bab ii tinjauan pustaka a. minat 1. pengertian minatrepository.ump.ac.id/5925/3/faozan fikri bab...
Post on 30-Nov-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Minat
1. Pengertian Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatau hal atau aktifitas. Menurut Syah
(2003), minat kurang popular dalam psikologi karena ketergantungannya yang
banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian,
keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya,
dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas.Siswa
yang memiliki minat terhadap subjek tertentu (Slameto, 2002).Minat yang
tinggi cenderung mendorong seseorang untuk meraih prestasi yang optimal
(Djamarah, 2002).
Rumusan tentang minat dalam faktor psikologis yang mempengaruhi
minat seseorang yaitu interest is presiting tendency to pay attention to and
enjoy some activity or content (kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan), maksudnya kegiatan
yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus disertai rasa senang
(Slameto, 2003).
11
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Minat diartikan sebagai kondisi yang terjadi apabila seseorang dengan
keinginan atau kebutuhan sendiri. Oleh karena itu sesuatu yang dilihat
seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh hal yang dilihat
mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Menurut Bernard
dalam Sardiman (2003), minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan,
melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu
belajar atau bekerja.
2. Faktor Timbulnya Minat
Faktor timbulnya minat, menurut Crow dan Crow (1982) dalam
Rosyadi (2013) terdiri dari tiga faktor :
a. Faktor Dorongan dari Dalam (Motivasi Intrinsik)
Yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang
baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk
mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas
lain yang menantang.
b. Faktor Motivasi Sosial
Yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dalam ilmu
pengetahuan, yang mungkin diilhami dari hasrat untuk mendapatkan
kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat memperoleh penghargaan
dari keluarga atau teman.
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
c. Faktor Emosional
Yakni minat yang berkaitan dengan parasaan dan emosi. Misalnya
keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan meningkatkan minat,
sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang.
3. Kriteria Minat
Purwanto (2010), mendeskripsikan minat seseorang dalam 3 golongan yaitu :
a. Minat Rendah
Minat seseorang dikatakan rendah jika orang tersebut tidak menginginkan
obyek minat.
b. Minat Sedang
Minat seseorang dikatakan sedang jika seseorang menginginkan objek
minat tersebut akan tetapi tidak dilakukan dalam waktu segera
c. Minat Tinggi
Minat seseorang dikatakan tinggi jika seseorang sangat menginginkan
objek minat tersebut dan dilakukan dalam waktu segera.
4. Aspek-Aspek Minat
Minat seseorang tidak didapatkan dari lahir, melainkan hasil dari
pengalaman belajar.Untuk mengerti bahwa minat berkembang perlu diketahui
bukan saja minat dipelajari, melainkan juga berbagai aspek minat
berkembang. Minat termasuk dalam taksonomi efektif (Bloom, 1974 dalam
Rosyadi, 2013).
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Taksonomi afektif Bloom ini meliputi lima kategori :
a. Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran kemauan
penerima perhatian yang terpilih. Penerimaan adalah sensitivitas terhadap
rangsang dari fenomena-fenomena tertentu, dimana individu tersebut mau
menerima atau memperhatikan rangsang dan fenomena tersebut. Kategori
penerimaan ini dibagi menjadi tiga sub-kategori yang terdiri dari :
1) Kesadaran pada tarif ini adalah kesadaran terhadap sesuatu yang ada
dalam satu situasi, baik berupa fenomena atau objek.
2) Kemauan untuk menerima sub-kategori ini menggambarkan tingkah
laku individu yang mau menerima stimulus, atau dengan kata lain
individu mempunyai kemauan untuk menerima rangsangan yang
ditimbulkan oleh fenomena.
3) Pengontrolan atau perhatian yang terpilih merupakan perhatian
terhadap rangsangan atau fenomena objek yang telah dipilih individu.
b. Menanggapi (responding) yang terjadi dari sub-kategori persetujuan
untuk menenggapi kemauan dan kepuasan.
Menanggapi adalah kategori kedua.Kategori ini merupakan
perhatian yang aktif terhadap benda yang menimbulkan rangsangan pada
individu atau fenomena-fenomena tertentu. Pada kategori ini, individu
akan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan objek atau fenomena
yang telah dipilih. Kategori kedua ini dibagi menjadi tiga, yaitu :
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
1) Persetujuan untuk menanggapi, yang merupakan respon untuk
menunjukan kepada adanya ketaatan atau kerelaan individu terhadap
aturan-aturan yang berkaitan dengan rangsangan fenomena dan
objek.
