bab i, ii, iii, iv revisi
Post on 12-Oct-2015
27 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
1/142
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali beberapa tahun belakangan ini
meningkat terutama disekitar wilayah Denpasar Selatan serta daerah wisata
Nusa Dua. Pertumbuhan ekonomi haruslah didukung oleh aksesbilitas yang
baik pula yaitu tersedianya infrastruktur, salah satunya adalah infrastruktur
prasarana jalan.
Rute original jalan tol hasil kajian Departemen Pekerjaan mum yang
telah ada pada tahun !""# yaitu Serangan $ %anjung benoa &tidak
terhubung ke Bandara Ngurah Rai', menghasilkan volume traffi( awal
yang dinilai belum layak &feasible' yaitu sekitar )!."""
kendaraan*hari.Sehingga diusulkan untuk membuat jalan tol Nusa Dua $
Ngurah Rai + Benoa.
Dari keseluruhan kegiatan pekerjaan yang akan dilakukan dalam
proyek alan %ol Bali, metode yang digunakan untuk menahan beban
konstruksi di atas adalah pondasi dalam yaitu tiang pan(ang, disebabkan
karena proyek ini akan berada di atas laut yang memiliki letak tanah keras
yang dalam, tetapi kedalaman air laut di proyek ini relative dangkal kurang
lebih saat pasang kedalamannya men(apai - meter, karena untuk
mempersingkat waktu dan kemudahan saat meman(ang proyek ini
memutuskan membuat daratan dari urugan batu kapur. khirnya pekerjaan
pelaksanaan peman(angan di proyek ini sebagian titik dikerjakan di darat
buatan dan sebagiannya lagi di laut.
)
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
2/142
Di dalam pekerjaan peman(angan di darat sering kita jumpai beberapa
tahapan proses peman(angan yang sama, tetapi di dalam proyek ini
memiliki perbedaan sedikit dari peman(angan darat biasa dimana pekerjaan
peman(angan di sini menggunakan urugan batu kapur untuk landasan tanah
sebelum melakukan kegiatan peman(angan.
Sementara di dalam pekerjaan peman(angan di laut banyak sekali
tahapan proses peman(angan yang sangat menarik perhatian kami dimana
peman(angan dilakukan diatas ponton yang ditarik ole %ug Boat dan (ara
mobilisasi bahan menggunakan kapal ponton dari lokasi sto(k yard yangberada di darat.
Sehubungan dengan itu judul dari %ugas khir yang akan dibahas
adalah /P012SNN P020RN P03N4N5N DR%
DN 1% PD PR6702 1N %61 NS D+N5R8 R9+
B0N6 D9 B19 &P20%-':. 3engapa mengambil subyek tugas akhir
Pelaksanaan Pekerjaan Peman(angan Darat dan 1aut. Dalam hal ini kami
men(oba untuk menganalisis seluruh tahapan peman(angan yang dilakukan
sebagian di darat dan sebagian lainnya di laut mulai dari persiapan,
penentuan titik, proses peman(angan didarat dan dilaut hingga
produktivitas tenaga kerja yang di butuhkan dalam proses peman(angan
tersebut.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah yang akandibahas pada %ugas khir ini antara lain;
). %ahapan apa saja dalam pelaksanaan pekerjaan peman(angan darat
dan laut pada Proyek alan %ol Nusa Dua+Ngurah Rai+Benoa di
Bali &Paket-' ika Beton'.
2.3 Sur/e T%'%gra0
Pekerjaan survey topografi pada umumnya bertujuan untuk
mendapatkan gambaran sebagian dari permukaan bumi, disajikan dalam
bentuk peta garis &line map' dengan sistem proyeksi tertentu serta dengan
skala yang memadai &Skala );)"""' sesuai dengan kebutuhan penggunaan
peta tersebut.
Sehubungan dengan Pekerjaan Pembangunan alan %ol Nusa Dua $
Ngurah Rai $ Benoa, peta topografi hasil pengukuran langsung ini
selanjutnya dipergunakan sebagai salah satu data penunjang utama bagi
peren(anaan jalan tol. 9nformasi penting yang dapat disajikan dalam peta
topografi ini antara lain data elevasi tanah asli &eFisting ground', data
elevasi dasar saluran, letak bangunan &rumah tinggal, rumah ibadah,
sekolah dll', data lebar sungai, lebar jalan yang terpotong jalur ren(ana
jalan serta detil dan bangunan*instalasi lain yang berada dalam koridor
ren(ana jalan tersebut.
Ren(ana jalan tol ini berada di laut dan sebagian berupa jalan akses
berada di darat.ntuk melakukan pekerjaan survey topografi diperlukan
juga data penunjang lain sebagai data sekunder, sehingga pekerjaan survey
yang dihasilkan akan maksimal, tepat pada sasaran dan sesuai dengan
tujuannya.
)"
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
11/142
dapun data+data sekunder yang digunakan sebagai data penunjang
dalam pelaksanaan survey topografi dalam rangka pekerjaan Pekerjaan
Pembangunan alan %ol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa adalah ;
). 8asil Studi 2elayakan dan mdal Ren(ana Pembangunan alan %ol
Nusa Dua $ Ngurai Rai $ Benoa.
!. Peta Rupa Bumi skala );!?.""", oleh Bakosurtanal tahun !""".
-. Patok %%5 dan B3 5PS yang ada disekitar lokasi sebagai titik
referensi.
Dengan menggunakan data+data tersebut maka dibuat peta ren(ana
kerja untuk melakukan survey topografi, sebagai a(uan untuk pelaksanaan
pekerjaan lapangan.Beberapa hal penting yang di(antumkan dalam peta
ren(ana kerja adalah ren(ana jalur pengukuran* (enter line, distriusi posisi
patok B3, jalan eksisting, sungai dan lain+lain.
Sebagai sarana pendukung dalam proses pengambilan data, dipergunakan
berbagai jenis perlatan survei topografi yaitu ;
). lat ukur 5PS R%2
!. lat ukur %otal Station
-. lat ukur Sipat Datar =. 2omputer
?. Printer Pada proses pengolahan data, sepenuh nya digunakan bantuan
perangkat komputer serta perangkat lunak yang mendukung, khususnya
pembuatan peta kontur dalam format auto(ad.Sebagai produk akhir dari pekerjaan survey topografi dalam rangka
Pekerjaan Pembangunan alan %ol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa,
))
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
12/142
adalah peta situasi lokasi proyek dalam format auto(ad. Selanjutnya dari
file peta situasi tersebut dapat dilakukan prosess pembuatan potongan
memanjang dan potongan melintang.
+am,ar 2.4Pengukuran dengan 3etode 5PS
+am,ar 2.$ 1okasi Survei Ren(ana alan %ol Nusa Dua $ Ngurah Rai $
Benoa
Sumber ; >awan(ara dengan Pak 4harles, selaku surveyor dari proyek
yang saya amati
2.4 Sur/e Pasang Surut Ar Laut
Pengamatan pasang surut dilaksanakan selama -" &tiga puluh' hari
dengan pemba(aan ketinggian air setiap satu jam. Pengukuran dilakukan
pada satu tempat yang se(ara teknis memenuhi syarat. 1okasi ini harus
se(ara langsung dipengaruhi pasang surut air laut.
)!
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
13/142
Pengamatan pasang surut dilaksanakan menggunakan papan duga
&peils(haal' dengan interval skala ) &satu' dm. 8asil pengamatan pada
papan peils(haal di(atat pada formulir pen(atatan elevasi air pasang surut
yang telah disediakan. 2emudian diikatkan &levelling' ke patok
pengukuran topografi terdekat pada salah satu patok seperti +am,ar2.,
untuk mengetahui elevasi nol peils(haal dengan menggunakan alat
waterpass. Sehingga pengukuran topografi, bathimetri, dan pasang surut
mempunyai datum &bidang referensi' yang sama.
0levasi Nol Peils(haal E %.P G B%.) $ B%.!Dimana;
%.P E tinggi titik patok terdekat dengan peils(haal* papan
duga air.B%.) E ba(aan benang tengah di patok.
B%.! E ba(aan benang tengah di peils(haal*papan duga air.
+am,ar 2.Pengikatan &levelling' peils(haal
#et%&e Analss
Data hasil pengamatan selama -" &tiga puluh' hari kemudian dianalisis
untuk mendapatkan parameter+parameter pasang surut di lokasi
pekerjaan. Proses yang dilakukan dalam analisis pasang surut inidigambarkan dalam suatu bagan alir yang disajikan pada +am,ar 2.2.
Perhitungan konstituen pasang surut dilakukan dengan menggunakan
metode Least Square, meliputi &sembilan' konstituen seperti yang
disajikan dalam Ta,el 2.1.
)-
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
14/142
Least Square
Data Pasang
Surut
Komponen Pasang
Surut
Peramalan Pasang Surut
15 hari atau 30 hari
Peramalan Pasang Surut
20 Tahun
Elevasi Penting Pasang
Surut
Probabilitas Kejaian
Terlampau ElevasiPasang Surut
Perbaningan !asil
"amalan enganPengu#uran Lapangan
$enis Pasang
Surut
Dengan konstanta pasang surut yang ada pada proses sebelumnya
dilakukan penentuan jenis pasang surut menurut rumus berikut;
!!
))
SM
OKNF
+
+=
-umus 2.2
+am,ar 2.Bagan alir proses analisa pasang surut.
Selanjutnya dilakukan peramalan pasang surut untuk -" &tiga puluh'
hari yang dipilih bersamaan dengan masa pengukuran yang dilakukan.
8asil peramalan tersebut dibandingkan dengan pemba(aan elevasi di
lapangan untuk melihat kesesuaiannya.
Dengan konstanta yang didapatkan dilakukan pula peramalan pasang
surut untuk masa )C,# tahun sejak tanggal pengamatan. 8asil
peramalan ini diba(a untuk menentukan elevasi+elevasi penting pasang
)=
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
15/142
surut. 0levasi+elevasi a(uan yang akan di(ari disajikan dalam Ta,el
2.1.
Ta,el 2.1 2onstituen Pasang Surut
No.Konstituen
pasangsurut
KeteranganPerioda
(jam)
1 M2 Principal lunar 12.24
2 S2 Principal solar 12.00
3 N2 Larger lunar elliptic 12.66
4 K2 Luni-solar semi
diurnal
11.97
5 K1 Luni-solar diurnal 23.93
6 O1 Principal lunar diurnal 25.82
7 P1 Principal solar diurnal 24.07
8 M4 6.21
9 MS4 6.10
Ta,el 2.2 0levasi (uan Pasang Surut
Sumber
; >awan(ara dengan Pak 4harles, selaku surveyor dari proyek
yang saya amati.
)?
No Elevasi PentingPasang Surut
1 HHWL Highest high water level
2 MHWS
Mean high water sring
3 MHWL
Mean high water level
4 MSL Mean sea level
5 MLWL Mean l!w water level
6 MLWS Mean l!w water sring
7 LLWL "!west l!w water level
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
16/142
2.$ #et%&e Peman(angan
Peman(angan didarat dan laut metode pengerjaannya sama saja,
yaitu proses memasukkan tiang pan(ang ke dalam tanah dimana
sebelumnya titik+titik yang harus dipan(ang telah ditentukan, setelah ini
proses pengangkatan tiang pan(ang dengan (rane, ditambah dengan kapal
ponton untuk yang meman(ang dilaut, dan terakhir penge(ekan
keseluruhan tiang.
