aspek legal dan kelembagaan manajemen aset
Post on 28-Oct-2021
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ASPEK LEGAL DAN
KELEMBAGAAN MANAJEMEN
ASET
OLEH: EFFENDI MANSUR
ASPEK LEGAL
RUANG LINGKUP MANAJEMEN ASET
ASPEK LEGAL (LEGAL AUDIT)
merupakan salah suatu lingkup kerja manajemen aset
yang berupa pemeriksaan terhadap bukti legal dari
status penguasaan, sistem prosedur penguasaan
(akuisisi), pemanfaatan aset, pengalihan aset,
penghapusan aset, serta identifikasi permasalahan
dan strategi untuk pemecahan permasalahan legal
yang terkait dengan penguasaan atau pengalihan
aset.
Aset PDAM adalah semua barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban anggaran perusahaan, APBD,
APBN, dan/atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
Diperoleh atas beban anggaran PDAM/APBD/APBN
misalnya IPA, jaringan transmisi/distribusi, tanah,
bangunan kantor, laboratorium, dan fasilitas lainnya.
Berasal dari perolehan lainnya yang sah dapat berupa:
– hibah/sumbangan dari siapapun
– hasil dari pelaksanaan perjanjian/kontrak
KAPAN LEGAL AUDIT DILAKUKAN
Manajemen aset seharusnya sudah menjadi rutinitas
dari manager/bagian yang tugas dan tanggung
jawabnya membidangi pencatatan/pembukuan
dan/atau pengelolaan aset.
Setiap ada penambahan atau pengurangan aset
seharusnya langsung dilakukan pencatatan/pembukuan
dan pemeriksaan terhadap legal status dari aset yang
bersangkutan.
Legal audit akan menjadi lebih penting dalam hal
akan ada dilakukan penyerahan aset dalam rangka
KPBU atau B to B.
Dalam hal PDAM baru akan memulai
pelaksanaan manajemen aset, termasuk untuk
maksud-maksud perbaikan pembukuan,
optimalisasi pemanfaatan aset, maupun untuk
mendukung pelaksanaan kerjasama,
kegiatan pengumpulan data, informasi, dan
berkas-berkas dokumen yang berkaitan
dengan legal audit atas setiap aset dilakukan
bersamaan dengan kegiatan inventarisasi.
Kegiatan pemeriksaan dan pengujian atas
kebenaran dan keabsahan berkas-berkas
dokumen yang bersangkutan, dilakukan setelah
kegiatan inventarisasi selesai dilaksanakan.
Dalam melakukan pemeriksaan dan pengujian
terhadap dokumen dimaksud, dicatat pula
permasalahan yang mungkin timbul terkait
dengan “penguasaan” aset yang bersangkutan.
INFORMASI YANG PERLU DIGALI DALAM PELAKSANAAN LEGAL AUDIT SETIAP ASET , paling kurang adalah:
• Aset yang bersangkutan diperoleh dari
mana?
• Apakah ada bukti perolehannya?
• Apakah ada bukti lain yang melengkapi
perolehannya?
• Berapa nilai perolehannya?
• Bagaimana kondisinya saat diperoleh?
• Apakah aset yang bersangkutan tercatat
dalam buku inventaris?
• Mengapa aset yang bersangkutan belum
secara legal diserahkan penguasaannya
kepada PDAM?
• Permasalahan apa yang dihadapi sehingga
belum dilakukan serah terima penguasaan
aset?
STATUS PENGUASAAN DAN BUKTI LEGAL
Aset yang dikelola PDAM pada saat ini status penguasaannya dapat berbentuk:
• MILIK PDAM
• MILIK PEMERINTAH PUSAT
• MILIK PEMERINTAH DAERAH
• PINJAM PAKAI
• SEWA
• ……………?
