bab 3 analisis sistem berjalan 3.1 gambaran umum ...thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00631-mnsi...
Post on 21-Mar-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB 3
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Kebun Binatang Ragunan adalah kebun binatang pertama di Indonesia. Kebun
binatang ini didirikan pada tanggal 19 September tahun 1864 dengan nama Planten En
Dierentuin yang berarti "Tanaman dan Kebun Binatang." Terletak di pusat kota jakarta
yaitu tempat pusat kesenian jakarta Taman Ismail Mardjuki Cikini,Jakarta Pusat dengan
luas 10 Ha yang merupakan pemberian seorang pelukis ternama Indonesia, Raden Saleh.
Saat itu, Planten En Dierentuin dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna
Batavia yang tergabung dalam Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia.
Tahun 1949, nama Planten En Dierentuin diubah menjadi Kebun Binatang Cikini.
Bersamaan dengan kian pesatnya pertumbuhan dan perkembangan kota Jakarta perlu
dicari tempat baru yang lebih memadai dan menjamin kehidupan satwa dan
pengembangannya.Akhirnya pada perayaan seabad kelahirannya di tahun1964,pada
masa Gubernur DCI Jakarta Dr. Soemarno dibentuk Badan Persiapan Pelaksanaan
Pembangunan Kebun Binatang untuk memindahkan dari Jl. Cikini Raya no 73 ke Pasar
Minggu Jakarta Selatan yang diketuai oleh Drh. T.H.E.W. Umboh. Pemindahan ini
dilakukan pada areal yang lebih luas dengan bentang alam yang lebih menarik dengan
luas lahan sebesar 30 Ha ,disebutlah nama Taman Margasatwa Jakarta dan lebih dikenal
Kebun Binatang Ragunan. Kepindahan dari Kebun Binatang Cikini ke Ragunan
membawa lebih dari 450 ekor satwa yang merupakan sisa koleksi terakhir dari Kebun
Binatang Cikini.Keberhasilan pemindahan ke lokasi di Ragunan tidak lepas dari jasa 3
55 tokoh yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin serta Benyamin Galstaun dan
Istrinya. Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meresmikan Taman Margasatwa Ragunan
pada 22 Juni 1966 dan pengelolaan kebun binatang ini kemudian diberikan kepada
Benjamin Gaulstaun, yang kemudian menjadi direktur pertama.Pada tahun 2001 berubah
lagi menjadi Kantor Taman Margasatwa Ragunan dan terakhir pada tahun 2009 berubah
menjadi UPT (Unit Pelayanan Teknis) Taman Margasatwa Ragunan. Saat ini luas
Taman Margasatwa Ragunan mencapai 147 Ha dengan koleksi satwa 2226 ekor satwa
dari 264 spesies.
Kebun Binatang Ragunan ini memiliki koleksi tumbuhan yang diklasifikasikan
menjadi 3 bagian yaitu suku(famili) berjumlah 49, jenis(spesies) berjumlah 171,
individu(spesimen) berjumlah 15.389. Koleksi satwanya terbagi atas beberapa kelas
antara lain kelas Mamalia, Aves, Reptil dan Pisces. Kebun Binatang Ragunan terus
berbenah melangkah maju ,menatap masa depan dengan penuh optimisme, untuk
menjadi kebun binatang terbaik di Dunia. Kebun binatang modern yang berpegang pada
prinsip-prinsip yang berlaku untuk kebun binatang global( universal), mampu
mensejahterakan satwa yang ada selaras dengan ekosistem yang ada. Suatu kebun
binatang yang mampu memadukan potensi kekayaan alam dalam satu kesatuan, yaitu
menyatukan satwa seperti di alam dalam fasilitas besar dan alami. Contoh yang sudah
dibangun adalah Pusat Primata Schumtzer Taman Margasatwa Ragunan yang sudah
diakui berbagai kalangan sebagai fasilitas primata terbaik di dunia.
Pusat Primata Schmutzer di Kebun Binatang Ragunan adalah tempat pelestarian
primata dalam kebun binatang ragunan. Walaupun berada dalam kebun binatang
ragunan, pengelolaannya tidak diserahkan pada kebun binatang ragunan, melainkan oleh
swasta yang dananya pendiriannya berasal dari The Gibbon Foundation.Pusat Primata
56 Schmutzer ini didirikan sebagai sarana pendidikan dan hiburan bagi pengunjungnya.
Seperti juga Kebun Binatang San Diego, kehidupan primata di Schmutzer di rancang
seperti kehidupan alam bebas binatangnya (tanpa kandang), contohnya kandang Gorila
dan orang utan. Kandang seperti ini disebut enklosur. Pusat Primata Schmutzer juga
memiliki musium, perpustakaan dan teater bioskop kecil tentang primata di Indonesia
dan dunia.
Pusat Primata Schmutzer dibangun mulai tahun 1998 atas prakarsa Ibu Pauline
Antoinette Puck Schmutzer (Seorang pecinta satwa warga negara Jerman ) dan yayasan
Gibbon dengan luas 13 Ha ,tetapi pada tahun 2006 pusat primata ini diserahkan
sepenuhnya pada Kebun Binatang Ragunan Jakarta. Saat ini Jumlah koleksi satwa di
Pusat Primata Schmutzer adalah 126 spesies dari 21 jenis satwa. Hampir 85 % adalah
satwa asli Indonesia dan selebihnya satwa dari luar negeri.Nama-nama gorilla di Pusat
Primata Schmutzer antara lain : KUMBO, KOMU, dan KIHI.
3.1.2 Visi dan Misi
Visi dari Taman Margasatwa Ragunan yaitu :
Mewujudkan Taman Margasatwa Ragunan Sejajar dengan Kebun Binatang di kota-kota
besar di negara maju yang dihuni oleh satwa-satwa yang sejahtera.
Misi dari Taman Margasatwa Ragunan yaitu :
a. Meningkatkan kualitas kesejahteraan satwa mendekati di habitat In-situ.
b. Meningkatkan cinta satwa kepada masyarakat dalam rangka sosialisasi
konservasi Ex-situ.
c. Meningkatkan kerja sama ilmiah dan informasi satwa baik dalam dan luar negeri.
57
d. Meningkatkan hubungan antar daerah atau negara melalui program tukar
menukar satwa antar Kebun Binatang dalam dan luar negeri.
e. Meningkatkan pelestarian dan keindahan fauna dan flora sebagai suatu ekosistem
yang terpadu.
f. Meningkatkan Taman Margasatwa Ragunan sebagai resapan air dan
pengendalian run off melalui pembuatan dan pendalaman waduk / danau.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut sangat didukung dengan kerja profesional
perencanaan dan strategi yang matang serta SDM yang mumpuni.
3.1.3 Tugas Pokok Taman Margasatwa Ragunan
Berdasarkan peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 141 Tahun 2001,
kantor Taman Margasatwa Ragunan merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah
dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan di bidang konservasi,
pelestarian keanekaragaman dan penelitian satwa. Kantor Taman Margasatwa Ragunan
dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Kantor Taman Margasatwa Ragunan mempunyai tugas melaksanakan koservasi,
pelestarian kenekaragaman satwa, pendidikan dan penelitian, rekreasi alam serta
mempertahankan daerah resapan air, paru-paru kota dan ruang terbuka hijau.
58 3.1.4 Fungsi Taman Margasatwa Ragunan
Taman Margasatwa Ragunan mempunyai fungsi yaitu:
a. Penyusunan rencana program kerja di bidang pengembangan fauna dan flora.
b. Pengelolaan, pengembangan dan pelestarian lingkungan khusus di Taman
Margasatwa.
c. Penyelenggaraan pengadaan dan pemeliharaan/perawatan keanekaragaman
satwa.
d. Pengelolaan kegiatan rekreasi di Taman Margasatwa.
e. Penyelenggaraan promosi dan pameran serta bahan-bahan informasi lain tentang
fauna dan habitatnya.
f. Pemungutan retribusi di lingkungan Taman Margsatwa Ragunan.
g. Bekerja-sama dengan instansi terkait pemerintah maupun swasta dalam rangka
pengembangan kawasan Taman Margasatwa.
h. Pengelolaan dukungan teknis dan administratif.
3.1.5 Tujuan Taman Margasatwa Ragunan
Tujuan dibangunnya Taman Margasatwa Ragunan antara lain :
a. Terwujudnya Taman Margasatwa Ragunan sebagai penyelamat satwa langka.
b. Terwujudnya sebagai paru-paru kota dan wilayah resapan air ibu kota.
c. Terwujudnya Taman Margasatwa Ragunan sebagai laboratorium alam yang
lengkap.
d. Menjadikan Taman Margasatwa Ragunan sebagai tujuan wisata yang ramah
lingkungan.
59
e. Menjadikan Taman Margasatwa Ragunan sebagai tempat mengekspresikan rasa
cinta satwa dan flora.
3.1.6 Sasaran Taman Margasatwa Ragunan
Sasaran Taman Margasatwa Ragunan antara lain :
a. Meningkatkan jumlah koleksi satwa dan flora berdasarkan kelangkaannya yang
didatangnya langsung dari tempat aslinya maupun berasal dari tempat
penangkaran sehingga masyarakat dapat mengetahui satwa dan flora tersebut.
b. Meningkatkan jenis satwa populer yang disenangi pengunjung,dengan ini
diharapkan keinginan masyarakat untuk berkunjung ke Taman Margasatwa
Ragunan.
c. Berhasilnya perkembangbiakan satwa.
d. Meningkatkan partisipasi program In-situ,yang diharapkan membuat satwa-satwa
yang ada menjadi nyaman dan merasa dihabitat asli mereka.
e. Tertatanya kawasan melalui perencanaan tata ruang sehingga masalah-masalah
lingkungan seperti banjir dan tanah longsong dapat dihindari sedini mungkin.
f. Tertanggulanginya problema limbah.
g. Meningkatkan angka kunjungan wisatawan yang mengunjungi Taman
Margsatwa Ragunan.
h. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada pada perusahaan
sehingga pelayanan kepada pengunjung dapat ditingkatkan dan perawatan
kepada satwa menjadi lebih baik dan terkoordinasi dengan baik.
60 3.1.7 Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan Sumber : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 135
Tahun 2009 Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan
61
3.1.8 Tugas dan Tanggung Jawab
UPT Taman margasatwa Ragunan memiliki prosedur yang ditetapkan untuk setiap
jabatan. Prosedur tersebut dijabarkan dengan jelas melalui tugas dan tanggung jawab
berikut :
3.1.8.1 Kepala Unit
Kepala Unit mempunyai tugas yaitu :
a. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan Pengelola
sebagaimana dimaksud dalam pasal 4;
(Isi dari Pasal 4 antara lain :
(1) unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan Taman Margasatwa Ragunan.
(2) untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), unit
Pengelola Taman Margasatwa Ragunan mempunyai fungsi :
a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Unit Pengelola;
b. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) unit pengelola;
c. pelaksanaan pengelolaan, pengembangan dan pelestarian lingkungan
khusus dalam kawasan Taman Margasatwa Ragunan;
d. penyelenggaraan pengadaan dan pemeliharaan/perawatan
keanekaragaman satwa dan flora;
e. pengelolaan kegiatan rekreasi di Taman Margasatwa Ragunan;
f. penyelenggaraan promosi, pameran fauna dan habitatnya;
g. pemungutan, pencatatan, pembukuan, penyetoran, pelaporan dan
pertanggung jawaban penerimaan retribusi Taman Margasatwa Ragunan;
62
h. pelaksanaan kerja sama dengan satuan Kerja perangkat Daerah
(sKpD),Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan/atau instansi
pemerintah/swasta dalam rangka pengembangan Taman Margasatwa
Ragunan;
i. penghimpunan, pengolahan, pemeliharaan, penyajian, pengembangan dan
pemanfaatan data dan informasi mengenai satwa/fauna, flora dan habitat;
j. pelaksanaan publikasi kegiatan unit pengelola Taman Margasatwa
Ragunan;
k. penelitian dan pendidikan lingkungan yang berkenaan dengan satwa/fauna,
flora, habitat dan konservasi;
l. pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang;
m. pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan;
n. pelaksanaan upacara dan pengaturan acara unit pengelola Taman
Margasatwa Ragunan;)
b. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Seksi dan Jabatan
Fungsional;
c. melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat
Daera (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan/atau instinsi
pemerintah/swasta, dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi unit
Pengelola; dan
d. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi.
63
3.1.8.2 Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha merupakan Satuan Kerja staf Unit Pengelola dalam
pelaksanaan admlnistrasi Unit Pengelola .Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang
Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Unit. Subbagian
Tata Usaha mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu :
a. menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Unit Pengelola sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Unit Pengelola
sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. mengoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Unit Pengelola;
d. menghimpun bahan dan mengoordinasikan penyusunan rencana strategis
Unit Pengelola;
e. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Unit Pengelola;
f. melaksanakan pemungutan, pencatatan, pembukuan, penyetoran,pelaporan
dan pertanggungjawaban penerimaan retribusi Taman Margasatwa
Ragunan;
g. melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang;
h. melaksanakan kegiatan ketatausahaan seperti surat menyurat, dan kearsipan
Unit Pengelola;
i. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja Unit
Pengelola;
64
j. memelihara kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor:
k. melaksanakan pengurusan ruang rapat, upacara dan pengaturan acara Unit
Pengelola;
l. melaksanakan publikasi kegiatan Unit Pengelola;
m. mengoordinasikan penyusunan laporan (keuangan, kinerja, kegiatan dan
akuntabilitas) Unit Pengelola;
n. menyiapkan bahan laporan Unit Pengelola yang terkait dengan tugas
Subbagian Tata Usaha; dan
o. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian
Tata Usaha.
65
3.1.8.3 Seksi Pelayanan Pengunjung
Gambar 3.2 Struktur Organisasi pada bagian Pelayanan Pengunjung UPT Taman Margasatwa Ragunan
Sumber : UPT Taman Margasatwa Ragunan (2010)
Seksi Pelayanan Pengunjung merupakan Satuan Kerja lini Unit Pengelola dalam
pelaksanaan pelayanan pengunjung Taman Margasatwa Ragunan.Seksi Pelayanan
Pengunjung dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Unit.
Seksi Pelayanan Pengunjung mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu :
a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Unit Pengelola sesuai dengan lingkup
tugasnya;
b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Unit Pengelola
sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. membuat dan mengusulkan rencana kebutuhan tanda masuk Taman
Margasatwa Ragunan;
d. memberikan pelayanan pembelian tanda masuk Taman Margasatwa
Ragunan secara umum, rombongan dan penitipan kendaraan;
66
e. melaksanakan administrasi/rekapitulasi tanda masuk yang terjual;
f. menyetorkan hasil penjualan tanda masuk raman Margasatwa Ragunan
kepada Bendahara Penerima;
g. melaksanakan stock opname hasil penjualan tanda masuk;
h. mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan pengunjung baik penjualan tanda
masuk, penyortiran tanda masuk dan mengadakan pengawasan terpadu;
i. melaksanakan pelayanan panggilan pengunjung;
j. membuat, memelihara, merawat dan menempatkan peta situasi Taman
Margasatwa Ragunan yang berfungsi sebagai petunjuk terhadap pengunjung;
k. membuat, memperbaiki papan nama binatang, rambu-rambu petunjuk jalan
dan sebagainya;
l. menyebarkan angket kepada pengunjung Taman Margasatwa Ragunan untuk
mengetahui kesan dan pesan pengunjung terhadap pelayanan dan engelolaan
Taman Margasatwa Ragunan;
m. mengadakan pemungutan restribusi kepada pedagang, kuda bendi, gajah
tunggang, penyewaan MC dan pementasan serta lainnya lalu
menyetorkannya kepada Bendahara;
n. mengatur penitipan kendaraan masuk ke dalam areal Taman Margasatwa
Ragunan;
o. melaksanakan pelayanan perizinan, penyelenggaraan shooting film,video,
iklan, pemakaian sarana panggung anak-anak, gedung informasi,pemutaran
film dan pertujukan audio visual lainnya;
p. mengatur dan menertibkan fotografer yang beroperasi di areal Taman
Margasatwa Ragunan;
67
q. mengembangkan sumber-sumber dana seperti pemanfaatan alam dan isinya
guna perluasan kegiatan wisata;
r. mengadakan jalur kerja sama dengan badan swasta ataupun lembaga
pemerintah dalam negeri maupun luar negeri;
s. menyiapkan bahan laporan Unit Pengelola dalam hal kegiatan pelayanan
Pengunjung;
t. menghimpun,mengolah,memelihara,menyampaikan,mengembangkan dan
memanfaatkan data dan informasi pengunjung Taman Margasatwa Ragunan;
u. menyiapkan bahan laporan Unit Pengelola dalam hal kegiatan pelayanan
pengunjungun ;dan
v. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi
Pelayanan Pengunjung.
