bab 1: apa itu pemetaan partisipatif
Post on 21-Apr-2017
81 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Seri Panduan Pemetaan
Partisipatif No. 3 ini,
1APA YANG
DIMAKSUD
DENGAN
PEMETAAN
Apa yang dimaksud dengan
pemetaan partisipatif.
Mengapa pemetaan partisipatif
perlu dilakukan.
Apa kegunaan peta hasil pemetaan
partisipatif
MEMPERKENALKAN IDE
PEMETAAN
KESEPAKATAN-KESEPAKATAN
KAMPUNG YANG PENTING
PELATIHAN TEHNIK PEMETAAN
PERENCANAAN KEGIATAN
MEMETAKAN PENGETAHUAN
LOKAL / SURVEY PEMETAAN
MENGGAMBAR PETA
MEMERIKSA PETA, PENGESAHAAN
PETA DAN PENYUSUNAN
“Pemetaan Partisipatif”
adalah satu metode
pemetaan yang
menempatkan masyarakat
sebagai pelaku pemetaan
wilayahnya, sekaligus juga
akan menjadi penentu
perencanaan
pengembangan wilayah
mereka sendiri.
Seri Panduan Pemetaan
Partisipatif No 1 ini, dapat memberikan
gambaran tentang
! Apa yang dimaksud
dengan Pemetaan
Partisipatif
!Apa saja ciri-ciri
pemetaan partisipatif
! Pentingnya masyarakat
melakukan pemetaan
partisipatif
! Tujuan dan manfaat
MEMAHAMI PEMETAAN
PARTISIPATIF
TAHAPAN KEGIATAN PEMETAAN PARTISIPATIF
Untuk lebih memahami tahap-tahap pemetaan partisipatif,
lihat juga bagan pada bagian belakang kotak kemasan Seri
Panduan Pemetaan Partisipatif ini
Seri Panduan Pemetaan PartisipatifNo. 1 - APA YANG DIMAKSUD DENGAN PEMETAAN PARTISIPATIF
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP)
Diterbitkan oleh Garis Pergerakan,
Jalan Cigadung Selatan I No 31
Bandung, 40191
Phone +62 - 22 - 2505531
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Rahmat Hidayat, dkk
Seri Panduan Pemetaan Partisipatif
Bandung; Garis Pergerakan, 2005
188 hlm.; 14 cm x 21 cm
ISBN: 979-25-4761-4
Cetakan Pertama, Maret 2005
Editor:
Rahmat Hidayat
Wisnu Adhi
Dianto Bachriadi
Penyusun Materi:
Ita Natalia
Restu Achmaliadi
Imam Hanafi
Hilma Safitri
Idham Kurniawan
Albertus Hadi Pramono
Grafis:
Rahmat Hidayat
Terranova Waksman
"Apa yang dimaksud
dengan peta?"
Peta adalah gambaran suatu
wilayah yang di dalamnya memuat
berbagai informasi tentang wilayah
tersebut.
Banyak sekali
informasi
dalam peta...
1
Siapa yang
membuat
peta di
Indonesia?
Sejak zaman Belanda, di Indonesia telah
ada lembaga yang membuat peta.
Tatapi, saat ini lembaga nasional yang
melakukan pemetaan di wilayah
Indonesia adalah...
BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi
Survey dan Pemetaan Nasional)
Tentu saja bukan, ada lembaga lain yang juga
berwenang membuat peta, yaitu...
- Badan Pertanahan Nasional (BPN)
- Departemen kehutanan (Dephut)
- Departemen Pekerjaan Umum (Dep.PU)
- Pemerintah Daerah (Pemda)
- Perguruan Tinggi
- Militer (Direktorat Topografi Angkatan Darat /
Ditop AD)
...juga ada perusahaan swasta yang membuat peta
untuk kepentingan mereka sendiri.
Apakah cuma
lembaga itu
yang membuat
peta?
2
Apakah masyarakat bisa
membuat peta?
Apakah
masyarakat desa
seperti kami bisa
membuat peta
sendiri?Tentu saja !... yaitu
dengan melakukan
pemetaan partisipatif.
