bab 1 & 2 nutrisi pd lansia.docx
Post on 21-Feb-2018
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
1/18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses penuaan merupakan fenomena yang pasti akan terjadi pada manusia
yang diberi umur panjang, proses ini akan terjadi secara alami dan tidak bisa
dihindari. Menua merupakan proses menghilangnya secara perlahan lahan
kemampuan jaringan memperbaiki diri atau mengganti, mempertahankan struktur
dan fungsi normal serta ketahanan dari kerusakan. alam struktur anatomi proses
menjadi tua terlihat sebagai kemunduran dalam sel. Proses ini berlangsung secara
alami, terus menerus dan berkesinambungan, yang selanjutnya akan menyebabkan
perubahan anatomi, fisiologi dan biokimia pada jaringan tubuh secara keseluruhan
Seperti tahapantahapan usia lainnya, dalam fase ini seorang lansia dapat
mengalami masalah gi!i, baik gi!i lebih maupun gi!i kurang. Berkaitan dengan
hal tersebut, untuk menciptakan sumber daya manusia yang tentunya banyak
faktor. "aktor langsung yang berhubungan dengan status gi!i meliputi konsumsi
makanan dan penyakit infeksi. "aktor tidak langsung meliputi pengetahuan,
pendidikan, status ekonomi, pendidikan orang tua, dan besar keluarga.
Perubahan status gi!i pada lansia lebih disebabkan pada perubahan
lingkungan maupun faali tubuh dan status kesehatan lansia. Perubahan tersebut
semakin nyata pada kurun usia #$an. "aktor lingkungan meliputi perubahan
kondisi ekonomi akibat pensiun, isolasi sosial karena hidup sendiri setelah
pasangan meninggal dunia dan rendahnya pemahaman gi!i akan memperburuk
keadaan gi!i lansia. "aktor kesehatan yang mempengaruhi status gi!i adalah
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
2/18
timbulnya penyakit degeneratif dan non generatif yang berakibat pada perubahan
dalam asupan makanan dan perubahan penyerapan !at gi!i %&armojo, '$$().
Perubahan yang terjadi pada lansia erat kaitannya dengan perilaku
kesehatan indi*idu yaitu adanya interaksi sosial dalam bentuk dukungan baik
dukungan keluarga+ kelompok maupun dukungan secara sosial. Menurut &epkes
- %1/) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat diba0ah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang
berhubungan dengan indi*idu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan indi*idu
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Menurut &armojo %'$$$), pada umumnya lansia berkeinginan menikmati
hari tuanya di lingkungan keluarga, namun dalam keadaan dan sebab tertentu
mereka tidak tinggal bersama keluarganya. leh karena itu, lansia yang berada di
lingkungan keluarga atau tinggal bersama keluarga serta mendapat dukungan dari
keluarga akan membuat lansia merasa lebih sejahtera. "riedman dalam Sudiharto
%'$$#), menyatakan bah0a fungsi dasar keluarga antara lain adalah fungsi efektif,
yaitu fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling
mengasuh dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung
satu sama lain.
Peran anggota keluarga terhadap lansia seperti melakukan pembicaraan
terarah, mempertahankan kehangatan keluarga, membantu dalam hal sumber
keuangan dan transportasi, memberikan kasih sayang, menghormati dan
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
3/18
menghargai, bersikap sabar dan bijaksana, mengajak dalam acara tertentu,
memeriksakan kesehatan lansia secara teratur, memberi dorongan untuk tetap
hidup bersih dan sehat dan lainlain
1.' 2ujuan
1.'.1 2ujuan 3mum
3ntuk mengetahui upaya pre*entif dan promotif pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada lansia.
1.'.' 2ujuan 4husus
2ujuan 4husus dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui 5
1. Mengetahui apa kebutuhan nutrisi pada lansia.
'. Mengetahui dan mengaplikasikan caracara mengkritisi jurnal yang
berkaitan dengan kebutuhan nutrisi pada lansia
6. Mengetahui dan membahas berbagai upaya pre*entif dan promotif untuk
menanggulangi masalah nutrisi pada lansia.
