bab i, bab 2 clear
Post on 31-Jul-2015
73 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah membuat banyak
perubahan bagi kehidupan manusia. Hal ini ditandai dengan perkembangan
teknologi berbagai perangkat keras maupun lunak yang telah membawa dampak
yang cukup besar dalam hal penyajian informasi. Penyajian informasi menjadi
lebih cepat, lebih tepat dan akurat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap
perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi dalam
perusahaan tersebut. Internet sebagai salah satu media dalam teknologi informasi
sangat berperan dalam menciptakan suatu jaringan informasi yang sangat luas dan
dapat diakses oleh siapa saja serta kapan saja. Berbagai fasilitas yang disediakan
internet telah banyak digunakan oleh masyarakat seperti berita terkini, informasi
cuaca, e-mail, game interaktif, kurs mata uang dan fasilitas-fasilitas yang bersifat
dinamis lainnya, telah membawa keuntungan bagi para pengguna internet.
Dalam suatu jaringan yang terhubung dengan internet, kecepatan upload
maupun download merupakan hal yang sangat penting untuk memperlancar
transmisi data. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kecepatan dua proses
tersebut, diantaranya yaitu besarnya bandwidth yang digunakan jaringan tersebut
dan seberapa efektif bandwidth tersebut bisa dimanfaatkan.
2
Penggunaan bandwidth di sebuah jaringan seringkali kurang dimanfaatkan
secara optimal. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya satu atau lebih client yang
menghabiskan kapasitas bandwidth dalam jaringan tersebut untuk men-download
atau untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang dapat menyita kapasitas bandwidth.
Salah satu solusi agar bandwidth dapat dimanfaatkan lebih optimal adalah
dengan mengelola bandwidth (bandwidth management) yang tersedia dalam
jaringan tersebut dimana salah satunya yaitu dengan membatasi pemakaian
kapasitas bandwidth tiap client. Dengan demikian jika ada client yang mengakses
internet yang membutuhkan kapasitas bandwidth yang besar, maka client lain
tidak akan terganggu, karena tiap client sudah mempunyai kapasitas bandwidth
masing-masing yang dapat dipakai untuk mengakses internet.
Melihat dari alasan-alasan dan faktor-faktor diatas maka dalam proses
pembuatan laporan kerja praktek ini akan membahas dan menjabarkan tentang
cara pembagian bandwith. Oleh karena itu judul dari laporan kerja praktek ini
adalah : “Pembagian Bandwith Menggunakan WinBox Mikrotik”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu:
Bagaimana cara mengatur sistem pembagian bandwith dengan menggunakan
program Winbox?
3
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin didapat adalah untuk mengetahui bagaimana
proses cara pembagian bandwidth dengan winbox mikrotik, sehingga dapat
memberikan informasi bagi banyak orang tentang proses kerjanya.
1.3.2 Manfaat
1. Hasil dari laporan ini dapat berguna bagi masyarakat luas dan semua
yang ingin mengetahui tentang cara pembagian bandwidth dengan
2. Sebagai sumbangan pikiran bagi masyarakat WinBox mikrotik luas
terutama dikalangan mahasiswa, juga untuk menambah daftar
kepustakaan yang ada agar dapat meningkatkan kualitas dari para
penerus lainnya
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Internet
Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Internet
berasal dari bahasa latin “inter” yang berarti antara. Secara kata perkata
INTERNET berarti jaringan antara atau penghubung, sehingga kesimpulan dari
defenisi internet ialah merupakan hubungan antara berbagai jenis komputer dan
jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana
hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang
menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP
(Transmission Control/Internet Protocol) (Herlambang dan Catur 2008).
Secara sederhana menurut Hardana dan Ino Irvanto (2009) Internet dapat
diartikan kumpulan dari beberapa komputer, bahkan jutaan komputer di seluruh
dunia yang saling berhubungan atau terkoneksi satu sama lainnya. Media yang
digunakan bisa menggunakan kabel/serat optik, satelit atau melalui sambungan
telepon (Hardana dan Ino Irvantino 2011).
2.2 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling
dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol
komunikasi tertentu, sehingga dapat saling berbagi data dan informasi.
5
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling
menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat
berbagi data, informasi, program aplikasi, dan perangkat keras seperti printer,
scanner, CD-Drive ataupun harddisk, serta memungkinkan untuk saling
berkomunikasi secara elektronik.
Jaringan komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan interkoneksi
sejumlah komputer otonom. Dua buah komputer dikatakan membentuk suatu
network bila keduanya dapat saling bertukar informasi (Herlambang dan
Catur 2008).
2.2.1 Jenis- Jenis Jaringan
Terdapat beberapa jenis jaringan yaitu ( Herlambang dan Catur 2008 ):
1. Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relative kecil,
umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di
sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar
1 km persegi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya
antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan
menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam
lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu jaringan Bank
6
dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar
dihubungkan antara satu dengan lainnya.
3. Wide Area Network (WAN)
Sebuah WAN adalah Jaringan yang ruang lingkupnya sudah
menggunakan sarana satelit, wireless, ataupun kabel fiber optic WAN
memiliki jangkauan yang lebih luas hingga wilayah otoritas Negara lain.
Gambar 2.1 Local Area Network
7
Gambar 2.2 Metropolitan Area Network
Gambar 2.3 Wide Area Network
2.2.2 Topologi Jaringan
Topologi atau arsitektur jaringan merupakan pola hubungan antar
terminal dalam suatu system jaringan komputer. Topologi ini akan
8
mempengaruhi tingakat efektifitas kinerja jaringan. Ada beberapa jenis
topologi yang dapat diimplementasikan dalam jaringan. Namun, bentuk
topologi yang utama adalah topologi Bus, Topologi Ring, dan Topologi
Star.
