bab ii kajian teori a. perancanganabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/c0710001_bab2.pdfa. media...
Post on 05-May-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
8
BAB II KAJIAN TEORI
A. PERANCANGAN
Kata perancangan berasal dari kata dasar rancang, yang kemudian
mendapatkan awalan per- dan akhiran –an sehingga terbentuklah kata perancangan.
Perancangan dapat diartikan proses, cara, pembuatan merancang, merencanakan
segala sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2007: 927)
Dr. Agus Sachari menyatakan bahwa kata ‘desain’ diambil dari bahasa asing
‘design’ yang berarti rancangan, rancangan atau merancang. Kata rancang, rancangan
atau merancang dinilai kurang mengekspresikan keilmuan, keluesan dan kewajiban
profesi di Indonesia. Sejalan dengan itu, kalangan insyinyur menggunakan istilah
rancang bangun sebagai pengganti istilah desain, namun di kalangan keilmuan seni
rupa istilah “desain” tetap secara konsisten dan formal dipergunakan. Dr. Agus
Sachari juga menyebutkan bahwa akar-akar istilah desain pada hakikatnya telah ada
sejak zaman purba dengan pengertian yang amat beragam. Istilah “Arch”, “Techne”,
“Kunst”, “Kagunan”, “Kebaningkitan”, “Anggitan” dan sebagainya merupakan bukti
bahwa terdapat istilah-istilah yang berkaitan dengan kegiatan desain, hanya
penggunaannya belum menyeluruh dan dinilai belum bermuatan aspek-aspek
modernitas seperti dikenal sekarang (Sachari.2005:3). Pada hakikatnya desain
merupakan upaya manusia memberdayakan diri melalui benda ciptaan untuk
menjalani kehidupan yang lebih aman dan sejahtera (Sachari.2005:7)
9
B. PROMOSI
1. Pengertian Promosi
Michael Ray menyatakan promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya
pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk
menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan kepada konsumen.
(Morissan, M.A. 2010: 16). Sedangkan pengertian promosi di sini adalah bauran
komunikasi pemasaran (marketing communication mix), yaitu perpaduan antara
periklanan (advertising), penjualan personal dan publisitas. (Khasali, 1992: 10).
a. Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Bauran
pemasaran memiliki empat bagian penting, yaitu : (Santoso, 2009: 6)
1) Produk (Product)
Produk di sini harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen, diantaranya adalah atribut produk, desain
kemasan, merek, logo dan antisipasi pasar terhadap produk tersebut.
2) Harga (Price)
Harga produk harus ditentukan agar dapat diraih, dapat bersaing di
pasar dengan produk sejenis dan yang paling penting harga tersebut
tergantung oleh konsumen.
3) Tempat (Place)
Penyebaran produk harus merata sesuai dengan pasar yang ingin
dijangkau sehingga konsumen mudah memperolehnya. Maka dari itu
para pelaku komunikasi harus pintar dalam pemilihan saluran distribusi
produk yang tepat.
10
4) Promosi (Promotion)
Suatu bentuk kegiatan yang mengenalkan suatu produk kepada
para calon konsumen, dengan tujuan untuk memperoleh kesadaraan dari
para calon konsumen akan produk tersebut, biasa disebut dengan istilah
lainnya adalah Brand Awareness.
2. Iklan Bagian dari Promosi
Iklan atau advertising adalah bagian dari promosi. George E. Belch dan
Michael A. Belch dalam bukunya Advertising and Promotion mendefinisikan
iklan adalah setiap bentuk komunikasi non personal mengenai suatu organisasi,
produk, servis atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. (Morissan,
2010: 17). Periklanan merupakan bentuk komunikasi massal yang dilakukan oleh
pengiklan untuk mengomunikasikan sesuatu kepada calon konsumen melalui
media. (Santoso, 2009: 1).
a. Media adalah alat bantu sebagai penghubung dari komunikator dengan
komunikan. Perancangan promosi dilakukan dengan memilih media-media
yang efektif baik media lini atas (above the line), media lini bawah (below
the line), dan media event. Media promosi tersebut adalah.
1) Media Lini Atas (above the line), merupakan jenis iklan yang
mengharuskan pembayaran komisi kepada biro iklan. Media lini atas
dipilih karena mampu menjangkau target sasaran secara lebih luas.
Media lini atas ini berupa iklan televisi, surat kabar, majalah, dan out
door (media luar ruang).