STATUS PENGUASAAN DAN BUKTI LEGAL
Bukti legal atas penguasaan aset tersebut dapat berupa:
• berita acara serah terima barang/jasa
• berita acara serah terima pengelolaan
• keputusan penyertaan modal pemerintah
• berita acara hibah
• perjanjian pinjam pakai
• perjanjian sewa menyewa, atau
belum ada bukti sah dan final atas
penguasaan aset yang bersangkutan…
HASIL LEGAL AUDIT
Kegiatan legal audit aset paling kurang akan
menghasilkan informasi sebagai berikut:
• daftar aset yang dikelompokkan menurut status kepemilikan atau penguasaannya: – MILIK PDAM
– MILIK PEMERINTAH PUSAT
– MILIK PEMERINTAH DAERAH
– PINJAM PAKAI
– SEWA
• daftar aset yang bermasalah: - BUKTI PENGUASAAN BELUM/TIDAK DITEMUKAN
- SEDANG DALAM PENGURUSAN BUKTI PENGUASAAN
- SEDANG DALAM MASALAH DENGAN PIHAK KETIGA
PENGUASAAN ASET
SISTEM PROSEDUR PENGUASAAN
• Sistem prosedur penguasaan dan pengalihan aset
pada dasarnya sangat tergantung dari mana anggaran yang akan
digunakan untuk pengadaan aset yang bersangkutan. Setiap jenis/asal pembiayaan akan mempengaruhi sistem prosedur penguasaan dan pengalihan aset yang bersangkutan.
• APBN/APBD UU 1/2004, PP 27/2014, PERPRES 16/2018
• DANA PDAM TATA CARA PENGADAAN BARANG DAN JASA
PADA PDAM YANG BERSANGKUTAN
• DANA INVESTOR (DALAM RANGKA KPBU/BtoB) PERPRES
38/2015, PERDA KPBU, Peraturan Direksi tentang “BtoB”, dan
ketentuan yang diatur dalam PERJANJIAN KERJASAMA.
PEMANFAATAN ASET
PEMANFAATAN ASET DAPAT BERBENTUK
• Dioperasikan untuk kegiatan usaha
• Disewakan
• Dipinjampakaikan
• Dikerjasamakan
• bangun guna serah (BOT)
• bangun serah guna (BTO)
• rehab guna serah (ROT)
• rehab tingkatkan guna serah (RUOT)
• kerjasama pengelolaan (management contract)
PEMANFAATAN ASET yang saat ini berada di PDAM sangat tergantung dari legal status
aset yang bersangkutan.
Dalam hal aset yang bersangkutan masih berstatus aset Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah,
maka dasar hukum pemanfaatan aset ybs. adalah PP 27/2014, artinya:
apabila masih berstatus aset Pemerintah Pusat persetujuannya oleh Kementerian Keuangan, dan
apabila berstatus aset daerah harus mendapatkan persetujuannya dari Kepala Daerah.
Apa yang harus dilakukan agar PEMANFAATAN ASET tidak lagi perlu izin
atau persetujuan dari Kementerian Keuangan atau Kepala Daerah ?
Pada dasarnya hanya ada satu cara, yaitu:
Aset yang bersangkutan harus dialihkan status hukumnya, dari aset milik Pemerintah Pusat atau
Pemerintah Daerah, menjadi aset milik PDAM melalui PENYERTAAN MODAL.
PERSETUJUAN DPRD diperlukan apabila aset yang bersangkutan akan
dipindahtangankan kepada pihak lain [ pengalihan kepemilikan aset ]
yang berupa;
- penjualan
- tukar menukar
- hibah atau
- penyertaan modal
PENGALIHAN ASET
PENGALIHAN ASET
Pengalihan aset PDAM kepada pihak lain dapat terjadi
karena beberapa sebab, antara lain;.
• Pemekaran wilayah administrasi pemerintahan
daerah, yang berakibat diserahkannya pula aset PDAM
yang ada di wilayah pemekaran tersebut;
• Kerjasama PDAM dengan Badan Usaha Swasta,
yang penyerahannya hanya bersifat penyerahan
pengelolaan, bukan penyerahan kepemilikan.
