bab i kkl sudah diedit
Post on 13-Dec-2015
57 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
PT. INDONESIA POWER – UBP SURALAYAPT. COCA COLA AMATIL INDONESIA
PT. SARI HUSADA GENERASI MAHARDIKA
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratanMata Kuliah Kerja Lapangan
Jurusan Teknik Kimia
Oleh:
Diah Permata Sari 061130401010Eka Febriyanti 061130401011Enda Lia Elvina 061130401012Renny Yuni Pratiwi 061130401022Serly Putri Agustina 061130401024Wanda Wahyudi 061130401026
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYAJURUSAN TEKNIK KIMIA
2013
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK DIPT. INDONESIA POWER – UBP SURALAYA
PT. COCA COLA AMATIL INDONESIAPT. SARI HUSADA GENERASI MAHARDIKA
Laporan Kuliah Kerja Lapangan
Palembang, Oktober 2013
Mengetahui, Menyetujui,Ketua Jurusan Teknik Kimia Dosen Pembimbing
Ir. Robert Junaidi, M.T Ir. Aisyah Suci Ningsih, M.TNIP. 196607121993031003 NIP.19690219191994032002
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, karena berkat
rahmatNya Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini dapat selesai tepat pada
waktunya .Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dibuat untuk memenuhi kurikulum
Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya pada semester IV.
Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, penulis mendapat
data dari hasil peninjauan langsung ke tiap-tiap pabrik di daerah Cilegon,
Bandung, dan Klaten yang dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2013 – 01
September 2013.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. R.D Kusumanto,S.T,M.T selaku Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya.
2. Ir. Robert Junaidi,M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Sriwijaya.
3. Zulkarnain, S.T,M.T selaku Sekertaris Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya.
4. Ir. Aisyah Suci Ningsih, M.T selaku dosen pembimbing Politeknik
Negeri Sriwijaya.
5. Direktur Utama P.T INDONESIA POWER– UBP SURALAYA
6. Direktur Utama P.T COCA COLA AMATIL INDONESIA
7. Direktur Utama P.T SARI HUSADA GENERASI MAHARDIKA.
8. Rekan-rekan mahasiswa jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri
Sriwijaya.
ii
Semoga dengan adanya laporan kuliah kerja lapangan ini dapat berguna
bagi kita semua, terutama bagi bapak/ibu dosen pengajar danrekan-rekan
mahasiswa jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya, sehingga
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai beberapa industri yang dikunjungi
serta dapat dijadikan pegangan untuk menghubungkan teori dan praktek
dilaboratorium dengan keadan sebenarnya di Industri.
Akhir kata, penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat memenuhi fungsinya
dan bermanfaat bagi kita semua.
Palembang, Oktober 2013
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
BAB 1.PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1Latar Belakang................................................................................................1
1.2Tujuan dan Manfaat.........................................................................................1
1.2.1 Tujuan............................................................................................................1
1.2.2 Manfaat.........................................................................................................2
BAB II. TINJAUAN UMUM...............................Error! Bookmark not defined.
2.1PT Indonesia Power – UBP Suralaya............Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik................Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas PT. Indonesia Power –
UBPSuralaya....................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Proses Produksi...............................................Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Produk..............................................................Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Pemasaran Produk...........................................Error! Bookmark not defined.
2.2PT. Sari Husada Generasi Mahardika............Error! Bookmark not defined.
2.2.1Sejarah Perusahaan...........................................Error! Bookmark not defined.
2.2.2Struktur Organisasi dan Uraian Tugas PT. Sari Husada Generasi
Mahardika.........................................................Error! Bookmark not defined.
2.2.3Bahan Baku........................................................Error! Bookmark not defined.
2.2.4Proses Produksi.................................................Error! Bookmark not defined.
2.2.5Produk................................................................Error! Bookmark not defined.
2.3PT. Coca Cola Amatil Indonesia.....................................................................3
2.3.1Sejarah Perusahaan.........................................................................................3
2.3.2Bahan Baku......................................................................................................4
iv
2.3.3 Proses Produksi.............................................................................................7
2.3.4Lokasi dan Informasi Produk.........................................................................9
2.3.5Penjualan dan Pemasaran Produk...............................................................11
2.3.6Produksi dan Distribusi................................................................................12
BAB III. PENUTUP..............................................Error! Bookmark not defined.
3.1 Kesimpulan..................................................Error! Bookmark not defined.
3.2Saran..............................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kapasitas Terpasang Per–unit Bisnis Pembangkit.Error! Bookmark not
defined.