68
3.1.8.4 Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa
Gambar 3.3 Struktur Organisasi pada bagian Kesejahteraan dan Peragaan Satwa UPT
Taman Margasatwa Ragunan Sumber : UPT Taman Margasatwa Ragunan (2010)
Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa merupakan Satuan Kerja lini Unit
Pengelola dalam pelaksanaan pengembangan dan pemeliharaan kesejahteraan dan
peragaan satwa. Seksi Kesejahteraan dan Peragaan satwa dipimpin oteh seorang
Kepala seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit.
Unit Pengelola. Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa mempunyai tugas dan
tanggung jawab yaitu :
a. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Unit Pengelola sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Unit Pengelola sesuai
dengan lingkup tugasnya;
c. Menyelenggarakan penelitian flora dan kehidupan satwa mengikuti
perkembangan teknis baik dalam negeri maupun luar negeri;
69
d. Menata ruang terbuka hijau, mengelola sarana umum, kebersihan lingkungan
dan limbah;
e. menyelenggarakan pendataan, pengamatan, peragaan dan pemeliharaan
satwa;
f. membuat, menata dan menyelenggarakan keharmonisan bentuk habitat
antara satwa primata, mamalia dan lingkungan;
g. melaksanakan pengembangbiakan satwa;
h, melaksanakan perawatan dan menjaga kesejahteraan satwa;
i. menyusunan pedoman peningkatan kesejahteraan dan peragaan satwa;
j. menyiapkan kebijakan rancang bangun, pembanguhan,-pengembangan,
pemeliharaan, rehabilitasi prasarana dan sarana sesuai habitat aslinya;
k. melaksanakan. pembangunan, pengembangan, pemeriharaan prasarana
dan sarana sesuai habitat satwa;
l. melaksanakan pengamatan obseryasi, pengawasan satwa secara
periodik;
m. melaksanakan pemeliharaan satwa;
n. menyiapkan, menyusun data dan informasi hasil penelitian satwa;
o. menyusun ekspedisi satwa guna memperbaiki genetika dan
keanekaragaman koleksi satwa;
p. memberikan pelayanan dan bimbingan penelitian flora, satwa dan
habitatnya;
q. menyelenggarakan kerja sama ilmiah khususnya dengan lembaga, swasta,
dalam dan luar negeri tentang satwa, habitat;
70
r. melaksanakan kegiatan karantina dan memberikan pelayanan penanganan
satwa liar di luar taman margasatwa;
s. menyelenggarakan kegiatan rekreasi dan pelayanan informasi melalui meclia
massa, maupun langsung;
t. menyusun bahan materi pendidikan, bimbingan penyuluhan tentang satwa;
u. melaksanakan pelayanan perizinan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
lingkungan taman margasatwa;
v. melaksanakan pengelolaan pelayanan obyek wisata;
w. melaksanakan administrasi penerimaan retribusi;
x. menghimpunr mengolah, memelihara, menyampaikan, mengembangkan dan
memanfaatkan data dan informasi mengbnai kesehatan dan peragaan satwa
serta prasarana dan sarana satwa;
v. menyiapkan bahan laporan Unit Pengelola yang berkaitan dengan tugas
Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa; dan
z. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas seksi
Kesejahteraan dan Peragaan Satwa.
71
3.2 Proses Bisnis yang Berjalan pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
Pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan terdapat beberapa proses bisnis
yang berjalan, yaitu :
1. Prosedur pelayanan tiket
2. Prosedur pemeliharaan satwa
3. Prosedur pertukaran satwa
4. Prosedur pengadaaan bahan makanan
Dari 3.2.1 sampai dengan 3.2.4 akan dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan
saat ini pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan,sebagai berikut :
3.2.1 Prosedur Pelayanan Tiket
Dalam Taman Magasatwa Ragunan terdapat aktifitas dimana menangani hal
yang berkaitan mengenai pelayanan penjualan dan pembelian tiket untuk para
pengunjung. Aktifitas ini dilakukan oleh bagian Pelayanan Pengunjung yang
bertanggung jawab dalam hal-hal yang berhubungan dengan aktifitas terhadap
pengunjung. Untuk penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.4 rich picture
di bawah ini :
Gambar 3. 4 Rich Picture Pelayanan Tiket
72
Penjelasan Rich Picture :
1. Kepala Unit Pelayanan Terpadu Taman Margasatwa Ragunan memberikan
arahan mengenai harga tiket yang akan dijual dan menentukan jumlah tiket
yang akan dicetak untuk pengunjung sehingga dapat ditentukan target
pengunjung yang akan berkunjung ke Ragunan.
2. Kepala Pelayanan Pengunjung memberikan data tiket kepada staff tiket yang
akan menyalurkan kepada para pengunjung
3. Sejumlah uang telah ditentukan diberikan kepada staff tiket dari pengunjung
untuk dapat masuk ke Taman Margasatwa Ragunan
4. Tiket yang telah dibayar diberikan kepada pengunjung dari staff ticket yang
berada di dalam shelter tiket.
5. Laporan mengenai transaksi tiket dilaporkan staff tiket kepada Kepala
Pelayanan Pengunjung.
6. Kepala Pelayanan Pengunjung memberikan laporan penjualan tiket kepada
Kepala Unit BLUD
3.2.2 Prosedur Pemeliharaan Satwa
Bagian Kesejahteraan dan Peragaan Satwa memiliki aktifitas dan tanggung
jawab dalam melakukan proses pemeliharaan satwa. Proses pemeliharaan ini dilakukan
oleh para pemelihara yang ahli dalam bidangnya sehingga satwa yang dirawat merasa
nyaman dan dapat tumbuh dengan baik. Untuk penjelasan selengkapnya dapat dilihat
pada gambar 3.5 rich picture di bawah ini :
73
Gambar 3.5 Rich Picture Pemeliharaan Hewan
Penjelasan Rich Picture :
1. Kepala Unit memberikan data dan jumlah satwa yang dimiliki oleh Ragunan
kepada Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa sebagai data agar
Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa dapat mengetahui jenis dan
satwa apa sajakah yang dimiliki oleh Ragunan.
2. Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa memberikan data satwa
sesuai dengan kelas satwa yang ditentukan kepada Kepala Urusan Satwa
masing-masing.
3. Kepala Urusan Satwa memberikan Standart Operasional Prosedur kepada
para perawat satwa mengenai aturan dan hal-hal apa sajakah yang harus
mereka kerjakan selama dalam kandang dan dalam memberikan perawatan.
4. Apabila ada hewan atau satwa yang sakit maka Kepala Seksi Kesejahteraan
dan Peragaan Satwa memberikan data satwa yang sakit tersebut kepada
Kepala Karantina dan isolasi hewan untuk dirawat secara berkala agar dapat
sehat kembali.
74
5. Kepala Karantina dan Isolasi Hewan memberikan prosedur penanganan
satwa kepada dokter hewan sehingga aktifitas-aktifitas pengobatan dilakukan
sesuai dengan aturan dan prosedur yang berjalan.
6. Dokter Hewan memberikan laporan penanganan hewan kepada Kepala
Karantina dan Isolasi Hewan setiap ada hewan yang sakit.
7. Kepala Karantina dan Isolasi Hewan memberikan laporan mengenai hewan
yang telah tertangani kepada Kepala Kepala Seksi Kesejahteraan dan
Peragaan Satwa.
8. Perawat Satwa memberikan laporan parawatan satwa kepada Kepala Urusan
Satwa mengenai perkembangan dari masing-masing hewan tersebut.
9. Kepala Urusan Satwa memberikan laporan berdasarkan kelas satwa yang
dibawahinya kepada Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa secara
periode.
10. Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa memberikan laporan
kepada Kepala Unit mengenai jumlah satwa yang ada di Ragunan sebagai
dokumentasi perusahaan.
3.2.3 Prosedur Pertukaran Satwa
Bagian Kesejahteraan dan Peragaan Satwa khususnya bagian pertukaran satwa
berperan besar dalam proses pertukaran satwa baik yang dengan pihak swasta maupun
dengan pihak kebun binatang luar negeri. Untuk penjelasan selengkapnya dapat dilihat
pada gambar 3.6 rich picture di bawah ini :
75
Gambar 3.6 Rich Picture Pertukaran Satwa
Penjelasan Rich Picture :
1. Kepala Unit memberikan berkas dan izin pertukaran satwa kepada Kepala
Seksi Kesejahteraan Satwa dan Peragaan Satwa sehingga proses pertukaran
satwa dapat berjalan secara legal dan sesuai dengan izin pemerintah
setempat.
2. Kepala Seksi Kesejahteraan Satwa dan Peragaan Satwa memberikan data
kepada Kepala Urusan Tukar Menukar Satwa sehingga proses pertukaran
satwa dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan dan kendala
yang terjadi.
3. Kepala Urusan Tukar Menukar Satwa memberikan detail satwa yang akan
ditukar kepada Staff Tukar Menukar Satwa.
4. Staff Tukar Menukar Satwa memberikan data riwayat satwa yang akan
ditukar sehingga kebun binatang yang dituju dapat mengetahui kebiasaaan
dari hewan yang ditukar tersebut.
76
5. Kepala Urusan Tukar Menukar Satwa memberikan laporan mengenai proses
pertukaran satwa yang terjadi kepada Kepala Seksi Kesejahteraan Satwa dan
Peragaan Satwa.
6. Kepala Seksi Kesejahteraan Satwa dan Peragaan Satwa membuat laporan
persetujuan pertukaran satwa kepada Kepala Unit sehingga Kepala Unit
dapat mengetahui data-data hewan yang ditukar dan lokasi ditempatkan nya
hewan tersebut. Kebun binatang yang menjadi tempat pertukaran pun harus
memenuhi persyaratan yang telah diajukan oleh kebun binatang Ragunan
sebelumnya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
77
3.2.4 Prosedur Pengadaan Bahan Makanan Hewan
Bagian Kesejahteraan dan Peragaan Satwa khususnya bagian pengadaaan bahan
makanan hewan sangat penting perannya karena merekalah yang bertanggungjawab atas
tersedianya pakan atau bahan makanan satwa setiap harinya. Untuk penjelasan
selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.7 rich picture di bawah ini :
Gambar 3.7 Rich Picture Pengadaan Bahan Makanan Hewan
Penjelasan Rich Picture :
1. Kepala Unit menetapkan anggaran pakan satwa yang diberikan kepada
Kepala Seksi Tata Usaha untuk dibuat daftar biaya yang akan digunakan
untuk laporan RAPBD.
78
2. Kepala Seksi Tata Usaha memberikan data pakan satwa kepada Kepala
Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa untuk dirinci lebih lanjut.
3. Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa memberikan berkas daftar
pakan satwa kepada Kepala Urusan Satwa untuk didata pakan apa sajakah
yang diperlukan.
4. Kepala Urusan Satwa memberikan surat daftar pakan satwa kepada perawat
satwa, dengan ini kebuthan pakan yang digunakan setiap hari dapat diketahui
jumlah dan jenisnya.
5. Kepala Urusan Satwa memberikan daftar pakan satwa yang diperlukan oleh
setiap satwa kepada Kepala Urusan Pakan.
6. Kepala Urusan Pakan memberikan detail rincian daftar pakan satwa kepada
Staff Pakan untuk didata dan dikemas sesuai dengan permintaan yang telah
didata sebelumnya.
7. Staff Pakan akan memberikan laporan daftar pakan kepada Kepala Urusan
Pakan untuk memantau pakan yang diberikan kepada satwa setiap harinya
apakah cocok dan layak atau tidak.
8. Kepala Urusan Pakan memberikan laporan pakan yang diberikan untuk
masing-masing satwa kepada Kepala Urusan Satwa.
9. Perawat Satwa memberikan laporan daftar pakan yang diperlukan kepada
Kepala Urusan Satwa.
10. Kepala Urusan Satwa memberikan laporan berkas pakan Kepala Seksi
Kesejahteraan dan Peragaan Satwa.
79
11. Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa memberikan laporan
mengenai pakan yang dibutuhkan untuk satwa di Taman margasatwa
Ragunan kepada Kepala Seksi Tata Usaha.
12. Kepala Seksi Tata Usaha memberikan laporan mengenai jumlah biaya yang
dikeluarkan untuk pakan satwa kepada Kepala Unit.
3.2.5 Proses Bisnis yang Berjalan Secara Umum
Kegiatan proses bisnis UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan mengandalkan
hubungan dan pelayanan terhadap para pengunjungnya. Gambaran proses bisnis secara
keseluruhan pada perusahaan dapat dilihat pada gambar 3.8 rich picture berikut ini :
80
Gambar 3.8 Rich Picture Proses Bisnis Berjalan UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
81
Penjelasan Rich Picture :
1a. Kepala Unit Pelayanan Terpadu Taman Margasatwa Ragunan memberikan
arahan mengenai harga tiket yang akan dijual dan menentukan jumlah tiket
yang akan dicetak untuk pengunjung sehingga dapat ditentukan target
pengunjung yang akan berkunjung ke Ragunan.
2a. Kepala Pelayanan Pengunjung memberikan data tiket kepada staff tiket yang
akan menyalurkan kepada para pengunjung
3a. Sejumlah uang telah ditentukan diberikan kepada staff tiket dari pengunjung
untuk dapat masuk ke Taman Margasatwa Ragunan
4a. Tiket yang telah dibayar diberikan kepada pengunjung dari staff ticket yang
berada di dalam shelter tiket.
5a. Laporan mengenai transaksi tiket dilaporkan staff tiket kepada Kepala
Pelayanan Pengunjung.
6a. Kepala Pelayanan Pengunjung memberikan laporan penjualan tiket kepada
Kepala Unit BLUD
1b. Kepala Unit memberikan data dan jumlah satwa yang dimiliki oleh Ragunan
kepada Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa sebagai data agar
Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa dapat mengetahui jenis dan
satwa apa sajakah yang dimiliki oleh Ragunan.
2b. Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa memberikan data satwa
sesuai dengan kelas satwa yang ditentukan kepada Kepala Urusan Satwa
masing-masing.
82
3b. Kepala Urusan Satwa memberikan Standart Operasional Prosedur kepada
para perawat satwa mengenai aturan dan hal-hal apasajakah yang harus
mereka kerjakan selama dalam kandang dan dalam memberikan perawatan.
4b. Apabila ada hewan atau satwa yang sakit maka Kepala Seksi Kesejahteraan
dan Peragaan Satwa memberikan data satwa yang sakit tersebut kepada
Kepala Karantina dan Isolaso Hewan untuk dirawat secara berkala agar
dapat sehat kembali.
5b. Kepala Karantina dan Isolasi Hewan memberikan prosedur penanganan
satwa kepada dokter hewan sehingga aktifitas-aktifitas pengobatan dilakukan
sesuai dengan aturan dan prosedur yang berjalan.
6b. Dokter Hewan memberikan laporan penanganan hewan kepada Kepala
Karantina dan Isolasi Hewan setiap ada hewan yang sakit.
