bab iii metodologi penelitian 1.1 tempat dan waktu...
Post on 02-Mar-2021
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1.1 Tempat dan Waktu Penelitian
1.1.1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Plered Kabupaten Cirebon
yang beralamat di jalan Otista Tegalsari Plered Cirebon 45I58. Penentuan
tempat penelitian ini didasarkan pada tempatnya yang terjangkau oleh peneliti,
sehingga memudahkan dalam melakukan penelitian.
1.1.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini pada semester
ganjil Tahun Ajaran 2014/2015. Lamanya waktu yang diperlukan mulai dari
awal tahap persiapan hingga tahap penulisan skripsi yaitu empat bulan, yaitu
bulan Agustus sampai November 2014. Sedangkan waktu yang diberikan oleh
pihak lembaga dalam SK No. In.14/F.I.I/PP.009/5292/2014 penelitian yaitu
pada tanggal 22 September sampai dengan 31 Oktober 2015 yang dalam hal ini
fokus untuk tahap pelaksanaan pengumpulan data di lapangan.
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Penelitian
Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap
Persiapan
2 Bimbingan
instrumen
3 Uji coba
instrumen
4 Pengolahan
data ujicoba
5 Pengumpulan
data
6 Pengolahan
data
7 Analisis Data
33
No
Kegiatan
Penelitian
Agustus September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
8 Penyusunan
Skripsi
1.2 Metode dan Desain Penelitian
1.2.1. Metode Penelitian
Kata metode berasal dari bahasa Yunani methodos, terdiri dari dua
kata yaitu meta (menuju, melalui, mengikuti) dan hodos (jalan, cara, arah).
Arti kata methodos adalah metode ilmiah yaitu cara melakukan sesuatu
menurut aturan tertentu. Melihat dari pengertiannya, metode dapat
dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip
dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai suatu
tujuan.1
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri
terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu
metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode kuantitatif yang
bersifat studi kasus atau ex post facto. Menurut Sugiyono dalam Riduwan,
penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk
mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kejadian tersebut.2
1.2.2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah One-Shot case
study. Desain ini memiliki pola ;
Dimana X adalah treatment atau perlakuan, dan O adalah hasil observasi
sesudah treatment.3
Desain penelitian adalah sebuah istilah yang diambil dari kata “design”
yang berarti perancangan atau rancangan. Desain penelitian adalah semua
1Juliansyah Noor. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Prenada Media Group, hal. 22
2Riduwan (a). Op. Cit., hal. 50
3Suharsimi Arikunto (b). 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Alfabeta, hal. 85
X O
proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.4
Dengan demikian langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan peneliti memilih masalah sesuai dengan
wilayah kajian yang didapatkan dan sudah ditentukan oleh jurusan yaitu
psikologi belajar dengan topik biliefs terhadap matematika. Setelah itu
penulis melakukan studi pendahuluan dengan maksud mencari tahu apakah
penelitian yang akan dilakukan peneliti sudah dilakukan atau belum oleh
orang lain. Hal inipun sekaligus mencari studi relevansi dan mencari teori-
teori yang akan penulis gunakan dalam penelitian nanti.
Setelah melakukan studi pendahuluan berikutnya penulis membuat
proposal skripsi. Kemudian proposal skripsi di seminarkan dengan
narasumber I dan II yang telah ditentukan oleh jurusan. Hasil revisi
proposal skripsi yang sudah di ACC nara sumber kemudian diajukan ke
Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk diterbitkan SK
penunjukan, baik SK untuk pembimbing maupun untuk penelitian
dilapangan.
Selanjutnya peneliti mengajukan surat permohonan izin melakukan
penelitian kepada Kepala SMP Negeri 2 Plered Kabupaten Cirebon.
Setelah mendapat izin dari pihak SMP Negeri 2 Plered Kabupaten
Cirebon, peneliti melakukan bimbingan dan konsultasi dengan
pembimbing I dan pembimbing II mengenai penyusunan Instrumen
Pengumpulan Data yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui
validitas, realibilitas, indeks kesukaran dan daya pembeda Instrumen
Pengumpulan Data yang akan digunakan dalam penelitian.
b. Tahap pelaksanaan
Untuk mengetahui validitas, realibilitas, indeks kesukaran dan daya
pembeda Instrumen Pengumpulan Data yang akan digunakan dalam
penelitian, pada tahap pelaksanaan ini, peneliti akan melakukan
4Suharsimi Arikunto (a). 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi Cetakan Ke 12. Jakarta: Bumi
Aksara, hal. 86
penyebaran angket dan soal tes kepada siswa-siswi guna untuk
mendapatkan data yang akurat.
