bab ii latar belakang partai demokrat a. sejarah...
Post on 06-Mar-2019
233 Views
Preview:
TRANSCRIPT
24
BAB II
LATAR BELAKANG PARTAI DEMOKRAT
A. Sejarah Berdiri Partai Demokrat
Setelah adanya reformasi pada tahun 1998 membuka babak baru pada
pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Dengan adanya demokrasi, terbukalah
kesempatan yang begitu luas bagi masyarakat untuk mendirikan organisasi sosial-
politik sesuai dengan aspirasi dan ideologi. Pada masa reformasi ini merupakan
masa “panen” berdirinya partai politik sebagai peserta pemilu. Salah satu peserta
pemilu ialah Partai Demokrat.
Partai Demokrat secara resmi berdiri pada hari minggu tanggal 9
September 2001 dengan inisiator utama yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
bertepatan pada hari ulang tahun SBY yang ke-52. Ketika Demokrat didirikan,
SBY menjabat sebagai Menko Polkam. Nama Partai Demokrat memang tidak bisa
dilepaskan dari sosok SBY. SBY dikenal sebagai salah satu jenderal yang moncer.
Ia adalah lulusan terbaik Akademi Militer angkatan 1973. Jabatan terakhirnya
adalah kepala staf territorial atau Kaster TNI pada 2001. Pembentukan Partai
Demokrat tidak terlepas dari peristiwa kekalahan SBY pada pemilihan calon
wakil presiden (cawapres) dalam Sidang Istimewa MPR tahun 2001.1 Lalu
popularitasnya semakin terlihat setelah pemilihan tersebut yang kemudian
membuat beberapa orang terpanggil nuraninya untuk memikirkan bagaimana
1 Tim Divaro, Yugha E, Profil Partai Politik Peserta Pemilu, (Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2014), hlm 208.
25
sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa dibawa menjadi pemimpin bangsa
dan bukan direncanakan untuk menjadi wakil presiden tetapi menjadi presiden
untuk masa mendatang.
Salah satu orang yang mempunyai pemikiran seperti itu adalah Vance
Rumangkang. Vance Rumangkang menyatakan dukungannya untuk mengusung
SBY ke kursi presiden. Agar cita-cita tersebut dapat tercapai, maka jalan satu-
satunya adalah dengan mendirikan partai politik. Dalam menindaklanjuti hal
tersebut, perumusan konsep dasar dan platform partai sebagaimana yang
diinginkan oleh SBY maka dilakukan oleh Tim Krisna Bambu Apus dan
selanjutnya teknis administrasi diselesaikan oleh tim yang dipimpin oleh Vence
Rumangkang.2
Kemudian terdapat diskusi-diskusi tentang perlunya berdiri sebuah partai
untuk mempromosikan SBY menjadi presiden. Setelah beberapa kali melakukan
diskusi disepakati membentuk partai politik dengan mengambil nama Partai
Demokrat. Dalam hal ini Vence Rumangkang mendatangi SBY di kediamannya di
Cikeas dan mendesak beliau agar segera membentuk partai politik yang nantinya
menjadi kendaraan politik pada pemilu legislatif dan pilpres 2004.
Dalam menindaklanjuti hal tersebut, pada tanggal 12 Agustus 2001
pukul 17.00 diadakan rapat yang langsung dipimpin oleh SBY di apartemen
Hilton untuk membentuk tim pelaksana yang nantinya akan mengadakan
pertemuan secara maraton setiap hari. Tim pertama kali yang terbentuk terdiri
dari: Vence Rumangkang, Drs. A.Yani Wahid (alm), Achmad Kurnia, Adhiyaksa
2 http://www.demokrat.or.id/sejarah/, (diakses 12 Maret 2016 pukul
21.00 WIB).
26
Dault, SH, Baharuddin Tonti, dan Shirato Syafei. Selanjutnya pada tanggal 20
Agustus 2001, Vence Rumangkang yang dibantu Drs. Sutan Bhatoegana
membentuk tim 9 untuk merealisasikan pembentukan sebuah partai. Tim 9 itu
beranggotakan 10 orang yang terdiri dari: Vence Rumangkang, Dr. Ahmad
Mubarok, M.A., Drs. A. Yani Wahid (alm), Prof. Dr. Subur Budhisantoso, Prof.
Dr. Irzan Tanjung, RMH. Heroe Syswanto Ns., Prof. Dr. RF. Saragih, S.H, M.H.,
Prof. Dardji Darmodihardjo, Prof. Dr. Ir. Rizald Max Rompas, dan Prof. Dr. T.