Tabel 2. Daya Mampu per-Unit Bisnis Pembangkit............Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3. Produksi Listrik (GWh) per-Unit Bisnis Pembangkit. Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4 Daya Terpasang (MW) Sistem Jawa Bali. Error! Bookmark not defined.
Tabel 5. Periode Pembangunan UBP Suralaya......Error! Bookmark not defined.
Tabel 6. Kapasitas terpasang per – Unit Bisnis Pembangkitan. .Error! Bookmark
not defined.
Tabel 7. Rata-rata Jumlah Pemakaian Concentrate.................................................5
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. PT Indonesia Power - UBP Suralaya. . .Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. Logo PT Indonesia Power....................Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Indonesia Power - UBP Suralaya..........Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. Proses Produksi pada PT Indonesia Power – UBP Suralaya......Error!
Bookmark not defined.
Gambar 5. Logo PT Sari Husada...........................Error! Bookmark not defined.
Gambar 6. Struktur Organisasi PT. Sari Husada Generasi Mahardika..........Error!
Bookmark not defined.
Gambar 7. Logo PT Coca Cola Amatil Indonesia...................................................3
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib dipenuhi oleh Mahasiswa Teknik Kimia semester V di Politeknik Negeri
Sriwijaya.Kegiatan ini bertujuan agar para mahasiswa dapat membandingkan
penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan penerapannya di
lapangan dengan berbagai permasalahan yang perlu dipahami.
Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk kunjungan langsung ke industri yang
ada hubungannya dengan kurikulum Politeknik Negeri Sriwijaya, khususnya
Teknik Kimia. Dalam penyusunan laporan, penulis membahas masalah yang
difokuskan pada sejarah pabrik, lokasi pabrik, manajemen perusahaan, distribusi
produk dan pemasaran, bahan baku, proses produksi, utilitas, produk yang
dihasilkan dan pengelolaan lingkungan dari industri yang telah dikunjungi.
Adapun industri yang telah dikunjungi dalam Kuliah Kerja Lapangan tahun 2014
adalah PT.Sier Pier Suralaya, dan PT.Coca Cola Amatil Indonesia.
Kedua industri ini dipilih mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Politeknik
Negeri Sriwijaya untuk melakukan Kuliah Kerja Lapangan karena kegiatan proses
dan operasi di kedua industri ini sangat berhubungan dengan materi yang
dipelajari di Jurusan Teknik Kimia.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Adapun tujuan dari kuliah kerja lapangan ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk memenuhi salah satu syarat kurikulum di Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya.
2) Sebagai media pembanding dari ilmu atau teori yang diperoleh di bangku
kuliah dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
1
2
3) Mengenal unit dan peralatan di industri besar di Indonesia.
4) Memperoleh pengetahuan tentang uraian proses produksi di industri yang
dikunjungi.
1.2.2 Manfaat
Dengan mengikuti dan melaksanakan kuliah kerja lapangan maka
mahasiswa memperoleh beberapa manfaat, yaitu :
a. Dapat meningkatkan kemampuan dan juga keahlian, mengumpulkan data
dan observasi di lokasi-lokasi yang dikunjungi.
b. Untuk meningkatkan pengetahuan terhadap industri-industri yang ada di
Indonesia.
c. Untuk meningkatkan daya kreasi dan inovasi serta pemahaman profesi di
industri.
d. Meningkatkan motivasi mahasiswa khususnya mahasiswa Teknik Kimia
Politeknik Negeri Sriwijaya
2
3
BAB II
2.1 PT. Coca Cola Amatil Indonesia
2.1.1 Sejarah Perusahaan
Sumber: Dokumen PT. Coca Cola Amatil Indonesia,2014
Gambar. Logo PT Coca Cola Amatil Indonesia
Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor
minuman ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi dan
mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company.PT
Coca Cola Amatil Indonesia memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-
Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan.
Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan
lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil
Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-
produk Coca-Cola di dunia.
Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992.
Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah
mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia.
Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu
pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya
sekitar 10.000 krat.
4
Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan
tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri
11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan
mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun
1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung
menjadi satu.
Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaan-perusahaan
tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-
Cola Bottling Indonesia.
Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat produk
kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang
tersebar di seluruh Indonesia.
