bab 10 pencatatan jurnal penyesuaian
Post on 14-Jan-2016
152 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB 10PENCATATAN
JURNAL PENYESUAIAN
Tahap ke-2 Penyusunan LK Pengertian Jurnal Penyesuaian Mengapa Perlu Jurnal
Penyesuaian? Jurnal Penyesuaian Karena
Ketentuan PABU Jurnal Penyesuaian Karena
Kesalahan Pencatatan Pencatatan Jurnal Penyesuaian Aplikasi Pencatatan Jurnal
Penyesuaian–2
–3
Pada Akhir Periode
5.3. Pembuatan Neraca Saldo Setelah Jurnal
Penyesuaian
5.2. Pencatatan Jurnal Penyesuaian
5.1. Pembuatan Neraca Saldo
5.4. Penghitungan L/R dan Pembuatan Laporan L/R
5.5. Pencatatan Jurnal Penutup
5.6. Pembuatan Lap. Perubahan Modal, Neraca &
Lap. Arus Kas5.7. Pencatatan Jurnal
Pembalik
Merupakan pencatatan pada akhir periode terhadap transaksi-transaksi tertentu dalam rangka penyajian laporan keuangan yang senyatanya.
–4
Terdapat 2 alasan:› Karena ketentuan PABU; Beberapa jenis
transaksi tertentu dicatat di akhir periode saja.› Karena kesalahan pencatatan; Penjurnalan
selama periode berjalan terdapat kesalahan yang baru diketahui pada akhir periode.
–5
Kesimpulan:
Jurnal penyesuaian diperlukan agar laporan
keuangan menggambarkan informasi keuangan yang
senyatanya.
–6
Beberapa ketentuan PABU:A. Akrual (accrual)B. Alokasi Kos (Cost Allocation)C. Konservatisme (conservatism)D. Analisis Biaya vs Manfaat (Cost vs.
Benefit Analysis)
–7
A. AKRUAL (ACCRUAL)
Artinya: Pengakuan biaya dan pendapatan berdasar waktu, bukan berdasar kas.
Terdapat 2 (dua) peristiwa:1.Penerimaan dan pembayaran kas dimuka2.Penerimaan dan pembayaran kas
dibelakang
–8
Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya)
Contoh a: 1 Oktober ‘07 menyewa gedung Rp12.000.000 untuk satu tahun – biaya sewa dibayar di muka (01 Okt ‘07).
01 Okt ‘07 31 Des ’07 30 Sept ’08
Biaya sewa gedung 2007: (3/12) X 12.000.000 = 3.000.000
Biaya sewa gedung 2008: (9/12) X 12.000.000 = 9.000.000
–9
Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya)
Jurnal Reguler:01/10 Sewa gedung dibayar dimuka Rp12.000.000
KasRp12.000.000
(Pembayaran dimuka biaya sewa gedung)
Jurnal Penyesuaian:31/12 Biaya sewa gedungRp3.000.000
Sewa gedung dibayar dimuka
Rp3.000.000(Pencatatan biaya sewa gedung untuk 3 bulan)
Akrual – Pembayaran Kas Dimuka (Pengakuan Biaya)
D Sewa Gedung Dibayar Dimuka K
D Biaya Sewa Gedung K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
01/10
Sewa 1 tahun 12.000.000 31/12 J. penyesuaian 3.000.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12
J. Penyesuaian 3.000.000
Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya)
Contoh b: 01 Juli ‘07 menyewa kendaraan Rp18.000.000 untuk 1 tahun – dibayar di belakang (30 Juni ‘08).
01 Jul ‘07 31 Des ’07 30 Jun ’08
Biaya sewa kendaraan 2007: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000
Biaya sewa kendaraan 2008: (6/12) X 18.000.000 = 9.000.000
–12
Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya)
Jurnal Reguler:01/07 TIDAK ADA PENCATATAN
Jurnal Penyesuaian:31/12 Biaya sewa kendaraan Rp9.000.000
Utang sewa kendaraanRp9.000.000(Pencatatan biaya sewa kendaraan yang dibayar dibelakang)
Akrual – Pembayaran Kas Dibelakang (Pengakuan Biaya)
D Utang Sewa Kendaraan K
D Biaya Sewa Kendaraan K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 J. penyesuaian 9.000.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12
J. Penyesuaian 9.000.000
Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)
Contoh c: 01 Desember ‘07 diterima pembayaran dimuka untuk sewa mesin Rp4.000.000 selama 4 bulan (01 Des ’07 s/d 31 Maret ‘08).
