bab i
Post on 18-Feb-2016
17 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu penentu indikator
pembangunan manusia. Peningkatan status kesehatan sangat dipengaruhi oleh
banyak faktor yang menjadi tanggung jawab berbagai pihak dan jika ditinjau
dari aspek pengguna dan penyedia pelayanan kesehatan maka ada tanggung
jawab masyarakat, swasta dan pemerintah yang berkaitan dengan kebijakan,
sistem pembiayaan dan sosial budaya serta perilaku yang berlaku pada
masyarakat (Depkes, 2005 dalam Andriana, 2014).
Faktor-faktor yang mengidentifikasi dan berpotensi mempengaruhi
seseorang untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan menurut Green dalam
Notoatmojo (2007) adalah faktor predisposisi (predisposing) yang meliputi
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan persepsi, faktor
enabling/pendukung yaitu ketersediaan fasilitas kesehatan/sarana kesehatan,
keterjangkauan biaya, jarak dan fasilitas transportasi dan faktor
reinforcing/penguat yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan atau merupakan dukungan dari pimpinan, tokoh masyarakat,
keluarga dan orangtua.
Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan yang menjadi tolak ukur dari pembangunan kesehatan,
sarana peran serta masyarakat, dan pusat pelayanan pertama yang menyeluruh
1
2
dari suatu wilayah (Alamsyah, 2011). Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Arwiani, 2013).
Puskesmas telah didirikan di seluruh pelosok tanah air. Di Indonesia,
jumlah Puskesmas diakhir 2011 sebanyak 9.321 unit dengan rincian jumlah
Puskesmas perawatan sebanyak 3.019 unit dan puskesmas non perawatan
sebanyak 6.302 unit (Profil Kesehatan Indonesia, 2012) dan sampai awal
2013 keseluruhan puskesmas sudah mencapai 9.900 unit (Profil Kesehatan
Indonesia, 2013 dalam Ilmiddiniyah, 2014).
Indonesia masih menghadapi permasalahan pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan, diperkirakan hanya 30% penduduk yang
memanfaatkan pelayanan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Depkes RI,
2006). Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007
menunjukkan sekitar 33% penduduk yang sakit berobat ke Puskesmas,
sedangkan layanan kesehatan lain yang dituju adalah praktik dokter,
poliklinik dan rumah sakit swasta. Pencapaian terhadap target indikator SPM
yang mengikuti MDG’s antara lain cakupan terhadap kunjungan ibu hamil K4
sebesar 61,3% sementara target SPM 95%, cakupan peserta KB aktif 53,9%
sementar target SPM 70%, cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan
82,3% sementara target nasional 90% dan cakupan kunjungan neonatus 60,6%
sementara target SPM 90% (Riskesdas 2010).
Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan
jumlah puskesmas pada tahun 2013 sebanyak 240 puskesmas. Angka
kesakitan di tahun tersebut sebesar 123.410 jiwa, sedangkan jumlah
3
kunjungan puskesmas sebesar 42,7%. Tahun 2014 angka kesakitan mernjadi
sebesar 127.211 jiwa, sedangkan jumlah kunjungan puskesmas sebesar
48,1%. Data ini belum mencapai cakupan pemanfaatan puskesmas yang
ditargetkan oleh pemerintah dinas kesehatan sulawesi tenggara yaitu sebesar
65% (Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, 2014, ¶3, http://www.cakupan-
pelayanan-puskesmas.ac.id/37026, diakses tanggal 2 Agustus 2015).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe diperoleh
jumlah puskesmas pada tahum 2013 dan 2014 sebanyak 24 puskesmas,
sedangkan pada tahun 2015 sampai bulan Juni jumlah puskesmas
di Kabupaten Konawe meningkat menjadi 27 puskesmas. Di tahun 2013
angka kesakitan sebesar 13.312 jiwa, sedangkan jumlah kunjungan
puskesmas sebesar 41%. Tahun 2014 angka kesakitan sebesar 13.827 jiwa,
sedangkan jumlah kunjungan puskesmas sebesar 46%. Data ini belum
mencapai cakupan pemanfaatan puskesmas yang ditargetkan oleh pemerintah
Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe yaitu sebesar 60% (Data Dinas
Kesehatan Kabupaten Konawe, 2015).
