bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id€¦ · untuk menentukan laba dalam akuntansi dalam...
Post on 20-Nov-2020
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Dalam buku yang ditulis Hasanu (2011:7) menjelaskan mengenai konsep
dasar akuntansi yang merupakan tahapan kegiatan bisa dilaksanakan secara
teoritis dan sistematis sehingga bisa menghasilkan informasi yang berguna dan
tepat guna. Dalam proses kegiatan akuntansi berlandaskan berdasarkan asumsi-
asumsi tertentu. Dari asumsi ini timbul konsep dalam akuntansi. Kosep-konsep
akuntansi adalah sebagai berikut :
1. Konsep Entitas Usaha (Accounting Entity Concept)
Perusahaan dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik, kreditur atau
pihak berkepentingan lainnya.
2. Konsep Biaya/Harga Pertukaran (Historical Cost Concept)
Akuntansi akan mencatat transaksi berdasarkan harga kesepakatan dari pihak-
pihak berkepentingan dalam bentuk kekayaan/aktiva perusahaan. Harga
kesepakatan bisa disebut harga perolehan.
3. Konsep Kontinyuitas Usaha (Going Concern Concept)
Dalam akuntansi, perusahaan dipandang sebagai satuan ekonomi yang terus
melaksanakan fungsi-fungsinya dalam mencapai tujuan. Perusahaan
berlangsung terus tanpa ada maksud untuk membubarkannya, sehingga
informasi perusahaan perlu dipisah-pisah menjadi informasi periodik.
4. Konsep Penandingan (Matching Cost and Revenues)
7
Untuk menentukan laba dalam akuntansi dalam periode tertentu, maka
pendapatan dan biaya harus ditandingkan atas dasar kekayaan ekonomik. Oleh
karena itu pendapatan dan biaya atas dasar akrual (Acrual Basis).
5. Konsep Pengukuran Uang (Money Measuring Unit)
Alat pengukur yang paling baik untuk aktiva, kewajiban dan ekuitas serta
perubahan-perubahan yang terjai didalamnya adalah uang. Laporan keuanagan
hanya mencakupi kegiatan yang dapat diukur dengan uang, sehingga
pencatatan transaksinya harus berdasarkan dokumen-dokumen asli.
6. Konsep Periode Akuntansi (Periodicity)
Laporan keuangan harus dapat melaporkan kondisi perusahaan dalam jangka
waktu tertentu. Periode akuntansi dijadikan sebagai batasan dalam perlaporan
keuangan. Periode akuntansi atau biasa dikenal dengan istilah ”Tahun Buku”
perusahaan. Menurut jangka waktunya, ada dua macam tahun buku, yaitu ; 1)
Periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember dan 2). Periode 1 Agustus
sampai dengan 31 Juli.
Dikarenakan laporan keuangan yang dibuat harus berdasarkan periode
tertentu, tentunya dalam akuntansi terdapat (2) macam pengakuan terhadap
pencatatan transaksi khususnya untuk perkiraan pendapatan dan biaya. Dua
macam pengakuan tersebut harus dijadikan dasar pencatatan akuntansi,
diantaranya berdasarkan:
a. Cash Basis (Dasar Kas)
Pada dasaarnya pengakuan pendapatan dan biaya yang akan dilaporkan
dalam laporan rugi/laba, pada konsep ini harus berdasarkan pada periode
dimana kas diterima dan dikeluarkan. Sebagai contoh pendapatan diterima
8
saat kas diterima dari pelanggan. Gaji akan dicatat apabila kas
dikeluarkan/ diabayar pada karyawan.
b. Accrual Basis (Dasar Akrual)
Pengakuan transaksi yang dicatat dalam akuntansi tanpa memperhatikan
apakah kas telah diterima atau dikeluarkan pada periode tersebut.
Pendapatan dicatat pada saat jasa atau penjualan diberikan kepada
pelanggan. Begitupun upah akan dicatat dengan tanpa memperhatikan
apakah kas sudah dikeluarkan atau belum.
2.1.1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan kebutuhan mendasar untuk menjalankan setiap
perusahaan. Dengan ilmu akuntansi aspek perusahaan yang beroperasi dapat
diukur. Informasi akuntansi sangat berguna bagi aktivitas perusahaan atau
manajemen yang mengambil keputusan, dan pihak luar yang terkait dengan
perusahaan. Informasi ini sangat penting untuk perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan yang efektif. Dengan demikian akuntansi menyangkut
proses dan laporan akuntansi.
Menurut Somantri (2009:1)
“Secara umum akuntansi dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatanpencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan transaksi keuanganyang dilakukan oleh suatu unit usaha, agar pihak-pihak yang berkepentinganterhadap perkembangan unit usaha yang bersangkutan dapat membuatpertimbangan-pertimbangan dan mengambil keputusan ekonomi sesuaidengan kepentingan.”
Hal ini berarti akuntansi merupakan suatu kegiatan yang mempengaruhi
perubahan perusahaan melalui kondisi laporan keuangan sebagai sumber
9
informasi mengarah terhadap tindakan lainnya. Dengan demikian, mengetahui
terminologi dasar-dasar akuntansi akan sangat membantu.
