aplikom_unsri_3.8 unsur dalam skripsi_vina dwi purnamasari(06081181419013)
Post on 10-Feb-2017
169 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Oleh
Vina Dwi Purnamasari
Nomor Induk Mahasiswa 06081181419013
Program Studi Pendidikan Matematika
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2014
DAFTAR ISI
Daftar isi.......................................................................................................... 1
Abstrak............................................................................................................ 2
Bab I Pendahuluan........................................................................................ 3-4
Bab II Pembahasan...................................................................................... 5-7
Bab III Lampiran Foto dan Tabel.............................................................. 9-11
Contoh Jadwal Kerja...................................................................................... 12
Bab IV PENUTUP........................................................................................ 13
Daftar Pustaka................................................................................................ 14
1
MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Vina Dwi Purnamasari
Pendidikan Matematika, Program S-1 Universitas Sriwijaya
¹vinadwipurnamasari@yahoo.com
²vinadwipurnamasari28@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif yang bertujuan untuk
mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan bangun datar menggunakan
permainan sirkuit pintar di kelas 7.1 SMP Negeri 1 Indralaya Selatan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah triangulasi yakni mengabungkan data – data dari berbagai teknik pengumpulan data
(observasi, wawancara, dan studi dokumen) dan berbagai sumber (wawancara mendalam orang – orang yang
terkait untuk keabsahan data penelitian)
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa ada empat kategori motivasi yang muncul selama lima
pertemuan yaitu sangat tinggi (14 siswa), tinggi (16 siswa), cukup/sedang (4 siswa), dan rendah (2 siswa).
Kemudian didapat pula deskripsi siswa yang bermotivasi sangat tinggi, tinggi, sedang (cukup), dan rendah yang
didapat dari lembar observasi, hasil wawancara, dan studi dokumen tujuh Perwakilan yang mewakili empat
kategori motivasi tersebut.
Kata Kunci : Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar Menggunakan
Permainan Sirkuit Pintar
2
BAB I
PENDAHULUAN
Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia
karena merupakan salah satu ilmu dasar yang harus dikuasai. Supaya Matematika dapat
dengan mudah dikuasai oleh siswa, guru harus memilih dan menggunakan strategi,
pendekatan, metode, atau teknik yang melibatkan siswa aktif dalam belajar baik mental, fisik
maupun sosial. Hal tersebut sesuai standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah berdasarkan Permendiknas No. 41/2007 yang menyatakan bahwa proses
pembelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa tujuan mata
pelajaran matematika di sekolah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah agar
siswa mampu :
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu, memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Salah satu tujuan pembelajaran Matematika dalam KTSP adalah siswa mampu
memahami konsep Matematika. Setelah memahami konsep Matematika, siswa juga harus
memiliki kemampuan mengingat rumus karena belajar Matematika tidak cukup hanya
memahami konsep tetapi juga harus diimbangi dengan kemampuan mengingat rumus-
rumusnya. (Yusuf dan Auliya, 2011:iii)
Berdasarkan pengalaman peneliti selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMP Negeri 1 Indralaya Selatan kelas 7.1 dan 7.5 tahun pelajaran 2011/2012 selama lebih
kurang dua bulan dari tanggal 20 September sampai dengan 3 Desember 2011, sebagian
siswa ada yang tidak dapat menyelesaikan soal ulangan, padahal saat proses pembelajaran
3
siswa memamahi materi yang telah dijelaskan guru. Hal ini terlihat dari kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal yang ada di buku paket setelah guru menjelaskan materi.
Namun saat ulangan siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan baik dikarenakan siswa
tidak mengingat rumus sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah, yakni hanya 50% dari
siswa kelas 7.1 dan hanya 41,5 % dari siswa kelas 7.5 yang tuntas sesuai standar kompetensi.
Hal ini didukung pula dari hasil belajar siswa pada ulangan semester satu. Pada semester satu
hanya 19 siswa kelas 7 yang nilainya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Ditambah dengan hasil angket pada guru matematika yang menyatakan bahwa saat proses
pembelajaran matematika siswa kurang memperhatikan penjelasan guru di depan kelas, alat
tulis siswa belum lengkap, tidak percaya diri dengan jawabannya, dan kurang semangat
sehingga diperlukan pemberian motivasi dalam pembelajaran matematika agar siswa
semangat belajar. Karena perbuatan belajar akan berhasil apabila didasarkan pada motivasi
yang ada pada murid. (Hamalik, 2011:157)
Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar murid. Belajar
tanpa adanya motivasi kiranya sulit untuk berhasil. (Hamalik, 2011:161) dan Motivasi belajar
perlu dimiliki oleh siswa SLTP dan guru dituntut memperkuat motivasi siswa SLTP (Winkel
dalam Dimyati dan Mudjiono, 84-85). Sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar
penting untuk dimiliki oleh siswa. Karena adanya motivasi belajar pada siswa mendorongnya
untuk belajar yang nantinya mempengaruhi hasil belajarnya.
