bab ii landasan teori1).pdf · landasan teori 2.1. pengertian jaringan komputer menurut arifin...
Post on 02-Dec-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Arifin (2011:9) menyatakan bahwa “Jaringan komputer merupakan
kumpulan dari beberapa komputer yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan
menggunakan protocol komunikasi.”
Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel, atau tanpa kabel, sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputerdapat saling bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama, dan bersama-sama menggunkan
hardware/software yang berhubungan dengan jaringan.
Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node.
Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ratusan, atau bahkan jutaan
node.
2.1.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer
1. Berdasarkan Luas Area
a. Local Area Network (LAN)
Menurut Arifin (2011:9) menyatakan bahwa “LAN adalah bentuk
Jaringan komputer lokal, yang luar areanya sangay terbatas.”
Biasanya diterapkan untuk jaringan komputer rumahan, laboratorium
komputer disekolah dan kantor, dimana masing-masing komputer salig
6
berinteraksi, bertukar dara, dan dapat menggunakan peralatan bersama,
seperti printer. Media yang digunakan LAN dapat berupa kabel (UTP atau
BNC) maupun wireless. Berikut beberapa keuntungan menggunakan jaringan
LAN:
1) Dapat saling bertukar file (file sharing).
2) Pengaman data dalam bentuk backup dapat disimpan dibeberapa komputer
backup.
3) Penggunaan peralatan seperti printer secara bersama.
4) Dapat dibuat sistem client-server. Sehingga pengguna dan manajemen
data terpusat.
5) Sebagai media komunukasi antar pengguna tanpa pulsa.
6) Sebagai media monitoring dan maintenance dengan menggunakan sistem
remote.
7) Dapat dihubungkan dengan internet, sehingga seluruh komputer dalam
jaringan bisa mengakses internet secara bersamaan.
8) Dapat saling berbagi sumber daya dalam suatu proses, seperti rendering
gratis dapat dilakukan secara bersama.
7
Sumber : http://belajar-komputer-mu.com/Artikel-Pengenalan-Jaringan-Local-
Komputer-LAN-local-Area-Network/
Gambar II.1. Contoh LAN
b. Metropolitan Area Network (MAN)
Menurut Arifin (2011:10) menyatakan bahwa “MAN merupakan jaringan
komputer dengan skala yang lebih besar dari LAN, dan berupa jaringan
komputer antar kantor/perusahaan yang jaraknya berdekatan. Luasnya area
pada jaringan ini sekitar 10-50 km.”
MAN terdiri dari beberapa LAN yang saling terhubung. Media yang
digunakan idealnya wireless arau kabel serat optik. Namun, untuk menghemat
biaya, biasanya perusahaan memanfaatkan komunikasi umun yang sudah ada.
8
Dengan menggu\nakan jaringan metropolitan, perusahaan atau lembaga
tertentu dapat dengan cepat dan mudah memperoleh informasi dan data yang
dibutuhkan.
Sumber : http://www.catatanteknisi.com/2012/05/jaringan-komputer-pan-lan-man-
wan.html
Gambar II.2. Contoh MAN
c. Wide Area Network (WAN)
Menurut Arifin (2011:11) menyatakan bahwa “WAN adalah bentuk
jaringan komputer dengan skala yang sangat besar, berupa jaringan komputer
anat kota, pulau, negara, bahkan benua. WAN berupa kumpulan MAN yang
saling terintegrasi.”
Dengan WAN, pertukaran data dan komunikasi antar pengguna lebih
cepat, tepat, dan murah. Pada implementasinya, WAN menggnakan berbagai
9
teknologi canggih seperti satelit dan gelombang elektromagnetik. WAN juga
menjadi pemicu terciptanya teknologi transfer data kecepatan tinggi, seperti
ISDN dan DSL, juga teknologi stasiun bumi mikro (VSAT). Kumpulan dari
berbagai WAN akan membentuk internetworking atau yang biasa disebut
internet. Dengan menggunakan internet, setiap orang bisa dengan mudah dan
cepat mengakses dan memperoleh informasi-informasi terbaru dari berbagai
belahan dunia. Setiap orang juga dapat berkomunikasi dengan mudah dan
murah kapan pun dimana pun.
