bab iii metode penelitian a. lokasi, populasi, dan sample...
Post on 28-May-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
36
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sample Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah tempat peneliti melakukan penelitian
tentang pengaruh kemampuan kerja pegawai terhadap efektivitas kerja. Penelitian
dilakukan di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Geologi Bandung, Jawa Barat.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan kumpulan dari beberapa objek/subjek yang ditetapkan
oleh peneliti sebagai sumber data penelitian. “Populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2014: 117). Untuk mendapatkan populasi
yang tepat dan sesuai dengan kajian yang akan diteliti, maka peneliti perlu
mengidentifikasi sumber data yang diperlukan sehingga relevan dan mengacu
pada permasalahan penelitian.
Permasalahan pokok dalam penelitian ini yaitu seberapa besar pengaruh
kemampuan kerja pegawai terhadap efektivitas kerja di Bidang Penyelenggaraan
dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi. Sehingga yang
dijadikan populasi dalam penelitian ini yaitu pegawai di Bidang Penyelenggaraan
dan Evaluasi Diklat (BPED) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.
Berikut jumlah pegawai di BPED Pusdiklat Geologi.
Tabel 3.1
Jumlah Populasi
No. Nama/NIP Gol Jabatan
37
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 Ir. Eka Tofani Putranto
NIP. 196003201990031001
IV/b
Kepala Bidang
Penyelenggaraan Dan
Evaluasi Diklat
2 Fredy Epriliansyah,S.T.
NIP. 197504252002121001 III/c
Kepala Sub Bidang
Penyelenggaraan Diklat
3 Ani Maliani, S.T., M.T
NIP. 197911162005022002 III/c
Kepala Sub Bidang
Evaluasi Diklat
4 Dra. Ratih Wiratnawati
NIP. 195410211980032001 IV/b
Widyaiswara Madya/ Staf
Sub Bidang
Penyelenggaraan Diklat
5 Hilman Suwargana, S.T., M.T.
NIP. 197911302005021001 III/b
Widyaiswara Pertama/ Staf
Sub Bidang
Penyelenggaraan Diklat
6 Denny Andres, S.S.
NIP. 197007242005021002 III/b
Widyaiswara Pertama/ Staf
Sub Bidang
Penyelenggaraan Diklat
7 Iwan Fahlevi Setiawan,S.T.,M.T
NIP. 197805222005021001 III/b
Widyaiswara Pertama/ Staf
Sub Bidang
Penyelenggaraan Diklat
8
Denny Lumban Raja, S. Kom.,
M.T.
NIP. 198112292005021001
III/c
Pranata Komputer Muda/
Staf Sub Bidang
Penyelenggaraan Diklat
9 Ellis Widiani, S.E.
NIP. 196101101981032001 III/c
Arsiparis Muda/ Staf Sub
Bidang Penyelenggaraan
Diklat
10
Tanto Darmanto
NIP. 196207262007011001 II/b
Pengadministrasi Umum/
Staf Sub Bidang
Penyelenggaraan Diklat
11 Ahmad Nurdin
NIP. 197302082012121001 II/a
Staf Sub Bidang
Penyelenggaraan Diklat
12 Yudi Rahayudin,S.T.,M.T.
NIP. 197711252002121001 III/c
Widyaiswara Muda/ Staf
Sub Bidang Evaluasi
Diklat
13 Fiati Nurmaya, S.T., M.T.
NIP. 197701302010122001 III/b
Evaluator
Penyelenggaraan Diklat/
Staf Sub Bidang Evaluasi
Diklat
14 Ferdy Firmansyah, S.T., M.T.
NIP. 197607042003121001 III/c
Evaluator
Penyelenggaraan Diklat/
Staf Sub Bidang Evaluasi
Diklat
36
38
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15 Herman Suhyana
NIP.196302062007011001 II/b
Pengadministrasi Umum/
Staf Sub Bidang Evaluasi
Diklat
16 Erirusdi
NIP. 196508252012121003 II/a
Staf Sub Bidang Evaluasi
Diklat
17 Suwisno
NIP. 197103112012121001 II/a
Staf Sub Bidang Evaluasi
Diklat
18 Juniharto Sardjono
NIP. 197211162012121002 II/a
Staf Sub Bidang Evaluasi
Diklat
19 Risa Purwanti,S.E.
Outsourching
20 Suyudi Rusmana, A.Md.
Outsourching
21 Septian Ardiansyah,S.Sos
Outsourching
22 Adi Pradana, A. Md.
Outsourching
23 Panji Budi Utomo, S. Pd.
Outsourching
24 Indika Febria P, S.E.
Outsourching
25 Muhammad Nurdin,A.Md
Outsourching
26 Adri Nurharjati,S.I.Kom.
Outsourching
27 Endrawan Satria,S.Kom.
Outsourching
28 Tris Sutrisno,S.Pd
Outsourching
39
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29 Nanang Sopian
Outsourching
30 Demas Dirgahari
Outsourching
(Sumber : Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi 2014)
3. Sampel Penelitian
Sugiyono (2014: 118) menjelaskan bahwa, “sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik sampling
terdapat dua macam, antara lain Probability Sampling dan Non Probability
Sampling. Peneliti memilih Non Probability Sampling, dimana teknik ini tidak
memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Dalam teknik sampel tersebut, terdapat beberapa macam. Peneliti
memilih sampling jenuh. “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” (Sugiyono, 2014 : 124).
Peneliti menggunakan teknik sampling ini karena jumlah populasi kurang dari 40
orang serta dapat menggeneralisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Populasi
dalam penelitian ini adalah 30 orang pegawai Bidang Penyelenggaraan dan
Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian tersebut
dilaksanakan sebagaimana diungkapkan Nasution (2009 : 23) bahwa, “desain
penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data
agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian
itu”. Nasution (2009: 23-24) mengemukakan kegunaan desain penelitian, sebagai
berikut :
a. Desain memberikan pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam
melakukan penelitiannya. Dalam penelitian, desain merupakan syarat
mutlak agar dapat meramalkan sifat pekerjaan serta kesulitan yang akan
dihadapi.