2) Kemauan untuk menanggapi, yang merupakan kemauan sukarela
individu (tanpa paksaan) untuk melakukan aktivitas.
3) Kepuasan untuk menanggapi, yang merupakan tindakan yang disertai
oleh perasaan puas setelah melakukan aktivitas.
c. Penilaian (Valuing) yang terjadi dari sub-kategori penerimaan, pemilihan
dan komitmen terhadap nilai-nilai tertentu.
Penilaian adalah kategori yang menunjukan penilaian dasar atas
suatu rangsangan fenomena atau objek.Satu hal yang penting adalah
bahwa adanya aktivitas tersebut dikarenakan adanya niali atau harga dari
fenomena, objek atau subjek. Kategori ini dibagi menjadi beberapa sub-
kategori:
1) Menerima nilai. Sub-kategori ini merupakan penerimaan secara
emosional terhadap hal-hal atau fenomena terentu. Hal ini juga
diistilahkan dengan kepercayaan individu terhadap objek atau
fenomena tersebut.
2) Pemilihan pada suatu nilai merupakan pilihan individu terhadap suatu
rangsang, fenomena atau objek yang sesuai dengan keinginan atau
kesukaannya.
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
3) Tanggung Jawab. Sub-kategori ini menunjukan adanya keyakinan
dan ketentuan seseorang yang bertingkah laku. Bertingkah laku pada
tingkatan ini benar-benar berperan pada suatu nilai.
d. Organisasi (organization) yang terdiri dari sub-kategori
penggambaran dan pengorganisasian terhadap nilai. Sub-kategori ini
diharapkan bertindak sebagai klasifikasi yang tepat untuk yujuan
yang menggambarkan awal dari pembentukan system nilai. Kategori
ini dibagi menjadi dua sub-kategori:
1) Penggambaran suatu nilai. Hal ini merupakan sub-kategori yang
menunjukkan adanya kualitas abstraksi. Dalam sub-kategori ini,
individu memperoleh kesempatan untuk melihat hubungan antar niali
dengan konsep yang akan dilihat.
2) Pengorganisasian suatu nilai. Hal ini merupakan konsep yang
diperoleh individu untuk dibawa bersama-sama dengan nilai yang
komplek dalam kumpulan suatu nilai.
5. Kondisi yang Brpengaruh Terhadap Minat
Menurut Nursalam (2008) faktor yang mempengaruhi minat yaitu :
1. Faktor Internal
a. Cita-cita dan aspirasi
Cita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah
semangat sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam belajar.
Cita-cita dan aspirasi akan memperkuat minat dan motivasi karena
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
terwujudnya cita-cita dan aspirasi akan mehasilkan aktualisasi diri.
Cita-cita yang bersumber dari diri sendiri akan membuat seseorang
berupaya lebih banyak, yang diindikasikan dengan: sifat ingin tahu
yang lebih luas, keinginan untuk memperbaiki kegagalan, kreativitas
tinggi, berusaha untuk bekerja sama.
b. Kemampuan individu
Kemampuan seorang individu akan mempengaruhi minat dan
motivasinya. Kemampuan yang dimaksud adalah segala profesi yang
berkaitan dengan intelektual dan intelegensi.
c. Kondisi individu
Kondisi individu yang sehat jasmani dan rohani akan memberikan
motivasi yang positif pada seseorang. Kondisi individu secara
fisiologis yang mempengaruhi motivasi meliputi: kesehatan fisik dan
panca indera. Sedangkan kondisi psikologis, meliputi: bakat,
intelegensi, sikap, persepsi, minat.
d. Harapan adalah sesuatu yang diinginkan oleh seorang individu.