11
2) Media Lini Bawah (below the line), merupakan media-media yang tidak
memberi komisi dan pembayaran sepenuhnya berdasarkan biaya-biaya
operasi tambah sekian persen keuntungan. Media ini dapat merupakan
media yang bersifat menunjang atau melengkapi dan sering dicampur
adukkan dengan pengertian media above the line sebagai media primer
dan below the line sebagai media sekunder, tergantung pada apa yang
akan diiklankan. Penggunaan media lini bawah dalam hal ini media
cetak dipilih karena merupakan media yang terhitung murah dan mampu
menyampaikan informasi lebih lengkap serta dapat menampilkan
gambar/ ilustrasi yang menarik. Adapun media lini bawah/below the line
ini meliputi dari direct mail, pameran-pameran, promosi penjualan,
perangkat display ditempat penjualan langsung (point-of-sale), selebaran
pengumuman / media yang lain seperti kalender, folder, sticker, poster,
dan lain-lain.
3) Media Event, merupakan media iklan dalam bentuk suatu
acara/kampanye. Media ini dipilih karena mampu menyampaikan
informasi secara bertatap langsung kepada target audience sehingga
diharapkan mampu menanamkan tujuan lebih intensif.
b. Berdasarkan media yang digunakan iklan dapat dibagi dalam beberapa jenis,
yaitu sebagai berikut: (Rangkuti, 2009: 23-24).
1) Iklan Media Cetak
Media cetak merupakan media statis dan mengutamakan
pesan-pesan visual, yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah
12
tulisan, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman hitam putih.
(Kasali, 1992: 99). Yang termasuk media cetak antara lain:
a) Surat kabar
Surat kabar merupakan media cetak yang dapat menjangkau
hampir semua khalayak sasaran karena harganya relatif murah dan
jangkauan distribusinya yang tidak dibatasi.
b) Majalah
Berbeda dengan surat kabar, selain bersifat long term, majalah
juga lebih menspesialisaikan produknya untukmenjangkau
konsumen tertentu yang umumnya memiliki pasar yang lebih
mengelompok, sehingga iklan yang dipasang akan lebih efektif.
(1) Iklan media cetak berdasarkan luas space yang digunakan
pada media cetak surat kabar, majalah atau sejenisnya :
- Iklan baris yaitu pesan yang dibuat hanya terdiri dari
beberapa baris kata/ kalimat saja dan biaya yang dikenakan
dihitung perbaris saja.
- Iklan Kolom yaitu iklan yang memiliki lebar satu kolom
namun lebih tinggi dari iklan baris. Biaya yang digunakan
lebih mahal dibanding iklan baris.
- Iklan advertorial adalah iklan yang memiliki ukuran luas
sebagaimana iklan display, hanya saja teknik penyampaian
pesan lebih diarahkan pada bentuk berita.
13
- Iklan display memiliki ukuran yang luas sehingga
memungkinkan berisi ilustrasi, gambar maupun tulisan
yang cukup besar dan banyak.
c) Selain media cetak koran dan majalah ada beberapa media iklan
dengan teknik cetak antara lain :
(1) Stationary
Adalah alat pendukung dalam bidang administrasi,
meliputi amplop, kop surat, nota, kartu nama, map, label dan
lain sebagainya. Media ini lebih bersifat eksklusif dan terbatas.
(2) Poster
Yaitu media iklan warna pada selembar kertas dengan
ukuraan yang bervariasi (A3 atau A4), dicetak dalam jumlah
banyak dan yang ditempel pada lokasi tertentu. (Kamus Istilah
Periklanan Indonesia, 1996: 130).
(3) Brosur
Informasi yang biasanya dituangkan pada selembar
kertas atau lebih, yang berisi keterangan produk barang dan
jasa yang ditawarkan secara ringkas dan jelas (Trijanto, 2002:
132).
(4) Banner
Banner atau kain rentang adalah jenis iklan yang
dicetak di kain lebar yang direntangkan atau di pasang di jalan,
di depan toko, bangunan, maupun sudut jalan (Kamus Istilah
14
Periklanan Indonesia, 1996: 15). Media iklan ini memilki
ukuran yang bervariasi. Selain dengan cetak offset, pengerjaan
media ini juga dapat menggunakan teknik sablon.
(5) Merchandise
Yaitu hadiah ekstra yang biasa diberikan pada audience
seperti misal bag, topi, stiker, gantungan kunci dan lain
sebagainya.
