bab ii kp 1 aulia imran hutama (0710015111043)
Post on 25-Jul-2015
83 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
BAB II
LAPORAN MANAJEMEN PROYEK
2.1 Pengertian Kontraktor
Kontraktor merupakan badan hukum baik itu pemerintah/swasta atau pihak
yang menerima tugas untuk melaksanakan secara fisik bangunan berdasarkan gambar
perencanaan yang telah dibuat. Didalam melaksanakan pekerjaannya dapat dibantu
atau bekerja sama dengan sub-sub kontraktor lain.
Ditinjau dari lingkup pekerjaannya, kontraktor terbagi atas dua:
1. Main kontraktor (kontraktor utama)
Main kontraktor bertugas melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan
bidangnya dalam pelaksanaan proyek dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan seluruh pekerjaan sesuai spesifikasi dan gambar yang telah
disepakati.
2. Sub kontraktor
Sub kontraktor bertugas melaksanakan sebagian pekerjaan tetapi
melaksanakan pekerjaan sub kontraktor menjadi tanggung jawab kontraktor
utama seperti civil engineering, mekanikal elektrikal dan lain-lain.
2.2 Lingkup Kerja Kontraktor
Lingkup kerja kontraktor mencakup pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
gambar kerja, peraturan dan syarat yang telah ditetapkan oleh perencana. Apabila
pekerjaan telah selesai maka kontraktor akan menyerahkan hasil pekerjaan pada owner
1. Perencanaan metoda kerja
2. pelaksanaan pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal,
interior dan landscape
3. pengadaan bahan-bahan perlengkapan (furniture, furnish and equipment)
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 7
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2.3 Syarat Mendirikan Kontraktor
Dalam mendirikan sebuah perusahaan kontraktor, perusahaan tersebut harus
memenuhi syarat-syarat administrasi yang telah ditentukan adalah:
1. Akta pendirian perusahaan
2. Surat izin tempat usaha (SITU)
3. Memiliki nomor pokok wajib pajak
4. Akte pendirian notaries
5. Surat izin usaha konstruksi
6. Surat izin usaha perdagangan
7. Menjadi anggota asosiasi jasa kontruksi
8. Kartu tanda anggota gapensi
9. Tanda data rekanan
10. Memiliki tenaga kerja ahli dan administrasi yang cukup terampil
2.4 Tugas Dan Tanggung Jawab Kontraktor
1. Melakukan pemeriksaan dan penelitian dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi, baik dari segi pelelangan maupun dari segi kebenarannya
2. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal pengadaan barang, jadwal
penggunaan tenaga kerja dan jadwal penggunaan tenaga berat
3. Melaksanakan persiapan dilapangan sesuai dengan pedoman pelaksanaan
4. Kontraktor harus mempelajari secara cermat gambar-gambar perencanaan
yang dibuat oleh konsultan perencanaan yang ada dalam kontrak
5. Kontraktor harus membuat gambar-gambar pelaksanaan dilapangan yang
harus disetujui oleh konsultan manajemen konstruksi sebelum dilaksanakan
6. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala cara, metoda teknik,
urutan, dan prosedur pelaksanaan serta koordinasi dari semua bagian
pekerjaan yang harus dilaksanakan berdasarkan kontrak
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 8
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
7. Kontraktor bertanggung jawab kepada owner atas segala tindakan dan
kelalaian dari pada pegawainya serta sub kontraktornya dan semua orang
yang melaksanakan pekerjaan berdasarkan kontrak dengan kontraktor
8. Memeriksa perencanaan kerja dan keadaan lapangan sebelum pekerjaan
dilaksanakan, bila perlu dapat mengadakan perubahan tertentu untuk
penyesuaian dilapangan dan harus menyerahkan rencana perubahan itu
kepada manajemen konstruksi untuk mendapatkan persetujuan lebih lanjut.
