bab ii elektro... · web viewarduino arduino adalah sebuah papan microcontroller bersifat...
Post on 18-Mar-2018
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 SMART BUILDING
Smart Building merupakan rumah atau gedung yang dilengkapi dengan
teknologi tinggi yang memungkinkan berbagai system dan perangkat di rumah
atau grdung dapat berkomunikasi satu sama lain. Smart home berisi berbagai
system dan perangkat, seperti monitoring suhu, pemanas sentral, alarm kebakaran,
televisi dan lampu yang menyampaikan informasi dan perintah antara satu dan
lainnya.
Gambar 2. 1 Smart Home (Smart Building)
Smart home system dalam beroperasi dibantu oleh komputer untuk
memberikan segala kenyamanan, keselamatan, keamanan dan penghemat energy
yang berlangsung secara otomatis dan terprogram melalui komputer pada gedung
atau pun rumah tinggal kita. Smart home system dapat digunakan untuk
5
menggendalikan hampir semua perlengkapan dan peralatan di rumah, mulai dari
pengaturan tata lampu hingga berbagai alat-alat rumah tangga, yang perintahnya
dapat dilakukan hanya dengan menggunakan suara, sinar infra merah atau kendali
jarak jauh (remote).
2.2 ARDUINO
Arduino adalah sebuah papan microcontroller bersifat open-source yang di
dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler Atmel
AVR ATmega 8 berikut turunannya.
Arduino merupakan kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan
Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. Bahasa yang dipakai
dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang
disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Sedangkan
IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-
compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller.
Gambar 2. 2. Software IDE Arduino
6
Saat ini terdapat beberapa tipe board Arduino yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan, salah satunya adalah Arduino Uno. Arduino Uno memiliki 14
pin digital, 6 input analog, 1 buah 16 MHz osilator kristal, 1 buah USB port, 1
buah konektor sumber tegangan (DC), 1 buah header ICSP, dan 1 buah tombol
reset. Arduino Uno menggunakan ATmega16U2 yang diprogram sebagai USB-to-
serial converter untuk komunikasi serial ke computer melalui port USB.
Gambar 2. 3. Arduino Uno
Adapun spesifikasi data teknis dari Arduino UNO adalah sebagai berikut:
Mikrokontroler : ATmega328
Tegangan Operasi : 5V
Tegangan Input (recommended) : 7 - 12 V
Tegangan Input (limit) : 6-20 V
Pin digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM)
Pin Analog input : 6
Arus DC per pin I/O : 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3 V : 50 mA
7
Flash Memory : 32 KB
SRAM : 2 KB
EEPROM : 1 KB
Clock Speed : 16 Mhz
2.3 BAHASA PEMOGRAMAN ARDUINO
Arduino menggunakan pemrograman dengan bahasa C. Berikut ini adalah
penjelasan singkat mengenai bahasa pemogramman arduino.
2.2.1 Struktur
Setiap program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi
yang harus ada.
void setup( ) { }
Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali
ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
void loop( ) { }
Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai.
Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan lagi
secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.
2.2.2 Variabel
Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi
untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang
digunakan untuk memindahkannya.
8
int (integer)
Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak
mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan
32,767.
long (long)
Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32
bit) dari memori (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648
dan 2,147,483,647.
boolean (boolean)
Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE
(benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya
menggunakan 1 bit dari RAM.
float (float)
Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32
bit) dari RAM dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan
3.4028235E+38.
char (character)
Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya ‘A’ = 65).
Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.
2.2.3 Operator Aritmatika
Bahasa C menyediakan sejumlah operator aritmatika (arithmetic operator)
seperti tampak pada table berikut:
9
Tabel 2. 1. Operator Aritmatika
Operator Fungsi
% Modulo+ Penjumlahan- Pengurangan* Perkalian/ Pembagian
Operator modulus ‘%’ hanya digunakan untuk nilai-nilai integer saja dan
tidak dapat digunakan untuk operasi nilai pecahan (tipe float,double atau long
double). Operator ini akan menghasilkansisa dari pembagian (remainder) dari dua
buah nilai integer.
