bab i - situs resmi dpmptspdpmptsp.banjarkab.go.id/versi1.1/upload/download... · web viewizin...
Post on 02-Nov-2020
16 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Strategis (Renstra) merupakan pedoman arah dan
pengembangan unit kerja dalam melaksanakan program dan
kegiatan yang bersifat strategis dalam jangkauan 5 (lima)
tahun ke depan sebagaimana telah diatur dalam pasal 89
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara
penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
rencana pembangunan daerah. Selanjutnya untuk pengertian,
fungsi dan proses penyusunan renstra dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pengertian RenstraRenstra merupakan dokumen perencanaan untuk periode
5 (lima) tahun yang memuat visi, rnisi, tujuan, strategi,
kebijakan, program, indikator program, kegiatan dan
indikator kegiatan yang disusun berdasarkan tugas dan
fungsi serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif.
b. Fungsi RenstraSecara umum Renstra disusun sebagai guidance mengenai
kemana suatu organisasi akan diarahkan pengembangannya
dan apa yang hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun
mendatang, bagaimana mencapainya dan langkah-langkah
strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai.
Renstra memiliki fungsi antara lain:1) Dokumen resmi yang memuat visi dan misi Kepala
1
Daerah, tujuan, sasaran, program dan kegiatan;
2) Acuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT);3) Pedoman bagi para pemangku kepentingan dalam
mengarahkan penyelenggaraan program dan kegiatan;
4) Tolak ukur capaian kinerja 5 (lima) tahun kedepan.
c. Proses penyusunan Renstra
Proses penyusunan Renstra terdiri atas :1) Persiapan penyusunan Renstra, meliputi :
- Penelaahan Visi dan Misi Kepala Daerah,- Penelaahan Dokumen RPJMD,- Penelaahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW),- Penelaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS),- Penelaahan Renstra Kementrian Lembaga maupun
Renstra Provinsi,Analisis gambaran pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
2) Penyusunan rancangan Renstra SKPD, meliputi :Perumusan isu strategis, tujuan, sasaran, kebijakan,
indikator kinerja sasaran, program, indikator program,
kegiatan dan indikator kegiatan,- Pengolahan data dan informasi.
3) Penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD- Verifikasi keterkaitan rancangan Renstra dengan dokumen RPJMD,- Penyempurnaan rancangan Renstra,- Verifikasi rancangan akhir Renstra.
4) Penetapan Renstra SKPD- Penetapan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala SKPD
tentang penyusunan Renstra SKPD.
Penyusunan Renstra Dinas Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Banjar berpedoman pada
2
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten
Banjar 2016-2021 sebagai acuan dalam menyelaraskan arah
pembangunan dan penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP) sehingga terjadi sinergi antara dokumen pemerintah daerah
dengan dokumen SKPD.
Mengacu kepada revisi RPJM Pemerintah Kabupaten Banjar,
disusun revisi Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu Satu Pintu tahun 2019. Revisi Renstra Dinas Penanaman Modal
dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Tahun 2016-2021 merupakan pedoman
pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
program dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang mengacu kepada
visi dan misi kabupaten Banjar. Visi Pemerintah Kabupaten Banjar adalah
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Banjar yang Sejahtera dan
Barokah”. Sedangkan untuk misi, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu Satu Pintu mengacu pada Misi 3 yaitu “Meningkatkan
Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Pertanian, Perkebunan,
Peternakan, Perikanan dan Komoditas Unggulan Daerah Lainnya dengan
Pendekatan Agribisnis dan Industri Berwawasan Lingkungan Secara
Berkelanjutan” dan Misi 5 yaitu “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah
yang Baik, Bersih dan Amanah”.
Adapun proses penyusunan Revisi Rensta yang dituangkan dalam
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017.
3
Proses Penyusunan Renstra
4
d. Keterkaitan Renstra dengan RPJMDSalah satu dokumen yang menjadi rujukan awal
dalam menyusun rancangan Renstra DPMPTSP Banjar
adalah RPJMD Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021 yang
menunjukkan program dan target indikator kinerja utama
yang harus dicapai oleh SKPD selama lima tahun, baik
untuk mendukung visi misi Kepala Daerah maupun untuk
memperbaiki kinerja layanan dalam rangka pemenuhan
tugas dan fungsi SKPD terkait. Dengan demikian RPJMD
merupakan acuan perencanaan strategis masing-masing
SKPD.
Adapun gambaran keterkaitan dokumen Renstra dengan RPJMD dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Sumber: Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Berdasarkan gambaran di atas maka yang menjadi latar belakang dalam penyusunan Renstra DPMPTSP Banjar ini adalah :
1. Menyelaraskan dokumen perencanaan pusat, provinsi dan Kabupaten dengan dokumen perencanaan DPMPTSP Banjar tahun 2016-2021 sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan LAKIP,
2. Membuat perencanaan yang matang dalam penyusunan target pendapatan daerah sehingga belanja dan pembiayaan daerah dapat terpenuhi,
3. Meningkatnya pendapatan daerah diharapkan mampu untuk
membiayai pembangunan daerah baik dari segi sarana prasarana, kesehatan maupun pendidikan sehingga visi dan misi Kepala Daerah untuk membawa Kabupaten Banjar
5
menjadi sejahtera dan barokah dapat terwujud.
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja DPMPTSP Kabupaten Banjar Tahun 2016 dilandasi dasar hukum, sebagai berikut :1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Penataan Ruang (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
6. Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
6
(RPJMN) Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
9. PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006; 12. Permen PAN Nomor 09 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;13. Permen PAN Nomor 20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan
Indikator Kinerja Utama;14. Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tahun 2011 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Nomor 1);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Retribusi Perizinan Tertentu;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2013 Nomor 4);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2016 Nomor 5);
7
21. Peraturan Bupati Banjar Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Banjar Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pendapatan Kabupaten Banjar;
22. Peraturan Daerah Kabpaten Banjar Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;
23. Peraturan Bupati Banjar Nomor 70 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu;
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Renstra ini adalah untuk
melaksanakan visi dan misi Kepala Daerah beserta tujuan,
sasaran dan strategi DPMPTSP Banjar dalam penyelenggaraan
program dan kegiatan di DPMPTSP Banjar Tahun 2016-2021 yang
dilaksanakan secara terpadu, sinergis, harmonis serta
berkesinambungan.
Tujuan penyusunan Renstra ini adalah :a. Menterjemahkan visi dan misi Kepala Daerah yang dimuat
dalam RPJMD Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021 ke dalam tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan DPMPTSP Banjar,
b. Menetapkan program dan kegiatan prioritas yang disertai dengan indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2016-2021.
1.4. Sistematika Penulisan
Renstra ini disusun berdasarkan sistematika yang mengacu pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 sebagai berikut :
BAB I
Pendahuluan1.1 Latar Belakang1.2 Landasan Hukum1.3 Maksud dan Tujuan
8
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II Gambaran Pelayanan DPMPTSP2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DPMPTSP2.2 Sumber Daya DPMPTSP2.3 Kinerja Pelayanan DPMPTSP2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
DPMPTSPBAB III Permasalahan dan Isu-Isu Strategis DPMPTSP
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DPMPTSP
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah3.3 Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra
Kabupaten Banjar3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV Tujuan dan Sasaran4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
BAB V Strategi dan Arah Kebijakan
BAB VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan
BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan7.1 Pedoman Transisi
BAB VIII Penutup8.1 Penutup8.2 Kaidah Pelaksanaan
9
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN
PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU
KABUPATEN BANJAR
2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar No. 70 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu sebagaimana Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pelayanan Perizinan, yang meliputi informasi dan pengaduan, Perizinan jasa usaha, dan Perizinan tertentu.
Agar perencanaan tersebut dapat terlaksana secara efektif dan efisien dibutuhkan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota dalam merencanakan dan melaksanakan program-program pembangunan juga dalam rangka memecahkan permasalahan dan penyusunan prioritas pembangunan. Perencanaan dan pengendalian pembangunan menempati kedudukan yang strategis, karena disadari hanya dengan perencanaan dan pengendalian yang efektif dan efisien dan terpadu dan berkelanjutan pembangunan dapat terselenggara dengan baik.
Dalam menyelenggarakan tugas diatas,sesuai Peraturan Bupati Banjar No. 70 Tahun 2016 tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan teknis dalam bidang penanaman modal sesuai dengan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Bupati;
b. pelaksanaan kebijakan teknis dan perencanaan program bidang penanaman modal;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang penanaman modal;d. pelaksanaan administrasi dinas dibidang penanaman modal; dan
10
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar No. 70 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu, struktur organisasi DPMPTSP Kabupaten banjar terdiri dari :
a. Kepala Dinasb. Sekretariat, terdiri dari :
- Sub Bagian Perencanaan- Sub Bagian Keuangan- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari :- Seksi Perencanaan Investasi dan Pelayanan Perizinan Penanaman
Modal- Seksi Pengembangan Promosi dan Penanaman Modal
d. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal, terdiri dari- Seksi Pemantauan Pembinaan dan Pengawasan dan Pelaksanaan
Penanaman Modal- Seksi Pengolahan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal
e. Bidang Reklame, Sistem Informasi dan Pengaduan, terdiri dari :- Seksi Pelayanan Perizinan Reklame - Seksi Sistem Informasi dan Pengaduan
f. Bidang Perizinan Jasa Usaha, terdiri dari :- Seksi Pelayanan Jasa Usaha I- Seksi Pelayanan Jasa Usaha II
g. Bidang Perizinan Tertentu, terdiri dari- Seksi Pelayanan Perizinan Tertentu I- Seksi Pelayanan Perizinan Tertentu I
h. Kelompok Jabatan Fungsional
Untuk Lebih Jelasnya dapat dilihat dalam struktur organisasi sebagai berikut :
11
12
Tugas Pokok dan Fungsi Lembaga kemudian teruraikan dalam tugas pokok dan fungsi sesuai dengan jabatan struktural yang ada sebagai berikut:A. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan,membina,mengatur dan mengendalikan tugas dinas yang meliputi perencanaan, pengelolaan, pengembangan dan pengendalian teknis bidang penanaman modal, bidang pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan informasi penanaman modal, bidang reklame, sistem informasi dan pengaduan, bidang Perizinan jasa usaha serta bidang Perizinan tertentu.