Adapun menurut Haryono (2008:1) menyatakan bahwa “akuntansi yaitu suatu
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data
keuangan dari suatu organisasi.”
Menurut pengertian ini akuntansi sebagai alternatif pengambilan keputusan
karena dapat menyajiakn informasi kuantitatif, seperti:
1. Laporan Neraca (Balance Sheet)
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
3. Laporan Perubahan Modal (Equity Statement)
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)
5. Jurnal Penutup
Dari informasi kuantitatif diatas sehingga dapat diketahui indeks kualitas kerja
perusahaan (Herry 2013:8).
Dari beberapa teori yang telah diungkapkan oleh para ahli diatas maka dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa akuntansi merupakan jasa suatu proses
penghitungan dari sumber daya alam, tenaga kerja, maupun kekayaan keuangan.
Akuntansi dapat dikatakan sebagai jasa karena dalam hal ini dapat memberikan
suatu pengarahan kebijaksanaan sehingga dapat memaksimalkan manfaat bagi
kesejahteraan masyarakat, semakin baik sistem akuntansi yang mengukur dan
melaporkan biaya penggunaan sumber daya tersebut, maka akan semakin baik
juga keputusan yang di ambil untuk mengalokasikannya. Sehingga dari
keterangan- keterangan diatas tentu saja akuntansi mempunyai laporan keuangan
yang dihasilkan, yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
modal, laporan arus kas dan jurnal penutup.
10
2.1.2. Siklus Akuntansi
Siklus dalam akuntansi merupakan perputaran transaksi dan pencatatan
untuk dilaporkan kepada pihak lain yang bersangkutan sehingga tercipata
kejelasan terhadap keuangan perusahaan yang diperoleh, digunakan dan yang
disimpan, pencatatan siklus dalam akuntasi bertujuan untuk memperoleh kondisi
keuangan dalam setiap periode.
Dijelaskan dalam buku Hasanuh (2011:29), “Akuntansi merupakan suatu
proses. Proses yang merupakan suatu tahapan kegiatan. Tahapan kegiatan yang
terus menerus dan kembali pada tahapan awal dan akan membentuk siklus.
Sedangkan tahapan kegiatan dalam akuntansi juga membentuk siklus yang
membentuk siklus akuntansi (Accounting Cycle)”. Kegiatan pencatatan akuntansi
di jelaskan pula dalam buku Hasanu (2011:29) dalam bentuk gambar seperti
dibawah ini.
Sumber : Hasanuh (2011:30)
11
Gambar II.1 Siklus Akuntansi
Menurut gambar yang dituliskan oleh hasanu, siklus akuntansi mempunyai
sembilan tahap.
1. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi, yang tersusun dari unsur kegiatan
transaksi yang telah diakui bagian yang bertanggung jawab.
2. Pencatatan dalam jurnal (buku harian), dalam tahap ini catatan bukti transaksi
disalin kedalam sebuah akun yang bersangkutan yang bertujuan untuk
mengakumulasikan jumlah uang pada akun yang digunakan.
3. Pemindah-bukuan ke dalam buku besar (posting), merupakan tahap
pengelompokan akun kedalam sebuah subklasifikasi jenis akun permanen atau
akun sementara.
4. Pembuatan neraca saldo (trial balance), tahap ketiga ini merupakan daftar
berupa saldo-saldo perkiraan di buku besar dari pada suatu saat tertentu,
jumlahnya harus sama antara saldo debet dan kredit.
5. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penysesuaian (adjustment), neraca lajur
disusun dengan memindahkan data-data neraca Saldo dan jurnal penyesuaian,
kolom pada neraca lajur terdiri dari sepuluh kolom.
6. Penyusunan laporan keuangan (financial statement), tahap ini terdiri dari
laporan neraca, laba rugi, laporan arus kas.
7. Pembuatan jurnal penutup (closing entries), jurnal yang dibuat pada akhir
periode akuntansi dengan tujuan untuk menutup mengenolkan akun-akun
nominal.
8. Pembuatan neraca saldo penutup (post closing trial balance), tahap ini
dikerjakan untuk meyakinkan bahwa keseimbangan posisi keuangan tetap
12
terjaga. Hal ini berguna untuk memulai siklus akuntansi pada periode
akuntansi berikutnya.
9. Pembuatan jurnal balik (reversing entries), tahap ini berguna untuk membalik
jurnal penyesuaian yang menimbulkan akun neraca. Jika tidak dibalik akan
terjadi akun ganda.
2.1.3. Pengertian Akun
1. Persamaan Dasar Akuntansi
Akun adalah alat pengikhtisaran yang paling dasar dalam akuntansi. Alat
ini suatu catatan rincian dari senua perubahan yang terjadi pada harta,
kewajiban atau modal pemilik selama periode tertentu. Artinya setiap akun
melayani masing-masing tujuannya. Kemudian seluruh akun yang dimiliki
perusahaan, di satukan dalam suatu buku tersendiri yang disebut buku besar.