+am,ar 2.Pengangkatan %iang Pan(ang Dengan 4rawler 4rane
)#
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
17/142
+am,ar 2.Pengangkatan %iang Pan(ang Dengan 2apal Ponton
+am,ar 2.15Pengangkatan %iang Pan(ang
2. Paksanaan Pekerjaan Peman(angan
Dalam peman(angan, selain kondisi alat pan(ang, kondisi tiang pun
perlu diperhatikan. %iang harus lurus dengan permukaan rata dan tidak
retak. ntuk itu penanganan tiang perlu dilakukan se(ara hati+hati dan
mengikuti prosedurnya. 3ulai dari saat dibawa ke lokasi, penumpukan
diproyek dan pada waktu diangkat ke titik peman(angan hendaknya
dilakukan dengan aturan tertentu. %iang yang akan dipan(ang, pertama
diberi bantalan dan (ap sebagi pengaman dari keretakan akibat tumbukan.
2emudian tiang diangkat hingga sejajar dengan lead. %umbukan pertama
)
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
18/142
dilakukan se(ara perlahan guna memastikan tiang sudah tepat diposisinya
dan water level. Bila posisi sudah benar, baru tumbukan dilanjutkan lagi
sampai masuk ke dalam tanah dan men(apai tanah keras atau perlu
dilakukan penambahan tiang.
Pelaksanaan pekerjaan pem(anangan pada proyek yang saya amati
terbagi menjadi dua (ara yaitu darat dan laut, dari semua tata (ara
peman(angan yang membedakan pelaksanaan pekerjaan pem(angannya
adalah penambahan alat yaitu, di darat hanya memakai 3obile (rane
sementara di laut menggunakan kapal ponton
Sumber ; http;**www.s(ribd.(om*do(*?!#!"?-*=!*D90S01+8330R
2..1 Peman(angan tang 'an(ang
Peman(angan tiang pan(ang biasanya memiliki beberapa hal yang
harus di perhatikan, 7aitu ;
a. 8ammer ; Pemilihan jenis hammer yang tepat dan sesuai
kebutuhan kondisi hammer dalam keadaan baik dan
terawat s hammer harus segaris dengan s tiang
pan(ang.b. lat angkat ; %etap stabil dan mampu menahan beban+beban pada
saat peman(angan.
Sumber ; P%. >ijaya 2arya Beton
2..2 Peman(angan & laut menggunakan '%nt%n
Aungsi ponton digunakan dalam peman(angan di laut untuk
meletakkan (rawler (rane dan mesin diesel hammer diatas ponton, tetapi
kelamahannya menggunakan ponton ini hanya bisa digunakan jika air laut
pasang saja, maka itu data analisis survei pasang surut air laut sangat
dibutuhkan dalam pelaksanaan peman(angan di laut, untuk mengetahui
pada saat kapan kapal ponton dapat dipakai.
)C
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
19/142
+am,ar 2.112apal ponton yang diatasnya terdapat (rawler (rane
+am,ar 2.123esin diesel hammer dan (rawler (rane diatas ponton
2..3 #enentukan ttk 'an(ang
ntuk menentukan titik pan(ang didalam proyek yang kami amati,
proyek ini menggunakan metode 5lobal Positioning Sistem &5PS', yaitu
berdasarkan atas pengukuran waktu transit sinyal+sinyal RA dari = satelit
atau lebih dari konstelasi total != satelit.
Sistem 5PS adalah suatu sistem satelite navigasi yang dapat
digunakan untuk menentukan posisi titik, yang umumnya dinyatakan dalam
)
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
20/142
sistim koordinat kartesian &H,7,I' atau sistim koordinat geodetik &1intang,
Bujur dan %inggi 0llipsoid'.
Dibandingkan dengan metoda lain dalam menentukan posisi titik
dengan menggunakan metoda 5PS ini terdapat beberapa keuntungan,
yaitu;
a' Dapat meliput seluruh permukaan bumi
b' Dapat dilakukan pengukuran pada setiap saat,
dimanapun berada pengamat dapat menjejak satelite+
satelite 5PS
(' Pengamatan satelite 5PS dapat dilaksanakan dalam
segala ma(am (ua(a, baik diwaktu siang maupun malam
hari.
d' %ingkat ketelitian posisi titik yang diperolehnya sangat
tinggi.
e' Biaya pelaksanaan pengukuran hingga diperoleh posisi
titik relatif murah, waktu yang dibutuhkan relatif (epat
dan mudah dilaksanakan.
f' Peralatan yang digunakan relatif sederhana, hanya
diperlukan pengetahuan dasar pengamatan satelit.
!"
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
21/142
+am,ar 2.139lustrasi 3etode 5lobal Positioning Sistem &5PS'
Sumber ; >awan(ara dengan Pak 4harles,selaku surveyor dari proyek yang saya
amati
2..4 Pengangkatan tang 'an(ang
). Pengangkatan tiang untuk disusun & dengan dua tumpuan '
3etode pengangkatan dengan dua tumpuan ini biasanya pada saat
penyusunan tiang beton, baik itu dari pabrik ke trailer ataupun dari
trailer ke penyusunan lapangan.
Persyaratan umum dari metode ini adalah jarak titik angkat dari
kepala tiang adalah )*? 1. ntuk mendapatkan jarak harus
diperhatikan momen maksimum pada bentangan, haruslah sama
dengan momen minimum pada titik angkat tiang sehingga
dihasilkan momen yang sama.
Pada prinsipnya pengangkatan dengan dua tumpuan untuk tiang
beton adalah dalam tanda pengangkatan dimana tiang beton pada
titik angkat berupa kawat yang terdapat pada tiang beton yang
telah ditentukan dan untuk lebih jelas dapat dilihat oleh gambar.
!)
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
22/142
+am,ar 2.14Pengangkatan %iang Dengan Dua %umpuan
!. Pengangkatan dengan satu tumpuan
3etode pengangkatan ini biasanya digunakan pada saat tiang
sudah siap akan dipan(ang oleh mesin peman(angan sesuai dengan
titik peman(angan yang telah ditentukan di lapangan.dapun persyaratan utama dari metode pengangkatan satu
tumpuan ini adalah jarak antara kepala tiang dengan titik angker
berjarak 1*-. ntuk mendapatkan jarak ini, haruslah diperhatikan
bahwa momen maksimum pada tempat pengikatan tiang sehingga
dihasilkan nilai momen yang sama.
+am,ar 2.1$ Pengangkatan %iang dengan Satu %umpuan
Ta,el 2.3Syarat Pengangkatan %iang
!!
N%. Hal*hal 6ang
harus
&'erhatkan
Pers6aratan 7 Batasan
) %itik angkat Perhatiakan tanda titik angkat dengan
sudut );)
! Sling pengangkat Diharuskan mempunyai faktor keamanan
&AS' -, bebas karat dan bebas rantas
- lat angkat Diperhatiakn kapasitas angkat harus lebih
besar dari berat tiang
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
23/142
Sumber; P%. >ijaya 2arya Beton
2..$ Langkah*langkah 'enegakkan tang
Pelaksanaan peman(angan tiang pan(ang tegak atau miring harus
tepat, sehingga diperoleh hasil sesuai dengan ketentuan dalam gambar
kerja. %oleransi maksimum yang diijinkan terhadap hasil peman(angan
tiang adalah ,? (m penyimpangan dari posisi yang benar, inklinasi
terhadap simbu tiang miring atau verti(al adalah ! J, dan untuk
pemotongan tiang sebesar ! (m. Bila toleransi dilampaui, tiang harus
diperbaiki, diperkuat dengan konstruksi tertentu, di(abut atau lain
sebagainya sesuai dengan keputusan konsultan manajemen konstruksi.
Sedang segala biaya tambahan yang diperlukan untuk melakukan hak+hal
tersebut menjadi tanggungan penyedia jasa konstruksi.
ntuk peman(angan sendiri peralatan yang dibutuhkan adalah mesin
Disel 8ammer sudah termasuk kapal ponton dan (rane untuk mengangkat
tiang. Pada proyek ini setiap mesin Diesel 8ammer dapat meman(ang C
tiang didarat dan = tiang dilaut per hari.
2.. Pr%ses 'en6am,ungan tang 'an(ang
menggunakan tiang pan(ang yang terdiri dari dua batang atau lebih,
permukaan ujung tiang pan(ang harus dipotong sampai tegak lurus
terhadap panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh
penampang tiang pan(ang. Pada tiang pan(ang yang digergaji,
sambungannya harus diperkuat dengan kayu atau pelat penyambung baja,
!-
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
24/142
atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas menjadi satu
membentuk kotak yang diran(ang untuk memberikan kekuatan yang
diperlukan. %iang pan(ang. bulat harus diperkuat dengan pipa
penyambung. Sambungan di dekat titik+titik yang mempunyai lendutan
maksimum harus dihindarkan.
2...1 Pen6am,ungan tang 'an(ang menggunakan las sam,ung
Spesifikasi alat dan material las ;
Daya ;rus listrik ; 4
%egangan ; !!" volt*-C" volt2uat arus ; -"" mpere
2elas ; 0 #" )-Diameter ; -,! mm dan = mm
Ta,el 2.4Persyaratan 3enggunakan 1as Sambung
N%. Hal*ha 6ang harus
&'erhatkan
Pers6aratan 7 Batasan
) Plat Sambung Bebas karat dan bersih dari kotoran*tanah
! 3aterials las Diameter dan klas material las harus
sesuai
- lat 1as Sesuai dengan spesifikasi
= Posisi Segmen Sumbu tiang harus segaris
!=
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
25/142
+am,ar 2.1 Proses Penyambungan %iang Pan(ang dengan lat 1as
2. T'e*t'e !egagalan Pa&a Saat Peman(angan
Peman(angan yang tidak sesuai dengan prosedur*syarat+syarat
ketentuan dalam peman(angan yang ada, akan mengalami
kegagalan,berikut (ontoh beberapa kegagalan dalam peman(angan ;
Ta,el 2.$%ipe+tipe 2egagalan Peman(angan
N% Uraan Bentuk Pen6e,a, S%lus
). Retak
2epala
6K0R H91
A6R40
Perbaiki
&dengan
melihat
metode
perbaikan
yang ada
dibawah
tabel'
!. Retak
Badan
6K0R 463B9N0
S80R 3630N%
L H91
Saat
peman(angan
Gdorong
8anding
ika posisi
pe(ah di
kedalaman
M+)m
+++gali++
potong+
perbaikan
%P jika
posisi
kedalan +
!mtitiktidak dipakai
jika posisi
pe(ah diatas
tanah+
potong
!?
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
26/142
dan perbaiki
3etode Perbaikan Retak*Pe(ah ;). Siapakan (rane dan tahan tiang dengan menggunakan (rane
!. Potong tiang kurang lebih !? (m-. Ratakan P4 >9R0 &siku terhadap badan tiang'
=. Pasang bekisting seng dan stopper multiplek, pasang plat sambung
khusus yang telah di beri angkur L spiral, gour dengan material
non shrinkage G agregat
?. Setelah umur grouting men(apai - hari minimal sama dengan kuat
tekan tiang pan(ang, peman(angan dapat dilanjutkan sampai
kedalaman ren(ana.
Sumber; P%. >ijaya 2arya Beton
2. !alen&erng
Se(ara umum kalendering digunakan pada pekerjaan peman(angan
tiang pan(ang &beton maupun pipa baja' untuk mengetahui daya dukung
tanah se(ara empiris melalui perhitungan yang dihasilkan oleh proses
pemukulan alat pan(ang. lat pan(ang disini bisa berupa diesel hammer
maupun hydrauli( hammer. Biasanya kalendering dalam proses
peman(angan tiang pan(ang merupakan item wajib yang harus
dilaksanakan dan menjadikan laporan untuk proyek. Sebagai tambahan
selain kalendering dilakukan penge(ekan dengan PD test. Perhitungan
!#
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
27/142
kalendering menghasilkan output yang berupa daya dukung tanah dalam
%on.
