bab iii metodologi penelitian 3.1 setting dan...
Post on 24-May-2019
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif,
artinya penulis berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru IPA yang mengajar
kelas V SD Negeri Jombor Salatiga. Guru dan peneliti mendiskusikan
permasalahan penelitian dan menentukan rencana tindakan. Penelitian juga
dilakukan secara partisipatif, artinya penulis dengan dibantu rekan seangkatan
secara langsung terlibat dalam penelitian.
3.1.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri jombor kec tuntang
kab semarang semester II Tahun ajaran 2015/2016, yang jumlah siswanya kelas 5
SD negeri jombor kec tuntang kab semarang sebanyak 20 orang yang terdiri dari
8 perempuan dan 12 laki – laki.
Siswa kelas 5 SD Negeri jombor kurang aktif dalam mengikuti mata
pelajaran IPA karena pembelajaran IPA lebih sering dilakukan dalam kelas
dengan menggunakan metode ceramah dan jarang berinteraksi langsung dengan
obyek yang sebenarnya dapat dihadirkan atau diamati secara langsung. Hal ini lah
yang menyebabkan siswa sulit memahami mengenai apa yang di pelajari karena
siswa tidak dapat melihat secara langsung obyek yang di pelajari, sehingga hasil
belajar IPA menjadi rendah, bahkan ada beberapa siswa yang nilainya masih
dibawah dari KKM
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010:38) adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu
Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y).
31
3.1.3 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas (independen) menurut Sugiyono (2010:39) adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel dependen atau variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas. Hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas 5 merupakan
variabel terikat dalam penelitian ini. Setelah menerapkan metode demonstrasi
pada pembelajaran IPA kelas 5, maka akan diperoleh hasil belajar. Hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, dari segi kognitif, afektif
maupun psikomotorik. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan
yang dapat diketahui melalui tes tertulis pilihan ganda yang diberikan pada akhir
pembelajaran atau setelah proses pembelajaran selesai. Pencapaian hasil belajar
dapat diketahui dalam bentuk nilai yang diperoleh siswa. Sedangkan motivasi
belajar disini diartikan sebagai sikap yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar mengguunakan metode demonstrasi. Motivasi belajar adalah
dorongan yang membuat siswa untuk berubah kearah yang lebih baik, ketertarikan
siswa suatu materi baru, maupun suatu inovasi pembelajaran yang baru untuk
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Dengan menggunakan metode
demonstrasi maka siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, lebih bisa
bekerjasama dengan teman lain, lebih bertanggung jawab dan membuat suasana
pembelajaran lebih menyenangkan. Sehingga dengan menggunakan metode
demonstrasi akan mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap materi
pelajaran, dan kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi pelajaran
sehingga hasil belajar mencapai optimal.
3.1.4 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat (dependen) menurut Sugiyono (2010:39) merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variable
bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar IPA pada
materi Energi dan Perubahannya siswa kelas 5 SDN Jombor.
32
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang
mengacu pada model Kemmis & Mc Taggart dalam Arikunto (2006:98).
Langkah-langkah penelitian tindakan yang ditempuh dalam setiap siklus
mencakup 3 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan,
pengamatan/observasi, dan (3) evaluasi-refleksi. Rincian prosedur tindakan dapat
digambarkan pada bagan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Sumber:Arikunto, 2006:98)
Berdasarkan skema diatas penelitian akan dilaksanakan melalui Siklus I
dan Siklus II, sebelum dilaksanakan penelitian, menyusun suatu perencanaan
mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Perencanaan
Refleksi
Observasi
Tindakan
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
33
3.4 Rencana Pelaksanaan Siklus 1
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti
berkolaborasi dan bekerjasama dengan guru kelas 5 SDN Jombor. Ada dua siklus
yang akan dilakukan dalam dalam penelitian ini:
A. Tahap Perencanaan
1. Penulis merancang dan merencanakan pembelajaran IPA dengan
menyusun RPP
2. Mempersiapkan sumber dan media pembelajran berupa benda-benda dan
alat yang akan diamati siswa.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
Metode Demonstrasi.
4. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis (pilihan ganda) dan lembar
kerja siswa.
B. Tahap Tindakan dan Observasi Pertemuan 1
1. Kegiatan Awal
- Guru memberikan salam kepada siswa
- Guru mengkondisikan kelas
- Guru mengabsensi siswa
- Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa “ Mengapa pintu kulkas dapat
tertutup rapat walaupun tanpa selot.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang gaya magnet serta dengan
langkah–langkah pembelajaran dengan mengunakan metode
pembelajaran demonstrasi
- Guru mendemostrasikan kepada siswa tentang magnet dapat menarik
benda-benda tertentu.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang energi dan perubahannya
- Guru membagi siswa dalam kelompok setiap kelomok terdiri dari 4-5
orang
34
- Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan
energi dan perubahannya
Elaborasi
- Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang energi dan
perubahannya
- Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka
peroleh dari kegiatan membaca materi
- Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar
menemukan jawaban yang dianggap paling tepat
- Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta
membantu siswa yang memerlukan
Konfirmasi
- Guru memanggil salah satu kelompok.
- Siswa yang ditunjuk mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban
dari hasil diskusi kelompok
- Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari
kelompok yang presentasi
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa
agar lebih berpartisipasi aktif lagi
3. Kegiatan Penutup
- Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang
Gaya magnet
Gaya gravitasi
Gaya gesek
- Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran.
- Tindak lanjut.
Pertemuan II
1. Kegiatan Awal
- Guru memberikan salam kepada siswa
- Guru mengkondisikan kelas
35
- Guru mengabsensi siswa
- Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa “pernahkah kalian memikirkan
apa yang menyebabkan gerak jatuh benda itu menuju kebawah ?
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran
dengan mengunakan metode demonstrasi
- Guru mendemostrasikan kepada siswa tentang gaya gravitasi dengan
memutar globe
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang energi dan perubahannya
- Guru membagi siswa dalam kelompok setiap kelomok terdiri dari 4-5
orang
- Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan
energi dan perubahannya
- Guru bertanya jawab kepada siswa tentang materi energi dan
perubahannya yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari - hari.
Elaborasi
- Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang energi dan
perubahannya
- Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang gaya gravitasi
dapat menyebabkan benda jatuh ke bawah.
- Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka
peroleh dari kegiatan membaca materi.
- Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar
menemukan jawaban yang dianggap paling tepat.
- Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta
membantu siswa yang memerlukan.
Konfirmasi
- Guru memanggil salah satu kelompok
- Siswa yang ditunjuk mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban
dari hasil diskusi kelompok.
36
- Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari
kelompok yang presentasi.
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa
agar lebih berpartisipasi aktif lagi.
3. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif 1 untuk
mengukur hasil belajar siswa secara individual dalam tindakan pembelajaran
siklus 1 yang sudah dilaksanakan. Siswa bersama guru melakukan refleksi
pembelajaran yang sudah dilaksanakan agar tahu kelebihan dan kekurangan
dalam pembelajaran. Sehingga peneliti dapat menentukan langkah-langkah
tindakan selanjutnya. Kemudian peneliti pun memberikan penguatan kepada
siswa dengan menyampaikan pesan penyemangat dan penegasan pesan moral
untuk tekun, disiplin dan tanggung jawab dalam belajar.
Sementara pembelajaran berlangsung peneliti dan observer melakukan
penilaian proses dan observasi aktivitas siswa. Pengamatan ini dapat terlaksana
atas kerjasama antara peneliti , guru kelas, dan siswa kelas 5 SDN Jombor.
Observer mengamati proses pembelajaran baik kepada siswa maupun guru
dengan mengisi data observasi dan mencatat hal-hal penting yang ditemukan
selama proses pembelajaran.
C. Refleksi
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan Metode
Demonstrasi maka akan dilakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses
pembelajaran yang telah berlangsung, untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan mengunakan Metode
Demontrasi. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui hal-hal yang perlu
diperbaiki guna persiapan pembelajaran pada siklus yang selanjutnya.
37
3.5 Rencana Pelaksanaan Siklus 2
A. Perencanaan
1. Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 yang belum teratasi dan
penetapan alternatif pemecahan masalah.