Dengan fungsi sebagai berikut :
Perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal, bidang pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan informasi penanaman modal, bidang reklame, sistem informasi dan pengaduan, bidang Perizinan jasa usaha serta bidang Perizinan tertentu;
Perumusan kebijakandan penyelenggaraan kegiatan penanaman modal, bidang pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan informasi penanaman modal, bidang reklame, sistem informasi dan pengaduan, bidang Perizinan jasa usaha serta bidang Perizinan tertentu;
Perumusan Visi, Misi, Rencana strategis dan rencana kerja dinas; Pengkoordinasian seluruh kegiatan dinas serta pengendalian
pelaksanaan operasional kegiatan dinas; Pengawasan dan pengendalian bidang penanaman modal, bidang
pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan informasi penanaman modal, bidang reklame, sistem informasi dan pengaduan, bidang Perizinan jasa usaha serta bidang Perizinan tertentu;
Penanggung jawab seluruh kegiatan dinas dan pencapaian sasaran kegiatan dinas;
Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi terkait dibidang penanaman modal, bidang pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan informasi penanaman modal, bidang reklame, sistem informasi dan pengaduan, bidang Perizinan jasa usaha serta bidang Perizinan tertentu;
Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi kepada Bupati dan semua unit kerja/perangkat kerja pemerintah pusat dan daerah dibidang
13
penanaman modal, bidang pengendalian pelaksanaan penanaman modal dan informasi penanaman modal, bidang reklame, sistem informasi dan pengaduan, bidang Perizinan jasa usaha serta bidang Perizinan tertentu;
Perencanaan dan kerjasama dengan instansi terkait berkenaan dengan kegiatan pembangunan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu dalam rangka penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan; dan
pelaporan pelaksanaan pekerjaan dan pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
B. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan penyusunan program perencanaan, keuangan, umum dan kepegawaian.
Dengan fungsi sebagai berikut:
Penyusunan program dibidang perencanaan dan pengelolaan keuangan dilingkungan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu;
Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah tangga,perlengkapan, keprotokolan dan kehumasan serta kepegawaian dilingkungan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu; dan
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
1. Sub Bagian Perencanaan Program
Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas sebagai berikut :
- Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu ;
- Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis penyusunan program dan rencana kegiatan ;
- Menghimpun, menganalisa dan menyajikan data di bidang koordinasi penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu;
14
- Menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama penyuunan rencana strategis ;
- Menyiapkan bahan penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi;
- Melaksanakan kerjasama penyusunan program dan rencana kegiatan terintegrasi;
- Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi program dan rencana kegiatan .
- Menyiapkan bahan dan menyusun laporan kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu, dan ;
- Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.
2. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
- Menyiapkan bahan penyusunan anggaran dan pengelolaan administrasi keuangan;
- Menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran belanja tidak langsung, anggaran belanja langsung, rencana penerimaan dan pendapatan Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan tertentu ;
- Melaksanakan kerjasama penyusunan rencana anggaran dan rencana pendapatan dan penerimaan ;
- Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi keuangan ;- Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi realisasi anggaran ;- Menyiapkan bahan dan menyusun laporan pertanggung jawaban
keuangan ;- Menyiapkan bahan dan mengusulkan pejabat pengelola
perbendaharaan dan ;- Membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai bahan informasi dan
evaluasi ;- Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan
tanggungjawabnya ;
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
15
- Melakukan kegiatan ketatausahaan yang meliputi surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan pengelolaan kearsipan sesuai petunjuk teknis admnistrasi perkantoran ;
- Memberikan pelayanan alat-alat tulis kantor dan perlengkapan lainnya, urusan keprotokolan dan pelayanan tamu terhadap satuan organisasi di lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modan Dan Pelayanan Perizinan Terpadu ;
- Memelihara dan merawat gedung dan barang inventaris kantor serta membuat daftar dan laporan barang inventaris kantor ;
- Memelihara kebersihaan, keapikan dan kerapian ruangan kantor serta kebersihaan halaman kantor ;
- Melaksanakan administrasi perjalanan Dinas Kepala Badan dan pegawai yang diserahi tugas kedinasan guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas ;
- Menyiapkan ruangan untuk rapat, upacara dan pertemuan – pertemuan sesuai petunjuk pimpinan ;
- Mengumpulkan, mengolah dan mensistematisasikan data kepegawaian ;
- Melaksanakan urusan kepegawaian yang meliputi usul pengangkatan, pemberhentian/pension, mutasi, promosi, kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, cuti, pembuatan karis/Karsu/Karpeg, Taspem, asuransi, Daftar Urut Kepangkatan (DUK), nominative Daftar Struktur Pegawai (DSP) dan Daftar Penilian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) ;
- Mengatur dan menyusun usul pendidikan dan latihan pegawai ;- Mengatur dan menyusun rekapitulasi absen pengawai serta menjaga
disiplin pegawai ;- Menyusu laporan kepegawaian berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan;- Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.
C. Bidang Penanaman Modal
Bidang Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengkoordinasikan,merumuskan, mengatur dan mengendalikan tugas dinas yang meliputi pengevaluasian, pengaturan dan perumusan bidang Penanaman Modal.
Dengan fungsi sebagai berikut :
16
Penyusunan rencana kerja dan program dibidangPerencanaan Investasi dan Pelayanan Perizinan Penanaman Modalserta Pengembangan Promosi dan Penanaman Modal;
Pengkoordinasian kegiatan dibidang Perencanaan Investasi dan Pelayanan Perizinan Penanaman Modalserta Pengembangan Promosi dan Penanaman Modal;
Perumusan kebijakan teknis pengelolaan urusan dibidang Perencanaan Investasi dan Pelayanan Perizinan Penanaman Modalserta Pengembangan Promosi dan Penanaman Modal;
Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan Perencanaan Investasi dan Pelayanan Perizinan Penanaman Modalserta Pengembangan Promosi dan Penanaman Modal;
Penyelenggaraan teknis urusan Perencanaan Investasi dan Pelayanan Perizinan Penanaman Modalserta Pengembangan Promosi dan Penanaman Modal; dan
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
D. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal
Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengkoordinasikan, merumuskan, dan mengatur dan mengendalikan tugas dinas yang meliputi pengevaluasian, pengaturan dan perumusan bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi Penanaman Modal.
Dengan fungsi sebagai berikut:
Penyusunan rencana kerja dan program dibidang Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal serta Pengolah Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal;
Pengkoordinasian kegiatan dibidangPemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal serta Pengolah Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal;
17
Perumusankebijakan teknis pengelolaan urusan dibidang Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal serta Pengolah Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal;
Penyelenggaraan teknis urusan Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal serta Pengolah Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal;
Penyelenggaraan monitoring,Evaluasi dan laporan kegiatan Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal serta Pengolah Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal; dan
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
E. Bidang Reklame, Sistem Informasi dan Pengaduan
Bidang Reklame, Sistem Informasi dan Pengaduandipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengkoordinasikan, merumuskan, dan mengatur dan mengendalikan tugas dinas yang meliputi pengevaluasian, pengaturan dan perumusan bidang Reklame, Sistem Informasi dan Pengaduan.
Dengan fungsi sebagai berikut:
Penyusunan rencana kerja dan program dibidang pelayanan Perizinan reklame, sistem informasi dan pengaduan;
Pengkoordinasian kegiatan pelayanan Perizinan reklame, sistem informasi dan pengaduan;
Perumusan kebijakan teknis pengelolaan urusan dibidang pelayanan Perizinan reklame, sistem informasi dan pengaduan;
Penyelenggaraan teknis urusan pelayanan Perizinan reklame, sistem informasi dan pengaduan;
Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan pelayanan Perizinan reklame, sistem informasi dan pengaduan; dan
Pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
F. Bidang Perizinan Jasa Usaha
Bidang Perizinan Jasa Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengkoordinasikan, merumuskan, dan mengatur dan mengendalikan tugas dinas yang meliputi pengevaluasian, pengaturan dan perumusan bidang Perizinan jasa usaha.
18
Dengan fungsi sebagai berikut:
Penyusunan rencana kerja dan program dibidang pelayanan jasa usaha I dan pelayanan jasa usaha II;
Perumusan bahan kebijakan teknis pengelolaan urusan dibidangpelayanan jasa usaha I dan pelayanan jasa usaha II;
Pengkoordinasian kegiatan bidang pelayanan jasa usaha I dan pelayanan jasa usaha II;
Penyelenggaraan teknis urusan pelayanan jasa usaha I dan pelayanan jasa usaha II;
Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan pelayanan jasa usaha I dan pelayanan jasa usaha II; dan
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
G. Bidang Perizinan Tertentu
Bidang Perizinan Tertentu dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengkoordinasikan, merumuskan, dan mengatur dan mengendalikan tugas dinas yang meliputi pengevaluasian, pengaturan dan perumusan bidang Perizinan tertentu.
Dengan fungsi sebagai berikut:
Penyusunan rencana kerja dan program dibidang pelayanan Perizinan tertentu I dan pelayanan Perizinan tertentu II;
Perumusan bahan kebijakan teknis pengelolaan urusan dibidang pelayanan Perizinan tertentu I dan pelayanan Perizinan tertentu II;
Pengkoordinasian kegiatan bidang pelayanan Perizinan tertentu I dan pelayanan Perizinan tertentu II;
Penyelenggaraan teknis urusan pelayanan Perizinan tertentu I dan pelayanan Perizinan tertentu II;
Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan pelayanan Perizinan tertentu I dan pelayanan Perizinan tertentu II; dan;
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait dengan tugas dan fungsinya.