SISTEM PROSEDUR PENGALIHAN ASET (Khusus untuk KPBU)
• Apabila dalam KPBU akan ada pengalihan aset, baik pada saat awal
maupun pada pengakhiran perjanjian kerjasama, prosedur penguasaan
dan pengalihan aset harus diatur dengan lebih jelas dalam perjanjian
kerjasama investasi yang bersangkutan.
• Perjanjian kerjasama investasi sekurang-kurangnya harus mencantumkan
jenis dan jumlah aset, ketentuan tentang penilaian aset
(bagaimana menilainya, kapan dinilai, dan siapa yang
melakukan penilaian), ketentuan tentang kondisi aset pada
saat diserah terimakan, tanggung jawab O&P, hak dan
kewajiban, ketentuan tentang perlakuan pembukuan dan
akuntansi, dan ketentuan tentang tata cara alih milik aset.
SISTEM PROSEDUR PENGALIHAN ASET
Pada setiap pengalihan aset dalam rangka KPBU, baik
pada saat awal maupun pada pengakhiran perjanjian
kerjasama, harus diperiksa dengan cermat data dan
kondisi fisik aset serta dibuat Berita Acara Serah Terima
dengan dilampiri rincian data aset yang bersangkutan.
Berita acara serah terima ini sangat penting sebagai
bukti dari penguasaan aset dan sebagai dasar
pembukuan/akuntansi terhadap aset yang
bersangkutan.
MENGAPA PENGALIHAN ASET PERLU DIATUR DENGAN JELAS DALAM PKS
• Setiap aset mempunyai nilai dan kondisi.
• Berimplikasi pada perlakukan pembukuan dan
akuntansi.
• Pada setiap pengakhiran KPS semua infrastruktur
pengembangan SPAM yang dibangun dan dikelola
oleh badan usaha harus diserahkan kepada
PEMDA/PDAM dalam keadaan baik dan berfungsi.
• Ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan terkait (PP 122/2015,
PP 27/2014, serta PERPRES 38/2015).
PENGHAPUSAN ASET
MENGAPA PENGALIHAN ASET PERLU DIHAPUSKAN
SAK ETAB - Bab 15
Entitas harus menghentikan pengakuan aset tetap
pada saat:
(a) dilepaskan; atau
(b) ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang
diekspektasikan dari penggunaan atau pelepasannya.
MENGAPA PENGALIHAN ASET PERLU DIHAPUSKAN
Bagaimana kalau BMN/BMD.....? (PP No. 27/2014)
Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan fisik dan/atau
kegunaan Barang Milik Negara/Daerah.
Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang Milik
Negara/Daerah dari daftar barang dengan menerbitkan
keputusan dari pejabat yang berwenang untuk
membebaskan Pengelola Barang, Pengguna Barang, dan/atau
Kuasa Pengguna Barang dari tanggung jawab administrasi
dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.
Pasal 82
(1) Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar
Barang Kuasa Pengguna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81
huruf a, dilakukan dalam hal Barang Milik Negara/Daerah
sudah tidak berada dalam penguasaan Pengguna Barang
dan/atau Kuasa Pengguna Barang.
(2) Penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan menerbitkan keputusan Penghapusan dari:
a. Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan dari
Pengelola Barang, untuk Barang Milik Negara; atau
b. Pengelola Barang setelah mendapat persetujuan Gubernur/
Bupati/Walikota, untuk Barang Milik Daerah.
ASPEK KELEMBAGAAN
MANAJEMEN ASET
KELEMBAGAAN MANAJEMEN ASET
• Stuktur organisasi.
• Tugas dan fungsi masing-masing unit
organisasi dan staf yang ada.
• Tata Kerja atau Sistem dan Prosedur
(SOP).
• Sumber Daya Manusia.
STRUKTUR ORGANISASI MANAJEMEN ASET
Besar kecilnya struktur organisasi manajemen
aset dipengaruhi oleh:
• Jenis aset yang dimiliki perusahaan.
• Banyaknya dan/atau tersebarnya aset.