40
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Desain menentukan batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan
penelitian.
c. Desain penelitian selain memberikan gambaran yang jelas tentang apa
yang harus dilakukan juga memberi gambaran tentang macam-macam
kesulitan yang akan dihadapi yang mungkin juga telah dihadapi oleh
peneliti lain.
Menurut Nasution (2009: 56), proses desain penelitian yaitu:
1. Identifikasi dan pemilihan masalah
2. Pemilihan kerangka konseptual
3. Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis
4. Membangun penyelidikan dan percobaan
5. Memilih dan mendefinisikan pengukuran variabel
6. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan
7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan processing data
9. Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistic
10. Penulisan laporan hasil penelitian
Dari pernyataan diatas maka peneliti memaparkan desain penelitiannya
sebagai berikut :
Desain penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu input, proses, dan output. Pada
bagian input merupakan latar belakang penelitian berupa hasil studi pendahuluan,
latar belakang berisi fenomena umum terdiri dari teoritis dan keadaan yang
seharusnya, serta fenomena khusus berupa data empiris dan keadaan yang terjadi
di lapangan. Dari latar belakang penelitian terdapat pula rumusan masalah yang
kemudian rumusan masalah akan memperjelas alur penelitian terhadap pengujian
hipotesis penelitian. Selanjutnya lahirnya hipotesis penelitian akan menentukan
metode dan pendekatan penelitian yang digunakan. Dengan demikian bagian input
lebih mengacu pada perencanaan penelitian. Pada bagian proses banyak langkah
dilakukan sebelum melakukan pengumpulan data, seperti mendefinisikan variabel
penelitian, menyusun alat pengumpulan data, dan lainnya. Maka dari hal ini, akan
muncul kesimpulan dari penelitian yang tiada lain adalah pengujian hipotesis itu
sendiri. Penarikan kesimpulan atas hasil dari analisis data dan pengujian hipotesis
merupakan output penelitian. Dengan output ini akan diperoleh informasi apakah
hipotesis penelitian yang disusun oleh penulis adalah sama dengan hasil penelitian
41
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau sebaliknya. Bagian ini juga, akan melahirkan berbagai rekomendasi atau
feedback yang nantinya dapat digunakan untuk berbagai pihak, baik untuk diteliti
kembali atau bahkan digunakan/dimanfaatkan.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
C. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
merupakan hal yang penting dalam penelitian, dimana metode penelitian akan
Output Input Proses
Latar Belakang masalah
Fenomeman umum : teoritik,
keadaan yang seharusnya
Fenomema khusus : empirik,
keadaan yang terjadi
Kesimpulan
Hipotesis
Pengumpulan
Data
Analisis Data
variable X dan Y
Metode dan Pendekatan
Rumusan Masalah
Rekomendasi
42
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dijadikan pedoman untuk menjalankan penelitian. Seperti yang diungkapkan Nana
Syaodih (2012 : 52) bahwa,
metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan
penelitian yang didasarkan oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-
pandangan filosofi dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.
Selain itu pula Sugiyono (2014: 6) menjelaskan bahwa,
metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan
suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam
bidang pendidikan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. “Penelitian deskriptif mengkaji bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaannya dengan
fenomena lain” (Nana Syaodih, 2012 : 72). Dijelaskan oleh sugiyono (2014: 14)
bahwa,
metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian.
Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena pendekatan ini
mengutamakan nilai-nilai matematis, terencana dan keakuratan dalam
memecahkan permasalahan tersebut serta membuktikan hipotesis penelitian
dengan hitungan statistik serta pengumpulan data yang terkontrol dengan tujuan
menunjukan hubungan antar variabel, menguji teori, mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif. Peneliti menggunakan metode deskriptif karena pada
penelitian ini peneliti tidak melakukan control dan manipulasi variabel penelitian.
Metode deskriptif pun digunakan karena metode ini berusaha menggambarkan
dan menginterpretasi objek sesuai gejala atau fenomena.
43
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Definisi Operasional
Moh. Nazir ( 2003: 152) mengemukakan bahwa “Definisi operasional
adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara
memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu
operasional”.
Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa definisi
operasional adalah suatu definisi diberikan oleh peneliti dan sekaligus
memberikan penjelasan tentang cara mengukur masing-masing variabel
penelitian.
1. Kemampuan kerja pegawai
Kemampuan kerja pegawai merupakan kesanggupan pegawai di bidang
penyelenggaraan dan evaluasi diklat pusat pendidikan dan pelatihan geologi
Bandung untuk mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya dalam rangka
melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya sehingga mencapai
hasil kerja yang maksimal. Gibson (1990: 55) menjelaskan ada beberapa
kemampuan yang harus dimiliki oleh pegawai untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi kerja:
a. Kemampuan berinteraksi (interaction ability) yang meliputi unsur:
1) Kemampuan seseorang pegawai untuk menciptakan dan menjaga
hubungan pribadi
2) Kemampuan seseorang pegawai untuk berkomunikasi dengan rekannya
secara efektif
3) Kemampuan seseorang pegawai untuk menangani konflik dengan orang
lain maupun teman sekerja
4) Kemampuan untuk meningkatkan atau mempertahankan rasa keadilan dan
persamaan kedudukan dalam suatu sistem imbalan.
b. Kemampuan konseptual (conceptual ability), meliputi :
1) Kemampuan seseorang pegawai untuk membina dan menganalisis
informasi baik dan dalam maupun dan luar lingkungan organisasi
2) Kemampuan untuk merefleksikan arti perubahan tersebut dalam tugas
3) Kemampuan untuk menentukan keputusan yang berkaitan dengan bidang
tugasnya
4) Kemampuan untuk melakukan perubahan dalam pekerjaannya terutama
yang perlu dalam organisasi.
c. Kemampuan Administrasi, meliputi :
44
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Kemampuan seseorang pegawai untuk mengembangkan dan mengikuti
rencana-rencana kebijakan dan prosedur yang efektif;
2) Kemampuan untuk memproses tatawarkat átau kertas kerja dengan baik,
teratur, dan tepat waktu;
3) Kemampuan untuk mengelola pengeluaran atas suatu anggaran
4) Kemampuan untuk menggunakan pengetahuannya, peralatan-peralatan,
pengalaman, dan teknis-teknis dan berbagai disiplin ilmu untuk
memecahkan masalah.
