bab 3 analisis data 3.1 perkembangan e-learning ...thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2007-3-00300-md bab...
Post on 11-Mar-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
18
BAB 3
ANALISIS DATA
3.1 Perkembangan E-Learning Universitas Bina Nusantara
3.1.1 Sejarah Universitas Bina Nusantara
Awalnya Universitas Bina Nusantara adalah lembaga pendidikan
komputer dengan nama Modern Computer Course yang berdiri pada tanggal 21
Oktober 1974, karena landasan yang kuat, visi yang jelas, dedikasi pendidikan
yang tinggi ditambah peminat yang bertumbuh pesat, pada tanggal 1 Juli 1981
lembaga pendidikan komputer ini berkembang menjadi Akademi Teknik
Komputer (ATK). Pada tanggal 13 Juli 1984 ATK mendapat status terdaftar
dan berubah menjadi AMIK Jakarta, pada tanggal 21 September 1985 AMIK
Jakarta berubah nama menjadi AMIK Bina Nusantara.
Pada tanggal 1 Juli 1986 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer (STMIK) Bina Nusantara didirikan dengan menyediakan progam
S1(Strata-1). Pada tanggal 9 November 1987 AMIK Bina Nusantara bergabung
menjadi STMIK Bina Nusantara sehingga terbentuk lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan program Diploma III (DIII) dan Stara-1 (S1)
Universitas Bina Nusantara berdiri dan telah sah diakui oleh pemerintah
pada tanggal 8 Agustus 1996 dan pada tanggal 20 Desember 1998 STMIK
Bina Nusantara melebur kedalam Universitas Bina Nusantara, sehingga
Universitas Bina Nusantara memiliki Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan program
Pascasarjana.
18
19
3.1.1.1 Sastra China Unversitas Bina Nusantara
Program studi Sastra China merupakan salah satu program studi
baru pada Fakultas Sastra Universitas Bina Nusantara yang didirikan
pada tahun 2002. Universitas Bina Nusantara menyadari akan
perkembangan ekonomi di wilayah Asia Pasifik yang semakin hari
semakin maju pesat dan bahasa mandarin telah menjadi bahasa
internasional kedua setelah bahasa Inggris dalam dunia perdagangan,
sehingga Bina Nusantara bertekad untuk menggembangkan dan
memperluas bahasa Mandarin di masa yang akan datang dengan
mendirikan program studi Sastra China.
3.1.2 Sejarah dan Perkembangan E-Learning Universitas Bina Nusantara
E-Learning Universitas Bina Nusantara yang biasa dikenal juga dengan
nama BiNusMaya, pada tahun 2000 Universitas Bina Nusantara memulai
melakukan pilot project e-learning dengan menggunakan Lotus LearningSpace,
pada tahun 2004 mulai dikembangkan aplikasi yang dikembangankan sendiri
dengan berbasis . NET yang di sebut dengan BeeLMS dan BeeCMS yang
paralel dengan Learning Space , dan mulai menggunakan nama MCL (Mutli
Channel Learning) dan BiNusMaya. Pada tahun 2005 Lotus Learning Space
sudah tidak dipakai lagi sehingga murni menggunakan BeeCMS dan BeeLMS.
E-learning Universitas Bina Nusantara biasa disebut dengan nama
BiNusMaya atau MCL (Multi Channe Learning) dan dapat diakses melalui
situs http://BiNusMaya.binus.ac.id/ .
20
1. Tampilan login BiNusMaya
Mahasiswa memulai BiNusMaya melalui login dengan mengisi
username dengan password yang dimiliki dengan tampilan sebagai berikut :
Gambar 3.1 : Login BiNusMaya
2. Tampilan awal setelah Login ke BiNusMaya
Setelah mahasiswa login ke dalam BiNusMaya, tampilan BiNusMaya
akan terlihat seperti berikut :
Gambar 3.2 : Tampilan awal BiNusMaya
21
Bagian-bagian di atas dapat dapat dirincikan sebagai berikut :
• Bagian (1) merupakan My Class. Pada bagian ini mahasiswa
akan mendapatkan informasi tentang kelas-kelas yang berstatus
MCL, serta berbagai materi dan pokok bahasan tiap-tiap
pertemuan baik yang face to face (F2F) atau offclass. Selain itu
terdapat informasi mengenai data pribadi; regsitrasi kuliah;
kuliah; ujian dan nilai.
• Bagian (2) merupakan Private Massage yang berisi tentang
pesan-pesan dari Management Universitas Bina Nusantara.
• Bagian (3) merupakan Latest News yang berisi tentang
informasi terbaru mengenai Universitas Bina Nusantara.
• Bagian (4) merupakan My Courses dimana mahasiswa dapat
melihat mata kuliah – mata kuliah yang sedang diambil
semester berjalan dan status MCL mata kuliah – mata kuliah
tersebut.
• Bagian (5) adalah menu e-mail.
• Bagian (6) merupakan menu Calendar.
• Bagian (7) adalah menu View To Do List.
• Pada bagian (8) adalah My Study Performance.
• Pada bagian (9) terdapat beberapa menu, antara lain : Study Skill,
Change Pin, Log Out.
• Pada bagian (10) terdapat beberapa menu, antara lain : TOP,
Printable Preiview.
22
3. My Class
Gambar 3.3 : Tampilan My Class
Pada bagian (1) adalah informasi mengenai nilai dan jadwal kuliah. Pada
bagian (2) adalah informasi kelas-kelas yang mendapat MCL.
4. Modul Plan
Gambar 3.4 : Tampilan Modul Plan
• Bagian (1) adalah beberapa kategori SAP / module plan yang dapat
di pilih, yaitu: level taksonomi; komposisi penilaian teori;
23
komposisi penilaian praktikum; komposisi penilaian teori dan
praktikum; silabus dan pustaka; keterampilan profesi; ujian; dan
view all.
• Bagian (2) yang menunjuk pada tanda alert (!) menandakan bahwa
kuis yang ada untuk materi tersebut belum dikerjakan.
• Bagian (3) yang menunjuk pada area yang berwarna putih,
menandakan bahwa materi tersebut sudah dibuka dan dibaca.
• Bagian (4) yang menunjuk pada daerah yang tidak bertanda alert (!)
menandakan bahwa kuis dari materi tersebut sudah dikerjakan.
• Bagian (5) yang menunjuk pada area yang berwarna abu-abu,
menandakan bahwa materi tersebut belum dibuka dan dibaca.
• Bagian (7) terdapat: first; prev; 1 2 3; next; last.
5. Modul Plan Lanjutan
Gambar 3.5 : Tampilan Modul Plan Lanjutan
24
• Bagian (1) adalah download, untuk melakukan download materi,
dilakukan dengan mengklik gambar disket dengan panah ke
bawah.
• Bagian (2) adalah CD-material, untuk melakukan pembacaan
pada CD material yang ada.
• Bagian (3) adalah upload, untuk mengirimkan tugas.
• Bagian (4) adalah rincian pertemuan, berupa urutan angka yang
merupakan urutan setiap pertemuan yang ada untuk suatu mata
kuliah selama 1 semester.
• Bagian (6) adalah feature menu: SAP / MP ;additional material;
forum diskusi; nilai; jadwal; kuis / pretest / post test .
• Bagian (8) adalah media referensi, terdiri dari 5 bagian:
1. Peta konsep, berisi tentang overview / gambaran umum
mengenai materi yang ada.
2. Materi pokok, adalah materi utama yang disiapkan oleh
dosen mengenai pokok bahasan tertentu. Materi pokok
ini terdiri dari : objektif dari pertemuan, topik yang akan
dibahas, konsep yang akan dibahas, serta rangkuman
dari keseluruhan bahan yang akan dibahas.
3. Materi pendukung, berisi tentang materi-materi yang
mendukung materi-materi pokok yang ada. Materi ini
dapat berupa artikel ataupun situs URL
25
4. Multimedia., berisi file-file multimedia seperti suara,
animasi maupun video yang akan membantu proses
belajar.
5. Tugas, merupakan file tugas yang harus dikerjakan. File
ini berisi topik yang diangkat oleh dosen dan mahasiwa
yang diajak berdiskusi.