Sumber : http://invistel.com/solutions/network-solutions/wanman/
Gambar II.3. Contoh WAN
10
2. Berdasarkan Konfigurasi
a. Peer to peer
Menurut Arifin (2011:12) menyatakan bahwa “sistem ini banyak
digunakan pada jaringan dengan jumlah komputer yang sedikit, dimana
masing-masing komputer memiliki status kedudukan yang sama dan tidak
memerlukan sistem terpusat (server).”
Pertukaran data dilakukan dengan sistem file sharing. Tiap komputer
dalam jaringan ini dapat menggunakan perangkat printer bersama dengan
sistem sharing.
b. Client Server
Menurut Arifin (2011:12) menyatakan bahwa “Banyak digunakan pada
jaringan dengan jumlah komputer yang banyak, dimana terdapat satu atau
lebih komputer yang dijadikan sebagi pusat pengendali (server).”
Server dapat dibedakan berdasarkan tugas dan fungsinya misal, data
server, email server, proxy server, web server, dan lain-lain. Komputer server
juga bertugas melakukan manajemen client untuk mengendalikan lalu lintas
informasi pada tiap-tiap client.
3. Berdasarkan Media Transmisi
a. Kabel
Menurut Arifin (2011:14) menyatakan bahwa “Jenis kabel yang sering
digunakandalam jaringan komputer adalah twisted pair (STP dan UTP),
11
coaxial, dan fiber optik. Media kabel digunakan apabila jangkauan area tidak
terlalu luas, kecuali fiber optik yang banyak digunakan sebagai kabel induk
dari jaringan telekomunikasi yang menghubungkan antar wilayah.”
b. Nirkabel (tanpa kabel)
Menurut Arifin (2011:14) menyatakan bahwa:
Media tanpa kabel merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah
lokasi. Pada beberapa wilayah yang memiliki hambatan dalam
pengkabelan, seperti daerah gunung, bukit, sungai, dan lainnya, teknologi
ini sangat membantu dalam memebangun jaringan. Beberapa media
nirkabel yang digunakan, Antara lain terrestrial microwave, sistem
komunikasi satelit, sistem seluler, komunikasi inframerah, wireless LAN.
2.1.2 Redudancy (Fail Over)
Menurut Towidjojo (2013:12) menyatakan bahwa :
Bagaimana jika seandainya anda hanya menginginkan penerapan fail over
pada jaringan anda. Mungkin saja anda berpendapat traffic di jaringan tidak
terlalu besar, sehingga tidak perlu dilakukan pembagian beban. Anda hanya
menginginkan adanya link cadangan di router sehingga network internal
anda lebih handal maka hal itu bisa disebut dengan redudancy atau lebih
dikenal dengan bahasa teknis nya yaitu fail over.
Definisi fail over dalam istilah komputer internetworking adalah
kemampuan sebuah sistem untuk dapat berpindah secara manual maupun
otomatis jika salah satu sistem mengalami kegagalan sehingga menjadi backup
untuk sistem yang mengalami kegagalan. Fail over ini juga suatu teknik jaringan
dengan memberikan dua jalur koneksi atau lebih dimana ketika salah satu jalur
mati, maka koneksi masih tetap berjalan dengan disokong oleh jalur lainnya.
12
Teknik fail over ini cukup penting ketika kita menginginkan adanya koneksi
jaringan internet yang handal.
2.2. Topologi
Menurut Madcoms (2010:8) mengatakan bahwa “Topologi jaringan merupakan
gambaran pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi
komputer server, komputer klien/workstation, hub/swich, pengkabelan, komponen
jaringan yang dapat disesuaikan di kondisi lapangan.”
Ada beberapa jenis topologi yaitu, bus, ring, start, mesh, dan clustes. Sebuah
topologi yang diterapkan dalam jaringan sangat berpengaruh dengan cara akses
komputer atau terminal dalam jaringan tersebut. Pemilihan jenis topologi harus
disesuaikan dengan keadaan tempat jaringan tersebut dibangun. Sebuah jaringan
besar bisa dibangun dengan kombinasi dari beberapa jenis topologi tersebut. Berikut
jenis-jenis topologi jaringan.
