askep ginekomastia menur
Post on 06-Aug-2015
526 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAL
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. R DENGAN POST OPERASI ORIF PADA
OPEN FRAKTUR METATARSAL DIGITII V PEDIS DEXTRA, FRAKTUR PHALANG
DIGITII IV PEDIS DEXTRA DI RUANG MENUR RSUD dr. R GOETENG
TAROENADIBRATA PURBALINGGA
DISUSUN OLEH :
ANNISYA FATWA S.Kep.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
PURWOKERTO
2012
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 17 Desember 2012
Jam : 15.30 WIB
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 39 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Pangempon 7/4, Kejobong - Purbalingga
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
No. RM : 512779
Diagnosa Medis : Fraktur metacarpal digitii V, Fraktur palang IV distal.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Nyeri pada kaki kanan (luka fraktur)
P Open fraktur metatarsal digitii V, fraktur palang IV pedis dextra.
Q Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R Os. Metatarsal digitii V, Os. Phalang digitii IV pedis dextra.
S Skala 6 (1-10)
T Terus menerus.
Keluhan Tambahan : Batuk, pilek.
b. RPS : Pasien datang ke IGD pada tanggal 17 desember 2012,
post kecelakaan lalu lintas. Pasien datang dengan kondisi sadar, keluhan mual,
tidak muntah, terdapat luka terbuka pada jari ke empat kaki kanan. Luka robek
pada sela jari IV dan V kaki kanan kurang lebih 5 cm. Tindakan yang sudah
dilakukan di IGD infuse RL 20 tpm, injeksi ceftriaxone 1 gr, injeksi ketorolac 1
amp, injeksi ranitidine 1 amp, dan injeksi asam tranexsamat. Lalu pasien
menjalani operasi debridement dan pemasangan wyre atau ORIF dengan teknik
anestesi spinal anasthesi menggunakan Recaine 15 mg, drip ondansentron 4 mg,
dan ketorolac 30 mg.
c. RPD : Pasien mengatakan pernah opname di Puskesmas 6 bln
yang lalu karena typoid.
d. RPK : Pasien mengatakan dalam keluarganya ada riwayat
penyakit hipertensi.
3. Pola Kesehatan Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluhan kesehatan langsung memeriksakan diri ke
petugas kesehatan terdekat.
b. Pola nutrisi dan metabolic
DS : pasien mengatakan napsu makan tidak menurun, pasien makan 3x sehari 1
porsi makan yang disediakan habis, dan pasien mengatakan minum 5 gelas/hari
dengan jenis air putih.
DO : tidak terlihat ada sisa makanan yang disediakan petugas gizi RS.
c. Pola eliminasi
DS : Pasien mengatakan BAB lancar 1x sehari, konsistensi lembek warna kuning
kecoklatan. Pasien mengatakan BAK 5-6x/hari warna kuning jernih dengan
jumlah banyak ± 1000 ml.
DO : Tidak ada distensi kandung kemih, perut tidak ascites.
d. Pola aktivitas
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
0 : Mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain
dan alat, 4 : tergantung total.
e. Pola tidur dan istirahat
DS : Pasien mengatakan tidur cukup nyenyak, pasien tidur 5 jam per hari dengan
kualitas cukup.
DO : Pasien tampak segar saat pagi hari, mata pasien tidak terlihat berkantung.
f. Pola Kognitif – Persepsi
DS : Pasien mengatakan nyeri berkurang, tidak mual, tidak muntah, leher terasa
cengeng, badan sakit karena bedrest.
DO : Panca indera pasien terlihat tidak ada gangguan, dan berfungsi dengan baik.
g. Pola Konsep Diri – Persepsi Diri
DS : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh, dan berharap penyakitnya akan
hilang setelah dioperasi.
DO :
h. Pola Peran Hubungan
DS : Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya.
DO : Terlihat keluarga pasien bergantian menunggui pasien di RS
i. Pola Seksualitas
DS : Pasien mengatakan sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak.
DO :
j. Pola Toleransi Stres – Koping
DS : Pasien mengatakan jika ada masalah langsung membicarakan pada anggota
keluarga terdekat, dan memutuskan jalan keluar untuk masalahnya dengan cara
musyawarah.