2. Faktor Eksternal
Menurut Hurlock (2007), beberapa kondisi yang mempengaruhi minat,
diantaranya:
a. Status Ekonomi
Status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat
mereka untuk mencakup hal yang semula belum mereka
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
laksanakan.Sebaiknya, kalau status ekonomi mengalami kemunduran
karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka
orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.
b. Pendidikan
Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki
seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek
yang dilakukan.
c. Situasional (orang dan lingkungan)
Berhubungan dengan ancaman konsep diri terhadap perubahan status,
adanya kegagalan, kehilangan benda yang dimiliki, dan kurang
penghargaan dari orang lain.
d. Keadaan Psikis
Keadaan psikis yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap
minat adalah kecemasan.Kecemasan merupakan suatu respon
terhadap stres, seperti putusnya suatu hubungan yang penting atau
bencana yang mengancam jiwa. Kecemasan juga bisa merupakan
suatu reaksi terhadap dorongan seksual atau dorongan agresif yang
tertekan, yang bisa mengancam pertahanan psikis yang secara normal
mengendalikan dorongan tersebut.Pada keadaan ini, kecemasan
menunjukkan adanya pertentangan psikis.Kecemasan bisa timbul
secara mendadak atau secara bertahap selama beberapa menit, jam
atau hari.Kecemasn bisa berlangsung selama beberapa detik sampai
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
beberapa tahun.Beratnya juga bervariasi, mulai dari rasa cemas yang
hampir tidak tampak sampai letupan kepanikan(Potter&Perry, 2005).
6. Mengukur Minat
Minat dapat diketahui melalui suatu pengukuran dengan menggunakan
instrumen atau alat ukur tertentu.Kecenderungan minat seseorang pada suatu
objek atau kegiatan dapat diketahui dengan mengukur minatnya.Minat dapat
diukur dengan tes dan bukan tes. Pengukuran dengantes yaitu mengukur minat
dengan alat ukur yang tergolong sudah baku. Pengukuran bukan tes yaitu
mengukur minat dengan menggunakan angket, daftar isian, dan lembar
pengamatan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan
pengukuran terhadap minat seseorang, Hurlock (2007) menyatakan bahwa
pengukuran minat dapat dilakukan dengan jalan:
a. Observasi
Pengukuran dengan metode observasi ini memiliki keuntungan karena
dapat mengamati minat seseorang dalam kondisi wajar.Observasi dapat
dilakukan dalam setiap situasi, kelemahannya tidak dapat dilakukan
terhadap situasi atau beberapa hasil observasi yang bersifat subjektif.
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
b. Interview
Interview baik digunakan untuk mengukur minat, sebab biasanya
seseorang gemar memperbincangkan hobinya atau aktivitas lain yang
menarik hatinya. Pelaksanaan interview sebaiknya dilakukan dalam
situasi santai, sehingga percakapan dapat berlangsung secara bebas.
c. Kuesioner
Dengan mempergunakan kuesioner, seseorang dapat melakukan
pengukuran terhadap sejumlah responden sekaligus.Selanjutnya
berdasarkan pengertian bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa
yang menimbulkan rasa suka atau senang terhadap suatu objek atau
aktifitas tertentu yang dapat menyenangkan dan memenuhi kebutuhan
dirinya.Maka indikator-indikator untuk pengukuran minat dapat dilihat
dengan menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan atau objek-objek
yang disenangi.
Terdapat beberapa indikator tingkah laku yang berhubungan dengan
minat yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
1) Durasi kegiatannya (berupa kemampuan penggunaan waktunya untuk
melakukan kegiatan).
2) Frekuensi kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode
tertentu)
3) Peristensi (ketepatan dan kelekatannya pada tujuan kegiatan).
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
4) Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan
dan kesulitan mencapai tujuan.
5) Devosi (pengabdian), pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan
jiwa raga).
6) Tingkat aspirasi (maksud rencana, cita-cita, sasaran atau target dan
idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukannya.
7) Tingkat kualifikasi dan prestasi atau output yang dicapai dari
kegiatan (berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau
tidak).
8) Arah serta sikap terhadap sasaran kegiatan (suka atau tidak suka,
positif atau negatif).(Purwanto, 2010).
Dalam pengukuran minat yang perlu diperhatikan adalah
pengalaman subyektif, sehingga tidak mudah untuk mengukur
minat.Dengan demikian pengukuran minat bukan terhadap bagaimana
mengukur atau menjelaskan senang atau tidak senang, tetapi mengacu
pada sejumlah aktivitas empiris yang menggambarkan pengalaman
faktual.