Dalam rumus persamaan akuntansi yang mendekripsikan bahwa Aktiva
berasal dari Hutang yang digabungkan bersama Modal Pemilik. Menurut
Wibowo dan Arif (2008:2) menyatakan bahwa:
“Persamaan akuntansi pada prinsipnya merupakan kesamaan antarajumlah harta (asset), dengan hak terhadap harta (equity). Hak terhadapharta (equity) terbagi dari hak dari pihak luar perusahaan yangdiwujudkan dengan utang (liability) dan hak dari pemilik yang diwujudkandalam hak pemilik (owner’s equity). Oleh karenanya persamaan akuntansimerupakan kesamaan antara jumlah harta dengan jumlah kewajiban danhak pemilik.”
Dari pendapat diatas Wibowo dan Arif menyimpulkan bahwa secara
matematis persamaan akuntansi dapat diformulasikan sebagai berikut:
AKTIVA (ASET)= KEWAJIBAN (HUTANG) + EKUITAS (MODAL)
13
2. Jenis Penggolongan Akun
Dalam transaksi bisnis perusahaan memerlukan catatan akuntansi. Dalam
pencatatan akuntansi diperlukan suatu alat pencatatan yang merupakan bagian
dari suatu sistem akuntansi dan persamaan dasar akuntansi. Untuk
menciptakan suatu sistem akuntansi yang dapat dicatat secara akurat dan
lengkap yang disebut dengan akun atau sering juga disebut dengan rekening.
Maka dalam ilmu akuntansi terdapat jenis akun yang di kelompokan untuk
mempermudah membuat laporan keuangan, yaitu akun permanen (riil) dan
akun sementara (nominal). Akun permanen adalah akun yang termasuk dalam
unsur neraca yang terdiri dari tiga kelompok yaitu harta, hutang dan
kewajiban. Sedangkan akun sementara adalah akun-akun yang terdapat pada
laporan laba rugi, akun sementara terdiri dari kelompok pendapatan dan akun
beban atau biaya (Bahri 2016:285).
Berdasarkan pengelolaan akun tersebut, akun riil dan akun nominal
mempunyai tujuan untuk mencatat data yang menjadi dasar pencatatan
laporan keuangan, dengan menggunakan penggolongan akun, maka transaksi
yang terjadi dalam perusahaan dapat dengan mudah dicatat. Maka dengan
cara ini akun dapat memberikan informasi tentang kegiatan operasional
perusahaan dari waktu ke waktu.
3. Saldo Normal Akun
Saldo normal adalah klasifikasi terhadap suatu kode perkiraan (akun)
yang merupakan salah satu bagian dari prinsip pembukuan berpasangan.
Kelompok Akun Saldo Normal Penambahan PenguranganAktiva Debit Debit KreditKewajiban Kredit Kredit DebitModal Kredit Kredit Debit
14
Pendapatan Kredit Kredit DebitBeban Debit Debit KreditSumber: Somantri (2009: )
Tabel II.1 Saldo Normal Akun
2.1.4. Kas dan Metode Pencatatan Akun
Kas merupakan uang logam, uang kertas, cek, wesel pos dan deposito.
Perangko bukanlah merupakan kas melainkan biaya yang dibayar dimuka atau
beban yang ditangguhkan. Pada umumnya perusahaan membagi kas menjadi dua
kelompok, yaitu uang yang tersedia di kasir perusahaan (Cash on Hand) dan uang
yang tersimpan di bank (cash in bank).
Kas merupakan aset yang paling lancar dibanding aset lainnya. Oleh sebab
itu, kas merupakan aset yang paling digemari untuk dicuri, dimanipulasi dan
diselewengkan. Dalam neraca, kas disajikan pada urutan pertama, setelah itu baru
di ikuti oleh akun piutang usaha, dan seterusnya sesuai dengan urutan
likuiditasnya.
Dalam siklus normal bisnis (operasi) perusahaan, kas merupakan sesuatu
yang krusial. Dengan kas yang dimiliki, perusahaan dapat membeli barang dagang
dari supplier: lalu menjaul kembali barang dagangan tersebut ke pelanggan, yang
sebagian besar dilakukan secara kredit, timbullah piutang usaha, piutang usaha itu
lalu ditagih (dikonversi) menghasilkan kas, dan seterusnya dimana siklus akan
berulang kembali (Herry, 2014:172).
1. Metode Pencatatan Berbasis Kas
Secara umum terdapat dua jenis metode akuntansi. Dua metode
akuntansi ini berusaha menjelaskan tentang bagaimana suatu perusahaan
mencatat transasksi - transaksinya dalam menjalankan binisnya. Dua metode
itu yaitu metode akrual dan metode kas.
15
Metode berbasis kas adalah suatu metode pencatatan dalam akuntansi,
dimana dalam hal ini setiap transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan jumlah
nominal yang diterima.
Didalam metode ini beban dengan pendapatan tidak secara hati – hati
disamakan dari bulan ke bulan. Beban tidak diakui sampai uang dibayarkan
walaupun beban pada bulan itu terjadi. Sama halnya dengan pendapatan,
pendapatan tidak diakui sampai dengan uang diterima. Bagaimanapun juga
metode dengan berbasis kas tidak mencerminkan besarnya uang yang
sebenarnya.
2. Metode Pencatatan Berbasis Akrual
Metode berbasis akrual adalah suatu metode pencatatan dalam akuntansi,
dimana dalam hal ini setiap transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan konsep
pengakuan yang sesungguhnya.
