 15 0.30 2,603,333 3,066,667 416,667 164,583 - 6,251,250 16 0.35 2,985,714 2,971,429 428,571 171,429 - 6,557,143 17 0.35 3,131,429 3,085,714 - 146,429 20,000 6,383,571 18 0.40 2,900,000 3,100,000 - 120,938 15,625 6,136,563 19 0.40 2,775,000 3,100,000 312,500 107,813 - 6,295,313 20 0.40 3,212,500 3,100,000 - 104,688 20,000 6,437,188 21 0.40 3,037,500 3,100,000 - 160,938 20,000 6,318,438 22 0.40 3,250,000 3,100,000 312,500 112,500 - 6,775,000
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
93
23 0.50 2,180,000 3,200,000 175,000 142,917 12,500 5,710,417 24 0.50 2,620,000 3,120,000 - 110,000 12,500 5,862,500 25 0.50 3,552,000 3,040,000 800,000 89,167 - 7,481,167 26 0.50 3,202,000 3,120,000 - 79,167 12,500 6,413,667 27 0.55 3,181,818 3,127,273 - 140,152 16,364 6,465,606 28 0.60 3,040,000 3,200,000 - 112,500 14,583 6,367,083 29 0.70 2,730,000 3,028,571 535,714 82,738 - 6,377,024 30 0.80 3,137,500 3,100,000 - 75,521 12,500 6,325,521
Total 11.25 84,966,128 93,026,320 4,580,952 4,991,351 319,155 187,883,907 Rataan 0.38 2,832,204 3,100,877 152,698 166,378 10,639 6,262,797
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
94
Lampiran 13. Produksi dan Penerimaan Usahatani Wortel Per Petani dan Per Hektar di Daerah Penelitian dalam 1 Musim Tanam
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Produksi Wortel
(Kg)/Petani
Harga (Rp/Kg)
Penerimaan (Rp)/Petani
Produksi Wortel
(Kg)/Ha
Penerimaan (Rp)/Ha
1 0.20 2,500 1,000 2,500,000 12,500 12,500,000 2 0.25 2,500 1,000 2,500,000 10,000 10,000,000 3 0.25 3,000 1,000 3,000,000 12,000 12,000,000 4 0.25 3,000 1,000 3,000,000 12,000 12,000,000 5 0.25 3,500 1,000 3,500,000 14,000 14,000,000 6 0.25 3,500 1,000 3,500,000 14,000 14,000,000 7 0.25 3,000 1,000 3,000,000 12,000 12,000,000 8 0.25 3,000 1,000 3,000,000 12,000 12,000,000 9 0.25 3,500 1,000 3,500,000 14,000 14,000,000
10 0.25 3,500 1,000 3,500,000 14,000 14,000,000 11 0.25 3,500 1,000 3,500,000 14,000 14,000,000 12 0.30 4,000 1,000 4,000,000 13,333 13,333,333 13 0.30 4,000 1,000 4,000,000 13,333 13,333,333 14 0.30 4,200 1,000 4,200,000 14,000 14,000,000 15 0.30 4,500 1,000 4,500,000 15,000 15,000,000 16 0.35 4,900 1,000 4,900,000 14,000 14,000,000 17 0.35 5,300 1,000 5,300,000 15,143 15,142,857 18 0.40 5,800 1,000 5,800,000 14,500 14,500,000 19 0.40 5,800 1,000 5,800,000 14,500 14,500,000 20 0.40 6,000 1,000 6,000,000 15,000 15,000,000 21 0.40 5,800 1,000 5,800,000 14,500 14,500,000 22 0.40 6,400 1,000 6,400,000 16,000 16,000,000 23 0.50 7,000 1,000 7,000,000 14,000 14,000,000 24 0.50 9,000 1,000 9,000,000 18,000 18,000,000 25 0.50 8,000 1,000 8,000,000 16,000 16,000,000 26 0.50 9,000 1,000 9,000,000 18,000 18,000,000 27 0.55 8,000 1,000 8,000,000 14,545 14,545,455 28 0.60 8,000 1,000 8,000,000 13,333 13,333,333 29 0.70 12,000 1,000 12,000,000 17,143 17,142,857 30 0.80 13,000 1,000 13,000,000 16,250 16,250,000
Total 11.25 165,200 30,000 165,200,000 427,081 427,081,169 Rataan 0.38 5,507 1,000 5,506,667 14,236 14,236,039
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
95
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
96
Lampiran 14. Pendapatan Bersih Usahatani Wortel Per Petani dan Per Hektar di Daerah Penelitian dalam 1 Musim Tanam
