bab 1v hasil dan pembahasan 4.1 p 4.1.1...
Post on 06-Mar-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
28
BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penelitian Pendahuluan
4.1.1 Metode Penelitian Pendahuluan
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan jasa Larissa Skin Care di
Salatiga. Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
pembelian konsumen produk dan jasa termasuk bagian dari tahap evaluasi alternatif
dalam pengambilan keputusan pembelian (Kotler, 2003). Evaluasi alternatif faktor-
faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen
produk dan jasa mencakup: penentuan atribut-atribut kemampuan produk untuk
memuaskan kebutuhan, mencari manfaat dari produk, dan teknik analisis. Penelitian
ini hanya difokuskan pada penentuan atribut-atribut kemampuan produk untuk
memuaskan kebutuhan. Menurut Hanesty (2013) atribut-atribut tersebut meliputi:
produk, harga, kualitas produk, dan kelengkapan produk. Berdasarkan atribut-atribut
tersebut disusun panduan wawancara dalam penelitian pendahuluan seperti terlampir
dalam lampiran 1.
Penelitian pendahuluan dengan menyebarkan kuesioner kepada 20 responden
pengguna produk dan jasa layanan Larissa Skin Care. Dalam penelitian pendahuluan,
peneliti menggunakan metode wawancara kepada 20 responden. Peneliti melakukan
wawancara kepada responden yang tengah menunggu antrian di Larissa Skin Care
Salatiga.
29
4.1.2 Laporan Penelitian Pendahuluan
Tabel berikut ini menyajikan laporan pendahuluan mengenai faktor-faktor yang
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan
jasa Larissa Skin Care oleh 20 responden di Kota Salatiga. Faktor-faktor yang
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian produk yang diteliti
meliputi: karakteristik produk, kualitas produk, harga, kelengkapan produk.
Sedangkan faktor-faktor dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian
jasa adalah pelayanan dan kualitas jasa.
Tabel 2.1
Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pengambilan Keputusan
Pembelian Menurut Hasil Penelitian PendahuluanTerhadap 20 Responden Atribut Produk
yang Dievaluasi
Faktor yang Dipertimbangkan dalam
Pengambilan Keputusan pembelian
Jumlah Presentase
terhadap
20
responden
Produk kecantikan
Karakteristik
Produk
Volume produknya sedikit (cepat habis) 4 20,00%
Bahan yang alami 16 80,00%
Tidak menimbulkan efek samping 12 60,00%
Tidak terdapat bahan yang bermerkuri 8 40,00%
Kualitas Produk
Daya tahan Produk yang awet 14 70,00%
Ketidaktergantungan pada produk 12 60,00%
Kenyamanan produk yang unggul 10 50,00%
Wujud luar yang berkualitas 4 20,00%
Harga
Harga sesuai kualitas 10 50,00%
Harga lebih murah dari merek lain 18 90,00%
Harga yang terjangkau 12 60,00%
Kelengkapan
produk
Produk perawatan lebih lengkap 14 70,00%
Stok produk yang selalu tersedia 18 90,00%
Sumber : data primer (2014)
30
Tabel 2.1
(Lanjutan)
Atribut Produk
yang Dievaluasi
Faktor yang Dipertimbangkan dalam
Pengambilan Keputusan pembelian Jumlah
Presentase
terhadap
20
responden
Jasa kecantikan
Pelayanan
Karyawan yang professional 18 90,00%
Dari segi pendaftaran lebih tertib 4 20,00%
Pelayanan yang ramah 10 50,00%
Memiliki ketelitian dalam merawat 8 40,00%
Kualitas Jasa
Keandalan dalam melaksanakan jasa yang
dijanjikan dengan andal dan akurat. 14 70,00%
Responsivitas dalam membantu pelanggan dan
memberikan layanan tepat waktu. 8 40,00%
Jaminan kesopanan untuk pelanggan dan
kemampuan untukmenunjukan kepercayaan dan
keyakinan. 8 40,00%
Empati dalam memperhatikan dan memberikan
perhatian pribadi kepada pelanggan. 4 20,00%
Wujud dalam hal penampilan fasilitas fisik,
peralatan, personeldan bahan komunikasi. 6 30,00%
Sumber : data primer (2014)
Tabel di atas, menunjukan bahwa responden memilih produk kecantikan
Larissa Skin Care dengan alasan bahan yang alami (80 %), daya tahan produk yang
lebih awet (70 %) dengan harga yang lebih murah dari merek lain (90 %). Selain itu
responden memilih jasa perawatan kecantikan di Larissa Skin Care karena karyawan
yang profesional (90%) serta keandalan dalam melaksanakan jasa yang dijanjikan
dengan andal dan akurat (70%).