6. Upload Tugas
Gambar 3.6 : Tampilan upload
• Bagian (1) untuk mengisi file tugas yang akan dikirim, untuk
mengambil file tersebut dari source nya, dapat dilakukan dengan
mengklik tombol browse disamping kolom file attachment. Data
yang dikirim dalam bentuk file kompres (.ZIP) dengan kapastias
maksimum 1 megabites.
• Bagian (2) untuk mengisi jawaban dari tugas tersebut (pada
halaman komentar).
26
• Bagian (3) berisi feature menu yang tersedia, antara lain : SAP /
MP; additional material; forum diskusi; nilai; jadwal; kuis /
pretest / post test .
7. Forum Diskusi
Gambar 3.7 : Tampilan Forum Diskusi
• Bagian (1) adalah :home dan close
• Bagian (2) adalah new topic
• Bagian (3) adalah kolom topik. Di kolom ini berisi daftar judul-
judul topik yang dibuat. Folder berwarna kuning menunjukkan
bahwa pada topik tersebut tidak ada pokok bahasan baru yang di
bahas. Folder berwarna pink yang menunjukkan bahwa topik
tersebut telah berisi pokok bahasan terbaru.
• Bagian (4) adalah judul topik.
• Bagian (5) adalah Kolom author.
• Bagian (6) adalah Kolom total replies.
• Bagian (7) adalah Kolom total read.
• Bagian (8) adalah Kolom last post.
• Bagian (9) adalah reply.
27
8. New Topic
Gambar 3.8 : Tampilan New Topic
• Bagian (1) adalah : home dan close
• Bagian (2) adalah topic subject.
• Bagian (3) adalah toolbar document formating. Bagian ini akan
membantu dalam membuat isi pokok bahasan yang dibuat
menjadi lebih teratur. (Terdiri dari menu – menu paragraf, font,
size, color, highlight, bold, italic dan underline)
• Bagian (4) berisi toolbar text formating. Hal yang dapat
dilakukan terhadap tulisan yang dibuat, adalah: superscript,
subscript, create link, remove link, remove all formating, align left,
center, align right, justify, bullets, numbering, text indent, text
outdent, cut, copy, paste, delete, insert ruler, undo, redo, insert
date, insert time, insert table, preview dan select al.l
• Bagian (5) adalah layar pesan.
• Bagian (6) adalah short description.
28
• Bagian (7) adalah file browser.
• Bagian (8) adalah tombol upload.
• Bagian (9) adalah tombol post new topic.
3.1.3 BiNusMaya Sastra China
3.1.3.1 Tabulasi Keaktifan BiNusMaya
Berikut merupakan data jumlah akses BiNusMaya dilihat dari
semua jurusan yang terdapat di Universitas Bina Nusantara dan mata
kuliah yang terdapat pada Sastra China selama periode 2006 / 2007
semester genap dan ganjil.
Tabel 3.1: Tabulasi akses BiNusMaya oleh mahasiswa perjurusan periode tahun ajaran 2006 / 2007 semester ganjil.
Jurusan Jumlah Akses Teknik Informatika 436458 Sistem Informasi 315072 Komputerisasi Akuntansi 238074 Manajemen 120292 Akuntansi 66107 Sastra Inggris 40390 Sistem Informasi dan Manajemen 25618 Teknik Industri 24122 Desain Komunikasi Visual 22789 Sistem Komputer 22121 Sistem Informasi dan Akuntansi 19932 Sastra Jepang 19788 Teknik Informatika dan Matematika 14993 Sastra China 13875 Sistem Informasi dan Teknik Industri 9971 Arsitektur 6874 Teknik Informatika dan Statistika 5502 Manajemen dan Teknik Industri 3712 Sistem Informasi Ekstensi Astra 3473 Teknik Sipil 2982 Matematika 15
29
Jurusan Jumlah Akses Teknik Informatika 324590 Sistem Informasi 147224 Komputerisasi Akuntansi 115070 Manajemen 61066 Akuntansi 34722 Sastra Inggris 16223 Sistem Komputer 15052 Sistem Informasi dan Manajemen 13068 Sastra Jepang 10222 Sistem Informasi dan Akuntansi 9999 Teknik Industri 9597 Sistem Informasi dan Teknik Industri 8105 Teknik Informatika dan Matematika 5898 Sistem Informasi Ekstensi Astra 5569 Desain Komunikasi Visual 4617 Sastra China 3461 Arsitektur 3336 Teknik Informatika dan Statistika 2588 Manajemen dan Teknik Industri 1911 Teknik Sipil 1239 Matematika 6
Tabel 3.2: : Tabulasi akses BiNusMaya oleh mahasiswa perjurusan periode tahun ajaran 2006 / 2007 semester genap
Tabel 3.3: Tabulasi akses BiNusMaya per mata kuliah periode tahun ajaran 2006 / 2007 semester ganjil.
Kode Mata kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah Akses CB112 Character Building I 2639 G0012 Bahasa Indonesia 1940 G0812 Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia 1586 E0722 Menulis Karakter 1139 CB132 Character Building III 1094 CB122 Character Building II 875 E0556 Bahasa China V 797 E0516 Bahasa China I 780 J0692 Entrepreneurship 588 CB142 Character Building IV 514 E0734 Percakapan I 504 E0652 Mendengar Dasar I 499 E0792 Terjemahan Umum I 432 E0674 Mendengar Berita I 174 E0642 Membaca Koran China 112 E0754 Percakapan III 90 E0702 Mengarang II 77 E0862 Pengajaran Nada dan Lafal 35
30
Kode Mata kuliah Nama Mata Kuliah Jumlah Akses E0582 Bahasa China Modern II 1043 E0526 Bahasa China II 363 E0664 Mendengar Dasar II 320 E0566 Bahasa China VI 292 E0802 Terjemahan Umum II 255 E0744 Percakapan II 246 E0872 Kebudayaan China 214 E0692 Mengarang I 210 E0546 Bahasa China IV 162 E0712 Mengarang III 76 E0632 Membaca II 51 E0942 Public Relation 50 E0822 Sejarah China 37 E0764 Percakapan IV 35 E0952 Sejarah Hubungan Internasional China 34 E0682 Mendengar Berita II 31 E0892 Penelitian Kosa Kata China 24 CB142 Character Building IV 11 J0692 Entrepreneurship 7
Tabel 3.4: Tabulasi akses BiNusMaya per mata kuliah periode tahun ajaran 2006 / 2007 semester genap
3.1.3.2 Penentuan Mata Kuliah MCL
Suatu mata kuliah disajikan dalam MCL adalah apabila kesiapan
bahan dan materi telah tersedia, seperti SAP / Satuan Acara Perkuliahan
(panduan yang memberitahukan petunjuk umum mengenai tujuan dan
ruang lingkup materi yang harus diajarkan pada sebuah mata kuliah);
MP / Modul Plan ( panduan yang memberikan petunjuk secara rinci
mengenai pokok bahasan, tujuan instruksional khusus, aktivitas
pembelajaran dan media referensi dalam setiap pertemuan perkuliahan
baik tatap muka (F2F) maupun offclass; dan Co / Course Outline
(struktur / susunan materi dari suatu mata kuliah yang merupakan hasil
konversi pada modul plan menjadi bentuk digital yang siap digunakan
31
oleh dosen dan mahasiswa) telah siap digunakan, selain itu kepala
jurusan juga menentukan mata kuliah mana yang akan dioperasikan
sebagai MCL dan tidak dioperasikan dengan MCL.
MCL Universitas Bina Nusantara juga dilaksanakan dengan dua
metode penyampaian; tatap muka dan offclass. Pembelajaran dengan
tatap muka adalah pembelajaran seperti pertemuan dikelas, dosen
mengakses BiNusMaya dan langsung menerangkan materi pada saat
perkuliahan, sedangkan offclass adalah sesi dimana tidak ada
pertemuan kelas; tidak ada tatap muka dengan dosen; mahasiswa
mengakses materi langsung melalui internet dan mengerjakan tugas-
tugas yang terdapat di dalamnya.