2) Iklan Elektronik
Adalah iklan yang dipasang dengan menggunakan media yang
berbasis perangkat elektronik. Yang termasuk media elektronik yaitu:
a) Radio
Iklan memiliki karakteristik yang khas, yaitu hanya dapat
dinikmati melalui audio (suara) saja. Suara dalam iklan radio dapat
berupa salah satu atau perpaduan dari kata-kata (voice), musik dan
sound effect.
b) Televisi
Media televisi merupakan media audio visual yang memiliki
unsur suara, gerak dan gambar sehingga sangat berpotensi untuk
menarik perhatian.
c) Internet
Internet adalah media yang memiliki cakupan jangkauan
mengglobal sehingga memungkinkan untuk mempromosikan
produk pada msyarakat dunia. Hanya saja untuk masyarakat
15
Indonesia, media ini belum bisa diakses secara menyeluruh,
terutama masyarakat pelosok yang tidak terjangkau jaringan
internet.
c. Sebuah iklan diciptakan melalui proses yang cukup panjang, proses
pembuatan iklan harus melewati langkah-langkah dari menentukan
segmentasi pasar sampai mengevaluasi setiap langkah yang diambil. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : (Santoso, 2009: 23-29).
1) Penjelasan Produk
Penjelasan-penjelasan yang diperlukan sebuah biro iklan tentang
produk/jasa yang akan dilakukan adalah briefing. Briefing
mengutarakan secara rinci tentang produk/jasa yang akan diiklankan,
keunggulan-keunggulannya, kekuranganya, calon konsumen dan lain
sebagainya
2) Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan utuk mencari informasi dari
beberapa sumber, salah satunya wawancara kepada calon konsumen
informasi tersebut berkenaan tentang :
a) Tempat Pemasaran
Informasi ini menyangkut tentang pemasaran sebuah produk
itu sendiri, pesaing juga data produk itu mengalami penurunan atau
peningkatan produk tersebut.
16
b) Produk/Jasa dan Perusahaanya
Informasi ini tentang perusahaan tersebut, sejarah, program
periklanan yang dilakukan serta atribut produknya.
c) Sasaran (Who to say)
Tujuan dari pemilihan sasaran untuk menentukan konsumen
yang paling prospektif. Data-data ini dilakukan dengan mengambil
data demografi dan data psikografi. Data-data ini dapat menentukan
calon pembeli yang paling potensial.
d) Memposisikan merek (What to say)
Memposisikan merek berarti menempatkan produk di tempat
yang strategis dibenak konsumen istilah ini sering dikenal brand
positioning. Hal ini dilakukan terhadap pikiran calon konsumen,
yakni menempatkan suatu produk/jasa pada pikiran calon konsumen
sesui dengan keinginan.
d. Fungsi dimunculkan iklan adalah memperkenalkan, mengingatkan, dan
mempengaruhi publik agar mau membeli barang atau jasa yang di tawarkan
oleh sebuah perusahaan. Menurut Terence A. Shimp, fungsi periklanan
dibagi menjadi 5 (Terence A. Shimp, 2003: 357) antara lain :
1) Memberi informasi (Informing)
Iklan mampu memberi informasi pada konsumen tentang produk
barang dan jasa yang ditawarkan sehingga konsumen terbantu dengan
adanya iklan tersebut serta dapat mempengaruhi penciptaan citra merek
yang positif.
17
2) Mempengaruhi (Persuading)
Iklan mampu membujuk atau mempersuasi masyarakat untuk
mencoba dan menggunakan barang dan jasa yang diiklankan.
3) Mengingatkan (Reminding)
Iklan dapat membantu mengingatkan para konsumen akan merek
produk barang dan jasa serta brand dari perusahaan yang akan
diiklankan.
4) Memberikan nilai tambah (Adding value)
Periklanan memberikan nilai tambah pada merek dengan
memperngaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif mampu
menjadikan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih
bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
5) Mendampingi (Assiting)
Peran utama kegiatan periklanan adalah sebagai pendamping yang
memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses
komunikasi periklanan.
3. Strategi Promosi
Dalam pembuatan sebuah promosi iklan di mana iklan itu dapat diterima
dan juga dapat mengangkat produk itu maka perlunya strategi dalam pembuatan
iklan itu dinamakan dengan strategi kreatif, meliputi: (Suyanto, 2004: 13).