(. Membuat pengkajian pada lansia dengan masalah nutrisi.
7. Membuat perencanaan kepera0atan yang berkaitan dengan nutrisi pada
lansia.
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
4/18
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Lansia
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. &alam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia ada tiga aspek yang perlu
dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara
biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan
secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu
semakin rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan
kematian. 8al ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel,
jaringan, serta sistem organ. Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih
dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya.
Banyak orang beranggapan bah0a kehidupan masa tua tidak lagi
memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bah0a
kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban
keluarga dan masyarakat &ari aspek sosial, penduduk lanjut usia merupakan satu
kelompok sosial sendiri. &i negara barat, penduduk lansia menduduki strata sosial
di ba0ah kaum muda. 8al ini dilihat dari keterlibatan mereka terhadap sumber
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
5/18
daya ekonomi, pengaruh terhadap pengambilan keputusan serta luasnya hubungan
sosial yang semakin menurun
&epkes - %'$$() membuat pengelompokan lansia menjadi 6 %tiga)
kelompok yaitu kelompok pertengahan umur adalah kelompok usia dalam masa
virilitas, yaitu masa persiapan lansia, yang menampakkan keperkasaan fisik dan
kematangan ji0a %(77( tahun), kelompok lansia dini ialah kelompok dalam masa
prasenium, yaitu kelompok yang mulai memasuki lansia %779( tahun) dan
kelompok lansia dengan resiko tinggi, ialah kelompok yang berusia lebih dari #$
tahun, atau kelompok lansia yang hidup sendiri, terpencil, tinggal di panti,
menderita penyakit berat, atau cacat.
2.2 Perubahan-Perubahan an! Ter"a#i pa#a Lansia
:ugroho %'$$/) menyatakan adapun perubahan yang terjadi pada lanisa
tersebut terbagi atas perubahan fisik yang meliputi perubahan pada sel, sistem
persarafan, sistem pendengaran, sistem penglihatan dan sistem muskuloskletal.
Perubahan yang terjadi pada sel adalah lebih sedikit jumlahnya, lebih besar
ukurannya, berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan
intraseluler, menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah, dan hati, jumlah sel
otak menurun, terganggunya mekanisme perbaikan sel, otak menjadi atrofi,
beratnya berkurang 71$;. Pada sistem persarafan terjadi berat otak menurun 1$
'$; %setiap orang berkurang sel otaknya dalam setiap harinya), lambat dalam
respon dan 0aktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres, mengecilnya saraf
panca indra, yaitu berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,
mengecilnya saraf pencium dan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
6/18
dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin dan kurang sensitif terhadap
sentuhan
Pada sistem pendengaran terjadi gangguan pada pendengaran yaitu
hilangnya kemampuan %daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara atau nadanada yang tinggi dan nada yang rendah, suara yang tidak
jelas, sulit dimengerti katakata yang diucapkan, membran timpani menjadi
mengecil menyebabkan terjadinya kerapuhan pada membran tersebut, terjadi
pengumpulan serumen dan mengeras karena meningkatnya keratin dan
pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan
ji0a+ stres. Sedangkan pada sistem penglihatan terjadi pada pupil yaitu timbul
kekakuan dan hilangnya respon terhadap sinar, kornea lebih berbentuk bulat
%bola), lensa lebih suram %kekeruhan pada lensa) hingga menjadi katarak,
menyebabkan gangguan penglihatan, meningkatnya ambang, pengamatan sinar,
daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, dan susah melihat dalam cahaya
gelap, hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapangan pandang< berkurang luas
pandangannya dan berkurangnya daya membedakan 0arna biru atau hijau pada
skala ukur.
