bab iii metode penelitian dan desain...
Post on 04-Nov-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN DAN DESAIN PENELITIAN
1.1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini ada tiga variabel, yaitu keterampilan mengajar
guru (X1), kreativitas mengajar guru (X2) dan prestasi belajar (Y). Variabel
Independent dalam penelitian ini adalah keterampilan dan kreativitas
mengajar. Sedangkan variabel dependent nya adalah prestasi belajar siswa.
Penelitian ini dilakukan di SMK Mutiara Bandung yang terletak di
Jalan Maleber Andir, SMK Mutiara Bandung merupakan sekolah menengah
kejuruan bidang keahlian Manajemen dan Bisnis. Adapun yang menjadi
subjek penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas X pada program
keahlian Administrasi Perkantoran SMK Mutiara Bandung.
1.2. Desain Penelitian
3.2.1. Metode Penelitian
Menurut tujuannya penelitian ini adalah penelitian deskriptif
verifikatif. Menurut Sugiyono (2008, hal. 11) mengatakan bahwa penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel maupun lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan/menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lain.
Sedangkan metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan menguji
kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data
dilapangan.
Penelitian ini mengunakan metode survey Maman Abdurahman
(2011, hlm. 17) metode penelitian survey adalah:
Penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit
analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual
mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu, dan hasilnya
dapat digunakan sebagai bahan pembuatan rencana atau pengambilan
keputusan. Penelitian survey ini merupakan studi yang bersifat
kuantitatif dan umumnya survey menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul datanya.
50
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.2. Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel menjadi bentuk yang
lebih sederhana yaitu berupa indikator. Operasional variabel dilakukan untuk membatasi
pembahasan agar tidak terlalu meluas. Batasan operasional variabel penelitian ini mengenai
jumlah skor persepsi siswa terhadap variabel keterampilan mengajar guru (X1) jumlah skor
persepsi siswa terhadap variabel Kreativitas mengajar guru (X2) dan jumlah Prestasi belajar
(Y). Operasinal variabel dalam penilitian ini menggunakan data Interval dengan skala rating
scale
Menurut Riduwan (2009, hal.28) menjelaskan bahwa rating scale lebih fleksibel, tidak
terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap
gejala atau fenomena lainya misalnya skala untuk mengukur status sosial ekonomi, iptek,
intansi & lembaga, kinerja dosen, kegiatan PBM, kepuasan pelanggan, produktivitas kerja,
motivasi pegawai, dan laiinya.
Untuk mempermudah dalam melakukan pengumpulan data dan pengukurannya maka
variabel-variabel dalam peneltitian ini dapat di operasional kan sebagai berikut:
1. Keterampilan Mengajar guru (X1)
Keterampilan mengajar merupakan kemampuan dalam tingkah laku guru
membimbing dan membantu siswa untuk belajar dalam lingkungan belajar yang
kompleks dengan tersusun secara rapih, mulus sesuai keadan untuk mencapai hasil
tertentu.
Dalam keterampilan mengajar terdapat beberapa indikator yang dikemukakan
oleh Rasto (2015, hal.34-154) keterampilan mengajar meliputi: a) keterampilan
membuka pelajaran, b) keterampilan menjelaskan, c) keterampilan menutup pelajaran,
d) keterampilan bertanya, e) keterampilan memberikan penguatan, f) keterampilan
memberikan variasi stimulus, g) keterampilan melakukan demontrasi, h) keterampilan
menggunakan papan tulis. Namun indikator tersebut harus disesuaikan dengan Objek
penelitian di SMK Mutiara Bandung
Tabel 1.1
Operasional Variabel Keterampilan Mengajar Guru
Variabel Indikator Ukuran Skala No. Item
51
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterampilan
Mengajar
Guru (X1)
1. Keterampilan
Membuka
Pembelajaran
a. Kemampuan guru menarik
perhatian siswa Interval 1,2
b. Kemampuan guru
membangkitkan motivasi siswa Interval 3,4
c. Kemampuan guru
menyampaikan struktur materi
pelajaran.
