bab i pendahuluan 1.1. latar belakang lakip 2015... · c. seksi surveilans epidemiologi dan...
Post on 30-Jun-2018
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah dalam rangka
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sesuai ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Perda Kabupaten Bogor No. 11 tahun 2008 tentang
Pembentukan Dinas Daerah, dimana Dinas Kesehatan wajib menyusun Laporan Akuntabilitas
Kinerja tahunan. Laporan ini memuat hasil pengukuran sasaran strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor dan program/kegiatan melalui indikator kinerja (parameter) yang telah
ditetapkan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Adapun sumber dana Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor untuk program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2015 berasal dari
APBD Kabupaten Bogor, DAK, APBD Propinsi dan APBN tahun anggaran 2015.
Indikator kinerja Sasaran merupakan parameter untuk mengukur keberhasilan
pelayanan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam rangka mendukung
keberhasilan pencapaian sasaran tingkat Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2015. Indikator
kinerja Sasaran menggunakan indikator kinerja utama yang dipilih dari beberapa output dan
atau outcome dari kegiatan. Indikator kinerja kegiatan meliputi indikator masukan (input) yang
mengutamakan penggunaan dana APBD Kabupaten Bogor/APBD Propinsi/APBN, indikator
keluaran (output) dan indikator hasil (outcome) sesuai Daftar Pengesahan Anggaran (DPA)
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2015. Gambaran pengukuran kinerja Dinas
Kesehatan tahun 2015 dalam pencapaian pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor
tahun 2015, disajikan dalam diagram 1.1.
2 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
Diagram 1.1. Alur Pikir Pengukuran Kinerja
Metode penyusunan LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor secara umum mengacu
pada Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Tehnis penjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pengukuran kinerja Sasaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor tahun 2015 ini menggambarkan indikator kinerja output (grand output) atau
outcome pada program/kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor selama
tahun 2015 sesuai dengan penetapan indikator kinerja yang ditetapkan pada dokumen
Perjanjian Kinerja (Jankin) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2015.
1.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA SUSUNAN ORGANISASI
1.2.1. Tugas Pokok
Berdasarkan Perda Kabupaten Bogor No. 11 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas
Daerah. Tugas Pokok Dinas Kesehatan adalah membantu Bupati dalam melaksanakan urusan
pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi di bidang kesehatan dan tugas pembantuan.
1.2.2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan dan
Program
Kegiatan
Pengukuran Kinerja
Sasaran Dinas Kesehatan
Tahun 2015
LK Dinas Kesehatan
TAHUN 2015
Sasaran Strategis Kab . Bogor 2015
Indikator Kinerja
IK : Input,Output/
Outcome
3 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
1.2.3. Susunan Organisasi
Susunan dan tugas unsur organisasi Dinas Kesehatan, berdasarkan Perda Kabupaten
Bogor No. 11 tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah, Organisasi Dinas Kesehatan,
terdiri atas :
1. Kepala Dinas (dr.Hj.Camalia W Sumaryana, MKM)
2. Sekretariat (Ir. Hj. Ati Iravati Dewi, MM), membawahi :
a. Sub Bagian Program dan Pelaporan (Dini Priyantini, SKM)
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (H. Mardani, SPd, MM)
c. Sub Bagian Keuangan (Heri Heryana, SKM, MARS)
3. Bidang Promosi dan Sumber Daya Kesehatan (Ir. Sri Basuki Dwi Lestari, MKM),
membawahi :
a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kesehatan (M. Lintang, SKM, MKes)
b. Seksi Promosi Kesehatan (dr Dion Rivardin Iskandar)
c. Seksi Data dan Informasi Kesehatan (Adang Mulyana, SKM, M.Epid)
4. Bidang Pelayanan Kesehatan (dr Agus Fauzi), membawahi :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan (dr Trisna Dewi Bangun)
b. Seksi Farmasi dan Pengawasan Obat dan Makanan (POM)
(Runny R. P, S.Si, Apt)
c. Seksi Pelayanan Upaya Kesehatan (dr Dedi Syarif)
5. Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat, (Drg Rosnila Davy Siregar) membawahi :
a. Seksi Gizi (Dewi Dwinurwati, SKM, MKM)
b. Seksi Kesehatan Ibu, Anak & Keluarga Berencan (dr Dede Agung Priatna)
c. Seksi Kesehatan Remaja dan Lanjut Usia (Wayan Sri Agustina, S.Sit M.Kes)
6. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan
(dr Kusnadi), membawahi :
a. Seksi Penyehatan Lingkungan (Didik Supriyono, SKM. MKes)
b. Seksi Pemberantasan Penyakit (dr. Intan Widiyati)
c. Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi (dr Yesi Desputri)
4 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
7. UPT ; dan
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Secara lengkap susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor digambarkan dalam
diagram 1.2.
Diagram 1.2. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
(Sesuai Perda Nomor 11 Tahun 2008)
1.3. ASPEK STRATEGIS YANG BERPENGARUH
Permasalahan utama yang perlu direspon berkaitan dengan peran dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor tahun anggaran 2015 terutama :
1.3.1. Derajat Kesehatan
Sub. Bag. Program
Pelaproan
Sub. Bag. Umum &
Kepegawaian
Sub. Bag. Keuangan
Dini Priyantini, SKM
H. Mardani, SPd, MM
Heri Heryana,SKM.MARS
Kelompak Jabatan Fungsional
Wayan Sri Agustini, M.kes
dr.Hj. Camalia W Sumaryana, MKM
Bidang Binkesmas
Drg Rosnila Davy S
Bidang Pelayanan Kesehatan
Dr. Agus Fauzi, M.Kes
Bidang Promkes & SDK
Ir. Sri Basuli Dwi Lestari, MKM
Bidang P2PKL
Dr.Kusnadi
Sie.Promkes
Dr Dion Rivardin Iskandar
Sie PSDK
M.Lintang,SKM, MKes
Sie Yandasruj
Dr. Trisna Dewi Bangun
Sie PUK
Dr Dedi Syarif
Sie Farmasi&POM
Sie.Gizi
Sie Kes.Remaja&Lansia
Wayan Sri A, S.Sit MKes
Sie KIA & KB
Dr Dede Agung Priyatna
Dr. Yesi Desputri
Sie P2M
Dr Intan Widiyati
Sie Peny. Lingkungan
Didik. Supriyono, SKM,MKes
Sekretaris
Ir. Hj. Ati Iravati Dewi, MM
Adang Mulyana, SKM, M.Epid
Sie Data & SIK
Runny.R.P, S.Si, Apt
Dewi Dwi N, SKM.M.Kes
UPT
Sie. SEPIM
Kepala Dinas
5 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
Derajat kesehatan merupakan hasil dari berbagai keadaan sosial ekonomi antara lain
pendidikan, daya beli dan lingkungan yang tidak sepenuhnya dapat diintervensi oleh sektor
kesehatan. Indikator yang digunakan untuk dapat menggambarkan derajat kesehatan adalah :
Tabel 1
Indikator Derajat Kesehatan di Kabupaten Bogor
NO Indikator Derajat Kesehatan Angka
1
2
3
Angka Kematian Ibu ( AKI )
Angka Kematian Bayi ( AKB )
Angka Harapan Hidup ( AHH )
359/100.000 KH (SDKI 2012 )
41,82/1000 KH ( BPS Kab
Bogor dari 2009 - 2014 )
70,35 ( BPS 2010-2014 )
1) Angka Kematian Bayi
Infant Mortality Rate (IMR) atau Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya bayi
yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. AKB merupakan indikator yang lazim digunakan untuk menentukan
derajat kesehatan masyarakat, kondisi AKB meskipun lambat menunjukkan kecenderungan
menurun. Untuk mengurangi AKB yang masih tinggi di Kabupaten Bogor dan untuk mencapai
target MDGs tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup, maka pemerataan pelayanan
kesehatan berikut fasilitasnya perlu ditingkatkan karena hal ini disebabkan AKB sangat sensitif
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu perbaikan kondisi ekonomi yang tercermin
dengan pendapatan masyarakat yang meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi
yang berdampak pada daya tahan terhadap infeksi penyakit.
Angka kematian neonatal berdasarkan SDKI 2007 yaitu sebesar 19 per 1.000 kelahiran
hidup, sedangkan target nasional (2014) : 15 per 1.000 kelahiran hidup (RPJMD 2010-2014).
Bila dilihat dari jumlah data kematian neonatal, bayi dan balita di Kabupaten Bogor
berdasarkan pencatatan dari Data Dasar Kesehatan Anak yang dilaporkan oleh fasilitas
kesehatan/puskesmas yang ada pada tahun 2015 sebanyak 2205 kasus, neonatal (0-6
hari) sebanyak 144 kasus, neonatal (7 – 28 hari) sebanyak 25 kasus. Data laporan puskesmas
jumlah kematian bayi umur (29 hari – 11 bulan) sebanyak 30 kasus yang terdiri dari 9 kasus
akibat Pneumonia, 3 kasus akibat Diare dan 18 kasus akibat penyakit lainnya. Selain itu jumlah
kematian balita (12 – 59 bulan) sebanyak 6 kasus terdiri dari penyakit lain-lainnya sebanyak 6
6 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
kasus. Jumlah kematian bayi neonatal umur 0-<1 tahun dari Rumah Sakit pada tahun 2015
sebanyak 516 bayi dan umur 1- 4 tahun sebanyak 183 bayi.
Penyebab kematian bayi neonatal umur 0 – 28 hari berdasarkan laporan puskesmas
sebagian besar disebabkan oleh Asphyxia sebanyak 44 bayi, BBLR sebanyak 83 bayi, Infeksi
sebanyak 1 bayi, kelainan congenital sebanyak 25 bayi, Tetanus Neonatorum sebanyak 1 bayi,
Ikterus sebanyak 1 bayi dan kematian disebabkan hal lainnya sebanyak 14 bayi. Oleh karena
itu kematian bayi dengan berbagai penyebabnya masih menjadi suatu masalah serius yang
masih tetap harus menjadi perhatian utama.
2) Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) menunjukkan jumlah
kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan masa nifas pada 100.000 kelahiran hidup dalam
satu wilayah pada kurun waktu tertentu. Angka ini berguna untuk menggambarkan status gizi
dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan terutama
pada saat ibu hamil, melahirkan dan pada saat nifas. AKI khusus untuk Kabupaten Bogor
sampai saat ini belum ada, karena untuk menghitung AKI ini diperlukan denominator 100.000
kelahiran hidup (KH). Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, 36 % ibu
hamil / bersalin mengalami komplikasi sewaktu hamil, bersalin atau nifas dan 22 % komplikasi
paling sering timbul pada waktu bersalin. Hasil survey BPS Jawa Barat tahun 2003 menunjukan
bahwa umumnya kematian ibu terjadi pada saat melahirkan yaitu sebanyak 60,87 % sedangkan
yang meninggal waktu nifas sebesar 30,43 % dan meninggal waktu hamil adalah 8,70 % ( Profil
Kesehaatan Jawa Barat, Tahun 2005 ).
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI untuk
periode 5 tahun sebelumnya survei (2003-2007) sevesar 228/100.000 kelahiran hidup.
Penyebab tidak langsung yang berperan dalam tingginya AKI ini antara lain faktor
pendidikan ibu yang rendah, status gizi ibu yang kurang serta usia ibu saat hamil masih terlalu
dini.
Kasus Kematian Ibu yang dilaporkan berdasarkan laporan puskesmas (SP3) pada tahun
2015 sebanyak 69 terdiri dari kematian ibu hamil sebanyak 21 orang, kematian ibu bersalin
sebanyak 17 orang dan kematian ibu nifas sebanyak 31 orang.
Pada penanganan kasus sering ditemukan Trias Tiga Terlambat yang akan
memperbesar angka kematian ibu diantaranya :
1. Terlambat memutuskan untuk mencari pertolongan bagi kasus kegawat daruratan
obstetri.
2. Terlambat mencari tempat rujukan yang disebabkan oleh keadaan geografis dan
masalah transportasi.
7 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
3. Terlambat memperoleh penanganan yang adekuat ditempat rujukan karena
kurangnya sumber daya dan fasilitas kesehatan di pusat rujukan.
Melihat data-data di atas, permasalahan kematian ibu menjadi sangat kompleks karena
selain faktor dari penanganan langsung pada saat ibu melahirkan kematian ibu disebabkan pula
oleh faktor sosial ekonomi bahkan budaya masyarakat sehingga dalam mengatasinya tidak
hanya dibutuhkan peran sektor kesehatan saja namun juga keterlibatan pihak-pihak lain yang
terkait.
3) Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu indikator yang menggambarkan derajat kesehatan.
Penilaian ini dilakukan dengan melihat kondisi status gizi penduduk golongan rawan gizi yaitu
anak-anak berumur dibawah lima tahun (balita), ibu hamil dan ibu menyusui. Hasil kegiatan
pemantauan status gizi melalui Bulan Penimbangan Balita (BPB) tahun 2015 menunjukan ada
sebesar 0,68 % balita termasuk dalam gizi dengan BB sangat kurang, 5,06 % balita dengan BB
kurang, 92,96 % balita dengan BB normal dan 1,30 % balita dengan BB lebih. Prevalensi balita
dengan Kurang Energi Protein (KEP) yang diperoleh dari penjumlahan balita dengan BB sangat
kurang dan balita dengan BB kurang adalah sebesar 5,74 %.
Bila dibandingkan dengan hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) tahun 2014, balita
dengan BB sangat kurang (0,69 %) mengalami peningkatan sebesar 0.01 %, Balita dengan BB
kurang (5,87 %) mengalami peningkatan sebesar 0,81 % dan BB normal (91,79 %) sehingga
mengalami peningkatan sebesar 1,17 % dan BB lebih mengalami penurunan sebesar 0,35 %.
Dimana pada tahun 2015 untuk balita dengan BB sangat kurang masih dalam keadaan
kondisi tidak jauh berbeda dengan tahun 2014 (0,69 %) sehingga permasalahan gizi pada balita
masih menjadi masalah utama yang harus tetap di ditangani.