Pada sistem muskuloskeletal terjadi tulang kehilangan density %cairan) dan
makin rapuh, kifosis, discus inter*ertebralis menipis dan menjadi pendek,
persendian membesar dan menjadi pendek dan tendon mengerut serta mengalami
skelerosis. Sementara perubahan mental yang terjadi pada lansia lebih disebabkan
oleh adanya perubahan fisik, organ perasa, kesehatan secara umum, tingkat
pendidikan, keturunan, lingkungan, memori jangka panjang dan jangka pendek,
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
7/18
intelegency dan kemampuan komunikasi *erbal dan berkurangnya keterampilan
psikomotor serta perubahan psikososial pada lansia %:ugroho '$$/).
Perubahan status gi!i pada lansia lebih disebabkan pada perubahan
lingkungan maupun faali tubuh dan status kesehatan lansia. Perubahan tersebut
semakin nyata pada kurun usia #$an. "aktor lingkungan meliputi perubahan
kondisi ekonomi akibat pensiun, isolasi sosial karena hidup sendiri setelah
pasangan meninggal dunia dan rendahnya pemahaman gi!i akan memperburuk
keadaan gi!i lansia. "aktor kesehatan yang mempengaruhi status gi!i adalah
timbulnya penyakit degeneratif dan non generatif yang berakibat pada perubahan
dalam asupan makanan dan perubahan penyerapan !at gi!i %&armojo, '$$().
2.$ Per%asa&ahan 'i(i pa#a Lansia
Selain permasalahan tersebut diatas akibat dari terjadinya perubahan
perubahan pada seluruh sistem, lansia juga mengalami masalah gi!i. Perubahan
fisik dan penurunan fungsi organ tubuh akan mempengaruhi konsumsi dan
penyerapan !at makanan oleh tubuh. 8al ini akan akan berakibat pada terjadinya
masalah gi!i lebih atau terjadi gi!i kurang.
=i!i lebih pada lansia lebih banyak terdapat di perkotaan daripada
pedesaan. 4ebiasaan mengkonsumsi makan yang berlebih pada 0aktu muda
menyebabkan berat badan berlebih dan juga karena kurangnya akti*itas fisik.
4ebiasaan mengkonsumsi makan berlebih tersebut sulit untuk diubah 0alaupun
lanjut usia menyadari dan berusaha untuk mengurangi makan. 4egemukkan
merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit, misalnya penyakit jantung,
diabetes mellitus, penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
8/18
%:ugroho '$$/). Menurut &armojo > Martono %'$$(), kelebihan gi!i pada lansia
biasanya berhubungan dengan gaya hidup pada usia sekitar 7$ tahun. 4ondisi
ekonomi yang membaik dan tersedianya berbagai makanan siap saji yang enak
dan kaya energi menjadikan asupan makanan dan !at!at gi!i melebihi kebutuhan
tubuh.
?dapun gi!i kurang yang terjadi pada lansia sering disebabkan oleh
masalah sosialekonomi dan gangguan penyakit. ?pabila konsumsi kalori terlalu
rendah dari yang dibutuhkan, akan menyebabkan berat badan kurang dari normal.
8al ini akan diperparah apabila disertai dengan kekurangan protein, akibatnya
adalah kerusakkan sel yang tidak dapat diperbaiki. ?khirnya daya tahan tubuh
akan menurun dan akan mudah terkena penyakit infeksi pada organ tubuh *ital.
Maryam %'$$/) menyatakan faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya
gi!i kurang pada lansia adalah keterbatasan ekonomi keluarga, menderita penyakit
kronis, pengaruh psikologis, hilangnya gigi, kesalahan dalam pola makan,
kurangnya pengetahuan tentang gi!i dan cara pengolahan bahan makanan.
2erjadinya kurang gi!i pada lansia oleh karena sebabsebab yang bersifat primer
dan skunder. Sebab primer meliputi ketidaktahuan, ketidakmampuan, isolasi
sosial, hidup sendiri, kehilangan pasangan, gangguan fisik, gangguan
penginderaan, gangguan mental dan kemiskinan, sehingga asupan makanan
seharihari kurang. Sebab sekunder meliputi mal absorbsi, penggunaan obat
obatan, peningkatan kebutuhan gi!i, pola makan yang salah serta alkoholisme.