2. Efektivitas kerja
Efektivitas kerja adalah keadaan yang menunjukan ketercapaiannya suatu
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi
Diklat Pusdiklat Geologi bandung dengan pengerahan segala daya yang terdapat
pada manusia melalui aktivitas-aktivitasnya. Pengukuran efektivitas kerja dalam
penelitian ini terdiri dari hasil kerja, metode kerja, pencarian dan pemanfaatan
sumber daya.
E. Instrumen penelitian
Dijelaskan oleh Sugiyono (2014: 133) bahwa, “Instrumen penelitian
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data
kuantitatif yang akurat”. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data
yang diperlukan, yang secara spesifik berhubungan dengan variabel penelitian.
Alat ukur atau instrumen yang digunakan harus berdasarkan pada karakteristik
sumber data dari variabel yang diteliti, sehingga mempermudah peneliti dalam
memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Langkah pertama dari
penyusunan instrumen yaitu menentukan dan menetapkan variabel penelitian.
Setelah ditetapkan variabelnya, tahap selanjutnya yaitu memberikan definisi
operasional dari setiap variabelnya dan selanjutnya ditentukan indikator-indikator
yang akan diukur. Setelah itu, indikator tersebut dipaparkan menjadi butir-butir
pertanyaan atau pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen
penelitian, maka diperlukan kisi-kisi instrumen penelitian.
45
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No. Variabel Dimensi Indikator Item
1 Kemampuan
kerja
(Variable X)
1. Kemampuan
Teknis/
administrasi
a. Penguasaan pegawai
terhadap peralatan
kerja dan sistem
komputer
b. Penguasaan pegawai
terhadap prosedur dan
metode kerja.
c. Pegawai memahami
peraturan kerja atau
pekerjaan.
d. Pegawai mampu
melaksanakan
pekerjaannya dengan
baik, teratur dan tepat
waktu.
e. Kemampuan pegawai
untuk
mengembangkan dan
mengikuti rencana-
rencana kebijakan
secara efektif
f. Kemampuan untuk
memproses kertas
kerja dengan baik,
teratur, dan tepat
waktu.
1
2
3
4-6
7-8
9
46
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Kemampuan
konseptual
3. Kemampuan
Interaksi/sosial
g. Kemampuan untuk
mengelola
pengeluaran atas suatu
anggaran
a. Pegawai memahami
kebijakan Lembaga
b. Pegawai memahami
tujuan lembaga
c. Pegawai memahami
target lembaga
d. Pegawai mampu
membina dan
menganalisis
informasi baik dari
dalam maupun luar
organisasi
e. Pegawai mampu
menentukan
keputusan berkaitan
dengan tugasnya
f. Kemampuan untuk
melakukan perubahan
dalam pekerjaannya
terutama yang perlu
dalam organisasi
a. Pegawai mampu
bekerjasama dengan
10
11
12
13
14-15
16
17
18
47
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
teman tanpa konflik
b. Pegawai memiliki
kemampuan untuk
bekerja dalam tim
c. Pegawai memiliki
kemampuan
berkomunikasi
dengan rekannya
secara efektif
d. Kemampuan pegawai
untuk menciptakan
dan menjaga
hubungan baik dengan
rekan kerja
19-21
22
23
2 Efektivitas Kerja
(Variabel Y)
1. Hasil Kerja
2. Metode Kerja
a. Kesesuaian hasil kerja
dengan sasaran yang
ditetapkan
b. Ketepatan Waktu
Penyelesaian
Pekerjaan
c. Kesesuaian hasil kerja
dengan kualitas dan
kuantitas
a. Prinsip-prinsip
pengerjaan
b. Tahapan-tahapan
pekerjaan
c. Indikator hasil
1
2
3
4
5
6-7
48
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pemanfaatan
Sumber Daya
d. Evaluasi hasil
e. Feedback
a. Manusia
b. Sarana dan prasarana
c. Skill/Kemampuan
8-9
10
11-17
18-21
22-24
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.
Nana Syaodih (2012: 210) mengemukakan bahwa : “Angket atau kuesioner
adalah suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti
tidak langsung bertanya jawab dengan responden)”. Angket tidak selalu berbentuk
pertanyaan, melainkan dapat pula dalam bentuk pernyataan. Instrumen penelitian
ini digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data
yang akurat, sehingga setiap instrumen harus mempunyai skala. Hal tersebut
diungkapakan oleh Sugiyono (2014: 133),
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif.
