bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakterisitik...
Post on 26-Apr-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakterisitik Subjek Penelitian
Berisi tentang tempat, waktu dan subjek penelitian yang akan
dilakukan dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti
komposisi siswa laki-laki dan perempuan, latar belakang dan siapa saja
yang terlibat dalam penelitian ini.
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Ronggo 01 Kecamatan
Jaken kabupaten Pati pada siswa kelas IV semester I tahun pelajaran
2016/2017. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD
Negeri Ronggo 01 yang terletak di Desa Ronggo Kecamatan Jaken
Kabupaten Pati Jawa Tengah dan Gugus sekolah ini adalah Gugus
panglima Sudirman. SDN Ronggo 01 berjarak sekitar 12 Km dari Dinas
Pendidikan Kecamatan yang juga termasuk SD terpencil . Desa Ronggo
merupakan daerah yang cukup jauh dari laut, sehingga 75% mata
pencaharian penduduknya adalah bertani. Rata–rata keadaan
perekonomian penduduk desa Ronggo masih terbilang kurang. SD
Negeri Ronggo 01 sering mengikuti lomba dan mendapatkan prestasi
yang cukup memuaskan, baik dalam lomba tingkat kecamatan, kota
maupun provinsi. Waktu Penelitian penelitian dilakukan pada
semester I tahun pelajaran 2016/2017 di SD Negeri Ronggo 01 mulai
bulan juni sampai selesai Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan
yaitu bulan Juli sampai bulan Agustus 2016. Bulan Juni persiapan
dengan membuat proposal penelitian, bulan Juli merupakan perencanaan
tindakan yang meliputi menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran
berdasarkan materi IPA yang akan diajarkan, menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapakan kartu soal dan kartu
jawaban, menyiapkan alat peraga, menyusun lembar observasi
28
aktivitas guru dan siswa dan yang terakhir yaitu menyusun soal tes
formatif. Sedangkan pada bulan Agustus merupakan pelaksanaa
penelitian siklus I dan Siklus II. Selanjutnya pada bulan peneliti
mengolah data hasil penelitian, menyusun laporan penelitian , konsultasi
laporan serta persiapan untuk melaksanakan ujian ujian.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No KegiatanJuni Juli Agustus
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 41 Penyusunan Proposal x2 Pengajuan proposal x3 Penyusunan Instrumen x
4
Observasi PBM di Kelas pada Pra-siklus dan Pembahasan hasil Pra-siklus
x
x
5
Observasi PBM di Kelas Siklus 1 dan Pembahasan hasil sikluske-1
x x x
6
Observasi PBM di Kelas Siklus 2 dan Pembahasan hasil sikluske-2
x x
x
7 Membuat kesimpulan x8 Menyusun laporan x x
Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa kode X menunjukkan
tahap persiapan yang dilaksanakan pada bulan Juni, kode X menunjukkan
tahap perencanaan yang dilaksanakan pada bulan minggu ke tiga sampai awal
bulan Agustus, X di bulan Agustus menunjukkan tahap pelaksanaan yang
dilaksanakan pada Minggu ke satu dan kedua dan yang terakhir yaitu X
bulan agustus sampai selesai menunjukkan tahap pelaporan penelitian.
3.1.2 Karakterisitik Subjek Penelitian
29
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV
sejumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 11 siswa
perempuan. Karakteristik siswa kelas IV yang rata - rata berumur 11 tahu
menuju tahap berpikir konkret atau nyata. Kondisi sosial ekonomi orang
tua siswa juga sangat beragam. Sebagian besar berprofesi 75% sebagai
petani. Banyak siswa yang kurang dipantau dalam perkembangan belajarnya.
Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, banyak siswa yang asyik
bermain sendiri, berbincang – bincang dengan temannya tanpa
memperhatikan guru yang sedang menjelaskan dan siswa kurang aktif
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Sehingga dalam hal ini
mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran IPA yang
masih rendah.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian
Tindakan Kelas kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian dengan
cara kolaborasi antara peneliti, observer dan guru kelas IV di SD Negeri
Ronggo 01.
3.3 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu Example non
example dan hasil belajar IPA. Adapun rinciannya sebagai berikut:
1) Example non example merupakan variabel independen atau variabel
bebas dalam penelitian ini. Variabel bebas adalah variabel yang
keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain atau tidak
tergantung oleh variabel yang lain.
2) Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Ronggo 01 merupakan
variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini. Variabel
terikat adalah unsuryang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas.
30
Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel yang digunakan dalam
penelitian ini mengandung arti bahwa model pembelajaran Example non
example mempengaruhi hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri
Ronggo 01 Kabupaten Pati. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
yaitu Example non Example dan hasil belajar IPA. Adapun rinciannya
sebagai berikut
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan model Hopkins
dalam Arikunto (2009:105) yang menggambarkan adanya tiga langkah,
meliputi: perencanaan tindakan (planning), penerapan tindakan (action)
dan observasi (observation), serta melakukan refleksi (reflecting). Rincian
prosedur tindakan dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan oleh Hopkins
Berdasarkan gambar 3.1, penelitian akan dilaksanakan melalui
beberapa siklus sampai proses belajar dan hasil belajar mencapai
indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh peneliti. Sebelum
dilaksanakan penelitian, peneliti menyusun suatu perencanaan mengenai
apa saja yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan
pembelajaran. Setelah perencanaan akan dilaksanakan tindakan dengan suatu
pengamatan tentang jalannya tindakan dalam pembelajaran. Setelah
31
tindakan kemudian dilaksanakan refleksi berdasarkan hasil pengamatan.
Hasil refleksi untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang
ditemukan pada tindakan siklus I kemudian akan dilaksanakan dan
diperbaiki pada siklus selanjutnya.
3.4.1 Rencana Tindakan Siklus I
Berdasarkan pembelajaran Example non Example pada mata pelajaran IPA
maka kegiatan siklus I dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Menentukan SK, KD, dan indikator pembelajaran berdasarkan materi
IPA yang akan diajarkan.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Menyiapakan contoh- contoh gambar, video materi pembelajaran.
d. Menyiapkan alat peraga (Lapetopte, LCD Proyektor, Sound system)
e. Menyusun lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
f. Menyusun soal tes formatif.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Observasi
tidak dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena observasi
dilakukan selama tindakan berlangsung dan peneliti mempunyai peran
sebagai observer. Observer mengamati jalannya pembelajaran untuk
menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa
dalam pembelajaran. Observer melakukan pengamatan terhadap proses
pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru
dan lembar observasi aktivitas siswa. Adapun gambaran pelaksanaan
tindakan sebagai berikut:
a) Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
32
b) Mempersiapkan media pembelajaran dan menyampaikan tujuan
pembelajaran.
c) Melakukan apersepsi untuk menuju materi yang akan disampaikan.
d) Guru menyampaikan dan menyajikan materi melalui/ berbantu audio
visual (LCD Proyektor) diiringi tanya jawab dengan siswa.
e) Pembagian kelompok, yakni kelompok untuk melakukan diskusi
menjawab soal yang akan di berikan guru.
f) Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan pembelajaran dalam menjawab
pertanyaan..
g) Siswa melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang di berikan
guru berkaitan dengan materi yang telah di tampilkan.
h) Masing – masing Kelompok menjawab pertanyaan atau
mempresentasikan jawaban di depan kelas .
i) Kelompok yang lain memberikan tanggapan jawaban yang sudah di
sampaikan oleh kelompok yang berpresentasi.
j) Guru menjadi moderator dan narasumber dalam kegiatan diskusi antar
kelompok.
k) Guru membimbing siswa dalam menarik kesimpulan.
l) Guru menanamkan nilai moral pada siswa berdasarkan kegiatan
pembelajaran yang baru saja dilakukan dan bersama siswa menarik
kesimpulan disertai menulis dalam buku tulis siswa dilanjuutkan
menempelkan hasil diskusi pada papan pajangan siswa.
m) Siswa mengerjakan soal – soal tes formatif.
3. Tahap Refleksi
Pada tahap ini perlu memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan
hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Kemudian
melakukan analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan,
kekurangan atau kelemahan yang diperoleh selama pelaksanaan siklus
pertama sebagai masukan untuk siklus berikutnya. Berdasarkan data
yang telah dianalisis tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan apakah
semua kegiatan telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
33
Pada tahap refleksi juga dilakukan perencanaan tindak lanjut siklus II
untuk memperbaiki kekurangan siklus I.
