bab iii metode penelitian a. b. jenis...
Post on 16-Aug-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang, dengan
waktu pengumpulan data adalah bulan februari 2017.
B. Jenis Penelitian
Kerlinger (dalam Sugiyono, 2007) mengemukakan bahwa, penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi,
dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu
generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode
survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode
eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila
digunakan sampel yang representative.
C. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
1. Populasi Sample Sampling
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2009). Dengan demikian yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang pernah
menyaksikan iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube.
33
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2015). Roscoe (dalam Sugiyono,
2015) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam
penelititan adalah antara 30 sampai dengan 500. Populasi dalam
penelitian ini tidak diketahui, sehingga rumus yang digunakan untuk
menghitung jumlah sampel pada penelitian ini adalah:
𝑛 = 𝑍2 𝑝 (1−𝑝)
∝2 (Lemeshow & David, 1997)
Keterangan :
n = jumlah sampel
z = skor z pada kepercayaan 95% =1,96
p = maksimal estimasi = 0,5
∝ = alpha (0,10) atau sampling error =10%
Melalui rumus diatas, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah
𝑛 = 1,962 0,5 (1−0,5)
0,12
𝑛 = 3,8416 . 0,25
0,01
𝑛 = 96,04
Berdasarkan pertimbangan dan hasil perhitungan diatas, maka
jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini digenapkan
sebanyak 100 orang.
34
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Nonprobability sampling yaitu pengambilan sampel tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2015). Nonprobability
sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu metode
penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu
(Ulum & Juanda, 2016).
Kriteria yang digunakan berdasarkan pertimbangan tertentu
atau biasa disebut dengan Judgment sampling (Hartono, 2014).
Adapun kriteria responden yaitu mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Malang yang masih aktif sampai dengan semester
genap tahun ajaran 2016/2017, tahu atau pernah melihat iklan
Bukalapak versi “Nego Cincai” di media sosial Youtube dan pernah
melakukan pembelian online. Responden yang dipilih mewakili
setiap fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Malang.
Jika terdapat anggota populasi (responden) yang belum pernah
menyaksikan iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di media sosial
Youtube maka anggota populasi ini tidak termasuk dalam sampel dan
hasil penelitian yang didapat dari populasi ini dinyatakan tidak
qualified dan tidak dapat dimasukan ke dalam hasil penelitian.
35
D. Definisi Operasional Variabel
Secara ilmiah definisi operasional digunakan menjadi dasar dalam
pengumpulan data sehingga tidak terjadi bias terhadap data apa yang
diambil. Dalam pemakaian praktis, definisi operasional dapat berperan
menjadi penghilang bias dalam mengartikan suatu ide/maksud yang
biasanya dalam bentuk tertulis untuk menggunakan EPIC model dengan
variabel empathy, persuation,impact dan communication.
Tabel 3.1. Operasional Variabel
Variabel Definisi
Indikator
Skala
Ukuran Empathy (X1) Keadaan mental
yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok yang lain.
1. Iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube adalah jenis iklan yang mudah dimengerti.
2. Iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube merupakan iklan yang berkesan/ disukai
3. Iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube merupakan iklan yang mudah diingat
Likert 1-5
36
Variabel Definisi
Indikator
Skala
Ukuran Persuation (X2) Perubahan
kepercayaan sikap dan keinginan berperilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi.
1. Iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube merupakan iklan yang menarik.
2. Iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube merupakan iklan yang dapat meyakinkan konsumen untuk membeli
3. Iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube merupakan iklan yang dapat dipercaya (sesuai dengan kenyataan)
Likert 1-5
Impact (X3) Dampak yang diinginkan dari hasil iklan yaitu pengetahuan produk (produk knowledge).
1. Iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube merupakan iklan yang kreatif sehingga dapat menarik perhatian atau respon positif konsumen
2. Iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube mampu memberikan pengetahuan kepada konsumen tentang suatu fungsi/manfaat suatu produk atau jasa yang baru.
3. Iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube merupakan iklan yang tampil beda/ punya keunikan (membuat video mini series) dalam pemaparan informasi, sehingga mudah diingat.
Likert 1-5
37
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang akan digunakan adalah data primer. Data primer
adalah data yang didapat langsung dari responden penelitian dengan cara
menyebarkan kuisioner. Jenis kuisioner atau angket yang digunakan adalah
angket tertutup. Sumber data diambil dari mahasiswa yang pernah melihat
iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube.
F. Teknik Penskalaan/ Pengukuran Data
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala likert.
Variabel Definisi
Indikator
Skala
Ukuran Communication (X4)
Proses menciptakan suatu kesamaan atau suatu kesatuan pemikiran antara pengirim dengan penerima. Memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut.
1. Iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube memaparkan informasi yang jelas tentang produk.
2. Pesan yang disampaikan dalam Iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube mudah di dipahami
3. Tampilan/gambar pada iklan Bukalapak versi “Nego Cincai” di Youtube mampu mengkomunikasikan pesan yang disampaikan
38
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala
likert ini, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Adapun untuk
jawaban sangat setuju diberi skor 5, untuk jawaban setuju diberi skor 4,
untuk jawaban netral diberi skor 3, untuk jawaban tidak setuju diberi skor
2, untuk jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1.
G. Teknik dan Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
kuisioner/angket yang merupakan daftar pernyataan atau pertanyaan yang
diberikan kepada responden secara langsung. Jenis angket yang yang
diajukan berupa angket tertutup yang mempunyai bentuk pertanyaan atau
pernyataan dengan jawaban pilihan ganda.
H. Uji Instrumen
a) Uji Validitas
Menurut Hartono (2014) validitas menunjukkan seberapa nyata
suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas
berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya
mencapai sasarannya. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas
yang tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki
39
validitas rendah. Untuk menguji validitas menggunakan rumus product
momen pearson , sebagai berikut :
𝑟𝑥𝑦 =𝑛 ∑ 𝑥𝑖𝑦𝑖 − (∑ 𝑥𝑖)(∑ 𝑦𝑖)
√{𝑛 ∑ 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑥𝑖)2} {𝑛 ∑ 𝑦𝑖
2 − ∑ 𝑦𝑖2 − (∑ 𝑦𝑖)2}
Dimana :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi
∑ 𝑋 = Jumlah skor tiap item
∑ 𝑌 = Jumlah total skor seluruh item
∑ 𝑥𝑖2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x
∑ 𝑦𝑖2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y
N = Jumlah responden
Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut :
1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan
valid jika rhitung > rtabel
2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan
tidak valid jika rhitung < rtabel
b) Uji Reliabilitas
Menurut Hartono (2014) Reliabilitas berhubungan dengan
akurasi (accurately) dari pengukurannya. Reliabilitas berhubungan
dengan konsistensi dari pengukuran. Suatu pengukur dikatakan reliabel
(dapat diandalakan) jika dapat dipercaya (pada tempat dan waktu yang
berbeda) atau diperoleh hasil yang tidak berbeda.
40
Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan teknik
dengan rumus Cronbach’s coefficient alpha sebagai berikut:
𝑎 =𝑘
𝑘−1(1 −
∑ 𝜎𝑥𝑖2
𝜎𝑥2 )
(Hartono, 2014)
Dimana :
𝑎 = Cronbach's cofficient alpha
K = Jumlah pecahan
∑ 𝜎𝑥𝑖2 = total dari varian masing-masing pecahan
𝜎𝑥2 = varian dari total skor
Pengukuran reliabilitias dalam penelitian ini menggunakan SPSS
yang memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha (𝛼). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nila Cronbach Alpha > 0.70 (Nunally dalam Ghozali, 2013).
I. Teknik Analisis Data
Untuk mengevaluasi efektivitas iklan dengan EPIC Model digunakan
analisis tabulasi sederhana dan penghitungan rata-rata terbobot, sebagai
berikut:
1. Analisis Tabulasi Sederhana
Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk
presentase.
P = 𝑓𝑖
∑ 𝑓𝑖x 100% (Durianto, 2003)
41
Dimana:
P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu
fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑ 𝑓𝑖 = Banyaknya jumlah responden
2. Skor rata-rata
Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberikan
bobot. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil kali
nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.
Rumus :
x = ∑ 𝑓𝑖.𝑤𝑖
∑ 𝑓𝑖 (Durianto, 2003)
Di mana:
x = Rata-rata berbobot
fi = Frekuensi
wi = Bobot
Setelah itu, digunakan rentang skala penilaian untuk menetukan posisi
tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel.
Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat
terdiri dari kisaran antara 1 hingga 5 yang mengambarkan posisi yang
sangat negative ke posisi yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala
dengan rumus, sebagai berikut:
Rs = 𝑅 (𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡)
𝑀 (Durianto, 2003)
42
Di mana:
R (bobot) = Bobot terbesar – bobot terkecil
M = Banyaknya kategori bobot
Skala yang digunakan adalah skala likert, yaitu skala 1 hingga 5, maka
rentang skala penilaiannya adalah 0,8. Hal ini didapatkan dari hasil
rumus berikut:
Rs = 5−1
5 = 0,8
Rentang skala (Rs) tersebut kemudian digunakan ke dalam rentang skala
keputusan sebagai bahan pengambilan keputusan dari hasil analisis EPIC
model.
Tabel 3.2 Rentang skala keputusan EPIC model Rentangan Kriteria
1,00 – 1,80 STE (Sangat tidak efektif)
1,81 – 2,60 TE (tidak efektif)
2,61 – 3,40 CE (cukup efektif)
3,41 – 4,20 E (efektif)
4,21 – 5,00 SE (sangat efektif)
Sumber : Durianto dkk, (2003)
Sehingga posisi keputusannya menjadi :
STE TE CE E SE
1 1,8 2,6 3,4 4,2 5
Gambar 3.1. Posisi Keputusan
top related