2. Membentuk tim dan menyiapkan bahan deskripsi dan tugas-tugas.
5. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
Metode Demonstrasi
3. Menyiapkan instrument pengamatan dan dokumentasi.
4. Pengembangan program tindakan 2.
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan program tindakan 2 yang mengacu pada identifikasi masalah
yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang
sudah ditentukan sebagai berikut:
Pertemuan I
1. Kegiatan Awal
- Guru memberikan salam kepada siswa
- Guru mengkondisikan kelas
- Guru mengabsensi siswa
- Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa “menggapa kita lebih mudah
membuka tutup kaleng menggunakan tuas dari pada mengunakan
tangan.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran
dengan mengunakan metode demonstrasi
- Guru mendemostrasikan kepada siswa tentang pesawat sederhana yaitu
membuka kaleng
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang menerapkan energi dan perubahannya
- Guru membagi siswa dalam kelompok setiap kelompok 4-5 orang
- Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan yang menerapkan energi
dan perubahannya yaitu pesawat sederhana
38
Elaborasi
- Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang pesawat
sederhana dalam kehidupan sehari-hari
- Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka
peroleh dari kegiatan membaca materi tentang pesawat sederhana .
- Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar
menemukan jawaban yang dianggap paling tepat .
- Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta
membantu siswa yang memerlukan.
Konfirmasi
- Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan di depan
kelas
- Siswa yang ditunjuk mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban
dari hasil diskusi kelompok.
- Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari
kelompok yang presentasi.
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa
agar lebih berpartisipasi aktif lagi.
3. Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan tentang pesawat
sederhana
- Guru bersama siswa merefleksi proses pembelajaran.
- Tindak lanjut
Pertemuan II
1. Kegiatan Awal
- Guru memberikan salam kepada siswa
- Guru mengkondisikan kelas
- Guru mengabsensi siswa
- Mengajak siswa berdoa
39
- Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa “Guru bertanya kepada siswa
tentang pelajaran yang lalu”.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran serta langkah-langkah pembelajaran
dengan mengunakan metode demonstrasi
- Guru mendemonstrasikan kepada siswa tentang bidang miring dan katrol
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang pengertian bidang miring
- Guru menjelaskan pengertian katrol termasuk pesawat sederhana
- Guru membagi siswa dalam kelompok setiap kelomok terdiri dari 4-5
orang
- Masing- masing kelompok diberikan pertanyaan tentang materi bidang
miring yang diketahui siswa dalam kehidupan sehari - hari.
- Guru membantu siswa memberi informasi jika diperlukan siswa
Elaborasi
- Siswa diberikan kesempatan untuk membaca materi tentang pengertian
bidang miring dan katrol dapat mempermudah pekerjaan
- Siswa bersama kelompoknya mulai mendiskusikan apa yang telah mereka
peroleh dari kegiatan membaca materi
- Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan, agar
menemukan jawaban yang dianggap paling tepat
- Guru berkeliling untuk mengamati, memotivasi dan memfasilitasi serta
membantu siswa yang memerlukan.
Konfirmasi
- Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan di depan
kelas
- Siswa yang ditunjuk mengangkat tangan dan mempresentasikan jawaban
dari hasil diskusi kelompok.
- Siswa dari kelompok lain menanggapi atau mengomentari hasil dari
kelompok yang presentasi.
- Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa.
40
- Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan memotivasi siswa
agar lebih berpartisipasi aktif lagi.
3. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes formatif 2 untuk
mengukur hasil belajar siswa secara individual dalam tindakan pembelajaran
siklus II yang sudah dilaksanakan. Siswa bersama guru melakukan refeksi
pembelajaran yang sudah dilaksanakan agar tahu kelebihan dan kekurangan
dalam pembelajaran. Sehingga peneliti dapat menentukan langkah-langkah
tindakan selanjutnya. Kemudian peneliti pun memberikan penguatan kepada
siswa dengan menyampaikan pesan penyemangat dan penegasan pesan moral
untuk tekun, disiplin dan tanggung jawab dalam belajar.
