bab iii metode penelitian 3.1 jenis, desain dan lokasi … · 2017. 4. 11. · tabel 3.1...
Post on 01-Nov-2020
2 Views
Preview:
TRANSCRIPT
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Desain dan Lokasi Penelitian Eksperimen
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Eksperimen semu atau
quasi experiment.Menurut Icep Mulyana dalam Slameto (2015: 137) tujuan
penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang
sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau
memanipulasi semua variabel yang relevan. Penelitian ini dilaksanakan dengan
membandingkan antara kelas eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran VAK dengan kelas kontrol dengan menggunakan model
pembelajaran SAVI.
3.1.2 Desain Penelitian
Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain pretes-postes tak
ekuivalen. Baik untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan kelas
yang ada, yang kira-kira homogen kelasnya. Kedua kelompok sama-sama
dimanipulasi, tetapi dengan cara yang berbeda ( John W. Best dalam Zainal
Arifin. 2012: 88) Bagan desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Tabel 3.1 Pretes-postes tak ekuivalen.
Grup 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠 Variabel Bebas Postes
Kelompok Eksperimen O1 X1 O2
Kelompok Kontrol O3 X2 O4
Terdapat empat kelompok data dalam desain penelitian ini yaitu data pretest
kelompok eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O3), data posttest kelompok
eksperimen (O2) dan kelompok kontrol (O4). Secara rinci keterangan dari desain
penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
28
X1 : Perlakuan 1 (pembelajaran menggunakan model VAK)
X2: Perlakuan 2 (pembelajaran menggunakan model SAVI)
O1: hasil pretest kelompok eksperimen
O2: hasil posttest kelompok eksperimen
O3: hasil pretest kelompok kontrol
O4: hasil posttest kelompok kontrol
3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian.
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah SDN Jambangan 03 dan
04. SD ini terletak di Desa Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan
Provinsi Jawa Tengah. Penelitian akan dilaksanakan pada semester II tahun
pelajaran 2015/2016, pada bulan Maret-April 2016.
Tabel 3.2 Waktu Penelitian
Tahapan
Bulan
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
penelitian
Pelaksanaan
penelitian
Penyusunan
laporan dan
penyajian
Revisi
3.2 Variabel penelitian
3.2.1 Kualifikasi Variabel
Sugiyono (2010: 60), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Kidder
(1981) dalam Sugiyono (2010: 61) menyatakan bahwa variabel adalah suatu
kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Penelitan
ini terdapat dua variabel yaitu:
29
1. Variabel bebas (variabel independen)
Sugiyono (2010:61), variabel independen sering disebut variabel bebas.
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
variabel dependen Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
menggunakan model pembelajaran VAK (𝑥1)dan menggunakan model
pembelajaran SAVI (𝑥2).
2. Variabel terikat (variabel dependen)
Sugiyono (2010: 61), variabel dependen sering disebut variabel terikat.
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
hasil belajar siswa yang dinotasikan dalam huruf (y).
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Sugiyono (2010: 117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek itu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SD N
Jambangan 03 dan 04.
3.3.2 Sampel
Sugiyono(2010: 118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam
penelitian ini adalah
a. kelas 4 SDN Jambangan 3 sebagai kelas eksperimen yang akan diberi
perlakuan model pembelajaran VAK.
b. kelas 4 SDN Jambangan 04 sebagai kelas kontrol yang akan diberi perlakuan
model pembelajaran SAVI.
30
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Nana Sudjana, (2005: 84), Observasi adalah alat penilaian untuk mengukur
tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dalam
observasi penelitian ini menggunakan pengamatan ketrampilan guru dalam
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran VAK dan model
pembelajaran SAVI.
2. Tes
Tes merupakan alat pengukuran data yang berharga dalam penelitian.
Menurut Nana Sudjana (2005:35) tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan
(tes lisan), bentuk tulisan (tes tertulis), atau dalam bentuk perbuatan (tes
tindakan). Teknik tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
peserta didik dalam menerima materi ajar serta tingkat pemahaman dalam
pembelajaran IPA di kelas 4 SD Negeri Jambangan 03 dan 04.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2010: 329) Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang
berlalu, meliputi dokumentasi yang berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumentasi dapat berfungsi sebagai bukti autentik
bahwa peneliti telah melakukan penelitian di SD N Jambangan 03 dan 04 serta
melakukan uji coba instrumen di SD N Jambangan 01.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan soal tes dan observasi. Tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk
mengetahui kemampuan. Sedangkan observasi dilakukan untuk mengontrol
proses pembelajaran agar sesuai dengan keadaan yang diinginkan.