3.4.2 Rancangan Siklus II
Rancangan siklus II dan seterusnya sama seperti pada siklus I, tetapi
dikembangkan berdasarkan refleksi siklus I dengan langkah-langkah seperti
pada siklus I. Penelitian dilakukan sampai semua indikator baik indikator proses
maupun indikator hasil sudah mencapai indikator kinerja.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Berikut ini akan disajikan mengenai teknik dan instrumen pengumpulan
data. Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah teknik observasi dan teknik tes. Sedangkan instrumen pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan butir soal tes dengan
bentuk pilihan ganda.
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu dengan
teknik observasi dan tes. Teknik observasi digunakan untuk mengukur
aktivitas guru, dan aktivitas siswa. Sedangkan teknik tes yang berbentuk soal
pilihan ganda digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
a) Observasi
Observasi adalah suatu proses pengambilan data dalam penelitian ketika
peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian menurut Hamzah (2006:90).
Teknik observasi ini digunakan untuk mengetahui perkembangan aktivitas guru
dan aktivitas siswa dalam menerapkan pembelajaran make a match pada mata
pelajaran IPA.Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian
melalui pengisian lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi
siswa pada setiap pertemuan. Masing-masing indikator terdapat pada lembar
observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa. Untuk menentukan apakah
aktivitas guru dan aktivitas siswa sudah berjalan baik atau belum, peneliti
membuat 4 kategori yaitu kategori sangat baik, baik, cukup dan kurang. Jumlah
skor yang didapatkan pada masing-masing lembar observasi aktivitas guru
34
dan lembar observasi siswa kemudian disimpulkan termasuk dalam kategori
sangat baik, baik, cukup dan kurang. Dalam penelitian ini, salah satu syarat
pembelajaran dikatakan berhasil jika jumlah skor dari lembar observasi aktivitas
guru dan lembar observasi siswa berada pada kategori baik.
b) Tes
Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan penetapan
skor angka menurut Hamzah ( 2006: 104).Teknik tes digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah menerapkan pembelajaran
make a match pada pembelajaran IPA. Bentuk tes yang diberikan pada
siswa ialah berupa soal pilihan ganda. Tes setelah tindakan siklus I, dan setelah
tindakan siklus II.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari lembar
observasi untuk mengukur aktivitas guru dan aktivitas siswa dan butir soal tes
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
a) Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas
siswa selama proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran
example non example yang berbantuan media audio visual dari awal sampai
akhir pembelajaran. Pengisian lembar observasi ini dengan memberikan
tanda checklist (√) pada kolom skor sesuai hasil yang diamati observer
terhadap aktivitas guru dan aktivitas pembalajaaran siswa.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru
No Aspek Indikator No.item Jumlah
35
1 Pra
Pembelajaran
1. Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa
1
22
2 Kegiatan
Awal
1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi (tujuan)yang akan dicapai dan rencana kegiatan
3
4
2
3 Kegiatan Inti 1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan pengtahuan lain yang relevan
3. Menyampaikan materi sesuaidengan hierarki belajar
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
5. Memberi keteladanan, membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas siswa
6. Menyajikan pembelajaran sesuai materi pembelajaran
7. Mengajar dengan memedukan berbagai muatan pelajaran dalam satu PBM
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkatan perkembangan dan kebutuhan siswa
10.Melaksanakan pembelajaran secara runtut
11.Menguasai kelas12.Melaksanakan
pembelajaran yang bersifat
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
29
36
kontektual13.Melaksanakan
pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnyakebiasaan positif
14.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
15.Menunjukkan keterampilandalam penggunaan media
16.Menggunakan media secara efektif dan efisien
17.Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
18.Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
19.Merespons secara positif terhadap partisipasi siswa
20.Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dan sumber pembelajaran
21.Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
22.Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
23.Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
24.Membantu kemajuan belajar25.Melakukan penilaian akhir
sesuai dengan kompetensi (tujuan)
26.Penggunaan bahasa27.Menggunakan bahasa lisan
secara jelas dan lancar28.Menggunakan bahasa tulis
yang baik dan benar29.Menyampaikan pesan
dengan gaya yang sesuai
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
4 Kegiatan 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan
34
37
akhir
( penutup)
melibatkan siswa2. Menyusun rangkuman
dengan melibatkan siswa3. Melaksanakan tindak lanjut
35
36
3
Jumlah 36 36
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No Aspek Indikator No.item jumlah1 Pra
pembelajaran
a. Menyiapkan perlengkapan
pembelajaran (buku, alat
tulis) yang digunakan selama
pembelajaran.
b. Kesiapan siswa dalam
menerima materi
pembelajaran.