Selain melakukan perawatan di Larissa Skin Care, responden melakukan
perawatan kecantikan di tempat lain, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2
berikut.
31
Tabel 2.2
Jasa Kecantikan Selain Larissa Skin Care
No Selain Larissa Jumlah Prosentase
1 Natasha 9 45,00%
2 LBC 7 35,00%
3 Yovie Salon 4 20,00%
Total 20 100,00%
Sumber : data primer (2014)
Tabel 1.3 dapat dijelaskan bahwa, responden melakukan perawatan
kecantikan lain yaitu di Natasha (45,00 %), London Beuty Center (35,00 %) dan
Yofie Salon (20 %). Dari hasil wawancara terhadap 20 responden diperoleh alasan
kenapa saat ini responden memilih di Larissa Skin Care untuk merawat kecantikan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.3
Faktor yang Unggul dari Produk Larissa Skin Care Dibandingkan Merek Lain
No
Faktor Yang Unggul Dari Produk Larissa Skin Care
Dibandingkan Merek Lain Jumlah Prosentase
1 Bahan yang alami 16 80,00%
2 Tidak menimbulkan efek samping 10 50,00%
3 Harga lebih murah dari merek lain 6 30,00%
4 Karyawan yang professional 4 20,00%
5 Stok produk yang selalu tersedia 4 20,00%
Jumlah Responden 20 100,00%
Sumber : data primer (2014)
Tabel 1.4 menunjukan bahwa, sebagian besar responden memilih di Larissa
Skin Care untuk tempat perawatan kecantikan karena produk kecantikan di Larissa
Skin Care memiliki bahan yang alami (80 %), produk tidak menimbulkan efek
samping (10 %), harga produk di Larissa Skin Care memiliki harga yang lebih murah
32
(30 %) dengan pelayanan karyawan yang profesional serta produk yang selalu
tersedia.
Dari hasil penelitian pendahuluan dapat disimpulkan faktor-faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk Larissa
Skin Care adalah karakteristik produk, kualitas produk, harga dan kelengkapan
produk. Sedangkan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian jasa Larissa adalah pelayanan dan kualitas jasa.
Dengan faktor-faktor tersebut yang akan selanjutnya digunakan sebagai indikator
empiris.
4.2 Profil Responden
Pada bagian ini akan dibahas profil responden, uji faktor, uji validitas dan
reliabilitas serta analisis faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan pembelian konsumen produk dan jasa kecantikan Larissa Skin Care di
Salatiga.
Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100
responden pengguna produk atau jasa kecantikan Larissa Skin Care, diperoleh data
mengenai karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, pekerjaan serta pendapatan perbulan.
