aq proposal mbak nur jadi
Post on 24-Jul-2015
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi pembelajaran Akidah Akhlak merupakan ilmu yang sangat penting
dalam ajaran agama Islam. Akidah Akhlak ini termasuk titik tolak seseorang
dalam berperilaku dan sebagai rujukan utama manusia baik dalam berinteraksi
dengan Tuhan maupun dengan sesama makhluk-Nya. Dan Akidah Akhlak
merupakan sumber ajaran pokok agama Islam. Nabi Muhammad diutus
kemuka bumi hanya bertujuan untuk memperbaiki akhlaq manusia,
sebagaimana sabda Nabi
الاخلاق مكارم لاتمم بعثتArtinya : Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulya (Asy Syafii,
2009: 73)
Sebagai seorang Rosul yang di utus untuk menyempurnakan akhlak yang
baik, Nabi Mukhammad SAW dalam hidupnya sehari hari menjadi tauladan
berakhlak yang baik , dalam Alquran telah di sebutkan bahwa rosul
mempunyai akhlak yang baik dalam surat Al Qolam ayat 4:
عظيم خلق لعلى وانك
Artinya : Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur (Departemen Agama RI, 2010: 263).
1
1
Dan materi pendidikan akhlak merupakan salah satu faktor-faktor utama
dalam kehidupan sehari hari, karena di dalamnya mencakup tentang keesaan
Allah dan tata krama di dalam kehidupan
Apalagi pada zaman yang penuh dengan tantangan berat bagi umat Islam
baik dari dalam maupun dari luar terutama dari kalangan remaja dan peserta
didik yang rawan dari krisis moral. Dengan melihat realita yang ada masih di
temukan adanya akhlak peserta didik yang kurang sesuai dengan norma islami.
Hal ini menunjukkan bahwa sekolah hanya sebatas pemberi ilmu bukan
penanam nilai-nilai iman dan kepribadian. Dan krisis akhlak/moral yang
melanda peserta didik setidaknya dapat di sebabkan adanya faktor utama yang
di ikuti dengan faktor pendukung yang semuanya butuh koreksi dan
pembenahan. Faktor utamanya adalah kegagalan pada sistem pendidikan kita
dalam membentuk kepribadian manusia yang cerdas, beriman dan bertaqwa
serta berbudi luhur dan berakhlakul mulya dan diikuti dengan faktor
pendukung berupa lingkungan yang tidak mengajarkan nilai-nilai moral dan
etika.
Dengan merosotnya nilai iman dan kepribadian peserta didik fihak yang
paling bertanggung jawab adalah lembaga pendidikan mulai dari sekolah TK
sampai Perguruan tinggi. Pendidikan akidah akhlak belum menyentuh pada
karakter mereka sehingga tidak membentuk pola pikir dan perilaku mereka
menjadi lebih bermoral sebab seseorang dapat disebut sebagai orang yang
bermoral baik apabila tingkah laku sesuai dengan kaidah moral, baik ajaran
agama ataupun norma masyarakat. Karena itu guru dan orang tua dituntut
2
bukan hanya memiliki jiwa pendidik tapi juga memiliki keunggulan dalam
bidang penanaman budi pekerti pada anak didiknya. Dan tidak hanya menitik
beratkan pada aspek pengetahuan semata tapi lebih pada aspek pengamalan
melalui tindakan dan aksi yang patut diteladani (Mochtar, 2011: 15).
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran
merupakan aktivitas yang paling utama, bahwa keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan tergantung bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung
dengan efektif.
Salah satu tugas guru adalah memberikan pengajaran masalah Akidah
Akhlak kepada peserta didik, mereka harus memperoleh kecakapan dan budi
pekerti atau akhlak yang baik dari sekolah.
Dalam pembelajaran akidah akhlak di MTs Negeri Bangil di awal
pelajaran guru mengadakan pre test materi yang diajarkan, di pertengahan
pelajaran guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya tentang
pelajaran yang baru disampaikan, sehingga peserta didik aktif dalam
mengikuti pelajaran dan di akhir pelajaran guru pasti mengadakan post tes dan
penugasan untuk bahan evaluasi apa yang sudah di sampaikan pada hari itu
Kelemahan dari proses pembelajaran akidah akhlak disini terhambat
dengan kondisi peletakan jam mata pelajaran terlalu siang antara jam 10.30
sampai jam 11.30, jika guru tidak memahami peserta didik maka akan terjadi
mis komunikasi, karena keadaan peserta didik sudah payah
Pemberian pengetahuan kepada peserta didik merupakan proses
pembelajaran (proses belajar mengajar) hal itu di lakukan oleh guru disekolah
3
dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu diantaranya
metode yang digunakan adalah metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan
hal-hal yang bisa mendorong keberhasilan dalam pembelajaran Akidah Akhlak
sehingga guru berhasil membentuk kepribadian peserta didik.
Oleh karena itu studi tentang pembelajaran Akidah Akhlak menduduki
posisi yang sangat penting, apalagi dalam membentuk kepribadian peserta
didik di kehidupan manusia (Yazid. dkk, 2011: 16).
Berdasarkan uraian diatas Madrasah Tsanawiyah Negeri Bangil sebagai
lembaga yang mempunyai peran penting dalam pembentukan kepribadian
peserta didik. Maka skripsi ini diberi juduL “ STUDI TENTANG
PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK
KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK KELAS VIII A DI MTs NEGERI
BANGIL ”.
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini adalah tentang Studi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam
Membentuk Kepribadian Peserta Didik yang secara rinci di fokuskan pada hal-
hal sebagai berikut :
1. Proses tentang pembelajaran akidah akhlak dalam membentuk kepribadian
peserta didik di MTs Negeri Bangil.
2. Proses pembentukan kepribadian peserta didik yang meliputi akhlak
peserta didik terhadap guru, akhlak peserta didik kepada sesama teman, dan
akhlak peserta didik ketika di sekolah MTs Negeri Bangil.
4
3. Faktor pendukung dan penghambat pembentukan kepribadian peserta didik
di MTs Negeri Bangil.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
diteliti di rumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembelajaran akidah akhlak dalam membentuk
kepribadian peserta didik di MTs Negeri Bangil ?
2. Bagaimana hasil pembentukan kepribadian peserta didik di MTs Negeri
Bangil ?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat pembentukan kepribadian peserta
didik di MTs Negeri Bangil ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui proses pembelajaran Akidah Akhlak di MTs Negeri
Bangil.
2. Untuk mengetahui hasil pembentukan kepribadian peserta didik di MTs
Negeri Bangil.
3. Untuk mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat pembentukan
kepribadian peserta didik di MTs Negeri Bangil.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian di bedakan menjadi dua macam yaitu manfaat praktis
dan manfaat teoritis.
5
1. Manfaat Praktis
a. Manfaat praktis untuk peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peneliti
dalam proses pembelajaran akidah akhlak dalam membentuk
kepribadian peserta didik di MTs Negeri Bangil.
b. Manfaat praktis untuk pihak yang diteliti
Untuk memberikan saran dan masukan kepada guru dalam
menyempurnakan dan meningkatkan pembelajaran akidah akhlak
dalam membentuk kepribadian peserta didik.
2. Manfaat Teoritis
Manfaat teorotis adalah manfaat penelitian yang masih berupa
konsep-konsep,dalam penelitian ini, manfaat teorotisnya adalah :
Dapat memberikan kontribusi keilmuan terhadap pendidikan
terutama mengenai konsep pembentukan kepribadian peserta didik di
MTs Negeri Bangil.
F. Asumsi Penelitian
Penulis mengangkat judul dalam pembahasan skripsi ini karna penulis
beranggapan bahwa :
1. Studi Akidah Akhlak sangat penting bagi peserta didik dalam membentuk
kepribadian yang baik
2. Guru dan lingkungan pendidikan berperan penting dalam membentuk
kepribadian peserta didik
6
3. Lokasi penelitian yang memungkinkan untuk di adakan penelitian.
4. Tersedianya waktu, tenaga, kemampuan penulis dalam menyelenggarakan
penelitian.
G. Definisi Operasional
Untuk menghindari kemungkinan adanya salah tafsir atau salah persepsi
dalam memahami judul skripsi ini, maka perlu sekali penulis memberi
penjelasan dan pengertian istilah yang di pandang perlu dari rangkaian dan
susunan kalimat pada judul tersebut.
Pembelajaran : Proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (Rusman, 2010: 3).
Akidah : Beberapa urusan yang harus di benarkan oleh hati yang
mendatangkan ketentraman jiwa menjadi keyakinan dan
tidak tercampur sedikit pun dengan keragu-raguan
(T. Ibrahim, dan Darsono, 2003: 3).
Akhlak : Suatu sifat yang tetap pada jiwa yang timbul perbuatan
perbuatan dengan mudah dan tidak membutuhkan pikiran
(Djatnika, 1992: 27).
Kepribadian : Suatu totalitas pskhophisis yang kompleks dari individu.
Sehingga nampak di dalam tingkah lakunya yang unik
(Sujanto dkk, 2008: 11).
7
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
a. Jenis penelitian yang peneliti gunakan berdasarkan tempat adalah field
research yaitu penelitian yang mengambil data dari atau dikerjakan di
lapangan (Sukidin dan Mundir, 2005: 15).
b. Penelitian di tinjau dari sudut tujuan umum. Penelitian ini tergolong
penelitian pengembangan yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mengembangkan atau untuk memperdalam pengetahuan yang ada
(Trianto, 2010: 157).
2. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif yaitu data yang berbentuk kalimat fakta, atau gambar yang
termasuk data ini adalah : gambaran umum obyek penelitian yang
meliputi : sejarah berdirinya, letak geografis, struktur organisasi dan
lain lain.
b. Sumber Data
Menurut Kaelan (2010: 61) dalam penelitian kualitatif tidak
menggunakan istilah populasi. Menurut satori dalam Kaelan (2010:
48) menegaskan bahwa populasi maupun sampel dalam penelitian
kualitatif lebih tepat dikatakan sumber data.
Sedangkan menurut Arikunto (2006: 129) Sumber data terdiri atas
tiga elemen, yaitu :
8
1. Person, adalah sumber data berupa orang yang terdiri dari
Kepala Sekolah, Guru, Peserta didik.
2. Pleace, adalah tempat yaitu sumber data yang berupa keadaan
diam dan bergerak.
Keadaan diam berupa ruangan, kelengkapan alat, wujud benda
dan warna.
Keadaan bergerak berupa kinerja, laju kendaraan, kegiatan.
3. Paper, adalah sumber data berupa huruf huruf, angka, dokumen,
gambar, simbul simbul dan lain-lain.
Untuk menentukan sumber data yang berasal dari orang yang di
sebut informan, maka dalam penelitian ini penulis
menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono 2010: 48).
Adapun datanya sebagai berikut : Guru Akidah Akhlak,
Guru BK MTs Negeri Bangil, TU MTs Negeri Bangil, peserta
didik MTs Negeri Bangil.
3. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument dan alat
penelitian adalah peneliti sendiri, yang berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, menilai data kualitatif,
analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya
dan setelah masalah yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan
suatu instrument (Sugiono, 2010: 307).
9
Adapun pelengkap instrument yang dapat di gunakan pada penelitian
ini adalah :
1. Daftar cek (Check list) semua gejala yang akan atau mungkin akan
muncul pada suatu obyek yang menjadi obyek peneliti di daftar
secermat mungkin sesuai dengan masalah mengadakan pengamatan.
Berdasarkan butir (item)yang ada pada daftar cek, gejala yang muncul
dibukukan tanda cek (V) pada kolom yang tersedia.
2. Pedoman wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang di lakukan oleh pewawancara
untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 1992: 132).
Pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis
besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Adapun pedoman
wawancara sebagaimana terlampir.
3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang
tertulis, disini peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-
buku, catatan harian, peraturan-peraturan dan lain-lain (Arikunto,
1992: 135).
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Interview
Interview ialah sebuah dialok yang dilakukan pewawancara untuk
10
memperoleh informasi dari terwawancarai yang sering juga disebut
kosioner lisan (Arikunto, 1992: 132).
Peneliti menggunakan teknik ini untuk mencari informasi profil
sekolah, Guru, keadaanpeserta didik, dan usaha yang di lakukan oleh
guru sehubungan dengan pembentukan kepribadian peserta didik di
MTs Negeri Bangil.
2. Observasi
Observasi ialah kegiatan pemuatan, perhatian terhadap sesuatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 1992: 133).
3. Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal hal atau
fariabel yang berupa catatan,buku-buku, transkrip (Arikunto, 1992: 2).
Dibanding dengan metode lain, metode ini tidak begitu sulit dalam
arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap belum
berubah, karena metode dokumentasi yang diamati bukan benda
hidup tetapi benda mati.
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang :
a. Sejarah berdirinya MTs Negeri Bangil dan gambaran umum
obyek penelitian.
b. Visi misi dan struktur organisasi MTs Negeri Bangil
c. Sarana dan prasarana sekolah.
d. Melihat nilai kepribadian peserta didik dari data pribadi, atau peta
siswa perkelas
11
4. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dan hasil wawancara, catatan lapangan
dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh
diri sendiri maupun orang lain (Sugiono, 2010: 335).