9. membuat laporan perkembangan
Laporan Harian
Laporan yang berisikan data mengenai apa yang akan
dikerjakan dan yang telah dikerjakan, beserta sarana penunjang
pekerjaan dilapangan seperti jumlah tenaga kerja, jenis bahan
yang didatangkan, alat-alat yang digunakan dan pekerjaan yang
dilakukan pada hari itu.
Laporan Mingguan
Laporan yang berisikan kegiatan–kegiatan (Pekerjaan Proyek)
yang dilakukan dalam 1 (satu) minggu atau rekapitulasi dari
laporan harian yang telah dibuat.
Laporan Bulanan
Laporan yang berisikan kegiatan-kegiatan (Pekerjaan Proyek)
yang dilakukan dengan 1 (satu) bulan, serta dilengkapi dengan
dokumen atau rekapitulasi dari laporan mingguan yang telah
dibuat serta dilengkapi dengan dokumen.
10. Menyerahkan laporan dan hasil pekerjaan kepada pemilik, apabila
pekerjaan telah selesai serta teknis administrasi.
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 9
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2.5 Wewenang Dari kontraktor
1. Mengajukan permintaan pembayaran atas prestasi pekerjaan yang telah
dicapai sesuai dengan yang telah disepakati
2. Kontraktor dapat meminta penjelasan pada konsultan atau pengawas bila
terdapat bagian atau gambar yang kurang jelas
3. Kontraktor mempunyai hak untuk menolak atau melaksanakan konstruksi
dari konsultan atau pengawas bila diajukan secara lisan
4. Kontraktor berhak menolak nominated sub kontraktor yang diajukan oleh
owner bila terbukti nominated kontraktor tersebut mempunyai prestasi
yang kurang baik
2.6 Hubungan Kontraktor Dengan Pihak Yang Terkait
Dalam proses hubungan pembangunan dengan suatu proyek, terlibat beberapa
pihak yang saling bekerja sama pihak tersebut adalah owner (pemberi tugas),
kontraktor (pelaksana) dan konsultan (penasehat ahli).
1. Pemilik proyek (owner)
2. Konsultan perencana
3. manajemen konstruksi
4. Quantity Surveyor (Anggaran biaya)
5. Kontraktor
2.7 Tugas dan Wewenang Pihak - Pihak Yang Terkait
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan proyek adalah :
1) Pemilik
Owner adalah seseorang atau badan usaha pemerintah atau swasta yang
mempunyai gagasan atau ide dan berusaha mewujudkan gagasan tersebut
dengan pemberi tugas kepada konsultan dan kontraktor untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut.
Tugas owner adalah sebagai berikut:
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 10
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
1. Menandatangani kontrak perencanaan dengan konsultan
2. Menandatangani kontrak pelaksanaan pembangunan dengan pihak
kontraktor
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan menyetujui atau menolak laporan
rutin
4. Mengesahkan dokumen yang akan menjadi dokumen kontrak
Sedangkan hak dan kewajiban owner adalah:
1. Owner berhak memerintahkan agar pelaksanaan pekerjaan diperbaiki
atau diganti bila tidak sesuai dengan dokumen kontrak
2. Menyediakan dana untuk pelaksanaan dan menyediakan lahan untuk
pembangunan
3. Membatalkan penunjukan kontraktor jika kontraktor tidak menyerahkan
syarat jaminan pelaksanaan dalam batas waktu yang ditentukan
4. Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitan dengan perubahan
waktu pelaksanaan dan biaya
5. Melalui konsultan, memerintahkan penambahan dan pembongkaran
bahan atau pekerjaan yang tidak sesuai
6. Memotong pembayaran terhadap kontrak karena keterlambatan
penyelesaian pekerjaan
7. Mengambil alih pekerjaan kontraktor, serta mempekerjakan pihak lain
untuk melanjutkan pekerjaan bila kontraktor melalaikan kewajibannya
8. Membayar pembayaran pekerjaan dalam waktu yang ditentukan
2) Konsultan Perencanaan
Konsultan Perencanaan adalah orang atau suatu badan usaha sebagai
pihak yang menerima tugas dari pemberi tugas untuk membuat perencanaan
lengkap dari suatu pekerjaan bangunan.