DO : Pasien dirawat di ruang Menur Kamar 3.2 RSUD dr. R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga.
k. Pola Nilai – Keyakinan
DS : Pasien beragama islam
DO : Pasien terlihat selalu berdoa pada ALLOH SWT dan pasrah kepadaNya.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Cukup, Kesadaran Composmentis, GCS 15
b. Tanda Vital : TD 100/60 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 C, RR 18x/menit
c. TB/BB : 162 cm / 64 Kg
d. Kepala : Bentuk mesochepale, konjungtiva anemis, sclera tidak
ikterik, mukosa bibir tidak kering, tidak ada lesi.
e. Thorax : Bunyi napas vesikuler, tidak ada retraksi dinding dada,
bunyi jantung regular, tidak ada cardiomegali, dada tidak simetris, payudara
kanan lebih besar.
f. Abdomen : Supel, bising usus 15 x/menit, tidak ada distensi kandung
kemih, tidak ada hepatomegali.
g. Genitalia : dbn
h. Ekstremitas : Terpasang infuse RL 20 tpm di tangan kiri pasien.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Darah
Hasil Laboratorium 11 November 2012 Jam 16.43 WIB
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 14,4 g/dl 13,2 – 17,3
Leukosit 7,1 . 103/uL 3,8 – 10,6
Hematokrit 46 % 40 – 52
Eritrosit 4,8 . 106/uL 4,4 – 5,9
Trombosit 290 . 103/uL 150 – 440
MCV 97 fL 80 – 100
MCH 30 pg 26 – 34
MCHC 31 g/dl 32 – 36
Eosinofil 3 % 1 – 3
Basofil 1 % 0 – 1
Netrofil Segmen 45 % 50 – 70
Limfosit 43 % 25 – 40
Monosit 8 % 2 – 8
Golongan Darah B
Gula Darah Sewaktu 121 mg/dl 100 – 150
Masa Pembekuan (CT) 4,0 menit 3 – 5
Masa Perdarahan (BT) 3,15 menit 2 – 5
Ureum 17,9 mg/dl 10 – 50
Creatinin 0,80 mg/dl 0,6 – 1,1
Asam Urat 3,70 mg/dl < 6,8
b. Radiologi :
c. EKG : Irama Reguler,
6. Terapi
12/12 13/12 14/12
Infus RL 20 tpm
Inj Sod Thiopentone 150 mg
Inj S. atropine 1 amp
Inj Ondansentron 1 amp
Inj Ketopain 2 amp
Inj Fentonyl 50 mg
Inhalasi SWO 15 cc
Inj Terfacef 1.1 gr
N2O 30 /menit
Infus RL 20 tpm
Inj Terfacef 1.1gr
Inj Ketopain 2.1 amp
Infus RL 20 tpm
Inj Terfacef 1.1 gr
Inj Ketopain 2.1 amp
B. ANALISA DATA
Data Etiologi Problem
DS : Pasien mengatakan nyeri
pada payudara yang dioperasi
(mamae dextra),
DO : Skala nyeri 4 , Pasien tampak
menahan nyeri, terlihat luka 15
jahitan di mamae dextra.
Agen cidera fisik Nyeri akut
DS :
DO : Terpasang selang untuk
drainase di daerah operasi, drain
keluar ± 700cc, Terpasang infuse
Tindakan invasive Resiko Infeksi
di tangan kiri.
DS : Pasien mengatakan malu
karena sakitnya, dia malu jika
memperlihatkan payudaranya yang
membesar 1 disebelah kanan, dan
makin lama bentuknya seperti
payudara perempuan.
DO : Pasien tampak malu-malu
ketika perawat membuka mamae
dextranya untuk melakukan
perawatan luka.