Dengan kata lain menganalisis data maksudnya adalah menetapkan
tahap-tahap, langkah kegiatan terhadap data yang sedang dan sudah
dikumpulkan dengan tujuan menarik kesimpulan.
Model Miles dan Huberman
Menurut Miles dan Huberman analisis data kualitatif adalah
suatu proses analisis yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi
secara bersamaan yaitu reduksi data penyajian dan data penarikan,
kesimpulan atau veriviksi (Prastomo, 2010: 24) dengan gambar
sebagai berikut:
12
DataCollectio
n
DataDisplay
DataReduction
Conlusion
Drawing
Dengan model Miles dan Huberman, peneliti melakukan
penyimpulan data, maka perlu di catat secara teliti dan rinci, makin
lama peneliti di lapangan maka jumlah data makin banyak, komplek
dan rumit, maka perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data
(merangkum data), di cari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu.
Kemudian mendisplay data, penyajian data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan dan sejenisnya.
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan (Conclusion
Drawing), kesimpulan ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal tapi mungkin juga tidak karna seperti
yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang setelah
penelitian berada di lapangan.
Sedangkan analisa data selanjutnya penulis menggunakan
induktif, induktif ialah suatu analisis berdasarkan data yang di
peroleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau
menjadi hipotesis (Sugiono,2010: 335).
I. Sistematika Pembahasan
Untuk memperoleh gambaran secara singkat tentang pembahasan ini
penulis mengemukakan sistematika pembahasan sebagai berikut :
Penulis memulai pembahasan ini dengan Bab I sebagai Bab Pendahuluan
yang membahas tentang, latar belakang, fokus masalah, rumusan masalah,
13
tujuan masalah, manfaat penelitian, asumsi penelitian, definisi operasional,
metode penelitian, sistematika pembahasan.
Selanjutnya dalam Bab II penilis membahas tentang studi pustaka
tersebut berisi tentang pengertian pembelajaran, akidah akhlak, kepribadian.
Kemudian Bab III penulis membahas tentang penyajian data dan analisa
data yang berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan.
Untuk Bab IV adalah bab yang terakhir yakni berisi tentang kesimpulan
serta saran-saran yang merupakan isi dari pembahasan skripsi ini secara
kseluruhan dengan di dasarkan pada kenyataan di lapangan penelitian.
14
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Pembelajaran
1. Pengertian Pembelajaran.
Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah di
tetapkan visi, misi, strategi Pembangunan Nasional. Visi pendidikan
nasional adalah terwujudnya sistim pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran
merupakan aktivitas yang paling utama ini, berarti bahwa keberhasilan
pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses
pembelajaran dapat berlangsung efektif .
Proses pembelajaran perlu di laksanakan, dinilai, dan di awasi agar
terlaksana secara efektif dan efisien. Mengingat kebhinekaan budaya,
keragaman latar belakang dan karakteristik peserta didik, serta tuntutan
untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk
setiap mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi, dan memenuhi standar
(Rusman, 2010: 3).
15
15
Berikut ini adalah pengertian pembelajaran menurut beberapa para
ahli :
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Rusman, 2010: 3).
Pembelajaran adalah totalitas aktivitas belajar mengajar yang di awali
dengan perencanaan dan di akhiri dengan evaluasi dan di lanjutkan dengan
follow up (Anshori,2009: 1).
Pembelajaran adalah upaya pengorganisasian lingkungan untuk
menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik (Ramayulis, 2008: 240).
Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang didalamnya terdapat
peserta didik, guru, dan sumber belajar dan di awali dengan perencanaan
dan di akhiri dengan evaluasi untuk mencapai suatu tujuan.
2 Langkah langkah Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori kondisioning opera
sebagai berikut :
a. Mempelajari keadaan kelas. Guru mencari dan menemukan perilaku
siswa yang positif atau negatif. Prilaku positif akan akan diperkuat
dan prilaku negatif diperlemah atau di kurangi.
b. Membuat daftar penguat positif. Guru mencari prilaku yang lebih di
sukai oleh siswa, prilaku kena hukuman, dan kegiatan luar sekolah
yang dapat di jadikan penguat.
16
c. Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta
jenis penguatnya.
d. Membuat progam pembelajaran. Ini berisi urutan prilaku yang
dikehendaki, penguat, waktu mempelajari prilaku dan evaluasi.
Dalam melaksanakan progam pembelajaran, guru mencatat prilaku
dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil. Ketidak berhasilan
tersebut menjadi catatan penting bagi nodifikasi prilaku
selanjutnya, (Davidoff, 1988 : 199-211 : Gredler, 1991 : 154-166 :
Sumadi Suryabrata, 1991 :Hilgard dan bower, 1966 : 114 – 131 :
Wolfolk dan McCune – Nicolish, 1984 : 170 – 179) (Dimyati dan
Mujiono, 2006 : 9).
3 . Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pembelajaran.
Sanjaya (2006 : 50) mengatakan terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kegiatan pembelajaran diantaranya ;
a. Faktor guru.
Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam
implementasi suatu pembelajaran. Guru dalam proses
pembelajaran memegang peran penting (Sangat). Dalam proses
pembelajaran guru tidak hanya berperan sebagai model atau
teladan bagi peserta didik yang di ajarnya, tetapi sebagai pengelola
pembelajaran.
17
b. Faktor peserta disik
Peserta didik adalah organisme yang unik berkembang sesuai
dengan tahap perkembangannya, proses pembelajaran dapat di
pengarui oleh perkembangan anak yang tidak sama, di samping
karaterestik lain yang melekat pada diri anak.
c. Faktor sarana dan prasana .
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung segala secara
langsung terhadap kelancaran proses perkembangan pembelajaran.
Misal; media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan
sekolah dll.
d. Faktor lingkungan.
Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran yaitu faktor organisasi kelas
dan faktor iklim sosial-psikologi.
Faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah peserta
didik dalam satu kelas merupakan aspek penting yang bisa
mempengaruhi proses pembelajaran. Faktor iklim sosial-psikologi
maksudnya keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat
dalam proses pembelajaran (Sanjaya, 2006 : 54).
4 . Komponen –komponen pembelajaran.
Agar proses pembelajaran berhasil maka kita perlu menganalisis
berbagai komponen yang membentuk proses pembelajaran (Sanjaya,
2006 : 56) mengatakan komponen-komponen pendidikan di antaranya :
18
a. Tujuan.
Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam
sistem pembelajaran, mau di bawa kemana peserta didik, apa yang
harus dimiliki oleh peserta didik, semuanya tergantung pada tujuan
yang ingin di capai.
b. Materi pelajaran.
Isi atau materi pelajaran merupakan komponen kedua dalam
sistem pembelajaran, dalam konteks tertentu, materi pembelajaran
merupakan inti dalam proses pembelajaran. Guru perlu memahami
secara detail isi materi pelajaran yang harus dikuasai peserta didik,
sebab peran dan tugas guru adalah sebagai sumber belajar.
c. Metode (strategi) pembelajaran.
Metode atau Strategi adalah komponen yang juga mempunyai
fungsi yang sangat menentukan, keberhasilan pencapaian tujuan
sangat di tentukan oleh komponen ini, bagaimanapun lengkap dan
jelasnya komponen lain, tanpa dapat di implementasikan melalui
strategi yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan
memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan, oleh karna itu
setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode
dan strategi dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
d. Media.
Alat dan sumber media berfungsi sebagai alat bantu, akan tetapi
memiliki peran yang tidak kalah pentingnya. Dalam kemajuan
19
teknologi seperti sekarang ini memungkinkan peserta didik dapat
belajar dari mana saja dan kapan saja dengan memanfaatkan hasil-
hasil teknologi. Oleh karna itu peran dan tugas guru bergeser dari
peran sebagai sumber belajar menjadi peran sebagai pengelolah
sumber belajar. Melalui penggunaan berbagai sumber itu di
harapkan kualitas pembelajaran akan semakin meningkat.
e. Evaluasi.
Evaluasi merupakan komponen terahir dalam sistem
pembelajaran. Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat
keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran, tetapi juga
berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam
pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat
kekurangan dalam pemanfaatan perbagai komponen sistem
pembelajaran.
Menentukan dan menganalisis kelima komponen pokok dalam
proses pembelajaran di atas, akan dapat membantu kita dalam
memprediksi keberhasilan proses pembelajaran..
5 . Model Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu cara dan sebuah proses hubungan
timbal balik antara peserta didik dan guru yang sama-sama aktif
melakukan kegiatan, agar tujuan pembelajaran dapat di capai secara
efektif dan efisien (Rusman, 2010: 3).
20
Berikut ini adalah sebagian dari macam-macam model pembelajaran yang
terbaru :
1. Model CTL (Kontextual Teaching And Learning)
Model CTL Ialah usaha untuk membuat peserta didik aktif dalam
memompa kemampuan diri tanpa merugi dari segi manfaat, sebab peserta
didik berusaha mempelajari konsep sekaligus menerapkan dan
mengaitkan dengan dunia nyata (Rusman, 2010: 187). Contoh : guru
menjelaskan materi tentang tolong menolong maka disini guru dan
peserta didik terjun langsung ke lapangan dengan mempraktekkan
bagaimana cara kita menolong sesama
2. Model Kooperatif
Model Kooperatif Ialah strategi pembelajaran yang meliputi
partisipasi peserta didik dalam satu kelompok kecil untuk saling
berinteraksi. Yang dikutip (Rusman, 2010: 203 dari Nurul Hayati, 2002:
25 ). Contoh : Guru memberikan suatu permasalahan pada peserta didik
kemudian secara kelompok peserta didik di tugaskan untuk memecahkan
permasalahan tersebut kemudian di prosentasikan.
3. Model Pakem
Model Pakem Ialah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif,
efektif, dan Menyenangkan.
21
Maksud dari aktif ialah proses pembelajaran guru harus menciptakan
suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif mengajukan
pertanyaan, mengemukakan gagasan, mencari data, untukmemecahkan
masalah.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan peserta didik.
Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses
pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus
dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran, sebab pembelajaran
memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai,jika
pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif maka
pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti mainan biasa.
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang
menyenangkan sehingga peserta didik memusatkan perhatiannya secara
penuh (Budimansyah dkk, 2008: 70).
4. Model Glesser
Menurut (Rusman, 2010: 154) ialah model yang paling sederhana.
Ia menggambarkan suatu desain atau pengembangan pembelajaran ke
dalam empat komponen, yaitu sebagai berikut :
22
a. Instructional Goals (Sistem Obyektif).
Pembelajaran dilakukan dengan cara langsung melihat atau
menggunakan obyek sesuai dengan materi pelajaran dan tujuan
pembelajaran.
b. Entering Behavior (Sistem Input).
Pelajaran yang diberikan pada siswa dapat diperlihatkan dalam
bentuk tingkah laku terjun langsung ke lapangan.
c. Instructional Prosedures (Sistem Operator).
Membuat prosedur pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran atau materi pelajaran yang akan disampaikan pada
siswa.
d. Performance Assessment (Output Monitor).
Pembelajaran diharapkan dapat mengubah pemampilan atau
prilaku siswa secara tetap.
6. Metode pembelajaran.
(Sanjaya, 2006 : 145) Berikut ini beberapa metode pembelajaran yang
bisa digunakan untuk mengimpelementasikan strategi pembelajaran
diantaranya :
23
a. Ceramah.
Metode ceramah dapat dapat di artikan sebagai cara
menyajikan pelajaran melalui penuturan lisan atau penjelasan
langsung kepada sekelompok peserta didik.
Metode ini merupakan metode yang sampai saat ini sering di
gunakan oleh setiap guru. Hal ini selain di sebabkan oleh beberapa
pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru
atau dari peserta didik. Guru biasanya belum merasa puas mana
kala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan
ceramah. Demikian juga dengan peserta didik, mereka akan belajar
mana kala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui
ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses
belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada proses belajar. Contoh :
Guru memberikan penjelasan tentang materi pelajaran dan peserta
didik hanya mendengarkan penjelasan guru tersebut.
b. Metode demonstrasi.
Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran
dengan memperagakan dan mempertunjukkan peserta didik
tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya
atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian , demonstrasi
tidak terlepas dari penjelasan lisan oleh guru, walaupun dalam
dalam proses demonstrasi peran peserta didik hanya sekadar
memperhatikan, akan tetapi, demonstrasi dapat menyajikan bahan
24
pelajaran yang lebih kongkrit. Dalam strategi pembelajaran,
demonstrasi dapat di gunakan untuk mendukung keberhasilan
strategi pembelajaran inkuiri.
Contoh : Guru memperagakan pada peserta didik bagaimana
gerakan sholat yang benar.
c. Metode diskusi.
Metode diskusi adalah pembelajaran yang menghadapkan
peserta didik, kepada suatu permasalahan. Tujuan utama metode
ini adalah,untuk memecahkan suatu masalah, menjawab
pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan peserta didik,
serta untuk membuat suatu keputusan (Killen,1998). Karena itu,
diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi.
Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan
keputusan tertentu secara bersama sama.
Contoh : Guru memberikan suatu permasalahan pada peserta
didik kemudian secara berkelompok siswa bertukar pengalaman
untuk menentukan permasalahan tersebut secara bersama-sama.
d. Metode simulasi.
