bab iii metode penelitian 3.1 metode yang...
Post on 06-Mar-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
177
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan
Mengacu kepada variabel yang diteliti, penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode deskriptif evaluatif (Churchill & Lacobucci, 2005:79), yaitu
suatu metode yang digunakan untuk mengungkap berbagai fakta dari suatu
fenomena lapangan sehingga dapat dievaluasi berdasarkan tinjauan teoretis,
serta beberapa penelitian sebelumnya untuk mencapai tujuan penelitian berupa;
pengaruh motivasi belajar, kompetensi guru, fasilitas pembelajaran terhadap
efektivitas pembelajaran program PSG, serta pengaruh motivasi belajar,
kompetensi guru, fasilitas pembelajaran, dan efektivitas pembelajaran program
PSG terhadap kemampuan kerja lulusan SMK pada Bidang Studi Keahlian Bisnis
Manajemen di Kota Bandung.
Metode deskriptif evaluatif merupakan metode yang menekankan pada
studi untuk memperoleh informasi mengenai suatu gejala sosial pada saat
penelitian dilakukan. Pengumpulan data penelitian dilakukan secara tidak
langsung yaitu dengan cara menyebarkan instrumen penelitian berupa angket,
melakukan wawancara langsung, serta studi dokumentasi agar diperoleh
informasi yang lengkap.
178
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penelitian dilakukan untuk menggali informasi dan menganalisa lebih
mendalam tentang efektivitas proses pembelajaran program PSG dalam
menghasilkan lulusan SMK. Sejalan dengan itu desain penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif. Penelitian dimaksudkan untuk memberikan
gambaran tentang berbagai karakteristik variabel yang diteliti, serta
keterkaitannya dengan fenomena yang terjadi secara faktual di lapangan melalui
jawaban responden tentang; motivasi belajar, kompetensi guru, dan fasilitas
pembelajaran, pengaruhnya terhadap efektivitas pembelajaran program PSG.
Penelitian juga menjawab hipotesis yang diajukan sehingga dapat
menggambarkan hubungan kausalitas (sebab-akibat) antara variabel-variabel
yang diteliti (Aaker, 2004:75; Churchill and Lacobucci, 2005:74; Cooper and
Schindler, 2008: 20).
3.2 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini meliputi beberapa variabel yang dijelaskan sebagai
berikut: Variabel bebas (independent variables), terdiri dari variabel-variabel;
Motivasi Belajar (X1), Kompetensi Guru/Instruktur (X2), dan Fasilitas
Pembelajaran program PSG (X3); Variabel terikat (dependent variables) yaitu
Efektivitas Pelaksanaan Pembelajaran Program PSG (Y1), dan Kemampuan Kerja
Lulusan SMK (Y2). Setiap variabel penelitian diukur berdasarkan operasionalisasi
variabel yang dijelaskan sebagai berikut :
179
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Variabel Motivasi Belajar (X1) terdiri dari empat dimensi, yaitu: Tingkat
Perhatian (X11), Tingkat Relevansi (X12), Tingkat Kepercayaan Diri (X13), dan
Tingkat Kepuasan (X14), diukur dalam skala interval.
2. Variabel Kompetensi Guru/instruktur (X2) terdiri dari empat dimensi, yaitu:
Kompetensi Pedagogik (X21), Kompetensi Profesional (X22), Kompetensi
Kepribadian (X23), dan Kompetensi Sosial (X24), diukur dalam skala interval.
3. Variabel Fasilitas Pembelajaran program PSG (X3) terdiri dari empat dimensi,
yaitu: Pengelolaan peralatan dan bahan praktik di sekolah (X31), Pengelolaan
peralatan dan bahan praktik di institusi pasangan (X32), Analisis kebutuhan
fasilitas pembelajaran (X33), dan Kesesuaian fasilitas dan bahan praktik antara
sekolah dan institusi pasangan (X34), diukur dalam skala interval.
4. Variabel Efektivitas Pelaksanaan Pembelajaran Program PSG (Y1) terdiri dari
lima dimensi, yaitu: Bermakna (Y11), Terpadu (Y12), Berbasis Nilai (Y13),
Menantang (Y14), dan Aktif (Y15), diukur dalam skala interval.
5. Variabel Kemampuan Kerja Lulusan SMK (Y2) terdiri dari empat dimensi,
yaitu: Sosial Budaya (Y21), Akademik (Y22), Kepribadian (Y23), dan Profesional
(Y24), diukur dalam skala interval.
Secara rinci, operasionalisasi variabel penelitian disajikan pada tabel-
tabel berikut :
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
180
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Motivasi Belajar
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
Motivasi Belajar (X1)
Motivasi merupakan suatu keinginan yang menggambarkan usaha yang sungguh-sungguh untuk mencapai suatu tujuan, yang ditentukan oleh kemampuan berusaha dalam memuaskan berbagai kebutuhan individu. Motivasi biasanya berkaitan dengan usaha untuk mencapai suatu tujuan, fokus kepada suatu tujuan yang merefleksikan
Perhatian (X11) Tingkat Perhatian Tingkat keseriusan siswa dalam mengikuti pelajaran
Tingkat keingintahuan siswa
Tingkat respons siswa dalam menjawab pertanyaan guru
Tingkat respons siswa dalam menerima stimulus variasi metode pembelajaran
Tingkat respons siswa dalam menerima stimulus media pembelajaran
1. Siswa serius dalam mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran
2. Siswa secara aktif mengajukan pertanyaan kepada guru
3. Siswa antusias dalam memberikan komentar atau menjawab pertanyaan dari guru
4. Siswa terlibat dalam proses pembelajaran dengan menggunakan variasi metode pembelajaran tertentu yang disajikan guru
5. Siswa bersemangat dalam memanfaatkan media pembelajaran di kelas
Relevansi (X12) Tingkat Relevansi Tingkat respons siswa terhadap kejelasan tujuan
6. Siswa menerapkan tujuan pembelajaran dalam perilaku sehari-hari
181
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
keinginan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan, yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.