Pada bidang ini terdapat keahlian dibidang arsitektur, tetapi tidak tertutup
kemungkinan adanya ahli dari disiplin ilmu lain seperti ahli struktur,
mekanikal, elektrikal, dan lain-lain.
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 11
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Tugas dari konsultan perencana adalah :
1. Membantu pemberi tugas dalam Pengadaan dokumen rancangan yang
sesuai dengan permintaan owner, dokumen lelang, dokumen pelaksanaan
konstruksi
2. Memberikan penjelasan dan saran penyelesaian terhadap persoalan
perencanaan yang timbul selama tahap konstruksi.
3. Membuat gambar revisi bila ada perubahan
4. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan
perencanaan, sehingga perencanaan tersebut dapat dilaksanakan.
5. Melakukan pengawasan secara berkala.
3) Konsultan Manajemen Konstruksi/ Konsultan Pengawas
Konsultan Manajemen Konstruksi merupakan perusahaan yang
bertanggung jawab mulai dari masa perencanaan sampai pada masa
pelaksanaan. pekerjaan untuk mengawasi dan mengendalikan pekerjaan untuk
mengatur manajemen proyek. Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung
jawab langsung pada owner dan dilapangan merupakan wakil dari owner.
Tugas dan wewenang dari konsultan manajemen konstruksi yaitu :
1. Memiliki wewenang untuk menolak pekerjaan yang tidak sesuai dengan
dokumen kontrak
2. Menyiapkan perintah perubahan yang akan dikeluarkan oleh owner
3. Mengurus administrasi umum dari kontrak pelaksanaan, termasuk
penyelenggaraan fungsi-fungsi.
4. Memeriksa gambar-gambar kerja dan contoh-contoh yang diajukan oleh
kontraktor dan sub kontraktor
5. Menempatkan tenaga pengawas dilapangan untuk membantu dalam
melaksanakan tanggung jawab
6. Meneliti dan menyetujui atau menolak “shop drawing” dari kontraktor
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 12
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
7. Melaksanakan pemeriksaan terhadap materi konstruksi dan hal-hal yang
diperlukan untuk memperoleh jaminan bahwa pekerjaan telah
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
8. Meneliti atau menyetujui atau menolak sub kontraktor yang diusulkan
oleh kontraktor
9. Mengkoordinasi dan menyetujui semua pekerjaan testing
10. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dan membuat
laporan mingguan dan bulanan atas pelaksanaan pekerjaan manajemen
konstruksi
11. Menyusun laporan akhir proyek
2.8 Proses Pelelangan Atau Tender
Dalam proyek ini penetapan pelaksana pekerjaan adalah dengan metode
pelelangan umum prakualifikasi yaitu metode pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan
papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia
usaha yang berminat serta memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya dan pemenang
tender atau pelelangan proyek
1. Tender
Tender pelaksanaan suatu bangunan dalam bidang pemborong jasa konstruksi,
atau sering disebut dengan pelelangan, adalah salah satu sistem pelaksanaan
dilakukan oleh pemberi tugas/pemilik proyek, dengan mengundang beberapa
perusahaan kontraktor untuk mendapatkan suatu pemenang yang mampu
melaksanakan pekerjaan sesuai persyarat yang ditentukan oleh harga yang
wajar dan tepat, dipertanggungjawabkan baik dari segi mutu maupun waktu
pelaksanaannya.