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Penerimaan (Rp)/Petani
Total Biaya (Rp)/Petani
Pendapatan Bersih
(Rp)/Petani
Penerimaan (Rp)/Ha
Total Biaya (Rp)/Ha
Pendapatan Bersih (Rp)/Ha
1 0.20 2,500,000 1,214,417 1,285,583 12,500,000 6,072,083 6,427,917 2 0.25 2,500,000 1,452,458 1,047,542 10,000,000 5,809,833 4,190,167 3 0.25 3,000,000 1,234,750 1,765,250 12,000,000 4,939,000 7,061,000 4 0.25 3,000,000 1,434,875 1,565,125 12,000,000 5,739,500 6,260,500 5 0.25 3,500,000 1,502,313 1,997,688 14,000,000 6,009,250 7,990,750 6 0.25 3,500,000 1,352,833 2,147,167 14,000,000 5,411,333 8,588,667 7 0.25 3,000,000 1,567,167 1,432,833 12,000,000 6,268,667 5,731,333 8 0.25 3,000,000 1,570,125 1,429,875 12,000,000 6,280,500 5,719,500 9 0.25 3,500,000 1,700,500 1,799,500 14,000,000 6,802,000 7,198,000 10 0.25 3,500,000 1,527,125 1,972,875 14,000,000 6,108,500 7,891,500 11 0.25 3,500,000 1,569,208 1,930,792 14,000,000 6,276,833 7,723,167 12 0.30 4,000,000 1,920,500 2,079,500 13,333,333 6,401,667 6,931,667 13 0.30 4,000,000 2,063,354 1,936,646 13,333,333 6,877,847 6,455,486 14 0.30 4,200,000 2,018,833 2,181,167 14,000,000 6,729,444 7,270,556 15 0.30 4,500,000 1,875,375 2,624,625 15,000,000 6,251,250 8,748,750 16 0.35 4,900,000 2,295,000 2,605,000 14,000,000 6,557,143 7,442,857 17 0.35 5,300,000 2,234,250 3,065,750 15,142,857 6,383,571 8,759,286 18 0.40 5,800,000 2,454,625 3,345,375 14,500,000 6,136,563 8,363,438 19 0.40 5,800,000 2,518,125 3,281,875 14,500,000 6,295,313 8,204,688 20 0.40 6,000,000 2,574,875 3,425,125 15,000,000 6,437,188 8,562,813 21 0.40 5,800,000 2,527,375 3,272,625 14,500,000 6,318,438 8,181,563 22 0.40 6,400,000 2,710,000 3,690,000 16,000,000 6,775,000 9,225,000 23 0.50 7,000,000 2,855,208 4,144,792 14,000,000 5,710,417 8,289,583 24 0.50 9,000,000 2,931,250 6,068,750 18,000,000 5,862,500 12,137,500 25 0.50 8,000,000 3,740,583 4,259,417 16,000,000 7,481,167 8,518,833 26 0.50 9,000,000 3,206,833 5,793,167 18,000,000 6,413,667 11,586,333 27 0.55 8,000,000 3,556,083 4,443,917 14,545,455 6,465,606 8,079,848 28 0.60 8,000,000 3,820,250 4,179,750 13,333,333 6,367,083 6,966,250 29 0.70 12,000,000 4,463,917 7,536,083 17,142,857 6,377,024 10,765,833 30 0.80 13,000,000 5,060,417 7,939,583 16,250,000 6,325,521 9,924,479
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
97
Total 11.25 165,200,000 70,952,625 94,247,375 427,081,169 187,883,907 239,197,262 Rataan 0.38 5,506,667 2,365,088 3,141,579 14,236,039 6,262,797 7,973,242
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
98
Lampiran 15. Kelayakan Usahatani Wortel (BEP) Per Petani Di daerah Penelitian
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Total Biaya (Rp)
Total Produksi (Kg)
Harga (Rp)
BEP Volume
Produksi
BEP Harga
Produksi 1 0.20 1,214,417 2,500 1,000 1,214 486 2 0.25 1,452,458 2,500 1,000 1,452 581 3 0.25 1,234,750 3,000 1,000 1,235 412 4 0.25 1,434,875 3,000 1,000 1,435 478 5 0.25 1,502,313 3,500 1,000 1,502 429 6 0.25 1,352,833 3,500 1,000 1,353 387 7 0.25 1,567,167 3,000 1,000 1,567 522 8 0.25 1,570,125 3,000 1,000 1,570 523 9 0.25 1,700,500 3,500 1,000 1,701 486