1. Topologi Jaringan Bus
Menurut Madcoms (2010: 4) menyimpulkan bahwa:
Topologi Bus merupakan topologi yang menghubungkan beberapa komputer
ke sebuah kabel dengan beberapa terminal, topologi bus menyediakan 1
(satu) jalur yang digunakan untuk komunikasi antar perangkat sehingga
setiap perangkat harus bergantian dalam menggunakan jalur yang ada, dalam
komunikasi antar perangkat, hanya ada 2 (dua) perangkat yang dapat saling
berkomunikasi dan kecepatan rata-rata data antar perangkat sangat lambat
karena harus bergantian dalam menggunakan jalur.
Topologi ini termasuk topologi yang umum. Satu kabel utama
menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya
13
ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya,
kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke
satu simpul lain. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server,
dimana salah satu mesin pada jaringan ditetapkan sebagai file server, yang berarti
bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk penyebaran file data, dan
biasanya tidak digunaan untuk pemrosesan informasi. Topologi ini digunakan
pada jaringan area dan untuk jaringan banyak titik untuk jarak yang relatif
pendek.
Kelebihan dari model ini adalah bahwa untuk memfungsikan jaringan tidak
setiap komputer perlu dijalankan dan apabila ada terminal-terminal tambahan
dapat dihubungkan kejaringan tanpa harus mengkonfugirasi ulang jaringannya.
Karena setiap lintas informasi hanya digunakan satu kabel saja, maka kinerjanya
kadang agak lambat.
Sumber : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=67
Gambar II.4. Topologi Bus
14
2. Topologi Jaringan Ring
Topologi ini serupa dengan bus, kecuali simpul terhubung dalam suatu
lingkaran dengan menggunakan segmen kabel. Dalam topologi ini, tiap simpul
secara fisik terhubung hanya ke dua simpul.
Masing-masing simpul mengirim informasi ke simpul berikutnya, hingga tiba
di sasaran yang dituju. Kinerja pada sistem ini dapat lebih cepat sebab tiap
bagian dari sistem pengkabelan hanya menangani aliran data antara dua mesin.
Jenis topologi ini dapat dijumpai dalan jaringan peer-to-peer, dimana tiap mesin
mengelola pemrosesan inrofmasi maupun penyeberan file data.
Kelebihan dari topologi model ring adalah kinerjanya dapat lebih cepat,
sedangkan kekurangannya adalah untuk mengaktifkan jaringan, harus
menghidupkan semaua komputer.
Sumber : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=67
Gambar II.5. Topologi Ring
15
3. Topologi Jaringan Star
Tiap terminal terhubung ke subuah titik pusat (server) oleh suatu sikuit
terpisah dan semua sambungan antar terminal dihubungkan oleh hub. Topologi
ini memiliki keunggulan dalam hal minimalnya lintas data sepanjang kabel
(hanya terminal ke-server), sehingga dicapai kinerja yang optimal. Tetapi karena
satu mesin harus mengkordinir seluruh komunikasi data, berarti topologi ini
memerlukan file server yang sangat ampuh (dan mahal), plus kabel tambahan.
Sumber : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=67
Gambar II.6. Topologi Star
16
4. Topologi Jaringan Mesh
Topologi ini mempunyai sejumlah simpul dimana setiap simpulnya
tersambung secara total dengan simpul-simpul yang lain, sehingga hubungan dari
satu simpul ke simpul yang lain dapat melewati sejumlah jalur.
Keuntungan dari model ini adalah berkurangnya efek kegagalan
persambungan jalur dan kadang terjadi congestion (kemacetan) sambungan ke
simpul tujuan. sedangkan kegurian dari model ini adalah munculnya tunda
pengiriman, serta mahalnya biaya persambungan, sehingga simpul-simpul pada
model ini tidak disambungkan secara menyeluruh.
Sumber : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=67
Gambar II.7. Topologi Mesh
17
5. Topologi Jaringan Tree
Topologi jaringan komputer Tree merupakan gabungan dari beberapa
topologi star yang dihubungan dengan topologi bus, jadi setiap topologi star
akan terhubung ke topologi starlainnya menggunakan topologi bus, biasanya
dalam topologi ini terdapat beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang
berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada
pada tingkat yang lebih rendah.
Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga
mudah melakukan perubahan jaringan jika diperlukan.Kekurangan nya yaitu
menggunakan banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat, jika terjadi
kesalahan pada jaringan tingkat tinggi, maka jaringan tingkat rendah akan
terganggu juga.
Sumber : http://mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=67
Gambar II.8. Topologi Tree
18
2.3. Perangkat Keras Jaringan
Secara umum suatu jaringan terdiri dari beberapa perangkat keras berikut ini :
1. NIC (Network Interface Card)
NIC adalah sebuah peralatan elektronik yang dibuat pada sebuah papan PCB
yang akan melakukan konversi sinyal sehingga sebuah workstation bisa
mengirim dan menerima data dalam jaringan. Sering disebut juga dengan
Ethernet card, atau sering juga disebut LAN card. NIC merupakan kartu jaringan
yang dipasang pada slot ekspansi pada komputer. Slot yang diperlukan bisa
berupa slot PCI atau ISA. Selain itu terdapat juga beberapa card yang
diperuntukkan khusus bagi laptop atau notebook dengan socket PCMCIA.
Sedangkan untuk output portnya dapat berupa port BNC, AUI (Thick Ethernet),
dan UTP.
Sumber: http://www.computerfc.com/how-to-create-a-connection-lan-and-share-files-
between-computers
Gambar II.9. NIC (Network Interface Card)
19
2. Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah
jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal
sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti
Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. Router berfungsi sebagai
penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu
jaringan ke jaringan lainnya.
Sumber: http://www.linksys.com/us/c/wireless-routers/
Gambar II.10. Router
3. Modem
Modem digunakan sebagai penghubung jaringan LAN dengan internet.
Dalam melakukan tugasnya, modem akan mengubah data digital kedalam data
analog yang bisa dipahami oleh manusia atau sebaliknya.
20
Sumber : http://thegadgetsquare.com/1117/what-is-modem-and-types-of-modems/
Gambar II.11. Modem
4. Hub
Hub memiliki fungsi sebagai penerima sinyal dari sebuah komputer, dan
mentransimiskan ke komputer lain. Hub merupakan multiport yang berfungsi
untuk menghubungkan beberapa perangkat yang menggunakan Ethernet 10Base-
T atau 10Base-F sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub
disebut juga sebagai konsektor dan bekerja dalam lapisan fisik (layer 1) pada
model OSI.
Sumber : http://www.antkh.com/project/Computer%20Science/pages/hub.html
Gambar II.12. Hub
21
5. Switch
Switch berfungsi hampir sama dengan Hub. Switch mirip dengan hub, hanya
saja lebih pintar fungsinya sama seperti hub yaitu untuk menghubungkan piranti-
piranti untuk menjadi satu jaringan besar. Untuk meningkatkan kinerja jaringan
suatu organisasi dengan cara pembagian jaringan yang besar dalam beberapa
jaringan yang lebih kecil. Meskipun terhubung dengan jaringan yang bebeda
pada masing-masing port, switch dapat memindahkan paket data antar jaringan
apabila diperlukan.
Sumber : http://www.netgear.com/business/products/switches/?cid=gwmng
Gambar II.13. Switch
6. Repeater
Repeater dapat mengirim sinyal dari komputer ke komputer lainnya yang
jaraknya berjauhan. Repeater adalah perangkat keraas yang berguna untuk
memperluas jangkauan LAN tipe wired ataupun wireless, dimasa lalu, repeater
digunakan untuk menggabungkan segmen-segmen dari kabel Ethernet:. Repeater
22
akan memperkuat sinyal sebelum kemudian mengirimkan sinyal ke segmen
berikutnya, ini karena sinyal akan menurun jika semakin panjang kabel yang
digunakan”.
Sumber : http://www.settopsurvey.com/settop_website/product/settop-repeater
Gambar II.14. Repeater
7. Kabel
Ada beberapa tipe (jenis) kabel yang banyak digunakan dan menjadi standar
dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Setiap jenis
kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Oleh karena itu
dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum
dan sering dipakai untuk LAN yaitu coaxial dan twistedpair (UTP dan STP).