Berdasarkan data Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten
Konawe jumlah kunjungan Puskesmas pada tahun 2012 sebanyak 2.227
orang, dengan rata-rata kunjungan Puskesmas 186 orang (8,35%) setiap
bulan. Pada tahun 2013 jumlah kunjungan Puskesmas sebanyak 2.213 orang,
dengan rata-rata kunjungan Puskesmas 185 orang (8,36%) setiap bulan.
Sedangkan tahun 2014 jumlah kunjungan Puskesmas sebanyak 2.405 orang,
dengan rata-rata kunjungan Puskesmas 200 orang (8,32%) setiap bulan.
4
Khusus untuk Desa Poanaha sendiri, berdasarkan data Puskesmas Puriala
jumlah kunjungan Puskesmas pada tahun 2012 sebanyak 323 orang, dengan
rata-rata kunjungan Puskesmas 27 orang (8,4%) setiap bulan. Pada tahun
2013 jumlah kunjungan Puskesmas sebanyak 283 orang, dengan
rata-rata kunjungan Puskesmas 24 orang (8,5%) setiap bulan. Sedangkan
tahun 2014 jumlah kunjungan Puskesmas sebanyak 240 orang, dengan
rata-rata kunjungan Puskesmas 20 orang (8,3%) setiap bulan.
Berdasarkan data dari Kantor Desa Poanaha Kecamatan Puriala
Kabupaten Konawe diperoleh jumlah penduduk Desa Poanaha tahun 2013
sebanyak 404 orang, yang terdiri dari 213 laki-laki (52,7%) dan
191 perempuan (47,3%), dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 119 KK.
Tahun 2014 jumlah penduduk sebanyak 419 orang, yang terdiri dari 222
laki-laki (52,9%) dan 197 perempuan (47,1%), dengan jumlah kepala
keluarga sebanyak 124 KK.
Kurangnya pemanfaatan pelayanan kesehatan pada puskesmas-
puskesmas disebabkan oleh berbagai faktor yaitu karena kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan dan jarak
Puskesmas yang terlalu jauh dari rumah masyarakat, serta kurangnya
pendapatan untuk bisa memanfaatkan pelayanan kesehatan, rendahnya nilai
atau kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang disediakan di Puskesmas (Rachmawati, 2014).
5
Berdasarkan uraian di atas, penulis termotivasi untuk melakukan
penelitian dengan judul “Studi Pemanfaatan Pelayanan Puskesmas Oleh
Masyarakat Desa Poanaha Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah “Bagaimanakah pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh
masyarakat Desa Poanaha Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh
masyarakat Desa Poanaha Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe.
2. Tujuan Khusus
2.1. Untuk mengetahui pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh masyarakat Desa
Poanaha Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe berdasarkan pendidikan.
2.2. Untuk mengetahui pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh masyarakat Desa
Poanaha Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe berdasarkan pengetahuan.
2.3. Untuk mengetahui pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh masyarakat Desa
Poanaha Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe berdasarkan
penghasilan/pendapatan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dalam rangka menambah
wawasan ilmu pengetahuan dan aplikasi dibidang penelitian.
6
2. Bagi institusi pendidikan Akper Pemkab Konawe, merupakan masukan dalam
memberikan bekal bagi mahasiswa dalam pengembangan mutu pendidikan
dibidang riset dan metodologi penelitian.
3. Bagi profesi keperawatan, penelitian ini dapat memberi nilai tambah bagi
mutu profesi melalui pengembangan keilmuan dibidang riset dan metodelogi
penelitian keperawatan.
4. Bagi Puskesmas Puriala, sebagai bahan masukan dalam penentuan arah
kebijakan program kesehatan melalui pembangunan masyarakat berwawasan
agar tercapai tujuan program pemerintah dalam upaya menarik minat
masyarakat terhadap pemanfaatan pelayanan Puskesmas.
5. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan perbandingan sekaligus bahan acuan
dalam mengembangkan penelitian selanjutnya khususnya yang berkaitan
dengan penelitian ini.
top related