10 0.25 1,527,125 3,500 1,000 1,527 436 11 0.25 1,569,208 3,500 1,000 1,569 448 12 0.30 1,920,500 4,000 1,000 1,921 480 13 0.30 2,063,354 4,000 1,000 2,063 516 14 0.30 2,018,833 4,200 1,000 2,019 481 15 0.30 1,875,375 4,500 1,000 1,875 417 16 0.35 2,295,000 4,900 1,000 2,295 468 17 0.35 2,234,250 5,300 1,000 2,234 422 18 0.40 2,454,625 5,800 1,000 2,455 423 19 0.40 2,518,125 5,800 1,000 2,518 434 20 0.40 2,574,875 6,000 1,000 2,575 429 21 0.40 2,527,375 5,800 1,000 2,527 436 22 0.40 2,710,000 6,400 1,000 2,710 423 23 0.50 2,855,208 7,000 1,000 2,855 408 24 0.50 2,931,250 9,000 1,000 2,931 326 25 0.50 3,740,583 8,000 1,000 3,741 468 26 0.50 3,206,833 9,000 1,000 3,207 356 27 0.55 3,556,083 8,000 1,000 3,556 445 28 0.60 3,820,250 8,000 1,000 3,820 478 29 0.70 4,463,917 12,000 1,000 4,464 372 30 0.80 5,060,417 13,000 1,000 5,060 389
Total 11.25 70,952,625 165,200 30,000 70,953 13,358 Rataan 0.38 2,365,088 5,507 1,000 2,365 445
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
99
Lampiran 16. Kelayakan Usahatani Wortel (BEP) Per Hektar Di daerah Penelitian
No Sampel
Total Biaya (Rp)
Total Produksi
(Kg)
Harga (Rp)
BEP Volume
Produksi
BEP Harga
Produksi 1 6,072,083 12,500 1,000 6,072 486 2 5,809,833 10,000 1,000 5,810 581 3 4,939,000 12,000 1,000 4,939 412 4 5,739,500 12,000 1,000 5,740 478 5 6,009,250 14,000 1,000 6,009 429 6 5,411,333 14,000 1,000 5,411 387 7 6,268,667 12,000 1,000 6,269 522 8 6,280,500 12,000 1,000 6,281 523 9 6,802,000 14,000 1,000 6,802 486
10 6,108,500 14,000 1,000 6,109 436 11 6,276,833 14,000 1,000 6,277 448 12 6,401,667 13,333 1,000 6,402 480 13 6,877,847 13,333 1,000 6,878 516 14 6,729,444 14,000 1,000 6,729 481 15 6,251,250 15,000 1,000 6,251 417 16 6,557,143 14,000 1,000 6,557 468 17 6,383,571 15,143 1,000 6,384 422 18 6,136,563 14,500 1,000 6,137 423 19 6,295,313 14,500 1,000 6,295 434 20 6,437,188 15,000 1,000 6,437 429 21 6,318,438 14,500 1,000 6,318 436 22 6,775,000 16,000 1,000 6,775 423 23 5,710,417 14,000 1,000 5,710 408 24 5,862,500 18,000 1,000 5,863 326 25 7,481,167 16,000 1,000 7,481 468 26 6,413,667 18,000 1,000 6,414 356 27 6,465,606 14,545 1,000 6,466 445 28 6,367,083 13,333 1,000 6,367 478 29 6,377,024 17,143 1,000 6,377 372 30 6,325,521 16,250 1,000 6,326 389
Total 187,883,907 427,081 30,000 187,884 13,358 Rataan 6,262,797 14,236 1,000 6,263 445
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
100
Lampiran 17. Kelayakan Usahatani Wortel (R/C) Per Petani Di Daerah Penelitian
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Penerimaan Rp)
Total Biaya (Rp) R/C
1 0.20 2,500,000 1,214,417 2.06 2 0.25 2,500,000 1,452,458 1.72 3 0.25 3,000,000 1,234,750 2.43 4 0.25 3,000,000 1,434,875 2.09 5 0.25 3,500,000 1,502,313 2.33 6 0.25 3,500,000 1,352,833 2.59 7 0.25 3,000,000 1,567,167 1.91 8 0.25 3,000,000 1,570,125 1.91 9 0.25 3,500,000 1,700,500 2.06
10 0.25 3,500,000 1,527,125 2.29 11 0.25 3,500,000 1,569,208 2.23 12 0.30 4,000,000 1,920,500 2.08 13 0.30 4,000,000 2,063,354 1.94 14 0.30 4,200,000 2,018,833 2.08 15 0.30 4,500,000 1,875,375 2.40 16 0.35 4,900,000 2,295,000 2.14 17 0.35 5,300,000 2,234,250 2.37 18 0.40 5,800,000 2,454,625 2.36 19 0.40 5,800,000 2,518,125 2.30 20 0.40 6,000,000 2,574,875 2.33 21 0.40 5,800,000 2,527,375 2.29 22 0.40 6,400,000 2,710,000 2.36 23 0.50 7,000,000 2,855,208 2.45 24 0.50 9,000,000 2,931,250 3.07 25 0.50 8,000,000 3,740,583 2.14 26 0.50 9,000,000 3,206,833 2.81 27 0.55 8,000,000 3,556,083 2.25 28 0.60 8,000,000 3,820,250 2.09 29 0.70 12,000,000 4,463,917 2.69 30 0.80 13,000,000 5,060,417 2.57
