bab ii tinjauan pustaka - sinta.unud.ac.id file7 pada masing-masing contoh di atas, hanya ada satu...
Post on 17-Aug-2019
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Mutakhir
Alat pendeteksi kadar alkohol adalah alat yang menggunakan sensor MQ-3
dan tampilan berupa LCD (Liquid Crystal Display). Sensor MQ-3 ini digunakan
untuk mendapatkan persentase dari kadar alkohol pada minuman. Dari persentase
tersebut kita dapat mengetahui kadar alkohol dan golongan dari alkohol tersebut.
Penelitian yang menggunakan sensor MQ-3 sudah banyak dilakukan terutama
berkaitan tentang kadar alkohol pada zat cair.
Alat pendeteksi kadar alkohol dengan menggunakan sensor MQ-3 berbasis
mikrokontroler ATmega328 diharapkan mampu mempermudah pendeteksian
kadar alkohol dan golongan alkohol pada minuman yang diperjualbelikan di
masyarakat. Berikut ini beberapa referensi yang bisa dijadikan acuan untuk
menjelaskan penelitian tentang rancang bangun alat pendeteksi kadar alkohol pada
minuman beralkohol berbasis ATmega328
1. Anggraeni Dwi Haryowati (2010) mempublikasikan penelitian yang berjudul
“Rancang Bangun Deteksi Alkohol Pada Urine Dengan Sensor TGS 2620
Berbasis AT89s51”. Diperoleh bahwa hasil uji sistem keseluruhan
menunjukkan bahwa pada saat urine terdeteksi kadar alkohol ditunjukkan
dengan informasi pada komputer bahwa urine positive alkohol dengan kadar
tertentu berdasarkan kenaikan tegangan keluarannya. (Jurnal Berkala Fisika,
2010)
2. Ade Vikri Satria (2013) mempublikasikan penelitian yang berjudul “Rancang
Bangun Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Cairan Menggunakan Sensor MQ-3
Berbasis Mikrokontroler AT89s51”. Diperoleh bahwa hasil Sensor MQ-3
dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan kadar alkohol pada cairan.
(Jurnal Fisika Unand, 2013)
3. Syahrul dkk (2013) mempublikasikan penelitian yang berjudul “Pengatur
Kadar Alkohol Dalam Larutan”. Diperoleh bahwa hasil Alat yang dirancang
dapat mengatur kadar alkohol dalam sebuah larutan, dengan nilai kadar
6
alkohol 10%, 20%, 0%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 95% secara
otomatis. (Jurnal Teknik Komputer Unikom, 2013)
4. Budiastra dkk (2009) mempublikasikan penelitian yang berjudul “Rancang
Bangun Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Berbasis Mikrokontroler
AT89s51”. Diperoleh bahwa Alat penguji kadar alkohol yang dirancang telah
bisa mengukur perubahan kadar alkohol 0% - 95% dengan tingkat ketelitian
80%. (Jurnal Teknologi Elektro, 2009)
2.2 Pengertian Alkohol
Alkohol adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsi hidroksi
(-OH). Alkohol bisa berasal dari Alkana, Alkena, maupun Alkuna dengan adanya
pergantian gugus alkil dengan gugus hidroksi pada atom karbon jenuh. Dalam
kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon dan
terikat pada atom hydrogen. (Anonim.2013 )
2.2.1 Klasifikasi Alkohol
Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada
bagaimana posisi gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing
kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi.
a. Alkohol Primer
Pada alkohol primer(1°), atom karbon yang membawa gugus -OH hanya
terikat pada satu gugus alkil. Beberapa contoh alkohol primer dapat dilihat pada
Gambar 2.1
Gambar 2.1 Contoh Alkohol Primer
( Sumber : anonim,2013 )
7
Pada masing-masing contoh di atas, hanya ada satu ikatan antara gugus CH2
yang mengikat gugus -OH dengan sebuah gugus alkil.Ada pengecualian untuk
metanol, CH3OH, dimana metanol ini dianggap sebagai sebuah alkohol primer
meskipun tidak ada gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang membawa
gugus -OH.
b. Alkohol sekunder
Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan
langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil ini bisa sama atau berbeda.
