bab ii tinjauan teori a. pengertian - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/2694/3/musliah bab...
Post on 02-Mar-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Pengertian tentang Harga diri rendah disampaikan oleh beberapa sumber.
Harga diri rendah menurut Keliat (2006) digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri dan harga diri merasa gagal mencapai keinginan.
Selain itu juga Harga diri rendah adalah evaluasi diri atau perasaan tentang diri
atau kemampuan diri yang negatif dan dipertahankan dalam waktu yang lama
(Nanda, 2005 dalam Direja, 2011).
Menurut Keliat (2010), Harga diri rendah adalah kondisi seseorang yang
menilai keberadaan dirinya lebih rendah dibandingkan orang lain yang terpikir
adalah hal negatif diri sendiri sebagai individu yang gagal, tidak mampu, dan
tidak berprestasi.
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa gangguan
harga diri rendah adalah gangguan konsep diri dimana harga diri merasa gagal
mencapai keinginan, perasaan tentang diri yang negatif dan merasa dirinya
lebih rendah dibandingkan orang lain.
B. Etiologi
1. Faktor predisposisi
Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain,
dan idel diri yang tidak realistik
6
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
Faktor yang mempengaruhi performa peran adalah stereotip peran
gender, tuntutan peran kerja, dan harapan peran budaya
Faktor yang mempengaruhi identitas personal meliputi
ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan
perubahan struktur sosial
2. Faktor presipitasi
Faktor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal
Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
peristiwa yang mengancam kesehatan
Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada tiga jenis
transisi peran :
• Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang
berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap
perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-
norma budaya, nilai-nilai serta tekanan untuk menyesuaikan diri.
• Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
• Transisi peran sehat-sakit terjadi akibat pergeseran dari keadaan
sehat ke keadaan sakit. Transisi ini dapat dicetuskan oleh :
- Kehilangan bagian tubuh
- Perubahan ukuran, bentuk, penampilan, atau fungsi tubuh
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
- Perubahan fisik yang berhubungan dengan tumbuh kembang
normal
- Prosedur medis dan keperawatan
(Stuart, 2007)
C. Tanda dan Gejala
Tanda
Tidak menerima pujian
Penurunan produktivitas
Penolakan terhadap kemampuan diri
Lebih banyak menunduk
Bicara lambat dengan nada suara lemah
Gejala
Mengkritik diri sendiri
Pandangan hidup yang pesimis
Kurang memperhatikan perawatan diri
Berpakaian tidak rapi, selera makan berkurang, tidak berani menatap
lawan bicara
Perasaan tidak mampu
(Fitria, 2009 dalam Direja. 2011)
D. Proses terjadinya masalah
Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan dari harga
diri rendah situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat juga terjadi karena
individu tidak pernah mendapat feed back dari lingkungan tentang perilaku
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
klien sebelumnya bahkan mungkin kecenderungan lingkungan atau yang selalu
memberi respon negatif mendorong individu menjadi harga diri rendah.
Harga diri rendah kronis terjadi disebabkan banyak faktor. Awalnya
individu berada pada situasi yang pernah dengan stressor (krisis), individu
berusaha menyelesaikan krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran
bahwa diri tidak mampu atau merasa gagal menjalankan fungsi dan peran.
Penilaian individu terhadap diri sendiri karena kegagalan menjalankan fungsi
dan peran adalah kondisi harga diri rendah situasional, jika lingkungan tidak
memberi dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi secara
terus menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah
kronis.
Rentang respon konsep diri
Respon Adaptif Respon maladaptif
Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan Depersonalisasi
Diri positif rendah identitas
(Stuart, 2007)
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
E. Psikopatologi
Faktor predisposisi
Faktor yang mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi harga diri penampilan peran idetitas personal
Faktor presipitasi
Trauma ketegangan peran
Penilaian stressor
Sumber koping
Integritas ego
Mekanisme koping
Jangka Pendek Jangka Panjang Orientasi
Rentang Respon
Respon adaptif respon maladaptif
Aktualisasi diri Konsep diri Harga diri Kerancauan Depersonalisasi positif rendah Gambar 1. Psikopatologi gangguan konsep diri harga diri rendah
Menurut Stuart dan Laraia, (1998).
• Ketidak percayaan orang tua tekanan dari kelompok sebaya, perubahan struktur sosial
• Penolakan orang tua, • Harapan orang tua yang
tidak realsitis, • Kegagalan yang
berulang, • Kurang mempunyai
tanggung jawab personal, • Ketergantungan pada
orang lain, • Ideal diri yang tidak
realistis
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
Aktualisasi diri : pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan latar
belakang pengalaman yang sukses.
Konsep diri positif : klien yang mempunyai pengalaman yang positif
dalam perwujudan dirinya mengindikasi kemampuan dan kelemahan secara
jujur dalam menilai sesuatu.
