bab 3 analisis sistem yang berjalanthesis.binus.ac.id/doc/bab3/lbm2005-77-bab 3.pdfdapat booking...
Post on 19-Mar-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
35
BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Persaingan Bisnis
Pada suatu dunia bisnis diperlukan strategi untuk meraih pangsa pasar dan
memenangkan persaingan. Maka diperlukan analisa mengenai gambaran umum
persaingan bisnis. Analisa yang mendukung adalah analisa Porter yang bermanfaat bagi
Citilink untuk memahami pesaing yang ada, mengamati lingkungan persaingan dan
dapat menggunakan stategi bisnis untuk memenangkan persaingan di pangsa pasar.
3.1.1 Analisa Porter
1. Persaingan perusahaan sejenis
Persaingan bisnis antara penerbangan domestik semakin ketat yang
ditunjukkan dengan masuknya pesaing yang baru, yang memakai harga yang lebih
murah dari penerbangan yang sudah ada pada saat ini. Persaingan Citilink dengan
perusahaan penerbangan yang lain mengakibatkan Citilink harus mencari langkah
yang tepat untuk memenangkan persaingan melalui peningkatan mutu dan
pelayanan dan peningkatan teknologi.
Pada saat ini persaingan perusahaan sejenis seperti:
a) Lion Airlines
b) Star Air
c) Adam Air
d) Jatayu
e) Perusahaan penerbangan yang sejenis
36
2. Ancaman pendatang baru
Pendatang baru dapat membahayakan perusahaan – perusahaan yang ada.
Pendatang baru yang mempunyai modal yang besar, mutu dan layanan yang baik
serta harga yang menjangkau akan mengancam perusahaan penerbangan yang ada.
Dengan hadirnya pendatang baru di dalam perusahaan penerbangan maka Citilink
mempersiapkan langkah untuk tetap menjangkau pangsa pasar yaitu dengan cara
promosi di media cetak maupun di media elektronik yang mengajak konsumen
untuk membeli tiket melalui reservasi berbasis teknologi informasi.
3. Kekuatan tawar menawar pembeli
Pembeli akan lebih suka membeli produk dengan harga yang rendah tetapi
juga mempunyai mutu dan layanan yang baik dan kemudahan dalam bertransaksi.
Perusahaan akan berusaha agar produk atau jasanya dapat dibeli oleh pembeli
untuk meningkatkan pendapatan dan mencapai keuntungan atau laba yang besar.
kekuatan tawar menawar pembeli Citilink terletak pada harga tiket yang
terjangkau dan mudah didapat. Citilink menjangkau segmen pasar budget traveler
atau konsumen dengan kelas ekonomi.
4. Kekuatan tawar menawar pemasok
Citilink mempunyai pemasok dalam penyewaan pesawat yang berasal dari
Norwegia yaitu Gecass. Selain itu pesawat Citilink juga memasok bahan bakar
dari Pertamina.
5. Ancaman produk / jasa pengganti
Ancaman jasa pengganti adalah pesaing yang dapat memberikan jasa yang
sama dengan Citilink namun jasa tersebut lebih diminati oleh konsumen. Hal ini
37
dapat disebabkan oleh tarif jasa yang ditawarkan lebih murah, pelayanan jauh
lebih memuaskan dan rute perjalanan lebih luas.
Gambar 3.1 Analisa Porter
3.1.2 Analisis SWOT
Analisis SWOT yang terdiri dari Strength, Weakness, Opportunities dan
Threats digunakan mengetahui posisi strategis pada Citilink dengan mengambil
kesempatan dalam dunia bisnis dan menghindari ancaman yang ada. Analisa SWOT
digambarkan sebagai berikut:
1) Strengths
Memudahkan pelanggan dengan adanya satu harga.
Potential New Entrance• Batavia Air • Express Air
Bargaining Power of Supplier
• Gecass • Pertamina
Industry Competitor
• Lion Air • Star Air • Adam Air • Jatayu • Perusahaan
penerbangan yang sejenis
Bargaining of Buyer
• Budget
traveler
Substitute Product / Service
Pesaing yang memberikan jasa yang
sama
38
1. Harga tiket untuk rute Jakarta – Yogyakarta Rp170.000
2. Harga tiket untuk rute Jakarta - Denpasar Rp 300.000
3. Harga tiket untuk rute Kendari - Makasar Rp 250.000
Memiliki sistem reservasi berbasis teknologi informasi.
Dapat reservasi melalui http://www.ga-citilink.com
Toll Free.
Dapat booking pada nomor 0807-1-454545 (pulsa lokal).
Memiliki aksessibilitas dengan adanya pembelian voucher via ATM, call
center dan booking confirm via internet.
Adanya tata cara pembelian:
1. Booking melalui call center Citilink / website Citilink.
2. Citilink merekomendasikan pembelian pin Citilink melalui ATM
(BCA dan Bukopin) / fasilitas klik BCA.
3. Penumpang diharuskan untuk menghubungi kembali call center untuk
mengkonfirmasi nomor pin yang tertera pada kupon Citilink / struk
ATM tersebut.
Memakai sistem ticket less.
Kartu Citilink adalah bukti bayar (bukan tiket) yang memiliki nomor seri
dan nomor identifikasi pribadi (pin) yang digunakan untuk menetapkan
penerbangan. Kartu Citilink berlaku selama 30 hari sejak tanggal
pembelian.
2) Weakness
Masih ada armada aircraft yang relatif lama.
Penggunaan aircraft tipe Fokker F – 28 yang berjumlah sekitar 3.
39
Tidak sesuai antara kapasitas aircraft dengan demand pada rute – rute
tertentu.
Kapasitas seat pada pesawat Boeing B737 – 300 adalah 148 dan pada
peak season, kapasitas seat tidak mencukupi permintaan pelanggan
untuk memakai jasa Citilink. Maka kapasitas pesawat berpengaruh pada
pergerakan Citilink untuk dapat meraih pangsa pasar.
Belum mempunyai specific culture.
Citilink belum mempunyai ciri khas yang menunjukkan brand image
kepada konsumen. Contohnya adalah dalam pelayanan jasa ke konsumen,
Citilink belum memuaskan, maka akan terdapat rencana untuk
mengadakan sales on board untuk membentuk brand image Citilink.
Belum disosialisasikan tata cara penerbangan dengan Citilink.
Pada saat ini Citilink menggunakan jasa agen didalam menawarkan
jasanya dan kurangnya promosi dengan memberikan petunjuk tata cara
penerbangan via internet, klik BCA dan ATM BCA dan Bukopin.
3) Opportunities
Demand akan tipe aircraft baru naik.
Tipe aircraft Boeing B737 – 400 yang mempunyai kapasitas seat yang
berjumlah 156 sehingga dapat menambah pendapatan Citilink.
Adanya peluang implementasi segera penggunaan teknologi pada cara
reservasi maupun check in.
Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat sehingga
reservasi dan check in tidak hanya melalui internet dan ATM, tetapi juga
dapat menggunakan SMS booking confirm.
40
Peluang peningkatan trafik yang potensial dengan adanya otonomi
daerah.
Pada saat ini Citilink membuka trafik penerbangan yang baru yaitu rute
1. Rute penerbangan Jakarta – Medan.
2. Rute penerbangan Jakarta – Padang.
3. Rute penerbangan Jakarta – Ampenan.
Penjualan melalui agen.
Agen yang bekerja sama dengan Citilink, diantaranya adalah:
Jakarta: 1. Wisma Dharmala Sakti
Jl. Jend Sudirman kav 32, phn: (021) 2512286, 2512288
2. Menara Bidakara
Jl. Gatot Subroto kav 70-73, phn: (021) 83700820, 83700821
3. Hotel Dusit Mangga Dua Raya
Jl. Arteri Mangga Dua Raya, phn: (021) 6127745, 6127748
Surabaya: 1. Jl. Tunjungan No 29, phn: (031) 5344082, 5349739
2. Bandara Juanda, phn: (031) 8688438, 8688439
Balikpapan: Jl. Jend A Yani No 31, phn: (0524) 422300, 422301
Yogyakarta: Hotel Ambarukmo
Jl. Laks Adisucipto, phn: (0274) 513818
Adanya kartel.
