aparatus golgi
Post on 10-Jul-2016
42 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan pengatahuan tentang sel telah menghasilkan perubahan-perubahan azasi
dalam pengertian struktur sel. Sekarang ini kita hidup dalam zaman biologi molekuler
yang merupakan ilmu yang mempelajari bentuk, susunan, dan kedudukan molekul-
molekul yang menyusun system seluler sebagai suatu kesatuan. Pengetahuan modern
tentang makhluk hidup menunjukkan adanya suatu kombinasi tingkat organisasi yang
semuanya dihimpun dengan menghasilkan manifestasi kehidupan organisme. Dalam
sitoplasma terdapat adanya berbagai bangunan atau struktur yang pada mulanya dapat
diketahui dengan jelas tentang fungsi dan asalnya. Salah satu dari organel sel yaitu badan
golgi yang mempunyai hubungan yang erat dengan RE granuler.
Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah organel
yangdapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Fungsi retikulum endoplasma
bervariasi, tergantung pada jenisnya. Pada bagian-bagian Retikulum Endoplasma
tertentu, terdapat ribuan ribosom. Ribosom merupakan tempat dimana proses
pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian ini disebut dengan Retikulum
Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic Reticulum. Kegunaan daripada
Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein
tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein tersebut tidak
diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari sel.
Contoh protein tersebut adalah enzim dan hormon.Sedangkan bagian-bagian
Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut Retikulum
Endoplasma Halus atau Smooth EndoplasmicReticulum. Kegunaannya adalah
untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-selyang sebagian besar terdiri dari
Retikulum Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ seperti hati.
Dan pada makalah ini terutama akan membahas tentang organel sel yang paling dekat
yaitu Retikulum Endoplasma dan Aparatus Golgi. Berdasarkan latar belakang di atas,
maka penulis tertarik untuk menulis tentang “Retikulum Endoplasma Sebagai
Pusat Biosintesis Sel”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan apparatus golgi dan reticulum endoplasma?
2. Bagaimana fungsi dari Apparatus golgi dan Retikulum Endoplsama bagi
tubuh?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Retikulum Endoplasma
1.1 Struktur Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah organel yang dapat
ditemukan pada semua sel eukariotik. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin
membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma meliputi separuh lebih
dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam
sitoplasma” da n retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang saling
berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam
sitoplasma. Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari
satu bagian sel ke bagian sel lainnya. Pada preparat sel irisan dengan mikroskop elektron
membran pada RE terlihat berpasang-pasangan, meliputi rongga-rongga dan tabung pipih.
Ruang yang terkurung ini mungkin saling berhubungan. Membran-membran tersebut
mempunyai struktur lipid yang sama pada membran lain. Gambar sel hewan secara umum
memperlihatkan letak RE dalam sel, dimana RE berhubungan dengan membrane inti
(nucleus).
Gambar Posisi Struktur RE pada
2
Gambar Struktur Retikulum Endoplasma
Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol atau
cairan sel. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang
ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter).
Pada bagian-bagian RE tertentu, terdapat ribuan ribosom. Ribosom merupakan tempat
dimana proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian ini disebut dengan
Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic Reticulum (RER). Kegunaan
Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein tersebut ke
bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah
banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan
hormon. RE kasar banyak terkandung dalam sel-sel glandular yang mensekresi protein.
Ribosom yang menempel pada RE kasar merupakan molekul yang berukuran 20 – 25
nm, terdiri dari 2 sub unit protein; yaitu sub unit besar dan sub unit kecil, dan rRNA. Sub
unit protein besar berikatan langsung dengan membran RE kasar. Selain menempel pada
RE kasar, ribosom juga terdapat bebas pada matriks sitoplasma. Kedua bentuk ribosom
(terikat pada retikulum dan bebas pada sitoplasma) memiliki fungsi yang sama, yaitu
mensintesis protein. Untuk menjalankan fungsi tersebut, ribosom harus terikat dengan
mRNA yang berisi informasi tentang urutan asam amino yang akan disintesis membentuk
polipeptida.