Harga diri rendah : transisi antara respon adaptif dan maladaptif sehingga
individu cenderung berfikir kearah negatif.
Kerancauan identitas : keadaan individu mengintegrasikan aspek–aspek
masa kanak–kanak ke dalam mematangkan aspek psikologis, kepribadian pada
masa dewasa secara alami dan humoris.
Depersonalisasi : perasaan tidak realistic dan asing terhadap diri yang
berhubungan dengan kecemasan, dan tidak dapat membedakan dirinya sendiri
orang lain sehingga mereka tidak mengenal dirinya sendiri.
F. Psikofarmaka
Terapi medis Psikofarmaka adalah terapi menggunakan obat dengan
tujuan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala gangguan jiwa. Menurut
Rasmun (2001) jenis obat psikofarmaka adalah
1 . CLORPROMAZINE (CPZ)
a . Indikasi
Untuk syndrome psikosis yaitu berdaya berat dalam kemampuan
menilai realitas, kesadaran diri terganggu, daya nilai norma sosial dan
tilik diri terganggu, berdaya berat dalam fungsi - fungsi mental :
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
waham, halusinasi, gangguan perasaan dan perilaku yang aneh atau
tidak terkendali, berdaya berat dalam fungsi kehidupan sehari-hari,
tidak mampu bekerja, hubungan sosial dan melakukan kegiatan rutin.
b. Mekanisme Kerja
Memblokade dopamine pada reseptor pasca sinap diotak khususnya
system ekstra pyramidal.
c. Efek Samping
• Sedasi
• Gangguan otonomik (hypotensi, antikolinergik/parasimpatik, mulut
kering, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan intra okuler
meninggi, gangguan irama jantung).
• Gangguan ekstra piramidal (distonia akut, akatshia, sindroma
parkinsontremor, bradikinesia rigiditas).
• Gangguan endocrine (amenorhoe, ginekomasti).
• Metabolik (jaundice)
• Hematologi, agranulosis, biasanya untuk pemakaian jangka
panjang.
d. Kontra Indikasi
Penyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung, febris,
ketergantungan obat, penyakit SSP, gangguan kesadaran disebabkan
CNS Depresan.
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
2. HALOPERIDOL (HLP)
a. Indikasi
Berdaya berat dalam kemampuan menilai realita dalam fungsi netral
serta dalam fungsi kehidupan sehari-hari.
b. Mekanisme Obat
Obat anti psikosis dalam memblokade dopamine pada reseptor paska
sinaptik neuron diotak khususnya sistem limbik dan sistem ekstra
piramidal.
c. Efek Samping
• Sedasi dan inhibisi psikomotor
• Gangguan otonomik (hypoytensi, anti kolinergik/parasimpatik,
mulut kering, kesulitan miksi dan defikasi, hidung tersumbat, mata
kabur, tekanan intra oluker meninggi, gangguan irama jantung).
d. Kontra Indikasi
Penyakit hati, penyakit darah, epilepsi, kelainan jantung, febris,
ketergantungan obat, penyakit SSP, gangguan kesadaran.
3. TRIHEXYPHENIDYL (THP)
a. Indikasi
Segala jenis penyakit Parkinson, termasuk paska ensepalitis dan
idiopatik, sindrom Parkinson akibat obat misalnya reserpina dan
fenotiazine.
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
b. Mekanisme Kerja
Sinergis dengan kinidine, obat anti depresan trisiklik dan anti
kolinergik lainnya.
c. Efek Samping
Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, mual, muntah, bingung,
agitasi, konstipasi, tachikardia, dilatasi, ginjal, retensi urine.
d. Kontra Indikasi
Hypersensitif terhadap trihexyperidyl, glaucoma sudut sempit,
psikosis berat, psikoneurosis, hypertropi prostat, dan obstruksi saluran
cerna.
G. Terapi Somatik
Menurut Riyadi, & Purwanto, (2009) Terapi somatik adalah terapi yang
diberikan kepada klien dengan tujuan mengubah perilaku yang maladaptif
menjadi perilaku yang adaptif dengan melakukan tindakan dalam bentuk
perlakuan fisik. Terapi somatik telah banyak dilakukan pada klien dengan
gangguan jiwa seperti terapi somatik restrain, seklusi, elekrokonvulsi, dan foto
terapi.
1. Restrain
Terapi dengan mengguanakan alat-alat mekanik atau manual untuk
membatasi mobilitas fisik klien. Alat tersebut meliputi penggunaan manset
untuk pergelangan tangan atau kaki dan kain pengikat. Indikasi restrain
yaitu :
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
a. Perilaku kekerasan yang membahayakan diri sendiri dan
lingkungannya.
b. Perilaku agitasi yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan.
c. Klien yang mengalami gangguan kesadaran.
d. Klien yang membutuhkan bantuan untuk mendapatkan rasa aman dan
pengendalian diri.
e. Ancaman terhadap integritas tubuh berhubungan dengan penolakan
klien untuk istirahat, makan, dan minum.
