bab 4 (peranan penyusunan anggaran kas)
Post on 24-Oct-2015
73 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
63
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Peusahaan
Sejak berdirinya PDAM Kabupaten Serang diawali dari Seksi Air Minum
pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang, yang merupakan embrio PDAM,
dengan jumlah pelanggan pada waktu itu hanya sebanyak 242 sambungan rumah
yang menggunakan sumber air baku dari sumur dalam yang berlokasi di
Pegantungan, Cipare dan Lontar Pos semuanya di Kecamatan Serang. Selanjutnya
dengan dana APBN yang disalurkan melalui Proyek Air Bersih (PAB) Jawa
Barat, pada tahun 1977 – 1978 dilaksanakan pengembangan dan peningkatan
sarana air bersih yang diprioritaskan untuk melayani kebutuhan air minum
masyarakat Kota Serang dengan mengambil sumber air dari mata air Citaman dan
Sukacai di Kecamatan Baros dengan kapasitas 140 liter/detik. Kemudian secara
bertahap melalui dana APBN dibangun sarana pengolahan dan distribusi air bersih
secara individual di Kecamatan-kecamatan dengan system UPAM IKK (Unit
Pengolahan air Minum Instalasi Kota Kecamatan) dengan kapasitas yang
bervariasi sesuai dengan luasnya wilayah cakupan kota Kecamatan dan kapasitas
sumber yang dimiliki di sekitar kecamatan tersebut. Penelitian ini bertempat di
PDAM TIRTA ALBANTANI Kabupaten Serang yang beralamat di Jln. KH.
A.Khotib Serang – Banten, telepon (0254) 201443, 210950, 206660, Fax (0254)
203006, e-mail: www.pdamserang.com
64
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi : Menjadi Perusahaan Air Minum yang Handal di Kabupaten
Serang dan Kota Serang Melalui Pengelolaan Perusahaan yang
Mandiri dan Profesional.
b. Misi :
1. Mempersembahkan pelayanan terbaik untuk memenuhi
Kebutuhan air minum yang terjangkau, berkualitas,
berkesinambungan.
2. Mengembangkan manajemen perusahaan untuk peningkatan
pendapatan perusahaan.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional
dan akuntable.
4. Memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan
daerah.
5. Mewujudkan kerjasama kemitraan yang saling
menguntungkan.
4.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi
A. Tugas Pokok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Dalam peraturan BUPATI tentang struktur organisasi dan tata kerja
perusahaan daerah air minum kabupaten serang BAB 2, bagian 2, pasal 3
yang menyatakan bahwa tugas pokok PDAM yaitu menyelenggarakan
pengelolaan air bersih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
mencangkup aspek ekonomi, sosial, kesehatan dan pelayanan umum.
65
B. Fungsi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Fungsi PDAM Kabupaten Serang yang dinyatakan dalam peraturan
BUPATI tentang struktur organisasi dan tata kerja perusahaan daerah air
minum kabupaten serang BAB 2, bagian 3, pasal 4 menyatakan bahwa
untuk melaksanakan tugas pokok sebagai mana dimaksud dalam pasal 3
PDAM mempunyai fungsi:
1. Penyelenggaraan penyediaan dan pengelolaan air bersih
2. Penyelenggaraan pelayanan umum, jasa kepada masyarakat konsumen
dalam menyediakan air bersih.
3. Pengelolaan pendapatan untuk membiayai kelangsungan hidup
perusahaan, pertumbuhan usaha dan pembangunan daerah.
4.1.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi PDAM Kabupaten Serang ditetapkan berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Kabupaten Serang Nomor 5 tahun 2010, tentang Struktur Organisasi
dan Tata Kerja PDAM Kabupaten Serang. Dalam struktur tersebut terdapat satu direksi
yakni Direktur Utama, yang dibantu oleh General Manager Administrasi dan
Pengembangan Usaha dan General Manager Teknik dan Kepala Satuan Pengawas intern,
Pejabat Fungsional dan Manager Keuangan, Manager Pengembangan Usaha, Manager
Kepegawaian dan Perlengkapan, Manager Teknik Perencanaan , Manager Opersioanal
dan Pemeliharaan pada tingkat operasional terdapat Kepala Wilayah 1 Serang Barat,
Kepala Wilayah II Serang Tengah, Kepala Wilayah III Serang Timur Kabupaten Serang
yang membawahi unit-unit pelayanan langsung kepada pelanggan. Organigram Struktur
Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kabupaten Serang secara ringkas daftar terlampir
66
Nama Perusahaan:
Nama Perusahaan : PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang
Alamat : Jln. KH. A. Khotib Serang
Nomor Telp. : (0254) 201443,210950,206660
Dasar Pendirian:
PDAM Kabupaten Serang didirikan pada tahun 1977, ditetapkan berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 1 Tahun 1977 dan diperbaharui dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 7 Tahun 2010.