Selanjutnya penulis menentukan satu kelas yang akan dijadikan
sampel dalam penelitian ini. Setelah itu penulis menganalisis setiap butir
angket dan soal.
c. Tahap Pengolahan Data
Pada tahap ini, peneliti mengolah data-data penelitian yang
meliputi cheking data, editing data, coding data dan tabulating data.
Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
yang sesuai dengan data yang diperoleh. Setelah itu, peneliti menarik
kesimpulan dari hasil pengolahan data dan analisis data tersebut. Untuk
menghitung data pada penelitian ini memggunakan bantuan Microsoft
Excel dan SPSS 16.0 dan dari hasil analisis data kemudian ditarik
kesimpulan sementara.
d. Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini, peneliti menyusun laporan hasil penelitiannya,
mulai dari Bab I (pendahuluan); Bab II (landasan teori); Bab III
(metodologi penelitian); Bab IV (hasil penelitian dan pembahasan); dan
Bab V (penutup) dan lampiran-lampirannya.
1.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1. Populasi
Arikunto mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian.5 Senada dengan pernyataan tersebut Sugiyono, menyatakan bahwa
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.6
Dengan menggunakan pengertian populasi di atas, peneliti sebenarnya
mengharapkan yang mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.7
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII, VIII, dan IX SMP Negeri
5Suharsimi Arikunto (c). 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 108
6Sugiyono (a). 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif). Bandung: Alfabeta,
hal. 117 7Nana Sudjana (b). Op. Cit., hal. 161
2 Plered Kabupaten Cirebon. Akan tetapi karena keterbatasan waktu, biaya
dan tenaga maka populasi yang bisa diambil adalah seluruh siswa kelas VIII
Tahun Ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 9 kelas dan berjumlah 356 siswa.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.2
Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Plered Kabupaten Cirebon
Tahun Ajaran 2014/2015
No Kelas Jumlah Siswa
1 VIII A 38
2 VIII B 40
3 VIII C 39
4 VIII D 40
5 VIII E 40
6 VIII F 40
7 VIII G 40
8 VIII H 39
9 VIII I 40
Jumlah 356
Sumber. Profil SMP Negeri 2 Plered Kabupaten Cirebon Tahun 2014
3.3.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi.8 Hal ini senada dengan pendapat
Sugiyono yang menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.9 Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik cluster random
sampling. Menurut Riduwan, cluster random sampling adalah cara
pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan cara acak
tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut10
.
Setiap kelas dianggap sama tidak dilihat dari tingkatan kelas yang paling
unggul dan kelas yang tidak unggul dari 9 kelas yang ada, semuanya
8Moh. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, hal. 271
9Sugiyono (b). 2009. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, hal. 118
10Riduwan (b). 2008. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung:
Alfabeta, hal. 56
mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi sampel yang dijadikan
objek penelitian.
Pada penelitian ini cara pengambilan sampel yang akan dijadikan objek
penelitian dengan pengundian kelas VIII yang berjumlah 9 kelas dengan cara
menuliskan nama kelas pada kertas yang telah disediakan peneliti dari kelas
VIII A sampai Kelas VIII I kemudian dari kertas yang sudah ditulis masing-
masing nama kelas di masukan ke dalam gelas dan dikocok kemudian
diambil satu kertas oleh peneliti.
Dalam hal ini, kelas yang digunakan sebagai objek penelitian adalah
kelas VIII-F dengan jumlah 40 siswa yang terpilih sebagai sampel di antara 9
kelas di SMP Negeri 2 Plered Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2014/2015.
1.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.11
Sesuai dengan judul penelitian tentang “Pengaruh Kepercayaan Diri
Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika (Studi Kasus
pada kelas VIII SMP Negeri 2 Plered Kabupaten Cirebon)”. Dapat diketahui
bahwa penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu : Kepercayaan Diri sebagai
variable X dan hasil belajar sebagai variable Y. Variabel Kepercayaan Diri
merupakan variabel bebas (independent variable), sedangkan variabel hasil
belajar siswa sebagai variabel terikat (dependent variable). Masing-masing
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Variabel kepercayaan diri (X)
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala Likert yang berupa angket yang digunakan untuk memperoleh data
mengenai kepercayaan diri dari hasil angket yang diberikan kepada
siswa. Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
pengukuran ordinal. Skala pengukuran ordinal memberikan informasi
tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh objek atau
11
Ibid., hal. 69
individu tertentu.12
Dalam penyusunan skala, pernyataan terdiri dari 25
item yang akan diberikan kepada siswa.