Jika suatu perusahaan menggunakan metode pencatatan akuntansi
berdasarkan metode akrual, perusahaan akan mencatat pendapatan ketika
transaksi aktual selesai bukan pada saat kas diterima. Perusahaan akan
mengakui bahwa perusahaan tersebut menerima pendapatan pada saat
terjadinya transaksi. Walaupun perusahaan yang bertransaksi belum menerima
uang atas transaksi tersebut secara kas. Begitu pula dengan pencatatan beban
perusahan. Semua perusahaan harus melakukan pencatatn menggunakan
metode akuntansi akrual karena hal ini mengacu pada (Standar Akuntansi
Keungan) SAK yang berlaku umum di Indonesia. Jika anda melihat laporan
keuangan yang ada di Indonesia. Semua di catat berdasarkan metode akrual.
Beban dan pendapatan secara hati – hati disamakan. Menyediakan
informasi yang lebih handal dan terpercaya tentang seberapa besar suatu
16
perusahaan mengeluarkan uang atau menerima uang dalam setiap bulannya.
Pencatatan menggunakan metode ini mengakui beban pada saat transaski
terjadi walaupun kas belum dibayarkan. Begitu pula dengan pendapatan,
pendapatan dicatat pada saat transaksi pendapatan terjadi walaupun kas atas
transaksi pendapatan tersebut baru diterima bulan depan. Dalam hal ini maka
dapat disimpulkan bahwa pencatatan menggunakan accrual basis lebih
mencermikan keadaan perusahaan dan lebih dapat mengukur kinerja
perusahaan.
2.1.5. Aktiva Tetap dan Metode Penyusutan
Aktiva tetap merupakan harta yang dimiliki oleh perusahaan individu
maupun sipil, aktiva tetap biasanya berupa fisik. Sehingga seiring dengan waktu
dan kondisi nilai guananya semakin berkurang, hal ini seperti mesin dan bangunan
terkecuali tanah. Sehinnga dengan demikian aktiva tetap dan cara menghitung
penyusutannya dijelaskan oleh beberapa ilmuan supaya terkonsep dan terdata.
1. Deskripsi Asset Tetap
Aktiva atau Asset adalah sumber daya sebuah perusahaan yang digunakan
untuk menghasilkan pendapatan. Dengan ini aktiva bisa dikatakan nilai
kekayaan yang baik yang berupa uang ataupun benda lain yang dapat dinilai
dengan uang atau pun yang tidak secara nyata. Aktiva dibagi menjadi dua,
aktiva tetap dan aktiva lancar.
Penjelasan Muawanah (2008:13) mengenai Aset sebagai berikut.
“Aset adalah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapatdigunakan oleh perusahaan dalam kelancaran aktivitas produksi, konsumsidan pertukaran. Dengan demikian, aset merupakan kapasitas yang dimiliki
17
perusahaan yang memberikan manfaat ekonomis di masa yang akandatang dan menghasilkan bagi perusahaan yang bersangkutan”.
Menurut pendapat Sugiri (2009:137) Aktiva tetap adalah aktiva berwujud,
tujuan perusahaan memilikinya untuk membantu dalam proses produksi
ataupun sebagai alat penyedia barang dan jasa. Aset dapat digunakan untuk
tujuan administratif dan bisa juga untuk dirantalkan kepada pihak lain,
sehingga aset tetap harus memiliki manfaat lebih dari satu tahun.
Kesimpulan dari pendapat para ahli aktiva tetap merupakan aktiva yang
mempunyai wujud digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun sehingga tidak dimaksudkan
untuk dijual kembali. Contoh dari aktiva tetap yaitu tanah dan bangunan,
mesin, kendaraan dan peralatan kantor. Sedangkan aktiva lancar adalah aktiva
cair yang dalam berjalannya bisnis dapat dicairkan melalui kas paling lama
satu tahun, aset lancar diperlukan untuk operasi perusahaan.
2. Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Menurut Suandy (2008) penyusutan adalah : “Alokasi sistematis suatu
nilai asset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang dapat
diestimasi.” Metode manapun yang dipilih, konsistensi dalam penggunaanya
adalah perlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan
pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi
perusahaan dari periode ke periode. Penyusutan dapat dilakukan dengan
berbagai metode yang dapat dikelompokan sebagai berikut:a. Metode Garis Lurus (straight line method)
Cirinya: sederhana, penyusutan per periode tetap, tidak memperhatikan
pola pengunaan aktiva tetap.
18
Penyusutan = atau
Tarif Penyusutan = 100% : Umur ekonomisPenyusutan = Tarif * Harga Perolehan
b. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method), menghasilkan beban
penyusutan yang semakin menurun setiap periode. Ciri-cirinya : tarif
penyusutan tetap dan merupakan dua kali tarif garis lurus, beban
penyusutan per periode semakin menurun, perhitungan penyusutan tanpa
memperhatikan estimasi nilai sisa , metode ini selalu menghasilkan angka
yang harus dibulatkan pada akhir umur ekonomis.Beban penyusutan = Tarif Garis Lurus * 2
c. Metode Unit Aktivitas (Units of Activity Method), akan menghasilkan
beban penyusutan yang berfluktuasi setiap periode, tergantung besar
kecilnya aktivitas yang dilakukan. Cirinya: beban penyusutan per periode
berfluktuasi, tarif penyusutan tetap, diperhatikan pola penggunaan.