Nama dan Alamat:
Direktur PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang.
Nama : ACHMAD RIFAI ,SE. MM
Alamat : Jln. KH. A. Khotib Serang
Nomor Telp. : (0254) 201443
4.1.5 Job Description
1. Direktur Utama
a. Perencanaan kegiatan perusahaan daerah air minum untuk jangka
panjang,mengawasi dan mengkoordinir kegiatan dalam bidang teknik
pengelolaan air bersih serta bidang umum dan keuangan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
b. Perumusan strategi perusahaan dan menjalankan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh badan pengawas dalam pelaksanaan operasi perusahaan
67
daerah air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan serta penciptaan suasana
kerja yang baik dalam organisasi perusahaan secara keseluruhan untuk
mencapai taraf efisiensi dan efektifitas administrasi yang baik,sehingga
dapat menunjang kelancaran kerja di bidang pelayanan kepada
masyarakat.
d. Pelaksanaan evaluasi program dan pengawasan seluruh aktivitas yang
telah dilaksanakan perusahaan serta melakukan perbandingan terhadap
tujuan yang akan di capai.
e. Pelaksaaan penempatan,pemindahan dan pemmberhentian pegawai dan
menetapkan sistem, prosedur administrasi, keuangan, teknik, laporan,
pengawasan dan peraturan-peraturan intern sesuai dengan kebijakan
yang telah di tetapkan badan pengawas.
f. Pemeliharaan hubungan baik dengan pihak luar dan mewakili
perusahaan daerah air minum keluar.
g. Penyusunan laporan dan bertanggung jawab kepada bupati melalui
badan pengawas
2. General Manager Administrasi dan pengembangan Usaha
a. Pengorganisasian dan pengendalian kegiatan di bidang administrasi
umum, keuangan, pembukuan, kepegawaian, hubungan masyarakat,
pemasaran dan kemitraan.
68
b. Pengkoordinasian dan pengendalian sumber sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaaan.
c. Pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan pengadaan peralatan
bahan baku produksi, sumber tenaga dan perlengkapan.
d. Pengkoordinasian tugas-tugas bidang SPI dan jabatan fungsional sesuai
keterkaitannya dengan administrasi dan pengembangan usaha.
e. Penciptaan likuiditas perusahaan dan menganalisa laporan tentang
posisi likuiasi serta merencanakan dan mengawasi perputaran uang
f. Pengkoordinasian dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan
pembukuan dan sistem pelaporan berdasarkan norma-norma akuntansi
yang berlaku umum.
g. Penyusunan anggaran penerimaan dan pengeluaran perusahaan,
mengusulkan dasar penepatan modal kerja perusahaan serta bersama
anggota unsur pimpinan perusahaaan lainnya merumuskan ketetapan
penggunaan keuangan perusahaan secara lebih efisien.
h. Pelaksanaan koordinasi dengan General Manager Teknik dalam rangka
program pemasaran dan monitoring serta evaluasi kerjasama dengan
mitra PDAM.
i. Pelaksanaan analisis tarif air,kebijaksanaan perubahan dalam bidang
kepegawaian, pengadaan barang dan jasa dan perluasan pelayanan air
bersih sesuai dengan perkembangan dan keadaan perusahaan serta
menyampaikan rekomendasi hasil analisis tersebut kepada direktur
utama.
69
j. Penyiapan bahan penetapan kebijaksanaan dan menandatangani surat
ederan dan pengumuman mengenai tata tertib perusahaan dan
kepegawaian yang dapat memperlancar kegiatan serta untuk
meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja karyawan atas
persetujuan direktur utama.
k. Penciptaan hubungan baik dengan berbagai pihak dan mewakili
perusaan daerah ke luar atas perstujuan direktur utama.
l. Pelaksanaan analisa dan penilaian terhadap rancangan-rancangan serta
program kegiatan perusahaan.
m. Penyampaian laporan dan bertanggung jawab kepada direktur utama.
3. Manager Keuangan
a. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran serta penyimpanan dana –
dana perusahaan termasuk alat-alat pembayaran dan kertas berharga
lainnya untuk dipergunakan seefisien mungkin.
b. Penyusunan rencana kerja anggaran (RKA) tahunana dan mengontrol
penggunaannya.
c. Pelaksanaan pengawasan dan mengendalikan kelancaran serta
kelengkapan dokumen pembayaran, penerimaan dan mengawasi
penyelenggaraan kas kecil sesuai dengan kebijaksanaan yang berlaku.
d. Perencanaan pembayaran kewajiban perusahaan yang sifat dan
besarnya kewajiban tersebut berdasarkan perhitungan perusahaan serta
menjaga likuiditas dan solvabilitas perusahaan.