23
a. Kabel Coaxial
Dikenal dua jenis tipe coaxial cable untuk jaringan komputer, yaitu thick
coaxcable (berdiameter lumayan besar) dan thin coax cable (berdiameter lebih
kecil) Untuk perangkat jaringan, kabel jenis coaxial yang dipakai adalah kabel
RG-58. Jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet. Setiap perangkat yang
dihubungkan dengan konektor BNC-T.
Sumber : http://teknodaily.com/definisi-dan-fungsi-kabel-jaringan-coaxial/
Gambar II.15. Kabel Coaxial
b. Kabel Twisted Pair
Kabel Twisted Pair merupakan suatu kabel yang berinsikan tembaga
berukuran kecil, pada masing-masing kabel berisikan 8 buah kabel kecil dengan
warna yang berbeda antara satu dengan yang lainnya".
24
Sumber : http://www.pintarkomputer.com/2014/08/jenis-jenis-kabel-yang-digunakan-
pada-jaringan-komputer/
Gambar II. 16. Kabel UTP
c. Kabel Fiber Optic
Kabel fiber optic merupakan suatu jenis kabel yang berisi serat optik yang
sangat halus digunakan untuk mentransfer data pada jaringan komputer.
Dibandingkan dengan kabel lainnya, kabel Fiber Optik lebih mahal harganya.
Kabel fiber optic merupakan kabel jaringan yang dapat mentransmisi cahaya.
Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainnya yang
menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit
tersebut diubah ke bentuk cahaya. Kabel fiber optic terdiri dari dua jenis, dikenal
sebagai single mode dan multi mode. Kabel single mode dapat menjangkau jarak
yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel
multimode mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan, mengirim
data pada sudut refraksi yang berbeda pada saat yang bersamaan. Kabel single
25
mode dapat menjangkau ratusan kilometer sedangkan kabel mulitimode biasanya
hanya mencapai 550 m atau kurang.
Sumber : http://www.kabellistrik.com/blog/tentang-kabel-fiber-optic/
Gambar II. 18. Kabel Fiber Optic
8. Konektor
Konektor atau penghubung yang digunakan untuk membuat jaringan
komputer atau internet adalah konektor RJ-45 dengan kabel twisted pair dan
konektor BNS dengan kabel koaksial. Konektor atau Penghubung RJ-45 terdiri
dari 8 pin.
Sumber : http://www.pattascomputer.org/internet-dalam-jaringan-lokal/
Gambar II. 19. Konektor
26
9. Access Point
Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver
dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote.
Access point adalah perangkat, seperti router nirkabel/wireless, yang
memungkinkan perangkat nirkabel untuk terhubung ke jaringan.
Sumber : http://www.mondoplast.ro/eng/Wireless-access-point-pg_wireless-1
Gambar II. 20. Access Point
2.4. Perangkat Lunak Jaringan
Perangkat lunak merupakan program atau aplikasi yang digunakan sebagai
pendukung dalam sebuah jaringan atau komputer, biasanya berkaitan dengan system
operasi server dan client. Akan tetapi pada penulisan tugas akhir ini penulis hanya
menjelaskan windows server 2008 sebagai sistem operasi server,windows 7 sebagai
sistem operasi client dan mikrotik sebagai sistem yang berada di router.
27
1. Windows Server 2008
Windows Server 2008 adalah nama sistem operasi untuk server dari
perusahaan Microsoft. Sistem server ini merupakan pengembangan dari versi
sebelumnya yang disebut Windows Server 2003. Pada tanggal 15 Mei2007, Bill
Gates mengatakan pada konferensi WinHEC bahwa Windows Server 2008 adalah
nama baru dari Windows Server "Longhorn".
Keunggulan Windows Server 2008 yaitu mudah digunakan untuk pemula,
memiliki dukungan aplikasi untuk platform windows yang lebih banyak, memiliki
tampilan yang familiar dan memiliki fungsi pengaturan kontrol akses canggih yang
berguna sebagai keamanan data.
Kekurangannya adalah harga lisensi yang terlalu mahal untuk semua user yang
ingin menggunakannya dan memiliki resolusi gambar yang rendah.