7b. Kepala Karantina dan Isolasi Hewan memberikan laporan mengenai hewan
yang telah tertangani kepada Kepala Kepala Seksi Kesejahteraan dan
Peragaan Satwa.
8b. Perawat Satwa memberikan laporan parawatan satwa kepada Kepala Urusan
Satwa mengenai perkembangan dari masing-masing hewan tersebut.
9b. Kepala Urusan Satwa memberikan laporan berdasarkan kelas satwa yang
dibawahinya kepada Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa secara
periode.
10b.Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa memberikan laporan
kepada Kepala Unit mengenai jumlah satwa yang ada di Ragunan sebagai
dokumentasi perusahaan.
83
1c. Kepala Unit memberikan berkas dan izin pertukaran satwa kepada Kepala
Seksi Kesejahteraan Satwa dan Peragaan Satwa sehingga proses pertukaran
satwa dapat berjalan secara legal dan sesuai dengan izin pemerintah
setempat.
2c. Kepala Seksi Kesejahteraan Satwa dan Peragaan Satwa memberikan data
kepada Kepala Urusan Tukar Menukar Satwa sehingga proses pertukaran
satwa dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan dan kendala
yang terjadi.
3c. Kepala Urusan Tukar Menukar Satwa memberikan detail satwa yang akan
ditukar kepada Staff Tukar Menukar Satwa.
4c. Staff Tukar Menukar Satwa memberikan data riwayat satwa yang akan
ditukar sehingga kebun binatang yang dituju dapat mengetahui kebiasaaan
dari hewan yang ditukar tersebut.
5c. Kepala Urusan Tukar Menukar Satwa memberikan laporan mengenai proses
pertukaran satwa yang terjadi kepada Kepala Seksi Kesejahteraan Satwa dan
Peragaan Satwa.
6c. Kepala Seksi Kesejahteraan Satwa dan Peragaan Satwa membuat laporan
persetujuan pertukaran satwa kepada Kepala Unit sehingga Kepala Unit
dapat mengetahui data-data hewan yang ditukar dan lokasi ditempatkan nya
hewan tersebut. Kebun binatang yang menjadi tempat pertukaran pun harus
memenuhi persyaratan yang telah diajukan oleh kebun binatang Ragunan
sebelumnya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
84
1d. Kepala Unit menetapkan anggaran pakan satwa yang diberikan kepada
Kepala Seksi Tata Usaha untuk dibuat daftar biaya yang akan digunakan
untuk laporan RAPBD.
2d. Kepala Seksi Tata Usaha memberikan data pakan satwa kepada Kepala Seksi
Kesejahteraan dan Peragaan Satwa untuk dirinci lebih lanjut.
3d. Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa memberikan berkas daftar
pakan satwa kepada Kepala Urusan Satwa untuk didata pakan apa sajakah
yang diperlukan.
4d. Kepala Urusan Satwa memberikan surat daftar pakan satwa kepada perawat
satwa, dengan ini kebuthan pakan yang digunakan setiap hari dapat diketahui
jumlah dan jenisnya.
5d. Kepala Urusan Satwa memberikan daftar pakan satwa yang diperlukan oleh
setiap satwa kepada Kepala Urusan Pakan.
6d. Kepala Urusan Pakan memberikan detail rincian daftar pakan satwa kepada
Staff Pakan untuk didata dan dikemas sesuai dengan permintaan yang telah
didata sebelumnya.
7d. Staff Pakan akan memberikan laporan daftar pakan kepada Kepala Urusan
Pakan untuk memantau pakan yang diberikan kepada satwa setiap harinya
apakah cocok dan layak atau tidak.
8d. Kepala Urusan Pakan memberikan laporan pakan yang diberikan untuk
masing-masing satwa kepada Kepala Urusan Satwa.
9d. Perawat Satwa memberikan laporan daftar pakan yang diperlukan kepada
Kepala Urusan Satwa.
85
10d.Kepala Urusan Satwa memberikan laporan berkas pakan Kepala Seksi
Kesejahteraan dan Peragaan Satwa.
11d.Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa memberikan laporan
mengenai pakan yang dibutuhkan untuk satwa di Taman margasatwa
Ragunan kepada Kepala Seksi Tata Usaha.
12d.Kepala Seksi Tata Usaha memberikan laporan mengenai jumlah biaya yang
dikeluarkan untuk pakan satwa kepada Kepala Unit.
3.3 Analisis Operasional
3.3.1 Value Network Analysis
Value network digunakan untuk menganalisis organisasi yang berfokus pada
pelayanan jasa kepada konsumen yang mengandalkan jaringan, misalnya organisasi
asuransi dan bank. Analisis value network merupakan cara yang sistematik untuk
mempelajari semua kegiatan yang dilakukan organisasi serta bagaimana kegiatan-
kegiatan tersebut berinteraksi dan melihat dengan jelas nilai dan manfaat yang diterima
dari setiap komponen yang terlibat dalam bisnis.
UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan merupakan perusahaan pemerintah
yang tidak bergerak dalam bidang produksi untuk menghasilkan suatu produk,
melainkan menyediakan layanan tempat rekreasi dalam hal jasa hiburan. Sehingga
metode analisis value yang tepat untuk UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan adalah
dengan menggunakan value network.
Analisis value network merupakan sutu cara untuk mempelajari dari semua aspek
internal dan eksternal organisasi yang memberikan nilai bagi organisasi agar dapat
menganalisa dengan jelas manfaat yang diterima semua komponen yang terlibat dalam
86
proses bisnis. Pembahasan salam analisis value network ini ditunjukan untuk
menjelaskan aktivitas-aktivitas dan proses bisnis dalam perusahaan yang diperjelas
dengan bantuan rich picture, serta untuk mengidentifikasikan masalah yang sering
terjadi pada aktivitas perusahaan dan kebutuhan yang ada.
Pada value network diagram, didapatkan inti proses bisnis perusahaan yang
dibagi menjadi dua bagian yaitu primary activity dan support activity, seperti dapat
dilihat pada Gambar 3.9 di bawah ini.
Support Activities
Firm Infrastructure : 1. Meningkatkan pengelolaan financial perusahaan 2. Meningkatkan pemahaman pegawai terhadap strategi organisasi 3. Dukungan finansial yang kuat dari pemerintah DKI Jakarta
Human Resources Management : 1. Mendapatkan SDM dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi 2. Meningkatnya kinerja pegawai Technology Development : Meningkatkan layanan teknologi informasi untuk pemasaran dan komunikasi Procurement : Pengadaan barang dan operasional perusahaan secara efektif dan efisien
Primary Activities
Gambar 3.9 Value network Diagram UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
Network Promotion and Contract Management a. Proses pemasaran melalui
internet b. Proses pemasaran melalui
event dan seminar c. Proses pemasaran langsung
ke sekolah d. Pengadaaan kontrak
kerjasama dengan supplier
Service Provisioning a. Memberikan pelayanan
kebutuhan informasi pelanggan
b. Memberikan pelayanan keluhan yang baik dan akurat.
c. Memberikan penanganan tanggap darurat yang cepat dan tepat.
d. Meningkatkan pengaruh organisasi terhadap kebijakan pemerintah
Infrastucture Operation
a. Meningkatkan pelayanan agar lebih maksimal dengan melakukan studi banding dengan kebun binatang di seluruh Indonesia.
b. Mengecek kualitas dan kuantitas barang dari supplier.
87
3.3.2 Aktivitas Utama (Primary Activity)
Tiga aktifitas utama pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan antara lain :
1. Network Promotion and Contract Management
a. Proses pemasaran melalui internet
Salah satu aktvitas promosi yang dilakukan yaitu dengan menggunakan
media. Media yang digunakan UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan untuk
promosi adalah menggunakan fasilitas internet untuk menginformasikan satwa-
satwa yang mereka miliki pada website mereka yaitu www.jakartazoo.org.
Dengan bantuan website ini, UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan dapat
memperluas jangkauan pemasaran kepada masyarakat umum. Selain website,
UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan juga melakukan promosi melalui situs
jejaringan sosial dalam menginformasikan satwa-satwa terbaru mereka.
b. Proses pemasaran melalui event dan seminar
Aktivitas promosi lainnya yang dilakukan UPT BLUD Taman
Margasatwa Ragunan adalah dengan menyelenggarakan seminar-seminar
mengenai penanganan satwa yang ditunjukan kepada pelanggan untuk lebih
tertarik terhadap satwa-satwa karenaan keunikan dan ke khasannya. Selian
menyelenggarakan seminar, UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
melakukan promosi pada event-event yang diselenggarakan di tempat publik
seperti sekolah,dan lain-lain.
c. Poses pemasaran langsung ke sekolah
Adapu aktivitas promosi lainnya yang dilakukan UPT BLUD Taman
Margasatwa Ragunan juga menerapkan proses pemasaran secara langsung
kepada pelanggannya, dengan cara melakukan presentasi di sekolah. Hal ini
88
dilakukan untuk menarik minat para siswa agar tertarik dengan satwa, selain
sebagai promosi ini dilakukan agar siswa-siswa yang akan jadi generasi penerus
dapat mengetahui dan melestarikan satwa-satwa agar tetap terjaga dan tidak
punah. Pemasaran langsung ke sekolah ini dapat terlaksana dengan persetujuan
dari pihak sekolah yang bersangkutan.
d. Pengadaan kontrak kerjasama dengan supplier
Supplier merupakan peran yang cukup penting dalam proses bisnis UPT
BLUD Taman Margasatwa Ragunan, dimana supplier yang menyediakan pakan
bagi satwa yang ada pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan sebagian
besar berasal dari luar kota sehingga harus ada suatu kerjasama antara UPT
BLUD Taman Margasatwa Ragunan dengan pihak supplier untuk dapat selalu
menjaga ketersediaan stok pakan yang dibutuhkan setiap harinya. Selain pakan,
alat tulis kantor dan peralatan yang dibutuhkan oleh UPT BLUD Taman
Margasatwa Ragunan dalam proses bisnisnya, disediakan oleh pihak supplier.
Dan untuk memastikan tersedianya stok pakan dan barang tersebut, UPT BLUD
Taman Margasatwa Ragunan melakukan kerjasama dengan pihak supplier.
Kerjasama tersebut menyangkut kualitas barang dan kesanggupan oleh supplier
untuk dapat menyediakan barang sesuai dengan kebutuhan.
2. Service Provisioning
a. Memberikan pelayanan kebutuhan informasi pelanggan
Banyak pertanyaan, kritik, dan saran yang berasal dari pelanggan, yang
sangat berguna untuk peningkatan kualitas layanan yang diberikan kepada
pelanggan. Sehingga pelayanan informasi ini merupakan salah satu hal yang
cukup penting bagi perusahaan.
89
b. Memberikan pelayanan keluhan yang baik dan akurat
Keluhan yang diberikan oleh pelanggan merupakan suatu masukan yang
sangat penting sehingga setiap keluhan maupun saran yang diberikan pelanggan
harus dapat ditangani dengan cepat. Hal ini juga akan berdampak pada
peningkatan kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada pelanggan.
c. Memberikan penanganan tanggap darurat yang cepat dan tepat
Meskipun jarang terjadi, tetapi tanggapan yang cepat dalam keadaan
darurat di dalam Ragunan sangat diperlukan karena hal ini berhubungan dengan
nyawa seseorang. Sehingga faktor keselamatan sangat diutamakan bagi
pengunjung.
d. Meningkatkan pengaruh organisasi terhadap kebijakan pemerintah
Masukan maupun usulan yang diajukan kepada pemerintah untuk
peningkatan pelayanan kepada pengunjung di Ragunan dapat dilakukan melalui
usulan yang ada pada anggaran UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan,sehingga peran Ragunan sebagai tempat rekreasi yang nyaman dan
tepat bagi pengunjung dapat terlaksana dengan baik.
3. Infrastructure Operation
a. Meningkatkan pelayanan agar lebih maksimal dengan melakukan studi banding
dengan kebun binatang di seluruh Indonesia
Dengan adanya program studi banding pada perusahaan dengan
perusahaan lain diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan mengetahui
fasilitas apa sajakah yang tidak terpdat pada Ragunan sehingga Ragunan dapat
berbenah diri untuk memaksimalkan pelayanan kepada para pengunjung.
90
b. Mengecek kualitas dan kuantitas barang dari supplier
Kualitas dan kuantitas barang yang datang dari supplier harus di cek
apakah telah sesuai dengan standart yang telah di tetap atau tidak. Sehingga
pakan dan barang yang diperoleh memiliki kualitas yang baik. Dengan ini
perusahaan dapat menjaga kualitas dari pelayanan yang diberikan kepada
pengunjung dan juga pelayanan kepada satwa sehingga satwa merasa di habitat
nya sendiri dan dapat hidup dengan layak.
3.3.3 Aktivitas Pendukung (Support Activity)
Empat aktivitas pendukung pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan antara lain :
1. Firm Infrastructure
a. Meningkatkan pengelolaan financial perusahaan
Pengelolaan financial perusahaan yang baik dapat meningkatkan
keuntungan bagi perusahaan karena semua pemasukan dan pengeluaran tercatat
dengan baik. Hal ini untuk mendukung aktivitas bisnis sehari-hari, dan lain –
lain. UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan memiliki aset keuangan yang
lekiud karena semua transaksi dilakukan secara tunai yang berupa uang cash
ataupun via transfer.
b. Meningkatkan pemahaman pegawai terhadap strategi organisasi
Memberikan pemahaman kepada karyawan mengenai strategi-strategi
yang telah ditetapkan adalah hal yang utama, karena dengan
mengkomunikasikan dengan para karyawan strategi dan terget yang telah di
tetapkan dapat tercapai dengan maksimal.
91
c. Dukungan finansial yang kuat dari pemerintah DKI Jakarta
Dukungan finansial dari pemerintah DKI Jakarta dengan dana APBD
sangat membantu dalam kegiatan oprasional Ragunan. Hal ini diawali oleh UPT
BLUD Taman Margasatwa Ragunan yang mengajukan RAPBD (Rancangan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) kepada DPRD DKI Jakarta mengenai
jumlah dana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.
Dengan ini Pemerintah Daerah Khususnya orang-orang di DPRD DKI Jakarta
dapat memperkirakan Anggaran Dana yang dibutuhkan untuk UPT BLUD
Taman Margasatwa Ragunan.
2. Human Resources Management :
a. Mendapatkan SDM dengan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
Menggunakan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan dan pelayanan yang diberikan kepada
pengunjung. Kepala Unit akan memberikan kriteria kepada DPRD DKI Jakarta
yang akan menentukan pegawai-pegawai negeri yang akan mereka seleksi.
Dengan kriteria lulusan miinimal D3 dan S1 yang telah memiliki pengalaman
kerja, tergantung pada posisi yang dibutuhkan perusahaan. Pegawai negeri yang
akan ditempatkan tersebut terlebih dahulu melakukan wawancara dengan
subbagian Tata Usaha ataupun dengan Kepala Unit UPT BLUD Taman
Margasatwa Ragunan.
b. Meningkatnya kinerja pegawai
Kinerja pegawai yang meningkat dapat mempermudah operasional
perusahaan dan peningkatan pelayanan kepada pengunjung. Hal ini dapat
92
dilakukan dengan cara memberikan sistem penghargaan kepada pegawai yang
memiliki penilaian terbaik dan melaksanakan tugas mereka dengan baik.
3. Technology Development :
Meningkatkan layanan teknologi informasi untuk pemasaran dan komunikasi
Peningkatan layanan dapat dilakukan melalui media elektronik dan media cetak.
Dengan adanya pelayanan melalui teknologi informasi ini para pengunjung dapat
terlebih dahulu melihat satwa apa sajakah yang terdapat di Ragunan. Hal ini dapat
memudahkan para pengunjung dan akan menambah ilmu pengetahuan mereka mengenai
satwa-satwa yang ada.