2.1.2 Bahan Baku
a. Bahan Baku utama
Jenis bahan baku yang digunakan adalah :
1) Air
Air digunakan sebagai bahan baku pembuatan minuman berkarbonasi
(Coca-Cola, Sprite, dan Fanta) maupun minuman yang tidak berkarbonasi
(Frestea). Air diperoleh dari sumur bor dengan kedalaman 100-200 meter. Selain
untuk kebutuhan proses produksi, air juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari perusahaan.Air yang diperoleh dari sumur dikategorikan menjadi 2
jenis, yaitu:
1. Treated Water
Digunakan untuk bahan baku produksi, keperluan air minum kantin,
dan kantor.
2. Untreated Water
Digunakan untuk keperluan kamar mandi, pencucian ruangan,
pekarangan dan lain-lain.
5
2) Concentrate
Concentrate merupakan formula khusus yang digunakan untuk
memberikan rasa (flavour) yang berbeda-beda untuk jenis minuman,concentrate
di beli dari PT.Coca-cola Indonesia Jakarta (satu-satunya perusahaan
menyediakan bahan ini untuk Coca-cola Company di Indonesia ) Concentrate
terdiri dari 2 jenis yaitu concentrate Dry (Part I) serta concentrate liquid (Part II
dan III).Rata-rata kebutuhan Concentrate yang digunakan dalam proses produksi
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel. Rata-rata Jumlah Pemakaian Concentrate
Jenis produksi Concentrate (Part) Keterangan
I II III
Coca-cola 66 Bks 26 Liter 6 Liter 1 Bks = 2 kg
Spite 25 Bks 25 Liter 5 Liter I= Aroma
Fanta
Strawberry
5 Bks 5 Liter 10 Liter II=Warna
Fanta Soda
Water
5 Bks III = Rasa
3) Gula
Gula yang dipakai adalah gula murni prima yang berasal dari dalam dan
luar negeri. Gula dari luar negeri lebih disukai untuk digunakan dalam
produksi ,karena gula dalam negeri kurang memenuhi syaratdalam segi
warna,lebih banyak mengandung kotoran dan lain – lain.
4) CO2
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis
senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen
dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan
tekanan standar dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida
di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume.walaupun jumlah ini bisa
6
bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah
kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi,
dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada
proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen
penting dalam siklus karbon.Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping
pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari
gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.
b. Bahan Baku Tambahan
1. Karbon Aktif
Karbon aktif ini berfungsi menyerap bau ,menurunkan warna dan menyerap
gas – gas terlarut
2. Caustic Soda
Caustic soda berfungsi untuk membersihkan botol pada mesin cuci (Washer).
3. Divergard Additive
Suatu senyawa alkalis yang berfungsi memperluas permukaan kotoran
sehingga pada ahir pencucian di peroleh botol yang bersih.
4. Bahan – bahan lain yang digunakan seperti :
PAC (Poly Aluminium Chlorida),Ca(OCl)2,Ca(OH)2,H2SO4.
a. Bahan penolong
Bahan penolong yang digunakan dalam melakukan kegiatan produksi adalah :
1. Botol
Botol merupakan wadah pengemas minuman yang ringan yang
diproduksi oleh PT.Coca – Cola Bottling Unit Medan.Pengadaan botol
inidiperoleh dari dari PT. Mulia Gas dan PT. Iglass di Jakarta. Sedangkan botol
Frestea dari dubai. Disamping itu juga digunakan botol bekas yang kembali dari
pasar yang memenuhi syarat.
7
2. Crown Cork
Penutup botol ini dibeli dari PT. Ancol Terang metal printing
Indonesia,PT.Citra Mandiri Metalindo Abadi.
3. Crate(peti)
Crate dibeli dari PT. Pioner Plastik Jakarta dan PT. Pluit Plasindo
Jakarta. Disamping itu crate yang digunakan adalah crate yang diperoleh dari
pasar yang memenuhi syarat.
2.1.3 Proses Produksi
a. Pembuatan Simpel sirup dan sirup untuk produk sparkling
Sebelum pembuatan minuman berkarbonasi terlebih dahulu
dilakukanpembuatan simple sirup. Pada proses pembuatan simple sirup dengan
proses dingin (tanpa steam/pemanasan), air yang dipakai adalah treated water
dan ditampung dalam simplesyrup tank. Kemudian agitator dihidupkan dan
setelah itu dicampurkan gula sesuai dengan jumlah final sirup yang akan dibuat.
