anatomi dan fisiologi mulut dan gigi.doc
Post on 04-Nov-2015
70 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1. Anatomi dan Fisiologi mulut dan gigi
Anatomi rongga mulut memiliki makna klinis dominan dalam bidang kesehatan gigi. Gambaran klinis yang tampak pada ronga mulut umunya menjadi dasar diagnosis dan terapi pada penyakit dan mulut.
Mahkota gigi atau corona (crown ), merupakan bagian tampak diatas gusi. Terdiri atas :
Lapisa email, merupakan lapisan paling keras
Tulang gigi ( denetin), didalamnya terdapat syaraf dan pembuluh darah
Rongga gigi (pulpa) , merupakan bagian antara corona dan radiks
Leher gigi atau kolum, merupakan bagian yang erada didalam gusi.
Akar gigi atau radiks (roots), merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang. Akar gigi melekat pada tulang rahang dengan perantaraan semen gigi. Semen gigi melapisi akar gigi dan membantu menahan gigi agar tetap melekat pada gusi. Terdiri atas :
Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi
Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.Jenis gigi
Manusia mempunyai 2 macam gigi dalam masa hidupnya, yaitu gigi susu (gigi primer ) dan gigi tetap/ permanen. Anak-anak mempunyai 20 buah gigi susu, yang mana akan digantikan oleh gigi tetap / permanen pada usia sekitar 13 tahun. Orang dewasa normal memiliki 32 gigi tetap/ permanen.
Klasifikasi jenis gigi dapat dilihat sebagai berikut :
Berdasarkan masa pertumbuhan :
Gigi susu yaitu gigi yang tumbuh mulai usia 6 bulan. Jumlah terbanyak 20 buah.
Gigi tetap/ permanen yaitu pengganti gigi susu yang berangsur-angsur tanggal. Paling banyak berjumlah 32 buah.
a. Gigi susu
sebagian besar anak dilahirkan tanpa gigi dan dapat dilihat (gigi berada dalam gusi ). 20 gigi susu tumbuh (erupsi) secara bertahap dimulai saat bayi berusia 6 bulan sampai 1 tahun
b. Gigi tetap / permanen
Semua gigi susu akan lepas dan akan di gantikan oleh 32 gigi tetap dan permanen, ini terjadi secara bertahan dalam masa anak berusia 6 tahun sampai 14 tahun. Gigi terakhir (molar 3) akan bererupsi pada masa usia 17 sampai 21 tahun.
Berdasarkan bentuk :
Gigi seri (incisivus) berfungsi menggit atau memotong makanan
Gigi taring (caninus) berfungsi merobek atau mencabik makanan.
Geraham depan ( premolar ) dan geraham belakang (molar ) berfungsi mengunyah atau melumatkan makanan
2. Masalah umu yang terjadi pada rongga mulut
a. Karies gigi
Sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi.
b. Penyakit periodontal (pyorchea)
Adal penyakit jaringan sekitar gigi seperti peradangan membrane periodontal tau ligament periondetal. Gejala penyakit periondotal seperti gusi berdarah, bengkak, jaringan yang radang, garis gusi menyusun dengan membentuk celah atau kantong antara gigi dan gigi dan gusi dan kehilangan gigi tiba-tiba
c. Halitosis
Disebut juga bau nafas, disebabkan hygiene mulut yang buruk, pemasukan makanan tertentu, proses infeksi atau penyakit tertentu.
d. Keliosis
Merupakan ganguan yang dapat berupa bibir yang retak, terutama pada sudut mulut. Penyebab lainnya antara lain : deficit riboflavin, saliva yang berlebihan.
e. Stomatitis
Merupakan kondisi paradangan pada mulut karena kontak dengan pengiringi, deficit vitamin , infeksi virus jamur-bakteri, penggunaan obt kemoterapi.
f. Glositis
Merupakan peradangan lidah dikarenakan penyakit infeksi, atau cedera seperti luka bakar atau gigitan.