2.2. Sumber Daya SKPD
2.2.1 Sumber Daya DPMPTSP
19
Sumber Daya Aparatur/manusia memiliki peran strategis dan dominan pada pelaksanaan pemerintahan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar. Sebab tujuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar akan tercapai apabila didukung dengan aparatur yang handal dan profesional. Oleh sebab itu, manajemen sumber daya aparatur/manusia secara tepat dan terarah sangat dibutuhkan, sehingga pegawai/aparatur dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan efektifitas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar.
Dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu memiliki Jumlah sumber daya manusia sebanyak 76 orang yang terdiri dari 31 orang PNS dan 45 orang tenaga Kontrak. Dalam menjalankan roda organisasi teradapat 1 jabatan struktural eselon II, 6 jabatan struktuiral eselon III, dan 13 Jabatan struktural eselon IV, dan 11 orang Staf Pelaksana. Selengkapnya data PNS Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu menurut kualifikasi pendidikan, eselonering dan kepangkatan adalah sebagai berikut:
2.1 Tabel data PNS di DPMPTSP
NoJml. Personil (Org)
Pendidikan Eselonering GolonganPendidikan Jml Eselon Jml Gol Jml
1 32 SMP 0 Staff 13 I CSLTA 6 ESS IV 11 II B 1
D III 2 ESS III 6 II C 2 S 1 14 Ess II 1 II D
S 2 6 III A 1 III B 3 III C 5 III D 11 IV A 2 IV B 1
IV C 1
20
2.2 Tabel Pegaai Kontrak DPMPTSP
NoJml. Personil (Org)
PendidikanPendidikan Jml
1 39 SMP 1SMA 20
D III 5 S 1 18 S 2 1
Berdasarkan tabel di atas kondisi sekarang PNS yang ditempatkan pada DPMPTSP hanya 31 orang dan tenaga kontrak (PTT) sebanyak 45 orang. Dengan kondisi sumber daya yang ada, beberapa pegawai masih memegang tugas ganda untuk dapat menyelesaikan tugas pokok sehari-hari.
Dilihat dari kualifikasi pendidikan sumber daya pada DPMPTSP sebenanya sudah sangat memadai lebih dari 80% sudah mengenyam pendidikan diploma dan sarjana. Namun demikian dalam pelayanan sehari hari masih terdapat kendala dalam hal mind set tentang pelayanan publik yang prima, masih ditemui ada nya kendala/gaya birokratis dalam pelayanan, sehingga diperlukan adanya program dan kegiatan peningkatan kapasitas dan kompetensi aparatur dalam rangka penyegaran / perubahan mind set terutama yang berkaitan erat dengan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
2.2.2 Sarana Dan Prasarana
Secara umum sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar cukup memadai untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Berikut keadaan sarana dan prasarana utama yang dimiliki DPMPTSP yang berkaitan langsung dengan pelayanan perizinan :
a. Mobil Pelayanan Perizinan Kelilingb. Ruang customer sevice yang refresentatifc. Komputer informasi dan kalkulator biaya Perizinand. komputer servere. laptop/PC
21
f. 16 PC terkoneksi LAN/wireless untuk SIM pelayanan Perizinang. Website www.DPMPTSP.banjarkab.go.id (Informasi, Cek Berkas, Pengaduan)h. SMS gateway di 0811 500 6666 (Informasi, Cek Berkas, Pengaduan)i. Call Center 0511 472 1000(Informasi, Cek Berkas, Pengaduan)j. Kotak Pengaduan/Sarank. Mobil Dinasl. Kalkulator Biaya perizinan m. GPSn. SIM pelayanan Perizinano. Gensetp. Ruang Tungguq. Ruang Rapatr. Parkir yang Luass. Papan-Papan Informasit. Koneksi Internetu. Fasilitas VPN (Virtual Private Network)v. ACw. Monitor Touchscreen (Antrian, Kalkulator Biaya, IKM Elektronik )x. PETASAN (Pelayanan Tanpa Persyaratan)
Namun demikian untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih optimal, diperlukan peningkatan sarana dan prasarana diatas seperti Pengadaan mobil operasional untuk survey lapangan, pengadaan alat ukur elektronik untuk survey, peningkatan daya listrik, penerapan tehnologi informasi dan lain-lain. Untuk diperlukan program kerja dan kegiatan untuk merealisasikan peningkatan sarana dan prasarana kantor tersebut.
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
2.3.1. Jenis Pelayanan
Jenis Pelayanan yang di berikan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu Kabupaten Banjar secara garis besar ada dua jenis yaitu pelayanan ketatausahaan untuk internal organisasi dan pelayanan perizinan, informasi dan pengaduan bagi eksternal organisasi. Untuk pelayanan ketatausahaan adalah pelayanan penunjang untuk terlaksananya seluruh kegiatan organisasi, seperti layananan admnistrasi umum, layanan pengadaan dan pemeliharan
22
barang dan jasa, layanan kearsipan, keuangan, perencanaan, kepegawaian dan sebagainya.
Mengingat besarnya volume kerja pada DPMPTSP Kabupaten Banjar, layanan ketatausahaan ini sangat vital fungsinya dalam menunjang pelayanan periznan yang merupakan tugas pokok organisasi, seperti menyiapkan dan mengembangkan SIM terkait pelayanan kantor, perencanaan sarana dan prasarana kantor, merencanakan sistem pengarsipan yang profesional dan lain sebagainya yang mendukung penciptaan pelayanan prima bagi masyarakat. Kondisi sekarang sarana dan prasarana kantor sudah lumayan cukup untuk bekerjanya organisasi kantor, di mana sudah tersedia SIM pelayanan perizinan, ruang pelayanan yang refresentatif, adanya mobil jabatan Kepala Badan, genset, AC, dan peralatan komputer. Namun demikian untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal di perlukan pengembangan SIM pelayananan lainnya terutama untuk mempermudah dalam pelaporan, pengendalian, dan evaluasi. Perlunya pengadaan mobil operasional untuk cek lokasi permohonan perizinan, rehab kantor untuk ruang back office dan tata usaha, penambahan daya listrik, peningkatan profesionalisme pegawai. Untuk itu diperlukan program kerja dan kegiatan yang dapat mengakomodir kebutuhan peningkatan layanan ketatausahaan diatas.
Untuk pelayanan perizinan jenis perizinan yang sudah dilimpahkan kepada DPMPTSP Kabupaten Banjar sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2017 Tentang Pelimpahan Kewenangan Penandatanganan Perizinan dan Non Perizinan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar sebagai berikut : Perizinan terdiri dari :
1) Izin Prinsip Penanaman Modal2) Izin Usaha Penanaman Modal3) Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal4) Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal5) Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal6) Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal7) Izin Prinsip Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal8) Izin Usaha Penggabungan Perusahaan Penanaman Modal Untuk
Berbagai Sektor Usaha9) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)10) Izin Apotek
23
11) Izin Toko Obat12) Izin Praktek Dokter Umum13) Izin Praktek Dokter Gigi14) Izin Praktek Dokter Spesialis15) Izin Optikal16) Izin Laboratorium Klinik17) Izin Bidan18) Izin Balai Pengobatan19) Izin Apotek Penggantian Pengelola Optik20) Izin Apotek Pengganti Sarana21) Izin Usaha Industri22) Izin Pemanfaatan Taman Kota (RTH)23) Ijin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP)24) IUTM selain minimarket25) (IUTM dengan Pusat Perbelanjaan)26) (IUTM Minimarket)27) Izin Mendirikan dan Operasional Rumah Sakit Kelas
C danD28) Izin Mendirikan Penyelenggaraan Puskesmas29) Izin Praktek Tenaga Perawat30) Izin Praktek Tenaga Fisioterapi31) Izin Praktek Tenaga Perawat Gigi32) Izin Praktek Tenaga Analis33) Izin Praktek Tenaga Penyehatan Tradisional34) Izin Praktek Tenaga Kesehatan Tradisional35) Izin Praktek Tenaga Nutrisionis36) Izin Praktek enaga Rontgen37) Izin Praktek Tenaga Anastesi38) Izin Praktek Tenaga Reflaksionest39) Izin Praktek Tenaga Teknik Alektro Medik40) Izin Praktek Tenaga Kefarmasian41) Izin Praktek Tenaga Apoteker42) Izin Usaha Restauran / Rumah Makan dan Jasa
Boga43) Izin Usaha Bidang Wisata44) Izin Usaha Bidang Hiburan Tetap45) Izin Reklame46) Izin Usaha Perkebunan47) Izin Lokasi
24
48) Surat Izin Juru Bor49) Surat Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah
(SIPPAT)50) Izin Usaha Peternakan51) Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang wallet52) Izin Usaha Konstruksi
Non Perizinan terdiri dari:1) Perpanjangan Izin Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA)2) Surat Keterangan Tempat Usaha (SKTU)3) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)4) Tanda Daftar Industri (TDI)5) Izin Tanda Daftar Gudang (TDG)6) Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)
Dalam standar pelayanan yang di tetapkan waktu penyelesaian perizinan yang tidak memerlukan survey lapangan adalah 5 hari kerja, sedangkan izin yang memerlukan pengecekan lapangan adalah 14 hari kerja. Penetapan standar waktu tersebut sesuai dengan kondisi keadaan sumber daya dan sarana prasarana yang ada. Di harapkan seiring dengan peningkatan sumber daya yang mampu di sediakan standar waktu tersebut dalam waktu 5 tahun kedepan dapat meningkat menjadi 3 hari untuk pelayanan yang tidak memerlukan cek lapangan dan 7 hari untuk pelayanan yang memerlukan survey lapangan.