3
Satu kelompok ribosom yang terdiri dari lebih dari 10 ribosom dapat terikat pada satu
untai mRNA untuk melakukan sintesis protein. Kelompok ribosom ini dinamakan
polyribosome atau polysome. Proses sintesis protein oleh ribosom dimulai sejak mRNA
menempel pada sub unit protein, selanjutnya terjadi penambahan asam amino oleh tRNA
yang sesuai dengan kode pada mRNA. Proses penambahan asam amino akan membentuk
rantai asam amino, dan akan berakhir pada kode tertentu dlm mRNA. Rantai asam amino,
yang juga disebut polipeptida, selanjutnya akan dilepaskan dari ribosom dan masuk ke
RE kasar, untuk disalurkan ke organel lain, misalnya kompleks Golgi. Sedangkan bagian-
bagian Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut Retikulum
Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic Reticulum (SER). Kegunaannya adalah
untuk membentuk lemak, fosfolipid dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri dari
Retikulum Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ seperti hati.
Terdapat tiga jenis retikulum endoplasma:
1. RE kasar. Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.
Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah
sebagai tempat sintesis protein yang akan dikirim ke membran. Selain itu juga terjadi
modifikasi protein seperti sulfatisasi, pelipatan, dan glikosilasi dalam RE kasar.
Sehingga protein-protein tersebut menjadi bahan untuk pembentukkan sel integral dan
lemak pada membran.
2. RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi
dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolism karbohidrat dan
konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada
protein membran sel. RE halus berfungsi dalam berbagai macam proses metabolisme,
termasuk sintesis lipid, metabolism karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun.
3. RE sarkoplasmik. RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE
sarkoplasmik ini ditemukan pada sel-sel otot lurik. Yang membedakan RE
sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis
molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE
sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot.
Fungsi Retikulum Endoplasma
a. Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka calcium akan
dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol
b. Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks
golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel.
4
c. Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati (RE kasar)
d. Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati. (RE
kasar dan RE halus)
e. Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain (RE
kasar dan RE halus).
1.2 Enzim-Enzim pada RE
Hasil analisis kimia membran retikulum endoplasma terdapat enzim-enzim dan rantai
molekul-molekul pembawa electron. Berikut ini tabel dari jenis enzim secara terperinci
ENZIM LOKASI PERMUKAAN
Sitokrom b5
NADH-sitokrom b5 reduktasa
NADH-sitokrom c reduktasa
Sitokrom P 450 (paling banyak)
ATP asa
5’ – nukleotidasa
Nukleosida pirofosfatasa
GDP – manosil transferasa
Nukleosida difosfatasa
Glukosa – 6 – fosfatasa
Acetanalide – hidrolizing esterase
Glukuronidasa
Sitoplasma (sitosol)
Sitoplasma
Sitoplasma
Sitoplasma, lumen
Sitoplasma
Sitoplasma
Sitoplasma
Sitoplasma
Lumen
Lumen
Lumen
Lumen
Banyaknya enzim hidroksilase dalam membran RE menyebabkan hidroksilasi.
Hidroksilasi yang terjadi pada membran sel RE seanding dengan keampuan sel dalam
fungsi anabolik dan protektif. Dalam kaitannya dengan fungsi anabolik dan protektif
membran RE mampu mengubah zat toksik menjadi lebih hidrofil sehingga menjadi lebih
mudah disekresikan.
Enzim yang paling banyak pada RE adalah sitokrom P-450 yang terdapat sebanyak
10% dari protein mikrosom. Enzim-enzim dalam RE mempunyai induktor untuk
pengaktifannya. Induktor itu antara lain adalah 3-metil kolantrene, anaftofalfon,
fenobarbital, dan dioxin (2-3-7-8tetrakioro dibenzo-p-dioxin). Contoh mekanisme induksi
yang dilakukan zat-zat y=tersebut pada enzim RE adalah sebagai berikut: jika
fenobarbital diberikan maka aktivitas enzim pada RE kasar akan berubah. Aktivitas
sitokrom p450 reduktase akab meingkat demikian juga dengan sitokrom B5 juga
5
meningkat meskipun sedikit. Sementara itu akrivotas glukosa-6-fosfatase, ATPase, dan
NADH sitokrom B5 reduktase aktivitasnya justru akan meurun.
1.3 Biosintesis dan Segala Aktivias Retikulum Endoplasma
a. Biosintesis Protein RE
Pada retikulum endoplasma kasar, partikel-partikel ribosom melangsungkan sintesis
protein. Sebagain dari protein tersebut akan menjadi protein transmembran, dan
sebagian yang lain dimasukkan kedalam sistern retikulum endoplasma. Protein
transmembran diperuntukkan untuk membran sell atau membran organel-organel lain,
sedangkan protein yang dilepaskan ke dalam sisterna diperuntukkan bagi organel-organel
sel atau untuk disekresikan.