Simulasi berasal dari kata simulate, yang artinya berpura pura
atau seakan akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat di
artikan cara penyajian pengalaman belajar, dengan membuat situasi
tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip atau keterampilan
tertentu. Simulasi dapat di gunakan sebagai metode mengajar
25
dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat di lakukan
secara langsung pada obyek yang sebenarnya. Belajar bagaimana
mengoperasikan mesin, yang mempunyai karakteristik khusus
misalnya, peserta didik sebelum menggunakan mesin yang
sebenarnya akan lebih bagus melalui simulasi terlebih dahulu.
Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan
penghayatan terhadap suatu peristiwa, penggunaan simulasi akan
sangat bermanfaat.
B Tinjauan Tentang Akidah akhlak
1. Pengertian Akidah Akhlak
Akidah menurut bahasa adalah ikatan atau sangkutan bentuk
jama’nya adalah aqoid.
Akidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas
lagi iman. Sesuai dengan ma’nanya, yang disebut akidah ialah bidang
keimanan dalam islam yang meliputi semua hal yang harus di yakini
oleh seorang muslim / mu’min (Tata pangarsa, 2001: 18).
Definisi Akidah ialah beberapa urusan yang harus di benarkan
oleh hati yang mendatangkan ketentraman jiwa menjadi keyakinan
dan tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan (T. Ibrahim, dan
Darsono, 2003: 3).
Akhlak berasal dari kata khuluq: akhlak berbentuk jama’ dan
khuluk berbentuk mufrod. Arti khuluk ialah perangai atau tabiat.
Adapun pengertian akhlak ialah :
26
وروية فكر غير من افعالها الى لها للنفسداعية حال
Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pemikiran (lebih
dahulu) (Tata pangarsa, 2001: 157).
Akhlak ialah suatu sifat yang tetap pada jiwa yang timbul
perbuatan perbuatan dengan mudah dan tidak membutuhkan pikiran
(Djatnika, 1992: 27).
Apabila beberapa pengertian di atas digabungkan maka bisa
diambil kesimpulan bahwa pengertian akidah akhlak ialah sikap yang
melekat pada diri seseorang dan secara spontan di wujudkan dalam
tingkah laku atau perbuatan.
a. Materi Ilmu Akidah Akhlak
Materi beljar ilmu akidah akhlak diantaranya :
a. Sifat sifat Allah.
b. Akidah Islam.
c. Iman, Islam, Ikhsan.
d. Kejadian manusia menurut pandangan islam.
e. Akhlak.
Dalam studi pembelajaran akidah akhlak ini penulis akan
membahas tentang akhlak peserta didik dalam membentuk
kepribadian. Adapun pengertian akhlak disini ialah sikap atau
27
watak atau tabiat manusia dalam kehidupan sehari hari yang baik
dan jelek
(T. Ibrahim, dan Darsono,2003: 79).
3 Dasar Ilmu Akhlak Menurut Ajaran Islam
Dasar-dasar Ilmu Akhlak Menurut Ajaran Islam ada dua diantaranya:
a. Al Qur’an
Al Qur’an adalah pedoman hidup dalam islam yang
menjelaskan kriteria atau ukuran baik dan buruk perbuatan
manusia. Dasar akhlak yang pertama dan utama Al Qur’an. Ketika
Aisyah di tanya tentang akhlak Rosulullah S.A.W, ia menjawab
Akhlak Rosulullah saw adalah Al Qur’an.”
Rasulullah saw., sebagai pembawa risalah Al Qur’an, telah
menyatakan bahwa kehadirannya di dunia ini membawa tugas
untuk membimbing manusia agar memiliki akhlak yang mulia
sesuai yang di kehendaki Allah swt. Sebagai pencipta alam
semesta, sebagaimana sabda Rosulullah saw, sebagai berikut
, والبيهقي احمد رواه االخالف مكارم التمم بعثت
Artinya : Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulya (Asy Syafii, 2009: 73).
Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah saw. Tidak hanya
memberi contoh tentang sopan santun dalam pergaulan. Beliau
memberikan penjelasan dan sekaligus contoh contoh secara
28
lengkap petunjuk yang ada dalam Al Quran . Dengan demikian,
dapat dimengerti bahwa dasar-dasar akhlak tidak lain adalah Al
Quran dan Sunnnah Rasulullah S.A.W. Dengan kata lain tuntunan
akhlak adalah ajaran islam itu sendiri. Seseorang belum dapat
dikatakan mempunyai akhlak terpuji menurut Islam apabila tidak
mengikuti petunjuk ajaran islam.
b. Hadis
Allah SWT menjelaskan bahwa pada diri Rasulullah saw.
Terdapat budi pekerti yang luhur yang harus diteladani oleh setiap
muslim. Banyak hadis Nabi Muhammad saw. yang berkaitan
dengan akhlak , sebagaimana sabda Rasulullah S.A.W sebagai
berikut.
احمد رواه خلقا احسنهم ايمانا المؤمنين اكمل
Artinya: Orang-orang mu’min yang sempurna imannya adalah yang
paling baik akhlaknya (Asy-Syafii, 1971: 69).
4 Macam-Macam Akhlak
Di lihat dari sifat nya akhlak di bagi menjadi dua diantaranya:
a. Akhlakul Mahmudah
Ialah akhlak yang baik, baik dari ucapan, perbuatan dan sikap
Contoh: jujur, sabar, kasih sayang, dapat di percaya, pemaaf,
tolong menolong, rela menerima kenyataan hidup.
29
b. Akhlakul Madzmumah
Ialah akhlak yang buruk, baik ucapan , sikap, dan perbuatan,
Contoh: dusta, hiyanat, mengadu domba, sombong, dengki,
menggunjing, berbuat rusak, tipu daya, kufur ni’mat, menipu
(Zainuddin dan Jamhari, 1999: 77).
5. Tujuan Belajar Ilmu akhlak
Tujuan peserta didik mempelajari ilmu akhlak diantaranya:
a. Untuk mendapatkan rido allah dalam setiap perbuatan yang
dilakukan.
b. Terbentuknya pribadi muslim yang luhur dan mulia.
c. Terwujudnya berbuatan yang mulia dan menghindari dari perbuatan
yang hina dan tercela (Zainuddin dan Jamhari, 1999: 76).
6. Manfaat ilmu akhlak .
Manfaat ilmu akhlak bagi peserta didik diantaranya:
a. Mengetahui berbagai tabiat manusia baik yang terpuji maupun
yang tercela.
b. Mendorong kita untuk memiliki akhlak yang terpuji .
c. Menyadarkan kita menjauhkan diri dari akhlak tercela (T. Ibrohim
dan darsono, 2003.79).
30
7. Macam-Macam Akhlak Peserta Didik Dalam Lingkungan Sekolah
menurut (Baradja, 1992 : 40 – 46)
a. Akhlak Peserta Didik Kepada Guru
1) Menghormati guru.
2) Mendengarkan pelajarannya dengan seksama.
3) Jangan memutus pembicaraannya ketika guru menerangkan.
4) Bertanyalah dengan lemah lembut.
b. Akhlak Peserta Didik Kepada Teman
1) Menghormati orang yang lebih tua.
2) Menyayangi anak yang lebih muda.
3) Membantu teman-teman untuk mendengarkan keterangan guru
pada waktu pelajaran.
4) Bermain bersama teman di halaman bukan di dalam kelas
pa0da waktu istirahat.
5) Hindari pertengkaran dan teriakan serta permainan yang tidak
pantas bagimu.
6) Jangan mengganggu teman dengan cara menyempitkan tempat
duduk, menyembunyikan peralatannya atau menertawakannya.
7) Bicara pada teman dengan lemah lembut dan tersenyum.
c. Akhlak Peserta Didik di Sekolah.
1) Peserta didik bila hendak masuk kelas harus membersihan
sepatunya terlebih dahulu.
31
2) Peserta didik bila membuka pintu kelas dengan perlahan-lahan.
3) Peserta didik ketika masuk di kelas harus dengan sopan dan
memberikan salam pada teman-temannya serta menjabat tangan
mereka.
4) Peserta didik harus berdiri dari tempatnya untuk menyambut
datangnya guru dengan penuh kesopanan dan penghormatan serta
menjabat tangannya.
5) Peserta didik hendaknya diam mendengarkan pelajaran ,
menghadap kepada gurunya dan tidak menoleh ke kanan serta
ke kiri.
6) Peserta didik tidak boleh berbicara pada seseorang atau
membuatnya tertawa, karna hal itu dapat mencegah pada
pemahaman serta mencegah orang lain untuk memahami
pelajarannya.
C. Tinjauan Tentang Kepribadian
1. Pengertian Kepribadian.
Seorang ilmuan yang bernama Gordon W. Allport mengemukakan “
personality is dynamic organization within the individual of those
psychophysycal sistem, than determines his unique adjusment this
environ ment “.
32
Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem
psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan (Yusuf LN , 2004: 126).
Pendapat lain mengatakan bahwa kepribadian artinya suatu totalitas
pskhophisis yang kompleks dari individu. Sehingga nampak di dalam
tingkah lakunya yang unik (Sujanto dkk, 2008: 11).
Meskipun di lihat adanya perbedaan-perbedaan dalam cara
mengemukakan pengertian tentang kepribadian, tapi penulis melihat
adanya persamaan dan penyesuaian dalam pendapat mereka .
Telah diterangkan dalam alqur’an surat Asy-Syamsu: 8, Allah
berfirman :
وتقوها فجورها فالهمها
Artinya : Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa manusia, fujur (kefasikan) dan taqwa (beriman dan beramal shaleh). Ayat ini menunjukkan bahwa manusia dalam hidupnya senantiasa dihadapkan dengan suasana perjuangan untuk memilih alternatif antara hak dan bathil. Manusia adalah makhluk yang netral, kepribadiannya itu bisa berkembang seperti malaikat bisa juga seperti setan. Hal ini tergantung pada pilihannya tadi, apakah manusia memilih jiwanya dengan ketaqwaan atau dengan fujur (Yusuf L.N dan Nurihsan, 2008: 213).
2. Tipe Kepribadian
Tipe kepribadian manusia itu dapat dikelompokkan menjadi tiga
macam menurut (Yusuf LN dan Nurihsan, 2008 : 215).
33
a. Tipe Mukmin
Tipe kepribadian mukmin mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
1) Berkenaan dengan aqidah : beriman kepada allah, malaikat,
rasul, kitab, hari akhir, dan qodar.
2) Berkenaan dengan ibadah: melaksanakan rukun islam.
3) Berkenaan dengan kehidupan sosial: bergaul dengan orang lain
secara baik, suka bekerja sama, menyeru kepada kebaikan dan
mencegah kemungkaran, suka memaafkan kesalahan orang
lain, dan dermawan.
4) Berkenaan dengan kehidupan keluarga: berbuat baik kepada
kedua orang tua dan saudara, bergaul yang baik antara suami
istri dan anak, memelihara dan membiayai keluarga.
5) Berkenaan dengan moral: sabar, jujur, adil, qonaah, amanah,
tawadlu, istiqomah, dan mampu mengendalikan diri dari hawa
nafsu.
6) Berkenaan dengan emosi: cinta kepada allah, takut akan azab
Allah, tidak putus asa dalam mencari rahmat allah, tidak
angkuh, tidak hasud, atau iri, dan berani dalam membela
kebenaran.
7) Berkenaan dengan intelektual: memikirkan alam semesta dan
ciptaan Allah yang lainnya, selalu menuntut ilmu,
menggunakan pikirannya untuk suatu yang bermakna.
34
8) Berkenaan dengan pekerjaan: tulus dalam bekerja dan
menyempurnakan pekerjaan, berusaha dengan giat dalam
upaya memperoleh rizqi.
9) Berkenaan dengan fisik: sehat, kuat, dan suci / bersih.
b. Tipe Kafir
Tipe kepribadian kafir mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
1) Berkenaan dengan akidah ; tidak beriman kepada allah, dan
rukun iman yang lainnya.
2) Berkenaan dengan ibadah: menolak beribadah kepada allah.
3) Berkenaan dengan kehidupan sosial: zhalim, memusuhi orang
yang beriman, senang mengajak pada kemungkaran, dan
melarang kebajikan.
4) Berkenaan dengan kekeluargaan; senang memutus silaturahim.
5) Berkenaan dengan moral: tidak amanah, berlaku serong, suka
menuruti hawa nafsu (imfulsif), sombong, dan takabur.
6) Berkenaan dengan emosi: tidak cinta kepada allah, tidak takut
azab allah, membenci orang mukmin.
7) Berkenaan dengan intelektual: tidak menggunakan pikirannya
untuk bersyukur kepada Allah.
35
c. Tipe Munafik
Tipe kepribadian munafik mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
1) Berkenaan dengan akidah: bersifat ragu dalam beriman.
2) Berkenaan dengan ibadah: bersifat riya, dan bersifat malas.
3) Berhubungan dengan hubungan sosial: menyuruh kemungkaran
4) Berkenaan dengan moral: senang berbohong, tidak amanah
(khianat), ingkar janji, kikir, penakut (dalam kebeneran),
bersifat pamrih dan mencegah kebajikan, suka menyebar isu
sebagai bahan adu domba di kalangan kaum muslimin.
5) Berkenaan dengan emosi: suka curiga terhadap orang lain, takut
mati.