01 Des ‘07 31 Des ’07 31 Mar ’08
Pendapatan sewa mesin 2007: (1/4) X 4.000.000 = 1.000.000
Pendapatan sewa mesin 2008: (3/4) X 4.000.000 = 3.000.000
–15
Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)
Jurnal Reguler: 01/12 Kas Rp4.000.000
Sewa mesin diterima dimuka Rp4.000.000
(Penerimaan dimuka pendapatan sewa mesin)
Jurnal Penyesuaian:31/12 Sewa mesin diterima dimuka Rp1.000.000
Pendapatan sewa mesin Rp1.000.000
(Pencatatan pendapatan sewa mesin untuk 1 bulan)
Akrual – Penerimaan Kas Dimuka (Pengakuan Pendapatan)
D Sewa Mesin Diterima Dimuka K
D Pendapatan Sewa Mesin K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 J. Penyesuaian 1.000.000 1/12 Sewa 4 bulan 4.000.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 J. Penyesuaian 1.000.000
Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang(Pengakuan Pendapatan)
Contoh d: 01 Agustus ‘07 menyewakan ruko Rp30.000.000 untuk 1 tahun. Pembayaran akan diterima di belakang (31 Juli ‘08).
01 Agt ‘07 31 Des ’07 30 Jul ’08
Biaya sewa ruko 2007: (5/12) X 30.000.000 = 12.500.000
Biaya sewa ruko 2008: (7/12) X 30.000.000 = 17.500.000
–18
Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang(Pengakuan Pendapatan)
Jurnal Reguler:01/08 TIDAK ADA PENCATATAN
Jurnal Penyesuaian:31/12 Piutang sewa ruko Rp12.500.000
Pendapatan sewa rukoRp12.500.000
(Pencatatan pendapatan sewa ruko 5 bulan)
Akrual – Penerimaan Kas Dibelakang (Pengakuan Pendapatan)
D Piutang Sewa Ruko K
D Pendapatan Sewa Ruko K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 J. Penyesuaian 12.500.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 J. Penyesuaian 12.500.000
B. PENGALOKASIAN KOS (COST ALLOCATION)
Kos (harga perolehan) aktiva yang memberi manfaat lebih dari 1 periode harus dialokasikan ke periode-periode yang menikmati manfaat dari kos tersebut.
–21
Pengalokasian Kos
Contoh e: 01 Jan ‘07 membeli mesin Rp100.000.000 yang memiliki masa manfaat 5 tahun. Penyusutan per tahun adalah 20% dari biaya yang dikeluarkan untuk membeli mesin.
01 Jan ’07 31 Des ’07 31 Des’08 31 Des ‘09 31 Des ‘10 31 Des ‘11
Biaya penyusutan mesin 2007: (20%) X 100.000.000 = 20.000.000
–22
Pengalokasian Kos
Jurnal Reguler (2007):
01/01 Mesin Rp100.000.000 Kas
Rp100.000.000(Pembelian tunai mesin)
Jurnal Penyesuaian (2007):
31/12 Biaya penyusutan mesin Rp20.000.000 Akumulasi penyusutan mesin
Rp20.000.000(Pencatatan biaya penyusutan)
Pengalokasian Kos D Mesin K
D Akumulasi Penyusutan Mesin K
D Biaya Penyusutan Mesin K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 J. penyesuaian 20.000.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12
J. Penyesuaian 20.000.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
01/01
Pembelian 20.000.000
C. KONSERVATISME (CONSERVATISM)
Lazim diterjemahkan “Prinsip kehati-hatian” “... Akuntansi akan segera mengakui biaya
atau rugi yang kemungkinan besar terjadi ...” (Suwardjono, 1989)
–25
Konservatisme
Contoh f: 31 Desember ‘07 ditetapkan bahwa dari saldo piutang Rp50.000.000 diperkirakan terdapat piutang yang tidak tertagih 1%.
Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih: (1%) X 50.000.000 = 500.000*
Jurnal Penyesuaian (2007):31/12 Biaya Kerugian piutang tak tertagih Rp500.000
Cadangan kerugian piutang tak tertagih Rp500.000
(Pencatatan biaya kerugian dari piutang tak tertagih)
* Di bisnis, adalah lazim terdapat sebagian kecil pelanggan yang pada akhirnya tidak mampu melunasi utangnya.
–26
Konservatisme
D Piutang K
D Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih K
D Biaya Kerugian Piutang Tak Tertagih K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 J. penyesuaian 500.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12
J. Penyesuaian 500.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
... ... ... ...
31/12
Saldo sblm neraca saldo 50.000.000
D. ANALISIS BIAYA VS. MANFAAT (COST VS. BENEFIT ANALYSIS)
Pencatatan akuntansi dilakukan sepanjang manfaat yang diperoleh lebih besar dibanding biaya yang harus ditanggung.