Robbins (2001); McClelland;
Keller (1983)
pembelajaran
Tingkat persepsi siswa terhadap pemenuhan kebutuhan untuk berprestasi
Tingkat persepsi siswa terhadap kesesuaian materi dengan kebutuhan dasar siswa
Tingkat persepsi siswa terhadap kesesuaian materi dengan manfaat yang dirasakan siswa
Tingkat persepsi siswa terhadap kesesuaian materi dengan perkembangan pribadi siswa
7. Materi yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan siswa untuk mencapai prestasi
8. Materi yang diberikan itu dapat meningkatkan nilai siswa
9. Materi yang diberikan itu bermanfaat dalam kehidupan siswa sehari-hari
10. Materi yang diberikan itu sesuai dengan perkembangan pribadi siswa
Kepercayaan Diri (X13)
Tingkat Kepercayaan Diri
Tingkat harapan siswa untuk meraih keberhasilan dalam
11. Siswa menunjukkan harapan tertentu dalam meraih keberhasilan belajarnya
182
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
belajar
Tingkat kemauan dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
Tingkat kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan lingkungannya
Tingkat keyakinan siswa untuk mengerjakan tugas (PR) sesuai dengan standar yang ditetapkan
Tingkat kemauan dan keyakinan siswa dalam memperbaiki kelemahan siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya
12. Siswa menunjukkan kemauan dan kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran
13. Siswa memiliki kepercayaan
diri dalam berinteraksi dengan lingkungan belajarnya, baik di kelas maupun di luar kelas
14. Siswa memiliki keyakinan
dalam mengerjakan tugas-tugas (pekerjaan rumah) sesuai dengan standar yang ditetapkan
15. Siswa memiliki kemauan dan
keyakinan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan mereka dalam meningkatkan prestasi belajarnya
Kepuasan (X14) Tingkat Kepuasan Tingkat penerimaan siswa atas pujian
16. Siswa berupaya keras mendapatkan tanggapan yang
183
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
yang diberikan guru
Tingkat upaya siswa dalam memperbaiki kegagalan
Tingkat upaya siswa dalam menerapkan pengetahuan yang dimilikinya
Tingkat kerja sama siswa dengan rekan lainnya dalam belajar bersama
Tingkat kebanggaan siswa terhadap prestasi belajar yang dicapainya
positif dari guru 17. Siswa meminta guru untuk
mengulang pelajaran yang belum dipahami
18. Siswa menunjukkan rasa senang ketika diminta untuk menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam proses pembelajaran
19. Siswa belajar bersama dengan teman-temannya untuk meningkatkan pemahaman mereka
20. Siswa menunjukkan rasa bangga terhadap prestasi belajar (nilai) yang diraihnya
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Kompetensi Guru
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
184
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
Kompetensi Guru (X2)
Standar kompetensi guru meliputi: “kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”, merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru profesional, dan harus dikembangkan lebih lanjut agar dapat melaksanakan perannya (kewajiban) sesuai dengan
Pedagogik (X21) Kompetensi Pedagogik (X21)
Tingkat kompetensi guru dalam menguasai karakteristik peserta didik
Tingkat kompetensi guru dalam merencanakan pembelajaran di kelas
Tingkat kompetensi guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas
Tingkat kompetensi guru dalam melakukan penilaian atas hasil pembelajaran di kelas
Tingkat kompetensi guru dalam memanfaatkan
21. Saya memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
22. RPP yang saya buat mengacu pada SK/KD sesuai dengan buku referensi yang ditentukan
23. Saya melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan.
24. Saya mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar secara objektif
25. Saya mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber dengan
185
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
tuntutan layanan pembelajaran
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Lampiran PERMENDIKNAS No. 16 Tahun 2007; Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional (X22) Kompetensi Profesional Tingkat kompetensi guru dalam memberikan materi pelajaran
Tingkat kompetensi guru dalam menyesuaikan materi dengan kebutuhan siswa
Tingkat kompetensi guru dalam pengembangan profesi secara reflektif
Tingkat kompetensi guru dalam mengikuti perubahan lingkungan belajar
Tingkat kompetensi guru dalam
26. Saya menerapkan SK/KD yang ditentukan dalam materi pelajaran yang diajarkan
27. Saya mengelola materi pelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
28. Saya melakukan penelitian
tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan
29. Saya mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
30. Saya memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
186
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
memanfaatkan teknologi informasi & komunikasi
pengembangan diri sebagai guru profesional
Kepribadian (X23)
Kompetensi Kepribadian
Tingkat kompetensi guru dalam menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab
Tingkat kompetensi guru dalam bersikap
Tingkat kompetensi guru dalam menjunjung kode etik profesi guru
Tingkat kompetensi guru dalam memberi teladan
Tingkat kompetensi guru dalam
31. Saya berupaya menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab sesuai dengan tugas saya sebagai guru
32. Saya bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam
33. Saya menerapkan kode etik profesi guru dengan berperilaku sesuai kode etik profesi guru
34. Perilaku saya dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya
35. Saya bersikap objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran
187
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
bertindak objektif
Sosial (X24) Kompetensi Sosial Tingkat efektivitas interaksi dengan teman sejawat
36. Saya berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif.
188
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
Tingkat efektivitas interaksi dengan orang tua peserta didik
Tingkat keterlibatan orang tua dalam program pembelajaran
Tingkat adaptasi dengan lingkungan sekolah
Tingkat pelaksanaan program dalam peningkatan kualitas pendidikan
37. saya berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik.
38. saya mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik
39. Saya beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik.
40. Saya melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan
189
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Fasilitas Pembelajaran
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
Fasilitas Pembelajaran (X3)
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat, dan
Pengelolaan di Sekolah (X31)
Pengelolaan peralatan dan bahan praktik di sekolah
Tingkat kelengkapan
Tingkat kelayakan
Tingkat keterpakaian
Tingkat pemeliharaan
Tingkat inovasi
41. Fasilitas peralatan dan bahan praktik tersedia secara lengkap di sekolah
42. Fasilitas peralatan dan bahan praktik di sekolah memenuhi standar kelayakan
43. Fasilitas peralatan dan bahan praktik digunakan di sekolah secara optimal oleh siswa dalam proses pembelajaran
44. Fasilitas peralatan dan bahan praktik di sekolah yang kondisinya tidak terpelihara
45. Tidak terdapat perubahan dalam inovasi fasilitas peralatan dan bahan praktik di sekolah
190
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
media pengajaran. Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman, dan sekolah, tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar, seperti taman sekolah untuk pengajaran biologi, halaman sekolah sekaligus sebagai lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.