Dalam hal ini, salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi adalah kegiatan belajar
yang menarik. Kegiatan yang disukai oleh siswa karena siswa berusaha untuk selalu
mendekati hal – hal yang menyenangkan (Djaali, 2008:105). Diperkuat dengan pernyataan
Healy (dalam Yusuf dan Auliya, 2011:11) bahwa serabut syaraf yang berfungsi untuk
menerima dan mengirim rangsang di otak akan terbentuk apabila ada kegiatan mental yang
aktif dan menyenangkan bagi anak. Hal yang menyenangkan bisa berupa permainan,
sebagaimana diketahui bahwa pribadi anak selalu senang atau suka terhadap segala macam
permainan yang ada dalam kehidupannya. Maka dari itu, guru memerlukan suatu media atau
metode dalam proses pembelajaran yang dapat menimbulkan suasana stimulus yang selalu
menyenangkan siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motivasi Belajar
Ada dua hal yang sangat penting dalam proses belajar dari Hull (dalam Djaali,
2008:91) yaitu adanya motif atau motivation (motivasi insentif) dan drive stimulus
reduction (pengurangan stimulus pendorongan).
Motivasi sendiri memiliki banyak makna seperti Suryabrata (dalam Djaali,
2008:101) mengartikan motivasi sebagai keadaan yang terdapat dalam diri seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan,
Mc. Donald (dalam Hamalik, 2011:158) memberikan arti motivasi sebagai perubahan
energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan, Yuanita (2011:7) mengatakan motivasi adalah sesuatu
yang menyebabkan orang melakukan sesuatu atau dorongan seseorang untuk bertindak
sedangkan menurut Fajri (2008:572) adalah kecendrungan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu.
Dari beberapa makna motivasi di atas dapat dimaknakan motivasi adalah keadaan
dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar mendorongnya untuk melakukan
aktivitas atau tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Konteks motivasi yang sesuai dengan faktor yang mempengaruhi belajar adalah
motivasi berprestasi. Menurut Heckhausen (dalam Djaali, 2008:103) mengemukakan
bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang
selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya
setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan.
Standar keunggulan ini, menurut Hechausen (dalam Djaali, 2008:103) terbagi atas tiga
komponen, yaitu standar keunggulan tugas, standar keunggulan diri, dan standar
keunggulan siswa lain. Standar keunggulan tugas adalah standar yang berhubungan
dengan pencapaian tugas yang sebaik – baiknya. Standar keunggulan diri adalah standar
yang berhubungan dengan pencapaian prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
prestasi yang pernah dicapai selama ini. Adapun standar keunggulan siswa lain adalah
standar keunggulan yang berhubungan dengan pencapaian prestasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan prestasi yang dicapai oleh siswa lain (misalnya teman sekelas).
Standar ini lebih ditujukan kepada keinginan siswa untuk menjadi juara pertama dalam
5
setiap kompetisi.
Dari uraian di atas dapat diuraikan bahwa motivasi belajar dalam hal ini motivasi
berprestasi merupakan dorongan dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang
meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua
aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan tugas, standar keunggulan diri, dan
standar keunggulan siswa lain.
Berdasarkan pengertian belajar pada point 2.1 dan pengertian motivasi di atas
maka disimpulkan motivasi belajar merupakan sesuatu yang berasal dari dalam dan luar
diri siswa yang mendorongnya untuk memodifikasi atau memperteguh kelakuan dan
pengetahuan melalui pengalaman atau proses kegiatan agar tujuannya tercapai.