70
e. Perencanaan, peningkatan dan pengendalian kelancaraan penagihan
piutang langganan serta menggali sumber-sumber untuk menambah
dana perusahaan.
f. Pengendalian setoran seluruh penerimaan penagihan secara rutin ke
Bank yang telah ditunjuk, menjaga dan mengatur likuiditas kas untuk
keperluan perusahaan, termasuk pengambilan uang dari Bank.
g. Pelaksanaan analisa pembukuan dan perhitungan biaya pokok produksi
serta penjualan air, melaporkan hasil analisis struktur harga air dan
memberikan rekomendasi untuk peninjauan kembali tentang tarif air
dan penggolangannya.
h. Penyusunan laporan keuangan dan lampira-lampirannya untuk
kepentingan interen perusahaan dan pihak lain yang berwenang.
i. Penelitian dan peninjauan kembali terhadap sistem/prosedur
kebijaksanaan pembukuan sesuai dengan prinsip dan norma akuntansi
serta mengusulkan penyempurnaan sistem kontrol interen.
j. Pelaksanaan dalam menjaga dan menjamin kelangsungan sistem
informasi perusahaan guna menunjang operasi perusahaan yang efektif,
efisien dan akuntabel.
k. Penyampaian laporan hasil kegiatan dan bertanggungjawab dalam
pelaksanaan tugasnya kepada General Manager Administrasi dan
Pengembangan Usaha.
71
4. Manager Pengembangan Usaha
a. Penyelenggaraan kegiatan hubunga masyarakat, memberikan informasi
kepada msayarakat tentang PDAM Kabupaten Serang baik secara
interaksi langsung maupun melalui media masa.
b. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) tahunan,dan mengontrol
penggunaanya.
c. Penyelenggaraan kegiatan pemasaran terhadap wilayah-wilayah yang
belum mendapatkan pelayanana air bersih.
d. Pelaksanaaan pengembangan cakupan pelayanan sambungan
langganan.
e. Penyelenggaraan kegiatan pengembangan usaha melalui kerjasama
kemitraan dengan swasta, dalam hal perencanaan, studi kelayakan dan
pengorganisasian proses tender dan perjanjianya.
f. Penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan pihak ketiga/mitra
kerja yang meliputi perumusan surat perjanjian, penelitian dan
peninjauan kembali perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga termasuk
memonitor pembacaan meter dan royalti.
g. Pengkoordinasian dan pelaksanaan atas permohonan, pemesanan
pengadaan barang dan kebutuhan lainya setelah di setujui direksi.
h. Pelaskanaan penelitian dan peninjauan kembali tentang mekanisme
sistem dan prosedur tentang pengadaan, persediaan, kemitraan,
pengembangan usaha dan program sosial kemasyarakatan.
72
i. Penyusunan laporan hasil kegiatan dan bertanggungjawab kepada
General Manager Administrasi dan pengembangan usaha (General
Manager APU).
5. Manager Kepegawaian dan Perlengkapan
a. Penyelenggaraan pengelolaan kepegawaian perusahaan.
b. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) tahunan dan mengontrol
penggunaanya.
c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian, kesejahteraan pegawai,
pendidikan dan latihan serta pembinaan pegawai.
d. Pengelolaan aset berupa bangunan, tanah dan kendaraan dan barang
aset non produksi lainya.
e. Pengelolaan administrasi pergudangan.
f. Pengelolaan administrasi rumah tangga perusahaan dan kesekertariatan.
g. Penyusunan laporan hasil kegiatan dan bertanggungjawab kepada
General Manager Administrasi dan Pengembangan Usaha.
6. General Manager Teknik
a. Pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan-kegiatan di bidang
perencanaan, produksi, Transmisi dan Distribusi, Aplikasi Teknologi,
Penurunan Kebocoran dan Pemeliharaan alat-alat produksi.
b. Pengkoordinasian dan pengendalian pemeliharaan instalasi produksi
dan sumber air.
c. Penyusunan anggaran tahunan untuk Bidang Teknik, dan mengontrol
penggunaanya.
73
d. Pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pengujian peralatan teknik, dan
bahan-bahan kimia.
e. Pengkoordinasian dan pengendalian pengadaan fasilitas dan material
yang dibutuhkan untuk perencanaan investasi, produksi, transmisi
distribusi dan pemeliharaan.
f. Penyusunan, evaluasi dan penyetujuan rencana-rencana program kerja
beserta perubahan biaya pelaksanaanya yang diajukan oleh semua
bagian-bagian dibawahnya.
g. Perumusan dan penetapan kebijaksanaan mengenai peningkatan hasil
produksi.
h. Pelaksanaan hubungan baik dengan berbagai pihak dan mewakili
PDAM keluar dengan sepengetahuan Direktur Utama.
i. Penyampaian laporan dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
7. Manager Teknik Perencanaan
a. Penyusunan program dan jadwal kegiatan pelaksanaan survei serta
mengumpulkan data dan informasi untuk penggembangan PDAM.
b. Penyusunan anggaran tahunan dan mengontrol penggunaanya.
c. Penyusunan dan pengolahan data kependudukan, data kebutuhan air
dan data ketersediaan sumber air untuk rencana perluasan dan
pengembangan pelayanan kepada masyarakat dalam jangka panjang
baik domestik maupun non domestik.