Dari beberapa jenisnya, skala yang digunakan sebagai pengukuran dalam
penelitian ini yaitu Skala Likert. Sugiyono (2014: 134) menjelaskan bahwa:
“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan skala pengukuran ini,
maka variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam
bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif skala
pengukuran yang digunakan peneliti yaitu untuk setiap alternatif jawaban setiap
item menggunakan skor penilaian 1 sampai 4 dengan perincian sebagai berikut :
49
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Alternatif Jawaban
Untuk Variabel X dan Variabel Y
Alternatif Jawaban
X
Skor Alternatif Jawaban Y Skor
Sangat Baik 4 Selalu 4
Baik 3 Sering 3
Cukup 2 Kadang-Kadang 2
Kurang 1 Tidak Pernah 1
F. Proses pengembangan Instrumen
Angket sebagai intrumen dalam penelitian ini, tidak langsung digunakan
untuk mengumpulkan data. Akan tetapi dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk
mengetahui tingkat akurasinya terhadap responden yang memiliki karakteristik
sama dengan objek penelitian yang digunakan. Kegiatan ini dilakukan untuk
menghindari kegagalan total dalam pengumpulan data, karena instrumen yang
telah siap untuk digunakan namun belum diujicobakan seringkali memiliki
beberapa kelemahan, baik dari segi bahasa, dimensi dan indikator dari masing-
masing variabel, maupun pengukurannya. Selain itu, yang terpenting dalam uji
coba angket ini adalah untuk memberi gambaran tingkat validitas dan realibilitas
dari instrumen tersebut. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini, dilakukan
di Sentra Pendidikan BRI Lembang Bandung. Setelah uji coba angket terkumpul,
maka selanjutnya dilakukan analisis statistik untuk menguji validitas dan
reliabilitas instrumen penelitian.
1. Uji Validitas
Sugiyono, (2014: 177) menyatakan bahwa “uji validitas merupakan suatu
langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (konten) dari suatu instrumen,
dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu
penelitian”. “Validitas juga merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi
50
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti” (Sugiyono,
2014: 363). Dari pengertian tersebut menunjukkan adanya kesamaan antara data
yang dikumpulkan dengan kondisi atau data objek yang sesungguhnya sehingga
dapat dikatakan valid (sahih). Sementara, Suharsimi Arikunto (2006: 168),
mengemukakan bahwa :
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dapat
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud”.
Uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas internal yang menyangkut
uji validitas konstruksi dan uji validitas isi. Uji validitas konstruk dilakukan
dengan berkonsultasi kepada ahli, dalam hal ini dosen pembimbing. Uji validitas
isi dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan dasar teori atau
konsep yang relevan serta melakukan konsultasi dengan para ahli (dalam hal ini
dosen pembimbing). Dalam prakteknya, uji validitas konstruksi dan validitas isi
dilakukan dengan menggunakan kisi-kisi intrumen yang didalamnya terdapat
variabel yang diteliti beserta dimensi yang dituangkan dalam item-item
pernyataan sebagai jabaran dari indikator.
Uji validitas dilakukan dengan analisis item yaitu dengan mengkorelasikan
antara skor item instrumen dengan skor total. Perhitungannya, dilakukan dengan
bantuan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17.0 for
Windows. Interpretasi terhadap korelasi dikemukakan oleh Sugiyono (2014: 178),
bahwa “bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas, maka
faktor tersebut merupakan construct yang kuat”. Jadi berdasarkan analisis faktor
tersebut dapat disimpulkan bahwa intrumen tersebut memiliki validitas konstruksi
yang kuat. Selain itu, Sugiyono (2014: 179) memperjelas pendapatnya, bahwa :
“Bila harga korelasi di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir
instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang”.
51
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika rhitung > rkritis, maka butir/item valid
Jika rhitung < rkritis, maka butir/item tidak valid
Uji validitas dilakukan sekaligus dengan uji reliabilitas instrumen. Uji
validitas dilakukan oleh 10 responden yaitu 10 pegawai di Sentra Pendidikan BRI
dengan jumlah item untuk variabel X sebanyak 24 buah dan variabel Y sebanyak
24 buah. Adapun hasil uji validitas untuk variabel X dan Y, sebagai berikut:
a. Uji validitas variable X (Kemampuan Kerja Pegawai)
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X
No. Item rhitung rkritis Interpretasi
1 0,371 0,30 Valid
2 0,594 0,30 Valid
3 -0,189 0,30 Tidak Valid
4 0,379 0,30 Valid
5 0,687 0,30 Valid
6 0,657 0,30 Valid
7 0,370 0,30 Valid
8 0,464 0,30 Valid
9 0,354 0,30 Valid
10 0,480 0,30 Valid
11 0,401 0,30 Valid
12 0,682 0,30 Valid
13 0,526 0,30 Valid
14 0,749 0,30 Valid
15 0,593 0,30 Valid
16 0,509 0,30 Valid
17 0,180 0,30 Tidak Valid
18 0,753 0,30 Valid
19 0,719 0,30 Valid
20 -0,514 0,30 Tidak Valid
21 -0,514 0,30 Tidak Valid
22 0,809 0,30 Valid
23 0,256 0,30 Tidak Valid
52
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari tabel di atas, diketahui bahwa kuesioner variabel X yang dinyatakan
valid sebanyak 19 pernyataan, karena setiap item pernyataan memiliki rhitung lebih
besar dari rtabel, sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur
untuk variabel yang diteliti. Sedangkan, untuk pernyataan yang tidak valid
sebanyak lima pernyataan disebabkan, karena memiliki rhitung lebih kecil dari rtabel.
Sehingga, dari lima pernyataan tersebut ada yang diperbaiki atau juga dihapuskan.
b. Uji validitas variabel Y (Efektivitas Kerja)
Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y
24 0,487 0,30 Valid
No. Item rhitung rtabel Interpretasi
1 0,908 0,30 Valid
2 0,908 0,30 Valid
3 0,429 0,30 Valid
4 0,672 0,30 Valid
5 0,713 0,30 Valid
6 0,820 0,30 Valid
7 0,759 0,30 Valid
8 0,767 0,30 Valid
9 0,787 0,30 Valid
10 0,917 0,30 Valid
11 0,342 0,30 Valid
12 0,689 0,30 Valid
13 0,804 0,30 Valid
14 0,565 0,30 Valid
15 0,191 0,30 Tidak Valid
53
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari tabel di atas, diketahui bahwa kuesioner variabel Y yang valid
sebanyak 22 pernyataan, karena item pernyataan tersebut memiliki rhitung lebih
besar dari rtabel, sehingga pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur
untuk variabel yang diteliti. Sedangkan untuk pernyataan tidak valid sebanyak dua
pernyataan disebabkan karena pernyataannya memiliki rhitung lebih kecil dari rtabel.