Pengelolaan Fasilitas
Pengelolaan di Institusi Pasangan (X32)
Pengelolaan peralatan dan bahan praktik di institusi pasangan
Tingkat kelengkapan
Tingkat kelayakan
Tingkat keterpakaian
Tingkat pemeliharaan
Tingkat inovasi
46. Fasilitas peralatan dan bahan praktik tersedia secara lengkap di institusi pasangan
47. Fasilitas peralatan dan bahan praktik di institusi pasangan memenuhi standar kelayakan
48. Fasilitas peralatan dan bahan praktik digunakan di institusi secara optimal oleh siswa dalam proses pembelajaran PSG
49. Fasilitas peralatan dan bahan praktik di institusi pasangan yang kondisinya tidak terpelihara
50. Tidak terdapat perubahan dalam inovasi fasilitas peralatan dan bahan praktik di institusi pasangan
Analisis Kebutuhan (X33)
Analisis kebutuhan fasilitas pembelajaran
Tingkat perencanaan kebutuhan fasilitas pembelajaran
Tingkat orientasi fasilitas
51. Kebutuhan akan fasilitas pembelajaran PSG disusun oleh sekolah dan institusi pasangan secara bersama-sama
52. Fasilitas pembelajaran mengacu pada kebutuhan proses belajar
191
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
dan Bahan Praktek PSG (2007);
Mulyasa (2002)
pembelajaran pada kebutuhan siswa
Tingkat ketepatan penggunaan fasilitas pembelajaran
Tingkat pemecahan masalah dalam penggunaan fasilitas pembelajaran
Tingkat evaluasi penggunaan fasilitas pembelajaran
siswa
53. Siswa mendapatkan pengalaman mempergunakan fasilitas di sekolah sebagai bekal mempergunakan fasilitas di institusi pasangan
54. Pihak sekolah dan institusi pasangan secara bersama-sama mengatasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan fasilitas pembelajaran
55. Pihak sekolah dan institusi pasangan secara bersama-sama melakukan evaluasi mengenai efektivitas penggunaan fasilitas pembelajaran
Kesesuaian (X34) Kesesuaian fasilitas dan bahan praktik antar sekolah dan institusi pasangan
Tingkat spesifikasi fasilitas pembelajaran di sekolah dan institusi pasangan
Tingkat kesesuaian fasilitas di sekolah dan di institusi
56. Spesifikasi fasilitas yang tersedia di sekolah sudah jauh tertinggal oleh spesifikasi fasilitas pembelajaran di institusi pasangan
57. Pengalaman menggunakan fasilitas belajar di sekolah dapat menjadi bekal untuk magang di
192
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
pasangan
Tingkat kesenjangan fasilitas pembelajaran di sekolah dengan di institusi pasangan
Tingkat kemampuan siswa dalam beradaptasi dengan fasilitas di institusi pasangan
Tingkat aksesibilitas siswa dalam memanfaatkan fasilitas di institusi pasangan
IP 58. Terdapat kesenjangan antara
kondisi fasilitas pembelajaran di sekolah dengan kondisi fasilitas di institusi pasangan
59. Siswa mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan fasilitas yang tersedia di institusi pasangan
60. Siswa mengalami keterbatasan
dalam mengakses dan memanfaatkan fasilitas di institusi pasangan secara optimal
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian Efektivitas Pembelajaran Program PSG
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
Efektivitas Pelaksanaan
Bermakna (Y11) Tingkat Kebermaknaan Kebermaknaan kurikulum
61. Guru melakukan perencanaan, implementasi, dan penilaian
193
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
Pembelajaran Program PSG (Y1)
Efektivitas proses pembelajaran program PSG menggambarkan kegiatan interaksi antara guru/instruktur, peserta didik, dan sumber-sumber belajar lainnya, berlangsung di lingkungan sekolah dan institusi kerja pasangan, terintegrasikan secara sinkron dan dinamis, merujuk kepada kebutuhan belajar dan prakerin peserta didik, sehingga menjadi suatu proses
Kebermaknaan pengetahuan
Kebermaknaan keterampilan
Kebermaknaan keyakinan
Kebermaknaan sikap
kurikulum secara bermakna dalam kaitannya dengan PSG
62. Guru mengembangkan keterampilan pedagogik untuk agar siswa memperoleh pengetahuan yang bermakna
63. Guru menggunakan berbagai media dan teknologi pembelajaran agar siswa memperoleh keterampilan yang bermakna
64. Guru mengembangkan kurikulum dalam meningkatkan keyakinan siswa terhadap manfaat PSG
65. Guru mengembangkan kurikulum dalam mengembangkan sikap siswa
Terpadu (Y12) Tingkat Keterpaduan Pengembangan interrelated disciplines
Pengembangan inkuiri secara terpadu
66. Guru memadukan berbagai disiplin ilmu sebagai bekal siswa untuk mengikuti PSG
67. Guru berupaya mengembangkan model inkuiri dalam mata pelajaran yang diampunya
194
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
pembelajaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
Loree (1970),
Dunkin & Biddle (2007)
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
Keterpaduan dengan teknologi mutakhir
Keterpaduan dengan perangkat komunikasi
Keterpaduan dengan keterampilan membaca dan menulis
68. Guru menyelaraskan mata pelajaran yang diampunya dengan perkembangan teknologi mutakhir
69. Guru memadukan berbagai saluran komunikasi untuk kepentingan mata pelajaran yang diampunya
70. Guru mengembangkan keterampilan membaca dan menulis siswa
Berbasis Nilai (Y13)
Pembelajaran berbasis nilai
Kesadaran atas nilai
Penanaman nilai
Komitmen terhadap nilai
Sensitivitas nilai
71. Guru menggugah siswa untuk menyadari pentingnya nilai-nilai yang berlaku di masyarakat
72. Guru memiliki metode tertentu dalam menanamkan nilai-nilai kepada siswa
73. Guru memupuk komitmen siswa untuk mengintegrasikan nilai-nilai dalam kehidupannya
74. Guru mengembangkan sensitivitas agar siswa dapat
195
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
Tanggung jawab
siswa dapat menghargai perbedaan pendapat
75. Guru menekankan pada tanggung jawab pribadi siswa dan tanggung jawab sosial
Menantang (Y14)
Tingkat pembelajaran yang menantang
Variasi model
Pemikiran kritis
Investigasi
Inkuiri
Inovasi
76. Guru menggunakan berbagai model pembelajaran agar siswa bersemangat
77. Guru mendorong pengembangan pemikiran kritis siswa
78. PBM dilaksanakan untuk mendorong siswa berpikir kritis
79. Guru menggunakan berbagai variasi model pembelajaran untuk memantau siswa melakukan inkuiri
80. PBM dilaksanakan secara tepat untuk mendorong siswa memperoleh temuan baru
Aktif (Y15) Pembelajaran Aktif Penekanan pada siswa