4) Angka Kesakitan
Angka kesakitan di peroleh melalui survei rumah dan untuk tahun terkini belum
diperbaharui sehingga masih mengacu pada hasil surveu kesehatan rmah tangga (SKRT)
Tahun 1980 dan Tahun 1986 yang menunjukan bahwa angka kesakitan nasional masing-
masing adalah 11,5 % dan 8,3 % sementara menurut SDKI 2003 angka kesakitan nasional
sebesar 19,03 %. Angka Kesakitan Bayi sedikit meningkat dari 15,7 % (Tahun 1980) menjadi
23,9 % (Tahun 1986) sedangkan angka kesakitan pada kelompok nak balita (1-4 Tahun)
menurun dari 19,4 % menjadi 18,3 %.
Berdasarkan dari hasil laporan puskesmas di Kabupaten Bogor 2015 pola penyakit
terbanyak di Puskesmas pada bayi (0 - <1 Tahun) urutan satu sampai tiga masih berkisar pada
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPA) sebanyak 79.004 kasus (49,29 %),
Penyakit Diare & Gastroenteritis sebanyak 16.291 kasus (10,16 %) dan Penyakit kulit &
8 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
Jaringan Subkutan sebanyak 12.086 kasus (7,54 %) dari seluruh penderita sebanyak 160.289
kasus.
Penyakit-penyakit tersebut masih berkaitan erat dengan kondisi lingkungan yang buruk,
hal ini termasuk juga dengan pola asuh ibu terhadap anaknya. Pola penyakit terbanyak yang
diamati di puskesmas juga menurut kelompok umur 1-4 tahun yaitu Penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Atas Akut (ISPA) sebanyak 165.998 kasus (51,28 %), Penyakit Diare &
Gastroenteritis sebanyak 35.595 kasus (11,00 %) dan Penyakit kulit & Jaringan Subkutan
sebanyak 34.190 (10,56 %) dari seluruh penderita sebanyak 323.679 kasus.
Demikian pula pada golongan umur 5-15 tahun dan 15-44 tahun rangking pertama
Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPA), sedangkan umur 45-75 tahun yaitu
penyakit Hipertensi sebanyak 99.260 kasus (14,18 %) sedangkan pola penyakit pada semua
golongan umur rangking pertama adalah mendominasi lagi pada penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Atas Akut (ISPA) sebanyak 734.711 Kasus (31,12 % ) dari 2.361.053 kasus.
Frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) sebanyak 14 kali terdiri dari 4 jenis KLB
(Keracunan Makanan sebanyak 9 kali, suspect flu burung sebanyak 2 kali, suspect Difteri
sebanyak 1 kali dan Hepatitis A sebanyak 2 kali ) yang menyerang 14 desa tersebar di 12
Kecamatan yaitu Kecamatan Parung Panjang, Dramaga, Rumpin, Cisarua, Caringin, Sukaraja,
Parung, Tenjo, Sukamakmur, Cibinong, Leuwiliang dan Cibungbulang. Sedangkan lainnya yang
secara bergantian muncul/sporadis (peningkatan kasus potensi) adalah KLB DBD, Diare,
Chikungunya dan Hepatitis. Berdasarkan data dan kejadian luar biasa di atas pola penyakit
masih didominasi oleh penyakit infeksi yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan, kasus
penyakit seperti TB Paru mulai menunjukkan peningkatan kembali (re-emerging disease)
sedangkan penyakit baru (new emerging disease) seperti HIV-AIDS perlu pula mendapatkan
perhatian yang utama.
Penyakit degeneratif dan penyakit tidak menular meskipun berada pada urutan bawah
namun perlu peningkatan penanganannya seperti penyakit-penyakit pada gigi, penyakit-
penyakit kulit khususnya pada masyarakat di daerah industri, dan penyakit kebutaan karena
katarak..
1.4. Dasar Hukum
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun
2014 mengacu kepada :
1. Undang-undang nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan
Bebas dari Korupsi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
9 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
2. Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 tahun 2008 tentang Pembentukan Struktur
Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
6. Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2013 – 2018.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2013-2018
2.1.1. Visi
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi
harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif.
Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan
membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan.
Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2009, sebagaimana telah
dirubah dengan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2011 tentang Perubahan Rencana
10 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013 - 2018, Visi
Kabupaten Bogor adalah “ KABUPATEN BOGOR MENJADI KABUPATEN TERMAJU DI
INDONESIA”
Dalam rangka mendukung Visi Kabupaten Bogor tersebut dan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi serta masukan-masukan dari stakeholders, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor menetapkan Visi :
“ Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bogor yang mandiri untuk hidup sehat ”
Visi ini dimaksudkan bahwa setiap penduduk mampu berpikir, bersikap dan bertindak
secara kreatif dan inovatif dalam mengatasi masalah kesehatan atas kehendak dan dorongan
diri sendiri bahkan diharapkan mampu mempengaruhi lingkungannya untuk bersikap dan
berperilaku hidup sehat.
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 dan Visi Dinas
Kesehatan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan serta masukan-masukan dari pihak yang
berkepentingan (stakeholders), maka ditetapkan Misi Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor (2013 – 2018).
2.1.2. Misi
Berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Bogor tahun 2013-2018 dan Visi Dinas
Kesehatan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan serta masukan-masukan dari pihak yang
berkepentingan (stakeholders), maka ditetapkan Misi Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor (2013-2018) sebagai berikut :
Misi Pertama :
Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional
Misi ini mengandung makna bahwa setiap penduduk dituntut kemandiriannya di dalam
mendapatkan Jaminan Kesehatan Nasional demi memperoleh pelayanan kesehatan yang
akuntabel.
Misi Kedua :
Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas
Misi ini mengandung makna bahwa setiap penduduk dapat terjangkau oleh pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan mempunyai hak serta kesempatan yang sama untuk
mengembangkan hidup sehat.
Misi Ketiga :
Meningkatkan daya Dukung Pelayanan Kesehatan
11 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
Misi ini mengandung makna bahwa dalam mendukung pencapaian misi pertama dan
pencapaian visi dibutuhkan ketersediaan sumber daya kesehatan dan manajemen kesehatan
yang akuntabel.
2.1.3. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENEGAH
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)
sampai 5 (lima) tahun mendatang. Tujuan Strategis ditetapkan dengan mengacu kepada
pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis,
Sehingga dapat mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam
rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang akan ditetapkan, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor akan dapat mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun
waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tertentu. Sasaran adalah salah satu dasar dalam
penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi terhadap
sesuatu yang harus dicapai, sejalan dengan Tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bogor
telah dirumuskan dalam adalah :
A. Tujuan Misi ;
1) Terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, murah, merata dan berkualitas bagi
semua orang.
2) Meningkatnya Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat dalam Bentuk
Jampesehat.
3) Meningkatnya kualitas sumberdaya kesehatan
B. Sasaran :
1) Meningkatnya cakupan pelaynaan kesehatan bagi masyarakat
2) Meningkatnya cakupan pelayanan gizi bagi masyarakat
3) Meningkatnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat
4) Terselenggaranya pelayanan kseshatan melalui Jampesehat
5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga medis dan paramedik
6) Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan baik layanan dasar maupun rujukan.
Selanjutnya perumusan tujuan dan sasaran dalam RPJMD dijabarkan kembali dalam
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2013 - 2018 adalah sebagai berikut:
MISI PERTAMA :
Tujuan : Meningkatkan Cakupan Kepesertaan Masyarakat dalam Jaminan kesehatan
Nasional
12 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
Sasaran :
1). Sarana dan prasarana yankes dasar dan rujukan
2) Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.
3) Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan
4) Status gizi balita dan ibu hamil
5) Persalinan oleh tenaga kesehatan
6) Cakupan Imunisasi dasar lengkap
7) Upaya penanggulangan penyakit menular
8) Lingkungan Bersih dan sehat melalui pendidikan kesehatan.
9) Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan kesehatan
10) Tata kelola Pelayanan kesehatan yang akuntabel.
MISI KEDUA :
Tujuan :
1) Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat serta PHBS
2) Meningkatkan Puskesmas Terakreditasi dan Mempersiapkan puskesmas BLUD.
Sasaran :
1) Sarana dan prasarana yankes dasar dan rujukan
2) Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.
3) Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan
4) Status gizi balita dan ibu hamil
5) Persalinan oleh tenaga kesehatan
6) Cakupan Imunisasi dasar lengkap
7) Upaya penanggulangan penyakit menular
8) Lingkungan Bersih dan sehat melalui pendidikan kesehatan.
9) Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan kesehatan
10) Tata kelola Pelayanan kesehatan yang akuntabel.
MISI KETIGA :
Tujuan :
1) Meningkatkan kapasitas sumber daya sarana dan prasarana kerja serta kualitas
aparatur.
2) Meningkatkan fungsi koordinasi, regulasi dan fasilitasi pelayanan kesehatan
pemerintah, swasta dan lintas sektor.
3) Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan
Sasaran :
13 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
1) Sarana dan prasarana yankes dasar dan rujukan
2) Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin.
3) Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan
4) Status gizi balita dan ibu hamil
5) Persalinan oleh tenaga kesehatan
6) Cakupan Imunisasi dasar lengkap
7) Upaya penanggulangan penyakit menular
8) Lingkungan Bersih dan sehat melalui pendidikan kesehatan.
9) Kemandirian masyarakat dan partisipasi swasta dalam pelayanan kesehatan
10) Tata kelola Pelayanan kesehatan yang akuntabel.
2.1.3. SASARAN STRATEGIS
Sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan
sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat dicapai, dan diupayakan dalam bentuk kuantitatif
sehingga dapat diukur.
Sasaran-sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor adalah sesuatu dasar di dalam
penilaian dan pemantauan kinerja sehingga merupakan alat pemicu bagi organisasi akan
sesuatu yang harus dicapai, dan untuk itulah Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah
merumuskan sasaran-sasaran berikut indikator keberhasilannya yang dituangkan dalam
dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU).
Merujuk pada tujuan dan sasaran tersebut diatas maka rumusan strategi pada
Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :
a) Strategi 1. Mengoptimalkan kewenangan untuk pengembangan pelayanan kesehatan
b) Strategi 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan dengan kompetensi
yang dibutuhkan.
c) Strategi 3. Menyusun Sistem kesehatan Daerah (SKD) Kabupaten Bogor
d) Strategi 4. Meningkatkan dan memasyarakatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
e) Strategi 5. Mengoptimalkan sarana kesehatan yang ada dan standar operasional
prosedur untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
f) Strategi 6. Memanfaatkan sistem informasi untuk mendeteksi penularan penyakit
akibat mobilisasi penduduk yg tinggi
g) Strategi 7. Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di masyarakat.
14 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015
Sebagai penjabaran dari Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018,
maka Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyusun dan menetapkan Rencana Kinerja
Tahunan (RKT) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2015.
RKT Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2015 semula disusun dengan
berpedoman pada Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, namun dengan
adanya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Republik
Indobesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka RKT Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor Tahun 2015 dilakukan perubahan sesuai dengan pedoman yang baru yang
memuat sasaran strategis berikut indikator kinerja dan targetnya.
Secara lengkap RKT Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2015 disajikan dalam
Lampiran 1.
2.3. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Menindaklanjuti Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah menyusun Perjanjian Kinerja (Jankin) Tahun
2015 sesuai dengan kedudukan, tugas pokok, dan fungsinya yang ditandatangani oleh Bupati
Bogor. Jankin Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2015 disusun berdasarkan Surat
Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor SE/31/M.PAN/12/2004
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja. Jankin ini merupakan tolok ukur evaluasi
akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2015. Jankin Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun
2015 disusun sesuai DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2015 dan dilakukan perubahan
sesuai DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor 2015 perubahan. Jankin Dinas Kesehatan
memuat program yang dilaksanakan, sasaran strategis yang akan dicapai, indikator outcome
berikut target kinerjanya, indikator output berikut target kinerjanya, serta anggaran yang
tersedia sesuai dengan DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2015.