Perjanjian / kesepakatan yang dilakukan kantor cabang Citilink di daerah
dengan perusahaan penerbangan lainnya. Seperti kerja sama Citilink
dengan perusahaan penerbangan yang berada di daerah Gorontalo.
4) Threats
41
Krisis berkelanjutan di Indonesia.
Perekonomian Indonesia sedang mengalami krisis, diantaranya adalah
jumlah pengangguran bertambah, nilai rupiah menurun dan berkurangnya
penanam modal asing. Hal tersebut dapat menghambat Citilink dalam
mempromosikan jasanya kepada konsumen.
Pelanggan belum mengerti tata cara reservasi dengan menggunakan
komputer (teknologi literate).
Cara yang digunakan konsumen dalam mereservasi kursi penerbangan
adalah menggunakan call center dan ATM bahkan memesan secara
langsung ke agen yang bekerja sama dengan Citilink.
Teknologi tinggi berkembang dengan cepat.
Perkembangan teknologi yang cepat mengharuskan Citilink untuk
mengikuti trend yang ada. Contohnya kemajuan teknologi mobile
communication dapat digunakan untuk reservasi kursi penerbangan
melalui sms.
Masuknya pesaing baru.
Pesaing baru yang mengancam Citilink adalah Batavia Air dan Express
Air.
Perang harga.
Perbandingan harga rute penerbangan Citilink dengan perusahaan
penerbangan lain:
Harga rute Citilink * Harga rute Lion Air Jakarta – Balikpapan Rp 500.000 Jakarta – Balikpapan Rp 389.000 Jakarta – Yogyakarta Rp 170.000 Jakarta – Yogyakarta Rp 289.000 Jakarta – Surabaya Rp 160.000 Jakarta - Surabaya Rp 259.000
* salah satu pesaing Citilink
42
Tabel 3.1 Matrik IFAS dan EFAS Matriks Faktor Strategi Internal (IFAS)
No Faktor – Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Strength
1 Memudahkan pelanggan dengan adanya satu harga 0.12 2 0.24
2 Memiliki sistem reservasi berbasis teknologi informasi 0.28 4 1.12
3 Toll Free 0.12 2 0.24
4 Memiliki aksessibilitas dengan adanya pembelian voucher via ATM, 0.28 4 1.12
call center dan via internet
5 Memakai sistem ticket less 0.2 3 0.6
Total 1 3.32
Weakness Bobot Rating Bobot x Rating
1 Masih ada armada aircraft yang relatif lama 0.25 -2 -0.5
2 Tidak sesuai antara kapasitas aircraft dengan demand pada rute tertentu 0.13 -1 -0.13
3 Belum punya specific culture 0.25 -2 -0.5
4 Belum disosialisasikan tata cara penerbangan dengan Citilink 0.37 -3 -1.11
Total 1 2.24
Matriks Faktor Strategi Eksternal
No Faktor – Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating
Opportunities
1 Demand akan tipe aircraft yang baru naik 0.14 2 0.28 2 Adanya peluang implementasi penggunaan teknologi pada cara reservasi 0.34 4 1.36 maupun check in melalui ATM
3 Peluang peningkatan trafik yang potensial dengan adanya otonomi daerah 0.24 3 0.72
4 Penjualan melalui agen 0.14 2 0.28
5 Adanya Kartel 0.14 2 0.28
Total 1 2.92
Threats Bobot Rating Bobot x Rating
1 Krisis berkelanjutan di Indonesia 0.05 -1 -0.05 2 Pelanggan belum mengerti tata cara reservasi dengan menggunakan 0.33 -4 -1.32 komputer (teknologi literate) 3 Teknologi tinggi yang berkembang dengan cepat 0.24 -3 -0.72 4 Masuknya pesaing baru 0.14 -2 -0.28
5 Perang harga 0.24 -3 -0.72
Total 1 -3.09 * Perhitungan Matrik IFAS dan EFAS Dapat Dilihat di Lampiran 1 ( L1)
43
Setelah mendapatkan hasil dari matrik IFAS dan EFAS maka dapat digambarkan posisi
strategi dengan perhitungan di bawah ini:
Posisi X
Kekuatan = 3.32 Kelemahan = 2.24
Hasil= kekuatan - kelemahan
= 3.32 – 2.24 = 0.98
Posisi Y
Peluang = 2.92 Ancaman = -3.09
Hasil= peluang - ancaman
= 2.29 – (-3.09) = -0.17
3
2
1
3 2 1 1 2 3 (0.98; -0.17)
-1 Mendukung strategi diversifikasi -2
-3
Gambar 3.2 Posisi Strategi SWOT
Berbagai ancaman
Kelemahan internal Kekuatan internal
Berbagai peluang
44
Keterangan:
Kuadran 1: Mendukung strategi agresif
Ini merupakan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan yang memiliki
kekuatan dan peluang sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Kuadran 2: Mendukung strategi diversifikasi
Meskipun menghadapi ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari
segi internal. Strategi yang diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk / pasar).
Kuadran 3: Mendukung strategi turn around
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi menghadapi
beberapa kendala / kelemahan internal. Strategi yang diterapkan adalah
meminimalkan masalah – masalah internal perusahaan sehingga dapat
merebut peluang pasar yang lebih baik.
Kuadran 4: Mendukung strategi defensif
Ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan sehingga perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Berdasarkan analisis faktor strategi internal dan ekternal dapat disimpulkan
bahwa Citilink berada pada posisi kuadran 3 yang mendukung strategi diversifikasi yaitu
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.
45
Matrik SWOT yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Matrik SWOT
Internal Eksternal
Strengths
1. Memiliki sistem reservasi berbasis internet
2. Toll Free 3. Memiliki aksebilitas
dengan adanya pembelian voucher via ATM, adanya call center dan booking confirm via internet
4. Memudahkan pelanggan dengan adanya satu harga
5. Memakai sistem ticket less
Weakness
1. Masih ada armada aircraft yang relatif lama
2. Tidak sesuai antara kapasitas aircraft dengan demand pada rute tertentu
3. Belum punya specific culture
4. Belum disosialisasikan tata cara penerbangan dengan Citilink
Opportunities
1. Demand akan tipe aircraft baru naik
2. Adanya peluang implementasi penggunaan teknologi pada cara reservasi maupun check in melalui ATM
3. Peluang peningkatan trafik yang potensial dengan adanya otonomi daerah
4. Penjualan melalui agen 5. Adanya kartel
Strategi SO 1. Memperluas market
share dengan membuka jalur penerbangan di daerah yang potensial
2. Memperluas jalur distribusi pemasaran melalui kerja sama dengan bank – bank yang berpotensi agar konsumen dapat memperoleh tiket secara mudah melalui ATM
Strategi WO 1. Penggantian aircraft
yang lama dengan aircraft yang baru
2. Kegiatan promosi melalui agen / iklan agar Citilink semakin dikenal masyarakat
Threats
1. Krisis berkelanjutan di Indonesia
2. Pelanggan belum mengerti tata cara reservasi dengan menggunakan komputer (teknologi literate)
3. Teknologi tinggi berkembang dengan cepat
4. Masuknya pesaing baru 5. Perang Harga
Strategi ST 1. Pemesanan reservasi
kursi penerbangan berbasis teknologi informasi
2. Perubahan harga yang fleksibel untuk mengantisipasi perubahan kebijakan pesaing
Strategi WT 1. Memperkenalkan cara
baru membeli tiket melalui ATM dan internet
2. Menonjolkan specific culture melalui pelayanan yang lebih dibandingkan para pesaing
46
Keterangan:
Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar – besarnya.
Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Berdasarkan hasil dari gambaran posisi matrik SWOT, Citilink berada pada strategi ST
yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.