1
2
2
2 Kegiatan Awal a. Siswa memperhatikan dan
menanggapi apersepsi yang
dilakukan guru dengan
melakukan tanya jawab.
b. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
3
4
2
3 Kegiatan Inti a. Siswa mendengarkan
penjelasan guru.
b. Siswa mengajukan
pertanyaan yang
berhubungan dengan materi
kepada guru.
c. Siswa menjawab pertanyaan
yang diajukan guru.
d. Siswa baris menurut
kelompok masing-masing
5
6
7
8
38
dan berhadap-hadapan
dengan kelompok lain
e. Masing-masing siswa
menerima satu kartu.
f. Siswa mencari kartu
pasangan berdasarkan waktu
yang telah ditentukan.
g. Siswa membacakan kartu
soal dan kartu jawaban
pasangannya masing –
masing.
h. Siswa memberikan
tanggapan tentang
kecocokan kartu pasangan
yang sedang melakukan
presentasi.
i. Siswa memperhatikan
konfirmasi guru tentang
kebenaran dan kecocokan
pertanyaan dan jawaban dari
pasangan yang melakukan
presenta
9
10
11
12
13
9
4 Kegiatan Akhir a. Siswa membuat kesimpulan
dengan bimbingan guru.
b. Siswa melakukan refleksi
dengan membacakan pesan
moral yang terdapat dalam
kartu
14
152
Jumlah 15 15
b) Butir Soal Tes
39
Instrumen butir soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan
tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran, untuk mengetahui kondisi
akhir hasil belajar dan sebagai pembanding peningkatan hasil belajar antar siklus.
Soal tes ini berbentuk pilihan ganda yang diberikan pada akhir kegiatan
pembelajaran tiap siklusnya.
Penelitian ini dilaksanakan sampai siklus II. Adapun kisi-kisi soal
siklus I dan siklus II sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kisi- kisi Soal IPA Pelaksanaan siklus 1
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No.Item jumlah
Memahami
hubungan antara
struktur organ
tubuh manusia
dengan
fungsinya, serta
pemeliharaannya
Mendeskripsikan
hubungan antara
struktur panca
indra dengan
fungsinya
Mengidentifikasi
alat indra
manusia
berdasarkan
pengamatan
1,4
2
Menjelaskan
bagian struktur
indra penglihat
dan fungsinya
2,3,5,6,7
5
Menjelaskan
bagian struktur
indra pendengar
dan fungsinya
8,9,13
3
Menjelaskan
bagian struktur
indra pembau
dan fungsinya
18,19,20
3
Menjelaskan 15,16,17
40
bagian struktur
indra perasa dan
fungsinya
3
Menjelaskan
bagian struktur
indra peraba dan
fungsinya
21,22,25
3
Menjelaskan
cara memelihara
kesehatan panca
indra
10,11,12,14,24
5
Total 25
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Soal IPA Siklus 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No.Item jumlah
Memahami
hubungan
antara
struktur
bagian
Menjelaskan
hubungan
antara
struktur
bagian
Mengidentifikasi
bagian-bagian
tumbuhan
1,2,3,
3
Menjelaskan struktur
bagian daun dan
fungsinya
4,5,6
4
41
tumbuhan
dengan
fungsinya
tumbuhan dan
fungsinya
Menjelaskan struktur
bagian bunga dan
fungsinya
7,8,9,10,
11,12 5
Menjelaskan struktur
bagian buah dan
fungsinya
13,14,15
3
Menjelaskan struktur
bagian batang dan
fungsinya
16,17,18
3
Menjelaskan struktur
bagian akar dan
fungsinya
19,20,21,
22 4
Menjelaskan cara
merawat tumbuhan
23,24,25
3Total 25
Soal Siklus 1 dan siklus 2 disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda
dengan 4 pilihan jawaban. Skala pengukuran yang digunakan pada instrumen ini
adalah anatest sehingga akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “benar dan
salah” dengan teknik skoring untuk jawaban benar diberi skor 1(satu) dan
untuk jawaban salah diberi skor 0 (nol) kriteria Sugiyono(2009: 139).
