anatomi katak sawah
Post on 24-Oct-2015
1.148 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANATOMI KATAK SAWAH(Fejervarya cancrivora)
LAPORAN PRAKTIKUM STRUTUR PERKEMBANGAN HEWAN I
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2012
Oleh :
Nama : Ira FitriaNIM : B1J011129Rombongan : VIKelompok : 4Asisten : Lifannur G. Tyas
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Katak adalah salah satu anggota dari Classis Amphibia. Amphibia berasal
dari kata Amphi, artinya rangkap dan bios, artinya kehidupan, karena amphibia
adalah hewan yang hidup dengan dua kehidupan, mula-mula dalam air tawar,
kemudian di lanjutkan di darat. Katak merupakan hewan peralihan antara hewan air
dan hewan darat. Awal dari kehidupan katak dimulai di perairan kemudian pindah
kedaratan. Habitat katak sangat bervariasi dari rawa sampai ke pegunungan.
Kebanyakan hidup di daerah yang berhutan karena katak membutuhkan tempat yang
lembab untuk melindungi diri dari kekeringan. Katak yang hidup di luar air biasanya
pada periode tertentu akan berkunjung ke perairan untuk melakukan
perkembangbiakan. Tingkatan taksonomi pada katak dapat diketahui dengan
memperlihatkan karakter morfologinya sebagai acuan untuk identifikasi dan
determinasi (Claude, 1988).
Menurut Djuhanda (1982) hewan yang dapat hidup di dua habitat yang
berbeda, pasti akan menjumpai dua kelompok musuh, di air dan di darat. Tetapi di
waktu yang sama hewan ini juga memiliki dua kesempatan untuk melarikan diri, air
dan darat. Cara hidup katak sangat berbeda dengan ikan. Hewan ini tidak hidup di
dalam perairan dalam, tetapi menggunakan sebagian besar waktunya di darat.
Sebagaimana halnya dengan jenis ikan, katak tidak mempunyai leher. Kulitnya lunak
dan agak berlendir. Tidak mempunyai ekor, karena menghalang-halangi gerak
meloncat.
Apabila diamati dengan teliti, akan terlihat jelas adanya keragaman variasi
antar spesies yang satu dengan yang lainnya. Katak mempunyai badan yang lebar
dilengkapi dengan dua pasang anggota gerak. Anggota gerak bagian depan lebih
pendek dan kecil, serta mempunyai empat jari, sedangkan bagian belakang jauh lebih
besar dan panjang. Hal ini sesuai dengan fungsinya yaitu untuk melompat. Anggota
gerak ini biasanya juga dilengkapi dengan selaput renang untuk memudahkan katak
berenang (Susanto, 1994).
Katak sawah di gunakan di dalam praktikum kali ini karena mudah di dapat,
tidak beracun, dan tanpa harus mengeluarkan biyaya untuk mendapatkannya karena
biasa terdapat di sawah-sawah. Katak sawah juga dipilih untuk mewakili kelas
amphibia karena mudah di dapat, ukuran besar, dan dapat menunjukkan banyak
persamaan dalam bentuk dan fungsi vertebrata tinggi termasuk manusia. Susunan
tubuh mudah di pelajari, cara hidup sedrhana dan mudah di pelajari. Badan katak
bisa tumbuh mencapai 10 cm, dan dapat di kenali dengan melihat bercak-bercak
coklat pada punggung dari depan ke belakang. Daging yang berwarna putih akan
tampak, jika kulit di bedah (Susanto, 1994).
Klasifikasi katak sawah (Fejervarya cancrivora) adalah sebagai berikut:
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Familia : Ranidae
Genus : Fejervarya
Species : Fejervarya cancrivora
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan mengamati struktur dan
anatomi tubuh katak sawah.
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, gunting bedah, pinset, dan alat
penunjuk preparat.
Bahan yang digunakan adalah katak sawah (Fejervarya cancrivora), air
keran.
B. Metode
Metode yang di gunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Katak sawah yang masih hidup mula-mula ditusuk pada bagian kepalanya
dengan jarum penusuk.
2. Setelah mati lemas katak di letakkan dengan bagian dorsalnya pada bak preparat.
3. Pengguntingan dimulai dari medio-prosterior ke arah anterior kemudian seluruh
kulit ventral di lepaskan.