Untuk pelayanan informasi pengaduan telah dibentuk unit pelayanan pengaduan masyarakat, dalam standar pelayanan yang di tetapkan untuk setiap pengaduan masyarakat yang masuk di tergetkan paling lambat 10 hari kerja telah ada respon atau upaya penyelesainnya. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, setiap tahun juga di lakukan survey kepuasan masyarakat melalui penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Indeks kepuasan masyarakat (IKM) merupakan salah satu instrument untuk mengukur tingkat kinerja pada unit pelayanan Instansi Pemerintah, IKM merupakan penilaian masyarakat terhadap terhadap kinerja tersebut. Dengan demikian akan diketahui secara real dan objektif kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh instansi pemberi pelayanan.
Adanya penilaian dari penerima pelayanan merupakan bahan yang sangat penting untuk dijadikan bahan penyempurnaan sekaligus
25
pendorong untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan. Hasil IKM dapat menjadi tolak ukur kinerja pelayanan publik. Untuk keberlangsungan survei IKM ini diperlukan program kerja dan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun agar kualitas pelayanan publik dapat terjaga. Realisasi hgasil penilaian IKM pada tahun 2017 adalah 83,09 (Nilai A/Sangat Baik) dan pada tahun 2018 diperoleh nilai 82,58 (Nilai A / Sangat Baik).
2.3.2 Sistem dan Prosedur PelayananUntuk memberikan kepastian kepada masyarakat pengguna
layanan, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar telah metetapkan beberapa standar pelayanan sebagai berikut :a. Keputusan Kepala BP2T Nomor 5 tahun 2009 tentang Standar
Pelayanan Publik pelayanan Perizinan, yang memuat pedoman internal dan eklsternal pelayanan perizinan yang terdiri dari Jenis Pelayanan, Dasar Hukum, Persyaratan, SOP/Prosedur pelayanan, Waktu Penyelesaian, Biaya Pelayanan, Sarana dan Prasarana, Kompetensi SDM, Pelayanan Informasi dan Pengaduan.
b. Keputusan Kepala BP2T Tahun 2009 Standar pelayanan Publik (SPP) Call Center dan SMS Gateway, yang memuat Pedoman Internal dan eksternal pelayanan informasi dan pengaduan yang terdiri dari Maksud dan Tujuan, Produk Pelayanan/Cara Penggunaan, SOP/Prosedur, dan Biaya pelayanan.
c. SPP dan SOP Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 :SPP dan SPP ISO 9001:2008 ini teridiri dari SOP Pengendalian Dokumen, SOP Pengendalian Rekaman, SOP Audit Internal, SOP Pengendalian Produk Tidak Sesuai, SOP Tindakan Perbaikan dan Pencegahan, SOP Komunikasi, SOP Evaluasi Kepuasan Pelanggan, SOP Pengukuran Dan Analisa Data, SOP Pengendalian Surat Menyurat, SOP Pemeliharaaan Sarana Prasarana , SOP Seleksi Dan Evaluasi Rekanan, Spp Penerbitan IMB/HO/REKLAME/SKTU/SIUP/ TDP, SPP Penyerahan Produk Ijin, serta SPP Informasi dan Pengaduan Sistem dan prosedur diatas tidak bersifat final, dalam arti setiap tahun akan di lakukan evaluasi dan perbaikan sesuai kondisi, kebutuhan dan peningkatan sarana dan prasarana yang di miliki, sehingga di perlukan prgram kerja dan kegiatan dalam yang mendukung perbaikan sistem dan prosedur pelayanan ini.
26
D. Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu nomor 001.a tahun 2013 tentang Standar pelayanan Publik (SPP) Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.
E. Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Nomor 005.A tahun 2013 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.
F. Peraturan Bupati Banjar Nomor 62 tahun 2015 tentang Standar Operasional Prosedur Pemberian Pelayanan Perizinan Dan Non Perizinan Badan Koordinasi Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu.
27
Tabel T-C.23.Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah DPMPTSP (sebelum berubah)
Kabupaten Banjar
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah
TARGET SPM
TARGET IKK
TARGET INDIKAT
OR LAINNYA
TARGET RENSTRA SKPD TAHUN REALISASI CAPAIAN TAHUN RASIO CAPAIAN PADA TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Persentase
pertumbuhan investasi (kenaikan/penurunan nilai realisasi investasi PMDN/PMA)
100 84% 85% - - 119% 142,50% 9016% - - 1,19 169,64 10607,2
2 - -
2
Persentase penangan pengaduan tantang layanan publik dibidang perizinan yang telah ditindaklanjuti
100% 100% 100% - - 100% 100% 100% - - 100 100 100 - -
3Indeks Kepuasan Masyarakat pelayanan perizinan
100 81,7 81,9 - - 80,34 83,09 82,58 - - 80,34 101,70 100,83 - -
28
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah DPMPTSP (setelah berubah)Kabupaten Banjar
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah
TARGET SPM
TARGET IKK
TARGET INDIKAT
OR LAINNYA
TARGET RENSTRA SKPD TAHUN REALISASI CAPAIAN TAHUN RASIO CAPAIAN PADA TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Persentase
pertumbuhan investasi (PMDN dan PMA)
- - - 1% 1% - - - - - - -
2 Indeks Kepuasan Masyarakat - - - 82 82,1 - - - - - - -
29
30
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan
Dalam upaya pengembangan DPMPTSP kedepan terdapat peluang yang harus dapat dipergunakan semaksimal mungkin diantaranya :a. Adanya kebijakan pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan melalui Perizinan terpadub. Tersedinya berbagai peraturan dan petunjuk teknis tentang pemberian
pelayanc. Tersedianya berbagai lembaga diklat dan pelatihan yang menyediakan
pelayanan perizinand. Adanya dukungan pimpinan daerah terhadap DPMPTSPe. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan TI
Namun demikian juga terdapat tantangan yang perlu di waspadai dan di carikan solusi pemecahannnya diantaranya :
A. Koordinasi dan kewenangan DPMPTSP dengan dinas tehnis yang masih kurang
B. Kurangnya informasi dan partisipasi masyakat dalam proses pelayanan pada DPMPTSP.
C. Masih adanya kritik dan keluhan masyarakat terhadap kualitas pelayanan.
D. Masih tergantungnya kecepatan pelayanan dengan dinas tehnis pemberi rekomendasi.
E. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya Perizinan usaha bagi mereka dan PAD bagi pembangunan daerah.
31
32
Tabel T-C.24Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
UraianAnggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-Rata-rata
Pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019
2020
Anggaran
Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.855.351.360,00
1.861.146.285,00
1.626.604.000,00
0,00 0,00 1.779.538.440,00
1.821.396.442,00
1.555.327.318,00
-
-
95,91
97,86
95,62
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyediaan jasa surat menyurat
5.100.000,00 3.900.000,00
3.900.000,00 5.100.000,00
3.900.000,00
3.900.000,00 100,00
100,00
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
154.400.000,00
133.000.000,00
148.600.000,00
113.077.220,00
118.498.620,00
106.430.097,00
73,24
89,10
71,62
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyediaan jasa kebersihan kantor
21.614.800,00 21.614.080,00
32.014.080,00 18.943.140,00
21.614.000,00
31.607.040,00 87,64
100,00
98,73
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyediaan alat tulis kantor
55.000.000,00 30.000.000,00
30.000.000,00 55.000.000,00
30.000.000,00
30.000.000,00 100,00
100,00
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
89.800.000,00 50.000.000,00
50.000.000,00 89.794.000,00
49.926.800,00
50.000.000,00 99,99
99,85
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
16.000.000,00 20.000.000,00
15.000.000,00 15.959.000,00
20.000.000,00
15.000.000,00 99,74
100,00
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
0,00 5.000.000,00
5.000.000,00 -
5.000.000,00
5.000.000,00 #DIV/0!
100,00
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
22.500.000,00 16.800.000,00
27.000.000,00 11.042.000,00
16.800.000,00
26.709.000,00 49,08
100,00
98,92
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyediaan makanan dan minuman
405.400.000,00
385.000.000,00
245.200.000,00
402.970.000,00
384.921.000,00
234.975.000,00
99,40
99,98
95,83
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
33
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di dalam dan ke luar daerah
517.193.040,00
497.166.925,00
294.864.800,00
512.583.040,00
484.280.342,00
292.304.181,00
99,11
97,41
99,13
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyedia pendukung administrasi/teknis perkantoran
568.343.520,00
698.665.280,00
775.025.120,00
555.070.040,00
686.455.680,00
759.402.000,00
97,66
98,25
97,98
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
434.450.000,00
473.900.000,00
254.500.000,00
0,00 0,00 411.763.332,00
471.290.832,00
242.536.978,00
-
-
94,78
99,45
95,30
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Pengadaan peralatan gedung kantor
43.750.000,00 59.000.000,00
13.000.000,00 43.750.000,00
59.000.000,00
13.000.000,00 100,00
100,00
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Pengadaan mebeleur 37.000.000,00 113.300.000,00
- 37.000.000,00
112.980.000,00
- 100,00
99,72
#VALUE!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
#VALUE!
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
51.700.000,00 83.000.000,00
77.000.000,00 44.570.000,00
82.962.740,00
76.450.000,00 86,21
99,96
99,29
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
59.000.000,00 53.000.000,00
58.000.000,00 58.923.142,00
52.772.642,00
57.960.774,00 99,87
99,57
99,93
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
166.000.000,00
136.000.000,00
76.500.000,00 152.047.190,00
134.050.450,00
65.126.204,00 91,59
98,57
85,13
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
30.000.000,00 - - 28.550.000,00
- - 95,17
#VALUE!
#VALUE!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
#VALUE!