Sebenarnya metode pelaksanaan kalendering hanyalah sederhana.
lat yang disediakan (ukup spidol, kertas milimeterblo(k, selotip, dan
kayu pengarah spidol agar selalu pada posisinya. lat tersebut biasanya
juga telah disediakan oleh subkon pan(ang. Dan pelaksanannya pun
merupakan bagian dari kontrak peman(angan. Pelaksanaanya dilakukan
pada saat )" pukulan terakhir. 2apan saat dilaksanakan kalendering adalah
saat hampir mendekati top pile yang di syaratkan, Ainal Set - (m untuk )"
pukulan terakhir, atau bisa dilihat dari data bor log. Sebenarnya ada
beberapa faktor lain tergantung kondisi dilapangan.
%ahapan pelaksanaanya yaitu ;
). Saat kalendering telah ditentukan dihentikan pemukulannya oleh
hammer.
!. 3emasang kertas millimeter blo(k pada tiang pan(ang menggunakan
selotip.
-. 3enyiapkan spidol yang ditumpu pada kayu, kemudian menempelkan
ujung spidol pada kertas millimeter.
=. 3enjalankan pemukulan.
?. Satu orang melakukan kalendering dan satu orang mengawasi serta
menghitung jumlah pukulan.
#. Setelah )" pukulan kertas millimeter diambil.
. %ahap ini bisa dilakukan !+-kali agar memperoleh
grafik yang bagus.
!
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
28/142
C. sahakan kertas bersih, karena kalau menggunakan diesel hammer
biasanya kena oli dan grafiknya jadi kurang valid karena tertutup oli.
. Setelah tahapan selesai hasil kalendering ditanda tangani kontraktor,
pengawas, dan direksi lapangan untuk selanjutnya dihitung daya
dukungnya
+am,a
r 2.1 Proses Pelaksanaan 2alendering
2. Pengetesan
Ainal set adalah batasan peman(angan final set yang dimaksud adalah
batasan kedalaman dari proses peman(angan, peman(angan akan
dihentikan jika sudah bertemu dengan tanah keras ditandai dengan tidak
turunnya tiang lebih dari )" mm setelah dilaksanakan )" kali pemukulan
pada Diesel 8ammer.
2..1 PDA test
!C
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
29/142
Pile driving analy@er adalah suatu sistem komputerisasi yang
terhubung dengan tiang pan(ang yang akan dites menggunakan transdu(er
dan a((elerometer yang akan menggambarkan hubungan antara tekanan
yang diterima dengan (epat rambat getaran pada saat tiang pan(ang dipukul
8ammer. 8asil yang dikeluarkan PD berupa kapasitas tiang, penurunan
energi 8ammer, dan lain+lain. Se(ara umum tes PD dilakukan setelah
tiang pan(ang selesai dipan(ang satu minggu untuk mengantisipasi keadaan
tanah yang rusak akibat peman(angan dan sebaiknya pada saat di test
menggunakan 8ammer yang lebih berat dibanding pada saat peman(angan.
+am,ar 2.1%es PD
2.15.1 Pr%&ukt/tas Alat Berat
1. E8(a/at%r
Sesuai dengan namanya alat ini dibuat agar dapat
berfungsi sebagai penggali, pengangkat maupun pemuat tanpa
harus berpindah tempat menggunakan tenaga power take off
dari mesin yang dimilik Se(ara anatomis bagian utama dari
eF(avator adalah ;
!
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
30/142
a. Bagian atas &dapat berputar' disebut revolving unit.
b. Bagian bawah &untuk gerak maju, mundur dan jalan'
disebut travel unit.
(. Attac!ent unit adalah perlengkapan yang diganti
sesuai kebutuhan.
Bagian traveling unit dari 0F(avator dapat berupa crawler
&rantai' atau weel !ounted "roda karet# yang digunakan
untuk berjalan. 2husus pada 0F(avator wheel mounted
dimaksudkan agar memiliki ke(epatan gerak atau berpindah
dari satu tempat ketempat lain relative lebih (epat
dibandingkan menggunakan (rawler eF(avator, sehingga
wheel eF(avator memiliki dua mesin penggerak, pertama
sebagai mesin penggerak traveling unit kendaraannya &tru(k'
dan lainnya merupakan mesin penggerak alat eF(avator
seperti revolving unit maupun penggerak atta(hment unit
dalam melakukan fungsinya sebagai alat penggali,
pengangkat maupun pemuat. Dan bagian revolving unitmerupakan bagian untuk berputar mendatar.
Pengendalian atta(hment unit eF(avator dapat dibedakan dua
(ara ;
a' Pengendalian dengan $a%le controlled.
b' Pengendalian dengan &'drualic controlled.
Prinsip kerja kedua system kontrol ini hampir sama, namun
system hydraulik (ontrollwd memiliki keterbatasan
penggantian pada bagian atta(hment dibandingkan system yang
dikendalikan dengan (able (ontrolled.
2. Ba(kh%e
-"
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
31/142
Dengan memasang /8oe bu(ket: pada deeper sti(k, Ba(khoe
merupakan salah satu dari kelompok eF(avator yang digunakan,
sebagai penggali tanah yang berada di bawah kedudukan alat
tersebut, untuk penggalian saluran, terowongan, pondasi
bangunan*%ase!ent dan sebagainya. Sehingga fungsinya mirip
Dragline atau 4lamshell, namun Ba(khoe dapat menggali lebih
teliti pada jenis kendali dengan hidrolik. Serta memiliki
kemampuan yang lebih baik dalam melakukan penggalian karena
punya pergelangan yang dapat berputar pada bagian bu(ket
&wrist action %ucket' dan dapat difungsikansebagai alat pemuat
tanah bag %ru(k pengangkut hasil galian. Ba(khoe berbeda
dengan Power Shovel yang dibuat guna melakukan penggalian
diatas permukaan tebing.
Aaktor yang dapat mempengaruhi produktivitas alat gali
adalah jenis material yang akan di gali, kedalaman galian,
besarnya sudut swings &sudut putar', kondisi kerja, kondisi
manajemen yang berhubungan dengan alat lain, ukuran tempat
penumpahan, keterampilan operator dan kondisi fisik alat. Aaktor
tersebut dapat diubah sesuai dengan kebutuhan misalnya dalam
pelaksanaan jika sudut putar yang telah di tentukan ternyata
mengalami kesulitan maka dapat diubah sesuai dengan keadaan
dan sebagainya. Sudut swings yaitu besar sudut yang di bentuk
anatara dipper saat pengisian dan pebuangan beban,semaking
ke(il sudut swings, maka semakin (epat waktunya. 2edalamanoptimum ialah kedalaman tertinggi yang dapat di (apai oleh
bu(ket tanpa memberi beban pada mesin.
Produktivitas ba(khoe ;
-)
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
32/142
9ara 1:
; < ;& 8 =k1 8 =k2 8 E -umus 2.3
2eterangan ;
O E produktivitas alat ba(k hoe &m-*jam'
Oid E produksi ideal * kapasitas bu(ket ba(khoe &m-*jam'
Ak) E faktor koreksi ) berdasarkan sudut swing yang
digunakan.
Ak! E faktor koreksi ! berdasarkan kondisi kerja dan
kondisi manejemen.
0 E Aaktor ooperasi berdasarkan effesiensi kerja
9ara 2 :
; < > 8 ?3557(m@ 8 E -umus 2.4
2eterangan ;
O E produktivitas alat ba(k hoe &m-*jam'
O E ) F k
) E kapasitas bu(ket &m-'
k E faktor bu(ket
4m E 4mt F Ak
-!
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
33/142
4mt E standar waktu siklus &detik', dihitung berdasarkan
tipe yang digunakan serta sudut swing.
0 E Aaktor operasi berdasarkan effesiensi kerja
Ta,el 2.Aaktor Bu(ket ntuk Ba(khoe
0F(avating 4onditions Bu(ket
Aa(tor
Eas6 : 3enggali (layey soil dari kondisi asli, (lay,
atau soft soil
).)+).!
A/erage :3enggali tanah asli seperti sandy soil dan
dry soil
)."+).)
-ather D00(ult :3enggali sandy soil ber+gravel
dari kondisi asli
".C+".
D00(ult :3emuat batuan hasil peledakkan ".+".C
Ta,el 2.Standart 4y(le %ime
Range
model
Swing angle &detik' Range
3odel
Swing angle &detik'
=? + " " + )C" =? + " " +
P4#"
P>#"
P4C"
P4)""
P>)""
P4)!"
)" $ )-
)" $ )-
)) $ )=
)) $ )=
)) $ )=
)) $ )=
)- $ )#
)- $ )#
)= $ )
)= $ )
)= $ )
)= $ )
P4 !)"
P> !)"
P4!!"
P4 !="
P4 !C"
P4 -""
)= $ )
)= $ )
)= $ )
)? $ )C
)? $ )C
)? $ )C
) $
) $
) $
)C $
)C $
)C $
--
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
34/142
P4)?"
P>)?"
P4)C"
P4!""
)- $ )#
)- $ )#
)- $ )#
)- $ )#
)# $ )
)# $ )
)# $ )
)# $ )
P4 -#"
P4 =""
P4 #?"
P4 )"""
P4 )#""
)# $ )
)# $ )
)C $ !)
!! $ !?
!= + !
) $
) $
!) $
!? $
! +
Sumber ; Buku %erbit lat Berat, Drs. 9r. fri@al Nursin, )
Ta,le 2.Aaktor 2onversi ntuk 4y(le %ime
Digging 4ondition
digging depth
Dumping (ondition
0asy
&Dump
into apoil
pite'
Normal
&large dump
target'
Small diffi(ult
&small diffi(ult
target'
Diffi(ult&small
dump target
reuiring
maFimum
dumping rea(h'
Spe(ified
maF.diging depth
Below ="J ", ", ),) ),=
="+?J ",C )," ),- ),?
6ver ?J ", ),) ),? ),C
Sumber ; Buku %erbit lat Berat, Drs. 9r. fri@al Nursin, )
3. Bull&%er
Bulldo@er merupakan alat pelengkap dari traktor yang
merupakan mesin utama yang menggerakkan alat berat sehingga
alat dapat digunakan sesuai dengan keinginan. %raktor terdiri
atas dua tipe yaitu tipe roda karet dan roda kelabang.
Perbedaanya adalah pada roda karet memiliki tenaga tarik yang
-=
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
35/142
ke(il, ke(epatan yang tinggi dan tekanan pada permukaan tanah
besar sedangkan pada roda kelabang tenaga tarik yang besar,
ke(epatan yang rendah dan tekanan pada permukaan yang ke(il.
5radability adalah kemiringan maksimum yang dapat dijelajahi
oleh traktor baik dalam keadaan kosong maupun isi, sehingga
alat beroperasi dengan aman, faktor yang mempengaruhi antara
lain tenaga yang tersedia pada alat, tahanan gelinding jalan, berat
alat dan muatannya serta kemiringan yang diijinkan sehingga alat
tidak terguling. 2egunaan bulldo@er anatara lain ;
a' 3embersihkan lahan dari kayu dan potongannya
b' 3embuka jalan perintis daerah pegunungan atau
bebatuan
(' 3enggusur tanah untuk jarak )"" m
d' 3enyebarkan tanah urugan
e' 3embersihkan lapangan konstruksi
f' 3erawat jalan angkut
Aaktor yang mempengaruhi produksi ;
). 2apasitas Blade.
!. Aaktor Blade.
Ta,el 2.Aaktor Blade
!%n&%s D%ng =akt%r Bla&e
-?
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
36/142
3udah &tanah gembur, tanah berpasir, tanah biasa, sto(k
pile'
),)+",
Rata+rata &tanah gembur, tanah gravel, pasir, batu pe(ah
halus'
",+",
gak Sulit &lempung lengket, pasir berkerikil, lempung
kering keras, tanah alamiah'
",+",#
Sulit &batu hasil ledakan, batuan ukuran besar' ",#+",=
Sumber ; Buku %erbit lat Berat, Drs. 9r. fri@al Nursin, )
-. >aktu Siklus
=. 2elandaian Daerah 6perasi
?. am 2erja 0fektif
Ta,el 2.150fesiensi 2eja
!%n&s !erja E0esen !erja
Baik ",C-
Sedang ",?
gak elek ",#
elek ",?C
Sumber ; Buku lat Berat, )
-#
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
37/142
+ra0k 2.1 Aaktor 2elandaian
). Produksi Bulldo@er
a. Rumus produktivitas Bulldo@er ;Op E F "*4m' F e F 0 -umus 2.$
b. 2apasitas Blade
) E 8Q F 1 -umus 2.