3.1.3 Cara Perhitungan SWOT
Beri bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor – faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
47
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil,
diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.
Misalnya, jika “nilai ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1.
Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya adalah 4”.
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing – masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding)
sampai dengan 1,0 (poor).
Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor - faktor strategis
eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang
sama.
3.1.4 Analisis Value Chain
Aktivitas primer pada Citilink meliputi:
a. Logistik ke dalam
Pemesanan suku cadang oleh bagian maintenance untuk memenuhi
kebutuhan perawatan pesawat terbang. Lalu bagian maintenance memesan
suku cadang kepada pemasok dan membayarnya secara langsung. Suku
cadang di bungkus lalu dikirimkan oleh pemasok kepada bagian hangar.
Bagian hangar memeriksa apakah spesifikasi suku cadang sesuai dengan
48
yang dipesan, jika tidak sesuai maka bagian hangar akan mengembalikan
ke pemasok.
b. Operasi
Terdapat 3 tahapan dalam kegiatan operasi, yaitu:
Preflight. Dikoordinasikan oleh Ramp handling / operation control.
Pada bagian ini Ground Handling bertugas menangani pesawat yang
datang dan siap untuk berangkat kembali, menentukan apakah
pesawat bisa berangkat atau tidak, dan menangani dari penumpang
tiba di airport, checking, boarding sampai naik pesawat.
Inflight. Pada bagian ini awak kabin / pramugari lebih berperan aktif,
dalam membantu mencari tempat duduk untuk penumpang,
memberitahu para penumpang prosedur keberangkatan, prosedur
keselamatan (jika terjadi sesuatu) dan prosedur mendarat.
Postflight. Pada bagian ini tugas kembali dikerjakan oleh Ground
Handling, mereka bertugas:
Membantu penumpang turun
Membersihkan pesawat
Unloading bagasi / cargo
Loading bagasi / cargo
Mengisi bahan bakar
Memeriksa keadaan pesawat
Semua kegiatan Pre Flight dan Post Flight, dilakukan selama kurang
dari 40 menit yang sudah menjadi ketentuan internasional. Jika
dalam melakukan pre flight dan post flight lebih dari 40 menit maka
49
akan diumumkan bahwa pesawat mengalami delay sampai pesawat
tersebut layak untuk berangkat.
c. Logistik keluar
Konsumen melakukan transaksi pembelian tiket melalui via internet atau
ATM (disarankan pembelian Pin Citilink melalui ATM). Setelah
mendapatkan struk ATM maka menghubungi call center untuk
mengkonfirmasi no Pin yang tertera di struk ATM. Lalu melakukan check
in dengan menukar kartu Citilink dengan boarding pass maka konsumen
dapat melakukan perjalanan dengan pesawat Citilink.
d. Pemasaran dan penjualan
Citilink memasarkan jasa penerbangan melalui agen perjalanan wisata,
website dan ATM. Langkah dalam pemasaran dan penjualan yaitu:
Langkah 1: Calon penumpang melakukan booking melalui call center
Citilink pada nomor 0807-1-454545 (pulsa lokal) atau (021)
23500109. Booking dapat juga dilakukan melalui website
Citilink (www.ga-citilink.com)
Langkah 2: Citilink sangat merekomendasikan pembelian Pin Citilink
melalui ATM (saat ini baru ATM BCA dan Bukopin, segera
tersedia pada ATM bank lainnya) atau internet banking (Klik
BCA)
Langkah 3: Dalam waktu maksimum 6 jam setelah booking calon
penumpang agar dapat menghubungi call center Citilink
kembali atau melalui website Citilink untuk
mengkonfirmasikan nomor PIN Citilink yang telah dibeli.
50
e. Service
Aktivitas pelayanan yang dilakukan oleh Citilink adalah menstandarisasi
dan menvalidasi petunjuk pelaksanaan tata cara penerbangan Citilink,
menentukan spesifikasi uplift crew meal, food dan beverage, dan
menangani keluhan penumpang.
Aktivitas pendukung terdiri dari:
a. Pembelian
Pembelian yang umumnya dilakukan oleh Citilink adalah pembelian
perlengkapan barang yang ada di pesawat, pembelian seragam awak kabin dan
pramugari, pembelian perlengkapan keselamatan penerbangan, pembelian
bahan bakar, pembelian inventaris kantor dan pembelian barang promosi
(spanduk, brosur).
b. Pengembangan teknologi
Pengembangan teknologi yang dikembangkan oleh Citilink adalah
mengembangkan pembelian tiket melalui reservasi berbasis teknologi
informasi seperti melalui internet dan pembayaran melalui melalui ATM BCA
dan Bukopin. Pengembangan teknologi yang dilakukan selanjutnya adalah
reservasi melalui teknologi selular (contoh: SMS booking confirm)
c. Manajemen sumber daya
Manajemen sumber daya di Citilink melakukan perekrutan, pelatihan,
pengangkatan, pengembangan, rotasi jabatan, dan pemberhentian karyawan
Citilink.
d. Infrastruktur perusahaan
51
Kegiatan infrastruktur pada Citilink meliputi manajemen umum, perencanaan,
keuangan, akuntansi, pemeliharaan, dan manajemen mutu.
Kegiatan pendukung
Margin
Kegiatan utama
Gambar 3.3 Analisis Value Chain
3.2 Gambaran Umum Perusahaan
Citilink adalah Unit Strategi Bisnis yang mandiri dari PT. Garuda Indonesia
Airlines. Citilink lebih ditujukan untuk individual penumpang yang tidak
memerlukan full frills service, dalam arti Citilink hanya memberikan “basic service”
yang benar – benar dibutuhkan penumpang (tiba ditempat tujuan dengan aman dan
tepat waktu). Produk layanan Citilink yang hanya memberikan basic service ini,
disiapkan untuk penerbangan point to point dimana alokasi seatnya adalah “all
economy” dan saat ini hanya ada satu harga pada setiap penerbangan Citilink, hal ini
dimaksudkan untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi penumpang dari segi
ketersediaan seat dibanding airline lain yang menerapkan subclasses (biasanya seat
dengan harga terjangkau dibatasi ketersediaannya).
Infrastruktur perusahaan
Seleksi, rekrut, pelatihan, pengangkatan pengembangan, rotasi jabatan
Pengembangan ticket less melalui internet, ATM dan SMS
Pembelian
Penerimaan suku cadang
Pre flight, in flight dan post flight
Penerimaan no PIN dan boarding pass oleh penumpang
Pemasaran dan penjualan
Pelayanan jasa
52
Citilink bergerak dalam layanan penerbangan domestik yang meliputi
Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Tarakan, Makasar, Gorontalo, Denpasar,
Kendari, dan Palu dengan harga kelas ekonomi. Citilink didirikan pada tanggal 16
Juli 2001 yang pada saat itu yang menjabat pimpinan adalah Abdul Gani. Citilink
berlokasi di Jl Merdeka Selatan No13 Jakarta.
Seiring dengan perkembangan dunia usaha penerbangan maka Citilink
memperluas usahanya dengan membuka cabang di Surabaya, Makasar, dan
Balikpapan. Didalam pengoperasiannya Citilink menggunakan 2 jenis pesawat
Fokker F – 28 dan Boeing B737 – 300. Citilink mempunyai motto yaitu “take
simplicity, get fly” yang ditujukan kepada budget traveler / kelas ekonomi dengan
harga tiket sekitar 30% lebih murah dari tiket Garuda Indonesia secara normal.
Citilink dalam melayani penumpang didalam pembelian tiket menggunakan ATM
dan internet banking, kemudian penumpang Citilink akan mendapat no Pin Citilink
untuk dilanjutkan di Bandara untuk mendapatkan boarding pass. Ini tersedia di
outlet – outlet Citilink di kota yang tersedia.
3.2.1 Visi
Visi Citilink yaitu meningkatkan kepuasan konsumen dengan cara peningkatan
pada performa ketepatan waktu, kenyamanan konsumen, teknologi keselamatan dan
harga yang terjangkau dan siap dalam menghadapi persaingan.