Sintesis protein pada retikulum endoplasma melibatkan dua reseptor, yaitu (i) reseptor
yang mengenali ribosom sub unit besar dengan rantai polipeptidanya yang baru terbentuk
dan (ii) reseptor yang mengikat ujung 3’mRNA yang pada eukariota ditandai dengan poli
A. Sintesis protein dilakukan oleh polisom atau ribosom pada membran retikulum
endoplasma. Pada mRNA terdapat kodon untuk protein isyarat (signal peptida). Tahap-
tahap berlangsungnya sintesis protein membran retikulum endoplasma adalah sebagai
berikut :
1. mRNA keluar dari inti dan berlekatan dengan ribosom untuk memulai sintesis
protein. Ribosom pada mRNA bergerak menuju kodon star, dan selanjutnya
mentranslasi kodon untuk protein isyarat menghasilkan protein isyarat atau signal
peptida. Translasi berlangsung di dalam sitosol, dan di dalam sitosol terdapat partikel
pengenal isyarat (signal recognition particel = SRP).
2. Protein isyarat (signal peptide ) berikatan partikel pengenal isyarat. Protein pengenal
isyarat selanjutnya terikat pada reseptor yang terdapat pada permukaan membran
retikulum endoplasma
3. Ikatan antara protein pegenal isyarat dengan reseptornya menyebabkan saluran
translokasi protein pada membrane RE terbuka dan memungkinkan polipeptida
(protein isyarat) masuk ke dalam lumen retikulum endoplasma. Untuk sementara
sintesis protein terhenti hingga protein isyarat menembus celah yang terdapat pada
membran retikulum endoplasma.
4. Setelah protein isyarat menembus membran retikulum endoplasma, sintesis
polipeptida baru dimulai. Protein isyarat yang terdapat di dalam lumen retikulum
endoplasma selanjutnya dilepaskan oleh signal peptidase.
6
5. Seiring dengan terlepasnya protein isyarat, perpanjangan polipeptida berlangsung di
dalam lumen hingga ribosom mencapai kodon stop. Selanjutnya polipeptida
barudilepaskan kedalam lumen. Ribosom yang telah selesai melaksanakan
translasimengalami disosiasi dan terlepas di dalam sitoplasma.
Selain itu sintesis protein pada membrane retikulum endoplasma,, sintesis protein juga
dapat berlangsung di dalam sitoplasma yang dilakukan oleh ribosom atau polisom.
Terdapat perbedaan target antara protein yang disintesis di dalam sitoplasma oleh
ribosom bebas dengan protein yang disintesis oleh ribosom yang terikat padapermukaan
membrane retikulum endoplasma kasar. Sintesis protein yang disintesis oleh ribosom
bebas di dalam sitoplasma ditujukan untuk antara lain protein inti, protein
mitokondria, protein kloroplas dan protein peroksisom. Sintesis protein yangberlangsung
pada ribosom yang terikat membran retikulum endoplasma kasar ditujukan untuk antara
lain protein membran plasma, protein vesikula sekresi dan protein lisosom.
Seperti diuraikan sebelumnya bahwa sitosol mengandung dua populasi ribosom, yaitu
ribosom bebas dan ribosom yang menempel pada retikulum endoplsma kasar.
Kedua set ribosom tersebut secara struktural identik Ribosom yang mentranslasi
protein yang diperuntukkan untuk RE melekat pada permukaan hialoplasmik membran
retikulum endoplasma. Ribosom yang mensintesis protein sitoplasma tetap dalam
keadaan bebas di dalam sitoplasma. Protein yang disintesis pada ribosom yang menempel
pada RE ditranslokasi ke dalam lumen melalui saluran aqueous yang ada pada membran
RE. Shennan (2005) mengemukakan adanya perbedaan antara translokasi protein terlarut
dan yang diperuntukkan untuk membran. Untuk protein yang diperuntukkan pada
membran RE, protein pengenal isyarat (SRP) lebih dahulu dilepaskan pada saat
translokasi berlangsung. Selanjutnya ribosom subunit besar menempel pada saluran
translokasi dan sintesis protein dilanjutkan.