4. Procurement :
Pengadaan barang dan operasional perusahaan secara efektif dan efisien
Dalam pengadaaan barang untuk operasional seperti peralatan, perlengkapan
kantor diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing di setiap jabatan tersebut.
Aktivitas ini bertujuan untuk memastikan kelancaran administrasi perusahaan. Untuk
penyediana supplier terbaik dengan mencari informasi supplier tersebut dari internet dan
melakukan survei terhadap kualitas barang yang diproduksi oleh supplier tersebut.
Sehingga semua kegiatan perusahaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
3.3.4 Hasil Analisis Value Network
Dari analisis value network maka dapat terlihat dengan jelas aktivitas-aktivitas
operasional dalam organisasi yang selanjutnya akan diidentifikasi masalah dan
kebutuhan yang terdapat di masing-masing aktivitas tersebut. Masalah dan kebutuhan
dari aktivitas operasional terlihat pada tabel di bawah ini :
93
Tabel 3. 1 Hasil Analisis Value Network Primary Activities Masalah Kebutuhan Network Promotion Aktivitas promosi Biaya promosi yang
cukup tinggi dan birokrasi yang rumit
Kerja sama dengan media elektronik, dan sekolah-sekolah
Contract Management
Aktivitas penandatanganan kontrak
Sulitnya mencari supplier untuk bahan pakan yang sesuai bagi satwa dan lokasi supplier yang cukup jauh
Informasi yang lengkap mengenai kebutuhan pakan dari setiap satwa dan jarak supplier dari perusahaan.
Service Positioning Pelayanan pengunjung
Pelayanan atas saran yang diberikan
Penanganan Tanggap Darurat
Informasi yang didapatkan mengenai bencana atau permasalahan tidak tersalurkan tepat pada waktunya
Informasi yang lebih jelas mengenai bencana yang terjadi untuk meningkatkan kesiapan dari para perawat dalam menanggulangi masalah.
Infrastructure Operation
Studi banding dengan kebun binatang lain
Biaya yang dikeluarkan cukup besar apabila harus langsung ke masing-masing kebun binatang tersebut.
Informasi mengenai lokasi dan jumlah satwa yang dimiliki oleh kebun binatang tersebut.
Support Activities Firm Infrastructure Aktifitas Audit Pemahaman
Karyawan terhadap strategi
Sulitnya para karyawan dalam memahami strategi yang telah di tetapkan
Informasi setiap jabatan mengenai strategi perusahaan yang telah di tetapkan.
Human Resources Management
Kinerja karyawan Masih banyaknya karyawan yang berkerja tidak sesuai dengan standart operasional prosedur .
Sistem Knowledge management yang mendokumentasikan knowledge yang ada.
Technology Pemasaran dan Biaya yang Media yang untuk
94
development komunikasi dikeluarkan untuk pemasaran cukup besar
pemasaran perusahaan.
Prcurement Pengadaan barang Barang yang dipesan terkadang sulit dicari dan supplier yang tidak tepat waktu.
Informasi mengenai supplier yang memiliki barang yang baik dan dapat menjamin barang yang datang tepat pada waktunya.
3.4 Analisis Strategi Perusahaan
3.4.1 Tahap Input
3.4.1.1 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Pada tahapan analisis ini, terbagi menjadi dua bagian yaitu lingkungan internal
perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan internal perusahaan
digunakan untuk mengetahui kekuatan maupun kelemahan dari perusahaan. Sedangkan
lingkungan eksternal digunakan untuk mengetahui ancaman maupun kesempatan atau
peluang yang ada. Adapun data yang diperoleh berasal tim strategi yang terdiri dari
Kepala UPT BLUD, Kepala Seksi Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Pengunjung, dan
Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa mengenai pandangan mereka terhadap
lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan. Berikut
penjelasannya disesuaikan dengan topik pembahasan yaitu mengenai knowledge
management.
Melalui analisis SWOT ini, organisasi akan terbantu untuk lebih fokus dalam
memaksimalkan semua kekuatan organisasi yang dimiliki, meminimalkan kelemahan
yang ada, melihat dan membaca suatu peluang yang ada beserta dampaknya, serta
diharapkan agar organisasi dapat mengantisipasi segala ancaman yang dapat membawa
95
dampak buruk bagi organisasi tersebut. Analisis SWOT terbagi atas 2 (dua) bagian
besar, yaitu : Analisis faktor eksternal dan analisis faktor internal. Untuk lebih jelas
secara detail akan dijelaskan pada 3.4.1.2 dan 3.4.1.3 berikut.
3.4.1.2 Analisis Faktor Eksternal UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
Dalam melakukan analisa lingkungan eksternal maka tim strategi yang terdiri
dari Kepala UPT BLUD, Kepala Seksi Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan
Pengunjung, dan Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa diminta untuk
membuat list yang menyatakan peluang dan ancaman dari UPT BLUD Taman
Margasatwa Ragunan beserta data pendukung dari pernyataan yang diberikan.
Penjelasan mengenai Faktor eksternal yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman
(Threats) diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 3.2 Analisis Faktor Eksternal Peluang (Opportunity)
O1 Pendapatan masyarakat yang tergolong masih rendah O2 Sedikitnya tempat rekreasi yang menyediakan tempat pembelajaran
aneka satwa di Jakarta O3 Kebutuhan akan tempat rekreasi yang meningkat O4 Kemajuan teknologi informasi yang semakin berkembang O5 Sudah banyaknya pusat-pusat pelatihan yang menangani masalah hewan
Ancaman (Threats)T1 Pesatnya pembangunan pusat perbelanjaan dengan fasilitas yang lebih
lengkap T2 Krisis Global yang berdampak hingga saat ini T3 Kebijakan pemerintah mengenai target T4 Pesaing menggunakan website untuk pemasaran dan pelayanan informasi T5 Munculnya tempat rekreasi yang memadukan antara pengetahuan dan
tempat hiburan Sumber : UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan dan Hasil Analisis (2010)
96
Faktor-faktor yang dapat menjadi peluang bagi UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan antara lain :
1. Pendapatan masyarakat yang tergolong masih rendah
World Bank mengeluarkan data GNI per kapita (pendapatan per kapita)
negara-negara di dunia. Dari data dapat dilihat perkembangan PCI dari tahun-
ke tahun. Berikut disajikan data pendapatan per kapita negara di dunia yang
diambil dari laman World Bank. Data ini menyajikan perkembangan
pendapatan per kapita (PCI) negara-negara di dunia dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2009. Data diambil dari halaman World Bank pada 23
Desember 2010.
GNI per kapita (dulu GNP per kapita) tahun 2005 sampai dengan 2009 dalam
US$.
Tabel 3.3 GNP Tahun 2005-2009 Nama Negara 2005 2006 2007 2008 2009
Afghanistan 260 300 320 310 Albania 2,610 2,980 3,360 3,880 4,000 Algeria 2,720 3,120 3,630 4,260 4,420 Andorra 32,720 35,620 36,980 41,130 Bahrain 17,330 19,660 22,760 25,420
Bangladesh 440 450 480 520 580 Barbados Belarus 2,750 3,460 4,290 5,440
Indonesia 1,170 1,300 1,520 1,880 2,050
sumber : http://gusschool.wordpress.com/2010/12/23/pendapatan-per-kapita-negara-di-dunia-menurut-world-bank/
Hal ini menjadi kesempatan bagi UPT BLUD Taman Margasatwa untuk
menarik minat pengunjung dikarenakan harga tiket yang relatif terjangkau
bagi kalangan bawah dan memiliki berbagai macam aktifitas
97
2. Sedikitnya tempat rekreasi yang menyediakan tempat pembelajaran
aneka satwa di Jakarta
Taman raksasa yang berjarak 20 km dari pusat kota Jakarta ini
merupakan salah satu tempat rekreasi yang memuat wawasan edukasi. Tak
heran banyak keluarga yang berkunjung ke sini. Mereka tidak hanya
menonton aneka satwa yang ada, tapi juga menikmati kesejukan alam yang
ditampilkan kebun binatang yang ada di Jakarta Selatan ini. Di taman seluas
145 hektare, orangtua dapat mengenalkan jenis-jenis hewan koleksi UPT
BLUD Taman Margasatwa Ragunan kepada anak-anaknya. Diantara
pepohonan besar nan rimbun serta udara yang sejuk, menjadikan kawasan ini
sangat asri dan nyaman. Pengunjung pun bisa merasa nyaman berkeliling
meski matahari sedang tepat di atas kepala.Sekitar 90 persen koleksi hewan
yang di miliki TMR adalah satwa asli Indonesia. Di setiap kandang, terdapat
informasi tentang satwa penghuninya, sehingga membatu dan menambah
wawasan pengunjung tentang jenis dan asal hewan yang di lihatnya. Di
Jakarta ini sangat jarang tempat rekreasi yang menyediakan tempat rekreasi
sekaligus tempat pembelajaran bagi anak-anak.
Hal ini dapat menjadi keuntungan bagi UPT BLUD Taman Margasatwa
yang menyediakan tempat rekreasi sekaligus tempat pembelajaran aneka
satwa di Jakarta dan 90 persen koleksi hewan yang di miliki TMR adalah
satwa asli Indonesia.
Sumber : http://www.kebun-binatang-ragunan-wisata-sambil-belajar
98
3. Kebutuhan akan tempat rekreasi yang meningkat
Masyarakat yang cenderung memiliki tingkat kesibukan yang tinggi akan
menyebabkan tinggkat stress yang tinggi pula, hal ini membutuhkan suatu
tempat hiburan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka akan tempat yang
dapat membuat mereka nyaman dan dapat pula bersama-sama keluarga yang
mereka miliki untuk berekreasi menghilangkan tekanan yang mereka hadapi
dalam bekerja. Banyaknya tempat rekreasi saat ini yang tersedia di DKI
Jakarta memberikan berbagai pilihan bagi masyarakat, tetapi tempat rekreasi
yang memiliki konsep alam, lokasi yang strategis dan pendidikan sangat
jarang sekali ditemukan.
Hal ini mempunyai dampak positif bagi UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan yang memiliki lokasi yang strategis, dengan konsep pendidikan
kepada masyarakat dan mempunyai fasilitas yang cukup lengkap. Dengan lasu
yang mencapai 30 Ha memberikan tempat yang sangat luas bagi masyrakat
untuk berekreasi. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tempat
rekreasi Ragunan pun akan menjadi salah satu tempat rekreasi yang dapat
dikunjungi.
4. Kemajuan teknologi informasi yang semakin berkembang
Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi
terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi
informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan
mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan
dari siapa saja. Dalam perekonomian suatu negara, teknologi informasi mulai
dirasa mempunyai peran yang penting dalam perekonomian suatu negara
99
karena dengan berkembangnya teknologi informasi, perekonomian suatu
negar mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal
yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang
sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah
yang berarti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, berbagai aplikasi
tercipta untuk memfasilitasinya
Dengan adanya www.jakartazoo.org memudahkan para pengunjung
sebelum datang ke Taman Margsatwa Ragunan untuk mengetahui satwa-
satwa apa sajakah yang dimiliki oleh Taman Margasatwa Ragunan tersebut.
Hal ini tentunya akan menjadi nilai tambah bagi Ragunan itu sendiri.
Sumber:http://gozarago.blogspot.com/2011/01/teknologi-inrformasi-dan
komunikasi.html
5. Sudah banyaknya pusat-pusat pelatihan yang menangani masalah
hewan
Saat ini sudah banyak tempat-tempat yang menjadi pusat pelatihan satwa,
antara lain Pusat Pelatihan Gajah di Way Kambas, Pusat Latihan Gajah Sub
PLG Bukit Serelo, Pusat Latihan Gajaah Seblat(Lokasi pusat latihan gajah
Seblat terletak di kabupaten Bengkulu Utara, sekitar 132Km dari kota
Bengkulu), Jogja Orangutan Centre yang menangani orang utan. Dengan
semakin banyaknya tempat-tempat yang menangani satwa-satwa ini
menjadikan peluang bagi Taman Margasatwa Ragunan untuk menjadi pusat
informasi bagi satwa-satwa tersebut dan dengan berdirinya berbagai pusat
pelatihan satwa lainnya ini berdampak positif bagi Taman Margsatwa Ragunan.
Dengan banyaknya pusat-pusat pelatihan yang ada memungkinkan saling
100
bertukar ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam perawatan satwa. Hal ini dapat
berdampak pada peningkatan dan pelayanan kepada para pengunjung karena
kebutuhan akan satwa dapat terpenuhi dengan baik.
Sumber : http://jogjaorangutancentre.org, http://bksdasumsel.com
Faktor-faktor yang dapat menjadi ancaman bagi UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan antara lain :
1. Pesatnya pembangunan pusat perbelanjaan fasilitas yang lebih lengkap
Konstruksi cepat pusat perbelanjaan baru di Jakarta telah menyebabkan
lalu lintas besar dan kemacetan jalan serta masalah spasial kota. Masalahnya
telah menjadi begitu besar bahwa Gubernur Jakarta Fauzi Bowo berencana untuk
melakukan moratorium atas penerbitan izin untuk pusat perbelanjaan baru seluas
lebih dari 5000 meter persegi. Hal ini direncanakan bahwa moratorium akan
diumumkan dalam waktu dekat dan akan berlaku sampai akhir 2012. Saat ini,
ada 68 pusat perbelanjaan di Jakarta yang meliputi pusat perbelanjaan dan pusat
perdagangan dengan berbagai kelas. Handaka memperkirakan jumlah pusat
perbelanjaan di Jakarta masih bisa tumbuh sekitar 5 sampai 10 persen dari arus
total pusat perbelanjaan.
Sumber : http://www.jakartaupdates.com
Dengan pesatnya pembangunan pusat perbelanjaaan ini dapat menjadi
acaman yang nyata bagi UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan karena para
pengunjung dapat teralihkan ketempat-tempat tersebut.
101
2. Krisis Global yang berdampak hingga saat ini
Krisis yang terjadi tahun 1998 masih berdampak hingga kini bagi
masyarakat Indonesia. Kalau kita tinjau dari makna kata Krisis Ekonomi Global
berarti krisis ekonomi secara besar-besaran yang melanda negara-negara di
dunia, maka akan terbayang oleh kita sebuah kesengsaraan secara besar-besaran
akan terjadi, akan ada jutaan bahkan ratusan juta orang kehilangan pekerjaan dan
akan terbayang pula kejadian beberapa tahun yang lalu yang terjadi di Ektopia
yang saat itu dilanda krisis ekonomi yang hebat sehingga rakyatnya tidak
sanggup membeli makanan. Rasanya kita merinding mendengarnya dan
ketakutan akan bahaya kelaparan menghantui pikiran kita, bagaimana tidak pada
tahun 1997 saja disaat Indonesia dilanda krisis ekonomi, yang menyebabkan
semua sendi-sendi ekonomi Indonesia runtuh, daya beli masyarakat turun tajam,
dunia perbankkan satu demi satu berjatuhan, bagaikan durian yang sudah matang
jatuh dari pohonnya. Sekarang disaat Indonesia sedang menata kembali
perekonomiannya, timbul krisis ekonomi yang bersipat mendunia. Hal ini tentu
saja membuat kita khawatir akan kembali mengalami resesi ekonomi. Terdapat
dampak krisis ekonomi global terhadap perekonomian Indonesia. Anatra lain
terlalu over confidance rasanya bila kita menyakini bahwa krisis ekonomi yang
terjadi di negara Paman Sam (USA) tidak berdampak terhadap perekonomian
Indonesia. Tidak rasional pula bila kita mengabaikan begitu saja perkembangan
dampak krisis finansial di Amerika Serikat, yang telah dirasakan di sebagain
besar negara di daratan eropa. Kenapa saya menekankan seperti seperti ini
karena:
102
Indonesia menganut sistem ekonomi terbuka. Bahkan dalam liberalisasi
permodalan, Indonesia tergolong negara yang sangat liberal dibandingkan negara
- negara di Asia, termasuk Jepang dan Korea Selatan, dua negara yang lebih
kapitalis ketimbang Indonesia. Dengan demikian, setelah kejadian di Amerika
Serikat, para investor asing yang menanamkan modalnya melalui surat-surat
berharga di Jakarta Stock Exchange tentu akan mengambil posisi mengamankan
investasinya, dengan menjual saham-saham mereka di pasar modal. Hal ini
terlihat dari nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus menurun. Ini
berarti ada cash flow cukup besar, yang bila didiamkan akan merugikan ekonomi
nasional.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti berapa investasi yang ditanamkan
Bussinessmen asal Indonesia serta lembaga-lembaga keuangan dari Indonesia di
New York Stock Exchange (NYSE). Baru ada beberapa bank yang mengakui
menanam modalnya di pasar saham Amerika Serikat. Tetapi saya meyakini,
banyak investor Indonesia yang memiliki surat berharga dari lembaga-lembaga
keuangan Amerika Serikat yang bangkrut akibat imbas kredit macet perumahan
di Amerika Serikat. Dana mereka tentu saja menjadi insolven, atau tak bisa
ditarik begitu saja.
