bab iii metode penelitian -...
Post on 31-Mar-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Setting Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen (Eksperimental Research) merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui atau menilai suatu pengaruh dari
suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap perilaku siswa atau
menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan
dengan tindakan lain.
Penelitian eksperimen ini akan membandingkan antara kelompok kontrol
yaitu kelas yang akan menerapkan pembelajaran konvensional dengan kelompok
eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model pembelajaran SAVI. Kemudian
kedua kelas tersebut dievaluasi untuk melihat adanya perubahan yang terjadi
terhadap aktivitas dan hasil belajar IPA pada kelas yang tidak mendapatkan
perlakuan dengan kelas yang mendapatkan perlakuan.
3.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Maret di
kelas 5 SD Negeri Blotongan 03, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo,
Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013.
Tabel 2
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Kelompok Pertemuan
Pretest 1 2 3 Posttest
Eksperimen 28/02/13 28/03/13 01/03/13 02/03/13 02/03/13
Kontrol 28/02/13 01/03/13 02/03/13 - 02/03/13
3.1.3 Subjek Penelitian dan Karakteristik Siswa
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 sebanyak 40 siswa yang terdiri
dari 23 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
Karakteristik siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 mempunyai latar belakang
yang berbeda-beda. Kondisi sosial dan ekonomi dari orang tua atau wali siswa
sangat beragam. Pekerjaan orang tua atau wali siswa pun beragam pula ada yang
pegawai, TKI, buruh pabrik dan juga petani. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa
kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sangat rendah. Pihak orang tua
atau wali siswa menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan anaknya kepada
pihak sekolah. Kurangnya perhatian dari pihak orang tua akan pentingnya
pendidikan menyebabkan adanya ketimpangan atau ketidakseimbangan dalam
pencapaian pendidikan yang sebenarnya. Hal ini dibuktikan pula dengan
pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 60) “variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya”.
3.2.1. Variabel Bebas atau Independent Variable
Sugiyono (2010: 61) “variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat”. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penerapan model pembelajaran
SAVI.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran SAVI.
Model pembelajaran ini menekankan pada pemanfaatan semua indera tubuh guna
pelaksanaan proses pembelajaran. Model pembelajaran ini digunakan untuk
mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh penggunaan model pembelajaran
SAVI terhadap aktivitas dan hasil belajar IPA.
3.2.2. Variabel Terikat atau Dependent Variable
Sugiyono (2010: 61) “variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel terikat adalah aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas 5
Tahun Pelajaran 2012/2013.
3.3. Metode Penelitian
Menurut Latipun (2010: 5), penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui
akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Manipulasi yang
dilakukan dapat berupa situasi atau tindakan tertentu yang diberikan kepada
individu atau kelompok dan setelah itu dilihat pengaruhnya.
1) Karakteristik Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen pada umumnya, menurut (Ary, 1985 dalam
Sukardi, 2008: 180), mempunyai tiga karakteristik, yaitu:
1. Variabel bebas yang dimanipulasi
2. Variabel lain yang mungkin berpengaruh dikontrol agar tetap konstan
3. Efek atau pengaruh manipulasi variabel bebas dan variabel terikat
diamati secara langsung oleh peneliti.
Menurut Latipun 2002 http://suhadianto.blogspot.com/2009/02/tutorial-
analisis-datapenelitian.html , tahapan penelitian sebagai berikut:
1. Menentukan subjek penelitian yang akan dijadikan sebagai kelompok
eksperimen
2. Menentukan subjek penelitian yang akan dijadikan sebagai kelompok
kontrol atau kelompok pembanding
3. Menentukan treatment atau perlakuan yang akan diberikan
4. Menentukan berapa lama eksperimen akan dilakukan
5. Menentukan dua ruangan yang memiliki fasilitas yang sama (1
ruangan untuk kelompok eksperimen dan 1 ruangan untuk kelompok
kontrol).
Dalam penelitian ini peneliti membuat perincian tahapan penelitian
sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan ini mencakup pembuatan judul, pembuatan
proposal, pembuatan instrumen penelitian dan permohonan izin serta
observasi sekolah yang akan dipergunakan sebagai tempat penelitian.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini mencakup tahapan dimana peneliti telah
mendapatkan izin dari pembimbing untuk menguji coba instrumen
serta pengambilan data di sekolah yang akan dibuat untuk uji validitas
dan sekolah yang dipergunakan untuk penelitian
c. Tahap penyusunan
Tahap penyusunan data dilakukan dengan mengolah data dan
konsultasi dalam penyusunan laporan skripsi dan persiapan ujian.