Kerjasama siswa
81. PBM dilaksanakan dengan penekanan pada siswa
82. Siswa didorong untuk melakukan kerja kelompok
83. Guru dijadikan sebagai teladan
196
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
Pemodelan dari guru
Kemandirian belajar
Inisiatif
dalam pembelajaran siswa 84. Siswa didorong untuk dapat
belajar mandiri 85. Siswa didorong untuk memulai
inisiatif
Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Penelitian Kemampuan Kerja Lulusan SMK
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
Kemampuan Kerja Lulusan SMK (Y2)
Kualifikasi
Sosial Budaya (Y21)
Kemampuan Kerja Lulusan dalam aspek Sosial Budaya
Pemahaman terhadap nilai-nilai dan norma
Penerapan nilai-nilai
86. Lulusan memahami nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dan dijunjung tinggi oleh masyarakat
87. Lulusan menerapkan nilai-nilai
197
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan, yang relevan dengan perubahan kebutuhan terhadap tenaga kerja, maupun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dilihat dari aspek sosial kultural, akademik, kepribadian, dan profesional
Sutermeister (1976);
Gaffar (2007)
Gibson, et al. (1993); Konsep PSG pada SMK di Indonesia
dan norma di dunia kerja
Pemahaman terhadap dampak globalisasi
Dampak perubahan terhadap kemampuan lulusan
Adaptasi lulusan terhadap perubahan di dunia kerja
dan norma-norma yang berlaku sebagai pegangan hidup
88. Lulusan menguasai dan memahami perubahan-perubahan akibat dampak globalisasi yang mempengaruhi keseluruhan aspek kehidupan siswa
89. PSG memiliki dampak terhadap pembentukan watak dan kepribadian lulusan
90. Lulusan dapat beradaptasi dengan perubahan di dunia kerja
Akademik (Y22) Kemampuan Kerja Lulusan dalam aspek Akademik (Y22)
Penguasaan keterampilan kerja
Kesesuaian keahlian dengan tuntutan pekerjaan
Penerapan teknologi informasi
Pengakuan dari pengguna lulusan
91. Menguasai peralatan dan fasilitas yang diperlukan dalam pekerjaan di lapangan
92. Keahlian lulusan sesuai dengan tuntutan pekerjaan di lapangan
93. Lulusan dapat menerapkan teknologi informasi secara tepat guna
94. Kemampuan lulusan diakui oleh pengguna lulusan
198
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
(1996) Kepuasan pengguna lulusan
95. Pengguna lulusan puas dengan kemampuan kerja lulusan
Kepribadian (Y23)
Kemampuan Kerja Lulusan dalam aspek Kepribadian (Y23)
Etos kerja
Komitmen
Kemauan
Tanggung jawab
Rasa percaya diri
96. Lulusan memiliki etos kerja dalam melaksanakan tugas di tempat kerja
97. Lulusan memiliki komitmen dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan
98. Lulusan memiliki kemauan dalam mengembangkan karier di lapangan
99. Lulusan memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan fungsinya sebagai pekerja
100. Lulusan memiliki rasa percaya diri dan bangga terhadap pekerjaannya
Profesional (Y24)
Kemampuan Kerja Lulusan dalam Aspek Profesional (Y24)
Pengembangan potensi
Pemecahan masalah
Kemampuan beradaptasi
101. Lulusan mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam pekerjaan di lapangan
102. Lulusan memecahkan masalah pekerjaan yang dihadapi di lapangan
103. Lulusan beradaptasi dengan berbagai lingkungan pekerjaan
199
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konsep Variabel Subvariabel Indikator Alat Ukur Item Pernyataan
Pemanfaatan teknologi informasi
Pengembangan jaringan kerja
104. Lulusan memanfaatkan teknologi informasi dalam bekerja
105. Lulusan mengembangkan jaringan kerja dengan rekan kerja lain di tempat kerja yang berbeda
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
200
3.3 Populasi dan Sampel
Penelitian dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan dari suatu
populasi, yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Anggota populasi dalam
penelitian ini adalah guru-guru di Program Studi Akuntansi, Pemasaran, dan
Perkantoran pada 3 SMK Negeri dan 6 SMK Swasta di Kota Bandung, yang
membina mata pelajaran teori kejuruan di sekolah dan menjadi pembimbing
pada pelaksanaan prakerin di institusi kerja pasangan, berjumlah 238 personil
guru. Untuk kepentingan penelitian ini, seluruh populasi dijadikan sampel
penelitian (sampel jenuh).
Berikut disajikan nama-nama sekolah (SMK) yang menjadi anggota
populasi penelitian, yang ditentukan berdasarkan Hasil Akreditasi SMK/SMEA
tahun 2011, dilakukan oleh Badan Akrediatasi Sekolah/Madrasah (BAP–S/M)
Propinsi Jawa Barat, seperti terlihat dalam tabel berikut :
201
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 3.6 Hasil Akreditasi SMK/SMEA Tahun 2011 Badan Akreditasi Propinsi
Sekolah/Madrasah (Bap–S/M) Propinsi Jawa Barat
Thn. Nama Sekolah Alamat Program Keahlian NA Akred
Prkt Akred
2011 SMK Pajajaran 2 Bandung
Jl. Lodaya No. 38 Bandung
Administrasi Perkantoran 90 A
SMK Pajajaran 2 Bandung
Jl. Lodaya No. 38 Bandung
Akuntansi 90 A
SMK LPPM-RI Jl. Terusan Nilem Barat No. 49 B
Akuntansi 85 B
SMK Pasundan 1 Bandung
Jl. Balonggede No. 44 Bandung
Akuntansi 97 A
SMK Pasundan 1 Bandung
Jl. Balonggede No. 44 Bandung
Administrasi Perkantoran 97 A
SMK Pasundan 1 Bandung
Jl. Balonggede No. 44 Bandung
Pemasaran 97 A
SMK Puragabaya Jl. H. Yasin No. 59 Pasteur
Akuntansi 82 B
SMK Sumatra 40 Jl. Pahlawan No. 21 Bandung
Akuntansi 78 B
SMK Pasundan 4 Jl. Cikutra No. 201 Bandung
Pemasaran 87 A
2010 SMK N 11 Bandung
Jl. Budi Cilember Akuntansi 96 A
SMK N 11 Bandung
Jl. Budi Cilember Tata Niaga 98 A
SMK N 11 Bandung
Jl. Budi Cilember Rekayasa Perangkat Lunak 96 A
SMK N 11 Bandung
Jl. Budi Cilember Administrasi Perkantoran 97 A
SMK N 1 Bandung Jl. Wastukancana no 3 Pemasaran 97 A
SMK N 1 Bandung Jl. Wastukancana no 3 Akuntansi 96 A
SMK N 1 Bandung Jl. Wastukancana no 3 Administrasi Perkantoran 97 A
SMK N 1 Bandung Jl. Wastukancana no 3 Usaha Perjalaran Wisata 96 A
SMK Muslimin 1 Jl. Patuha No. 36 Akuntansi 87 A
SMK Muslimin 1 Jl. Patuha No. 36 Administrasi Perkantoran 86 A
SMK Muslimin 1 Jl. Patuha No. 36 Pemasaran 86 A
SMK Dhyana Sakti Jl. Ahmad Yani No.107 A Kosambi Bandung
Pemasaran 88 A
SMK Indonesia Raya Bandung
Jl. Prof. Suria Sumantri No. 33 B Bandung
Administrasi Perkantoran 90 A
SMK Indonesia Raya Bandung