Beberapa contoh alkohol sekunder dapat dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2 Contoh Alkohol Sekunder
( Sumber : anonim, 2011 )
c. Alkohol tersier
Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat gugus -OH berikatan
langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari alkil yang
sama atau berbeda. Beberapa contoh alkohol tersier dapat dilihat pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Contoh Alkohol Tersier
( Sumber : anonim, 2011 )
8
2.2.2 Jenis Jenis Alkohol
Beberapa jenis alkohol yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-
hari adalah sebagai berikut.
a. Metanol dan Etanol
Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama umumnya
metil alkohol dan etil alkohol) yang strukturnya dapat dilihat pada Gambar 2.4
Gambar 2.4 Struktur Alkohol Jenis Metanol dan Etanol
( Sumber : anonim,2013 )
Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain
alcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi,
Etanol juga dapat diperoleh melalui peragian tetes (sisa pemurnian gula tebu),
atau dari bahan lain yang mengandung gula alam. Etanol sangat umum digunakan,
dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun. Etanol adalah alkohol biasa.
Etanol juga salah satu obat rekreasi (obat yang digunakan untuk bersenang-
senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum
alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua alkohol bersifat toksik
(beracun), tetapi etanol tidak terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya
dengan cepat.
Metanol dikenal sebagai alkohol kayu karena dapat dihasilkan melalui
penyulingan destruktif kayu. Senyawa ini sangat beracun dan dapat menyebabkan
buta dan kematian jika ditelan.
Fungsi dari alcohol Metanol adalah pelarut, antifreeze radiator mobil, sintesis
formaldehid, metilamina, metilklorida, metilsalisilat, dll. Fungsi dari alcohol jenis
Etanol adalah minuman beralkohol, larutan 70 % sebagai antiseptik, sebagai
pengawet, dan sintesis eter, koloroform, dll.
9
b. Amil Alkohol
Amil alkohol adalah salah satu dari 8 alkohol dengan rumus C 5 H 11 OH.
Sebuah campuran amil alkohol (juga disebut amil alkohol) dapat diperoleh dari
alkohol Fusel. Amil alkohol digunakan sebagai pelarut dan pada esterfication
misalnya dalam produksi asetat amil.
c. Gliserol
Kegunaan gliserol sangat banyak, terutama sebagai bahan baku pembuatan
resin sintetis, getah ester, obat - obatan, kosmetika, dan pasta gigi.
d. Eritritol
Erythritol sangat mirip dengan gula dalam hal penampilan dan rasa, meskipun
bukan itu sangat manis dibandingkan dengan Gula halus. Cukup seperti gula
halus, Anda dapat menemukan Eritritol dalam pasir atau bahkan dalam bentuk
bubuk. Eritritol diasumsikan gula alkohol yang mirip dengan Sorbitol dan xylitol.
e. Xylitol
Xylitol adalah pemanis alami dari golongan penitol yang dapat menggantikan
gula pada makanan atau bahan perlengkapan kebersihan mulut seperti dalam pasta
gigi untuk sikat gigi, permen karet, cairan kumur-kumur, dan lain sebagainya.
Manfaat dari xylitol adalah untuk mencegah gigi berlubang, mengembalikan
mineral gigi yang hilang dengan cepat, menghambat tumbuhnya plak atau karies
gigi, dan lain sebagainya. Gula xilitol ini pun aman dikonsumsi oleh penderita
diebetas atau kencing manis.
2.2.3 Alkohol Dalam Minuman
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol
adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di
berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan
saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu.
2.2.3.1 Efek Samping
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan efek
samping gangguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir,
10
merasakan, dan berperilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung
alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang
meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai
pada dosis keracunan atau mabuk.
Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku,
seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak
mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya.
Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka
merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen
misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi.
Efek samping terlalu banyak minuman beralkohol juga menumpulkan
sistem kekebalan tubuh. Alkoholik kronis membuat jauh lebih rentan terhadap
virus termasuk HIV. (Anonim.2013).
Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang
disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol.
Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung,
dan banyak berhalusinasi.
Kandungan alkohol di atas 40 gram untuk pria setiap hari atau di atas 30
gram untuk wanita setiap hari dapat berakibat kerusakan pada organ/bagian tubuh
peminumnya. Misalnya, kerusakan jaringan lunak yang ada di dalam rongga
mulut, seputar tenggorokan, dan di dalam sistem pencernaan (di dalam perut).