2.2.4 Operator Pembanding
Digunakan untuk membandingkan nilai logika, bahasa C menyediakan
sejumlah operator pembanding seperti tampak pada table berikut:
Tabel 2. 2. Operator Pembanding
Operator
Fungsi
== Sama denganmisalnya: 12 == 10 adalah FALSE atau 12 == 12 adalah TRUE
!= Tidak sama denganmisalnya: 12 != 10 adalah TRUE atau 12 != 12 adalah FALSE
< Lebih kecil darimisalnya: 12 < 10 adalah FALSE atau 12 < 12 adalah FALSE atau 12 < 14 adalah TRUE
> Lebih besar darimisalnya: 12 > 10 adalah TRUE atau 12 > 12 adalah FALSE atau 12 > 14 adalah FALSE
10
2.2.5 Struktur Pengaturan
Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan
berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan.
1. if..else, dengan format seperti berikut ini:
if (kondisi) { }else if (kondisi) { }else { }
Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada di
dalam kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka akan
diperiksa apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka kode pada
else yang akan dijalankan.
2. for, dengan format seperti berikut ini:
for (int i = 0; i < #pengulangan; i++) { }
Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode di dalam kurung
kurawal beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang
diinginkan. Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke bawah dengan
i–.
2.2.6 Digital
2.2.6.1 pinMode(pin, mode)
Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin
yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa
digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
11
2.2.6.2 digitalWrite(pin, value)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan
HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
2.2.6.3 digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat
menggunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH
(ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
2.2.7 Analog
2.2.7.1 analogRead(pin)
Digunakan untuk membaca nilai dari pin analog yang ditentukan. Jumlah
pin analog pada Arduino adalah berisi 6 pin, dan setiap pinnya memiliki 10-bit
ADC (analog to digital converter). Ini berarti bahwa arduino akan memetakan
tegangan masukan antara 0 dan 5 volt menjadi nilai integer antara 0 dan 1023.
Resolusi yang dihasilakan adalah 5 volt / 1024 unit atau 0,0049 volt (4,9 mV) per
unit. Rentang input dan resolusi dapat diubah dengan menggunakan
analogReference ().
Dibutuhkan sekitar 100 mikrodetik (0,0001 s) untuk membaca input analog,
sehingga tingkat membaca maksimum adalah sekitar 10.000 kali per detik.
Berikut ini adalah contoh kode program yang menggunakan analogRead
(pin) :
int analogPin = 3; // potentiometer wiper (middle terminal) connected to analog pin 3
// outside leads to ground and +5V
12
int val = 0; // variable to store the value read
void setup()
{
Serial.begin(9600); // setup serial
}
void loop()
{
val = analogRead(analogPin); // read the input pin
Serial.println(val); // debug value
}
2.2.7.2 analogWrite (pin, value)
Digunakan untuk menulis nilai analog (gelombang PWM) ke pin. Dapat
digunakan untuk menyalakan LED di berbagai tingkat pencahayaan atau
penggerak motor pada berbagai kecepatan. Setelah panggilan untuk analogWrite
(), pin akan menghasilkan gelombang persegi stabil siklus tertentu sampai
panggilan berikutnya ke analogWrite () (atau panggilan untuk digitalRead () atau
digitalWrite () pada pin yang sama). Frekuensi sinyal PWM pada kebanyakan pin
adalah sekitar 490 Hz. Pada Arduino Uno, pin 5 dan 6 memiliki frekuensi sekitar
980 Hz.
13
Berikut ini adalah contoh kode program yang menggunakan analogRead
(pin), program ini berfunsi untuk mengatur output ke LED sebanding dengan nilai
dibaca dari potensiometer.