Penentuan offclass dalam BiNusMaya berdasarkan dosen pembuat
materi dimana materi tersebut disampaikan pada pertemuan tertentu
dengan persetujuan KMK / ketua jurusan. Jumlah perkuliahan offclass
adalah 3 – 6 pertemuan untuk mata kuliah dengan bobot 2 sks, 6 – 12
pertemuan untuk mata kuliah dengan bobot 4 sks dan 9 -18 pertemuan
untuk mata kuliah dengan bobot 6 sks.
3.1.3.3 Mata kuliah MCL Sastra China
Berdasarkan data yang didapatkan dari bagian IDC
( Instructional Development Center ), berikut adalah mata kuliah –
mata kuliah berstatus MCL dan berada digugus Sastra China periode
perkuliahan semester ganjil genap tahun ajaran 2006 / 2007 dari seluruh
angkatan jurusan sastra China.
32
Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Bobot
sks E0516 Bahasa China I 6 E0556 Bahasa China V 6 E0642 Membaca Koran China 2 E0674 Mendengar Dasar I 4 E0702 Mengarang II 2 E0722 Menulis Karakter 2 E0734 Percakapan I 4 E0754 Percakapan III 4 E0792 Terjemahan Umum I 2 E0862 Pengajaran Nada dan Lafal 2
Tabel 3.5 : Daftar mata kuliah MCL Sastra China semester ganjil 2006 / 2007
Tabel 3.6 : Daftar mata kuliah MCL Sastra China semester genap 2006 / 2007
Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Bobot
sks E0912 Chinese Composition II 2 E0232 General History of China and Modern China 2 E0262 Indonesia – Chinese Translation 2 E0526 Bahasa China II 6 E0546 Bahasa China IV 6 E0566 Bahasa China VI 6 E0582 Bahasa China Modern II 2 E0632 Membaca II 2 E0664 Mendengar Dasar II 4 E0682 Mendengar Berita II 2 E0692 Mengarang II 2 E0712 Mengarang III 2 E0744 Percakapan II 4 E0764 Percakapan IV 4 E0802 Terjemahan Umum II 2 E0822 Sejarah China 2 E0872 Kebudayaan China 2 E0892 Penelitian Kosa Kata China 2 E0942 Public Relation 2 E0952 Sejarah Hubungan Internasional China 2
33
3.2 Hasil Penelitian
3.2.1 Hasil Penelitian melalui Interview
Penelitian dilakukan dengan melakukan interview kepada 5 dosen Sastra
China yang mengajar mata kuliah – mata kuliah MCL.
3.2.1.1 Pelaksanaan BiNusMaya oleh Dosen kepada Mahasiswa.
BiNusMaya adalah salah satu sarana yang disediakan oleh
Universitas Bina Nusantara baik kepada dosen maupun mahasiswa,
yang bertujuan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran pada semester
yang sedang berjalan. BiNusMaya merupakan sarana pembelajaran e-
learning dimana mahasiswa dan dosen dapat berdiskusi melalui forum
diskusi di luar jam kuliah yang telah disediakan dan di dalamnya
tersedia pengetahuan-pengetahuan di luar kelas yang dapat diakses oleh
mahasiswa untuk menambah ilmu.
3.2.1.2 Efektifitas BiNusMaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa BiNusMaya kurang efektif
karena belum disesuaikan dengan kondisi yang tepat.
BiNusMaya akan efektif bila dosen mendukung dan
menyarankan mahasiswanya untuk mengakses BiNusMaya. Akan tetapi
sampai saat ini banyak dosen yang menganggap BiNusMaya tidak
berjalan secara efektif, karena beberapa alasan diantaranya:
a. dosen tidak mempunyai waktu untuk mengakses di luar jam kuliah /
mengajar, hal ini terutama dirasakan oleh sebagian dosen partime,
b. kesulitan dalam mengakses karena BiNusMaya yang sulit dan lama
dibuka,
34
c. untuk beberapa mata kuliah seperti Grammar, Speaking dan
Listening, bergantung pada buku yang sedang digunakan.
Matakuliah seperti Grammar merupakan salah satu mata kuliah
yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi. Mata kuliah tersebut
memerlukan kontak langsung dengan dosen, hal tersebut di
tunjukkan dengan banyaknya mahasiswa yang mengalami kesulitan
saat proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, para dosen menilai
BiNusMaya tidak akan efektif jika dihadapkan pada mata kuliah
yang mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi.
d. Materi dalam bentuk power point yang telah disediakan dinilai
terlalu ringkas sehingga tidak akan membantu mahasiswa dalam
mengerti materi pelajaran.
e. Offclass sendiri dirasa beberapa dosen hanya membuat kebiasaan
malas mahasiswa, karena mereka tidak perlu menghadiri
perkuliahan, sedangkan tugas yang diposting pada saat offclass
belum tentu hasil mahasiswa itu sendiri.
3.2.1.3 Peran BiNusMaya dalam Penyampaian Materi Perkuliahan.
Dengan adanya SAP pada BiNusMaya seharusnya dapat
memudahkan dosen dalam menyampaikan materi karena dengan
adanya SAP sangat diharapkan mahasiswa dapat mengetahui terlebih
dahulu materi-materi yang akan diterangkan di kelas dan
mempermudah mahasiswa dalam menyiapkan materi, tetapi pada
kenyataannya mahasiswa sendiri tidak pernah membuka ataupun tahu
mengenai adanya SAP di BiNusMaya, mahasiswa tidak mempunyai
35
insiatif untuk mengakses BiNusMaya. Sehingga BiNusMaya sama
sekali tidak membantu dosen dalam menyampaikan materi.
3.2.1.4 Frekuensi penggunaan BiNusMaya dalam perkuliahan.
Penelitian menunjukan bahwa dalam perkuliahan frekuensi
penggunaan BiNusMaya berada pada kondisi jarang dan hampir tidak
pernah. Hal ini disebabkan karena banyaknya materi yang harus
diterangkan oleh dosen sangat banyak, sedangkan untuk membuka
BiNusMaya dikelas membutuhkan waktu yang sangat lama, ditambah
dengan terputusnya jaringan internet atau terdapat error dalam proses
pembukaan, dan komputer yang terdapat di ruang kelas tidak
mendukung.
3.2.1.5 Respon Mahasiswa terhadap BiNusMaya.
Respon dari mahasiswa tergolong sangat tidak antusias, dosen
merasa harus memaksa mahasiwa terlebih dahulu baru mereka akan
membuka BiNusMaya, hal itu pun tidak menjamin seluruh mahasiwa
membukanya. Para mahasiswa sering mengeluh apabila membuka
BiNusMaya dengan alasan akses yang lama, dan tidak dilengkapinya
fasilitas pendukung seperti program untuk membaca bahasa Mandarin
yang tidak selalu dimiliki setiap mahasiswa.
3.2.1.6 Peningkatan Nilai Mahasiswa setelah Membuka BiNusMaya
Hasil penelitian juga menunjukkan tidak ada peningkatan nilai
mahasiswa karena mahasiswa sendiri tidak menggunakan sarana
BiNusMaya.
36
3.2.1.7 Peningkatan Minat Pembelajaran Bahasa Mandarin setelah
Adanya BiNusMaya.
Sebagian dosen merasa apabila isi dalam BiNusMaya lebih baik,
misalnya dilengkapi dengan multimedia atau artikel-artikel yang
menarik dengan penyajiannya yang menarik pula; dosen dapat
mengajak mahasiswa dan mahasiswa sendiri mempunyai insiatif
membuka BiNusMaya. Pencapaian tersebut seharusnya dapat
meningkatkan minat mahasiswa terhadap bahasa Mandarin, tetapi untuk
saat ini materi-materi yang terdapat pada BiNusMaya belum dapat
meningkatkan minat mahasiswa terhadap bahasa mandarin.
3.2.1.8 Frekuensi Penggunaan Forum Diskusi
Forum diskusi jarang digunakan oleh sebagian dosen karena tidak
adanya respon dari mahasiswa.
3.2.1.9 Saran terhadap BiNusMaya
• BinusMaya diharapkan lebih baik dari semua sisi.
• Adanya tim khusus dari jurusan yang membuat dan
menyediakan materi-materi untuk BiNusMaya.