2) Desain Penelitian eksperimen dalam penelitian ini adalah Control Group
Pretest and Posttest Design. Dalam desain penelitian ini terdapat
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dalam desain ini, baik
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dikenakan O1 yaitu
pretest dan O2 yaitu posttest, tetapi hanya kelompok eksperimen saja yang
mendapat perlakuan X (Arifin : 2012:78), sehingga struktur desainnya
menjadi sebagai berikut:
Gambar 2 Control Group Pretest and Posttest Design (Arifin, Z: 2012:78).
Keterangan:
E : Kelompok Eksperimen
E O1 X O2
K O1 O2
O1 : Nilai pretest untuk mengetahui pengetahuan awal pada masing-
masing kelompok
O2 : Nilai posttest untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar pada
masing-masing proses pembelajaran
K : Kelompok Kontrol
X : Perlakuan berupa penerapan model pembelajaran SAVI.
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Menurut Slameto (2010: 39) “Populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak
dijelaskan oleh peneliti melalui penelitiannya”. Populasi dari penelitian ini siswa
kelas 5 yang terbagi menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas
eksperimen adalah siswa kelas 5A SD N Blotongan 03 yang berjumlah 20 siswa
dan kelas eksperimen adalah kelas 5B SD N Blotongan 03 yang berjumlah 20
siswa.
Menurut Sugiyono (2010: 118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dalam penelitian ini
adalah sampel jenuh yang artinya seluruh anggota digunakan sebagai sampel
penelitian. Maka sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 yang
berjumlah 40 siswa dari SDN Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Teknik Tes
Teknik tes dalam penelitian ini meliputi pemberian tes formatif.
Data hasil belajar ini diperoleh dari tes tertulis yang diberikan kepada
siswa. Teknik tes menyangkut data-data kuantitatif, berupa angka atau
skor. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses
belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan dengan memberikan
sejumlah soal tes pilihan ganda.
Langkah-langkahnya adalah:
1) Membagikan Soal Uji Homogenitas
Peneliti membagikan soal sebagai uji homogenitas yang berfungsi
untuk mengetahui apakah penyebaran kemampuan siswa homogen
(sama) atau tidak.
2) Membagikan Soal Pretest
Siswa yang telah dibagi menjadi 2 kelas (kelas kontrol dan kelas
eksperimen) selanjutnya diberikan soal pretest untuk diisi oleh siswa.
Setelah siswa mengerjakan soal pretest, langkah selanjutnya adalah
menilai hasil pekerjaan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan
awal yang dimiliki siswa.
3) Membagikan soal Posttest
Langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian dengan
menerapkan model pembelajaran SAVI pada kelas eksperimen,
sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.
Untuk evaluasi soal yang diberikan kepada kedua kelas tersebut dengan
jenis soal yang sama. Maka hasilnya dapat diketahui apakah ada
perbedaan nilai antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
2. Teknik Non tes (Observasi)
Teknik non tes yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan observasi. Menurut Sudjana (1990: 84) “observasi
sebagai alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku
individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati”.
Observasi kelas mencakup keadaan masing-masing siswa, suasana
kelas dan kegiatan belajar mengajar. Observasi dalam penelitian ini
digunakan untuk menilai hasil belajar siswa, untuk mengamati setiap
kegiatan belajar siswa dan mengamati tingkah laku peneliti pada saat
mengajar dengan menerapkan model pembelajaran SAVI yang dilakukan
seorang pengamat atau observer yaitu guru kelas 5 SDN Blotongan 03.
Lembar observasi aktivitas guru (peneliti) dan siswa ini didasarkan
pada pengumpulan data tentang situasi belajar mengajar pada saat
dilaksanakannya tindakan yaitu pada saat proses pembelajaran
berlangsung.
3. Lembar Angket Aktivitas Siswa
Lembar aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
aktivitas siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran SAVI.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk
pengumpulan data suatu penelitian.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan dalam proses
observasi ketika dalam pembelajaran yang mencakup pengamatan
aktivitas siswa dan guru dalam penerapan model pembelajaran SAVI.
