bab i pendahuluan 1.1 latar belakang · pembangunan sentul city menjadi kota baru dengan konsep...
Post on 24-Mar-2019
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sentul City (awalnya dikenal sebagai Bukit Sentul) merupakan sebuah
kawasan permukiman yang kini berkembang menjadi kota baru dengan konsep
Eco-city. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengelola kawasan ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memperhatikan kondisi ekosistem
sebagai habitat bagi keanekaragaman hayati (Carreiro et al. 2008). Salah satu
keanekaragaman hayati yang dapat ditemukan di kawasan ini adalah burung.
Keberadaan jenis burung sebagai salah satu faktor keanekaragaman hayati
diharapkan menjadi perhatian penting dalam usaha perencanaan dan
pembangunan Sentul City menjadi kota baru dengan konsep Eco-city.
Bentuk lansekap yang unik dengan topografi dari landai hingga berbukit,
serta struktur dan vegetasi yang bervariasi tersebar dalam beberapa tipe
perumahan dengan konsep tertutup (cluster) yang membentuk suatu ruang terbuka
hijau di Sentul City. Keberadaan vegetasi pada suatu perumahan merupakan
sumberdaya yang sangat penting dalam suatu asosiasi lingkungan hidup (Perkins
dan Heynen 2004). Keanekaragaman jenis vegetasi akan mempengaruhi daya
dukung habitat yang berkaitan erat dengan keanekaragaman satwa di dalamnya
(Ewusie 1990). Struktur pohon berupa tinggi pohon, struktur dedaunan, kondisi
tajuk serta arsitekturnya merupakan hal yang berkaitan erat terhadap kesukaan
burung sebagai tempat tinggal atau mencari makan (Pakpahan 1998). Perbedaan
struktur dan komposisi vegetasi serta luasan ruang terbuka hijau yang berada antar
cluster perumahan di Sentul City ini akan menyediakan berbagai tipe habitat yang
berbeda satu sama lain. Ketersediaan tipe habitat yang beraneka ragam akan
mempengaruhi tinggi rendahnya keanekaragaman jenis burung yang ada pada
suatu lokasi (Blendinger dan Ricardo 2001).
Analisis dampak lingkungan (AMDAL) yang telah dilakukan di Sentul City
pada tahun 2000 mencatat 23 jenis burung menempati kawasan yang memiliki
luas ± 3000 ha ini (Bukit Sentul 2000). Hingga saat ini, telah terjadi banyak
perkembangan, perubahan struktural maupun bentang alam di Sentul City.
Perubahan tersebut dapat mempengaruhi keanekaragaman jenis burung yang ada
di kawasan ini. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai
keanekaragaman jenis burung di kawasan Sentul City sebagai salah satu data
dasar perencanaan pengelolaan kawasan Sentul City menuju eco-city.
1.2 Tujuan
1. Mendeskripsikan habitat burung pada 5 cluster perumahan dan 1 jalan utama di
Sentul City.
2. Mengidentifikasi keanekaragaman jenis burung pada 5 cluster perumahan dan
1 jalan utama di Sentul City.
3. Membandingkan perbedaan komposisi jenis burung antara 5 cluster perumahan
dan 1 jalan utama di Sentul City.
4. Mengetahui penyebaran strata vertikal burung terkait tipe vegetasi dan strata
horizontal terkait arsitektur vegetasi pada 5 cluster perumahan dan 1 jalan
utama di Sentul City.
5. Mengetahui pengaruh arsitektur vegetasi terhadap keanekaragaman jenis
burung pada 5 cluster perumahan dan1 jalan utama di Sentul City.
Lokasi penelitian yang dipilih adalah 5 cluster perumahan, yaitu cluster
Argenia, Venesia-Pasadena-Sakura, Bali, Mediterania 1-Bukit Golf Hijau dan
Northridge serta Sentul City Boulevard.
1.3 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai data dan informasi
dasar mengenai keanekaragaman jenis burung pada beberapa cluster perumahan
di Sentul City, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengelolaan
kawasan.
top related