Integrasi protein transmembran sederhana ke dalam membrane RE erat
kaitannya dengan proses translokasi. Beberapa protein transmembran tertanam ke
dalam membran RE dari pada ditranslokasi secara sempurna. Signal
peptida menginisiasi translokasi secara normal. Pada proteintransmembran
terdapat tambahan urutan asam amino hidrofobik yang aktif sebagai stop transfer
sequence, dan mencegah translokasi lebih lanjut. Stop transfer
sequence dilepaskan secara lateral ke dalam membran untuk berperan sebagai
jangkar membrane.
7
Untuk protein terlarut, mekanismenya sama dengan translokasi yang berlangsung
pada protein transmembran, hanya protein ini tidak memiliki urutan asam amino
hidrofobik yang aktif sebagai stop transfer sequence, sehingga translokasiberlangsung
sempurna.
b. GLIKOSILASI
Sebagian besar protein yang masuk ke dalam sisterna atau lumen retikulum
endoplasma mengalami glikosilasi sebelum diangkut ke bagian lain dari sel.
Glikosilasi pendahuluan berlangsung di dalam retikulum endoplasma dimana karbohidrat
dipindahkan ke protein dan menghasilkan glikoprotein, yaitu suatu molekul yang
memiliki rantai oligosakarida.
Molekul-molekul oligosakarida tersebut terikat pada fosfolipida (fosfatidilkolin). Pada
mulanya oligosakarida tersebut terikat pada lipida membran dengan orientasi ke
arahsitoplasma. Melalui bantuan enzim pemindah yang disebut flipase, fosfatidilkolin
dipindahkan melalui gerakan flip-flop. Sehingga ia berada pada permukaan luminal dari
retikulum endoplasma. Rantai oligosakarida ini terdiri dari 14 buah monosakarida yang
terdiri atas dua molekul N-acetyl glukosamin (Nag), 9 molekul mannosa (man), dan 3
molekul glukosa.
8
Oligosakarida terikat secara kovalen pada gugus NH2 residu asparagin (Oligosakarida
berikatan N), kadang-kadang terikat pada gugus OH, suatu residu serin, treonin
atauhidroksilisin. Pemindahan oligosakarida ke molekul protein dibantu oleh enzim
transmembran, yaitu glukosil transferase. Pada waktu oligosakarida masih berada di
dalam lumen retikulum endoplasma, satu mannosa dan tiga unit glukosa dihilangkan, dan
selanjutnya glikoprotein dipindahkan ke permukaan kompleks golgi.
c. Sintesis kolesterol
Biosintesis kolesterol yang berlangsung di dalam retikulum endoplasma melibatkan
sejumlah enzim. Enzim-enzim tersebut ada dalam bentuk enzim terlarut, dan yang lain
dalam bentuk enzim yang terikat pada membran. Tahap-tahap sintesisditunjukkan pada
gambar 8.15. Pada gambar 8.15 diatas, menunjukkan bahwa kolesterol disintesis dari
asetat dan secara bertahap menghasilkan-hidroksi--metilglutaril coenzim A (HMG-
CoA). HMG-CoA selanjutnya diubah menjadi mevalonatdengan bantuan enzim HMG-
CoA reduktase yang merupakan enzim terikat membran. Mevalonat selanjutnya diubah
secara bertahap menjadi Fernesyl pirofosfat.
Semua enzim yang berperan dalam perubahan mevalonat menjadi Fernesyl pirofosfat.
Semua enzim yang berperan dalam perubahan mevalonat menjadi Farnesyl pirofosfat
merupakan enzim-enzim terlarut. Farnesyl pirofosfat selanjutnya diubah menjadi squalen
dengan bantuan squalen sintetase. Enzim squalen sintetase merupakan enzim yang terikat
membran. Squalen sintetase selanjutnya diubah secara bertahap menjadi kolesterol.
Semua enzim yang membantu dalam proses perubahan squalen menjadi kolesterol
merupakan enzim-enzim yang terikat membran.
d. Sintesis glikoprotein
Berbagai jenis protein yang akan ditranspor ke bagian luar sel biasanya dalam bentuk
glikoprotein. Proses awal dari pembentukan glikoprotein berlangsung didalam lumen
retikulum endoplasma melalui proses glikosilasi seperti yang telah dibahas pada bagian
terdahulu. Retikulum endoplasma dengan sendirinya terlibat di dalam modifikasi berbagai
jenis protein sekretori melalui penambahan residu karbohidrat pada ujung proksimal dari
polipeptida dan proses selanjutnya berlangsung di dalam badan golgi.
e. Sistem Hidroklisasi
Retikulum endoplasma secara kimiawi memodifikasi xenobiotiks, yaitu bahan-bahan
toksik yang berasal dari dalam dan luar sel. Retikulum endoplasma membuat bahan-
bahan tersebut menjadi lebih hidrofilik sehingga lebih mudah disekresi. Bahan-bahan
tersebut antara lain obat-obatan, insektisida, obat bius, hasil-hasil petrolium dan bahan-
9
bahan karsinogen lainnya. Dengan demikian retikulum endoplasma berperan
dalam mendetoksifikasi berbagai bahan-bahan toksik yang terdapat di dalam sel.