Sehingga, dari dua pernyataan tersebut ada yang diperbaiki atau juga dihapuskan.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat konsistensi dan
kestabilan instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data. Instrumen yang
reliabel menunjukkan bahwa alat tersebut secara konsisten memberikan hasil dari
data atau temuan yang sama, sehingga instrumen tersebut dapat dipercaya.
Pengujian reliabilitas instrumen dianalisis dengan internal concitency yaitu
dilakukan sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik
tertentu. Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut:
Keterangan:
α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach
K = Jumlah item pertanyaan yang diuji
16 0,503 0,30 Valid
17 0,710 0,30 Valid
18 0,672 0,30 Valid
19 -0,891 0,30 Tidak Valid
20 0,552 0,30 Valid
21 0,596 0,30 Valid
22 0,605 0,30 Valid
23 0,565 0,30 Valid
24 0,634 0,30 Valid
K -1
Sr² - ∑si²
sx²
K α =
54
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑si² = Jumlah Variasi Skor
sx² = Varians skor-skor tes (seluruh item K)
Gambar 3.2
Rumus Alpha Cronbach
(Sumber: Rainsch, 2004: 167)
“Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0,80 ini memastikan seluruh item reliabel dan seluruh tes
secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat” (Rainsch,
2004: 164). Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut (Hilton dan
Brownlow, 2004: 364):
Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna
Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi
Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat
Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah
Patokan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini, berdasarkan taraf
signifikansi yang digunakan yaitu 95% (taraf kesalahan 5%) dengan N (jumlah
responden) sebanyak 10, sehingga batas minimal yang terdapat dalam rtabel adalah
0,632. Adapun hasil perhitungan reliabilitas kedua variabel dengan rumus Alpha
Cronbach dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 17.0 for
Windows, dengan hasil sebagai berikut :
a. Reliabilitas variabel X
Tabel 3.6
Hasil Uji
Reliabilitas Variabel X
Variabel Cronbach's
Alpha
Kesimpulan
X 0,842 Reabilitas Tinggi
α > 0,632
55
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas
variabel X
(Kemampuan Kerja Pegawai), dengan rumus Alpha Cronbach adalah 0,842. Hal
ini menunjukkan bahwa instrumen Variabel X reliabel karena perhitungan yang
dihasilkan berada di luar batas minimal rhitung.
b. Reliabilitas variabel Y
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Dari hasil perhitungan di atas, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas
variabel Y (Efektivitas Kerja), dengan rumus Alpha Cronbach adalah 0,931. Hal
ini menunjukkan bahwa instrumen Variabel Y reliabel karena perhitungan yang
dihasilkan berada di luar batas minimal rhitung.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan data dari
permasalahan yang akan dipecahkan. Menurut Nazir (2003: 174) menjelaskan
bahwa “Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan”. Pengumpulan data tergantung pada teknik
atau cara yang digunakan dalam mengumpulkan data dimana teknik tersebut
berfungsi untuk menjawab permasalahan-permasalahan ataupun mendapatkan
hipotesis penelitian. Ketepatan teknik atau cara yang digunakan akan
menunjukkan kualitas data yang dihasilkan.
Variabel Cronbach's
Alpha
Kesimpulan
Y 0,931 Reabilitas Tinggi
α > 0,632
56
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengumpulan data menjadi bagian dari tindak lanjut instrumen
penelitian, dalam arti teknik pengumpulan data akan bergantung pada instrumen
sebagai alat pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain yaitu melalui wawancara, pengamatan, ujian (tes),
dokumentasi, angket/kuesioner dan sebagainya. Pengumpulan data memiliki peran
penting, karena seperti yang diketahui bahwa pada dasarnya penelitian merupakan
kegiatan dalam mengumpulkan data sebagai bahan informasi dan fakta yang akan
dianalisis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini, yaitu metode angket/kuesioner dan studi dokumentasi. Kedua teknik tersebut
akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Metode angket/Kuesioner
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab” (Sugiyono, 2014: 199). Pemilihan metode angket
sebagai alat pengumpulan data dikarenakan angket memiliki kelebihan dan dirasa
efektif serta efisien dalam mengumpulkan data yang respondennya cukup banyak
dan tersebar dalam wilayah yang cukup luas. Adapun jenis angket yang digunakan
adalah angket tertutup dan berstruktur. Akdon (2008: 132) mengemukakan bahwa,
“Angket berstruktur merupakan angket yang disajikan sedemikian rupa sehingga
responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakter
dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√)”. Akdon
(2008: 131), mengemukakan tujuan penyebaran angket, yaitu :
Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai
suatu masalah dan reponden tanpa merasa khawatir bila responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian
daftar pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi yang
diminta.
Burhan (2009: 125), mengemukakan kelebihan penggunaan angket
sebagai alat pengumpulan data, yaitu :
a. Metode angket membutuhkan biaya yang relatif murah
57
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Pengumpulan data lebih mudah,terutama pada responden yang
terpencar-pencar
c. Pada penelitian sampel di atas 1000, penggunaan metode ini sangat
tepat
d. Walaupun penggunaan metode ini pada sampel yang relatif besar,tetapi
pelaksanaannya dapat berlangsung serempak
e. Metode ini membutuhkan waktu relatif sedikit
f. Kalau metode ini dilakukan dengan menggunakan jasa pos, maka relatif
tidak membutuhkan atau tidak terikat pada pengumpul data
g. Kalaupun metode ini menggunakan petugas lapangan pengumpul data,
hanya terbatas pada fungsi menyebarkan dan menguhimpin angket yang
telah diisi atau dijawab oleh responden
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi ini diperlukan untuk menunjang kelengkapan data dan
membantu mempertajam kesimpulan yang akan diambil baik melalui buku yang
relevan, peraturan, laporan kegiatan, data langsung dari tempat penelitian,
kebijakan, jurnal, serta sumber lainnya yang dianggap relevan dengan penelitian.