Organ tubuh manusia yang paling rawan akibat minuman keras adalah hati atau
lever. Seseorang yang sudah terbiasa meminum minuman beralkohol, apalagi
dengan takaran yang melebihi batas, setahap demi setahap kadar lemak di dalam
hatinya akan meningkat. Akibatnya, hati harus bekerja lebih dari semestinya
untuk mengatasi kelebihan lemak yang tidak larut di dalam darah. Dampak lebih
lanjut dari kelebihan timbunan lemak di dalam hati tersebut akan memakan hati
sehingga selnya akan mati. Kalau tidak cepat diobati akan terjadi sirosis
(pembentukan parut) yang akan menyebabkan fungsi hati berkurang dan
menghalangi aliran darah ke dalam hati. Kalau tidak segera diobati akan
berkembang menjadi kanker hati.
11
Tidak hanya bagian lever yang akan rusak atau tidak berfungsi, bagian lain
seperti otak pun bisa terganggu. Hal itu membuktikan bahwa minuman keras
mengakibatkan penyakit yang bisa membawa kematian.
2.2.4 Perizinan Minuman Beralkohol
Di Indonesia, minuman beralkohol yang diimpor diawasi peredarannya
oleh negara. Dalam hal ini diamanatkan kepada Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai Kementerian Keuangan Indonesia (DJBC). Dalam istilah kepabeanan dan
cukai; minuman beralkohol disebut sebagai Minuman Mengandung etil alkohol
(MMEA). Impor/pemasukan MMEA dari luar negeri dilakukan oleh importir
khusus.
Di samping MMEA impor, bea cukai juga memiliki kewenangan untuk
mengontrol secara penuh pendirian pabrik MMEA dalam negeri. Setiap badan
usaha yang hendak memproduksi MMEA, maka wajib memiliki Nomor Pokok
Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC). Pengawasan MMEA di Indonesia
tidak hanya dilakukan oleh DJBC, namun juga oleh pemerintah daerah.
Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari mengonsumsi
MMEA tersebut. MMEA ini juga digolongkan dalam 3 golongan, yaitu golongan
A (kurang dari 5%), golongan B (5% s.d. 20%), golongan C (lebih dari 20%).
Untuk mengendalikan peredaran MMEA pemerintah melalui DJBC mengenakan
tarif cukai pada tiap liter MMEA (penggunaan tarif spesifik). (Anonim.2013).
2.3 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional yang terkandung
di dalam sebuah chip. Dengan kata lain, mikrokontroler merupakan suatu alat
elektronika digital yang mempunyai input dan output I/O yang dapat dikendalikan
dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus. Salah satu
mikrokontroler yang banyak digunakan saat ini adalah mikrokontroler AVR. AVR
adalah mikrokontroler yang basis arsitektur AVR RISC (Reduced Intrution Set
Computer) 8 bit yang berdasarkan arsitektur Harvard, yang dibuat oleh Atmel
tahun 1996.
12
Mikrokontroler AVR memiliki keunggulan dibandingankan dengan
mikrokontroler lainnya. Keunggulan mikrokontroler AVR yaitu kecepatan dalam
eksekusi program yang lebih cepat karena sebagian besar instruksi dieksekusi
dalam 1 siklus clock, lebih cepat dibandingkan dengan mikrokontroler MCS51
yang memiliki arsitektur CISC (Complex Intruction Set Computer).
(Adrianto.2008). Selain itu mikrokontroler AVR memiliki fitur lengkap yaitu
(ADC Internal, PWM, EEPROM Internal, Port I/O, Komunikasi Serial, I2C,
timer/ counter, dan lain-lain.
2.3.1 Mikrokontroler ATmega328
AVR ATmega328 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur
AVR RISC yang memiliki 32Kbyte in-System Programmable Flash.
Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi
instruksi dengan kecepatan maksimum 20MIPS pada frekuensi 20MHz.