Sesuai dengan DPA perubahan tahun 2015, dana yang digunakan untuk membiayai
program dan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor tahun 2015, tercantum dalam belanja langsung (belanja program/kegiatan) dengan
jumlah sebesar Rp. 402.726.197.000,-
15 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
16 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
A. UTAMA
1 Meningkatkan Cakupan 1 Cakupan Pelayanan 67 % 1 Program Upaya Kesehatan 163,185,513,000
Kepesertaan Masyarakat dalam Kesehatan Masyarakat Masyarakat
JKN
1 Biaya Penunjang Pelayanan 2,968,108,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Jasinga
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Jasinga
2 Biaya Penunjang Pelayanan 1,018,709,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Bagoang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bagoang
3 Biaya Penunjang Pelayanan 1,517,550,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Curug
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Curug
4 Biaya Penunjang Pelayanan 2,389,051,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cigudeg
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cigudeg
5 Biaya Penunjang Pelayanan 1,794,151,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Lebakwangi
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Lebakwangi
6 Biaya Penunjang Pelayanan 795,128,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Bunar
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bunar
7 Biaya Penunjang Pelayanan 2,138,823,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Sukajaya
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukajaya
8 Biaya Penunjang Pelayanan 1,531,754,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Kiarapandak
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kiarapandak
9 Biaya Penunjang Pelayanan 2,994,022,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Parung Panjang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Parung Panjang
10 Biaya Penunjang Pelayanan 1,341,003,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Dago
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Dago
11 Biaya Penunjang Pelayanan 2,284,211,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Tenjo
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tenjo
12 Biaya Penunjang Pelayanan 1,539,268,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Pasar Rebo
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pasar Rebo
13 Biaya Penunjang Pelayanan 2,909,041,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Nanggung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Nanggung
14 Biaya Penunjang Pelayanan 1,375,818,000 Puskesmas 17 6.4Kesehatan Jaminan CurugbitungKesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Curugbitung
15 Biaya Penunjang Pelayanan 4,517,640,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Leuwiliang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Leuwiliang
KETERANGAN
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2015
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR
17 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
16 Biaya Penunjang Pelayanan 2,381,932,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Puraseda
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Puraseda
17 Biaya Penunjang Pelayanan 1,309,406,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Leuwisadeng
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Leuwisadeng
18 Biaya Penunjang Pelayanan 1,753,496,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Sadeng Pasar
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sadeng Pasar
19 Biaya Penunjang Pelayanan 1,734,295,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Rumpin
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Rumpin
20 Biaya Penunjang Pelayanan 1,554,996,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Gobang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gobang
21 Biaya Penunjang Pelayanan 1,730,466,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cicangkal
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cicangkal
22 Biaya Penunjang Pelayanan 2,312,202,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cibungbulang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibungbulang
23 Biaya Penunjang Pelayanan 1,002,199,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cijujung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cijujung
24 Biaya Penunjang Pelayanan 1,730,185,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Situ Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Situ Udik
25 Biaya Penunjang Pelayanan 1,947,380,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Pamijahan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pamijahan
26 Biaya Penunjang Pelayanan 1,159,115,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Kesehatan Ciasmara
Nasional FKTP Puskesmas
Ciasmara
27 Biaya Penunjang Pelayanan 1,741,171,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Kesehatan Cibening
Nasional FKTP Puskesmas
Cibening
28 Biaya Penunjang Pelayanan 2,191,703,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Kesehatan Ciampea
Nasional FKTP Puskesmas
Ciampea
29 Biaya Penunjang Pelayanan 1,272,710,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Ciampea Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciampea Udik
30 Biaya Penunjang Pelayanan 765,596,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Kesehatan Pasir
Nasional FKTP Pusk Pasir
TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
18 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
31 Biaya Penunjang Pelayanan 694,594,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cihideung Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cihideung Udik
32 Biaya Penunjang Pelayanan 3,300,710,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Tenjolaya
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tenjolaya
33 Biaya Penunjang Pelayanan 2,277,077,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Ciomas
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciomas
34 Biaya Penunjang Pelayanan 630,911,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Laladon
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Laladon
35 Biaya Penunjang Pelayanan 803,800,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Ciapus
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciapus
36 Biaya Penunjang Pelayanan 1,059,999,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Kota Batu
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kota Batu
37 Biaya Penunjang Pelayanan 1,643,491,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Sirnagalih
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sirnagalih
38 Biaya Penunjang Pelayanan 784,681,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Tamansari
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tamansari
39 Biaya Penunjang Pelayanan 611,780,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Sukaresmi
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukaresmi
40 Biaya Penunjang Pelayanan 1,185,459,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Darmaga
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Darmaga
41 Biaya Penunjang Pelayanan 1,073,672,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Kampung Manggis
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kampung
Manggis
42 Biaya Penunjang Pelayanan 874,958,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Purwasari
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Purwasari
43 Biaya Penunjang Pelayanan 470,693,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cangkurawok
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cangkurawok
44 Biaya Penunjang Pelayanan 1,921,183,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cisarua
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cisarua
45 Biaya Penunjang Pelayanan 1,627,510,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cibulan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibulan
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
19 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
46 Biaya Penunjang Pelayanan 1,676,154,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Megamendung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Megamendung
47 Biaya Penunjang Pelayanan 1,248,842,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Sukamanah
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukamanah
48 Biaya Penunjang Pelayanan 1,920,934,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Ciawi
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciawi
49 Biaya Penunjang Pelayanan 1,620,668,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Banjarsari
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Banjarsari
50 Biaya Penunjang Pelayanan 844,546,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Citapen
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Citapen
51 Biaya Penunjang Pelayanan 2,706,689,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Caringin
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Caringin
52 Biaya Penunjang Pelayanan 2,276,702,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Ciderum
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciderum
53 Biaya Penunjang Pelayanan 1,094,554,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cinagara
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cinagara
54 Biaya Penunjang Pelayanan 2,033,639,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cigombong
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cigombong
55 Biaya Penunjang Pelayanan 1,156,434,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Ciburayut
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciburayut
56 Biaya Penunjang Pelayanan 3,659,117,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cijeruk
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cijeruk
57 Biaya Penunjang Pelayanan 565,094,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Sukaharja
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukaharja
58 Biaya Penunjang Pelayanan 2,250,628,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Kemang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kemang
59 Biaya Penunjang Pelayanan 1,043,706,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Jampang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Jampang
60 Biaya Penunjang Pelayanan 2,270,782,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Bantar Jaya
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bantar Jaya
ANGGARAN
KETERANGAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
20 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
61 Biaya Penunjang Pelayanan 932,938,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Rancabungur
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Rancabungur
62 Biaya Penunjang Pelayanan 2,884,852,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Parung
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Parung
63 Biaya Penunjang Pelayanan 975,717,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cogreg
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cogreg
64 Biaya Penunjang Pelayanan 3,001,747,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Ciseeng
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciseeng
65 Biaya Penunjang Pelayanan 1,197,712,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cibeuteung Udik
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibeuteung Udik
66 Biaya Penunjang Pelayanan 1,918,641,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Gunung Sindur
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gunung Sindur
67 Biaya Penunjang Pelayanan 1,148,947,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Suliwer
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Suliwer
68 Biaya Penunjang Pelayanan 3,515,678,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Bojong Gede
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bojong Gede
69 Biaya Penunjang Pelayanan 1,513,186,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Kemuning
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Kemuning
70 Biaya Penunjang Pelayanan 782,771,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Ragajaya
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ragajaya
71 Biaya Penunjang Pelayanan 2,872,391,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Tajurhalang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tajurhalang
72 Biaya Penunjang Pelayanan 1,365,516,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cirimekar
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cirimekar
73 Biaya Penunjang Pelayanan 2,270,002,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cibinong
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cibinong
74 Biaya Penunjang Pelayanan 2,277,093,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Pabuaran Indah
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pabuaran Indah
75 Biaya Penunjang Pelayanan 1,697,392,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Karadenan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Karadenan
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
21 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
76 Biaya Penunjang Pelayanan 2,455,778,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cimandala
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cimandala
77 Biaya Penunjang Pelayanan 1,965,062,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Sukaraja
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukaraja
78 Biaya Penunjang Pelayanan 1,310,662,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cilebut
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cilebut
79 Biaya Penunjang Pelayanan 1,858,894,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Citeureup
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Citeureup
80 Biaya Penunjang Pelayanan 1,140,548,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Leuwinutug
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Leuwinutug
81 Biaya Penunjang Pelayanan 1,119,138,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Tajur
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tajur
82 Biaya Penunjang Pelayanan 539,364,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Sentul
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sentul
83 Biaya Penunjang Pelayanan 829,590,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Babakan
Kesehatan Nasional FKTP Madang
Puskesmas Babakan Madang
84 Biaya Penunjang Pelayanan 659,971,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cijayanti
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cijayanti
85 Biaya Penunjang Pelayanan 964,819,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Gunung Putri
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gunung Putri
86 Biaya Penunjang Pelayanan 499,714,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Bojong Nangka
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bojong Nangka
87 Biaya Penunjang Pelayanan 435,135,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Ciangsana
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Ciangsana
88 Biaya Penunjang Pelayanan 420,944,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Karanggan
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Karanggan
89 Biaya Penunjang Pelayanan 1,791,502,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cileungsi
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cileungsi
90 Biaya Penunjang Pelayanan 690,533,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Pasir Angin
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Pasir Angin
ANGGARAN
KETERANGAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
22 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