Faktor biologis Gangguan Citra Tubuh
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan faktor biologis
D. RENCANA KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional1 Nyeri akut b.d agen
cidera fisikSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah dapat teratasi dengan criteria :
Indicator Awal Target
Pasien mengatakan nyeri hilang/berkurang
3 5
Skala nyeri berkurang/turun
3 5
Ekspresi wajah tampak rileks
3 5
Pasien mengerti penyebab nyeri dan cara mencegahnya
3 5
TTV dalam batas normal 4 5
Pasien menunjukkan teknis relaksasi yang efektif untuk mengurangi nyeri
2 4
Keterangan :1 : keluhan ekstrim2 : keluhan berat3 : keluhan sedang4 : keluhan ringan5 : tidak ada keluhan
1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi lokasi, intensitas, kualitas, durasi, dan skala dengan PQRST.
2. Kontrol faktor lingkungan yang mempengaruhi nyeri, seperti suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan.
3. Gunakan komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman dan penerimaan respon pasien terhadap nyeri.
4. Jelaskan faktor penyebab nyeri.
5. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri.
6. Ukur Tanda-tanda Vital (TTV) pasien.
7. Kolaborasi medis untuk pemberian analgetik
1. Berguna dalam pengawasan kefektifan obat, kemajuan penyembuhan, perubahan dalam karakteristik nyeri.
2. Dengan lingkungan yang nyaman rasa nyeri bisa berkurang.
3. Dengan menggunakan komunikasi terapeutik akan mudah menggali pengalaman pasien terhadap respon nyeri.
4. Supaya pasien dapat memahami nyerinya dan mengurangi kecemasan.
5. Teknik relaksasi dan distraksi dapat menurunkan nyeri dan kecemasan.
6. Ketika seseorang mengalami nyeri, maka TTV akan menigkat.
7. Pemberian analgetik yang tepat dapat membantu pasien untuk beradaptasi dan mengatasi nyeri.
2 Resiko infeksi b.d tindakan invasive
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah dapat teratasi dengan criteria :
1. Ukur TTV dan kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan
1. Tanda vital menandakan adanya perubahan di dalam
Indicator Awal Target
TTV dalam batas normal 3 5
Jumlah leukosit dalam batas normal
3 5
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
3 5
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi.
2 4
Keterangan :1 : keluhan ekstrim2 : keluhan berat3 : keluhan sedang4 : keluhan ringan5 : tidak ada keluhan
lapor jika suhu di atas 38,5oC.2. Cuci tangan setiap sebelum
dan sesudah tindakan keperawatan
3. Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum
4. Tingkatkan intake nutrisi5. Berikan terapi antibiotic6. Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi7. Inspeksi kulit dan membrane
mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase.
tubuh.2. Mencegah terjadinya infeksi
nosokomial3. Meminimalkan terjadinya
infeksi4. Menjaga sistem kekebalan
tubuh dengan mempertahankan intake nutrisi
5. Untuk mencegah terjadinya infeksi dan menyembuhkan infeksi
6. Untuk mendeteksi dini terjadinya infeksi yang dialami pasien
7. Untuk mengetahui adanya infeksi.
3 Gangguan citra tubuh b.d faktor biologis
Setelah dilakukan tindakan kepertawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah dapat teratasi dengan criteria :
Indicator Awal Target
Body image positif 3 5
Mampu mengidentifikasi kekuatan personal
3 5
Mendeskripsikan secara factual perubahan fungsi tubuh
2 5
Mempertahankan interaksi sosial
3 5
Keterangan :1 : keluhan ekstrim2 : keluhan berat
1. Kaji secara verbal dan nonverbal respon klien terhadap tubuhnya
2. Monitor frekuensi mengkritik dirinya
3. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit.
4. Dorong klien mengungkapkan perasaannya
5. Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil.
1. Untuk mengetahui sejauh mana pandangan pasien terhadap dirinya
2. Mengkritik diri sendiri indicator adanya gangguan pada citra tubuh pasien
3. Untuk mengurangi kecemasan pada diri pasien sendiri.
4. Untuk mengetahui masalah yang dialami pasien dan penyelesaiannya
5. Membantu pasien untuk
3 : keluhan sedang4 : keluhan ringan5 : tidak ada keluhan
bersosialisasi kembali dan agar pasien tidak minder.