3.2.2 Misi
Misi dari Citilink yaitu meraih pangsa pasar domestik yang sudah direbut oleh
pesaingnya dan melayani rute penerbangan domestik (point to point).
53
3.2.3 Goal
Goal merupakan target spesifik yang diharapkan akan dicapai oleh suatu
perusahaan pada suatu kurun waktu tertentu yang terdiri dari:
Goal jangka pendek (1 – 2 tahun)
o Memberikan basic service kepada penumpang dengan harga yang
terjangkau, one price dan one class only satu penerbangan.
o Penambahan armada pesawat untuk kegiatan operasional.
o Konsilidasi bisnis domestik dan pertumbuhan bisnis internasional.
Goal jangka panjang (sekitar 5 tahun)
o Meningkatkan kerja sama bisnis yang baru dan partnership.
o Menjadikan bisnis lebih menarik bagi investor di masa – masa yang akan
datang.
o Meningkatkan market share.
o Menjadi anak perusahaan.
o Maximaxing stackholder (semua karyawan, konsumen, pemegang saham,
pemerintah yang berkepentingan dengan Citilink).
3.2.4 Lokasi Citilink
Kantor Pusat: Jl Merdeka Selatan No 13 Jakarta 10110, phn (021) 2311801
Kantor Cabang:
Surabaya: Jl. Tunjungan No.29, phn: (031) 5344082, 5349739, 5349740
Makasar: Jl. Andi Pangeran Pettarani No.18 B – C, phn: (0411) 437677,
437675
Balikpapan: Jl. Jend A. Yani No.31, phn: (0524) 422301, 735194
54
3.2.5 Analisis Critical Success Factor / CSF
Faktor – faktor yang paling penting yang menjadi penentu keberhasilan adalah
Citilink diantaranya adalah:
1) Safety (keamanan)
Keamanan penumpang di pesawat hingga sampai pada tujuan merupakan
fokus utama di dalam menjaga reputasi Citilink.
2) Tepat waktu
Waktu pemberangkatan jadwal pesawat on time dan tidak tertunda.
3) Harga terjangkau
Harga tiket dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah.
4) Simple fare structure (struktur harga sederhana)
Penggunaan harga yang ekonomis dan sederhana.
5) Satu kelas pelayanan
Semua pelayanan di pesawat sama yaitu kelas ekonomi.
6) Frekuensi
Frekuensi pengoperasian pesawat dipakai dalam satu hari selama 10 jam,
karena untuk mencapai pendapatan yang tinggi.
7) Direct selling / penjualan langsung
Menjual atau menawarkan tiket secara langsung dengan menggunakan
fasilitas internet, automatic teller machine (ATM). Sehingga keterlibatan
agen perjalanan dapat berkurang dan biaya komisi untuk agen dapat
dikurangi.
8) Technology / teknologi
55
Teknologi yang dipakai untuk mempermudah dalam kegiatan transaksi
pembelian tiket adalah internet, automatic teller machine / anjungan tunai
mandiri (ATM).
9) Point to point
Citilink hanya melayani penerbangan antara 1 kota dengan 1 kota yang lain
(contoh: Jakarta ke Surabaya, Jakarta ke Denpasar) sehingga dapat
mengurangi biaya operasi.
10) Minimum frills
Harga yang disesuaikan dengan kelas ekonomi maka tidak terdapat
pelayanan seperti penerbangan lainnya, contohnya: pelayanan yang
diberikan hanya diberikan minuman dan permen saja.
11) Secondary airport
Menggunakan bandara yang biaya maintenance / perawatan pesawat lebih
murah, contohnya di Halim Perdana Kusuma.
12) One type aircraft
Dari segi pemeliharaan, biaya untuk pemeliharaan pesawat di perkecil.
13) Corporate culture
Budaya perusahaan Citilink mempunyai ciri khusus seperti memperkerjakan
orang – orang muda karena bersemangat dan kreatif.
56
3.2.6 Analisis Subjek Data
Subjek data adalah sekumpulan entitas yang menjadi sumber / masukan bagi
data yang dibutuhkan di dalam sistem yang dikelompokkan menjadi suatu kelompok
tertentu.
Subjek Data:
1. Pesawat
2. Harga
3. Rute
4. Pin
5. Seat Number
6. Surat klaim
7. Pesaing
8. Penumpang
9. Purchase Order
10. Pasar
11. Karyawan
12. Kritik
13. Pajak
14. Asuransi penumpang
15. Pelatihan
16. Laporan SLF
17. Gaji
18. Laporan penjualan
19. Laporan pendapatan
20. Absensi
21. Jadwal penerbangan
22. Bukti pembayaran
23. Komisi
24. No Boarding pass
25. Pemasok
26. Budged
27. Sewa
28. Suku cadang
29. Kartu Citilink
30. Bagasi
31. Jalur distribusi
32. Reservasi
33. Petty Cash
34. Laporan keuangan
35. General Ledger
36. Faktur Pembelian
37. Pembelian
38. Penjualan
57
39. Surat Permintaan pencetakan
Citilink card
40. Jadwal pemeliharaan pesawat
3.3 STRUKTUR ORGANISASI
Pada saat ini struktur organisasi memegang peranan yang penting dalam suatu
perusahaan. Struktur organisasi diperlukan untuk menggambarkan suatu bentuk
organisasi yang ada dalam perusahaan dan menjelaskan tugas, wewenang dan tanggung
jawab dari setiap divisi.
Struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggung jawab, otoritas, dan
akuntabilitas seluruh organisasi. Perusahaan mencapai seluruh tujuannya dengan
membangun tujuan yang dapat diukur secara keuangan untuk unit – unit operasionalnya.
Pemahaman akan distribusi tanggung jawab, otoritas merupakan hal yang mendasar
untuk menilai kebutuhan informasi pemakai.
Struktur organisasi dapat berubah karena untuk memenuhi kebutuhan informasi
perusahaan tersebut, meningkatkan kinerja karyawan dalam, mengerjakan tugas,
wewenang dan tanggung jawabnya.
Struktur organisasi Citilink dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
58
Struktur organisasi Citilink dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.4 Struktur Organisasi Citilink
Chief Executive Officer
Executive Vice President
Commercial
EVP Finance
EVP Operation
Manager Service
Management
EVP Maintenance
Manager Performance Management
EVP Strategy & Corp Affairs
Manager Network & Marketing
Management
Service Specialist
Marketing Specialist
Performance Specialist
General Manager
Manager Finance
Manager Operation
Finance Staff
Ramp Handling
Manager Maintenance
Operation Control
Technical Handling
Manager HRD
HRD Staff
59
3.3.1 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
Bagian – bagian dalam perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab
masing – masing. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis ke Citilink,
diperoleh informasi mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing – masing
bagian sebagai berikut:
1. CEO mempunyai tugas untuk
Menentukan dan menetapkan berbagai kebijaksanaan perusahaan secara
umum.
Bertanggung jawab kepada shareholder (pemegang saham).
Menetapkan tujuan, rencana dan kebijaksanaan perusahaan secara umum.
Memonitor perkembangan perusahaan.
2. Executive Vice President Strategy and Corporate Affairs
Merencanakan kegiatan jangka panjang perusahaan dari segi perencanaan
perusahaan, SDM, komunikasi dan keamanan.
3. Executive Vice President Finance
Menangani keuangan perusahaan yang berhubungan dengan manajemen
treasury, akuntansi dan pengendalian keuangan.
4. Executive Vice President Commercial
Bertanggung jawab atas kegiatan niaga perusahaan seperti pengembangan
dan perencanaan pemasaran, manajemen jaringan, pelayanan
penumpang, manajemen pendapatan dan manajemen kontrol.
5. Executive Vice President Maintenance
60
Bertanggung jawab atas merawat dan pemeliharaan perusahaan,
memeriksa keadaan pesawat serta mengendalikan semua penerbangan
Citilink dan mengendalikan jika terjadi kerusakan pesawat.