6) Berkenaan dengan intelektual: peragu dan kurang mampu
mengambil keputusan (dalam kebenaran), dan tidak berfikir
secara benar.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
Menurut (Yusuf L.N, 2004: 128) kepribadian dipengaruhi oleh
berbagai faktor, baik hereditas (pembawaan) maupun lingkungan (seperti:
fisik, sosial, kebudayaan spiritual).
a. Fisik. Faktor fisik yang di pandang mempengarui perkembangan
kepribadian adalah postur tubuh (langsing, gemuk, pendek, atau
tinggi), kecantikan (cantik atau tidak cantik), kesehatan (sehat atau sakit
36
sakitan), ketuhan tubuh (utuh atau cacat), dan keberfungsian organ
tubuh.
b. Inteligensi. Tingkat inteligensi individu dapat mempengaruhi
perkembangan kepribadiannya. Individu yang inteligensinya tingi atau
normal biasa mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara
wajar, sedangkan yang rendah biasanya sering mengalami hambatan
atau kendala dalam menyesuakan diri dengan lingkunganya.
c. Keluarga. Suasana atau iklim keluarga sangat penting bagi
perkembangan kepribadian anak. Seorang anak yang di besarkan dalam
lingkunngan keluarga yang harmonis dan agamis; dalam arti, orang tua
memberikan curahan kasih sayang, perhatian serta bimbingan dalam
kehidupan berkeluarga, maka perkembangan kepribadian anak tersebut
cenderung positif. Adapun anak yang dikembangkan dalam lingkungan
keluarga yang broken home, kurang harmonis, orang tua bersikap keras
terhadap anak atau tidak memperhatikan nilai - nilai agama dalam
keluarga, maka perkembangan kepribadiannya cenderung akan
mengalami distori atau akan mengalami kelainan dalam penyesuaian
dirinya (maladjustment).
d. Teman sebaya (peer group). Setelah masuk sekolah , anak mulai bergaul
dengan teman sebayanya dan menjadi anggota dari kelompoknya. Pada
saat inilah dia mulai mengalihkan perhatiannya untuk mengembangkan
sifat-sifat atau prilaku yang cocok atau di kagumi oleh teman-temannya,
walaupun mungkin tidak sesuai dengan harapan orang tuanya..
37
Melalui hubungan interpersonal dengan teman sebaya, anak belajar
menilai dirinya sendiri dan kedudukannya dalam kelompok. Bagi anak
yang kurang mendapat kasih sayang dan bimbingan keagamaan atau
etika dari orang tuanya, biasanya kurang memiliki kemampuan selektif
dalam memilih teman dan mudah sekali terpengaruh oleh sifat dan
prilaku kelompoknya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, ternyata
tidak sedikit anak yang menjadi perokok berat, peminu minuman keras
atau bergaul bebas, karna pengaruh prilaku teman sebaya.
e. Kebudayaan, setiap kelompok masyarakat (bangsa, ras atau suku
bangsa) memiliki tradisi, adat atau kebudayaan yang khas. Tradisi atau
kebudayaan suatu masyarakat memberikan pengaruh terhadap
kepribadian setiap anggotanya. Pengaruh kebudayaan terhadap
kepribadian itu, dapat dilihat dari adanya perbedaan antara masyarakat
modern, yang budayanya relatif maju (khususnya IPTEK) dengan
masyarakat primitif, yang budaya nya relatif masih sederhana, seperti
dalam cara makan, berpakaian, hubungan interpersonal atau cara
memandang waktu.
4. Langkah Langkah Pembentukan Kepribadian menurut (Sulhan,
2010: 15/16).
a. Menanamkan konsep kepribadian pada setiap kegiatan
pembelajaran dengan cara :
1) Menanamkan nilai kebaikan kepada anak.
38
2) Menggunakan cara yang membuat anak memiliki alasan untuk
berbuat baik. Misalnya melalui cerita dengan tokoh tokoh yang
mudah dipahami siswa.
3) Mengembangkan sikap mencintai perbuatan baik.
4) Melaksanakan peerbuatan baik.
b. Membuat slogan yang mampu menumbuhkan kebiasaan baik
dalam segala tingkah laku masyarakat sekolah.
Beberapa slogan untuk membangun kebiasaan misalnya :
1) Kebersihan.
a) Kebersihan sebagian dari iman.
b) Kebersihan pangkal kesehatan.
2) Kerjasama.
a) Tolong menolong dalam kebaikan
b) jangan tolong menolong dalam kejelekan.
c) Berat sama dipikul ringan sama dijinjing.
3) Jujur.
a) Kejujuran modal utama dalam pergaulan.
b) Katakan yang jujur walaupun itu pahit.
4) Menghormati.
a) Hormati guru sayangi teman.
b) Surga di bawah telapak kaki ibu.
39
5) Sabar.
a) Sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar.
b) Jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu.
6) Sopan.
a) Keselamatan manusia terletak pada mulutnya.
c. Pemantauan secara kotinyu
Pemantauan secara kotinyu merupakan wujud dari pelaksanaan
pembangunan kepribadian. Beberapa hal yang selalu di pantau antara
lain:
1) Kedisiplinan masuk sekolah.
2) Kebiasaan saat makan di kantin.
3) Kebiasaan di kelas.
4) Kebiasaan dalam berbicara (sopan santun berbicara).
5) Kebiasaan ketika di masjid.
6) Kebiasaan lain.
Dalam pemantauan ini ada data yang dimiliki guru. Anak yang
sudah melakukan pembiasaan berbuat baik, masuk dalam penilaian
afektif. Bagi anak yang belum bisa malakukan pembiasaan berbuat
baik atau masih sering melakukan aktivitas di luar aturan, perlu langka
persuasif agar bisa melakukan pembiasaan yang positif.
40
5. Perkembangan Kepribadian
Sebelum penulis membahas tentang perkembangan kepribadian
secara terperinci terlebih dahulu penulis menjelaskan makna
perkembangan :
Perkembangan ialah perubahan yang progesif dan kontinyu
(berkesinambungan) dalam diri indvidu dari lahir sampai mati (Yusuf
LN, 2004: 20).
Konsep islam tentang perkembangan manusia dijelaskan dalam
surah AL Mukmin ayat 67 yang berbunyi:
ثم نطفة من ثم تراب من خلقكم الذي هو
ثم علقة اشدكم من اتبلفوا ثم طفال يخرجكم
قبل من يتفوفى من ومنكم شيوخا لتكونوا
ثم تعقلون ولعلكم مسمى اجال ولتبلغوا
Artinya: Dialah yng menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak , kemudian kamu dibiarkan hidup supaya kamu sampai pada masa dewasa, kemudian kamu dibiarkan hidup lagi sampai tua, diantara kamu ada yang di wafatkan sebelum itu. (Kami berbuat demikian) supaya kamu sampai pada ajal yang di tentukan dan supaya kamu dapat memahaminya. (Al quran dan terjemah, Depak RI, 1998: 768).
a. (Makmun, 2002: 118) mengatakan Tahapan Tahapan Perkembangan
Kepribadian menurut Erikson sebagai berikut :
41
1) Masa bayi. Terjamin tidak nya kualitas kehidupan masa bayi (cinta
kasih, sentuhan, makanan), menu, bahkan dasar dan rasa kepercayaan
(trust) atau sebaliknya. Apabila tercapai pertimbangan yang
memuaskan antara kepercayaan dan ketidakpercayaan, maka akan
merupakan kekuatan psikososial yang amat fundamental bagi taraf
perkembangan berikutnya.
2) Masa kanak-kanak awal (early clildhood). Terjamin tidaknya
kesempatan untuk pengembangan self-control(apa yang dapat ia kuasai
dan lakukan) tanpa mengurangi self-esteem (harga dirinya) akan
menumbuhkan rasa otonomi (autonomy), kemampuan mandiri atau
sebaliknya diliputi rasa ketergantungan disertai malu dan ragu-ragu
(shame and doubt).
3) Masa kanak-kanak (childhood). Terjamin tidaknya kesempatan atau
berprakarsa (dengan adanya kepercayaan, kemandirian
memungkinkannya untuk berprakarsa), akan menumbuhkan inisiatif.
Sebaliknya, kalau terlalu banyak dilarang, ditegur ia akan diliputi
perasaan serba salah dan berdosa (guilty).
4) Masa anak sakolah (school age), Pada masa ini ia pada umumnya mulai
di tuntut untuk dapat mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu dengan
baik bahkan sempurna. Kemampuan melakukan hal-hal tersebut
menumbuhkan kepercayaan atas kecakapannya menyelesaikan sesuatu
tugas. Kalau tidak, padanya akan mulai tumbuh bibit perasaan rendah
42
diri (inferiority) yang akan dibawanya pada taraf perkembangan
salanjutnya.
5) Masa remaja (adolescence). Lazim dikenal sebagai masa sturm and
drang (angin dan topan). Ia dihadapkan kepada sejumlah pertanyaan :
Siapa sebenarnya aku ini? Akan menjadi apa nanti? Apakah perananku
sebagai anggota masyarakat? Apa pekerjaanku? Akan menjadi bapak
atau ibu macam siapa? Mengapa harus beragama? Dan sebagainya.
Kalau individu mampu mejawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan bekal
kepercayaan pada lingkungan, kemandirian, inisiatif, kepercayaan atas
kemampuan dan kecakapannya, maka ia akan mungkin mampu
mengintegrasikan seluruh unsur-unsur kepribadiaannya. Dengan kata
lain, ia akan menemukan identitas/jati dirinya. Sebaliknya, kalau tidak ia
akan berada dalam kebingungan dan kekacauan (confusion).
6) Masa dewasa muda (young adulthood). Dengan terbentuknya identitas
dirinya secara definitif, kini ia di tuntut untuk mampu turut ambil bagian
dalam membina kehidupan bersama. Kalau ia mampu memelihara
perasaan keseimbangan, antara aku dan kita atau kami(kemandirian dan
kebersamaan), akan tumbuh rasa keakraban (intimacy). Kalau tidak,
sebaliknya ia diliputi rasa keterasingan (isolaton).
7) Masa dewasa (adulthood). Apakah mempunyai kesempatan dan
kemampuan untuk hidup secara kreatif, produktif, dan bersemangat
dalam membina kehidupan generasi mendatang, atau pasif dan
menonton apa ? Kalau ada kesempatan dan kemampuan tentu akan
43
tumbuh kegairahan hidup (generatifity). Kalau tidak, akan cukup puas
saja dengan keadaan.
8) Masa hari tua (old age). Bagi yang bergairah, tentu ia akan merasa
mendapat tempat dan penghargaan sebagaimana layaknya di tengah-
tengah masyarakat ia merupakan bagian dari masyarakatnya (integrity).
Sebaliknya, mungkin dianggap sepi saja sehingga merasa kurang
berharga.
b. (Yusuf LN, 2004: 20) mengatakan Tahap perkembangan berdasarkan
analisis biologis menentukan.
1) Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai
dewasa itu kedalam tiga tahapan . Setiap tahapan lamanya tujuh tahun,
yaiu:
a) Tahap I : dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa
bermain).
b) Tahap II : dari 7,0 sampai 14,0 tahun (masa anak, masa sekolah
rendah).
c) Tahap III : dari 14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja/ pubertas, masa
peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa).
2) Kretscmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu
melewati empat tahapan, yaitu:
a) Tahap I : dari 0,0 sampai kira-kira 3,0 tahun ; Fullungs
(pengisian) pereode I : pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk.
44
b) TahapII : dari kira-kira 3,0sampai kira-kira 7,0 tahun ; Strekungs
(rentangan ) pereod I, pada pereode ini anak langsing (memanjang
/meninggi).
c) Tahap III : dari kira-kira 7,0 sampai kira-kira13,0 tahun ; Fullungs
periode II; pada masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali.
d) Tahap IV dari kira-kira 13,0 sampai kira-kira 20,0 tahun;
Streckungs periode II; pada periode ini anak kembali kelihatan
langsing.
45
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Latar Belakang Obyek Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Negeri Bangil merupakan suatu lembaga
pendidikan yang dikelolah oleh pemerintah dalam hal ini Departemen
Agama dalam perwujudannya diatur sesuai dengan Keputusan Menteri
Agama Republik Indonesia Nomor : 369 Tahun 1993 tentang Madrasah
Tsanawiyah.
Madrasah Tsanawiyah sebagai lembaga pendidikan dasar yang
bercirikan khas agama islam dan Madrasah merupakan bagian dari system
pendidikan nasional, dituntut untuk selalu berupaya meningkatkan kualitas
dalam penyelenggaraan pendidikan, hingga dapat menghasilkan lulusan
yang berkualitas, mampubersaing serta mampu menghadapi tantangan
zaman.
Madrasah Tsanawiyah Negeri Bangil berdiri sejak tahun 1968 lahir
dari cikal bakal Madrasah Tsanawiyah swasta dibawah naungan Yayasan
Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Kiduldalem Bangil.
Atas dasar surat permohonan dari pimpinan Pondok Pesantren
Riyadlul Ulum Kidul dalem Bangil tanggal 12 Juli 1968 Nomor : 03 / PP /
RU / VII / 1968. Tentang permohonan penegerian Madrasah tersebut,
maka Menteri Agama Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
46
46
Nomor : 266 Tahun 1968 tanggal 17 Desember 1968 menegerikan
Madrasah Tsanawiyah Riyadlul Ulum Kidul dalem Bangil menjadi
Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri ( MTs AIN ) yang sekarang
menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri ( MTsN ) Bangil dengan alamat
Jalan Bader Nomor 1 Kalirejo Bangil Kabupaten Pasuruan.