74
d. Penyusunan dan pembuatan Rencana Pengembangan Investasi yang
terstruktur, Detail Engineering Design, As Built Drawing, GIS dan
Coorporate plan.
e. Pelaksanaan evaluasi terhadap jalannya pembangunan proyek yang
dilakukan oleh pihak PDAM maupun pihak luar.
f. Pengawasan terhadap jalannya pembangunan proyek yang dilakukan
oleh pihak PDAM maupun pihak luar.
g. Penyusunan anggaran biaya untuk investasi serta memberikan
rekomendasi teknis kepada bagian lain atas setiap permohonan untuk
pengembangan sistem air bersih.
h. Penelitian dan pengawasan terhadap pekerjaan pembangunan yang di
lakukan pihak ketiga.
i. Pemanfaatan teknologi terbaik untuk sistem pengelolaan air bersih
yang efektif dan efisien.
j. Penyampaian laporan hasil kegiatan dan bertanggungjawab kepada
Generam Manager Tehnik.
8. Manager Operasional dan Pemeliharaan
a. Pelaksanaan inventarisasi seluruh sumber-sumber air baku, sistem
perpompaan, alat-alat produksi beserta perlengkapanya yang dilakukan
secara terkoordinasi dengan bagian yang lain disetiap unit produksi.
b. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kepada seluruh pelaksana unit
produksi dan penanggungjawaban wilayah pelayanana tentang kegiatan
yang berhubungan dengan prosedur operasi standar pengelolaan sumber
75
air, pengolahan produksi air, perpompaan, instalasi transmisi, dan
distribusi.
c. Penyusunan rencana pengembangan air baku dan melaksanakan
pengujian atas kualitas dan kuantitas air baku yang akan digunakan
sebagai bahan baku pengolahan air bersih.
d. Pengawasan dan pengendalian kualitas dan kuantitas air bersih, dengan
melakukan monitoring secara periodik atas kecenderungan
perubahanya.
e. Penyususnan prosedur operasi standar dalam melakukan perhitungan
pemakaian bahan kimia secara efektif dan efisien.
f. Penyusunan rencana induk program-program pemeliharaan alat-alat
produksi.
g. Pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan pemeliharaan
dan prosedur pengoperasianya.
h. Pelaksanaan analisa dan pengkajian ulang terhadap pemakaian bahan
bakar minyak dan listrik agar lebih efisien.
i. Pengelolaan program-program pengendalian kehilangan air tanpa
rekening.
j. Pelaksanaan koordinasi dengan bagian terkait dalam rangka rencana
dan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan.
k. Penyusunan anggaran tahunan, dan mengontrol pengunaanya.
l. Penyampaian laporan hasil kegiatan dan bertanggungjawab kepada
General Manager Teknik.
76
9. Satuan Pengawasan Intern
a. Penyusunan program pengawasan reguler terhadap seluruh kegiatan
perusahaan, rencana tersebut diajukan kepada Direktur Utama untuk
mendapatkan perstujuan.
b. Pelaksanaan pengawasan regular terhadap pembukuan keuangan,
operasional dan pembangunan umum secara berkala.
c. Pelaksanaan pengawasan secara insidentil apabila dipandang perlu
terhadap seluruh unit-unit operasi atas persetujuan Direktur Utama.
d. Pelaksanaan penataan kembali prosedur pembukuan yang berlaku serta
mengusulkan perubahan untuk menyempurnakan sistem kontrol intern
pembukuan atas persetujuan Direktur Utama.
e. Pelaksanaan evaluasi terhadap seluruh sistem dan prosedur serta
memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama.
f. Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah dan atau tindakan
yang perlu diambil oleh Direktur Utama.
g. Penyampaian laporan hasil kegiatan dan bertanggungjawab kepada
Direktur Utama.
4.1.6 Tempat dan Waktu Penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Albantani Kabupaten Serang, dengan pengukuran kinerja dari
laporan anggaran kas dan laba/rugi selama 5 (lima) tahun dari tahun 2008 sampai
2012. Sedangkan waktu penelitian dimulai dari 23 Mei sampai dengan 30 juli
sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
77
4.2 Deskriptif Data
Pada bagian ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan
yaitu peranan penyusunan anggaran kas dalam meningkatkan kinerja perusahaan
studi kasus pada PDAM Tirta Albantani Kabupaten Serang. Untuk
mempermudah dalam menginterprestasikan hasil penelitian, maka bab ini dibagi
menjadi beberapa sub bagian mulai dari deskripsi data, uji persyaratan analisis,
pengujian hipotesa, serta pembahasan. Hasil penelitian berpedoman pada data
hasil primer yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti.