(. Produktivitas per siklus
E ) F a -umus 2.
2eterangan ;
Op E Produktivitas Bulldo@er &m'
E Prodktivitas per siklus &m') E 2apasitas Blade &m'
a E Aaktor Blade
e E Aaktor kelandaian4m E >aktu siklus &menit'
-
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
38/142
1 E Panjang Blade
8 E %inggi Blade
d. >aktu Siklus ;
4m E G G @ -umus 2.
2eterangan ;D E arak gusur &)""m'
A E 2e(epatan maju &- s.d ? km*jam'
R E 2e(epatan mundur &? s.d km*jam'I E >aktu tukar gigi
a.(irect drive !acine&",") menit'b. )arqi flow !acine&","? menit'.
4. Dum'tru(k
%ru(k dapat melayani pengankutan tanah, agregat batuan, dan
berbagai material lainya, tru(k adalah alat pengangkut yang
dapat berk(epatan tinggi ketika melaju di jalan raya. %ru(k dapat
juga memiliki kapasitas yang besar dengan biaya per+unit
volume. %ru(k juga memiliki fleksibilitas tinggi dalam kapasitas
angkut, karena jumlah tru(k dapat disesuaikan dengan kebutuhan
proyek. %ru(k diklasifikasikan kedalam beberapa faktor antara
lain ;
). kuran dan tipe mesin, motor bensin, motor diesel, das,
dan lain+lain!. umlah roda gigi
-. enis penggerak, dua roda, empay roda, atau enam roda=. umlah roda dan as?. 3etode penumpahan muatan, ke belakang, kesamping,
ke bawah.
#. enis material yang diangkut, tanah, batuan, sampah,
dan lain+lain.
-C
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
39/142
. 2apasitas angkut, dalam ton, meter kubik, yard kubik.
C. 3etode penumpahan beban untuk penumpahan
kebelakang, hydrolik atau kabel.
juga dibedakan menjadi tru(k jalan raya dan tru(k non
jalan raya. %ru(k jalan raya dapat beroperasi bebas di jalan raya
tanpa memerlukan i@in khusus untuk pengoperasianya. Ruang
kemudi dapat diisi dua atau tiga orang berikut pengemudi,
dengan demikian sewaktu beroperasi dapat di bantu oleh kernek
untuk membantu supir. Biasanya kapasitas tru(k tidak terlalu
besar, tru(k non jalan raya hanya dapat beroperasi di dalam
lokasi proyek. ntuk mobilsasi dari pool ke lokasi memerlukan
i@in khusus, dan biasanya lintasan trayek truk ini hanya di sekitar
lokasi proyek. Ruang operator hanya dapat diisi ) orang , yaitu
operator. 2aoasitas tru(k ini sangat besar dan efektif untuk
angkutan batuan. Pengadaan truk harus di sesuaikan dengan
kebutuhan dilapangan.
ntuk menghitung produksi tru(k perlu di ketahui
waktu siklus, waktu siklus tru(k terdiri dari ;). >aktu pengisian
!. >aktu angkut
-. >aktu menumpah=. >aktu kempali setelah menumpah
?. >aktu tetap, waktu yang dibutuhkan untuk
perubahan ke(epatan, waktu tunggu antrian
pengisian dan penumpahan, kema(etan dan lain+
lain.
. Perhitungan produksi tru(k ;
; < 9 8 ?5 7 9m@ 8 E -umus 2.
-
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
40/142
2eterangan ;
O E produksi per jam & ton, m-
'
4 E 4mt F Am
&2apasitas riil truk ton, m-'
4mt E kapasitas teoritis & ton, m-'
Am E faktor muat*kepenuhan
4m E waktu siklus
0 E efisiensi kerja
B. umlah siklus pengisian ;
n < 9 7?>1 8 k@ -umus 2.15
2eterangan ;
4 E kapasitas tru(k
) E kapasitas bu(ket &m- , (uyd'
2 E faktor bu(ket
4. >aktu siklus ;
43 E &n F 4ms' G G t ) G G t ! -umus 2.11
2eterangan ;
="
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
41/142
D E jarak angkut Dumptru(k &m, yd'.
K ) E ke(epatan angkut &m'
K ! E ke(epatan kembali & m*menit
t ) E waktu penumpahan
t ! E spot and delay
+am,ar 2.1>aktu siklus tru(k
D. umlah tru(k
# < 9m 7 ? n 8 (ms @ -umus 2.12
2eterangan ;
4m E waktu siklus
N E jumlah siklus pengisian
4ms E waktu silus ba(khoe & menit '
Ta,el 2.11Swell dan 1oad Aa(tor %anah
enis %anah Persentase 3engembang Aaktor Pemuatan
=)
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
42/142
1empung 2ering -? ".=
1empung Basah -? ".=
%anah 2ering !? ".C"
%anah Basah !? ".C"
%anah dan 2erikil !" ".C-
2erikil 2ering )! ".C
2erikil Basah )= ".CC
Batu 2apur #" ".#-
Batu hasil peledakkan #" ".#-
Pasir 2ering )? ".C
Pasir Basah )? ".C
Batu Sedimentas =" ".)
$. Desel Hammer :
Diesel 8ammer adalah peman(angan pondasi dengan ram
yang bergerak sendiri oleh mesin Diesel 8ammer tanpa
diperlukan sumber daya dari luar seperti boiler atau kompresor
udara. Satu unit Diesel 8ammer terdiri atas verti(al silinder,
sebuah piston atau ram, sebuah anvil , tangki minyak, pelumas,
pompa solar, inje(tor, dan pelumas mekanik. Sistem kerja
8ammer merupakan kombinasi ram dan piston yang dijatuhkan
sehingga menghasilkan energy, pada saat ram terangkat minyak
pelumas akan masuk pada tempat pembakaran untuk mulai
menggerakan mesin. %enaga yang dihasilkan dapat dikendalikan
=!
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
43/142
oleh operator dengan berbagai variasi sesuai spesifikasi Diesel
8ammer
+am,ar 2.13esin Diesel 8ammer
. Proses Peman(angan
3esin yang digunakan dalam peman(angan
dengan (ara menjatuhkan beban ke tiang pan(ang
dengan ilustrasi seperti palu, yang dijatuhkan tepat pada
kepala tiang pan(ang, dan berkembangnya teknologi
metode berubah menjadi menggunakan energi uap yang
diproduksi dengan boiler dimana mengangkat dan
menjatuhkan 8ammer melalui uap yang dihembuskan
dari intel * outlet ke ruang piston.
B. Produktivitas alat
produktivitas alat diesel hammer adalah ;
1. Energ 6ang &haslkan :
0 E e F > F 8 -umus 2.13
=-
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
44/142
Dimana ;
0 E 0nergi yang dihasilkan setiap pukulan.
8 E %inggi jatuh &in, (m'
e E 0nergi hammer, energi a(tual dibagi
energi perhitungansetiap pukulan.
Ta,el 2.11 0feisensi 8ammer
Alat Pan(ang Nla
Drop 8ammer tanpa friksi ),""
Drop 8ammer diangkat dengan katrol dan kabel ",?" $ ",?
Single (ting Steam 8ammer ",? $ ","
Double (ting Steam 8ammer ",#? $ ","
Diferential (ting Steam 8ammer ",? $ ",C?
Diesel 8ammer "," $ ),""
Sumber ; Buku %erbit lat Berat, Drs. 9r. fri@al Nursin, )
2. Energ 6ang Hlang :
a. Ak,at 'ukulan ?Im'a(t L%ss@
91 E > F h F e F p F -umus 2.14
2eterangan ;
> E Berat 8ammer &lb, kg'
==
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
45/142
h E %inggi jatuh &in, (m'
e E 0fesiensi 8ammer
P E Berat pondasi G berat aksesoris &lb, kg'
2 E 2oefisien restitusi
Ta,el 2.12KoefisienRestitusi
!%e0sen -esttus Nla
Steel hammer pada pondasi tanpa bantalan ",??
Steel hammer pada pondasi dengan bantalan dan DS memukul
pada anvil baja untuk pondasi baja dan beton
",?"
DS memukul pada anvil baja untuk pondasi kayu dan memukul
pada anvil kayu setengah padat untuk pondasi baja. SS atau D8
memukul langsung pada eadpondasi beton
",="
Sas atau D8 memukul langsung pada tutup kayu untuk meman(ang
pondasi beton*langsung pada kepala pondasi kayu
",!?
Sumber ; Buku %erbit lat Berat, Drs. 9r. fri@al Nursin, )
,. Ak,at tutu' '%n&as ?9a' L%ss@
41 E -umus 2.1$
2eterangan ;
41E 4ap 1oss &lb in, kg (m'
E A F Fk &lb, kg'
A2E Aaktor keamanan
=?
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
46/142
4) E 2oefisien yang diba(a berdasarkan
angka P)
P) E
) E 1uas dimensi tiang pan(ang
Ta,el 2.13Koefisien 4)
T6'e %0 hea& an&
(a'
L% P1 aktu Pemeliharaan ; ))? &Seribu seratus Sembilan puluh
lima' hari kalenderenis 2ontrak ; Design and Built
No. 2ontrak ; ""#*P2+B%*!")!
Nilai 2ontrak ; Rp. =)"..".""".+2ontraktor ; 8utama + >ika + dhi 6
2onsultan Peren(ana; P%. 3aratama 4ipta 3andiri
2onsultan Pengawas ; P%. 7odya 2arya, 2S6
Ouality 4ontrol ; Politeknik Negeri Bali%im Proyek ;
a. Proje(t 3anager ; 9r. 9 Nyoman Sujaya
b. Deputy Proje(t 3anager ; 3. 7usuf, S%, 3%
(. 4onstru(tion 3anager ;9r.Sugeng8adi
Siswanto
d. Site 6perational 3anager+) ; 9r. 9 2etut Sudirtha
e. Site 6perational 3anager+! ; 2d. >ahyudi S,S%f. Site engenering 3anager+) ; 9r. Saimin Satoto
g. Site engenering 3anager+! ; 9r. 9 >ayan Sugata
3.1.$. ata %e#nis Pa#et 3
. 3ain Road ;
Panjang 2onstruksi E !C," m
1ebar 2onstruksi E !,# m
1ebar alan ; 2endaraan Roda 0mpat E ! U ! F -,? m
2endaraan Roda Dua E ! F -," m
1ebar bahu kiri E ! F !,? m1ebar bahu kanan E ! F ",? m
B. alan kses ;
Panjang 2onstruksi E ).? m1ebar 2onstruksi E !-,= m
1ebar alan E ! F =," m1ebar bahu kiri E ! F !,? m3edian Barrier E ",C m
4. Simpang susun Ngurah Rai ;
Panjang 2onstruksi E ).?CC m
1ebar 2onstruksi E C," m1ebar alan E =," m
?!
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
53/142
1ebar bahu kiri E !,? m
D. Simpang Susun Benoa ;
Panjang 2onstruksi E ).!"# m1ebar 2onstruksi E C," m
1ebar alan E =," m
1ebar bahu kiri E !,? m0. Struktur Badan alan ;
Piled Slab
Aull Slab
P4 9 5irder
3.1.3 Phak C Phak ang Ber'eran D&alam Paket3 &
1. Pemlk Pr%6ek
Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki dan
menguasai proyek. Pada proyek Pembangunan alan %ol alan
alan tol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa &paket -'. Pemilik
proyek adalah Dinas Pekerjaan mum Provinsi D29 akarta.
dapun tugas dan wewenang pemilik proyek antara lain;
a. 3emberikan informasi, bantuan dan kerjasama
yang diperlukan kontraktor sepanjang batas
kewenangan dan kewajiban pemilik.
b. 3emberikan semua instruksi kepada kontraktor
melalui konsultan pengawas.(. Dapat memberhentikan sebagian atau seluruh
pekerjaan apabila kontraktor tidak memberikan
hasil pekerjaan yang sempurnadan melanggar
ketentuan.
d. 3enentukan keputusan akhir yang mengikat
mengenai proyek.
e. 3enandatangani Surat Perintah 2erja &SP2' dan
surat perjanjian dengan kontraktor.
f. 3engesahkan semua dokumen pembayaran
kepada pihak kontraktor.