Sementara pembelajaran berlangsung peneliti dan observer melakukan
penilaian proses dan observasi aktivitas siswa. Pengamatan ini dapat terlaksana
atas kerjasama antara peneliti , guru kelas, dan siswa kelas 5 SD Negeri
Jombor. Observer mengamati proses pembelajaran baik kepada siswa maupun
guru dengan mengisi data observasi dan mencatat hal-hal penting yang
ditemukan selama proses pembelajaran.
C. Refleksi
1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus 2 berdasarkan data/hasil
observasi yang terkumpul
2. Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus 2.
3. Evaluasi tindakan siklus 2.
3.6 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penilaian
3.6.1 Jenis Data
Jenis data yang akan diambil adalah data hasil belajar dan data proses
pembelajaran.
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui:
a. Data hasil belajar di ambil meliputi penilaian proses pembelajaran dan tes
formatif pada akhir siklus.
41
b. Data tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakannya
tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan.
3.6.3 Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data
pada penelitian ini adalah:
1. Tes.
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian
ini adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes pilihan ganda. Tes digunakan
untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas 5 pokok bahasan Energi dan
Perubahannya .Kisi-kisi instrumen tes disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 3. 2
Kisi-Kisi Instrumen Tes Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompotensi
Dasar Indikator Item Tes
5. memahami
hubungan antara
gerak, gaya, dan
energi, serta
fungsinya
5.1
mendeskripsikan
hubungan antara
gaya, gerak dan
energy melalui
percobaan ( gaya
gravitasi, gaya
gesek, gaya
magnet )
1. Mengelompokan
benda-benda yang
bersifat magnetic
dan tidak magnetik
2. Menunjukan
kekuatan gaya
magnet dalam
menembus beberapa
benda melalui
percobaan
3. Memberi contoh
penggunaan gaya
gesek dalam
kehidupan sehari-
hari
4. Membuat magnet
1, 2, 16, 19
3, 4, 5
6, 7, 17, 8, 20
9, 18, 10, 11
12, 13, 14, 15
42
Tabel 3. 3
Kisi-kisi instrumen tes siklus II
2. Non Tes
Penelitian ini menggunakan penilaian proses pembelajaran yaitu penilaian
yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. instrumen
penilaiannya menggunakan lembar observasi yang meliputi lembar observasi
kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan Metode Demonstrasi
dan lembar observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
Metode Demonstrasi yang terlampir di RPP.
3.7 Validitas dan Reliabilitas
Dalam sub bab validitas dan reliabilitas akan disajikan pengertian, rumus
validitas instrumen dan hasil validitas instrumen Siklus I dan Siklus II. Selain uji
validitas akan disajikan pula pengertian, rumus uji reliabilitas dan hasil reliabilitas
instrumen Siklus I dan instrumen Siklus II.
3.7.1 Validitas Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan di kelas 5 SDN
Jombor. Instrumen Siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 15 April 2016 dan
Standar
Kompetensi
Kompotensi
Dasar Indikator Item Tes
5. memahami
hubungan antara
gaya,gerak, dan
energi,serta
fungsinya
5.2 menjelaskan
pesawat
sederhana yang
dapat membuat
pekerjaan lebih
mudah dan lebih
cepat
1. Mengidentifikasi
berbagai pesawat
sederhana
2. Mengolongkan
berbagai alat rumah
tangga sebagai
pengungkit
3. Megidentifikasi
kegiatan
menggunakan pesawat
sederhan
4. Mendemonstrasikan
cara menggunakan
pesawat sederhana
1, 2, 16, 19,3, 4,
5,6, 7, 17, 8, 20
9, 18, 10, 11,12,
13, 14, 15
43
instrumen Siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 April 2016. Tujuan dari
pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang
nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Priyatno
(2009:97) mengemukakan bahwa instrumen dikatakan valid artinya instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengambilan
keputusan pada uji validitas biasanya dilakukan dengan membandingkan correted
item to total correlation dengan batasan r tabel dengan signifikansi 0,05 dengan
uji 2 sisi.
Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden
35 siswa dan jumlah soal 30 butir soal. Untuk batasan r tabel maka dengan N= 35
maka didapat r tabel sebesar 0,324. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan
yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan
yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Uji validitas menggunakan alat
analisis SPSS 17 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen
dapat dilihat angka pada Corrected Item-Total Correlation yang merupakan
korelasi antar skor item dengan skor total.
Tabel 3.4
Koefisien Validitas Instrumen
Koefisien Kualifikasi
0,91 – 1,00
0,71 – 0,90
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
Negatif – 0,20
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Berdasarkan hasil pengujian validitas dari soal siklus 1 dan 2, maka dapat
dilihat hasil uji validitas butir soal tersaji pada Tabel berikut:
44
Tabel 3.5
Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus I
Valid Tidak Valid
1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 29, 30
4, 6, 19, 21, 28
25 5
Berdasarkan Tabel 3:5 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 25 soal
yang valid dan ada 5 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrument tersebut
dapat digunakan sebagai instrument evaluasi Siklus I dalam penelitian yang akan
dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang
akan digunakan.
Tabel 3.6
Hasil Validasi Butir Soal Evaluasi Siklus 2
Berdasarkan Tabel 3:6 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 26 soal
yang valid dan ada 4 soal yang tidak valid. Dengan demikian instrument tersebut
dapat digunakan sebagai instrument evaluasi Siklus II dalam penelitian yang akan
dilakukan tetapi harus dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang
akan digunakan.
Langkah-langkah uji validitas
a. Klik Analzye Scale Reliability Statistik
Valid Tidak Valid
1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 17, 18, 19 ,20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, 27, 29,
3, 16, 28, 30
26 4
45
b. Kemudian copy jumlah soal pindahkan ke ruas kanan pilih Statistik Item-
item for deleted Continoues Ok
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata reliabel
sering disebut dengan nama lain, misalnya terpercaya, terandalkan, ajeg, stabil,
konsisten, dan lain sebagainya (Sugiyono, 2010: 68). Untuk menghitung tingkat
reliabilitas tes hasil belajar, dalam penelitian ini digunakan rumus dari relibalitas
alpha cronbach. Untuk menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu statistik
17.0 for windows. Menurut Azwar (2007:44), reliabilitas mengacu pada
konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan
pengukuran. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya
berada dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
mendekati 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007: 44). Kaidah
untuk menentukan tingkat reliabilitas menurut Gulford & Frucker (dalam
Azwar,2007: 44) sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kategori Reliabilitas Data
Nilai Reliabilitas
0,90 ≤……. Sangat Reliabel
0,71 – 0,89 Reliabel
0,41 – 0,70 Cukup Reliabel
0,21 – 0,40 Kurang Reliabel
…..≤ 0,20 Tidak Reliabel
Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha ≥ 0,41. reliabilitas
suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17.0 yaitu
dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analysis atau kemudian untuk melihat
hasilnya apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil
penghitungan, apabila nilai alpha () kurang dari < 0.41 maka instrumen tersebut
tidak reliabel.
46
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas diketahui bahwa koefisien nilai
alpha siklus I adalah 0,928 sedangkan untuk siklus 2 nilai alpha 0,939.
Berdasarkan patokan pada tabel kategori reliabilitas di atas, maka diketahui bahwa
reliabilitas instrumen penelitian siklus I dan II berada pada kategori sangat
reliabel.Hasil pengujiannya disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I
Berdasarkan kriteria reliabilitas diatas , maka instrument soal pada siklus
1, masuk dalam kategori sangat reliable, dengan nilai alpha 0,928
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II
Berdasarkan kriteria reliabilitas diatas , maka instrument soal pada Pra
siklus II, masuk dalam kategori sangat reliable, dengan nilai alpha 0,939
3.8 Uji Tingkat Kesukaran Soal
Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal
tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang
menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal. Menurut Nana Sudjana (2013:
135-137), menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari
segi kesulitannya sehingga di peroleh soal-soal mana yang termasuk mudah,
sedang, dan sukar. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah :
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.928 30
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.939 30
47
I
Keterangan:
I= indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
N = jumlah seluruh siswa peserta tes.