Total 11.25 165,200,000 70,952,625 68.35 Rataan 0.38 5,506,667 2,365,088 2.28
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
101
Lampiran 18. Kelayakan Usahatani Wortel (R/C) Per Hektar Di Daerah Penelitian
No Sampel
Penerimaan (Rp)
Total Biaya (Rp) R/C
1 12,500,000 6,072,083 2.06 2 10,000,000 5,809,833 1.72 3 12,000,000 4,939,000 2.43 4 12,000,000 5,739,500 2.09 5 14,000,000 6,009,250 2.33 6 14,000,000 5,411,333 2.59 7 12,000,000 6,268,667 1.91 8 12,000,000 6,280,500 1.91 9 14,000,000 6,802,000 2.06
10 14,000,000 6,108,500 2.29 11 14,000,000 6,276,833 2.23 12 13,333,333 6,401,667 2.08 13 13,333,333 6,877,847 1.94 14 14,000,000 6,729,444 2.08 15 15,000,000 6,251,250 2.40 16 14,000,000 6,557,143 2.14 17 15,142,857 6,383,571 2.37 18 14,500,000 6,136,563 2.36 19 14,500,000 6,295,313 2.30 20 15,000,000 6,437,188 2.33 21 14,500,000 6,318,438 2.29 22 16,000,000 6,775,000 2.36 23 14,000,000 5,710,417 2.45 24 18,000,000 5,862,500 3.07 25 16,000,000 7,481,167 2.14 26 18,000,000 6,413,667 2.81 27 14,545,455 6,465,606 2.25 28 13,333,333 6,367,083 2.09 29 17,142,857 6,377,024 2.69 30 16,250,000 6,325,521 2.57
Total 427,081,169 187,883,907 68.35 Rataan 14,236,039 6,262,797 2.28
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
102
Lampiran 19. Efisiensi Penggunaan Garam Pada Usahatani Wortel Di Daerah Penelitian
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Harga (Rp/Kg)
Garam (Kg)
Produksi Wortel
(Kg)
Harga Garam (Rp) PR NPM/Px
1 0.20 1,000.00 20.00 2,500.00 24,000.00 125.00 5.21 2 0.25 1,000.00 - 2,500.00 - - - 3 0.25 1,000.00 - 3,000.00 - - - 4 0.25 1,000.00 50.00 3,000.00 60,000.00 60.00 1.00 5 0.25 1,000.00 - 3,500.00 - - - 6 0.25 1,000.00 - 3,500.00 - - - 7 0.25 1,000.00 25.00 3,000.00 30,000.00 120.00 4.00 8 0.25 1,000.00 - 3,000.00 - - - 9 0.25 1,000.00 25.00 3,500.00 30,000.00 140.00 4.67
10 0.25 1,000.00 - 3,500.00 - - - 11 0.25 1,000.00 30.00 3,500.00 36,000.00 116.67 3.24 12 0.30 1,000.00 20.00 4,000.00 24,000.00 200.00 8.33 13 0.30 1,000.00 30.00 4,000.00 36,000.00 133.33 3.70 14 0.30 1,000.00 40.00 4,200.00 48,000.00 105.00 2.19 15 0.30 1,000.00 30.00 4,500.00 36,000.00 150.00 4.17 16 0.35 1,000.00 25.00 4,900.00 30,000.00 196.00 6.53 17 0.35 1,000.00 30.00 5,300.00 36,000.00 176.67 4.91 18 0.40 1,000.00 50.00 5,800.00 60,000.00 116.00 1.93 19 0.40 1,000.00 25.00 5,800.00 30,000.00 232.00 7.73 20 0.40 1,000.00 50.00 6,000.00 60,000.00 120.00 2.00 21 0.40 1,000.00 50.00 5,800.00 60,000.00 116.00 1.93 22 0.40 1,000.00 50.00 6,400.00 60,000.00 128.00 2.13 23 0.50 1,000.00 50.00 7,000.00 60,000.00 140.00 2.33 24 0.50 1,000.00 - 9,000.00 - - - 25 0.50 1,000.00 100.00 8,000.00 120,000.00 80.00 0.67 26 0.50 1,000.00 50.00 9,000.00 60,000.00 180.00 3.00 27 0.55 1,000.00 50.00 8,000.00 60,000.00 160.00 2.67 28 0.60 1,000.00 50.00 8,000.00 60,000.00 160.00 2.67 29 0.70 1,000.00 50.00 12,000.00 60,000.00 240.00 4.00 30 0.80 1,000.00 100.00 13,000.00 120,000.00 130.00 1.08