3.6 Uji Coba Instrumen
Sebelum dilaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti menguji
instrumen soal yang akan digunakan.Instrumen yang akan digunakan
sebelumnya harus diuji validitas, relibilitas, dan tingkat kesukarannya. Uji
validitas dan reabilitas ini diujikan kepada siswa kelas 5 SDN Ronggo 01 yang
berjumlah 21 siswa.
3.6.1 Uji Validitas
Validitas instrumen digunakan untuk mengukur suatu instrumen tertentu
valid atau tidak. Dasar pengambilan item yang valid berdasarkan kriteria
Sugiyono(2009:188-189) bahwa syarat minimum dianggap memenuhi syarat
42
apabila r = 0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3
maka butir dalam instrumen tersebut dianggap tidak valid. Namun dalam
penelitian ini, untuk menentukan valid atau tidaknya peneliti menggunakan
ketentuan berdasarkan jumlah responden atau siswa yaitu 21 siswa menurut R
Produck Moment dari Sugiyono(2009:455) yang ketentuan untuk megukur
item soal syarat validitasnya adalah r ≥0,381.Uji validitas dilakukan dengan
bantuan SPSS 22. Sebelum tindakan jumlah soal dibuat sebanyak 25 butir soal
pilihan ganda untuk tiap siklus diujikan pada siswa berjumlah 21 orang. Hasil
uji validitas siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.6 dan table sebagai berikut :
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus 1
Analisis
data
Soal Evaluasi Hasil Belajar siklus 1
Instrumen Valid Instrumen Tidak ValidAnalisis
1
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,
15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25
-
Analisis
2
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,
15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25
-
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Siklus 1
Analisis
data
Soal Evaluasi Hasil Belajar siklus 1
Instrumen Valid Instrumen Tidak ValidAnalisis
1
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,
15,16,17,18,19,20
-
Analisis
2
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,
15,16,17,18,19,20
-
43
Pada uji validitas siklus I menghasilkan 25 butir soal yang valid
dari 25 butir soal. Pada uji validitas siklus II menghasilkan 25 butir soal yang
valid dari 25 butir soal. Output data statistik hasil uji validtitas intrumen
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan
instrumen dari variabel yang diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini menggunakan pedoman dari Sugiyono (2009:190) yakni suatu
instrumen dinyatakan reliabel bila koefisien reliabilitas atau cronbach’s alpha
minimal 0,809.Hasil perhitungan uji reliabilitas setelah dikurangi item soal
yang tidak valid pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 3.8 dan tabel 3.9
sebagai berikut :
Table 3.8
Hasil Uji reliabilitas Instrumen Soal Siklus 1
Reliability Statistics
RELIABILITAS TES================
Rata2= 9.81Simpang Baku= 2.77KorelasiXY= 0.10Reliabilitas Tes= 1.18Nama berkas: E:\PROPOSAL PTK M. HADI\ANATES SIKLUS 1.ANA
Hasil uji Relibilitas Instrumen Soal Siklus II
RELIABILITAS TES================
Rata2= 4.85Simpang Baku= 1.57KorelasiXY= -0.35Reliabilitas Tes= 1.05Nama berkas: E:\PROPOSAL PTK M. HADI\ANATES SIKLUS2.ANA
44
Tabel 3.8 menunjukan bahwa pada siklus I dari 25 butir soal yang valid
memiliki nilai rata- rata 9,81, simpang baku 2,77 korelasi xy 0.10 reliabilitas tes
1.18. Hal ini menunjukan bahwa
reliabilitasnya atau cronbach’s alpha sudah diatas ketentuan yang sudah
ditetapkan yaitu 1.18 , sehingga soal yang valid dan reliabel sebanyak 22
butir soal dapat digunakan sebagai intrumen dalam penelitian. Tabel 3.9
menunjukan bahwa pada siklus II dari 25 butir soal yang valid memiliki nilai
cronbach’s alpha sebesar 1.05.Hal ini menunjukan bahwa reliabilitasnya sudah
diatas ketentuan yang sudah ditetapkan yaitu 1.05, sehingga soal yang valid dan
reliabel sebanyak 25 butir soal . Berdasarkan dari hasil uji validitas dan
reliabilitas maka pada penelitian ini ditetapkan 25 butir soal pada siklus I dan 25
butir soal pada siklus II yang digunakan.