Dalam struktur ekspor Indonesia, Amerika Serikat adalah pasar utama
produk-produk Indonesia. Sekitar 20 persen dari total ekspor Indonesia
diarahkan ke Negeri Paman Sam, dan 30 persen ke Eropa. Beberapa industri
tekstil dan produk tekstil yang pasar utamanya ke Amerika Serikat sudah mulai
mengeluh, karena banyak permintaan dari pembeli untuk menjadwalkan kembali
mengiriman barangnya, bahkan menunda pembelian. Jelas sekali, jika ekspor
103
menurun dan impor Indonesia tetap, akan terjadi defisit yang mau tidak mau
akan menurunkan cadangan devisa.
Sumber: http://tempiraicommunity.blogspot.com/2009/01/krisis-ekonomi-
global.html
Dengan masih adanya dampak dari krisis ekonomi yang terjadi pada
tahun 1998 dan krisis ekonomi di Amerika Serikat saat ini, UPT BLUD Taman
Margasatwa Ragunan menjadi terancam karena berdampak pada jumlah
pengunjung yang datang untuk berkunjung. Hal ini disebabkan keuangan
masyarakat yang menurun dari dampak krisis tersebut.
3. Kebijakan pemerintah mengenai target
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23
TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN
LAYANAN UMUM
Dalam peraturan pemerintah ini menetapkan target yang harus dicapai
oleh Badan Layanan Umum yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Target ini
harus dicapai untuk memenuhi anggaran-anggaran yang telah ditetapkan oleh
DPRD DKI Jakarta sebelumnya. Hal ini akan berdampak pada Badan Layanan
Umun Daerah yang akan berusaha memenuhi target yang telah ditentukan
kepada mereka tampa memperhatikan pelayanan yang baik kepada pengunjung.
Sumber : http://www.presidenri.go.id/DokumenUU.php/108.pdf
Dengan adanya peraturan mengenai target Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum ini akan menjadi suatu ancaman yang harus diperhitungkan jika
perusahaan tidak mencapai target yang telah ditentukan maka Dana APBD yang
mereka peroleh dari DPRD DKI Jakarta akan dikurangi dan permintaan dana
104
yang diusulkan oleh perusahaan melalui RAPBD tidak akan dipenuhi. Hal ini
akan berdampak pada pelayanan yang akan diberikan kepada para
pengunjungnya.
4. Pesaing menggunakan website untuk pemasaran dan pelayanan informasi
SeaWorld Indonesia yang berada pada kawasan wisata Ancol merupakan
kawasan rekreasi di Jakarta. Kehadiran dunia bawah laut yang disajikan
Seaworld Indonesia diawali dengan peletakan batu pertama, tanggal 2 Oktober
1992. Tidak sampai dua tahun, pada tanggal 3 Juni 1994 SeaWorld sudah mulai
beroperasi. SeaWorld Indonesia menempati area seluas 3 hektar dan berdiri di
dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol dengan status BOT (Build, Operate,
Transfer) dalam kurun waktu 20 tahun. Sejak pembangunannya hingga saat ini,
SeaWorld Indonesia tercatat sebagai perusahaan miliki asing (PMA).
SeaWorld Indonesia menempati area seluas 3 hektar. Bangunan induk
yang digunakan untuk sarana pameran seluas 4500 meter, sedangkan 3000 meter
persegi untuk sarana umum, seperti taman dan fasilitas parkir. Dalam pemasaran
dan layanan informasinya SeaWorld Indonesia menggunakan wesite
www.seaworldindonesia.com dan Taman Safari yang menggunakan website
http://www.tamansafari.com/.
Dengan para pesaing yang melakukan pemasaran dan layana informasi
dengan menggunakan website UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan menjadi
cukup terancam karena UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan tidak memiliki
website resmi yang dapat memberikan informasi-informasi kepada para
pengunjungnya mengenai satwa apa saja yang ada pada UPT BLUD Taman
Margasatwa Ragunan tersebut.
105
5. Munculnya tempat rekreasi yang memadukan antara pengetahuan dan
tempat hiburan
Pembangunan tempat-tempat rekreasi yang tidak terkendali dan memiliki
berbagai macam fasilitas menjadi suatu kendala bagi Taman Margasatwa
Ragunan, salah satu contohnya antara lain :
Ada sebuah water adventure atau tempat wisata air yang menawarkan
aneka permainan seru yang dapat dinikmati bersama anggota keluarga. Namanya
adalah The Jungle, yang terletak di perumahan Bogor Nirwana Residence (BNR)
di kota Bogor. Dinamakan The Jungle, karena nuansa yang ingin diciptakan
adalah seperti kembali ke alam, bahkan seakan-akan berada di tengah hutan.
Dalam tempat ini ada penangkaran unggas,kijang. Di dalam tempat rekreasi in
juga menyedikan 4D Cinema dan Birdpark,hal ini yang menjadi nilai lebih dari
tempat rekreasi ini.
Sumber : http://www.thejungleadventure.com
Dengan adanya pesaing yang memadukan antara pengetahuan dan tempat
hiburan ini cukup menjadi ancaman bagi UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan karena di Ragunan belum memiliki falitas tempat-tempat hiburan yang
cukup memadai.
106
3.4.1.3 Analisis Faktor Internal UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
Analisis lingkungan internal perusahaan menjabarkan apa saja yang menjadi
kekuatan yang dimiliki perusahaan dan apa saja yang menjadi kelemahan dari
perusahaan, untuk itu berikut ini terdapat penjelasan evaluasi daftar-daftar kekuatan
maupun kelemahan dari perusahaan.
Analisis faktor internal pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
dilakukan dengan melakukan analisa lingkungan internal maka tim strategi yang terdiri
dari Kepala UPT BLUD, Kepala Seksi Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan
Pengunjung, dan Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa diminta untuk
membuat list yang menyatakan kekuatan dan kelemahan dari UPT BLUD Taman
Margasatwa Ragunan beserta data pendukung dari pernyataan yang diberikan. Faktor
internal dibagi menjadi dua bagian, yaitu kekuatan (Strength) dan kelemahan
(Weakness). Berikut ini adalah hasil dari pengolahan data yang diperoleh :
Tabel 3.4 Analisis Faktor Internal
Kekuatan (Strength) S1 Merupakan Kebun Binatang pertama di Indonesia yang sudah berjalan
selama 147 tahun. S2 Sumber Daya Manusia yang berpengalaman S3 Mendapat dukungan fasilitas yang sangat menunjang S4 Kemampuan financial yang kuat tiap tahunnya dari APBD DKI Jakarta S5 Harga tiket masuk yang relatif rendah
Kelemahan (Weakness) W1 Pengembangan sumber daya manusia yang belum optimal W2 Kurang efektifnya sarana sharing di dalam internal perusahaan W3 Dokumentasi yang kurang baik W4 Kurang efektif dan efisien para pegawai dalam bekerja W5 Job Rotation yang tinggi sehingga membutuhkan waktu beradaptasi
Sumber : UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan dan Hasil Analisis (2010)
107
Faktor-faktor yang dapat menjadi kekuatan bagi UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan adalah sebagai berikut :
1. Merupakan Kebun Binatang pertama di Indonesia yang sudah berjalan
selama 147 tahun.
Kebun Binatang Ragunan adalah kebun binatang pertama di Indonesia.
Kebun binatang ini didirikan pada tanggal 19 September tahun 1864 dengan
nama Planten En Dierentuin yang berarti "Tanaman dan Kebun Binatang."
Terletak di pusat kota jakarta yaitu tempat pusat kesenian jakarta Taman Ismail
Mardjuki Cikini,Jakarta Pusat dengan luas 10 Ha yang merupakan pemberian
seorang pelukis ternama Indonesia, Raden Saleh. Saat itu, Planten En Dierentuin
dikelola oleh Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia yang tergabung
dalam Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia. Tahun 1949,
nama Planten En Dierentuin diubah menjadi Kebun Binatang Cikini.
Dengan menjadi Kebun Binatang yang sudah lama berdiri dan berumur 147
tahun dapat menjadi kekuatan bagi UPT BLUD Taman Margastwa Ragunan
karena masyarakat umum lebih mengenal dan mengetahui UPT BLUD Taman
Margastwa Ragunan dibandingkan dengan tempat rekreasi lainnya.
2. Sumber Daya Manusia yang berpengalaman
UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan memiliki tenaga kerja saat ini
mempunyai dasar pendidikan S1. Dengan menggunakan pegawai yang memiliki
dasar pendidikan yang cukup tinggi dan baik dapat meningkatkan kualitas
pelayanan yang maksimal kepada para pengunjungnya.
108
3. Mendapat dukungan fasilitas yang sangat menunjang
UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan memiliki beberapa fasilitas
dalam hal penelitian yang cukup baik. Adanya fasilitas-fasilitas seperti
laboratorium, tempat perpustakaan ,rumah sakit hewan dan beberapa fasilitas
penelitian menjadikan UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan sebagai tempat
tujuan dari berbagai orang yang akan melakukan penelitian untuk datang dan
melakukan riset di Ragunan.
Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
yang dijadikan tempat penelitian di DKI Jakarta.
4. Kemampuan financial yang kuat tiap tahunnya dari APBD DKI Jakarta
Setiap tahunnya UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan mendapatkan
dana dari APBD DKI Jakarta untuk kegiatan operasional perusahaan. Hal ini
menjadikan kekuatan bagi UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan karena
dengan dana APBD yang diberikan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi
dan melengkapi fasilitas-fasilitas yang ada.
5. Harga tiket masuk yang relatif rendah
Harga merupakan salah satu pertimbangan bagi para pengunjung yang
paling utama selain kualitas. Oleh karena itu, UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan selalu memberikan penawan mengenai harga tiket yang relatif lebih
rendah dibandingkan dengan tempat rekreasi lainnya. Dengan harga Rp. 5.000,-
yang dibebankan kepada pengunjung, harga ini cukup rendah dibandingkan
dengan SeaWord Indonesia dengan harg Rp.60.000,- dan Taman Safari dengan
harga Rp. 75.000,-.
109
Hal ini menjadikan kekuatan bagi UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan dalam mencapai keberhasilan saat ini.
Faktor-faktor yang dapat menjadi kelemahan bagi UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan sumber daya manusia yang belum optimal
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan subbagian Tata Usaha ,
didapatkan bahwa kegiatan pelatihan dan pengembangan pegawai yang
dilakukan tiap 6 bulan sekali dan persentase pegawai yang mengikuti kegiatan
tersebut hanya sebesar 50-60 %. Dengan jarangnya kegiatan pelatihan pegawai
dan tidak semua pegawai yang mengikuti kegiatan pelatihan pegawai tersebut,
maka dapat menghambat perusahaan untuk terus mengembangkan proses
bisnisnya guna meningkatkan layanan kepada pengunjung.
2. Kurang efektifnya sarana sharing di dalam internal perusahaan
Sarana sharing di dalam internal perusahaan hanya terbatas pas rapat
minguan yang dilakukan oleh setiap Kepala Urusan Satwa. Namun, hal ini
dirasakan masih sangat kurang dirasakan pada saat perusahaan menemui
masalah, perusahaan harus menunggu sampai akhir minggu untuk membahasnya
dengan para pegawai. Hal ini dapat memperlambat penanganan dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan.
3. Dokumentasi yang kurang baik
Banyaknya pendokumentasian laporan kegiatan baik hasil rapat,
pelatihan pegawai, event dan seminar yang dilakukan dan data-data lainnya yang
ada di dalam perusahaan masih dalam bentuk kertas dan belum tersusun dengan
110
baik. Pendokumentasian masih tersebar disetiap Kepala Urusan Satwa dan sulit
untuk dicari jika diperlukan. Selain itu, sebagian besar masalah diselesaikan
langsung oleh pegawai dan penyelesaian masalah tersebut tidak terdokumentasi
oleh perusahaan. Sehingga membuat perusahaan menjadi bergantung pada
pegawainya ketika muncul masalah yang serupa.
4. Kurang efektif dan efisien para pegawai dalam bekerja
Dalam internal UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan banyak sekali
pegawai yang pulang dan datang tidak sesuai dengan jam mereka bekerja, Hal ini
akan berdampak buruk bagi kinerja perusahaan. Hal ini menjadi kelemahan bagi
perusahaan karena kurnag efektif dan efisien para pegawai dalam menjalankan
pekerjaannya.
5. Job Rotation yang tinggi sehingga membutuhkan waktu beradaptasi
Pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan job ratation antar pegawai yang
terjadi di setiap jabatan dilakukan setiap 3 hingga 6 bulan sekali. Hal ini
menyebabkan permasalahan tersendiri bagi para Kepala Urusan Satwa yang
harus memberikan pelatihan kepada para pegawai kembali. Hal ini menyebabkan
para pegawai sulit dalam beradaptasi dengan pekerjaannya.
3.4.1.4 IFE dan EFE
Berikut ini merupakan matriks IFE dan EFE yang diperoleh dengan melakukan
analisa lingkungan eksternal dan internal maka tim strategi yang terdiri dari Kepala UPT
BLUD, Kepala Seksi Tata Usaha, Kepala Seksi Pelayanan Pengunjung, dan Kepala
Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa, kemudian Setelah masing-masing memberikan
list (peluang dan ancaman) ,dan (kekuatan dan kelemahan) yang ada maka pernyataan-
111
pernyataan atas faktor-faktor tersebut dikumpulkan menjadi satu list dan dilakukan
pengurutan berdasarkan prioritasnya. Setelah didapatkan apa yang menjadi faktor
(peluang dan ancaman) ,dan (kekuatan dan kelemahan) maka dilakukan perbandingan
antara (peluang dan ancaman) ,dan (kekuatan dan kelemahan) menggunakan metode
ahp.
Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty.
Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur
suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai
pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Data mengenai analisis
eksternal dan internal dilampirkan di bawah ini :
3.4.1.4.1 EFE Matrix
EFE matrix digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi opportunities dan
threats utama dalam lingkungan eksternal UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
yang diuraikan dalam Tabel 3.5 berikut ini.