Rusli Ramli, M.S.3
Sebagaimana diketahui untuk menjadi sebuah partai politik yang
disahkan oleh Undang-Undang Kepartaian dibutuhkan minimal 50 orang sebagai
pendirinya. Namun muncul pemikiran apabila pendiri partai politik dilengkapi
menjadi 99 orang agar mempunyai sambungan makna dengan SBY sebagai
penggagas. Sambungan makna tersebut berhubungan dengan tanggal lahir SBY,
yaitu tanggal 9 bulan 9. Menurut Akte Pendirian Partai pada tanggal 9 September
2001, bertempat di Gedung Graha Pratama Lantai XI, Jakarta Selatan dihadapan
Notaris Aswendi Kamuli, SH., 46 orang dari 99 orang menyatakan bersedia
menjadi pendiri Partai Demokrat dan hadir menandatangani Akte Pendirian Partai
Demokrat. Sedangkan 53 orang lainnya yang tidak dapat hadir telah memberikan
surat kuasanya kepada Vence Rumangkang.4
Selanjutnya, kepengurusan pun disusun dan disepakati. Dalam
penyusunan kepengurusan disepakati bahwa kriteria calon ketua umum adalah
3 http://www.demokrat.or.id/sejarah/, (diakses 12 Maret 2016 pukul
21.00 WIB). 4 Tim Divaro, Yugha E, Op.cit., hlm. 210
27
putra Indonesia asli, kelahiran Jawa dan beragama Islam, sedangkan calon
sekretaris jenderal adalah dari luar pulau Jawa dan beragama Kristen. Dipilihlah
Prof. Dr. Subur Budhisantosos sebagai Pejabat Ketua Umum dan Prof. Dr. Irsan
Tandjung sebagai Pejabat Sekretaris Jenderal, dan Bendahara Umum dijabat oleh
Vance Rumangkang. Akhirnya, Partai Demokrat telah lengkap dan memenuhi
syarat untuk menjadi sebuah partai politik yang sesuai dengan Undang-Undang
Kepartaian. Maka pada tanggal 10 September 2001 Partai Demokrat didaftarkan
kepada Departemen Kehakiman dan HAM.5
Pada tanggal 10 September 2001 jam 10.00 WIB Partai Demokrat
didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI oleh Vence Rumangkang,
Prof. Dr. Subur Budhisantoso, Prof. Dr. Irsan Tandjung, Drs. Sutan Bhatoegana,
MBA, Prof. Dr. Rusli Ramli dan Prof. Dr. RF. Saragih, SH, MH dan kemudian
diterima oleh Ka SUBDIT Pendaftaran Departemen Kehakiman dan HAM.
Kemudian pada tanggal 25 September 2001 terbitlah Surat Keputusan Menkeh &
HAM Nomor M.MU.06.08.-138 tentang pendaftaran dan pengesahan Partai
Demokrat. Dengan Surat Keputusan tersebut Partai Demokrat telah resmi menjadi
salah satu partai politik di Indonesia dan pada tanggal 9 Oktober 2001
Departemen Kehakiman dan HAM RI mengeluarkan Lembaran Berita Negara
Nomor: 81 Tahun 2001 Tentang Pengesahan Partai Demokrat dan Lambang Partai
Demokrat. Selanjutnya, pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton
Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan dan dilanjutkan
dengan Rapat Kerja Nasional (Rakenas) Pertama pada tanggal 18-19 Oktober
5 Ibid.
28
2002 di Hotel Indonesia yang dihadiri Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seluruh Indonesia.6
Sejalan dengan berdirinya Partai Demokrat, sebagai sebuah organisasi
maka dibuatlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Sebagai langkah awal maka pada tahun 2001 diterbitkan AD/ART yang pertama
sebagai peraturan sementara organisasi. Pada tahun 2003 diadakan koreksi dan
revisi sekaligus didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI sebagai
persyaratan berdirinya Partai Demokrat. Sejak pendaftaran tersebut, AD/ART
Partai Demokrat sudah bersifat tetap dan mengikat.7
B. Platform Partai Demokrat (PD)
Platform partai merupakan suatu landasan bagi partai untuk mengetahui
kearah mana perjuangan dari suatu partai tersebut. Hal ini pula yang melandasi
platform Partai Demokrat yang menjadi landasan berpijak partai. Platform Partai
Demokrat sebagai berikut:8
1. Ideologi
Ideologi Partai Demokrat adalah Nasionalis-Religius. Nasionalis artinya
bersifat horizontal. Religius artinya vertikal (menuju ke Sang Pencipta). Sehingga
arti ideologi Nasionalis-Religius, yaitu kerja keras untuk kepentingan rakyat
dengan landasan moral dan agama serta memperhatikan aspek nasionalisme,
6 http://www.demokrat.or.id/sejarah/, (diakses 12 Maret 2016 pukul
21.00 WIB) 7 http://www.demokrat.or.id/sejarah/, (diakses 12 Maret 2016 pukul
21.00 WIB) 8 Platform Partai Demokrat, Anggaran Dasar Partai Demokrat Tahun
2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Tahun 2009
29
humanisme, dan pluralisme dalam rangka mencapai tujuan perdamaian,
demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.