Observasi ini dilakukan dengan tujuan apakah pelaksanaan pembelajaran
dengan model pembelajaran sudah sesuai dengan aspek dan prosedur
model pembelajaran SAVI. Berikut adalah kisi-kisi lembar observasi
penggunaan model pembelajaran SAVI:
Tabel 3
Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Mengajar
Konsep /
Variabel
Aspek/
Dimensi Indikator No
Penerapan
Model
Pembelajaran
SAVI
(Somatic,
Auditory,
Visualization,
and
Intellectual)
1.Pra
pembelajaran
1. Menyiapkan kelas ,
memberikan motivasi
dan apersepsi
1, 2, 3, 4
2. Kegiatan
Inti
Pembelajar
an
1. Pemberian stimulus dan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengungkapkan
pertanyaan dan
pendapat
8, 9, 12,
13.
2. Pengelolaan kelas 15, 16, 17.
3. Penggunaan
pembelajaran
menggunakan model
SAVI
a. Aktivitas Auditory
b. Aktivitas Somatic
c. Aktivitas
Visualization
d. Aktivitas
Intellectual
6, 7.
5.
9.
10.
11, 14.
3.Kegiatan
Akhir
1. Pengambilan kesimpulan
dan evaluasi
pembelajaran
18, 19, 20.
Tabel 4
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
2. Lembar Instrumen kisi-kisi hasil belajar
Pengumpulan data dilakukan pula dengan menggunakan teknik tes.
Lembar evaluasi diberikan kepada masing-masing siswa untuk dikerjakan
secara individual. Tes diberikan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran. Jenis tes berupa tes
tertulis pilihan ganda.
3. Lembar Angket Aktivitas Siswa
Lembar angket aktivitas siswa berisikan pernyataan-pernyataan sesuai
dengan apa yang dialami siswa pada saat proses pembelajaran.
Konsep
/Variabel
Aspek/
Dimensi Indikator No.
Penerapan
Model
Pembelajaran
SAVI
1.Pra
pembelajaran
1. Kesiapan dalam
mengikuti
pembelajaran
1.
2. Kegiatan
Pembelajaran
1. Menyimak penjelasan
materi
5, 6.
2. Keterlibatan dalam
kelompok
7, 10, 12
3. Penggunaan
pembelajaran
menggunakan model
SAVI
a. Aktivitas
Auditory
b. Aktivitas
Somatic
c. Aktivitas
Visualization
d. Aktivitas
Intellectual
2, 4, 13
8
9
2, 11, 14.
3.Akhir
Pembelajaran
1. Menanggapi
evaluasi
15
3.6 Definisi Operasional
3.6.1 Model Pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory, Visualization and
Intellectual)
Model pembelajaran SAVI diperkenalkan pertama kali oleh Dave Meier.
Meier mengemukakan bahwa manusia memiliki empat dimensi yakni: tubuh atau
somatis (S), pendengaran atau auditori (A), penglihatan atau visual (V) dan
pemikiran atau intelektual (I). Model pembelajaran SAVI menekankan pada
pemanfaatan keseluruhan panca indera yang dimiliki manusia.
3.6.2 Aktivitas Siswa
Aktivitas belajar siswa adalah belajar dengan melibatkan aktivitas mental
maupun fisik artinya seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam proses
pembelajaran. Skor maksimal pada angket aktivitas siswa adalah 88 poin.
Tabel 5
Kisi-Kisi Angket Aktivitas Belajar Siswa
No Aspek Indikator Item
1. Perasaan senang pada
saat proses pelaksanaan
pembelajaran IPA
a. Menerima pelajaran
dengan rasa senang
b. Kesiapan siswa
dalam menerima
pembelajaran
1, 3, 4, 22.
2
2. Konsentrasi dan aktivitas
saat mengikuti proses
pembelajaran
a. Memperhatikan
kegiatan
pembelajaran
b. Aktivitas siswa
dalam pelaksanaan
proses pembelajaran
a. Aktivitas
Somatic
b. Aktivitas
Auditory
c. Aktivitas
Visualization
d. Aktivitas
Intellectual
5, 6, 18
21
7, 8
11, 12, 13
14, 15
16, 17, 19
3. Ketertarikan a. Ketertarikan
mengikuti pelajaran
IPA
9, 10, 20
3.6.3. Hasil Belajar
Hasil belajar biasanya digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui
seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk
mengaplikasikan hasil belajar diperlukan beberapa langkah pengukuran
menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat.
Sudjana (1990: 22) mengemukakan “hasil belajar adalah kemampuan-
kemapuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Hasil
belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses pembelajaran. Hasil
belajar siswa pada penelitian ini diukur dengan menggunakan jenis tes pilihan
ganda. Berikut ini adalah kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa.