4. Bagian-bagian tubuh katak diamati dan gambar yang ada diberi keterangan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Gambar 1. Morfologi Luar Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
Keterangan Gambar:
A. Caput B. Truncus C. Extrimitas anterior D. Extrimitas posterior
1. Cavumoris 10. Brachium
2. Organon visus 11. Manus
3. Palpebra superior 12. Digiti
4. Membrana nictitans 13. Antebrachium
5. Columella 14. Saccus vocalis
6. Crus 15. Annulus tympanicus
7. Pes 16. Palpebra inferior
8. Web
9. Femur
Gambar 2. Anatomi Rongga Mulut Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
Keterangan Gambar:
1. Os vomer
2. Choane
3. Tuba eustachius
4. Maxilla
5. Glottis
6. Lingua
7. Mandibulla
8. Pallatum durum
Gambar 3. Anatomi Otot Extrimitas Posterior Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
Keterangan Gambar:
1. Muscullus trisep femoris
2. Muscullus gracillis minor
3. Muscullus sartorius
4. Tulang patella
5. Muscullus tibialis anticus longus
6. Muscullus gastronimeus
7. Muscullus tibialis anticus brevis
8. Muscullus tibialis posticus
9. Tibio fibula
10. Muscullus gracillis mayor
11. Muscullus adductor magnus
Gambar 4. Anatomi Otot Ventral Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
Keterangan Gambar:
1. Muscullus submandibularis
2. Muscullus subhyoideus
3. Muscullus pars episternalis
4. Muscullus coracoradialis
5. Muscullus deltoideus
6. Muscullus pars epicoracoidea
7. Muscullus pars abdominalis
8. Inscriptio tendinae
9. Muscullus obliqus internus
10. Muscullus obliqus externus
11. Linea alba
12. Muscullus rectus abdominis
Gambar 5. Anatomi Sistem Pencernaan Katak Sawah (Fejervarya cancrivora)
Keterangan Gambar:
1. Ductus cysticus
2. Hepar
3. Vesica felea
4. Oesophagus
5. Ductus pancreaticus
6. Pancreas
7. Gastrum
8. Ductus choleodochus
9. Pylorus
10. Rectum
11. Cloaca
12. Mesenterium
13. Intestine
Gambar 6. Anatomi Sistem Reproduksi Katak Sawah (Fejervarya cancrivora) Betina
Keterangan Gambar:
1. Osteumtuba
2. Corpus adiposa
3. Ren
4. Ovarium
5. Kelenjar adrenal
6. Oviduct
7. Ureter
8. Vesica urinaria
9. Cloaca
Gambar 7. Anatomi Sistem Reproduksi Katak Sawah (Fejervarya cancrivora) Jantan
Keterangan gambar:
1. Corpus adiposa
2. Ren
3. Epididimis
4. Testis
5. Ureter
6. Kelenjar adrenal
7. Ureter
8. Vesica urinaria
9. Cloaca
B. Pembahasan
Hasil pengamatan anatomi katak sawah didapatkan hasil bahwa tubuh katak
tersusun atas caput, truncus, extrimitas anterior (kaki depan), extrimitas posterior
(kaki belakang). Katak mempunyai kulit yang berlendir. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Mahardono (1980) yang menyatakan bahwa tubuh katak tersusun atas
bagian kepala, badan, dan anggota gerak, sebagaimana halnya dengan jenis ikan,
katak tidak memiliki leher. Katak tidak memiliki ekor karena dapat menghalangi
gerak melompat. Kepala katak lebar dan pipih, mempunyai lidah yang panjang,
lubang hidung tertutup katup pada saat katak menyelam di air. Matanya menonjol
disisi kepala, sisi belakang mata terdapat selaput gendang telinga.
Tubuh katak menunjukkan keadaan yang serupa dengan anggota-anggota lain
dalam ordonya (Anura), menjadi diperpendek. Oleh sebab itu, tidak ada cauda.
Hewan-hewan yang berenang dalam air antara caput dan truncus tidak jelas
(Radiopoetra, 1991). Kepala katak sawah menyatu pada badan, lubang hidung, dan
mata terletak pada bagian atas kepala. Katak mengalami metamorfosis dari insang
dan paru-paru untuk bernapas di darat, selain itu kulit juga di gunakan untuk
bernapas. Beberapa katak hidup di air, oksigen diabsorbsi dengan menggunakan
pundi-pundi kulit. Modifikasi pada kulit meningkatkan area permukaan respirasi
(Halliday, 1994).