Otonomi daerah yang sudah diberlakukan tahun 2001 menimbulkan
dampak positif pada pelaksanaan menejemen sekolah. Dalam hal ini
pemerintah memberi kewenangan lebih luas kepada sekolah untuk
mewujudkan visi msinya dengan tidak keluar dari koridor pendidika
nasional.
Pemikiran-pemikiran dalam penyusunan program peningkatan mutu
pendidikan di MTs Negeri Bangil untuk melengkapi sarana prasarana
sangat memungkinkan, karena sejalan dengan program Pemerintah Daerah
Kabupaten Pasuruan.
MEMBANGUN MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANGIL
YANG MEMILIKI DAYA SAING DI ERA GLOBAL
Dasar Hukum : UU No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab IV Pasal 5 : Setiap Warga Negara mempunyai hak yang sama
untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu
Visi
- Terwujudnya peserta didik yang Berakhlakul Karimah,
Kompetitip dan Kreatif.
47
Misi
- Mengembangkan tenaga kependidikan sebagai Uswatun Hasanah.
- Menciptakan suasana lingkungan Madrasah yang Islami.
- Melaksanakan pendalaman Dinul Islam disegala bidang.
- Melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran dan pendukung
lainnya.
- Menciptakan suasana kegiatan belajar dan mengajar yang kondusif
dan menyenangkan.
- Mengembangkan pembelajaran secara eksperimental eksperiensi.
- Membimbing siswa dalam memahami potensi diri.
- Meningkatkan prestasi peserta didik sesuai dengan bakatnya.
2. DATA MADRASAH :
1. Nama Madrasah : MTs Negeri Bangil
2. S t a t u s : Negeri
3. N S M : 121.1.35.14.0001
4. NPSN : 20548767
5. Status Akreditasi :A (Tahun 2015 tanggal 21 Oktober 2015)
6.Tahun berdiri : 1968
7.Alamat Lengkap : Jalan Bader Nomor 1
- Desa : Kalirejo
- Kecamatan : Bangil
- Kabupaten : Pasuruan
48
8. No. Telp / Fax : 0343 - 741737
9. Kode Pos : 67153
3. KEPALA MADRASAH :
1. Nama Kepala : ANAS SUPRAPTO, M.Ag
2. N I P : 19730620 199803 1 002
3. Pangkat / Gol. Ruang : Pembina (IV/a)
4. Pendidikan : S2 Magister Studi Islam
5. Alamat Rumah : Penampon RT.02/RW.09
Wonokoyo Beji Pasuruan
6. No. Telp / HP : 081330400206
4. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah Negeri Bangil
Madrasah Tsanawiyah Negeri Bangil sebagai obyek pendidikan dalam
hal ini adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri Bangil di JL. Bader No. 1
Kalirejo Bangil Telp. (0343) 741737
5. Struktur Organisasi dan Pegawai
Struktur organisasi sekolah diperlukan guna meningkatkan mutu
pendidikan dan kelancaran proses belajar di sekolah, adapun struktur
organisasi sekolah sebagai berikut:
49
STURKTUR ORGANISASIMTs NEGERI BANGIL KAB. PASURUAN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
50
TABEL I
KEADAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MTs NEGERI
BANGIL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Keadaan tenaga pengajar di MTs Negeri Bangil semuanya berjumlah 62 orang, untuk lebih jelasnya dapat di lihat tabel di bawah ini :
No N a m a NIP Tempat, tgl lahirFakultas/ Jurusan
Mengajar Bidang Studi
1 2 4 6 8 10
1 Drs. H.M. ALFAN MAKMUR, MM
19681118 199703 1 001
Pasuruan 18/11/1968 Tarbiyah Matematika Terapan
2 Drs. SUTRISNO19571217 198503
1 002 Jember 17/12/1957 Adm.Pend. Biologi
3 A. MUHTADI CHOZIN, S.Ag
19531107 198203 1 004
Gresik 7/11/1953 Tarbiyah SKI
4 Dra. NUR HASANAH SHALEH
19580316 198703 2 001
Banyuwangi
16/3/1958 Tarbiyah Aqidah / Fiqih
5 Dra. HERLINA SULISTIANI
19651215 199203 2 001
Ponorogo 15/12/1965 Biologi Biologi
6 Dra. NUNUK PUJIASTUTIK
19651223 199303 2 002
Pasuruan 23/12/1965 Bhs. Indo Bhs. Indonesia / Terapan
7 Dra. RIMA CAHYANI
19681208 199403 2 001
Pasuruan 08/12/1968 Tarbiyah Bhs. Inggris
8 ABD. CHOLIQ MARWAN, S.Ag
19550615 198503 1 004
Lamongan 15/6/1955 Tarbiyah Bhs. Arab
9 Dra. NUR HAYATI 150 281 451 Sidoarjo 4/2/1966 Matematika
Matematika
10 H.A. FASICHUL MUFLICH, S.Ag
19541020 199203 1 001
Pasuruan 20/10/1954 Tarbiyah Aqidah / Qurdits
11 HASAN BISRI, S.Pd19551209 198401
1 001 Pasuruan 09/12/1955 FKIP / IPS
Geo / Sejarah
12 Drs. MOH. SULTON, M.Ag
19680318 199603 1 001
Malang 18/3/1968 P A I Bahasa Arab
13 K A S R I A T I N , S.Ag
19750716 199903 2 002
Sidoarjo 16/7/1975 Tarbiyah Bahasa Arab
14 S Y I F A ' , S.Pd 19681221 199903 Pasuruan 21/12/1968 B. Inggris Bahasa
51
1 002 Inggris
15 Dra. Hj. LILIK WAHYUNI
150 293 444 Siodoarjo 10/04/1966 M I P A Fisika / Biologi
16 Dra. NENI AGUSMININGSIH
19650817 200501 2 001
Lumajang 17/08/1965 F P B S Bahasa Indonesia
17 S U P R I O N O , S.Pd
19650408 200501 1 003
Pasuruan 8/4/1965 Penjaskes Penjaskes
18 I F L A K H A H , S.Pd
19700906 200501 2 004
Surabaya 06/09/1970 F P P S Geografi / Ekonomi
19 IIN FATIMAH, S.Pd19701020 200501
2 002 Pasuruan 20/10/1970 M I P A
Matematika
20 AGUNG LAKSONO WIDIADI, S.Psi
19781107 200501 1 001
Pasuruan 07/11/1978 Psychologi BP / BK
21 YULIS TIYOWATININGSIH, S.Pd
19790410 200501 2 005
Malang 10/04/1979 M I P A Fisika / Kimia
22 TUHFAHTUL MARDIYAH, S.Ag
19760211 200501 2 005
Pasuruan 11/2/1976 P A I Qur'an Hadits
23 Drs. KHUSNUL KHOTIB
150 382 502 Pasuruan 21/9/1962 I A I N Aqidah / B. Indonesia
24 CHUSNUL CHOTIMAH, S.Pd
19661203 200604 2 012
Pasuruan 03/12/1966 F P B S B. Indonesia / Terapan
25 ANNI MUFIDA ISNAINI, S.Ag
19771031 200701 2 017
Pasuruan 31/10/1977 P A I Sejarah / Qurdits
26 MUHAMMAD BASHORI, S.Pd
19720317 200710 1 002
Pasuruan 17/03/1972 B. Arab Bhs. Arab
27 MOKHAMAD SYAFI'I, S.Sos.I
150 414 046 Pasuruan 1/7/1979 Tarbiyah Dirosah / Fiqih
28 HARIYONO, S.Ag 150 414 024 Pasuruan 28/3/1975 Tarbiyah Fiqih
29 AMIN THOLIBIN, S.Pd.I
150 414 051 Pasuruan 24/12/1980 Tarbiyah Bhs. Arab Terapan
30 TONI JA'FAR, S.Pd19740511 200710
1 001 Pasuruan 11/05/1974 FBS Seni Rupa
31 UBAIDUR ROCHMAN, S.Pd
19730515 200710 1 001
Jombang 15/5/1973 M I P A Matematika
32 ANJAR KUSMARTOYO, S.Pd
19740820 200710 1 010
Ngawi 20/08/1974 IPS Sejarah
Fisika
33 MASITA YEKTININGRUM, SE
19751120 200710 2 002
Jakarta 20/11/1975 Ekonomi Geografi / Ekonomi
1 2 4 6 8 10
52
34 BURHANUDDIN, S.Pd
19760502 200710 1 004
Sidoarjo 02/05/1976 Ilmu. Pend.
Bhs. Inggris
35 RUDI HARTONO, S.Ag
19770110 200710 1 002
Malang 20/1/1977 Tarbiyah Dirosah Islamiyah
36 ERMA SURYANI, S.Ag
19770712 200710 2 002
Pasuruan 12/7/1977 Tarbiyah SKI / Fiqih
37 FARKHAN, S.Pd.I19770815 200710
1 006 Pasuruan 15/8/1977 Tarbiyah Orkes
38 KHOIRUL ANAM, S.Pd
19790415 200710 1 003
Pasuruan 15/04/1979 M I P A Fisika
39 LAILIYATI, S.Pd19791216 200710
2 005 B a n g i l 16/12/1979 F K I P
Matematika / Terapan
40 DEWI ISTIANAH, S.Pd
19800828 200710 2 004
Pasuruan 28/08/1980 M I P A Biologi / Mat Terapan
41 GALUH DWI VIDIYAWATI, S.Pd
19800909 200710 2 006
Toli-toli 09/09/1980 Ilmu. Pend.