Data yang digunakan dalam pengolahan data untuk menghitung anggaran
kas dalam peningkatan kinerja perusahaan adalah data laporan anggaran kas dan
laba rugi tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012.
4.2.1 Anggaran Kas
Penelitian menggunakan data mengenai anggaran kas perusahaan yang
diperoleh langsung dari laporan anggaran kas PDAM. Di bawah ini disajikan data
anggaran kas, studi kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Albantani
Kabupaten Serang selama empat tahun dari tahun 2009 s.d 2012 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
78
Tabel 4.2.1
ANGGARAN KAS PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TIRTA ALBANTANI KABUPATEN SERANG
Perbulan untuk Periode 2009 s/d 2012
BULAN
2009 2010 2011 2012
Januari 1.932.175.6
75 4.649.960.56
2 1.120.548.1
72 132.101.1
29
Februari 1.251.992.8
95 114.780.36
9 315.745.0
01 1.921.358.5
25
Maret 1.056.902.8
01 1.503.869.18
0 775.106.0
71 1.632.416.0
50
April 584.046.4
70 134.820.75
1 110.035.0
91 1.562.086.7
27
Mei 2.123.273.2
19 201.188.66
0 1.230.023.0
81 1.285.777.6
12
Juni 2.218.524.9
30 362.301.50
4 910.130.0
73 1.132.009.8
11
Juli 4.124.126.7
95 1.151.247.92
0 258.716.7
27 211.435.4
96
Agustus 725.835.5
96 1.853.002.87
4 291.333.0
68 301.403.6
06
September 1.521.982.9
82 143.319.85
3 602.957.0
38 2.915.010.7
60
Oktober 1.242.751.9
87 5.045.248.87
4 1.243.208.0
06 2.512.101.8
92
November 2.119.754.4
07 5.500.329.81
2 1.824.011.9
59 2.241.032.0
94
Desember 2.197.489.5
80 3.187.754.23
8 2.025.667.4
00 100.557.0
71
JUMLAH 21.098.859.34
6 23.847.826.607 10.707.483.69
8 15.947.292.78
5 Sumber: Data Anggaran Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Albantani Kab. Serang
Berdasarkan tabel 4.2.1 diatas, dapat diketahui bahwa anggaran kas pada
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Albantani Kabupaten Serang semakin
meningkat tiap tahunnya, hal ini dapat dilihat pada tahun 2010 mengalami
kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2009, Pada tahun 2008
sampai 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp. 21.098.859.346, kenaikan pun
terus berlanjut pada tahun 2009 sampai 2010 mengalami kenaikan sebesar
79
Rp.23.847.826.607, pada tahun 2010 sampai 2011 mengalami penurunan sebesar
Rp. 10.707.483.698, akan tetapi pada tahun 2011 sampai 2012 saldo kas
mengalami kenaikan kembali sebesar Rp. 15.947.292.785 yang semula ditahun
2011 adalah sebesar Rp. 10.707.483.698.
4.2.2 Peningkatan Kinerja Perusahaan
Perhitungan untuk peningkatan kinerja perusahaan diperoleh dengan
mengolah dari data-data yang disajikan pada rencana anggaran laba/rugi yaitu
pada bagian laba/rugi bersih, studi kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Albantani Kabupaten Serang selama empat tahun dari tahun 2009 s.d 2012
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2.2
ANGGARAN LABA/RUGI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
TIRTA ALBANTANI KABUPATEN SERANG
Perbulan untuk periode 2009 s/d 2012
BULAN
2009 2010 2011 2012
Januari 179.995.47
5 684.067.647 270.287.031 (109.800.37
1)
Februari 150.444.23
1 (104.512.43
8) 29.981.384 124.123.972
Maret 189.912.86
6 118.347.110 662.903.901 194.177.428
April 29.671.54
8 79.222.831 (50.426.158
) 196.221.991
Mei 196.932.86
4 131.522.970 625.660.234 124.884.447
Juni 384.580.30
0 213.135.179 294.714.633 159.086.104
Juli 568.046.79
9 265.929.716 75.517.465 (13.221.675
)
Agustus 60.365.45
0 450.038.396 (116.122.42
2) 137.265.592
80
September 356.248.59
1 159.899.621 696.504.771 709.596.149
Oktober 160.783.31
3 521.499.786 377.683.636 264.937.668
November 150.165.36
3 526.942.496 308.764.463 291.346.307
Desember 148.237.28
1 509.902.186 115.892.842 (88.524.595
)JUMLAH 2.575.386.090 3.555.997.510 3.291.363.791 1.990.095.029
Sumber : Data Anggaran Kas Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Albantani Kab. Serang
Berdasarkan tabel 4.2.2 diatas, dapat diketahui bahwa laba pada PDAM
Tirta Albantani Kabupaten Serang semakin meningkat tiap tahunnya, hal ini dapat
dilihat pada tahun 2009 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan
tahun 2008, Pada tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.575.386.090
kenaikan pun terus berlanjut pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp.
