bab ii tinjauan pustaka 2.1 komunikasi interaktif 2.1.1
Post on 30-Oct-2021
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Interaktif
2.1.1 Pengertian Komunikasi Interaktif
Sebelum menjelaskan mengenai komunikasi interaktif, peneliti
akan menjelaskan pengertian interaktif erlebih dahulu. Secara garis besar,
interaktif artinya komunikasi yang berjalan secara dua arah. Komunikasi
interaktif adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan yang akan mendapat tanggapan secara langsung baik melalui
media dalam jaringan maupun tidak dalam jaringan.
Ciri – ciri komunikasi interaktif sangat sederhana, yaitu orang yang
terlibat bisa berinteraksi dengan leluasa, memiliki umpan balik yang
bersifat positif ataupun negatif, penyampaian pesan dilakukan secara
verbal maupun gambar, dan menggunakan media interaktif (Ana Nadhya
Abrar, 2003)
Berdasarkan ciri – ciri komunikasi interaktif yang telah dijabarkan,
komunikasi interaktif memiliki karakteristik yang bersifat dua arah. Sesuai
dengan konsep dimensi interaktivitas oleh McMilan dan Downes yang
dominan menjelaskan bahwa komunikasi interaktif akan selalu berjalan
dua arah. Karena dalam dimensi tersebut, diawali dengan proses
menyampaikan pesan, adanya kendali oleh komunikator dalam
menyampaikan pesan melalui dunia maya, tentu pula ada aktivitas
komunikasi, bersifat dua arah, terjadi di waktu yang tidak menentu, dan
adanya kesadaran akan platform yang digunakan untuk berkomunikasi
sehingga ada etika dari masing – masing untuk tetap memperhatikan
aturan yang ada.
Komunikasi interaktif berpedoman pada satu konsep interaktivitas.
Interaktivitas adalah kemampuan pengguna untuk berkomunikasi secara
langsung dengan komputer dan memiliki dampak pada pesan apapun yang
sedang di buat (Dillon dan Leonard, 1998). Selain Dillon dan Leonard,
para sarjana komunikasi seperti William, Rice, dan Rogers (1998)
mendefinisikan interaktivitas adalah tingkatan pada proses komunikasi
masyarakat memiliki kontrol terhadap peran, dan dapat bertukar peran
dalam dialog mutual mereka.
Komunikasi interaktif memiliki 6 dimensi interaktivitas yaitu
menginformasikan, kontrol, aktivitas, dua arah, waktu fleksibel, kesadaran
terhadap tempat.(Werner dan James, 2011)
Berdasarkan pendapat yang telah dijelaskan, peneliti
menyimpulkan bahwa komunikasi interaktif adalah penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan yang mendapatkan umpan balik
melalui media maupun secara langsung.
2.1.2 Dimensi Komunikasi Interakif
Komunikasi interaktif pada penelitian ini akan berpedoman pada 6
dimensi interaktivitas yang dijelaskan oleh McMilan dan Downes pada
tahun 1998 (Werner dan James, 2011) :
i. Menginformasikan, dijelaskan bahwa suatu interaktivitas
pada komunikasi akan di tinjau dari segi cara komunikator
dalam memberi informasi.
ii. Kontrol, interaktivitas pada komunikasi akan berjalan di
bawah kendali seorang komunikator yang merupakan
sumber dari stimulus. Namun indikator ini juga dapat
diterapkan pada komunikan sebagai efek dari adanya
kontrol oleh komunikator akan pesan yang
disampaikannya.
iii. Aktivitas, yakni komunikasi yang berjalan aktif dengan
saling memberi umpan balik antara komunikator dengan
komunikan.
iv. Dua arah, yakni komunikasi dengan adanya stimulus
berupa pesan verbal maupun non verbal dari komunikator
dan di beri umpan balik oleh komunikan.
v. Waktu fleksibel, maksudnya adalah komunikasi interaktif
akan terjadi bisa kapan saja tergantung waktu stimulus ysng
berupa pesan tersebut disampaikan dan akan di respon oleh
komunikan.
vi. Kesadaran terhadap tempat, yakni baik dari komunikator
maupun komunikan akan di pantau mengenai bagaimana
mereka menyadari wadah/tempat mereka melakukan
komunikasi secara interaktif namun tetap berkomunikasi
dengan baik dan tidak menyinggung pihak manapun.