Tabel 3.10
Interprestasi Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Nilai Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,30 – 0,70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah
48
Tabel 3.11
Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
No
Soal
Banyak Siswa
Yang Menjawab
(N)
Banyak Siswa
Yang
Menjawab
Benar (B)
⁄
Indeks Hasil Kategori Soal
1 35 9 9⁄35 0.25 Sukar
2 35 20 20⁄35 0,57 Sedang
3 35 22 22⁄35 0,62 Sedang
5 35 18 18⁄35 0,51 Sedang
7 35 18 18⁄35 0,51 Sedang
8 35 10 10⁄35 0.28 Sukar
9 35 18 18⁄35 0,51 Sedang
10 35 22 22⁄35 0,62 Sedang
11 35 29 29⁄35 0,82 Mudah
12 35 24 24⁄35 0,68 Sedang
13 35 18 18⁄35 0,51 Sedang
14 35 20 20⁄35 0,57 Sedang
15 35 17 17⁄35 0,48 Sedang
16 35 28 28⁄35 0,8 Mudah
17 35 24 24⁄35 0,68 Sedang
18 35 24 24⁄35 0,68 Sedang
20 35 21 21⁄35 0,6 Sedang
22 35 25 25⁄35 0,71 Mudah
23 35 16 16⁄35 0,45 Sedang
24 35 27 27⁄35 0,77 Mudah
25 35 8 8⁄35 0,28 Sukar
26 35 12 12⁄35 0,34 Sedang
27 35 21 21⁄35 0,6 Sedang
29 35 23 23⁄35 0,65 Sedang
30 35 21 21⁄35 0,6 Sedang
49
Tabel 3.11
Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
No
Soal
Banyak Siswa
Yang Menjawab
(N)
Banyak Siswa
Yang Menjawab
Benar (B)
⁄
Indeks Hasil Kategori Soal
1 35 15 15⁄35 0.42 Sedang
2 35 20 20⁄35 0,57 Sedang
4 35 9 9⁄35 0,25 Sukar
5 35 18 18⁄35 0,51 Sedang
6 35 17 17⁄35 0,48 Sedang
7 35 18 18⁄35 0,51 Sedang
8 35 23 23⁄35 0.65 Sedang
9 35 24 24⁄35 0,68 Sedang
10 35 22 22⁄35 0,62 Sedang
11 35 10 10⁄35 0,28 Sukar
12 35 28 28⁄35 0,8 Mudah
13 35 18 18⁄35 0,51 Sedang
14 35 20 20⁄35 0,57 Sedang
15 35 28 28⁄35 0,48 Sedang
17 35 24 24⁄35 0,68 Sedang
18 35 24 24⁄35 0,68 Sedang
19 35 21 21⁄35 0,6 Sedang
20 35 21 21⁄35 0,6 Sedang
21 35 10 10⁄35 0,28 Sukar
22 35 25 25⁄35 0,71 Mudah
23 35 16 16⁄35 0,45 Sedang
24 35 27 27⁄35 0,77 Mudah
25 35 18 18⁄35 0,51 Sedang
26 35 8 8⁄35 0,22 Sukar
27 35 21 21⁄35 0,6 Sedang
29 35 23 23/35 0,65 Sedang
30 35 23 23/35 0,65 Sedang
50
3.9 Indikator Kinerja
Tolak ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat
dalam hal-hal sebagai berikut. Pada penelitian tindakan kelas ini dikatakan
berhasil bila 80% siswa berhasil memperoleh hasil belajar > 67, yakni skor
Standar Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan dalam penelitian ini.
3.10 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan dan analisis
deskriptif komparatif. Analisis uji ketuntasan adalah analisis membandingkan
skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif komparatif yaitu
membandingkan nilai tes sebelum perbaikan dengan nilai tes antar siklus. Data
kuantitatif yaitu berbentuk angka-angka dan deskriptif kualitatif yaitu berupa
kata-kata atau penjelasan. Kemudian hasilnya dianalisis dengan deskriptif
komparatif, yaitu membandingkan nilai sebelum tindakan, Siklus I dan nilai
Siklus II. Kemudian membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskripsi data.
top related