Interval 5,6
d. Kemampuan menghubungkan
materi pelajaran sebelumnya. Interval 7,8
2. Keterampilan
Menjelaskan
a. Kemampuan menyampaikan
materi secara berurutan Interval 9,10,11
b. Kejelasan bahasa dalam
menjelaskan Interval 12,13
c. Penyampaian materi secara
ringkas Interval 14
d. Penyampaian materi secara
menarik Interval 15,16
3. Keterampilan
Menutup
Pembelajaran
a. Kemampuan guru
mengevaluasi pembelajaran Interval 17,18
a. Kemampuan guru memberi
motivasi kepada siswa untuk
belajar selanjutnya
Interval 19
b. Kemampuan guru memberikan
penghargaan terhadap
partisipasi siswa
Interval 20
4. Keterampilan
bertanya
a.Kejelasan mengungkapkan
pertanyaan Interval 21
b. Kemampuan distribusi
kesempatan siswa untuk Interval 22
52
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjawab
c. Kemampuan untuk mengatur
waktu dalam menjawab. Interval 23
d. Kemampuan guru dalam
merespon jawaban siswa. Interval 24,25
5. Keterampilan
memberikan
penguatan
a. Intensitas penguatan verbal. Interval 26,27
b. Intensitas penguatan non verbal. Interval 28
c. Intensitas penguatan sentuhan. Interval 29
d. Intensitas penguatan kedekatan. Interval 30
e. Intensitas penguatan aktivitas. Interval 31
f. Intensitas penguatan dengan
pemberian tanda. Interval 32
6. Keterampilan
melakukan
variasi
a. Intensitas perpindahan posisi
guru. Interval 33
b. Intensitas melakukan variasi
suara. Interval 34,35
c. Intensitas dalam memfokuskan
perhatian siswa. Interval 36
d. Intensitas melakukan perubahan
pola interaksi. Interval 37
e. Intensitas memberikan
partisipasi siswa secara fisik. Interval 38
f. Intensitas penggunaan variasi
media. Interval 39
7. Keterampilan
melakukan
demontrasi
a. Kemampuan guru melakukan
demontrasi yang relavan dengan
materi pelajaran.
Interval 40
b. Kemampuan guru dalam
melibatkan partisipasi siswa Interval 41
53
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Kemampuan guru dalam
menggunakan bahan demontrasi
yang baik dan benar.
Interval 42
d. Kemampuan guru dalam
membuat kesimpulan
demontrasi
Interval 43
8. Keterampilan
menggunakan
papan tulis
a. Kemampuan guru dalam mengatur
jarak posisi dengan papan tulis Interval 44
b. Keterbacaan tulisan di papan
tulis Interval 45
c. Kerapihan dalam menulis
dipapan tulis Interval 46
d. Ketepatan dalam menulis
dipapan tulis, Interval 47
1. Kreativitas Mengajar (X2)
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat hal yang baru berdasarkan data
atau informasi yang telah ada, sementara mengajar yang telah dikemukakan sebelumnya
adalah aktivitas proses untuk membimbing siswa dalam kegiatan belajar dengan tujuan
menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses pembelajaran
Untuk mempermudah pengukuran variabel Kreativitas di pergunakan indikator
menurut Utami Munandar (2002, hal.12) antara lain: 1) keterampilan berpikir lancar, 2)
keterampilan berpikir luwes (fleksible), 3) keterampilan berpikir rasional, 4)
keterampilan memperinci (mengelaborasi), dan 5) keterampilan menilai (mengevaluasi)
Tabel 3.2
Operasional Variabel Kreativitas Mengajar Guru
54
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Indikator Ukuran Skala No. Item
Kreativitas
Mengajar Guru
(X2)
1. Kemampuan
Berpikir Lancar
a. Kemampuan dalam
mencetuskan banyak gagasan
terhadap materi ajar
Interval 1,2
b. Kemampuan dalam menjawab
pertanyaan siswa
Interval 3,4
c. Kemampuan dalam
memberikan metode
pembelajaran kreatif dalam
pembelajaran
Interval 5,6
d. Kemampuan untuk
menggunakan lebih dari satu
metode dalam menjelaskan
materi.
Interval 7
2. Kemampuan
berpikir luwes
(fleksible)
a. Kemampuan untuk
menghasilkan variasi
terhadap materi ajar.
Interval 8, 9
b. Kemampuan dalam
menghasilkan jawaban atau
pertanyaan yang bervariasi
Interval 10,11
c. Kemampuan melihat masalah
pembelajaran dari sudut yang
berbeda
Interval 12,13
d. Kemampuan mencari
alternatif dalam suatu
pembelajaran.
Interval 14,15
55
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.Kemampuan Berpikir
Rasional
a. Kemampuan dalam
melahirkan ungkapan-
ungkapan yang baru dan unik
dalam proses pembelajaran
Interval 16
b. Kemampuan dalam
melahirkan cara-cara yang
unik dalam proses
pembelajaran.
Interval 17
4. Kemampuan
Memperinci atau
Mengelaborasi
a) Kemampuan
mengembangkan gagasan
dalam pembelajaran.
Interval 18,19
b) Kemampuan untuk
mengembangkan materi dan
situasi pembelajaran lebih
menarik.