Tarif Penyusutan =
Penyusutan = Tarif Penyusutan * Aktivitas yang dilakukan.d. Metode Jumlah Angka Tahun. Menghasilkan beban penyusutan periodik
yang stabil menurun selama estimasi umur manfaat aktiva itu. Pecahan
yang semakin kecil berturut-turut diterapkan setiap tahun pada harga
pokok awal aktiva itu dikurangi estimasi nilai residu.Dalam metode ini, harus dihitung dulu jumlah penyebutnya dengan rumus:
S = X
Keterangan:S = PenyebutN = taksiran umur manfaat
2.2. Tool Aplikasi Zahir Pendidikan v5.1
19
Zahir Accounting adalah sebuah program aplikasi akuntansi yang digunakan
untuk mengotomatisasi pembukuan secara lengkap, cepat dan akurat dengan
sejumlah fasilitas namun memilki karakteristik yang sama yaitu pemasukan daftar
akun, pengaturan, mengelola bank, pelanggan, pemasok produk sampai pada
laporan keungan seperti neraca, laba rugi dan sebagainya. Program ini dibuat oleh
PT. Zahir Internasional Malaysia dan kini perangkat lunak ini telah dipakai dan
dikembangkan dibeberapa negara. Zahir sudah menyediakan daftar rekening siap
pakai untuk berbagai jenis perusahaan. Sehingga aplikasi Zahir mempunyai
beberapa keunggulan yang dimiliki seperti bebas dari bug, siap pakai, tampilan
yang lebih baik dan lebih rapi dan sebagaianya.
Perangkat lunak Zahir v5.1 merupakan perangkat lunak pengolah data
akuntansi yang sudah terkomputerisasi dan mempunyai cara kerja otomatis yang
bisa digunakan oleh server dan banyak klien, dengan demikian Zahir v5.1 di
rancang itu dari input klien-klien bisa terkumpul dalam satu server untuk
menghasilkan laporan keuangan.
Dijelaskan oleh Himayati (2008:23), Software (perangkat lunak) Zahir v5.1
merupakan perangkat lunakyang menggunakan teknologi Client Server (Server
Klien), pada versi Server Klien ini, Zahir menggunakan tool database (basis data)
interbase dengan Firebird Service, yang merupakan versi freeware dari Interbase,
sehingga pengguna tidak lagi dibebani biaya lisensi database server (server basis
data). Ketangguhan interbase sudah teruji dibanyak aplikasi data.
Server Klien adalah teknologi mutahir dari perkembangan aplikasi basis data.
Server klien berfungsi melayani permintaan dari komputer yang disebut
workstation/client. Salah satu keunggulan pada perangkat lunak ini adalah
20
membagi tugas antara komputer server dan komputer klien. Oleh sebab itu server
dapat melayani klien-klien.
Setelah dijelaskan keunggulan perangkat lunak Zahir versi 5.1 ini, selanjutnya
Zahir akan bisa digunakan dengan baik jika pengguna mengatur setelan
aplikasinya setelah membuat data baru.
Saat di aktifkan, pertama kali perangkat lunak Zahir v5.1 akan menampilkan
sebuah jendela Start-up seperti yang ditunjukan pada Gambar II.2 berikut ini.
Sumber: Himayati (2008:23)
Gambar II.2 Jendela Start-up Zahir Pendidikan
Pada jendela Start-up diatas terdapat banyak pilihan untuk memulai
mengetahui panduan dalam menjalankan zahir, ketika jendela panduan ditutup
selanjutnya akan muncul menu Start-up seperti jendela dibawah ini.
21
Sumber: Himayati (2008:23)
Gambar II.3 Jendela Start-up Zahir Pendidikan
Dari gambar pada jendela diatas akan muncul beberapa pilihan tombol yang
mempunyai fungsi masing-masing untuk langkah awal mengoperasikan perangkat
lunak Zahir Accounting.
1. Buka Data Sebelumnya, untuk membuka data yang terakhir kali pernah
dibuka.
2. Membuat Data Baru, untuk membuat data keuangan baru pada Zahir.
3. Buka Data, untuk membuka data keuangan Zahir yang pernah dibuat.
4. Buka File Backup, untuk membuka data yang pernah di backup. Data yang
dibackup menggunakan format *.gbk
5. Keluar, untuk keluar dari program.
6. Panduan penggunaan digunakan untuk menampilkan petunjuk penggunaan
Zahir Accounting.
7. History Data, untuk menampilkan data-data keuangan yang pernah dibuat
sebelumnya.
8. Registrasi, digunakan untuk melakukan registrasi pada Zahir yang digunakan.
Registrasi wajib dilakukan supaya program bisa digunakan.
22
2.2.1 Membuat Data Baru
Sebelum memulai menggunakan Zahir versi 5.1 langkah awal harus membuat
data baru yang akan dijadikan sebagai basis data perusahaan, mulai dari
menginput transaksi sehari-hari, posting (pengeposan) data hingga menngasilkan
laporan keuangan. Sekali pengguna membuat data baru data tersebut akan menjadi
data yang aakan digunakan selanjutnya.