2.) Kebu*uhan 'i(i Lansia
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
9/18
4ebutuhan kalori pada lansia diperoleh dari lemak ,( kal, karbohidrat (
kal, dan protein ( kal per gramnya. Bagi lansia komposisi energi sebaiknya '$
'7; berasal dari protein, '$; dari lemak, dan sisanya dari karbohidrat.
4ebutuhan kalori untuk lansia lakilaki sebanyak 19$ kal, sedangkan untuk
lansia 0anita 1#$$ kal. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka
sebagian energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas
%Maryam, '$$/).
?ngka kecukupan energi dan !at gi!i yang dianjurkan untuk manula dalam
sehari didapat dengan menciptakan pola makan yang baik, menciptakan suasana
yang menyenangkan. Memperkuat daya tahan tubuh dengan makanan yang
mengandung !at gi!i yang penting untuk kekebalan tubuh dari penyakit, seperti 5
bijibijian, sayuran berdaun hijau, makanan laut. Mencegah tulang agar tidak
menjadi keropos dan mengerut yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung *itamin &. Pada usia diatas 9$ tahun kemampuan penyerapan
kalsium menurun, mengkonsumsi *itamin & membantu penyerapan kalsium
dalam tubuh, contoh makanan sumber *itamin & adalah susu.
Selanjutnya adalah memastikan agar saluran pencernaan tetap sehat, aktif
dan teratur. 4arena itu harus makan sedikitnya '$ gram makanan yang
mengandung serat, seperti bijibijian, jeruk dan sayuran yang berdaun hijau tua.
Menyelamatkan penglihatan dan mencegah terjadinya katarak. Santaplah
makanan yang mengandung *itamin @, A dan B karoten %antioksidan), seperti 5
sayuran ber0arna kuning dan hijau, jeruk sitrun dan buah lain.
Mengurangi resiko penyakit jantung yaitu dengan membatasi makanan
berlemak yang banyak mengandung kolesterol dan natrium dan harus banyak
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
10/18
makan makanan yang kaya *itamin B9, B1', asam folat, serat yang larut, kalsium
dan aklium, seperti bijibijian utuh, susu tanpa lemak, kacang kering daging tidak
berlemak, buah, termasuk nanas dan sayuran. ?gar ingatan tetap baik dan sistem
syaraf tetap bagus, harus banyak makan *itamin B9, B 1' dan asam folat.
2.+ Po&a ,aan Lansia
Pola makan berarti suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan
yang sehat. 4egiatan makan yang sehat meliputi pengaturan jumlah kecukupan
makanan, jenis makanan dan jad0al makan, didalam fungsinya untuk
mempertahankan kesehatan.
2.+.1 Ju%&ah Asupan ,aanan
Pola makan pada lansia dalam pengaturan jumlah makanan sebagai
sumber energi hendaknya harus mengandung semua unsur gi!i, seperti
karbohidrat, protein, lemak, mineral, *itamin, air dan serat dalam jumlah yang
cukup sesuai dengan kebutuhan lansia serta harus seimbang dalam komposisinya
%Maryam, '$$/).
umlah kebutuhan energi per hari disesuaikan dengan berat badan dan
tingkat akti*itas fisik yang dilakukan. &alam keadaan sakit kebutuhan energi
semakin meningkat sesuai dengan keadaan sakit. 4ebutuhan energi tersusun atas
karbohidrat 9$#$; yang terbagi atas karbohidrat sederhana 1$17; berupa gula
serta karbohidrat kompleks berupa nasi, kacang, buah dan sayur. Protein 17'$;
dari total kebutuhan energi tersusun atas protein lengkap berupa protein he0ani
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
11/18
sebaiknya dari daging tanpa lemak, ikan dan putih telur atau kombinasi antara nasi
dan kacangkacangan %Maryam, '$$/).
umlah lemak dalam makanan adalah 17'$; dari total energi, kurang dari
1$; berasal dari lemak he0ani. umlah asupan kolesterol C6$$mg+hari, harus
dihindari makanan dengan kolesterol tinggi yang bersumber dari kuning telur,
jeroan, otak, kulit, udang, keju, sop buntut dan sop kaki. &ianjurkan untuk makan
makanan yang mengandung serat yang larut dalam air seperti apel, jeruk, pir,
kacang merah dan kedelai. 4arena selain sebagai sumber serat, buah dan sayur
juga sebagai sumber *itamin dan mineral serta air. 4ebutuhan lansia akan air
adalah '6 liter+ hari %1$17 gelas) %Maryam, '$$/).