Menurut Arikunto (2006: 231) menjelaskan bahwa, “Metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”.
Sedangkan menurut Hadari (1993: 133) “dalam penelitian kuantitatif, teknik
dokumentasi berfungsi untuk menghimpun secara kolektif bahan-bahan yang
digunakan di dalam kerangka/landasan teori, penyusunan kerangka konsep, dan
perumusan hipotesa secara tajam”. Dengan demikian, studi dokumentasi ini
menjadi hal yang penting dalam penelitian dan perlu dilakukan oleh peneliti untuk
menghasilkan penelitian yang berkualitas.
H. Analisis Data
Tahap selanjutnya yaitu analisis data, “Analisis data merupakan bagian
yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan dilakukan analisis, data
tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah
penelitian” (Nazir, 2003: 346). Menurut Sugiyono (2012: 207) menjelaskan
bahwa, “analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul”. Dalam penelitian kuantitatif, pada dasarnya
pengolahan data dalam tidak lepas dari penggunaan metode statistik tertentu.
58
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Statistik sangat berperan dalam penelitian, baik dalam penyusunan, perumusan
hipotesis, pengembangan alat dan instrument penelitian, penyusunan rancangan
penelitian, penentuan sampel, maupun dalam analisis data. Dengan melakukan
analisis data, dapat diperoleh kesimpulan atas generalisasi masalah yang diteliti,
baik berupa implikasi-implikasi maupun rekomendasi untuk kebijakan
selanjutnya. Adapun tahapan analisis data, sebagai berikut :
1. Seleksi Angket
Setelah data terkumpul, proses pertama yang dilakukan yaitu pemeriksaan
data terhadap angket yang telah terkumpul dimana peneliti memeriksa
kelengkapan angket yang telah terkumpul setelah disebarkan. Kegiatan ini penting
dilakukan untuk meyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul siap untuk
diolah lebih lanjut serta data yang terkumpul telah memenuhi syarat untuk diolah.
. Adapun langkah-langkah dalam tahap seleksi angket, sebagai berikut :
a. Memeriksa apakah data semua angket dari responden telah terkumpul
b. Memeriksa apakah semua pertanyaan/pernyataan dijawab sesuai petunjuk
yang diberikan
c. Memeriksa apakah data yang telah terkumpul tersebut layak untuk diolah.
2. Klasifikasi Angket
Klasifikasi data merupakan tahapan kedua setelah melakukan pemeriksaan
dan penyeleksian data. Data diklasifikasikan berdasarkan variabel penelitian yaitu
variabel X (Kemampuan Kerja Pegawai) dan variabel Y (Efektivitas kerja).
Setelah itu, dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang telah
diberikan oleh setiap responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya, dimana kriteria yang digunakan yaitu menggunakan skala Likert.
Sedangkan, skor dari setiap variabel tersebut berfungsi sebagai sumber
pengolahan data selanjutnya. Jadi, pengklasifikasian data ini bertujuan untuk
mengetahui kecenderungan skor responden terhadap dua variabel yang diteliti.
3. Pengolahan Data
a. Uji Kecenderungan Umum Skor Responden Masing-masing Variabel
dengan rumus Weighted Means Score (WMS)
59
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik WMS digunakan untuk menghitung kecenderuangan rata-rata
variabel penelitian dan untuk menentukan gambaran atau kecenderungan umum
responden pada variabel penelitian. Perhitungan ini dimaksudkan untuk
menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolok ukur yang
telah ditentukan. Adapun rumus WMS sebagai berikut :
Keterangan :
X = rata-rata skor responden
X = jumlah skor dari jawaban responden
N = jumlah responden
Gambar 3.3
Rumus Weighted Means Score (WMS)
(Sumber : Muhamad, 2010: 61)
Teknik WMS ini digunakan untuk menghitung kecenderungan rata-rata
variabel penelitian serta menentukan gambaran atau kecenderungan umum
responden pada variabel penelitian. Berikut langkah-langkah yang ditetapkan
dalam pengolahan data dengan menggunakan Rumus WMS, yaitu sebagai berikut:
a. Memberikan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakan
Skala Likert yang nilainya 1 sampai 4.
b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih
c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan
dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri
d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom
e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakna tabel konsultasi
hasil perhitungan WMS sebagai berikut:
Tabel 3.8
Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang Nilai Kriteria Penafsiran
N
X X
60
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel X Variabel Y
3,01 - 4,00 Sangat Baik Sangat Baik (SB) Selalu (SL)
2,01 - 3,00 Baik Baik (B) Sering (SR)
1,01 - 2,00 Cukup Cukup (C) Kadang-Kadang
(KD)
0,01 - 1,00 Rendah Kurang (K) Tidak Pernah
(TP)
f. Mencocokkan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-masing
untuk menentukan kedudukan setiap variabel atau mengetahui arah
kecenderungan masing-masing variabel.
b. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas distribusi data dimaksudkan untuk mengetahui normal
tidaknya penyebaran data. Hasil pengujiannya akan berpengaruh terhadap teknik
statistik yang digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Winarno Surakhmad
(1998: 95), menjelaskan, bahwa :
Tidak semua populasi (maupun sampel) menyebar secara normal. Dalam hal
ini, digunakan teknik yang (diduga) menyebar normal. Teknik statistik yang
dipakai sering disebut teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran yang
tidak normal dipakai teknik non parametrik, sebuah teknik yang tidak terkait
oleh bentuk penyebaran.