Skala ini menggunakan teknik pengukuran skala Likert yang
terdiri dari lima pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Bentuk pernyataan dalam skala ini yaitu positif dan negatif.
Adapun penskoran terhadap pilihan jawaban tersebut adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Penskoran pilihan jawaban skala
Pernyataan
Jawaban Positif Negatif
Sangat setuju (SS) 5 1
Setuju (S) 4 2
Netral / Tidak Tahu (N) 3 3
Tidak Setuju (TS) 2 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Dan untuk interpestasi skor yang diperoleh, penulis menggunakan
kategori skor sebagaimana menurut Riduwan, yaitu menggunakan kategori
sebagai berikut13
:
Tabel 3. 4
Kategori Angket
Interval Skor Interprestasi
0% - 20% Sangat lemah
21% - 40% Lemah
41% - 60% Cukup
61% - 80% Kuat/baik
81% - 100% Sangat kuat/sangat baik
b. Variabel hasil belajar matematika siswa (Y)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan
ganda yang dibuat oleh peneliti. Tes tersebut digunakan untuk memperoleh
data mengenai “Operasi Aljabar”. Instrumen ini dibuat sesuai dengan materi
12
Juliansyah Noor. Op. Cit., hal. 126 13
Riduwan (b). Op., Cit, hal. 123
yang sedang berlangsung di tempat penelitian. Tes disusun sebanyak 25 soal.
Penskoran untuk instrumen tes ini jika jawaban benar maka bernilai 1 dan
jika jawaban salah maka bernilai 0.
Untuk penilaian dari keseluruhan nilai dari hasil belajar, penulis
menggunakan pedoman sebagaimana menurut Suharsimi Arikunto yang telah
dimodifikasi, yaitu menggunakan kriteria nilai berikut ini14
:
Tabel 3.5
Kriteria Penilaian Hasil Belajar
Nilai Kategori
80-100 Baik Sekali
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
< 40 Kurang Sekali
3.4.2. Definisi Konseptual
Agar persoalan yang dibicarakan dalam penelitian ini tidak
menyimpang dari tujuan semula dan juga tidak terjadi salah penafsiran istilah
yang digunakan perlu adanya penegasan istilah-istilah yang meliputi:
a. Variabel kepercayaan diri (X)
Kepercayaan diri adalah penilaian positif terhadap diri sendiri
mengenai akan kekuatan dan kemampuan yang ada dalam dirinya untuk
menyeleseikan permasalahan yang dihadapi secara yakin bahwa individu
mampu untuk meraih keberhasilan dan kesuksesan tanpa tergantung
kepada pihak lain.
b. Variable hasil belajar siawa (Y)
Hasil belajar siswa merupakan kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar siswa dapat
ditampilkan dari tingkah laku dengan memberikan gambaran yang lebih
nyata yang bertujuan untuk mengukur kemajuan belajar siswa.
14
Suharsimi Arikunto (a). Op. Cit., hal. 281
3.4.3. Definisi Operasional
1. Variabel kepercayaan diri (X)
Kepercayaan diri adalah skor total yang diperoleh dari hasil
pemberian angket/kuesioner kepada siswa yang menjadi sampel yang
diukur berdasarkan respon siswa tentang kepercayaan diri.
2. Variabel hasil belajar siswa (Y)
Hasil belajar Matematika adalah merupakan skor total yang
diperoleh dari hasil pemberian tes kepada siswa setelah mengerjakan soal
matematika yang diberikan peneliti kepada responden.
3.4.4. Kisi-kisi Instrumen
Kisi-kisi instrmen dibuat sebagai acuan peneliti dalam menyususn
instrument pengumpulan data.
a. Angket
Table 3.6
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Aspek/
Dimensi Indikator
Bentuk
Pernyataan No.
Pernyataan ( + ) ( - )
Kepercayaan
Diri
Keyakinan
Memiliki
keberanian untuk
mengerjakan soal
1,2
Memiliki
ketenangan
dalam
mengerjakan soal
3,4
Optimis
Memiliki
kemauan untuk
belajar
5,6
Berusaha untuk
meningkatkan
kualitas belajar
7,8
Mandiri
Tidak
ketergantungan
terhadap orang
lain
9,10
Memiliki
kesiapan untuk
mengikuti
pelajaran
11,12
Variabel Aspek/
Dimensi Indikator
Bentuk
Pernyataan No.