2.1.3 Proses Komunikasi Interaktif
Proses komunikasi interaktif dapat dilakukan melalui telepon,
radio, dan Instant Messanging (Sosial Media). Pada penelitian kali ini,
akan lebih banyak membahas mengenai komunikasi interaktif melalui
sosial media. Karena selain booming terutama di kalangan masyarakat
milenial, juga banyak digunakan pada intansi pemerintah jaman
sekarang (Racheila, 2014). Sosial media yang difokuskan pada
penelitian ini adalah instagram yang juga sebagai media komunikasi
massa. Adapun ciri – ciri komunikasi massa menurut Elizabeth Noelle
Neumann (Jalaluddin Rakhmat,1994) sebagai berikut :
i. Bersifat tidak langsung
ii. Bersifat satu arah
iii. Bersifat terbuka
iv. Mempunyai publik yang secara tersebar
Namun saat ini karakteristik media massa pun mengalami penyimpangan.
Hal ini dikarenakan media cenderung memilih melakukan komunikasi
interaktif yang mana di dalamnya komunikator dan komunikan tidak
bersifat satu arah.
2.2 Penerapan Komunikasi Interaktif dalam Dunia Maya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penerapan diartikan
sebagai perbuatan menerapkan atau aktivitas yang dijalankan. Sedangkan
dunia maya menurut definisi formal yang dikembangkan dari konsep Gibson
adalah, realita yang terhubung secara global, di dukung komputer, berakses
komputer, multidimensi, artifisial maupun virtual (Werner dan James, 2011).
Individu yang kerap kali berkomunikasi dalam jaringan, mau tidak mau
akan berurusan dengan dunia maya. Dimana sampai kita ketahui saat ini
bahwa, dunia maya tidaklah nyata. Namun dengan adanya keleluasaan
individu dalam mengakses dunia maya, sehingga tidak ada apapun yang dapat
dijadikan pegangan bagi individu tersebut kecuali kewaspadaan. Jika sekali
saja individu tersebut lengah dan beranggapan bahwa dunia maya itu nyata,
maka sesungguhnya dia akan teralienasi dari kehidupan nyata (Ana Nadhya
Abrar, 2003).
Dari penjelasan di atas, maka komunikasi interaktif dalam dunia maya
dapat terjadi ketika ada pesan yang disampaikan komunikator yang
divisualkan secara verbal maupun non verbal dan medapat umpan balik baik
berupa pesan obrolan maupun komentar secara langsung dalam salah satu
sosial media khususnya instagram pada penelitian ini.
2.3 Instagram
2.3.1 Pengertian Instagram
Instagram berasal dari kata “instan” atau “insta” seperti kamera
polaroid yang dulu dikenal dengan “foto instan”.
Sekilas mengenai instagram, di lihat dari perkembangannya maka
peneliti akan sedikit bercerita tentang instagram pada saat ini. Ditinjau
dari kegunaan, awalnya instagram hanya di peruntukkan berbagi foto
dan dapat di tanggapi oleh komentar. Dulu, kita mengenal instagram
dengan berbagai fitur seperti kamera, editor, tag and hastag, caption,
dan juga saling berinteraksi. Beda halnya dengan sekarang, instagram
juga turut berkembang mengikuti trend atau teknologi yang sedang
booming saat ini. Salah satunya adalah snapgram yang dapat digunakan
untuk mengabadikan suatu cerita dalam bentuk video. Kemudian ada
highlights yang digunakan untuk menyimpan story yang menjadi favorit
kita.