Total 11.25 30,000.00 1,000.00 165,200.00 1,200,000.00 3,324.67 80.10 Rataan 0.38 1,000.00 33.33 5,506.67 40,000.00 110.82 2.67
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
103
Lampiran 20. Efisiensi Penggunaan Amopos Pada Usahatani Wortel Di Daerah Penelitian
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Harga (Rp/Kg)
Amopos (Kg)
Produksi Wortel
(Kg)
Harga Amopos
(Rp) PR NPM/Px
1 0.20 1,000.00 25.00 2,500.00 200,000.00 100.00 0.50 2 0.25 1,000.00 20.00 2,500.00 160,000.00 125.00 0.78 3 0.25 1,000.00 20.00 3,000.00 160,000.00 150.00 0.94 4 0.25 1,000.00 25.00 3,000.00 200,000.00 120.00 0.60 5 0.25 1,000.00 25.00 3,500.00 200,000.00 140.00 0.70 6 0.25 1,000.00 20.00 3,500.00 160,000.00 175.00 1.09 7 0.25 1,000.00 25.00 3,000.00 200,000.00 120.00 0.60 8 0.25 1,000.00 25.00 3,000.00 200,000.00 120.00 0.60 9 0.25 1,000.00 20.00 3,500.00 160,000.00 175.00 1.09
10 0.25 1,000.00 20.00 3,500.00 160,000.00 175.00 1.09 11 0.25 1,000.00 25.00 3,500.00 200,000.00 140.00 0.70 12 0.30 1,000.00 25.00 4,000.00 200,000.00 160.00 0.80 13 0.30 1,000.00 30.00 4,000.00 240,000.00 133.33 0.56 14 0.30 1,000.00 40.00 4,200.00 320,000.00 105.00 0.33 15 0.30 1,000.00 35.00 4,500.00 280,000.00 128.57 0.46 16 0.35 1,000.00 50.00 4,900.00 400,000.00 98.00 0.25 17 0.35 1,000.00 30.00 5,300.00 240,000.00 176.67 0.74 18 0.40 1,000.00 45.00 5,800.00 360,000.00 128.89 0.36 19 0.40 1,000.00 30.00 5,800.00 240,000.00 193.33 0.81 20 0.40 1,000.00 40.00 6,000.00 320,000.00 150.00 0.47 21 0.40 1,000.00 45.00 5,800.00 360,000.00 128.89 0.36 22 0.40 1,000.00 40.00 6,400.00 320,000.00 160.00 0.50 23 0.50 1,000.00 50.00 7,000.00 400,000.00 140.00 0.35 24 0.50 1,000.00 65.00 9,000.00 520,000.00 138.46 0.27 25 0.50 1,000.00 65.00 8,000.00 520,000.00 123.08 0.24 26 0.50 1,000.00 50.00 9,000.00 400,000.00 180.00 0.45 27 0.55 1,000.00 70.00 8,000.00 560,000.00 114.29 0.20 28 0.60 1,000.00 50.00 8,000.00 400,000.00 160.00 0.40 29 0.70 1,000.00 70.00 12,000.00 560,000.00 171.43 0.31 30 0.80 1,000.00 80.00 13,000.00 640,000.00 162.50 0.25
Total 11.25 30,000.00 1,160.00 165,200.00 9,280,000.00 4,292.44 16.78 Rataan 0.38 1,000.00 38.67 5,506.67 309,333.33 143.08 0.56
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
104
Lampiran 21. Efisiensi Penggunaan NPK Pada Usahatani Wortel Di Daerah Penelitian
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Harga (Rp/Kg)
NPK (Kg)
Produksi Wortel
(Kg)
Harga NPK (Rp) PR NPM/Px
1 0.20 1,000.00 35.00 2,500.00 155,000.00 71.43 0.46 2 0.25 1,000.00 35.00 2,500.00 180,000.00 71.43 0.40 3 0.25 1,000.00 40.00 3,000.00 120,000.00 75.00 0.63 4 0.25 1,000.00 45.00 3,000.00 210,000.00 66.67 0.32 5 0.25 1,000.00 50.00 3,500.00 150,000.00 70.00 0.47 6 0.25 1,000.00 40.00 3,500.00 195,000.00 87.50 0.45 7 0.25 1,000.00 40.00 3,000.00 270,000.00 75.00 0.28 8 0.25 1,000.00 45.00 3,000.00 210,000.00 66.67 0.32 9 0.25 1,000.00 40.00 3,500.00 320,000.00 87.50 0.27