2. Tujuan dan Fungsi Partai Demokrat
a. Partai Demokrat bertujuan:9
1) Menegakkan, mempertahankan, dan mengamankan keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan jiwa Proklamasi
Kemerdekaan.
2) Mewujudkan cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia,
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.
3) Melakukan segala usaha dan ikhtiar untuk membangun masyarakat
Indonesia baru yang berwawasan nasionalisme, humanisme, dan
pluralisme.
4) Meningkatkan partisipasi seluruh potensi bangsa dalam
mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang memiliki
pemerintahan yang bersih, efektif, efisien, serta dinamis menuju
terwujudnya Indonesia yang adil, demokratis, sejahtera, maju, dan
modern dalam suasana aman serta penuh kedamaian lahir dan batin.
9 Platform Partai Demokrat, Anggaran Dasar Partai Demokrat Tahun
2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Tahun 2009
30
b. Fungsi Partai Demokrat:10
1) Penyelenggaraan pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat
luas agar menjadi warga Negara Indonesia yang sadar akan hak dan
kewajibannya.
2) Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan
bangsa dalam usaha mewujudkan kesejahteraan masyarakt dan
menegakkan kedaulatan hukum.
3) Penyerapan, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik rakyat.
4) Penegakkan dan pengembangan kehidupan politik yang
demokratis, partisipatif, dan beradab.
5) Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui
mekanisme demokrasi dengan memperhatikan integritas, jejak rekam
dan kesetaraan.
3. Visi dan Misi Partai Demokrat
a. Visi11
Partai Demokrat bersama masyarakat luas berperan mewujudkan
keinginan luhur rakyat Indonesia agar mencapai pencerahan dalam
kehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur, menjunjung tinggi semangat Nasionalisme, Humanisme, dan
Internasionalisme, atas dasar ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dalam tatanan dunia baru yang damai, demokratis, dan sejahtera.
10
Platform Partai Demokrat, Anggaran Dasar Partai Demokrat Tahun
2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Tahun 2009 11
Platform Partai Demokrat, Anggaran Dasar Partai Demokrat Tahun
2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Tahun 2009
31
b. Misi12
1) Memberikan garis yang jelas agar partai berfungsi secara optimal
dengan peranan yang signifikan di dalam seluruh proses pembangunan
Indonesia baru yang dijiwai oleh semangat reformasi serta pembaharuan
dalam semua bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
ke dalam formasi semula sebagaimana telah diikrarkan oleh para
pejuang, pendiri dan pencetus proklamasi kemerdekaan berdirinya
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan titik berat kepada upaya
mewujudkan perdamaian, demokrasi (kedaulatan rakyat) dan
kesejahteraan.
2) Meneruskan perjuangan bangsa dengan semangat kebangsaan baru
dalam melanjutkan dan merevisi strategi pembangunan nasional sebagai
tumpuan sejarah dalam kehadiran Partai Demokrat adalah melanjutkan
perjuangan generasi-generasi sebelumnya yang telah aktif sepanjang
sejarah perjuangan bangsa Indonesia, sejak melawan penjajah merebut
kemerdekaan, merumuskan Pancasila dan UUD 1945, mengisi
kemerdekaan secara berkesinambungan hingga merasuki era reformasi.
3) Memperjuangkan tegaknya persamaan hak dan kewajiban warga
Negara tanpa membedakan ras, agama, suku, dan golongan dalam rangka
menciptakan masyarakat sipil (civil society) yang kuat, otonomi daerah
yang luas terwujudnya representasi kedaulatan rakyat pada struktur
lembaga perwakilan dan permusyawaratan.
12
Platform Partai Demokrat, Anggaran Dasar Partai Demokrat Tahun
2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Tahun 2009
32
4. Lambang dan Makna Lambang Partai Demokrat
Partai Demokrat memiliki lambang yang berupa gambar bintang, bersinar
tiga arah dengan warna merah putih pada kedua sisinya dengan latar belakang
warna dasar biru tua dan biru laut. Tanda gambar Partai Demokrat sebagai
berikut:
Gambar. 1
Bendera Partai Demokrat
Sumber: http://www.demokrat.or.id/sejarah/, (diakses 12 Maret 2016
pukul 21.00 WIB).
Makna dari gambar bintang merah putih bersegitiga adalah suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari tiga wawasan:13
Nasionalis-Religius yang bermakna wawasan nasionalis serta sekaligus
bermoral agama. Partai Demokrat menganut dan mengembangkan paham
nasionalis-religius, yang diwujudkan dalam semangat, wawasan dan rasa
kebangsaan yang tinggi disertai kecintaan yang mendalam terhadap tanah airnya.
Rasa kebanggaan itu menyatu dan didasari dengan nilai moralitas dan spiritual
13
Platform Partai Demokrat, Anggaran Dasar Partai Demokrat Tahun
2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Tahun 2009
33
keagamaan. Partai Demokrat ikut berjuang untuk membangun manusia yang
religius, beretika dan berakhlak mulia sekaligus mencintai bangsa dan negerinya.