2.3.2 Story Instagram
Fitur yang paling sering digunakan saat ini terutama di kalangan
milenial adalah fitur story. Dalam fitur ini masyarakat akan dapat
mengunggah cerita baik berupa tulisan, video, maupun foto. Akan
tetapi, unggahan tersebut akan bertahan selama 24 jam saja. Selain
digunakan untuk kepentingan pribadi, fitur ini juga tidak jarang
digunakan oleh pihak industri kreatif. Karena saat ini fitus story pada
instagram dianggap efektif dalam menyampaikan pesan komunikasi
melalui digital (Wibowo, 2017).
Tidak hanya aktivitas, masyarakat juga dapat membagikan isi
pikiran mereka, ide – ide cerita mereka, termasuk informasi penting
mengenai sekeliling mereka. Cerita yang di unggah dalam story
instagram dapat berjumlah lebih dari 1 cerita.
2.3.3 Komunikasi Interaktif dalam Instagram
Pada bahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa komunikasi
interaktif berdasarkan pada konsep interaktivitas. Interaktivitas adalah
kemampuan pengguna untuk berkomunikasi secara langsung dengan
komputer dan memiliki dampak pada pesan apapun yang sedang di buat
(Dillon dan Leonard, 1998).
Meninjau pada pendapat di atas, peneliti menerapkannya ke
dalam komunikasi interaktif yang terjadi di dalam dunia maya
khususnya instagram. Bahwa jika komunikasi interaktif dengan konsep
interaktivitas seperti diatas, dapat diartikan sebagai komunikasi yang
berlangsung secara interaktif yang di tandai dengan adanya umpan balik
dari komunikan melalui media dalam jaringan/online. Hal ini juga
dikuatkan dengan pendapat para sarjana komunikasi William, Rice, dan
Rogers (1998) yang mendefinisikan interaktivitas adalah tingkatan pada
proses komunikasi masyarakat memiliki kontrol terhadap peran, dan
dapat bertukar peran dalam dialog mutual mereka.(Werner dan James,
2011).
Hal ini dikarenakan instagram juga sebagai media massa.
Karena sering kali digunakan untuk menyebarkan maupun
mendapatkan informasi. Selain itu juga, fungsi daripada media massa
adalah sebagai sarana penyampaian komunikasi dan informasi dengan
melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses
masyarakat luas (Apriadi Tamburaka, 2012).
Pada sisi lain, fenomena yang dapat kita lihat terkait
perkembangan teknologi seperti saat ini adalah munculnya seminar
jarak jauh, kuliah jarak jauh, dan masih banyak lagi. Jadi saat ini, dunia
makin di persempit dengan diterapkannya komunikasi interaktif
tersebut (A. Muis, 2001).
2.4 Konten
2.4.1 Pengertian Konten
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konten
merupakan informasi yang tersedia melalui media atau produk
elektronik. Penyampaian konten dapat melalui handphone, social9e,
radio, dan secara langsung. Namun pada saat ini, konten banyak
disampaikan melalui media social. Hal ini dikarenakan penyebaran
informasi lebih cepat melalui media social seperti instagram, facebook,
twitter, dan juga path. Konten yang disampaikan melalui media social
maupun secara langsung cenderung berbeda. Konten yang di sebar
luaskan melalui media social dapat di dapat melalui unggahan foto,
tulisan, maupun video mengenai kejadian yang ada disekitarnya.
Dari penjelasan di atas, konten merupakan pesan atau informasi
yang disampaikan baik melalui media maupun secara langsung.
Namun saat ini banyak masyarakat menyebarkan informasi melalui
media social.