Pembuatan data keuangan baru diawali dengan mengklik pilihan Membuat
Data Baru. Selanjutnya pengguna harus mengisi formulir jendela tersebut
sehingga tahap berikutnya bisa tampilkan.
Sumber: Himayati (2008:24)
Gambar II.4 Jendela Informasi Perusahaan
Pada jendela yang ditampilkan diatas, formulir harus diisi minimal
memberikan informasi pada Nama Perusahaan dan Alamat Perusahaan, hal ini
untuk memberikan tanda basis data yang akan disimpan dalam perangkat lunak
Zahir Accounting selanjutnya. Kemudian jika file data sudah dibuat, pengguna
bisa memulai untuk mengoperasikan Zahir Accounting sehingga akan muncul
banyak ikon yang mempunyai fungsi masing-masing.
Ikon yang ada dapat disesuaikan penggunaannya sesuai kebutuhan
penyimpanan data akuntansi.
23
2.2.2 Deskripsi Ikon Menu pada Zahir
Dikutip dari buku Yuswanto dan Hanafi (2013:6), mendeskripsikan objek
bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menginput transaksi. Beberapa
modul yang dapat jelaskan dalam aplikasi Zahir mengenai gambar yang sudah
ditandai.
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:6)
Gambar II.5 Modul Program Zahir Accounting
Penjelasan dari modul-modul pada Zahir Accounting, sebagai berikut:
1. Menu Data-Data
Menu Data-Data merupakan master data dari pekerjaan yang dibuat
pengguna. Master data disebut dengan master induk, ini karena master data
menampung banyak data yang relatif tidak mudah berubah dan menjadi acuan
bagi file transaksi yang lain. Dalam master data Zahir terdapat beberapa menu
yang berperan penting dalam membuat, menghapus dan mengedit data.
a. Data Nama dan Alamat yang berguna untuk membuat menyimpan dan
mengedit data mengenai pelanggan, pemasok dan karyawan. Menu
tersebut menampilkan detail transaksi masing-masing pelanggan, pemasok
dan penjual, serta menampilkan grafik analisa transaksi pelanggan. Pada
fasilitas ini pembelian kepada pemasok juga bisa dilihat.
24
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:9)
Gambar II.6 Fasilitas Menu Data-Data
b. Data Rekening Perkiraan, berguna untuk menampilkan daftar rekening
perkiraan, untuk membuat, mengedit dan menghapus data rekening.
c. Data Produk berguna untuk menampilkan jenis barang membuat,
menyimpan dan mengedit, data ini selanjutnya akan berkaitan dengan
metode pergerakan persediaan dalam akuntansi.
d. Satuan Pengukuran, sebagai alat ukur yang akan dipakai pada proses
penghitungan produk setiap transaksi.
e. Data Proyek, behubungan dengan perusahaan yang bergerak dalm bidang
proyek, digunakan untuk membuat tahapan pekerjaan, membuat anggaran
biaya proyek dan melihat rincian biaya proyek.
f. Data Harta Tetap, bermanfaat untuk mengelola (menginventarisir) harta
tetap yang dimiliki perusahaan dan membantu dalam penghitungan beban
penyusutan perbulan, akumulasi beban dan nilai buku. Pengguan perlu
mencatat data aktiva tetap seperti tanggal perolehan, nilai perolehan, nilai
residu, umur ekonomis dan metode yang digunakan untuk perhitungan
25
penyusutan aktiva tetap. Dari data aktiva tetap yang telah diinput maka
dapat memperoleh informasi laporan penyusutan dari masing-masing
aktiva tetap.
g. Data Pajak, membuat jenis pajak serta besarnya presentasi yang
selanjutnya akan dikalikan dengan rekening transaksi.
h. Data Mata Uang, untuk mengelola mata uang yang akan digunakan dalam
transaksi, menentukan rekening yang akan digunakan dalam transaksi
menggunakan mata uang tersebut dan menentukan nilai tukarnya.
Dalam menu Data-Data masih ada fasilitas yang lainnya seperti Klasifilasi
Alamat dan Tabel Komisi Penjualan, Kelompok dan Grup Produk, Catatan
Transaksi dan lain sebagainya yang behubungan dengan master data.
2. Menu Buku Besar
Menu Buku Besar merupakan tempat dimana pengguan bisa membuat atau
mengedit rekening perkiraan, menginput transaksi jurnal umum, menampilkan
buku besar rekening dan menampilkan transaksi jurnal umum yang pernah
diiput. Terdapat beberapa fasilitas dalam menu ini, yaitu:
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:11)
Gambar II.7 Fasilitas Menu Buku Besar
a. Data Rekening Perkiraan, menu ini menampilkan data rekening perkiraan,
melalui menu ini dapat membuat, mengedit dan menghapus data rekening.
26
Selain itu dapat mengetahu definisi dari rekening-rekening perkiraan
dalam akuntansi dan juga diklasifikasikan.
b. Transaksi jurnal Umum, menu ini digunakan untuk menginput transaksi
jurnal umum dalam format debit dan kredit. Transaksi ini tersusun dari
kode-kode rekening dan ini harus ditempatkan pada tempat yang sesuai.