3.555.997.510 akan tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp.
3.291.363.791 penurunan pun terus berlanjut pada tahun 2012 mengalami
penurunan sebesar Rp 1.990.095.029 yang semula ditahun 2011 adalah Rp.
3.291.363.791.
4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah
dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Analisis tersebut mengacu
pada perhitungan data penelitian yang berupa angka-angka yang dianalisis dengan
bantuan komputer melalui program SPSS V.16. Analisis regresi sederhana
didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen
dan sata variabel dependen maka sebaiknya menentukan persamaan umum regresi
81
linear dan menentukan uji lineritas untuk mengetahui data tersebut linear atau non
linear.
4.3.1 Persamaan Umum Regresi Linear Sederhana
Tabel 4.3.1 coefficients
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.648E7 3.842E7 1.990 .053
Penerimaan dan
pengeluaran kas.108 .019 .634 5.557 .000
a. Dependent Variable: Laba/Rugi Perusahaan
Tabel coefficients determinasi menampilkan koefisien-koefisien regresi.
Dari tabel ini kita dapat menentukan persamaan regresi linear sederhananya. Dari
tabel diatas diperoleh persamaan regresi Y= 7.648 + 0,108X
Laba/rugi perusahaan akan bernilai 7.648 jika dalam angggaran kas tidak
ada perubahan dan selisih anggaran. Setiap satu tahun perubahan dan selisih
anggaran kas maka laba/rugi perusahaan naik atau turun sebesar 0,108. Koefisien
b dinamakan koefisien arah regresi linear dan menyatakan perubahan rata-rata
variabel Y (Kinerja perusahaan), untuk setiap perubahan variabel X (Anggaran
Kas) sebesar satu persen. Perubahan ini merupakan pertambahan apabila b
bertanda positif dan pengurangan bila bertanda negatif, sehingga kita dapat
mengatakan bahwa untuk setiap X (Anggaran Kas) bertambah satu maka rata-rata
laba/rugi perusahaan bertambah dengan 0,108.
82
4.3.2 Uji Regresi Linear Sederhana
Tabel 4.3.3 Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .634a .402 .389 1.744E8
a. Predictors: (Constant), Penerimaan dan pengeluaran kas
b. Dependent Variable: Laba/Rugi Perusahaan
Berdasarkan hasil analisis seperti yang ditampilkan tabel diatas (Tabel
Model Summary) diketahui bahwa korelasi parsial antara anggaran kas dan
peningkatan kinerja perusahaan (laba/rugi perusahaan) dengan korelasi product
moment by pearson. Hasil korelasi parsial didapat nilai r sebesar 0,634.
Sedangkan nilai r square koefisien determinasi (Kd) adalah sebesar 0,402 dan
memiliki nilai positif sehingga dapat dikatakan pula pengaruh antara anggaran kas
dan kinerja perusahaan adalah searah. Artinya semakin tinggi peranan anggaran
kas maka peningkatan kinerja perusahaan (laba/rugi perusahaan) akan semakin
tinggi, begitu pula sebaliknya, semakin turun anggaran kas maka peningkatan
kinerja perusahaan (laba/rugi perusahaan) akan semakin turun. Koefisien
determinasinya (KD) menunjukkan nilai sebesar 0,402 atau sebesar 40,2% dari
hasil (r² x 100%). Artinya peningkatan kinerja perusahaan (laba/rugi) dipengaruhi
oleh anggaran kas sebesar 40,2% dan sisanya 59,8% dipengaruhi faktor lain selain
anggaran kas.
83
Berdasarkan hasil uji terlihat bahwa grafik histrogram memperlihatkan
sebaran data menyebar keseluruh daerah kurva normal, sehingga dapat dinyatakan
bahwa data mempunyai distribusi normal. Sementara hasil uji menggunakan
normal P-P Plot menunjukkan bahwa data tidak membentuk suatu pola, hal ini
menunjukkan bahwa model berdistribusi normal.