Setelah proses ini selesai maka proses berikutnya adalah penyaringan atau
filtrasi dengan menggunakan bag filter. Fungsi filter ini adalah supaya warna gula
yang di hasilkan jernih. Larutan yang telah bebas di filter dan memenuhi standard
kejernihan yang diinginkan dimasukkan dalam tangki final syrup atau
pencampuran syrup. Larutan gula dilewatkan melalui lampu UV dengan intensitas
UV >15 µws/m2guna UV adalah untuk membunuh mikroba-mikrobayang ada
pada larutan gula.
Terhadap simpel syrup dilakukan uji Brix (Banyaknya larutan sukrosa
yang tersuspensi dalam 100 ml air ) setelah itu sample sirup dialirkan ke finaltank.
Pada tangki final syrup sebelum dimasukkan concentrate maka terlebih dahulu
dicampurkan sample sirup dengan air yang di aduk selama 15 menit agar sampel
syrup homegen.Setelah itu dimasukkan concentrate kedalam tangki pencampuran
sesuai dengan produk yang akan di produksi,misalnya coca-cola, maka
concentrate yang digunakan adalah coca-cola, demikian pula fanta dan sprite.
8
Setelah concentrate dimasukkan campuran diaduk selam 1 jam.Produk
yang telah selesai diproses disebut final syrup dan untuk tahap selanjutnya
dilakukan uji atau diperiksa oleh quality assurance sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan Brix standard untuk produk coca-cola amatil Indonesia unit
Medan. Dari tangki final syrup dialirkan dalam mesin pencampur. Dalam mesin
paramix, sirup dicampur dengan perbandingan tertentu.
Lalu beverage dialirkan kedalam carbonator dan dicampur dengan air dan
CO2 melalui cooler pada suhu 5 0C (CO2 mudah dicampur pada suhu
tersebut).Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 3.
a. Proses Pembuatan Simpel Sirup
Proses pembuatan sirup untuk produk still dengan proses dingin (tanpa
steam/pemanasan),air yang digunakan adalah treated water dan ditampung dalam
simple syrup tank,kemudian agitator dihidupkan dan setelah itu dicampurkan gula
sesuai dengan jumlah final syrup yang akan dibuat.
Setelah proses ini selesai maka proses berikutnya adalah penyaringan
atau filtrasi dengan menggunakan bag filter. Fungsi filter ini adalah supaya warna
gula yang di hasilkan jernih. Larutan yang telah bebas di filter dan memenuhi
standard kejernihan yang diinginkan dimasukkan dalam tangki final syrup atau
pencampuran sirup. Larutan gula dilewatkan melalui lampu UV dengan intensitas
UV >15 µws/m2guna UV adalah untuk membunuh mikroba-mikrobayang ada
pada larutan gula.
Terhadap simpel sirup dilakukan uji Brix (Banyaknya larutan sukrosa
yang tersuspensi dalam 100 ml air ) setelah itu sampel sirup dialirkan ke final
tank. Pada tangki final syrup sebelum dimasukkan concentrate maka terlebih
dahulu dicampurkan sampel sirup dengan air yang di aduk selama 15 menit agar
sampel sirup homegen. Setelah itu dimasukkan concentrate kedalam tangki
pencampuran sesuai dengan produk yang akan di produksi, misalnya coca-
cola,maka concentrate yang digunakan adalah coca-cola, demikian pula fanta dan
sprite. Setelah concentrate dimasukkan campuran diaduk selam 1 jam. Produk
yang telah selesai diproses disebut final syrup dan untuk tahap selanjutnya
9
dilakukan uji atau diperiksa oleh quality assurance sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan Brix standard untuk produk coca-cola amatil Indonesia unit
Bandung.
b. Proses Penyeduhan Teh
Pada proses ini air olahan untuk produk still dialirkan,ke tangki ekstrak
lalu dipanaskan.Selanjutnya dimasukkan daun teh (Black Tea atau Green
Tea)selama 10 menit.Selama penyeduhan selesai atau ekstrak teh dimasukkan
kedalam tangki sirup.
c. Proses pencampuran ekstrak teh dan sirup
Ekstrak teh yang dihasilkan pada proses penyeduhan teh dimasukkan
kedalam tangki sirup yang didalamnya ada sampel sirup yang ada pada sampel
room.Selanjutnya dilakukan uji brix (banyaknya sukrosa yang tersuspensi dalam
100 ml air) agar memenuhi standard kadar gula. Lalu tambahkan concentrate
Frestea.
