bab 3 metode penelitian 3.1 jenis...
Post on 17-Jan-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
28
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen sungguhan (True Eksperiment Research). Menurut Kasiram (2008)
eksperimental sungguhan adalah eksperimen yang dilakukan dengan pengendalian
secara ketat variabel-variabel yang tidak dikehendaki pengaruhnya terhadap
variabel terikat. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan kelompok
kontrol sebagai pembanding kelompok perlakuan. Kelompok kontrol dalam
penelitian ini adalah media Vacin dan Went (VW) tanpa penambahan jus tomat.
Sedangkan, menurut Sugiyono (2010) penelitian eksperimen adalah penelitian
kuantitatif, yakni menguji pengaruh variabel satu dengan yang lain.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Dd’ Orchid Nursery yang
beralamat di jalan Ir. Soekarno 48, Kelurahan Dadaprejo, Batu. Penelitian
dilaksanakan 2 Juni-31 Juli 2016.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti yang memiliki kualitas dan
karakter tertentu yang ditentukan oleh peneliti (Sugiyono, 2013). Populasi dalam
penelitian ini adalah semua biakan planlet anggrek Dendrobium conanthum
dengan kode D-525.
29
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah biakan planlet
anggrek Dendrobium conanthum dengan kode D-525 yang berumur ± 6 bulan dari
waktu penanaman biji.
3.3.3 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
simple random sampling, dimana teknik ini digunakan karena setiap unit atau
anggota populasi itu bersifat homogen, sehingga anggota populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peeliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).
3.4.1 Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang dipilih dan sengaja diukur dan
diubah-ubah oleh peneliti untuk diketahui hubungannya dengan variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi jus tomat yaitu 50 gr/l,
100gr/l, 150 gr/l, 200 gr/l dan 250 gr/l.
3.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
pertumbuhan planlet anggrek Dendrobium conanthum yang meliputi persentase
hidup planlet, tinggi planlet, jumlah daun, jumlah akar, dan jumlah tunas.
30
3.4.3 Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan dengan maksud
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak dipengaruh oleh faktor
luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah bahan baku
media kultur, suhu, cahaya dan tempat penyimpanan.
3.4.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah; a) Konsentrasi
jus tomat merupakan angka banding volume zat terlarut (jus tomat) terhadap
volume zat pelarut (aquades) yang diperoleh dengan cara menimbang buah tomat
yang telah diblender sesuai kebutuhan (50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 gr, 250 gr) dan
dilarutkan dengan aquades dalam satuan liter, b) Planlet anggrek merupakan
tanaman mini berumur ± 6 bulan yang dibiakkan dalam teknik in vitro atau kultur
biji, c) Pertumbuhan merupakan parameter terukur yang menunjukkan adanya
persentase hidup planlet, tinggi planlet, jumlah daun, jumlah akar dan jumlah
tunas, d) Persentase hidup planlet merupakan jumlah planlet hidup pada tiap botol
perlakuan yang diamati secara visual dan dihitung reratanya, e) Tinggi planlet
merupakan penambahan ukuran pada tubuh planlet yang diukur dari pangkal akar
hingga ujung daun terpanjang dengan penggaris, f) Jumlah daun merupakan
banyaknya daun atau kuncup daun pada planlet yang diamati dan dihitung secara
visual, g) Jumlah akar merupakan banyaknya batang akar atau akar baru pada
planlet yang diamati dan dihitung secara visual, h) Jumlah tunas merupakan
banyaknya tunas atau anakan pada planlet yang diamati dan dihitung secara
visual, i) Media dasar merupakan komponen mutlak yang digunakan sebagai
tempat tumbuh atau berkembangnya bagian-bagian tanaman yang terdiri dari zat
31
anorganik berupa Ca3(PO4)2 (tricalsium fosfat), KNO3 (potassium nitrat), KH2PO4
(monopotassium fosfat), MgSO4.7H2O (magnesium fosfat), (NH4)2SO4
(ammonium fosfat), dan MnSO4.4H2O (mangan sulfat), j) Suhu merupakan
derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan
menggunakan termometer ruang, k) Cahaya merupakan salah satu bentuk energi
yang dipancarkan oleh sumber cahaya, l) Tempat penyimpanan merupakan ruang
yang digunakan untuk menyimpan botol kultur.