Interval 20
5. Kemampuan
menilai
(mengevaluasi)
a. Kemampuan untuk
menentukan patokan penilian
dalam proses belajar
mengajar
Interval 21,22
b. Kemampuan dalam
mengambil keputusan dalam
situasi tertentu pada proses
pembelajaran.
Interval 23,24
c. Kemampuan dalam
mengaplikasikan gagasan-
gagasan dicetuskkan
Interval 25
56
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Prestasi Belajar (Y)
Prestasi belajar adalah hasil dari usaha belajar yang tunjukan dengan nilai atau
angka yang diukur melalui sebuah tes pengukuran prestasi belajar diukur melalui ranah
kognitf. Menurut Tu’u (20014, hal.75) mengemukakan bahwa “ Prestasi belajar siswa
terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa
dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman aplikasi, analisis, sintesa dan evluasi”.
Operasional Variabel Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
kognitif yang diperoleh dari Nilai UTS pada mata pelajaran Otomatisasi Perkantoran
2016/2017 AP kelas X SMK Mutiara Bandung.
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel Prestasi Belajar
3.2.3. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMK Mutiara Bandung Kelas X
program keahlian Administrasi Perkantoran. Menurut Riduwan (2009, hal. 3) menyatakan
bahwa “populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang
menjadi objek penelitian.” Menurut Suharsini Arikunto (2010, hal. 102) “Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian.” Sedangkan menurut Maman Abdurahman (2011, hlm.129)
Variabel Indikator Ukuran Skala
Prestasi
Belajar Siswa
(Y)
Prestasi
Belajar Siswa
Nilai UTS pada mata
pelajaran Otomatisasi
Perkantoran 2016/2017
AP kelas X SMK Mutiara
Bandung.
Interval
57
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mendefinisikan bahwa populasi (population or universe) adalah keseluruhan elemen, atau
unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang
dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian
(pengamatan). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Populasi
No Kelas Jumlah siswa
1 X AP 1 20
2 X AP 2 14
Jumlah 34 siswa
3.3.4. Sumber Data
Sumber data memberikan keterangan dan infomasi tentang data yang dibutuhkan untuk
mengukur variabel X dan Variabel Y , variabel X1 yaitu keterampilan mengajar, variabel X2
adalah kreativitas mengajar dan variabel Y yaitu Prestasi Belajar siswa. Adapun sumber data
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sumber Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data dalam peneltian ini adalah hasil
angket yang di sebarkan kepada responden mengenai tanggapan responden terhadap variabel
yang di teliti, yaitu keterampilan mengajar guru (X1), kreativitas mengajar guru (X2) dan
prestasi belajar (Y) di SMK Mutiara Bandung.
2. Sumber Data Sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Sumber data dalam penelitian ini merupakan dokumen-dokumen yang di
dapatkan di SMK Mutiara Bandung yang berkaitan dengan variabel yang di teliti.
58
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpulan data, pada penelitian ini pengumpulan data diperlukan
untuk membahas permasalahan penelitian ini menggunakan Kuesioner (angket)
Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi atau data dari responden dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang ia
ketahui, sejalan dengan hal tersebut, Sugiyono (2008, hlm. 199) mengemukakan bahwa
“Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Bentuk angket yang disebar adalah angket tertutup, yaitu pada setiap pernyataan disediakan
sejumlah alternatif jawaban untuk dipilih oleh setiap responden dengan memberikan tanda
centang pada kolom yang sesuai. Angket tertutup tersebut menggunakan ukuran interval.
1.3.6. Pengujian Instrumen
Mengingat bahwa angket yang dipergunakan dibuat sendiri oleh peneliti, maka sebelum
disebarkan kepada respoden angket tersebut harus di uji dulu dengan uji validitas dan uji
reliabilitas.
1.3.6.1. Uji Validitas
Alat ukur (instrumen) yang digunakan dalam penelitian harus tepat (valid). Menurut
Suharsimi Arikunto (2010, hal. 211) mengemukakan bahwa, “validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Uji validitas adalah
pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tepat tidaknya angket-angket yang disebarkan
kepada responden.
Menurut Maman Abdurahman dan Sambas Ali Muhidin (2011, hal. 49) Suatu instrumen
dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur.
Untuk mengetahui validitas tiap instrumen maka dipergunakan rumus Product Moment
Corelation Formula
r = 𝑛 (⅀𝑋𝑌)−(⅀𝑋.⅀𝑌)
√|𝑛(⅀𝑋2)−(⅀(𝑋)2|.|𝑛(⅀𝑌2)−(⅀𝑌)2|
Langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengetahui validitas instrumen
menurut Maman Abdurahman (2011, hal. 49) adalah sebagai berikut:
59
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan
responden sesungguhnya.
b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang
terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh.