31
a. Menyusun kisi-kisi observasi
Langkah-langkah peneliti dalam mengumpulkan data dengan menggunakan
observasi adalah menyusun kisi-kisi observasi. Konsep dasar penyusunan
instrumen observasi pada penelitian ini adalah prosedur pelaksanaan pembelajaran
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran VAK dan model
pembelajaran SAVI. Kisi-kisi observasi dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.3
Lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran VAK
Sintak Kegiatan Pembelajaran Keterlaksanaan Sintak
Ya Tidak
1. Persiapan a. Memeriksa kesiapan peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran
b. Menyampaikan tujuan dan langkah
pembelajaran (auditori)
c. Memotivasi peserta didik agar semangat
dalam pembelajaran
2. Penyampaian a. Guru memperlihatkan gambar peta
konsep tentang sumber daya alam dan
siswa diminta
memperhatikannya.(visual, auditori)
b. Menggali pengetahuan peserta didik
tentang materi yang akan disampaikan
dengan pertanyaan.(auditori)
3. Pelatihan a. Meminta peserta didik untuk
menyelesaikan suatu permasalahan
dengan kerja kelompok.(visual,auditori,
kinestetik)
b. Membimbing peserta didik mengisi
lembar kerja
c. Meminta beberapa peserta didik
mempresentasikan hasil
pemikirannya.(auditori, kinestetik)
4. Penampilan
Hasil
a. Mengoreksi hasil presentasi bersama-
sama dengan peserta didik.(auditori)
b. Memberikan konfirmasi dan penguatan
dari hasil kerja siswa dengan
gambar.(visual, auditori)
c. Mengaitkan materi pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari.( auditori)
d. Melakukan umpan balik dengan peserta
didik.
e. Membuat kesimpulan bersama dengan
peserta didik.(auditori)
32
Tabel 3.4
Lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran SAVI
Sintak Kegiatan Pembelajaran Keterlaksanaan
Sintak
Ya Tidak
1. Persiapan a. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat, dan
media pembelajaran.
b. Guru memeriksa kesiapan siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Guru memberi motivasi kepada siswa agar
senang mengikuti pembelajaran.
e. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang membangkitkan rasa ingin tahu dan
antusias dalam pembelajaran
(audio,intelektual)
f. Guru mengajak siswa untuk terlibat penuh
dalam pembelajaran.
2. Penyampaian a. Guru menjelaskan dan memperlihatkan
beberapa gambar tentang sumber daya alam
dan siswa diminta memperhatikannya.(
visual, auditori)
b. Guru menjelaskan materi tentang sumber
daya alam.(audio)
c. Guru meminta beberapa siswa untuk
menempelkan gambar sumber daya alam
untuk membedakan sumber daya alam
berdasarkan sifatnya dan jenisnya.(somatic,
intelectual)
3. Pelatihan a. Guru meminta siswa mengerjakan soal
melalui kerja kelompok dan membimbing
siswa yang mengalami
kesulitan.(somatic,audio,visual,intelectual)
b. Siswa diminta untuk mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya.(somatic,intelectual)
c. Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapat atau bertanya
kepada guru tentang materi yang belum
dipahami.(audio)
4. Penampilan Hasil a. Guru melakukan penguatan tentang materi
yang disampaikan.
b. Guru melakukan umpan balik.
33
Tabel 3.5
Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model VAK pada
Kelompok Eksperimen
No Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan
Ya Tidak
1 Siswa menyiapkan buku untuk mengikuti pembelajaran.
2 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru.
3 Siswa mendengarkan motivasi yang disampaikan guru.
4 Siswa memperhatikan peta konsep yang dijelaskan guru.
5 Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru..
6 Siswa membentuk kelompok dengan tertib.
7 Siswa bekerja sama mengidentifikasi masalah ..
8 Siswa mendiskusikan materi dengan saling bertukar
pendapat.