3.5 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The
Posttest Only Control Group Design. Penelitian ini pengukuran awal tidak
dilakukan karena diasumsikan bahwa didalam suatu populasi adalah homogen
maka pengukuran variabel dilakukan setelah pemberian perlakuan. Perlakuan
yang diberikan adalah dengan pemberian berbagai konsentrasi jus tomat pada
media kultur. Adapun rancangan penelitian terdapat pada gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1 Skema rancangan penelitian
Keterangan;
R : Randomisasi
P1 : Perlakuan eksperimen, yaitu perlakuan planlet dengan pemberian
konsentrasi jus tomat 50 gr/l.
P2 : Perlakuan eksperimen, yaitu perlakuan planlet dengan pemberian
konsentrasi jus tomat 100 gr/l.
O3 (1-4)
O1 (1-4)
R
P1
P2
P3
P4
O2 (1-4)
O4 (1-4)
P5
K
O5 (1-4)
O6 (1-4)
32
P3 : Perlakuan eksperimen, yaitu perlakuan planlet dengan pemberian
konsentrasi jus tomat 150 gr/l.
P4 : Perlakuan eksperimen, yaitu perlakuan planlet dengan pemberian
konsentrasi jus tomat 200 gr/l.
P5 : Perlakuan eksperimen, yaitu perlakuan planlet dengan pemberian
konsentrasi jus tomat 250 gr/l.
K : Perlakuan kontrol positif, yaitu perlakuan planlet tanpa adanya
pemberian konsentrasi jus tomat.
O1 : Observasi eksperimen, yaitu observasi planlet dengan perlakuan
konsentrasi jus tomat 50 gr/l.
O2 : Observasi eksperimen, yaitu observasi planlet dengan pemberian
konsentrasi jus tomat 100 gr/l.
O3 : Observasi eksperimen, yaitu observasi planlet dengan pemberian
konsentrasi jus tomat 150 gr/l.
O4 : Observasi eksperimen, yaitu observasi planlet dengan pemberian
konsentrasi jus tomat 200 gr/l.
O5 : Observasi eksperimen, yaitu observasi planlet dengan pemberian
konsentrasi jus tomat 250 gr/l.
O6 : Observasi kontrol positif, yaitu observasi planlet tanpa adanya
pemberian konsentrasi jus tomat.
1-4 : Ulangan
Rancangan untuk menempatkan unit eksperimental menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 pengulangan. Ciri-ciri rancangan jenis
ini dilakukan di lingkungan yang dianggap homogen. Adapun perhitungan cara
menentukan jumlah ulangan menurut Kemas (1993) adalah sebagai berikut.
(t-1) (r-1) ≥ 15 Keterangan:
(6-1) (r-1) ≥ 15 r: replikasi / ulangan
5 (r-1) ≥ 15 t: treatment (perlakuan)
5r-5 ≥ 15 n: Jumlah sampel
r ≥ 20/5
r ≥ 4
n= t . r
= 6 . 4
= 24 unit ekperimental
33
Denah RAL menggunakan 5 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol
positif dengan 4 pengulangan disajikan dalam gambar 3.2.