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
7. Pusat-Pusat Minat
Dalam kehidupan sehari-hari sering tidak dibedakan antara perkataan
minat dan perhatian, walaupun keduanya berbeda.Antara perhatian dan minat
itu memeang erat sekali hubungannya.Orang yang mempunyai minat tentang
kesenian, dengan sendirinya perhatiannya menuju ke arah kesenian (Hurlock,
2007).
Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap ke arah sesuatu yang
berharga bagi seseorang adalah yang sesuai dengan kebutuhnnya. Sementara
perhatian itu memegang peranan sangat penting dallam proses pembelajaran.
Kalau bahan pembelajaran diambil dari pusat-pusat minat anak, dengan
sendirinya perhatian spontan akan timbul sehingga belajar akan berlangsung
dengan sangat baik (Hurlock, 2007).
B. Pengertian Prestasi
Beck (1990) mendefinisikan prestasi adalah “to overcome obstacle, to
exercise power, to strive to do something difficult as well and as quickly as
possible” “Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih
kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat
mungkin”.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan.Menurut Arikunto (1990) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.Prestasi merupakan kecakapan
atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan
pernah dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa
keterampilan (Qohar, 2000).
Prestasi menyatakan hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan
dan sebagainya, dengan hasil yang menyenangkan hati dan diperoleh dengan
jalan keuletan kerja (Nasrun, 2000).
C. Pengertian Akademik
Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang
berarti sebuah taman umum (plasa) di sebelah barat laut kota Athena. Sesudah
itu, kata acadomos berubah menjadi akademik, yaitu semacam tempat
perguruan.Para pengikut perguruan tersebut disebut academist, sedangkan
perguruan semacam itu disebut academia.Berdasarkan hal ini, inti dari
pengertian akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan
menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat
mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa (Fadjar, 2002:5). Dapat
dikatakan, secara umum pengertian akademik berarti proses belajar mengajar
yang dilakukan di kelas atau dunia persekolahan.
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Kegiatan akademik meliputi tugas-tugas yang dinyatakan dalam
program pembelajaran, diskusi, obesrvasi, dan pengerjaan tugas.Dalam satu
kegiatan akademik diperhitungkan tidak hanya kegiatan tatap muka yang
terjadwal saja tetapi juga kegiatan yang direncanakan (terstruktur) dan yang
dilakukan secara mandiri.
D. Pengertian Prestasi Akademik
Berdasarkan teori yang telah diuraikan diatas, prestasi akademik dalam
penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Prestasi belajar merupakan salah satu bagian dari prestasi
akademik karena pengertian akademik sendiri merupakan proses
pembelajaran didalamnya yang meliputi kegiatan belajar, pemberian tugas dan
evaluasi.
Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah
laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan
tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar.
Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan
maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat
diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang terstandar (Sobur, 2006).
Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian
tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah
dilakukan oleh seseorang secara optimal (Setiawan, 2006).
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Sejalan dengan pandangan di atas, Qohar, (2000) berpendapat bahwa
pengertian prestasi adalah hasil dari suatu yang telah dikerjakan, diciptakan,
baik secara individual maupun kelompok.Prestasi tidak pernah dihasilkan
tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan.
Prestasi akademik adalah perubahan dalam hal kecakapan tingkah
laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan
tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar.
Perwujudan bentuk hasil proses tersebut dapat berupa pemecahan lisan
maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat
dinilai atau diukur dengan menggunakan test yang terstandar (Sobur, 2006).
Selain itu, prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu
pencapaian tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha
belajar telah dilakukan seseorang secara optimal (Setiawan, 2000).
Secara umum, pencapaian akademik adalah penentu kepada taraf
pencapaian individu dalam sesuatu pemeriksaan yang standar.Pencapaian
adalah sebagai penyelesaian dan efisiensi yang diperoleh dalam sesuatu
kemahiran, pengetahuan atau kemajuan yang diperoleh secara alami yang
tidak terlalu bergantung kepada kecerdasan akal pikiran.Selain itu, prestasi
akademik adalah mengungkap keberhasilan seseorang dalam belajar (Azwar,
2002). Selanjutnya dikemukakan, karena prestasi akademik tak lain dari hasil
dari proses belajar, maka prestasi akademik juga dimaknai sebagai prestasi
belajar.