Pernyataan ( + ) ( - )
Kemampuan
Diri Pemahaman 13,14
Potensi
Sanggup untuk
mengerjakan soal 15,16
Menguasai materi 17,18
Memiliki
kelebihan 19,20
Positive
Thinking
Tidak mudah
menyerah 21,22
Motivasi Diri
Menyelesaikan
tugas dengan
sungguh-sungguh
23,24
Berperan aktif 25
b. Tes
Table 3.7
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kompetensi
Dasar Materi Indikator Soal
Level Kognitif No.
Soal C1 C2 C3
Menerapkan
operasi
aljabar yang
melibatkan
bilangan
rasional
Pengertian
Koefisien,
Variabel,
Konstanta,
dan Suku
Menentukan pengertian
koefisien, √ 1,2
Menentukan pengertian
variabel √ 3,4
Menentukan pengertian
konstanta √ 5,6
Menentukan pengertian
suku √ 7,8
Operasi
Hitung
pada
Bentuk
Aljabar
Menentukan
penjumlahan bentuk
aljabar
√ 9,10
Menentukan
pengurangan bentuk
aljabar
√ 11,
12
Menentukan perkalian
bentuk aljabar √ 13
Menentukan pembagian
bentuk aljabar √ 14
Perpangkat
an bentuk
aljabar
Menentukan hasil
kuadrat dari bentuk
aljabar
√ 15
Kompetensi
Dasar
Materi Indikator Soal
Level Kognitif
No.
Soal
C1 C2 C3
Menentukan
perpangkatan bentuk
aljabar
√ 16
Pemfaktora
n Bentuk
Aljabar
Menentukan
pemfaktoran dengan
sifat distributif
√ 17
Menentukan selisih dua
kuadrat √ 18
Menentukan
pemfaktoran bentuk
kuadrat
√ 19
Operasi
Pecahan
dalam
Bentuk
Aljabar
Menentukan operasi
penjumlahan pada
pecahan bentuk aljabar
√ 20
Menentukan operasi
pengurangan pecahan
bentuk aljabar
√ 21
Menentukan operasi
perkalian pecahan
bentuk aljabar
√ 22
Menentukan operasi
pembagian pecahan
bentuk aljabar
√
23
Perpangkat
an pecahan
bentuk
aljabar
Menentukan
perpangkatan pecahan
dalam bentuk aljabar
√
24
Menyederh
anakan
pecahan
bentuk
aljabar
Menentukan bentuk
sederhana pecahan
aljabar
√ 25
Jumlah 5 15 5 25
Keterangan : C1= pengetahuan C2= Pemahaman C3= Aplikasi
3.4.5. Uji coba instrumen
Sebelum soal tes digunakan, maka diadakan uji instrumen soal tes
terlebih dahulu yang meliputi:
a. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.15
Menurut Mulyadi, suatu
instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas tinggi sedangkan
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.16
Adapun
rumus validitas yang digunakan adalah rumus korelasi Product Moment
dari Pearson sebagai berikut17
:
rxy =
2222 )())((
))((
Keterangan;
rxy = Koefisien korelasi tiap item
N = Jumlah subyek
X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total
XY = Jumlah perkalian skor item dengan skor total
Y2
= Jumlah kuadrat skor total
X2 = Jumlah kuadrat skor item
(Y)2
= Jumlah skor total dikuadratkan
(X)2 = Jumlah skor item dikuadratkan
Valid tidaknya suatu butir soal, dari hasil perhitungan rhitung dibandingkan
dengan rtabel Product Moment. Suatu soal dikatakan valid apabila rhitung > rtabel
Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan rtabel Product Moment dengan
taraf signifikansi 5% jika rxy > r tabel maka item tersebut valid. Kriteria
kevalidan yang digunakan adalah18
:
15
Sugiyono (b). Op. Cit., hal. 83 16
Mulyadi. 2010. Metode untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: Graha Ilmu, hal. 36 17
Sugiyono (c). 2008. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, hal.