Gambar 4.1 Scatterplot
Sumber data output dari spss 16.0
84
Gambar: Normal P-P Plot
Sumber data output dari spss 16.0
Berdasarkan hasil uji terlihat bahwa scatterplot memperlihatkan sebaran
data menyebar keseluruh daerah kurva normal, sehingga dapat dinyatakan bahwa
data mempunyai distribusi normal. Sementara hasil uji menggunakan normal P-P
Plot menunjukan bahwa data mengikuti garis diagonal sehingga dinyatakan
bahwa data berdistribusi normal.
4.3.3 Analisis Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi
antara dua variabel. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 s/d -1.
Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah
hubungan dua variabel. Untuk mengetahui tingkat signifikansi diantara variabel
bebas dengan variabel terikat yang menunjukkan adanya korelasi positif atau
85
negatif maka perlu diketahui nilai korelasi. Dibawah ini merupakan tabel dari nilai
koefisien antara variabel bebas dengan terikat sebagai berikut:
Tabel 4.3.4 Korelasi
Correlations
Penerimaan dan pengeluaran kas
Laba/Rugi Perusahaan
Penerimaan dan pengeluaran kas Pearson Correlation 1 .634**
Sig. (2-tailed) .000
N 48 48
Laba/Rugi Perusahaan Pearson Correlation .634** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 48 48
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber data output dari spss 16.0
Berdasarkan tabel diatas koefisien korelasi dapat dilihat koefisien pearson
correlation = 1 dan Sig.(2-tailed) = 0.000, nilai signifikan dipenuhi jika setelah
menentukan suatu taraf signifikasi (α = 0,05 atau 5%). Cara mengetahui signifikan
atau tidak signifikan hasil koefisien korelasi adalah dengan memperhatikan
bilangan pada kolom signifikasi (Sig) jika signifikan yang diperoleh > α maka
data non signifikan artinya tidak ada pengaruh, sedangkan jika signifikan yang
diperoleh < α maka data signifikan artinya ada pengaruh. Dengan demikian dari
output diatas diperoleh taraf signifikan sebesar 0,000 yang akan dibandingkan
dengan nilai α = 0,05 untuk selanjutnya diambil kesimpulan dari hasil output
diatas diperoleh taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05 dengan demikian data
memiliki pengaruh, berarti bahwa ada pengaruh antara anggaran kas terhadap
peningkatan kinerja perusahaan (laba/rugi perusahaan). Ini ditunjukkan oleh nilai
86
r hitung sebesar 0,634 yang lebih besar dari pada r tabel sebesar 0,284 (r hitung >
r tabel), berarti ada pengaruh antara peranan anggaran kas dalam menigkatkan
kinerja perusahaan.
4.3.4 Koefisien Korelasi Determinasi
Uji koefisien determinsi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
konstribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas bisa menjelaskan variabel terikat maka
perlu diketahui nilai koefisien determinasi (Kd) ini digunakan untuk mengukur
besarnya proporsi atau persentase dari jumlah variasi dari variabel terikat.
Perhitungan dari hasil analisis dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.3.5 Model Summary
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .634a .402 .389 1.744E8
a. Predictors: (Constant), Penerimaan dan pengeluaran kas
b. Dependent Variable: Laba/Rugi Perusahaan
Sumber data output dari spss 16.0
Berdasarkan hasil analisis seperti yang ditampilkan tabel diatas (Tabel
Model Summary) diketahui bahwa korelasi parsial antara anggaran kas dan
peningkatan kinerja perusahaan (laba/rugi perusahaan) dengan korelasi product
moment by pearson. Hasil korelasi parsial didapat nilai r sebesar 0,634.
Sedangkan nilai r square koefisien determinasi (Kd) adalah sebesar 0,402 dan
87
memiliki nilai positif sehingga dapat dikatakan pula pengaruh antara anggaran kas
dan kinerja perusahaan adalah searah. Artinya semakin tinggi peranan anggaran
kas maka peningkatan kinerja perusahaan (laba/rugi perusahaan) akan semakin
tinggi, begitu pula sebaliknya, semakin turun anggaran kas maka peningkatan
kinerja perusahaan (lab/rugi perusahaan) akan semakin turun. Koefisien
determinasinya (Kd) menunjukkan nilai sebesar 0,402 atau sebesar 40,2% dari
hasil (r² x 100%). Artinya peningkatan kinerja perusahaan (laba/rugi) dipengaruhi
oleh anggaran kas sebesar 40,2% dan sisanya 59,8% dipengaruhi faktor lain selain
anggaran kas.
4.3.5 Uji t ( Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien regresi variabel
bebas. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai t hitung dengan
nilai t tabel (nilai kritis) sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan.
H0 : Ada pengaruh yang signifikan
Ha : Tidak ada pengaruh yang signifikan
Rumus yang digunakan untuk uji t adalah sebagai berikut:
t =
Dimana:
r : koefisien korelasi
n : jumlah data
r² : koefisien determinasi
Untuk mengetahui ada tidaknya peranan anggaran kas dalam meningkatkan kinerja
perusahaan (laba/rugi perusahaan) maka digunakan uji t.