?-
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
54/142
2. !%nsultan Peren(ana
2onsultan Peren(ana adalah pihak yang ditunjuk oleh
pemberi tugas untuk bertindak selaku peren(ana pekerjaan
struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, interior dan
lands(ape dalam batas+batas yang telah ditentukan baik teknis
maupun administratif, yaitu P%. P%. 3aratama 4ipta 3andiri.
2onsultan Peren(ana berfungsi melaksanakan
pengadaan dokumen peren(anaan, dokumen lelang, dokumen
untuk pelaksanaan konstruksi, memberikan penjelasan
pekerjaan pada waktu pelelangan, dan memberikan penjelasanserta saran penyelesaian terhadap persoalan peren(anaan yang
timbul selama tahap konstruksi. 2onsultan Peren(ana mulai
bertugas sejak tahap peren(anaan sampai dengan waktu serah
terima pekerjaan oleh 2ontraktor.
dapun tugas dan tanggung jawab konsultan peren(ana
antara lain ;
a. 3elakukan peren(anaan struktural atas
permintaan pemilik proyek se(ara keseluruhan
sesuai dengan ide, batas+batas teknis dan
administrasi.
b. 3enentukan standar dan peraturan struktur yang
sesuai dengan peren(anaan sebagai a(uan dalam
pelaksanaan pekerjaan serta menentukan
spesifikasi teknis &persyaratan material dan
peralatan, serta metode kerja yang digunakan'.
(. 3emberikan penjelasan se(ara detail, baik
kepada pemilik proyek maupun kepada
kontraktor atas segala sesuatu yang dianggap
kurang jelas, meragukan atau yang dapat
menimbulkan masalah tertentu, khususnya yang
?=
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
55/142
menyangkut peren(anaan demi kelan(aran dan
kelangsungan proyek.
d. Bertanggung jawab atas seluruh peren(anaan
struktural yang dibuat, perhitungan konstruksi
maupun Ren(ana nggaran Biaya &RB'.
3. !%nsultan Pengaas
2onsultan pengawas adalah pihak yang bersifat
perorangan, beberapa orang, badan hukum atau instansi yang
diberi kekuasaan penuh oleh pemberi tugas untuk mengawasi,
mengontrol, dan mengatur pelaksanaan pekerjaan agar dapat
ter(apai hasil kerja sebaik+baiknya sesuai dengan persyaratan
yang ada dalam hal ini P%. 7odya 2arya, 2S6 yang bertindak
sebagai pengawas. %ugas dan kewajiban konsultan pengawas
di lapangan harus merin(i kegiatan sesuai dengan bagian
pekerjaan yaitu ;a. Pekerjaan Persiapan
3enge(ek dan selanjutnya diteruskan ke pihak
ketua panitia untuk disetujui mengenai waktu
pelaksanaan &)i!e Scedulle' yang diajukan
oleh pihak kontraktor*pemborong.b. Pekerjaan %eknis
). 3elaksanakan pengawasan umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan
infeksi kegiatan pembangunan agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi
teknis yang dilakukan dapat diawasi
se(ara terus menerus sampai pekerjaan
diserah terimakan.
!. 3engawasi kebenaran ukuran, kwalitas
dan kwantitas dari bahan atau komponen
??
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
56/142
bangunan, peralatan dan perlengkapan
selama pekerjaan pelaksanaan di
lapangan.
-. 3engawasi kemajuan pekerjaan dan
mengambil tindakan yang (epat dan tepat
agar waktu pekerjaan sesuai dengan
ren(ana yang telah dibuat.=. 3emberikan petunjuk, perintah,
penambahan dan pengurangan pekerjaan
sejauh tidak mengurangi dan menambah
biaya dan waktu serta tidak menyimpang
dari kontrak dan harus menyampaikan
laporan kepada pemilik proyek.
?. 3engadakan kerja sama yang baik
dengan pemberi tugas, pemborong dan
pihak+pihak lain yang berhubungan
dengan pekerjaan.
4. !%ntrakr%r Pelaksana
2ontraktor Pelaksana adalah pihak yang di tunjuk
berdasarkan pelelangan terbatas untuk melakukan
pembangunan proyek sesuai ren(ana, perhitungan dan
persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan peren(ana.
2ontraktor Pelaksana melaksanakan semua pekerjaan yang
telah diberikan kepadanya sesuai dengan kesepakatan denganpemilik proyek. %ugas dari kontraktor pelaksana, dalam hal ini
adalah P%. 8utama karya $ wika $ adhi o yaitu melaksanakan
pekerjaan kontruksi di lapangan.
3.1.4. L%kas Pr%6ek
?#
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
57/142
Proyek jalan tol dan underpass ini menghubungkan Nusa Dua,
Simpang Dewa Ru(i, Bandara Ngurah Rai dan Benoa, Denpasar.
Bertempat di sebelah selatan laut Bali. dapun gambaran lokasi
proyek adalah sebagai berikut.
+am,ar 3.1 1okasi Proyek alan tol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa
?
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
58/142
3.1.$. +am,ar -en(ana
alan tol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa merupakan salahsatu program prioritas Pemerintah Pusat yang termasuk dalam
program # koridor ekonomi. alan tol ini diren(anakan berada di atas
permukaan air laut yang berada di teluk Benoa serta berada di dua
wilayah administrasi, yaitu 2abupaten Badung dan 2ota Denpasar.
+am,ar 3.2Rute Ren(ana alan tol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa
3.1. rgansas Pr%6ek
?C
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
59/142
Ta,el 3.1 Struktur 6rganisasi Proyek
3.2.1 Denah Ttk Pan(ang
?
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
60/142
Sekt%r PB Bun&aran Sm'ang !anan Se,&ang
PB Sekt%r Bun&aran Sm'ang !r Se,&ang
#"
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
61/142
A((es -%a& Pa1
A((es -%a& Pa2*3
#)
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
62/142
A((es -%a& Pa3*4
A((es -%a& Pa 4
#!
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
63/142
A((es -%a& Pa $
A((es -%a& Pa
#-
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
64/142
A((es -%a& Pa
A((es -%a& Pa
#=
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
65/142
A((es -%a& Pa
A((es -%a& Pa 15
#?
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
66/142
A((es -%a& Pa 11
A((es -%a& Pa 12
##
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
67/142
#an -%a& Pm 1a C 1 &an Pm 2 ( C 0
#an -%a& Pm2a C 2 &an Pm2 a C 0
#
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
68/142
SE!T- #an -%a& C #an -%a& -un
#C
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
69/142
3.2.2 Data Stan&ar Tang Pan(ang
%iang pan(ang yang dipakai pada proyek alan %ol Nusa Duan+Ngurah Rai+Benoa . &Paket -' adalah tiang pan(ang bundar dengan ada
rongga didalamnya , berikut kelengkapan spesifikasi tiang pan(ang
pada proyek ini ;
. Diameter %iang Pan(ang Pre(ast ; #" (m
B. Bahan 7ang Digunakan; Beton prategang yang
mmenggunakan baja penguat dan kabel kawat sebagai
gaya prategangnya, dengan mutu beton 2+#""
4. 3ampu 3enahan Beban Ren(ana ; )!" ton*tiang
D. umlah Bahan %iang Pan(ang ; =""" tiang
&belum termasuk pengurangan ika terjadi kegagalan
dalam peman(angan'
0. Panjang %iang Pan(ang ; Bottom ; m
3iddle ; )!m
pper ; )"m
A.umlah %itik Peman(angan ; -)
5. enis %anah ; %anah 1unak
8. Penyediaan 3aterial %iang Pan(ang ; P%. >ijaya
2arya Beton Surabaya
9. lamat ; l. Rungkut
9ndustri Raya )" >isma S90R 1t ? Surabaya
3.2.2.1 !arakterstk Struktur
#
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
70/142
Nama Dameter 9lass 9%n(rete
9r%ss
Se(t%n
?(mF@
Unt
Geght
?!g7m@
Ban&ng
#%ment
9ra(k
?T%n.m@
Ban&ng
#%ment
Ultmate
?T%n.m@
All%a
A8al L
?T%n
Bottom #"" ) ))? -- )."" !?.?" !?!.
3iddle #"" ! ))? -- )."" !C.?" !=."
pper #"" - ))? -- !!."" --."" !=-.!
3.2.3 S(he&ule Pekerjaan
Pada suatu proyek untuk ukuran kemampuan pekerjaan biasanya
digambarkan dengan bar (hart, ini dapat mengukur kemajuan pekerjaan
dan penggunaan sumber daya pada setiap satuan waktu. Dalam setiap
proyek dibutuhkan s(hedule pekerjaan yang bias menjadi alat pengendali
Dalam penyusunan s(hedule pekerjaan perlu diperhatikan hari
atau waktu dimana pekerjaan sama sekali tidak dapat dilakukan adapun
dapat dilakukan tidak dapat men(apai produktivitasnya yang diharapkan.
S(hedule pekerjaan ini digunakan sebagai pedoman utama pelaksanaan
pekerjaan, sehingga bila terjadi hambatan+hambatan dalam proyek dapat
diantisipasi tindakan pengendaliannya.
8ambatan tersebut bisa didapat dari berbagai faktor, salah
satunya adalah faktor internal. 7aitu faktor akibat perubahan ren(ana kerja
"
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
71/142
adanya penambahan item pekerjaan, dan juga kesiapan dari para personil.
Selain itu faktor eksternal juga merupakan faktor penghambat diantaranya
(ua(a. Aaktor (ua(a memang peran penting dan sangat mempengaruhi
keadaan tanah yang stabil. Bila hujan otomatis proyek dihentikan.
>aktu pelaksanaan tiang pan(ang keseluruhan ; !"= hari &! minggu'. Dari
tanggal mulai )? 3ei $ ? Desember.
3.2.4 Pr%gress Peman(angan Dar Bulan !e 1 C Selesa
Bulan ke 1 m%,lsas alat &an 'ersa'an & la'angan
1. Pr%gress ,ulan ke*2 : wal mula peman(angan
dilakukan dilaut tengah, kegiatan peman(angan dari
)
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
72/142
group ) $ group = dilakukan sebanyak ?" titik untuk
masing masing group
2. Pr%gress ,ulan ke*3 :5roup ) + group = melakukankegiatan peman(angan se(ara berbarengan,dengan
mentargetkan jumlah titik peman(angan yang berbeda+beda disusul dengan group ? yang akan memulai
peman(angan dari akses bundaran hingga 3ain Road.
3. Pr%gress ,ulan ke*4 : Pelaksanaan pekerjaan di group
) sebanyak !"" titik dari 3ain Road hingga sisi Nusa
!
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
73/142
Dua, dan pada group ! sebanyak )"" titik dari 3ain
road hingga sisi pelabuhan, sedangkan group
peman(angan yang lainnya tetap di jalur kes roaddengan jumlah titik yang berbeda+beda.
4. Pr%gress ,ulan ke*$ : Di bulan ke ? kegiatan
peman(angan yang sudah selesai lalu langsung dikuti
dengan kegiatan pile (ap, pile slab, pilar jembatan, dan
full slab.
-
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
74/142
$. Pr%gress ,ulan ke* : Pada bulan ke+# diharapkan
pelaksanaan peman(angan terus meningkat sesuai dengan
s(hedule yang ada.