Jumlah nominal debet dan kredit harus sama.
c. Buku Besar, digunakan untuk menampilkan buku besar pembantu tiap
rekening dimana akan ditampilkan perubahan saldo setiap rekening.
d. Daftar Transaksi Jurnal, digunakan untuk menampilkan daftar transaksi
jurrnal umum yang pernah dibuat dalam suatu periode.
3. Menu Penjualan
Fasilitas transaksi jasa digunakan untuk pencatatan transaksi baik
pembelian dan penjualan yang berhubungan dengan jasa, proses pembelian
tidak melibatkan data stock atau persediaan, artinya transaksi pembelian dan
penjualan tidak menggunakan produk atau persediaan baik yang dilakukan
secara tunai maupun dilakukan secara kredit.
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:13)
Gambar II.8 Fasilitas Menu Penjualan
27
a. Sales Order (pesan penjualan), digunakan untuk menginput sales order.
Nomor faktur sales order akan menjadi dasar pembuatan faktur penjualan
dimana saat melakukan penjualan dengan fasilitas pengguna tidak perlu
menginput ulang lagi daftar barangnya.
b. Pengiriman barang (Invoicing), digunakan untuk menginput transaksi
penjualan atau pengiriman barang kepada pelanggan. Transaksi penjualan
bisa menghitung dari harga pokok dan stok barang.
c. Retur Penjualan, digunakan apabila transaksi dimana barang yang dijual
dikembalikan. Secara otomatis akan membuat jurnal akuntansi untuk retur.
d. Daftar piutang Usaha, fasilitas ini menampilkan data piutang setiap
pelanggan berdasarkan umur piutang baik secara total atau per transaksi.
e. Pembayaran Piutang Usaha, fasilitas ini digunakan apabila terjadi
transaksi pembayaran piutang artinya jangan menggunakan menu kas
masuk untuk menginput pembayaran piutang.
f. Pengambilan Kelebihan (Kredit), digunakan apabila terjadi transaksi
kelebihan pembayaran dari pelanggan, dimana uang pelanggan akan di
kembalikan secara tunai atau digunakan sebagai pembayaran yang lainnya.
4. Menu Pembelian
Menu ini berisi segala fasilitas yang terkait dengan aktivitas pembelian
tunai atau kredit. Beberapa fasilitas yang ada dalam menu pembelian serta
penjelasannya berikut ini.
a. Puchase Order (PO), fasilitas ini digunakan untuk menginput purchase
order. Nomor faktur PO ini akan menjadi dasar faktur pembelian, saat
pengguna melakukan PO ini maka tidak perlu menginput ulang lagi daftar
barangnya.
28
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:16)
Gambar II.9 Fasilitas Menu Pembelian
b. Penerimaan Barang (invoicing), untuk menginput transaksi penerimaan
barang. Fasilitas ini secara otomatis akan membuat jurnal akuntansi terkait
dengan pembelian, menambah stok dan menambah kartu hutang.
c. Retur Pembelian, menu ini digunakan untuk menginput pengembalian
barang yang sudah dibeli kepada suplie.
d. Daftar Hutang Usaha, digunakan jika ingin mengetahui saldo hutang
dagang dan total utang sesuai dengan umur, beserta detail pembayarannya.
e. Pembayaran Hutang Usaha, digunakan untuk menginput transaksi
pembayaran hutang bukan mengguanakan menu kas keluar.
f. Penerimaan Kembalian (Debit), digunakan untuk menginput transaksi
kelebihan pembayaran dari pemasok, uang akan dikembalikan secara tunai
atau digunakan untuk pembayaran hutang lainya.
29
5. Menu Kas dan Bank
Menu ini berisi semua fasilitas yang berhubungan dengan kas dan bank,
dan juga transfer ke bank atau transfer antar bank. Beberapa fasilitas yang ada
dalam menu bank dan penjelasannya dibawah ini.
a. Transfer Kas, untuk mengiput transaksi transfer kas, baik ks ke bank atau
sebaliknya.
b. Kas Masuk, digunakan untuk menginput transaksi kas masuk. Kas masuk
ini tidak bisa digunakan untuk pembayaran piutang.
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:19)
Gambar II.10 Fasilitas Menu Kas dan Bank
c. Kas Keluar, fasilitas ini digunakan untuk menginput transaksi kas keluar.
Transaksi pembayaran hutang dagang tidak bisa diiput melalui fasilitas ini
karena tidak bisa memperbaharui kartu hutang piutang usaha.
d. Rekonsiliasi Bank, digunakan apabila pengguna akan melakukan proses
rekonsiliasi. Proses rekonsiliasi dilakukan dengan memberi tanda centrang
pada transaksi yang dicatat di Zahir yang juga dicatat oleh bank.
6. Menu Persediaan
Dikutip dari halaman resmi Zahir Accounting tahun 2008, Fasilitas
Persediaan digunakan jika transaksi diperusahaan melibatkan stock barang
30
dan memerlukan kontrol atas data persediaan yang digunakan dalam transaksi
pembelian, penjualan dan penyesuaian atas persediaan. Dengan adanya
fasilitas ini dapat mengetahui saldo untuk masing-masing produk dari laporan
buku besar persediaan. Selain itu anda dapat mengetahui laporan analisa
produk, yang dapat membantu anda untuk pengambilan keputusan atas
produk tertentu.