E. IMPLEMENTASI
No. Hari/Tanggal Jam No. Dx Implementasi Respon
1 Kamis /13-12-2012
08.00
10.30
10.45
10.55
11.00
1
2
1
1
1
3
1. Memberikan terapi analgesic : Injeksi Ketopain 2.1 amp,
2. Memberikan terapi antibiotic : Injeksi Teracef 1.1 gr.
3. Mengkaji nyeri yang dialami pasien secara komprehensif.
4. Menjelaskan faktor penyebab nyeri.
5. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri.
6. Mengkaji secara verbal dan non verbal respon pasien terhadap tubuhnya.
S : Pasien mengatakan tidak nyeri berkurang, tidak gatal setelah diinjeksi.O : injeksi ketopain 2.1 amp, injeksi terfacef 1.1gr masuk per IV tidak ada tanda infeksi.
S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang sekarang, nyeri dirasakan hanya kadang-kadang saja.O : Pasien terkadang tampak menahan nyeri, skala nyeri 3 (1-10).
S : Pasien mengatakan sudah memahami faktor yang menyebabkan nyeriO : Pasien tampak mengerti dengan apa yang dijelaskan perawat.
S : Pasien mengatakan merasa rileks setelah melakukan napas dalam.O : Ekspresi wajah pasien tampak rileks.
S : Pasien mengatakan merasa malu jika teman-temannya mengetahui tentang kondisi dirinya.O : Pasien tampak tertutup saat menceritakan kronologis perjalanan penyakitnya.
11.10
11.30
13.30
3
1,2
2
7. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya.
8. Mengukur TTV dan monitor suhu tiap 4 jam.
9. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi.
S : Pasien mengatakan kadang merasa malu, karena payudaranya yang semakin membesarO : Pasien menceritakan apa yang dirasakan meskipun kadang terlihat ragu.S : Pasien mengatakan tidak demam dari kemarin,O : TD 100/60 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5 C.
S : Pasien dan keluarga pasien mengatakan sedikit memahami tanda dan gejala infeksi dan akan melaporkan ke perawat jika melihat ada tanda dan gejala infeksi pada pasien.O : Pasien tampak memahami penjelasan yang diberikan perawat.
2 Jum’at/14-12-2012
08.00
08.30
09.00
1
2
1,2
1,2
10. Memberikan terapi analgesic : Injeksi Ketopain 2.1 amp,
11. Memberikan terapi antibiotic : Injeksi Teracef 1.1 gr.
12. Menginspeksi kulit dan membrane mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase.
13. Menggunakan komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman dan penerimaan respon pasien terhadap nyeri.
S : Pasien mengatakan tidak nyeri berkurang, tidak gatal setelah diinjeksi.O : injeksi ketopain 2.1 amp, injeksi terfacef 1.1gr masuk per IV tidak ada tanda infeksi.
S : Pasien mengatakan tidak terasa panas pada luka.O : tampak produksi drainase berkurang, warna darah hitam, tidak ada kemerahan pada luka.
S : Pasien mengatakan nyeri yang dialaminya tidak begitu berat disbanding nyeri yang pernah dialami sebelumnya.O : Pasien tampak mengekspresikan dan menceritakan pengalaman nyeri yang pernah dialaminya.
S : Pasien mengatakan memalukan kalau seorang laki-
09.00
09.15
09.30
12.00
3
1,2,3
3
2
14. Memonitor frekuensi mengkritik dirinya
15. Jelaskan tentang pengobatan, perawatan, kemajuan dan prognosis penyakit.
16. Fasilitasi kontak dengan individu lain dalam kelompok kecil.
17. Meningkatkan intake nutrisi
laki payudaranya tumbuh seperti perempuan.O : Pasien tampak beberapa kali mengatakan hal yang sama.
S : Pasien mengatakan khawatir kalau payudaranya kembali membesarO : Pasien tampak mengerti dengan penjelasan yang diberikan perawat
S : Pasien mengatakan malu jika ada yang melihat luka bekas operasinya yang berada dipayudar kanannya.O : Pasien tampak jarang bercerita dengan pasien yang berada 1 ruangan.