Dilakukanya untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
e. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi.
f. Menghitung nilai koefisien Korelasi Product Moment untuk setiap bulir angka atau item
angket dari skor yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi Microsoft excel.
g. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db = N – 2) dan tingkat
signifikasi 95% atau α = 0,05.
h. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai
koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.
i. Membuat kesimpulan dengan kriteria uji.
r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.
r hitung < r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.
1.3.6.1.1. Hasil Uji Validitas variabel X1 (Keterampilan Mengajar Guru)
Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden yaitu 20 siswa kelas X program
keahlian administrasi perkantoran di SMK BPP Bandung. Data angket yang terkumpul, kemudia
secara statistik dihitung validasnya. Uji validitas pada penlitian ini menggunakan data primer
yaitu skor jawaban responden mengenai pernyataan tentang keterampilan mengajar guru.
Teknik uji valdiitas yang dilakukan adalah mengunakan korelasi product moment dengan
menggunakan bantuan aplikasi Microsft Excel 2010. Variabel keterampilan mengajar guru
terdiiri dari 8 indikator yang diuraikan menjadi 47 pernyataan. Berikut adalah hasil uji validitas
untuk variabel keterampilan mengajar guru:
Tabel 3.5
Validitas Variabel Keterampilan Mengajar
No item No item rhitung rtabel Keterangan
60
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lama Baru
1 1 0,794 0,456 Valid
2 2 0,543 0,456 Valid
3 3 0,555 0,456 Valid
4 4 0,625 0,456 Valid
5 0,265 0,456 Tidak Valid
6 5 0,675 0,456 Valid
7 6 0,867 0,456 Valid
8 0,397 0,456 Tidak Valid
9 7 0,76 0,456 Valid
10 8 0,643 0,456 Valid
11 9 0,539 0,456 Valid
12 10 0,781 0,456 Valid
13 11 0,543 0,456 Valid
14 12 0,824 0,456 Valid
15 13 0,557 0,456 Valid
16 14 0,694 0,456 Valid
17 15 0,761 0,456 Valid
18 16 0,68 0,456 Valid
19 17 0,537 0,456 Valid
20 18 0,641 0,456 Valid
21 19 0,675 0,456 Valid
22 20 0,554 0,456 Valid
23 21 0,569 0,456 Valid
24 22 0,753 0,456 Valid
61
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25 23 0,74 0,456 Valid
26 24 0,71 0,456 Valid
27 25 0,766 0,456 Valid
28 26 0,614 0,456 Valid
29 0,153 0,456 Tidak Valid
30 27 0,497 0,456 Valid
31 0,236 0,456 Tidak Valid
32 28 0,472 0,456 Valid
33 29 0,492 0,456 Valid
34 0,39 0,456 Tidak Valid
35 30 0,668 0,456 Valid
36 31 0,487 0,456 Valid
37 32 0,638 0,456 Valid
38 33 0,474 0,456 Valid
39 34 0,641 0,456 Valid
40 0,404 0,456 Tidak Valid
41 35 0,76 0,456 Valid
42 36 0,563 0,456 Valid
43 37 0,877 0,456 Valid
44 38 0,509 0,456 Valid
45 39 0,601 0,456 Valid
46 40 0,666 0,456 Valid
47 0,383 0,456 Tidak Valid
1.3.6.1.2. Hasil uji validtas variabel X2 (Kreativitas Mengajar)
62
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden yaitu 20 siswa kelas X program
keahlian administrasi perkantoran di SMK BPP Bandung. Data angket yang terkumpul, kemudia
secara statistik dihitung validasnya. Uji validitas pada penlitian ini menggunakan data primer
yaitu skor jawaban responden mengenai pernyataan tentang keterampilan mengajar guru.
Teknik uji valdiitas yang dilakukan adalah mengunakan korelasi product moment dengan
menggunakan bantuan aplikasi Microsft Excel 2010. Variabel keterampilan mengajar guru
terdiiri dari 5 indikator yang diuraikan menjadi 25 pernyataan. Berikut adalah hasil uji validitas
untuk variabel keterampilan mengajar guru:
Tabel 3.6
Validitas Variabel Kreativitas Mengajar
No item
Lama
No item
Baru
rtabel rhitung Keterangan
1 1 0.456 0.674 Valid
2 2 0.456 0.555 Valid
3 3 0.456 0.570 Valid
4 4 0.456 0.537 Valid
5 5 0.456 0.696 Valid
6 6 0.456 0.673 Valid
7 7 0.456 0.751 Valid
8 8 0.456 0.480 Valid
9 9 0.456 0.778 Valid
10 10 0.456 0.466 Valid
11 11 0.456 0.683 Valid
12 12 0.456 0.516 Valid
13 13 0.456 0.495 Valid
14 0.456 0.247 Tidak Valid
15 14 0.456 0.484 Valid
63
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16 15 0.456 0.509 Valid
17 16 0.456 0.501 Valid
18 17 0.456 0.603 Valid
19 18 0.456 0.644 Valid
20 19 0.456 0.542 Valid
21 20 0.456 0.502 Valid
22 21 0.456 0.707 Valid
23 22 0.456 0.643 Valid
24 0.456 0.418 Tidak Valid
25 23 0.456 0.547 Valid
1.3.6.2. Uji Reliabilitas
Pengujian alat pengumpulan data selanjutnya adalah pengujian Reliabilitas instrumen.