. Pr%gress ,ulan ke* : Pada bulan ke+ diharapkan
pelaksanaan peman(angan terus meningkat sesuai
dengan s(hedule yang ada.
=
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
75/142
. Pr%gress ,ulan ke* : Pada bulan ke+C diharapkan
pelaksanaan peman(angan terus meningkat sesuai dengan
s(hedule yang ada.
. Pr%gress ,ulan ke*7,ulan terakhr :Pada bulan ke+
diharapkan pelaksanaan peman(angan terus meningkat
sesuai dengan s(hedule yang ada.
?
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
76/142
)umlah keseluruhan ttk 'eman(angan 'a&a 'aket 3 n se,aga
,erkut :
N' !*N+'L!ME
titi#
1 #$n%aran 116
2 &'ses (!a%
1)757
3 Main (!a%
880
4 *al$r M!t!r 1
108
5 *al$r M!t!r 2
134
6 *al$r M!t!r 3
142
7 (a+ 1
135
8 (a+ 2
136
9 (a+ 3
124
10 (a+ 4
120
11 "!! 139
%'%L
3,-1
3.3 S'es0kas Alat ?Pekerjaan Pengurugan@
#
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
77/142
1. Ta,el S'es0kas Dum' Tru(k
2. Ta,el S'es0kas E8(a/at%r
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
78/142
3. Ta,el S'es0kas Bull&%er
C
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
79/142
BAB I"
ANALISIS PE#BAHASAN
4.1 Lngku' Pem,ahasan
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
80/142
Dalam penulisan ini, akan dibahas mengenai Proses Pelaksanaan
Peman(angan pada Proyek alan %ol Nusa Dua $ Ngurah Rai $ Benoa di
Bali. Namun sebelumnya perlu diketahui bahwa adanya perubahan metode
pelaksanaan pekerjaan Peman(angan di proyek ini, yang semula proyek ini
akan melakukan pekerjaan peman(angan di laut semua. %etapi akibat
pasang surut air laut yang tidak menentu membuat pelaksanaan pekerjaan
terganggu dan akhirnya metode pekerjaan berubah yaitu memakai sebagian
titik peman(angan di darat.
Pada bab ini akan dibahas mengenai jumlah kebutuhan bahan,
peralatan, kebutuhan tenaga kerja, waktu yang diperlukan, serta urutan
pelaksanaan dimulai dari persiapan sampai pelaksanaan peman(angan.
4.2 Pekerjaan Persa'an
Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan untuk menunjang pelaksanaan
proyek, agar produktivitas dan efektivitas kerja ter(apai. Pada tahap
persiapan ini pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan+pekerjaan
yang harus dikerjakan sebelum pekerjaan struktur lantai atap dilaksanakan.%anpa pekerjaan persiapan, pekerjaan peman(angan akan mengalami
kesulitan untuk men(apai target waktu yang telah diren(anakan.
Pekerjaan persiapan ini meliputi ;
Site 1ayout Proyek*instalasi lapangan.
Penempatan Peralatan.
Pekerjaan pengukuran*surveying.
4.2.1 Instalas la'angan
Diartikan sebagai peren(anaan dan pengorganisasian dari luas lahan
yang ada dalam konstruksi yang bersifat sementara. Bila dilihat dari
kondisi lapangan dan lalu lintas yang ada, instanlasi lapangan dimaksudkan
untuk mengoptimalkan penggunaan tempat dengan peralatan dan bahan
C"
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
81/142
yang digunakan sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan
lan(ar.
Berikut ini adalah fasilitas yang terdapat di lingkungan proyek dalam
menunjang pelaksanaan setiap pekerjaan di lapangan, yaitu ; pintu proyek,
papan nama proyek, direksi keet, barak pekerja, gudang alat, gudang
material, los kerj besi dan tempat sto(k besi, tempat sto(k kayu, gudang
s(affolding, tower (rane, pos jaga, warung pekerja * kantin, 342
pekerjaan dan karyawan * tamu, area parkir kendaraan karyawan dan tamu,
area parkir kendaraan alat angkut serta jalan kerja.
4.2.2 Pengukuran Pr%6ek
Pekerjaan ini bertujuan untuk menentukan batas, memperkirakan
lokasi bangunan sementara untuk sebagai pendukung pelaksanaan proyek
dan pengaturan system lalu lintas di area proyek.
4.3 Pengukuran Penentuan Ttk Pan(ang
Pekerjaan pengukuran merupakan awal dari pelaksanaan konstruksi.Pekerjaan pengukuran yang dilakukan ialah memindahkan ukuran dari
gambar ke lapangan. %ujuan dari pekerjaan ini ialah mendapatkan titik+titik
peman(angan, pekerjaan pengukuran juga digunakan untuk menentukan
lokasi dan denah yang kemudian disesuaikan dengan gambar.
1. Pekerjaaan Pemasangan Pat%k Bet%n ?B#@
Patok beton &B3' dipasang untuk digunakan sebagai titik
kontrol horisontal &H, 7' dan vertikal &I'. Patok B3 dengan
ukuran -" F -" F )"" (m dibuat dari (or+(oran beton ditanam
C)
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
82/142
sedalam C" (m. B3 di(at warna biru, diberi kode 5PS dan
nomor urut
pada marmer. Pada B3 ini dilakukan pengukuran posisi
dengan metode 5lobal Positioning System &5PS', dipasang
pada tempat strategis yang meng(over untuk seluruh paket.
Patok B3 dipasang berpasangan.
umlah B3 5PS yang dipasang sebanyak C buah untuk seluruh
paket.
2. Ttk -e0rens
Dalam menentukan titik referensi pengukuran dilakukan se(ara
bersamaan antar paket di proyek tol ini, sedemikian sehingga
antar paket mempunyai sistem referensi yang sama. Sistem
koordinat yang dipakai adalah sistem koordinat nasional yaitu
sistem koordinat %3 &niversal %ravers 3er(artor'.
a. *eferensi )itik Kontrol &orisontal
Penentuan titik kontrol horisontal dilakukan dengan menggunakanmetode 5lobal Positioning System &5PS'. Sebagai titik referensi untuk
pengukuran 5PS menggunakan titik 5PS yang dibuat oleh Bakosurtanal
yaitu nomor BN6.
gar titik kontrol horisontal ini mempunyai sistem koordinat yang
sama dengan paket lain, maka dalam pengukuran 5PS nya harus
menggunakan titik referensi* titik ikat yang sama dan diikatkan dengan
titik 5PS paket lain.
2oordinat titik kontrol horisontal dan elevasi yang digunakan
se(ara bersamaan antara paket 9, 99, 999 dan 9K, bisa dilihat pada %abel
=.).
Ta,el 4.1 2oordinat B3 yang digunakan sebagai titik referinsi
C!
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
83/142
N6. B3 2oordinat %3 0levasi 2eterangan
H 7 &m'
5PS+BN6 -"-."C,"# ."--."C!,#?) + Referensi%itik kontrol
horisontal
%%5+)#)= + + C,))) Referensi
%itik kontrol
vertikal
%. *eferensi )itik Kontrol +ertikal
Seperti halnya referensi titik kontrol horisontal, titik kontrol vertikal
juga harus merupakan satu sistem dengan paket lain. Sebagai referensi
titik kontrol vertikal yang digunakan %%5 )#)= yang dibuat oleh
Bakosurtanal. 0levasi titik kontrol vertikal yang ddigunakan se(ara
bersamaan bisa dilihat pada %abel !.) diatas.
Pengukuran situasi yang dimaksud adalah pengukuran untuk
mendapatkan posisi dan elevasi setiap titik detil dalam koridor ren(ana
jalan tol. da dua jenis pengukuran situasi, yaitu pengukuran situasi di
darat dan di laut.
Secara umum pelaksanaan pengukuran metoda pengamatan
satelit GPS adalah sebagai berikut :
). Pasang dan atur antene 5PS diatas B3 yang akan ditentukan
koordinatnya, diatas statip nya.
!. kur tinggi antena 5PS terhadap tanda silang B3
C-
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
84/142
-. Pengamatan satelit 5PS dilaksanakan dengan metoda Vpenentuan
posisi relatifW sedemikian rupa sehingga diperoleh data baseline DH,
D7, DI
=. >aktu pengamatan disetiap titik ukur dilakukan selama " menit,
untuk - alat se(ara simultan, dengan mengambil hasil tiga non
trivial baseline dan minimal menggunakan # satelit.
?. 0levation mask, dilakukan tidak kurang dari )? derajat diatas
hori@on
#. Data /4arier Phase: direkam se(ara otomatik dengan interval )?
detik setiap epo(hnya
. %inggi antena terhadap titik pusat B3 diukur sebelum dan sesudah
pengamatan, dengan perbedaan pengukuran tidak lebih dari !mm.
Demikian juga ketelitian pengukuran tinggi antena dari ketiga
posisi pada piringan antena terhadap titik pusat B3, tidak lebih
dari ! mm.
C. Setelah pengamatan disetiap stasiun selesai, data rekaman
dipindahkan pada disket, diberi label, dibuat dua (opy untuk
proses dilapangan.
3. Peng%lahan Data +PS
Pelaksanaan pengolahan data 5PS diperlukan sistem
pengelolaan dan penamaan Vraw+dataW tertentu baik untuk media
perekamannya sendiri maupun penomoran titik yang diobservasi.
C=
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
85/142
Penomoran stasiun pengamatan disesuaikan dengan
memperhatikan ketentuan yang telah ditetapkan. Penomoran ini dibuat
saat dilakukan penghitungan menggunakan (omputer. %ujuannya
adalah untuk mempermudah pen(arian kembali jika diperlukan.
Ketentuan pengelolaan tersebut adalah :
XXXX XXXX XX
Nomor Session
Nomor Julian
Day
Nomor Station
Keterangan :
Nomor Station ; Nomor ini dikodekan tersendiri sesuai
dengandesain jaringan, jadi tidak sama untuk
B3 yang disurvey dari satu lokasi proyek
dengan proyek lainnya. Diambil = digit dari
belakang
Nomor ulian ; Nomor ini menyatakan urutan /hari ke:
dihitung dari )day anuari !""C waktu %4.
Nomor ini penting untuk men(ari titik yang
diobservasikan dalam waktu yang sama
dalam pemrosessan.
Nomor Session ; Nomor ini menyatakan urutan berdiri dalam
session kesekian.
). Pengolahan Data 5PS
C?
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
86/142
Setelah tahap pengukuran dilaksanakan, selanjutnya adalah
tahap pengolahan data untuk mendapatkan koordinat titik+titik dalam
jaringan. Proses pengolahan data survey 5PS se(ara umum dapat
diilustrasikan sebagai berikut
Gambar 2.5. Diagram Alir Pengolahan Data GPS
!. Pembuatan Direktori
Pembuatan direktori proyek merupakan tahap awal dari proses
pengolahan baseline. ntuk pengolahan baseline pada pekerjaan ini,
kami membuat direktori pada (omputer dengan nama V%ol Benoa
BaliW.
-. Proses Download Data
2egiatan proses download data, merupakan proses pemindahan
data+data pengamatan 5PS dari re(eiver 5PS kekomputer. Data yang
C#
N'/ES
N'/ES
PEN0'LHN SE
L*NE
PEN0'LHN SE
L*NE
PE%N 2*N0NPE%N 2*N0N
%NS'MS* K''*N%%NS'MS* K''*N%
PEN0!K!N SE L*NEPEN0!K!N SE L*NE
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
87/142
ada pada hard disk tersebut masih berupa data a(ak & raw data' dari
setiap sesi pengamatan, dimana file file data tersebut telah
berekstension sebagai berikut ;
T.dat ; Aile data pengamatan beda fase
T.ion ; Aile data keterangan konstanta ionosfir
T.mes ; Aile data keterangan session pengamatan
T.eph ; Aile data ephemeris setiap pengamatan
=. Pemilihan Baseline
Pemilihan baseline yang akan diproses disesuaikan dengan
desain jaringan yang telah ditetapkan dan dibuat pada tahap
peren(anaan survei. Dilakukan proses pemilihan baseline menurut
ketentuan sebagai berikut ;
). Baseline trivial yang diproses, sehingga jika ada /n:
buah re(eiver yang digunakan pada suatu sesi
pengamatan tertentu, maka akan diproses /&n+)':
baseline non trivial.!. Dalam suatu jaringan, pengolahan baseline dimulai dari
titik tetap yang telah diketahui koordinat nya, yaitu titik
jaring kontrol horisontal Bakosurtanal.