Tabel 3.5 EFE Matrix Peluang (Opportunity) Bobot
EFE Peringkat
EFE Nilai EFE
O1 Pendapatan masyarakat yang tergolong masih rendah
0.1075 4 0.43
O2 Sedikitnya tempat rekreasi yang menyediakan tempat pembelajaran aneka satwa di Jakarta
0.0830 4 0.332
O3 Kebutuhan akan tempat rekreasi yang meningkat 0.0898 3 0.2694 O4 Kemajuan teknologi informasi yang semakin
berkembang 0.0669 2 0.1338
O5 Sudah banyaknya pusat-pusat pelatihan yang menangani masalah hewan
0.0967 2 0.1934
T1 Pesatnya pembangunan pusat perbelanjaan
dengan fasilitas yang lebih lengkap 0.1125 4 0.45
T2 Krisis Global yang berdampak hingga saat ini 0.0906 3 0.2718
112
T3 Kebijakan pemerintah mengenai target 0.1376 2 0.2752 T4 Pesaing menggunakan website untuk pemasaran
dan pelayanan informasi 0.0636 3 0.1908
T5 Munculnya tempat rekreasi yang memadukan antara pengetahuan dan tempat hiburan
0.1517 4 0.6068
Total 1.00 3.1532
Berdasarkan hasil dari evaluasi faktor eksternal maka kita mengetahui bahwa terdapat
peluang terpenting yang menentukan keberhasilan UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan yaitu “Pendapatan masyarakat yang tergolong masih rendah” dengan bobot
0.1075 dan memiliki peringkat 4. Sedangkan ancaman yang memiliki pengaruh besar
adalah “Munculnya tempat rekreasi yang memadukan antara pengetahuan dan tempat
hiburan” dengan bobot 0.1517 dan memiliki peringkat 4. Skor bobot sebesar 3.1532
yang berarti berada di atas rata-rata (titik tengah 2,5) mengindiaksikan bahwa UPT
BLUD Taman Margasatwa Ragunan mampu menarik keuntungan dari peluang eksternal
dan menghindari ancaman yang menghadang.
Gambar berikut menunjukkan data hasil olahan menggunakan software 123ahp untuk
mengolah hasil analisa faktor eksternal menentukan matriks evaluasi faktor Eksternal
yang melibatkan Kepala Ragunan, Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Pengunjung
dan Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa mengenai peluang dan ancaman yang
dihadapi UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan.
113
Gambar 3.10 Hasil Bobot Peluang dan Ancaman UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan
3.4.1.4.2 IFE Matrix
IFE matrix digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi strength dan weakness
utama dalam lingkungan internal UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan yang
diuraikan dalam Tabel 3.6 berikut ini.
Tabel 3.6 IFE Matrix Kekuatan (Strength) Bobot
IFE Peringkat
IFE Nilai IFE
S1 Merupakan Kebun Binatang pertama di Indonesia yang sudah berjalan selama 147 tahun.
0.0606 4 0.2424
S2 Sumber Daya Manusia yang berpengalaman 0.0728 3 0.2184
114
S3 Mendapat dukungan fasilitas yang sangat menunjang
0.0751 3 0.2253
S4 Kemampuan financial yang kuat tiap tahunnya dari APBD DKI Jakarta
0.0949 4 0.3796
S5 Harga tiket masuk yang relatif rendah 0.0800 4 0.32 W1 Pengembangan sumber daya manusia yang
belum optimal 0.1360 2 0.272
W2 Kurang efektifnya sarana sharing di dalam internal perusahaan
0.1223 2 0.2446
W3 Dokumentasi yang kurang baik 0.0394 1 0.0394 W4 Kurang efektif dan efisien para pegawai dalam
bekerja 0.1298 1 0.1298
W5 Job Rotation yang tinggi sehingga membutuhkan waktu beradaptasi
0.1893 2 0.3786
Total 1.00 2.4501
Berdasarkan hasil dari evaluasi faktor internal maka kita mengetahui bahwa terdapat dua
faktor penting yang menentukan keberhasilan UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
yaitu “Kemampuan financial yang kuat tiap tahunnya dari APBD DKI Jakarta” dengan
bobot 0.0949 dengan peringkat 4 dan UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
bermasalah dengan “Job Rotation yang tinggi sehingga membutuhkan waktu
beradaptasi” dengan bobot 0.1893. Juga UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
sangat berhasil dalam hal harga tiket dengan peringkat 4. Skor bobot sebesar 2.4501
yang berarti berada di dibawah rata-rata (titik tengah 2,5) mengindikasikan bahwa UPT
BLUD Taman Margasatwa Ragunan belum dapat mengatasi kelemahan yang dimiliki
dengan kekuatan yang dimiliki. Hal ini menjadi kesempatan bagi Kepala Ragunan untuk
melakukan evaluasi perusahaan yang ia kelola. Gambar berikut menunjukkan hasil
olahan data untuk menentukan matriks evaluasi faktor Internal yang melibatkan Kepala
Ragunan, Subbagian Tata Usaha, Seksi Pelayanan Pengunjung dan Seksi Kesejahteraan
dan Peragaan Satwa untuk menentukan kekuatan dan kelemahannya. Gambar berikut
115
menunjukkan data hasil olahan menggunakan software 123ahp untuk mengolah hasil
analisa faktor internal mengenai kekuatan dan kelemahan UPT BLUD Taman
Margasatwa Ragunan.
Gambar 3.11 Hasil Bobot Kekuatan dan Kelemahan UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan
3.4.2 Tahap Pencocokan
Pada tahap ini akan dihasilkan strategi-strategi alternatif yang merupakan hasil dari
pencocokan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal.
Pada tahap pencocokan ini akan menggunakan Matriks Kekuatan-Kelemahan- Peluang-
Ancaman (SWOT) dan Matriks Internal-Eksternal (IE).
116
3.4.2.1 Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Tabel 3.7 Matriks SWOT Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan (S) 1. Merupakan Kebun
Binatang pertama di Indonesia yang sudah berjalan selama 147 tahun.
2. Sumber Daya Manusia yang berpengalaman
3. Mendapat dukungan fasilitas yang sangat menunjang
4. Kemampuan financial yang kuat tiap tahunnya dari APBD DKI Jakarta
5. Harga tiket masuk yang relatif rendah
Kelemahan (W) 2. Pengembangan sumber
daya manusia yang belum optimal
3. Kurang efektifnya sarana sharing di dalam internal perusahaan
4. Dokumentasi yang kurang baik
5. Kurang efektif dan efisien para pegawai dalam bekerja
6. Job Rotation yang tinggi sehingga membutuhkan waktu beradaptasi
Peluang (O) 1. Pendapatan masyarakat
yang tergolong masih rendah
2. Sedikitnya tempat rekreasiyang menyediakan tempat pembelajaran aneka satwa di Jakarta
3. Kebutuhan akan tempat rekreasi yang meningkat
4. Kemajuan teknologi informasi yang semakin berkembang
5. Sudah banyaknya pusat-pusat pelatihan yang menangani masalah hewan
SO 1. Mengadakan kerjasama
dengan sekolah-sekolah dan institusi sebagai tempat study tour dan penelitian.(S1,S5,O1,O2)
2. Meningkatkan pelayanan dan fasilitas kepada pengunjung dengan menyediakan informasi yang detail mengenai satwa yang dimiliki perusahaan. (S2,S3,S4,O2,O3)
WO 1. Mengembangkan aplikasi
sistem berbasis teknologi informasi yang berperan sebagai sarana sharing(W2,O4)
2. Membuat suatu wadah yang mendokumentasikan knowledge yang ada di dalam perusahaan(W3,O4)
3. Mengadakan pelatihan untuk menambah pengetahuan yang dimiliki karyawan (W5,O5)
4. Menetapkan orang-orang yang ahli dalam penanganan hewan untuk membimbing dalam training(W1,O5)
117
Ancaman (T) 1. Pesatnya pembangunan
pusat perbelanjaan dengan fasilitas yang lebih lengkap
2. Krisis Global 3. Kebijakan pemerintah
mengenai target 4. Pesaing menggunakan
website untuk pemasaran dan pelayanan informasi
5. Munculnya tempat rekreasi yang memadukan antara pengetahuan dan tempat hiburan
ST 1. Menambahkan aneka
satwa dan fasilitas yang ada di dalam perusahaan (S3,S4,T1,T5)
2. Memberikan promo dan event yang menarik bagi konsumen(S4,S5,T2,T4)
3. Menggunakan Sumber Daya Manusia yang ada untuk mendapatkan target yang ditentukan oleh kebijakan pemerintah(S2,T3)
WT 1. Meningkatkan mutu dan
kompetensi dari sumber daya manusia dalam menghadapi ketatnya persaingan dengan knowledge yang ada untuk pelayanan dan kepuasan pengunjung(W1,T1)
2. Meningkatkan pola bekerja para karyawan sesuai dengan peraturan yang ada agar mencapai target yang ditentukan(W4,T3)
3.4.2.2 Matriks Internal – Eksternal (Matriks IE)
Untuk mengetahui posisi perusahaan pada saat ini digunakan Matriks internal
eksternal (Matriks IE). Matriks ini menggunakan dua dimensi kunci yaitu, total IFE
yang diberi pada sumbu x dan total EFE yang diberi pada sumbu y. Berdasarkan analisis
faktor internal dan eksternal pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan maka
diperoleh skor bobot total untuk Internal Faktor Evaluasi (IFE) adalah 2.4501 dan skor
bobot total untuk Eksternal Faktor Evaluasi (EFE) adalah 3.1532. Setelah digambarkan
pada kuadran maka didapatkan titik pertemuan antara sumbu x dan sumbu y terdapat
di kuadran II yaitu “tumbuh dan membangun”. Matriks IE untuk UPT BLUD Taman
Margasatwa Ragunan dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah.
Berikut dijabarkan ketentuan umum strategi yang msauk dalam masing-masing
bagian dengan dibantu hasil dari matriks SWOT untuk menentukan strategi yang tepat
bagi UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan.
118
1. Ketentuan umum untuk UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan dalam sel
I, II, IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan membangun, dimana
strategi yang direkomendasikan adalah stategi intesif atau strategi integrtif
yang dapat dilihat sebagai berikut :
a. Mengadakan kerjasama dengan sekolah-sekolah dan institusi sebagai
tempat study tour dan penelitian.(S1,S5,O1,O2)
b. Meningkatkan pelayanan dan fasilitas kepada pengunjung dengan
menyediakan informasi yang detail mengenai satwa yang dimiliki
perusahaan. (S2,S3,S4,O2,O3)
c. Mengembangkan aplikasi sistem berbasis teknologi informasi yang
berperan sebagai sarana sharing(W2,O4)
d. Membuat suatu wadah yang mendokumentasikan knowledge yang ada di
dalam perusahaan(W3,O4)
e. Mengadakan pelatihan untuk menambah pengetahuan yang dimiliki
karyawan (W5,O5)
f. Menetapkan orang-orang yang ahli dalam penanganan hewan untuk
membimbing dalam training(W1,O5)
g. Menambahkan aneka satwa dan fasilitas yang ada di dalam perusahaan
(S3,S4,T1,T5)
h. Memberikan promo dan event yang menarik bagi
konsumen(S4,S5,T2,T4)
i. Menggunakan Sumber Daya Manusia yang ada untuk mendapatkan target
yang ditentukan oleh kebijakan pemerintah(S2,T3)
119
j. Meningkatkan mutu dan kompetensi dari sumber daya manusia dalam
menghadapi ketatnya persaingan dengan knowledge yang ada untuk
pelayanan dan kepuasan pengunjung(W1,T1)
2. Ketentuan umum untuk UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan dalam sel
III, V, VII dapat digambarkan sebagai menjaga dan mempertahankan,
dimana strategi yang direkomendasikan adalah stategi penetrasi pasar dan
strategi pengembangan produk yang dapat dilihat sebagai berikut :
a. Mengadakan kerjasama dengan sekolah-sekolah dan institusi sebagai
tempat study tour dan penelitian.(S1,S5,O1,O2)
b. Mengembangkan aplikasi sistem berbasis teknologi informasi yang
berperan sebagai sarana sharing(W2,O4)
c. Membuat suatu wadah yang mendokumentasikan knowledge yang ada di
dalam perusahaan(W3,O4)
d. Mengadakan pelatihan untuk menambah pengetahuan yang dimiliki
karyawan (W5,O5)
e. Menetapkan orang-orang yang ahli dalam penanganan hewan untuk
membimbing dalam training(W1,O5)
f. Menambahkan aneka satwa dan fasilitas yang ada di dalam perusahaan
(S3,S4,T1,T5)
g. Memberikan promo dan event yang menarik bagi
konsumen(S4,S5,T2,T4)
h. Meningkatkan mutu dan kompetensi dari sumber daya manusia dalam
menghadapi ketatnya persaingan dengan knowledge yang ada untuk
pelayanan dan kepuasan pengunjung(W1,T1)
120
3. Ketentuan umum untuk UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan dalam
sel VI, VIII, IX dapat digambarkan sebagai panen atau harvest, dimana
strategi yang direkomendasikan adalah stategi penciutan dan strategi
divestasi yang dapat dilihat sebagai berikut :
a. Meningkatkan pola bekerja para karyawan sesuai dengan peraturan yang
ada agar mencapai target yang ditentukan(W4,T3)
Hasil dari analisis kondisi internal – eksternal yang diperoleh dengan nilai IFE
sebesar dan nilai EFE sebesar yang selanjutnya akan dituangkan kedalam matriks IE.
Berikut merupakan matriks IE yang didapat dari analisis faktor internal dan
eksternal :
Tabel 3.8 Matriks IE
Nilai IFE
Kuat Rata-rata Lemah
3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99
I II III
VI V VI
VII VIII IX
Keterangan :
sel I, II, IV = tumbuh dan membangun
sel III, V, VII = menjaga dan mempertahankan
sel VI, VIII, IX = panen atau divestasi
II
4 3 2 1
Nilai EFE
Tinggi (3.0-4.0) Sedang (2.0-2.99) Rendah (1.0-1.99)
121
3.4.3 Tahap Keputusan
3.4.3.1 Matriks QSPM
Setelah matriks SWOT dan matriks IE dibentuk, maka selanjutnya menentukan
strategi mana yang terbaik berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan
internal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Pada tahap ini akan dievaluasi alternatif
strategi secara objectif dan melalui penilaian intuitif yang baik untuk menentukan
strategi yang menjadi prioritas utama bagi UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
dengan matriks perencanaan strategic kuantitaif (QSPM). Pada Tabel 3.9 dapat dilihat
bahwa jumlah total nilai daya tarik (STAS) untuk stategi pengembangan sistem
informasi yang dapat mendukung pendokumentasian, pengelolaan dan pendistribusian
knowledge dan ide-ide dalam perusahaan memiliki daya tarik sebesar 6.8142, sedangkan
strategi menjalin kejasama dengan pelaku bisnis lain dalam mengembangkan pasar yang
lebih luas sebesar 6.3795. Hal ini menunjukkan bahwa stategi pengembangan sistem
informasi yang dapat mendukung pendokumentasian, pengelolaan dan pendistribusian
knowledge dan ide-ide dalam perusahaan dijalankan terlebih dahulu dibandingkan
strategi menjalin kejasama dengan pelaku bisnis lain dalam mengembangkan pasar yang
lebih luas
Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 3.9 dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 3.9 Matriks QSPM Faktor Bobot 1 2
AS TAS AS TAS Peluang (O) 1. Pendapatan masyarakat yang tergolong masih rendah 2. Sedikitnya tempat rekreasi yang menyediakan tempat pembelajaran aneka satwa di Jakarta
0.1075
0.0830
3
3
0.3225
0.249
4
4
0.43
0.332
122
3. Kebutuhan akan tempat rekreasi yang meningkat 4. Kemajuan teknologi informasi yang semakin berkembang 5. Sudah banyaknya pusat-pusat pelatihan yang menangani masalah hewan
0.0898
0.0669
0.0967
4
4
2
0.3592
0.2676 0.1934
3
3
3
0.2694
0.2007
0.2901
Ancaman (T) 1. Pesatnya pembangunan pusat
perbelanjaan dengan fasilitas yang lebih lengkap Krisis Global yang berdampak hingga saat ini
2. Krisis Global yang berdampak hingga saat ini
3. Kebijakan pemerintah mengenai target 4. Pesaing menggunakan website untuk
pemasaran dan pelayanan informasi 5. Munculnya tempat rekreasi yang
memadukan antara pengetahuan dan tempat hiburan
0.1125
0.0906 0.1376 0.0636 0.1517
2
2
2 3
2
0.225
0.1812
0.2752 0.1908
0.3034
4
4
1 1
1
0.1696
0.3624
0.13760.0636
0.1517
1.0000
Kekuatan (S) 1. Merupakan Kebun Binatang pertama di
Indonesia yang sudah berjalan selama 147 tahun.