int ledPin = 9; // LED connected to digital pin 9
int analogPin = 3; // potentiometer connected to analog pin 3
int val = 0; // variable to store the read value
void setup()
{
pinMode(ledPin, OUTPUT); // sets the pin as output
}
void loop()
{
val = analogRead(analogPin); // read the input pin
analogWrite(ledPin, val / 4); // analogRead values go from 0 to 1023, analogWrite values from 0 to 255
}
2.4 ARDUINO ETHERNET SHIELD
Arduino Ethernet Shields merupakan papan arduino yang berfungsi untuk
menghubungkan papan arduino dengan internet. Menghubungkan arduino ke
internet hanya dibutuhkan kabel RJ45. Dengan sedikit petunjuk sederhana
14
arduino Ethernet shields, sudah dapat dihubungkan dengan internet. Setiap
elemen pada arduino ethernet shields bersifat open source. Dengan open source
arduino eternet shields dapat dipelajari dengan baik, dengan memanfaatkan
desain dari board arduino ethernet shields. Arduino Ethernet Shields
menggunakan chip Wiznet5100 yang menyediakan sebuah jaringan dengan
kemampuan TCP dan UDP. Hal ini memungkinkan untuk empat soket terhubung
secara simultan. Dengan menggunakan Ethernet Library untuk menulis sketsa
yang menghubungkan ke internet dengan menggunakan Shields. Arduino Ethernet
Shields menghubungkan Arduino dengan menggunakan long wire-wrap headers
yang diperpanjang melalui shields. Hal ini membuat kaki kaki pada arduino
ethernet shields dan arduino tetap utuh dengan cara menumpukkan arduino
ethernet shields diatas papan arduino. Arduino Ethernet Shields menguhungkan
arduino ke internet hanya dalam hitungan menit. Arduino ethernet shields
memiliki sambungan RJ45 standar, dengan trafo garis terpadu dan power over
ethernet diaktifkan. Pada arduino ethernet shields terdapat slot micro SD, Micro-
SD dapat digunakan untuk menyimpan file yang dilayani melalui jaringan. Slot ini
juga sudah kompatibel dengan arduino uno dan mega. Arduino berkomunikasi
dengan baik antara W5100 dan micro-SD, dengan menggunakan SPI bus melalui
header ICSP. W5100 dan micro-SD tidak dapat dioperasikan secara bersamaan
dalam satu waktu, dikarenakan W5100 dan micro-SD menggunakan satu
penghubung yaitu SPI bus.
15
Gambar 2. 4. Arduino Ethernet Shields
Arduino Ethernet Shields memiliki beberapa indicator LED sebagai
berikut :
1. PWR : menampilkan board dan shields dalam kondisi menyala
2. LINK : menampilkan adanya aliran proses data yang ditandai dengan
berkedipnya LED
3. FULLD : menampilkan bahwa jaringan terhubung dengan kondisi full
duplex
4. 100M : menampilkan kecepatan jaringan dalam sambungan
5. RX : menampilkan bahwa shields menerima data
6. TX : menampilkan bahwa shields mengirim data
7. COLL : menampilkan bahwa terjadi tabrakan data pada jaringan.
16
2.5 RELAY
Relay adalah saklar yang dikendalikan secara elektronik (electronically
switch). Arus listrik yang mengalir pada kumparan relay akan menciptakan medan
magnet yang kemudian akan menarik lengan relay dan mengubah posisi saklar,
yang sebelumnya terbuka menjadi terhubung.
Relay memiliki tiga jenis kutub: COMMON = kutub acuan, NC (Normally
Close) = kutub yang dalam keadaan awal terhubung pada COMMON, dan NO
(Normally Open) = kutub yang pada awalnya terbuka dan akan terhubung dengan
COMMON saat kumparan relay diberi arus listrik.
Berdasarkan jumlah kutub pada relay, maka relay dibedakan menjadi 4
jenis:
• SPST = Single Pole Single Throw
• SPDT = Single Pole Double Throw
• DPST = Double Pole Single Throw
• DPDT = Double Pole Double Throw
Pole adalah jumlah COMMON, sedangkan Throw adalah jumlah terminal
output (NO dan NC).
17
Gambar 2. 5. Skematik tipe-tipe relay.