2.4.2 Jenis – Jenis Konten
Konten atau informasi dapat disampaikan dalam berbagai
bentuk, antara lain :
Teks, teks adalah konten yang berupa tulisan. Tulisan tersebut
dapat berupa ulasan secara deskriptif maupun naratif dan cenderung
menjelaskan suatu kejadian, definisi atau pengertian.
Gambar, gambar adalah konten yang disajikan biasanya dalam
bentuk foto. Konten media 9opula yang berupa gambar banyak
disukai masyarakat. Hal ini dikarenakan konten berupa gambar lebih
bervariasi baik dari segi warna maupun makna dari visualnya.
Infografis, infografis adalah bentuk konten yang disajikan untuk
keperluan pendidikan. Bentuk penyajiannya seperti peta, struktur,
maupun jurnal. Singkatnya, infografis merupakan konten yang lebih
menarik untuk metode pembelajaran. Karena segi visual yang lebih
memiliki makna dibandingkan konten yang hanya berupa gambar.
Meme, meme merupakan konten yang bertujuan untuk memberi
saran atau kritik. Biasanya disajikan dalam bentuk gambar dan tulisan,
yang cenderung 10opular seperti komik. Namun meme di buat
berdasarkan situasi yang sedang terjadi di sekitarnya.
Video, adalah konten yang disajikan dalam bentuk gambar yang
bergerak. Konten ini sering kita jumpai di youtube, instagram,
facebook, dan twitter.
Podcast, podcast adalah konten yang juga sering dijumpai
biasanya pada aplikasi 10opul seperti spotify. Bentuk konten podcast
adalah suara (audio). Jadi, podcast berisi informasi yang disajikan
untuk didengarkan.
Tautan, tautan merupakan link yang berisi informasi untuk
disampaikan. Tautan tersebut biasanya akan dibagikan beberapa
komunikan maupun masyarakat yang akan mendengarkan informasi
tersebut. Isi dari tautan tersebut dapat berupa blog, wordpress,
maupun situs lain yang berisi informasi yang akan disampaikan.
Game, game sangat 11opular untuk saat ini. Karena game
memiliki perkembangan yang sagat signifikan dan lebih digemari.
Game biasanya dapat dijumpai di facebook.
QR Code, QR Code (Quick Response Code) adalah konten yang
disajikan melalui barcode. Dimana pembaca akan melakukan scan
kode terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi terkait tautan yang
dibagikan.
2.4.3 Konten Story Instagram
Media sosial saat ini menjadi media pokok bagi masyarakat
untuk menyebarkan informasi. Media sosial yang sering digunakan
salah satunya adalah instagram. Jenis konten yang ada pada instagram
berupa gambar dan video. Gambar yang di unggah ke media sosial
instagram memiliki 2 tempat. Pertama, netizen dapat mengunggah
konten berupa gambar di instagram melalui feeds. Feeds merupakan
unggahan yang berupa gambar maupun video. Feeds dapat bertahan
sampai kapanpun dan bisa hilang hanya jika di hapus oleh pemilik
akun. Gambar yang berupa foto dan video biasanya akan mendapatkan
respon seperti like dan komentar. Dapat juga dibagikan dengan cara
menggunakan fitur share yang terdapat pada feeds tersebut. Selain
feeds, gambar juga dapat di unggah melalui story. Perbedaan story dan
feeds pada instagram terletak pada durasinya saja. Jika pada feeds
dapat di lihat setiap saat, story hanya dapat di lihat dalam waktu 24
jam saja.
Video adalah gambar yang bergerak, pada media sosial
instagram juga dapat di unggah melalui feeds maupun story.
Perbedaannya pun sama, jika di unggah pada feeds akan dapat di lihat
sampai kapanpun. Namun jika pada story, hanya akan dapat di lihat
selama 24 jam saja.