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 13
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Jenis-jenis tender:
1. Tender Proyek Pemerintah
Berdasarkan Keputusan Presiden (KEPPRES) No. 18 Tahun 2000
tentang pedoman pelaksanaan pengadaan bahan/jasa instasi pemerintah,
metode pengadaan bahan dan jasa dapat dilakukan meliputi:
1) Pelelangan
Yaitu serangkaian kegiatan untuk menyediakan kebutuhan
bahan/jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat
diantara penyedia bahan/jasa yang setara dan memenuhi syarat
2) Pemilihan langsung
yaitu apabila pelelangan sulit untuk dilaksanakan. Penunjukan
langsung dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Pemilihan langsung : dimana pemilik memilih salah satu
kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan dengan
persyaratan harus ada dua kontraktor pendamping untuk
melakukan penawaran
2. Penunjukan langsung : dimana pemilik menunjuk satu
kontraktor saja untuk ikut melakukan penawaran pada
pekerjaan yang bersangkutan tanpa adanya kontraktor
pendamping
3) Metoda negosiasi atau penunjukan langsung
Metode Negosiasi atau Penunjukan Langsung adalah sistem
pelelangan dimana pemilik menunjuk salah satu kontraktor
yang sesuai dengan klasifikasinya untuk melakukan negosiasi
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 14
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
atau perundingan sebagai pelaksana dalam pekerjaan yang
bersangkutan.
Adapun kriteria pekerjaan yang boleh dilakukan negosiasi
yaitu :
1. Faktor singkatnya waktu pelaksanaan proyek.
2. Pada pekerjaan-pekerjaan khusus yang harus ditangani oleh
kontraktor yang ahli dalam bidang pekerjaan tersebut.
3. Pada pekerjaan lanjutan.
Kelemahan :
1. Tidak memberikan kesempatan kepada kontraktor lain
untuk ikut melakukan pelelangan.
2. Biaya proyek habis dimanfaatkan untuk kegiatan proyek
bersangkutan.
Kelebihannya :
1. Proses dilaksanakan oleh kontraktor yang sesuai dengan
bidang keahliannya, profesional dan benefit.
2. Terjaminnya kualitas pekerjaan dengan baik.
2. Tender Proyek-Proyek Swasta
Ketentuan tentang tender proyek milik swasta biasanya diatur sendiri
oleh masing-masing pemilik. Meskipun demikian ketentuan tersebut
tetap mengacu kepada standar kontrak tertentu, misalnya:
1) FIDIC (Federation Des Ingericurs Conseils)
2) JTC (joint Contract Tribunal) dari RIBA ( Riyal Institute of
British Archotect)
3) Article and Conditiont of Building, diterbitkan oleh Singapore,
Hongkong Institute of Architect
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 15
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Pada umumnya dilakukan dengan cara tender terbatas, dengan
mengundang beberapa kontraktor yang sudah dikenal. Pemilik atau
owner terlebih dahulu mengundang beberapa kontraktor untuk
melakukan presentasi tentang kemampuan masing-masing dalam
melakukan proyek yang akan ditenderkan. Dari hasil presentasi ini
kemudian owner memilih dan bagi yang lulus akan di undang untuk
mengikuti tender.
3. Dokumen Tender
Berdasarkan standar nasional dokumen tender meliputi:
1) Undangan lelang
2) Pertunjukan kepada peserta lelang
3) Formulir penawaran
4) Syarat-syarat umum dan khusus yang akan diterapkan dalam
perjanjian
5) Spesifikasi teknis
6) Gambar tender
7) Daftar item dan volume pekerjaan
8) Adendum
Berdasarkan standar nadional pada umumnya dokumen tender terdiri
dari:
1) Instruksi kepada peserta tender (nitice to biddert)
2) Persyaratan tender (condition of tendering)
3) From surat penawaran (form of tender)
4) Kondisi kontrak (general condition of contract)
5) Spesifikasi teknik (technical spesification)
6) Gambar tender (tender drawing)
7) Draft item tender dan volume pekerjaan (bill of quantities)
8) Adendum yaitu segala tambahan dokumen yang bersifat
mengubah dan atau melengkapi dokumen tender.
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 16
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Berdasarkan cara pembukaan dokumen penawaran, tender dapat
dibedakan menjadi:
1) Pelelangan Umum atau Terbuka
Adalah sistem pelelangan yang dapat diikuti oleh
kontraktor mana saja tanpa memandang klasifikasi dan
kualifikasi dari kontraktor tersebut. Peserta lelang untuk
pelelangan umum ini tidak dibatasi.