Tabel 6
Kisi-kisi Hasil Belajar
Standar
Kompetensi
(SK)
Kompetensi
Dasar (KD) Indikator
Bentuk
Soal
Item
Soal
6.
Menerapkan
sifat-sifat
cahaya
melalui
kegiatan
membuat
suatu
karya/model
6.1
Mendeskrips
ikan sifat-
sifat cahaya.
Menjelaskan sifat
cahaya merambat
lurus
Pilihan
ganda
2, 7
Mengidentifikasi
sifat cahaya
menembus benda
bening
3,5, 19,20
Menjelaskan sifat
cahaya dapat
dipantulkan
4, 9, 10,
11, 12,
13, 14
Menjelaskan sifat
cahaya dapat
dibiaskan
6, 16, 21.
Menjelaskan sifat
cahaya dapat
diuraikan
1, 8, 17,
18, 22.
3.7 Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian pembelajaran IPA dengan
menggunakan model pembelajaran SAVI pada siswa kelas 5 SDN Blotongan 03
adalah dengan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen tidak sama dengan rata-
rata nilai posttest kelas kontrol dengan KKM 65. Skor rata-rata angket aktivitas
siswa kelas eksperimen tidak sama dengan skor rata-rata angket aktivitas kelas
kontrol.
3.8 Teknik Analisis Data
Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan uji
t-test, yaitu untuk mengetahui terdapat atau tidak perbedaan yang signifikan hasil
belajar kelas kontrol tanpa penggunaan model pembelajaran SAVI dan kelas
eksperimen dengan penggunaan model pembelajaran SAVI dan terdapat atau
tidak perbedaan yang signifikan pada aktivitas siswa pada kelas kontrol tanpa
penggunaan model pembelajaran SAVI dan kelas eksperimen dengan penggunaan
model pembelajaran SAVI . Untuk analisis data penerapan penggunaan model
pembelajaran SAVI dengan lembar observasi dan yang menjadi objek penelitian
adalah siswa kelas 5 SDN Blotongan 03 yang berjumlah 40 orang, pengolahan
datanya dengan menggunakan SPSS for windows version 16.0.
3.8.1 Uji Prasyarat
3.8.2 Uji Validitas
Validitas adalah tingkat dimana suatu tes mengukur apa yang seharusnya
diukur. Suatu tes tidak bisa valid untuk sembarang keperluan atau kelompok suatu
tes hanya valid untuk suatu keperluan dan pada kelompok tertentu.
Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS for windows version 16.0
dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis. Kriteria validitas intrumen
menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefisien
corrected item to total correlation ≥ 0,3.
Instrumen soal pada pretest dan posttest yang akan dipergunakan di kelas
kontrol dan kelas eksperimen diujicobakan terlebih dahulu pada kelas uji coba
soal validitas. Angket aktivitas siswa juga diujicobakan untuk diuji validitas. Uji
coba dilakukan pada tanggal 26 Februari 2013 pada kelas 5 di SD Negeri Sidorejo
Lor 04 Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Setelah
melakukan uji coba instrumen maka dapat dilakukan pengujian validitas dengan
bantuan SPSS for windows version 16.0 (penghitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 2). Dari 30 soal diperoleh hasil akhir uji validitas sebagai berikut:
Tabel 7
Hasil Validitas Instrumen Angket Aktivitas Siswa
Bentuk
Instrumen Item Soal Valid
Tidak
Valid
Uraian
Pernyataan
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21
dan 22
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21
dan 22
-
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 22 uraian pernyataan yang
diujikan semua uraian pernyataan sebanyak 22 dikatakan valid, karena memiliki
nilai corrected item total correlation lebih dari 0,3. Tidak ada uraian pernyataan
yang tidak valid.
Tabel 8
Hasil Validitas Instrumen Soal
Bentuk
Instrumen Item Soal Valid
Tidak
Valid
Pilihan
Ganda
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29 dan 30
2, 3, 4, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 14, 15, 16,
17, 19, 21, 22, 23,
24, 25, 26, 29 dan
30
1, 5, 6, 13,
18, 20, 27,
dan 28
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang
diujikan terdapat 22 soal yang valid, karena memiliki nilai corrected item total
correlation lebih dari 0,3. Soal yang tidak valid adalah nomor 1, 5, 6, 13, 18, 20,
27, dan 28.