91 Biaya Penunjang Pelayanan 694,363,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Gandoang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Gandoang
92 Biaya Penunjang Pelayanan 1,420,850,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Klapanunggal
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Klapanunggal
93 Biaya Penunjang Pelayanan 1,205,284,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Bojong
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Bojong
94 Biaya Penunjang Pelayanan 3,253,733,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Jonggol
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Jonggol
95 Biaya Penunjang Pelayanan 814,389,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Sukanegara
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukanegara
96 Biaya Penunjang Pelayanan 637,629,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Balekambang
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Balekambang
97 Biaya Penunjang Pelayanan 3,085,971,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Sukamakmur
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukamakmur
98 Biaya Penunjang Pelayanan 1,414,645,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Sukadamai
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Sukadamai
99 Biaya Penunjang Pelayanan 1,240,005,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Cariu
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Cariu
100 Biaya Penunjang Pelayanan 224,095,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Karyamekar
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Karyamekar
101 Biaya Penunjang Pelayanan 1,453,958,000 Puskesmas 17 6.4
Kesehatan Jaminan Tanjungsari
Kesehatan Nasional FKTP
Puskesmas Tanjungsari
102 Biaya Penunjang Pelayanan 1,674,218,000 BKTK 17 6.4
Kesehatan Jaminan
Kesehatan Nasional FKTP
BKTK
2 Cakupan Pelayanan 100 % 2 Program Pelayanan 112,467,187,000
Kesehatan rujukan Kesehatan Penduduk Miskin
pasien masyarakat
miskin 1 Pelayanan Operasi Katarak 387,632,000 Seksi Yandasruj 17 6.6
2 Jaminan Pelayanan Kesehatan 90,058,547,000 Seksi PSDK 17 6.6
Daerah
3 Jaminan Kesehatan Bagi 22,021,008,000 Seksi PSDK 17 6.6
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Propinsi Jawa Barat (Banprop
2015)
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
23 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
2 Meningkatkan Cakupan 3 Persentase pengadaan 100 % 3 Program Obat dan Perbekalan 24,777,230,000
Pelayanan Kesehatan dan obat essensial Kesehatan
Gizi Masyarakat serta PHBS
1 Pengadaan Obat Pelayanan 9,298,466,000 Seksi Farmasi dan 18 6.6
Kesehatan Dasar (DAK) POM
2 Pengadaan Bahan Habis 4,614,970,000 Seksi Farmasi dan 18 6.6
Pakai Laboratorium POM
Puskesmas
3 Pengadaan Alat Kedokteran 5,021,273,000 Seksi Farmasi dan 18 6.6
Pakai Habis POM
4 Pengadaan Perlengkapan 926,739,000 Seksi Farmasi dan 18 6.6
Medis Pakai Habis POM
5 Pengadaan Bahan Pendukung 1,043,522,000 Seksi Farmasi dan 18 6.6
Obat dan Perbekalan POM
Kesehatan
6 Rapat Kerja Program Obat 37,045,000 Seksi Farmasi dan 18 6.6
dan Perbekalan Kesehatan POM
7 Pembangunan/ Perluasan 1,572,682,000 Seksi Farmasi dan 18 6.4
Gudang Obat Dinas POM
Kesehatan
8 Pengadaan Bahan Habis 2,262,533,000 Seksi Farmasi dan 18 6.6
Pakai Laboratorium POM
Puskesmas (Kapitasi JKN
2014)
4 Program Promosi Kesehatan dan 1,812,134,000
Pemberdayaan Masyarakat
4 Cakupan Desa Siaga 80 % 1 Penyediaan Media 589,209,000 Seksi Promkes 18 6.5.6
Aktif Penyuluhan Kesehatan
5 Rasio Posyandu 11.67 %
per Satuan Balita 2 Penyuluhan Kesehatan 532,363,000 Seksi Promkes 18 6.5 dan 6.6
3 Peningkatan UKBM dan 243,710,000 Seksi Promkes 18 6.5
Pembinaan Kesehatan Lintas
Sektor
4 Penunjang Kegiatan Tim 226,482,000 Seksi Promkes 18 6.5Pembina Kabupaten Sehat
5 Rapat Kerja Bidang Promosi 50,000,000 Seksi PSDK 3 6.5dan SDK
6 Peringatan Hari Kesehatan 170,370,000 Seksi Promkes 3 6.5Nasional (HKN)
6 Cakupan Balita Gizi 100 % 5 Program Perbaikan Gizi 5,015,688,000
Buruk mendapat Masyarakat
perawatan
7 Persentase balita gizi 0.019 % 1 Pengadaan Makanan 4,872,875,000 Seksi Gizi 18 6.6
buruk Tambahan dan Vitamin
2 Rapat Kerja Program 38,513,000 Seksi Gizi 3 6.5.6
Perbaikan Gizi Masyarakat
3 Penanggulangan Balita Gizi 104,300,000 Seksi Gizi 18
Buruk dan Kurang
8 Cakupan Rumah 95 % 6 Program Pengembangan 728,451,000
dengan bebas jentik Lingkungan Sehat
9 Persentase TTU yg 78.22 %
memenuhi syarat 1 Pengawasan Hygiene dan 71,395,000 Seksi Kesling 18 6.6
10 Persentase TPM yg 90.21 % Sanitasi Tempat-Tempat
memenuhi syarat Umum
11 Cakupan JAGA 71.13 % 2 Sanitasi Total Berbasis 404,100,000 Seksi Kesling 18 6.6
memenuhi syarat Masyarakat ( STBM )
12 Cakupan SAB 71.07 % 3 Pengawasan Hygiene dan 146,325,000 Seksi Kesling 18 6.6
memenuhi syarat Sanitasi Tempat Pengelolaan
Makanan
ANGGARAN
KETERANGAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
24 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
4 Rapat Kerja Program 14,168,000 Seksi Kesling 18 6.5
Pengembangan Lingkungan
Sehat
5 Pengawasan Kualitas 92,463,000 Seksi Kesling 18 6.6
Lingkungan Pemukiman
13 Cakupan Penemuan dan 82 % 7 Program Pencegahan dan 6,396,180,000
penanganan penderita Penanggulangan Penyakit
penyakit TBC BTA Menular
14 Cakupan Penemuan dan 100 % 1 Penyemprotan/Fogging 494,949,000 Seksi 18 6.6
penanganan Penderita Sarang Nyamuk Pemberantasan
penyakit DBD Penyakit
15 Cakupan Desa/Kelurahan 100 % 2 Peningkatan surveillance 98,932,000 Seksi Surveilans 18 6.6
Universal Child epideminologi dan Epid dan
Immunization (UCI) penanggulangan wabah Imunisasi
3 Pemeriksaan Calon Jemaah 359,572,000 Seksi Surveilans 18 6.6
Haji Epid dan
Imunisasi
4 Penunjang Pelaksanaan 110,010,000 Seksi 18 6.6
Kegiatan Program P2 TB Pemberantasan
Penyakit
5 Penunjang Pelaksanaan 23,430,000 Seksi 18 6.6
Kegiatan Program P2 Diare Pemberantasan
ISPA Penyakit
6 Penunjang Pelaksanaan 33,800,000 Seksi 18 6.6
Kegiatan Program P2 Kusta Pemberantasan
Penyakit
7 Pencegahan dan 47,930,000 Seksi 18 6.6
Penanggulangan Penyakit Pemberantasan
Menular Seksual (HIV/Aids) Penyakit
8 Surveilans Acute Flaccid 98,615,000 Seksi Surveilans 18 6.6
Paralisys (AFP) Epid dan
Imunisasi
9 Penunjang Program Imunisasi 82,680,000 Seksi Surveilans 18 6.6
dan BIAS (Bulan Imunisasi Epid dan Imunisasi
Anak Sekolah)
10 Rapat Kerja Program 125,470,000 Seksi Surveilans 18 6.6
Pencegahan dan Epid dan
Pemberantasan Penyakit serta Imunisasi
Surveilans Epidemiologi
11 Pemberian Obat Masal 4,920,792,000 Seksi 18 6.6
Pencegahan (POMP) Filariasis Pemberantasan
Penyakit
16 Cakupan komplikasi 80 % 8 Program Peningkatan 684,647,000
kebidanan yang Keselamatan Ibu Melahirkan dan
ditangani Anak
17 Cakupan pertolongan 90 % 1 Peningkatan Kemitraan 569,140,000 Seksi KIA dan 18 6.6
persalinan oleh tenaga Puskesmas PONED Dengan KB
kesehatan yang memiliki Rumah Sakit
kompetensi kebidanan
18 Cakupan kunjungan 95 % 2 Rapat Kerja Program 115,507,000 Seksi KIA dan 3 6.6
bayi Peningkatan Pelayanan KB
19 Angka kelangsungan BPS % Kesehatan Ibu, Anak dan
hidup bayi Remaja
20 Angka Usia Harapan 70.9 tahun9 Program Peningkatan Pelayanan 24,050,000
Hidup Kesehatan Lansia
1 Rapat Kerja Program 24,050,000 Seksi Remaja 3 6.6
Peningkatan Pelayanan dan Lansia
Kesehatan Lansia
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
25 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
10 Program Peningkatan Pelayanan 25,325,000
Kesehatan Remaja
1 Rapat Kerja Program 12,525,000 Seksi Remaja 3 6.6
Peningkatan Pelayanan dan Lansia
Kesehatan Remaja
2 Peningkatan Kemampuan 12,800,000 Seksi Remaja 3 6.6
KKR / Peer Konselor dan Lansia
21 Cakupan pengawasan 100 % 11 Program Pengawasan dan 121,099,000
terhadap obat, makanan Pengendalian Kesehatan
dan bahan berbahaya Makanan
1 Pengawasan dan 72,470,000 Seksi PUK 18 6.5
Pengendalian Kesehatan
Makanan Hasil Produksi
Rumah Tangga
2 Penyuluhan Keamanan 48,629,000 Seksi PUK 18 6.5
Pangan dalam rangka
Sertifikasi Produk Pangan
(SPPIRT)
3 Meningkatkan Puskesmas 12 Program Upaya Kesehatan 11,692,524,000
Terakreditasi dan Masyarakat
Mempersiapkan Puskesmas
BLUD 1 Biaya Penunjang Pelayanan 366,179,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Cibinong
Puskesmas Cibinong dan
Jaringannya
2 Biaya Penunjang Pelayanan 235,636,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Babakan Madang
Puskesmas Babakan Madang
dan Jaringannya
3 Biaya Penunjang Pelayanan 398,930,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat UPT Gunung Putri
Puskesmas Gunung Putri
dan Jaringannya
4 Biaya Penunjang Pelayanan 426,424,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Sukaraja
Puskesmas Sukaraja dan
Jaringannya
5 Biaya Penunjang Pelayanan 297,372,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Citeureup
Puskesmas Citeureup dan
Jaringannya
6 Biaya Penunjang Pelayanan 318,989,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Cileungsi
Puskesmas Cileungsi dan
Jaringannya
7 Biaya Penunjang Pelayanan 565,414,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Jonggol
Puskesmas Jonggol dan
Jaringannya
8 Biaya Penunjang Pelayanan 263,514,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Cariu
Puskesmas Cariu dan
Jaringannya
9 Biaya Penunjang Pelayanan 255,548,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Sukamakmur
Puskesmas Sukamakmur dan
Jaringannya
10 Biaya Penunjang Pelayanan 206,907,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Klapanunggal
Puskesmas Klapanunggal dan
Jaringannya
ANGGARAN
KETERANGAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
26 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
11 Biaya Penunjang Pelayanan 359,268,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Ciomas
Puskesmas Ciomas dan
Jaringannya
12 Biaya Penunjang Pelayanan 302,512,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Dramaga
Puskesmas Dramaga dan
Jaringannya
13 Biaya Penunjang Pelayanan 378,128,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Ciampea
Puskesmas Ciampea dan
Jaringannya
14 Biaya Penunjang Pelayanan 226,161,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Pamijahan
Puskesmas Pamijahan dan
Jaringannya
15 Biaya Penunjang Pelayanan 358,422,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Cibungbulang
Puskesmas Cibungbulang dan
Jaringannya
16 Biaya Penunjang Pelayanan 362,931,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Rumpin
Puskesmas Rumpin dan
Jaringannya
17 Biaya Penunjang Pelayanan 159,379,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Leuwiliang
Puskesmas Leuwiliang dan
Jaringannya
18 Biaya Penunjang Pelayanan 364,396,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Cigudeg
Puskesmas Cigudeg dan
Jaringannya
19 Biaya Penunjang Pelayanan 366,619,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Parung
Puskesmas Parung Panjang
dan Jaringannya
20 Biaya Penunjang Pelayanan 281,904,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Tenjo
Puskesmas Tenjo dan
Jaringannya
21 Biaya Penunjang Pelayanan 376,270,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Jasinga
Puskesmas Jasinga dan
Jaringannya
22 Biaya Penunjang Pelayanan 221,827,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Sukajaya
Puskesmas Sukajaya dan
Jaringannya
23 Biaya Penunjang Pelayanan 238,259,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Nanggung
Puskesmas Nanggung dan
Jaringannya
24 Biaya Penunjang Pelayanan 149,824,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Kemang
Puskesmas Kemang dan
Jaringannya
25 Biaya Penunjang Pelayanan 297,500,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Bojonggede
Puskesmas Bojonggede dan
Jaringannya
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
27 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
26 Biaya Penunjang Pelayanan 294,083,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Parung
Puskesmas Parung dan
Jaringannya
27 Biaya Penunjang Pelayanan 197,270,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Rancabungur
Puskesmas Rancabungur dan
Jaringannya
28 Biaya Penunjang Pelayanan 248,782,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Gunung Sindur
Puskesmas Gunung Sindur
dan Jaringannya
29 Biaya Penunjang Pelayanan 199,247,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Ciseeng
Puskesmas Ciseeng dan
Jaringannya
30 Biaya Penunjang Pelayanan 235,319,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Ciawi
Puskesmas Ciawi dan
Jaringannya
31 Biaya Penunjang Pelayanan 216,966,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Cijeruk
Puskesmas Cijeruk dan
Jaringannya
32 Biaya Penunjang Pelayanan 235,151,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Megamendung
Puskesmas Megamendung
dan Jaringannya
33 Biaya Penunjang Pelayanan 138,594,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Cisarua
Puskesmas Cisarua dan
Jaringannya
34 Biaya Penunjang Pelayanan 194,412,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Caringin
Puskesmas Caringin dan
Jaringannya
35 Biaya Penunjang Pelayanan 222,562,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Tamansari
Puskesmas Tamansari dan
Jaringannya
36 Biaya Penunjang Pelayanan 338,481,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Cigombong
Puskesmas Cigombong dan
Jaringannya
37 Biaya Penunjang Pelayanan 93,551,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Tenjolaya
Puskesmas Tenjolaya dan
Jaringannya
38 Biaya Penunjang Pelayanan 209,955,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Tajurhalang
Puskesmas Tajurhalang dan
Jaringannya
39 Biaya Penunjang Pelayanan 201,564,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Tanjungsari
Puskesmas Tanjungsari dan
Jaringannya
40 Biaya Penunjang Pelayanan 140,480,000 UPT Puskesmas 16 6.6
Kesehatan Masyarakat di UPT Leuwisadeng
Puskesmas Leuwisadeng dan
Jaringannya
ANGGARAN
KETERANGAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
28 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
41 Biaya Penunjang Pelayanan 135,999,000 UPT 18 6.6
Kesehatan Kerja UPT Pusyankesja
Kesehatan Kerja
42 Biaya Penunjang Pelayanan 326,656,000 UPT Laboratorium 18 6.6
Laboratorium Kesehatan Kesehatan Daerah
Daerah
43 Rapat Kerja Program Upaya 92,369,000 Sub Bagian Program 1&3 6.6
Kesehatan Masyarakat dan Pelaporan
44 Pelayanan Kesehatan dalam 192,770,000 Seksi Yandasruj 6.6
rangka P3K
22 Rasio puskesmas, 1 : 9,394 rasio13 Program Pengadaan, 38,284,600,000
poliklinik, pustu per Peningkatan dan Perbaikan
satuan penduduk Sarana dan Prasarana
23 Cakupan Puskesmas 252.5 % Puskesmas/Puskesmas
24 Cakupan Pembantu 31.11 % Pembantu dan Jaringannya
Puskesmas
1 Pengadaaan Puskesmas 3,605,915,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Keliling
2 Pengadaan Perlengkapan 566,056,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Kantor Puskesmas
3 Pengadaan Mebeulair 651,545,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Puskesmas
4 Pengadaan Alat-alat 4,351,102,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Kedokteran Puskesmas
5 Pengadaan Peralatan Program 94,700,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
KIA di Puskesmas
6 Pengadaan Alat-alat 2,661,416,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Laboratorium Puskesmas
7 Pembangunan Puskesmas 3,643,064,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Leuwisadeng menjadi DTP
8 Pengadaan Lemari Es Vaksin 241,130,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Puskesmas
9 Rehabilitasi Puskesmas 694,362,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Gunung Putri
10 Pengadaan UKS Kit di 141,275,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Puskesmas
11 Pengadaan Lansia Kit di 148,547,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Puskesmas
12 Pembangunan Puskesmas 4,564,760,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
DTP dan PONED
Cibungbulang (Relokasi)
13 Pembangunan Puskesmas 75,611,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
DTP dan PONED Ciawi
14 Pembangunan Puskesmas 2,328,145,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
DTP dan PONED Caringin