Pemberian makanan pada lansia menurut :ugroho %'$$/) adalah makanan
yang hendak disajikan harus memenuhi kebutuhan gi!i, makanan yang disajikan
diberikan pada 0aktu yang teratur dan dalam porsi yang kecil saja, berikan
makanan secara bertahap dan ber*ariasi, sesuaikan makanan dengan diet yang
dianjurkan oleh dokter dan berikan makanan yang lunak untuk menghindari
konstipasi serta memudahkan mengunyah, seperti nasi tim atau bubur.
2.+.2 Jenis ,enu ,aanan
Menu adalah susunan hidangan yang dipersiapkan atau disajikan pada
0aktu makan. Menu seimbang bagi lansia adalah susunan makanan yang
mengandung cukup semua unsur !at gi!i dibutuhkan lansia. Pedoman untuk
makanan bagi lansia adalah makan makanan yang beraneka ragam dan
mengandung !at gi!i yang cukup, makanan mudah dicerna dan dikunyah, sumber
protein yang berkualitas seperti susu, telur, daging dan ikan. Sebaiknya
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
12/18
mengkonsumsi sumber karbohidrat kompleks, makanan sumber lemak harus
berasal dari lemak nabati, mengkonsumsi makanan sumber !at besi seperti bayam,
kacangkacangan dan sayuran hijau %Maryam, '$$/).
&alam menu seimbang bagi lansia juga harus membatasi makanan yang
dia0etkan dan anjurkan pada lansia untuk minum air putih 9/ gelas sehari karena
kebutuhan cairan meningkat dan untuk memperlancar proses metabolisme serta
makanan sehari disajikan dalam keadaan masih panas %hangat), segar dan porsi
kecil %Maryam, '$$/).
2.+.$ Ja#a& ,aan
Maryam %'$$/) menyatakan menu yang disusun untuk lansia dalam
pemberiannya sebaiknya terbagi atas #/ kali pemberian, yang terdiri dari 6 kali
makanan utama %pagi, siang dan malam) serta (7 kali makanan selingan. Sebagai
contoh pukul $7.$$ minum susu atau jus, pukul $#.$$ makanan utama, pukul
$.6$ makan minum selingan, pukul 1'.$$ makanan utama, pukul 17.$$ makan
minum selingan, pukul 1/.6$ makanan utama dan sebelum tidur makan minum
selingan.
2./ 0a*or an! ,e%en!aruhi Po&a ,aan pa#a Lansia
Lansia dengan berbagai kemunduran yang dialami, dapat mempengaruhi
derajat kesehatan lansia tersebut. &erajat kesehatan yang baik salah satunya dapat
diperoleh dengan menjaga status gi!inya dengan mempertahankan kecukupan gi!i
melalui pola makan baik pula. Maryam %'$$/) mengatakan bah0a keseimbangan
moti*asi, perasaan dan emosi mencakup rasa marah, cemas, takut, kehilangan,
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
13/18
sedih dan kece0a akan berdampak pada berbicara sembarangan, sikap berbicara
yang buruk pada orang lain, menolak makan minum, menolak ketergantungan
dengan orang lain, melemparkan makanan dan lainlain serta tak kalah penting
adalah dukungan sosial dari lingkungan seperti dukungan keluarga, kelompok
maupun masyarakat. "aktor yang mempengaruhi pola makan lansia diantaranya
adalah moti*asi diri, perasaan dan emosi serta dukungan keluarga
2. Duun!an Ke&uar!a
Perubahan yang terjadi pada lansia erat kaitannya dengan perilaku
kesehatan indi*idu yaitu adanya interaksi sosial dalam bentuk dukungan baik
dukungan keluarga+ kelompok maupun dukungan secara sosial. Menurut &epkes
- %1/) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat diba0ah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang
berhubungan dengan indi*idu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan indi*idu
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok
dan masyarakat.