9 Siswa percaya diri mempresentasikan hasil kerja
kelompok ke depan.
10 Siswa bersama guru mengoreksi hasil presentasi
kelompok lain
11 Siswa mendengarkan konfirmasi dan penguatan yang
disampaikan guru
12 Siswa mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari.
13 Siswa menjawab umpan balik yang dilakukan guru
14 Siswa bersama guru membuat kesimpulan.
34
Tabel 3.6
Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model SAVI pada
Kelompok Kontrol
No Aspek-aspek yang diobservasi Keterlaksanaan
Ya Tidak 1 Siswa menyiapkan buku dan peralatan untuk mengikuti
pembelajaran
2 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru.
3 Siswa mendengarkan motivasi yang disampaikan guru
4 Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru
5 Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran
6 Siswa memperhatikan gambar yang dijelaskan guru.
7 Siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru 8 Siswa aktif menempelkan gambar di papa tulis 9 Siswa membentuk kelompok dengan tertib.
10 Siswa bekerja sama mengidentifikasi masalah ..
11 Siswa mendiskusikan materi dengan saling bertukar
pendapat.
12 Siswa percaya diri mempresentasikan hasil kerja
kelompok ke depan.
13 Siswa bertanya tentang hal yang belum dipahami
14 Siswa mendengarkan penguatan dan umpan balik yang
disampaikan guru
35
b. Menyusun kisi-kisi tes
Peneliti membuat soal yang dapat mengukur kemampuan siswa dari
berbagai sumber. Kisi-kisi dibuat sebelum tes, konsep dasar pembuatan kisi-kisi
adalah hasil belajar IPA kelas 4 SDN Jambangan 03 dan 04.
Tabel 3.7
Kisi-kisi soal pretest
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Bentuk
Soal
No
Soal
7. Memahami gaya
dapat mengubah
gerak dan/atau
bentuk suatu benda
7.1 Menyimpulkan hasil
percobaan bahwa gaya
(dorongan dan tarikan)
dapat mengubah gerak
suatu benda
7.2 Menyimpulkan hasil
percobaan bahwa gaya
(dorongan dan tarikan)
dapat mengubah bentuk
suatu benda
Menjelaskan
pengertian gaya
PG 1, 9
Menyebutkan alat
pengukur gaya
PG 4, 23
Pengaruh gaya
terhadap gerak
benda
PG 2, 3,
6, 8,
10,
14,
25,
29
Contoh kegiatan
yang dipengaruhi
gaya
PG 5,
11,
13
16,
17,
20,
21,
26.
Menyebutkan
macam-macam
gaya.
PG 12,
15,
24,
27,
28
Gaya dapat
mengubah bentuk
benda
PG 18,
19,
22,
30
Jumlah 30
36
Tabel 3.8
Kisi-kisi soal posttest
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Bentuk
Soal
No
Soal
11.Memahami
hubungan antara
sumber daya alam
dengan lingkungan,
teknologi, dan
masyarakat
11.1 Menjelaskan
hubungan antara sumber
daya alam dengan
lingkungan
Menjelaskan
pengertian sumber
daya alam
PG 1, 10
Membedakan
sumber daya alam
berdasarkan
jenisnya.
PG 22, 23
Membedakan
sumber daya alam
berdasarkan
sifatnya.
PG 3, 8,
21
Memberikan
contoh sumber
daya alam
berdasarkan
jenisnya.
PG 4, 6, 7,
9, 19,
20, 24,
25.
Memberikan
contoh sumber
daya alam
berdasarkan
sifatnya.
PG 2, 5,
11, 12,
18 ,
27, 28.
Mengidentifikasi
hubungan sumber
daya alam dengan
lingkungan.
PG 29, 30
Cara menjaga
lingkungan
terhadap sumber
daya alam yang
ada.