• Materi-materi yang terdapat diBinusMaya sebaiknya merupakan
materi-materi tambahan yang bermanfaat untuk menambah
pengetahuan mahasiswa terhadap bahasa Mandarin.
• Kecepatan dalam pengaksesan
37
3.2.2 Hasil Penelitian melalui Kuisioner
Penulis mengambil 120 mahasiswa Sastra China sebagai sampel
(perhitungan jumlah sampel terlampir pada Lampiran) dan jenis data yang
diteliti oleh penulis adalah data yang bersifat kualitatif dengan data nonnumeric.
Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekusensi, yang berupa: Frekuensi
(jumlah jawaban responden); frekuensi relatif . Rata-rata jawaban responden,
yang diperoleh dari rumus:
dimana; x = rata-rata ∑X1 = jumlah jawaban responden n = jumlah keseluruhan responden dan Persen Frekuensi ( persentase dari frekuensi relatif).
3.2.2.1 Kemampuan Mahasiswa
3.2.2.1.1 Kemampuan Mahasiswa dalam Menggunakan Komputer
E-learning adalah metode pembelajaran elektronis dengan
menggabungkan aspek audio / visual (multimedia) melalui
internet. Kemampuan seseorang dalam menggunakan
komputer sangat berpengaruh dalam pembelajaran dengan
metode e-learning.
Secara umum mahasiswa Sastra China Universitas Bina
Nusantara dapat menggunakan dan mengakses komputer
dengan baik, hal tersebut terlihat dengan persentase yang
tinggi atau sekitar 72,2 % sehingga para mahasiswa
diasumsikan dapat menggunakan BiNusMaya dengan baik.
nx
x i∑=
38
Berikut disajikan tabulasi dan grafik kemapuan mahasiswa
dalam menggunakan komputer :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Baik 21 0.70 70 22 0.73 73 28 0.93 93 16 0.53 53 Tidak baik 5 0.17 17 5 0.17 17 2 0.07 7 12 0.40 40 Tidak tahu 4 0.13 13 3 0.10 10 0 0.00 0 2 0.07 7 Total 30 1.00 100 30 1 100 30 1 100 30 1 100
Tabel 3.7 : Distribusi kemampuan mahasiswa dalam menggunakan komputer.
Gambar 3.9: Grafik kemampuan mahasiswa dalam menggunakan komputer
3.2.2.1.2 Kemampuan Dasar Berbahasa Mandarin
Kemampuan berbahasa Mandarin sampel penelitian di
tunjukkan dengan pernah atau tidaknya mahasiswa
mempelajari bahasa Mandarin sebelum mengikuti perkuliahan
di Universitas Bina Nusantara dan berapa lama mahasiswa
mempelajari bahasa Mandarin. Dasar berbahasa Mandarin
0
20
40
60
80
100
2003 2004 2005 2006Angkatan
Pers
en F
reku
sens
i
Baik Tidak baik Tidak tahu
39
mempengaruhi cara mengakses BiNusMaya itu sendiri karena
materi di dalam BiNusMaya disajikan dalam bahasa Mandarin.
Mahasiswa yang pernah mempelajari bahasa Mandarin
atau memiliki dasar bahasa Mandarin ditunjukkan melalui
tabel dan grafik berikut :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Pernah 14 0.47 47 21 0.70 70 21 0.70 70 26 0.87 87
Tidak pernah 16 0.53 53 9 0.30 30 9 0.30 30 4 0.13 13
Total 30 1.00 100 30 1 100 30 1 100 30 1 100 Tabel 3.8 : Mahasiswa yang pernah memiliki dasar berbahasa Mandarin
Gambar 3.10 : Mahasiswa yang pernah mempelajari bahasa Mandarin
Mahasiswa sastra China Universitas Bina Nusantara yang
pernah mempelajari bahasa Mandarin adalah sebesar 47%
untuk angkatan 2003, 70% baik angkatan 2004 maupun
angkatan 2005 dan 87% untuk angkatan 2006 dengan kata lain
68.5 % mahasiswa pernah mempelajari bahasa Mandarin.
0102030405060708090
100
2003 2004 2005 2006Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Pernah Tidak pernah
40
Mahasiswa yang membaca BiNusMaya mengerti materi
yang disajikan karena mempunyai dasar berbahasa Mandarin.
Berikut disajikan lama mahasiswa yang mempelajari bahasa
Mandarin :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
> 3 tahun 4 0.29 29 7 0.33 33 6 0.29 29 5 0.19 19 1 - 3 tahun 6 0.43 43 8 0.38 38 7 0.33 33 10 0.38 38 < 1 tahun 4 0.29 29 6 0.29 29 8 0.38 38 11 0.42 42
Total 14 1.00 100 21 1 100 21 1 100 26 1 100 Tabel 3.9 : Lama belajar bahasa Mandarin
Gambar 3.11 : Lama belajar bahasa Mandarin
Data penelitian tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa
memiliki kemampuan mengakses BiNusMaya baik dari segi
kemampuan menggunakan komputer maupun dasar berbahasa
Mandarin.
05
1015202530354045
2003 2004 2005 2006
Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
> 3 tahun 1 - 3 tahun < 1 tahun
41
3.2.2.2 Penyebaran BiNusMaya
Penyebaran informasi mengenai BiNusMaya didapat dari
berbagai macam sumber. Pencarian informasi sumber ini sangat penting
dalam menentukan penyebaran informasi penggunaan BiNusMaya yang
paling optimal. Sumber informasi tentang penyebaran informasi
BiNusMaya ditunjukkan melalui tabel distribusi berikut :
Tabel 3.10 : Sumber informasi mengenai BiNusMaya
Gambar 3.12: Sumber informasi mengenai BiNusMaya
Ditinjau dari seluruh angkatan terdapat persamaan dalam
perolehan sumber informasi mengenai BiNusMaya. Persamaan tersebut
adalah peranan dosen yang tinggi terutama pada angkatan 2003 yang
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Teman 8 0.27 27 12 0.40 40 13 0.43 43 14 0.47 47
Dosen 19 0.63 63 13 0.43 43 14 0.47 47 13 0.43 43 Buku Pedoman 1 0.03 3 3 0.10 10 2 0.07 7 2 0.07 7
Dll 2 0.07 7 2 0.07 7 1 0.03 3 1 0.03 3
Total 30 1 100 30 1 100 30 1 100 30 1 100
0
20
40
60
80
2003 2004 2005 2006Angkatan
Pers
en F
reku
esi
Teman Dosen Buku Pedoman Dll
42
mencapai persentase 63% meskipun peranan dosen dalam menyebarkan
informasi semakin menurun untuk angkatan-angkatan berikutnya. Hal
ini disebabkan karena dosen merasa pelaksanaan BiNusMaya kurang
efektif sehingga dosen kurang mendukung pelaksanaan BiNusMaya.
Penyebaran informasi lain yang memegang peranan yang signifikan
adalah teman yang memegang peranan yang cukup tinggi 27% untuk
angkatan 2003; 40% pada angkatan 2004; 43% pada angkatan 2005
dan 47% pada angkatan 2006. Penyebaran lainnya seperti media
promosi seperti spanduk; brosur dan iklan atau informasi dari kakak
kelas juga berperan dalam penyebaran informasi sedangkan buku
pedoman tidak memegang peran yang penting dalam penyebaran
informasi mengenai BiNusMaya.