2. Sumber Daya Manusia yang berpengalaman
3. Mendapat dukungan fasilitas yang sangat menunjang
4. Kemampuan financial yang kuat tiap tahunnya dari APBD DKI Jakarta
5. Harga tiket masuk yang relatif rendah
0.0606
0.0728
0.0751
0.0949
0.0800
3
4
2
3
4
0.1818
0.2912
0.1502
0.2847
0.32
2
3
3
2
2
0.1212
0.2184
0.2253
0.1898
1.6
Kelemahan (W) 1. Pengembangan sumber daya manusia
yang belum optimal 2. Kurang efektifnya sarana sharing di
dalam internal perusahaan 3. Dokumentasi yang kurang baik 4. Kurang efektif dan efisien para
karyawan dalam bekerja 5. Job Rotation yang tinggi sehingga
0.1360
0.1223
0.0394 0.1298
0.1893
4
4
4 2
3
0.544
0.4892
0.1576 0.2596
0.5679
2
2
3 1
1
0.272
0.2446
1.182 0.1298
0.1893
123
membutuhkan waktu beradaptasi
1.0000 6.8142 6.3795
Sumber : Hasil Analisis
Keterangan : 1 = Startegi pengembangan sistem informasi yang dapat mendukung
pendokumentasian, pengelolaan dan pendistribusian knowledge dan
ide-ide dalam perusahaan.
2 = Strategi menjalin kejasama dengan pelaku bisnis lain dalam
mengembangkan pasar yang lebih luas.
3.5 SWOT Knowledge Management
Pada Tabel 3.10 dibawah ini dijelaskan mengenai kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman dari sudut pandang Knowledge Management yang dimiliki oleh
perusahaan,sebagai berikut :
Tabel 3.10 SWOT Knowledge Management Faktor Internal Faktor Eksternal
Kekuatan (S) 1. Reputasi yang baik dari
pemelihaan 2. Adanya kepercayaan
pihak asing dalam proses penanganan satwa langka mereka
3. Pusat Informasi satwa pertama yang ada di Indonesia
4. Tersedianya laboratorium yang lengkap untuk karya ilmiah
Kelemahan (W) 1. Pengetahuan yang ada
tidak tercatat dengan baik 2. Tidak adanya sistem
Reward pada perusahaan yang baik bagi kualitas kinerja maupun perkembangan pengetahuan
3. Tidak adanya wadah atau sarana sebagai tempat pertukaran pengetahuan
Peluang (O) 1. Adanya tambahan dana
dari APBD perusahaan yang dapat meningkatkan penelitian
Mengeksploitasi 1. Mengadakan kerja sama
dengan pihak lain seperti sekolah dan universitas
Mengimbangi 1. Mempertimbangkan
pendokumentasian pengetahuan dan
124
3.6 Perbandingan Strategi Perusahaan
Pada Tabel 3.11 dibawah ini akan dijelaskan hubungan antara strategi
perusahaan yang didapatkan sebelumnya dengan strategi yang didapatkan dair hasil
analisis SWOT Knowledge management,sebagai berikut ini :
2. Satwa endemik seperti orang utan dapat menarik wisatawan mancanegara
3. Masukan dari para pengunjung dan peneliti menambah pengetahuan
4. Perkembangan teknologi yang semakin pesat
5. Terbatasnya tempat rekreasi satwa yang dapat berinteraksi langsung dengan satwa nya.
sebagai tempat pengetahuan dan penenitian(S3,S4,O3,O5)
2. Meningkatkan pengetahuan yang ada dengan bertukar pengetahuan dengan sharing,buku-buku yang tersedia.(S1,S2,O2,O3)
menggunakan sistem reward untuk pegawai(W2,W3,O1,O3)
Ancaman (T) 1. Hilangnya pengetahuan
tacit yang disebabkan pegawai bersangkutan pensiun
2. Pengakuan dari negara lain tentang pengetahuan yang dimiliki
3. Kerusakan alam sehingga pengetahuan menjadi terbatas
Berjuang 1. Membuat suatu wadah
atau sistem informasi yang mendokumetasikan pengetahuan,dapat diakses dimanapun dan memiliki kekuatan hukum(S2,T1,T2)
2. Membuat tempat informasi atau perpustakaan sebagai sumber informasi(S1,S3,T3)
Menghindari 1. Menggunakan
pengetahuan sebagai promosi mengenai hal-hal yang dimiliki(W1,T1)
125
Tabel 3.11 Perbandingan Strategi Perusahaan Strategi Perusahaan Strategi Knowledge Management
1. Mengadakan kerjasama dengan sekolah-sekolah dan institusi sebagai tempat study tour dan penelitian.
2. Meningkatkan pelayanan dan fasilitas kepada pengunjung dengan menyediakan informasi yang detail mengenai satwa yang dimiliki perusahaan.
3. Mengembangkan aplikasi sistem berbasis teknologi informasi yang berperan sebagai sarana sharing
4. Membuat suatu wadah yang mendokumentasikan knowledge yang ada di dalam perusahaan.
5. Mengadakan pelatihan untuk menambah pengetahuan yang dimiliki karyawan
6. Menetapkan orang-orang yang ahli dalam penanganan hewan untuk membimbing dalam training.
7. Menggunakan Sumber Daya Manusia yang ada untuk mendapatkan target yang ditentukan oleh kebijakan pemerintah
8. Meningkatkan mutu dan kompetensi dari sumber daya manusia dalam menghadapi ketatnya persaingan dengan knowledge yang ada untuk pelayanan dan kepuasan pengunjung.
9. Meningkatkan pola bekerja para karyawan sesuai dengan peraturan yang ada agar mencapai target yang ditentukan.
1. Mengadakan kerja sama dengan pihak lain seperti sekolah dan universitas sebagai tempat pengetahuan dan penenitian
2. Meningkatkan pengetahuan yang ada dengan bertukar pengetahuan dengan sharing,buku-buku yang tersedia.
3. Mempertimbangkan pendokumentasian pengetahuan dan menggunakan sistem reward untuk pegawai.
4. Membuat suatu wadah atau sistem informasi yang mendokumetasikan pengetahuan,dapat diakses dimanapun dan memiliki kekuatan hukum.
5. Membuat tempat informasi atau perpustakaan sebagai sumber informasi.
6. Menggunakan pengetahuan sebagai promosi mengenai hal-hal yang dimiliki.
126
3.7 Knowledge Goals
3.7.1 Normative Knowledge Goal
Pada Tabel 3.12 disajikan pemetaan normative knowledge goal, dimana strategi
perusahaan yang didapatkan dari hasil analisis strategi, diturunkan kembali untuk
mendapatkan knowledge goal yang bersifat normative.
3.7.2 Strategic Knowledge Goal
Pada Tabel 3.13 disajikan pemetaan strategic knowledge goal, dimana strategi
perusahaan yang didapatkan dari hasil analisis strategi, diturunkan kembali untuk
mendapatkan knowledge goal yang bersifat strategic.
3.7.3 Operational Knowledge Goal
Pada Tabel 3.14 disajikan pemetaan operational knowledge goal, dimana strategi
perusahaan yang didapatkan dari hasil analisis strategi, diturunkan kembali untuk
mendapatkan knowledge goal yang bersifat operational.
127
Tabel 3.12 Pemetaan Normative Knowledge Goal Berdasarkan Strategi Stategi Normative Knowledge Goal
1. Mengadakan kerjasama dengan sekolah-sekolah dan institusi sebagai tempat study tour dan penelitian.
2. Meningkatkan pelayanan dan fasilitas kepada pengunjung dengan menyediakan informasi yang detail mengenai satwa yang dimiliki perusahaan.
3. Mengembangkan aplikasi sistem berbasis teknologi informasi yang berperan sebagai sarana sharing
4. Membuat suatu wadah yang mendokumentasikan knowledge yang ada di dalam perusahaan.
5. Mengadakan pelatihan untuk menambah pengetahuan yang dimiliki karyawan
6. Menetapkan orang-orang yang ahli dalam penanganan hewan untuk membimbing dalam training.
7. Menggunakan Sumber Daya Manusia yang ada untuk mendapatkan target yang ditentukan oleh kebijakan pemerintah
8. Meningkatkan mutu dan kompetensi dari sumber daya manusia dalam menghadapi ketatnya persaingan dengan knowledge yang ada untuk pelayanan dan kepuasan pengunjung.
9. Meningkatkan pola bekerja para karyawan sesuai dengan peraturan yang ada agar mencapai target yang ditentukan.
1. Mengembangkan budaya self-learning pada UPT BLUD
Taman Margasatwa Ragunan
2. Membangun budaya workteam dengan cara menyediakan wadah sharing informasi bagi setiap individu pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan agar dapat dengan mudah memberikan ide, pemikiran, dan aspirasi mereka.
128
Tabel 3.13 Pemetaan Stategic Knowledge Goal Berdasarkan Strategi Stategi Startegic Knowledge Goal
1. Mengadakan kerjasama dengan sekolah-sekolah dan institusi sebagai tempat study tour dan penelitian.
2. Meningkatkan pelayanan dan fasilitas kepada pengunjung dengan menyediakan informasi yang detail mengenai satwa yang dimiliki perusahaan.
3. Mengembangkan aplikasi sistem berbasis teknologi informasi yang berperan sebagai sarana sharing
4. Membuat suatu wadah yang mendokumentasikan knowledge yang ada di dalam perusahaan.
5. Mengadakan pelatihan untuk menambah pengetahuan yang dimiliki karyawan
6. Menetapkan orang-orang yang ahli dalam penanganan hewan untuk membimbing dalam training.
7. Menggunakan Sumber Daya Manusia yang ada untuk mendapatkan target yang ditentukan oleh kebijakan pemerintah
8. Meningkatkan mutu dan kompetensi dari sumber daya manusia dalam menghadapi ketatnya persaingan dengan knowledge yang ada untuk pelayanan dan kepuasan pengunjung.
9. Meningkatkan pola bekerja para karyawan sesuai dengan peraturan yang ada agar mencapai target yang ditentukan.
1. Membuat pendokumentasian tentang informasi dan Knowledge di dalam UPT BLUD Taman Margsatwa Ragunan yang dimana nantinya akan sangat berguna untuk menghadapi masalah-masalah yang sama di kemudian hari dan dapat dijadikan suatu media pembelajaran bagi karyawan.
2. Memaksimalkan penggunaan seluruh knowledge yang ada pada UPT BLUD Taman Margsatwa Ragunan yang dimana dapat digunakan untuk mendukung program-program kerja, pengmabilan keputusan, dan penentuan strategi kedepan pada UPT BLUD Taman Margsatwa Ragunan.
129
Tabel 3.14 Pemetaan Operational Knowledge Goal Berdasarkan Strategi Stategi Operational Knowledge Goal
1. Mengadakan kerjasama dengan sekolah-sekolah dan institusi sebagai tempat study tour dan penelitian.
2. Meningkatkan pelayanan dan fasilitas kepada pengunjung dengan menyediakan informasi yang detail mengenai satwa yang dimiliki perusahaan.
3. Mengembangkan aplikasi sistem berbasis teknologi informasi yang berperan sebagai sarana sharing
4. Membuat suatu wadah yang mendokumentasikan knowledge yang ada di dalam perusahaan.
5. Mengadakan pelatihan untuk menambah pengetahuan yang dimiliki karyawan
6. Menetapkan orang-orang yang ahli dalam penanganan hewan untuk membimbing dalam training.
7. Menggunakan Sumber Daya Manusia yang ada untuk mendapatkan target yang ditentukan oleh kebijakan pemerintah
8. Meningkatkan mutu dan kompetensi dari sumber daya manusia dalam menghadapi ketatnya persaingan dengan knowledge yang ada untuk pelayanan dan kepuasan pengunjung.
9. Meningkatkan pola bekerja para karyawan sesuai dengan peraturan yang ada agar mencapai target yang ditentukan.
1. Memfasilitasi pengumpulan Knowledge secara digital agar mempermudah pencarian Knowledge pada UPT BLUD Taman Margsatwa Ragunan.
2. Mempermudah dalam pemantauan
perkembangan pekerjaan yang dilakukan agar performa karyawan UPT BLUD Taman Margsatwa Ragunan.dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
3. Meningkatkan sarana dalam peningkatan komunikasi dan kompetensi pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan.
130
3.8 Knowledge Identification
Berikut adalah Identifikasi knowledge pada UPT BLUD Taman Margasatwa
Ragunan yang di identifikasikan berdasarkan setiap jabatan yang tersedia dan knowledge
apa saja yang dibutuhkan untuk setiap jabatan tersebut. Identifikasi knowledge ini dibagi
menjadi 2 yaitu Explicit knowledge dan Tacit knowledge.
Berdasarkan struktur Organisasi UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan pada
Gambar 3.1 maka penjelasan Identifikasi knowledge untuk setiap jabatan pada UPT
BLUD Taman Margasatwa Ragunan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.15 Knowledge Identification pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan Jabatan Explicit knowledge Tacit knowledge
1. Kepala UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
1 Dokumentasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
2. Dokumentasi Pelaksanaan Anggaran (DPA)
3. Dokumentasi Pelaksanaan Kerja Sama satuan Keja Perangkat Daerah (SKpD)
4. Dokumentasi tugas dan fungsi
1. Penguasaan yang sangat baik mengenai konsep Unit Pelayana Terpadu
2. Memiliki pengetahuan dalam hal Kepemimpinan
3. Menguasai program Windows Office ( MS Word, Excel ) dan Internet
2.Sub Bagian Tata Usaha 1. Dokumentasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
2. Dokumentasi Pelaksanaan Anggaran (DPA)
3. Dokumentasi laporan keuangan, kinerja, kegiatan, akuntabilitas.
4. Dokumentasi pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha
1. Penguasaan yang baik dalam perhitungan dan pembukuan
2. Menguasai program Windows Office ( MS Word, Excel ) dan Internet
131
5. Dokumentasi update fitur berita
6. Dokumetasi update fitur profil BLUD
7. Dokumetasi update fitur daftar pegawai
8. Dokumentasi update fitur agenda
9. Dokumentasi update fitur prosedur kerja
10. Dokumentasi update fitur profil satwa
11. Dokumentasi update fitur arsip
12. Dokumentasi update fitur forum
3.Seksi Pelayanan Pengunjung
1. Dokumentasi Pelaksanaan Anggaran (DPA)
2. Dokumentasi tanda masuk pengunjung
3. Dokumentasi pelayanan perizinan, penyelenggaraan untuk urusan publik
4. Dokumentasi laporan Unit Pengelola dan kegiatan pelayana pengunjung
1. Penguasaan dalam hal berkomunikasi yang baik dengan para pengunjung
2. Memiliki pengetahuan yang luas dalam penjelasan satwa yang ada.
3. Menguasai program Windows Office ( MS Word, Excel ) dan Internet
4.Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa
1. Dokumentasi Rencana kerja dan Anggaran (RKA)
2. Dokumentasi keanekaragaman satwa
3. Dokumetasi Standart Operasional Prosedur
1. Penguasaan yang baik dalam penanganan satwa
2. Memiliki pengetahuan mengenai perawatan satwa
Sumber : Job Description UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
132
Dalam mengidentifikasi knowledge yang ada pada UPT BLUD Taman
Margasatwa Ragunan, dilakukan dengan analisis berdasarkan struktur perusahaan
(structural), operasi fungsional perusahaan (functional) dan perilaku perusahaan
(behavioral). Dimana analisis untuk masing-masing bagian akan dilakukan dalam dua
jenis knowledge, yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge.
3.8.1 Struktural
3.8.1.1 Explicit Knowledge
SOP atau prosedur pegawai yang mencakup tugas, wewenang, dan tanggung
jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya untuk kegiatan perusahaan.