PG 13, 14,
15, 16,
17, 26
Jumlah 30
37
3.5 Uji Prasyarat
3.5.1 Uji Validitas
Sugiyono (2010:173)menyatakan bahwa instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, valid berarti instrumen
tersebutdapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnyadiukur. Priyatno
(2010:14) mengataan bahwa uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna
seberapa cermat suatu instrumen dalammengukur apa yang akan diukur.Dalam
penelitian ini uji instrumen dilakukan di SD N Jambangan 01 dengan mengambil
responden kelas 5 yang berjumlah 28 siswa, akan tetapi saat uji instrumen ada 2
siswa yang tidak masuk karena sakit. Uji validitas di SD N Jambangan 01 yang
berjumlah 30 soal. Uji validtas soal tersebut dilakukan sebanyak 2 kali yaitu untk
soal pretest dan soal posttest. Untuk soal pretest materi yang digunakan adalah
tentang gaya karena materi tersebut telah dipelajari oleh kelas eksperimen maupun
kelas kontrol. Sedangkan materi yang digunakan untuk soal posttest adalah materi
tentang sumber daya alam. Mengukur validitas menggunakan bantuan program
SPSS 20 for windows dengan menggunakan Coreected Item-Total Correlation
yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai r hitung)
dibandingkan dengan nilai r tabel. Kriteria soal dikatakan valid, jika nilai R
hitung>0,3 (Sugiyono, 2010:178). Berikut soal yang telah di uji validitas dengan
bantuan program SPSS 20 for window.. Hasil uji validitas dapat dilihat pada
lampiran.
38
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen pretest
Indikator No Soal No. Soal
yang
valid
No.
Soal
yang
tidak
valid
Butir soal yang
digunakan untuk
pretest
Pergantian
nomor dalam
pretest
Menjelaskan
pengertian
gaya
1, 9 1 9 1 1
Menyebutkan
alat pengukur
gaya
4, 23 4 23 4 3
Pengaruh
gaya terhadap
gerak benda
2, 3, 6, 8,
10, 14, 25,
29
2, 6, 8,
10,
25,29
3, 14 2, 6, 8, 10, 25,29 2, 4, 5, 6, 15,
19
Contoh
kegiatan yang
dipengaruhi
gaya
5, 11, 13
16, 17, 20,
21, 26.
16,
17,20,21
, 26
5,
11,13
16, 17,20,21, 26 8, 9, 11, 12, 16
Menyebutkan
macam-
macam gaya.
7,12, 15,
24, 27, 28
12, 24,
27,28
7, 15 12, 24, 27,28 7, 14, 17, 18
Gaya dapat
mengubah
bentuk benda
18, 19, 22,
30
19, 22,
30
18 19, 22, 30 10, 13, 20
Jumlah 30 20 10 20 20
Sumber: data primer yang telah diolah
Dari tabel 3.9 di atas terdapat 20 soal yang valid adalah nomor 1, 2, 4, 6, 8, 10, 12,
16, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30. Sedangkan soal yang tidak valid
adalah nomor 3, 5, 7, 9, 11, 13, 14, 15, 18, 23. Soal yang valid tersebut kemudian
digunakan untuk pretest di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal-soal tersebut
mengalami pergantian nomor.
39
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Instrumen posttest Indikator No
Soal
No.
Soal
yang
valid
No.
Soal
yang
tidak
valid
Butir soal yang
digunakan untuk
postets
Pergantian
nomor dalam
posttest
Menjelaskan
pengertian sumber
daya alam
1, 10 1 10 1 1
Membedakan
sumber daya alam
berdasarkan
jenisnya.
22, 23 22 23 22 15
Membedakan
sumber daya alam
berdasarkan
sifatnya.
3, 8,
21
8, 21 3 8,21 6, 14
Memberikan
contoh sumber
daya alam
berdasarkan
jenisnya.
4, 6, 7,
9, 19,
20, 24,
25.
4, 6,
7,19,
20,
24, 25
9 4, 6, 7, 19,20, 24, 3, 4, 5, 12,
13, 16,
Memberikan
contoh sumber
daya alam
berdasarkan
sifatnya.
2, 5,
11, 12,
18 ,
27, 28.
2, 11,
12,
18,
27,
28,
5 2, 11, 12, 18, 27. 2, 7, 8, 11,
17
Mengidentifikasi
hubungan sumber
daya alam dengan
lingkungan.
29, 30 29, 30 29, 30 19, 20
Cara menjaga
lingkungan
terhadap sumber
daya alam yang
ada.