B. Aparatus Golgi
1.1 Struktur Badan Golgi
Badan Golgi adalah sebutan terhadap kantong-kantong khas yang terdapat hampir di
semua sel eukariotik. Nama ini diberikan pertama kali oleh seorang sitologiawan Italia
bernama Camillo Golgi, yang pertama-tama menjelaskan organel ini pada akhir abad
sembilan belas. (Salisbury dan Ross, 1995).Badan Golgi terbentuk oleh susunan
lempengan kantong-kantong yang khas dikelilingi membran. Lempengan kantong ini
disebut sisterna. Dalam sel tumbuhan, badan Golgi terdiri atas susunan dari beberapa
sisterna. Pada penghujung kantong terdapat kantong-kantong bulat kecil atau vesikula
yang menempel dan yang seolah-olah terjentik dari ujung kantong yang berukuran lebih
besar (Sheeler and Bianchi,1987).
Badan Golgi mempunyai bentuk yang berbeda pada sel eukariotik yang berlainan.
Perbedaan ini terlihat terutama dari bentuk susunan kantong-kantong pipih yang masing-
masing dikelilingi membran tunggal yang disebut sisterna. Dalam sel tumbuhan, badan
Golgi terdiri atas susunan dari beberapa sisterna. Pada umumnya badan Golgi mempunyai
4 – 6 sisterna yang berjarak sekitar 10 nm antara satu sama lain. Pada tanaman tertentu
badan Golgi ini terbentuk dalam jumlah yang lebih besar kadang-kadang 20 atau lebih.
Lebar masing-masing sisterna bervariasi antara 500 – 1000 nm (Lehninger, 1993).
Sisterna yang sedang tumbuh berada pada posisi terbawah dengan pinggiran kantong
yang mulai menggelembung disebut sebagai permukaan cis badan Golgi. Sisterna yang
sudah melalui pertumbuhan dengan pinggiran kantong yang menggelembung lebih besar
berada pada posisi teratas yang disebut permukaan trans. Sisterna yang berada diantara
permukaan cis dan trans merupakan kantongkantong yang sedang tumbuh dan bergerak
hingga mencapai permukaan trans.
10
Gambar Struktur Badan Golgi
1.2 Pembentukan Badan Golgi
Pembentukan intraselular badan Golgi telah lama menjadi topik yang hangat
diperdebatkan. Diantara berbagai pendapat mengatakan bahwa badan Golgi berasal dari :
a. Vesikula-vesikula yang melepas dari membran luar pembungkus (yang
menyelubungi) inti.
b. Vesikula yang dikirim dari retikulum endoplasma
c. Vesikula-vesikula yang dibentuk oleh tonjolan ke dalam dari membrane plasma.
d. Pembelahan badan Golgi yang terdapat di dalam sel.
Dari beberapa pendapat di atas, pendapat yang diterima secara luas ialah pendapat
yang mengatakan bahwa badan Golgi berasal dari vesikula yang dikirim dari Retikulum
Endoplasma. Vesikula ini disebut vesikula transisi (Sheeler and Bianchi, 1987).
Vesikula transisi yang dikirim dari Retikulum Endoplasma (RE) bermigrasi dan lalu
melebur dengan membran sisterna yang ada sedemikian rupa untuk membentuk badan
Golgi dan mewujudkan pertumbuhan organel. Agregasi vesikula transisi dalam sel
terdapat pada daerah tertentu dalam cytoplasma yang disebut zona ekslusi yang bebas dari
ribosom. Zona ini sering dikelilingi oleh membran Retikulum Endoplasma. Badan Golgi
berukuran kecil diduga muncul dan berkembang pada zona ini. Perkembangan badan
Golgi dapat terlihat terutama pada pembelahan sel-sel tumbuhan dan hewan, di mana
jumlah badan Golgi dalam sel meningkat sehingga jumlah badan Golgi pada masing-
11
masing sel hasil pembelahan lebih kurang adalah sama dengan jumlah badan Golgi pada
induk sebelumnya.