10 0.25 1,000.00 40.00 3,500.00 245,000.00 87.50 0.36 11 0.25 1,000.00 40.00 3,500.00 170,000.00 87.50 0.51 12 0.30 1,000.00 50.00 4,000.00 400,000.00 80.00 0.20 13 0.30 1,000.00 55.00 4,000.00 315,000.00 72.73 0.23 14 0.30 1,000.00 55.00 4,200.00 365,000.00 76.36 0.21 15 0.30 1,000.00 55.00 4,500.00 165,000.00 81.82 0.50 16 0.35 1,000.00 50.00 4,900.00 300,000.00 98.00 0.33 17 0.35 1,000.00 60.00 5,300.00 430,000.00 88.33 0.21 18 0.40 1,000.00 65.00 5,800.00 320,000.00 89.23 0.28 19 0.40 1,000.00 60.00 5,800.00 480,000.00 96.67 0.20 20 0.40 1,000.00 70.00 6,000.00 560,000.00 85.71 0.15 21 0.40 1,000.00 75.00 5,800.00 375,000.00 77.33 0.21 22 0.40 1,000.00 75.00 6,400.00 350,000.00 85.33 0.24 23 0.50 1,000.00 90.00 7,000.00 300,000.00 77.78 0.26 24 0.50 1,000.00 70.00 9,000.00 460,000.00 128.57 0.28 25 0.50 1,000.00 100.00 8,000.00 800,000.00 80.00 0.10 26 0.50 1,000.00 85.00 9,000.00 355,000.00 105.88 0.30 27 0.55 1,000.00 90.00 8,000.00 620,000.00 88.89 0.14 28 0.60 1,000.00 110.00 8,000.00 830,000.00 72.73 0.09 29 0.70 1,000.00 95.00 12,000.00 535,000.00 126.32 0.24 30 0.80 1,000.00 120.00 13,000.00 910,000.00 108.33 0.12
Total 11.25 30,000.00 1,880.00 165,200.00 11,095,000.00 2,566.21 8.73 Rataan 0.38 1,000.00 62.67 5,506.67 369,833.33 85.54 0.29
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
105
Lampiran 22. Efisiensi Penggunaan Ikan Pada Usahatani Wortel Di Daerah Penelitian
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Harga (Rp/Kg)
Ikan (Kg)
Produksi Wortel
(Kg)
Harga Ikan (Rp) PR NPM/Px
1 0.2 1,000.00 25.00 2,500.00 75,000.00 100.00 1.33 2 0.25 1,000.00 50.00 2,500.00 150,000.00 50.00 0.33 3 0.25 1,000.00 10.00 3,000.00 30,000.00 300.00 10.00 4 0.25 1,000.00 - 3,000.00 - - - 5 0.25 1,000.00 50.00 3,500.00 150,000.00 70.00 0.47 6 0.25 1,000.00 - 3,500.00 - - - 7 0.25 1,000.00 30.00 3,000.00 90,000.00 100.00 1.11 8 0.25 1,000.00 - 3,000.00 - - - 9 0.25 1,000.00 30.00 3,500.00 90,000.00 116.67 1.30
10 0.25 1,000.00 30.00 3,500.00 90,000.00 116.67 1.30 11 0.25 1,000.00 25.00 3,500.00 75,000.00 140.00 1.87 12 0.3 1,000.00 25.00 4,000.00 75,000.00 160.00 2.13 13 0.3 1,000.00 25.00 4,000.00 75,000.00 160.00 2.13 14 0.3 1,000.00 30.00 4,200.00 90,000.00 140.00 1.56 15 0.3 1,000.00 30.00 4,500.00 90,000.00 150.00 1.67 16 0.35 1,000.00 25.00 4,900.00 75,000.00 196.00 2.61 17 0.35 1,000.00 50.00 5,300.00 150,000.00 106.00 0.71 18 0.4 1,000.00 50.00 5,800.00 150,000.00 116.00 0.77 19 0.4 1,000.00 30.00 5,800.00 90,000.00 193.33 2.15 20 0.4 1,000.00 25.00 6,000.00 75,000.00 240.00 3.20 21 0.4 1,000.00 50.00 5,800.00 150,000.00 116.00 0.77 22 0.4 1,000.00 100.00 6,400.00 300,000.00 64.00 0.21 23 0.5 1,000.00 - 7,000.00 - - - 24 0.5 1,000.00 - 9,000.00 - - - 25 0.5 1,000.00 - 8,000.00 - - - 26 0.5 1,000.00 150.00 9,000.00 450,000.00 60.00 0.13 27 0.55 1,000.00 50.00 8,000.00 150,000.00 160.00 1.07 28 0.6 1,000.00 50.00 8,000.00 150,000.00 160.00 1.07 29 0.7 1,000.00 100.00 12,000.00 300,000.00 120.00 0.40 30 0.8 1,000.00 100.00 13,000.00 300,000.00 130.00 0.43
Total 11.25 30,000.00 1,140.00 165,200.00 3,420,000.00 3,264.67 38.72 Rataan 0.38 1,000.00 38.00 5,506.67 114,000.00 108.82 1.29
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
106
Lampiran 23. Efisiensi Penggunaan Tenaga Kerja Pada Usahatani Wortel Di Daerah Penelitian
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Harga (Rp/Kg)
Total HKP
Produksi Wortel (Kg)
Upah Tenaga Kerja Per Hari
(Rp) PR NPM/Px