33
Tabel 4.1
Profil Responden
Profil Responden Jumlah Prosentase
Jenis Kelamin
Laki-laki 11 11,00%
Perempuan 89 89,00%
Total 100 100,00%
Usia
< 20 tahun 5 5,00%
> 20 tahun - 30 tahun 56 56,00%
> 30 tahun - 40 tahun 19 19,00%
> 40 tahun - 50 tahun 12 12,00%
Diatas 50 tahun 8 8,00%
Total 100 100,00%
Tabel 4.1
Lanjutan
Profil Responden Jumlah Prosentase
Pendidikan Terakhir
SMP 4 4,00%
SMA 71 71,00%
Diploma 9 9,00%
Sarjana 16 16,00%
Total 100 100,00%
Pekerjaan
Pelajar/Mahasiswa 41 41,00%
Pegawai Negeri 13 13,00%
Pegawai Swasta 25 25,00%
Wiraswasta 21 21,00%
Total 100 100,00%
Sumber : data primer (2014)
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa, sebagian besar responden adalah perempuan
(89 %) dengan usia diatas 20 sampai 30 tahun (56 %) yang tingkat pendidikan
terakhirnya SMA (71 %). Sebagian besar responden bekerja sebagai
34
pelajar/mahasiswa (41 %). Hal tersebut menunjukan bahwa konsumen dari Larissa
Skin Care Kota Salatiga terutama adalah perempuan dengan usia diatas 20 tahun.
Larissa Skin Care kota Salatigaterletak dengan lokasi kampus yaitu UKSW, STIBA,
serta AMA sehingga banyak konsumen pelajar dan mahasiswa.
Tabel 4.2
Pendapatan Perbulan
Pendapatan Perbulan Jumlah Prosentase
< Rp. 1000.000,00 31 31,00%
> Rp. 1000.000,00 - Rp. 2000.000,00 42 42,00%
> Rp. 2.000.000,00 - Rp. 3.000.000,00 12 12,00%
> Rp. 3.000.000,00 - Rp. 4.000.000,00 11 11,00%
> Rp. 4.000.000,00 4 4,00%
Total 100 100,00%
Sumber : data primer (2014)
Tabel 4.2 menunjukan bahwa, sebagian besar responden memiliki pendapatan
diatas Rp. 1000.000,00 sampai dengan Rp. 2000.000,00 sebesar 42 %. Hal ini berarti
bahwa target utama dari Jasa kecantikan Larissa Skin Care adalah mereka yang
memiliki pendapatan lebih dari satu juta. Responden dengan pendapatan kurang dari
satu juta, sebagian adalah pelajar/mahasiswa.
Tabel 4.3
Tabulasi Silang Jenis Kelamin Dengan Produk Larissa yang Biasa Digunakan
Jenis
Kelamin
Produk Kecantikan Larissa Yang Biasa
Digunakan Total
Milk
Cleanser
Facial
Foam
Obat
jerawat
Laki-laki 3 27,27% 2 18,18% 6 54,55% 11 100,00%
Perempuan 21 23,60% 29 32,58% 39 43,82% 89 100,00%
Sumber : data primer (2014)
35
Tabel di atas dapat menunjukan bahwa, produk kecantikan Larissa Skin Care
yang paling banyak digunakan oleh perempuan maupun laki-laki adalah obat jerawat.
Tabel 4.4
Tabulasi Silang Jenis Kelamin Dengan Jasa Layanan Larissa yang Biasa
Digunakan
Jenis
Kelamin
Layanan Kecantikan Larissa Yang Biasa
Digunakan Total
Face
Treatments
Hair
Treatment
Body
treaatmens
Laki-laki 7 63,64% 1 9,09% 3 27,27% 11 100,00%
Perempuan 50 56,18% 20 22,47% 19 21,35% 89 100,00%
Sumber : data primer (2014)
Tabel di atas dapat menunjukan bahwa, jasa layanan kecantikan Larissa Skin
Care yang paling banyak digunakan oleh perempuan maupun laki-laki adalah Face
treatments.
Tabel 4.5
Tabulasi Silang Usia Dengan Produk Larissa yang Biasa Digunakan
Usia
Produk Kecantikan Larissa yang Biasa
Digunakan Total
Milk
Cleanser
Facial
Foam
Obat
jerawat
< 20 tahun 0 0,00% 4 80,00% 1 20,00% 5 100,00%
> 20 tahun -
30 tahun 16 28,57% 14 25,00% 26 46,43% 56 100,00%
> 30 tahun -
40 tahun 4 21,05% 7 36,84% 8 42,11% 19 100,00%
> 40 tahun -
50 tahun 1 8,33% 4 33,33% 7 58,33% 12 100,00%
Diatas 50
tahun 3 37,50% 2 25,00% 3 37,50% 8 100,00%
Sumber : data primer (2014)
36
Tabel di atas dapat menunjukan bahwa, sebagian besar responden yang
memiliki usia diatas 20 tahun menggunakan produk kecantikan Larissa Skin Care
berupa produk perawatan wajah berupa Obat Jerawat.