Sumber : https://www.citrix.com/blogs/2009/12/15/xenapp-sneak-peek-xenapp-for-windows-
server-2008-r2/
Gambar II. 21. Windows Server 2008
28
2. Windows 7
Tidak seperti pendahulunya yang memperkenalkan banyak fitur baru, Windows 7
lebih fokus pada pengembangan dasar Windows, dengan tujuan agar lebih kompatibel
dengan aplikasi-aplikasi dan perangkat keras komputer yang kompatibel dengan
Windows Vista, Presentasi Microsoft tentang Windows 7 pada tahun 2008 lebih fokus
pada dukungan multi-touch pada layar, desain ulang taskbar yang sekarang dikenal
dengan nama Superbar, sebuah sistem jaringan rumahan bernama HomeGroup, dan
peningkatan performa. Beberapa aplikasi standar yang disertakan pada versi
sebelumnya dari Microsoft Windows, seperti Windows Calendar, Windows Mail,
Windows Movie Maker, dan Windows Photo Gallery, tidak disertakan lagi di
Windows 7 kebanyakan ditawarkan oleh Microsoft secara terpisah sebagai bagian dari
paket Windows Live Essentials yang gratis.
Sumber : http://www.techrepublic.com/blog/10-things/10-ways-to-speed-up-windows-7/
Gambar II. 21. Windows 7
29
3. Mikrotik
Mikrotik adalah sebuah sistem operasi termasuk di dalamnya perangkat lunak
yang dipasang pada suatu komputer sehingga komputer tersebut dapat berperan
sebagai jantung network, pengendali atau pengatur lalu-lintas data antar jaringan,
komputer jenis ini dikenal dengan namarouter. Jadi intinya mikrotik adalah salah satu
sistem operasi khusus untuk router. Mikrotik dikenal sebagai salah satu Router OS
yang handal dan memiliki banyak sekali fitur untuk mendukung kelancaran network.
Kelebihan Router Mikrotik adalah mudah dalam pengoperasian. Disebut mudah
bila kita bandingkan dengan Router OSlain seperti Cisco dan lainnya. Kemudahan
pengoperasian Router berbasis Mikrotik OS salah satunya adalah berkat tersedianya
fitur GUI. Jadi kita bisa setup router tidak hanya melalui tampilan text yang biasa
digunakan OS router lain, tapi juga bisa dilakukan melalui sebuah aplikasi remote
berbasis GUI bernama Winbox. Kelebihan lain dari Mikrotik RouterOS adalah
banyaknya fitur yang didukung. Fitur-fitur network yang terdapat pada Mikrotik OS
tersebut adalah Routing – Static Routing, Hotspot, Simple Tunnels, Web Proxy,
DHCP, VRRP, NTP, SNMP, MNDP, Firewall& NAT,Data RateManagement, Point-
to-Point Tunneling Protocols, IPsec, Caching DNS Client, Universal Client, UPnP,
Monitoring/Accounting, M3P, Tools, dan masih banyak lainnya, termasuk support
scripting programming.
Sederhananya Mikrotik adalah sebuah sistem operasi router yang bisa
menjalankan dan mengatur aktivitas network secara menyeluruh. Mulai dari
30
management bandwidth,routing, billing hotspot, data user, load balancing, hingga
routing BGP.
Sumber : http://www.mikrotik.com/aboutus
Gambar II. 22. Mikrotik
2.5. TCP/IP dan Subnetting
2.5.1. TCP/IP
Menurut Arifin (2011:50) menyatakan bahwa :
Alamat IP (IP Address) adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer
dan perangkat jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP (Transsmission
Control Protocol/Internet Protokol) adalah sekelompok protocol yang mengatur
komunikasi data komputer di internet. Dapat juga digambarkan sebagai bahasa
yang sama, sehingga komputer-komputer yang terdapat dalam jaringan dapat
salng berkomunikasi.
IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antara host di
internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena
merupakan metode pengalamatan yang telah diterima diseluruh dunia. Dengan
menggunakan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal
bagi setiap interface komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu
31
interface misalkan menggunakan data ethernet maka kita harus memberikan dua
IP address untuk komputer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya.