3. Indikasi prosedur tindakan oral hygiene
Preosedur ini dapat dilakukan pada klien dengan :
a. Paralise, gangguan pergerakan ekrtrimitas atas seperti fraktus sehingga pemenuhan kebutuhan personal hygiene baik sebagian maupun terganggu penuh
b. Klien yang mengalami penurunan kesadaran.
c. Klien dengan beresiko stomatitis seperti klien yang mendapat terapi radiasi, intubasi selang naso gastrik, kemoterapi
d. klien dengan diabetes mellitus, mempunyai resiko peningkatan penyakit periodontal
e. klien dengan infeksi mulut
4. kontra indikasi tindakan prosedur oral hygiene
prosedur ini tidak perlu dilakukan pada klien sadar, mandiri, dan tidak mempunyai masalah hygiene mulut.
NoTindakanYaTidak
Tahap Preinteraksi
1Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien. Pastikan adanya indikasi prosedur dan tidak ada kontraindikasi
2Siapkan alat-alat:
a. Larutan desinfektan
b. Sikat gigi (bila klien sadar )atau tongue spatel yang telah dibungkus dengan kassa (bila klien tidak sadar)
c. Handuk wajah
d. Gelas berisi air matang
e. Bengkok kosong 2 buah
f. Bengkok berisi cairan desinfektan 1 buah
g. Mesin suction (bila klien tidak ada reflrk muntah )
h. Sarung tangan bersih
i. Kassa
j. Pinset anatomi 2 buah
k. Kom kecil 2 buah
l. Perlak
m. Pasta gigi
3Cuci tangan
Tahap orientasi
4Berikan salam, panggil klien dengan namanya
5Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan kepada klien/ keluarga, beri kesempatan klien untuk bertanya
Tahap kerja
6Dekatkan alat-alat kedekat pasien
7Pastikan pintu dan jendela tertutup / terpasang sampiran
8Bila klien diperbolehkan duduk : bantu klien untuk duduk ditepi tempat tidur .
Bila klien tidak diperbolehkan duduk: bantu klien untuk posisi terlentang dengan kepala dimiringkan kesebelah kanan.
9Pasanga handuk didada klien
10Pasang pengalas di bawah dagu klien
11Pasang bengkok diatas perlak tersebut
12Basahi sikat gigi diatas bengkok kemudian olesi dengan sikat gigi (bila klien sadar ) atau isi kom dengan larutan desinfektan dan masukan kassa depper ke dalam kom
13Bila klien sadar minta klien untuk berkumur , dan buang air dalam bengkok
14Dengan tonge spatel renggangkan diantara geraham belakang tanpa paksaan
15Peras kassa dengan menggunakan pinset anatomi satu persatu dan letakan didalam kom yang masih kosong
16Bersihkan dengan perlahan lahan dengan menggunakan kassa tersebut bagian lidah dari arah belakang ke depan, hati-hati jangan sampai memicu reflek muntah
17Buang kassa yang sudah kotor ke bengkok
18Kemudian berturut-turut bersihkan permukaan gigi geraham kanan atas, gigi geraham kanan atas, gigi kanan atas begian luar, gigi kanan atas bagian dalam( setipa sekali pakai pada bagian gigi, kassa di buang)
19Bersihkan permukaan gigi bagian geraham kanan bawah, gigi kanan bawah bagian luar, gigi kanan bawah bagian dalam
20Bila klien hipersaliva, lakukan suction
21Lakukan hal yang sama pada bagian kiri atas dan bawah
22Bersihkan dinding mulut kanan
23Bersihkan dinding mulut kiri
24Bersihkan bawah lidah
25Ambil tongue spatel, letakan didalam bengkok yang berisi cairan desinfektan, begitu juga pinset. Bersuhkan area mulut dengan handuk
26Oleskan gentian violet bila terdapat stomatitis atau boraks glserin bila mukosa bibir kering
27Bereskan dan kembalikan alat-alat
Tahap terminasi
28Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan
29Beri reinforcemen positif pada klien
30Kontrak pertemuan selanjutnya
31Mengakhiri hubungan dengan baik
32Kembalikan peralatan pada tempatnya
33Cuci tangan
Dokumentasi
34Catat pada status klien tindakan yang telah dilakukan, respon klien serta penemuan-penemuan penting saat tindakan dilakukan
36
top related