aplikasi dna profiling dalam kedokteran forensik
Post on 15-Dec-2015
28 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
APLIKASI DNA PROFILING DALAM KEDOKTERAN FORENSIK
dr. Harry Milyantono
Berbagai ras manusia yang memiliki kesamaan maupun perbedaan genetik. Perbedaan
tipe wajah ditentukan oleh variasi genetik dan pengaruh lingkungan. Kembar identik
memiliki kesamaan genetik yang sangat tinggi dan terlihat dari kenampakan wajah dan
postur. Kembar genetik dapat dikatakan kloning alami dari manusia. Perbedaan dapat terjadi
akibat pengaruh faktor lingkungan.
Latar Belakang
Identifikasi : Bom Bali, kasusu Sitobondo
Paternitas : cinta segitiga, imigrasi, bayi tertukar
Kriminalitas : mutilasi, meneliti serumen pada earphone oleh perampok di Jepang
Identifikasi penting untuk :
Legal Will
Insurance
Pensiun
Religious/Culytural Honour
Remarried
Human Right
Identifikasi Forensik, ada beberapa cara yaitu :
Medis, mis: tato
Foto
Properti : barang yang ada di tubuh korban
Sidik jari
Gigi
Analisis DNA merupakan pemeriksaan penunjang
DNA di tubuh manusia sifatnya kekal, selalu mengikuti hukum Mendel dan memiliki
metode pemeriksaan tertentu
Tingkat akurasi 99,9%
DNA bisa didapatkan dari semua sel berinti pada manusia, contoh:
Sel darah putih, sperma, saliva, rambut
Otot, tulang, gigi, mukosa pipi
Permukaan kulit
Faeces, sputum
Setiap bagian tubuh manusia dapat dipergunakan sebagai bahan untuk mendapatkan
materi genetik, yakni DNA, yang menjadi sumber informasi tentang individu tersebut.
Sel sebagai unit struktural dan fungsional terkecil penyusun organisme
Inti sel sebagai tempat penyimpanan dan sintesis materi pembawa informasi genetik
(DNA dan RNA) diselubungi sistem membran yang berpori dan berhubungan dengan
sistem membran retikulum endoplasma.
PENGERTIAN ISTILAH
Materi genetik : DNA sebagai senyawa pembawa informasi yang dapat diturunkan
dari induk ke anak
Gen : unit terkecil pembawa sifat yang dapat diturunkan
Allel : Struktur lain dari gen (gen yang sama tetapi urutan nukleotidanya
bisa berbeda)
Genom : Total DNA yang ada dalam sel
Kromosom : Struktur kemasan DNA yang bergabung dengan protein (histon dan
non histon) dan nampak jelas pada saat sel akan membelah
Kromatid : 2 set struktur kemasan DNA yang menyusun kromosom (1
kromosom terdiri dari 2 kromatid)
Kromatin : Kenampakan DNA pada saat sel sedang dalam kondisi interfase
(pada fase ini terjadi proses transkripsi atau replikasi)
Pengemasan materi DNA yang sangat efisien dalam struktur kromosom pada saat
pembelahan sel. Rantai DNA yang ada dalam kromosom sel manusia yang siap membelah
apabila ditarik seperti benang panjangnya mencapai panjang bentangan dataran Amerika.
Ikatan kovalen fosfodiester yang menghubungkan nukleotida satu dengan lainnya
Struktur suatu kromosom dilihat dari proporsi bagian DNA yang berupa gen dan struktur gen
yang mampu diekpresikan menjadi protein
Pemeriksaan DNA ada 3
Yaitu :
1. Finger printing
Satu deretan diidentifikasi tanpa melihat ukuran basa
2. Restriction Fragmen Lenght Polimorphous (RFLP)
Hasil potongan yang diidentifikasi
3. Variable Number Tandem Repaet (VNTR)
CARA PENGAMBILAN BAHAN SAMPLE DARI KORBAN :
A. Darah
Cair : spuit + EDTA → dalam tabung → pendingin
Kering : ambil sampel → kantong kertas → label
B. Sperma dan bercak sperma
Cair : semprit/pipet → tabung pendingin
Bercak : ambil sample → kantung kertas → label
C. Jaringan, Organ dan Tulang
Segar : pinset/penjepit → tempat bersih tanpa pengawet → label → pendingin
Tidak segar : sarung tangan bersih → tempat bersih → label → suhu kamar
Untuk otot 25 mg, hati dan ginjal 15 mg.
D. Urine, saliva, dan cairan tubuh lain
Cair : botol → label
Bercak : sampel → kantong kertas→ label
E. Rambut : cabut bersama folikelnya → tempat bersih → label
F. Pulpa gigi : cabut gigi utuh/tidak rusak → kantong kertas → label
G. Cairan amnion
Pada kehamilan > 1 minggu
Dilakukan oleh tenaga ahli terlatih → bimbingan USG
Amniosentesis (30 ml) → tabung steril → label
Bahan Analisa DNA :
Darah (sel darah putih)
Sperma
Jaringan dan sel
Tulang dan organ
Rambut dan akar
Urine
Saliva
Gigi
Cairan amnion
Analisis allel tertentu pada suatu populasi. Dimulai dengan pengambilan sampel darah
untuk diisolasi DNA nya dipotong dengan enzim endonuklease restriksi. Saat dianalisis akan
nampak “smear DNA” dan dilakukan hibridasi dengan probe yang berupa allel yang
dianalisis. Hasil menunjukkan hanya ada 1 individu yang memiliki allel AA+
Metode ekstraksi DNA
1. Metode Chelex
2. Metode Trizol
3. Metode Wizard
4. Metode Phenol
5. Metode Salting Out
Selama ini metode yang paling sering digunakan metode Trizol, alasannya:
1. Pasti berhasil
2. Waktu pelaksanaannya pendek
3. Tahan lama
4. Menghasilkan DNA paling tinggi
Mengukur kadar dan kemurnian DNA
Digunakan alat yang disebut Spektofotometri
Cara : menghitung rasio antara nilai OD 260 dan nilai OD 280
DNA murni : ratio antara 1-2
PCR :
Untuk memperbanyak fragmen DNA dan menggunakan enzim
Siklus PCR terdiri dari :
Denaturasi/Melting
Annealing/Hibridisasi
Perpanjangan/Extension rantai
Elektroforesis
Hasil PCR dimasukkan dalam lempeng lalu di aliri listrik
Menggunakan 2 gel :
Gel agarose
Gel poliacralamida
Pemisahan potongan DNA dilakukan dengan teknik elektroforesis gel agarosa. Dasar dari
teknik ini adalah dalam medan listrik DNA yang bernmuatan negatif (karena adanya
gugus fosfat) akan bergerak menuju elektroda positif dan kecepatannya sesuai dengan
panjang pendeknya potongan DNA
top related