Bhs. Inggris / Terapan
42 ABDUL HAMID, S.Hi
150 423 706 Lamongan 15/9/1980 Syariah Bhs. Arab / Terapan
43 NURUL AMALIA, S.Pd
19801116 200710 2 004
Pasuruan 16/11/1980 Matematika
Matematika
44 N A M I A H, S.Pd19801225 200710
2 008 Pasuruan 25/12/1980 Tkn. Pend. PPKn
45 ANISAH ROKHMANIAH H, S.PsI
150 404 972 Malang 29/05/1982 Psychologi BP / BK
46 SITI HAJAR MASHUNAH, S.Pd
150 405 285 Pasuruan 14/2/1968 F I S PPKn
47 Y U L I A T I, S.Pd 510 261 391 Pasuruan 15/08/1980 M I P A Fisika
48 A. W A H I D Pasuruan 1/11/1949 F K I P Matematika
49 HIJRIYAH Bangil 16/04/1938 - BTQ50 HARIANTO, SE Pasuruan 08/10/1964 Akuntansi Ekonomi
51 MOCHAMAD ROFIQ, S.Pd
B a n g i l 09/05/1977 Pend. IPS Komputer / TI
52 Hj. SITI MUTHIAH, S.Pd
Sidoarjo 24/05/1979 Ekonomi Ekonomi
53 CUCUK ERNAWATI, A.Md
B a n g i l 16/3/1980 Informatika
Komputer / TI
54 YENDRA AFRIZA Malang 28/10/1983 PBSI B.Inggris
53
SARI
55 RAHADIAN MARDHIKA, S.S
Pasuruan 10/09/1983 Bhs. Indo B. Indonesia / Terapan
56 ABD. ROZAQ, CH Pasuruan 27/1/1972 IPS Orkes / Qurdits
57 WILDA SILVANA RACHMAWATI, S.Si
Pasuruan 30/05/1984 M I P A Biologi
58 P U J I O N O, S.Kom Pasuruan 9/3/1979 Teknik Komputer / TI
59 NUR KHOLIS, S.S Pasuruan 02/09/1982 B. Inggris B. Inggris / Terapan
60 SITI MASRUROH, S.Si
Pasuruan 31/10/1984 Matematika
Matematika Terapan
61 ABD. HAMID, S.Pd Pasuruan 09/05/1980 PBSI Bhs. Indonesia
62 ABD. HAFIDZ, S.Ag Pasuruan 26/04/1970 Tarbiyah BP / BK
Sumber : Dokumen MTS Negeri Bangil
54
TABEL II
SARANA DAN PRASARANA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANGIL
Adapun sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar mengajar di
MTs Negeri Bangil adalah sebagai berikut:
TANAH DAN BANGUNAN
a) Tanah
NO URAIAN LUAS KETERANGAN
1 Tanah / Pensil 1 6.280 m² Milik Pemda ( Hak Pakai )
2 Tanah / Pensil 2 2.500 m² Milik sendiri ( Lap. OR ) / Depag RI
J U M L A H 8.780 m²
b) Bangunan
NO URAIAN LUAS KETERANGAN
1 Tanah / Pensil 1 203.016 m²Bangunan Gedung Pendidikan / Kantor
2 Tanah / Pensil 2 2.500 m² Lapangan Olah Raga
KEADAAN RUANG
NO NAMA RUANGJ U M L A H
BAIK RR RB1 Ruang Kepala Madrasah 1 - -
2 Ruang Tata Usaha 2 - -
3 Ruang Guru 1 - -
4 Ruang Perpustakaan 1 - -
5 Ruang Lab. IPA 1 - -
6 Ruang Lab. Bahasa 2 - -
7 Ruang Lab. Komputer 1 - -
8 Ruang Lab. Internet 1 - -
9 Ruang BP / BK 1 - -
55
10 Ruang OSIS 1 - -
11 Ruang UKS 1 - -
12 Ruang Kesenian 1 - -
13 RuangKelas 27 3 -
14 Musholla 1 - -
15 KamarMandi / WC 10 - -
J U M L A H 52 3 -
Sumber : Dokumen MTs Negeri Bangil
Keadaan peserta didik di MTs Negeri Bangil semuanya berjumlah
1015peserta didik, perincian data peserta didik dapat dilihat melalui tabel di
bawah ini :
TABEL III
JUMLAH PESERTA DIDIK MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANGIL
NO KELAS JML ROMBEL L P JUMLAH
1 VII 9 172 157 329
2 VIII 9 161 185 346
3 IX 9 175 165 340
JUMLAH 27 508 507 1015
Sumber : Dokumen MTs Negeri Bangil
56
TABEL IV
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR AQIDAH-AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VIII
Kelas VIII, Semester 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Akidah
1. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah SWT
1.1
Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
1.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya kitab-kitab Allah SWT
1.3 Menjelaskan macam-macam, fungsi, dan isi kitab Allah SWT
1.4 Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada kitab Allah SWT
Akhlak
1. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri
1.1 1.2 1.3 1.4
Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah Menunjukkan nilai-nilai positif dari tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah dalam fenomena kehidupan Menampilkan perilaku tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah
2. Menghindari akhlak tercela
kepada diri sendiri
2.1
Menjelaskan pengertian ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan takabur
2.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan takabur
57
2.3 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan ananiah, putus asa, ghadab, tamak, dan takabur
2.4 Membiasakan diri menghindari perilaku ananiah, putus asa, ghadab, tamak, dan takabur
Kelas VIII, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Akidah
1. Meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah
1.1
Menjelaskan pengertian dan pentingnya beriman kepada Rasul Allah SWT
1.2 Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya Rasul Allah SWT
1.3 Menguraikan sifat-sifat Rasul Allah SWT
1. 4 Menampilkan perilaku yang mencerminkan beriman kepada Rasul Allah dan mencintai Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan
2. Memahami mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash)
2.1 Menjelaskan pengertian mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash)
2.2 Menunjukkan hikmah adanya mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash) bagi Rasul Allah dan orang-orang pilihan Allah
Akhlak
1. Menerapkan akhlak terpuji kepada sesama
1.1
Menjelaskan pengertian dan pentingnya husnuzh-zhan, tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun
1.2 Mengidentifikasi bentuk dan contoh perilaku husnuzh-zhan, tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun
1.3 Menunjukkan nilai-nilai positif dari husnuzh-zhan, tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun dalam fenomena kehidupan
1.4 Membiasakan perilaku husnuzh-zhan, tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun dalam kehidupan sehari-hari
2. Menghindari akhlak tercela
kepada sesama
2.1
Menjelaskan pengertian hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namiimah
58
2.2 Mengidentifikasi bentuk perbuatan hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namiimah
2.3 Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namiimah
2.4 Membiasakan diri menghindari perilaku hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namiimah dalam kehidupan sehari-hari
TABEL V
DAFTAR NILAI AKIDAH AKHLAK KELAS VIII A DI MTs NEGERI
BANGIL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
NO INDUK NAMANILAI
JUMLAH
RATA-RATA
TUGASULANGANHARIAN
UAS
1 14270 ARDELINA RAMADHANI
70 72 82 224 74,6
2 14276 AZIZATUL KHASBIAH
90 78 76 244 81,3
3 14287 CHURI’IN CHOIRUN NISAK
70 82 80 232 77,3
4 14294 DEWI AYU FAJAR LESTARI
70 86 86 242 80,6
5 14295 DEWI PUTRI NAFISAH
70 70 74 214 71,3
6 14318 FAJRA HUSNIYAH
80 88 88 256 85,3
7 14340 INAYATUL MAULA
80 90 90 260 86,6
8 14357 LAILATUL FITRIYAH
80 88 88 256 85,3
9 14376 MAGHFIRH OKTAFIANI .I
90 84 92 266 88,6
10 14381 MARITA AFIYAH KHUSMAWATI
80 84 90 254 84,6
11 14385 MASLACHATUL AMALIYAH
100 74 92 266 88,6
12 14388 MEGAWATI 90 82 88 260 86,6
59
CUCU SUMANTRI13 14418 MOH. AINUL
FIKRI MAHMUDI90 86 86 262 87,3
14 14419 MOH. KIFLI ANDRIYANI
70 88 80 238 79,3
15 14427 MUCH. RIZAL AZHARI
80 82 80 242 80,6
16 14428 MUCH. BASHORI ALWI
70 88 84 242 80,6
17 14438 MUH. BAHARUDIN
80 84 94 258 86
18 14461 MUH. ZAINUL ABIDIN
40 88 70 198 66
19 14467 MUTIARA VIRA ZAFIROH
80 82 84 246 82
20 14476 NI’MATUL KHASANAH ROMADHONIAH
70 80 80 230 76,6
21 14477 NOVA BARIK RIZKIYA
70 86 86 242 80,6
22 14473 NUR ISLAMIYAH 80 86 74 240 8023 14487 NUR MADINAH
ABDUR RAHMAN AL JUPRI
80 78 76 234 78
24 14488 NUR WIJAYATUL ULYA
70 82 78 230 76,6
25 14508 RIFKA ANNISA SUSILO
70 88 84 242 80,6
26 14532 SILVI AMALIATUS SHOLIKHAH
70 88 92 250 83,3
27 14535 SITI JUNNAH 80 84 70 234 7828 14570 WISHOL AL
IDRUS70 88 88 246 82
29 14579 ZAHRO NUR MAULIDA
70 78 74 222 74
30 14582 ZUBAIDAH 80 88 74 242 80,6
Keterangan : Sumber diambil dari dokumentasi Nilai Tugas, Ulangan
Harian dan UAS kelas VIII A
60
Dari analisis nilai diatas dapat di simpulkan rentang nilai sebagai berikut :
50 – 70 : Cukup
71 – 80 : Baik
81 – 100 : Amat Baik
Dari analisis nilai diatas membuktikan bahwa sebagian besar
peserta didik dengan mudah dapat mengerti dan memahami tentang
pelajaran akidah akhlak dan sedikit sekali yang merasa kesulitan, hal ini
membuktikan bahwa KBM disini berhasil mencapai tujuan pembelajaran
karena secara garis besar guru akidah akhlak membuat peserta didik
mudah mengerti dan memahami materi yang di ajarkan, karenanya tentu
dengan mudah pula dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian yang
di harapkan
61
62
TABEL VI
DAFTAR DATA PRIBADI KELAS VIII A DI MTs NEGERI BANGIL
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
DATA PESERTA DIDIK KELAS VIII A PARARELMADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BANGIL
TAHUN PELAJARAN 2011 - 2012
Kelas : VIII A
NOMORNAMA SISWA KELAS
TEMPAT, TANGGAL
LAHIR
NAMA ORANG
TUAPEKERJAAN
URUT INDUK
1 14266ANITA DWIYANTI SAFIRA
VIIIPasuruan, 11 Januari 1998
Kusnaedi Pns
2 14270ARDELINA RAMADHANI
VIIIPasuruan, 04 Januari 1999
Chairil Arief Rachman
Karyawan Pabrik
3 14276AZIZATUL HASBIAH
VIIIPasuruan, 08 Mei 1998
Hasan Bisri Buruh Tani
4 14287CHURIN'IN CHOIRUN NISA'
VIIIPasuruan, 07 Maret 1998
Agus Salim Tukang Becak
5 14294DEWI AYU FAJAR LESTARI
VIIIPasuruan, 6 Mei 1998
Bambang Budi Jatmiko
Karyawan Pabrik
6 14295DEWI PUTRI NAFISAH
VIIIPasuruan, 28 Pebruari 1998
Taufik Al Bustomi
Pedagang
7 14318FAJRA HUSNIYAH
VIIIPasuruan, 06 Desember 1997
Drs. Mukh Ali Pns
8 14329HALIMAH FIKRIYAH BILLAH
VIII Pasuruan, 07 Desember 1997
Drs. Munirul Ihwan
Pns
9 14340INAYATUL MAULA
VIIIJombang, 13 Januari 1998
Syuhadak Guru
10 14357LAILATUL FITRIYAH
VIIIPasuruan, 19 Juli 1997
Suhardi Usaha Tani
11 14376MAGHFIROH OKTAFIANI ILFANDZAHINA
VIIIPasuruan, 30 Oktober 1997
Syofan Arief Wiraswasta
12 14381MARITA AFIYAH KHUSUMAWATI
VIIIPasuruan, 08 Maret 1998
Basori Pns
13 14385 MASLACHATUL VIII Pasuruan, 08 Nur Fauzan Swasta
1
AMALIYAH Februari 1998
14 14388MEGAWATI CUCU SUMANTRI
VIIISidoarjo, 15 November 1997
Karsan Swasta
15 14418MOHAMMAD AINUL FIKRI MAHMUDI
VIIIPasuruan, 25 Februari 1998
Mohammad Sulhan Mahmudi
Swasta
16 14419MOHAMMAD KIFLI ANDRIYAN
VIIIPasuruan, 01 Agustus 1997
Akhiyat Swasta
17 14427MUCHAMAD RIZAL AZHARI
VIIIPasuruan, 03 Juli 1998
Siswoyo Karyawan
18 14428MUCHAMMAD BASHORI ALWI
VIIIPasuruan, 21 April 1997
Sukri Guru
19 14438MUHAMMAD BAHARUDDIN
VIIIPasuruan, 07 Juli 1998
Nur Chamim Pns
20 14461MUHAMMAD ZAINUL ABIDIN
VIIIPasuruan, 9 Mei 1998
Abd. Salam Swasta
21 14467MUTIARA VIRA ZAFIROH
VIIISidoarjo, 14 Juli 1998
Sufahamsyah Wiraswasta
22 14476NI'MATUL KHASANAH ROMDHONIAH
VIIIPasuruan, 01 Januari 1998
Abd Rohim Pedagang
23 14477NOVA BARIK RIZQIYA
VIIIPasuruan, 28 Oktober 1998
Nurrochman Effendi
Tni
24 14483NUR ISLAMIYAH
VIIIPasuruan, 09 Maret 1998
Subakir Swasta
25 14487
NUR MADINAH ABDUL RACHMAN AL-JUPRI
VIIIPasuruan, 20 April 1998
Abd. Rochman Al Jufri
Pedagang
26 14488NUR WIJAYATUL ULYA
VIIIPasuruan, 31 Juli 1997
Agus Salim Tukang Batu
27 14508RIFKA ANNISA SUSILO
VIIIBanyuwangi, 06 Mei 1998
Heri Susilo Karyawan
28 14532SILVI AMALIATUS SHOLIHAH
VIIISidoarjo, 29 Agustus 1998
Muhammad Sholeh
Karyawan Pabrik
29 14535 SITI JUNNAH VIIIPasuruan, 04 September 1997
M. Saifi Peraan
30 14570WISHAL AL IDRUS
VIIIPasuruan, 25 Maret 1998
Abd Rahman Al Idrus
Wiraswasta
31 14579ZAHRO NUR MAULIDA
VIIIPasuruan. 03 Juli 1998
Sugeng Pedagang
2
32 14582 ZUBAEDAH VIIIPasuruan, 27 Maret 1997
Yulianto Pedagang Mie
Keterangan : Sumber diambil dari dokumentasi data pribadi peserta didik
kelas VIII A
3
HASIL ANALISA CEK LIST
TABEL I
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Sukar bergaul dengn teman 1 4
2 Suka menolong teman 5
3 Slah memilih teman 2 3
4 Kehilangan teman dekat 5
5 Suka jail pada teman 5
Dari daftar cek list yang di sebarkan ke peserta didik dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut:
Melalui mata pelajaran Akidah Akhlak dapat menciptakan hubungan
yang selaras tanpa memandang status sosial peserta didik tersebut, sehingga
dapat membantu peserta didik yang kurang percaya diri.
TABEL II
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Yakin dengan nilai sekolah untuk masa
depan
5
2 Tidak mempunyai cukup waktu untuk
belajar
2 3
3 Mendapat nilai rapot yang jelek 5
4
4 Terlalu sering tidak masuk sekolah 5
5 Tidak jujur dalam kelas 5
Dari daftar cek list yang di sebarkan ke peserta didik dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut:
Peserta didik dapat menghargai bahwa sekolah adalah rumah kedua bagi
dirinya dan tempat untuk menimbah ilmu.
TABEL III
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Sukar menghilangkan kebiasaan jelek 1 4
2 Merasa rendah diri (minder) 1 4
3 Pemalas 5
4 Mudah putus asa 5
5 Selalu terdorong untuk berbuat
kebaikan
5
Dari daftar cek list yang di sebarkan ke peserta didik dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut:
Peserta didik dapat menghargai bahwa sekolah adalah rumah kedua bagi
dirinya dan membentuk kepribadian yang kuat untuk dirinya sendiri.
5
TABEL IV
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Guru-guru kurang memperhatikan pada
murid
5
2 Berjabat tangan jika bertemu dengan
guru
5
3 Kurang komunikasi dengan guru 4 1
4 Mengucap salam kepada guru 5
5 Tidak senang terhadap seorang guru 5
Dari daftar cek list yang di sebarkan ke peserta didik dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut:
Peserta didik memiliki sikap santun tanpa terpengaruh arus globalisasi
yang bersifat negatif.
