asuhan keperawatan klien dengan akromegali
Post on 04-Jan-2016
349 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN AKROMEGALI
Kelompok 5
Pengertian
Akromegali adalah kelainan yang disebabkan Kelebihan hormon pertumbuhan (growth hormone/ GH) yang dimulai pada usia dewasa (sesudah penutupan lempeng epifisis) (Kowalak, 2011)
Etiologi
Kelebihan GH disebabkan oleh adenoma eosinofil atau sel campuran
Terdapat sekresi GH berlebihan akibat adenoma hipofisis
Patofisiologi Melihat besarnya tumor adenoma hipofisis dapat
dibedakan dalam dua bentuk yakni, mikro adenoma dan makro adenoma, tumor ini dijumpai
disayap lateral sella tursica. Kadang-kadang tumor ektopik dapat pula dijumpai digaris migrasi
rathke pouch yaitu disinus sfenoidalis dan di daerah para farings. Sehingga mengakibatkan
terjadinya peningkatan kadar GH.Peningkatan kadar GH terjadi setelah penutupan
lempeng epifisis, maka pasien akan mengalami akromegali, yang pertumbuhannya terutama
terjadi pada jaringan lunak, kulit, dan visera, serta pada tulang wajah, tangan, dan kaki, biasanya ini
terjadi pada pasien di atas umur 40 tahun.
Manifestasi klinik
Tulang•Gigantisme•Frontal Bossing•Kiposis, Ostopenia,dll
Jaringan lunak•Pelebaran dan penebalan hidung, lidah, bibir, dan telinga•Pembesaran tangan dan kaki•Kulit tebal, basah, dan berminyak,dll
Metabolisme •Gangguan toleransi glukosa/diabetes melitus•Hiperfosfatemia•Hiperlipidemia,dll
Pembesaran tumor•Pertumbuhan ke inferior (dasar sella)•Pembesaran ke lateral•Pembesaran keatas (Superior),dll
Pemeriksaan fisikDS:
•Klien menyatakan ada perubahan
stamina dan kemampuan untuk
melakukan aktivitas sehari-
hari (ADL)•Klien menyatakan
sehari-hari berkemih, haus, atau lapar yang
berlebihan
DO:•Diaforesis•Sakit kepala hebat•Pertumbuhan berlebihan tulang rawan dan jaringan ikat •Prognatisme nyata•Hipertrofi laring
Pemeriksaan penunjang CT Scan MRI (Magnetic Resonance Imaging), Laboratorium darah Pemeriksaan IGF-1 Pemeriksaan IGFBP-3 Pemeriksaan kadar PRL kadar GHRH. pemeriksaan kadar gula darah, trigliserida,
kalsium urine dan fosfat darah.
Komplikasi Hipopituitarisme Hipertensi Intoleransi glukosa / DM Kardiomegali Gagal jantung dll
Penatalaksanaan
Terapi pembedahan
Terapi radiasi
Terapi medikamentos
a
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN Aktivitas/istirahat Letargi/disorientasi Sirkulasi Perubahan tekanan darah postural,
nadi yang menurun, lipatan kulit kasar Integritas Ego Stres, tergantung pada orang lain,
masalah financial yang berhubungan dengan kondisi.
Emilinasi urine encer juga kuning Makanan/cairan Kulit tebal, turgor jelek, basah dan
berminyak Neurosensori disorientasi; mengantuk, letargi kenyamanan Wajah meringis apabila terjadi sakit
kepala hebat Kemanan Menurunnya kekuatan umum atau
rentang gerak, kulit rusak/ turgor kulit Jelek
DIAGNOSA Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan
perubahan kontraktilitas otot jantung Nyeri akut yang berhubungan dengan peningkatan
tekanan intrakranial akibat adanya adenoma kelenjar hipofisis
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan hipermetabolik
Kelelahan yang berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energi akibat hipermetabolik
Disfungsi seksual yang berhubungan dengan perubahan hormonal : hipogonadisme dan hiperprolaktinema
Resiko ketidakstabilan gula darah yang berhubungan dengan periode pertumbuhan yang cepat : akromegali/ gigantisme
Gangguan bodi image yang berhubungan dengan perubahan struktur tubuh
INTERVENSI DX1
Tujuan : klien mampu mempertahankan curah jantung yang adekuat
Kriteria hasil :› Pulsasi nadi perifer kuat› Tekanan darah sistolik tidak lebih dari 120
mmHg › Denyut jantung 60-100 x/menit dengan irama
yang teratur› Pengeluaran urine > 30 ml/hr› Kesadaran dalam batas normal.
INTERVENSI RASIONAL
1. Auskultasi jantung adanya takikardi (denyut jantung lebih dari 100 x/menit, bradikardi : HR kurang dari 60x/mnt, dan adanya irama irreguler
2. Kaji adanya tanda penrunan cardiac out put : cepat, lambat, atau kekuatan pulsasi perifer, hipotensi, sinkope, napas pendek, nyeri dada, kelemahan, dan kelelahan
3. Tentukan akut atau kronis distritmia
R/ pengkajian pada pasien penting untuk mengetahui irama pada monitor EKG
R/ toleransi pasien terhadap distritmia dan kebutuhan penanganan khusus merupakan dasar dari manifestasi klinis adanya penurunan curah jantung R/ distritmia persisten akan menentukan tipe dari terapi yang dibutuhkan untuk mengembalikan irama sinus normal atau mengontrol distritmia untuk mempertahankan curah jantung yang adekuat
DX2Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam, nyeri dapaT teratasiKriteria hasil :› Pasien mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu menggunakan tekniknonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan).