3.2.2.3 Akses BiNusMaya
Tempat mengakeses BiNusMaya mempengaruhi niat mahasiswa
dalam mengakses BiNusMaya. Mahasiswa akan lebih mudah
mengakses melalui komputer pribadi yang dilengkapi dengan fasilitas
internet karena lebih mudah dan lebih praktis. 50% lebih angkatan
2003 dan 2004 akses terbesar adalah malalui komputer pribadi hal ini
dapat memungkinkan tingkat akses BiNusMaya yang tinggi. Tetapi
untuk angkatan 2005 dan 2006 akses terbesar BiNusMaya adalah
melalui warnet, hal ini dapat menyebabkan tingkat akses yang rendah,
karena akses BiNusMaya jurusan sastra China membutuhkan program
khusus yang mendukung pembelajaran dan tidak disetiap warnet
43
terdapat program penunjang seperti itu. Berikut disajikan data
mengenai tempat akses BiNusMaya dengan skala tertinggi:
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Komputer Pribadi 16 0.53 53 20 0.67 67 8 0.27 27 14 0.47 47
Warnet 9 0.30 30 7 0.23 23 21 0.70 70 16 0.53 53
Cyber 3 0.10 10 1 0.03 3 0 0.00 0 0 0.00 0
SALLC 2 0.07 7 2 0.07 7 1 0.03 3 0 0.00 0
Total 30 1.00 100 30 1 100 30 1 100 30 1 100 Tabel 3.11 : Cara mengakese BiNusMaya
Gambar 3.13: Cara Mengakses BiNusMaya
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada angkatan 2003
pengaksesan BiNusMaya terbesar adalah melalui komputer pribadi,
sebanyak 53%, diikuti 30% melalui warnet, 10% melalui Cyber dan 3%
melalui SALLC. Pada angkatan 2004 akses tertinggi juga melalui
komputer pribadi yakni sebanyak 67%, diikuti 23% melalui warnet, 3%
melalui Cyber dan 7% melalui SALLC. Pada angkatan 2005 akses
tertinggi adalah melalui warnet, sebanyak 70% diikuti oleh 27%
0
20
40
60
80
2003 2004 2005 2006Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Komputer Pribadi Warnet Cyber SALLC
44
komputer pribadi dan 3%SALLC. Pada angkatan 2006 akses tertinggi
juga melalui warnet yakni 53%, diikuti oleh 47% komputer pribadi.
Dalam rangka mensosialisasikan BiNusMaya, Universitas Bina
Nusantara memberikan pelatihan BiNusMaya pada saat Pekan Orientasi
Mahasiswa. Angkatan 2003 mahasiswa yang mengikuti pelatihan
hanya sebanyak 37%, sedangkan untuk angkatan selanjutnya terus
mengalami peningkatan dalam jumlah yang cukup signifikan yaitu 53%
untuk angakatan 2004, 60% untuk angkatan 2005 dan persentase
tertinggi yaitu 70% untuk angkatan 2006. Hal tersebut menunjukkan
Universitas BinaNusantara mengoptimalkan sosialisasi demi
terlaksananya BiNusMaya khususnya pada saat pelatihan mahasiswa
baru. Berikut disajikan data yang menunjukkan mahasiswa yang
mengikuti pelatihan BiNusMaya :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Ikut 11 0.37 37 16 0.53 53 18 0.60 60 21 0.70 70 Tidak Mengikuti 16 0.53 53 12 0.40 40 12 0.40 40 9 0.30 30 Tidak tahu 3 0.10 10 2 0.07 7 0 0.00 0 0 0.00 0
Total 30 1.00 100 30 1 100 30 1 100 30 1 100 Tabel 3.12: Mengiktui pelatihan BiNusMaya pada saat orientasi
mahasiswa baru
0
20
40
60
80
2003 2004 2005 2006
Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Ikut Tidak ikut Tidak tahu
45
Gambar 3.14: Mengikuti pelatihan BiNusMaya pada saat orientasi mahasiswa baru
3.2.2.4 Hasil Pelatihan BiNusMaya
Hasil pelatihan BiNusMaya diukur dari tingkat pemahaman
dari segi tujuan dan manfaat, cara mengakses dan apa saja yang
terdapat di dalam BiNusMaya setelah mengikuti pelatihan.
Sampel penelitian diambil dari mahasiswa-mahasiwa yang telah
mengikuti pelatihan pada saat orientasi mahasiswa baru, dan hasil yang
didapat adalah sebanyak 36% mahasiswa angkatan 2003 lebih mengerti
mengenai BiNusMaya dan 64% mahasiswa tidak memahami
BiNusMaya. Pada angkatan 2004, 63% mahasiswa lebih mengerti
mengenai BiNusMaya dan 38% tidak mengerti. Pada angkatan 2005,
94% mahasiswa lebih mengerti mengenai BiNusMaya dan hanya 6%
mahasiswa yang tidak mengerti. Sedangkan pada angkatan 2006, 48%
lebih mengerti mengenai BiNusMaya dan 52% tidak mengerti.
Tabel 3.13: Pemahaman mengenai BiNusMaya
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Mengerti 4 0.36 36 10 0.63 63 17 0.94 94 10 0.48 48 Tidak mengerti 7 0.64 64 6 0.38 38 1 0.06 6 11 0.52 52
Total 11 1.00 100 16 1 100 18 1 100 21 1 100
46
Gambar 3.15: Pemahaman mengenai BiNusMaya dari segi tujuan
dan manfaat, cara mengakses dan apa saja yang terdapat diBiNusMaya setelah mengikuti pelatihan
Dari hasil penetilian diperoleh data bahwa terjadi peningkatan
mengenai pemahaman isi dari materi pelatihan untuk angkatan 2003
sebesar 36% menjadi 63% pada angkatan 2004 menjadi 94% untuk
angkatan 2005 dan turun menjadi 48% untuk angkatan 2006.
Keberhasilan pelatihan dirasa paling tinggi adalah pada angkatan 2005,
sebanyak 94% memahami isi pelatihan dan pada angkatan 2006
menurun drastis menjadi 48%. Peningkatan atau penurunan jumlah ini
dimungkinakan dipengaruhi oleh 2 hal yakni dari niat mahasiswa itu
sendiri dan dari penyampaian isi materi oleh Universitas Bina
Nusantara.
3.2.2.5 Frekuensi Penggunaan BiNusMaya
Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari biro Operasi TI tingkat
pengaksesan BiNusMaya pada periode ganjil 2006/2007 adalah sebesar
13.875 kali akses (urutan ke-14 dari 21 jurusan yang ada di Universitas
0
50
100
2003 2004 2005 2006
AngkatanPe
rsen
Fre
kuen
siMengerti Tidak mengerti
47
Bina Nusantara), dan akses terbesar adalah pada mata kuliah Character
Building yang hampir mencapai 6.000 kali akses. Pada periode genap
2006/2007 besar pengaksesan hanya sebesar 3.461 kali akses (urutan
ke-16 dari 21 jurusan). Penurunan ini disebabkan karena tidak adanya
mata kuliah Character Building dalam semester genap. Hal ini
menunjukan keakfifan penggunaan BiNusMaya lebih menunjuk kepada
mata kuliah – mata kuliah yang bukan berada di bawah gugus Sastra
China. Sedangkan jumlah akses mahasiswa sastra China untuk mata
kuliah – mata kuliah yang berada di bawah gugus sastra China
dilampirkan dalam tabel berikut ini :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
> 5 kali 6 0.20 20 2 0.07 7 5 0.17 17 1 0.03 3 3 - 5 kali 3 0.10 10 7 0.23 23 4 0.13 13 8 0.27 27 < 3 kali 21 0.70 70 21 0.70 70 21 0.70 70 21 0.70 70
Total 30 1.00 100 30 1 100 30 1 100 30 1 100 Tabel 3.14: Frekuensi Penggunaan BiNusMaya perminggu
Gambar 3.16: Frekuensi Penggunaan BiNusMaya perminggu
0
20
40
60
80
2003 2004 2005 2006
Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
> 5 kali 3 - 5 kali < 3 kali
48
Hasil penelitan menunjukan bahwa 70% mahasiswa disetiap
angkatan hanya melakukan akses sebanyak 1-2 kali perminggunya.
Hal ini menunjukan bahwa tingkat keaktifan mahasiswa terhadap
BiNusMaya sangatlah rendah.
Kesulitan membuka BiNusMaya karena loading yang lama, situs-
situs sulit dibuka dapat merupakan salah satu kemungkinan penyebab
ketidak aktifannya mahasiswa dalam menggunakan BiNusaMaya
sebagai bahan membelajaran. Tetapi hasil penelitian menunjukkan
bahwa lebih dari 80% mahasiswa sastra China di setiap angkatannya
tidak mengalami kesulitan dalam mengakses BiNusMaya. Hal ini
menunjukan bahwa ketidak aktifan mahasiswa dalam menggunakan
BiNusMaya bukan berasal karena kesulitan pengaksesan.