2.5 Admin
Admin atau juga dapat di sebut pengelola merupakan seorang yang
dapat mengendalikan sesuatu yang sedang dioperasikan. Admin media 12ocial
berarti seseorang yang ada dan bertanggung jawab terhadap konten apapun
yang ada di media 12ocial tersebut. Maka disini admin harus mengelola akun
yang dioperasikan sesuai dengan UU ITE pasal 27 ayat 3, sebagaimana
berbunyi[UU ITE, Pasal (27) ayat (3)] :
“Melarang setiap orang dengan sengaja tanpa hak mendistribusikan
dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan
dan/atau pencemaran nama baik”.
Dengan begitu, netizen era milenial ini memiliki hak untuk dapat
berspekulasi melalui 12ocial media namun dengan tetap menjaga kewajibannya
dalam menghormati hak orang lain yang juga turut aktif dalam bersosial media.
2.6 Netizen
Masyarakat saat ini yang aktif di dunia internet desebut dengan netizen.
Sebutan yang baru – baru saja di dengar oleh kaum milenial namun sudah tidak
asing lagi. Di sini netizen dapat mengakses atau bersosialisasi melalui jaringan
online. Tidak itu saja, berdasarkan fenomena yang diamati oleh peneliti netizen
juga dapat memberi respon atas stimulus yang diterimanya melaui media
sosial. Seperti salah satu contoh pada akun instagram. Pemankaan kata netizen
juga pernah di kemukakan oleh pelopor internet bernama Michael F. Hauben di
tulisannya yang berjudul ”The Net and Netiens: The Impact The Net Has on
People’s Live” di paragraf pertamanya yang berbunyi :
“Selamat datang di abad ke-21. Anda adalah seorang Netizen (seorang
penduduk Net) dan anda hadir sebagai warga di dunia ini, semua karena
konektifitas global yang bisa diwujudkan oleh Net. Anda memandang semua
orang sebagai warga senegara Anda. Secara fisik mungin anda sedang hidup di
satu negara, tapi anda sedang berhubungan dengan sebagian besar dunia
melalui jaringan komputer global. Secara virtual, anda hidup bersebelahan
dengan setiap netizen di seluruh dunia. Perpisahan secara geografis sekarang di
ganti dengan keberadaan di dunia virtual yang sama”.
2.7 Akun ‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini’
Akun Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini atau @nkcthi adalah akun
bertema self improvement yang memiliki 13opic bahasan menarik bagi kaum
milenial terutama warganet aktif media 13opic13 instagram. Selain itu, akun
ini mengunggah berbagai story dengan 13opic bahasan menarik sehingga
mengundang warganet untuk turut berinteraksi terkait unggahan tersebut.
Sehingga menjadi bahan bagi peneliti untuk dapat di teliti proses komunikasi
mereka melalui dunia maya yakni instagram. (Sumber: akun @nkcthi)
Pemilik akun @nkcthi bernama Marchella FP. Marchella memulai
unggahan pertamanya yang berupa foto pada 25 Februari 2018 yang
bertuliskann “Nanti Kita Tentang Hari Ini”. Selain itu, akun @nkcthi juga
memiliki sisi menarik pada fitur lain di akun instagram yaitu story. Akun
@nkcthi memiliki kumpulan highlights story yang berisi mengenai berbagai
topic yang menjadi problematika masyarakat jaman sekarang utamanya
kalangan muda. Beberapa postingan diantaranya (Sumber: akun @nkcthi)
2.8 Teori Komunikasi Dunia Maya
Teori Komunikasi Dunia Maya atau Cybercommunity, menjelaskan
tentang bagaimana media menkonstruksi pesan melalui sebuah media dalam
dunia maya. Teori ini juga menekankan pada persoalan cyber seperti
perumpamaan “ruang waktu” bahwa manusia memiliki kehidupan baru di
atas dunia nyata(Burhan Burgin, 2009).