Adapun dalam perhitungannya, pengujian normalitas data dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for Windows dengan rumus One Sample
Kolmogorov Smirnov Test. Adapun langkah-langkah dalam menghitung skor
kecenderungan masing-masing variabel (uji normalitas menggunakan SPSS versi
17.0), sebagai berikut:
1) Buka program SPSS
2) Masukkan data mentah variabel X dan Y pada Data Variabel
61
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Klik Variable View. Pada Variable View, kolom name pada baris pertama diisi
dengan variabel X dan baris kedua dengan variabel Y, kolom decimal = 0,
kolom label diisi dengan nama masing-masing variabel, selebihnya biarkan
seperti itu.
4) Klik Analyze, sorot pada Nonparametric Test, kemudian klik 1-Sample K-S
5) Sorot variabel X pada kotak Test Variable List dengan mengklik tanda
6) Klik options, kemudian pilih deskriptive pada Statistic dan Exclude cases test
by test, continue
7) Klik normal pada Test Distribution, lalu OK (Lakukan kembali untuk
menghitung uji normalitas variabel Y)
Adapun dasar keputusan uji normalitas yang digunakan peneliti adalah
dengan melihat Asymptotic Significance 2-tailed pada tabel hasil uji normalitas
dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for Windows. “Asymptotic Significance
2-tailed merupakan pengujian nilai atau p-value untuk memastikan bahwa
distribusi teramati tidak akan menyimpang secara signifikan dari distribusi yang
diharapkan di kedua ujung two-tailed distribution (Yu, Zhen, Zhao & Zheng,
2008: 138)”. Adapun hipotesis dan dasar keputusan menurut rumus Kolmogorov
Smirnov, sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi
normal
Ha : Terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.
Dasar pengambilan keputusan dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai Asymp Sig 2-tailed > 0,05, maka Ho diterima, berarti tidak
terdapat perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal
Nilai Asymp Sig 2-tailed < 0,05, maka Ha diterima berarti terdapat
perbedaan antara distribusi data dengan distribusi normal.
c. Mengubah Skor Mentah menjadi Skor Baku
Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku setiap variabel, digunakan
rumus berikut:
Ti = 50 + 10 Xi − 𝑥 𝑠
62
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.4 Rumus Skor Baku
(Sumber : Akdon, 2008: 86 Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk
Administrasi & Manajemen)
Keterangan :
Ti = Skor baku
Xi = Skor mentah
s = Standar deviasi
x = Rata-rata (mean)
Mengubah skor mentah menjadi skor baku pada dasarnya adalah
mengubah data ordinal menjadi data interval yang digunakan dalam analisis data
angka baku/skor baku. Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengubah skor
mentah menjadi skor baku, sebagaimana dikemukakan Akdon (2008: 86-87),
sebagai berikut:
1) Menentukan skor mentah (skor terbesar dan terkecil)
2) Menentukan rentangan (R), yaitu skor terbesar – skor terkecil
3) Menentukan banyaknya kelas (BK), dengan menggunakan Rumus Sturgess
yaitu: BK = 1 + 3,3 log n
4) Menentukan panjang kelas (i), dengan rumus:
5) Membuat tabel distribusi frekuensi
6) Menentukan rata-rata atau mean ( x ), dengan rumus:
∑fXi x = n
R i = BK
63
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7) Menentukan standar deviasi ( s ), dengan rumus:
8) Mengubah skor mentah menjadi skor baku, berdasarkan rumus yang telah
dikemukakan di atas.
4. Teknik Hipotesis Penelitian
a. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen. Teknik statistik yang digunakan akan
bergantung pada hasil uji normalitas distribusi data. Adapun teknik statistik yang
digunakan adalah teknik statistik parametrik yang pengujian hipotesisnya
menggunakan rumus korelasi Person Product Moment (Riduwan dan Sunarto,
2011: 80).
Gambar 3.5 Rumus Person Product Moment
(Sumber: Riduwan dan Sunarto, 2011: 80)
Dalam praktek pengolahannya, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi
17.0 for Windows. Variabel-variabel yang akan dikorelasikan adalah variabel X
(independen) dan variabel Y (dependen), maka rxy merupakan hasil koefisien
korelasi dari kedua variabel tersebut. Selanjutnya, r xy hitung dibandingkan dengan r
xy tabel dengan taraf kesalahan 5 %. Bila harga r xy hitung > r xy tabel dan bernilai positif,
maka terdapat hubungan yang positif sebesar angka hasil perhitungnan tersebut.