P4 (U2) P1 (U2) P2 (U2) P6 (U2) P6 (U3) P2 (U3)
P5 (U2) P2 (U1) P3 (U4) P4 (U4) P5 (U1) P1 (U4)
P3 (U1) P5 (U4) P3 (U3) P6 (U4) P1 (U1) P5 (U3)
P4 (U1) P3 (U2) P6 (U1) P2 (U4) P1 (U3) P4 (U3)
Gambar 3.2 Denah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
3.6 Prosedur Penelitian
3.6.1 Alat
Adapun alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:
a) Kompor gas : 1 buah
b) Autoklaf : 1 buah
c) Timbangan analitik : 1 buah
d) Gelas ukur 50 ml : 1 buah
e) Panci (ukuran sedang) : 1 buah
f) Blender (panasonic) : 1 buah
g) Spatula : 1 buah
h) Indikator pH : 1 pack
i) Botol kultur : 24 buah
j) Pengaduk sayur : 1 buah
k) Gelas kimia 1000 ml : 1 buah
l) Kantong plastik PP : 24 buah
m) Karet gelang : 24 buah
n) Pinset : 1 buah
o) Enkas : 1 buah
p) Bunsen : 1 buah
q) Korek api : 1 buah
r) Botol semprot : 1 buah
3.6.2 Bahan
Adapun bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah:
a) HCL dan NaOH
b) Sukrosa : 20000 mg/l
c) Ca3(PO4)2 : 200 mg/l
d) KNO3 : 525 mg/l
34
e) KH2PO4 : 250 mg/l
f) MgSO4.7H2O : 250 mg/l
g) NH4SO4 : 500 mg/l
h) Fe2(C4H4O6)3 : 28 mg/l
i) MnSO4. 4H2O : 7.5 mg/l
j) Aquades : 5 liter
k) Tomat : 1 kg
l) Agar-agar (swallow) : 9 gr/l
m) Formalin cair : 50 ml
n) Formalin tablet : 50 mg
o) Bayclin : 25 ml
p) Alkohol 96 % : 200 ml
3.6.3 Tahap Pelaksanaan
3.6.3.1 Pembuatan Jus Tomat dan Penentuan Konsentrasi
1. Mencuci buah tomat dengan air mengalir, kemudian tiriskan.
2. Menghaluskan tomat dengan cara diblender.
3. Konsentrasi jus 50 gr/l ditentukan dengan menimbang 50 gram tomat yang
sudah diblender dan dilarutkan dengan aquades yang telah tercampur dengan
media VW hingga mencapai volume 1 liter.
4. Konsentrasi jus 100 gr/l ditentukan dengan menimbang 100 gram tomat yang
sudah diblender dan dilarutkan dengan aquades yang telah tercampur dengan
media VW hingga mencapai volume 1 liter.
5. Konsentrasi jus 150 gr/l ditentukan dengan menimbang 150 gram tomat yang
sudah diblender dan dilarutkan dengan aquades yang telah tercampur dengan
media VW hingga mencapai volume 1 liter
6. Konsentrasi jus 200 gr/l ditentukan dengan menimbang 200 gram tomat yang
sudah diblender dan dilarutkan dengan aquades yang telah tercampur dengan
media VW hingga mencapai volume 1 liter.
35
7. Konsentrasi jus 250 gr/l ditentukan dengan menimbang 250 gram tomat yang
sudah diblender dan dilarutkan dengan aquades yang telah tercampur dengan
media VW hingga mencapai volume 1 liter.
3.6.3.2 Pembuatan Media Kultur
1. Masukkan Ca3(PO4)2, KNO3, (NH4)2SO4, KH2PO4, Fe2(C4H4O6)3, MnSO4.
4H2O, dan MgSO4.7H2O ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan aquades
secukupnya sambil diaduk dengan spatula.
2. Tambahkan jus tomat (sesuai konsentrasi) ke dalam larutan dan aduk hingga
larut.
3. Tambahkan sukrosa 20000 mg/l yang telah dilarutkan.
4. Masukkan agar ke dalam larutan dan tambahkan aquades hingga 1 liter sambil
diaduk hingga tidak ada endapan.
5. Mengatur kondisi asam basa, sampai pH berada diantara 5,6-5,8, jika terlalu
asam maka tambahkan NaOH dan apabila terlalu basa tambahkan HCI,
penambahan masing-masing larutan menggunakan pipet sebanyak 1-2 tetes.
6. Merebus larutan sampai mendidih (80-100°C) sambil diaduk menggunakan
pengaduk sayur.