6. Executive Vice President Operation
Bertanggung jawab atas kegiatan operasional perusahaan, pelayanan
kabin, keselamatan penerbangan, mengawasi dan merencanakan kegiatan
operasional.
Didalam hierarki ini General Manager Citilink hanya bertanggung jawab kepada EVP
Commercial, sedangkan untuk EVP yang lain tidak mempunyai hubungan dengan
Citilink melainkan kepada Garuda.
7. General Manager
Merencanakan, mengkoordinasikan, mengelola, mengembangkan,
membina Citilink dengan konsep “Low Cost Operating – basic service
delivery” dapat diterapkan dengan tujuan memudahkan penumpang
melakukan perjalanan udara.
8. Network & Marketing Management Manager
Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengelola dan
mengembangkan fungsi network dan marketing manajemen Citilink yang
meliputi routing, scheduling, product, promotion, pricing dan alternative
distribution channel agar konsep “basic service delivery” dapat
diterapkan dengan tujuan memudahkan penumpang melakukan
perjalanan udara.
9. Service Management Manager
61
Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengelola dan
mengembangkan fungsi layanan Citilink yang meliputi: call center, jalur
distribusi, Ground services dan in flight agar konsep “basic service
delivery” dapat diterapkan dengan inovasi yang bertujuan memudahkan
penumpang melakukan perjalanan udara.
Membuat rencana kerja dan anggaran manajemen pelayanan.
Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan operasional dengan cabang,
unit terkait dan pihak III.
10. Performance Management Manager
Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan
semua kinerja Citilink.
Mengembangkan CIS (Citilink Integrated System) sebagai sistem
administrator pembukuan penumpang.
Pembuatan anggaran Citilink dengan menganalisa pemakaian dan
pengalokasian.
11. Marketing Specialist
Memberi masukkan serta koordinasi dengan semua BO (branch office)
Citilink dalam mengambil kebijaksanaan serta mengusulkan perubahan
harga.
Menganalisa dan mengevaluasi perubahan harga yang dilakukan oleh
kompetitor Citilink pada rute yang sama.
Mengusulkan serta mengusulkan perubahan harga satu atau beberapa rute
yang dipandang perlu kepada manager Citilink Network & Marketing
management.
62
12. Performance Specialist
Mengembangkan aplikasi web untuk umum dan call center.
13. Service Specialist
Menentukan spesifikasi dan persyaratan ground handling.
Menentukan spesifikasi barang cetak Citilink.
Mengkoordinasikan spesifikasi, persyaratan dan seragam awak kabin dan
cockpit.
Menentukan spesifikasi dan standar crew meal, food dan beverage.
14. Finance
Melakukan koordinasi dengan semua unit di financial accounting.
Mengelola dan menganalisa data keuangan.
Mengelola pendistribusian pelaporan kinerja.
Memonitor penyelesaian penyusunan konsep laporan keuangan Citilink.
Menganalisis keakuratan laporan keuangan CSR (Citilink Sales Report).
Mencatat penjualan via bank.
Mengontrol kesesuaian laporan penjualan bank terhadap rekening koran.
Kontrol pencapaian budget pendapatan Citilink.
15. Maintenance
Bertanggung jawab menangani perawatan dan perbaikan pesawat jika
terjadi kerusakan.
16. Operation
Mengendalikan semua penerbangan Citilink supaya dapat berjalan
dengan tepat waktu serta mengendalikan jika terjadi irregularities.
63
3.3.2 Analisa Fungsi Area, Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis
Fungsi area mencakup bagian – bagian utama yang menjalankan aktifitas
bisnis perusahaan. Fungsi bisnis mencakup sekumpulan aktivitas di dalam
perusahaan yang berguna untuk mendukung pencapaian misi perusahaan di masa
mendatang. Fungsi proses bisnis mencakup tindakan – tindakan khusus yang spesifik
yang dilakukan secara bertahap / berurutan.
Tabel 3.3 Analisa Fungsi Area, Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis
Fungsi Area Fungsi Bisnis Proses bisnis Penentuan rute penerbangan
Menganalisa rute penerbangan yang potensial Mengidentifikasi lokasi
rute yang akan dituju Membuat laporan
rencana rute Menentukan frekuensi
penerbangan Promosi Membuat rencana
promosi Menganalisa media
promosi yang tepat Memasang iklan Membagikan souvenir
kepada penumpang Menentukan harga jual tiket
Memantau harga jual pesaing Menganalisa harga jual
yang akan Cilink pasarkan Menganalisa
permintaan peak / low penumpang Membuat laporan
harga
Network & Marketing
Analisa pasar Analisa konsumen Analisa trend Analisa pesaing Analisa peluang di
pangsa pasar
64
Pengembangan Citilink Integrated System
Mengupdate sistem pembukuan penumpang Mengupdate departure
control Mengupdate profil dan
akses pengguna (user) Mengembangkan
modul RMS
Performance Manager
Menganalisa kinerja Citilink
Memonitor kinerja Citilink Menganalisa
profitabilitas Mengaudit Melaporkan kinerja
Citilink Penerimaan kompensasi keluhan penumpang
Menerima laporan keluhan penumpang Cross check ke
lapangan (lost in phone) Mengirimkan surat
kompensasi Memberi kompensasi
dari sejumlah barang yang hilang
Menolak / menyetujui permohonan penyelesaian kasus pembelian citilink card via ATM
Menerima laporan keluhan penumpang Cross check transaksi
pembelian Mengirimkan surat
klaim Menyetujui / menolak
pembelian Citilink card via ATM
Service Manager
Penyelesaian kasus via call center
Menerima keluhan penumpang Cross check ke
provider Mengirimkan surat
klaim
65
Marketing Specialist Peramalan seat load factor
Menganalisa seat load factor dari semua Citilink setiap hari Memprediksi 2 – 3
bulan kedepan kemungkinan adanya permintaan pasar sehubungan dengan hari libur nasional Memprediksi 2 – 3
bulan kedepan penurunan permintaan pasar sehubungan dengan hari libur nasional Membuat laporan seat
load factor Marketing Specialist Memperluas jalur
distribusi Menganalisa bank –
bank yang potensial Menentukan bank –
bank yang potensial Mengajukan
permohonan bekerja sama / bermitra Bekerja sama dengan
bank – bank yang potensial Mensosialisasikan
bentuk pembelian / penjualan Citilink melalui ATM
Service Specialist Penentu standar Ground Handling
Menemukan standar ground handling dengan pihak ketiga Pelaksanaan standar
ground handling dilapangan oleh pihak ketiga Menerima laporan
ground handling dari lapangan Melaporkan laporan
ground handling
66
Service Specialist Legal (perjanjian) Menentukan pihak ketiga untuk diajak bekerja sama Mengidentifikasi pihak
ketiga Mengajukan
permohonan untuk bekerja sama Mengadakan perjanjian
dengan pihak ketiga Performance Specialist Pengembangan web Mengembangkan
aplikasi web untuk umum dan call center
Finance Pencatatan akuntansi Mengaudit keuangan dalam akuntansi Melaksanakan kegiatan
akuntansi Menganalisis laporan
keuangan Pencatatan transaksi Membuat laporan
keuangan Perencanaan karyawan
Merencanakan penambahan dan pengurangan karyawan Merencanakan
pemasangan di iklan lowongan Menyusun rencana
kebijakan tenaga kerja Perekrutan karyawan Mengadakan tes dan
wawancara Melakukan penerimaan
dan penempatan karyawan baru
HRD
Pelatihan karyawan Melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan Penilaian kinerja
karyawan
67
Administrasi Menangani data karyawan Memperbaharui
struktur organisasi dan susunan karyawan Menyusun daftar gaji
dan insentif karyawan Perawatan Mengecek mesin
pesawat sebelum berangkat Memeriksa mesin
pesawat sesudah melakukan penerbangan Mengisi bahan bakar Memarkir pesawat
Maintenance
Perbaikan Menerima laporan pesawat yang rusak Memarkir pesawat di
hangar Memperbaiki pesawat
yang rusak Membuat laporan
pesawat yang sudah diperbaiki
Pengontrolan jadwal Mengendalikan jadwal penerbangan Citilink agar tepat waktu Menghandle
penerbangan VVIP, Carter dan ekstra
Operation
Pengontrolan lapangan Reservation control Crew control Flight permit Flight dispatch
68
3.4 Menentukan Ruang Lingkup Proyek
Tahap 0: Menentukan konteks dan Ruang Lingkup
Citilink merupakan suatu unit strategi Bisnis yang mandiri dan sudah
mempunyai misi dan visi yang jelas. Citilink merupakan unit usaha dari Garuda
Indonesia yang melayani penerbangan domestik. Dalam pemasarannya Citilink
menjangkau budged travelers atau kelas ekonomi ke bawah dengan konsep
pelayanannya basic service.