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
47.000.000,00 29.600.000,00
30.000.000,00 46.923.000,00
29.525.000,00
30.000.000,00 99,84
99,75
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
235.100.000,00
140.008.350,00
81.000.000,00 0,00 0,00 235.099.168,00
140.008.350,00
80.103.000,00 0,00 0,00 100,00
100,00
98,89
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan
235.100.000,00
140.008.350,00
81.000.000,00 235.099.168,00
140.008.350,00
80.103.000,00 100,00
100,00
98,89
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
23.300.000,00
26.150.000,00
21.545.680,00
-
-
18.947.500,00
25.369.000,00
20.856.500,00
-
-
81,32
97,01
96,80
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
34
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
13.300.000,00
16.150.000,00
11.545.680,00 9.897.500,00
15.969.000,00
11.456.500,00 74,42
98,88
99,23
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
2.500.000,00
2.500.000,00
2.500.000,00 2.500.000,00
2.500.000,00
2.500.000,00 100,00
100,00
100,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
7.500.000,00
7.500.000,00
7.500.000,00 6.550.000,00
6.900.000,00
6.900.000,00 87,33
92,00
92,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
419.620.000,00
319.320.000,00
356.270.000,00
-
-
414.527.790,00
317.487.990,00
355.512.761,00
-
-
98,79
99,43
99,79
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
55.120.000,00
59.320.000,00
58.070.000,00
53.308.500,00
59.320.000,00
58.041.004,00
96,71
100,00
99,95
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
peningkatan kualitas SDM Guna peningkatan pelayanan investasi
120.500.000,00
110.000.000,00
113.200.000,00
119.719.290,00
108.707.440,00
112.650.757,00
99,35
98,82
99,51
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
penyelenggaraan pameran investasi
244.000.000,00
150.000.000,00
185.000.000,00
241.500.000,00
149.460.550,00
184.821.000,00
98,98
99,64
99,90
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
871.432.520,00
690.545.000,00
679.595.000,00
-
-
856.360.398,00
688.462.428,00
661.002.857,00
0,00 0,00 98,27
99,70
97,26
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Memfasilitasi dan Koordinasi Kerjasama Di Bidang Inventasi
41.250.000,00 36.250.000,00
- 39.135.000,00
35.965.290,00
- 94,87
99,21
#VALUE!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
#VALUE!
Penyusunan Cetak Biru (Master Plan) Pengembangan Penanaman Modal
238.850.000,00
- - 235.036.023,00
-
- 98,40
#VALUE!
#VALUE!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
#VALUE!
Penyusunan Sistem Informasi Penanaman Modal
0,00 - - -
-
- #DIV/0!
#VALUE!
#VALUE!
#DIV/0!
#DIV/0!
#VALUE!
#DIV/0!
penyederhanaan prosedur perizinan dan peningkatan pelayanan penanaman modal
540.382.520,00
598.245.000,00
620.495.000,00
532.528.625,00
596.502.360,00
601.902.857,00
98,55
99,71
97,00
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Kajian kebijakan penanaman modal
50.950.000,00 56.050.000,00
59.100.000,00 49.660.750,00
55.994.778,00
59.100.000,00 97,47
99,90
100,00
35
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
166.080.000,00
162.980.000,00
77.824.000,00
-
-
164.784.250,00
162.964.100,00
77.194.000,00
-
-
99,22
99,99
99,19
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan Daerah
166.080.000,00
162.980.000,00
77.824.000,00 164.784.250,00
162.964.100,00
77.194.000,00 99,22
99,99
99,19
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
208.115.120,00
320.415.120,00
277.202.320,00
0,00 0,00 196.097.080,00
312.537.290,00
273.412.476,00
0,00 0,00 94,23
97,54
98,63
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penyusunan Sistem Informasi Terhadap Layanan Publik
208.115.120,00
320.415.120,00
277.202.320,00
196.097.080,00
312.537.290,00
273.412.476,00
-
-
94,23
97,54
98,63
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Program Mengintensifikasi Penanganan Pengaduan Masyarakat
94.360.000,00
100.060.000,00
58.178.000,00
-
-
76.665.000,00
96.260.000,00
58.028.000,00
-
-
81,25
96,20
99,74
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Pembentukan Unit Khusus Penganan Pengaduam Masyarakat
94.360.000,00
100.060.000,00
58.178.000,00
76.665.000,00
96.260.000,00
58.028.000,00
81,25
96,20
99,74
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Program Penunjang Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan
172.600.000,00
157.500.000,00
49.100.000,00
-
-
158.993.749,00
156.837.250,00
45.904.190,00
-
-
92,12
99,58
93,49
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Penunjang Penyelenggara Pemerintahan dan pembangunan
172.600.000,00
157.500.000,00
49.100.000,00 158.993.749,00
156.837.250,00
45.904.190,00 92,12
99,58
93,49
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TOTAL 4.480.409.000,00
4.252.024.755,00
3.481.819.000,00
-
-
4.312.776.707,00
4.192.613.682,00
3.369.878.080,00
-
-
96,26
98,60
96,78
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
36
BAB IIIPERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS
DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU
3.1 Identifikasi Permasalahan
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar, tentunya tidak akan terlepas dari kendala atau permasalahan yang dapat mengganggu atau menghambat tercapainya tujuan-tujuan organisasi. Untuk mengidentifikasi persalahan baik dari internal maupun eksternal organisasi dapat dilakukan dengan membandingkan anatara kondisi sekarang organisasi dengan kondisi yang diinginkan. Identifikasi permasalahan terebut dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel T-B.35Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan DaerahNo Masalah Pokok Masalah Akar Masalah1 2 3 4
1 Masih rendahnya pertumbuhan investasi Daerah
Masih adanya tarik ulur kewenangan terkait perizinan dengan dinas tehnis
Masih kurangnya pemahaman batas kewenangan DPMPTSP dengan Dinas Tehnis
2 Masih rendahnya kualitas tata kelola pemerintahan
Masih adanya keterlambatan proses perizinan akibat terlambatnya rekomendasi dari dinas tehnis
Masih tergantungnya kecepatan pelayanan dengan dinas tehnis pemberi rekomendasi
3 Kesadaran masyarakat tentang perizinan masih rendah
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya Perizinan usaha bagi mereka dan PAD bagi pembangunan daerah
4 Masih terjadi pertentangan pendapat / opini terkait pelayanan dengan dinas tehnis
Koordinasi dengan dinas tehnis yang mesih kurang
37
5 Masih rendahnya kesadaran pegawai dalam hal disiplin
Tingkat disiplin SDM DPMPTSP yang masih kurang
6 Kurangnya SDM DPMPTSP yang secara disiplin ilmu berkesesuaian dengan jenis perizinan yang di tangani
Kompetensi dan pengalaman SDM DPMPTSP yang masih kurang memadai
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah
Visi Kabupaten Banjar adalah "Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Banjar yang Sejahtera dan Barokah" yang dijabarkan sebagai berikut :1. Sejahtera; sejahtera adalah kesejahteraan rakyat yang
mengadung keterpaduan dimensi material dan spiritual dalam wujud suasana kehidupan yang aman dan damai.
2. Barokah; barokah adalah sesuatu yang dirasakan mempunyai nilai tambah, memberi manfaat dan kemaslahatan bagi orang banyak
Dalam upaya mewujudkan visi Kabupaten Banjar 2016-2021, maka ditetapkan misi pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai berikut :1. Meningkatkan pengamalan ajaran agama dan suasana kehidupan
beragama,2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbasis
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan kesejahteraan sosial,3. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam berbasis
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan komoditas unggulan daerah lainnya dengan pendekatan agribisnis dan industri berwawasan lingkungan secara berkelanjutan,
4. Mewujudkan pemerataan dan keseimbangan pembangunan infrastruktur untuk mendukung daya saing ekonomi daerah,
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan amanah.
Pokok-pokok misi : Agama: pengamalan dan suasana keagamaan
38
SDM: pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, pelayanan social Pertumbuhan ekonomi, pendapatan : pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya alam pertanian umum, agribisnis, agroindustri, daya saing komoditas unggulan daerah, kelestarian lingkungan, pembangunan berkelanjutan
Pemerataan dan keseimbangan : ekonomi dan pembangunan antar wilayah
Pelayanan: pelayanan pemerintahan dan pelayanan publik
Penjelasan misi :• Misi Kesatu :
Mewujudkan kondisi masyarakat yang mengamalkan nilai-nilai ajaran agama berbasis keilmuan sehingga terjaga nuansa keindahan kehidupan beragama, ketertiban di lingkungan masyarakat, terpelihara kerukunan dan toleransi antar umat beragama serta kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.
• Misi Kedua :Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan indikasi adanya peningkatan mutu pendidikan terhadap siswa sekolah umum dan agama, meningkatnya minat baca masyarakat, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, kualitas ketenagakerjaan serta perlindungan sosial terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
• Misi Ketiga :Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan indikasi adanya pertumbuhan ekonomi khususnya PDRB sektor pertanian umum, sektor perikanan, mantapnya ketahanan pangan daerah yang disertai peningkatan pendapatan, produksi dan produktifitas, peningkatan nilal tambah, daya saing produk unggulan daerah, pengembangan industri hilir, agroindustri, kebijakan (regulasi) yang tepat dengan tetap memperhatikan kelestarian sumber daya alam yang berkelanjutan serta serta prinsip tata kelola lingkungan yang baik
Misi Keempat :Mewujudkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan yang berkeadilan dan menyelenggarakan pembangunan pada segala aspek dan sendi kehidupan yang
39
hasilnya dapat dirasakan secara merata, seimbang dan proporsional oleh seluruh lapisan masyarakat dan antar wilayah dengan mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh. Keberpihakan kepada masyarakat dan wilayah yang tertinggal, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran, menyediakan akses yang sama terhadap pelayanan sosial dan sarana prasarana ekonomi serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek.