1 0.20 1,000.00 14.00 2,500.00 40,000.00 178.57 4.46 2 0.25 1,000.00 19.00 2,500.00 40,000.00 131.58 3.29 3 0.25 1,000.00 18.00 3,000.00 40,000.00 166.67 4.17 4 0.25 1,000.00 19.00 3,000.00 40,000.00 157.89 3.95 5 0.25 1,000.00 20.00 3,500.00 40,000.00 175.00 4.38 6 0.25 1,000.00 20.00 3,500.00 40,000.00 175.00 4.38 7 0.25 1,000.00 19.00 3,000.00 40,000.00 157.89 3.95 8 0.25 1,000.00 21.00 3,000.00 40,000.00 142.86 3.57 9 0.25 1,000.00 20.00 3,500.00 40,000.00 175.00 4.38
10 0.25 1,000.00 20.00 3,500.00 40,000.00 175.00 4.38 11 0.25 1,000.00 19.00 3,500.00 40,000.00 184.21 4.61 12 0.30 1,000.00 24.00 4,000.00 40,000.00 166.67 4.17 13 0.30 1,000.00 24.00 4,000.00 40,000.00 166.67 4.17 14 0.30 1,000.00 23.00 4,200.00 40,000.00 182.61 4.57 15 0.30 1,000.00 23.00 4,500.00 40,000.00 195.65 4.89 16 0.35 1,000.00 26.00 4,900.00 40,000.00 188.46 4.71 17 0.35 1,000.00 27.00 5,300.00 40,000.00 196.30 4.91 18 0.40 1,000.00 31.00 5,800.00 40,000.00 187.10 4.68 19 0.40 1,000.00 31.00 5,800.00 40,000.00 187.10 4.68 20 0.40 1,000.00 31.00 6,000.00 40,000.00 193.55 4.84 21 0.40 1,000.00 31.00 5,800.00 40,000.00 187.10 4.68 22 0.40 1,000.00 31.00 6,400.00 40,000.00 206.45 5.16 23 0.50 1,000.00 40.00 7,000.00 40,000.00 175.00 4.38 24 0.50 1,000.00 39.00 9,000.00 40,000.00 230.77 5.77 25 0.50 1,000.00 38.00 8,000.00 40,000.00 210.53 5.26 26 0.50 1,000.00 39.00 9,000.00 40,000.00 230.77 5.77 27 0.55 1,000.00 43.00 8,000.00 40,000.00 186.05 4.65 28 0.60 1,000.00 48.00 8,000.00 40,000.00 166.67 4.17 29 0.70 1,000.00 53.00 12,000.00 40,000.00 226.42 5.66 30 0.80 1,000.00 62.00 13,000.00 40,000.00 209.68 5.24
Total 11.25 30,000.00 873.00 165,200.00 1,200,000.00 5,513.19 137.83 Rataan 0.38 1,000.00 29.10 5,506.67 40,000.00 183.77 4.59
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
107
Lampiran 24. Penggunaan Sarana Produksi Terhadap Total Produksi Usahatani Wortel
No Sampel
Luas Lahan (Ha)
Jumlah Benih (Kg)
Garam (Kg)
Amopos (Kg)
NPK (Kg)
Ikan (Kg)
Total HKO
Produksi Wortel
(Kg) 1 0.20 1.00 20.00 25.00 35.00 25.00 14.00 2,500 2 0.25 1.25 - 20.00 35.00 50.00 19.00 2,500 3 0.25 1.25 50.00 20.00 40.00 10.00 18.00 3,000 4 0.25 1.25 50.00 25.00 45.00 - 19.00 3,000 5 0.25 1.30 - 25.00 50.00 50.00 20.00 3,500 6 0.25 1.30 - 20.00 40.00 - 20.00 3,500 7 0.25 1.35 25.00 25.00 40.00 30.00 19.00 3,000 8 0.25 1.35 - 25.00 45.00 - 21.00 3,000 9 0.25 1.40 25.00 20.00 40.00 30.00 20.00 3,500
10 0.25 1.40 - 20.00 40.00 30.00 20.00 3,500 11 0.25 1.40 30.00 25.00 40.00 25.00 19.00 3,500 12 0.30 1.75 20.00 25.00 50.00 25.00 24.00 4,000 13 0.30 1.75 30.00 30.00 55.00 25.00 24.00 4,000 14 0.30 1.75 40.00 40.00 55.00 30.00 23.00 4,200 15 0.30 1.75 30.00 35.00 55.00 30.00 23.00 4,500 16 0.35 2.00 25.00 50.00 50.00 25.00 26.00 4,900 17 0.35 2.00 30.00 30.00 60.00 50.00 27.00 5,300 18 0.40 2.25 50.00 45.00 65.00 50.00 31.00 5,800 19 0.40 2.25 25.00 30.00 60.00 30.00 31.00 5,800 20 0.40 2.25 50.00 40.00 70.00 25.00 31.00 6,000 21 0.40 2.25 50.00 45.00 75.00 50.00 31.00 5,800 22 0.40 2.25 50.00 40.00 75.00 100.00 31.00 6,400 23 0.50 2.75 50.00 50.00 90.00 - 40.00 7,000 24 0.50 2.75 - 65.00 70.00 - 39.00 9,000 25 0.50 2.80 100.00 65.00 100.00 - 38.00 8,000 26 0.50 2.80 50.00 50.00 85.00 150.00 39.00 9,000 27 0.55 3.00 50.00 70.00 90.00 50.00 43.00 8,000 28 0.60 3.20 50.00 50.00 110.00 50.00 48.00 8,000 29 0.70 3.80 50.00 70.00 95.00 100.00 53.00 12,000 30 0.80 4.50 100.00 80.00 120.00 100.00 62.00 13,000