Contohnya antar lain tugas dan wewenang Kepala Unit, Subbagaian Tata Usaha,
Kepala Seksi Pelayanan Pengunjung. Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa,
serta SOP pemeliharaan satwa
3.8.1.2 Tacit Knowledge
Knowledge pegawai pada saat menghadapi suatu masalah, terutama mengenai
knowledge penugasan dari atasan kepada bawahan. Interaksi yang terjadi antara atasan
dan bawahan merupakan suatu knowledge secara struktural.
Contohnya antara lain Prosedur Pelayanan Tiket yang digambarkan pada gambar
3.4 , Prosedur Pemeliharaan Satwa yang ditunjukkan pada gambar 3.5, Prosedur
Pertukaran Satwa yang ditunjukkan pada gambar 3.6, Prosedur Pengadaan Bahan
Makanan Hewan yang ditunjukkan pada gambar 3.7.
133
3.8.2 Functional
3.8.2.1 Explicit Knowledge
Berisikan dokumen-dokumen dari hasil proses kerja yang berasal dari laporan,
hasill diskusi anat pegawai dan hasil rapat. Yang berisi berbagai masalah yang dihadapi
beserta solusi untuk menghadapi permasalahan tersebut.
Contohnya antara lain yaitu Dokumentasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA),
Dokumentasi Pelaksanaan Anggaran (DPA), Dokumentasi Pelaksanaan Kerja Sama
satuan Keja Perangkat Daerah (SKpD), Dokumentasi tugas dan fungsi.
3.8.2.2 Tacit Knowledge
Berisikan pemikiran, gagasan,ide dan semua pengetahuan pegawai serta
pengalaman dalam melakukan pekerjaan, knowledge ini sangat penting bagi perusahaan
dan dapat menjadi asset jangka panjang yang bernilai bagi perusahaan.
3.8.3 Behavioural
a. Pertemuan yang dilakukan antara perawat satwa dengan Kepala Urusan Satwa
sesuai dengan jenisnya masing-masing yang dilakukan setiap minggu.
b. Pertemuan yang dilakukan antara Kepala Urusan Satwa dengan Kepala Seksi
Kesejahteraan dan Peragaan Satwa yang dilakukan setiap 2 minggu sekali.
c. Pertemuan yang dilakukan antara Kepala Seksi kesejahteraan, Kepala Seksi
Pelayanan pengunjung dengan Kepala Unit yang dilakukan setiap 1 bulan
sekali.
134
d. Pertemuan yang dilakukan antara sesame perawat satwa untuk pertukaran
ilmu dan pengalaman yang di miliki masing-masing yang dilakukan 1 minggu
sekali.
e. Pertemuan yang dilakukan Subbagian Tata Usaha dengan Kepala Seksi
Pelayanan pengunjung dan Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa
untuk evaluasi kegiatan yang telah dilakukan.
3.9 Analisis Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi oleh UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
yang berhubungan dengan Knowledge Management adalah:
1. Knowledge yang dimiliki UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
sekarang belum sepenuhnya terdokumentasi dengan baik, sehingga apabila
dibutuhkan sulit untuk diperoleh kembali knowledge tersebut. Penggunaan
media penyimpanan seperti kertas yang diterapkan saat ini dapat
menyebabkan kertas dengan mudah terselip
2. Tingginya job rotation pegawai yang menyebabkan knowledge walkout yang
artinya knowledge akan hilang setelah pegawai tersebut pindah ke bagian
lain, dan belum tentu penggantinya akan dapat menggantikan posisi pegawai
sebelumnya yang pindah dengan maksimal.
3. Belum tersedianya suatu media yang dipergunakan pegawai untuk sharing
knowledge dan informasi, dimana media sharing tersebut dapat berfungsi
sebagai wadah bagi pegawai yang ingin sharing tentang knowledge yang ia
miliki.
135
Berikut ini adalah contoh informasi yang diperlukan oleh setiap jabatan yang ada
di UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan, antara lain :
1. Kepala UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
• Dokumentasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
• Dokumentasi Pelaksanaan Anggaran (DPA)
• Dokumentasi Pelaksanaan Kerja Sama satuan Keja Perangkat Daerah
(SKpD)
• Dokumentasi tugas dan fungsi
2. Sub Bagian Tata Usaha
• Dokumentasi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
• Dokumentasi Pelaksanaan Anggaran (DPA)
• Dokumentasi laporan keuangan, kinerja, kegiatan, akuntabilitas.
• Dokumentasi pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha
• Dokumentasi update fitur berita
• Dokumetasi update fitur profil BLUD
• Dokumetasi update fitur daftar pegawai
• Dokumentasi update fitur agenda
• Dokumentasi update fitur prosedur kerja
• Dokumentasi update fitur profil satwa
• Dokumentasi update fitur arsip
• Dokumentasi update fitur forum
3. Seksi Pelayanan Pengunjung
• Dokumentasi Pelaksanaan Anggaran (DPA)
136
• Dokumentasi tanda masuk pengunjung
• Dokumentasi pelayanan perizinan, penyelenggaraan untuk urusan publik
• Dokumentasi laporan Unit Pengelola dan kegiatan pelayana pengunjung
4. Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa
• Dokumentasi Rencana kerja dan Anggaran (RKA)
• Dokumentasi keanekaragaman satwa
• Dokumetasi Standart Operasional Prosedur
3.10 Usulan Penyelesaian Masalah
Dari permasalahan yang terjadi, maka dirancang suatu sistem berbasis web yang
diharapkan dapat membantu UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan dalam
pengumpulan, penyimpanan, pengelolaan, dan penggunaan kembali, serta penyebaran
knowledge internalnya. Meliputi :
1. Perancangan sistem pendokumentasian Knowledge yang dimiliki UPT BLUD
Taman Margasatwa Ragunan agar knowledge yang dimiliki pegawai dapat
tersimpan dengan baik secara komputerisasi dan agar mudah digunakan
kembali saat dibutuhkan.
2. Perancangan sistem yang menyimpan dokumen penyelesaian masalah yang
terstruktur maupun tidak terstruktur, serta pengembangan yang lebih efektif
dan efisien dari penyelesaian masalah tersebut.
3. Sistem yang menyimpan dan menyebarkan serta membagi knowledge yang
dimiliki pegawai seusai melaksanakan pelatihan. Agar hal tersebut tidak
hilang seiring dengan pergerakan fungsional pegawai itu sendiri.
137
4. Sistem yang dapat mengembangkan Knowledge yang dimiliki pegawai, agar
didapatkan penyelesaian masalah yang lebih efektif dan efisien.
3.11 Pemetaan Fitur
Pada tabel 3.16 di bawah ini merupakan tabel pemetaan fitur-fitur aplikasi
knowledge management. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada penjelasan
dibawah ini.
138
Tabel 3.16 Pemetaan Fitur pada Knowledge Management NORMATIVE • Mengembangkan budaya self-
learning pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
• Membangun budaya workteam dengan cara menyediakan wadah sharing informasi bagi setiap individu pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan agar dapat dengan mudah memberikan ide, pemikiran, dan aspirasi mereka.
Forum Home
Prosedur Kerja Arsip
Agenda
Prosedur Kerja Forum
Reply Forum Agenda
Forum Arsip
STRATEGIC • Membuat pendokumentasian
tentang informasi dan knowledge di dalam UPT BLUD Taman Margsatwa Ragunan yang dimana nantinya akan sangat berguna untuk menghadapi masalah-masalah yang sama di kemudian hari dan dapat dijadikan suatu media pembelajaran bagi karyawan.
• Memaksimalkan penggunaan seluruh knowledge yang ada pada UPT BLUD Taman Margsatwa Ragunan yang dimana dapat digunakan untuk mendukung program-program kerja, pengmabilan keputusan, dan penentuan strategi kedepan
Forum Arsip Home
Prosedur Kerja Profil Pegawai
Statistics Pegawai
Berita Profil Pegawai
Arsip Profil Satwa Profil BLUD
Forum
Arsip Forum
Prosedur Kerja
139
pada UPT BLUD Taman Margsatwa Ragunan.
OPERATIONAL • Memfasilitasi pengumpulan
knowledge secara digital agar mempermudah pencarian knowledge pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan
• Mempermudah dalam pemantauan perkembangan pekrjaan yang dilakukan agar performa pegawai UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
• Meningkatkan sarana dalam peningkatan komunikasi dan kompetensi pada UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan.
Statistics Pegawai Arsip
Forum Prosedur Kerja
Profil Satwa
Berita Profil Satwa
Arsip Forum
Statistics Pegawai Profil BLUD
Profil Pegawai Forum Arsip
Prosedur Kerja
STRUCTURAL 1. SOP 2. Data dan informasi 3. Ide pegawai 4. Struktur organisasi
FUNCTIONAL 1. Dokumen-
Dokumen 2. Knowledge dan
Ide pegawai
BEHAVIORAL 1. Pertemuan yang dilakukan
antara perawat satwa dengan Kepala Urusan Satwa sesuai dengan jenisnya masing-masing yang dilakukan setiap minggu.
2. Pertemuan yang dilakukan antara Kepala Urusan Satwa dengan Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa yang dilakukan setiap 2 minggu sekali.
3. Pertemuan yang dilakukan antara Kepala Seksi
140
kesejahteraan dan Peragaan Satwa, Kepala Seksi Pelayanan Pengunjung dengan Kepala Unit yang dilakukan setiap 1 bulan sekali.
4. Pertemuan yang dilakukan antara sesame perawat satwa untuk pertukaran ilmu dan pengalaman yang di miliki masing-masing yang dilakukan 1 minggu sekali.
5. Pertemuan yang dilakukan Subbagian Tata Usaha dengan Kepala Seksi Pelayanan pengunjung dan Kepala Seksi Kesejahteraan dan Peragaan Satwa untuk evaluasi kegiatan yang telah dilakukan
Sumber : UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan dan Hasil Penelitian
141
Penjabaran pada pemetaan fitur berdasarkan Tabel 3.9 adalah sebagai berikut :
I. Penjabaran pada Kolom 1 :
3.11.1 Normative – Structural
Hubungan antara Normative terhadap Structural maka diterapkan fitur
sebagai berikut :
1. Forum
2. Home
3. Prosedur Kerja
4. Arsip
5. Agenda
3.11.2 Strategic – Structural
Hubungan antara Strategic terhadap Structural maka diterapkan fitur sebagai
berikut:
1. Forum
2. Arsip
3. Home
4. Prosedur Kerja
5. Profil Pegawai
6. Statistics Pegawai
3.11.3 Operational – Structural
Hubungan antara Operational terhadap Structural maka diterapkan fitur
sebagai berikut :
1. Statistics Pegawai
2. Arsip
142
3. Forum
4. Prosedur Kerja
5. Profil Satwa
II. Penjabaran pada Kolom 2 :
3.11.4 Normative – Functional
Hubungan antara Normative terhadap Functional maka diterapkan fitur
sebagai berikut :
1. Prosedur Kerja
2. Forum
3. Reply Forum
4. Agenda
3.11.5 Strategic – Functional
Hubungan antara Startegic terhadap Functional maka diterapkan fitur
sebagai berikut :
1. Berita
2. Profil Pegawai
3. Arsip
4. Profil Satwa
5. Profil BLUD
6. Forum
3.11.6 Operational – Functional
Hubungan antara Operational terhadap Functional maka diterapkan fitur
sebagai berikut :
143
1. Berita
2. Profil Satwa
3. Arsip
4. Forum
5. Statistics Pegawai
6. Profil BLUD
III. Penjabaran pada Kolom 3 :
3.11.7 Normative – Behavioral
Hubungan antara Normative terhadap Behavioral maka diterapkan fitur
sebagai berikut :
1. Forum
2. Arsip
3.11.8 Strategic – Behavioral :
Hubungan antara Strategic terhadap Behavioral maka diterapkan fitur
sebagai berikut :
1. Arsip
2. Forum
3. Prosedur Kerja
3.11.9 Operational – Behavioral
Hubungan antara Operational terhadap Behavioral maka diterapkan fitur
sebagai berikut :
1. Profil Pegawai
2. Forum
144
3. Arsip
4. Prosedur Kerja
3.12 Penjelasan Fitur
Berikut adalah penjelasan dari fitur-fitur yang dirancang pada sistem.
Adapun fitur-fitur tersebut antara lain :
1. Halaman Utama (Home)
Merupakan halaman utama atau biasa disebut Home. Dengan adanya halaman
utama ini, diharapkan user mendapatkan kemudahan dalam menggunakan fitu-
fitur lain yang ada pada sistem.
2. Home – Profil User
Fitur ini berfungsi untuk menjelaskan identitas user tersebut secara mendetail
dimana hanya user tersebutlah yang dapat mengubah data yang ada didalamnya.
Button yang terdapat dalam interface Profil User ini antara lain button simpan,
ubah, batal.
3. Home – Statistics
Fitur ini berfungsi untuk memudahkan user dalam mengetahui dokument terakhir
yang ia masukkan, topic terakhir yang ia berikan, komentar yang ia berikan
terdapat pada topic apa, dan pelatihan apa sajakah yang telah ia ikuti. Dalam fitur
ini hanya admin yang dapat mengupdate data statistics tiap pegawai tersebut.
4. Berita
Fitur ini berfungsi dalam memudahkan perusahaan melalui admin perusahaan
yang disebarkan kepada seluruh pegawai dalam internal perusahaan, seperti
satwa baru yang akan didatangkan ke Taman Margasatwa Ragunan.
145
5. Profil BLUD
Fitur ini berfungsi dalam menjelaskan mengenai Sturktur Organisasi, Pemb
ntukan UPT BLUD, Visi dan Misi, Tugas Pokok, Fungsi, Tujuan yang dimiliki
oleh UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan. Staff/Karyawan manajerial
hanya dapat melihat dapat profil BLUD tersebut dan yang dapat merubah data
dalam fitur ini adalah admin.
6. Daftar Pegawai
Fitur ini berfungsi dalam memudahkan pegawai dalam mencari data-data para
pegawai lainnya. Dalam fitur daftar pegawai ini berisi data pegawai secara
lengkap dimulai dengan nama, NIP, pangkat, golongan, jabatan, alamat, tempat
lahir, tanggal lahir, e-mail yang dimiliki oleh setiap pegawai.
7. Agenda
Fitur ini berfungsi dalam memudahkan para pegawai untuk mengetahui kegiatan
yang akan dilaksanakan dan yang telah dilakukan. Dengan fitur ini jadwal
kegiatan yang terjadi tercatat dengan baik dan dapat dicari dengan cepat apabila
dibutuhkan.
8. Prosedur Kerja
Fitur ini berfungsi dalam memudahkan perusahaan melalui admin perusahaan
dalam menjelaskan prosedur kerja untuk setiap jabatan mengenai tugas dan
wewenang dari setiap jabatan di UPT BLUD Taman Margasatwa Ragunan.
9. Profil Satwa
Fitur ini berfungsi dalam membantu para pegawai terutama bagi para perawat
satwa dalam mendata dan mencatat semua kegiatan yang berhubungan dengan
146
satwa tersbut. Dalam fitur ini berisi fitur Biografi, History dan prosedur
pemeliharan hewan untuk masing-masing satwa.
10. Arsip
Fitur ini berfungsi dalam memudahkan para pegawai dalam mencari dokumen-
dokumen yang diperlukan. Dalam fitur ini terbagi atas dua kategori antara lain:
Dokumentasi dan Perpustakaan online.
11. Forum
Fitur ini berfungsi sebagai tempat berkomunikasi antar pegawai yang ada di UPT
BLUD Taman Margasatwa Ragunan. Dengan adanya fitur ini pegawai dapat
mengeluarkan ide-ide yang ia miliki dan dapat bertukar ilmu yang mereka miliki
sehingga knowledge yang mereka miliki dapat bertambah, dan menjadi wadah
pengumpulan knowledge tersebut.
top related