Tabel 4.6
Tabulasi Silang Usia Dengan Jasa Layanan Larissa yang Biasa Digunakan
Usia
Layanan Kecantikan Larissa yang Biasa
Digunakan Total
Face
treatments
Hair
Treatment
Body
treaatmens
< 20 tahun 4 80,00% 1 20,00% 0 0,00% 5 100,00%
> 20 tahun -
30 tahun 31 55,36% 11 19,64% 14 25,00% 56 100,00%
> 30 tahun -
40 tahun 9 47,37% 5 26,32% 5 26,32% 19 100,00%
> 40 tahun -
50 tahun 7 58,33% 3 25,00% 2 16,67% 12 100,00%
Diatas 50
tahun 6 75,00% 1 12,50% 1 12,50% 8 100,00%
Sumber : data primer (2014)
Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa, sebagian besar responden adalah usia
diatas 20 tahun yang menggunakan jasa kecantikan Larissa Skin Care. Jasa layanan
kecantikan yang paling banyak digunakan adalahface treatment, jika dilihat dari usia,
usia > 20 tahun – 30 tahun merupakan usia yang paling banyak menggunakan jasa
layanan kecantikan Larissa Skin Care berupa face treatment, Hair Treatment dan
Body Treatment.
4.3 Jasa Kecantikan Selain Larissa Skin Care yang Digunakan Responden
Selain Larissa Skin Care, jasa layanan yang digunakan untuk merawat
kecantikan adalah London Beauty Care, Natasha, dan Salon Yovie. Hal ini berarti
37
bahwa posisitioning Larissa Skin Care masih dekat dengan pesaing jasa perawatan
kecantikan lainnya terutama London Beuty Center (LBC).
Tabel 4.7
Jasa Kecantikan Selain Larissa Skin Careyang Digunakan Responden
Jasa Kecantikan Lainnya Jumlah Prosentase Rangking*)
London Beuty Center (LBC) 52 52,00% 2
Natasha 37 37,00% 3
Yovie Salon 11 11,00% 4
Total 100 100,00%
Sumber : data primer (2014)
*) Larissa rangking satu (1)
Tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa, selain melakukan perawatan di Larissa Skin
Care (rangking 1) responden juga pernah melakukan perawatan kecantikan di London
Beuty Center (rangking 2), Natasha (rangking 3) serta Yovie Salon (rangking 4).
Larissa Skin Care memiliki rangking 1 karena produknya aman, bahan baku yang
alami dan tidak mengandung merkuri, tidak menimbulkan efek samping, tidak
menimbulkan ketergantungan pada kulit. Sementara London Beuty Center (rangking
2), karena ketersediaan produk yang kurang, timbul ketergantungan jika berhenti
pemakaian produk, harga yang relatif mahal dan produk dengan takaran yang sedikit
sehingga cepat habis. Sedangkan Natasya yang mendapat ringking 3 karena natasya
harganya mahal sehingga konsumen jarang yang menggunakan produk tersebut, dan
timbul efek samping jika berhenti pemakaian. Dan yang terakhir Yovie Salon yang
mendapat Ringking 4 karena produk yang di jual kurang meyakinkan, harga yang
relatig mahal, terdapat efek samping serta adanya bahan bermerkuri.