-. Pengolahan baseline dilakukan se(ara sistematik dan
berantai dimulai dari titik kontrol.
$. Pemlhan Statun -e0rens
Pada pengolahan suatu baseline, pada dasarnya merupakan
realisasi dari penentuan posisi se(ara differential, satu titik ujung
baseline harus bertindak selaku stasiun referensi yang koordinatnya
sudah diketahui, sedangkan ujung yang lainnya diasumsikan sebagai
stasiun yang akan ditentukan koordinatnya & remote station '. Dalam
C
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
88/142
pengolahan jaringan, ada dua hal yang kami perhatikan didalam proses
pemilihan station referensi. 7aitu ;
1. Station referensi untuk base line pertama adalah titik
kontrol 5PS yang telah ada yaitu BN6
!. Station referensi untuk baseline berikutnya adalah
station yang koordinat nya telah ditentukan dari
pengolahan baseline sebelumnya.
. Peng%lahan Baselne
Pada prinsipnya pengolahan baseline dimaksudkan untuk
menghitung vektor baseline antara dua titik pengamatan. Diagram alir
dari pengolahan data suatu baseline 5PS, se(ara umum dapat
diilustrasikan sebagai berikut ;
Gambar 4.1 Diagram Alir Perhitungan Koordinat Titik-titik Jaringan GPS
CC
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
89/142
ntuk mendapatkan nilai vektor baseline yang baik, maka
dilakukan beberapa kali pengulangan proses hitungan &iterasi'. 8al ini
dimaksudkan dalam rangka mengoptimumkan penggunaan pilihan+
pilihan &option' perangkat lunak pengolahan baseline %rimble
5eomati(s 6ffi(e &%56' yang digunakan. Selain itu pengulangan
proses reduksi baseline dilakukan dalam rangka memenuhi semua
kriteria yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknik, seperti ;
a. 2oordinat pendekatan dari titik referensi yang digunakan
dalam reduksi baseline harus tidak lebih dari )" meter.
b. Proses reduksi baseline harus mampu menghitung besarnya
koreksi troposfer untuk semua pengamatan. Dalam hal ini
model koreksi troposfer baseline yang dipakai adalah model
V8opfieldW
(. Proses reduksi baseline harus mampu menghitung besarnya
koreksi ionosfer untuk semua pengamatan. Dalam hal ini
koreksi ionosfer yang dipakai adalah model V2lobu(harW, hal
ini disesuaikan dengan pengamatan nya yaitu model /singlefrekwensi dari tipe re(eiver yang dipakai.
d. Bias double+differen(e yang harus dipe(ahkan dari seluruh
baseline yang lebih pendek dari C km. 8al ini mengetaahui
sukses atau tidaknya resolusi ambiguitas fase yang dihasilkan,
dimana hasil final yang se(ara optimal diharapkan harus
men(apai kategori /double+differen(e AiF:. Dimana dari hasil
double+differen(e fiF ini akan menghasilkan vektor baseline
yang nilai (y(le ambiguity nya merupakan bilangan bulat
&ambiguity+fiFed solution'
e. Se(ara ilustratif, tahapan perhitungan suatu &vektor' baseline
untuk pengukuran statik yang telah kami lakukan adalah
sebagai berikut ;
C
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
90/142
"
P'SES WLP'SES WL
Penetapan4penentuan
#oordinat dari
satu titi# ujung 5aseline
untu#
5er6ungsi se5agai titi#
tetap (monitor station)
Penetapan4penentuan
#oordinat dari
satu titi# ujung 5aselineuntu#
5er6ungsi se5agai titi#
tetap (monitor station)
Penentuan posisi se7ara
di6erential
(mengguna#an triple8
di9eren7e 6ase)
Penentuan posisi se7ara
di6erential
(mengguna#an triple8
di9eren7e 6ase)Pendete#sian dan
peng#ore#sian :"7le
slips
Pendete#sian dan
peng#ore#sian :"7le
slipsPenggunaan posisi
se7ara di9erential
(mengguna#an dou5le8
di9eren7e 6ase)
Penggunaan posisi
se7ara di9erential
(mengguna#an dou5le8
di9eren7e 6ase)Penentuan posisi se7ara
di9erential
(mengguna#an dou5le8
di9eren7e 6ase,
am5iguit" ;
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
91/142
Gambar 4.2 Diagram Alir Perhitungan Vektor a!eline
Pada pengolahan baseline dilakukan se(ara beranting satu
persatu &single baseline' dari baseline yang satu ke baseline yang
lainnnya, dimulai dari suatu titik tetap yang telah diketahui
koordinatnya, sehingga membentuk suatu jaringan tertutup.
. Perataan )arngan
Setelah semua baseline selesai dihitung, pada tahapan
selanjutnya baseline+baseline yang dihitung sendiri+sendiri,
digabungkan untuk diproses dalam suatu perataan jaringan untuk
mendapatkan nilai koordinat final titik+titik dalam jaringan. Pada
proses hitungan ini digunakan metoda hitungan perataan jaring.
Dari hasil pengukuran titik kontrol horisontal dengan metoda
survey 5PS pada proyek Pekerjaan Pembangunan alan %ol Nusa
Dua $ Ngurah Rai $ Benoa, dapat disimpulkan bahwa pemilihan titik
BN6 sebagai titik ikat pengukuran didasarkan pada ketersediaan
titik disekitar lokasi pekerjaan.
)
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
92/142
Pengukuran dengan metoda pengamatan 5PS tersebut
memberikan nilai perambatan kesalahan titik &error N dan error 0'
dalam ketelitian mm, yaitu interval fraksi =mm sampai )= mm.
Daftar koordinat definitif hasil pengukuran dengan menggunakan
metode 5PS bisa dilihat pada %abel !.-.
Tabel 4.2 Daftar Koordinat Hasil Pengukuran dengan Metode GPS
No. Koordinat Skala Konergen
!M "#M Geografis $aktorX % &intang '&S( !u)ur '!#(
GPS*+
,-,/00.
-1-
2-,0--3.-
02 45006-7.++8 ++75+/60+.,-8 +.---+ *-5+36+4.-2
GPS*,
,--++4.
---
2-,/1/2.7
01 4500603.+18 ++75+-674.4,8 +.---+ *-5+36,0.23
GPS*7
/22173.
++1
2-,+3+4.3
71 45076//./18 ++75+-603.4/8 +.---+ *-5+36,1.2/
GPS*4
,-,0-4.
+43
2-/14,,.4-
+ 45016/3.-/8 ++75+/607.1+8 +.---+
*-5+36/,.3
Pengukuran titik GPS / GPS 0 GPS 3 dan GPS 1 menggunakan alat GPS
9#K.
4.4 #%,lsas Alat
3obilisasi alat adalah memindahkan alat dari satu lokasi ke lokasi
lainnya untuk keperluan operasional. alan sementara dapat dibuat sebagai
akses pendukung mobilisasi alat ke lapangan.
!
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
93/142
Penentuan penempatan alat pan(ang harus dipindahkan kedalam lokasi
setelah tiang pan(ang tersedia. 8al ini berpengaruh pada segi waktu dan
biaya yang dikeluarkan, diusahakan agar alat pan(ang dapat langsung
digunakan setelah sampai lokasi karena semakin lama alat berada dilokasi
baik dalam keadaan beroperasi atau tidak perusahaan harus tetap
membayar sewa alat dan operator.
+am,ar 4.3Penempatan lat yang tidak jauh dengan %iang Pan(ang
4.$ #%,lsas Bahan
Dalam mendatangkan bahan yang akan digunakan pada pelaksanaan,
kontraktor harus memastikan bahwa alat dan personil yang akan digunakan
sudah siap dilokasi pekerjaan. gar pada saat alat dan bahan akan
digunakan tidak mengalami masalah seperti ada alat yang tidak
berfungsi*rusak maupun kekurangan bahan yang mengakibatkan
pelaksanaan tertunda, Berikut ini kami akan menjelaskan mobilisasi tiang
pan(ang dari P%. >ika Beton Surabaya.
Pada data status pengadaan tiang pan(ang ini kami hanya mendapat
kan data dari >ika Beton saja untuk dhimiF pre(ast dan PP9 tidak
mendapatkan datanya, dhimiF Pre(ast dan PP9 adalah termasuk
perusahaan pengadaan tiang pan(ang di proyek ini.
-
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
94/142
ntuk pengadaan tiang pan(ang >ika Beton yang berlokasi di
surabaya mobilisasi bahan dilakukan melalui jalaur darat dan laut, di kirim
melalui Pabrik >ika Beton $ Pelabuhan %j Perak surabaya $ pel %j benoa.
%iang pan(ang ini didatangkan dari >ika Beton Surabaya.
Pengangkutan tiang pan(ang melalui jalur laut dengan menggunakan kapal.
2apal berangkat dari pelabuhan tanjung Perak Surabaya melewati laut
awa dan laut Bali menuju pelabuhan tanjung Benoa, kemudian material di
supply ke ponton logistik di area kerja. 2apasitas produksi tiang
pan(ang =) m*hari, waktu pengadaan !)" hari, kapasitas supply per hari
?! m. Proses supply.
Alow(art perjalanan suplly tiang pan(ang
2egiatan ) ;
a' 1oading di pabrik
1oading di pabrik wika beton tiang pan(ang disiapkan sesuai
dengan pemesanan dan tiang yang telah men(apai umur
ren(ana yaitu hari di kirim kelokasi proyek.
b' Delevery via tru(k trailer
Dari pabrik wika beton surabaya tiang pan(ang di bawa
menuju pelabuhan tanjung perak surabaya dengan
menggunakan truk trailer dan memakan waktu perjalanan
selama = jam.
Diketahui ;
2apasitas truk trailer ; ?" ton
Berat tiang ; ,? ton
=
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
95/142
mur ren(ana ; hari
Kol pekerjaan ; -#=! btg
Produksi *hari ; !C btg
nalisis Pehitungan ;
?" * ,? E tiang pan(ang
!C . E )# * minggu
)# * E !C trailer
adi ) truk trailer dengan kapasitas ?" ton mampu mengangkut tiang
pan(ang , dan di dapat jumlah trailer !C unit untuk pengangkutan
bahan per+ minggu dengan kapasitas produksi per hari !C btg semua
tipe tiang.
+am,ar 4.4Perletakan tiang pan(ang di tru(k trailer
?
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
96/142
+am,ar 4.$Penurunan tiang pan(ang dari tru(k trailer
dengan menggunakan (rane
+am,ar 4.1okasi Penempatan %iang Pan(ang di jalur Darat
(' Delevery via ponton, kapal servi(e
Setelah truk servi(e yang mengangkut tiang pan(ang dari
pabrik wikabeton surabaya sampai di pelabuhan tanjung perak
surabaya kemudian tiang pan(ang di pindahkan ke ponton
kapal servi(e dan dibawa melalui jalur laut ke tanjung benoa
perjalanan memakan waktu selalam ? hari.