3.8.3 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkatan pada mana suatu tes konsisten mengukur
berapapun tes itu mengukur. Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka,
biasanya sebagai suatu koefisien, koefisien yang tinggi menunjukkan reliabilitas
yang tinggi. Darmadi Hamid (2011:87) mengemukakan “reliabilitas adalah
ketetapan atau keajegan alat penilaian tersebut dalam menilai apa yang
dinilainya”.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS for
windows version 16.0 dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis. Batasan
untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan pedoman menurut
Sekaran dalam Priyatno (2010: 32) sebagai berikut:
Koefisien Reliabilitas (∝)
< 0,6 kurang baik
= 0,7 dapat diterima
> 0,8 baik
Uji reliabilitas instrumen menggunakan data yang sama dengan data pada
uji validitas instrumen. Untuk penghitungan reliabilitas instrumen soal dapat
dilihat pada lampiran 3 dan diperoleh hasil akhir sebagai berikut:
Tabel 9
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Angket Aktivitas Siswa
Bentuk
Instrumen
Koefisien Reliabilitas Kategori
Uraian Pernyataan 0,955 Reliabilitas Baik
Dalam tabel uraian pernyataan yang terdiri dari 22 pernyataan terdapat
Cronbach’s Alpha sebesar 0,955, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
Tabel 10
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal
Bentuk
Instrumen
Koefisien Reliabilitas Kategori
Pilihan Ganda 0,882 Reliabilitas Baik
Dalam tabel soal pilihan ganda yang terdiri dari 22 soal terdapat
Cronbach’s Alpha sebesar 0,882, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
3.8.4 Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Pada penelitian ini data yang diambil adalah dari
nilai soal uji homogenitas pada materi sebelum sifat-sifat cahaya yaitu materi
pesawat sederhana terhadap siswa kelas 5 SD Negeri Blotongan 03. Dalam uji
homogenitas data ini bisa menggunakan bantuan software SPSS for windows
version 16.0 dengan langkah Analyze – Compare Means – Oneway ANOVA –
masukkan data pada kolom Dependent List dan Factor - Options – Homogeneity
of variance test. Hasil output dapat dilihat melalui tabel Test of Homogeneity of
Variances. Varian kelompok data dikatakan tidak homogen jiga signifikansi <
0,05, sebaliknya jika varian kelompok > 0,05 maka varian kelompok dikatakan
homogen atau sama.
Tabel 11
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.507 1 38 .481
Berdasarkan hasil uji homogenitas pada tabel ditunjukkan bahwa tingkat
signifikansi atau nilai probabilitas adalah 0,481 > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak jauh beda atau
homogen.
3.8.5 Uji Normalitas Data
Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang
digunakan. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau
bisa dianggap normal. Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan
software SPSS for windows version 16.0 yaitu Analyze – Non parametic tests –
One sample KS – masukkan variabel pada jendela variabel – klik normal pada test
distribution. Uji normalitas dapat dilihat melalui output yaitu One Sample
Kolomogrov-Smirnov Test.
Dalam penelitian uji normalitas digunakan untuk menguji siswa kelas 5
SDN Blotongan 03 kelas kontrol berjumlah 20 siswa dan kelas eksperimen
berjumlah 20 siswa. Tujuannya adalah untuk mengetahui keadaan keduanya
apakah berdistribusi normal. Menurut Priyatno (2010: 40) suatu data dikatakan
berdistribusi normal jika memiliki signifikansi > 0,05, sebaliknya suatu data
dikatakan tidak berdistribusi normal jika memiliki signifikansi < 0,05.
Berdasarkan data hasil pretest siswa pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen maka dilakukan uji normalitas data yang dianalisis dengan SPSS for
windows version 16.0 .Berikut adalah data hasil analisis data pretest :
Tabel 12
Hasil Uji Normalitas Pretest Angket Aktivitas Siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol Eksperimen
N 20 20
Normal Parametersa Mean 61.0500 57.0000
Std. Deviation 6.54921 5.40954
Most Extreme Differences Absolute .136 .173
Positive .083 .173
Negative -.136 -.084
Kolmogorov-Smirnov Z .610 .775
Asymp. Sig. (2-tailed) .851 .585
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas data pretest pada angket aktivitas
siswa yang tergambarkan pada tabel menunjukkan bahwa kelompok kontrol
signifikansinya adalah 0,851 > 0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya
adalah 0,585 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 13
Hasil Uji Normalitas Data Pretest
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol Eksperimen
N 20 20
Normal Parametersa Mean 50.4
500 46.2000
Std. Deviation 12.24949
11.13364
Most Extreme Differences Absolute .207 .216
Positive .130 .216
Negative -.207
-.130
Kolmogorov-Smirnov Z .928 .968
Asymp. Sig. (2-tailed) .356 .306
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas data pada tabel menunjukkan
bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,356 > 0,05 dan kelompok
eksperimen signifikansinya adalah 0,306 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa data berdistribusi normal.