S : Pasien mengatakan napsu makannya baik, selain makan dari RS pasien biasanya juga mengemil roti atau buah.O : Tidak terlihat ada sisa makanan di RS.
F. EVALUASI
No. Tanggal / Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf1 13-12-2012/
14.00Nyeri akut b.d agen cidera fisik S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang, muncul hanya
kadang-kadang sajaO : Pasien terkadang tampak menahan nyeri, skala nyeri 3, pasien terlihat sedikt rileks.A : Masalah teratasi sebagian
Risiko infeksi b.d tindakan invasive
Gangguan citra tubuh b.d faktor biologis
Indicator Awal Target Saat ini
Pasien mengatakan nyeri hilang/berkurang 3 5 4
Skala nyeri berkurang/turun 3 5 5
Ekspresi wajah tampak rileks 3 5 4
Pasien mengerti penyebab nyeri dan cara mencegahnya
3 5 4
TTV dalam batas normal 4 5 5
Pasien menunjukkan teknis relaksasi yang efektif untuk mengurangi nyeri
2 4 3
P : Lanjutkan intervensi
S : Pasien mengatakan luka post operasi tidak terasa panas, pada area yang terpasang slang untuk mengeluarkan drain tidak panas, tidak terasa panas.O : Leukosit 7,1.103/uL. Tidak tampak kemerahan, tidak bengkak, tidak tampak kemerahan.A : Masalah teratasi sebagian
Indicator Awal Target Saat ini
TTV dalam batas normal 3 5 5
Jumlah leukosit dalam batas normal 3 5 5
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi 3 5 5
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi.
2 4 3
P : Lanjutkan intervensi
S : Pasien mengatakan dia merasa malu dan minder jika teman-temannya mengetahui kondisi kesehatannya, karena payudaranya yang membesar seperti wanita dan hanya 1 payudara saja.O : Saat berbicara pada perawat pasien tampak malu-malu, tertutup saat menceritakannya, tampak minder.A : Masalah belum teratasi
Indicator Awal Target Saat ini
Body image positif 3 5 4
Mampu mengidentifikasi kekuatan personal 3 5 4
Mendeskripsikan secara factual perubahan fungsi tubuh
2 5 4
Mempertahankan interaksi sosial 3 5 4
P : Lanjutkan intervensi.2 14-12-2012/
14.00Nyeri akut b.d agen cidera fisik
Risiko infeksi b.d tindakan invasive
Gangguan citra tubuh b.d faktor biologis
S : Pasien mengatakan nyerinya sudah jarang dirasakan, semalam tidak muncul nyeri.O : Pasien tampak rileks, skala nyeri 1.A : Masalah teratasi
Indicator Awal Target Saat ini
Pasien mengatakan nyeri hilang/berkurang 3 5 5
Skala nyeri berkurang/turun 3 5 5
Ekspresi wajah tampak rileks 3 5 5
Pasien mengerti penyebab nyeri dan cara mencegahnya
3 5 5
TTV dalam batas normal 4 5 5
Pasien menunjukkan teknis relaksasi yang efektif untuk mengurangi nyeri
2 4 4
P : Discharge planning
S : Pasien mengatakan tidak ada tanda infeksiO : Tidak tampak tanda infeksi, luka hecting sudah kering, drain sisa operasi dilepas.A : masalah teratasi
Indicator Awal Target Saat ini
TTV dalam batas normal 3 5 5
Jumlah leukosit dalam batas normal 3 5 5
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi 3 5 5
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi.
2 4 4
P : Discharge planning
S : Pasien mengatakan setelah operasi ini payudaranya kembali ke ukuran normal, tidak tumbuh benjolan lagi.O : Pasien tampak lebih terbuka saat menceritakan yang ada pada
dirinyaA : Masalah teratasi sebagian.
Indicator Awal Target Saat ini
Body image positif 3 5 5
Mampu mengidentifikasi kekuatan personal 3 5 4
Mendeskripsikan secara factual perubahan fungsi tubuh
2 5 4
Mempertahankan interaksi sosial 3 5 5
P : Pendidikan kesehatan tentang penyakitnya.
top related