2egiatan ! ;
#
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
97/142
a' Delevery via ponton kapasitas -""" ton
Setelah tiang pan(ang sampai di pelabuhan tj benoa kemudian
tiang pan(ang di pindahkan ke ponton logisti( untuk diantar
menuju ponton pan(ang yang telah disiapkan di areal proyek
b' nloading ke ponton logistik
Pada saat pelaksanaan logisti( ke lokasi peman(angan setiap
pan(ang di letakan di lokasi yang dekat agar memudah kan
dalam pelaksanaan peman(angan, bila peman(angan didarat
maka tiang pan(ang di letakan dekat dengan posisi alat
pan(ang darat, dan bila peman(angan laut maka tiang pan(ang
di letakan pada ponton pan(ang untuk memudah kan
peman(angan di laut. Penggunaaan ponton servi(e digunakan
ketika pontong pan(ang yang berukuran lebih besar tidak bisa
masuk ke perairan yang sedang pasang surut ponton servi(e ini
berkuran lebih ke(il dari pada ponton pan(ang.
+am,ar 4. Perletakan tiang pan(ang di atas ponton servi(e
2egiatan - ;
a' 2apal ponton balik ke surabaya
2apal ponton kembali ke pelabuhan tanjung perak surabaya melalui
pelabuhan tanjung benoa untuk kembali membawa tiang pan(ang yang
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
98/142
telah ready di antar ke lokasi proyek. 2embali ke kegiatan ) sampai
selesai.
Ta,el 4.3Status Pengadaan %iang Pan(ang
Penga&aaan Su&ah
Pr%&uks
n Ste Pr%&uks rata*
rata 'er har
Permasalahan
Bottom ).C=- Batang ).C"# batang )# batang*hari 2e(epatan angkutan
dengan jumlah
ekspedisi yang banyak,
tidak diimbangi
3iddle ). batang ).-! batang )!. batang*hari 6leh produksi sehingga
persediaan material di
pabrik sering kosong
Sumber ; Data 3onotoring Pabrikasi >ika Beton untuk Proyek %ol Bali
4. Pelaksanaan Pekerjaan Peman(angan D Darat
Sehubungan dengan kondisi pasang surut air laut yang tidak tentu* sulit
ditebak di bagian daerah %eluk Benoa, sehingga sangat menyulitkan dalam
pelaksanaan pekerjaan peman(angan di laut yang semula seluruhnya
diren(anakan menggunakan metode ponton, dan akhirnya metode
pekerjaan dibagi menjadi dua, salah satunya adalah metode peman(angan
didarat yang sengaja dibuat * ditimbun.
C
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
99/142
4..1 Pekerjaan Penm,unan Tanah
3aksud dari pekerjaan penimbunan ini dilakukan karena lokasi
pekerjaan tidak memungkinkan untuk ponton pan(ang memasuki area dan
distribusi material atau logistik karena kedalaman air lebih dangkal dari
pada Draft Ponton. Sehingga lokasi pekerjaan ditimbun selama
(onstru(tion period dan akan di gali dan dinormalisasi kembali jika akses
kerja sudah tidak digunakan lagi.3aterial %imbunan menggunakan tanah
jenis limestone karena ekosistem yang ada dan pantainya merupakan pantai
dengan jenis batu karang yang sama.
+am,ar 4.9lustrasi Penimbunan %anah
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
100/142
+am,ar 4. Pekerjaan Penimbunan %anah
4..1.1 Analss Pekerjaan Penm,unan Tanah
Pekerjaan penimbunan tanah yang kami analisis adalah
dengan mengihitung volume pekerjaan tanah yang memiliki ukuran
Panjang 1ahan ; ,C!" m, 1ebar 1ahan ; -,# m dan 2edalaman
tanah yang akan ditimbun sebesar ",? m , data tersebut kami ambil
) (ontoh segmen dari Pa)+ Pa!.
Pekerjaan penimbunan tanah memakai - jenis alat berat, yaitu
Dump %ru(k, 0F(avator dan Bulldo@er.
). Dump tru(k
2apasitas tru(k & ( ' E )?,? m-& spesifikasi alat'
2e(epatan pergi E -? km*jam2e(epatan kembali maF E ?" km*jam
arak angkut E !" km
2apasitas bu(ket &)' E ",C m-&spesifikasi alat'Aaktor bu(ket &k' E ",C &%abel !.# '
Aaktor muat &Am' E ",#- &%abel !.)) '
Swell & batu kapur ' E #"J &%abel !.))'2apasitas riil tru(k & ( ' E 4t F Am
E )?,? F ",#-
E ,#? m-
umlah siklus pengisian &n' E 4*&) F k'
E ,#? * & ",C F ",C '
E )?,!# X )#
(ms & ba(khoe ' E 4mt F fk E )# F ),?
E != detik X ",= menit
>aktu mengisi E n F (ms & ba(khoe 'E )# F ",= E #,= menit
!. >aktu siklus tru(k
>aktu mengisi E #,= menit>aktu angkut E & !".""" * -?."""' F #"
E -= menit
>aktu buang E ),! menit
>aktu kembali E &!".""" * ?".""" ' F #"E != menit
)""
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
101/142
>aktu tunggu L tunda E ",- menit
%otal waktu & (m ' E ##,- menit
0ffesiensi kerja & 0 ' E ",?Produksi tru(k &O' E 4 F & #" * (m' F 0
E ,#? F & #"*##,-' F ",?
E #,#- mumlah tru(k & 3 ' E 43 * &n F (ms'
E ##,- * &)# F ",='
E )",-? X )) unit -umus 2.11
-. 0F(avator komatsu type P4 !""+#Data yang diketahui ;
Kolume tanah ; )?=",C! m-
2ondisi penumpahan ; normal
2apasitas bu(ket &)' ; ",C m-
0ffesiensi kerja &0' ; ",?
Aaktor bu(ket &2' ; ",C &Rather diffi(ult'Sudut swing ; " "
a' Produktivitas per siklus &' E ) F k E ",C F ",C
E ",#= m-
4m E 4mt F Ak
4mt E )# detik & tabel 'Ak E ),?
E )# F ),?E != detik
b' O &produktivitas' E O F &-#""*4m' F 0E ",#= F & -#"" * !=' F ",?
E ! m-*jam
(' >aktu E -umus 2.4
E E !,# X - hari
=. Bulldo@er
)")
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
102/142
1uas lahan E P F 1 E ,C!" F -,#
E -"C),#2edalaman penimbunan E ?" (m E ",? m
Kolume tanah E )?=",C!" m!E )?=",C! m-
Panjang blade &1' E ="? mm E =,"? m%inggi blade &8' E !!?" mm E !,!? m
e &grafik' E ) & tanah datar '
jam kerja E C jam & sedang '
jam effktif kerja E ",? & tabel'kapasitas blade & ) ' E 8!. 1
E !,!?! F =,"?
E !",#- m-
Aaktor blade &)' E ", & tabel 'Produktivitas per siklus &' E ) F a
E !",#- F ",E )=,== m-
>aktu siklus &4m' E D*f G D*R G ","?
E G G ","?
E !,?? menit
O & produktivitas ' E F & #" * (m ' F e F 0
E )=,== F "*!,??' F ) F ",?E !?=,C! m-* jam
Kolume tanah E )?=",C!" m-
>aktu E -umus 2.$
E E ",? X) hari
Proyek alan %ol ini, memiliki )= segmen lokasi*tempat yang harus di
timbun untuk pekerjaan peman(angan di Darat, yaitu dari Pa) $ Pa)=
)"!
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
103/142
yang memiliki panjang lahan dari satu segmen ke segmen yang lain
adalah sebesar ,C!" mQ.
adi hasil analisi proses penimbunan di proyek ini adalah ;
a' Sehari )) unit Dump %ru(k memasuki lapangan untuk volume
penimbunan ) segmen ;
E )) unit Dump %ru(k F )= segmen
E )?= nit Dump %ru(k yang diperlukan
b' ntuk ) segmen penimbunan tanah 0F(avator dapat bekerja
selama - hari ;
E - hari F )= segmen
E =! hari waktu yang dibutuhkan 0F(avator untuk
menyelesaikan pekerjaannya untuk )= segmen
(' Bulldo@er dapat memadatkan tanah timbunan untuk ) segmen
adalah selama ) hari
E ) hari F )= segmen
E )= hari waktu yang dibutuhkan Bulldo@er untuk memadatkantanah dalam )= segmen
2eterangan ; ntuk pekerjaan penimbunan tanah pada )= segmen
memerlukan )?= unit Dump %ru(k, =! hari untuk waktu
penyebaran tanah*atau merapikan tanah dari dump
tru(k ke tempat titik penimbunan, menggunakan ) unit
eF(avator, dan untuk memadatkan tanahnya
memerlukan waktu )= hari menggunakan ) unit
bulldo@er, %otal keseluruhan waktu yang dibutuhkan
dalam pekerjaan penimbunan tanah adalah ?# hari
Ta,el 4.42ebutuhan %enaga 2erja Pada Pekerjaan
Penimbunan*Pengurugan ) segmen
)"-
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
104/142
N% Tenaga !erja )umlah
) 6perator Dump %ru(k )) 6rang
! Pembantu 6perator Dump %ru(k )) 6rang- 6perator 0F(avator ) 6rang
= Pembantu 6perator 0F(avator ) 6rang
? 6perator Bulldo@er ) 6rang
# Pembantu 6perator Bulldo@er )6rang
Pengawas 1apangan )6rang
+am,ar 4.15Proses Pemadatan tanah menggunakan Bulldo@er
+am,ar 4.11Penimbunan tanah enggunakan eF(avator
4..2 Persa'an 'eman(angan jalur &arat
)"=
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
105/142
). %iang pan(ang harus diberi tanda serta tanggal saat tiang
tersebut akan dihammer. %itik+titik angkat yang ter(antum pada
gambar harus dibubuhi tanda dengan jelas pada tiang pan(ang.
ntuk mempermudah pengamatan tiang pan(ang yang masuk
kedalam tanah tiang pan(ang diberi tanda setiap ",? meter.
Pemberian tanda dalam tiang pan(ang menggunakan warna
yang mudah dilihat.
+am,ar 4.12Penandaan tiang pan(ang
!. Pemindahan*pengangkatan tiang pan(ang harus
dipindahakan dengan hati+hati guna menghindari retak
maupun kerusakan lain yang tidak diinginkan selain itu
untuk mengutamakan keselamatan. Pengangkatan tiang
pan(ang menggunakan (rwaler (rane dengan pengawasan
ketat.
)"?
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
106/142
+am,ar 4.13Pemindahan tiang pan(ang dengan 4rwaler 4rane
-. Ren(anakan final set tiang, untuk menentukan pada
kedalaman mana peman(angan tiang dapat dihentikan
berdasarkan data tanah dan data jumlah pukulan terakhir
&final set'. 8al ini disesuaikan dengan hasil survei tanah
yang didapatkan. Namun dalam pelaksanaanya tidak selalu
menjadi a(uan yang tepat.
=. Ren(anakan urutan peman(angan, pada proyek ini
memiliki = alat pan(ang yang masing+masing sudah dibagi
untuk meman(ang di titik tertentu. 8al ini dilakukan dengan
pertimbangan kemudahan manuver alat. 1okasi sto(k
material diusahakan dekat dekat dengan lokasi
peman(angan.
)"#
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
107/142
+am,ar 4.14lokasi sto(k material tiang pan(ang
4..3 Pelaksanaan 'eman(angan & &arat
1. #en&rkan Tang Pan(ang
Proses dimana tiang yang ditumpuk di area
peman(angan diangkat menggunakan tali rantai yang
telah disambungkan ke mesin (rane dan akan di
masukkan ke alat pan(ang yaitu diesel hammer. 3etode
mendirikan tiang tersebut dengan menggunakan metode
satu titik angkat
a' nalisa penentuan titik angkat tiang pan(ang dengan
metode satu titik angkat
b' ntuk %iang Pan(ang 3iddle yang sepanjang )! m
). 1 E )! m
)"
-
5/21/2018 Bab i, II, III, IV Revisi
108/142
E !*- . )! E C m
!. 1 E )! m
E
top related