Kontraktor manapun boleh mengikuti pelelangan dengan
catatan telah dinyatakan lulus prakualifikasi baik oleh jawatan
pemerintah maupun pemilik proyek. Pemenang pada proyek ini
biasanya diumumkan secara terbuka melalui surat kabar dan
media lainnya.
Adapun kelemahan dan kelebihan dari pelelangan umum
atau terbuka ini adalah :
Kelemahan :
1. Bagi kontraktor yang benafit atau kompoten akan enggan
atau sungkan untuk ikut melakukan penawaran berhubung
banyaknya kontraktor peserta yang melakukan pemotongan
harga dalam membuat penawaran.
2. Adanya kemungkinan pekerjaan yang dikerjakan oleh
kontraktor yang tidak sesuai dengan bidang ahlinya.
3. Adanya kemungkinan kualitas pekerjaan yang tidak terjamin
dengan baik apabila dikerjakan oleh kontraktor yang tidak
sesuai dengan bidangnya.
kelebihan :
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 17
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
1. Terjaminnya kompetensi yang maximal, berhubung
banyaknya peserta yang melakukan penawaran.
2. Waktu pelaksanaan proses pelelangan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang lebih cepat
2) Tender Tertutup
Dimana dokumen penawaran yang masuk tidak dibacakan
didepan seluruh tender, bahkan kadang-kadang para peserta tidak
mengetahui siapa pesaingnya.
3) Pelelangan terbatas atau undangan
Pelelangan Terbatas atau Undangan adalah sistem
pelelangan dimana pemilik mengundang beberapa kontraktor-
kontraktor tertentu saja yang sesuai dengan klasifikasi dan
kualifikasinya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 ( Lima ) peserta
yang ikut pelelangan.
Dengan adanya pelelangan terbatas ini pemilik akan betul-
betul mendapatkan kontraktor yang benefit, terampil dan sesuai
dengan bidang keahliannya untuk melaksanakan pekerjaan yang
bersangkutan sehingga kualitas pekerjaan terjamin dengan baik
karena dikerjakan oleh kontraktor yang sesuai dengan bidang dan
keahliannya.
Adapun proses pelelangan terbatas ini antara lain :
1. Pengumuman ( Media cetak/ media elektronik ).
2. Mendaftar dan mengambil formulir SKN (Sisa Kemampuan
Nyata)
3. Melakukan prakualifikasi :
- Permintaan administrasi / repikulasi,
- Daftar personil,
- Daftar peralatan yang dimiliki,
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 18
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
- Pengalaman pekerjaan,
- Jumlah pekerjaan yang sedang dilaksanakan,
- Neraca perusahaan.
4. Pengumuman Daftar Rekanan Terseleksi ( DRT ).
5. Pengambilan dokumen pelelangan ( Pengambilan Bestek ).
6. Aanwijzing ( Penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan )
7. Memasukkan penawaran/ tender.
8. Pengumuman pemenang.
9. SPK ( Surat Perintah Kerja ).
10. Kontrak.
Kelemahan pelelangan terbatas :
1. Menghilangakan kesempatan bagi kontraktor-kontraktor yang
berminat untuk ikut melakukan pelelangan.
2. Memerlukan waktu dan biaya untuk melakukan proses
pelelangan
Kebaikannya :
1. Pekerjaan akan dilaksanakan oleh kontraktor yang sesuai
dengan bidang keahliannya, profesional, dan bonafit.
2. Terjaminnya kualitas pekerjaan dengan baik karena
dilaksanakan oleh kontraktor yang sesuai dengan bidang
keahliannya.
3.
4) Kegiatan tender
Untuk memberi gambaran yang lengkap tentang kegiatan tender,
berikut ini akan diuraikan tentang kegiatan tender proyek pemerintah,
sesuai dengan keppres N0. 18 Tahun 2000:
1. Prakualifikasi
2. Undangan tender
3. Rapat penjelasan
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 19
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
4. Peninjauan lapangan
5. Pembukaan penawaran
6. Evaluasi tender dan klarifikasi
7. Penetapan calon pemenang
8. Surat perintah kerja
9. Kontrak
2.9 Sistem Mendapatkan Proyek
Beberapa cara yang ditempuh konsultan perencana dalam mendapatkan
proyek-proyek untuk ditangani antara lain:
1. Penunjukan langsung, pemberi tugas secara langsung menunjuk
konsultan untuk mengerjakan proyek atas dasar kepercayaan dan
referensi hasil kerja yang pernah dilaksanakan, dapat juga berdasarkan
penilaian pemberi tugas dari proposal yang diajukan konsultan tersebut.