Humanisme yang bermakna mengakui dan menjunjung tinggi nilai dan
martabat perikemanusiaan yang bersifat hakiki dan universal, sebagai bukti bahwa
Bangsa Indonesia adalah bagian yang integral dari masyarakat dunia.
Wawasan humanisme Partai Demokrat menjunjung tinggi hakikat
manusia. Partai Demokrat berpandangan bahwa setiap warga harus diperlakukan
sebagai manusia seutuhnya, dihargai harkat dan martabatnya oleh negara, oleh
partai, dan oleh warga lainnya. Setiap warga berhak mengembangkan dirinya
sesuai kodratnya.
Pluralisme yang bermakna mengakui dan menghargai serta merangkul
berbagai ras, suku bangsa, profesi, jenis kelamin, agama, dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Serta keberadaan ciri khas setiap daerah yang
menyatu sebagai bangsa Indonesia.
Wawasan pluralisme dibangun di atas kesadaran akan Bhineka Tunggal
Ika sebagai ruh bangsa Indonesia. Partai Demokrat mengakui bahwa
sesungguhnya bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku yang berbeda, memeluk
agama yang berbeda, mempunyai kebudayaan yang berbeda, menggunakan
bahasa yang berbeda, dan berbagai kemajemukan lainnya.
Turunan dari tiga wawasan tersebut melahirkan lambang Partai
Demokrat, yaitu14
: warna biru laut yang terdapat di tengah, melambangkan
kesejukan penuh kedamaian dalam kehidupan bermasyarakt, berbangsa,
14
Platform Partai Demokrat, Anggaran Dasar Partai Demokrat Tahun
2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Tahun 2009
34
bernegara, dalam perjuangan dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa. Warna biru
tua yang terdapat pada bagian atas dan bawah melambangkan bahwa dalam
memperjuangkan dan mengupayakan terwujudnya cita-cita bangsa, bersikap
tegas, mantap, percaya diri, dan optimisme yang senantiasa menjadi ciri utama
yang harus dianut semua unsur bangsa dan masyarakat. Warna merah putih di
setiap sisi bintang dengan latar belakang biru laut, memberi arti warna merah
putih adalah kebangsaan atau nasionalisme dan warna biru artinya humanisme di
tengah pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia atau internasionalisme dan
pluralisme yang merupakan Wawasan Partai Demokrat. Terakhir adalah warna
dasar biru laut, seperti halnya samudera yang membentang luas sebagai terminal
bagi aliran dan muara dari berbagai sunga yang membawa segala macam limbah,
membaur dan menyatu menjadi jernih, namun terlihat berwarna kebiruan, tenang,
damai, demikian pula halnya Partai Demokrat, tampil sebagai partai politik yang
mampu menghimpun segera Warga Negara Indonesia untuk hidup bersama dan
berdampingan secara damai dan saling menghormati antar sesama anak bangsa
yang memiliki keanekaragaman suku, agama, ras, dan golongan.
C. DPC Partai Demokrat (PD) di Kabupaten Sragen
1. Pembentukan DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen
DPC Partai Demokrat berada di Jalan Nakula No. 02, Mojosari, Sragen.
DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen dengan diketuai oleh Drs. Joko Saptono,
M.Si. Kemudian disusunlah struktur yang masih bertahan hingga waktu yang
belum ditentukan, struktur intinya yaitu Ketua DPC Partai Demokrat dijabat oleh
35
Bapak Drs. Joko Saptono, M.Si dengan sekretarisnya dijabat oleh Bapak Inggus
Subaryoto, S.E, S.H dan Bendaharanya dijabat oleh Ibu Bangun Hesti, S.Sos.15
Pengesahan berdirinya DPC sendiri ditetapkan oleh DPD yang tingkatnya berada
di provinsi. Dalam DPC terdapat tingkat di bawahnya lagi yang disebut Dewan
Pimpinan Anak Cabang. Pengesahan berdirinya DPAC ditetapkan oleh Dewan
Pimpinan Cabang. Struktur DPAC di Kabupaten Sragen terdiri dari 20 DPAC atau
biasa hanya disebut Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang berada di seluruh
kecamatan di Kabupaten Sragen. DPAC tersebut, yaitu PAC Sragen, PAC
Sidoharjo, PAC Masaran, PAC Karang Malang, PAC Kedawung, PAC Ngrampal,
PAC Gemolong, PAC Plupuh, PAC Kalijambe, PAC Tanon, PAC Miri, PAC
Sumber Lawang, PAC Tangen, PAC Gesi, PAC Jenar, PAC Mondokan, PAC
Sukodono, PAC Sambung Macan, PAC Gondang, dan yang terakhir PAC
Sambirejo.16
2. Kewajiban Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten
Sragen
Setiap DPC Partai Demokrat memiliki kewajiban dimana yang sifatnya
kolektif. Kolektif dalam arti kewajiban yang ada dilaksanakan secara efisien dan
harus dilaksanakan dengan seksama dan sesuai dengan hasil keputusan dalam
rapat-rapat yang telah dilaksanakan. Kewajiban itu harus ada pada diri DPC
15
Wawancara dengan Joko Saptono, 11 April 2016 16
Daftar Dewan Pembantu Anak Cabang Partai Demokrat Kabupaten
Sragen, Koleksi Arsip DPC Partai Demokrat Sragen Tahun 2008
36
tersebut dan jangan sampai lari dari konsep yang telah disepakati bersama dimana