3.6.3 Uji Tingkat Kesukaran
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik
disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan
dari tingkat kesukaran atau kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud
adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara
proporsional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa dalam
menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal.
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal
adalah dengan menggunakan rumus (Nana Sudjana, 2014:137) sebagai berikut:
I = B:N
Keterangan:
I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar untuk setiap butir soal
N = jumlah siswa
Kriteria indeks kesulitan soal sebagai berikut:
0 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31- 0,70 = soal kategori sedang
45
0,71- 1.00 = soal kategori mudah
Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal siklus I dan II dapat dilihat hasil
indeks kesukaran intrumen pada table 3.10 sebagai berikut :
Table 3.10
Indek Kesukaran Instrumen soal siklus 1
TINGKAT KESUKARAN=================
Jumlah Subyek= 21Butir Soal= 25Nama berkas: E:\PROPOSAL PTK M. HADI\ANATES SIKLUS 1.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 9 42.86 Sedang 2 2 16 76.19 Mudah 3 3 5 23.81 Sukar 4 4 10 47.62 Sedang 5 5 14 66.67 Sedang 6 6 2 9.52 Sangat Sukar 7 7 4 19.05 Sukar 8 8 4 19.05 Sukar 9 9 7 33.33 Sedang 10 10 8 38.10 Sedang 11 11 2 9.52 Sangat Sukar 12 12 12 57.14 Sedang 13 13 5 23.81 Sukar 14 14 13 61.90 Sedang 15 15 10 47.62 Sedang 16 16 9 42.86 Sedang 17 17 11 52.38 Sedang 18 18 18 85.71 Sangat Mudah
46
19 19 15 71.43 Mudah 20 20 1 4.76 Sangat Sukar 21 21 3 14.29 Sangat Sukar 22 22 6 28.57 Sukar 23 23 4 19.05 Sukar 24 24 17 80.95 Mudah 25 25 1 4.76 Sangat Sukar
Table 3.10
Indek Kesukaran Instrumen soal siklus 1
TINGKAT KESUKARAN=================
Jumlah Subyek= 20Butir Soal= 20Nama berkas: E:\PROPOSAL PTK M. HADI\ANATES SIKLUS2.ANA
No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 13 65.00 Sedang 2 2 6 30.00 Sukar 3 3 10 50.00 Sedang 4 4 3 15.00 Sangat Sukar 5 5 3 15.00 Sangat Sukar 6 6 2 10.00 Sangat Sukar 7 7 3 15.00 Sangat Sukar 8 8 2 10.00 Sangat Sukar 9 9 7 35.00 Sedang 10 10 2 10.00 Sangat Sukar 11 11 4 20.00 Sukar 12 12 4 20.00 Sukar 13 13 5 25.00 Sukar 14 14 4 20.00 Sukar 15 15 7 35.00 Sedang 16 16 1 5.00 Sangat Sukar 17 17 4 20.00 Sukar 18 18 4 20.00 Sukar 19 19 5 25.00 Sukar
47
20 20 8 40.00 Sedang
Tabel 3.10 menunjukan indeks kesukaran butir soal pada siklus I dari 25
butir soal terdapat 1 butir soal kriteria sangat mudah , 3 butir soal kriteri mudah ,
10 butir soal kriteria sedang, 6 butir soal kriteria sukar, dan 5 butir soal kriteria
sangat sukar.Pada siklus II dari 20 butir soal terdapat 5 butir soal kriteria sedang,
8 butir soal kriteria sukar dan 7 butir soal kriteria sangat sukar.
3.7 Indikator Kinerja
Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan
indikator kinerja. Indikator kinerja berupa indikator hasil. Indikator hasil
belajar dalam penelitian ini berhasil jika minimal 100% dari 21 siswa mencapai
ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 70.
3.8 Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam PTK ini berbentuk data kuantitatif
dan data
kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari tes yang dilakukan di akhir kegiatan
setiap siklusnya. Analisis data kuantitatif dilakukan secara diskriptif
komparatif yaitu membandingkan hasil belajar berdasarkan nilai tes pada setiap
sikulsnya. Sedangkan analisis data kualitatif dilakukan dengan cara analisis
deskriptif berdasarkan hasil observasi aktivitas kinerja guru dan observasi
aktivitas siswa.