Suatu instumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dengan cermat dan
akurat. Jadi, uji reliabilitas instumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari
instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Untuk melakukan uji reliabilitas maka digunakan rumus koefisien Alfa (α) dan Cronbach
(1951) yaitu (Suharsimi Arikunto, 1993, hal. 236):
𝑟11= [
𝑘𝑘−1].[1−
⅀𝜎𝑖2
𝜎𝑖2 ]
Dimana rumus varians:
𝜎 = ⅀𝑋2 −
(⅀𝑋)2
𝑁𝑁
Keterangan
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya bulir soal
⅀Ót2 = jumlah varian bulir
Ót2 = varians total
64
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
⅀X = jumlah skor
N = jumlah responden
Adapun langkah-langkah yang dipergunakan dalam uji realibilitas menurut Sambas Ali
Muhidin (2011, hal. 56) adalah sebagai berikut:
a. Menyebarkan instrumen yang akan di uji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan
responden sesungguhnya
b. Mengumpulkan data hasil uji coba intrumen.
c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang
terkumpul, termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh.
Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
e. Memberikan dan menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah di isi
responden pada tabel pembantu.
f. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
g. Menghitung nilai koefisien alfa
h. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi derajat bebas (db) = n-2 dan tingkat signifikasi
95% atau α = 0,05.
i. Membuat kesimpulan kriteria uji
r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan reliabel
r hitung < r tabel, maka instumen dinyatakan tidak reliable
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1 dan Variabel X2
65
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Variabel Hasil
Keterangan rhitung rtabel
1 Keterampilan Mengajar
Guru (X1)
0.951 0.456 Reliabel
2 Kreatiivtas Mengajar
Guru (X2)
0,905 0.456 Reliabel
Sumber: Hasil uji coba angket
3.3.7. Pengujian Persyaratan Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum
pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji
Homogenitas dan Uji Linieritas.
1. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk kepentingan akurasi data dan keterpercayaan
terhadap hasil penelitian. Uji asumasi homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua
kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya. Dengan demikian
pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memilki
varians homogen.
Uji statistika yang dipergunakan adalah Uji Burlett. Kriteria yang dipergunakan adalah
apabila nilai hitung X2 > nilai tabel X2 maka H0 menyatakan varians skornya homogen
ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung X2 diperoleh dengan rumus sebagai
berikut:
𝑥2 = (𝑙𝑛10)[𝐵 − (⅀𝑑𝑏. 𝑙𝑜𝑔𝑆𝑖2)]
Dimana :
Si2 = Varians tiap kelompok data
dbi = n − 1 = derajat kebebasan tiap kelompok
B = nilai barlett = (Log Sgab2 )(⅀dbi)
Sgab2 = Varians gabungan = Sgab
2 = ⅀db. Si
2
⅀db
66
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varian adalah
sebagai berikut :
a. menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok
tersebut
b. membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan model tabel
sebagai berikut
Tabel 3.8
Model Uji Barlet
Sampel 𝒅𝒃𝒊
= 𝒏
− 𝟏
𝑺𝒊𝟐 𝒍𝒐𝒈𝑺𝒊
𝟐 𝒅𝒃. 𝒍𝒐𝒈𝑺𝒊𝟐 𝒅𝒃. 𝑺𝒊
𝟐
1
2
3
4
.....