di dalamnya sudah teruang beragam kewajiban atas kewenangan tersebut.17
Dalam melaksanakan tugasnya DPC mempunyai berbagai kewajiban
yang harus dilaksanakan. Kewajiban-kewajiban DPC, yaitu melaksanakan segala
ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
keputusan kongres, keputusan rapat tingkat nasional, keputusan musyawarah
daerah, keputusan rapat tingkat daerah, keputusan musyawarah cabang, keputusan
rapat tingkat cabang, keputusan musyawarah anak cabang, keputusan rapat tingkat
anak cabang, dan peraturan partai; Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan
pedoman kepada Dewan Pimpinan Partai di semua tingkatan di bawahnya dalam
melaksanakan keputusan-keputusan dan Garis-Garis Besar Strategi, Kebijakan,
dan Rencana Aksi partai serta ketentuan organisasi partai; Menyampaikan laporan
berkala kepada Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang;
Memberikan laporan pertanggungjawaban pada Musyawarah Anak Cabang.18
3. Hak Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Sragen
Demi kelancaran kegiatan partai di tingkat cabang maka DPC Partai
Demokrat mempunyai beberapa hak untuk melakukan berbagai kegiatannya,
seperti membuat peraturan pelaksanaan serta kebijakan partai demi kelancaran
kegiatan partai di tingkat cabang dalam rangka pelaksanaan keputusan
musyawarah cabang. Kemudian DPC berhak memberhentikan fungsionaris DPC
melalui rapat pleno DPC dan dilaporkan dalam rapat pimpinan cabang, menerima
17
Wawancara dengan Joko Saptono, 11 April 2016 18
Dewan Pimpinan Cabang, Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat
Tahun 2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2009
37
atau menolak ketepan rapat pleno Dewan Pimpinan Ranting dan Papat Pimpinan
Anak Ranting tentang pemberhentian fungsionaris Dewan Pimpinan Ranting dan
Pimpinan Anak Ranting. Selanjutnya hak DPC adalah membatalkan keputusan
Dewan Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak Ranting atau musyawarah ranting
dan rapat Pimpinan Anak Ranting melalui Rapat Pleno Cabang, apabila keputusan
tersebut bertentangan dengan keputusan dan kebijakan partai atau membahayakan
partai. Terakhir DPC berhak untuk bertindak mewakili partai di tingkat cabang
dan mengadakan hubungan kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain di
tingkat cabang.19
4. Struktur Organisasi
Di Kabupaten Sragen kepengurusan Partai Demokrat termasuk dalam
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) karena berada ditingkat kabupaten. DPC sendiri
adalah pelaksana partai di tingkat kabupaten/ kota yang keanggotaannya bersifat
kolektif. Dewan Pimpinan Cabang adalah dewan pimpinan partai sebagai
pelaksana keputusan kongres, peraturan organisasi, keputusan musyawarah
daerah, musyawarah cabang serta memimpin semua kegiatan partai di tingkat
cabang. Selain itu Dewan Pimpinan Cabang mewakili partai dalam bertindak ke
dalam dan ke luar di tingkat cabang.20
Berikut ini adalah struktur organisasi DPC
19
Dewan Pimpinan Cabang, Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat
Tahun 2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2009 20
Wawancara dengan Joko Saptono, 11 April 2016
38
Partai Demokrat Kabupaten Sragen sebagaimana dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat.21
21
Susunan Nama dan Jabatan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai
Demokrat Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah, Koleksi Arsip DPC Partai
Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2008
39
Bagan 1
Bagan Struktur Organisasi
Sumber: Struktur Organisasi Tingkat Cabang, Anggaran Dasar Partai Demokrat Tahun 2009, Koleksi DPC Partai Demokrat
Kabupaten Sragen Tahun 2009
40
1. Ketua dan Wakil Ketua
a. Di dalam struktur organisasi Partai Demokrat Wakil Ketua
mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:22
b. Ketua bertugas melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan
semua kegiatan kepartaian, baik kedalam maupun keluar Cabang.
c. Dalam melaksanakan tugasnya ketua dibantu Wakil Ketua I, Wakil
Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil
Bendahara, dan alat kelengkapan partai di tingkat cabang yang diangkat
oleh formatur musyawarah cabang.
d. Membantu Ketua dalam hal:
1) Melaksanakan kegiatan kepartaian baik kedalam maupun keluar
sesuai kewenangannya;
2) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kepartaian baik
kedalam maupun keluar
e. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepartaian kepada Ketua.
f. Menjalankan tugas Ketua, apabila Ketua tidak dapat menjalankan
tugasnya berdasarkan penunjukkan dari Dewan Pimpinan Pusat.