Konfigurasi pin dari ATmega328 ditunjukkan pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Konfigurasi Pin Mikrokontroler ATmega328
( Sumber : anonim,2011)
Dalam perancangan dan pembuatan hardware rancang bangun alat pendeteksi
kadar alkohol pada minuman beralkoholmenggunakan sensor MQ-3 berbasis
ATmega328.Mikrokontroler AVR ATmega328 memiliki kapasitas memory flash
sebesar 32Kbyte, memory EEPROM sebesar 1Kbyte, kapasitas memory SRAM
13
2Kbyte dan dapat menjalankan 131 instruksi dalam satu clock.. Tabel 2.1 adalah
penjelasan dari masing-masing port mikrokontroler ATmega328.
Tabel 2.1 Fungsi-Fungsi Port Pada Mikrokontroler ATmega328
Port
Mikrokontroller Fungsi Port
Port.B
(PB7…PB0)
Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2.
Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai
dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun
output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi-directional I/O
dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin yang
terdapat pada portB yang secara eksternal diturunkan, maka
akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan.
Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal (inverting
oscillator amplifier) dan input ke rangkaian clock internal,
bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk
memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat
digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier)
bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk
memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari
oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O
atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2 maka PB6
dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran
input timer.
Port.C
(PC5…PC0)
Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di
dalam masing-masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin
nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6.
Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang
sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan
arus (source).
14
Tabel 2.1 Lanjutan
RESET (PC6)
Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi
sebagai pin I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda
dengan pin-pin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika
RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi
sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke
pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa
minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset
meskipun clock-nya tidak bekerja.
Port.D
Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-
up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain.
Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang
lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan
keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.
2.3.2 Mikrokontroler ATmega 328 Dengan Rangkaian Arduino UNO
Dalam penelitian ini, mikrokontroler yang digunakan adalah
mikrokontroler ATmega 328 dengan rangkaian arduino UNO. Terdapat beberapa
perbedaan nama dan fungsi port I/O ketika ATmega 328 digunakan pada
rangkaian arduino UNO. Perbedaan dan fungsi dari masing masing port I/O
ATmega 328 pada rangkaian arduino dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Fungsi Port I/O ATmega328 Pada Rangkaian Arduino uno
Port I/O ATmega 328 Port I/O ATmega328
Arduino Fungsi
PortC.0…PortC.5 PINA.1…PINA.6 Sebagai PIN input-output analog
PortB.0…PortB.5
PortD.0…PortD.7 PIN.0…PIN.13 Sebagai PIN input-output digital
PortB.3, PortB.2,
PortB.1, PortD.5,
PortD.6, PortD.3
PIN.11, PIN.10, PIN.9,
PIN.5, PIN.6, PIN.3,
Sebagai Output digital yang
memiliki fasilitas Pulse Width
Modulation (PWM)
15
2.4 LCD (Liquid Crystal Display)
LCD Display Module M1632 buatan Seiko Instrument Inc. yaitu terdiri dari
dua bagian, yang pertama merupakan panel LCD sebagai media penampil
informasi dalam bentuk huruf/angka, yang dapat menampung 16 huruf atau angka
di setiap baris. Bagian kedua merupakan sistem pengontrol panel LCD, yang
berfungsi mengatur tampilan informasi serta berfungsi mengatur komunikasi
M1632 dengan mikrokontroler yang memakai tampilan LCD. Dengan demikian
pemakaian LCD modul M1632 menjadi lebih sederhana. Untuk gambar LCD
modul dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 LCD 16x2 Display
( Sumber : anonim,2014 )
Agar LCD dapat berhubungan dengan mikrokontroler, M1632 sudah
dilengkapi dengan 8 jalur data (DB0..DB7) yang dipakai untuk menyalurkan kode
ASCII maupun perintah pengatur kerjanya M1632. Selain itu dilengkapi pula
dengan E, R/W dan RS seperti layaknya komponen yang kompatibel dengan
mikroprosesor. Kombinasi sinyal E dan R/W merupakan sinyal standard pada
komponen buatan Motorolla. Sebaliknya sinyal-sinyal dari Mikrontroler
merupakan sinyal khas Intel dengan kombinasi sinyal WR dan RD.