2. Seklusi
Bentuk terapi dengan mengurung klien dalam ruangan khusus.
Indikasi seklusi yaitu klien dengan perilaku kekerasan yang
membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Kontra indikasi
dari terapi ini antara lain :
a. Resiko tinggi bunuh diri.
b. Klien dengan gangguan sosial.
c. Kebutuhan untuk observasi masalah medis.
d. Hukuman.
3. ECT (Electro Convulsif Therapie)
Suatu tindakan terapi dengan menggunakan aliran listrik dan
menimbulkan kejang pada penderita baik tonik maupun klonik. Indikasi
ECT yaitu :
a. Klien depresi pada psikosa manik depresi, klien skizofrenia stupor
katatonik dan gaduh gelisah katatonik.
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
b. Klien dengan penyakit depresi mayor yang tidak berespon terhadap
antidepresan atau yang tidak dapat minum obat.
c. Klien dengan gangguan bipolar yang tidak berespon terhadap obat.
d. Klien bunuh diri akut yang cukup lama tidak menerima pengobatan
untuk mencapai efek terapeutik.
Sedangkan kontra indikasi terapi ECT yaitu :
a. Peningkatan tekanan intra cranial (karena tumor otak, infeksi SSP).
b. Keguguran pada kehamilan gangguan sistem muskuloskeletal,
osteoartritis berat, osteoporosis, fraktur Karena kejang grandma.
c. Gangguan kardiovaskuler, infark miokardium, angina, hipertensi,
aritmia, dan aneurisma.
d. Gangguan sistem pernafasan, asma bronkial.
e. Keadaan lemah.
4. Foto Terapi atau Sinar
Terapi somatik pilihan. Terapi ini diberikan dengan memaparkan
klien pada sinar terang (5-20 kali lebih terang dari sinar ruangan). Klien
disuruh duduk dengan mata terbuka 1,5 meter, didepan klien diletakkan
lampu flouresen spectrum luas setinggi mata. Waktu dan dosis terapi ini
bervariasi pada tiap individu. Beberapa klien berespons jika terapi
diberikan pagi hari, sementara klien lain lebih bereaksi kalau dilakukan
terapi pada waktu sore hari. Semakin sinar terang, semakin efektif terapi
perunit waktu.
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
Terapi sinar berlangsung dalam waktu yang tidak lama namun cepat
menimbulkan efek terapi. Kebanyakan klien merasa sembuh setelah 3-5
hari tetapi klien dapat kembali kambuh jika terapi dihentikan. Terapi ini
dapat menurunkan 75 % gejala depresi yang dialami klien depresi musim
dingin atau gangguan afektif musiman.
Efek samping yang terjadi setelah dilakukan terapi dapat berupa
nyeri kepala, insomnia, kelelahan, mual, mata kering, keluar sekresi dari
hidung atau sinus dan rasa lelah pada mata.
H. Terapi Aktivitas Kelompok
Menurut Rasmun (2001) suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis
terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota.
Tujuan terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan uji realitas melalui komunikasi dan umpan
balik dengan atau dari orang lain, melakukan sosialisasi, meningkatkan
kesadaran terhadap hubungan reaksi emosi dengan tindakan atau perilaku
defensive dan meningkatkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan
afektif.
2. Tujuan khusus
Meningkatkan identitas diri, menyalurkan emosi secara konstruktif,
meningkatkan ketrampilan hubungan interpersonal atau sosial.
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
3. Tujuan rehabilitasi
Meningkatkan ketrampilan ekspresi diri, sosial, meningkatkan
kepercayaan diri, empati, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
pemecahan.
Karakteristik pasien terapi aktivitas kelompok yaitu :
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik
klien yang dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien
dengan masalah keperawatan seperti resiko mencederai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan, perilaku kekerasan, defisit perawatan diri, isolasi
sosial, dan perubahan persepsi sensori.