⅀
c. menghitung varians gabungan
d. menghitung log dari varians gabungan dengan rumus sebagai berikut : Sgab2 =
⅀db.Si2
⅀db
e. menghitung nilai Barlett dengan rumus sebagai berikut:
f. B = nilai barlett = (Log Sgab2 )(⅀dbi)
g. menghitung nilai X2 dengan rumus sebagai berikut:
h. x2 = (ln10)[B − (⅀db. logSi2)]
i. menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = K – 1
j. membuat kesimpulan
jika X2 < dari nilai tabel X
2, artinya H0 diterima atau variasi data dinyatakan
homogen
67
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jika X2 > dari nilai tabel X
2, artinya H0 ditolak atau variasi data dinyatakan tidak
homogeny
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk kepentingan ketepatan estimasi. Setiap estimasi
biasanya diharapkan pada satu kepastian/kejelasan sehingga kesimpulan yang dihasilkan
memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Oleh karena itu, harapan dari Y adalah fungsi linier
dari X atau 𝐸(𝑌|𝑋) = 𝑓(𝑥)
Berdasarkan pada uraian di atas, maka asumsi linearitas dapat diterangkan sebagai
asumsi yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis itu
mengikuti garis lurus. Artinya, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan
diikuti secara linier oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian regresi menurut Sambas Ali
Muhidin (2001, hal. 267) adalah sebagai berikut:
a. Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi (𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑎)) dengan rumus sebagai berikut :
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑎) = (⅀𝑌)2
𝑛
c. Menghitung jumlah kuadrat regresi b/a 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 𝑏/𝑎 dengan rumus sebagai berikut:
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑏𝑎)⁄
= 𝑏. (⅀𝑋𝑌 − ⅀𝑋⅀𝑌
𝑛)
d. Menghitung jumlah kuadrat residu (𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠) dengan rumus sebagai berikut : 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 =
⅀𝑌2 − 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔𝑏𝑎⁄ − 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑎)
e. Menghitung rata-rata jmlah kuadrat regresi a (𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 (𝑎)) dengan rumus sebagai berikut
: 𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑎) = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔(𝑎)
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔
𝑏
𝑎
) dengan rumus sebagai
berikut: 𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔
𝑏
𝑎
= 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔𝑏𝑎⁄
g. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠) dengan rumus sebagai berikut
:𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 = 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠
𝑛−2
68
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h. Menghitung jumlah kuadrat error 𝐽𝐾𝐸 dengan rumus sebagai berikut : 𝐽𝐾𝐸 =
∑ {⅀ 𝑌2 − (⅀𝑌)2
𝑛}𝑘
Untuk menghitung 𝐽𝐾𝐸 urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data
yang paling besar berikut disertai pasangannya.
i. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶) dengan rumus sebagai berikut:
𝐽𝐾𝑇𝐶 = 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 − 𝐽𝐾𝐸
j. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶)) dengan rumus sebagai
berikut: 𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶 = 𝐽𝐾𝑇𝐶
𝑘−2
k. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (𝑅𝐽𝐾𝐸) dengan rumus sebagai berikut:
𝑅𝐽𝐾𝐸 = 𝐽𝐾𝐸
𝑛−𝑘
l. Mencari nilai uji F dengan rumus sebagai berikut :
𝐹 = 𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶
𝑅𝐽𝐾𝐸
m. Menentukan kriteria pengukuran : jika nilai uji F > nilai tabel F, maka distribusi berpola
linier dan sebaliknya, jika F < nilai tabel F, maka distribusi tidak berpola linier.
n. Mencari nilai Ftabel pada taraf 95% atau α = 5% menggunakan rumus Ftabel = F (1 –
a)(db TC,db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k
o. Membandingkan nilai uji F dengan nilai F kemudian kesimpulan
3.3.8. Teknik Analisis Data
Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011, hal. 158) mengemukakan
bahwa teknik analisis data adalah cara melaksanakan analisis terhadap data, bertujuan untuk
mengolah data yang ada menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat dari data
tersebut dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masala-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk
membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter)
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk analisis data adalah sebagai berikut:
a. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.
69
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen
pengumpulan data.
c. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klarifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat
instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. Dalam tahap ini
dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan
ketentuan yang ada.
d. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian dalam
hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap atau seluruh
item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi sebagai berikut:
Tabel 3.9
Rekapitulasi hasil skoring angket
Responden Skor Item Total
1 2 3 4 5 ............ N
1
2
3
N
Sumber: Ating dan Sambas (2006, hal. 38)
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik
yaitu analis data deskriptif dan teknik data inferensial.
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis data deskriptif menurut Sugiyono (2010, hlm. 169), mengungkapkan
bahwa “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dengan
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi”.
Analisis data deskriptif digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
telah dirumuskan di rumusan masalah, yakni rumusan masalah no. 1, rumusan masalah
no. 2, dan rumusan masalah no. 3, maka teknik analisis data yang digunakan yaitu
70
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
analisis deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran persepsi siswa tentang
keterampilan dan kreativitas mengajar guru, juga untuk mengetahui gambaran tingkat
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran otomatisasi perkantroran kelas X di SMK
Mutiara Bandug.