Pada umumnya, output dari mikrokontroler berarus rendah, sehingga
dibutuhkan rangkaian tambahan berupa penggerak (driver) yang berupa electronic
switch untuk bisa mengendalikan relay. Dan driver tersebut pun perlu
ditambahkan suatu komponen peredam GGL-induksi yang dihasilkan oleh
kumparan relay, seperti dioda yang diarahkan ke VCC.
Gambar 2. 6. Rangkaian Penggerak (Driver) Relay
18
2.6 SENSOR LM35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi
untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.
Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen
elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35
memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan
dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang
rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan
dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang
diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu
daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60
µA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-
heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah
yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
Gambar 2. 7. Sensor Suhu LM35
LM35 memiliki 3 pin, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari
LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan
19
jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi
sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt. Keluaran sensor
ini akan naik sebesar 10 mV setiap derajad celcius sehingga diperoleh persamaan
sebagai berikut :
VOUT = Suhu* 10 mV
Vout adalah tegangan keluaran sensor yang terskala linear terhadap suhu
terukur, yakni 10 milivolt per 1 derajad celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka
suhu terukur adalah 53 derajad Celcius.Dan jika Vout = 320mV, maka suhu
terukur adalah 32 derajad Celcius. Tegangan keluaran ini bisa langsung
diumpankan sebagai masukan ke rangkaian pengkondisi sinyal seperti rangkaian
penguat operasional dan rangkaian filter, atau rangkaian lain seperti rangkaian
pembanding tegangan dan rangkaian Analog-to-Digital Converter.
Rangkaian dasar tersebut cukup untuk sekedar bereksperimen atau untuk
aplikasi yang tidak memerlukan akurasi pengukuran yang sempurna. Akan tetapi
tidak untuk aplikasi yang sesungguhnya. Terbukti dari eksperimen yang telah saya
lakukan, tegangan keluaran sensor belumlah stabil. Pada kondisi suhu yang
relatif sama, jika tegangan suplai saya ubah-ubah (saya naikkan atau turunkan),
maka Vout juga ikut berubah. Memang secara logika hal ini sepertinya benar, tapi
untuk instrumentasi hal ini tidaklah diperkenankan. Dibandingkan dengan tingkat
kepresisian, maka tingkat akurasi alat ukur lebih utama karena alat ukur
seyogyanya dapat dijadikan patokan bagi penggunanya. Jika nilainya berubah-
ubah untuk kondisi yang relatif tidak ada perubahan, maka alat ukur yang
demikian ini tidak dapat digunakan.
20
Karakteristik LM35 adalah sebagai berikut:
a. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan
suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
b. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC
seperti terlihat pada gambar 2.2.
c. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
d. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
e. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
f. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari
0,1 ºC pada udara diam.
g. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
h. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.
Gambar 2. 8. Grafik akurasi LM35 terhadap suhu
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran
tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan
100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating)
21
kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply
tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang
sangat mudah.
IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk
Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear terhadap
perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke
besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti bahwa
kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.
Gambar 2. 9. Rangkaian Sensor LM35
IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar
karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat derajat celcius pada
temperature ruang. Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai dengan 150°C, IC
LM35 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol dari indicator
tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 μ A dari supplay
sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 0 ° C di dalam
suhu ruangan.
22
Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang dapat
dikalibrasikan langsung dalam C (celcius), LM35 ini difungsikan sebagai basic
temperature sensor.
Adapun keistimewaan dari IC LM 35 adalah :
a. Kalibrasi dalam satuan derajat celcius.
b. Lineritas +10 mV/ º C.
c. Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.
d. Range +2 º C – 150 º C.
e. Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.
f. Arus yang mengalir kurang dari 60 μA
2.7 SERVO
Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali
dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada
motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali
ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo.
Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, variabel resistor (VR)
atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk
menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut
dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol
motor servo.
23
Gambar 2. 10. Motor Servo
Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah (CW dan CCW)
dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan
memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin
kontrolnya.