15 Revitalisasi Puskesmas DTP 1,810,910,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
dan PONED Parung
16 Pembangunan Puskesmas 2,552,007,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
DTP Jampang (Relokasi)
17 Revitalisasi Puskesmas 1,740,505,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Ciomas
18 Revitalisasi Puskesmas 1,231,632,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Babakan Madang
19 Rehabilitasi Puskesmas DTP 626,474,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Citeureup
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
29 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
20 Rehabilitasi Puskesmas Tajur 934,429,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
21 Rehabilitasi Puskesmas Curug 787,009,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
22 Rehabilitasi Puskesmas 683,100,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Bojong Nangka
23 Pemagaran Puskesmas 167,700,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Ciapus
24 Penataan Area Parkir 54,975,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Puskesmas Ciapus
25 Pemagaran Puskesmas 290,007,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Tamansari
26 Pembangunan Turap 861,129,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Puskesmas Sukaraja
27 Rehabilitasi Pustu Malasari 393,089,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
28 Rehabilitasi Pustu Cilember 375,223,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
29 Rehabilitasi Pustu Cimande 502,448,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
30 Rehabilitasi Pustu Tarikolot 419,319,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
31 Rehabilitasi Pustu Kuripan 394,921,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
32 Pengadaan PPTM Kit di 138,195,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Puskesmas
33 Pengurusan Surat Ijin 97,900,000 Seksi Yandasruj 16 6.6
Operasional Puskesmas
34 Pengadaan Ambulance 456,000,000 Seksi Yandasruj 16 6.4
Kesiapsiagaan Dan Rujukan
Bidang Kesehatan Kabupaten
Bogor (Banprop 2015)
25 Rasio dokter per 1 : 3,835 rasio14 Program Pengadaan Standarisasi 16,087,072,000
satuan penduduk Pelayanan Kesehatan
26 Rasio tenaga medis 1 : 2,606 rasio 1 Monitoring, Evaluasi dan 239,191,000 Sub Bag. Program 6.6
per satuan penduduk Pelaporan dan Pelaporan
2 Penyusunan dan 264,609,000 Seksi Data dan 1 6.5
Pengembangan Data Infokes
Kesehatan
3 Pembinaan Sarana / Institusi 71,745,000 Seksi PUK 18 6.6
Swasta
4 Jasa Pelayanan Kesehatan 13,803,340,000 Sub Bag Umum - 6.6
dan Kepegawaian
5 Akreditasi Puskesmas 1,397,575,000 Seksi PSDK 16 6.5 dan 6.6
6 Persiapan Penerapan Pola 310,612,000 Sub Bagian Program 3 6.5 dan 6.6
Pengelolaan Keuangan Badan dan Pelaporan
Layanan Umum Daerah
(PPK-BLUD)
1. Meningkatkan Kapasitas 1 Terpenuhinya kebutuhan 15 kegiatan1 Program Pelayanan Administrasi 15,415,747,000 Sumber Daya Sarana dan pelayanan administrasi PerkantoranPrasarana Kerja serta Kualitas perkantoranAparatur 1 Penyediaan jasa komunikasi, 624,000,000 Sub Bag. Umum
sumber daya air dan listrik dan Kepegawaian
2 Penyediaan Jasa 12,890,000 Sub Bag. Umum
Pemeliharaan dan Perizinan dan Kepegawaian
Kendaraan Dinas/Operasional
3 Penyediaan Jasa Kebersihan 326,952,000 Sub Bag. Umum
Kantor dan Kepegawaian
4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 187,156,000 Sub Bag. Umum
dan Kepegawaian
ANGGARAN
KETERANGAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
30 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
5 Penyediaan barang cetakan 1,121,530,000 Sub Bag. Umum
dan penggandaan dan Kepegawaian
6 Penyediaan komponen 17,725,000 Sub Bag. Umum
instalasi listrik/penerangan dan Kepegawaian
bangunan kantor
7 Penyediaan bahan bacaan 19,200,000 Sub Bag. Umum
dan peraturan dan Kepegawaian
perundang-undangan
8 Penyediaan bahan logistik 75,000,000 Sub Bag. Umum
kantor dan Kepegawaian
9 Penyediaan makanan dan 109,080,000 Sub Bag. Umum
minuman dan Kepegawaian
10 Rapat-rapat koordinasi dan 464,724,000 Sub Bag. Program
konsultasi ke Dalam dan Luar dan Pelaporan
Daerah
11 Penyediaan jasa tenaga 12,153,061,000 Sub Bag Umum
pendukung administrasi/teknis dan Kepegawaian
perkantoran
12 Pelayanan Dokumentasi dan 20,950,000 Sub Bag. Umum
Arsip SKPD dan Kepegawaian
13 Penyediaan Pelayanan 42,134,000 Sub Bag. Umum
Administrasi Kepegawaian dan Kepegawaian
14 Penyediaan Pelayanan 12,710,000 Sub Bag. Umum
Administrasi Barang dan Kepegawaian
15 Penyediaan Pelayanan 228,635,000 Sub Bag. Umum
Keamanan Kantor dan Kepegawaian
2 Terpenuhinya Kebutuhan 9 keg 2 Program Peningkatan Sarana 1,991,546,000
Sarana dan Prasarana dan Prasarana Aparatur
Aparatur
1 Pengadaan Mebeleur 290,509,000 Sub Bag. Umum
dan Kepegawaian
2 Pengadaan Peralatan Kantor 335,056,000 Sub Bag. Umum
dan Kepegawaian
3 Pemeliharaan Rutin/Berkala 124,816,000 Sub Bag. Umum
Gedung Kantor dan Kepegawaian
4 Pemeliharaan Rutin/Berkala 146,275,000 Sub Bag. Umum
Kendaraan Dinas/Operasional dan Kepegawaian
5 Pemeliharaan Rutin/Berkala 228,021,000 Sub Bag. Umum
Perlengkapan Gedung Kantor dan Kepegawaian
6 Revitalisasi Rumah Dinas 393,797,000 Seksi Yandasruj
Puskesmas Cirimekar
7 Rehabilitasi Rumah Dinas 281,397,000 Seksi Yandasruj
Puskesmas Karadenan
8 Pemasangan Partisi dan 191,675,000 Seksi Yandasruj
Penataan Interior Kantor
3 Terwujudnya Sumber 14 keg 3 Program Peningkatan Kapasitas 2,254,491,000
Daya Aparatur yang Sumber Daya Aparatur
Berkualitas 1 Pembinaan Mental dan Rohani 58,510,000 Sub Bag. Umum
bagi Aparatur dan Kepegawaian
2 Penilaian Angka Kredit 120,040,000 Sub Bag. Umum
Tenaga Fungsional Kesehatan dan Kepegawaian
3 Pengiriman Peserta Bimtek 195,000,000 Seksi KIA dan
Asuhan Persalinan Normal KB
(APN)
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
31 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
4 Pengiriman Peserta Bimtek 118,500,000 Seksi KIA dan
Penatalaksanaan Asfixia Bayi KB
Baru Lahir
5 Pengiriman Peserta Bimtek 186,000,000 Seksi KIA dan
Pertolongan Pertama Gawat KB
Darurat Obstetri & Neonatal
(PPGDON)
6 Pengiriman Peserta Bimtek 256,500,000 Seksi KIA dan
Pelayanan Obstetric dan KB
Neonatus Emergency Dasar
(PONED)
7 Pengiriman Peserta Bimtek 258,050,000 Seksi Yandasruj
Penanganan Penderita Gawat
Darurat (PPGD)
8 Pengiriman Peserta 138,000,000 Seksi KIA dan
Bimbingan Teknis Simulasi KB
Deteksi Dini Intervensi
Tumbuh Kembang (SDIDTK)
9 Pengiriman Peserta 120,000,000 Seksi Gizi
Bimbingan Teknis Konselor
Menyusui
10 Pengiriman Peserta Bimtek 115,000,000 Seksi KIA dan
Manajemen Terpadu Balita KB
Sakit / Manajemen Terpadu
Bayi Muda (MTBS/MTBM)
11 Beasiswa Tugas Belajar 48,628,000 Seksi PSDK
Jenjang Pendidikan S1
Keperawatan dan NERS (Ban
Prop tahun 2014)
12 Pengiriman Peserta Bimtek 195,000,000 Seksi Remaja dan
Geriatri Lansia
13 Pengiriman Peserta Bimtek 113,600,000 Seksi Gizi
Tatalaksana Gizi Buruk
14 Bimbingan Teknis 118,800,000 Seksi Surveilans
Pengendalian Penyakit Tidak Epid dan
Menular bagi Petugas Imunisasi
Puskesmas
15 Pengiriman Peserta Bimtek 118,800,000 Seksi Surveilans
Manajemen Program Epid dan
Imunisasi Imunisasi
16 Pengiriman Peserta Bimtek 72,450,000 Seksi
Microcopis Malaria Pemberantasan
Penyakit
17 Bantuan Tugas Belajar Jenjang 21,613,000 Seksi PSDK
Pendidikan S1 Keperawatan
dan NERS (Banprop 2015)
2 Meningkatkan Fungsi 4 Terwujudnya pertanggung 8 keg 4 Program Peningkatan 860,681,000
Koordinasi, Regulasi dan jawaban kinerja dan Pengembangan Sistem
Fasilitasi Pelayanan Kesehatan keuangan SKPD Pelaporan Capaian Kinerja
Pemerintah, Swasta dan dan Keuangan
Lintas Sektor
1 Penyusunan laporan capaian 40,000,000 Sub Bag. Program
kinerja dan ikhtisar realisasi dan Pelaporan
kinerja SKPD
2 Penyusunan pelaporan 40,000,000 Sub Bag. Keuangan
keuangan semesteran
3 Penyusunan pelaporan 106,000,000 Sub Bag. Keuangan
keuangan akhir tahun
ANGGARAN
KETERANGAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
32 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
UNIT
PENANGGUNG
JAWAB
PENCIRI
TERMAJU
PRIORITAS DAN
FOKUS
PEMBANGUNAN
4 Penyusunan perencanaan 175,000,000 Sub Bag. Program
anggaran dan Pelaporan
5 Penatausahaan Keuangan 384,681,000 Sub Bag. Keuangan
SKPD
6 Publikasi Kinerja SKPD 100,000,000 Seksi Promkes
7 Penyusunan Renja SKPD 15,000,000 Sub Bag. Program
dan Pelaporan
5 Program Promosi Kesehatan dan 225,000,000
Pemberdayaan Masyarakat
1 Penyusunan Naskah Akademik 225,000,000 Seksi PromkesKawasan Tanpa Rokok (KTR)
6 Program Pengadaan Standarisasi 76,052,000
Pelayanan Kesehatan
1 Rapat Koordinasi, Evaluasi 76,052,000 Sub Bagian Program
dan Perencanaan Program dan Pelaporan
7 Program Peningkatan 189,850,000
Keselamatan Ibu Melahirkan dan
Anak
1 Penyusunan Naskah tentang 189,850,000
Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir
dan Anak Balita (KIBBLA)
3 Meningkatkan Jejaring 8 Program Peningkatan 411,130,000
Pelayanan Kesehatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan
Anak
1 Belanja Operasional Call 411,130,000 Seksi KIA dan
Center / SMS Gateway KB
Program EMAS
JUMLAH ANGGARAN :
PROGRAM : 17
1 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT : Rp. 174,878,037,000
2 PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT : Rp. 2,037,134,000
3 PELAYANAN KESEHATAN PENDUDUK MISKIN : Rp. 112,467,187,000
4 OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN : Rp. 24,777,230,000
5 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT : Rp 5,015,688,000
6 PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHAT : Rp 728,451,000
7 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR : Rp 6,396,180,000
8 PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK : Rp 1,285,627,000
9 PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA : Rp 24,050,000
10 PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN REMAJA : Rp 25,325,000
11 PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KESEHATAN MAKANAN : Rp 121,099,000
12 PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA : Rp 38,284,600,000
PUSKESMAS/PUSKESMAS PEMBANTU DAN JARINGANNYA
13 PENGADAAN STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN : Rp 16,163,124,000
14 PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN : Rp 15,415,747,000
15 PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR : Rp 1,991,546,000
16 PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR : Rp 2,254,491,000
17 PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN : Rp 860,681,000
KEUANGAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
KETERANGAN
402,726,197,000
33 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran kinerja mencakup Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis dan Pengukuran
Kinerja Kegiatan. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
tahun 2015 dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Sasaran sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran Kinerja Kegiatan
dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan sesuai dengan Surat
Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Setelah pengukuran kinerja kemudian dilakukan evaluasi kinerja, selanjutnya dilakukan
analisis efisiensi dan efektivitas. Analisis efisiensi dilakukan dengan membandingkan antara
output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat
efisiensi yang dilakukan dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh
suatu input tertentu. Efisiensi terjadi karena : dengan realisasi masukan yang lebih kecil dari
target, realisasi keluaran tetap diperoleh sesuai dengan targetnya, ataupun realisasi masukan
yang sesuai dengan targetnya, diperoleh realisasi keluaran yang lebih besar dari targetnya. Hal
ini juga menunjukkan bahwa realisasi melampaui target. Analisis efektivitas yang
menggambarkan tingkat kesesuaian antara sasaran dan tujuan dengan hasil (outcome). Selain
itu, analisis juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi,
baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan
akan dilaksanakan.
Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2015
disajikan dalam Lampiran 2, dan Pengukuran Kinerja Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor tahun 2015 disajikan dalam Lampiran 3.
3.2. EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA
Kebijaksanaan Sektor Kesehatan, sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan kelompok prioritas
pembangunan ke dua yaitu peningkatan Kualitas dan Pemerataan Pendidikan dan Kesehatan
dengan fokus kebijakannya adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
2. Peningkatan status gizi masyarakat
34 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
3. Peningkatan kualitas ibu, anak, remaja dan lansia
4. Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pembangunan kesehatan
5. Pemenuhan dan peningkatan kualitas sumber daya kesehatan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor Tahun 2015, maka evaluasi dan analisis masing-masing sasaran dapat disimpulkan
sebagai berikut ;
Misi-1
1. Meningkatkan Kemandirian dalam Jaminan Kesehatan Nasional ;
Misi-2
1. Meningkatkan Pemerataan Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas, yaitu :
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
% Capaian
1.
UTAMA :
Meningkatkan
cakupan
Kepesertaan
Masyarakat
dalam JKN.
Prosentase pengadaan obat
essensial
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani
Cakupan kunjungan bayi
Cakupan puskesmas
Cakupan pembantu
puskesmas
Cakupan pelayanan
kesehatan masyarakat
%
%
%
%
%
%
%
%
100
100
90,00
80,00
95,00
252,50
31,11
67,00
100
100
87,90
78,10
96,10
252,50
30,18
58,11
100,0
100,0
97,67
97,63
101,16
100,0
97,01
86,73
35 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
% Capaian
2.
Meningkatkan
Cakupan
pelayanan
Kesehatan
dan Gizi
Masyarakat
serta PHBS
Cakupan pengawasan
terhadap obat dan makanan
berbahaya
Cakupan desa siaga aktif
Presentase Balita gizi buruk
Cakupan Balita gizi buruk
mendapat perawatan
Rasio Posyandu per Satuan
Balita
Cakupan Rumah dengan
bebas jentik
Persentase TTU yang
memenuhi syarat
Persentase TPM yang
memenuhi syarat
Cakupan JAGA yang
memenuhi syarat
Cakupan SAB yang
memenuhi syarat
Cakupan Penemuan dan
penanganan penderita
penyakit TBC BTA
Cakupan penemuan dan
penanganan pendrita
penyakit DBD
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
%
100,0
80,00
0,019
100,0
11,67
95,00
78,22
90,21
71,13
71,07
82,00
100,0
100,0
63,36
0,019
100,0
8,91
96,07
78,26
90,40
71,26
72,61
83,61
100,0
100,0
79,20
100,0
100,0
76,35
101,13
100,05
100,21
100,18
102,17
101,96
100,0
36 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
% Capaian
3.
Meningkatkan
Puskesmas
Terakreditasi
dan
mempersiap
kan
puskesmas
BLUD
Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child Immunisation
(UCI)
Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per satuan penduduk
Rasio rumah sakit per satuan
penduduk
Rasio dokter per satuan
penduduk
Rasio tenaga medis per
satuan penduduk
%
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
100,0
1 :
9.394
1 :
205.948
1 : 3.835
1 : 2.606
92,40
1 :
13.847
1 :
197.450
1 : 4.760
1 : 4.063
92,40
52,60
104,13
75,88
44,09
Rata – rata 92,42
Untuk mendukung pencapaian Misi ke-satu dan ke-tiga telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran,
12 program dan 244 kegiatan, dengan realisasi pencapaian sasaran sebesar 92,42 % Rincian
pencapaian dari 2 (dua) sasaran sebagai berikut :
1. Sasaran pertama, yaitu Meningkatkan Cakupan Kepesertaan Masyarakat dalam JKN
dengan indikator kinerjanya adalah :
a. Terpenuhinya kebutuhan obat masyarakat dengan indikator kinerja prosentase
pengadaan obat esensial dari target 100 % realisasi pencapaiannya 100 %, sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 100 %, hal ini menunjukkan bahwa pencapaiannya
termasuk dalam katagori baik. Dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 yang
juga mencapai 100 % menunjukkan bahwa adanya konsistensi dalam pemenuhan
kebutuhan obat esensial dalam rangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat
sesuai dengan standar yang ditentukan.