Variabel penelitian dideskripsikan dengan menggunakan kriteria tertentu yang
mengacu pada skor angket yang diperoleh dari kedudukan responden berdasarkan urutan
angket yang masuk untuk masing-masing variabel dengan tujuan untuk mempermudah
dalam mendeskripsikan variabel penelitian. Kondisi variabel penelitian di lapangan
dianalisis dengan menggunakan rentang skor yang mengacu pada rata-rata skor kategori
angket yang diperoleh dari responden. Penggunaan skor kategori ini digunakan sesuai
dengan lima kategori, adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10
Kriteria Penafsiran Nilai
No Rentang
Penafsiran
X1
(Keterampilan Mengajar)
X2
(kreatvitas mengajar)
1 1,00 - 1,79 Tidak Terampil Sangat Rendah
2 1,80 - 2,59 Kurang Terampil Rendah
3 2,60 - 3,39 Cukup Terampil Sedang
4 3,40 - 4,19 Terampil Tinggi
5 4,20 - 5,00 Sangat Terampil Sangat Tinggi
Sumber: Diadaptasi dari Rating Scale
Untuk mengetahui gambaran empiris tentang variabel prestasi belajar siswa di
SMK Mutiara Bandung, terlebih dahulu dibuatkan suatu ukuran standar sebagai
pembanding yaitu dengan menetapkan skor kriterium dengan menggunakan langkah-
langkah menurut Muhidin & Abdurrahman (2007, hlm.146) adalah sebagai berikut:
a) Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:
SK = ST – SR
Keterangan:
71
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ST = Skor Tinggi
SR = Skor Rendah
b) Tentukan lebar interval dengan rumus:
Lebar Interval = SK : ST
c) Menetapkan batas rendah dan batas atas.
Berdasarkan hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat
disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti di bawah ini:
Tabel 3.11
Penafsiran Skor Deskriptif Variabel Prestasi Belajar Siswa
Ukuran Hasil Belajar Rentang Skor
Rendah 50 – 65.3
Sedang 65.4 – 80.7
Tinggi 80.8 -96
Sumber: Diadaptasi nilai prestasi responden
2. Analisis Data Inferensial
Analisis yang digunakan adalah analisis regresi ganda menurut Sambas (2011, hal.
223) mengatakan bahwa analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis
regresi sederhana. Seperti hasilnya regresi sederhana, analisis regresi ganda digunakan
untuk mengidentifikasi dan meramalkan (memprediksi) nilai pengaruh dua variabel bebas
atau lebih terhadap satu variabel terikat dan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan
fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas. Untuk
mempermudah dalam analisis regresi ganda peneliti menggunakan program aplikasi
Microsoft Excell 2010. Dalam penilitian ini variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa
(Y) dan yang mempengaruhinya adalah keterampilan mengajar (X1) dan kreativitas
mengajar (X2). Dengan persamaan sebagai berikut: �̂� = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2
Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
72
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tempatkan skor hasil tabulasi dengan membuat tabel pembantu, untuk memudahkan
proses perhitunganya
Tabel 3.12
Tabel Pembantu Perhitungan Uji Regresi
No. 𝑋1 𝑋2 𝑌 𝑋12 𝑋2
2 𝑌2 𝑋1𝑌 𝑋2𝑌 𝑋1𝑋2
1
2
3
...
N
Jumlah
Mean
Keterangan:
a) Kolom 1: diisi nomor, sesuai dengan banyaknya responden.
b) Kolom 2: diisi skor Variabel X yang diperoleh masing masing responden
c) Kolom 3: diisi skor Variabel X yang diperoleh dari masing masing
responden
d) Kolom 4: diisi skor variabel Y yang diperoleh dari masing masing
responden
2. Menghitung rata-rata skor variabel X dan rata-rata skor variabel Y. Berdasrkan
perhitungan dengan bantuan tabel pembantu
3. Menghitung Koefisien Regresi b1 dan b2, berdasarkan hasil perhitungan dengan
bantuan tabel pembantu di atas, dapat dihitung b1 dan b2 seperti berikut ini
⅀𝑥12 = ⅀𝑥1
2 − (⅀𝑥1)2
𝑛
⅀𝑥22 = ⅀𝑥2
2 − (⅀𝑥2)2
𝑛
⅀𝑥1𝑦 = ⅀𝑥1𝑦 − ⅀𝑥1⅀𝑦
𝑛
73
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
⅀𝑥2𝑦 = ⅀𝑥2𝑦 − ⅀𝑥2⅀𝑦
𝑛
⅀𝑥1𝑥2 = ⅀𝑥1𝑥2 − ⅀𝑥2⅀𝑥2
𝑛
Sehingga b1 dan b2, diperoleh
𝑏1 =(⅀ 𝑥2
2)(⅀𝑥1𝑦) − (⅀𝑥1𝑥2)(⅀𝑥2𝑦)
(⅀𝑥12)(⅀𝑥2
2) − (⅀𝑥1𝑥2)2
𝑏2 =(⅀ 𝑥1
2)(⅀𝑥2𝑦) − (⅀𝑥1𝑥2)(⅀𝑥1𝑦)
(⅀𝑥12)(⅀𝑥2
2) − (⅀𝑥1𝑥2)2
4. Menghitung nilai a. Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan tabel pembantu
di atas, sebagai berikut:
𝑎 = ⅀𝑌
𝑛− 𝑏1 (
⅀𝑋1
𝑛) − 𝑏2 (
⅀𝑋2
𝑛)