7. Masukkan media pada botol kultur masing-masing sebanyak 20 ml
menggunakan gelas ukur. Tunggu media menjadi padat kemudian ditutup.
8. Mensterilkan media dengan autoklaf selama 20 menit pada suhu 128°C.
3.6.3.3 Penanaman Sub Kultur
Penanaman dilakukan dalam enkas. Bahan tanaman yang digunakan dalam
penelitian adalah anggrek indukkan Dendrobium conanthum dengan kode D-525
yang telah berumur ± 6 bulan dari waktu penanaman biji. Sebelum melakukan
36
penanaman, terlebih dahulu mensterilkan enkas dengan menyemprotkan alkohol
70% kemudian membersihkannya dengan lap dan meletakan formalin tablet dan
cair. Selanjutnya sterilisasi alat-alat yang digunakan selama kegiatan kultur
diantaranya tempat tutup botol, bunsen, pinset, dan wadah bayclin.
Sterilisasi alat dilakukan dengan menggunakan bayclin dan dibakar dengan
bunsen. Setelah itu, masukkan botol indukkan dan beberapa botol yang berisi
media untuk penanaman kembali. Jika semuanya telah selesai, semprotkan
kembali alkohol 96% secara menyeluruh dan tutup enkas agar tidak
terkontaminasi dengan udara luar. Enkas diinkubasi selama 12 jam sebelum
penggunaan untuk kegiatan kultur.
Penanaman sub kultur dilakukan dengan menggunakan pinset kemudian
ditanam ke dalam botol kultur yang berisi media sebanyak 3 planlet perbotolnya.
Sebelum dan sesudah penanaman, mulut botol diolesi bayclin untuk
meminimalisir terjadinya kontaminasi. Menutup botol kultur yang telah ditanami
langsung dengan tutup botol lalu memberinya label. Setelah penanaman selesai,
selanjutnya menyimpan botol-botol kultur di rak kultur.
Prosedur kerja pelaksanaan penelitian disajikan dalam bagan 3.3 sebagai
berikut.
37
Gambar 3.3 Prosedur Kerja Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan media kultur
Media VW
tanpa
penambahan
jus tomat
Media VW
dengan
penambahan
jus tomat 50
gr/l
Media VW
dengan
penambahan
jus tomat
100 gr/l
Media VW
dengan
penambahan
jus tomat
150 gr/l
Media VW
dengan
penambahan
jus tomat
200 gr/l
Media VW
dengan
penambahan
jus tomat
250 gr/l
Masing-masing dimasukkan dalam botol kultur (pengulangan 4 kali )
Sterilisasi media dengan autoklaf
Sterilisasi enkas dan alat
Memasukkan botol indukkan sub kultur dan botol media ke dalam enkas
Inkubasi enkas 12 jam
Penanaman
Penyimpanan di rak kultur selama 8 minggu
Observasi dan pengukuran planlet
Analisa data
38
3.7 Prosedur Pengumpulan Data
3.7.1 Sumber Data
Data yang diambil adalah data dalam penelitian tentang pertumbuhan
planlet anggrek Dendrobium conanthum dengan parameter persentase hidup
planlet, tinggi planlet, jumlah daun, jumlah akar dan jumlah tunas. Planlet
anggrek Dendrobium conanthum kode D-525 yang diberi perlakuan konsentrasi
jus tomat 0 gr/l, 50 gr/l, 100 gr/l, 150 gr/l, 200 gr/l dan 250 gr/l.
3.7.2 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah observasi eksperimen. Teknik pengumpulan data secara langsung dengan
prosedur berencana yang melibatkan kegiatan melihat dan mencatat kegiatan
tertentu. Observasi dilakukan di laboratorium terhadap objek perlakuan. Observasi
eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data
pertumbuhan planlet anggrek (persentase hidup planlet, tinggi planlet, jumlah
daun, jumlah akar dan jumlah tunas). Adapun instrumen pengumpulan data
berupa penggaris, kertas milimeter block dan lembar observasi.