1. Format Penulisan IP Address
IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik
setiap 8 bitnya. Tiap bit ini disebut sebagai octet. Bentuk IP address dapat
dituliskan sebagai berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi, IP address memiliki range dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai
11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan
biner seprti ini susah digunakan untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4
bilangan decimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih
dikenal dengan „notasi decimal bertitik‟. Setiap bilangan decimal merupakan
nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan IP address dalam format biner
dan decimal:
Tabel II.1. Format IP Address
Desimal 167 205 206 100
Biner 10100111 11001101 11001110 01100100
32
2. Pembagian Kelas IP Address
Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255
atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan
internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk
mempermudah alokasi IP address, baik untuk host jaringan tertentu atau untuk
keperluan tertentu.
IP address dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu bagian netwrok (net ID) dan
bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari
network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam
suatu network. Jadi seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama
memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal pada bagian awal
address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host.
Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada
kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas yaitu kelas A, B, C, D, E.
perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A
dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampugn oleh tiap
jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum kelas D
digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keperluan ekperimental.
Perangkat lunak Internet protocol menentuka pembagian jenis kelas ini dengan
menguji beberapa bit pertama dari IP address. Penentuan kelas ini dilakukan
dengan cara berikut:
33
Bit pertama address kelas A adalah 0 dengan panjang net ID 8 bit dan
panjang host 24 bit. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, jadi byte
pertama IP address kelas A memiliki range dari 0-127, yakni dari nomor
0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx. Tiap network dapat menampung sekitar
16 juta (256^3) host. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah
host yang sangat besar. (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). IP address
ini dilukiskan pada tabel berikut:
Tabel II.2. Format IP Address kelas A
0-127 0-255 0-255 0-255
0nnnnnnn Hhhhhhhh Hhhhhhhh Hhhhhhhh
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu
bernilai 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah
host ID sehingga kalau ada komputer memilii IP address 192.168.26.161,
network ID 192.168 dan host ID 26.161. pada IP address kelas B ini memiliki
range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx yakni berjumlah 65.255
network dan jumlah host tiap network 256 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
Tabel II.3. Format IP Address kelas B
128-191 0-255 0-255 0-255
10nnnnnn Nnnnnnnn Hhhhhhhh Hhhhhhhh
34
Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network
kelas C. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat
terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256
host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x
256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network
kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host.
Tabel II.4. Format IP Address kelas C
192-223 0-255 0-255 0-255
110nnnnn Nnnnnnnn Nnnnnnnn Hhhhhhhh
Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam kelas ini
tidak lagi dibahas mengenai net id dan host id. Jika 4 bit pertama adalah 1110,
sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya
diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini.
Dalam multitasking tidak dikenal network ID dan Host ID. IP Address
merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah
komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian
network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai
bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang
berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference
35
yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast
Backbone.
Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari
seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Juga
tidak ada dikenal net id dan host id di sini. IP address E tidak diperuntukkan
untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga
byte pertama berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah network prefix yang digunakan untuk
IP address yang menunjuk bagian jaringan. Penulisan network prefix adalah
dengan tanda slash “/”yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network
prefix dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B
192.168.xxx.xxx digunakan penulisan 192.168/16 angka 16 ini merupakan
panjang bit untuk network prefix kelas B.
3. Address Khusus
Selain address yang digunakan untuk pengenal host ada beberapa address
yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk
pengenal host. Address itu adalah:
Network Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada
jaringan internet. Misalkan untuk host dengan IP address kelas B 192.168.9.35
tanpa memakai subnet, network address ini adalah 192.168.0.0 address ini
36
didapat dengan membuat seluruh bit host pada segmen 2 terakhir menjadi 0.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada internet.
Router cukup melihat network address 192.168 untuk menentukan ke router
mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan tukang pos
cukup melihat kota tujuan pada alamat surat tidak perlu membaca seluruh alamat
untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
Broadcast Address ini digunakan untuk mengirim dan menerima informasi
yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti
diketahui setiap datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP address
dari host yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini
maka hanya host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host
lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim datagram
tersebut kepada seluruh host yang ada pada netwoknya? Tidak efisien apabila
harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan, pemakai
bandwith akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi
datagram tersebut sama. Oleh karena itu dibuat konsep broadcast address, host
cukup mengirim ke alamat broadcast maka seluruh host pada network akan
menerima datagram tersebut.