Dan itu ditegaskan
dalam Undang-Undang,
loh
Bukankah sudah ada
pemerintah yang berwenang
membuat peta?
Ya, memang...
Indonesia telah
merdeka selama 60
tahun, tetapi sampai
sekarang belum
berhasil menye-
diakan peta
wilayahnya secara
lengkap dan rinci.
3
"Mengapa masyarakat perlu
membuat peta sendiri?"
Selama ini peta menjadi acuan tata ruang dalam
pelaksanaan pembangunan nasional. Tapi sayang,
Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah lebih
berpihak kepada pengusaha dan kurang memperhatikan
hak-hak masyarakat setempat, sehingga sering terjadi
penyerobotan lahan, tumpang tindih kawasan, ketidak
jelasan tata batas dan sebagainya
Selama ini, pemerintah kurang
melibatkan masyarakat dalam
menentukan pemanfaatan
suatu wilayah.
Lahan pertanian
disini akan kami
bangun lapangan
!?
4
Kalau begitu, penting bagi kita untuk
menentukan perencanaan wilayah
desa kita karena kita sangat
tergantung dengan sumber daya alam
yang terkandung di wilayah kita...
Untuk kesejahteraan kita... Dan
kesejahteraan anak cucu kita nanti!
Masyarakat lain yang tidak mengalami konflik
penguasaan lahan, juga bisa membuat peta untuk
tujuan pengelolaan, pemanfaatan dan
pemeliharaan sumber daya alam sehingga tidak
hanya digunakan untuk kepentingan ekonomi saja.
Karena dengan begitu sumber daya alam akan
Masyarakat juga bisa membuat peta untuk
kepentingan pembelajaran budaya lokal
dan pewarisan pengetahuan bagi generasi
selanjutnya, terutama yang berhubungan
dengan sumber daya alam.
5
Kenapa harus
dilakukan oleh
masyarakat
setempat?
Pemetaan partisipatif adalah pemetaan yang dilakukan
oleh kelompok masyarakat mengenai tempat / wilayah
di mana mereka hidup.
Karena masyarakat yang hidup
dan bekerja di tempat itulah yang
memiliki pengetahuan mendalam
mengenai wilayahnya. Jadi, hanya
mereka yang bisa membuat peta
secara lengkap dan akurat
mengenai sejarah, tata guna
lahan, pandangan hidup, dan
harapan masa depan.
6
CIRI PEMETAAN PARTISIPATIF
(1) Melibatkan seluruh anggota mas-
yarakat.
(2) Masyarakat menentukan sendiri
topik pemetaan dan tujuannya.
(3) Masyarakat menentukan sendiri
proses yang berlangsung.
(4) Proses pemetaan dan peta yang
dihasilkan bertujuan untuk kepen-
tingan masyarakat.
(5) Sebagian besar informasi yang
terdapat dalam peta berasal dari
pengetahuan masyarakat setempat.
(6) Masyarakat menentukan sendiri
penggunaan peta yang dihasilkan.
7
Setiap masyarakat memiliki alasan yang berbeda dalam
menyelenggarakan pemetaan partisipatif. Berikut ini
adalah beberapa manfaat pemetaan partisipatif bagi
Meningkatkan kesadaran seluruh anggota
masyarakat mengenai hak-hak mereka atas tanah
dan sumber daya alam.
Peta bisa digunakan sebagai media negosiasi
dengan pihak lain, karena dengan peta tersebut
menjadi jelaslah bagaimana wilayah itu
dimanfaatkan oleh masyarakat dan siapa saja
yang berhak atas wilayah itu.
Proses pemetaan partisipatif menumbuhkan
semangat untuk menggali pengetahuan lokal,
sejarah asal-usul, sistem kelembagaan setempat,
pranata hukum setempat, identifikasi sumber
daya alam yang dimiliki, dan sebagainya.
Peta mempermudah pihak luar memahami
pengurusan wilayah itu dan sekaligus
mempermudah pengakuan dari pihak luar.
Menumbuhkan partisipasi masyarakat, baik
dalam bentuk tenaga, waktu, uang, maupun
material lainnya.
Memunculkan kelembagaan lokal, baik yang dulu
sudah ada maupun bentuk baru.
8
top related