RS singkatan dari Register Select, yang dipakai untuk membedakan jenis
data yang dikirim ke M1632, kalau RS=0 data yang dikirim adalah perintah untuk
mengatur kerja M1632, sebaliknya kalau RS=1 data yang dikirim adalah kode
ASCII yang ditampilkan. Demikian pula saat pengambilan data, saat RS=0 data
yang diambil dari M1632 merupakan data status yang mewakili aktivitas M1632,
dan saat RS=1 maka data yang diambil merupakan kode ASCII dari data yang
ditampilkan. (Surya.2011)
16
2.5 Prinsip Kerja Sensor Gas Tipe Semikonduktor
Sensor gas terdiri dari elemen sensor, dasar sensor dan tudung sensor.
Elemen sensor terdiri dari bahan sensor dan bahan pemanas untuk memanaskan
elemen. Elemen sensor menggunakan bahan-bahan seperti timah oksida SnO2,
wolfram oksida WO3, dan lain-lain, tergantung pada gas yang hendak dideteksi.
Gambar berikut menunjukkan susunan (struktur) dasar sensor gas.
Gambar 2.7 Susunan Dasar Sensor Gas
( Sumber : anonim,2014 )
Bila suatu kristal oksida logam seperti SnO2 dipanaskan pada suhu tinggi
tertentu di udara, oksigen akan teradsorpsi pada permukaan kristal dengan muatan
negatif . Elektron-elektron donor pada permukaan kristal ditransfer ke oksigen
teradsorpsi, sehingga menghasilkan suatu lapisan ruang bermuatan positip.
Akibatnya potensial permukaan terbentuk, yang akan menghambat aliran elektron.
Di dalam sensor, arus listrik mengalir melalui bagian-bagian penghubung (batas
butir) kristal-kristal mikro SnO2. Pada batas-batas antar butir, oksigen yang
teradsorpsi membentuk penghalang potensial yang menghambat muatan bebas
bergerak. Tahanan listrik sensor disebabkan oleh penghalang potensial ini.
Gambar.2.8 menunjukkan model penghalang potensial antar butir kristal
mikro SnO2 pada keadaan tanpa adanya gas yang dideteksi.
17
Gambar 2.8 Model penghalang potensial antar butir kristal mikro SnO2 pada keadaan
tanpa adanya gas yang dideteksi
( Sumber : anonim,2014 )
Dalam lingkungan adanya gas pereduksi, kerapatan oksigen teradsorpsi
bermuatan negatif pada permukaan semikonduktor sensor menjadi berkurang,
sehingga ketinggian penghalang pada batas antar butir berkurang. Ketinggian
penghalang yang berkurang menyebabkan berkurangnya tahanan sensor butir
dalam lingkungan gas. Seperti pada Gambar 2.9
Gambar 2.9 Model penghalang potensial antar butir dalam lingkungan gas
( Sumber : anonim,2014 )
18
2.6 Sensor Gas Alkohol
Gas yang dikeluarkan melalui nafas manusia mengandung berbagai
macam zat dengan satuan konsentrasi yang sangat kecil. Salah satu zat tersebut
adalah ethanol. Alkohol atau ethanol merupakan zat yang mudah menguap dengan
satuan konsentrasi ppm ( Part Per Million ). Oleh karena itu, diperlukan suatu
sensor gas yang sangat sensitif dalam mendeteksi gas ethanol tersebut.
Model sensor yang digunakan adalah MQ 3 yang diproduksi oleh Hanwai
Electronics. Sensor ini cocok digunakan untuk mendeteksi kadar alkohol secara
langsung, misal pada nafas. Rangkaian driver untuk sensor MQ 3 sangat
sederhana, hanya perlu 1 buah variabel resistor. Output dari sensor berupa
teganggan analog yang sebanding dengan alkohol yang diterima. Antarmuka yang
digunakn cukup sederhana, bisa menggunakan ADC yang dapat merespon
teganggan 0 volt – 3,3 volt saja. Nilai resistor yang dipasang harus dibedakan
untuk berbagai jenis konsentrasi gas. Jadi perlu dikalibrasi untuk 0,04 mg/L
(sekitar 200 ppm) konsentrasi alkohol di udara dan resistansi pada output sekitar
200KΩ (100KΩ-470KΩ). Gambar dari sensor MQ3 dapat dilihat pada Gambar
2.10
Gambar 2.10 Sensor Gas Alkohol MQ-3
( Sumber : anonim,2011)
top related