3.8.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang
diperoleh selama mengikuti proses pembelajaran. Langkah awal yang harus
dilakukan dalamproses pengolahan hasil belajar adalah penskoran dari data
mentah berdasarkan hasil belajar siswa menurut Arifin (2012: 221).
Langkah selanjutnya adalah mengubah angka hasil penilaian menjadi
nilai-nilai untuk mendaptkan gambaran yang jelas menganai hasil belajar siswa.
48
Pemberian skor pada tes hasil belajar dilakukan dengan cara memberikan
skor pada soal pilihan ganda.
a) Penskoran soal bentuk pilihan ganda
Penskoran tes yang berbentuk pilihan ganda menurut Arifin (2012: 229)
ada tiga macam cara yaitu: penskoran tanpa koreksi, penskoran ada koreksi,
dan penskoran dengan butir beda bobot. Dalam penelitian ini, peneliti akan
menggunakan cara penskoran tanpa koreksi, dimana penskoran yang dilakukan
dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar akan mendapat nilai satu.
Untuk mengetahui skor yang diperoleh siswa dilakukan dengan cara membagi
jumlah jawaban yang benar dengan jumlah soal kemudian dikalikan seratus
menurut Arifin (2012: 229). Untuk lebih jelasnya bisa dilihat penjelasan di
bawah ini:
Keterangan : B = Jumlah jawaban benar
N = Jumlah soal
Skala = 0-100
b) Menghitung rata-rata hasil belajar menurut Sudjana (2014:109)
menggunakan rumus di bawah ini :
Keterangan: X = rata- rata (mean)
∑x= jumlah seluruh skor
N = banyaknya subjek
c) Menentukan batas minimal ketuntasan belajar
Dalam penelitian ini setiap siswa dikatakan tuntas apabila hasil
belajar yang didapat diakhir pelajaran dalam menjawab soal evaluasi mendapat
nilai diatas KKM yang telah ditentukan yaitu ≥ 70. Dalam menentukan
kriteria tingkat keberhasilan siswa dapat dilihat pada table 3.11.
Skor= B:N x 100
X=∑x:N
49
Table 3. 11
No Rentang Nilai Kriteria1 50 -59 Kurang Sekali2 60 – 69 Kurang3 70 – 79 Cukup4 80 – 89 Baik5 90 - 99 Baik Sekali
3.8.2 Data Kualitiatif
Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi kinerja
guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pengolahan data hasil
observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa selama pelaksanaan siklus I dan siklus
II. Observasi kinerja guru atau aktivitas guru dan siswa digunakan untuk
mengukur apakah guru dan siswa sudah baik dalam menerapkan
pembelajaran example non example. Lembar observasi guru terdiri dari 36
indikator yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir. Sedangkan untuk lembar observasi aktivitas siswa terdiri
dari 15 indikator yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Observer mengamati aktivitas guru dan siswa
selama dua siklus. Tugas observer adalah mengisi lembar observasi aktivitas
guru dan aktivitas siswa siswa dengan menggunakan skala Likert
( Sugiyono, 2009:135). Yaitu dengan memberikan tanda centang atau cheklis
pada kolom skor 1( jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori sangat tidak
baik), 2 ( jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori tidak baik), 3 ( jika
pernyataan dilakukan guru dengan kategori baik), dan 4 ( jika pernyataan
dilakakukan guru dala kategori sangat baik). Setelah itu skor yang diperoleh
dapat dihitung dengan rumus menurut Purwanto ( 2013:207) sebagai berikut:
Nilai = Skor yang diperoleh X Skala
Skor Maximum
50
Keterangan = skala yang digunakan 0-100(%)
Setelah dinilai kemudian dikategorikan pada kualifikasi yaitu sangat
baik, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali. Kategori dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tabel 3.12
Pedoman Pengkatagorian Hasil Observasi Aktivitas Guru dan
Aktivitas Siswa
(%) Nilai Huruf Bobot Kualifikasi90% - 100% A 4 Sangat Baik80% - 89% B 3 Baik70% - 79% C 2 Cukup60% - 69% D 1 Kurang>59% E 0 Kurang Sekali
top related