Adapun jenis-jenis motor servo adalah sebagai berikut:
1. Motor servo standar, Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua
arah (CW dan CCW) dengan defleksi masing-masing sudut mencapai
90° sehingga total defleksi sudut dari kanan – tengah – kiri adalah 180°.
2. Motor Servo Continues, Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah
(CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut putar (dapat berputar
secara kontinyu).
Motor Servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya
diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan
frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor
dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0°/ netral).
Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms,
maka rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (Counter Clock wise,
24
CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty
cycle, dan akan bertahan diposisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle
dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah
jarum jam (Clock Wise, CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap
besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut.
Gambar 2. 11. Pulsa Kendali Motor Servo
2.8 HYPERTEXT MARKUP LANGUAGE
HTML merupakan singkatan dari Hypertext Markup Language. HTML
digunakan untuk membangun halaman web. HTML digunakan untuk melakukan
mark-up (penandaan) terhadap sebuah dokumen teks. Tanda tersebut digunakan
untukmenentukan format atau style dari teks yang ditandai halaman web dibangun
oleh kode-kode HTML.
25
HTML adalah bahasa markup yang umum digunakan. Kepopuleran HTML
disebakan karena HTML ini mudah digunakan. Pembuatan dokumen web dengan
HTML dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Dokumen web dapat tersaji
dengan cepat ke banyak pembaca di seluruh dunia sekaligus. HTML mudah
melakukan kontrol terhadap tampilan halaman web baik berupa teks, gambar,
suara, animasi maupun video.
HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk
menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang
merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan web browser seperti
Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer. HTML juga dapat dikenali oleh
aplikasi pembuka email ataupun dari PDA dan program lain yang memiliki
kemampuan browser.
Hypertext Markup Language merupakan standar bahasa yang di gunakan
untuk menampilkan dokumen web, yang bisa dilakukan dengan HTML yaitu:
1. Menentukan format suatu teks
2. Membuat list tentang sekelompok hal
3. Membuat link ke dokumen lain atau bagian lain dari dokumen yang
sama.
4. Menyisipkan citra atau gambar.
5. Menampilkan informasi dalam bentuk table
6. Memodifikasi.Mengontrol tampilan dari web page dan contentnya.
7. Mempublikasikan dokumen secara online sehingga bisa di akses dari
seluruh dunia.
26
8. Membuat online form yang bisa di gunakan untuk menangani
pendaftaran, transaksi secara online.
9. Menambahkan object-object seperti image, audi, video dan juga java
applet dalam dokumen HTML.
Hypertext Markup Language memiliki struktur penulisan sebagai
berikut :
1. Elemen, terdiri atas tiga bagian, yaitu tag pembuka, isi, dan tag
penutup.Contonya untuk menampilkan judul dokumen HTML pada
web browser digunakan element title, dimana: <title> ini adalah tag
pembuka judul dokumen HTML.
2. Tag, adalah teks khusus (markup) berupa dua karakter "<" dan ">",
sebagai contoh <body> adalah tag dengan nama body. Tag ditulis
secara berpasangan, yang terdiri atas tag pembuka dan tag penutup
(ditambahkan karakter "/" setelah karakter "<"), sebagai contoh
<body> ini adalah tag pembuka isi dokumen HTML, dan </body> ini
adalah tag penutup isi dokumen HTML. Yang merupakan tag-tag dasar
dalam HTML adalah:
a. <HTML> </HTML>, digunakan untuk menandai awal dan akhir
dari suatu file HTML.
b. <TITLE> </TITLE>, tulisan yang berada diantara tag <TITLE>
dan </TITLE> akan ditampilkan oleh browser pada bagian title
yang mana merupakan title dari jendela browser.
c. <HEAD> </HEAD>, berisi keterangan informasi, seperti title dan
jenis dokumen, ditulis diantara HEAD tags.
27
d. <BODY> </BODY>, bagian ini menandai awal dan akhir dari
badan dokumen HTML. Tag ini memiliki sejumlah attribut dapat
ditentukan.
28
top related