• Kapasitas/kemampuan sumber daya
manusia yang dimiliki perusahaan.
HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI oleh SDM PENGELOLA MANAJEMEN ASET, antara lain:
1. Apa bisnis utama dari perusahaan.
2. Aset apa yang harus dimiliki perusahaan.
3. Bagaimana penempatan aset (di mana lokasinya).
4. Bagaimana posisi profit and loss dari aset utama
perusahaan.
5. Digunakan untuk apa (termasuk dalam peack load?)
6. Apa ketimpangan yang paling besar dari aset yang
ada (gangguan utama, berlebih atau ketidaktepatan
dalam penyediaan peralatan atau sumber daya
manusia)
7. Bagaimana kondisi dari setiap aset utama.
8. Isue2 penting dari keandalan dan kesiapan aset.
9. Berapa umur teknis dan ekonomis setiap aset.
10. Apa saja resiko2 penting dari setiap aset yang ada.
11. Apakah biaya pemeliharaan merupakan faktor yang
penting.
12. Kemungkinan pengembangan terhadap aset dan
ketersediaannya di pasar.
(Sumber: Physical Asset Management – Nicholas AJ. Hasting)
HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI oleh SDM PENGELOLA MANAJEMEN ASET, antara lain:
CIRI DASAR KEPEMIMPINAN DAN ORGANISASI DALAM MANAJEMEN ASET, antara lain:
1. Komitmen dan dukungan pimpinan.
2. Kejelasan visi, misi dan sasaran.
3. Strategi yang solid.
4. Ownership dan komitmen total organisasi.
5. Diarahkan menuju keberhasilan.
6. Institutionalizing improvement (melembagakan
perbaikan demi kemajuan).
(Sumber: Physical Asset Management Handbook – John S. Mitchell)
NILAI DAN BUDAYA ORGANISASI
Nilai – nilai dalam organisasi dapat mendorong pembentukan sikap
perilaku setiap orang sehingga mencerminkan budaya, dan budaya
menentukan keberhasilan.
Beberapa nilai spesifik yang dapat dijadikan “panutan” dalam
pengelolaan manajemen aset antara lain:
1. Komitmen organisasi dan pribadi terhadap safety dan lingkungan.
2. Budaya keandalan dan peningkatan kinerja.
3. Ownership dan akuntabilitas pada semua tingkatan organisasi.
4. Teamwork dan saling membantu satu sama lain.
5. Fokus pada peningkatan produktivitas.
6. Pengendalian biaya melalui eliminasi kerusakan/
cacat.
(Sumber: Physical Asset Management Handbook – John S. Mitchell)
JENIS ORGANISASI
KEUNTUNGAN
• Fokus lebih baik pada sasaran perusahaan.
• Pengendalian personil dan kualitasnya lebih mudah.
• Penggunaan alat bantu dan pergudangan yang lebih efisien.
KERUGIAN
• Respon lebih lambat.
• Ownership individu/ pribadi lebih rendah.
SENTRALISASI
JENIS ORGANISASI
KEUNTUNGAN
• Sangat responsif terhadap kebutuhan masing-masing lokasi.
• Ownership individu/pribadi kuat.
KERUGIAN
• Sulit untuk melakukan prioritas untuk masing-masing fasilitas/aset.
• Sukar untuk mempertahankan ketrampilan dalam area atau lokasi tertentu.
• Penggunaan gudang dan alat bantu yang kurang atau malah pemborosan.
DE-SENTRALISASI
JENIS ORGANISASI
JENIS MANA YANG PALING SESUAI ?
JENIS ORGANISASI HIBRID ATAU CAMPURAN
yaitu suatu unit organisasi “proses” yang memiliki personil lokal untuk melakukan pemeliharaan rutin
dengan jumlah kru dan komposisinya yang disesuaikan dengan beban kerja,
dan personil-2 spesialis terlatih yang bekerja di kantor
pusat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan khusus yang memerlukan keahlian tertentu.
TERIMA KASIH
top related