20% mahasiswa yang merasa kesulitan dalam mengakses
BiNusMaya dilampirkan dalam data berikut yang merupakan angket
terbuka:
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Tidak ada fasilitas mandarin di komputer
1 0.33 33 0 0.00 0 0 0.00 0 0 0.00 0
Kurang dapat menggunkan computer
0 0.00 0 1 0.33 33 0 0.00 0 0 0.00 0
Akses yang lama 2 0.67 67 1 0.33 33 8 1.00 100 2 0.50 50
Repot karena harus ke warnet
0 0.00 0 1 0.33 33 0 0.00 0 2 0.50 50
Total 3 1.00 100 3 1 100 8 1 100 4 1 100
49
Tabel 3.15 : Alasan kesulitan dalam mengakeses BiNusMaya
Gambar 3.17 : Alasan kesulitan dalam mengakses BiNusMaya
Pada angkatan 2003 alasan tertinggi kesulitan mengakases adalah
akses BiNusMaya yang lama dan tidak adanya program pendukung
untuk membaca bahasa Mandarin dikomputer. Untuk angkatan 2004
alasan kesulitan dan pengaksesan adalah keterbatasan mahasiwa dalam
menggunakan komputer, akses yang lama dan repot karena harus ke
warnet. Pada angkatan 2005 alasan kesulitan mengakses adalah karena
akses yang lama. Sedangkan angkatan 2006 menyebutkan kesulitan
pengasksesan adalah karena akses yang lama dan repot karena harus ke
warnet. Hal ini juga menunjukan bahwa faktor tempat mengakses akan
mempengaruhi keaktifan mahasiswa dalam menggunakan BiNusMaya.
Materi yang telah tersedia di BiNusMaya adalah materi setiap
pertemuan perkuliahan, jadi walaupun perkuliahan F2F (face to face)
mahasiswa dapat terlebih dahulu mengetahui dan menyiapkan segala
materi yang akan dijelaskan maupun didiskusikan. Bedasarkan hasil
020406080
100120
2003 2004 2005 2006Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Tidak ada fasilitas mandarin di komputerKurang dapat menggunkan komputerAkses yang lamaRepot karena harus ke warnet
50
penelitian dapat diketahui bahwa hanya 10% dari mahasiswa angkatan
2003 dan 3% dari mahasiwa angkatan 2004 yang mengakses
BiNusMaya disetiap pertemuan. Pada angkatan 2005 dan 2006 100%
mahasiswa tidak pernah mengakses BiNusMaya disetiap pertemuan.
Pertemuan BiNusMaya melalui offclass diharapkan bahwa
mahasiswa dapat lebih berinteraksi dengan BiNusMaya. Berdasarkan
hasil penelitian 73% dari angkatan 2003, dan 67% dari angkatan 2004
hanya membuka BiNusMaya pada saat offclass. Akan tetapi pada
angkatan 2005 sebanyak 83% mahasiswa dan 73% mahasiswa angkatan
2006 yang tidak membuka BiNusMaya maupun pada saat offclass.
Berikut data dilampirkan dalam bentuk tabel:
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Ya 22 0.73 73 20 0.67 67 5 0.17 17 8 0.27 27 Tidak 8 0.27 27 10 0.33 33 25 0.83 83 22 0.73 73
Total 30 1.00 100 30 1 100 30 1 100 30 1 100 Tabel 3.16 : BiNusMaya dibuka hanya pada saat offclass
0
20
40
60
80
100
2003 2004 2005 2006Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Ya Tidak
51
Gambar 3.18 : BiNusMaya dibuka hanya pada saat offclass
Ketidak aktifan mahasiswa angkatan 2005 dan 2006 dapat
disebabkan karena pada jurusan sastra China terdapat mata kuliah- mata
kuliah tertentu yang MCL tetapi tidak offclass, akan tetapi berdasarkan
hasil penelitan sebelumnya 100% mahasiswa angkatan 2005 dan 2006
juga tidak membuka BiNusMaya disetiap pertemuan. Sehingga dapat
dipertanyakan kapan mereka menggunakan BiNusMaya apabila dalam
pertemuan biasa tidak membuka BiNusMaya dan tidak membukanya
pula dalam bertemuan offclass.
3.2.2.6 Materi-materi dalam BiNusMaya
Dalam modul SAP (Satuan Acara Perkuliahan) dan MP (Modul
Plan) terdapat materi-materi yang akan dibahas selama perkuliahan
berlangsung. Melalui SAP dan MP mahasiswa dapat terlebih dahulu
mengetahui dan menyiapkan materi yang akan dijelasan dosen,
sehingga dapat mempermudah dosen dalam menyampaikan materi.
Akan tetapi berdasarkan penelitian diketahui bahwa lebih dari 60%
mahasiswa Sastra Mandarin tidak mengetahui tentang SAP dan MP.
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Tahu 5 0.17 17 3 0.10 10 9 0.30 30 8 0.27 27 Tidak tahu 25 0.83 83 27 0.90 90 21 0.70 70 22 0.73 73
Total 30 1.00 100 30 1 100 30 1 100 30 1 100 Tabel 3.17 : Jumlah mahasiswa yang mengetahui tentang SAP dan MP
52
Gambar 3.19 : Jumlah mahasiswa yang mengetahui tentang SAP dan MP
Materi lainnya yang ada di dalam BiNusMaya adalah materi
pendukung. Materi pendukung memegang peranan yang cukup besar
dalam meningkatkan minat mahasiswa terhadap bahasa Mandarin, bila
materi pendukung yang disediakan menarik dan persentase mahasiswa
yang mengetahui dan membuka materi pendukung besar, maka besar
pula kemungkinan bahwa e-learning Universitas Bina Nusantara dapat
meningkatkan minat mahasiswa terhadap bahasa Mandarin.
Berdasarkan hasil penelitian pada angkatan 2003 hanya 17%
mahasiswa yang mengetahui tentang materi pendukung, pada angkatan
2004 meningkat menjadi 37%, pada angkatan 2005 meningkat lagi
menjadi 57% dan pada angkatan 2006, sebesar 77% mahasiswa
mengetahui tentang materi pendukung.
Hasil penelitian memang menunjukkan bahwa banyak mahasiswa
yang mengetahui tentang materi pendukung, tetapi jumlah ini tidak
020406080
100
2003 2004 2005 2006Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Tahu Tidak tahu
53
diiringi dengan frekuensi mereka dalam membuka materi pendukung
tersebut. Berikut merupakan tabel frekuensi mahasiswa yang sering
membuka materi pendukung dari mahasiswa yang mengetahui
mengenai materi pendukung :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Sering 3 0.16 16 4 0.21 21 4 0.17 17 7 0.24 24 Jarang 16 0.84 84 15 0.79 79 20 0.83 83 22 0.76 76
Total 19 1.00 100 19 1 100 24 1 100 29 1 100 Tabel 3.18 : Frekuensi mahasiswa membuka materi pendukung
Gambar 3.20 : Frekuensi mahasiswa membuka materi pendukung
Pada angkatan 2003 hanya 16%, angkatan 2004 hanya sebesar 21% ,
angkatan 2005 hanya sebesar 17% dan angkatan 2006 hanya sebesar
24% yang membuka materi pendukung, Pada angkatan 2006 jelas
terlihat perbedaan yang signifikan, walaupun terdapat 77% dari sampel
yang mengetahui keberadaan dari BiNusMaya, tetapi dari 77% itu,
hanya 24% yang sering membuka materi pendukung.
020406080
100
2003 2004 2005 2006
Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Sering Jarang
54
Hal ini mungkin dikarenakan isi dari materi pendukung itu yang
kurang menarik; mahasiswa yang tidak berminat membuka materi
pendukung maupun kesulitan membuka materi pendukung itu
dikarenakan keterbatasan program-program pendukungnya.