13, 14,
15, 16,
17, 26
16,
17, 26
13, 14,
15
16, 17, 26 9, 10, 18
Jumlah 30 22 8 20 20
Sumber: data primer yang telah diolah
40
Dari tabel 3.10 di atas terdapat 22 soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 4, 6, 7, 8, 11,
12, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 dan terdapat 8 soal yang
tidak valid yaitu nomor 3, 5, 9, 10, 13, 14, 15, 23 10, 23. Kemudian dipilih 20 soal
digunakan untuk posstest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam
penentuan pemilihan soal mengacu pada setiap indikator harus ada minimal 1 soal
untuk mewakilinya, untuk indikator yang terdapat beberapa soal yang valid dipilih
semua atau beberapa soal dengan memikirkan tingkat validitasnya. Soal-soal
tersebut mengalami pergantian nomor.
3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Priyatno (2010:97), uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui
konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan
tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Jadi data tersebut jika digunakan
berkali–kali akan menghasilkan data yang sama. Terdapat berbagai macam cara
pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpul data dalam penelitian ini salah
satunya dengan menggunakan Cronbach’s Alpha. Besarnya
koefisienAlphamerupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji
validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20 for
windows .Ujireliabilitas instrumendalam penelitian ini digunakan menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan untuk menguji soal
pretestdanposttest yang akan diberikan kepada siswa baik pada kelas kontrol
maupun kelas eksperimen. Menurut Sekaran (dalam Priyatno 2010:32)
menyatakan “Untuk pengujiannya biasanya menggunakan batasan-batasan
tertentu” batasan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.11
Kriteria Reliabelitas
α ≤ 0,6 kurang baik
0,7 dapat diterima
α > 0,8 Baik
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha >0,6. Reliabilitas
suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan program SPSS 20 for
windows yaitu dengan cara Analyze-Scale-Reliabilitty Analysis.
41
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabelitas Instrumen Pretest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,869 30
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 3.12 menunjukkan jumlah item soal adalah 30, dengan nilai Alpha
sebesar 0,869. Berdasarkan kriteria reliabilitas soal pada tabel 3.11, maka nilai
Alpha 0,869 dikategorikan reliabilitas baik sehingga instrumen tes ini dapat
digunakan untuk penelitian berikutnya.
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabelitas Instrumen Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,876 30
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 3.13 menunjukkan jumlah item soal adalah 30, dengan nilai Alpha
sebesar 0,876. Berdasarkan kriteria reliabilitas soal pada tabel 3.11, maka nilai
Alpha 0,876 dikategorikan reliabilitas baik sehingga instrumen tes ini dapat
digunakan untuk penelitian berikutnya.
3.5.3 Tingkat Kesukaran Soal
Selain uji validitas dan reliabilitas, untuk memperoleh soal yang baik juga
perlu adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran soal tersebut.Keseimbangan
yang dimaksud yaitu jumlah antara soal mudah, sedang, dan sukar
proporsional.Maka diperlukan analisis tingkat kesukaran soal. Untuk mengetahui
tingkat kesukaran soal digunakan:
P=B
JS
Keterangan: P = Taraf kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes
42
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh makin sulit
soal tersebut , dan sebaliknya. Kriteria indeks kesukaran soal yang dipakai yakni
sebagai berikut :
0 sampai 0,30 = soal kategori sukar
0,31sampai 0,70 = soal kategori sedang
0,71sampai 1,00 = soal kategori mudah
( Arikunto, 2012:223)
Tabel 3.14
Hasil Tingkat Kesukaran Soal Pretest
No
Indeks
Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran
Mudah Sedang Sukar
1 0,92 V
2 0,53
V
3 0,84 V
4 0,19
V
5 0,92 V
6 0,19
V
7 0,46
V
8 0,84 V
9 0,46
V
10 0,03
V
11 0,65
V
12 0,38
V
13 0,69
V
14 1 V
15 0,53
V
16 0,53
V
17 0,53
V
18 0,96 V
19 0,23
V
20 0,65
V
Jumlah 6 10 4
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 3.14 di atas terdapat 6 soal dengan kategori mudah, 10 soal dengan kategori
sedang, 4 soal dengan kategori sukar. Soal tersebur kemudian digunakan untuk pretest di
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
43
Tabel 3.15
Hasil Tingkat Kesukaran Soal Posttest
No Indeks Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran
Mudah Sedang Sukar
1 0,73 V - -
2 0,73 V - -
3 0,38 - V -
4 0,23 - - V
5 0,53 - V -
6 0,96 V - -
7 0,61 - V -
8 0,65 - V -
9 0,73 V - -
10 0,19 - - V
11 0,61 - V -
12 0,65 - V -
13 0,19 - - V
14 0,5 - V -
15 0,03 - - V
16 0,84 V - -
17 0,61 - V -
18 0,19 - - V
19 0,73 V - -
20 0,57 - V -
Jumlah 6 9 5
Sumber: Data primer yang telah di olah.