Berikut ini adalah susunan nama pengurus Ketua dan Wakil-Wakil Ketua
Departemen DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen:
22
Dewan Pimpinan Cabang, Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat
Tahun 2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2009
41
Tabel. 1
Ketua dan Wakil-Wakil Ketua
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Drs. Joko Saptono, M.Si
Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) Mualim Sugiyono
Pendidikan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia Sulasto, S.E
Ekonomi, Koperasi, UKM, Perdagangan dan
Perindustrian Aris Budi Waluya, S.E
Pemuda dan Olahraga, Kominfo Joko Rahayu, A.Md
Pertanian, Perikanan, Perhutanan dan Perkebunan Nasirun
Sosial Kesehatan, Agama dan Aliran Kepercayaan dr. Slamet Wibowo
Energi dan Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup,
Kelestarian Alam dan Bencana Alam dr. Sigit Hendrasto
Pemuda dan Pertahanan Wardoyo, S.Pd
Pariwisata Suwardi Martha
Hukum, HAM Buruh, Tani dan Tenaga Kerja Moegiyono, S.H
Pemberdayaan Perempuan Yuliani Pratiwi, S.H
Sumber: Koleksi Arsip DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2008
2. Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris
Di dalam struktur organisasi Partai Demokrat Sekretaris dan Wakil-
Wakil Sekretaris mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:23
a. Sekretaris bertugas membantu tugas-tugas Ketua Dewan Pimpinan
Cabang.
b. Sekretaris bertugas melakukan manajemen administrasi politik
keluar dan melakukan kegiatan pengamanan kebijakan di cabang, dan
dalam melaksanakan tugas harus berkonsultasu dan berkoordinasi dengan
ketua.
c. Membantu Sekretaris dalam hal:
1) Merencanakan dan mengendalikan program dan kegiatan Dewan
Pimpinan Cabang berdasarkan Program Umum Partai setiap tahun kerja;
23
Dewan Pimpinan Cabang, Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat
Tahun 2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2009
42
2) Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan
Dewan Pimpinan Cabang;
3) Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengamanan
internal Dewan Pimpinan Cabang dan jajarannya;
4) Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan ketatausahaan
kepartaian baik secara internal maupun eksternal.
d. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Sekretaris
e. Menjalankan tugas Sekretaris, apabila sekretaris tidak dapat
menjalankan tugasnya berdasarkan penunjukan dari Dewan Pimpinan
Pusat
Berikut ini adalah susunan nama pengurus Sekretaris dan Wakil-Wakil
Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen:
Tabel. 2
Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris
Sekretaris Inggus Subaryoto S.E., S.H
Wakil Sekretaris 1 Heru Hernando
Wakil Sekretaris 2 Agus Setiadi, S.H
Wakil Sekretaris 3 Firman Ginting
Wakil Sekretaris 4 Saiful Bachri
Wakil Sekretaris 5 Winarni
Wakil Sekretaris 6 Alf. Gatot Susilo, A.Md
Wakil Sekretaris 7 Edy Suparmanto, S.E
Wakil Sekretaris 8 Aria Juniarta, S.T
Wakil Sekretaris 9 Servanda Finisa Ghati
Wakil Sekretaris 10 Suyanto, S.H
Wakil Sekretaris 11 Alexandra Susi Ernawati
Sumber: Koleksi Arsip DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2008
43
3. Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara
Di dalam struktur organisasi Partai Demokrat Sekretaris dan Wakil-
Wakil Sekretaris mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:24
a. Bendahara bertugas melakukan pengelolaan keuangan partai
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan cabang.
b. Bendahara dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab
kepada ketua.
c. Wakil Bendahara membantu bendahara dalam hal:
1) Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
penganggaran partai;
2) Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
perbendaharaan keuangan;
3) Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
akuntansi dan pembukuan keuangan;
4) Mengevaluas dan melaporkan pelaksanaan penganggaran dan
keuangan partai;
5) Melaporkan keuangan partai secara keseluruhan sesuai
peraturan yang berlaku.
d. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada bendahara.