Menurut Guyer and Lane (1964), organ sistem urogenitalia pada Fejervarya
cancrivora betina meliputi Ovarium berpasangan melekat pada dinding tubuh bagian
dorsal yang disokong oleh selaput yang disebut mesovarium. Organ pembentuk ova
pada hewan betina sangat besar dan berbentuk hitam berlipat-lipat penuh ova. Ova
yang telah masak akan di ikuti dengan pecahnya dinding ovarium, sehingga terjadi
penyebaran ova ke dalam rongga badan. Ini terjadi pula oleh gerakan-gerakan silia
dari selaput peritoneum (selaput-selaput pada daerah abdomen) yang menempel pada
dinding dorsal tubuh dengan bantuan konstraksi otot-otot abdomen ova akan
terdorong ke depan menuju osteum tuba yaitu sepanjang lubang seperti corong,
pangkal dari oviduct yang letaknya di kiri kanan oesophagus.
Menurut Hadikaswoto (1982), bahwa oviduct (saluran telur), merupakan
sepasang saluran yang berliku-liku berwarna putih. Dinding oviduct terdapat kelenjar
yang menghasilkan lendir-lendir yang dipakai untuk menyelubungi ova. Sebelum
oviduct bermuara di kloaka, tiap oviduct memperlihatkan pelebaran yang berdinding
tipis disebut “uterus” sebagai tempat penampungan ova untuk sementara, sebelum
ova di keluarkan dari tubuh. Fertilisasi (pembuahan sel telur atau ovum oleh
spermatozoa, berlangsung diluar tubuhnya, yakni di dalam air/fertilisasi eksternal).
Corpus adiposum (badan lemak), letaknya sebelah anterior dari ovarium.
Sistem ekskresi pada Fejervarya cancrivora terdiri dari ren, ureter, vesica
urinaria, dan papilla urogenitalis. Sepasang ren yang memanjang, melekat pada
dinding dorsal abdomen, kanan dan kiri linea mediana. Ureter ialah saluran yang
keluar dari ren, ia berjalan ke caudal berakhir pada papilla urogenitalis yang
bermuara pada cloaca. Sebuah tonjolan keluar berupa kantung dua lobi berdinding
tipis terdapat pada dinding cloaca yang meluas ke dalam cavum abdominalis.
Kantung ini berguna untuk menyimpan urine dan ia disebut vesica urinaria
(Radiopoetro, 1977).
Tubuh katak terdapat berbagai macam otot yang tersebar di seluruh tubuh
katak. Otot-otot pada katak dibagi menjadi dua, yaitu otot-otot ventral tubuh yang
terdiri dari kelompok ventral dari otot, dorsal dari kelompok ventral dan ventral dari
kelompok otot proksimal . Otot- otot tersebut berfungsi alat gerak sesuai dengan
system muscular. Otot-otot pada extrimitas posterior yaitu bagian femur dibangun
oleh otot-otot (yang letaknya lateral ke medial) berturut turut, Muscullus trisep
femoris, otot besar yang letaknya paling lateral, muscullus sartorius, otot pipih yang
letaknya sebelah medial dari muscullus femoris,muscullus adductor magnus, medial
dari muscullus sartorius dari luar tampak sebagai kerucut, muscullus gracillis mayor,
otot-otot yang agak besar pada femur bagian medial, muscullus gracillis minor,
berbentuk pita tipis biasanya ikut terbawa waktu menguliti (Djuhanda, 1982).
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tubuh katak sawah terdiri dari caput (kepala), truncus (badan), extrimitas anterior
(kaki depan), dan extrimitas posterior (kaki belakang).
2. Katak sawah merupakan hewan amphibia yang dapat hidup di dua habitat yaitu
darat dan air, dengan menggunakan insang, paru-paru dan kulit sebagai alat
pernapasan.
3. Katak tidak memiliki ekor karena dapat menghalangi ketika melompat.
4. Genitalia katak sawah betina (Fejervarya cancrivora) terdiri dari ovarium dan
oviduct sedangkan pada katak sawah jantan (Fejervarya cancrivora) terdiri dari
testis dan vas deferens.
5. Fertilisasi pada katak termasuk fertilisasi exsternal.
DAFTAR REFERENSI
Claude A, Vilee, dkk. 1988. Zoologi Uum edisi 6. Jakarta: Erlangga.
Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Amico, Bandung.
Guyer dan Lane . 1964 . Animal Biology .Herper and Row , New York.
Hadikaswoto. 1982. Zoologi Umum . Alumni, Bandung.
Halliday, et al. 1994. The Encyclopedia of Reptiles and Amphibian. Andromeda
Oxford, Inggris
Mahardono. A. 1980. Anatomi Katak. PT Internusa, Jakarta.
Radiopoetra, 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Susanto, Heru. 1994. Budidaya Kodok Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.
top related