Transaksi tertentu dianggap tidak praktis jika dicatat setiap terjadi transaksi tersebut:
› Karena transaksi tersebut sangat sering terjadi, DAN,› Transaksi tersebut terjadi di dalam (internal) perusahaan
sehingga dapat dikendalikan oleh perusahaan.
–28
Analisis Biaya vs. Manfaat
Contoh g: 31 Desember ‘07 penghitungan fisik menunjukkan saldo supplies Rp5.000.000. Saldo akun supplies di neraca saldo Rp9.000.000
Biaya Supplies 2007: 9.000.000 – 5.000.000 = 4.000.000
Jurnal Penyesuaian (2007):31/12 Biaya supplies Rp4.000.000
SuppliesRp4.000.000
(Pencatatan biaya supplies)
–29
Analisis Biaya vs. Manfaat
D Supplies K
D Biaya Supplies K
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 Saldo sblm neraca saldo 9.000.000
31/12 J. Penyesuaian 4.000.000
Tgl Uraian Rp Tgl Uraian Rp
31/12 J. Penyesuaian 4.000.000
Pencatatan dilakukan hanya jika terjadi kesalahan penjurnalan yang baru diketahui pada akhir periode.
Jenis-jenis Kesalahan:a.Lupa pencatatanb.Salah penulisan nilai rupiahc.Salah akund.Kombinasi kesalahan
–31
a. Lupa Pencatatan
Contoh h: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi pembelian supplies Rp3.000.000 tertanggal 5 Desember ‘07 belum dicatat.
Jurnal Koreksi :31/12 Supplies Rp3.000.000
KasRp3.000.000 (Jurnal Koreksi karena lupa pencatatan)
–32
b. Salah Penulisan Nilai Rupiah
Contoh i: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi pembelian kredit komputer Rp6.000.000 tertanggal 16 Desember ‘07 ditulis sebesar Rp9.000.000.
Jurnal Regular (Salah):16/12 Peralatan kantor Rp9.000.000
Utang Rp9.000.000(Pembelian kredit komputer)
Jurnal Koreksi:31/12 Utang Rp3.000.000
Peralatan kantor Rp3.000.000(Koreksi karena salah penulisan nilai rupiah (Kelebihan))
–33
c. Salah Akun
Contoh j: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi penerimaan pendapatan tunai Rp5.000.000 tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp5.000.000.
–34
c. Salah Akun – Pencatatan Alternatif 1
Jurnal Regular (Salah):20/12 Kas Rp5.000.000
PiutangRp5.000.000
(Pelunasan piutang)
Jurnal Koreksi:31/12 Piutang
Rp5.000.000Kas
Rp5.000.000 (Pembatalan pencatatan yang salah)
31/12 Kas Rp5.000.000Pendapatan
Rp5.000.000(Pencatatan secara benar transaksi penerimaan
pendapatan)
c. Salah Akun – Pencatatan Alternatif 2
Jurnal Regular (Salah):20/12 Kas Rp5.000.000
Piutang Rp5.000.000
(Pelunasan piutang)
Jurnal Koreksi:31/12 Piutang Rp5.000.000
Pendapatan Rp5.000.000
(Koreksi kesalahan akun)
d. Kombinasi Kesalahan
Contoh k: 31 Desember ‘07 diketahui transaksi penerimaan pendapatan tunai Rp6.000.000 tertanggal 25 Desember ‘07 dicatat sebagai pelunasan piutang oleh pelanggan sebesar Rp9.000.000.
–37
d. Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 1
Jurnal Regular (Salah):20/12 Kas Rp9.000.000
PiutangRp9.000.000(Pelunasan piutang)
Jurnal Koreksi:31/12 Piutang
Rp9.000.000Kas
Rp9.000.000(Pembatalan pencatatan yang salah)
31/12 Kas Rp6.000.000Pendapatan
Rp6.000.000(Pencatatan transaksi dengan benar)
d. Kombinasi Kesalahan – Pencatatan Alternatif 2
Jurnal Regular (Salah):20/12 Kas Rp9.000.000
PiutangRp9.000.000
(Pelunasan piutang)
Jurnal Koreksi: 31/12 Piutang Rp9.000.000
KasRp3.000.000
PendapatanRp6.000.000
(Koreksi atas kesalahan kombinasi)
Pencatatan ditampung di buku jurnal penyesuaian (bentuk buku jurnal umum), dan kemudian disalin ke neraca lajur
Penulisan di neraca lajur diletakkan di kolom “Jurnal Penyesuaian”, dan diberi huruf alphabet sesuai urutannya di jurnal penyesuaian.
–40
AKHIR BAB 10PENCATATAN
JURNAL PENYESUAIAN
top related