1. Topologi Bus
Topologi Bus merupakan topologi yang menghubungkan semua
terminal ke satu jalur komunikasi yang kedua ujungnya ditutup dengan
terminator. Terminator adalah perangkat yang menyediakan resistansi
listrik untuk menyerap sinyal pada akhir transmisi sambungan agar
sinyal tidak terlontar kembali dan diterima lagi oleh stasiun jaringan.
2. Topologi Ring
Pola dari topologi ring hampir sama dengan topologi bus, tetapi
kedua terminal yang berada di ujung saling dihubungkan sehingga
hubungan antar terminal berlangsung dalam suatu lingkarang tertutup.
3. Topologi Star
Pada topologi star, terdapat sebuah terminal pusat (hub/ switch)
yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan komunikasi data.
Trafik data mengalir dari node ke terminal pusat dan diteruskan ke
node (station) tujuan.
9
Gambar 2.4 Topologi Bus
Gambar 2.5 Topologi Ring
10
Gambar 2.6 Topologi Star
2.3 Router
Sebuah router mampu mengirimkan data/informasi dari satu jaringan ke
jaringan lain yang berbeda, router hampir sama dengan bridge, meski tidak lebih
pintar dibandingkan bridge, namun pengembangan perangkat router dewasa ini
sudah mulai mencapai bahkan melampaui batas tuntutan teknologi yang
diharapkan. Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan
yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Router mengetahui alamat
masing-masing komputer dilingkungan jaringan lokalnya, bridges dan router
lainnya. Router juga dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi
mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut
sampai sisi tersebut bersih ( Herlambang dan Catur 2008).
11
2.4 Mikrotik
2.4.1 Sejarah Mikrotik
Cisco tentunya bukan nama yang asing lagi dalam dunia router, yaitu
perangkat yang berfungsi untuk mengarahkan alamat di internet. Namun,
selain Cisco, terdapat nama lain yang dikenal sebagai salah satu solusi
murah unruk membangun sebuah router, yaitu mikrotik Router OS
( Herlambang dan Catur 2008).
Mikrotik Router OS adalah sistem operasi yang dirancang khusus untuk
network router. Dengan sistem operasi ini, anda dapat membuat router dari
komputer rumahan (PC)
Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia,
bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully
dan Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang warga Amerika yang
berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia berjumpa dengan Arnis, seorang sarjana
Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995.
Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia. Mulai dengan
sistem Linux dan MS DOS yang dikombinasikan dengan teknologi
Wireless LAN Aeronet berkecepatan 2Mbps di Molcova, tetangga Latvia,
baru kemedian melayani pelanggannya di Latvia.
Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tetapi
membuat program router yang handal dan dapat dijalankan diseluruh
dunia. Untuk negara berkembang, solusi Mikrotik sangat membantu ISP
atau perusahaan-perusahaan kecil yang ingin bergabung dengan internet.
12
Walaupun sudah banyak tersedia perangkat router mini sejenis NAT,
Mikrotik merupakan solusi terbaik dalam beberapa kondisi penggunaan
computer dan perangkat lunak.
2.4.2 Jenis – Jenis Mikrotik
Ada beberapa jenis mikrotik diantaranya (Hardana dan Ino Irvantino
2011):
1. Mikrotik Router OS
Versi mikrotik dalam bentuk perangkat lunak yang dapat
diinstal pada komputer rumahan (PC) melalui CD.
13
Gambar 2.7 Software Mikrotik Router OS
2. Built In Hardware Mikrotik
Mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas
dalam board router yang didalamnya sudah terinstal Mikrotik
RouterOS. Untuk versi ini, lisensi sudah termasuk dalam harga
router board Mikrotik.
Gambar 2.8 Hardware Mikrotik
2.4.3 Fitur – Fitur Mikrotik
Ada beberapa fitur mikrotik diantaranya (Hardana dan Ino Irvantino 2011):
1. Address List, yaitu pengelompokan IP address berdasarkan nama
14
2. Asynchronous, mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan
otentikasi CHAP,PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on
demand, modem pool hingga 128 ports.
3. Bonding, mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka
ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
4. Bridge, mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge
interface, bridging firewalling.
5. Data Rate Management, QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst,
PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer.
6. DHCP, mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client,
multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
7. Firewall dan NAT, mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source
NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP
address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP,
TCP Flags dan MSS.
8. Hotspot: Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit
data rate, SSL ,HTTPS.
9. IPSec: Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann
groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi
menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect
Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5.
15
10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP,
CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K
bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan
ethernet.
12. MNDP : Mikrotik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung
Cisco Discovery Protokol (CDP).
13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang
dapat diakses melalui HTTP.
14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi
menggunakan system GPS.
15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access
Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP,
MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi
MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.
16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy;
transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS;
mendukung parent proxy; static DNS.
17. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi
dan jaringan.
19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
16
21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-
PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau
annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet
sniffer; Dinamik DNS update.
23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet
dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
27. WinBox: Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi
MikroTik RouterOS.
2.5 Winbox
Winbox adalah aplikasi kecil memungkinkan kita mengkonfigur Mikrotik
RouterOS menggunakan antarmuka grafis yang cepat dan sederhana. Winbox
merupakan aplikasi biner Win32 (Windows). Mikrotik menjadi mode GUI
(Graphical User Interface) uang user friendly dengan router lainnya yang masih
menggunakan console mode (Hardana dan Ino Irvantino 2011).
17
Gambar 2.9 WinBox Login(Hardana dan Ino Irvantino 2011)
top related