Indikator prosentase pengadaan obat essensial ditunjang oleh Program obat dan
perbekalan kesehatan. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten dan DAK +
pendamping APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp. 24.766.748.000,- dengan
realisasi Rp. 21.254.916.886,- (85,82 %) pada program ini ada efisiensi anggaran dan
kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp. 2.262.533.000,- dari kegiatan pengadaan
37 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
bahan habis pakai laboratorium puskesmas (Kapitasi JKN 2014) tidak diserap oleh
karena gagal lelang sehingga tidak cukup waktu untuk dilaksanakan, program ini
terdiri dari 8 kegiatan yaitu : pengadaan obat pelayanan kesehatan dasar (DAK),
pengadaan bahan habis pakai laboratorium puskesmas, pengadaan alat kedokteran
pakai habis, pengadaan perlengkapan medis pakai habis, pengadaan bahan
pendukung obat dan perbekalan kesehatan, rapat kerja program obat dan perbekalan
kesehatan, pembangunan perluasan gudang obat dinas kesehatan dan pengadaan
bahan habis pakai laboratorium puskesmas (Kapitasi JKN 2014).
b. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin dari target 100 %
realisasi pencapaiannya 100 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100 %
berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang juga mencapai 100 % hal
ini dikarenakan sudah adanya anggaran khusus untuk program pelayanan kesehatan
penduduk miskin sehingga rujukan bagi pasien masyarakat miskin terlayani.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin ditunjang
oleh Program pelayanan kesehatan penduduk miskin. Program ini dibiayai dari
APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp. 112.467.187.000,- dengan realisasi Rp.
67.600.236.989,- ( 60,11 % ) pada program ini ada efisiensi anggaran dan kegiatan
yang tidak diserap sebesar Rp. 44.866.950.011,- diantaranya dari kegiatan
Pelayanan operasi katarak Rp. 113.415.000,- Kegiatan Jaminan kesehatan
pelayanan daerah Rp. 40.747.736.211,- dan Kegiatan Jaminan Kesehatan bagi
penerima bantuan iuran (Banprop 2015) Rp. 4.105.798.800,- program ini terdiri dari 3
kegiatan yaitu : pelayanan operasi katarak, jaminan pelayanan kesehatan daerah
(Jamkesda) dan jaminan kesehatan bagi penerima bantuan iuran (Banprop 2015).
c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan dari target 90,00 % realisasi pencapaiannya sebesar 87,90 % sehingga
capaian kinerjanya sebesar 97,67 % meskipun belum mencapai 100 % namun
berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
baik. Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 97,33 % maka
terdapat peningkatan sebesar 0,34 %. Belum tercapainya target cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan disebabkan oleh karena masih tingginya persalinan oleh paraji
yang dirasakan lebih dekat secara kekeluargaan, dan masih banyak anggapan
masyarakat apabila kehamilan tidak berisiko maka pemeriksaan kehamilan dan
persalinan tidak perlu tenaga kesehatan. Tingginya minat masyarakat terhadap paraji
ini juga ditunjukkan dengan melihat cakupan pemeriksaan ibu pada saat kehamilan
dimana cakupannya cukup tinggi yaitu sebesar 99,5 % namun pada saat persalinan,
38 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
ibu hamil dan keluarganya lebih memilih ditolong oleh paraji, sehingga cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan menurun ke angka 87,90 %. Salah satu upaya
yang akan terus dikembangkan adalah kemitraan bidan dengan paraji, dimana paraji
tetap membantu dalam tahapan pasca persalinan dan lebih difungsikan pada
perawatan ibu dan bayi setelah persalinan, meningkatkan koordinasi dan kemitraan
dengan organisasi profesi, pembentukan kelas ibu dan optimalisasi pelaksanaan
kelas ibu hamil di desa dan pemberdayaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan
keluarganya melalui program perencanaan persalinan daan pencegahan komplikasi
(P4K).
d. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dari target 80,00 % realisasi
pencapaiannya sebesar 78,10 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 97,63 %
berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
baik. Pencapaian cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani kurang dari 100 %
hal ini karena belum seluruhnya ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan keluarganya
mengetahui tentang tanda bahaya atau komplikasi dan segera mendapatkan
tindakan/tatalaksana kegawatdaruratan oleh petugas kesehatan, salah satu upaya
yang akan dilakukan yaitu pemberdayaan ibu hamil, ibu nifas dan ibu bersalin dan
keluarganya melalui program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K). Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang mencapai 97,38 % maka
terjadi peningkatan yaitu sebesar 0,25 %.
e. Cakupan kunjungan bayi dengan target 95,00 % realisasi pencapaiannya 96,10 %
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,16 % berdasarkan standar yang dipakai
maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Keberhasilan capaian kinerja
cakupan kunjungan bayi sebesar 101,16 % oleh karena kesadaran dan pengetahuan
masyarakat terhadap pemeriksaan kesehatan bayi sudah mengalami peningkatan.
Disamping itu petugas kesehatan yang aktif melakukan kunjungan rumah atau
melalui kegiatan posyandu. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang
sebesar 101,07 % maka terjadi peningkatan sebesar 0,09 %, menunjukan adanya
kesadaran para ibu yang mempunyai bayi untuk membawa anaknya ke pelayanan
kesehatan.
Indikator cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan, cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dan cakupan
kunjungan bayi ditunjang oleh Program peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp.
2.005.700.000,- dengan realisasi Rp. 1.886.145.991,- (94,03 %) pada program ini ada
efisiensi anggaran sebesar Rp. 119.554.009,- Program ini terdiri dari 13 kegiatan
39 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
yaitu : pengiriman peserta bimtek asuhan persalinan normal (APN), pengiriman
peserta bimtek penatalaksanaan asfixia bayi baru lahir, pengiriman bimtek peserta
bimbingan teknis PPGDON, pengiriman peserta bimtek PONED, pengiriman peserta
bimtek PPGD, pengiriman peserta bimtek Simulasi Deteksi Dini Intervensi Tumbuh
Kembang (SDIDTK), pengiriman peserta bimtek konselor menyusui, pengiriman
bimtek Manajemen Terpadu Balita Sakit/Manajemen Terpadu Bayi Muda MTBS/M,
pengiriman bimtek Geriatri, pengiriman bimtek Tatalaksana Gizi Buruk, pengiriman
bimtek Pengendalian Penyakit Tidak Menular Bagi Petugas Puskesmas, pengiriman
Bimtek Manajemen Program Imunisasi dan pengiriman bimtek Microcopis Malaria.
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak. Program ini dibiayai
dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp. 1.285.627.000,- dengan realisasi Rp.
1.124.799.270,- (87,49 %) pada program ini ada efisiensi sebesar Rp. 160.827.730,-
Program ini terdiri dari 4 kegiatan yaitu : peningkatan kemitraan puskesmas PONED
dengan Rumah Sakit, belanja operasional call center/SMS Gatway program EMAS,
rapat kerja program peningkatan pelayanan kesehatan ibu, anak dan remaja dan
penyusunan naskah tentang kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak balita (KIBBLA),
Program Peningkatan Kesehatan Lansia. Program ini dibiayai dari APBD
Kabupaten Bogor Tahun 2015 sebesar Rp. 24.050.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 24.050.000,- (100 %), program ini terdiri dari 1 kegiatan : Rapat kerja program
peningkatan pelayanan kesewhatan, Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Remaja. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten Bogor Tahun 2015 sebesar Rp.
25.325.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 25.325.000,- (100 %). Program ini terdiri
dari 2 kegiatan : rapat kerja program peningkatan pelayanan kesehatan remaja dan
peningkatan kemampuan KKR/Peer Konselor.
f. Cakupan puskesmas dengan target 252,50 % realisasi pencapaiannya 252,50 %
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100 % berdasarkan standar yang dipakai
maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Keberhasilan capaian kinerja
cakupan puskesmas sebesar 100 % bila dibandingkan dengan capaian pada tahun
2014 yang juga mencapai 100 % menandakan tidak adanya penambahan jumlah baik
jumlah puksesmas maupun kecamatan.
g. Cakupan pembantu puskesmas dengan target 31,11 % realisasi pencapaiannya
30,18 % sehingga realisasi pencapaian kinerjanya sebesar 97,01 % berdasarkan
standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Capaian
kinerja cakupan puskesmas pembantu dibawah 100 % yaitu sebesar 97,01 %, bila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 yang sebesar 98,47 % maka terjadi
penurunan sebesar 1,46 %. Hal ini disebabkan tahun 2015 pemerintah Kabupaten
40 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
Bogor tidak menambah jumlah pustu yang sudah ada sehingga tidak dapat mencapai
target yang sudah ditetapkan upaya yang akan dilakukan yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan kegiatan puskesmas keliling (pusling)
ke daerah-daerah yang sulit dijangkau/sulit pemenuhan pelayanan kesehatan.
h. Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat dari target 67,00 % dengan realisasi
58,11 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 86,73 % berdasarkan standar yang
dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Cakupan pelayanan
kesehatan masyarakat dengan capaian kinerja sebesar 86,60 % hal ini disebabkan
karena masyarakat tidak hanya mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan
pemerintah (puskesmas) akan tetapi ke sarana dasar lainnya seperti balai
pengobatan dan kilink swasta. Sehingga bila dibandingkan dengan capaian tahun
2014 yang sebesar 89,17 % maka terjadi penurunan yaitu sebesar 2,44 %. Salah
satu upaya yang akan dilakukan meningkatkan promosi kesehatan di puskesmas dan
masyarakat. Diharapkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan
mengerti dan paham sehingga datang ke pelayanan kesehatan (puskesmas).
Indikator cakupan pelayanan kesehatan kesehatan ditunjang oleh Program upaya
kesehatan. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp.
174.878.037.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 107.111.570.108.000,- (61,25 %)
pada prgram ini ada efisiensi atau kegiatan yang tidak diserap sebesar Rp.
67.766.466.892,- diantaranya dari kegiatan biaya penunjang pelayanan kesehatan
jaminan kesehatan nasional FKTP di 101 puskesmas dimana sebagian besar
pengadaan obat tidak dapat direalisasikan karena tidak mempunyai tenaga Apoteker
sedangkan untuk merekrut tenaga tersebut belum ada payung hukum yang
mendukung. Program ini terdiri dari 146 kegiatan yaitu : Operasional di UPT
Puskesmas dan jaringannya sebanyak 40 UPT Puskesmas, Operasional UPT Kesja
dan jaringannya (BKKM), Operasional UPT Labkesda, Rapat kerja program upaya
kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan dalam rangka P3K dan biaya
penunjang pelayanan kesehatan jaminan kesehatan nasional FKTP di 101
puskesmas.
Cakupan pengawasan terhadap obat dan makanan berbahaya dari target 100 %
dengan realisasi 100,0 % maka pencapaian kinerjanya sebesar 100,0 % berdasarkan
standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Jika
dibandingkan dengan tahun 2014 maka ada penurunan yaitu sebesar 2,00 % oleh
karena adanya pengadministrasian Apotik, IRTP dan Toko Obat sudah mulai tertib
maka pembinaan yang dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditentukan
sehingga capaian kinerja tidak melebihi dari target.
41 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
Indikator cakupan pengawasan obat dan makanan berbahaya ditunjang oleh
Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan, Program ini
dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp. 121.099.000,- dengan
realisasi Rp. 120.689.000,- (99,66 %) pada program ini ada efisiensi anggaran
sebesar Rp. 410.000,- kegiatan ini terdiri dari 2 kegiatan yaitu : kegiatan pengawasan
dan pengendalian kesehatan makanan hasil produksi rumah tangga dan penyuluhan
keamanan pangan dalam rangka produk pangan (SPPIRT).
2. Sasaran kedua, yaitu : Meningkatkan Cakupan pelayanan Kesehatan dan Gizi
Masyarakat serta PHBS dengan indikator kinerjanya adalah :
a. Prosentase balita gizi buruk dari target 0,019 % terealisasi 0,019 % sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 100,0 % berdasarkan standar yang dipakai maka
pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Bila dibandingkan dengan tahun 2014,
dimana prosentase pencapaian balita gizi buruk baru mencapai 0,0202 % dengan
capaian kinerja 99,00 % maka telah terjadi penurunan kasus sebesar 0,0012 %. Bila
dilihat dari target maka dikarenakan adanya kenaikan target dari 0.020 % menjadi
0,019 %. Akan tetapi hal ini dimungkinkan bila melihat cakupan keluarga yang telah
sadar gizi (Kadarzi) dimana hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kesadaran
keluarga dalam memenuhi kebutuhan makanan bergizi terutama untuk balitanya.
Disamping itu dengan adanya program dan kegiatan pemberian PMT bagi balita gizi
buruk sehingga kasus balita gizi buruk mengalami penurunan.
b. Prosentase balita gizi buruk mendapat perawatan dari target 100 % terealisasi 100
% sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100 % berdasarkan standar yang dipakai
maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Bila dibandingkan dengan tahun
2014, yang juga mencapai 100 % . Hal ini menunjukan adanya penanganan balita gizi
buruk secara komprehensip melalui pengembangan pelayanan rujukan ke klinik gizi
di puskesmas maupun Litbang gizi serta ke Rumah Sakit disamping pelaksanaan
pemantauan secara terus menerus baik dalam proses penanganan kasus maupun
pasca penanganan dan adanya program pemberian PMT bagi balita.
c. Rasio posyandu per satuan balita dari target 11,67 % terealisasi 8,91 % sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 76,36 % berdasarkan standar yang dipakai maka
pencapaiannya termasuk dalam katagori cukup. Capaian kinerja rasio posyandu per
satuan balita belum mencapai 100 % hal ini disebabkan karena jumlah posyandu
yang sedikit sehingga tidak sebanding dengan pertambahan jumlah balita di
Kabupaten Bogor. Bila dibandingkan dengan tahun 2014 maka terjadi penurunan
capaian sebesar 0,78 %. Salah satu upaya yang akan dilakukan menggerakan
42 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) yang ada di desanya, seperti ikut serta dalam kegiatan posyandu.