1.3 Fungsi Badan Golgi dalam Metabolisme Sel
Badan Golgi sebagai organel sel eukariotik mempunyai fungsi yang beragam, antara
lain:
a. Mengemas bahan-bahan sekresi yang akan dibebas-kan dari sel,
b. Memproses protein-protein yang telah disintesa oleh ribosom dari reticulum
endoplasma,
c. Mensintesa polisakarida tertentu dan glycolipids,
d. Memilih protein untuk berbagai lokasi di dalam sel,
e. Memperbanyak elemen membran yang baru bagi membran plasma, dan
f. Memproses kembali komponen-komponen membrane plasma yang telah memasuki
sitosol selama endositosi.
12
Badan Golgi berperan dalam banyak proses selular yang berbeda tetapi yang utama
adalah dalam hal sekresi (Sheeler and Bianchi, 1987). Badan Golgi menerima produk sel
tertentu dari RE dan membawa produk ini ke dalam vesikula sekretori yang akan
meneruskan lintasannya menuju ke bagian luar membran plasma sel, dan berdiffusi
dengan membran. Bagian ini dapat terbuka untuk membebaskan isi vesikula keluar.
Proses ini disebut eksositosis (Lehninger,1993).
Protein yang disintesis oleh RE dipindahkan ke dalam badan Golgi. Disini karbohidrat
tambahan dapat dibubuhkan kepadanya. Protein-protein ini terkumpul di dalam vesikula
tadi sampai penuh. Vesikula-vesikula ini dapat berpindah ke permukaan sel dan
mengeluarkan isinya ke bagian luar. Vesikula-vesikula berprotein yang lain pada badan
Golgi dapat disimpan di dalam sel sebagai lisosom (Kimbal, 1983).
Pemrosesan protein dimulai pada RE dan dilanjutkan di dalam sisterna badan Golgi.
Protein ditransfer ke bagian cis diktiosom. Semua glycoprotein dari RE yang sampai pada
cis badan Golgi memiliki cincin oligosakarida. Sebelum melewati satu sisterna Golgi ke
sisterna berikutnya, protein akan mengalami pemrosesan. Misalnya di dalam sisterna cis,
kelompok fospat ditambahkan pada akhir cincin oligosakarida dari protein untuk lisosom,
sekresi protein dan protein untuk membran plasma yang akan menjalani pengolahan
ekstensif (Sheeler and Bianchi, 1987).
Di samping peranannya di dalam sekresi, badan Golgi berperan dalam
mempersiapkan elemen-elemen membran untuk organel seperti lisosom dan membran
plasma. Protein yang ditujukan sebagai komponen membran lisosom atau membran
plasma ditambatkan pada membran RE. Pada saat sintesis, protein kemungkinan bergerak
dari RE ke bagian cis, dan dari bagian cis melalui sisterna medial ke bagian trans sebagai
komponen membran. Membran dari pembuluh ini keluar dari permukaan trans yang
mengandung protein. Pembuluh ini mengandung protein sekresi yang digabungkan
dengan membran plasma dan mengosongkan isinya diluar sel (Sheeler and Bianchi,
1987). Gambaran proses ini disajikan pada gambar berikut.
13
Beberapa vesikula yang berada di dekat membran plasma yang bersebelahan dengan
dinding sel, melebur antara vesikula dengan membran plasma hingga menambah luas
permukaan membran sewaktu sel tumbuh (Salisbury and Ross, 1995).
Badan Golgi juga bertindak memilih protein. Protein yang ditujukan untuk granular
sekresi, lisosom dan membran plasma dikirimkan ke cis dari diktiosom sepanjang adanya
kelebihan protein membran RE. Protein RE diyakini kembali ke retikulum endoplasma
oleh pembuluh kecil yang dibebaskan dari cis sisterna Rothman (Dalam Sheeler and
Bianchi, 1987) menyatakan bahwa diktiosom terdiri dari tiga kompartemen, yaitu
kompartemen cis, kompartemen medial dan kompartemen trans. Kompartemen cis
menyortir dan melepaskan protein RE serta menambahkan phosfat pada terminal gula
dari protein lisosom. Kompartemen medial (bagian tengah sisterna) adalah tempat dimana
N-acetyglucosamine ditambahkan. Penambahan galaktosa terminal dan asam N-
acetylneuraminik terjadi dalam kompartemen trans dan juga di mana berbagai protein
akan diurutkan berdasarkan tujuan akhir. Peranan lainnya dari badan Golgi selain
mempersiapkan elemen-elemen membran plasma yang baru, juga terlibat dalam
pemrosesan kembali membrane plasma yang memasuki sitosol selama endositosis.