TABEL V
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Orang tua tidak menaruh kepercayan
pada saya
5
2 Hidup dalam keluarga yang tidak
bahagia
5
3 Menjadi celaan orang tua 5
4 Banyak membantu pekerjaan orang tua 4 1
6
5 Hubungan yang tidak baik dengan ayah
dan ibu
5
Dari daftar cek list yang di sebarkan ke peserta didik dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut:
Peserta didik dapat memiliki sikap santun dan menghargai setiap
nasehat dari orang tua serta memiliki sikap bahwa rumah adalah istanaku.
TABEL VI
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Malas pergi ketempat ibadah 5
2 Malas melakukan ibadah 5
3 Merasa tidak berdosa 5
4 Ingin mendekatkan diri pada Allah 5
5 Ingin mendapatkan kesempatn untuk
mengagungkan agama Allah
5
Dari daftar cek list yang di sebarkan ke peserta didik dapat di tarik
kesimpulan sebagai berikut:
Dapat memperkokoh keimanan serta dapat memilah setiap hal-hal
yang berhubungan dengan peserta didik yang dapat memanfaatkan dan
menghancurkan dirinya sendiri.
7
B. Penyajian Data
Dalam proses pembelajaran guru mempersiapkan perangkat
pembelajaran seperti: RPP, silabus, prota, promes dan juga guru
mempersiapkan materi baik itu dalam penguasaan dan pemahaman, dan
juga tentang metode yang dipakai dalam pembelajaran.
Disini guru harus memahami apa yang akan disampaikan, dan guru
wajib belajar, karena apa yang akan disampaiakan biar sama dan mengacu
pada perangkat pembelajaran.
Diawal pembelajaran sering sekali diadakan pre-test dan dipertengahan
pembelajaran peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang
materi yang hari disampaikan sehingga peserta didik aktif dalam
mengikuti pembelajaran akidah akhlak, kemudian diakhir pelajaran
diadakan post test untuk bahan evaluasi, metode yang digunakan dalam
pembelajaran disini adalah metode ceramah, demonstrasi, Tanya jawab,
diskusi. Tapi biasanya guru-guru menggunakan metode diskusi dan tanya
jawab.
Disini guru dituntut untuk memahami peserta didik sebelum guru
memberikan pelajaran. Agar KBM berjalan dengan lancar dan efektif
maka guru harus mengetahui kondisi peserta didik dan guru harus pandai-
pandai mengembangan materi, karena guru terhambat dengan kondisi jam
mata pelajaran di akhir jam, kalau guru tidak memahami peserta didik
8
maka akan terjadi mis komunikasi karena keadaan peserta didik yang
sudah payah.
Ketika KBM berjalan hampir kebanyakan peserta didik yang aktif
terhadap materi yang telah disampaikan, disini guru tetap memberikan
nasehat, pengertian dan motivasi pada semua peserta didik, khususnya
peserta didik yang kurang aktif.
Dari hasil pembelajaran akidah akhlak peserta didik dapat
mengaplikasikan kepribadian yang baik terutama di lingkungan sekolah,
yaitu dengan saling menghormati sesama teman, baik itu dalam bicara atau
yang lain, mengucapkan salam pada guru dan dengan mudah peserta didik
terdorong untuk berbuat kebaikan.
Dari hasil pembentukan kepribadian peserta didik MTs N Bangil,
kemungkinan besar dengan mudah peserta didik MTs N Bangil dapat
membentuk kepribadian yang baik, disini dapat dibuktikan bahwa KBM
Akidah Akhlak berhasil mencapai tujuan pembelajaran, karena secara
garis besar guru bisa menjadikan pesrta didik mudah mengerti dan
memahami materi yang diajarkan, sehingga peserta didik mampu
mendapatkan nilai yang cukup memuaskan.
Disamping mendapatkan nilai yang cukup memuaskan peserta didik
berusaha untuk mengaplikasikan dari materi akidah akhlak yang
berhubungan dengan nilai kepribadian, terutama di lingkungan sekolah.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam membentuk
kepribadian yang baik ialah :
9
1. Melalui pembiasaan yang baik seperti : mengucapkan salam, berjabat
tangan dengan guru, adanya motto, baik didalam kelas maupun diluar.
2. Digali dari permasalahan itu apa ? dan terjadi masalah apa ?
3. Membantu peserta didik dalam membentuk kepribadian yang baik
dengan konseling kelompok atau individual.
Adapun teknik-teknik yang dilakukan dalam membentuk kepribadian
ialah :
1. Teknik konseling kelompok ialah teknik yang digunakan untuk peserta
didik yang bermasalah sama tapi tidak menutup kemungkinan juga
permasalahan yang berbeda.
Contoh : Peserta didik yang suka rame di kelas dan nilai tidak sesuai
dengan kompetensi dasar akidah akhlak.
2. Teknik konseling individual : teknik ini digunakan untuk peserta didik
yang bermasalah dengan nilai akidah akhlak dan memerlukan
penanganan secara pribadi untuk membentuk kepribadian dari dirinya
sendiri.
Contoh :
- Peserta didik yang mempunyai nilai jelek dan menjadi
pendiam.
- Peserta didik yang konsultasi bagaimana cara untuk
mendapatkan nilai yang baik.
Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk
kepribadian Peserta didik meliputi:
10
Faktor pendukung :
a. Peserta didik pandai mencari lingkungan yang baik.
b. Penanaman dasar-dasar keagamaan yang lebih kuat dari
keluarga.
c. Kolabirasi dengan guru yang terkait diantaranya guru Akidah
Akhlak, guru PKn, guru agama, guru BK dan Kesiswaan.
Faktor Penghambat:
a. Peserta didik tersebut tidak pandai mencari lingkungan yang
baik.
b. Tidak teguh pada pendirian.
c. Kurang adanya pemahaman dasar-dasar keagamaan dari
keluarga.
C. PEMBAHASAN
Berangkat dari pengumpulan data dari informan,yang penulis lakukan
melalui metode interview sebagaimana uraian di atas dapat di tegaskan
sebagai berikut:
1. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran Akidah Akhlak guru telah
melaksanakan persiapan-persiapan sebagai berikut:
a. RPP, Silabus, prota, promes (Perangkat Pembelajaran)
b. Pemahaman dan penguasaan materi
c. Mengetahui kondisi peserta didik
11
d. Metode dan Penguasaan
Disini guru harus memahami apa yang akan disampaikan, dan
guru wajib belajar, karena apa yang akan disampaikan biar sama dan
mengacu pada perangkat pembelajaran.
Diawal pembelajaran guru seringkali mengadakan pre-test, di
pertengahan pelajaran peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya
tentang materi yang baru disampaikan, diakhir pelajaran guru
mengadakan post test untuk bahan evaluasi.
Dan metode yang digunakan dalam pembelajaran akidah akhlak
diantaranya :
1. Metode ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab
4. Diskusi
Tetapi metode yang biasa digunakan adalah metode diskusi dan tanya
jawab, agar KBM berjalan dengan lancar dan efektif maka guru harus
mengetahui kondisi peserta didik dan guru harus pandai-pandai dalam
mengembangkan materi, karena guru terhambat dengan kondisi jam mata
pelajaran di akhir jam. Kalau guru tidak memahami peserta didik maka
akan terjadi mis komunikasi karena keadaan peserta didik yang sudah
payah.
2. Dalam pembentukan kepribadian peserta didik MTs Negeri Bangil
upaya yang dilakukan oleh guru meliputi:
12
a. Langkah-langkah dalam membentuk kepribadian peserta didik
diantaranya:
1) Melalui pembiasaan yang baik seperti : mengucapkan salam,
berjabat tangan dengan guru, adanya motto, baik didalam kelas
maupun diluar.
2) Digali dari permasalahan itu apa ? dan terjadi masalah apa ?
3) Membantu peserta didik dalam membentuk kepribadian yang
baik dengan konseling kelompok atau individual.
b. Teknik-teknik dalam membentuk kepribadian peserta didik
diantaranya:
1) Teknik konseling kelompok ialah teknik yang digunakan untuk
peserta didik yang bermasalah sama tapi tidak menutup
kemungkinan juga permasalahan yang berbeda.
Contoh : Peserta didik yang suka rame di kelas dan nilai tidak
sesuai dengan kompetensi dasar akidah akhlak.
2) Teknik konseling individual : teknik ini digunakan untuk siswa
yang bermasalah dengan nilai akidah akhlak dan memerlukan
penanganan secara pribadi untuk membentuk kepribadian dari
dirinya sendiri.
Contoh :
- Peserta didik yang mempunyai nilai jelek dan menjadi
pendiam
13
- Peserta didik yang konsultasi bagaimana cara untuk
mendapatkan nilai yang baik.
3 Faktor pendukung dalam membentuk kepribadian peserta didik yang
baik meliputi:
a. Peserta didik pandai mencari lingkungan yang baik.
b. Penanaman dasar-dasar keagamaan yang lebih kuat dari keluarga.
c. Kolaborasi dengan guru yang terkait diantaranya guru Akidah
Akhlak guru PKn, guru agama, guru BK dan Kesiswaan.
Dengan adanya keterpaduan dalam proses pembelajaran di atas
maka tebentuklah kepribadian yang baik terhadap peserta didik MTsN
Bangil yang meliputi:
1. Terhadap Teman:
a. Bertegur sapa dengan teman dengan kata-kata yang baik
b. Saling tolong menolong sesama teman
2. Terhadap Guru:
a. Mengucap salam jika bertemu dengan guru
b. Menghormati guru baik di dalam maupun di luar sekolah
Yang mana sesuai dengan hadis nabi sebagai berikut:
رسول قال قال عنه الله رضى البراء وعن
: الله من ما وسلم عليه الله صلى
14
غفر اال فيتصافحان يلتقيان مسلم
داود ( ) ابو رواه يفترقا ان قبل لهما
Artinya : Dua orang muslim bila bertemu dianjurkan untuk bersalaman atau mushofakhah maka dosa keduanya di ampuni sebelum berpisah
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisa data yang di peroleh dari bab-bab sebelumnya
maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
1 Pelaksanaan Pembelajaran Akidah Akhlak telah dilaksanakan
dengan berbagai persiapan sebagai berikut:
a. RPP, Silabus (Perangkat Pembelajaran)
b. Pemahaman dan penguasaan materi
c. Mengetahui kondisi peserta didik
d. Metode dna penguasaan
2. Keberhasilan pembentukan kepribadian peserta didik yang baik meliputi:
a. Berhasilnya proses pembelajaran Akiaah Akhlak
b. Peserta didik berusaha untuk mengaplikasikan hasil dari
pembelajaran Akidak Akhlak.
15
c. Upaya yang dilakukan oleh guru dalam membentuk kepribadian
peserta didik yang baik.
3. Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk
kepribadian adalah:
a. Faktor pendukung diantaranya:
1) Dari dirinya sendiri: peserta didik tersebut Komitmen dengan
janjinya dan berusaha untuk merubah dari kepribadian jelek
menjadi baik.
2) Dari keluarga: Adanya perhatian dari keluarga berupa penanaman
dasar-dasar keagamaan yang cukup kuat dari fihak keluarga.
3) Dari lingkungan atau teman: peserta didik tersebut benar-benar
pandai memilih lingkungan atau teman yang baik.
b. Faktor penghambat diantaranya:
1) Dari dirinya sendiri: peserta didik tersebut tidak komitmen
dengan janjinya, tidak teguh pendirian, dan mudah terpengaruh
dengan teman.
2) Dari keluarga: Tidak adanya perhatian dari keluarga berupa
penanaman dasar-dasar keagamaan yang cukup kuat dari fihak
keluarga.
3) Dari lingkungan atau teman: Peserta didik tidak pandai
memilih lingkungan atau teman yang baik.
B. SARAN
16
1. Kepada para peserta didik hendaknya menerapkan ilmu yang telah di
dapat dari sekolah terutama pembelajaran Akidah Akhlak dan berusaha
membiasakan diri untuk mengamalkan ilmu yang di peroleh dari diri
sendiri, keluarga dan masyarakat dengan begitu speserta didik akan
mudah membentuk kepribadian yang baik.
2. Kebijakan MTs Negeri Bangil dalam membentuk kepribadian sudah
cukup baik namun lebih di kembangkan lagi dengan adanya dukungan
dari fihak keluarga berupa penanaman dasar-dasar keagamaan yang
cukup kuat dengan begitu fihak lembaga dan keluarga sangat mudah
mewujudkan peserta didik yang berakhlakul karimah.
3. Agar peserta didik bisa menjadi contoh tauladan bagi peserta didik
lainnya dan masyarakat yang identik dengan pergaulan bebas yang
semakin marak karena dasar pendidikan MTs Negeri Bangil sebagai
lembaga yang bernafaskan islam adalah dasar agama Al-Qur’an dan
Hadis sebab kedua dasar tersebut sebagai pedoman hidup bagi umat
manusia agar tetap teguh di jalan Allah SWT.
17
DAFTAR PUSTAKA
As Syafii, Dalilul Falikhin, Lebanon : Dar Alkotob Al Ilmiyah. 1971.
Anshori,Isa. Perencanaan Sistim Pembelajaran. Sidoarjo : Muhammadiyah University Press. 2009.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 1992.
