anticipatory gudance
Post on 04-Jan-2016
787 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
By. Dini Rachmaniah, S.Kp
PendahuluanAnticipatory Guidance (bimbingan
antisipasi) ad/ bantuan perawat terhadap orangtua dalam mempertahankan dan meningkatkan kesehatan melalui upaya pertahanan nutrisi yang adekuat, pencegahan kecelakaan dan supervisi kesehatan (Marlow, 1988)
Anak usia toddler karakteristik yang khas yg memerlukan kecermatan orangtua utk mengenalinya shg dpt mencegah terjadinya kecelakaan yang sangat potensial utk dialaminya, demikian juga latihan berkemih dan defekasi (Toilet Training)
Kecenderungan kecelakaan pada anak toddler
Kecelakaan umumnya seringkali mengakibatkan kondisi yang fatal yaitu kematian akibat tertabrak, luka bakar, keracunan, jatuh dan tenggelam.
Pentingnya pemahaman orangtua mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak usia toddler
Aktivitas gerak yang khas pada anak usia toddler yaitu tidak bisa diam dan bergerak terus
Orangtua atau anak perlu diberikan pengertian tentang bahaya yg dapat terjadi
Latarbelakang kecenderungan kecelakaan
Usia toddler sedang mengembangkan keterampilan motorik kasarnya bergerak terus, berlari, berjinjit, naik turun tangga, pagar atau mainan serta sepedanya
Usia toddler mengalami peningkatan kemampuan motorik halus ketika semakin terampil menggenggam sesuatu, membuka dan menutup botol, lemari, jendela, pintu dll
Mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar dibandingkan anak usia lainnya dan tertarik utk selalu mencoba
Anak laki-laki cenderung lebih berpotensi mengalami kecelakaan daripada perempuan lebih aktif bergerak
Anak yg tdk dijaga sewaktu bermain oleh orangtuanyaResiko kecelakaan lebih besar terjadi saat anak lapar dan
letihAnak merasa asing dg lingkungan atau orang yg
menjaganyaAnak belum tahu dan belum berpengalaman dalam upaya
melindungi diri
Upaya pencegahan terhadap kecelakaan dirumah Kenali Bahaya umum …………
Lantai rumah yg licin atau basah, saat di pel atau air tumpah
Rumah dengan tangga yg curan tanpa peganganAlat makan dan minum yg terbuat dari bahan yg
dapat pecahPenyimpanan obat dan zat berbahaya yg
terbuka dan dpt dijangkau anakAdanya sumur, yang terbuka, parit didepan atau
samping rumahRumah yang letaknya dipinggir jalan rayaKompor atau alat memasak yg dpt dijangkau
anakKabel listrik yang berantakan, terlalu panjang
dijadikan mainanStop kontak yg tidak tertutup dan dpt dijangkau
anak
Upaya yang dapat dilakukan orangtuaBenda tajam, benda-benda kecil
disimpan dalam laci yang terkunciZat yang berbahaya disimpan di tempat
terkunciBerikan penutup kompor yang aman Jaga lantai rumah selalu bersih dan
keringPasang pintu dibagian atas dan bawah
tangga, jaga anak ketika naik turun tangga
Sekring listrik harus tertutup dan atur kabel
Tutup parit atau sumur dengan papan atau semen
Jika rumah di tepi jalan buat pagar dan selalu terkunci
Jangan tinggalkan anak saat tidur tanpa pagar pengaman
Toilet TrainingLatihan berkemih dan defekasi
merupakan tugas perkembangan usia toddler
Kemampuan sfingter uretra utk mengontrol rasa ingin berkemih dan sfingter ani utk defekasi mulai berkembang
Wong (2000) mengemukakan seiring anak mampu berjalan, kedua sfingter tersebut semakin mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan defekasi
Biasanya kontrol sfingter ani lebih dahulu tercapai dibandingkan sfingter uretra sensasi utk defekasi dirasakan lebih besar oleh anak dan kemampuan utk mengkomunikasikannya lebih dulu tercapai, sedangkan berkemih baru dicapai usia 4-5 tahun
Tanda Kesiapan anak mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan defekasi (Wong, 1997) Kesiapan fisika.Usia telah mencapai 18 – 24 bulanb.Dapat duduk atau jongkok kurang lebih 2 jamc.Ada gerakan usus yang regulerd.Kemampuan motorik kasar (duduk, berjalan)e.Kemampuan motorik halus (membuka baju)Kesiapan mentala.Mengenal rasa yg tiba2 utk berkemih atau defekasib.Komunikasi verbal dan nonverbal jika ada perasaa
kearah ituc.Keterampilan kognitif utk mengikuti perintah dan
meniru perilaku oranglain
Kesiapan psikologisa.Dapat duduk atau jongkok di
toilet selama 5-10 menit tanpa berdiri dulu
b.Mempunyai rasa penasaran atau rasa ingin tahu thd kebiasaan orang dewasa dalam buang air
c.Merasa tdk betah dengan kondisi basah dan adanya benda padat dicelana dan ingin diganti segera
Kesiapan orangtuaa.Mengenal tingkat kesiapan anak
utk berkemih dan defekasib.Ada keinginan utk meluangkan
waktu yg diperlukan utk latihan berkemih dan defekasi pada anaknya
c.Tidak mengalami konflik atau stress keluarga yg berarti (misal perceraian)
Pendidikan Kesehatan utk orangtua (Suliha dkk, 2002)
Diberikan berdasarkan kebutuhan spesifik klien
Pendidikan kesehatan yg diberikan secara menyeluruh
Harus terjadi interaksi timbal balik P-OT
Penkes diberikan dg mempertimbangkan usia klien yg menerimanya
Proses penkes memperhatikan prinsip belajar mengajar
Perubahan perilaku pada orangtua menjadi tujuan utama penkes yg diberikan
Hatur Nuhun……
top related