Dina A. S. L. Tobing : Analisis Kelayakan Usahatani Wortel (Studi Kasus: Desa Sukadame Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara), 2009. USU Repository © 2009
108
Total 11.25 62.10 1,050.00 1,160.00 1,880.00 1,140.00 873.00 165,200 Rataan 0.38 2.07 35.00 38.67 62.67 38.00 29.10 5,507
109
Lampiran 25. Analisis Regresi Sarana Produksi Dengan Menggunakan Alat Bantu SPSS
Descriptive Statistics
3.6937 .19819 30-.4543 .15655 30.2847 .16494 30
1.2807 .67283 301.5467 .18934 301.7637 .14901 301.2787 .69071 301.4333 .15851 30
ProduksiLLBenihGaramAmoposNPKIkanTK
Mean Std. Deviation N
Correlations
1.000 .980 .984 .442 .918 .972 .195 .976.980 1.000 .993 .457 .916 .955 .192 .996.984 .993 1.000 .478 .918 .958 .217 .992.442 .457 .478 1.000 .477 .456 .301 .420.918 .916 .918 .477 1.000 .921 .120 .900.972 .955 .958 .456 .921 1.000 .164 .956.195 .192 .217 .301 .120 .164 1.000 .174.976 .996 .992 .420 .900 .956 .174 1.000
. .000 .000 .007 .000 .000 .151 .000.000 . .000 .006 .000 .000 .155 .000.000 .000 . .004 .000 .000 .124 .000.007 .006 .004 . .004 .006 .053 .010.000 .000 .000 .004 . .000 .263 .000.000 .000 .000 .006 .000 . .193 .000.151 .155 .124 .053 .263 .193 . .179.000 .000 .000 .010 .000 .000 .179 .
30 30 30 30 30 30 30 3030 30 30 30 30 30 30 3030 30 30 30 30 30 30 3030 30 30 30 30 30 30 3030 30 30 30 30 30 30 3030 30 30 30 30 30 30 3030 30 30 30 30 30 30 3030 30 30 30 30 30 30 30
ProduksiLLBenihGaramAmoposNPKIkanTKProduksiLLBenihGaramAmoposNPKIkanTKProduksiLLBenihGaramAmoposNPKIkanTK
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Produksi LL Benih Garam Amopos NPK Ikan TK
Variables Entered/Removedb
TK, Ikan,Garam,Amopos,NPK,Benih, LL
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Produksib.
110
Model Summary
.993a .986 .982 .02678 .986 223.711 7 22 .000Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change
Change Statistics
Predictors: (Constant), TK, Ikan, Garam, Amopos, NPK, Benih, LLa.
ANOVAb
1.123 7 .160 223.711 .000a
.016 22 .0011.139 29
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), TK, Ikan, Garam, Amopos, NPK, Benih, LLa.
Dependent Variable: Produksib.
Coefficientsa
5.934 1.029 5.766 .0001.475 .507 1.165 2.911 .008 .004 254.4001.320 .348 1.098 3.791 .001 .007 133.337-.030 .011 -.102 -2.826 .010 .479 2.086-.169 .092 -.162 -1.843 .079 .082 12.204.635 .134 .478 4.724 .000 .062 16.229
-.008 .008 -.027 -.923 .366 .719 1.391-1.923 .589 -1.538 -3.264 .004 .003 352.561
(Constant)LLBenihGaramAmoposNPKIkanTK
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Produksia.
Collinearity Diagnosticsa
7.314 1.000 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00.373 4.428 .00 .00 .00 .03 .00 .00 .00 .00.186 6.271 .00 .00 .00 .01 .00 .00 .67 .00.125 7.660 .00 .00 .00 .62 .00 .00 .11 .00.002 64.002 .00 .01 .09 .01 .50 .00 .06 .00.001 101.870 .00 .17 .64 .04 .04 .12 .03 .01.000 149.804 .01 .02 .03 .01 .07 .80 .00 .02.000 743.848 .99 .80 .24 .28 .39 .08 .13 .97
Dimension12345678
Model1
EigenvalueCondition
Index (Constant) LL Benih Garam Amopos NPK Ikan TKVariance Proportions
Dependent Variable: Produksia.
111
top related