Materi pendukung yang dirasa paling bermanfaat dan dapat
meningkatkan minat terhadap bahasa Mandarin, seperti yang terlampir
pada tabel dibawah ini :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Mutimedia 18 0.60 60 6 0.20 20 16 0.53 53 14 0.47 47 Situs-situs yang terkait 8 0.27 27 19 0.63 63 1 0.03 3 9 0.30 30 Word dokumen 3 0.10 10 3 0.10 10 0 0.00 0 3 0.10 10 Powerpoint 1 0.03 3 1 0.03 3 12 0.40 40 3 0.10 10 Lainnya 0 0.00 0 1 0.03 3 1 0.03 3 1 0.03 3
Total 30 1.00 100 30 1 100 30 1 100 30 1 100 Tabel 3.19 : Materi pendukung yang paling bermanfaat
Gambar 3.21 : Materi pendukung yang paling bermanfaat
Hasil penelitian menunjukan bahwa 60% mahasiswa angkatan 2003,
63% mahasiswa angkatan 2004, 53% mahasiswa angkatan 2005 dan
010203040506070
2003 2004 2005 2006Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Mutimedia Situs-situs yang terkaitWord dokumen PowerpointLainnya
55
47% mahasiswa angkatan 2006 menganggap bahwa materi pendukung
berupa multimedia lah yang paling bermanfaat dan dapat meningkatkan
minat terhadap bahasa Mandarin. 2.5% mahasiswa dari seluruh
anggkatan merasa materi pendukung yang paling bermanfaat adalah
materi-materi tambahan seperti lagu maupun adegan film.
3.2.2.7 Keterlibatan Mahasiswa dalam Forum Diskusi
90% lebih mahasiswa disetiap angkatan mengetahui tentang adanya
forum diskusi dan hanya sebagian kecil dari mahasiswa angkatan 2003
dan 2004 yang tidak mengetahui tentang forum diskusi.
Berikut lampiran data penggunaan forum diskusi untuk setiap
minggunya :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Setiap saat 1 0.03 3 2 0.07 7 0 0.00 0 2 0.07 7 Setiap pertemuan offclass
25 0.83 83 24 0.80 80 18 0.60 60 20 0.67 67
Tidak pernah 4 0.13 13 4 0.13 13 12 0.40 40 8 0.27 27
Total 30 1.00 100 30 1 100 30 1 100 30 1 100 Tabel 3.20 : Frekuensi penggunaan forum diskusi
Gambar 3.22 : Frekuensi penggunaan forum diskusi
020406080
100
2003 2004 2005 2006
Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Setiap saat Setiap pertemuan offclass Tidak pernah
56
Berdasarkan hasil penelitian 60% mahasiswa dari setiap angkatan
hanya membuka forum diskusi hanya pada waktu offclass. Penggunaan
forum diskusi itu adalah 80% mahasiswa dari angkatan 2003
menggunakan forum diskusi sebagai sarana untuk melihat dan
mengerjakan tugas offclass, 93% angkatan 2004 menggunakannya
sebagai sarana untuk mengerjakan tugas offclass. 94% Angkatan 2005
menggunakan forum diskusi sebagai sarana untuk melihat dan
mengerjakan tugas offclass. Sedangkan 50% angkatan 2006
menggunakannya sebagai sarana untuk melihat dan mengerjakan tugas
offclass dan mendiskusikan materi.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa mulai anggkatan 2006 lah
forum diskusi mulai digunakan sebagai tempat untuk mendiskusikan
materi. Seperti yang di tunjukkan pada tabel dibawah ini :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Melihat tugas offclass 3 0.15 15 1 0.07 7 1 0.06 6 6 0.38 38
Mengerjakan tugas offclass 6 0.30 30 14 0.93 93 12 0.71 71 6 0.38 38
Mendiskusikan materi 1 0.05 5 0 0.00 0 0 0.00 0 2 0.13 13
Melihat dan mengerjakan tugas offclass
16 0.80 80 13 0.87 87 16 0.94 94 5 0.31 31
Mengerjakan tugas offclass dan mendiskusikan materi
1 0.05 5 0 0.00 0 1 0.06 6 3 0.19 19
Melihat dan mengerjakan tugas offclass dan mendiskusikan materi
3 0.15 15 2 0.13 13 0 0.00 0 8 0.50 50
Total 20 1.00 100 15 1 100 17 1 100 16 1 100
57
Tabel 3.21 : Fungsi Forum Diskusi
Gambar 3.23 : Fungsi Forum Diskusi
3.2.2.8 Peningkatan Minat terhadap Bahasa Mandarin dan Peran
BiNusMaya
Isi dari materi yang mudah dimengerti, yang menarik dan yang up
to date yang di sajikan dalam BiNusMaya sangat mempengaruhi
keaktifan seorang mahasiswa dalam mengakses dan membuka
BiNusMaya. Berdasarkan hasil penelitian hanya 53% dari mahasiswa
angkatan 2003 yang menganggap materi BiNusMaya mudah dimengerti,
dan pada angkatan 2004 meningkat menjadi 60%, dan meningkat lagi
menjadi 67% untuk angkatan 2005. Tetapi jumlah itu menurun pada
angkatan 2006 dimana hanya 37% mahasiswa yang menganggap materi
020406080
100
2003 2004 2005 2006Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Melihat tugas offclass
Mengerjakan tugas offclass
Mendiskusikan materi
Melihat dan mengerjakan tugas offclass
Mengerjakan tugas offclass dan mendiskusikan materi
Melihat dan mengerjakan tugas offclass dan mendiskusikan materi
58
di dalam BiNusMaya itu mudah di mengerti. Dari jumlah tersebut bisa
ditarik kesimpulan bahwa hanya 50% mahasiswa yang menganggap
BiNusMaya mudah dimengerti, dan menunjukkan pula tingkat
keberhasilan materi dalam BiNusMaya sangatlah minim.
Materi yang menarik akan dapat mengikat mahasiswa untuk
mengakses dan membuka BiNusMaya, dan terus mengeskploritasi
materi-materi yang di dalamnya, yang dapat meningkatkan minat
mahasiswa terhadap bahasa Mandarin. Tetapi berdasarkan hasil
penelitian 73% mahasiswa angkatan 2003, 47% angkatan 2004, 50%
angkatan 2005 dan 70% angkatan 2006 menganggap materi yang
terdapat di dalam BiNusMaya tidak meningkatkan minat terhadap
bahasa Mandarin. Materi-materi dalam BiNusMaya yang dianggap
tidak dapat meningkatkan minat karena alasan berikut dibawah ini :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi
relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Tidak menarik dan tidak praktis
9 0.41 41 3 0.21 21 3 0.20 20 6 0.29 29
Tidak berguna 2 0.09 9 3 0.21 21 0 0.00 0 5 0.24 24
Sulit dimengerti 0 0.00 0 2 0.14 14 0 0.00 0 2 0.10 10
Lebih berpedoman pada buku
1 0.05 5 1 0.07 7 1 0.07 7 0 0.00 0
Jarang digunakan 10 0.45 45 4 0.29 29 10 0.67 67 8 0.38 38
Komputer tidak bisa membaca Mandarin
0 0.00 0 0 0.00 0 1 0.07 7 0 0.00 0
Menyulitkan 0 0.00 0 1 0.07 7 0 0.00 0 0 0.00 0 Total 22 1.00 100 14 1 100 15 1 100 21 1 100
59
Tabel 3.23 : Alasan BiNusMaya tidak meningkatkan minat terhadap bahasa Mandarin
Gambar 3.24 : Alasan BiNusMaya dapat meningkatkan minat terhadap bahasa Mandarin
Persentase terbesar alasan BiNusMaya tidak meningkatkan minat
terhadap bahasa Mandarin adalah jarang digunakan. Hal ini
menunjukan bahwa pengaruh keaktifan mahasiswa dalam
menggunakan BiNusMaya berperan penting dalam perkembangan
BiNusMaya itu sendiri, bila BiNusMaya jarang digunakan maka
kemungkinan mahasiswa tidak mengetahui isi-isi materi yang terdapat
didalam BiNusMaya, sehingga perbaikan BiNusMaya untuk
kedepanpun akan sulit dilakukan karena tidak ada mahasiswa yang
menilai.