Jl. Prof. Suria Sumantri No. 33 B Bandung
Akuntasi 90 A
SMK Mutiara Jl. Maleber Utara No. 37 Bandung
Akuntasi 72 B
2009 SMK Kiansantang Jl. Jendral Sudirman Penjualan 85 B
202
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Thn. Nama Sekolah Alamat Program Keahlian NA Akred
Prkt Akred
No. 330/77 Bandung
2008 SMK Bina Warga Jl. Buah Batu No. 135 Bandung
Akuntansi 72,29 B
SMK Bina Warga Jl. Buah Batu No. 135 Bandung
Sekertaris 70,72 B
SMK Bina Warga Jl. Buah Batu No. 135 Bandung
Penjualan 70,72 B
SMK Pasundan 3 Bandung
Jl. Sumatra No. 41 Bandung
Akuntansi 88,50 A
SMK Pasundan 3 Bandung
Jl. Sumatra No. 41 Bandung
Administrasi Perkantoran 92,83 A
SMK PGRI Kota Bandung
Jl. Cipagalo Girang No. 42
Administrasi Perkantoran 81,95 B
SMK LPPM-RI 2 Jl. Terusan Nilem Barat/Pasir Luyu Selatan No. 49 B
Penjualan 70,73 B
SMK Karya Pembangunan 2
Jl. A.H. Nasution No. 05 Ujung Berung
Administrasi Perkantoran 80,83 B
2007 SMK N 3 Bandung Jl. Solontongan no. 10 Administrasi Perkantoran 92,10 A
SMK N 3 Bandung Jl. Solontongan no. 10 Penjualan 92,80 A
SMK N 3 Bandung Jl. Solontongan no. 10 Koperasi
SMK N 3 Bandung Jl. Solontongan no. 10 Usaha Jasa Pariwisata 93,20 A
SMK N 3 Bandung Jl. Solontongan no. 10 Akuntansi 92,80 A
SMK Muhammadiyah 1
Jl. Kancil No. 1 Bandung
Penjualan 84,37 B
SMK Profita Jl. Pajagalan Blk. No. 67 Bandung
Administrasi Perkantoran 89,58 A
SMK Profita Jl. Pajagalan Blk. No. 67 Bandung
Akuntansi 89,53 A
SMK Profita Jl. Pajagalan Blk. No. 67 Bandung
Penjualan 88,88 A
SMK Kiansantang Jl. Jendral Sudirman No. 330/77 Bandung
Administrasi Perkantoran 86,75 A
SMK Kiansantang Jl. Jendral Sudirman No. 330/77 Bandung
Akuntansi 87,10 A
SMK Ma’arif Jl. Terusan Garunggung No. 9 Bandung
Penjualan 78,07 B
SMK Kencana Jl. Babakan Surabaya No. 44 Kiaracondong
Administrasi Perkantoran 94,55 A
SMK Kencana Jl. Babakan Surabaya No. 44 Kiaracondong
Akuntansi 95,05 A
SMK Kencana Jl. Babakan Surabaya No. 44 Kiaracondong
Perdagangan 94,55 A
SMK Muhammadiyah 2
Jl. Cilengkrang No. 7 Bandung
Administrasi Perkantoran 88,10 A
SMK ICB Cinta Jl. Pahlawan No. 19 Administrasi Perkantoran 89,22 A
203
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Thn. Nama Sekolah Alamat Program Keahlian NA Akred
Prkt Akred
Niaga Bandung
SMK ICB Cinta Niaga
Jl. Pahlawan No. 19 Bandung
Akuntansi 90,77 A
SMK ICB Cinta Niaga
Jl. Pahlawan No. 19 Bandung
Penjualan 89,67 A
SMK Bandung Selatan 2
Jl. Trs. Borobudur No. 1-4 Bandung
Administrasi Perkantoran 86,05 A
SMK Bandung Selatan 2
Jl. Trs. Borobudur No. 1-4 Bandung
Akuntansi 83,10 B
SMK Pelita Bandung
Jl. Sekejati No. 9 Bandung
Administrasi Perkantoran 86,97 A
SMK Pelita Bandung
Jl. Sekejati No. 9 Bandung
Penjualan 86,47 A
SMK Indonesia Raya Bandung
Jl. Prof. Suria Sumantri No. 33 B Bandung
Akuntansi 79,77 B
2005 SMK Pajajaran Bandung
Jl. Pajajaran Belakang Nol 37
Administrasi Perkantoran 83,68 B
SMK Pajajaran Bandung
Jl. Pajajaran Belakang Nol 37
Akuntansi 82,28 B
Sumber: Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah (BAP–S/M) Provinsi Jawa Barat 2011
Berdasarkan anggota populasi sekolah pada Tabel 3.6, kemudian
dilakukan penarikan atau penentuan anggota sampel (teknik sampling)
berdasarkan teknik tertentu agar dapat mewakili anggota populasi
(representative). Penarikan anggota sampel penelitian dilakukan dengan langkah-
langkah kerja sebagai berikut :
Pertama; Teknik sampling dilakukan untuk menentukan SMK yang
menjadi anggota sampel penelitian setelah diketahui terlebih dahulu anggota
populasinya. Mengingat perbandingan ukuran SMK Negeri dan SMK Swasta
adalah tidak proporsional jumlahnya, maka dengan memperhatikan strata
tertentu yaitu status akreditasi sekolah, penentuan ukuran sampel SMK
204
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dilakukan secara acak dan tidak proporsional berdasarkan strata (non-
proportionate stratified ramdom sampling method), sehingga dapat ditentukan
SMK mana yang menjadi anggota sampel penelitian.
Kedua; Teknik sampling untuk menentukan anggota sampel penelitian
(responden) setelah diketahui terlebih dahulu jumlah populasinya. Penentuan
anggota sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik sampling
jenuh, yaitu semua anggota populasi menjadi anggota sampel penelitian,
hasilnya diperoleh sebanyak 238 orang Guru Program Produktif sebagai
responden penelitian. Dalam tabel disajikan sebagai berikut :
Tabel 3.7. Nama Sekolah, Status Akreditasi dan Jumlah Guru PSG
Nama Sekolah Status
Akreditasi
Jumlah Guru Program Produktif Total
SMKN 1 Bandung A 39 SMKN 3 Bandung A 43 SMKN 11 Bandung A 42 Jumlah
124
SMK Pasundan 1 Bandung A 19
SMK Indonesia Raya Bandung A 18
SMK Profita Bandung A 22 Jumlah
59
SMK Bina Warga Bandung B 20
SMK Sumatra 40 B 18
205
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
SMK Kian Santang Bandung B 17
Jumlah 55
Total
238
Sumber: Hasil Akreditasi SMK Tahun 2011, Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/ Madrasah (BAP-SM) Provinsi Jawa Barat, 2011.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Fraenkel & Wallen (1993: 103) mengemukakan tiga metode umum
dalam pengumpulan data penelitian, yaitu : (1) researcher instruments, bahwa
untuk mendapatkan data, si peneliti langsung terjun ke lapangan dengan sedikit
atau tanpa keterlibatan pihak lain; (2) subject instruments, yaitu mendapatkan
data langsung dari subjek penelitian; dan (3) informant instruments, yaitu
mendapatkan data dari orang (informant) yang mengetahui banyak hal tentang
suatu subjek penelitian.
Penelitian ini menggunakan instrumen berdasarkan subject instrument,
yaitu berusaha untuk mendapatkan data/informasi secara langsung dari para
guru sebagai subjek penelitian, yang dilakukan melalui teknik penyebaran angket
atau kuesioner. Namun demikian untuk mendapatkan data yang lebih lengkap
dan akurat, penulis melakukan researcher instrument yaitu melakukan observasi
langsung ke lapangan, serta menggunakan informant instrument yaitu
melakukan wawancara langsung dengan personil sekolah lainnya, seperti kepala
206
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan wakil kepala sekolah, tenaga administrasi, rekan kerja guru lainnya, serta
peserta didik.