87 18
Suharsimi Arikunto (b). Op. Cit., hal. 168
Tabel 3. 8
Kriteria Validitas
Interval nilai Interpretasi
0,90 ≤ rxy 1,00 validitas sangat tinggi
0,70 ≤ rxy< 0, 90 validitas tinggi
0,40 ≤ rxy< 0, 70 validitas sedang
0,20 ≤ rxy< 0, 40 validitas rendah
0,00 ≤ rxy< 0, 20 validitas sangat rendah
Dari hasil uji coba yang dilakukan terhadap 39 siswa kelas VIII H SMP
Negeri 2 Plered Kabupaten Cirebon diperoleh validitas instrumen skala Nomor 1
rxy = 0,747 kemudian dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikan 5% =
0,316. Karena rxy > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa angket kepercayaan diri
butir pernyataan Nomor 1 adalah valid. Berdasarkan perhitungan, diperoleh
tidak ada butir pernyataan angket yang dinyatakan tidak valid dan selebihnya
yaitu 25 butir pernyataan angket dinyatakan valid. Dari hasil analisis dan
perhitungan peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.2 halaman 157.
Sedangkan dari hasil uji coba yang dilakukan 39 siswa yaitu kelas VIII H
SMP Negeri 2 Plered Kabupaten Cirebon diperoleh validitas instrumen tes
Nomor 1 rxy = 0,341 kemudian dibandingkan dengan taraf nyata yang digunakan
adalah 𝞪 = 0,05 yaitu sebesar 0,316. Tiap item soal yang nilai rxy > rtabel,
dinyatakan valid. Sedangkan jika rxy < rtabel, dinyatakan tidak valid. Maka soal
Nomor 1 dinyatakan valid. Untuk perhitungan ii peneliti menggunakan bantuan
Microsoft Excel 2007 dapat diketahui dari 25 butir soal terdapat 4 yang
dinyatakan tidak valid yaitu soal nomor 8, 10, 22 dan 25. Untuk selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran C.2 halaman 158.
b. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu instrumen
penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam
memberikan penilaian atas apa yang diukur. Untuk reliabilitas item pernyataan
pada skala mengunakan rumus Alpha Cronbach19
:
𝑟11 = 𝑛
𝑛 − 1 1 −
𝑠𝑖2
𝑠𝑡2
Dengan:
𝑟11 = koefisien reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
𝑠𝑖2 = jumlah varian skor tiap butir item
𝑠𝑡2 = variansi skor total
Sedangkan untuk menghitung varians item digunakan rumus:
Dengan:
𝑥𝑖 = skor tiap butir soal
𝑁 = banyaknya sampel
Untuk menghitung 𝑠𝑡2 menggunakan rumus sebagai berikut
20:
𝑠𝑡2 =
𝑌2 − 𝑌 2
𝑁𝑁
Sedangkan untuk menghitung reliabilitas instrumen tes digunakan
rumus Kuder Richardson (KR) yaitu KR-20 yaitu21
:
𝑟11 = 𝑛
𝑛− 1 𝑠𝑡
2 − 𝑝𝑖𝑞𝑖𝑠𝑡
2
Dengan:
𝑟11 = koefisien reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir item
𝑠𝑡2 = varian total
Pi = proporsi testee yang menjawab dengan betul butir item yang
bersangkutan
qi = proporsi testee yang menjawab salah, atau : q i=1-p
19
Anas Sudijono. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajawali Grafindo Persada, hal. 208 20
Ibid., hal. 209 21
Sugiyono (a). Op. Cit., hal. 132
𝑝𝑖𝑞𝑖 = jumlah dari hasil perkalian antara pi dan qi
Untuk mengetahui tingkat reliabelnya, dapat diketahui dengan
klasifikasi koefisien reliabilitas sebagai berikut22
:
Tabel 3.9
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Nilai 𝒓𝟏𝟏 Interpretasi
0.80 < 𝑟11 ≤ 1.00 Sangat tinggi
0.60 < 𝑟11 ≤ 0.80 Tinggi
0.40 < 𝑟11 ≤ 0.60 Sedang
0.20 < 𝑟11 ≤ 0.40 Rendah
𝑟11 ≤ 0.20 Sangat rendah
Dalam perhitungan ini penulis menggunakan bantuan SPSS 16.0 untuk
mencari reliabilitas skala dan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007
untuk mencari reliabilitas tes. Adapun hasil perhitungan dari reliabilitas
tersebut adalah sebagai berikut:
1) Instrumen skala kepercayaan diri
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen ini diperoleh nilai
reliabilitas instrumen sebesar 0,939. Berdasarkan kriteria reliabilitas, maka
instrumen tersebut masuk dalam kategori sangat tinggi sehingga instrumen
tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul
data. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.3
halaman 159.