38
4.4 Uji Validitas Dan Reliabilitas Indikator Empiris
4.4.1 Uji Kecukupan Data.
Uji validitas konstruk yang akan digunakan dalam skripsi ini menggunakan
metode analisis faktor, yang akan diawali dengan uji kecukupan data. Berikut tabel
yang menyajikan uji Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Tabel 4.8
Uji Faktor Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy
Kaiser-Meyer-Olkin Measure
of Sampling Adequacy. 0,935
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 3975,893
Df 105
Sig. 0,000
Sumber : data primer (2014)
Seperti terlihat pada tabel 4.8 hasil uji KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) yang
memiliki nilai lebih tinggi dari 0,7yaitu sebesar 0,935, jumlah sampel penelitian ini (n
= 100) telah cukup dantentang faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian
produk (17 indikator) dan jasa (15 indikator) bisa dimasukkan dalam analisis faktor.
4.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Indikator Empiris Pertimbangan Pembelian
Produk
Konsekuensi uji validitas konstruk adalah memungkinkan terjadi redefinisi
variabel jika pengelompokan indikator empiris tidak sesuai dengan pengukuran
konsep yang direncanakan. Hasil analisis faktor, terjadi pengelompokan komponen
faktor faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk dan jasa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
39
Tabel 4.9
Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Produk
Faktor
Pertimbang
an Produk
Indikator Component Nama
Variabel
Konstruk 1 2
Harga Kewajaran harga (sesuai dengan
kualitas) 0,874 0,337
Kualitas
produk
Kelengkapan
Produk
Ketersediaan barang kecantikan 0,535 0,760
Kelengkapan jenis produk 0,908 0,359
Kualitas
Produk
Keawetan/daya tahan barang 0,874 0,410
Mengandung vitamin 0,853 0,441
Kehandalan alas bedak 0,852 0,466
Kehandalan pemutih wajah 0,844 0,427
Kehandalan perlindungan jerawat 0,905 0,340
Tidak menimbulkan
ketergantungan pada produk 0,844 0,483
Tidak menimbulkan efek
samping 0,830 0,447
Tidak mengandung merkuri 0,774 0,512
Karakteristik
Produk
Ringan di kulit 0,929 0,378
Keamanan kermasan 0,908 0,359
Cocok untuk semua jenis kulit 0,883 0,377
Bahan baku dan penolong yang
alami 0,363 0,914
Keamanan
produk Perlindungan terhadap UV 0,327 0,877
Keamanan dalam menggunakan
produk 0,482 0,817
Sumber : data primer (2014)
Dari Tabel 4.9, diketahui 17 indikator empiris dari empat factor yang
dipertimbangkan dalam pembelian produk semuanya valid, maka indikator-indikator
empiris tersebut dapat di analisis ketahap selanjutnya. Indikator-indikator empiris
faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk membentuk dua variabel
konstruk atau faktor pertimbangan keputusan pembelian. Variabel konstruk pertama
berasal dari faktor harga, ketersediaan produk, kualitas produk dan sebagian
40
karakteristik produk. Sedangkan empat lainnya membentuk variabel konstruk kedua,
yaitu tiga berasal dari faktor karakteristik pertimbangan produk dan satu dari
kelengkapan produk. Kedua variabel konstruk tersebut harus dinamakan, dengan
memperhatikan komposit indikator empiris pembentuknya.
Variabel konstruk pertama dinamakan “kualitas produk”, meliputi indikator
empirisringan di kulit, keamanan kemasan, kelengkapan jenis produk, kehandalan
perlindungan jerawat, cocok untuk semua jenis kulit, kewajaran harga, keawetan/daya
tahan barang, mengandung vitamin, kehandalan alas bedak, tidak menimbulkan
ketergantungan pada produk, kehandalan pemutih wajah, tidak menimbulkan efek
samping, tidak mengandung merkuri. Variabel konstruk kedua dinamakan
“keamanan produk” dengan indikator empirisbahan baku dan penolong yang alami,
perlindungan terhadap UV (Ultra Violet), keamanan dalam menggunakan produk,
ketersediaan barang kecantikan.