Indikator prosentase balita gizi buruk, cakupan balita gizi buruk yang mendapat
perawatan dan Rasio posyandu per satuan balita ditunjang oleh Program perbaikan
gizi masyarakat, Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten dan Bantuan Keuangan
Propinsi Jawa Barat tahun 2015 sebesar Rp. 5.015.688.000,- dengan realisasi Rp.
4.808.397.000,- (95,87 %) pada program ini ada efisiensi anggaran dan kegiatan
yang tidak diserap sebesar Rp. 202.291.000,- Kegiatan yang tidak diserap yaitu
penaggulangan balita gizi buruk dan balita kurang gizi oleh karena dana Banprop
baru turun bulan Nopember 2015 sehingga tidak cukup waktu untuk pelaksanaan
pemberian PMT, program ini terdiri dari 3 kegiatan yaitu : kegiatan pengadaan
makanan tambahan dan vitamin, rapat kerja program perbaikan gizi masyarakat dan
penanggulangan balita gizi buruk dan balita kurang gizi (Banprop 2015).
d. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA dari target 82,00
% dengan realisasi 83,61 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,96 %
berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
cukup. Target penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA nasional
adalah masih sebesar 80,0 %, bila dibandingkan dengan target tersebut pencapaian
Kabupaten Bogor telah melampaui target nasional sedangkan bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2014 yang sebesar 111,73 % maka capaian tahun 2015
mengalami penurunan yaitu sebesar 9,77 %. Hal ini disebabkan belum semua sarana
kesehatan terutama Rumah Sakit Swasta, Balai Pengobatan/Klinik Swasta, dokter
praktek ikut dalam pelaksanaan program P2TB dengan menggunakan strategi DOTS,
maka pasien yg berobat tidak tercatat seluruhnya dan sistem pencacatan dan
pelaporan program TB berubah dari sistem manual menjadi komputerais sehingga
untuk puskesmas yang petugasnya belum mengusai komputer menjadi hambatan
dalam pelaporan.
e. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD dari target 100 %
realisasi capaiannya 100 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100 %
berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
baik. Keberhasilan pencapaian kinerja 100 % ini oleh karena DBD merupakan salah
satu penyakit yang diamati dan dapat menimbulkan wabah sehingga sistem
kewaspadaan dini (SKD) telah dilakukan dengan baik, selain itu penaganan kasus
DBD sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang jelas sehingga bila
ditemukan kasus secara langsung dapat ditangani mulai dari pelacakan kasus,
43 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
pengamatan, penyemprotan titik dimana kasus ditemukan sampai dengan rujukan ke
Rumah Sakit, sehingga semua kasus dapat ditangani.
f. Peningkatan cakupan universal child imunization (UCI) desa/kelurahan dari target 100
% dengan realisasi 92,40 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 92,40 %
berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
baik. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014 dimana pencapaiannya sebesar
95,16 % maka ada penurunan sebesar 2,76 %. Capaian UCI belum mencapai 100 %
hal ini disebabkan oleh karena masih adanya orangtua/sekelompok masyarakat yang
menolak dengan alasan kehalalan vaksin, disamping itu juga dengan ditemukannya
kasus KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) diwilayah Kabupaten Bogor,
masyarakat menjadi resah dan enggan untuk mendapatkan imunisasi lengkap.
Namun bila dibandingkan dengan target cakupan UCI Nasional maupun Propinsi
sebenarnya hanya 80,00 % sehingga capaian kita telah melebihi target Nasional dan
Propinsi. Salah satu upaya yang akan dilakukan yaitu meningkatkan penyuluhan
kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi dan dampak ikutan dari kasus
imunisasi sehingga masyarakat lebih tenang untuk mendapatkan imunisasi lengkap.
Indikator cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA, cakupan
penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD, cakupan desa/kelurahan
Universal Child Immunization (UCI) ditunjang oleh Program Pencengahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular, Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten
tahun 2015 sebesar Rp. 6.396.168.000,- dengan realisasi Rp. 6.041.033.800,- (94,45
%) pada program ini ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 382.134.200,- Program ini
terdiri dari 11 kegiatan yaitu : penyemprotan/fogging sarang nyamuk, peningkatan
survailance epidemiologi dan penanggulangan wabah, pemeriksaan calon jemaah
haji, fasilitasi pelaksanaan kegiatan program P2TB, fasilitasi pelaksanaan kegiatan
program P2 Diare ISPA, fasilitasi pelaksanaan kegiatan program P2 Kusta,
pencegahan dan penanggulangan penyakit menular seksual (HIV/AIDS), survailans
acut flaccid paralisys (AFP), Penunjang program imunisasi BIAS ( Bulan Imunisasi
Anak Sekolh), rapat kerja program pencegahan pem,berantasan penyakit menular
dan Pemberian obat masal pencegahan (POMP) Filariasis.
g. Rumah dengan bebas jentik di daerah endemis, dari target 95,00 % realisasi
pencapaiannya 96,07 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 101,13 %
berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
baik. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yaitu sebesar 101,25 % maka
capaian kinerja tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 0,12 %, dikarenakan
44 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
jumlah prosentase rumah yang diperiksa pada tahun 2015 lebih banyak jika
dibandingkan dengan tahun 2014 sehingga prosentase pencapaian menurun
dibanding dengan target yang sama.
h. Cakupan TTU yang memenuhi syarat dari target 78,22 % dengan realisasi 78,26 %
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,05 % berdasarkan standar yang dipakai
maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Jika dibandingkan dengan
capaian tahun 2015 sebesar 101,67 % maka capaian kinerja tahun 2015 mengalami
penurunan sebesar 1,62 % karena adanya penurunan Tempat Tempat Umum (TTU)
yang diperiksa dari tahun 2014 sebanyak 2.655 dibandingkan dengan tahun 2015
sebanyak 2.665 sehingga pencapaian menurun dengan target yang sama, jumlah
TTU yang memenuhi syarat menurun berkaitan dengan adanya kesadaran PHBS
pelaku usaha TTU yang rendah.
i. Cakupan TPM yang memenuhi syarat dari target 90,21 % dengan realisasi 90,40%
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,21 % berdasarkan standar yang dipakai
maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Jika dibandingkan dengan
capaian tahun 2014 sebesar 100,27 % maka capaian kinerja mengalami penurunan
sebesar 0,06 %, menurunnya cakupan TPM yang memenuhi syarat dikarenakan
adanya tingkat kesadaran PHBS yang rendah. Sedangkan cakupan TPM yang
diperiksa menurun karena jumlah TPM yang ada semakin meningkat dibandingkan
dengan tahun 2014 dengan target yang sama sehingga capaian menurun.
j. Cakupan Inspeksi Sanitasi untuk peningkatan sarana air bersih (SAB) yang
memenuhi syarat kesehatan dari target 71,07 % dengan realisasi 72,61 % sehingga
pencapaian kinerjanya sebesar 102,17 % berdasarkan standar yang dipakai maka
pencapaiannya termasuk dalam katagori baik. Jika dibandingkan dengan capaian
realisasi pada tahun 2014 yaitu sebesar 70,68 % maka capaian realisasi tahun 2015
ada peningkatan yaitu sebesar 1,93 %.
k. Cakupan Inspeksi Sanitasi untuk peningkatan Jamban Keluarga (JAGA) dari target
71,13 % dengan realisasi 71,26 % sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 100,18
% berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
baik. Jika dibandingkan dengan capaian realisasi pada tahun 2014 yaitu sebesar
71,07 % maka capaian tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,19 %.
Cakupan Inspeksi Sanitasi Jamban Keluarga (JAGA) dengan capaian kinerja lebih
dari 100 %, dikarenakan keberhasilan petugas dalam pembinaan kepada masyarakat
akan pentingnya penyediaan sarana sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan.
Selain itu adanya koordinasi dengan SKPD yang terkait dalam pembangunan rumah
45 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
sehat / layak huni yang juga meningkatkan jumlah sarana sanitasi yang memenuhi
syarat kesehatan.
Indikator cakupan rumah dengan bebas jentik, prosentase TTU yang memenuhi
syarat, prosentase TPM yang memenuhi syarat, cakupan JAGA yang memenuhi
syarat dan cakupan SAB yang memenuhi syarat ditunjang oleh Program
pengembangan lingkungan sehat, Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten
tahun 2015 sebesar Rp. 728.451.000,- dengan realisasi Rp. 677.584.750,- (93,02 %)
pada program ini ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 50.866.250,- program ini
terdidiri dari 5 kegiatan yaitu : pengawasan hygiene sanitasi tempat-tempet umum,
sanitasi total berbasis masyarakat (STBM), pengawasan hygiene dan sanitasi tempat
pengelolaan makanan, rapat kerja program pengembangan lingkungan dan
pengawasan kualitas lingkungan pemukiman.
Peningkatan cakupan desa siaga aktif, dari target yang ditetapkan yaitu 80 %
terealisasi 63,36 % (275 desa siaga) sehingga capaiannya 79,20 %. Bila
dibandingkan dengan tahun 2014 dimana capaiannya 100,23 % dari target 2014 desa
siaga terealisasi 216 desa dan pada tahun 2015 meningkat lagi sebanyak 59 desa
sehingga jumlah desa siaga di Kabupaten Bogor sebanyak 275 dega siaga.
Penetapan target desa siaga memang dilakukan secara bertahap mengingat proses
pelaksanaannya tidak hanya dari Dinas Kesehatan saja namun melibatkan sektor lain
dan peran serta aktif masyarakat sendiri. Pencapaian cakupan yang mencapai 79,20
% menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah tetap berkomitmen dengan adanya
kebijakan Kementrian Kesehatan bahwa seluruh desa harus melaksanakan program
desa siaga meskipun secara bertahap dan untuk Kabupaten Bogor menjadi salah
satu indikator kinerja yang tertuang di dalam RPJMD.
Indikator cakupan desa siaga aktif ditunjang oleh Program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015
sebesar Rp. 2.037.134.000,- dengan realisasi Rp. 1.845.825.141,- (90,61 %) pada
program ini ada efisiensi anggaran sebesar Rp. 191.308.859,-program ini terdiri dari 7
kegiatan yaitu : penyediaan media penyuluhan kesehatan, penyuluhan kesehatan,
fasilitasi UKBM dan pembinaan kesehatan, fasilitasi tim Pembina kabupaten sehat,
rapat kerja bidang promosi dan SDK, peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) dan
penyusunan naskah Akademik Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
3. Sasaran ketiga, yaitu : Meningkatkan Puskesmas Terakreditasi dan mempersiap kan
puskesmas BLUD dengan indikator kinerjanya adalah :
46 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
a. Rasio rumah sakit per satuan penduduk target 1 : 205.948 realisasi pencapaiannya 1
: 197.450 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 104,13 %, maka pencapaiannnya
termasuk dalam katagori baik. Jika dibandingkan dengan target tahun 2014 Rasio
rumah sakit per satuan penduduk 1 : 218.066 maka target Rasio rumah sakit per
satuan penduduk mengalami peningkatan artinya bila pada tahun 2014, satu rumah
sakit dapat melayani penduduk sebanyak 218.066 jiwa maka pada tahun 2015 satu
rumah sakit melayani 197.450 jiwa. Hal ini dapat terjadi karena sesuai dengan
kebijakan pembangunan tahun 2015 ada penambahan jumlah rumah sakit, oleh
karena itu Rasio rumah sakit per satuan penduduk menjadi lebih kecil.
b. Rasio dokter per satuan penduduk dari target 1 :3.835 dengan realisasi 1 : 4.760
sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 75,88 % berdasarkan standar yang dipakai
maka pencapaiannya termasuk dalam katagori cukup. Pencapaian kurang dari 100 %
oleh karena tidak sebandingnya jumlah dokter di Kabupaten Bogor dengan
pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya, salah satu upaya
yang akan dilakukan dengan menambah jumlah tenaga dokter di puskesmas.
c. Rasio tenaga medis per satuan penduduk dari target 1 : 2.606 dengan realisasi 1 :
4.063 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 44,09 % berdasarkan standar yang
dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori sangat kurang. Pencapaian
kurang dari 100 % oleh karena tidak sebandingnya jumlah tenaga medis di
Kabupaten Bogor dengan pertambahan jumlah penduduk yang meningkat setiap
tahunnya, salah satu upaya yang akan dikalukan dengan menambah jumlah tenaga
medis di puskesmas.
Indikator Rasio dokter per satuan penduduk dan Rasio tenaga medis per satuan
penduduk ditunjang oleh Program pelayanan administrasi perkantoran yang terdiri
dari 1 kegiatan yaitu : penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknis
perkantoran dan Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur.
Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp. 248.791.000,-
dengan realisasi Rp. 241.688.680,- ( 97,14 % ) pada program ini ada efisiensi
anggaran sebesar Rp. 7.102.320,- Program ini terdiri dari 4 kegiatan yaitu :
pembinaan mental dan rohani bagi aparatur, penilaian angka kredit tenaga
fungsional, bantuan tugas belajar jenjang pendidikan S1 Keperawatan dan Ners
(Banprop 2014) dan bantuan tugas belajar jenjang pendidikan S1 Keperawatan Ners
(Banprop 2015).
d. Rasio puskesmas, poliklinik, puskesmas pembantu per satuan penduduk dari target
1 : 9.394 dengan realisasi 1 : 13.847 sehingga pencapaian kinerjanya sebesar 52,60
47 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
%. Berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori
sangat kurang. Bila dibandingkan tahun 2014 ada peningkatan dari target dari 1 :
9.550 menjadi 1 : 9.394, akan tetapi pencapaian mengalami penurunan sebesar
49,15 % jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 yaitu sebesar 101,75 %.
Oleh karena Balai Pengobatan yang masa berlakunya sampai dengan tahun 2015
belum memperpanjang menjadi ijin Klinik yang harus berdasarkan Permenkes Nomor
9 Tahun 2014 sehingga capaian menjadi turun, upaya yang kan dilakukan yaitu
monitoring dan evaluasi ke klinik-klinik yang belum memperpanjang masa
berlakunya.