2) Instrumen tes hasil belajar
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen ini diperoleh nilai
reliabilitas instrumen sebesar 0,815. Berdasarkan kriteria reliabilitas, maka
instrumen tersebut masuk dalam kategori sangat tinggi sehingga instrumen
tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul
data. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.3
halaman 160.
22
Erman Suherman dan Yaya Sukmawijaya Kusumah. 1990. Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi
Pendidikan Matematika. Bandung: Wijaya Kusumah, hal. 177
c. Indeks Kesukaran
Menurut Anas Sudijono, bermutu atau tidaknya item tes hasil belajar
dapat diketahui dari derajat kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing butir
item tersebut. Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-
butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan
tidak pula terlalu mudah dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah
sedang.23
Dalam penelitian ini perhitungan taraf kesukaran soal menggunakan
rumus sebagai berikut24
:
P = X
Sm N
Keterangan :
P = Angka indeks kesukaran
X = Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
Sm = Skor maksimal
N = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal, maka dapat diketahui dengan
criteria tingkat kesukaran sebagai berikut25
:
Tabel 3.10
Kriteria Tingkat Kesukaran
Nilai TK Interpretasi
IK =0,00 Terlalu Sukar
0,00 ≤ IK < 0,30 Sukar
0,30 ≤ IK < 0,70 Sedang
0,7 ≤ IK < 1,00 Mudah
IK = 1,00 Terlalu Mudah
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa indeks kesukaran soal
nomor 1 adalah 0,717 dengan kriteria mudah. Untuk butir soal selanjutnya
peneliti menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007. Pada instrumen tes hasil
belajar ini dari 25 butir soal terdapat 17 butir soal yang termasuk dalam kategori
soal “mudah” yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 11, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 23, 24
23
Anas Sudijono. Op. Cit., hal. 370 24
Sumarna Surapranata. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interprestasi Hasil Tes Implementasi
Kurikulum 2004. Jakarta: Rosda, hal. 50 25
Nana Sudjana (a). 2010. Metode Statistika. Bandung Tarsito, hal. 137
dan 25. Sebanyak 8 soal kategori “sedang” yaitu nomor 5, 8, 10, 12, 13, 17, 18
dan 22. Dari 25 butir soal tidak ada yag termasuk dalam kategori “sukar”. Hasil
perhitungan indeks kesukaran dari tiap butir soal dapat di lihat pada lampiran
C.4 halaman 165.
d. Uji Daya Pembeda
Menurut Anas Sudijono, daya pembeda soal adalah kemampuan suatu
soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah. Sebelum melakukan perhitungan daya pembeda,
soal terlebih dahulu diurutkan dari skor total yang diperoleh mulai dari yang
tertinggi sampai ke yang terendah (diranking). Kemudian mengambil 27%
dari kelompok atas dan 27% dari kelompok bawah.26
Rumus yang digunakan
adalah27
:
DP = 𝐴 − 𝐵
Sm N
Keterangan :
DP = Daya Pembeda
𝐴 = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
𝐵 = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
Sm = Skor maksimum
N = Jumlah peserta tes (27%)
Dengan kriteria daya pembedanya adalah28
:
Tabel 3.11
Klasifikasi Koefisien Daya Pembeda
Nilai DP Interpretasi
Bertanda negatif Jelek sekali
Kurang dari 0.20 Jelek
0.20 − 0.40 Cukup
0.40 − 0.70 Baik
0.70 − 1.00 Baik Sekali
26
Anas Sudijono. Op. Cit., hal. 385 27
Sumarna Surapranata. Op. Cit., hal. 50 28
Anas Sudijono. Op. Cit., hal. 389
Berdasrkan perhitungan, diketahui hasil pembeda nomor 1 adalah 0,33
dengan kriteria cukup. Untuk butir soal selanjutnya, peneliti menggunakan
bantuan Microsoft Excel 2007. Pada instrumen tes hasil belajar terdapat 3 soal
yang termasuk dalam kategori “sangat jelek” yaitu soal nomor 3, 8 dan 25. 4 soal
yang termasuk dalam kategori dengan daya pembeda “jelek”, yaitu soal nomor 9,
11, 21 dan 22. Untuk soal yang termasuk dalam kategori “cukup” sebanyak 13
soal, yaitu soal pada nomor 1, 2, 4, 7, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 20, 23 dan 24.