Pengamatan parameter persentase planlet hidup dilakukan dengan
menghitung jumlah planlet hidup pada masing-masing botol perlakuan. Rumus
yang digunakan sebagai berikut;
Pengamatan tinggi planlet diukur dari pangkal akar hingga ujung daun terpanjang
pada masing-masing botol perlakuan, kemudian dihitung reratanya. Rumus yang
digunakan sebagai berikut;
39
Pengamatan jumlah daun dilakukan dengan menghitung jumlah daun planlet pada
masing-masing botol perlakuan, kemudian dihitung reratanya. Rumus yang
digunakan sebagai berikut;
Pengamatan jumlah akar dilakukan dengan menghitung jumlah akar planlet pada
masing-masing botol perlakuan, kemudian dihitung reratanya. Rumus yang
digunakan sebagai berikut;
Pengamatan jumlah tunas dilakukan dengan mengukur akar planlet pada masing-
masing botol perlakuan, kemudian dihitung reratanya. Rumus yang digunakan
sebagai berikut;
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: uji
asumsi normalitas dan homogenitas (untuk mengetahui apakah varian datanya
normal dan homogen), kemudian dilanjutkan dengan uji Anava 1 Faktor (One
Way Anova) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari perlakuan yang
diberikan. Untuk mengetahui perlakuan konsentrasi yang optimum maka
dilanjutkan uji Duncan. Apabila data tidak homogen, maka dapat diganti dengan
uji Kruskall Wallis. Pengolahan data dengan menggunakan SPSS (Statistical
Package for the Social Sciences) 21.
Langkah-langkah uji statistik yang digunakan sebagai berikut;
1. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data normal atau tidak.
Langkah-langkah pengujian:
Analyze Descriptive Statistics Explore
40
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian merupakan asumsi penting perhitungan analisis
varian. Uji ini dilakukan untuk memastikan apakah asumsi masing-masing data
sudah terpenuhi atau belum. Dikatakan datanya bersifat homogen jika nilai
signifikasi lebih besar dari 0,05. Langkah-langkahnya:
Analyze General Linear Model Univariate Option
Kemudian masukkan variabel yang akan diuji ke dalam menu descriptive statistic
dan homogenity test untuk mengetahui data tersebut homogen atau tidak.
3. Analisis Varian 1 Faktor
Data berdistribusi normal dan variasi datanya homogen, maka dilanjutkan
uji analisis varian. Langkah-langkahnya:
Analyze Compare mean One-Way ANOVA
kemudian masukkan variabel yang akan diuji ke dalam menu dependent variabel.
Pindahkan sebuah variabel faktor (independen) ke kotak Factor. Klik OK untuk
mendapatkan hasil default dari tabel analisis.
Bila hasil analisis sidik ragam, jika F hitung lebih besar dari F tabel 5%
dilanjutkan dengan Duncan pada taraf nyata 5%.
Langkah-langkahnya:
a) Memindahkan sebuah variabel numerik ke kotak Dependent Variabel.
b) Memindahkan sebuah variabel faktor (independen) ke kotak factor. Variabel
yang cocok sebagai variabel faktor adalah yang berbentuk kategori.
c) Klik Post Hoc dengan memasukkan variabel independen dengan mengklik
tanda panah ke kotak Post Hoc Test For.
41
d) Klik kotak Duncan, lalu klik Continue (digunakan untuk mengetahui uji
lanjutan Duncan).
4. Uji Kruskall Wallis
Data berdistribusi normal dan varisi datanya tidak homogen, maka diganti
dengan uji Kruskall Wallis. Uji Kruskall Wallis identik dengan uji Anava 1 Faktor
pada pengujian parametrik, sehingga uji ini merupakan alternatif bagi One Way
Anova apabila tidak memenuhi asumsi homogenitas. Langkah-langkah:
Analyze Non-Parametrik Test Legacy Dialogs K Independent
samples
Kemudian masukkan variabel yang akan diuji ke kotak test variable list, pada
kolom test type memilih uji Kruskall Wallis.
top related