Perubahan terbesar pada komunikasi era 40 an terakhir setelah
14ontrol14 adalah penemuan dan pertumbuhan internet. Internet merupakan
jaringan 14ontrol14 dunia yang mengembangkan ARPANET. ARPANET
adalah salah satu 14ontro komunikasi yang berkaitan dengan pertahanan-
keamanan pada tahun 1960-an. Namun pada masa ini, masih ada yang belum
setuju mengenai pernyataan akan Internet merupakan sebuah media massa
baru(Werner dan James, 2001).
Esensi dari adanya teori komunikasi dunia maya (cybercommunity)
dalam penelitian ini adalah, sebagai pedoman bagi peneliti untuk meriset
proses penerapan komunikasi interaktif yang ditinjau dari proses
penyampaian pesan yang mana kendali sepenuhnya ada pada komunikator,
terjadi aktvitas komunikasi dan bersifat dua arah, serta proses yang dilakukan
di waktu yang tidak dapat ditentukan dan juga kesadaran akan menjaga etika
selama berkomunikasi meskipun berlangsung dalam dunia maya.
Menurut Werner dan James (2001), beberapa konsep dasar yang
berkaitan dengan teori komunikasi dunia maya adalah dunia maya
(cyberspace), Virtual Reality (VR), Komunitas Maya, Chat Rooms, MUD,
Bot, Interaktivitas, hypertext, dan Multimedia.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan salah satu konsep yang
terdapat pada teori komunikasi dunia maya, yaitu konsep mengenai
interaktivitas. Konsep interaktivitas yang dicetuskan oleh McMilan dan
Downes dalam penelitiannya memiliki enam dimensi interaktivitas. Dimana
berupa penyampaian pesan, yakni 15ontr paa informasi yang di sampaikan
dan 15ontrol terhadap sampainya pesan kepada komunikan. Imbal balik,
yakni aktivitas antara komunikator dengan komunikan dan adanya
komunikasi dua arah. Hambatan, yakni waktu komunikator dan komunikan
berkomunikasi serta kesadaran tempat yang mereka gunakan untuk
berkomunikasi adalah dunia maya. Teori komunikasi dunia maya juga
memiliki riset yang ditujukan pada komunikasi cyber. Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan riset mengenai komunikasi dua arah.
2.9 Penelitian Terdahulu
Peneliti menggunakan salah satu penelitian serupa sebagai acuan dari
berjalannya penelitian ini. Tujuan peneliti menggunakan penelitian tersebut
sebagai acuan adalah untuk menghindari adanya 15ocial15ism. Maka dengan
meninjau peneliti akan lebih mudah untuk mencari kesamaan dengan
penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini akan digunakan untuk memberi
referensi bagi setiap pembaca mengenai Self Improvement dan sebagai
inspirasi dalam bijak menggunakan media 15ocial. Berikut adalah penelitian
terdahulu :
Peneliti mengambil salah satu contoh penelitian yang digunakan
sebagai acuan, yaitu penelitian berjudul “Kecenderungan Isi Pesan
Komunikasi Netizen Dalam Merespon Informasi” yang di teliti oleh
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang bernama Ekki Ventinila
Manandhie, jurusan Ilmu Komunikasi tahun 2014. Penelitian ini dilakukan
tahun 2018 ketika peneliti menyelesaikan tugas akhir. Menurut peneliti,
kesamaan pada penelitian ini adalah, kami memiliki subjek penelitian yang
sama yaitu akun instagram dengan netizen. Di sini peneliti menganalisa
quotes pada postingan akun instagram @nkcthi yang memiliki tema besar
Self Improvement. Selain itu, peneliti juga meneliti tentang beragam respon
netizen yang divisualkan dalam bentuk balasan Direct Message atau DM.
Salah satu persamaan lagi dengan penelitian sebelumnya adalah reaksi
netizen dalam merespon di media 16ocial. Di sini kami sama – sama
mengamati respon netizen dan melihat dari bebagai segi bentuk komentar
maupun respon mereka. Dari respon tersebut, di sini peneliti menganalisa
efektifitas komunikasi berupa pesan yang disampaikan melalui media
16ocial. Tidak hanya itu, serta bagaimana pesan tersebut dapat memicu
Netizen untuk dapat saling berbagi pengalamannya.