88
Tabel 4.3.6 Coefficients
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.648E7 3.842E7 1.990 .053
Penerimaan dan pengeluaran kas
.108 .019 .634 5.557 .000
a. Dependent Variable: Laba/Rugi Perusahaan
Sumber data output dari spss 16.0
Dari tabel coefficients, nilai signifikan dipenuhi jika setelah menentukan
suatu taraf signifikasi (0,05) cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil
t adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom t jika tidak signifikan yang
diperoleh < α maka data signifikan artinya tidak ada pengaruh yang signifikan,
sedangkan jika signifikan yang diperoleh > α maka data signifikan artinya ada
pengaruh yang signifikan. Dengan demikian dari output diatas diperoleh taraf
signifikan sebesar 0,108 yang akan dibandingkan dengan nilai α = 0,05 untuk
selanjutnya diambil kesimpulan dari hasil output diatas diperoleh taraf signifikan
sebesar 0,108 > 0,05 berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara anggaran
kas terhadap peningkatan kinerja perusahaan (laba/rugi perusahaan). Cara
mengetahui signifikan atau tidak signifikan dari kolom Sig adalah dengan
memperhatikan bilangan pada kolom sig jika signifikan yang diperoleh < α maka
data signifikan artinya ada pengaruh yang signifikan, sedangkan jika signifikan
yang diperoleh > α maka data signifikan artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan. Diperoleh taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05 berarti bahwa ada
89
pengaruh yang signifikan antara anggaran kas terhadap kinerja perusahaan
(laba/rugi perusahaan).
Gambar 4.3Daerah keputusan
Tolak Ho/Terima Ho Tolak Ha
5,557 > 1,68
Dari gambar kurva diatas, dilakukannya uji satu pihak yang sudah cukup
signifikan menunjukan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (5,557 > 1,68)
sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti variabel independen ( anggaran kas)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen ( kinerja
perusahaan).
Kriteria Pengujian:
H0 diterima jika t hitung > t tabel
H0 ditolak jika t hitung < t tabel
4.3.6 Uji F (uji simultan)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel dependen atau untuk
mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel
dependen atau tidak.
H0 : Ada pengaruhi yang signifikan
Ha : Tidak ada pengaruh yang signifikan
90
Rumus untuk uji F adalah sebagai berikut:
F =
Dimana:
r² : koefisien determinasi
n : jumlah data
m : jumlah prediktor.
Untuk mengetahui ada tidaknya peranan anggaran kas dalam meningkatkan
kinerja perusahaan (laba/rugi perusahaan) maka digunakan uji t.
Tabel 4.3.7 ANOVA
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.395E17 1 9.395E17 30.881 .000a
Residual 1.399E18 46 3.042E16
Total 2.339E18 47
a. Predictors: (Constant), Penerimaan dan pengeluaran kas
b. Dependent Variable: Laba/Rugi Perusahaan
Sumber data output dari spss 16.0
Dari tabel anova, nilai signifikan dapat dipenuhi jika setelah menentukan
suatu taraf signifikasi (0,05) cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil
F hitung adalah memperhatikan bilangan pada kolom F jika signifikan yang
diperoleh < α maka data signifikan artinya tidak ada pengaruh yang signifikan,
sedangkan jika signifikan yang diperoleh > α maka data signifikan artinya ada
pengaruh yang signifikan. Dengan demikian dari output diatas diperoleh F sebesar
91
30,881 yang akan dibandingkan dengan nilai α = 0,05 untuk selanjutnya diambil
kesimpulan. Dari hasil output diatas diperoleh taraf signifikan sebesar 30,881 >
0,05 berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara anggaran kas dalam
peningkatan kinerja perusahaan. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan
dari kolom sig adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom sig, jika
signifikan yang diperoleh < α maka data signifikan artinya ada pengaruh yang
signifikan, sedangkan jika signifikan yang diperoleh > α maka data signifikan
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan. Diperoleh taraf signifikan sebesar
0,000 < 0,05 berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara anggaran kas
dalam peningkatan kinerja perusahaan.
Gambar 4.4Daerah keputusan
Tolak Ho/Terima Ho Terima Ha
30,881 > 4,05
Dari gambar kurva diatas, dilakukannya uji satu pihak yang sudah cukup
signifikan menunjukan nilai f hitung lebih besar dari f tabel (30,881 > 4,05)
sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara anggaran kas dalam peningkatan kinerja perusahaan pada PDAM Al-
Bantani kabupaten Serang.
Kriteria Pengujian:
H0 diterima jika F hitung > F tabel
92
H0 ditolak jika F hitung < F tabel
top related