18
a. Pendekatan generik
Pendekatan ini berorientiasi pada keunggulan biaya keseluruhan
dan diferiensiasi. Keunggulan biaya keseluruhan menonjolkan harga lebih
rendah dari pesaing.
b. Pendekatan preemtive
Pendekatan ini serupa dengan pendekatan generik, tetapi
menunjukan superioritasnya strategi ini digunakan oleh perusahaan yang
produknya kecil.
c. Pendekatan USP (Unique Selling Proposition)
Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk
yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga
merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan bagi konsumen untuk
menggunakan suatu produk.
d. Brand image
Strategi Brand Image. Sebuah merek atau produk diproyeksikan
pada suatu citra (image) tertentu (melalui periklanan). Gagasannya adalah
agar konsumen dapat menikmati keuntungan psikologis dari sebuah produk
(selain keuntungan fisikal yang mungkin ada).
e. Pendekatan Inherent Drama
Strategi Inherent Drama atau strategi karakteristik produk yang
membuat konsumen membeli. Iklan didasarkan pada landasan manfaat yang
diperoleh konsumen, dengan menekankan pada elemen dramatik yang
diekspresikan pada manfaat tersebut.
19
C. CAFE
Cafe adalah suatu usaha di bidang makanan yang di kelola secara komersal
yang menawarkan pada para tamu makanan kecil dengan pelayanan dalam suasana
tidak formal tanpa di ikuti suatu aturan atau pelayanan yang baku(sebagaimana
sebuah exlusive dinning room), jenis-jenis makanan atau harga lebih murah karena
biasanya beroprasi selama 24 jam,dengan demikian dapat di pastikan sebuah cafe
akan tetap buka ketka restoran-restoran lainnya tutup.(Sugiarto:1996)
Menurut Marsum (2005) kafe adalah tempat untuk makan dan minum sajian
cepat saji dan menyuguhkan suasana santai atau tidak resmi, selain itu juga
merupakan suatu tipe restoran yang biasanya menyediakan tempat duduk didalam dan
diluar restoran. Kebanyakan kafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih
berfokus pada menu makanan ringan seperti kue, roti, sup, dan minuman. Kafe
pertama kali muncul di daerah barat. Biasanya Kafe menyediakan menu yang lebih
sedikit dibandingkan dengan restoran. Tetapi kafe menawarkan suasana relaksasi bagi
para konsumen yang merasa lelah dan jenuh.
D. KOMUNIKASI VISUAL
1. Komunikasi
Kata komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin communis
yang berarti common: umum; bersama. Komunikasi adalah suatu jaringan sistem-
sistem pertukaran tanda, isyarat serta lambang yang punya arti, yang terjadi di
dalam suatu masyarakat dalam pemasaran, komunikasi sebagai suatu proses yang
20
mana individu-individu sama-sama mengartikan dan membentuk pemikiran
secara umum (commonness) atau perorangan (oneness). (Kusrianto, 2007: 10).
a. Tujuan dari komunikasi tersebut adalah : (Kusrianto, 2007: 10).
1) Membangun keinginan
2) Menciptakan kesadaran
3) Meningkatkan sikap dan mempengaruhi niat
4) Mempermudah pemakaian atau pembelian
b. Dalam kegiatan komunikasi, melibatkan unsur-unsur : (Terence A Shimp,
2003: 163-165).
1) Sumber
Sumber atau pengirim adalah orang atau kelompok orang yang memiliki
pemikiran (ide, rencana penjualan, dan lain-lain) untuk disampaikan
kepada orang atau kelompok orang lain.
2) Penerjemahan
Penerjemahan (encoding) adalah suatu proses menerjemahkan pemikiran
ke dalam bentuk-bentuk simbolis sehingga dapat dikomunikasikan
dengan efektif kepada khalayak sasaran.
3) Pesan
Pesan (message) adalah suatu ekspresi simbolis dari pemikiran sang
pengirim. Dalam komunikasi, pesan dapat berupa sebuah iklan, sebuah
presentasi penjualan, sebuah rancangan kemasan, berbagai petunjuk di
tempat pembelian (point of purchase) dan sebagainya.
21
4) Saluran
Saluran penyampaian pesan (message channel) adalah suatu saluran yang
dilalui pesan dari pihak pengirim, untuk disampaikan kepada pihak
penerima. Perusahaan-perusahaan menggunakan media elektronik dan
cetak sebagai saluran untuk menyampaikan pesan iklan kepada pelanggan
dan calon pelanggan.
5) Penerima
Penerima (receiver) adalah orang atau kelompok orang yang dengan
mereka pihak pengirim berusaha untuk menyampaikan ide-idenya. Dalam
ilmu komunikasi, penerima adalah pelanggan atau calon pelanggan suatu
produk atau jasa dari perusahaan.