010203040506070
2003 2004 2005 2006Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Jarang digunakan Tidak berguna
Sulit dimengerti Lebih berpedoman pada buku
Tidak menarik dan tidak praktis Komputer tidak bisa membaca Mandarin
Menyulitkan
60
Sebagian kecil mahasiswa menganggap materi dalam BiNusMaya
menarik dengan alasan-alasan seperti yang sajikan pada tabel dibawah
ini yang merupakan angket terbuka :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Banyak pengetahuan baru
3 1.00 100 6 0.67 67 5 0.71 71 4 1.00 100
Materi pendukung menarik
0 0.00 0 1 0.11 11 2 0.29 29 0 0.00 0
Sebagai sarana untuk bertukar pikiran
0 0.00 0 1 0.11 11 0 0.00 0 0 0.00 0
Semua materi terdapat didalam
0 0.00 0 1 0.11 11 0 0.00 0 0 0.00 0
Total 3 1.00 100 9 1.00 100 7 1.00 100 4 1.00 100 Tabel 3.22 : Alasan BiNusMaya meningkatkan minat terhadap bahasa
Mandarin
Gambar 3.25 : Alasan BiNusMaya meningkatan minat terhadap bahasa Mandarin
0
20
40
60
80
100
120
2003 2004 2005 2006
Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Banyak pengetahuan baru Materi pendukung menarikSebagai sarana untuk bertukar pikiran Semua materi terdapat didalam
61
Sebagian besar mahasiswa yang menganggap materi BiNusMaya
dapat meningkatkan minat bahasa Mandarin adalah karena banyak
pengetahuan baru, pengetahuan-pengetahuan baru itu dapat membuat
mahasiswa semakin mengenal budaya, sejarah, dan pemahaman bahasa
mandarin yang lebih dalam sehingga dapat semakin meningkatkan
minat terhadap bahasa Mandarin.
Peran BiNusMaya adalah membantu dalam perkuliahan. Meteri-
materi yang akan di diskusikan selama perkuliahan dapat terlebih
dahulu diketahui mahasiswa lewat BiNusMaya, dan diharapkan akan
membuat mahasiswa lebih memahami materi, akan tetapi berdasarkan
hasil penelitian 54% mahasiswa sastra China menganggap BiNusMaya
tidak membuat materi perkuliahan lebih dimengerti dan 60%
menganggap BiNusMaya tidak bermanfaat dalam mendukung
pembelajaran bahasa Mandarin.
Ketidakmanfaatan BiNusMaya dalam mendukung pembelajaran
bahasa Mandarin ini disebutkan dalam beberapa alasan berikut dibawah
ini yang merupakan angket terbuka :
62
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relative
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Jarang digunakan
0 0.00 0 0 0.00 0 2 0.22 22 1 0.06 6
Tampilan tidak menarik
2 0.17 17 3 0.33 33 3 0.33 33 5 0.29 29
Tidak ada kontak langsung dengan dosen
5 0.42 42 4 0.44 44 1 0.11 11 9 0.53 53
Akses yang tidak memadai
1 0.08 8 0 0.00 0 1 0.11 11 0 0.00 0
Fasilitas tidak memadai 2 0.17 17 0 0.00 0 0 0.00 0 1 0.06 6
Ketidaksesuaian materi dengan perkuliahan
2 0.17 17 2 0.22 22 2 0.22 22 1 0.06 6
Total 12 1.00 100 9 1 100 9 1 100 17 1 100 Tabel 3.24 : Alasan BiNusMaya tidak bermanfaat dalam mendukung
pembelajaran bahasa Mandarin
Gambar 3.26 : Alasan BiNusMaya tidak bermanfaat dalam mendukung pembelajaran bahasa Mandarin
0
10
20
30
40
50
60
2003 2004 2005 2006
Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
Jarang digunakan Tampilan tidak menarik
Tidak ada kontak langsung dengan dosen Akses yang tidak memadai
Fasilitas tidak memadai Ketidaksesuaian materi dengan perkuliahan
63
Persentase tertinggi alasan tidak bermanfaatnya BiNusMaya dalam
mendukung pembelajaran bahasa Mandarin adalah tidak adanya kontak
langsung dengan dosen. Hal ini dapat menjelaskan bahwa materi-materi
dalam BiNusMaya yang tidak dimengerti oleh mahasiswa tidak dapat
ditanyakan langsung kepada dosen, dan walaupun tersedia forum
diskusi sebagai saran penghubung juga tidak dapat langsung dijawab
oleh dosen, karena tidak setiap dosen selalu aktif dalam penggunaan
forum diskusi. Mahasiswa menganggap lebih cepat bertanya langsung
kepada dosen sewaktu perkuliahan dikelas dan menjadikannya tidak
berminat menggunakan BiNusMaya. Tampilan yang tidak menarik
dirasa sebagian mahasiswa karena tidak adanya suara yang mendukung
dan fasilitas yang tidak memadai, sebagian mahasiswa menganggap
bahwa kurangnya komputer di SALLC merupakan salah satu penyebab
fasilitas yang kurang dan program-program penunjang yang diperlukan
dalam membuka materi, yang tidak selalu terdapat di tempat mereka
mengakses.
Mata kuliah – mata kuliah dalam BiNusMaya yang dianggap paling
bermanfaat adalah Grammar bagi angkatan 2003 dan 2004, dan mata
kuliah Culture and History bagi angkatan 2005 dan 2006. Animasi-
animasi menarik yang menggambarkan tentang sejarah dan budaya
akan mempermudah mahasiswa untuk mengerti sejaran dan
kebudayaan yang terdapat didalam animasi tersebut, sementara itu
penyampaian dengan tata bahasa yang benar, akan membuat mahasiswa
64
lebih terbiasa dengan grammar bahasa Mandarin dan lebih mengetahui
cara penggunaannya dalam kalimat.
3.2.2.9 Saran untuk Penggembangan BiNusMaya
Berdasarkan hasil kuisioner yang merupakan angket terbuka, para
mahasiswa memberikan saran sebagai berikut :
Angkatan 2003 2004 2005 2006
Rating jawaban
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Frekuensi
Frekuensi relatif
Persen Frekuensi
Up to date terhadap materi
0 0.00 0 3 0.10 10 1 0.03 3 0 0.00 0
Materi semenarik mungkin
4 0.13 13 9 0.30 30 10 0.33 33 9 0.30 30
Perbanyak materi Listening
1 0.03 3 1 0.03 3 0 0.00 0 1 0.03 3
Tersedianya software yang pendukung
5 0.17 17 1 0.03 3 0 0.00 0 1 0.03 3
Perbanyak materi pendukung
4 0.13 13 3 0.10 10 5 0.17 17 5 0.17 17
Tidak perlu offclass
1 0.03 3 2 0.07 7 0.00 0 2 0.07 7
Hapus MCL 2 0.07 7 7 0.23 23 3 0.10 10 2 0.07 7 Perbanyak offclass 3 0.10 10 0 0.00 0 0 0.00 0 0 0.00 0 Meninimal perngisian kuisioner lewat BinusMaya
0 0.00 0 0 0.00 0 0 0.00 0 1 0.03 3
Dosen lebih aktif
3 0.10 10 2 0.07 7 2 0.07 7 1 0.03 3
Tidak ada saran
7 0.23 23 2 0.07 7 9 0.30 30 8 0.27 27
Total 30 1 100 30 1 100 30 1 100 30 1 100 Tabel 3.25 : Saran untuk pengembangan BiNusMaya
65
Gambar 3.27 : Saran untuk pengembangan BiNusMaya
Berdasarkan hasil penelitian kurang lebih 25% mahasiswa
mengharapkan menyampaian materi yang disajikan di dalam
BiNusMaya lebih menarik dan diikuti dengan semakin banyaknya
materi pendukung. Dari hasil penelitan diketahui pula terdapat 12% dari
mahasiswa seluruh angkatan sampel merasa tidak memerlukan MCL.
010203040
2003 2004 2005 2006Angkatan
Pers
en F
reku
ensi
up to date terhadap materi Materi semenarik mungkin
Perbanyak materi Listening Tersedianya software yang pendukung
Perbanyak materi pendukung Tidak perlu offclass
Hapus MCL Perbanyak offclass
Meninimal perngisian kuisioner lewat BinusMaya Dosen lebih aktif
Tidak ada saran
top related