2.2 Aspek dan Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh Santrock
(dalam Damanik, 2010:13 – 14), yaitu motivasi ekstrinsik dan intrinsik. Motivasi
ekstrinsik ialah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk
mencapai tujuan). Motivasi yang sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti
imbalan dan hukuman sedangkan motivasi intrinsik ialah motivasi internal untuk
melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Dan Menurut Brophy
(dalam Damanik, 2010:14- 15), terdapat lima faktor yang dapat mempengaruhi motivasi
belajar siswa, yaitu : a)Harapan Guru; b)Instruksi langsung; c)Umpan balik (feed back)
yang tepat; d)Penguatan dan hadiah; e)Hukuman. Sebagai pendukung kelima faktor
tersebut, Sardiman (dalam Damanik, 2010:15) menyatakan bahwa bentuk dan cara yang
dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar adalah:
a)Pemberian angka, hal ini disebabkan karena banyak siswa belajar dengan tujuan utama yaitu untuk mencapai angka/nilai yang baik; b)Persaingan/kompetisi ; c)Ego-involvement, yaitu menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri; d)Memberi ulangan, hal ini disebabkan karena para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan; e)Memberitahukan hasil, hal ini akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar terutama kalau terjadi kemajuan; f)Pujian, jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, hal ini merupakan bentuk penguatan positif.
Melalui aspek dan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, hadiah atau
imbalan merupakan salah satu aspek dan faktor yang menjadikan siswa termotivasi
6
dalam belajar. Hal ini sesuai dengan trik penggunaan sirkuit pintar di dalam
kelas yang sudah dijelaskan di atas. Pada penjelasan di atas diketahui bahwa
pemberian hadiah dapat membuat siswa termotivasi karena itu peneliti akan
menggunakan pemberian hadiah agar siswa termotivasi. Kemudian berdasarkan
bentuk dan cara yang menumbuhkan motivasi belajar oleh Sardiman dapat diketahui
bahwa ulangan dan pemberian angka dapat dijadikan penumbuh motivasi dalam
belajar siswa. Menurut Auliya dan Yusuf (2011:10) bahwa motivasi sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa dan Djaali (2008:110) mengatakan motivasi belajar
dalam hal ini motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan dalam belajar sehingga peneliti dapat menggunakan tes lisan atau tertulis
sebagai evaluasi untuk mengetahui seberapa dalam penguasaan siswa/anak terhadap
materi.
2.3 Indikator Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu variabel yang bersifat abstrak. Untuk variabel
seperti ini pengukuran tidak dilakukan secara langsung terhadap variabelnya melainkan
secara tidak langsung melalui indikator yang dapat diamati. Indikator inilah yang
dianggap sebagai “fakta atau realitas”(Noor, 2011:101). Sehingga dalam penelitian ini,
peneliti mengamati motivasi berdasarkan indikator yang terlihat. Indikator yang
digunakan peneliti adalah indikator dari penelitian sebelumnya yakni semangat dalam
pembelajaran, memilki rasa keingintahuan, mampu mengerjakan tugas, memilki rasa
percaya diri, dan memiliki daya konsentrasi tinggi. (Asrori dalam Taqwa, 2010:19-20)
Beberapa indikator ini di deskripsikan kembali. Hal ini dituliskan di dalam tabel di
bawah ini.
7
Tabel 1. Indikator Motivasi Belajar
No. Indikator Dekskriptor1. Semangat dalam pembelajaran a) Memperhatikan penjelasan
gurub) Menyiapkan peralatan tulis
dan buku pembelajaranc) Mencatat hal-hal yang
penting dari pembelajaran2. Memiliki Rasa Keingintahuan a) Menggunakan alat peraga
luas segitiga dan segi empat
b) Meminta bantuan penjelasan dari siswa lain dalam satu kelompok
c) Mengerjakan lembar kerja siswa
3. Mampu Mengerjakan Tugas a) Menyelesaikan tugas tepat waktu
b) Menyelesaikan seluruh tugas
c) Menyelesaikan tugas dengan benar
4. Memilki Rasa Percaya Diri a) Aktif dalam kerja kelompokb) Mampu mempresentasikan
hasil kerja kelompokc) Mampu mengerjakan tes
secara mandiri5. Memiliki Daya Konsentrasi
Tinggia) Tidak melakukan hal-hal
yang mengganggu pembelajaran