Sementara dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya, dalam mengevaluasi
alternatif, ada dua factor komposit yang secara signifikan dipertimbangkan konsumen
untuk memilihproduk kecantikan yaitu: kualitas produk dan keamanan produk. Hasil
tersebut sesuai dengan penelitian pendahuluan, bahwa kualitas produk dan tingkat
keamanan merupakan faktor komposit yang paling banyak digunakanoleh konsumen
untuk mengevaluasi produk kecantikan. Hal ini dapat dipahami dari segi outcome
produk yaitu kinerja kualitas produk (Handoko, 2000). Selain itu, konsumen akan
mempertimbangkan faktor keamanan produk, hal ini dapat dipahami dari segi
dampak atau efek penggunaan produk tersebut yaitu kinerja keamannya (Handoko,
41
2000).Dengan demikian, penelitian ini mengoreksi penelitian Handoko, (2000)
mengenai faktor yang dipertimbangkan konsumen untuk memilih produk kecantikan.
4.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor yang Dipertimbangan dalam
Pembelian Jasa
Berikut tabel yang menyajikan uji validitas dan reliabilitas faktor yang
dipertimbangkan dalam pembelian jasa.
Tabel 4.10
Uji Faktor Komponen Pertimbangan Jasa Layanan Kecantikan
Faktor
Pertimbangan
Jasa Indikator Empiris
Component Nama
Variabel
Konstruk 1
Pelayanan Kesopanan karyawan 0,973
Kualitas
Jasa
Layanan yang meyakinkan 0,972
Keramahan karyawan 0,971
Perhatian karyawan 0,970
Kecepatan tanggap karyawan 0,967
Profesionalisme karyawan 0,938
Kualitas jasa Kelengkapan peralatan 0,970
Ketepatan memenuhi janji 0,961
Kualitas peralatan 0,955
Kelengkapan fasilitas penunjang 0,975
Ketepatan waktu pelayanan 0,952
Layanan tambahan 0,945
Ketelitian karyawan 0,936
Manajemen antrean yang tertib 0,934
Keahlian karyawan 0,933
Sumber : data primer (2014)
Dari Tabel 4.10, diketahui dari 15 faktor atau indikator empiris dari dua faktor
pertimbangan pembelian jasa yang semuanya valid, maka indikator-indikator empiris
tersebut dapat di analisis ketahap selanjutnya. Indikator-indikator empiris dari
42
duafaktor yang dipertimbangkan dalam pembelian jasa tersebut membentuk variabel
konstruk yang dinamakan “Kualitas Jasa”. Dengan Demikian dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya, dalam mengevaluasi alternatif, ada satufaktor komposit yang
secara signifikan dipertimbangkan dalam pembelian jasa kecantikan yaitu: kualitas
jasa. Faktor komposit tersebut berasal dari atribut pelayanan dan kualitas jasa.
Hasil ini sesuai dengan penelitian pendahuluan, konsumen tidak membedakan
antara pelayanan (menyangkut atribut SDM dan sistem pelayanannya) dengan
kualitas jasa (menyangkut atribut SDM, sarana dan prasarana, sistem manajemen
pelayanan). Konsumen memahami atribut-atribut pelayanan jasa tersebut dari kinerja
kualitasnya. Atribut SDM, seturut dengan hasil penelitian Raharjani (2005) dipahami
dari kinerja pelayanan dan kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh karyawan.
Selain itu, atribut sarana dan prasarana serta atribut sistem seperti yang diungkapkan
Kotler dan Keller (2008:50), dipahami dari kinerja, keandalan, respondivitas,
jaminan, empati dan wujud.
Tabel 4.11
Uji Reliabilitas
Pertimbangan Cronbach's
Alpha N of Items
Pertimbangan produk 0,987 17
Pertimbangan jasa 0,992 15
Sumber :data primer (2014)
Uji reliabilitas untuk indikator empiris pertimbangan produk sebesar 0,987dan
jasa sebesar 0,992, semuanya diatas batas nilai The Cronbach’ Alpha yang diterima
secara umum yaitu diatas 0,60. Dapat dikatakan bahwa semua indikator empiris atau
43
faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk maupun jasa reliabel sehingga
dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
4.4 Segmen Pasar Produk Kecantikan
Faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk membeli dapat digunakan sebagai
kriteria untuk membedakan segmen pasar (Rangkuti, 2009). Proses pembuktiannya
dapat dilakukan dengan menggunakan analisis klaster. Jika faktor-faktor tersebut
membentuk satu klaster maka hanya ada satu segmen, jika membentuk dua klaster
maka ada dua segmen dan seterusnya. Klaster dibentuk oleh skor tertinggi di setiap
faktor.