14
Komponen-komponen membran yang memasuki badan Golgi menyusul endositosis
dapat diproses dan digunakan kembali dalam sekresi, dan pada pembentukan lisosom atau
perbaikan membran plasma itu sendiri (Sheeler and Bianchi, 1987).
Fungsi-fungsi lain dari apparatus Golgi yang antara lain adalah sebagai berikut:
a. Glikosilasi
Proses Glikosilasi sebenarnya telah diawali di RE, Di apparatus Golgi hanya
menyempurnakannya saja. Dengan kata lain Protein maupun lipid karbohidrat yang telah
di awali di RE untuk selanjutnya dilanjutkan kembali ke Golgi. Misalnya: Oligosakarida
yang yang mendapat tambahan rantai baru di golgi dan selanjutnya akan di angkut
kelumen golgi melewati trans membaran.
Proses glikolisis berlangsung dengan cara dan tempat yang bervariasi. Pengemasan
protein maupun lipid berkarbohidrat dapat terjadi di RE saja, diawali di RE untuk
kemudia dilanjutkan di golgi atau, hanya terjadi di golgi saja. Contohnya glikosilasi
tiroglobulin, oleh epithelium tiroid, imunoglobin oleh plasmosit, musi oleh globlet
intestinal pengemasanya terjadi di RE untuk kemudian dilanjutkan di A. Golgi.
Sedangkan glikosilasi protokolagen di fibroblast, lipoprotein plasmatic oleh hepatosit,
sintesis pectin dan hemiselulosa hanya terjadi di A. Golgi.
b. Menyiapkan Sekret untuk Sekresi Sel
Protein dari lumen RE akan diangkut kedaerah sis apparatus golgi oleh vesikuli
pengangkut. Kemudian akan terjadi pemindahan protein dari daerah sis ke daerah trans
apparatus golgi. Di daerah trans ini protein-protein tersebut akan dipilah-pilah dan
dikemas untuk disempurnakan sehingga siap di ekskresikan. Kemudian setiap macam
protein ditunaskan dalam bentuk vesikuli sekretoris untuk ditimbun samapai ada isyarat
untuk disekresikan. Jika ada isyaratnya maka senyawa yang terkandung dalam vesikula
sekretoris akan dikeluarkan ke lingkungan ekstrasel.
c. Reparasi Membran Sel
Membran sel yang rusak akan di reparasi dengan menggunakan vesikel-vesikel dari
apparatus golgi. Vesikel pengangkut dirangsang untuk melebur dengan membaran sel
setelah meninggalkan apparatus golgi secara kontinyu. Protein trans membrane dan lipid
membrane vesikel ini akan menjadi protein dan lipid baru bagi membrane sel, Sedangkan
protein yang diangkut vesikel disekresikan keruang antar sel.
d. Pembentukan Senyawa Penyusunan Dinding Sel
Ketika terjadi sitokinesis pada pembelahan sel tumbuhan akan terbentuk matriks, di
matriks tersebut banyak terdapat vesikel-vesikel yang berisi bahan baku dinding sel yaitu
15
pectin, selulosa, hemiselulosa, dan sebagainya yang berasal dari Aparatus golgi. Matriks
dan senyawa tersebut akan melebur dan membentuk sekat diantara dua buah inti di daerah
mikrotubulus kutub untuk membentuk didinding sel primer. Dinding sel primer akan terus
disuplai dengan bahan pembentuk dinding sel yang dikemas dalam vesikuli untuk
selanjutnya tumbuh menjadi dinding sel skunder.
e. Pembentuk Akrosom
Aparatus golgi berperan dalam pembentukan akrosom yaitu tudung pada
spermatozoon. Tudung Akrosom ini berasal dari fusi dari vesikel apparatus golgi. Fungsi
dari tudung akrosom adalah melisiskan membran sel telur (ovum) pada saat fertilisasi.
Karena berisi enzim hidrolitik Hialuronidase.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reticulum endoplasma merupakan membrane yang berlipat lipat dan dibatasi oleh
ruang ruang disebut lumen. Membrane reticulum endoplasma tersusun dari lipoprotein.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, reticulum endoplasma dibedakan menjadi dua, yaitu
reticulum endoplasma kasar ( REK ) dan reticulum endoplasma halus ( REH ).