b) Memusatkan perhatian pada pembelajaran
c) Mampu menyimpulkan materi pembelajaran
8
BAB III
LAMPIRAN FOTO DAN TABEL TENTANG MOTIVASI SISWA DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Gambar 1.1 Saat observer mengamati motivasi belajar siswa
Gambar 1.2 Guru sedang menjelaskan pelajaran
9
Gambar 1.3 Siswa bersemangat dalam belajar
Gambar 1.4 ilustrasi siswa yang berjuang dalam belajar
10
Tabel 2. Hasil Observasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Bangun Datar
(Diambil dari skripsi Al-Nindu Bunga Sabrina (06081008030) Tahun 2012)
No Nama Klmpk
Siswa No/Nama
Hari ke- Jml Skor Akhir
Kategori1 2 3 4 5
1. K 1. Yosi N 11 11 11 10 12 55 91,67 ST2. Keisha 9 - 10 10 12 41 85,41 ST3. Ridho 9 7 10 8 11 45 75 T4. Rizky 10 8 10 3 11 42 70 T
2. L 1. Sri A 11 10 10 9 12 52 86,67 ST2. Iis 8 8 8 9 12 45 75 T3. Wina 11 7 11 9 12 50 83,3 ST4. Widya 8 7 8 - 12 35 72,91 T
3. A 1. Dwi 9 12 7 7 12 47 78,33 T2. Mella 9 12 6 6 11 44 73,33 T3. Dandy 10 12 4 5 9 40 66,67 T4. Yosi E 9 12 6 6 - 33 68,75 T
4. S 1. Imam 6 6 4 7 3 26 43,33 R2. Wahyu 6 11 5 3 4 29 48,33 R3. Fitri 10 12 10 10 10 52 86,67 ST4. Niar 12 12 11 12 11 58 96,67 ST
5. I 1. Firman 10 9 5 7 5 36 60 C2. Regi 6 9 6 9 6 36 60 C3. Tutun 10 9 10 9 6 44 73,33 T4. Feby 10 9 11 10 9 49 81,67 ST
6. M 1. Hikmah 10 11 10 9 12 52 86,67 ST2.Dona 9 8 9 10 11 47 78,33 T3. Budi 8 7 10 9 9 43 71,67 T4. Adi 9 10 10 9 11 49 81,67 ST
7. E 1. Paidah 12 8 10 10 12 52 86,67 ST2. Dinar 11 9 7 8 12 47 78,33 T3. Sri W 11 8 9 8 - 36 75 T4. Ayu 11 8 9 8 12 48 80 ST
8. U 1. Halimah 10 11 10 9 10 50 83,33 ST2. Zakiah 9 10 11 9 10 49 81,67 ST3. Ilfan 9 9 6 5 10 39 65 C4. Aldi 8 10 6 8 - 32 66,67 T
9. T 1. Rama 8 9 8 6 9 40 66,67 T2. Febri 7 9 8 - 3 27 56,25 C3. Rara 11 11 9 8 9 48 80 ST4. Helda 11 11 9 8 8 47 78,33 T
Rata – Rata Jumah Skor Akhir Siswa 1565 82,54 ST
11
CONTOH JADWAL KERJA / PENELITIAN
(Diambil dari skripsi TA Neneng Khairani (06101008013))
Tabel 7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
N
o
.
Sekolah Tanggal
Penelitia
n
1 SMAN 5 22 Maret
2014
2 SMAN 17 28 Maret
2014
3 SMA YPI
Tunas
Bangsa
1 April
2014
4 SMA Pusri 29 Maret
2014
5 SMAN 9 28 Maret
2014
6 SMAN 16 22 Maret
2014
7 SMA
Dharma
Bhakti
22 Maret
2014
8 SMAN 15 29 Maret
2014
9 SMA
Bhakti
Pertiwi
24 Maret
2014
1
0
SMA
Pramula
27 Maret
2014
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara umum
motivasi siswa pada pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar menggunakan
permainan sirkuit pintar di kelas 7.1 SMP Negeri 1 Indralaya Selatan sangat tinggi yakni
sebesar 82,54%. Persentase siswa yang bermotivasi sangat tinggi 38,88%, siswa yang
bermotivasi tinggi 44,44%, siswa bermotivasi sedang/cukup 11.11%, dan siswa bermotivasi
rendah 5,55%.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
Asrori, Mohammad. 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung:CV Wacana Prima.
Damanik, SH. 2010. Hubungan Antara Persepsi Tentang Keterampilan Guru Mengajar dengan Motivasi Belajar Intrinsik siswa kelas Akselerasi untuk Mat Pelajaran Sosiologi. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17468/3/Chapter%20II.pdf, diakses tanggal 4 Maret 2012.
Departemen Pendidikan. 2006. Buku Kamus Belajar Pusat Bahasa. Jakarta: Balai Pustaka.
Dimyati dan Mudjiono. _____. Belajar dan Pembelajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Rineka Cipta
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Hal. 27. Jakarta: Bumi Aksara.
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press.
Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Noor, Juliansyah. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : Kencana.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Grafindo Persada.
Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Tim Penyusun. 2008. Buku Pedoman Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya. Indralaya: Fakultas dan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Yuanita, Sari. 2011. Tips Menumbuhkan Motivasi dan Percaya Diri untuk Meraih Kesuksesan. Yogyakarta: Brilliant Books.
14
top related