Strategi yang dipakai Citilink adalah strategi point to point, yang melayani rute
penerbangan domestik dari kota ke kota dengan memberikan basic service. Layanan
basic service berdasarkan pada prinsip low cost airline, no catering on board. Dengan
pelayanan tersebut maka harga jual yang ditawarkan relatif lebih murah.
Strategi lain yang mendukung keberhasilan Citilink adalah strategi product and
pricing yang terdiri dari:
Penggunaan 4 Boeing B737 – 300 untuk Citilink pada bulan desember 2003 –
juni 2004.
Penambahan 6 Boeing B737 – 300 untuk sampai tahun 2004 untuk mengganti 3
Fokker F – 28.
Melayani masyarakat low yield dengan basic service.
Citilnk memberikan harga yang terjangkau bagi pelangan dengan one price dan
one class only dalam satu penerbangan.
Goal yang ingin dicapai oleh Citilink adalah:
Dapat melayani 34 frekuensi penerbangan domestik setiap hari dan diharapkan
dapat meningkatkan market share Citilink sebesar 60%.
Pertumbuhan kerja sama bisnis yang baru, aliansi strategis dan partnership.
69
Konsolidasi bisnis domestik dan pertumbuhan bisnis internasional.
Dalam kegiatan operasional Citilink juga didukung dengan sistem informasi dan
teknologi informasi. Sistem informasi yang digunakan adalah CIS (mendukung kegiatan
marketing & network, performance dan service), SAP (mendukung kegiatan finance dan
HRD) dan ROC (mendukung kegiatan operasi).
Sistem informasi tersebut diimplementasikan pada tahun 2001. Pemanfaatan
teknologi informasi adalah implementasi sistem ticketless (pembayaran melalui ATM)
dan reservasi melalui internet atau klik BCA.
Adapun pengembangan teknologi yang akan dilakukan yaitu booking confirm
lewat SMS. Dengan melalui sms booking confirm maka dapat memudahkan konsumen
dalam mereservasi kursi penerbangan.
Pada Citilink semua komputer memakai komputer IBM dengan software –
software yang mendukung aplikasi CIS, SAP dan ROC. Komputer tersebut digunakan
oleh masing – masing divisi untuk kegiatan administratif.
Pada setiap unit divisi di Citilink mempunyai fungsi yang berhubungan dengan
tugas dan tanggung jawab yang berbeda – beda. Setiap fungsi dari masing – masing
divisi mempunyai objektif dan yang didukung oleh critical success factor.
Critical success factor ini berpengaruh baik untuk pihak internal maupun
eksternal. Tolak ukur keberhasilan dari critical success factor adalah key performance
indicator yang didukung oleh informasi bisnis dan dukungan yang diperlukan.
Setelah menentukan konteks dan ruang lingkup, maka terdapat rangkuman
wawancara bisnis yang dapat dilihat di bawah ini:
70
Rangkuman Wawancara Bisnis
Tahap 1 Tabel 3.4 Rangkuman Wawancara Bisnis
Fungsi Objektif CSF Ext / Int
Able to infl
Key performance indicator
Business information & support needs
Prty
Penentuan rute penerbangan
Dapat meningkatkan frekuensi pengoperasian pesawat
Frekuensi I Y Laporan history call rute penerbangan
Sistem CIS Informasi lokasi rute yang baru melalui
H
Peramalan Seat Load Factor
Dapat menganalisa frekuensi jam penerbangan pada kondisi peak dan low season
Frekuensi I Y Penggunaan laporan analisa SLF (low / peak season)
Grafik yang menggambarkan low / peak season
H
Perluasan pembelian voucher Citilink melalui ATM
Implementasi teknologi reservasi yang dikembangkan oleh Citilink
Teknologi E Y Laporan implementasi pembelian voucer via ATM
Sistem keamanan pembayaran bank
VH
Penerimaan kompensasi keluhan penumpang
Menjamin keamanan penumpang
Safety E Y Laporan penyelesaian klaim
CIS yang menyediakan informasi mengenai baggage fare
H
Analisa kerja Citilink
Mengetahui kinerja Citilink dalam melayani penumpang
Minimum frill E Y Laporan kinerja Citilink
Sistem RMS yang menyajikan informasi pendapatan Citilink
H
Perekrutan Memperkerjakan karyawan masih muda karena bersemangat dan kreatif
Corporate culture I Y Laporan kinerja karyawan
SAP yang berisi informasi data karyawan
M
Perawatan pesawat
Biaya perawatan pesawat dapat diperkecil
One type aircraft I Y Laporan frekuensi pemakaian pesawat
Prosedur kelayakan pemakaian pesawat
H
Pengkontrolan jadwal penerbangan
Kontrol jadwal penerbangan dapat lebih mudah
Point to point I Y Laporan one type performance
Sistem ROC yang tersedia informasi status pesawat
H
71
3.4.1 Konsolidasi Informasi Bisnis dan Dukungan Yang Dibutuhkan
Tabel 3.5 Konsolidasi Informasi Bisnis & Dukungan
Information level Marketing & Network Service Performance Finance HRD Maintenance Operation
Strategy Promosi Perluasan market Perubahan harga
Basic delivery service
Menjadwal penerbangan yang strategis
Pencatatan tramsaksi yang benar dan akurat
Mencari SDM yang bermutu dan berkualitas
Menjadwal perawatan dan perbaikan pesawat
Mencapai one type performance
Planning & Analysis
Demand forecasting
Rencana kebutuhan pesawat
Rencana kerja & anggaran marketing & network
Menganalisa pesaing
Perencanaan kedai udara with street price
Analisa pemakaian & pengalokasian biaya
Analisa profitability
Pembuatan budged
Perencanaan anggaran dan keuangan
Perencanaan seleksi awak
Merencanakan pembelian suku cadang
Analisa kerusakan pesawat
Perencanaan jumlah pesawat yang terbang
Perencanaan cadangan pesawat
Monitoring & Control
Memonitor peluang dari pangsa pasar
Memonitor pergerakan pesaing
Kontrol perubahan harga
Memonitor keluhan penumpang
Persiapan awak kabin
Memonitor kinerja Citilink
Kontrol audit
Memonitor dan masuk dan keluar
Pelatihan khusus awak kabin
Absensi
Perawatan dan perbaikan pesawat
Kontrol kinerja pesawat
Kontrol awak kabin
Kontrol reservasi
Kontrol keselamatan penerbangan
Transaction Transaksi penjualan
Transaksi service
Transaksi pendapatan
Transaksi penjualan
Transaksi pendapatan
General ledger
Transaksi gaji personel
Transaksi pembelian suku cadang
Transaksi pembelian bahan bakar pesawat
Transaksi post flight dan pre flight
Operational Support
Dukungan jalur distribusi
Dukungan data layanan penumpang
Dukungan fasilitas dan jaringan
Masukkan data akuntansi
Dukungan awak kabin
Dukungan alat – alat teknis
Dukungan air traffic control
72
3.5 Penilaian Sistem Yang Berjalan
Sistem yang terdapat pada Citilink dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6 Penilaian Sistem yang Berjalan / Current System (tahap 2.1) Sistem Informasi
Aplikasi Hardware & software environment
Pemakai user (output) Siapa yang entry (input)
Subjek data / file Keterangan (lokasi / akses)
Marketing & Network
CIS (Citilink Integrated System)
Windows 2000 Office 2000 Notebook Compaq IBM desktop
Marketing manager Marketing
specialist
Branch office Data entry
Customer Database
Harga pesaing Laporan CSF Penjualan
Database
Akses online (cth: data penumpang)
Akses manual (cth: menganalisa harga pesaing)
Performance CIS (Citilink Integrated System)
MS Office 2000 Notebook Compaq IBM desktop
Performance manager
Specialist performance
Data entry Jumlah penumpang Database
History call price
Akses online
Service CIS (Citilink Integrated System)
MS Office 2000 MS Power point 2000 IBM desktop
Service manager Specialist service
Sekretaris Nama Customer Database
Alamat customer Database
Jenis penerbangan Database
Akses online (via email)
Akses manual (surat menyurat)
Finance SAP General ledger
IBM desktop Unit akuntansi Unit anggaran Unit commerce Board of director
Accounting manager
Staff accounting
Vendor Database Customer
Database
Akses online
HRD SAP
MS Office IBM desktop
Unit HRD Service manager Marketing
manager Finance manager
Data entry Pegawai darat database
Pegawai udara database
Akses online
Operation ROC IBM Desktop Unit teknik Data entry Jadwal penerbangan database
Status pesawat Crew scheduling
Akses online
73
3.5.1 Membangun Arsitektur Informasi
Tahap 2.2:
Arsitektur Informasi sebagai
Master plan.