Dari tabel 3.15 di atas terdapat 6 soal dengan kategori mudah, 9 soal dengan kategori
sedang, 5 soal dengan kategori sukar. Soal tersebur kemudian digunakan untuk posttest di
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar IPA
yang berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data
berdistribusi normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan
teknik analisis data Parametrik, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat
44
digunakan teknik analisis data Non Parametrik.Uji normalitas dapat dihitung
menggunakan bantuan SPSS yaitu Analyse–DiscriptiveStatistics–Explore-
Masukkan Variabel Pada Dependent List–Plots–Normality Plots With Tests–
Continue–Ok. Metode pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut
Priyatno (2010:40) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) >0,05 maka data yang diuji
adalah berdistribusi nomal. Jika signifikansi(Asymp.sig) < 0,05 maka data yang di
uji tidak beristribusi normal.
3.6.1.1 Analisis Pretest
a. Kelas Eksperimen
1. Deskriptif Data
Hasil pretest siswa kelas eksperimen dapat dideskripsikan dengan bantuan
program SPSS versi 20 yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.16
Hasil Analisis Deskriptif Pretest Kelompok Eksperimen
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pretest_kelas_eksperimen 30 55 85 70,17 8,039
Valid N (listwise) 30
Berdasarkan tabel 3.16 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 30 siswa, nilai
tertingginya adalah 85, nilai terendahnya adalah 55. Rata-rata nilai dalam kelas
tersebut adalah 70,17 dan standar deviasinya 8,039.
2. Hasil Uji Normalitas pretest Kelas Eksperimen
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar IPA
yang berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data
berdistribusi normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan
teknik analisis data Parametrik, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat
digunakan teknik analisis data Non Parametrik. Metode pengambilan keputusan
pada uji normalitas menurut Priyatno (2010:40) yaitu jika signifikansi
(Asymp.sig) >0,05 maka data yang diuji adalah berdistribusi nomal. Jika
45
signifikansi(Asymp.sig) < 0,05 maka data yang di uji tidak beristribusi normal.
Adapun hasil uji normalitas dari data pretest kelas eksperimen dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 3.17
Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Eksperimen
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
pretest_kelas_eksperimen ,142 30 ,128 ,958 30 ,269
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 3.17 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas untuk pretest kelas
eksperimen yaitu 0,269. Hal itu menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran
untuk variabel pretest kelas eksperimen adalah normal karena 0,269 > 0,05.
b. Kelas Kontrol
1. Deskriptif Data
Hasil pretest siswa kelas kontrol dapat dideskripsikan dengan bantuan
program SPSS versi 20 yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.18
Hasil Analisis Deskriptif Pretest Kelompok Kontrol
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pretest_kelas_kontrol 29 55 85 69,66 7,898
Valid N (listwise) 29
Berdasarkan tabel 3.18 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 29 siswa, nilai
tertingginya adalah 85, nilai terendahnya adalah 55. Rata-rata nilai dalam kelas
tersebut adalah 69,66 dan standar deviasinya 7,898.
2. Hasil Uji Normalitas pretest Kelas Kontrol
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar IPA
yang berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data
46
berdistribusi normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan
teknik analisis data Parametrik, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat
digunakan teknik analisis data Non Parametrik. Metode pengambilan keputusan
pada uji normalitas menurut Priyatno (2010:40) yaitu jika signifikansi
(Asymp.sig) >0,05 maka data yang diuji adalah berdistribusi nomal. Jika
signifikansi(Asymp.sig) < 0,05 maka data yang di uji tidak beristribusi normal.