Misi Kelima :Meningkatkan penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang efisien, efektif dan akuntabel, pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berorientasi publik, kondisi keamanan dan politik yang kondusif serta pelayanan publik yang berorientasi ada pelayanan prima secara terpadu
Berdasarkan hal tersebut, DPMPTSP Banjar mengemban misi ketiga dan kelima dari 5 (lima) misi yang ditetapkan Kepala Daerah yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan amanah. Sedangkan program kegiatan yang dilaksanakan yaitu program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dengan 7 (tujuh) kegiatan yaitu :1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi2. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
daerah4. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya, Sarana dan Prasarana
Daerah5. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat6. Program Penunjang Penyelenggaraan Pemerintah dan
Pembangunan7. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
3.3 Telaahan Renstra Kementrlan/Lembaga dan Renstra Kabupaten
Banjar
Penyusunan RPJMD Kabupaten Banjar Tahun 2016-2021 memperhatikan dan rnengacu tujuan, sasaran dan prioritas
40
pembangunan yang tercantum dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan untuk mewujudkan sinkronisasi dan sinergi dalam mendorong peningkatan kinerja pembangunan daerah. Penyusunan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan mempertimbangkan dan mengacu tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan, serta prioritas pembangunan nasional Nawacita yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Oleh sebab itu, penyusunan RPJMD Kabupaten Banjar memperhatikan agenda pembangunan Nawacita yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019.RPJMN 2015-2019 menjelaskan visi pembangunan: "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri don Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong", dan misi pembangunan:1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu
menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirianekonomi dengan mengamankan sumber daya
maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum:
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tingg], maju dan sejahtera;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional; dan
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
RPJMN 2015-2019 memuat sembilan agenda prioritas pembangunan (Nawacita) menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, yaitu:1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
41
bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia;6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsaAsia lainnya;
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;
8. Melakukan revolusi karakter bangsa; dan9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi
sosiallndonesia.
RPJMN 2015-2019 juga memberikan arah kebijakan untuk memperkuat sinkronisasi dan sinergi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan antara Pemerintah Kabupaten Banjar, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah. Penyusunan RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan juga memperhatikan komitmen nasional dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs = Sustainable development goals). Oleh sebab itu, penyusunan RPJMOKabupaten Banjar 2016-2021 juga memperhatikan, mengacu dan mendukung terwujudnya tujuan, sasaran dan prioritas pembangunan Nawacita dan SOGs.Selain itu dengan adanya Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 213/PMK.07/2010 dan Nomor 58 Tahun 2010 yang dicabut dan diganti dengan Peraturan bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 15/PMK.07/2014 dan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Tahapan persiapan dan pelaksanaan pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan (PBB P2) dan Perkotaan sebagai pajak daerah membuka peluang daerah untuk pemutakhiran data wajib pajak PBBP2.
RPJMD Kabupaten Banjar menjadi pedoman dalam
42
penyusunan Rencana Strategis Perangkat Paerah (Renstra PD). Renstra PD merupakan penjabaran teknis dari perwujudan visi dan misi, tujuan dan sasaran dari RPJMD Kabupaten Banjar 2016-2021. Renstra PD juga menjadi dokumen perencanaan teknis operasional yang memuat kebijakan, program dan kegiatan yang dilengkapi dengan sasaran dan indikator kinerja, lokasi dan anggaran sesuai dengan urusan bidang dan atau fungsi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan, Renstra disusun oleh setiap Perangkat Daerah di bawah Koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Banjar
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian lingkungan
Hidup StrategisWilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis
beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah Vag memiliki fungsi utama lindung atau budidaya.
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disingkat RTRW,ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD, Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksiting, maka SKPD dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan dan prioritas wilayah pelayanan SKPD dalam lima tahun mendatang, Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut.
Penataan ruang daerah bertujuan untuk mewujudkan tata ruang yang amant nvaman, produktif, efektif, efesien, terpadu, berkelanjutan dan berwawasan Iingkungan, serta religius berbasis pada pengembangan potensi unggulan daerah sebagai kawasan agropolitan, peri kanan, pariwisata, kehutanan, pertambangan, energi, melalui pengembangan sistem perkotaan, pengembangan jaringan perdagangan lokal, regional, nasional dan internasional dalam rangka peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
43
Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Banjar tersebut di atas, maka ditetapkan 13 (tiga belas) kebijakan sebagai berikut:1. Pemerataan seluruh kecamatan dengan cara menyeimbangkan
usaha pembangunan;2. Pengembangan pariwisata yang berbasis pada alam dan
lingkungan buatan;3. Pengembangan sektor pertanian yang dapat merangsang
kearah berkembangnya agropolitan dan perluasan areal pertanian (ekstensifikasi dan intensifikasi);
4. Perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem;
5. Pengembanganjaringan perdagangan lokal, regional, nasional dan internasional;
6. Pengembangan kawasan perikanan budidaya dan tangkap dalam mewujudkan terbentuknya kawasan minapolitan;
7. Pengembangan ekonomi lokal daerah berbasis potensi sumber daya alam dan komoditas unggulan;
8. Pengembangan wilayah transmigrasi untuk pemerataan pengembangan wilayah baik melalui pembukaan permukiman perdesaan baru dan/atau pengelolaan kawasan peruntukan pertanian dengan pembukaan lahan pertanian baru;
9. Perlindungan daerah nipah dan rambai konservasi kawasan lindung pesisir berupa ekosistem mangrove dan pengembangan potensi perikanan pesisir;
10. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara;
11. Pengelolaan kawasan hutan produksi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan dikelola secara optimal;
12. Pembentukan dan pengembangan kawasan pusat-pusat kegiatan utama;
13. Peningkatan penyediaan prasarana dan sarana secara terpadu yang berwawasan lingkungan.
Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan teriterasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
44
kebijakan, rencana dan/atau program.Untuk DPMPTSP Banjar, sebagaimana telah diuraikan
dalam RTRW maka KLHS juga berorientasi pada pengelolaan wilayah yang mempertimbangkan lingkungan hidup. Pengelolaan disini meliputi segi pembiayaan dan pendanaan yang menunjang dalam pelaksanaan pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui tahapan RTRW yang matang serta berpedoman pada KLHS.
3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis
Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi dalam pelayanan perizinan dan informasi dan pengaduan terdapat beberapa isu-isu strategis yang merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu kabupaten Banjar sebagai berikut :1. Belum terpenuhinya rasio kecukupan SDM terhadap beban kerja
DPMPTSP2. Perlunya peningkatan kompetensi SDM DPMPTSP3. Perlunya peningkatan ketersediaan Sarana dan Prasarana yang
memadai kantor untuk memberikan pelayanan prima4. Perlunya kejelasan batas kewenangan antara DPMPTSP dan
Dinas Tehnis dalam proses pelayanan perizinan5. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam peningkatan
kualitas pelayanan perizinan6. Masih rendahnya pemahaman masyarakat akan pentingnya
perizinan bagi iklim usaha
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi DPMPTSP Kabupaten Banjar, maka dilakukanlah analisis SWOT untuk mengidentifikasi secara sistematis upaya konkrit yang perlu dilakukan sesuai dengan tuntutan kondisi yang dihadapi, analisis strategis dilakukan dengan menganalisis faktor lingkungan untuk mencermati lingkungan dalam organisasi yang menghasilkan data tentang Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) dan analisis terhadap lingkungan eksternal organisasi untuk dapat mengetahui Peluang (Opportunities) dan Tantangan (Threats) yang dihadapi.
45
Berdasarkan analisis tersebut didapatkan data-data kondisi lingkungan tersebut sebagai berikut:
1. Kekuatan (Strength)a. Tersedinya tenaga tehnis hasil mutasi dari dinas tehnisb. Tersedinya pagu anggaran c. Adanya kerjasama yang baik antar Karyawan DPMPTSPd. Tersedianya data dan informasi manajemen pelayanan hasil studi bandinge. Adanya SPP Pelayanan Perizinan sebagai pedoman kerja
f. Tersedianya sarana dan prasarana minimal
g. Tersedianya SIM Pelayanan Periijinan berbasis TI
h. Ruag pelayanan yanbg refresentatif
2. Kelemahan (Weakness)a. Sarana Prasarana yang dimiliki masih belum lengkapc. Ruang tata Usaha dan Pemrosesan Ijin yang belum memadaid. Kompetensi dan pengalaman SDM yang masih kurang memadaie. Jumlah SDM yang kurang memadai dibanding beban kerjaf. Tingkat disiplin PNS yang masih kurangh. Masih adanya gaya birokratis dalam pelayanan
3. Peluang (Opportunities)a. Adanya kebijakan pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan melalui Perizinan terpadub. Tersedinya berbagai peraturan dan petunjuk teknis tentang pemberian pelayanc. Tersedianya berbagai lembaga diklat dan pelatihand. Adanya dukungan pimpinan daerah terhadap DPMPTSPe. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan TI
4. Ancaman (Threats)a. Koordinasi dengan dinas tehnis yang masih kurangb. Masih kurangnya pemahaman batas kewenangan DPMPTSP dengan
Dinas Tehnisc. Kurangnya informasi dan partisipasi masyakat dalam proses
pelayanan pada DPMPTSPd. Masih adanya kritik dan keluhan masyarakat terhadap kualitas pelayanane. Masih tergantungnya kecepatan pelayanan dengan dinas tehnis
pemberi rekomendasi
46
f. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya Perizinan usaha bagi mereka dan PAD bagi pembangunan daerah
5. Asumsi
Faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal diatas kemudian dianalisis dengan metode SWOT untuk mendapatkan asumsi-asumsi yang akan digunakan untuk menentukan faktor kunci keberhasilan dan merupakan pilihan strategis sebagai dasar untuk menyusun rencana strategis. Asumsi tersebut merupakan konklusi atau kesimpulan yang dihasilkan dari analisis SWOT tentang faktor-faktor lingkungan dan dampaknya terhadap masa depan organisasi. Asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Adanya ketersedian anggaran dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
b. Dengan adanya diklat dan pelatihan dapat meningkatkan kualitas SDM DPMPTSP dalam pemberian pelayanan
c. Dengan kemajuan TI yang semakin berkembang, Sistem Informasi dan manajemen perlayanan dan sarana-prasarana yang dimiliki dapat terus di kembangkan, untuk meningkatkan kecepatan, kemudahan dan kualitas pelayanan
d. Dengan menerapkan SPP yang ditetapkan tiap tahun akan memberikan standar kerja bagi SDM DPMPTSP dalam mewujudkan pelayanan terbaik
e. Dengan Memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi informasi akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan partisipasi masyarakat dalam proses perbaikan pelayanan pada DPMPTSP
f. Adanya DPMPTSP di daerah lain yang berprestasi di tingkat nasional, dapat dijadikan referensi dalam perbaikan kualitas pelayanan
g. Adanya dukungan kebijakan dari tingkat nasional dan daerah dapat dipergunakan semaksimalkan mungkin melakukan inovasi dalam perbaikan kualitas pelayanan Perizinan.