2.1.4 Lokasi dan Informasi Produk
· Sumatera Bagian Utara
· Sumatera Bagian Selatan
· Jakarta
· Jawa Barat
· Jawa Tengah
· Jawa Timur
· Balinusa
· Kalimantan
· Sulawesi Bagian Selatan
Coca-Cola Amatil Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-
Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di
seluruh Indonesia. Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai
10
dengan standar, kami menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui
secara internasional.
Pemberian kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari
keseluruhan proses. Dengan kode-kode itu kami menjaga agar para pelanggan
mendapatkan minuman dalam rasanya yang terbaik.
Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu tentang produk
tersebut. Ada kode yang menunjukkan keterangan tentang tanggal pembuatan.Ada
kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan hari, bulan,
shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak tampak
pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi
khusus.
Semua itu menunjukkan komitmen PT Coca Cola untuk memastikan bahwa
teknologi, sumber daya manusia maupun material yang dipergunakan, semuanya
tertuju untuk kepuasan para pelanggan dan konsumen.
Produk PT Coca Cola:
Coca-Cola
Coca-Cola
Diet Coke
Coca-Cola Zero
Sprite
Sprite
Sprite Zero
Fanta
Fanta Strawberry
Fanta Vitamin C
Fanta Fruitpunch
Fanta Orange
Fanta Blueberry
11
Frestea
Frestea Jasmine
Frestea Green
Frestea Apel-Lemon-Markisa
Minute Maid
Minute Maid Pulpy Orange
Minute Maid Pulpy Tropical
Minute Maid Pulpy O’Mango
Schweppes
Ades
Powerade Isotonik
A & W
2.1.5 Penjualan dan Pemasaran Produk
PT. Coca Cola Amatil Indonesia memiliki beberapa program untuk
mendukung penjualan dan pemasaran produk-produk. Program tersebut bertujuan
untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu:
Program Promosi
PT. Coca Cola Amatil Indonesia mempunyai program promosi yang
beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi
juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk PT. Coca ColaAmatil
Indonesia.
Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan
pelanggan kami, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen
secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan
pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka
masing-masing.
12
Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan
pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang
kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan
berkesinambungan mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect
Distribution) berbasis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem
Distribusi ini mengandalkan dua kelompok usaha kecil dan menengah yang
terbagi dalam dua kelompok besar: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street
Vending.
Layanan Pendingin Produk
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen kami lebih menyukai membeli
produk-produk Coca-Cola dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa
peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam
meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para
pelanggan kami.
HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café
ternama, kami memberikan beragam penawaran menarik melalui program
HoReCa ini.
2.1.6 Produksi dan Distribusi
Semua produk yang dijual dan didistribusikan oleh Coca-Cola Amatil
Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini terdapat 10 pabrik pembotolan yang
tersebar di seluruh Indonesia. Selama ini pabrik-pabrik yang ada di Indonesia
telah menerima berbagai penghargaan dari The Coca-Cola Company atas
pencapaian standar yang melampaui standar yang ditetapkan untuk pabrik-pabrik
sejenis di berbagai lokasi lain di dunia.
Semua pabrik diwajibkan mematuhi dan bahkan kerap kali melampaui
berbagai ketentuan internasional dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan secara teratur melaksanakan audit di bidang pengawasan mutu,
lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
13
Minuman Coca-Cola sebelum sampai ke tangan konsumen berawal dari
bahan baku pilihan berkualitas tinggi yang diproses melalui beberapa tahapan,
yaitu: persiapan bahan, pencampuran, pencucian, pengisian dan penutupan,
pengkodean, pemeriksaan, pengemasan, dan pengangkutan.
Tim penjualan yang sangat besar tidak saja menjual produk-produk kepada
para pelanggan, tetapi mereka juga memberikan saran bagaimana sebaiknya
mereka menjual produk-produk Coca-Cola. Supervisor penjualan di PT Coca Cola
juga teratur mengunjungi para pelanggan dan memberikan bimbingan, serta
menampung masukan yang disampaikan para pelanggan.
Kebijakan penjualan dan distribusi secara menyeluruh diarahkan oleh
National Office di Cibitung, Bekasi, namun penerapan kebijakan tersebut
dilaksanakan oleh para manajer operasional dan regional yang handal dan
berpengalaman beserta staf mereka. Pabrik Coca-Cola di Indonesia terbuka untuk
kunjungan bagi semua lapisan masyarakat : kalangan pendidikan, instansi
pemerintah/swasta, organisasi sosial dll. yang ingin melihat langsung proses
produksi kami yang higienis dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
16
top related