Adapun skala penilaian terhadap jawaban responden (kuesioner) yang
berhasil dijaring dilakukan dengan menggunakan skala lima model Multiple
Rating List Scale (Cooper and Schindler, 2003:255), yang menjelaskan bahwa
setiap alternatif jawaban responden ditentukan dalam rentang skor dari satu
sampai dengan lima.
Instrumen penelitian yang telah tersusun, terlebih dahulu disebarkan
kepada 30 orang responden dalam rangka menguji validitas dan reliabilitas
instrumen penelitian. Apabila dari jawaban responden hasilnya diperoleh item
pernyataan/pertanyaan yang tidak valid, maka item tersebut direvisi kembali
atau tidak dipakai lagi. Begitu pula apabila terdapat pernyataan yang tidak
reliabel, maka item instrument/kuesioner penelitian tersebut akan direvisi
kembali atau tidak dipakai lagi. Kuesioner yang sudah direvisi dan sudah diuji
cobakan kembali, serta hasilnya dinyatakan valid dan reliabel, langkah
selanjutnya adalah menyebarkan kuesioner kepada responden.
Uji validitas (uji kesahihan) dan uji reliabilitas (uji keandalan) suatu
instrumen penelitian mutlak diperlukan, mengingat informasi yang terjaring
harus menggambarkan keadaan yang sesungguhnya terjadi di lapangan, sehingga
pada gilirannya akan memberikan informasi yang valid dalam kaitannya dengan
207
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pengujian hipotesis penelitian. Ketepatan dalam menjawab permasalahan
penelitian akan ditentukan oleh kualitas data yang diuji dengan menggunakan
hipotesis asosiatif.
Uji validitas instrumen penelitian (angket) dilakukan dengan
menggunakan analisis bulir, yaitu dengan mengkorelasikan skor setiap bulir
dengan skor total. Rumus uji validitas instrumen penelitian disajikan :
))(( 22 yx
xyrxy
Sumber: Saefuddin Azwar (1992)
Keterangan : X = Nilai bulir Y = Skor total
Perhitungan uji validitas untuk masing-masing item instrumen pada
setiap variabel penelitian, disajikan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas
Variabel Motivasi Belajar Peserta Didik (X1)
Item r-
hitung r-
tabel Keputusan
i01 0.637 0.361 Valid
i02 0.482 0.361 Valid
i03 0.705 0.361 Valid
i04 0.574 0.361 Valid
i05 0.727 0.361 Valid
i06 0.546 0.361 Valid
i07 0.741 0.361 Valid
i08 0.543 0.361 Valid
i09 0.570 0.361 Valid
208
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Item r-
hitung r-
tabel Keputusan
i10 0.673 0.361 Valid
i11 0.810 0.361 Valid
i12 0.637 0.361 Valid
i13 0.652 0.361 Valid
i14 0.738 0.361 Valid
i15 0.617 0.361 Valid
i16 0.563 0.361 Valid
i17 0.683 0.361 Valid
i18 0.698 0.361 Valid
i19 0.381 0.361 Valid
i20 0.460 0.361 Valid
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas
Variabel Kompetensi Guru/Instruktur (X2)
Item r-
hitung r-
tabel Keputusan
i21 0.406 0.361 Valid
i22 0.599 0.361 Valid
i23 0.680 0.361 Valid
i24 0.728 0.361 Valid
i25 0.403 0.361 Valid
i26 0.603 0.361 Valid
i27 0.604 0.361 Valid
i28 0.664 0.361 Valid
i29 0.530 0.361 Valid
i30 0.536 0.361 Valid
i31 0.585 0.361 Valid
i32 0.738 0.361 Valid
i33 0.636 0.361 Valid
i34 0.634 0.361 Valid
209
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Item r-
hitung r-
tabel Keputusan
i35 0.600 0.361 Valid
i36 0.717 0.361 Valid
i37 0.662 0.361 Valid
i38 0.676 0.361 Valid
i39 0.666 0.361 Valid
i40 0.627 0.361 Valid
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas
Variabel Fasilitas Pembelajaran Program PSG (X3)
Item r-
hitung r-
tabel Keputusan
i41 0.561 0.361 Valid
i42 0.755 0.361 Valid
i43 0.799 0.361 Valid
i44 0.854 0.361 Valid
i45 0.667 0.361 Valid
i46 0.444 0.361 Valid
i47 0.845 0.361 Valid
i48 0.735 0.361 Valid
i49 0.839 0.361 Valid
i50 0.601 0.361 Valid
i51 0.601 0.361 Valid
i52 0.863 0.361 Valid
i53 0.810 0.361 Valid
210
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Item r-
hitung r-
tabel Keputusan
i54 0.808 0.361 Valid
i55 0.430 0.361 Valid
i56 0.557 0.361 Valid
i57 0.784 0.361 Valid
i58 0.755 0.361 Valid
i59 0.759 0.361 Valid
i60 0.433 0.361 Valid
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas
Variabel Efektivitas Pembelajaran Program PSG (Y1)
Item r-
hitung r-
tabel Keputusan
i61 0.605 0.364 Valid
i62 0.877 0.364 Valid
i63 0.781 0.364 Valid
i64 0.598 0.364 Valid
i65 0.739 0.364 Valid
i66 0.613 0.364 Valid
i67 0.850 0.364 Valid
i68 0.861 0.364 Valid
i69 0.806 0.364 Valid
211
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
i70 0.649 0.364 Valid
i71 0.753 0.364 Valid
i72 0.846 0.364 Valid
i73 0.837 0.364 Valid
i74 0.772 0.364 Valid
i75 0.764 0.364 Valid
i76 0.645 0.364 Valid
i77 0.842 0.364 Valid
i78 0.857 0.364 Valid
i79 0.642 0.364 Valid
i80 0.762 0.364 Valid
i81 0.665 0.364 Valid
i82 0.810 0.364 Valid
i83 0.797 0.364 Valid
i84 0.826 0.364 Valid
i85 0.747 0.364 Valid
Tabel 3.12 Hasil Pengujian Validitas
Variabel Kemampuan Kerja Lulusan SMK (Y2)
Item r-
hitung r-
tabel Keputusan
i86 0.503 0.364 Valid
i87 0.782 0.364 Valid
i88 0.831 0.364 Valid
i89 0.710 0.364 Valid
i90 0.536 0.364 Valid
i91 0.611 0.364 Valid
i92 0.851 0.364 Valid
i93 0.828 0.364 Valid
212
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Item r-
hitung r-
tabel Keputusan
i94 0.755 0.364 Valid
i95 0.701 0.364 Valid
i96 0.706 0.364 Valid
i97 0.813 0.364 Valid
i98 0.771 0.364 Valid
i99 0.730 0.364 Valid
i100 0.763 0.364 Valid
i101 0.758 0.364 Valid
i102 0.823 0.364 Valid
i103 0.848 0.364 Valid
i104 0.730 0.364 Valid
i105 0.408 0.364 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas terhadap item instrumen penelitian untuk
variabel motivasi belajar, variabel kompetensi guru/instruktur, variabel fasilitas
pembelajaran, variabel efektivitas pembelajaran program PSG, dan variabel
kemampuan kerja lulusan SMK, seperti disajikan pada beberapa tabel di atas
(Tabel 3.7, Tabel 3.8, Tabel 3.9, Tabel 3.10 dan Tabel 3.11), menunjukkan bahwa
hasil uji validitas setiap item instrumen variabel penelitian semuanya
menghasilkan angka koefisien korelasi di atas 0,364 pada n = 30, artinya semua
item instrumen penelitian dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji validitas,
instrumen penelitian berupa angket dapat dinyatakan memenuhi persyaratan
validitas sebagai alat ukur yang berkualitas, sehingga dapat digunakan sebagai
alat pengumpul data yang andal.