Langkah selanjutnya adalah menafsirkan koefisien korelasi untuk memberikan
interpretasi dengan menggunakan tolok ukur berdasarkan rxy hitung yang
dikemukakan oleh Riduwan dan Sunarto (2011: 81), sebagai berikut:
n.∑ fXi
2 – (∑ fXi)2
s =
n.(n – 1)
n(∑XY)-(∑X).(∑Y)
rxy =
√{n.∑X 2 – (∑X)
2}.{n.∑Y
2 – (∑Y)
2}
64
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat rendah
Adapun langkah untuk mencari koefisien korelasi dengan menggunakan
program SPSS, sebagai berikut:
1) Buka program SPSS, destinasikan variable view dan definisikan dengan
mengisi kolom-kolom berikut:
Kolom Name pada baris pertama isi dengan X dan baris kedua isi dengan Y
Kolom Type isi dengan Numeric
Kolom Widht diisi dengan 8
Kolom Decimal = 0
Kolom Label untuk baris pertama diisi ketikan nama variabel X dan baris
kedua dengan ketikkan nama variabel Y
Kolom Value dan Missing diisi dengan None
Kolom Coloumns diisi dengan 8
Kolom Align pilih Center
Kolom Measure pilih Scale
2) Aktifkan data view kemudian masukkan data baku variabel X dan Y
3) Klim menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate
4) Sorot variabel X dan Y, lalu pindahkan ke kotak variabel dengan cara
mengklik tanda
5) Tandai pilihan pada kotak Pearson
65
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Klik Option dan tandai pada kotak pilihan Mean and Standart Deviation. Klik
continue
7) Klik Ok
b. Analisis Koefisien Determinasi
Derajat determiniasi digunakan untuk persentasi kontribusi variabel X terhadap
variabel Y. Riduwan dan Sunarto (2011: 81), mengemukakan bahwa : “… untuk
menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat
ditentukan dengan rumus koefisien diterminasi…”. Adapun rumus yang
digunakan sebagai berikut:
Gambar 3.6
Rumus Koefisien Determinasi
(sumber : Riduwan dan Sunarto, 2011, Pengantar Statistika (Untuk Penelitian Pendidikan,
Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis)
Keterangan :
KD = Koefisien determinasi yang dicari
r2 = Koefisien korelasi
Adapun untuk mencari nilai koefisien determinasi dengan menggunakan
program SPSS (Riduwan dan Sunarto, 2011: 294-299), sebagai berikut:
1) Buka program SPSS
2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan Y
3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear
4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen
5) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Model fit, R square, Descriptive, klik
continue
KD = r2 x 100 %
66
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Klik plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu
Next
7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X
8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik Continue
9) Klik save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction Intervals
klik Mean dan Individu, lalu Continue
10) Klik Options, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05, lalu klik
continue dan Ok
Hasil R square yang akan digunakan untuk menghitung koefisien determinasi
ada pada Tabel Model Summary.
c. Uji Tingkat Signifikasi
Untuk menguji signifikasi hasil korelasi variabel indipenden dan dipenden
maka perlu dilakukan uji tingkat signifikasi. Sehingga, dapat diketahui hubungan
signifikasinya tersebut dapat berlaku untuk seluruh populasi atau tidak. Untuk
mengujinya, maka peneliti menggunakan rumus Uji Signifikasi, yaitu:
Gambar 3.7
Rumus Uji Signifikasi
(Sumber: Akdon, 2008, Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi &
Manajemen)
Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen)
Keterangan:
t = Nilai thitung
r = Koerfisien korelasli hasil rhitung
n = Jumlah responden
r √n - 2
thitung =
√1 - r
67
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hipotesis dalam penelitian ini, secara statistik dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a) Ho : r = 0
artinya tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y
b) Ha : r ≠ 0
artinya ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Kriteria untuk menerima atau menolak hipotesis adalah menerima Ho jika
thitung < ttabel dan menolak Ho jika thitung > ttabel. Dalam uji tingkat signifikasi,
tingkat kesalahan yang digunakan peneliti adalah 5% (uji dua pihak) pada taraf
signifikan 95%, dengan dk = n - 2. Dalam perhitungannya peneliti menggunakan
program SPSS versi 17,0 for Windows, langkah yang ditempuh sama dengan
langkah untuk mencari koefisien determinasi, namun hasil untuk uji t berada pada
Tabel Coefficient (terlampir).
d. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi didasari oleh adanya hubungan fungsional atau hubungan
sebab akibat variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Riduwan
dan Sunarto (2011: 96), mengemukakan bahwa: “Kegunaan regresi dalam
penelitian salah satunya untuk meramalkan atau memprediksi variabel terikat (Y)
apabila variabel bebas (X) diketahui”. Sugiyono (2010: 261), mengemukakan
bahwa: “Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
satu variabel independen dan satu variabel dependen”. Dalam penelitian ini,
rumus yang digunakan adalah rumus regresi linier sederhana, karena memiliki
satu variabel independen dan satu variabel dependen. Rumus regresi linier
sederhana (Sugiyono, 2010: 261), sebagai berikut:
Gambar 3.8
Ỷ = a + bX
68
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus regresi sederhana
Sumber : (Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D)
Keterangan :
Ỷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka
arah garis turun.
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Untuk mencari harga a dan b dapat dicari dengan rumus yang
dikemukakan Sugiyono (2008: 262), sebagai berikut:
Dalam penghitungannya, penulis menggunakan bantuan SPSS versi 17.0 for
Windows. Adapun langkah-langkah perhitungannya, sebagai berikut (Riduwan
dan Sunarto, 2011: 294-299):
1) Buka program SPSS
2) Aktifkan data view, masukkan data baku variabel X dan Y
3) Klik Analyze, pilih Regresion, klik Linear
4) Pindahkan variabel X ke kotak independen dan variabel Y ke kotak dependen
(∑Yi)(∑Xi2) - (∑Xi)(∑XiYi)
a =
n∑Xi 2 – (∑Xi)
2
n∑Xi Yi - (∑Xi)(∑ Yi)
b = n∑Xi
2 – (∑Xi)2
69
Fitri Afriantika, 2014 Pengaruh Kemammpuan Kerja Pegawai terhadap Efektivitas Kerja di Bidang Penyelenggaraan dan Evaluasi Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Klik Statistic, lalu centang Estimates, Model fit, R square, Descriptive, klik
continue
6) Klik plots, masukkan SDRESID ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X, lalu
Next
7) Masukkan ZPRED ke kotak Y dan DEPENDENT ke kotak X
8) Pilih Histogram dan Normal Probability plot, klik Continue
9) Klik save pada Predicted Value, pilih Unstandarized dan Prediction Intervals
klik Mean dan Individu, lalu Continue
10) Klik Options, pastikan bahwa taksiran probability sebesar 0,05, lalu klik
continue dan Ok
top related