Perbedaannya, pada penelitian terdahulu meneliti respon netizen
secara langsung pada kolom komentar. Sedangkan penelitian pada akun
@nkcthi meneliti respon netizen melalui capture pesan langsung/Direct
Message yang di unggah admin ke dalam story. Sebelumnya, peneliti
terdahulu menggunakan akun Lambe Turah sebagai objek dari
penelitiannya dan komentar netizen pada akun tersebut yang menjadi
konten analisisnya. Sedangkan pada penelitian ini pada akun instagram
@nkcthi atau lebih dikenal dengan kepanjangan Nanti Kita Cerita Tentang
Hari Ini. Pada penelitian terdahulu yakni Lambe Turah, Ia merupakan
akun 17ocial. Namun pada penelitian ini, @nkcthi merupakan akun
berisi quotes yang memiliki pesan Self Improvement bagi pembaca dan
penggemarnya.
Pada penelitian Racheila Septi, penelitian ini dilakukan pada tahun
2014 dengan judul “Komunikasi Interaktif Pada Pemerintah Daerah (Studi
Derskriptif Kualitatif Penggunaan akun @hubkominfo sebagai Media
Komunikasi Publik Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
Surakarta)”. Peneliti menggunakan metode penelitian Deskriptif –
Kualitiatif, dengan kesamaan yang juga meneliti penerapan komunikasi
inteaktif. Penelitian ini guna mengetahui bagaimana penerapan
komunikasi interaktif yang dilakukan pemerintah menggunakan media
17ocial twitter. Selain itu, penelitian Racheila juga meninjau interaktivitas
komunikasi terebut dalam enam dimensi interaktivitas.
Dengan adanya peneliti mengacu pada penelitian terdahulu
tersebut, peneliti dapat menemukan berbagai kesamaan dalam fenomena.
Dimana maksudnya adalah, kedua penelitian tersebut sama – sama melihat
fenomena intensitas komunikasi yang lebih tinggi pada media 17ocial
dengan di dukung adanya perkembangan teknologi yang seperti sekarang
ini. Selain itu, peneliti juga dapat lebih mengerucutkan pada penelitian
mengenai pesan Self Improvement yang memancing respon positif dari
netizen, baik dari sekedar membaca hingga penggemarnya. Kedua
penelitian tersebut nantinya diharapkan dapat dijadikan acuan maupun
referensi bagi penelitian – penelitian kedepannya. Tentu saja dengan tidak
melupakan artikel ataupun rujukan lain yang digunakan oleh peneliti
2.10 Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti ingin berfokus pada bagaimana
penerapan komunikasi interaktif yang dilakukan admin kepada followers
terkait konten story akun instagram @nkcthi berdasarkan pada teory
Cybercommunity. Adapun yang di maksud komunikasi interaktif adalah,
proses penyampaian pesan, yaitu berupa pertanyaan sebagai stimulus yang
diunggah ke dalam story akun instagram @nkcthi. Imbal balik yang di terima,
yaitu berupa respon dari para followers akun @nkcthi terkait konten yang
diunggah oleh akun @nkcthi. Hambatan dari komunikator (admin) maupun
komunikan (followers) dapat berupa gangguan dari signal selama
berkomunikasi, kesulitan mengendalikan jumlah followers yang merespon
konten story, maupun terhalangnya eksistensi unggahan respon oleh followers
satu dengan yang lainnya.
Dari proses tersebut, peneliti bermaksud mendeskripsikan peran subjek
sebagai komunikator (admin) maupun komunikan (followers) dalam
penyampaikan pesan, memberikan imbal balik, dan hambatan apa saja yang di
alami oleh komunikator maupun komunikan.
top related