Baradja, Umar. Akhlaqu Lil Banin. Jakarta : Pustaka Amani. 1992.
Budimansyah, Dasim Et Al. Pakem. Bandung : PT. Genesindo. 2008.
Djatnika, Rachmat. Sistim Ethika Islami. Jakarta : Pustaka Panji Mas. 1992.
Djamarah, Saiful Bachri. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : UsahaNasional. 1994.
H. Darsono, T. Ibrahim. Membangun Akidah dn Akhlaq. Solo : PT. Tiga Seraaangkai Pustaka Mandiri. 2003.
Jamhari, Zainuddin. Al Islam. Bandung : CV Pustaka Setia. 1999.
Mochtar, Masyhuri. Kegagalan Sistim Pendidikan. Pasuruan : Buletin Sidogiri. 2011.
Mujiono, Dimyati. Belajardan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta. 1999.
Makmun, Abin Syamsudin. Psikologi Kependidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. 2003.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Kosda Karya. 2001.
Ridha, Jawwad. Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana. 2002.
Rusman. Model Model Pembelajaran. Jakarta :Pt. Raja Grafindo Persada. 2010.
T Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group. 2006.
Sujanto, Agus Et Al. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Bumi Aksara. 1997.
23
18
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. 2002.
Sulhan, Najib. Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya :PT. JePe Press Media Utama ( Jawa Pos Group ). 2010.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfa Beta. 2010.
Satori, Djam’an dan Komariah A’an. Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: Alfateha. 2010.
Tatapangarsa, Humaidi. Akhlaq Yang Mulia. Surabaya : PT. Bina Ilmu, 2001.
Tatapangarsa, Humaidi. Pendidikan Agama. Malang : Universitas Negeri Malang. 2002.
Walgito, Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Yogyakarta : Andi, Jl Beo 38 – 40. 2004.
Yusuf LN, Syamsu. Teori Kepribadian. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya. 2008.
19
Lampiran 1
PEDOMAN INTERVIEW
Wawancara penulis dengan guru Akidah Ahklak dengan beberapa
pertanyaan sebagai berikut:
Nama : Bapak Farkhan
Alamat : Kalirejo, JL Bader NO 1 RT 01 RW 01
Lulusan : STAIPANA Th 2004
UM. Jurusan Penjas
Jabatan : Guru Akidah Akhlak/Penjaskes
1. Bagaimana proses pembelajaran Akidah Ahklak, dan seperti apa
persiapan bapak dalam mengajar?
2. Bagaimana keaktifan anak dalam mengikuti pelajaran akidah akhlak
ketika dalam kelas?
3. Bagaimana contoh bentuk kepribadian peserta didik ketika di lingkungan
sekolah setelah menerima materi pelajaran akidah akhlak ?
20
Wawancara penulis dengan guru Bk dengan beberapa pertanyaan
sebagai berikut :
Nama : Anisah Rahmaniah Hayati
Alamat : Dermo NO: 9 Gunung gangsir Beji
Lulusan : SI Psikologi
Jabatan : Guru BK
1. Untuk mengetahui kepribadian peserta didik langkah langkah apa yang
ibu tempuh dalam membentuk kepribadian peserta didik yang baik?
2. Dalam bimbingan konseling, tehnik-tehnik apa saja yang ibu lakukan
dalam membentuk kepribadian peserta didik sehingga menghasilkan
kepribadian yang baik?
3. Untuk membentuk kepribadian peserta didik yang baik, apa yang
menjadikan faktor pendukung dan faktor penghambat?
21
Wawancara penulis dengan beberapa peserta didik kelas VIII A
Dari beberapa pertanyaan sebagai berikut :
ii. 1. Nama : Moh. Kifli Andriyan
Alamat : Kedung Boto
Sekolah : MTs Negeri Bangil
Kelas : VIII A
1. Bagaimana cara guru mengajar, apakah guru memperhatikan sikap siswa
ketika dalam proses pembelajran Akidah Akhlak?
2. Setelah anda menerima materi Akidah akhlak hasil apa yang anda
alami baik dari diri sendiri maupun dari teman?
2. Nama : Maghfiroh Oktafiyani Ilfandzahina
Alamat : Bakalan Pagak Beji
Sekolah : MTs Negeri Bangil
Kelas : VIII A
1. Bagaimana cara guru mengajar, apakah guru memperhatikan sikap
peserta didik ketika dalam proses pembelajran Akidah Akhlak?
2. Setelah anda menerima materi Akidah akhlak hasil apa yang anda
alami baik dari diri sendiri maupun dari teman?
22
3. Nama : Marita Afiyah Khusumawati
Alamat : Bakalan Rt 05 Rw 01 No 76 Pagak Beji
Sekolah : MTs Negeri Bangil
Kelas : VIII A
1. Bagaimana cara guru mengajar, apakah guru memperhatikan sikap
peserta didik ketika dalam proses pembelajran Akidah Akhlak?
2. Setelah anda menerima materi Akidah akhlak hasil apa yang anda
alami baik dari diri sendiri maupun dari teman?
4. Nama : Inayatul Maula
Alamat : Cawatan – Kalirejo - Sukorejo
Sekolah : MTs Negeri Bangil
Kelas : VIII A
1. Bagaimana cara guru mengajar, apakah guru memperhatikan sikap
peserta didik ketika dalam proses pembelajran Akidah Akhlak?
2. Setelah anda menerima materi Akidah akhlak hasil apa yang anda
alami baik dari diri sendiri maupun dari teman?
23
5. Nama : Zubaidah
Alamat : Satak Kebon
Sekolah : MTs Negeri Bangil
Kelas : VIII A
1. Bagaimana cara guru mengajar, apakah guru memperhatikan sikap
peserta didik ketika dalam proses pembelajran Akidah Akhlak?
2. Setelah anda menerima materi Akidah akhlak hasil apa yang anda
alami baik dari diri sendiri maupun dari teman?
24
CHEK LIST
NAMA : Moh. Kifli Andriyan
ALAMAT : Kedung Boto
SEKOLAH : MTs Negeri Bangil
KELAS : VIII A
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Sukar bergaul dengan teman
2 Suka menolong teman
3 Salah memilih teman
4 Kehilangan teman dekat
5 Suka jail kepada temen
6 Yakin dengan nikai sekolah untuk masa depan
7 Tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar
8 Mendapat nilai rapot yang jelek
9 Terlalu sering tidak masuk sekolah
10 Tidak jujur dalam kelas
11 Sukar menghilangkan kebiasaan jelek
12 Merasa rendah diri (minder )
13 Pemelas
14 Mudah putus asa
15 Selalu terdorong untuk berbuat kebaikan
16 Guru-guru kurang memperhatikan pada murid
25
17 Berjabat tangan jika bertemu dengan guru
18 Kurang komunikasi dengan guru
19 Mengucap salam pada guru
20 Tidak senang pada seorang guru
21 Orang tua tidak menaruh kepercayaan pada saya
22 Hidup dalam keluarga yang tidak bahagia
23 Menjadi celaan orang tua
24 Banyak membantu pekerjaan orang tua
25 Hubungan tidak baik dengan ayah dan ibu
26 Malas pergi ke tempat ibadah
27 Malas melakukan ibadah
28 Merasa tidak berdosa
29 Ingin mendekatkan diri pada ALLAH
30 Ingin mendapatkan kesempatan untuk
mengagungkan agama ALLAH
26
NAMA : Zubaidah
ALAMAT : Satak Kebon
SEKOLAH : MTs Negeri Bangil
KELAS : VIII A
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Sukar bergaul dengan teman
2 Suka menolong teman
3 Salah memilih teman
4 Kehilangan teman dekat
5 Suka jail kepada temen
6 Yakin dengan nikai sekolah untuk masa depan
7 Tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar
8 Mendapat nilai rapot yang jelek
9 Terlalu sering tidak masuk sekolah
10 Tidak jujur dalam kelas
11 Sukar menghilangkan kebiasaan jelek
12 Merasa rendah diri (minder )
13 Pemelas
14 Mudah putus asa
15 Selalu terdorong untuk berbuat kebaikan
16 Guru-guru kurang memperhatikan pada murid
27
17 Berjabat tangan jika bertemu dengan guru
18 Kurang komunikasi dengan guru
19 Mengucap salam pada guru
20 Tidak senang pada seorang guru
21 Orang tua tidak menaruh kepercayaan pada saya
22 Hidup dalam keluarga yang tidak bahagia
23 Menjadi celaan orang tua
24 Banyak membantu pekerjaan orang tua
25 Hubungan tidak baik dengan ayah dan ibu
26 Malas pergi ke tempat ibadah
27 Malas melakukan ibadah
28 Merasa tidak berdosa
29 Ingin mendekatkan diri pada ALLAH
30 Ingin mendapatkan kesempatan untuk
mengagungkan agama ALLAH
28
NAMA : Marita A.K
ALAMAT : Bakalan rt : 05 rw : 01 NO : 76 – Pagak – Beji, Pasuruan
SEKOLAH : MTs Negeri Bangil
KELAS : VIII A
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Sukar bergaul dengan teman
2 Suka menolong teman
3 Salah memilih teman
4 Kehilangan teman dekat
5 Suka jail kepada temen
6 Yakin dengan nikai sekolah untuk masa depan
7 Tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar
8 Mendapat nilai rapot yang jelek
9 Terlalu sering tidak masuk sekolah
10 Tidak jujur dalam kelas
11 Sukar menghilangkan kebiasaan jelek
12 Merasa rendah diri (minder )
13 Pemelas
14 Mudah putus asa
15 Selalu terdorong untuk berbuat kebaikan
16 Guru-guru kurang memperhatikan pada murid
29
17 Berjabat tangan jika bertemu dengan guru
18 Kurang komunikasi dengan guru
19 Mengucap salam pada guru
20 Tidak senang pada seorang guru
21 Orang tua tidak menaruh kepercayaan pada saya
22 Hidup dalam keluarga yang tidak bahagia
23 Menjadi celaan orang tua
24 Banyak membantu pekerjaan orang tua
25 Hubungan tidak baik dengan ayah dan ibu
26 Malas pergi ke tempat ibadah
27 Malas melakukan ibadah
28 Merasa tidak berdosa
29 Ingin mendekatkan diri pada ALLAH
30 Ingin mendapatkan kesempatan untuk
mengagungkan agama ALLAH
30
NAMA : Maghfiroh O. I
ALAMAT : JL. Bakalan NO :3 Pagak beji
SEKOLAH : MTs Negeri Bangil
KELAS : VIII A
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Sukar bergaul dengan teman
2 Suka menolong teman
3 Salah memilih teman
4 Kehilangan teman dekat
5 Suka jail kepada temen
6 Yakin dengan nikai sekolah untuk masa depan
7 Tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar
8 Mendapat nilai rapot yang jelek
9 Terlalu sering tidak masuk sekolah
10 Tidak jujur dalam kelas
11 Sukar menghilangkan kebiasaan jelek
12 Merasa rendah diri (minder )
13 Pemelas
14 Mudah putus asa
15 Selalu terdorong untuk berbuat kebaikan
16 Guru-guru kurang memperhatikan pada murid
31
17 Berjabat tangan jika bertemu dengan guru
18 Kurang komunikasi dengan guru
19 Mengucap salam pada guru
20 Tidak senang pada seorang guru
21 Orang tua tidak menaruh kepercayaan pada saya
22 Hidup dalam keluarga yang tidak bahagia
23 Menjadi celaan orang tua
24 Banyak membantu pekerjaan orang tua
25 Hubungan tidak baik dengan ayah dan ibu
26 Malas pergi ke tempat ibadah
27 Malas melakukan ibadah
28 Merasa tidak berdosa
29 Ingin mendekatkan diri pada ALLAH
30 Ingin mendapatkan kesempatan untuk mengagungkan
agama ALLAH
32
NAMA : Inayatul Maula
ALAMAT : Lawatan, RT : 10 RW :10 Kalirejo Sukorjo Pasuruan
SEKOLAH : MTs Negeri Bangil
KELAS : VIII A
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
1 Sukar bergaul dengan teman
2 Suka menolong teman
3 Salah memilih teman
4 Kehilangan teman dekat
5 Suka jail kepada temen
6 Yakin dengan nikai sekolah untuk masa depan
7 Tidak mempunyai cukup waktu untuk belajar
8 Mendapat nilai rapot yang jelek
9 Terlalu sering tidak masuk sekolah
10 Tidak jujur dalam kelas
11 Sukar menghilangkan kebiasaan jelek
12 Merasa rendah diri (minder )
13 Pemelas
14 Mudah putus asa
15 Selalu terdorong untuk berbuat kebaikan
16 Guru-guru kurang memperhatikan pada murid
33
17 Berjabat tangan jika bertemu dengan guru
18 Kurang komunikasi dengan guru
19 Mengucap salam pada guru
20 Tidak senang pada seorang guru
21 Orang tua tidak menaruh kepercayaan pada saya
22 Hidup dalam keluarga yang tidak bahagia
23 Menjadi celaan orang tua
24 Banyak membantu pekerjaan orang tua
25 Hubungan tidak baik dengan ayah dan ibu
26 Malas pergi ke tempat ibadah
27 Malas melakukan ibadah
28 Merasa tidak berdosa
29 Ingin mendekatkan diri pada ALLAH
30 Ingin mendapatkan kesempatan untuk
mengagungkan agama ALLAH
34
top related