Retikulum endoplasma terdiri dari tubulus-tubulus, vesikel dan kantong-kantong pipih
yang menempati ruang sitoplasma. Retikulum Endoplasmamerupakan bagian sel yang
terdiri atas sistem membrane, memiliki struktur yang menyerupai kantungberlapis-lapis.
Kantung ini disebut cisternae.
Selaput retikulum endoplasma terdiri atas lipida 30% dan protein 70% sedangkan isi
lumen retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang mengandung sejumlah
holoprotein, glikoprotein dan lipoprotein.
Fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein sedangkan RE halus
berfungsi dalam beberapa proses metabolism yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat
dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada
protein membran sel.
Membran RE mampu untuk menghidroksilasi suatu substrat memberi kemampuan
kepada sel dalam fungsi anabolic dan protektif. Dalam metabolisme karbohidrat RE
memegang peranan penting dalam sintesis glikoprotein. Selain itu juga terlibat dalam
menjaga keseimbangan gula darah.
Badan Golgi adalah salah satu organel dengan fungsi dan peranan yang khas dalam
sel eukariotik. Badan Golgi berbentuk tumpukan (stack) dari sejumlah lempengan atau
sisterna dengan pinggiran yang menggelembung dikelilingi kantong-kantong bulat kecil
atau vesikula. Pembentukan badan Golgi baru berawal dari terbentuknya sisterna hasil
penggabungan vesikula yang berasal berbagai sumber dalam sel. Sumber yang lebih
diyakini secara luas adalah retikulum endoplasma. Fungsi dan peranan badan Golgi ialah
untuk mengangkut material ke berbagai tujuan selular, terutama dalam hal sekresi.
17
B. Saran
a. Dengan menyusun makalah ini, penyusun makalah mengharapkan agar pembaca
dapat mengetahui dan memahami struktur dan fungsi bagiaan RE dan apparatus golgi
dalam tubuh makhluk hidup.
b. Dalam mencari referensi diharapkan lebih dari satu sumber dan lebih objektif dalam
memilah informasi terlebih sumber dari internet.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.Struktur dan Fungsi Aparatus
Golgi. http://sapubersih.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-aparatus-
golgi.html di akses pada tanggal 12 November 2015
Anonim.(2012).Aparatus Golgi,Ragam Fungsi Aparatus Golgi. Diakses
5/15/2013.11.10am. http://www.blopress.com/2012/12/aparatus-golgi-ragam-
fungsi-aparatus-golgi.html di akses pada tanggal 12 November pukul 13.42
WITA
Alim,Tamri(2013).Badan Golgi. http://www.biologi-sel.com/2013/02/badan-golgi.htmla;
di akses pada tanggal 12 November 2015 pukul 13.32 WITA
Lehninger, A. L. 1993. Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan dari Principles of
Biochemistry oleh Thenawijaya, M. IPB. Bogor. Erlangga. Jakarta.
Salisbury, F. B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Terjemahan dari Plant
Physiology oleh D.R. Lukman dan Sumaryono. ITB. Bandung.
Sheeler, P. and D. E. Bianchi. 1987. Cell and Molecular Biology. Third Edition. John
Wesley and Sons, Inc. New York.
Kimbal, J. W. 1990. Biologi. Terjemahan dari Biology oleh Hj. Siti Sutarmi dan N.
Sugiri. IPB. Bogor. Bumi Aksara. Jakarta.
Kumar, H.D. and H. N. Singh. 1979. Plant Metabolism. The Macmillan Press Ltd. New
York.
Saefudin. 2008. Struktur dan Fungsi Sel. Online. (http:// www.pdffactory.com/dl/sruktur-
sel.pdf). Diakses tanggal 12 November 2015 pukul 11.12 WITA
Campbell,Neil A.dkk.Biology 8th edition.
Sipayung, Rosita(2013). Badan Golgi Biosintetis Dan Fungsinya Dalam Metabolisme
Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=aparatus%20golgi
%20pdf&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CDwQFjAF&url=http%3A%2F
%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F795%2F1%2Fbdp-
rosita3.pdf&ei=50mUUcW4Gc
zrAfz9ICoDw&usg=AFQjCNF3mLXCJgASgOo3pIQPhaYKGQkLdA&bvm=bv.464
71029,d.bmk diakses pada tanggal 12 Novemver 2015 pukul 23.22 WITA
19
top related