Berikut tabel yang menyajikan segmentasi pasar berdasarkan pada faktor-
faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam menggunakan produk kecantikan.
Gagasannya adalah jumlah segmen pasar suatu produk sesuai jumlah klaster yang
terbentuk oleh faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam membeli produk tersebut.
44
Tabel 4.12
Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Menggunakan Produk
Kecantikan
Pertimbangan produk
Cluster Segmen
Pasar Produk 1 2 3
Keamanan dalam menggunakan
produk 5 3 4
satu segmen
pasar:
konsumen
yang
mementingkan
kualitas dan
keamanan
produk dalam
mengambil
keputusan
Ketersediaan barang kecantikan 5 3 3
Bahan baku dan penolong yang
alami 5 4 4
Tidak mengandung merkuri 5 3 4
Tidak menimbulkan efek samping 5 3 3
Keawetan/daya tahan barang 5 2 4
Tidak menimbulkan
ketergantungan pada produk 5 2 3
Cocok untuk semua jenis kulit 5 3 3
Kehandalan pemutih wajah 4 1 3
Kehandalan perlindungan jerawat 5 2 4
Kehandalan alas bedak 5 1 3
Kewajaran harga 5 3 4
Ringan di kulit 5 2 3
Mengandung vitamin 4 2 3
Kelengkapan jenis produk 5 2 3
Keamanan kemasan 5 2 3
Perlindungan terhadap UV 5 3 3
Sumber : data primer (2014)
Pada tabel 4.12 terlihat bahwa dari tiga klaster yang ditawarkan secara arbiter
dalam proses analisis klaster, tujuh belas indikator empiris faktor yang
dipertimbangkan dalam pembelian produk kecantikan ternyata nilai tertinggi dari
setiap indikator empiris tersebut mengelompok dalam satu klaster, berarti
terbentuklah satu segmen pasar. Segmen pasar produk tersebut memenuhidua
kepentingan dari pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian produk
kecantikan yaitu kepentingan akan kualitas produk dan keamanan produk. Hasil
45
penelitian ini menunjukkan bahwa produk kecantikan Larissa Skin Care memenuhi
kedua kepentingan tersebut. Baik kualitas maupun keamanan produk kecantikan.
Larissa memperoleh nilai maksimum (sangat tinggi dengan skor 5 sangat penting),
kecuali keandalan produk pemutih wajah dan kandungan vitamin dari produk-
produknya yang dinilai tinggi (skor 4 penting).Secara menyeluruh, produk kecantikan
Larissa Skin Care dinilai bahwa kualitas dan keamananya telah sesuai dengan
keinginan konsumen, oleh karena itu harus dipertahankan. Larissa Skin Care juga
harus memperbaiki indikator empiris kehandalan pemutih wajah dan kandungan
vitamin pada produk-produknya, karena hanya dinilai dengan skor 4. Jika nilainya
turun, konsumen dapat saja beralih ke produk kecantikan lainnya.Produk kecantikan
Larissa Skin Care memiliki keunggulan dalam empat halberikut.