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Menurut Azwar (2004) secara umum, ada dua faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor
psikologis. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti
penglihatan dan pendengaran.Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non
fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan
mental.Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor sosial.Faktor fisik
menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar, materi
pelajaran dan kondisi lingkungan belajar.Faktor sosial menyangkut dukungan
sosial dan pengaruh budaya.
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik
Menurut Sobur (2003) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
prestasi akademik, yaitu:
1) Faktor Endogen
Merupakan faktor yang berasal dari individu itu sendiri atau
personal, meliputi :
a. Fisik
Faktor fisik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok antara
lain faktor kesehatan dan anak yang mengalami kebutuhan khusus.
Anak yang kurang sehat memiliki daya tangkap yang kurang
dalam belajar dibandingkan dengan anak yang sehat. Pada anak
yang mengalami kebutuhan khusus, misalnya mengalami bisu, tuli
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
dan menderita epilepsi menjadi hambatan dalam perkembangan
anak untuk berinteraksi terhadap lingkungan dan menerima mata
pelajaran, terutama pada anak yang duduk di bangku sekolah
dasar.
b. Psikis
Terdapat beberapa faktor psikis, yaitu:
• Intelegensi atau Kemampuan
Anak yang memiliki intelegensi yang rendah mengalami
kesulitan dalam mengikuti pelajaran dan dapat tertinggal dari
teman-temannya yang lain. Karena anak ini membutuhkan
proses belajar yang lebih lambat dan membutuhkan lebih
banyak waktu untuk belajar. Sebaliknya anak yangmemiliki
intelegensi yang tinggi akan lebih mudah untuk menangkap
dan memahami pelajaran, lebih mudah untuk mengambil
keputusan dan kreatif.
• Minat
Bagi seorang anak, mempelajari sesuatu hal yang menarik
bagi dirinya akan lebih mudah untuk diterima dan dipahami.
Dalam hal minat, seseorang yang menaruh minat pada suatu
bidang akan mudah dalam mempelajari bidang tersebut.
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
• Bakat
Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam
bidang tertentu. Misalnya anak yang memiliki bakat dalam
bidang studi matematika akan lebih mudah dalam memahami
bidang studi tersebut. Kendalanya terkadang orang tua kurang
memperhatikan bakat yang dimiliki anak, sehingga orang tua
memaksakan anak untuk masuk pada keahlian atau bidang
tertentu tanpa mengetahui bakat yang dimiliki anak.
• Motivasi
Faktor motivasi memiliki peranan dalam proses belajar.
Ketiadaan motivasi baik internal maupun eksternal akan
menyebabkan kurang semangatnya anak dalam melakukan
proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Jika
orang tua atau guru memberikan motivasi kepada anak, maka
timbul dorongan pada diri anak untuk belajar dan anak akan
mengetahui manfaat belajar dan tujuan yang hendak dicapai.
• Kematangan
Kematangan adalah tingkat perkembangan yang dialami oleh
individu sehingga sudah berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam belajar, kematangan sangat menentukan. Oleh karena
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
itu setiap usaha belajar akan lebih berhasil bila dilakukan
bersamaan dengan tingkat kematangan individu.
• Kepribadian
Kepribadian mempengaruhi keadaan anak dalam belajar.
Dalam proses pembentukan kepribadian, terdapat beberapa
fase yang harus dilalui sesuai dengan tahap perkembangan
anak. Seorang anak yang belum mencapai fase tertentu akan
mengalami kesulitan jika orang tua menagajarkan sesuatu
yang belum sesuai dengan fase tersebut kepribadinnya.
2) Faktor Eksogen
Merupakan faktor yang berasal dari luar individu atau
lingkungan, meliputi :
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi anak dan
juga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan
anak karena keluarga merupakan tempat anak belajar dan
menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungannya
dengan interaksi sosial. Dalam hubungan dengan belajar,
faktor keluarga memiliki hubungan yang sangat penting.
Keadaan keluarga dapat menentukan berhasil atau tidaknya
anak dalam belajar dan juga kondisi atau suasana keluarga
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
menentukan bagaimana anak dalam belajar dan usaha yang
dicapai oleh anak. Faktor keluarga dapat dibagi menjadi 3
faktor, yaitu :
• Kondisi ekonomi keluarga
Keluarga yang memiliki kondisi ekonomi yang kurang
baik menjadi salah satu penyebab kebutuhan anak tidak
dapat terpenuhi. Selain itu, faktor ekonomi membuat
suasana rumah menjadi kurang nyaman yang
menyebabkan anak malas untuk belajar. Tetapi terkadang
masalah ekonomi menjadi dorongan anak untuk berhasil.