6) Interpretasi
Decoding melibatkan aktivitas yang dilakukan pihak penerima dalam
menginterpretasi atau mengartikan pesan.
7) Gangguan
Gangguan (noise) adalah semua gangguan yang tidak diharapkan dalam
proses komunikasi yang mengakibatkan terganggunya proses tersebut.
8) Umpan balik
Umpan balik (feedback), memungkinkan sumber pesan memonitor
seberapa akurat pesan yang disampaikan dapat diterima. Umpan balik
memungkinkan sumber untuk menentukan apakah pesan sampai pada
target secara akurat atau apakah pesan tersebut perlu diubah untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas di benak penerima.
22
2. Visual
Visual adalah sesuatu yang dapat dilihat (Kusrianto, 2006: 12).
Sedangkan Visual menurut Adi (2008) adalah merupakan hal-hal yang
berhubungan dengan dunia penglihatan (visi) dengan kata lain segala hal yang
hal yang tampak, dapat disaksikan, dan direspon oleh indera penglihatan (mata).
Berdasar definisi di atas, dapat disimpulkan visual dapat berbentuk gambar,
tulisan, peta, grafik, dan sebagainya yang dapat dilihat oleh indera penglihatan
manusia.
Untuk mewujudkan suatu tampilan visual, ada beberapa unsur yang
diperlukan, yaitu: (Kusrianto,2006 30-32).
1) Titik
Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, di
mana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik
cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah
susunan, dan kepadatan tertentu.
2) Garis
Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh
terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal sebagai
goresan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas garis
adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis dapat tampil
dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zig-zag, dan lainnya.
Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya,
alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan.
23
3) Bidang
Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan
lebar. Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa dikelompokkan menjadi dua,
yaitu bidang geometri/beraturan dan bidang yang nongeometri alias
tidak beraturan. Bidang geometri adalah bidang yang relatif mudah
diukur keluasannya, sedangkan bidang nongeometri merupakan bidang
yang relatif sukar diukur keluasannya. Bidang bisa dihadirkan dengan
menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, dan dapat pula
dihadirkan dengan mempertemukan potongan hasil goresan satu garis atau
lebih.
4) Ruang
Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang
atau jarak antara objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang
lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi
dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu
unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti.
5) Warna
Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang
mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang
diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar
dari warna di antaranya adalah Hue (spektrum warna), Saturation (nilai
kepekatan), dan Lightness (nilai cahaya dari gelap ke terang). Ketiga unsur
tersebut memiliki nilai 0 hingga 100. Hal yang paling menentukan adalah
24
Lightness. Jika ia bernilai 0, maka seluruh palet warna akan menjadi hitam
(gelap tanpa cahaya), sebaliknya jika Lightness bernilai 100, warna akan
berubah menjadi putih alias tidak berwarna karena terlalu silau. Pada nilai 40
hingga 40, akan didapat warna-warna dengan jelas.
6) Tekstur
Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Secara fisik tekstur
dibagi menjadi tekstur kasar dan halus, dengan kesan pantul mengkilat
dan kusam. Ditinjau dari efek tampilannya, tekstur digolongkan menjadi
tekstur nyata dan tekstur semu. Disebut tekstur nyata bila ada
kesamaan antara hasil raba dan penglihatan, misalnya bila suatu permukaan
terlihat kasar dan ketika diraba juga terasa kasar. Sementara itu, pada tekstur
semu terdapat perbedaan antara hasil penglihatan dan perabaan. Misalnya,
bila dilihat tampak kasar, tetapi ketika diraba ternyata sebaliknya, yaitu
terasa halus. Dalam penerapannya, tekstur dapat berpengaruh terhadap
unsur visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan
bidang dan ruang, serta intensitas warna.
3. Komunikasi Visual
Komunikasi visual adalah komunikasi yang menggunakan bahasa
visual, di mana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam
penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai
untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Metodologi dalam desain
komunikasi visual merupakan sebuah proses kreatif. (Kusrianto, 2007: 10).
Dalam komunikasi visual perlu adanya strategi komunikasi yang tepat. Tujuan
25
komunikasi dilihat dari berbagai aspek dalam kampanye dan propaganda, baik
untuk keperluan promosi maupun publikasi. Dalam prosesnya komunikasi
membutuhkan komponen-komponen penting didalamnya, yaitu; komunikator,
komunikan, juga media. Sehingga pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima
oleh penerima pesan.