Sumber: Perangkat Lunak Zahir Pendidikan v5.1
Gambar II. 11 Fasilitas Menu Persediaan
Menurut Yuswanto dan Hanafi (2013:20), memberikan penjelasan
mengenai fasilitas persediaan seperti berikut.
a. Pemakaian/ Penyesuaian Barang, untuk menginput transaksi barang atau
menyesuaikan.
b. Pemindahan Barang, berguna untuk transaksi pada perusahaan manufaktur
dimana dalam suatu kejadian dihasilkan produk barang yang memerlukan
bahan baku dan pembantu.
c. Stock Opname, digunakan menyamakan jumlah barang yang tercacatat di
Zahir Accounting dengan yang ada digudang secara fisik.
31
d. Perakitan, Untuk mempercepat input transaksi Pemindahan Barang.
e.Data Produk, data ini diakses terkait dengan transaksi oersediaan .
f. Kegiatan, fasilitas yang melakukan penentuan harga jual dan manajemen
persediaan.
g. Data Transaksi dan Cetak Faktur, menampilkan daftar transaksi barang,
transfer antar gudang dan transaksi konsinyasi. Setelah ini ditampilkan
pengguan bisa menghapus, mengedit dan mencetak.
7. Menu Laporan
Pada bagian ini menampilkan berbagai laporan dan juga analisa grafik. Di
sebelah kiri ada sisi laporan, sedangkan sisi sebelah kanan terdapat daftar
laporan yang tersedia untuk kategori yang lain. Berikut ini beberapa fasilitas
dalam Menu Laporan dan penjelasannya.
a. Analisa Bisnis, menampilkan grafis analisa bisnis terintergrasi, kalenderm
dan reminder yang menampilkan piutang, hutang dan giro yang sudah
jatuh tempo.
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:24)
Gambar II.12 Fasilitas Menu Laporan
32
b. Laporan Keuangan, pada bagian ini menampilkan laporan keuangan
seperti laba rugi, neraca, aliran kas, buku besar dan koleksi laporan
keuangan yang dapat di kembangkan dikembangkan sendiri.
c. Laporan Penjualan dan Piutang, fasilitas ini menampilkan setiap
penjualan kepada setiap pelanggan, penjual, umur piutang, pembayaran
piutang dan lain sebagainya.
d. Laporan Pembelian dan Hutang, fasilitas ini menampilkan setiap
pembelian kepada setiap pemasok, laporan umur hutang dan sebagainya.
e. Laporan Barang, pada bagian ini dapat menampilkan laporan penjualan
barang kepada setiap pelanggan, keuntungan dari setiap barang, produk
terlaris dan lain sebagainya.
f. Laporan Lainnya, menampilkan macam-macam laporan lainya, seperti
Laporan Proyek, Laporan Harta Tetap, dan Daftar Nama dan Alamat.
2.2.3 Menu Program
Menu program adalah suatu fasilitas untuk mengorganisasikan form-form
yang ada pada project yang sama sehingga semua form yang di miliki dapat di
tampilkan sesuai dengan urutan dan kebutuhan system yang dibangun. Dalam
aplikasi Zahir Accounting terdapat lima fasilitas yang diberikan, dikutip dari buku
Yuswanto dan Hanafi (2013:16) mengenai penjelaasan dari setiap fasilitas dalam
Menu Program sebagai berikut.
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:25)
Gambar II.12 Menu Program
33
1. Menu File
Menu File digunakan jika pengguna ingin membuat data keuangan baru, atau
kembali ke menu utama, membackup data, menjalankan alat bantu,
administrasi kata sandi dan hak akses.
2. Setting
Melalui Menu Setting pengguna dapat mengatur klasifikasi rekening
perkiraan, mengisi saldo awal hutang dan piutang usaha, saldo awal
persediaan, mengatur bahasa, mengatur konfigurasi Point of Sales dan
mengatur konfigurasi program.
3. Tutup Buku
Melalui Menu Tutup Buku dapat melakukan tutup buku bulanan, tutp bbuku
tahunan dan melakukan revaluasi terhadap mata uang asing.
4. Windows
Melalui menu ini dapat menutup semua jendela/form yang terbuka.
Menampilkan atau menyembunyikan panel samping.
5. Petunjuk
Melalui Menu Petunjuk fasilitas ini dapat menampilkan panduaan penggunaan
program.
Kesimpulan yang dapat diambil dari teori para ahli mengenai Zahir
Accounting 5.1 yaitu, dari fasilitas yang disebut dalam buku Yuswanto dan Hanafi
tahun 2013, maka akan dapat diketahui terdapat perbedaan pada menu Persediaan
antara perangkat lunak yang diinstal oleh penulis dengan yang dipaparkan oleh
buku. Pada buku Yuswanto dan Hanafi dijelaskan bahwa pada menu input
transaksi Persediaan terdapat delapan jenis fasilitas, diantara delapan fasilitas
tersebut terdapat empat fasilitas yang tidak tersedia dengan Zahir yang diinstal
34
oleh penulis, seperti fasilitas Transfer Barang antar Gudang, Disassaembly,
Penerimaan Barang Konsinyasi dan fasilitas Retur Barang Konsinyasi.
top related