5. Menentukan persamaan regresi. Berdasarkan langkah-langkah yang telah dilakukan
di atas �̂� = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2
6. Membuat interprestasi. Berdasarkan persamaan regresi ganda di atas.
3. Menghitung nilai koefisien Korelasi Product Moment
Menurut Muhidin (2010, hal. 97) untuk mengetahui hubungan variabel X dan Y
dapat dicari dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi Product Moment. Untuk
mempermudah menganalisis peneliti menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2010 yaitu
dengan rumusan:
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara Variabel X dan
Variabel Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda
positif menunjukkan adanya korelasi positif atau korelasi antara kedua variabel yang
berarti.
74
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat
dan positif
b. Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat
dan negatif.
c. Jika nilai r = 0, maka korelasi variabel yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat
lemah.
Sedangkan untuk mengetahui kadar pengaruh variabel X terhadap variabel Y
dibuat klasifikasi sebagai berikut:
Tabel 3.13
Interprestasi Nilai Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
3.3.9. Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2012, hal. 64) menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis merupakan sebuah jawaban sementara
maka perlu di uji secara empiris. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan
menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak mengenai hipotesis yang sudah
dirumuskan.
Untuk mengetahui nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih satu varibel terikat (untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas terhadap satu
variabel terikat) menggunakan teknik analisis regresi ganda menurut Muhidin (2011, hal. 205)
75
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengujian keberartian pada analisis regresi ganda dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1
Hipotesis 1
H0 : ρ= 0 : Tidak ada pengaruh positif
keterampilan mengajar guru terhadap
prestasi belajar.
H1 : ρ ≠ 0 : Ada pengaruh positif keterampilan
mengajar guru terhadap prestasi
belajar.
Hipotesis 2
H0 : ρ = 0 : Tidak ada pengaruh positif kreativitas
mengajar guru terhadap prestasi
belajar.
H1 : ρ ≠ 0 : Ada pengaruh positif kreativitas
mengajar guru terhadap prestasi
belajar.
Hipotesis 3
H0 : R = 0 : Tidak ada pengaruh positif
keterampilan dan kreativitas mengajar
guru terhadap prestasi belajar.
H1 : R ≠ 0 : Ada pengaruh positif keterampilan
dan kreativitas mengajar guru
terhadap prestasi belajar siswa.
2) Menentukan uji statistik yang tepat yaitu: 𝐹 = 𝑆1
2
𝑆22
Menurut Sudjana dalam Muhidin (2011, hal. 205) untuk menentukan nilai uji F
diatas adalah menentukan jumlah kuadrat regresi dengan rumus:
𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑔) = 𝑏1⅀𝑥1𝑦 + 𝑏2⅀𝑥2𝑦 + ⋯ … + 𝑏𝑘⅀𝑥𝑘𝑦
Menentukan jumlah kuadrat residu dengan rumus sebagai berikut:
76
Acep Juandi, 2017 PENGARUH KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN OTOMATISASI PERKANTORAN DI SMK MUTIARA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑠) = (⅀𝑌2 − (⅀𝑌)2
𝑛) − 𝐽𝐾(𝑟𝑒𝑔)
Menghitung nilai F dengan rumus sebagai berikut:
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑔)
𝑘𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑠)
𝑛 − 𝑘 − 1
Dimana: k banyaknya variabel bebas
3) Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat kebebasan untuk db1 = k
dan db2 = n – k – 1
4) Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian: jika nilai
Uji F > nilai tabel F, maka Ho ditolak dan berlaku sebaliknya.
5) Membuat kesimpulan.
1.3.10. Koefisien Determinasi
Muhidin.(2010, hal. 109-110) menyatakan bahwa koefisien determinasi (R2) dijadikan
dasar dalam menentukan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun
rumus yang digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat atau besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat adalah koefisien
korelasi dikuadratkan lalu dikali seratus persen, maka digunakan rumus koefisien determinasi
sebagai berikut:
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi
R = Koefisien Korelasi
KD = R2 x 100%
top related