4. Strategi Komunikasi Visual
a. Strategi Kreatif
Kreativitas adalah kemampuan menyajikan gagasan atau ide baru.
Inovasi merupakan aplikasi gagasan atau ide baru tersebut. Kreativitas hampir
selalu digunakan dalam periklanan karena kreativitas dapat membantu
periklanan dalam memberi informasi, membujuk, mengingatkan,
meningkatkan nilai, dan dapat meledakkan periklanan. Kreativitas dalam
periklanan merupakan proses yang meliputi beberapa tahap. Graham Wallas
membagi proses kreativitas menjadi empat tahap yaitu persiapan, inkubasi,
iluminasi, verifikasi, dan revisi. Sumber variasi informasi tersedia untuk
membantu spesialis kreatif menentukan tema kampanye, daya tarik, atau gaya
eksekusi. (Suyanto, 2004: 104-105).
b. Strategi Visual
Tema perancangan dan gaya desain akan membantu perancangan
strategi kreatif visual yang dipakai dalam setiap perancangan komunikasi
visual. Strategi kreatif visual meliputi strategi visual verbal dan strategi visual
non verbal. (Jefkins, 1996: 228)
26
1) Strategi visual verbal (copywriting)
Ada lima karakteristik/tips penulisan naskah iklan/copywriting, yaitu:
a) Bersifat menjual, meskipun iklan itu hanya bertujuan untuk
mengingatkan saja.
b) Rahasia keberhasilan iklan adalah repetisi/ pengulangan.
c) Pesan iklan harus memanfaatkan secara maksimal kata-kata dan
menyampaikan pesannya dengan segera.
d) Setiap kata yang digunakan harus mudah dipahami dan tidak ada
kemungkinan untuk menimbulkan keraguan di benak pembaca.
e) Kata-kata singkat, kalimat pendek, paragraf yang tidak terlalu panjang
membantu menyampaikan pesan iklan serta memudahkan pembaca
untuk memahami dan mengerti maksud copy iklan dengan cepat.
2) Strategi visual non verbal
Strategi visual non verbal (key visual) terdiri dari:
a) Ilustrasi
Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan
dalam komunikasi periklanan karena dapat menembus rintangan yang
ditimbulkan oleh perbedaan bahasa dan kata-kata. Ilustrasi dapat
mengungkapkan suatu hal secara lebih cepat dan lebih berhasil guna
daripada teks. Perencanaan ilustrasi haruslah menarik perhatian
sehingga merangsang minat khalayak untuk membaca keseluruhan
pesan dan menjelaskan suatu pernyataan yang mendukung judul iklan
supaya maksud pesan dapat tersampaikan.
27
b) Typography
Typography adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah
rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia; menggabungkannya
dengan jenis huruf yang berbeda; menggabungkan sejumlah kata yang
sesuai dengan ruang yang tersedia; dan menandai naskah untuk proses
typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda
(Jefkins, 1996: 248). Typography yang baik harus bisa berkomunikasi
dalam bentuknya yang paling kuat, jelas (clarity), terbaca (legibility),
dan menarik. Desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan
karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan. Eksekusi
terhadap desain typography dalam rancang grafis pada aspek legibility
akan mencapai hasil yang baik bila melalui proses investigasi terhadap
makna naskah, alasan-alasan kenapa naskah harus dibaca, serta siapa
yang membacanya.
c) Warna
Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan
pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang
sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu
merangsang munculnya rasa haru, sedih, gembira, mood atau
semangat.
d) Layout
Layout berkaitan dengan pengaturan huruf dan visual pada permukaan
dua dimensi agar seluruh informasi dapat dibaca, jelas, dan menarik.
28
Prinsip-prinsip desain yang paling penting yang berpengaruh pada
layout adalah titik fokus hierarki visual, kesatuan, dan keseimbangan.
Dalam mendesain layout, posisi elemen pada halaman, hubungan
antara elemen satu dengan yang lainnya, yaitu ukuran, warna, kontras
nilai, tekstur, dan bentuk serta hierarki visual harus dipertimbangkan.
Keseimbangan merupakan distribusi bobot dalam layout. Seperti
halnya hierarki visual, keseimbangan merupakan faktor penting dalam
kesuksesan merancang layout. Untuk membuat keseimbangan desain,
harus Untuk membuat keseimbangan desain, harus
mempertimbangkan bobot visual, posisi, dan pengaturan.
top related