Sebanyak 5 soal yang termasuk kategori “baik”, yaitu nomor 5, 6, 17, 18 dan 19.
Perhitungan selengkapnya untuk tiap butir soal dapat dilihat pada lampiran C.4
halaman 165.
3.4.6 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Riduwan, bahwa teknik pengumpulan data ialah teknik atau
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.29
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu
skala Likert yang berupa angket tentang kepercayaan diri yang terdiri dari 25
pernyataan dan tes hasil belajar berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 20
item soal.
Menurut Juliansyah Noor bahwa ”skala pengukuran merupakan alat ukur
yang digunakan untuk mengkuantifikasi informasi yang diberikan oleh
konsumen jika mereka diharuskan menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan
dalam suatu kuesioner.30
Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala Likert yaitu berupa angket kepercayaan diri yang terdiri dari 25 item
pernyataan yang disusun secara sistematis untuk memperoleh data atau
informasi tentang kepercayaan diri dari siswa kelas VIII-H SMP Negeri 2 Plered
Kabupaten Cirebon.
Sedangkan menurut Zaenal Arifin, tes yaitu serangkaian tugas yang
harus dilakukan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk
mengukur suatu aspek perilaku tertentu.31
Jenis tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes pilihan ganda yang terdiri dari 20 item untuk
29
Riduwan (a). 2012. Op. Cit., hal. 69 30
Juliansyah Noor. 2012. Op. Cit., hal. 125 31
Zaenal Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip Teknik Prosedur). Bandung: Remaja Rosda Karya, hal.
13
mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII-H SMP Negeri 2 Plered Kabupaten
Cirebon.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana.
Dalam menganalisis data yang diperoleh, peneliti mengikuti langkah-langkah
analisis menurut Kumaidi dan Budi Manfaat. Merujuk pendapat mereka, analisis
regresi sering dipakai untuk tujuan pemerian (explanation) atau prediksi
(prediction). Analisis regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua
variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya
belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari
beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu
fenomena yang kompleks.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Uji normalitas
Uji normalitas data merupakan sebuah asumsi yang menjadi syarat untuk
menentukan jenis statistik apa yang dipakai dalam penganalisisan selanjutnya.
Rumus yang digunakan adalah rumus Shapiro-Wilk’s. Menurut Shapiro-Wilk’s
(1965) dalam Razali dan Wah, rumusnya sebagai berikut32
:
𝑊 = 𝑎𝑖𝑦𝑖
𝑛𝑖=1
2
(𝑦𝑖−𝑦 )2𝑛𝑖=1
Dimana :
𝑦𝑖 = sampel ke-i
𝑦 = rata-rata sampel
𝑎𝑖 = 𝑎1 ,… ,𝑎𝑛 = 𝑚𝑇𝑉−1
(𝑚𝑇𝑉−1𝑉−1𝑚)1
2
𝑚 = (𝑚1 ,… ,𝑚𝑛)𝑇
32
Moh. Razali Nornadiah dan Yap Bee Wah. 2011. Power Comparasion of Shapiro Wilk, Kolmogorov-Smirnov,
Lillierfors and Anderson-Darling test. Jurnal. Teknologi MARA 4050 Shah Alam Selangor Malaysia. No. 12.
Volume 34. Bulan Juli 2011, hal. 12
Hipotesis yang diuji adalah:
Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal
Dengan pengambilan keputusan:
a. Jika nilai sig < 0,05 maka Ha diterima.
b. Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas perlu dilaksanakan untuk membuktikan kesamaan varian
kelompok yang dibentuk sampel tersebut yang sama. Perhitungan uji homogenitas
menggunakan rumus Levene33
:
𝐿𝑎 = (𝑊−𝑘
𝑘−1)
𝑤 𝑖 𝑘𝑖=1 (𝑧 𝑖−𝑧 )
2
𝑐𝑖𝑙𝑚𝑖𝑙=1
𝑘𝑖=𝑘 (𝑧𝑖𝑙−𝑧 𝑖)
2
Dimana :
𝑤𝑖 = 𝑐𝑖𝑙
𝑚𝑖
𝑙=1
𝑥 𝑖 = 𝑐𝑖𝑙𝑥𝑖𝑙𝑚𝑖𝑙=1
𝑤𝑖
𝑧𝑖𝑙 = 𝑥𝑖𝑙 − 𝑥 𝑖
𝑧 𝑖 = 𝑐𝑖𝑙𝑧𝑖𝑙𝑤𝑖
𝑚 𝑖
𝑙=1
𝑧 = 𝑤𝑖𝑧 𝑖𝑤
𝑘
𝑖=1
Hipotesis yang diuji adalah:
Ho : Data berasal dari populasi yang homogen
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak homogen
Dengan pengambilan keputusan:
a. Jika nilai sig < 0,05 maka Ha diterima.
b. Jika nilai sig > 0,05 maka Ho diterima.