• Hubungan emosional orang tua dan anak
Hubungan emosional antara orang tua dan anak dapat
mempengaruhi terhadap keberhasilan anak dalam belajar.
Suasana rumah yang selalu ribut dalam pertengkaran dapat
mengakibatkan terganggunya konsentrasi anak dalam
belajar, sehingga anak tidak dapat belajar dengan baik.
Orang tua yang terlalu keras kepada anak dapat
menyebabkan jauhnya hubungan antara keduanya yang
dapat menghambat proses belajar anak.
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
• Cara mendidik anak
Setiap keluarga memiliki caranya tersendiri dalam
mendidik anak. Ada keluarga yang mendidik anak secara
diktator militer, demokratis, pendapat anak diterima oleh
orang tua tetapi ada keluarga yang kurang perduli dengan
anggota keluarganya yang lain. Cara mendidik ini baik
secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi belajar
anak.
b. Faktor Sekolah (institusi pendidikan)
Faktor lingkungan sekolah seperti pendidik dan kualitas
hubungan antara pendidik dan peserta didik mempengaruhi
semangat peserta didik dalam belajar. Pada faktor pendidik,
pendidik yang menunjukkan sikap dan perilaku yang rajin
dapat mendorong peserta didik untuk melakukan hal yang
sama. Selain itu juga cara mengajar pendidik seperti sikap dan
kepribadiannya, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki,
bagaimana cara pendidik mengajarkan pengetahuan dapat
menentukan keberhasilan peserta didik dalam belajar. Disisi
lain, hubungan antara pendidik dan peserta didik juga dapat
menentukan keberhasilan dalam belajar. Seorang peserta
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
didikyang dekat dan mengagumi pendidiknya akan lebih
mudah untuk menangkap pelajaran dan memahaminya.
c. Faktor Lingkungan Lain
Faktor lingkungan lain seperti kondisi keluarga, guru dan
fasilitas sekolah. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan
keluarga yang baik, bersekolah di sekolah yang memiliki guru
dan fasilitas pelajaran yang baik belum tentu menjamin anak
untuk dapat belajar dengan baik. Masih ada faktor lain yang
mempengaruhi hasil belajar anak di sekolah. Selain itu juga,
teman-teman anak di sekolah dan aktivitas yang dilakukan
anak dapat mempengaruhi kegiatan belajarnya. Aktivitas di
luar sekolah dapat membantu perkembangan anak akan tetapi
tidak semua aktivitas tersebut bisa membantu. Apabila anak
banyak menghabiskan waktu pada aktivitas di luar sekolah dan
diluar rumah, sementara anak kurang mampu dalam membagi
waktu belajar, dengan sendirinya aktivitas tersebut dapat
menghambat anak dalam belajar .
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
E. Kerangka Teori
Berdasrkan landasan teori tentang minat yang dikemukakan oleh Teori
Crow & Crow (1982), tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat, yaitu:
faktor dorongan dari dalam, faktor motivasi sosial dan faktor emosional. Teori
tentang prestasi akademik yang dikemukakan oleh Sobur (2003), tentang
salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi akademik adalah minat. Maka
dapat digambarkan suatu kerangka teori sebagai berikut:
Gambar 2.1Kerangka Teori (Crow dan Crow, 1982, Sobur,2003))
Prestasi Akademik
Faktor timbulnya minat: • Faktor Dorongan dari Dalam • Faktor Motivasi Sosial • Faktor Emosional
MINAT
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
F. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori, maka dapat digambarkan suatu kerangka konsep
penelitian sebagai berikut:
Variabel Independent Variabel Dependent
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
G. Hipotesis
Ada hubungan antara faktor-faktor minatterhadap prestasi akademik
mahasiswa keperawatan S1 dalam mengambil program studi keperawatan S1
di Fikes UMP.
Prestasi akademik
Faktor Dorongan dari Dalam
Faktor Motivasi Sosial
Faktor Emosional
Faktor-Faktor Yang..., FAOZAN FIKRI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2015
top related