Blue print yang meliputi sistem saat ini dan yang akan datang yang
berkaitan dengan informasi.
Sebagai dasar untuk melakukan perubahan di masa mendatang.
Arsitektur informasi mempunyai ciri khusus yaitu mudah untuk dikembangkan
dan dirawat dan membutuhkan ketrampilan khusus dan teknik untuk
formulasinya.
Untuk membangun arsitektur informasi, kami memilih menggunakan teknik
analisis fungsi.
Tabel 3.7 Relevan Teknik dan Tipe Arsitektur
Architecture Type Technique Bussiness Data Application Technical Organization
Fungsional analysis
High Medium High Medium High
Kesimpulan:
Pada teknik analisis fungsional terhadap bisnis tinggi.
Pada teknik analisis fungsional terhadap data sedang.
Pada teknik analisis fungsional terhadap aplikasi tinggi.
Pada teknik analisis fungsional terhadap teknik sedang.
Pada teknik analisis fungsional terhadap organisasi tinggi.
Gambaran arsitektur informasi dapat dilihat di bawah ini:
75
3.5.2 Analisis Audit Grid
A. Sistem Informasi Marketing & Network (CIS)
Tabel 3.8 Kualitas Bisnis Marketing & Network
3 2 1 Kualitas Bisnis Ya Ragu – ragu Tidak
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem CIS mendukung kegiatan bisnis
3 2 - 5 13 2,6
Apakah user mengalami kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi
- 2 3 5 7 1,4
Apakah user sudah merasa puas terhadap hasil output sistem CIS pada saat ini
1 1 3 5 8 1,6
Apakah sistem CIS digunakan setiap hari
5 - - 5 15 3
Apakah perlu menerapkan sistem aplikasi yang baru
5 - - 5 15 3
Total 11,6 Rata – rata 2,32
Tabel 3.9 Kualitas Teknis Marketing & Network
3 2 1 Kualitas Teknis Ya Ragu – ragu Tidak
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem CIS sering mengalami error
3 2 - 5 13 2,6
Apakah respon sistem kepada user lambat
5 - - 5 15 3
Apakah sistem didalam memberikan output kepada user cepat
- 2 3 5 7 1,4
Apakah sistem aplikasi disediakan fasilitas back up
- 3 2 5 8 1,6
Apakah hardware mendukung sistem aplikasi
2 3 - 5 12 2,4
Total 11 Rata – rata 2,2
76
B. Sistem Informasi Performance (CIS)
Tabel 3.10 Kualitas Bisnis Performance
3 2 1 Kualitas Bisnis Sudah Ragu – ragu Belum
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem CIS mendukung kegiatan bisnis
4 1 - 5 14 2,8
Apakah user mengalami kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi
- 2 3 5 7 1,4
Apakah user sudah merasa puas terhadap hasil output sistem aplikasi pada saat ini
1 2 2 5 9 1,8
Apakah sistem aplikasi digunakan setiap hari
5 - - 5 15 3
Apakah perlu menerapkan sistem aplikasi yang baru
4 1 - 5 14 2,8
Total 11,8 Rata – rata 2,36
Tabel 3.11 Kualitas Teknis Performance
3 2 1 Kualitas Teknis Ya Ragu – ragu Tidak
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem CIS sering mengalami error
3 2 - 5 13 2,6
Apakah respon sistem kepada user lambat
5 - - 5 15 3
Apakah sistem didalam memberikan output kepada user cepat
1 2 2 5 9 1,8
Apakah sistem aplikasi disediakan fasilitas back up
- 3 2 5 8 1,6
Apakah hardware mendukung sistem aplikasi
2 3 1 5 12 2,4
Total 11,4 Rata – rata 2,28
77
C. Sistem Informasi Service (CIS)
Tabel 3.12 Kualitas Bisnis Service
3 2 1 Kualitas Bisnis Ya Ragu – ragu Tidak
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem CIS mendukung kegiatan bisnis
3 2 - 13 5 2,6
Apakah user mengalami kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi
- 2 3 5 7 1,4
Apakah user sudah merasa puas terhadap hasil output sistem aplikasi pada saat ini
1 3 1 5 10 2
Apakah sistem aplikasi digunakan setiap hari
5 - - 5 15 3
Apakah perlu menerapkan sistem aplikasi yang baru
3 2 - 5 13 2,6
Total 11,6 Rata – rata 2,32
Tabel 3.13 Kualitas Teknis Service
3 2 1 Kualitas Teknis Ya Ragu – ragu Tidak
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem CIS sering mengalami error
2 3 - 5 12 2,4
Apakah respon sistem kepada user lambat
2 3 - 5 12 2,4
Apakah sistem didalam memberikan output kepada user cepat
2 2 1 5 11 2,2
Apakah sistem aplikasi disediakan fasilitas back up
2 3 - 5 12 2,4
Apakah hardware mendukung sistem aplikasi
3 2 - 5 13 2,6
Total 12 Rata – rata 2,4
78
D. Sistem Informasi Finance (SAP)
Tabel 3.14 Kualitas Bisnis Finance
3 2 1 Kualitas Bisnis Ya Ragu – ragu Tidak
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem SAP mendukung kegiatan bisnis
4 1 - 5 14 2,8
Apakah user mengalami kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi
1 - 4 5 7 1,4
Apakah user sudah merasa puas terhadap hasil output sistem aplikasi pada saat ini
4 1 - 5 14 2,8
Apakah sistem aplikasi digunakan setiap hari
5 - - 5 15 3
Apakah perlu menerapkan sistem aplikasi yang baru
2 2 1 5 11 2,2
Total 12,2 Rata – rata 2,44
Tabel 3.15 Kualitas Teknis Finance
3 2 1 Kualitas Teknis Ya Ragu – ragu Tidak
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem SAP sering mengalami error
2 2 1 5 11 2,2
Apakah respon sistem kepada user lambat
3 1 1 5 12 2,4
Apakah sistem didalam memberikan output kepada user cepat
2 2 1 5 11 2,2
Apakah sistem aplikasi disediakan fasilitas back up
4 1 - 5 14 2,8
Apakah hardware mendukung sistem aplikasi
2 2 1 5 11 2,2
Total 11,8 Rata – rata 2,36
79
E. Sistem Informasi Operasi (ROC)
Tabel 3.16 Kualitas Bisnis Operasi
3 2 1 Kualitas Bisnis Ya Ragu – ragu Tidak
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem ROC mendukung kegiatan bisnis
- 1 4 5 6 1,2
Apakah user mengalami kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi
2 2 1 5 11 2,2
Apakah user sudah merasa puas terhadap hasil output sistem aplikasi pada saat ini
- 1 4 5 6 1,2
Apakah sistem aplikasi digunakan setiap hari
- 1 4 5 6 1,2
Apakah perlu menerapkan sistem aplikasi yang baru