› Melaporkan bahwa nyeri berkurang ditandai dengan skala nyeri yang menurun
› Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
› Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang.
› Tanda vital dalam rentang normal
INTERVENSI RASIONAL
1. Lakukan pengkajian nyeri secarakomprehensif termasuk lokasi,karakteristik, durasi frekuensi, kualitasdan faktor presipitasi.
2. Kontrol lingkungan yang dapatmempengaruhi nyeri seperti suhuruangan, pencahayaan dan kebisingan
3. Kurangi faktor presipitasi nyeri
R/ Untuk mengidentifikasi tingkat keparahan nyeri.
R/ Dapat meningkatkan kenyamanan pada pasien
R/ Faktor presipitasi dapatmemperburuk keluhan
DX3Tujuan : Kebutuhan nutrisi tubuh klien terpenuhiKriteria hasil:› Mencerna jumlah kalori atau nutrien yang
tepat menunjukkan tingkat energi.› Mendemonstrasikan BB stabil atau
penambahan ke arah rentang biasanya /yang diinginkan dengan nilai laboratorium normal.
INTERVENSI RASIONAL
1. Tentukan program diit dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan yang dapat dihabiskan pasien.
2. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen/perut kembung,mual, muntahan makanan yang belum sempat dicerna,pertahankan keadaan puasa sesuai dengan indikasi.
3. Identifikasi makanan yang disukai atau dikehendaki termasuk kebutuhan etnik atau kultur.
R/ Mengindentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari kebutuhan terapetik.
R/ Hiperglikemia dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat menurunkan mobilitas atau fungsi lambung (distensi atau ilius paralitik) yang akan mempengaruhi pilihan intervensi.
R/ Jika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam pencernaan makanan, kerjasama ini dapat diupayakan setelah pulang.
DX4Tujuan : Aktifitas klien tidak terganggu dan tidak mudah lelah.Kriteria Hasil : Pasien dapat beraktivitas sesuai kemampuan
INTERVENSI RASIONAL
1. Diskusikan dengan klien kebutuhan akan aktifitas, buat jadwal perencanaan dengan klien dan identifikasi aktivitas yang menimbulkan kelelahan.
2. Berikan aktifitas alternatif dengan periode istirahat yang cukup atau tanpa diganggu
3. Pantau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
R/pendidikan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan tingkat aktivitas meskipun pasien mungkin sangat lelah.
R/ mencegah kelelahan yang berlebihan. R/ mengidentifikasi tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi secara fisiologis.
DX5Tujuan : Memperkuat hubungan dan komunikasi klien dengan orang terdekatKriteria Hasil :› Klien mengungkapkan perasaan secara
terbuka› Klien memahami tentang proses penyakit
INTERVENSI RASIONAL
1. Sediakan lingkungan yang tidak mengancam, dan dorong klien untuk bertanya tentang seksualitas pribadi.
2. Berikan kesempatan klien mengungkapkan perasaan secara terbuka dalam lingkungan yang tidak mengancam.
3. Anjurkan klien untuk mendiskusikan keluhannya dengan suami atau istri atau pasangan.
R/ Tindakan ini mendorong klien untuk bertanya tentang hal khusus yang berkaitan dengan keadaan saat ini. R/ Tindakan ini meningkatkan komunikasi dan pemahaman diantara klien dan pemberi asuhan.
R/ Untuk berbagi keluhan dan memperkuat hubungan
DX6Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam ketidakstabilan kadar glukosa darah tidak terjadiKriteria Hasil: Kadar glukosa darah stabil
INTERVENSI RASIONAL
1. Anjurkan pasien untuk memeriksakan kadar glukosa darah secara rutin, waktu dan dosis obat, diet, aktivitas
2. Libatkan keluarga pasien untuk perencanaanmakan
3. Anjurkan pasien untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan kadar glukosa darah
R/ Untuk memantau kadar gula darah
R/ Memberikan informasi pada keluarga untukmemahami kebutuhan nutrisi pasien
R/ Mencegah terjadinya hiperglikemi
DX7Tujuan :Pasien mengekspresikan gambaran diri yang positifKriteria Hasil : Pasien menerima perubahan pada body imagenya
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji reaksi pasien terhadap perubahan tubuhnya
2. Observasi interaksi social pasien.
3. Pertahankan hubungan terapeutik dengan pasien.
R/ Menentukan reaksi pasien terhadap perubahan body imagenya
R/ Withdrawl social bisaa terjadi karena penolakan.
R/ Memfasilitasi suatu hubungan terapeutik yang terbuka
IMPLEMENTASI
Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana tindakan (intervensi)
EVALUASIDX1
klien mampu mempertahankan curah jantung yang adekuat
DX2Klien tidak meringis dan menangis, ekspresi wajah rileks.
DX3Berat badan klien bertambah, hasil laboraturium normal
DX4Aktivitas klien tidak terganggu dan tidak mudah lelah.
DX5Klien memahami tentang proses perjalanan penyakit
DX6ketidakstabilan kadar glukosa darah tidak terjadi
DX7Klien menunjukkan gambaran diri yang positif
top related