213
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Uji reliabilitas instrumen penelitian (kuesioner) dilakukan untuk
mengetahui konsistensi suatu kuesioner sebagai alat ukur yang handal, sehingga
hasil pengukuran yang dilakukan dapat dipercaya. Berkenaan dengan uji
reliabilitas Azwar (1992:4) mengemukakan, suatu hasil pengukuran dapat
dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subjek yang sama (homogen), diperoleh hasil yang relatif sama selama
aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Hasil yang relatif
sama menggambarkan adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil
diantara hasil pengukuran dalam beberapa kali pengukuran.
Rumus yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen
penelitian adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (1951), sebagai berikut:
2
2
11 1.1
t
i
k
kr
Sumber: Saefuddin Azwar (1992)
Hasil perhitungan, selanjutnya dibandingkan dengan tabel interpretasi
dengan nilai r, seperti terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.13 Nilai Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas
214
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
0,000 – 0,199
0,200 – 0,399
0,400 – 0,599
0,600 – 0,799
0,800 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Sumber: Arikunto, Suharsimi (1995)
Hasil uji reliabilitas instrumen untuk setiap variabel penelitian disajikan
dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.14 Hasil Pengujian Reliabilitas Setiap Variabel
Variabel Koefisien Signifikansi Keterangan
X1 0,914 0.364 Reliabel
X2 9,912 0.364 Reliabel
X3 0,942 0.364 Reliabel
Y1 0,982 0.364 Reliabel
Y2 0,949 0.364 Reliabel
Berdasarkan hasil uji reliabilitas item instrumen penelitian untuk
variable; motivasi belajar, variabel kompetensi guru/instruktur, variabel fasilitas
pembelajaran, variabel efektivitas pembelajaran program PSG, dan variabel
kemampuan kerja lulusan SMK, seperti disajikan pada beberapa tabel di atas
(Tabel 3.14), terlihat bahwa nilai koefisien reliabilitas setiap variabel penelitian
lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai tabel koefisien reliabilitas, yaitu
0,364 untuk n = 30. Artinya instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel
215
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan termasuk kategori sangat kuat untuk tiap-tiap variabel penelitian.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, maka instrumen penelitian berupa angket yang
digunakan untuk mengukur setiap variabel dalam penelitian ini adalah
merupakan alat ukur yang reliabel atau dapat dipercaya.
Hasil perhitungan uji validitas harus menunjukkan bahwa semua item
instrumen untuk setiap variabel penelitian adalah valid. Demikian juga hasil
perhitungan uji reliabilitas item instrumen untuk semua variabel harus
menunjukkan tingkat reliabilitas yang tinggi. Hasil perhitungan uji validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian yang valid dan reliabel merupakan persyaratan
suatu instrumen penelitian untuk menjaring data penelitian.
3.5 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
Analisis deskriptif dan analisis verifikatif digunakan sebagai alat analisis
dan interpretasi terhadap hasil pengolahan data penelitian. Analisis deskriptif
dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik setiap variabel yang diteliti,
sedangkan analisis verifikatif digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
diajukan dengan bantuan uji statistik deskriptif dan uji statistik model SEM
(structural equation model).
Analisis deskriptif adalah jenis statistik yang digunakan untuk
menggambarkan sejauh mana tanggapan responden, yaitu para guru yang
216
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
membina mata pelajaran rumpun produktif, terhadap motivasi belajar,
kompetensi guru, pegunaan fasilitas pembelajaran, efektivitas proses
pembelajaran program PSG, dan kemampuan kerja lulusan SMK. Penilaian
dengan menggunakan teknik analisis deskriptif terhadap skor yang diperoleh,
bisa lebih bermakna karena skornya dianggap mempunyai skala pengukuran
interval (Aaker, 2004:28; Cooper, 2006:339), dimana data yang berhasil
dikumpulkan dapat diketahui rata-rata hitung dan simpangan baku atau standar
diviasinya.
Pelaksanaan penghitungan skor data yang terkumpul, dilakukan dengan
terlebih dahulu menentukan range interval, dengan yang menggunakan rumus
sebagai berikut:
Range = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
Jumlah Range
Adapun analisis verifikatif yang dilakukan dengan menggunakan uji
statistik dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu
dari data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan alat berupa
uji Model Persamaan Struktural (Structural Equation Model-SEM). Uji statistik
model SEM merupakan teknik statistik dalam menganalisis variabel indikator,
variabel laten, dan kekeliruan dalam pengukuran (Joreskog & Sorbom, 1996
dalam Kusnendi, 2005). Uji statistik SEM dianggap tepat dalam penggunaannya
217
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
untuk menganalisis hubungan antara variabel laten yang satu dengan variabel
laten lainnya, dalam bentuk persamaan struktur (structural equation) dengan
memperhatikan kekeliruan dalam pengukuran. Dalam hal ini model persamaan
struktural dapat juga digunakan untuk menganalisis hubungan dua arah
(reciprocal).
Sejalan dengan penggunaan model persamaan struktural, pelaksanaan
pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan program LISREL
(Linier Structural Relationship) dan SPSS-AMOS yang merupakan paket program
statistik. Model persamaan struktural merupakan suatu persamaan pengukuran
dan persamaan struktural, oleh karena itu hubungan antara variabel indikator
dengan variabel lainnya menggambarkan suatu persamaan pengukuran,
sedangkan hubungan antara variabel laten dengan variabel lainnya
menggambarkan persamaan struktural.