33
Sumarna Surapranata. Op. Cit., hal. 69
3. Estimasi Model Regresi
Model regresi sederhana dapat dituliskan secara matematis sebagai
berikut34
:
𝒀 = A + BX + e
Dalam bentuk hasil prediksi Y (dengan menghilangkan subskrip)
apabila diketahui X dapat diungkapkan sebagai:
𝒀 = a + bX
sehingga :
e = Y – Y’
dimana:
Yi = Skor Variabel terikat (dependent variable)
Y’ = skor variabel terikat yang diprakirakan dengan memakai garis
regresi
X = Skor Variabel bebas (independent variable)
a = intercept (titik potong garis regresi dan sumbu vertical atau Y)
b = slope atau koefisien regresi
e = error atau residu
Selanjutnya, untuk mencari a dan b menggunakan rumus35
:
𝑏 = 𝑋𝑌
𝑥2 dan 𝑎 = 𝑌 − 𝑏𝑋
Keterangan :
x, y = simpangan (deviasi) X dan Y terhadap mean masing-masing variabel (𝑋
dan 𝑌), atau ditulis 𝑥 = 𝑋𝑖 − 𝑋 dan 𝑦 = 𝑌𝑖 − 𝑌
𝑋 dan 𝑌 = mean X dan mean Y
4. Uji Signifikansi Model Regresi
Proses selanjutnya setelah estimasi model regresi adalah pengujian
terhadap model regresi apakah signifikansi atau tidak. Pengujian ini dilakukan
dengan uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut36
:
𝐹 =𝑏2
𝑀𝑠𝑟𝑒𝑠 𝑥2
=𝑏2 𝑥2
𝑀𝑠𝑟𝑒𝑠
34
Kumaidi dan Budi Manfaat. 2013. Pengantar Metode Statistika. Cirebon: Eduvision Publishing, hal. 216 35
Ibid., hal. 217 36
Ibid., hal. 224
Adapun rumusan hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
H0 : á = â = 0; (kedua parameter regresi sama dengan 0)
Ha : Terdapat parameter regresi yang tidak sama dengan 0
5. Uji Signifikansi Koefisien Regresi
Pengujian yang dilakukan dengan uji F seperti yang pada langkah
sebelumnya, dapat memberikan petunjuk apakah setiap variabel X
menunjukkan pengaruh atau hubungan yang nyata terhadap variabel tak bebas
Y. Jika uji F atau uji ragam regresi menunjukkan bahwa Fhitung > F (tabel 5%)
barulah dilanjutkan dengan uji t dan sebaliknya. Modifikasi dari pengaruh
variabel bebas X terhadap variabel tak bebas Y atau uji F, maka dapat
dilakukan dengan uji t atau uji koefisien regresi apabila uji F signifikan.
Secara umum uji t mempunyai rumus sebagai berikut37
:
𝑡 =𝑏
𝑀𝑆𝑟𝑒𝑠 𝑥2
Adapun hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:
H0 : â = 0;
Ha : â ≠ 0; dengan:
â = Koefisien regresi
6. Koefisien Diterminan
Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap
variabel Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai berikut
(Riduwan, 2012: 139)38
:
KP = r2x 100%
Keterangan:
KP = nilai koefisien diterminan
r = nilai koefisien korelasi
37
Ibid., hal. 223 38
Riduwan (a). Op. Cit., hal. 139
3.6 Hipotesisi Statistik
Hipotesis statistik pada penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan
Diri Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika (Studi Kasus
Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Plered Kabupaten Cirebon)” adalah sebagi berikut :
H0 : β1 = 0; Tidak terdapat pengaruh kepercayaan diri terhadap hasil belajar
matematika siswa
Ha : β1 > 0; Terdapat pengaruh kepercayaan diri terhadap hasil belajar
matematika siswa
top related