Tabel 4.13
Keunggulan Produk Larissa Skin Care Dibandingkan Produk Kecantikan
Lainnya
Keunggulan Produk Larissa Skin Care
Dibandingkan Produk Kecantikan Lainnya Jumlah
Prosentase
Penggunaan bahan yang alami 40 40,00%
Tidak menimbulkan efek samping 35 35,00%
Harga lebih murah dari merek lain 15 15,00%
Stok produk yang selalu tersedia 10 10,00%
Total 100 100,00%
Sumber : data primer (2014)
Tabel 4.13menunjukan bahwa, ada empat keunggulan produk kecantikan
Larissa Skin Care di bandingkan dengan produk kecantikan lainnya. Keunggulan
inilah yang menempatkan produk kecantikan Larissa pada rangking pertama di mata
konsumennya, karena produk Larissa Skin Care memiliki keunggulan seperti
46
penggunaan bahan yang alami, tidak menimbulkan efek samping, harga lebih murah
dari merek lain dan stok produk yang selalu tersedia.
4.5 Segmen Pasar Jasa
Berikut tabel yang menyajikan hasil analisis segmentasi pasar berdasarkan
faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam menggunakan jasa layanan
kecantikan.
Tabel 3.14
Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Menggunakan Jasa
Layanan Kecantikan
Pertimbangan jasa Cluster Segmen Pasar
Jasa 1 2 3
Profesionalisme karyawan 5 3 3
1 segmen pasar
jasa: konsumen
yang
mementingkan
kualitas pelayanan
Keramahan karyawan 5 2 3
Kesopanan karyawan 5 2 3
Perhatian karyawan 4 1 3
Ketelitian karyawan 5 3 4
Manajemen antrean yang
tertib
4 3 3
Keahlian karyawan 5 3 4
Ketepatan memenuhi janji 4 1 3
Kecepatan tanggap karyawan 4 1 3
Ketepatan waktu pelayanan 5 3 3
Layanan yang meyakinkan 4 2 3
Kelengkapan peralatan 5 2 3
Kualitas peralatan 5 2 3
Kelengkapan fasilitas
penunjang
5 2 3
Layanan tambahan 4 1 3
Sumber : data primer (2014)
47
Pada tabel 4.14 terlihat bahwa dari tiga klaster yang ditawarkan secara arbiter
dalam proses analisis klaster,lima belas indikator-indikator empiris dari faktor yang
dipertimbangkan dalam pembelian jasa kecantikan ternyata nilai tertinggi dari setiap
faktor tersebut mengelompok dalam satu klaster, berarti terbentuklah satu segmen
pasar. Segmen pasar jasa tersebut memenuhi satu kepentingan dari pertimbangan
konsumen dalam memutuskan pembelian jasa layanan kecantikan yaitu yang
mementingkan kualitas pelayanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jasa
layanan kecantikan Larissa Skin Care memenuhi satu kepentingan tersebut dengan
nilai tinggi (antara skor 4 – 5). Larissa Skin Care harus memperhatikan perhatian
karyawan, manajemen antrean yang tertib, ketepatan memenuhi janji, kecepatan
tanggap karyawan, layanan yang meyakinkan dan layanan tambahan yang dinilai
dengan skor 4 penting. Jika kualitas indikator-indikator jasa layanan Larissa tersebut
sampai turun, maka konsumen dapat beralihmenggunakan jasa layanan kecantikan
lainnya.
Larissa Skin Care memiliki keunggulan dari jasa kecantikan lainnya dalam
empat hal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.15
Keunggulan Jasa Layanan Larisaa Skin Care Dibandingkan Jasa
Kecantikan Lainnya
Keunggulan Jasa Layanan Larisaa Skin Care
Dibandingkan Jasa Kecantikan Lainnya Jumlah Prosentase
Karyawan yang professional 45 45,00%
Pelayanan yang ramah 25 25,00%
Memiliki ketelitian dalam merawat 20 20,00%
Perhatian karyawan 10 10,00%
Total 100 100,00%
48
Sumber : data primer (2014)
Tabel 4.15 menunjukan keunggulan jasa kecantikan Larissa Skin Care.
Keunggulan inilah yang menempatkan produk kecantikan Larissa pada rangking
pertama di mata konsumennya, karena jasa Larissa Skin Care memiliki keuanggulan
seperti; karyawan yang professional, pelayanan yang ramah, memiliki ketelitian
dalam merawat dan perhatian karyawan.
top related