Berikut ini adalah susunan nama pengurus Bendahara dan Wakil-Wakil
Bendahara DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen:
24
Dewan Pimpinan Cabang, Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat
Tahun 2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2009
44
Tabel. 3
Bendahara dan Wakil Bendahara
Bendahara Bangun Hesti, S.Sos
Wakil Bendahara 1 Agus Mulyono
Wakil Bendahara 2 Sri Handayani
Wakil Bendahara 3 Danan Heruwanto
Wakil Bendahara 4 Amy Sutarmi
Wakil Bendahara 5 Mulyati
Wakil Bendahara 6 Ernawati Seyorini
Sumber: Koleksi Arsip DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2008
4. Badan Pemenangan Pemilu
Di dalam struktur organisasi Partai Demokrat Badan Pemenangan Pemilu
mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:25
a. Menyusun program berdasarkan data peta politik yang menyangkut
perkembangan konstalasi politik di cabang.
b. Mengikuti siklus informasi secara terus-menerus, melakukan analisa
dan evaluasi secara konsisten dan memutakhirkan peta politik di cabang
c. Merumuskan strategi pemenangan pemilihan umum di cabang dan
konsepsi operasional yang efektif, menginformasikan perkembangan peta
politik kepada kandidat-kandidat partai dan memantau realisasi langkah-
langkah yang mereka ambil.
Berikut ini adalah susunan nama pengurus Bendahara dan Wakil-Wakil
Bendahara DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen:
25
Dewan Pimpinan Cabang, Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat
Tahun 2009, Koleksi DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2009
45
Tabel. 4
Badan Pemenangan Pemilu (BAPPILU)
Ketua Dalim. PH
Wakil Ketua I Eko Wijiyanto
Wakil Ketua II Rebi, S.E
Sekretaris Jatmiko, A.Md
Wakil Sekretaris I Nur Dwi Sutadi
Wakil Sekretaris II Suwarti
Wakil Sekretaris III Sutarno
Sumber: Koleksi Arsip DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen Tahun 2008
Struktur organisasi DPC Partai Demokrat di Kabupaten Sragen telah
ditetapkan berdasarkan SK DPP Partai Demokrat nomor:
305/SK/DPP/DPC.PD/JATENG/IV/2008.26
Struktur organisasi ini belum berubah
dari awal berdirinya DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen hingga batas yang
belum ditentukan dikarenakan belum adanya Musyawarah Daerah daerah Jawa
Tengah untuk melakukan pergantian kepengurusan.27
D. Gambaran Umum Sosial Politik Sragen Tahun 2004-2009
Kabupaten Sragen merupakan daerah yang strategis letaknya dan mudah
dijangkau dari berbagai arah. Berbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur,
selain itu sebagai penghubung daerah Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta
menuju Surabaya dan wilayah Jawa Timur yang menggunakan jalur tengah.
Kabupaten Sragen memiliki luas wilayah 941,55 km2. Terdiri dari 20 Kecamatan,
8 Kelurahan, dan 208 Desa. Kabupaten Sragen terletak diantara 110o45’ BT serta
7o15’ dan 7
o30’ LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Sragen, yaitu sebelah utara
26
Arsip DPC Partai Demokrat Kabupaten Sragen 27
Wawancara dengan M. Kelik Hermawan, 8 April 2016
46
berbatasan dengan Kabupaten Grobogan, sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Karanganyar, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Boyolali,
dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ngawi.
Keadaan alam Kabupaten Sragen mempunyai relief yang beraneka
ragam, ada daerah pegunungan kapur yang membentang dari timur ke barat
terletak di sebelah utara Bengawan Solo dan dataran rendah yang tersebar di
seluruh Kabupaten Sragen. Kabupaten Sragen mempunyai iklim tropis dan
temperatur sedang curah hujan rata-rata di bawah 3.000 mm/tahun dan hari hujan
dengan rata-rata di bawah 150 hari/tahun.
Jumlah penduduk Kabupaten Sragen menurut BPS Kabupaten Sragen
pada tahun 2004 adalah penduduk laki-laki sebanyak 422.948 jiwa dan penduduk
perempuan sebanyak 432.296 jiwa, total penduduk 855.244 jiwa. Dan pada tahun
2009 jumlah penduduk laki-laki sebanyak 433.987 jiwa, dan penduduk
perempuan sebanyak 443.415 jiwa, total penduduk 877.402 jiwa. Dari jumlah
877.402 jiwa, yang berhak menjadi pemilih pada pemilu 2009 di Kabupaten
Sragen sebanyak 640.330 jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak 577.783 jiwa
dan perempuan 62.547 jiwa.
Masyarakat Sragen merupakan masyarakat yang pluralis baik dari segi
keragaman agama dan keyakinan maupun mata pencaharian sehingga dapat
menjadi potensi konflik apabila tidak dikelola secara baik. Wilayah Kabupaten
Sragen secara geografis terbelah oleh Bengawan Solo yang mengalir ke arah
timur, menjadi daerah Utara Bengawan Solo dan daerah Selatan Bengawan Solo.
Keadaan Sragen bagian utara Bengawan berupa perbukitan, bagian dari sistem
47
Pegunungan Kendeng dengan keadaan tanah yang cukup minus. Kawasan sebelah
Utara Bengawan termasuk keadaan gugusan bukit kapur yang cenderung kurang
subur yang sangat mempengaruhi pola kehidupan penduduknya. Sedangkan
kawasan Selatan Bengawan, tanahnya datar dan relatif subur serta memperoleh
pengairan dari sumber air yang berasal dari kaki gunung Lawu. Dari 20
kecamatan, wilayah Sragen bagian Selatan Bengawan memiliki 9 kecamatan dan
11 kecamatan untuk Sragen bagian Utara Bengawan.