I. Pohon Masalah
Isolasi sosial (akibat)
Gangguan konsep diri : harga diri rendah (core problem)
Koping individu inefektif (penyebab)
Gambar 2.Pohon masalah Harga diri rendah
J. DiagnosaKeperawatan
1. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
2. Koping individu inefektif
3. Isolasi sosial
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
K. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
TUM : Harga diri klien optimal
TUK 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Kriteria Evaluasi :
• Klien mau membalas salam
• Klien mau berabat tangan
• Klien mau menyebutkan nama
• Klien mau mengetahui nama perawat
Intervensi :
• Bersalaman, panggil nama
• Sebutkan nama perawat sambil jabat tangan
• Jelaskan maksud hubungan interaksi
• Elaskan kontrak yang akan dibahas
• Lakukan kontrak singkat tapi sering
TUK 2 :
Klien dapat mengindikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Kriteria Evaluasi :
• Klien mampu memilih aspek positif
Intervensi :
• Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
• Setiap bertemu hindarkan diri memberi penilaian negatif
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
• Utamakan memberi pujian realitas
TUK 3 :
Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
Kriteria Evaluasi :
• Klien mampu memilih kemampuan yang dapat dilakukan selama
sakit
• Contoh : - Menyapu
- Membersihkan tempat tidur
- Membersihkan kemeja
- Mencuci piring
- Melipat baju
Intervensi :
• Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dimiliki dapat
digunakan sebelum sakit
• Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya.
TUK 4 :
Klien dapat menetapkan, merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
Kriteria Evaluasi :
• Klien dapat menyebutkan kemampuan yang dimiliki
• Contoh : - Menyapu
- Membersihkan tempat tidur
- Membersihkan meja
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
- Mencuci piring
- Melipat baju
Intervensi :
• Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap
hari sesuai dengan kemampuan
• Ingatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien
• Beri contoh pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan
TUK 5 :
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi klien dan kemampuannya
Kriteria Evaluasi :
• Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi klien
Intervensi :
• Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap
hari sesuai dengan kemampuannya
• Beri kesempatan pada klien untuk melakukan kegiatan yang
direncanakan
• Beri pujian atas keberhasilan klien
• Diskusikan atas keberhasilan klien
• Beri reinforcement positif
TUK 6 :
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Kriteria Evaluasi :
• Keluarga mampu menyebutkan tanda-tanda rendah diri
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
Merasa tidak berguna
Merasa tidak mampu
Pesimis
Menarik dari realita
Intervensi :
• Diskusikan mengenai tanda-tanda harga diri rendah
• Anjurkan keluarga klien mengenal tanda-tanda dan cara
menghargai klien
• Keluarga tidak membedakan dengan anggota keluarga yang lain
2. Koping individu tidak efektif
TUM :
Klien mampu menyelesaikan masalah individu dalam memenuhi tuntutan
Tuk 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Kriteria Evaluasi
• Klien dapat mengungkapkan perasaannya
Intervensi
• Klien menunjukkan kepatuhan terhadap terapi medis dan
pengobatan
• Tidak ada keluhan lain yang dirasakan klien
3. Isolasi Sosial
TUM :
Klien dapat berhubungan dengan orang lain, lingkungan secara optimal
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
TUK 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
Kriteria Evaluasi
• Klien mampu menceritakan masalah yang dihadapi
Intervensi
• Beri kesempatan kepada klien untuk menceritakan masalahnya
• Beri perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
• Beri reinforcement positif
TUK 2 :
Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
Kriteria Evaluasi
• Klien menyebutkan penyebab menarik diri yang berasal dari diri
sendiri, orang lain dan lingkungan
Intervensi :
• Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan
tandanya
• Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
penyebab menarik diri
• Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri dan
tanda-tanda serta sebab yang muncul
• Beri pujian reinforcement positif
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
TUK 3 :
Klien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian berhubungan dengan
orang lain
Klien menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
tidak berhubungan dengan orang lain.
Keuntungannya : - Tidak Kesepian
- Banyak teman
- Ada yang diajak ngobrol
Kerugiannya : - Tidak punya teman
- Kesepian
- Tidak ada yang diajak ngobrol
Intervensi
• Kaji pengetahuan tentang manfaat dan keuntungan serta kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain
• Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan dan kerugian berhubungan dengan orang lain
• Beri reinforcemment positif
TUK 4 :
Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap antara klien
dengan perawat, keluarga klien
Kriteria Evaluasi
• Klien dapat mendemonstrasikan hubungan sosial secara bertahap
antara:
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
K-P
K-P-K lain
K-P-Keluarga
Intervensi
• Kaji kemampuan membina hubungan dengan orang lain
• Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain
melalui tahap
K-P
K-P-K lain
K-P-Kel
TUK 5 :
Klien dapat mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang
lain
Kriteria Evaluasi :
Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan
dengan orang lain untuk :
Diri sendiri
Orang lain
Intervensi :
• Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan
dengan orang lain
• Beri reinforcement positif atas keberhasilan yang telah dicapai
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
TUK 6 :
Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Kriteria Evaluasi
Keluarga klien dapat :
Menjelaskan perasaannya
Menjelaskan cara merawat klien menarik diri
Mendemonstrasikan cara perawatan klien menarik diri
Berpartisipasi dalam perawatan diri
Intervensi
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga cara merawat klien
menarik diri
Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dapat menerima
Asuhan Keperawatan Pada..., MUSLIAH, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012
top related