Adapun hasil uji normalitas dari data pretest kelas kontrol dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 3.19
Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Kontrol
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
pretest_kelas_kontrol ,138 29 ,166 ,956 29 ,256
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan tabel 3.19 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas untuk pretest kelas
kontrol yaitu 0,256. Hal itu menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk
variabel pretest kelas kontrol adalah normal karena 0,256 > 0,05.
3.6.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah kedua varian
kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau
berbeda. Jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat
dilakukan pemberian tindakan pada siswa kelas eksperimen yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran VAK dan pemberian tindakan pada kelas
kontrol yaitu dengan model pembelajaran SAVI. Pengujian homogenitas varian
dapat menggunakan bantuan SPSS (statistical product and service solution) yaitu
dengan langkah-langkah sebagai berikut: Analyze–Comperemean–OnewayAnova.
Metode pengambilan keputusan pada Uji Homogenitas menurut Priyatno
47
(2010:115) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data yang diuji adalah Homogen.
Jika signifikansi < 0,05 maka data yang di uji adalah tidak homogen. Untuk
melihat hasil uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kelas
kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.20
Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
pretest_kelas_kontrol
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,534 6 22 ,776
Berdasarkan tabel 3.20 dapat dilihat bahwa signifikansi 0,776 > 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol
mempunyai varian yang sama atau kedua kelas tersebut homogen. Setelah
diketahui hasil dari uji homogenitas dapat dilakukan penelitian.
3.6.3 Uji Beda Rata-rata
Uji beda rata-rata (uji-t) dapat dilakukan jika uji asumsi/prasyarat berupa
normalitas dan homogenitas terpenuhi. Konsep dari uji beda rata-rata adalah
membandingkan nilai rata-rata beserta selang kepercayaan tertentu
(confidenceinterval) dari dua populasi. Prinsip pengujian dua rata-rata adalah
melihat perbedaan variansi kedua kelompok data. Oleh karena itu, dalam
pengujian ini diperlukan informasi apakah varian kedua kelompok yang di uji
sama atau tidak (melakukan uji homogenitas). Setelah dilakukan uji homogen,
jika diperoleh hasil bahwa varian sama maka uji t menggunakan Equal Variances
Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal
Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Varian kedua kelompok
data tersebut akan berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya akan
membedakan rumus pengujiannya.
Dalam menggunakan uji-t ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Syarat/asumsi utama harus dipenuhi dalam menggunakan uji-t adalah data harus
berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka haru dilakukan
48
transformasi data terlebih dahulu untuk menormalkan distribusinya. Jika
transformasi yang dilakukan tidak mampu menormalkan distribusi data tersebut,
maka uji-t tidak valid untuk dipakai sehingga disasarkan untuk melakukan uji
non-parametrik.
Analisis uji beda rata-rata ini bisa dilakukan menggunakan bantuan
software SPSS yaitu dengan cara cara analyze → compare means → independent
→ sample t-test.
3.6.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan SPSS 20 for windows
yaitu uji t. Menurut Slameto (2015: 301-303), independent sample T-test atau uji t
smpel independen adalah penafsiran data dengan dua kasus yang berbeda, dengan
cara membandingkan rata-rata dua kelompok data. Syaratnya data harus berupa
variabel kuantitatif dalam dua kelompok yang berbeda dan sampel yang
digunakan acak terdistribusi normal. Kemudian peneliti merumuskan hipotesis
sebagai berikut:
Ho: Rata-rata nilai kelas eksperimen = Rata-rata nilai kelas kontrol, artinya
bahwa, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran VAK
dengan model pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar IPA pada siswa.
Ha: Rata-rata nilai eksperimen ≠ Rata-rata nilai kontrol, artinya bahwa, terdapat
perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran VAK dengan model
pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar IPA pada siswa.
Hasilnya dapat dilihat pada output SPSS yaitu tabel independent sample test, dari
hasil analisis tersebut diperoleh sig. pada F tes maupun T-test. Jika nilai sig. F tes
maupun T-tes > 0,05, maka Ho diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara model pembelajaran VAK dengan model pembelajaran SAVI
terhadap hasil belajar IPA pada siswa. Sedangan, jika sig. F tes maupun T-tes <
0,05, maka Ha diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara model
pembelajaran VAK dengan model pembelajaran SAVI terhadap hasil belajar IPA
pada siswa.
top related