h. Adanya pengelolaan yang baik terhadap kritik, saran, dan pengaduan masyarakat akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
47
i. Keberhasilan DPMPTSP dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Perizinan akan dapat meningkatkan PAD
untuk memberikan perhatian dan memperkuat rencana dalam mengemban misi yang dikembangkan dari strategi hasil analisis SWOT didapatkan Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Succes Faktors) sebagai berikut :
1. Tersedinya kesempatan yang merata untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM
2. Adanya SPP dan manajemen mutu pelayanan yang diterapkan secara tegas sebagai pedoman pelaksanaan tugas
3. Adanya pagu anggaran yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
4. Adanya Sistem informasi dan manajemen pelayanan berbasis Tehnologi informasi
5. Kemauan dan disiplin yang tinggi dari staf dan pimpinan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan dukungan kebijakan dari pusat dan daerah terutama dinas tehnis dan kepala daerah yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan PAD
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap proses perizinan dan peran serta masyarakat dalam upaya perbaikan kualitas pelayanan berujung pada peningkatan iklim usaha dan penerimaan PAD.
BAB IVTUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DPMPTSP
48
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar, sebelumnya harus dirumuskan kedalam bentuk yang lebih terarah dan operasional , berupa penetapan tujuan dan sasaran stratejik. Tujuan dan sasaran ini ditetapkan berdasarkan pada Visi, Misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan melalui analisi SWOT sebelumnya. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi misi yang ingin dicapai atau dihasilkam pada akhir periode Renstra. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang ditetapkan. Tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan dapat diuraikan sebagai berikut :
49
Tabel T-C.25Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET CAPAIAN ( Tahun Ke-)1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Meningkatnya inklusifitas pertumbuhan ekonomi daerah
Meningkatnya investasi persentasi pertumbuhan investasi (kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN / PMA)
- - 1% 1% 1%
2. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik (Perijinan)
Indeks Kepuasan Masyarakat - - 82% 82,1% 82,2%
50
BAB VSTRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Tujuan dan sasaran strategis akan dicapai dan diawali dengan penentuan kebijakan-kebijakan untuk menjaga agar program dan kegiatan tidak keluar dari arah pencapaian tujuan dan sasaran. Dari kebijakan-kebijakan tersebut kemudian disusun program-program secara sekuensial setiap tahunnya. Dari program inilah nantinya akan dijabarkan dengan kegiatan-kegiatan implementatif berdasarkan Permendagri No 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Strategi adalah cara atau langkah langkah yang berisikan kebijakan dan program program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi Adapun Strategi yang akan dilakukan oleh DPMPTSP sampai tahun 2021 mendatang adalah :
1. Mengikuti kegiatan diklat yang disediakan oleh lembaga yang berkompeten
2. Menyediakan anggaran operasional penyusunan laporan keuangan3. Menyediakan anggaran rutin untuk menunjang kegiatan kantor4. Meyusun dan membuat buku Standar Pelayanan Publik, dan buku-
buku peraturan lainnya5. Mengikuti pelatihan pemeliharaan penerapan manajemen Mutu ISO
9001:2008 dan melaksanakan audit eksternal terhadap peneraannya setiap tahun
6. Menyediakan anggaran dan sarana untuk mempermudah pengukuran IKM
7. Melakukan update terhadap penerapan teknologi yang ada sesuai perkembangan
8. Membentuk unit khusus penanganan pengaduan masyarakat dan standar penanganan pengaduan masyarakat, serta menyediakan instrumen yang diperlukan
9. Melaksanakan sosialisasi tentang perizinan di Kecamatan-Kecamatan dan mengikuti pameran
10. Melakukan pemetaan objek perizinan dan operasi sisir
Kebijakan adalah arah/tindakan yang akan diambil oleh SKPD dalam mencapai tujuan. Kebijakan yang telah ditetapkan untuk optimalisasi pendapatan daerah dari sumber sumber yang sudah terdata serta pengelolaan keuangan daerah nantinya
51
menjadi pedoman dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan harus mendukung terwujudnya visi dan misi Kabupaten Banjar, oleh karenanya seluruh kebijakan baik mengenai pendapatan daerah maupun belanja diarahkan untuk mencapai visi dan misi tersebut di atas. Adapun Kebijakan yang dilakukan oleh DPMPTSP Kab. Banjar sebagai berikut :1. Menyediakan pelayanan admnistrasi / ketata usahaan secara
profesioal untuk mendukung lancarnya seluruh kegiatan kantor2. Menyelenggarakan pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana3. Membuat dan memperbaiki, menghimpun dan menerapkan Standar
Pelayan Publik (SPP) dan peraturan lainnya4. Membuat dan Menerapkan, standar mutu kegiatan kantor sesuai ISO
9001:2008 dan audit pelaksanaannya5. Menyelenggarakan pengukuran kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan DPMPTSP6. Membuat dan mengembangksan SIM Pelayayanan Perizinan berbasis
TI7. Membuat dan menerapkan Standar Operational Procedure
penanganan dan instrumen pengaduan/aspirasi masyarakat8. Melakukan sosialisasi pelayanan Perizinan pada DPMPTSP9. Melakukan intenifikasi/ ekstensifikasi penerimaan PAD sektor Perizinan
dan pengawasan Perizinan
52
53
Tabel T-C.26.Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Banjar yang Sejahtera dan BarokahMisi III : 3. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam berbasis pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan komoditas unggulan daerah lainnya dengan pendekatan agribisnis dan industri berwawasan lingkungan secara berkelanjutan
Tujuan Sasaran Strategi Arah KebijakanMeningkatnya inklusifitas pertumbuhan ekonomi daerah
Meningkatnya nilai investasi meningkatkan investasi dengan arahan kebijakan penciptaan iklim usaha yang kondusif
memfasilitasi kemudahan berinvestasi dengan penyederhanaan perizinan
Misi V : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan amanah.
Tujuan Sasaran Strategi Arah KebijakanMeningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Publik (Perijinan)Peningkatan pelayanan perijinan
Menyederhanakan prosedur dan peningkatan pelayanan Penanaman Modal
54
55
BAB VIRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Berdasarkan uraian matrik Isu, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan diatas kemudian disusun rencana stratejik Program, Kegiatan, Indikator, dan Pendanaan dari tahun 2016-2021 pada DPMPTSP Kabupaten Banjar sebagai acuan dan pedoman secara sungguh-sungguh dalam penyusunan program/kegiatan, sehingga secara bertahap keinginan yang tertuang dalam Visi dan Misi dapat tercapai. Untuk lebih jelasanya dapat di lihat dalam tabel sebagai berikut
56
Tabel T-C.27
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan
Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
Kode
PROGRAM dan Kegiatan
INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) dan KEGIATAN (OUTPUT)
KONDISI AWAL
TARGET CAPAIAN ( Tahun Ke-)
Unit kerja (Bidang)
lokasi
Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Kondisi AkhirTarg
et RpTarget Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 12 9 18 9 19 9 12 21 Meningkatnya inklusifitas pertumbuhan ekonomi daerah
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan
Meningkatnya investasi
Meningkatnya kualitas pelayanan publik (perijinan)
persentasi pertumbuhan investasi (kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN / PMA)
Indeks Kepuasan Masyarakat (Perijinan)
program Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
- realisasi nilai
investasi- IKM
419.128.760
Rp. 1.700.000.0
00.000544.867.38
8Rp.
1.717.000.000.000
708.327.604Rp.