4 - 1 5 13 2,6
Total 8,4 Rata – rata 1,68
Tabel 3.17 Kualitas Teknis Operasi
3 2 1 Kualitas Teknis Ya Ragu – ragu Tidak
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem ROC sering mengalami error
- 3 2 5 8 1,6
Apakah respon sistem kepada user lambat
- 3 2 5 8 1,6
Apakah sistem didalam memberikan output kepada user cepat
- 3 2 5 8 1,6
Apakah sistem aplikasi disediakan fasilitas back up
5 - - 5 15 3
Apakah hardware mendukung sistem aplikasi
1 - 4 5 7 1,4
Total 9,2 Rata – rata 1,84
80
F. Sistem Informasi HRD (SAP)
Tabel 3.18 Kualitas Bisnis HRD
3 2 1 Kualitas Bisnis Ya Ragu – ragu Tidak
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem SAP mendukung kegiatan bisnis
1 2 2 5 9 1,8
Apakah user mengalami kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi
3 2 - 5 13 2,6
Apakah user sudah merasa puas terhadap hasil output sistem aplikasi pada saat ini
3 2 - 5 13 2,6
Apakah sistem aplikasi digunakan setiap hari
5 - - 5 15 3
Apakah perlu menerapkan sistem aplikasi yang baru
3 2 - 5 13 2,6
Total 12,6 Rata – rata 2,52
Tabel 3.19 Kualitas Teknis HRD
3 2 1 Kualitas Teknis Ya Ragu – ragu Tidak
Responden Nilai Rata -rata
Apakah sistem SAP sering mengalami error
2 3
- 5 12 2,4
Apakah respon sistem kepada user lambat
- 2 3 5 7 1,4
Apakah sistem didalam memberikan output kepada user cepat
- 3 2 5 8 1,6
Apakah sistem aplikasi disediakan fasilitas back up
5 - - 5 15 3
Apakah hardware mendukung sistem aplikasi
2 3 - 5 12 2,4
Total 10,8 Rata – rata 2,16
81
Perhitungan dari kualitas bisnis dan kualitas teknis dari masing – masing sistem
informasi dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 3.20 Nilai Kualitas Bisnis & Teknis
Keterangan Kualitas bisnis Kualitas teknis A. Sistem informasi marketing & network 2,32 2,2 B. Sistem informasi performance 2,36 2,28 C. Sistem informasi service 2,32 2,4 D. Sistem informasi finance 2,44 2,36 E. Sistem informasi operasi 1,68 1,84 F. Sistem informasi HRD 2,52 2,08
Hasil audit grid mempunyai 4 kondisi yaitu hapuskan, kaji ulang, perbaharui,
pelihara dan kembangkan. Berdasarkan hasil dari kualitas bisnis dan kualitas teknis
dapat dilihat di bawah ini:
Rendah Tinggi
Rendah Nilai bisnis Tinggi
Kualitas teknik
Gambar 3.6 Hasil Audit Grid
Hapuskan 1
*E (1.84;1.68)
Kaji ulang
1 2
Perbaharui 3
3 *A (2.2; 2.32) *C (2.4;2.32) * B (2.28;2.36) *D (2.36;2.44) *F (2.08;2.52) Pelihara dan kembangkan
82
Kesimpulan:
1. Sistem informasi marketing & network, performance dan service memakai
sistem CIS. Sistem CIS mempunyai kondisi kualitas bisnis yang tinggi dan
kualitas teknis yang tinggi sehingga perlu dipelihara dan dikembangkan. Dalam
hal ini sistem CIS harus dikembangkan dan data – data harus dipelihara (update)
agar dapat mendukung kegiatan bisnis dan kinerja user.
2. Sistem informasi finance dan HRD menggunakan SAP yang mempunyai kondisi
kualitas bisnis yang tinggi dan kualitas teknis yang tinggi sehingga perlu
dipelihara dan dikembangkan. Dalam hal ini sistem menunjang laporan keuangan
dan laporan gaji karyawan untuk memenuhi kebutuhan user akan informasi yang
dihasilkan. Sehingga perlu adanya jadwal maintenance di dalam memelihara dan
mengembangkan aplikasi.
3. Sistem informasi operasi menggunakan ROC yang mempunyai kondisi kualitas
bisnis yang rendah dan kualitas teknis yang rendah sehingga perlu dihapuskan.
Tetapi sebelum ROC dihapuskan harus melihat pilihan lainnya yaitu dalam
posisi kuadran, ROC juga dapat menuju dikaji ulang. Maka ROC harus dikaji
ulang dahulu, untuk melihat kondisi apakah ROC harus dihapuskan. ROC akan
dikaji ulang dahulu maka harus meninjau user dengan memberikan pelatihan,
database di maintance kembali dan harddisk di fragmentasi.
83
3.6 Analisa Teknologi Yang Digunakan
Citilink dalam menjalankan kegiatan bisnisnya sehari – hari di dukung oleh
perangkat teknologi. Analisis teknologi yang digunakan oleh Citilink adalah sebagai
berikut:
Untuk server:
Tabel 3.21 Spesifikasi Hardware Server
Hardware Description Processor Intel Pentium 4 2,04Ghz Operating System Microsoft Windows XP Professional Memory 128 MB / 2GB Hard drive 40 GB Ethernet card Intergrated Intel Pro/100 Ethernet Graphic card Intel Extreme Graphic CD – Rom CD-ROM 48x Max CD – RW Sony CRY 230E Monitor E54 Printer HP deskjet 3820
Pada client terdapat:
18 unit Pc dan 5 Laptop yang terdiri dari
o Bagian Network & Marketing:
4 Desktop
1 Laptop
1 Printer
1 Scanner
o Bagian Performance
3 Desktop
1 Laptop
1 Printer
o Bagian Service
84
3 Desktop
1 Laptop
1 Printer
1 Scanner
o Bagian Finance
4 Desktop
1 Laptop
1 Printer
o Bagian HRD
4 Desktop
1 Laptop
1 Printer
1 Scanner
Tabel 3.22 Spesifikasi Hardware Client
Hardware Description Processor Intel Pentium III 866Mhz Operating System Microsoft Windows 2000 Memory 128 MB Hard drive 20 GB Ethernet card Onboard Graphic card Direct AGP 3D CD – Rom CD-ROM 52x Monitor MV540 Printer HP deskjet 3820 Operating Software 1. Microsoft Office 2000
2. Corel Draw 10 3. Adobe Photoshop 7 4. Microsoft Visio XP
Deskripsi jaringan:
Network LAN, Intranet Topologi network Star
Internet
Hub 8 port 10 / 100 Mbps
Router
Performance Performance
Marketing
Service
Marketing Marketing
Service
Switch 12 port 10 / 100 Mbps
Service
Marketing
Performance
Marketing
Proxy Server
Printer
Printer
Finance 4Finance 2 Finance 3 Finance 5
Printer
Gambar 3.7 ArsitekturJaringan
3.6.1 Analisis Arsitektur Jaringan
Performance
ScannerPrinter
Scanner
HRD HRD
Service
HRDHRD HRD
ScannerPrinter
Finance 1
Hub 8 port 10 / 100 Mbps
Hub 8 port 10 / 100 Mbps
Hub 8 port 10 / 100 Mbps
Hub 8 port 10 / 100 Mbps
85
85
top related