2. Kerja sama, dalam penanganan proyek-proyek besar baik swasta maupun
pemerintah, pihak konsultan mengadakan kerjasama dengan konsultan
lain dalam batas-batas penanganan kepentingan proyek seperti konsultan
struktur, mekanikal dan elektrikal, engineering dan sebagainya juga
diadakan kerjasama dengan konsultan asing sebagai perencana utama
dalam membantu membuat gambar kerja dan detail
3. Sayembara, sistem ini bersifat terbuka dan dapat pula bersifat tertutup
sesuai dengan konsultan yang diundang oleh pemberi tugas. Dalam hal
ini pemberi tugas memberikan tor dan studi kelayakan untuk dipelajari.
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 20
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Hasilnya berupa rancangan skematik atau perancangan yang kemudian
dinilai oleh tim juri yang ditunjuk oleh pemberi tugas
4. Tender atau lelang, mayoritas proyek-proyek pemerintah menerapkan
sistem tender sebagai suatu proses untuk mendapatkan hasil yang baik.
Proyek swastapun ada yang melalui sistem tender ini.
2.10 Langkah-Langkah Dalam Proses Tender
1. para kontraktor diundang oleh ownerKontraktor membuat penawaran
sesuai dengan gambar bestek dokumen tender yang dilakukan oleh owner
2. Kontraktor di undang untuk aanwijzing tawaran yang berhubungan
dengan kontraktor
3. Owner mencek kelengkapan administrasi dari masing-masing kontarktor
4. Owner menentukan pemenang tender sesuai dengan penilaian owner,
pengalaman perusahan dan harga kontrak
5. Kontraktor yang memenangkan tender diundang aanwijzing penggunaan
material dan pelaksanaan
6. Pembuatan kontrak antar kontraktor dan owner
7. Owner mengeluarkan surat perintah kerja
8. Owner membuat surat serah terima lokasi proyek
9. Pelaksanaan proyek
2.11 Sistem kontrak
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 21
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI 1
UNIVERSITAS BUNG HATTA
Kontrak adalah perjanjian kerja antar kedua belah pihak yang terlibat
berlangsung dimana pemilik proyek sebagai pihak pertama dan penerima
pekerjaan sebagai pihak kedua.Kontrak disediakan oleh penerima pekerjaan
(kontraktor) dan pemilik proyek. Setelah proyek memenangkan lelang.
Kontrak harus dibuat dalam sejelas-jelasnya karena seluruh pelaksanaan
pekerjaan disesuaikan dengan kontrak.
Isi dokumen kontrak mencakup:
1. Nama lengkap dan pihak yang terlibat
2. Uraian pekerjaan yang harus dilakukan oleh kontraktor dengan rencana
kerja spesifikasi bahan
3. Uraian metoda pelaksanaan
4. Jumlah pembayaran dan kontrak
Sistem kontrak pada suatu perjanjian pada umumnya berupa:
1) Lump sum price
Lump sum price adalah kontrak dengan harga tetap dimana kontraktor
setuju untuk melaksanakan semua pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak dengan harga dan jumlah tetap
2) Unit price kontrak
Merupakan suatu perjanjian yang hanya berdasarkan pada harga perunit
tiap jenis pekerjaan
3) Cost plus kontrak
Kontrak dengan harga tidak tetap dimana pemilik pembayar semua biaya
yang dikeluarkan kontraktor diatur dalam kontrak tambah biaya dalam
biaya bentuk upah/fee.
Aulia Imran Hutama S0710015111043 Hal 22
top related