Model persamaan struktural dalam penelitian ini disajikan sebagai
berikut :
B
Model persamaan pengukuran untuk y
y
y
Model persamaan pengukuran untuk x
218
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
x
x
Keterangan :
y = vektor variabel endogen yang dapat diamati berukuran p x 1 x = vektor variabel eksogen yang dapat diamati berukuran p x 1 = vektor random dari variabel laten endogen berukuran m x 1
= vektor random dari variabel laten eksogen berukuran n x 1
= vektor kekeliruan pengukuran dalam y
= vektor kekeliruan pengukuran dalam x
y = matriks koefisien regresi y atas berukuran p x m
x = matriks koefisien regresi x atas berukuran q x n
= matriks koefisien variabel dalam persamaan struktural berukuran
m x n B = matriks koefisien variabel dalam persamaan struktural berukuran
m x n
= vektor kekeliruan persamaan dalam hubungan struktural antara
dan berukuran m x 1
Penelitian ini menggunakan SEM dengan first-order, mengingat
beberapa persyaratan untuk menggunakan second-order tidak terpenuhi, antara
lain terdapat beberapa variabel yang memiliki indikator atau dimensi kurang dari
tiga, sedangkan persyaratan minimum untuk menggunakan second-order adalah
memiliki tiga konstruk (indikator atau dimensi) first-order (Hair et al., 2010:736).
Selanjutnya Hair menambahkan jika semua item menggunakan jenis skala
pengukuran (rating scale) yang sama, maka umumnya digunakan first-order.
Berkenaan dengan hal ini, Tai-Quan Peng (2009: 47) mengungkapkan bahwa
pemilihan antara first-order atau second-order lebih pada kebutuhan teoretis.
Jika secara teori dituntut adanya penjelasan lebih lanjut maka disarankan
219
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menggunakan second order, dengan maksud untuk menjelaskan kovarians secara
lebih parsimoni. Berdasarkan beberapa alasan tersebut, analisis data dalam
penelitian ini menggunakan first-order.
Prosedur pengujian data penelitian dengan menggunakan Structural
Equation Modeling (SEM) diuraikan sebagai berikut:
a. Menjumlahkan skala butir-butir setiap konstruk menjadi suatu indikator
summed scale.
b. Melakukan standarisasi tiap indikator dengan mean = 0, deviasi standar = 1.
c. Menetapkan error () dan lambda () term pada analisis model pengukuran.
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian fit antara model
teoretis dan model aktual. Jika model konseptual yang diajukan menunjukkan
good fit dengan model aktual, maka hal tersebut menunjukkan penguatan
terhadap model. Sebaliknya, apabila model konseptual yang diajukan
menunjukkan poor fit, maka model ini tidak menunjukkan penguatan. Dalam
pengujian model ini dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS dan AMOS,
bahwa suatu model dikategorikan sebagai model yang fit, apabila dapat
memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut (Hair et al., 1998; Ghozali dan
Fuad, 2005):
a. Nilai chi-square yang rendah dengan tingkat probabilitas lebih besar dari
0,01.
220
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Nilai rasio chi-square dengan degree of freedom antara 2 sampai 5.
c. Nilai Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) ≤ 0,08.
d. Nilai Goodness of Fit Index (GFI) ≥ 0,8.
e. Normed Fit Index (NFI) ≥ 0,90.
f. Comparative Fit Index (CFI) ≥ 0,90.
g. Incremental Fit Index (IFI) ≥ 0,90.
Model Persamaan Struktural (Structural Equation Model) dalam
penelitian ini, disajikan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Persamaan Struktural Secara Keseluruhan
X1
X11 dx11 1
1
X12 dx12 1
X13 dx13 1
X14 dx14 1
X2
X21 dx21
X22 dx22
X23 dx23
X24 dx24
1 1
1
1
1
X3
X31 dx31
X32 dx32
X33 dx33
X34 dx34
1 1
1
1
1
Y2
Y21 dy21
Y22 dy22
Y23 dy23
Y24 dy24
1
1
1
1
1
Y1
Y11
dy11
Y12
dy12
Y13
dy13
Y14
dy14
1
1 1 1 1
Y15
dy15 1
ey2
1
ey1 1
221
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Keterangan:
X1 = Motivasi Belajar X2 = Kompetensi Guru/Instruktur X3 = Fasilitas Pembelajaran Y1 = Efektivitas Pembelajaran Program PSG Y2 = Kemampuan Kerja Lulusan
X11 = Perhatian X12 = Relevansi X13 = Kepercayaan diri X14 = Kepuasan
X21 = Kompetensi Pedagogik X22 = Kompetensi Profesional X23 = Kompetensi Kepribadian X23 = Kompetensi Sosial
X31 = Pengelolaan Fasilitias di Sekolah X32 = Pengelolaan di Institusi Pasangan X33 = Analisis Kebutuhan X34 = Kesesuaian
Y1 = Bermakna Y2 = Terpadu Y3 = Berbasis Nilai Y4 = Menantang Y5 = Aktif
Y21 = Sosial-Budaya Y22 = Akademik Y23 = Kepribadian Y24 = Profesional
ey1 = error Y1 ey2 = error Y2
3.6 Keterbatasan Penelitian
222
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Hasil penelitian yang berusaha menjawab permasalahan tentang
efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG mempunyai beberapa
keterbatasan, antara lain: (1) keterbatasan instrumen penelitian, (2)
keterbatasan responden, (3) keterbatasan sosial-budaya, dan (4) keterbatasan
teoretik, seperti diuraikan sebagai berikut : Keterbatasan instrumen penelitian,
penulis melihat bahwa dalam penyusunan instrumen penelitian kiranya masih
bisa dikembangkan lebih lanjut kedalam sub-subvariabel sehingga mampu
melihat kontribusi dari masing-masing sub-variabel terhadap variabel yang
diteliti dalam menjawab permasalahan penelitian.
Keterbatasan responden penelitian, bahwa dalam memecahkan
permasalahan efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG untuk
menghasilkan lulusan yang berkemampuan relevan dengan kebutuhan
masyarakat, penentuan responden penelitian masih terbatas hanya dilakukan
pada lingkup satu kota, yaitu pada tiga SMK Negeri dan pada enam SMK Swasta
di Kota Bandung. Keterbatasan ini mengindikasikan masih terdapat peluang
untuk memperbesar ukuran sampel penelitian.
Keterbatasan sosial-budaya, kaitannya dengan upaya menjaring
informasi/data penelititn, dimana respondennya adalah para guru SMK yang
membina mata pelajaran teori kejuruan dan praktek keahlian produktif, penulis
melihat adanya suatu keterbatasan waktu para guru dalam mengisi instrumen
223
AHIM SURACHIM, 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penelitian atau dalam menyatakan pendapatnya, sehingga memungkinkan
menjadi salah satu kendala dalam memperoleh informasi penelitian yang lebih
valid. Namun demikian upaya sosialisasi telah dilakukan dengan maksud untuk
memberikan bantuan kepada responden tentang cara mengisi/menjawab
instrumen penelitian.
Keterbatasan teoretik, kaitannya dengan upaya menjawab
permasalahan penelitian yang diajukan, penulis merasa masih perlu menggali
lebih lanjut tentang teori-teori yang relevan sehingga dapat memberikan
wawasan yang lebih lengkap khusunya tentang variabel motivasi belajar,
kompetensi guru dan instruktur, sarana dan prasarana pembelajaran, efektivitas
pelaksanaan pembelajaran program PSG, serta kemampuan kerja lulusan SMK
sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang siap memasuki arena persaingan
yang berkembang semakin kompetitif.
top related