Menurut &armojo %'$$$), pada umumnya lansia berkeinginan menikmati
hari tuanya di lingkungan keluarga, namun dalam keadaan dan sebab tertentu
mereka tidak tinggal bersama keluarganya. leh karena itu, lansia yang berada di
lingkungan keluarga atau tinggal bersama keluarga serta mendapat dukungan dari
keluarga akan membuat lansia merasa lebih sejahtera. "riedman dalam Sudiharto
%'$$#), menyatakan bah0a fungsi dasar keluarga antara lain adalah fungsi efektif,
yaitu fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
14/18
mengasuh dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung
satu sama lain.
Peran anggota keluarga terhadap lansia seperti melakukan pembicaraan
terarah, mempertahankan kehangatan keluarga, membantu dalam hal sumber
keuangan dan transportasi, memberikan kasih sayang, menghormati dan
menghargai, bersikap sabar dan bijaksana, mengajak dalam acara tertentu,
memeriksakan kesehatan lansia secara teratur, memberi dorongan untuk tetap
hidup bersih dan sehat dan lainlain
2. Pen!aruh ,o*i3asi4 Perasaan #an E%osi ser*a Duun!an Ke&uar!a
*erha#ap Po&a ,aan Lansia
Secara epidemiologi faktor resiko terhadap terjadinya gangguan pola
makan pada lansia antara lain karakteristik indi*idu dan perilaku yang berkaitan
dengan pola makan dan gaya hidup, karakteristik adalah segala sesuatu yang
merupakan ciriciri biologis dan sosial yang terdapat pada lansia. 4arakteristik
tersebut seperti karakteristik sosiodemografi misalnya umur, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, sosial ekonomi, dan perilaku %pengetahuan
dan sikap) serta sosial budaya %:ugroho, '$$/) .
Menurut Maramis %'$$9) perubahan psikologis seseorang dapat dilihat
dengan memperhatikan masalah emosionalnya dengan maksud menghilangkan,
mengubah gejala yang ada dan mengembangkan pertumbuhan kepribadian yang
positif. Perubahan tersebut tentunya berdampak pada perilaku seseorang dalam
beraktifitas dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, seperti dalam
mengkonsumsi makanan yang tentunya juga dipengaruhi oleh keadaann emosi.
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
15/18
Pada penelitian usilanti %'$$9), lansia yang memiliki dukungan sosial yang baik
akan memperbaiki kondisi psikososialnya. &engan semakin majunya komunikasi
antar indi*idu dan teknologi, pola hidup masyarakat mengalami perubahan. Pola
hidup keluarga semakin kehilangan fungsinya dan beralih menjadi pola hidup
keluarga inti. 4ebiasaan untuk memberikan bantuan sosial antar keluarga
%Maryam, '$$/) . Berkurang dan pola hidup indi*idual semakin menonjol. &alam
hal ini berpengaruh terhadap kondisi psikososial lansia.
2.5 Kri*isi Jurna& Terai* Upaa Pre3en*i6 #an Pro%o*i6 Kebu*uhan
Nu*risi pa#a Lansia
2..1 Hubun!an an*ara po&a onsu%si #an a*i6i*as 6isi #en!an s*a*us !i(i
pa#a &ansia
Peneliti 5 :urikha -smayanti, Solikhah.
2ahun 5 '$1'.
Metode Penelitian 5
enis penelitian ini adalah obser*asional analitik dengan
rancangan cross sectional. &ipilih rancangan ini karena setiap subyek hanya
diobser*asi sekali saja dan pengukuran *ariabel dilaksanakan pada saat itu juga.
Penelitian Cross Sectional relatif mudah dilaksanakan karena ekonomis dari segi
0aktu, membutuhkan biaya yang tidak terlalu besar, dan hasilnya dapat diperoleh
dengan cepat.