Uji normalitas data akhir pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
dilakukan pada nilai posttest setelah pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol
dan kelas eksperimen. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS for
windows version 16.0 pada data posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Tabel 14
Hasil Uji Normalitas Data Posttest Angket Aktivitas Siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol Eksperimen
N 20 20
Normal Parametersa Mean 65.7000 75.7500
Std. Deviation 4.16881 6.18040
Most Extreme Differences Absolute .191 .130
Positive .191 .108
Negative -.109 -.130
Kolmogorov-Smirnov Z .852 .582
Asymp. Sig. (2-tailed) .462 .887
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas data posttest pada angket
aktivitas siswa yang tergambarkan pada tabel menunjukkan bahwa kelompok
kontrol signifikansinya adalah 0,462 > 0,05 dan kelompok eksperimen
signifikansinya adalah 0,887 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
Tabel 15
Hasil Uji Normalitas Data Posttest
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol Eksperimen
N 20 20
Normal Parametersa Mean 66.1500 80.8000
Std. Deviation 8.70133 6.81793
Most Extreme Differences Absolute .198 .173
Positive .198 .173
Negative -.156 -.139
Kolmogorov-Smirnov Z .884 .773
Asymp. Sig. (2-tailed) .416 .589
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil analisis uji normalitas data posttest pada tabel
menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,416 > 0,05 dan
kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,589 > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
3.8.6 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan rata-rata (mean) pada aktivitas dan hasil belajar siswa secara signifikan
dengan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun hipotesis yang akan
diuji adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas Belajar
H0 : µ1 = µ1’
Rata-rata skor aktivitas kelompok eksperimen sama dengan rata-rata skor
aktivitas kelompok kontrol artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh
penggunaan model SAVI terhadap aktivitas siswa.
H1 : µ1 ≠ µ1’
Rata-rata skor aktivitas kelompok eksperimen tidak sama dengan rata-rata
skor aktivitas kelompok kontrol artinya bahwa, terdapat pengaruh
penggunaan model SAVI terhadap aktivitas siswa.
b. Hasil Belajar
H0 : µ2 = µ2’
Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen sama dengan rata-rata hasil
belajar kelompok kontrol artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh penggunaan
model SAVI terhadap hasil belajar siswa.
H1 : µ2 ≠ µ2’
Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen tidak sama dengan rata-rata hasil
belajar kelompok kontrol artinya bahwa, terdapat pengaruh penggunaan
model SAVI terhadap hasil belajar siswa.
Jika uji normalitas dan homogenitas didapatkan berdistribusi normal dan
homogen maka uji hipotesis menggunakan uji statistik parametik, yaitu
menggunakan uji t atau – Independent Samples T Test. Uji hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan SPSS for windows version 16.0 yaitu Analyze –
Compare Means – Independent Samples T Test – masukkan variabel pada Test
Variables dan Grouping Variable – klik Define Groups – pada Use Specied
Values masukkan kode pada Group 1 dan Group 2 – klik Continue - OK. Hasilnya
dapat dilihat pada output SPSS yaitu tabel Independent Sample T Test. Kemudian
dianalisa menurut Priyatno (2010: 99) sebagai berikut:
1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples T Test yaitu uji
asumsi varian (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahui apakah varian sama
atau berbeda, jika varian sama maka uji t menggunakan Equal Variance
Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan
Equal Variance Not Assumed (diasumsikan varian berbeda). Jika
signifikansi > 0,05, maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi <
0,05 maka memiliki varian yang berbeda.
2. Melihat tabel Independent Samples T Test pada t-test for Equality of
Means pada sig. (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada
perbedaan. Jika signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
1. H0 diterima apabila pada t-test for Equality of Means pada sig. (2-tailed) >
0,05 dan H1 ditolak apabila pada t-test for Equality of Means pada sig. (2-
tailed) > 0,05 yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh positif dan
signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran SAVI dengan siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional
2. H0 ditolak apabila pada t-test for Equality of Means pada sig. (2-tailed) <
0,05 dan H1 diterima apabila pada t-test for Equality of Means pada sig. (2-
tailed) < 0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran SAVI dengan siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional
top related