Jadi sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram :
pertama adalah IP addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast
address pada network tempat host tersebut berada. Broadcast address diperoleh
37
dengan membuat bit-bit host pada IP address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan
IP address 192.168.9.35 atau 192.168.240.2 broadcast addressnya
192.168.255.255 (2 segmen dari IP address tersebut disebut berharga
11111111.11111111, sehingga secara decimal terbaca 255.255) jenis informasi
yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
Multicast Address. Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan
untuk komunikasi antar host yang menggunakan datagram unicast. Artinya
datagram memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. Hanya host yang
memiliki IP address sama dengan destination address pada datagram yang akan
menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Jika
datagram ditujukan untuk 2 mode pengirman ini (unicast dan broadcast) muncul
pula mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika suatu host ingin
berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group) dengan hanya
mengirimkan satu datagram saja. Namun berbeda dengan mode broadcast hanya
host-host yang tergabung dalam sutu group saja yang akan menerima datagram
ini, sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu dikenalkan
konsep multicast. Pada konsep ini setiap group yang menjalankan aplikasi
bersana mendapatkan satu multicast address. Struktur kelas multicast address
dapat dilihat pada gambar dibawah.
38
Tabel II.5. Struktur IP Address kelas multicast address
224-239 0-255 0-255 0-255
1110xxxx Xxxxxxxx Xxxxxxxx Xxxxxxxx
Untuk keperluan multicast sejumlah IP address dialokasikan sebagai
multicast address. Jika struktur IP address mengikuti bentuk
1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk decimal 224.0.0.0 sampai
239.255.255.255) maka IP address merupakan multicast address. Alokasi ini
ditujkan untuk keperluan group buka untuk host seperti pada kelas A, B dan C.
anggota group ini juga tidak terbatas pada jaringan di satu subnet namun bisa
mencapai seluruh dunia karena menyerupai suatu backbone maka jaringan
multicast ini dikenal pula sebagai Multicast Bacbone (Mbone)
4. Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host ID
Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host
ID yang digunakan:
1) Network ID tidak boleh sama dengan 127
Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamal loopback yakni
alamat IP address yang digunakan oleh suatu komputer yang menunjuk
dirinya sendiri
39
2) Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255
Network ID dan host ID akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini
merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan.
3) Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0
IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network . Alamat
network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan buka host.
4) Host ID harus unik dalam suatu network
Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang
sama.
2.4.2. Subnetting
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan
yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk
dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan teknik memecah network
menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan
pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan
subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi
jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
40
1. Alasan Melakukan Subnetting
Dua alasan utama melakukan subnetting:
a. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika
internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network
akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya.
Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254,
namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang
memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki
lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin
akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
b. Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host
device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang
sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar
semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical
network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast
yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua
traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya
disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan
lebih kecil – dari Class C address.
41
2. Tujuan Subnetting
Tujuan dari subnetting adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya
mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 –
10 =244 alamat yang tidak terpakai).
b. Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti
membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
c. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
d. Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik
jaringan.
e. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya
bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
f. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan
dalam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan
berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network
memiliki address network yang unik.
g. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu
banyaknya host dalam suatu network.
42
3. Fungsi Subnetting
Fungsi subnetting adalah sebagai berikut:
a. Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan
tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
b. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
c. Pengelolaan yang disederhanakan.
d. Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh.
2.6. Sistem Keamanan Jaringan
Keamanan jaringan komputer adalah proses untuk mencegah dan
mengidentifikasi penggunaan yang tidak sah dari jaringan komputer. Langkah-
langkah pencegahan membantu menghentikan pengguna yang tidak sah yang disebut
“penyusup” untuk mengakses setiap bagian dari sistem jaringan komputer.
Tujuan dari keamanan jaringan komputer adalah untuk mengantisipasi resiko
jaringan komputer berupa bentuk ancaman fisik maupun logik baik langsung ataupun
tidak langsung mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung dalam jaringan
komputer.
top related