Populasidan Sampel5 Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh lansia yang ada
di Panti Sosial 2resna Derdha %PS2D) 3nit ?biyoso Eogyakarta yang berjumlah
1'$ orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dari jumlah populasi yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti. 2eknik
pengambilan sampel yang digunakan adalahpurposive sampling
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
16/18
8asil Penelitian 5 8asil analisis bi*ariat juga menunjukkan bah0a dari 6/
responden yang memiliki pola konsumsi yang baik dengan status gi!i yang tidak
baik ada sebanyak '7 responden %#7,/;), sedangkan 16 responden %97,$;)
menunjukkan pola konsumsi yang baik dengan status gi!i yang baik, dengan nilai
P value F $,6 dengan P F $,/11. ?rtinya, lansia yang pola konsumsinya tidak
baik atau tingkat konsumsi energinya C/$; memiliki peluang untuk mengalami
status gi!i yang tidak baik $,/11 kali atau /1,1; dari pada lansia yang pola
konsumsinya baik dan secara statistik tidak ada hubungan.
8asil analisis bi*ariat juga menunjukkan bah0a dari 6/ responden yang memiliki
pola konsumsi yang baik dengan status gi!i yang tidak baik ada sebanyak '7
responden %#7,/;), sedangkan 16 responden %97,$;) menunjukkan pola kon
sumsi yang baik dengan status gi!i yang baik, dengan nilai P value F $,6
dengan P F $,/11. ?rtinya, lansia yang pola konsumsinya tidak baik atau tingkat
konsumsi energinya C/$; memiliki peluang untuk mengalami status gi!i yang
tidak baik $,/11 kali atau /1,1; dari pada lansia yang pola konsumsinya baik dan
secara statistik tidak ada hubungan.
Pembahasan 5 Penelitian ini tujuannya untuk melihat hubungan pola konsumsi dan
aktifitas fisik terhadap status gi!i pada lansia. 8asilnya 5 ?da hubungan antara
Pola konsumsi dan latihan fisik dengan status gi!i pada lansia.
'./.' 8ubungan karakteristik, gaya hidup dan asupan gi!i dengan status gi!i
pada lansia.
Peneliti 5 ?delina Situmorang, Atti Sudaryati, ?rifin Siregar
Metode Penelitian5 Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional.
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas ?ek 8abil 4ota Sibolga. Populasi dalam
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
17/18
penelitian ini adalah kelompok lansia yang berumur 77 tahun keatas yang berada
di 0ilayah kerja Puskesmas ?ek 8abil 4ota Sibolga sebanyak 9$# orang.
8asil 5
Status gi!i lansia di 0ilayah kerja Puskesmas ?ek 8abil 9$,'; tergolong normal.
'. ?da hubungan signifikan antara status penyakit 6 bulan terakhir, gaya hidup
dan asupan protein dengan status gi!i lansia %pC$,$7). 8ubungan itu positif, yang
artinya semakin baik status penyakit, gaya hidup dan asupan protein lansia maka
semakin baik pula status gi!inya atau sebaliknya. Sementara itu tidak ada
hubungan signifikan antara umur dengan status gi!i lansia dan asupan energi
dengan status gi!i lansia %pG$,$7).
&?"2? P3S2?4?
&armojo. '$$. =eriatri -lmu 4esehatan 3sia Lanjut. %edisi (). akarta. Balai
Penerbit "43-.
Sudiharto. %'$$#).?suhan 4epera0atan 4eluarga dengan Pendekatan
4epera0atan 2ranskultural. akarta5A=@
:ugroho, Dahyudi. %'$$/). 4epera0atan =erontik > =eriatrik. Adisi ke 6.
akarta5 A=@
Maryam, . Siti, dkk. %'$$/).Mengenal 3sia Lanjut dan Pera0atannya. akarta5
Salemba Medika.
Sunaryo. '$$(. Psikologi 3ntuk 4epera0atan. akarta5A=@.
-
7/24/2019 BAB 1 & 2 Nutrisi pd Lansia.docx
18/18
top related