7.551.659.405.608
Bidang Penanaman Modal
Pengembangan sistem informasi penanaman modal di Daerah
Persentase jumlah pelayanan perizinan yang berbasis IT
100% 147.113.880 100% 191.248.04
4 100% 248.622.457 100%
Bidang Reklame, informasi dan pengaduan
Penyusunan sistem informasi penanaman modal di Daerah
Jumlah aplikasi pelayanan berbasis android
-
1 aplikasi 272.014.880 1 aplikasi 353.619.34
4 1 aplikasi 459.705.147 3 aplikasi
Bidang Reklame, informasi dan pengaduan
Peryederhanaan prosedur dan peningkatan pelayanan penanaman modal
Presentase jumlah izin yang diterbitkan sesuai dengan SOP (Bidang PJU)
80 % 646.863.4
0090 % 840.922.42
090 % 1.093.199.146 90%
Bidang Penanaman Modal
Presentase jumlah izin yang diterbitkan sesuai dengan SOP (Bidang PT)
- -80 % 90 % 90 % 90%
Bidang Penanaman Modal
57
Presentase jumlah izin yang diterbitkan sesuai dengan SOP (Bidang Reklame)
- - 100 % 100 % 100 %100%
Bidang Penanaman Modal
Presentase penyelesaian pelayanan pengaduan masyarakat
100 % 100 % 100 a%100%
Bidang Promosi dan Kerjasama
Jumlah dokumen IKM
2 dok 4 dok 6 dok 6 dok
Bidang Promosi dan Kerjasama
Prpgram peningkatan Promosi dan kerjasama investas
Realisasi jumlah investor 70
investor
30 investor
291.896.000
60 investor 379.464.800
90 investor 493.304.240 250 investor
Bidang Dalak
Peningkatannya kegiatan pemantauan,pembinaaan, & pengawasan pelaksanaan penanaman modal
Jumlah laporan pemantauan pelaksanaan penanaman modal
75 laporan
115.896.000
80 laporan 150.664.800
85 laporan 195.864.240 425 laporanBidang Dalak
Peningkatan kualitas SDM guna peningkatan investasi
Jumlah peningkatan kualitas SDM pelayanan inestasi
20 ok 56.000.000
25 ok 72.800.000 25 ok 94.640.000 75 OKBidang Penanaman Modal
Penyelenggaraan pameran investasi
jumlah pameran investasi yang diikuti
1 kali 40.000.000
1 kali 52.000.000 1 kali 67.600.000 3 kaliBidang Penanaman Modal
Pendampingan pameran promosi dan inestasi
Jumlah pendampingan pameran investasi yang diikuti
7 kali 80.000.000
8 kali 104.000.000
8 kali 135.200.00015 kali
Bidang Penanaman Modal
Meningkatnya Kualitas Manajemen dan Sarana Prasarana Pelayanan Perijinan
Tersedianya layanan administrasi/ketatusahaan yang memadai
Program Pelayanan Administrasi Perkantor
Tersedianya layanan administrasi/ketatausahaan yang memdai
100% 1.682.804.000
100% 1.851.084.400
100% 2.036.192.840100%
Sekretariat
58
Penyediaan Jasa Surat Menyuratur
Terselenggaranya jasa surat menyurat
900 materai
3.900.000 990 materai 4.290.000 1089 materai 4.719.000 Sekretariat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya air dan listrik
Terpenuhinya kebiutuhan akan sarana komunikasi, sumer daya air dan listrik
12 bulan 178.600.000
12 bulan 196.460.000
12 bulan 216.106.000 12 bulan Sekretariat
Penyediaan Jasa Kebersihan Kanto
Terpenuhinya akan jasa keersihan kantor
12 bulan 32.014.080
12 bulan 35.215.488 12 bulan 38.737.036 12 bulan Sekretariat
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Tersedianya layanan administrasi/ketatausahaan yang memadai dan sia pakai
12 bulan 30.000.000
12 bulan 33.000.000 12 bullan 36.300.000 12 bulan sekretariat
Penyediaan Barang cetak dan penggandaan
Tersedianya barang cetak dan penggandaan
12 bulan 50.000.000
12 bulan 55.000.000 12 bulan 60.500.000 12 bulan sekretariat
Penyediaan komponen instansi listrik/penerangan bangunan kantor
Penyediaan kpomponen instansi listrik/penerangan bangunan kantor
100% 15.000.000
100% 16.500.000 100% 18.150.000 100% sekretarat
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Realisasi pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor
12 bulan 5.000.000 12 bulan 5.500.000 12 bulan 6.050.000 12 bulansekretariat
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Penyediaan bahan bacaan perundang-undangan
100% 27.000.000
100% 29.700.000 100% 32.670.000 100% sekretariat
Penyediaan Makanan dan Minuman
Penyediaan makanan dan miniman pegawai, rapat dan tamu
100% 210.200.000
100% 231.220.000
100% 254.342.000 100% sekretariat
59
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Terpenuhinya biaya perjalanan dinas
100% 233.621.480
100% 256.983.628
100% 282.681.990 100% sekretariat
Penyediaan pendukung administrasi/teknisperkantoran
Reward atau honor ptt dan panitia/tim kegiatan
100% 822.944.036
100% 905.238.439
100% 995.762.283 100% sekretariat
Tersedianya sarana prasarana yang memadai dan siap pakai
Progrsm Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Tersedianya sarana dan prasarana yang memdai dan siap pakai
100% 346.000.000
100% 380.600.000
100% 418.660.000 100% sekretariat
Pengadaan peralatan gedung kantor
Realisasi paket pengadaan peralatan gedung kantor
100% 111.000.000
100% 122.100.000
100% 134.310.000 100% Sekretariat
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Realisasi paket pemelihraan gedung kantor
100% 88.500.000
100% 97.350.000 100% 107.085.000 100% sekretriat
Pemeliharaan rutin berkala mobil jabatan
Realisasi kendaraan dinas kepala dinas
100% 40.000.000
100% 40.000.000 100% 40.000.000 100% sekretariat
Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas operasional
Presentase jumlah kendaraan dinas operasional dalam kondisi baik dan siap pakai
100% 76.500.000
100% 84.150.000 100% 92.565.000 100% sekretariat
Pemeliharaan rutin berkala peralatan gedung kantor
Realisasi paket pemeliharaan peralatan kantor
100% 30.000.000
100% 33.000.000 100% 36.300.000 100% sekretariat
Meningkatnya Kapasitas dan kinerja Sumber Daya Manusia DPMPTSP
Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Terbentuknya kompetensi SDM DPMPTSP melalui pendidikan
9 ok 99.000.000
10 ok 110.000.000
11 ok 121.000.000 11 ok sekretariat
60
dan pembelajaran berkelanjutan
Meningkatnya pengelolaan laporan akuntabilitas keuangan DPMPTSP
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Terbentuknya akuntabilitas pengelolaan keuangan DPMPTSP
100% 23.650.000
100% 26.015.000 100% 28.616.500 100% sekretariat
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar kinerja SKPD
Laporan realisasi kinerja
100% 13.650.000
100% 15.015.000 100% 16.515.00 100% sekretariat
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
Buku laporan keuangan semesteran
1 dokumen
2.500.000 1 dokumen 2.500.000 1 dokumen 2.500.000 3 dokumen sekretariat
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Terselenggaranya laporan akhir tahun
1 dok 7.500.000 1 dok 7.500.000 1 dok 7.500.000 3 dokumen sekretariat
61
BAB VIIKINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar tahun 2016-2021 disusun disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021. Oleh karena itulah indikator kinerja yang disusun dalam renstra juga harus mendukung pencapaian indiketor kinerja yang disusun dalam RPJMD Kabupaten Banjar tahun 2016-2021. Indikator Kinerja yang mengacu kepada RPJMD di gambarkan dalam tabel sebai berikut :
62
Tabel T-C.28.
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja Pada Akhir
Periode RPJMD
Tahun 1
Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
1 2 3 4 5 6 7 8 91 realisasi nilai investasi (dalam rupiah) 2.400.489.405.608 1.700.000.000.000 1.717.000.000.000 1.734.170.000.000 1.734.170.000.0002 IKM 80,34 82 82,1 82,2 82,23 Realisasi jumlah investor 70 30 60 90 250
63
7.1 Pedoman TransisiMasa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Banjar periode 2016-
2021 akan berakhir pada tahun 2021, di sisi lain pemerintah Kabupaten Banjar harus menyusun RPJMD tahun 2021, KUA dan PPA tahun 2021 serta RAPBD tahun 2021. Oleh karena itu untuk mengantisipasi kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada akhir jabatan Bupati Kabupaten Banjar, maka RPJMD Kabupaten Banjar 2016-2021 akan menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjar sampai dengan tahun 2021, yang merupakan tahun pertama dari masa bakti Bupati dan Wakil Bupati Banjar periode berikutnya. Dengan demikian, maka RKPD tahun 2021 merupakan RKPD masa transisi dan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih hasil Pemilukada pada periode berikutnya.Renstra ini merupakan penjabaran dan penegasan dari dokumen perencanaan daerah seperti RPJPD, RPJMD maupun Renstra Kabupaten yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Banjar sehingga dalam penyusunannya diperlukan keserasian.
64
BAB VIIIPENUTUP
8.1 PenutupRencana Strategis (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar tahun 2016-2021 memuat hasil yang ingin dicapai selama lima tahun yang tercermin dalam sasaran dan indikatornya, dimana merupakan pedoman untuk penyusunan Rencana Kinerja (RENJA) tiap tahun anggaran. Dalam penyusunan Rencana Kinerja (Renja) dipilih sasaran yang akan dicapai dalam tahun bersangkutan dengan memperhatikan permasalahan maupun isu strategis yang ada. Rencana Strategis yang telah disusun ini diharapkan bermanfaat dalam rangka penguatan peran serta stake holder dalam pelaksanaan rencana kinerja, serta sebagai tolok ukur keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan. Perencanaan Strategis DPMPTSP Kabupaten Banjar tahun 2016-2021 akan berjalan dan berhasil dengan baik apabila didukung dengan persepsi dan langkahyang sama oleh seluruh staf dan pejabat struktural di DPMPTSP Kabupaten Banjar
Renstra DPMPTSP Kabupaten Banjar merupakan dokumen acuan sebagai penentuan arah dan kontrol dari stake holder terhadap dinamika pembangunan kepemerintahan sesuai dengan Visi dan Misi yang telah disepakati. Namun demikian rencana strategis baru akan dapat dilaksanakan apabila telah dijabarkan kedalam suatu program kegiatan yang merupakan operasionalisasi dari rencana tersebut. Oleh karena itu dukungan dan juga kerjasama yang baik dari semua pihak akan dapat membantu dan mendorong terlaksananya rencana strategis ini dengan baik. Program yang tersusun ini merupakan gambaran kebijakan dengan didukung program untuk dilaksanakan selama kurun waktu 2016-2021, sehingga apabila dalam pelaksanaan selama kurun waktu tersebut dijumpai dinamika dan perubahan, Rencana Staregis ini dapat dievaluasi ntuk diselaraskan dan disesuaikan, semoga visi, misi, tujuan, kebijakan dan program yang ditetapkan dapat terlaksana secara optimal.
8.2 Kaidah Pelaksanaan
RPJMD sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Banjar merupakan pedoman bagi setiap Kepala SKPD menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD, pedoman
65
untuk menyusun RKPD dan perencanaan penganggaran Kabupaten Banjar setiap tahunnya sehingga arah perencanaan program dan kegiatan menjadi lebih terarah.
Renstra ini mulai berlaku sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2021 dan akan mengalami revisi atau perbaikan apabila terjadi perubahan Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati yang mendasar dan mengharuskan terjadinya revisi.
Martapura, Maret 2019
Kepala Dinas Penanaman Modaldan Perizinan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Banjar
Ir. Hj. Ida PressyNIP. 19620606 199203 2 007
66
top related