Indikator cakupan puskesmas, cakupan puskesmas pembantu dan rasio puskesmas,
poliklinik, pustu per satuan penduduk ditunjang oleh program pengadaan
peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas
pembantu dan jaringannya. Program ini dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015
sebesar Rp. 38.295.082.000,- dengan realisasi Rp. 31.964.948.457,- ( 83,47 % )
pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran tidak diserap sebesar Rp.
6.330.133.543,- diantaranya dari kegiatan pengadaan puskesmas keliling, pengadaan
alat-alat laboratorium puskesmas, surat ijin operasional puskesmas dan
pembangunan puskesmas DTP Ciawi tidak direalisasikan oleh karena gagal lelang
sehingga harus lelang ulang ( tidak sesuai dengan pekerjaan/wan prestasi). Program
ini terdiri dari 34 kegiatan yaitu : pengadaan puskesmas keliling, pengadaan
perlengkapan kantor puskesmas, pengadaan meubelair puskesmas, pengadaan alat-
alat kedokteran puskesmas, pengadaan peralatan program KIA, pengadaan alat-alat
laboratorium puskesmas, pembangunan puskesmas Leuwisadeng menjadi DTP,
pengadaan lemari Es Vaksin puskesmas, rehabilityasi puskesmas Gunung Putri,
pengadaan UKS KIT di puskesmas, penfadaan lansia Kit di puskesmas,
pembangunan puskesmas DTP dan PONED Cibungbulang, pembangunan
puskesmas DTP dan PONED Ciawi, pembangunan puskesmas DTP dan PONED
Caringin, pembangunan puskesmas DTP dan PONED Parung, pembangunan
puskesmas DTP Jampang (relokasi), revitalisasi puskesmas Ciomas & Babakan
Madang, rehabilitasi puskesmas DTP Citeureup, Tajur, Curug & Bojong Nangka,
penataan area parkir puskesmas Ciapus, pemagaran puskesmas Tamansari,
pembangunan turap puskesmas Sukaraja, rehabilitasi Pustu Malasari, Cilember,
Cimande, Tarikolot & Kuripan, pengadaan PTM Kit di puskesmas, pengurusan surat
ijin operasional puskesmas dan pengadaan Ambulance puskesmas (Banprop 2015).
48 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
Misi-3
1. Meningkatnya daya dukung pelayanan kesehatan.
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi % Capaian
1.
2.
3.
PENUNJANG
Meningkatkan
kapasitas
sumber daya
sarana dan
prasarana kerja
serta kualitas
aparatur
Meningkatkan
fungsi
koordinasi,
regulasi dan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
pemerintah,
swasta daan
lintas sektor
Meningkatkan
jejaring
pelayanan
kesehatan
Terwujudnya
kelancaran
pelayanan
administrasi
perkantoran
Terwujudnya
kecepatan,
kenyamanan
dan keamanan
kerja aparatur
Terwujudnya
peningkatan
kapasitas dan
kinerja sumber
daya aparatur
Tersusunnya
perencanaan
dan laporan
yang akuntabel
%
%
%
%
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
100,0
49 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
Untuk mendukung Misi 2 telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran, 5 program dan 37
kegiatan, dengan realisasi pencapaian sasaran sebesar 100,0 %. Rincian pencapaian dari 3
(tiga) sasaran sebagai berikut :
1) Sasaran pertama, meningkatnya kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
masing-masing dengan indikator kinerja terwujudnya kelancaran pelayanan administrasi
perkantoran dengan target 100 % tercapai 100 % dan terwujudnya kecepatan,
kenyamanan dan keamanan kerja aparatur dengan target 100 % tercapai 100 %,
berdasarkan standar yang dipakai maka pencapaiannya termasuk dalam katagori baik.
Hal ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan penunjang adminsitrasi perkantoran
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Indikator terwujudnya kelancaran pelayanan administrasi perkantoran ditunjang oleh
Program pelayanan administrasi perkantoran. Program ini dibiayai dari APBD
Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp. 15.415.747.000,- dengan realisasi Rp.
12.722.095.966,- ( 82,53 % ) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran
sebesar Rp. 2.693.651.034,- diantaranya dari kegiatan penyediaan barang cetakan dan
penggandaan oleh karena hasil penawaran harga lelang, program ini terdiri dari 14
kegiatan yaitu, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyediaan jasa
pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional, penyediaan jasa kebersihan
kantor, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan barang cetakan dan penggandaan,
penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor, penyediaan bahan
bacaan dan peraturan perundangan-undangan, penyediaan bahan logistik kantor,
penyediaan makanan dan minuman, rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan
luar daerah, pelayanan dokumentasi dan arsip SKPD, pelayanan administrasi
kepegawaian, pelayanan administrasi barang, pelayanan keamanan kantor.
Indikator terwujudnya kecepatan, kenyamanan dan keamanan kerja aparatur ditunjang
oleh Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, Program ini dibiayai dari
APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp. 1.991.546.000,- dengan realisasi Rp.
1.627.123.853,- ( 81,70 % ) pada program ini ada efisiensi anggaran dan anggaran
sebesar Rp. 2.693.651.034,- diantaranya dari kegiatan rehabilitasi rumah dinas
puskesmas Cirimekar oleh karena efisiensi dari harga lelang, program kegitan ini terdiri
dari 8 kegiatan yaitu : pengadaan meubelair, pengadaan peralatan kantor, pemeliharaan
rutin/berkala gedung kantor, pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasinal,
pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor, reitalisasi rumah dinas
Puskesmas Cirimekar, rehabilitasi rumah dinas Puskesmas Karadenan dan pemasangan
partisi dan penataan interior kantor.
50 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
2) Sasaran kedua, meningkatnya jumlah dan kualitas sumber daya kesehatan dengan
indikator kinerjanya terwujudnya peningkatan kapasitas dan kinerja sumber daya aparatur
dengan target 100 % pencapaiannya 100 %. Pencapaian tersebut dikontribusikan dengan
adanya penambahan sarana mobilitas darat , sarana kerja dan pemeliharaan sarana
kerja.
Indikator terwujudnya peningkatan kapasitas dan kinerja sumber daya aparatur ditunjang
oleh Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. Program ini terdidiri dari
13 kegiatan yaitu : pengiriman peserta bimtek asuhan persalinan normal (APN),
pengiriman peserta bimtek penatalaksanaan asfixia bayi baru lahir, pengiriman bimtek
peserta bimbingan teknis PPGDON, pengiriman peserta bimtek PONED, pengiriman
peserta bimtek PPGD, pengiriman peserta bimtek Simulasi Deteksi Dini Intervensi
Tumbuh Kembang (SDIDTK), pengiriman peserta bimtek konselor menyusui, pengiriman
bimtek Manajemen Terpadu Balita Sakit/Manajemen Terpadu Bayi Muda MTBS/M,
pengiriman bimtek Geriatri, pengiriman bimtek Tatalaksana Gizi Buruk, pengiriman bimtek
Pengendalian Penyakit Tidak Menular Bagi Petugas Puskesmas, pengiriman Bimtek
Manajemen Program Imunisasi dan pengiriman bimtek Microcopis Malaria.
3). Sasaran ketiga, terwujudnya pertanggungjawaban kinerja dan keuangan SKPD dengan
indikator kinerjanya tersusunnya perencanaan dan laporan yang akuntabel dengan target
kinerja 100 % dan pencapaian 100 %, berdasarkan standar yang dipakai maka
pencapaiannya termasuk dalam katagori baik.
Indikakator tersusunya perencanaan dan laporan yang akuntabel ditunjang oleh Program
peningkatan pengembangan sistem capaian kinerja dan keuangan, Program ini
dibiayai dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp. 860.681.000,- dengan realisasi
Rp. 815.629.425,- ( 94,77 % ) pada program ini ada efisiensi anggaran sebesar Rp.
45.051.575,- program kegiatan ini terdiri dari 7 kegiatan yaitu : penyusunan laporan
capaian kinerja dan ihktisar realisasi kinerja SKPD, penyusunan laporan keuangan
semesteran, penyusunan laporan keuangan akhir tahun, penyusunan perencanaan
anggaran, penatausahaan keauangan SKPD, publikasi kinerja dan penyusunan renja
SKPD. Program pengadaan standarisasi pelayanan kesehatan. Program ini dibiayai
dari APBD Kabupaten tahun 2015 sebesar Rp. 16.163.124.000,- dengan realisasi Rp.
15.115.549.713,- ( 93,52 % ) pada program ini ada efisiensi anggaran sebesar Rp.
1.047.574.287,- diantaranya dari kegiatan akreditasi puskesmas dan persiapan penerapan
pola pengelolaan keuangan Badan layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), program ini
terdiri dari 7 kegiatan yaitu : monitoring, evaluasi dan pelaporan, penyusunan dan
pengembangan data kesehatan, pembinaan sarana institusi swasta, jasa pelayanan
kesehatan, rapat koordinasi evaluasi dan perencanaan program, akreditasi puskesmas
51 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
dan persiapan penerapan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD).
3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dalam tahun 2015 Pendapatan Dinas Kesehatan ditargetkan sebesar Rp.
132.272.108.000,- terealisasi sebesar Rp. 141.814.850.000,- atau tercapai 107,21 %.
Belanja Dinas Kesehatan tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp.
498.717.781.000,- terealisasi sebesar Rp. 369.495.936.347,- atau terserap 74,09 %.
Secara garis besar realisasi anggaran Dinas Kesehatan tahun 2015 sebagai
berikut :
No Uraian Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %
Realisasi
A. PENDAPATAN
B.
Retribusi pelayanan kesehatan
BELANJA
132.272.108.000,-
141.814.850.000,-
107,21
- 1. BELANJA TIDAK
LANGSUNG
95.991.584.000,- 94.437.128.058,- 98,38
-
Belanja Pegawai 2. BELANJA
LANGSUNG (BELANJA PROGRAM/ KEGIATAN) - Belanja Pegawai - Belanja barang dan Jasa - Belanja Modal JUMLAH BELANJA
95.991.584.000,-
402.726.197.000,-
20.917.218.000,- 313.339.930.000,-
68.469.049.000,-
498.717.781.000,-
94.437.128.058,-
275.058.808.289,-
18.075.884.500,- 218.076.018.867,-
38.906.904.922,-
369.495.936.347,-
98,38
68,29
86,42 69,60
56,82
74,09
C. SURPLUS / (DEFISIT) (366.445.673.000,-) (227.681.086.347,-) 62,13
Anggaran belanja langsung yang digunakan untuk membiayai program dan
kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategis Dinas Kesehatan tahun 2015 sebesar
Rp. 402.726.197.000,- terealisasi sebesar Rp.275.058.808.289,- atau terserap 68,30 %.
Tidak terserapnya dana belanja langsung tersebut disebabkan karena adanya efisiensi
anggaran dari selisih penawaran pihak ketiga, tidak dilelangkan (karena waktu yang tidak
cukup), pemutusan kontrak, efisiensi dari kegiatan-kegiatan yang sudah terintegrasi
52 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
dengan sumber dana lain dan adanya beberapa kegiatan yang memang tidak
direalisasikan oleh karena disesuaikan dengan kondisi sesungguhnya di lapangan seperti
kejadian luar biasa yang memang sesuai dengan kejadian yang terjadi serta kegiatan Biaya
Penunjang Pelayanan Kesehatan Nasional FKTP puskesmas dimana sebagian besar
pengadaan obat tidak dapat direalisasikan karena tidak mempunyai tenaga Apoteker
sedangkan untuk merekrut tenaga tersebut belum ada payung hukum yang mendukung.
Rincian anggaran dan realisasi APBD (LRA) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun
2015 disajikan dalam Lampiran : 4.
53 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja (LK) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2015 ini, diharapkan
dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor dalam rangka pencapaian tahapan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan
Pemerintah Kabupaten Bogor pada umumnya. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan
akuntabilitas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Sangat disadari
bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi akuntabilitas seperti
yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan
dapat memperoleh gambaran tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten
Bogor dan hasil-hasilnya.
Berbagai hambatan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan
Kabupaten Bogor selama tahun 2015, sehingga beberapa program / kegiatan belum dapat
dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana. Dalam upaya meningkatkan kinerja pada tahun
berikutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor perlu melakukan langkah-langkah untuk
mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi tahun 2015, antara lain :
Kendala pencapaian kinerja sasaran :
a. Masih adanya daerah-daerah yang cukup sulit dijangkau oleh petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan secara rutin karena kondisi geografis dan keterbatasan
sarana serta tenaga di puskesmas setempat sehingga beberapa cakupan program
kesehatan belum memenuhi target atau harapan.
b. Belum tercakupnya seluruh pelaporan dari pelayanan kesehatan swasta menyebabkan
pencapaian indikator sasaran belum sepenuhnya menggambarkan kondisi yang
sebenarnya, seperti cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan,
c. Penetapan target khususnya yang berkaitan dengan angka pertumbuhan penduduk tidak
sebanding dengan realisasi jumlah penduduk yang ada sehingga pada pencapaian hasilnya
terjadi kesenjangan yang cukup besar.
Kendala pencapaian kinerja kegiatan :
a. Beberapa kegiatan yang tidak terealisasi oleh karena belum terpenuhinya
persyaratan/kejelasan tentang kondisi yang mendukung terlaksananya kegiatan tersebut.
54 LK Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Tahun 2015
Upaya pemecahan masalah :
a. Meningkatkan pembinaan teknis ke pelayanan kesehatan swasta untuk pelaporan dan
mengupayakan adanya surat intruksi dari penentu kebijakan untuk mekanisme sistem
pelaporan di sarana pelayanan kesehatan swasta yang dikaitkan dengan insentif
kemudahan maupun sanksi bagi pelayanan kesehatan swasta.
b. Meningkatkan koordinasi lintas program dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan dalam rangka keterpaduan program
c. Mereview target dengan perhitungan proyeksi yang lebih tepat diselaraskan dengan
pertumbuhan penduduk sehingga memperkecil kesenjangan pencapaian
d. Meningkatkan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan.
Semoga Laporan Kinerja ini dapat memberi masukan yang berarti dalam penyusunan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2015 secara tepat waktu.
top related