Masyarakat Sragen bekerja dalam berbagai bidang pekerjaan antara lain
bidang pertanian, pertambangan, galian industri, konstruksi, perdagangan,
komunikasi, keuangan, jasa, dan lain-lain. Selain itu tingkat pendidikan
masyarakat Kabupaten Sragen juga bervariasi, di bagian Selatan Bengawan yang
memiliki daerah subur, secara ekonomi lebih baik dan infrastrukturnya jauh lebih
baik maka tingkat pendidikan masyarakatnya rata-rata sudah lebih maju
dibandingkan dengan tingkat pendidikan di Utara Bengawan. Daerah utara
Bengawan yang sebagian merupakan daerah tandus dan miskin serta infrastruktur
yang terbilang kurang memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah, namun di
daerah utara Sungai Bengawan Solo yang dekat dengan aliran sungai Bengawan
dan dekat dengan jalur lalu lintas Solo-Purwodadi seperti Gemolong, Kalijambe,
dan Tanon memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi.
Dibidang politik, Kabupaten Sragen mengalami perkembangan pasang
surut seperti halnya daerah lain di Indonesia, namun secara umum kondisi sosial
politik di Kabupaten Sragen cukup kondusif. Pemilihan umum tahun 2004 dan
2009 di Sragen berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Pelaksanaan pemilu yang
48
lancar merupakan langkah awal untuk pembangunan politik di tahun-tahun
berikutnya. Keadaan politik di daerah Kabupaten Sragen tidak menunjukkan
gejala-gejala yang menjurus kearah keadaan yang membahayakan persatuan
bangsa dan mengganggu lancarnya pelaksanaan pemerintahan. Keadaan ini
sebagai akibat dari keadaan obyektif dalam masyarakat yang menginginkan
adanya sebuah perubahan yang lebih baik, semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat Sragen untuk lebih memikirkan keadaan sosial, politik, dan
ekonominya.
Adapun hasil perolehan suara Pemilu tahun 2004 di Kota Sragen
menempatkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendapatkan
243.117 suara yang membuat PDI-P menempati urutan pertama, yang kedua
adalah Partai Golkar yang memperoleh 68.578 suara. Ketiga ditempati oleh PAN
memperoleh 35.596 suara. Pada pemilu tahun 2009 urutan pertama tetap
ditempati oleh PDI-P dengan perolehan 170.952 suara, tempat kedua Partai
Golkar dengan 59.746 suara, dan yang ketiga Partai Demokrat dengan 46.942
suara. Dari perolehan suara tersebut dapat diketahui bahwa Kabupaten Sragen
pada tahun 2004-2009 merupakan basis partai-partai yang bercorak nasionalis
seperti PDI-P dan Partai Golkar. Partai yang berbasis agama juga tetap
memperoleh dukungan dari masyarakat, seperti PAN dan PKS walaupun tidak
sebanyak dukungan untuk partai yang berbasis nasionalis. Dominasi perolehan
suara PDI-P di Kabupaten Sragen berada di wilayah Kecamatan Kedawung dan
Kecamatan Karangmalang dimana pada saat pemilu tahun 2004 dan 2009
mendapat perolehan suara yang tertinggi di Kabupaten Sragen dengan perolehan
49
20.049 suara di Kecamatan Kedawung dan 18.662 suara di Kecamatan
Karangmalang pada pemilu 2004. Pada pemilu 2009 di Kecamatan Kedawung
PDI-P mendapat 15.687 suara dan di Kecamatan Karangmalang mendapat 14.693
suara. Meskipun mengalami penurunan suara pada saat pemilu 2009, PDI-P tetap
menjadi pemenang di dua wilayah tersebut. Penurunan ini disebabkan oleh adanya
euforia politik yang luar biasa dengan adanya partai-partai politik yang baru
berdiri. Partai yang berbasil nasionalis yang mempunyai basis massa di
Kabupaten Sragen adalah Partai Golkar yang pada pemilu tahun 2004 mampu
mengalahkan perolehan suara PDI-P di Kecamatan Sumberlawang dengan
perolehan 7.583 suara dan di Kecamatan Sukodono dengan perolehan 5.592 suara.
Akan tetapi, pada pemilu tahun 2009 Partai Golkar tidak dapat mempertahankan
kemenangannya di dua kecamatan tersebut. Pada pemilu 2004 dan 2009 perolehan
suara di Kabupaten Sragen didominasi oleh PDI-P disamping partai-partai
lainnya, sehingga bisa dikatakan Kabupaten Sragen adalah basis dari PDI-P.
23
top related